No. 36 / Th. XXI / April 2014 Jurnal Ekonomi Manajemen dan

advertisement
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
PENGARUH ROA TERHADAP KREDIT
DENGAN KURS SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Studi Pada Bank Umum Di Indonesia)
Batista Sufa Kefi & Sutono *)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ROA terhadap
kredit dengann kurs sebagai varisbel modersi pada bank umum
di Indonesia. Data penelitian diambil dari Statistik Ekonomi
Keuangan (SEKI) tahun 2010 sampai 2013 yang dilaporkan
oleh Bank Indonesia (BI) selama 48 bulan. Alat analisis yang
digunakan adalah regresi moderasi. Hasil analisis menunjukkan
bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah
kredit. Sehingga meningkatnya ROA akan dapat meningkatkan
kredit yang disalurkan. Kurs berpengaruh negatif dan signifiksn.
Adanya kurs dapat menurunkan pengaruh ROA terhadap jumlah
kredit yang disalurkan.
Kata kunci : ROA, kurs, kredit
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi
penghimpunan dana ini, bank sering disebut dengan lembaga kepercayaan. Sejalan dengan
karateristik usahanya tersebut, maka bank merupakan suatu segmen usaha yang
kegiatannya banyak diatur secara ketat oleh otoritas moneter dalam pelaksanaan berbagai
kebijakan. Menurut Pasal 1 UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan menyebutkan
bahwa bank adalah lembaga keuangan (financial institution) yang berfungsi sebagai
perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang kelebihan dana (surplus
unit) dan pihak yang kekurangan dana (deficit unit) dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
Perilaku penawaran kredit perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh dana yang
tersedia yang bersumber dari Dana Pihak Ketiga (DPK), tetapi juga dipengaruhi oleh
banyak faktor salah satunya adalah ROA (Return on Assets). Indikator lain yang
berpengaruh terhadap keputusan bank untuk menyediakan kredit kepada debitur adalah
faktor profitabilitas atau tingkat keuntungan yang tercermin dalam ROA. Selain ROA,
faktor lain yang juga memiliki pengaruh terhadap kredit adalah kurs. Nilai tukar (kurs)
*) Dosen STIE Dharmaputra Semarang
1
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
adalah harga dalam negeri dari uang luar negeri (asing). Suatu kenaikan kurs tukar disebut
depresiasi atau pengurangan nilai mata uang dalam negeri dalam hubungannya dengan
mata uang asing, sedangkan penurunan kurs tukar disebut apresiasi atau kenaikan nilai
mata uang dalam negeri dalam hubungannya dengan mata uang asing (Dahlan Siamat,
2001 ).
Penelitian mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kredit bank telah dilakukan
oleh peneliti sebelumnya. Hasil penelitian Luh Gede Meydianawathi (2007) menunjukkan
bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit Perbankan Sektor UMKM
Di Indonesia (2002-2006). Demikian juga Oktaviani (2012) dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit perbankan
pada bank umum go public di Indonesia (periode 2008-2011). Selanjutnya Fitria Sanusi
(2008) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa kurs berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kredit pada perbankan syariah (periode 2000-2007). Demikian juga Sri Haryati
(2009) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa nilai tukar berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kredit pada perbankan nasional dan asing.
Penelitian ini menganalisis pengaruh ROA terhadap kredit dengan kurs sebagai
variabel moderasi pada bank umum di Indonesia. Berikut ini dapat dilihat perkembangan
posisi ROA, kurs dan kredit pada tabel berikut ini.
Tahun
2010
2011
2012
2013
Tabel 1
Perkembangan posisi ROA, Kurs Dan Kredit
Bank Umum (Tahun 2010 – 2013)
ROA
Kurs
Kredit
(Rupiah)
(Milyar
Rupiah)
(%)
2,86
8.991
1.765.845
3,03
9.068.
2.200.094
3,11
9.670,
2.725.674
3,08
12.189
3.319.842
Sumber : Statistik Ekonomi & Keuangan Indonesia (SEKI) , 2013
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai kurs dan kredit cenderung meningkat, sedangkan
ROA awalnya meningkat
namun mengalami penurunan tahun 2013. Kondisi ini
menunjukkan adanya penurunan laba atau keuntungan dari bnk umum di Indonesia.
Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ROA berpengaruh terhadap kredit pada bank umum di Indonesia
?
2. Apakah kurs memoderasi pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum di Indonesia?
2
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
Tujuan Penelitian
Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk menganalis :
1. Pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum di Indonesia
2. Kurs memoderasi pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum di Indonesia
Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi perbankan, sebagai bahan masukan yang berguna bagi industri perbankan khusunya
bank umum di Indonesia dalam mengambil kebijakan penyaluran kredit.
2. Bagi pengembangan ilmu, sebagai masukan yang berguna bagi pengembangan ilmu
khususnya di bidang perbankan
3. Bagi penelitian selanjutnya, sebagai referensi yang berguna bagi penelitian berikutnya yang
serupa di masa mendatang.
TINJAUAN PUSTAKA
Telaah Pustaka
1. Return On Asset (ROA)
ROA adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba yang dinyatakan
dalam persentase. Pada usaha perbankan, ROA digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari
total asset bank yang bersangkutan (SE BI No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei 2004).
Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari sisi asset (Dendawijaya,
2001).Bank dengan total aset relatif besar akan mempunyai kinerja yang lebih baik karena
mempunyai total revenue yang relatif besar sebagai akibat penjualan produk yang
meningkat. Dengan meningkatnya total revenue tersebut maka akan meningkatkan laba
perusahaan sehingga kinerja keuangan akan lebih baik (Wisnu Mawardi, 2005).
2. Kurs
Nilai tukar (kurs) adalah harga dalam negeri dari uang luar negeri (asing). Suatu
kenaikan kurs tukar disebut depresiasi atau pengurangan nilai mata uang dalam negeri
dalam hubungannya dengan mata uang asing, sedangkan penurunan kurs tukar disebut
apresiasi atau kenaikan nilai mata uang dalam negeri dalam hubungannya dengan mata
uang asing (Dahlan Siamat, 2001 ). Kebijakan nilai tukar mata uang besar pengaruhnya
3
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
terhadap kegiatan transaksi perusahaan. terutama perusahaan yang tergantung pada impor
dan yang berorientasi pada pasar luar negeri . Hal ini dapat terjadi karena besarnya nilai
tukar akan mempengaruhi harga barang yang diperdagangkan, sekaligus berpengaruh
terhadap besarnya investasi. Perubahan nilai tukar nominal akan diikuti oleh perubahan
harga yang sama yang menjadikan perubahan tersebut tidak berpengaruh terhadap posisi
persaingan relatif antara perubahan domestik dengan pesaing luar negerinya dan tidak ada
pengaruh aliran kas. Sedangkan perubahan nilai tukar riil akan menyebabkan perubahan
harga relatif (yaitu perubahan perbandingan antara harga barang domestik dengan harga
barang luar negeri). Dengan demikian perubahan tersebut mempengaruhi daya saing
barang domestik.
3. Kredit
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga (Dahlan Siamat, 2001).
Kebijaksanaan bank, termasuk
perkreditan, tidak dapat disamaratakan antara satu bank dengan bank yang lain. Setiap
bank mengatur pencapaian keseluruhan sasaran dan tujuan kegiatan usahanya. Adapun
tujuan kredit, dapat dibedakan yaitu 1) Kredit komersil (commercil loan),yaitu kredit yang
diberikan untuk memperlancar kegiatan usaha nasabah dibidang perdagangan, meliputi
kredit leveransir, kedit untuk usaha pertokoan, kredit ekspor dan sebagainya 2) Kredit
konsumtif (consumer loan) yaitu kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi
kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif dan tidak digunakan sebagai modal kerja
untuk memperoleh laba akan tetapi semata - mata digunakan untuk membeli
kebutuhan-kebutuhan lainnya, misalnya membeli properti (rumah), mobil dan sebagainya
3) Kredit produktif yaitu kredit yang diberikan oleh bank dalam rangka membiayai kebutuhan
modal kerja debitur sehingga dapat memperlancar produksi, misalnya pembelian bahan baku,
pembayaran upah, biaya pengepakan, biaya pemasaran dan distribusi dan sebagainya.
Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kredit telah dilakukan
oleh peneliti sebelumnya hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
4
No. 36 / Th. XXI / April 2014
No. Nama &Tahun
1 Luh Gede
Meydianawathi
(2007)
2
Oktaviani (2012)
3
Fitria Sanusi
(2008)
4
Sri Haryati
(2009)
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
Tabel 2.
Penelitian Terdahulu
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Analisis Perilaku Penawaran ROA
berpengaruh
Kredit Perbankan Kepada Sektor positif dan signifikan
UMKM di Indonesia
terhadap
kredit
Perbankan
Sektor
UMKM Di Indonesia
(2002-2006).
berpengaruh
Pengaruh DPK, ROA, CAR, ROA
positif
dan
signifikan
NPL, Dan Jumlah SBI Terhadap
terhadap
kredit
Penyaluran Kredit Perbankan
perbankan
pada
bank
(Studi Pada Bank Umum Go
Public di Indonesia Periode 2008- umum go public di
Indonesia
(periode
2011)
2008-2011).
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penghimpunan
Dana Masyarakat Pada Perbankan
Syariah Periode 2000-2007
Kurs
berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap kredit pada
perbankan
syariah
(periode 2000-2007).
Pertumbuhan Kredit Perbankan Kurs atau nilai tukar
Di Indonesia : Intermediasi dan berpengaruh
negatif
Pengaruh
Variabel
Makro dan signifikan terhadap
Ekonomi
kredit pada perbankan
nasional dan asing
Kerangka Pikir Penelitian
Berikut ini dijelaskan kerangka pikir penelitian dengan gambar sebagai berikut :
Gambar 1.
Kerangka Pikir Penelitian
H1
ROA
(X)
Kredit
(Y)
H2
Kurs
(Z)
Sumber : Oktaviani (2012) dan Sri Haryati
(X1(2009)
)
Gambar di atas menunjukkan bahwa ROA berpengaruh terhadap kredit dengan kurs sebagai
variabel moderasi.
5
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
1. Apakah ROA berpengaruh positif terhadap kredit pada bank umum di Indonesia (H1)
2. Apakah kurs memoderasi negatif pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum di
Indonesia (H2)
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. ROA (X)
Return On Asset (ROA) sebagai pengukur profitabilitas perbankan, dengan
menggunakan ROA dapat diketahui apakah perusahaan sudah memanfaatkan aktiva
yang dimilikinya secara efektif untuk menghasilkan keuntungan. Besarnya ROA dapat
dirumuskan sebagai berikut (Dendawijaya, 2001) :
Laba sebelum pajak
ROA =
x 100 %
Rata-rata total asset
2. Kurs (Z)
Menurut Dahlan Siamat (2001), kurs atau tukar (kurs) adalah harga dalam negeri dari
uang luar negeri (asing). Kurs dalam penelitian ini adalah nilai kurs tengah mata unag
Rupiah terhadap Dollar Amerika per bulan yang diukur dengan satuan Rupiah
3. Kredit (Y)
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga (Dahlan Siamat (2001). Kredit dalam penelitian ini
adalah jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh bank umum di Indonesia yang diukur
dalam satuan milyar Rupiah.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data ROA, kurs ( Rupiah terhadap
dollar AS), dan kredit pada bank-bank umum di Indonesia. Dalam penelitian ini sampel
6
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
yang diambil adalah data tentang ROA, kurs dan kredit selama 48 bulan ( Januari 2010
sampai dengan Desember 2013).
Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data tentang
ROA, kurs dan kredit bank umum yang ada pada Statistik Ekonomi Keuangan (SEKI)
yang dilaporkan oleh Bank Indonesia (BI) dan dipublikasikan melalui internet dengan
alamat website: www.bi.go.id.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas
dan data sekunder yang diambil dari
Statistik Ekonomi Keuangan
(SEKI) yang
dilaporkan oleh Bank Indonesia (BI)
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis yang dilakukan meliputi (Imam Ghozali, 2011):
1. Uji Kelyakan Model
a. Koefisien Determinasi
Angka koefisien R2 menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas ( secara simultan
atau bersama-sama ) berpengaruh terhadap variabel terikat sebesar KD = Adjusted R2
x 100 % , sedangkan ( 100 - Adjusted R2 ) % sisanya dipengaruhi oleh lain.
b. Uji F
Kriteria yang digunakan :
- Jika nilai F hitung > F tabel , maka signifikan dan jika nilai F hitung < F tabel,
maka tidak signifikan
- Jika angka signifikansi <  = 0,05, maka signifikan dan jika angka signifikansi >
0,05, maka tidak signifikan
2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Hipotesis H1 :
- Ho : 1 = 0 : ROA tidak berpengaruh terhadap kredit pada bank umum di Indonesia
- Ha : 1>0 : ROA berpengaruh positif terhadap kredit pada bank umum di Indonesia
7
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
b. Hipotesis H2:
- Ho : 2 = 0 : Kurs tidak memoderasi pengaruh ROA terhadap kredit pada bank
umum di Indonesia
- Ha : 2 < 0 : Kurs memoderasi negatif pengaruh ROA terhadap kredit pada bank
umum di Indonesia
Kriteria pengujian :
- Kalau nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
- Kalau nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima.dan Ha ditolak
- Kalau angka sig. <  = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
- Kalau angka sig. >  = 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
3. Analisis Regresi
Rumus yang digunakan adalah :
Y = a + b1X - b2(X.Z) + e
Dimana :
Y : Kredit
a : Konstanta
X : ROA
b
Z : Kurs
e : Faktor di luar model
: Koefisien regresi parsial
HASIL ANALISIS
1. Analisis Deskriptif
Hasil analisis deskriptif dapat dijelaskan berdasarkan tabel berikut ini.
Tabel 3
Data Deskriptif
Minimum
2.39
Maximum
5.07
Mean
3.08
Std.
Deviation
.34
ROA (X)
N
48
Kurs (Z)
48
8508.00
12189.00
9457.15
848.44
Kredit (Y)
48
1405640.00
3319842.00
2249180.00
562686.16
Valid N (listwise)
48
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013
Tabel di atas menunjukkan bahwa :
a. Nilai terendah ROA sebesar 2,39 %, nilai tertinggi 5,07 % dan rata-rata 3,09
standard deviasi
%
serta
0,34%
b. Nilai terendah kurs sebesar Rp 8.508 ,- , nilai tertinggi Rp 12.189,- dan rata-rata
Rp 9.457,15 serta standard deviasi Rp 848,44
8
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
c. Nilai terendah kredit Rp 1.405.640 milyar , nilai tertinggi
Rp 3.319.842 milyar
dan
rata-rata Rp 2.249.180,- serta standard deviasi Rp 562.686.16 juta
2. Uji Kelayakan Model
a. Analisis Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi dapat diketahui dari tabel di bawah ini.
Tabel 6
Koefisien Determinasi
Model
1
R
R Square
.794
Adjusted R
Square
.631
Std. Error of the
Estimate
.615
349295.74
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square = 0,615 yang berarti bahwa
kontribusi pengaruh kedua variabel bebas ( ROA dan kurs) terhadap kredit yang
disalurkan sebesar 61,5% sedangkan yang 38,5 % dipengaruhi faktor lainnya misalnya
modal bank, dana pihak ketiga, tingkat suku bunga dan lainnya.
b. Uji simultan (Uji F)
Berdasarkan tabel dibawah ini dapat diketahui bahwa nilai F hitung.
Tabel 7.
Nilai F hitung
Model
df
1
Regression
2
Residual
46
Total
47
F
28.484
Sig.
.000
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung = 28,484 >
F tabel = 3,23 sehingga
signifikan.
Berdasarkan pengujian kofisien dterminasi dan uji F dapat disimpulkan bahwa model
regresi yang dalam penelitian ini layak digunakan
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilakukan berdasarkan tabel berikut ini.
9
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
Tabel 8
Koefisien Regresi
Unstandardized
Coefficients
Model
1
(Constant)
B
986166.30
ROA (X)
800626.72
-17.85
Mod_(X.Z)
t
Sig.
Std. Error
3.424
.001
.850
2.961
.006
.745
-2.717
.009
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013
a. Hipotesis 1 (H1)
- Ho : 1 = 0 : ROA tidak berpengaruh terhadap kredit pada bank umum di Indonesia
- Ha : 1>0 : ROA berpengaruh positif terhadap kredit pada bank umum di Indonesia
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung yaitu sebesar 2,961 >t tabel
= 1,694 dan angka sig. = 0,006 sehingga signifikan ( Ho diterima dan Ha ditolak).
Dengan demikian hipotesis 1 (H1) bahwa ROA
berpengaruh positif terhadap kredit
pada bank umum di Indonesia terbukti.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Luh Gede Meydianawathi (2007)
menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit Perbankan
Sektor UMKM Di Indonesia (2002-2006). Demikian juga Oktaviani (2012) dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kredit perbankan pada bank umum go public di Indonesia (periode 2008-2011).
b. Hipotesis 2 (H2)
- Ho : 2 = 0 : Kurs tidak memoderasi pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum
di Indonesia
- Ha : 2 < 0 : Kurs memoderasi negatif pengaruh ROA terhadap kredit pada bank
umum di Indonesia
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung yaitu sebesar - 2,717 < t
tabel =
-1,694 dan angka sig. = 0,009 sehingga signifikan ( Ho diterima dan Ha
ditolak). Dengan demikian hipotesis 2 (H2) bahwa Kurs memoderasi negatif pengaruh
ROA terhadap kredit pada bank umum di Indonesia terbukti.
Hasil penelitian
ini sejalan dengan
hasil penelitian Fitria Sanusi (2008) yang
menunjukkan bahwa kurs berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kredit pada
perbankan syariah (periode 2000-2007). Demikian juga Sri Haryati (2009) dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kredit pada perbankan nasional dan asing.
10
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
4. Analisis Regresi Berganda
Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa nilai a = 800.626.72 , b1 = -17,85 dan b2 = 17,85 serta sehingga dapat disusun persamaan regresi sebaga berikut :
Persamaan regresi
: Y = 986.166,30+ 800.626,72 X+ 0,963 (X.Z) + e
Berdasarkan persamaan di atas dapat dilakukan interpretasi sebagai berikut :
1) Nilai konstanta atau a = 986.166.30 mempunyai arti bahwa jika tidak ada ROA dan kurs
dan maka jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp 986.166.30 milyar ( faktor lain dianggap
tetap).
2) Koefisien regresi atau b1 = 800.626,72 mempunyai arti bahwa kenaikan ROA sebesar
1% akan dapat menaikkan kredit yang akan disalurkan sebesar Rp 800.626,72 milyar
(faktor lain dianggap tetap)
3) Koefisien regresi
atau b2 = -17,85 mempunyai arti bahwa kenaikan kurs sebesar
Rp 1,- maka akan dapat menurunkan kredit yang akan disalurkan sebesar Rp 17,85
milyar ( faktor lain dianggap tetap)
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung yaitu sebesar 2,961 >t tabel = 1,694 dan
angka sig. = 0,006 sehingga signifikan, dengan demikian hipotesis 1 (H1) bahwa ROA
berpengaruh positif terhadap kredit pada bank umum di Indonesia terbukti. Koefisien
regresi atau
b1 = 800.626,72 mempunyai arti bahwa kenaikan ROA sebesar
1% akan dapat menurunkan pengaruh ROA terhadap kredit yang akan disalurkan sebesar
Rp 800.626,72 milyar (faktor lain dianggap tetap)
2. Nilai t hitung nilai t hitung yaitu sebesar - 2,717 < t tabel = -1,694 dan angka sig. = 0,009
sehingga signifikan. Dengan demikian hipotesis 2 (H2) bahwa kurs memoderasi negatif
pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum di Indonesia terbukti. Koefisien regresi
atau b2 = -17,85 mempunyai arti bahwa kenaikan kurs sebesar Rp 1,- maka akan dapat
menurunkan pengaruh ROA terhadap kredit yang akan disalurkan sebesar Rp 17,85 milyar (
faktor lain dianggap tetap)
11
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini adalah
bahwabank umum perlu berusaha untuk meningkatkan Return On Asset (ROA), sebagai
pengukur profitabilitas perbankan. Semakin besar ROA maka akan semakin besar
kemampuan
bank guna meningkatkan jumlah penyaluran kredit kepada masyarakat.
Selain itu perlu mengantisipasi kenaikan kurs mata uang Rupiah terhadap Dollar AS,
karene meningkatnya nilai kurs akan dapat menurunkan jumlah kredit yang disalurkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan Siamat, 2001. Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta : LPFE-UI
Dendawijaya , 2005, Manajemen Perbankan, Bogor : Ghalia Indonesia
Fitria Sanusi.2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghimpunan Dana Masyarakat
Pada Perbankan Syariah Periode 2000-2007. Tesis. Lampung : Pascasarjana –
Universitas Lampung
Imam Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Luh Gede Meydianawathi. 2007. Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada
Sektor UMKM di Indonesia, BULETIN STUDI EKONOMI ,Vol. 12 No. 2
Oktaviani.2012. Pengaruh DPK, ROA, CAR, NPL, Dan Jumlah SBI Terhadap Penyaluran
Kredit Perbankan (Studi Pada Bank Umum Go Public di Indonesia Periode
2008-2011). Diponegoro Journal of Management Volume 1, Nomor 2,
Sri Haryati, 2009. Pertumbuhan Kredit Perbankan Di Indonesia : Intermediasi dan
Pengaruh Variabel Makro Ekonomi. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.
Vol.6, No. 3
Wisnu Mawardi, 2005. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank
Umum diIndonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Asset Kurang
dari 1 Triliun. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan (Edisi Juni 2005)
_______Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei 2004
_______Undang – Undang No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
12
Download