ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Latar Belakang Pada dasarnya para investor ataupun calon investor bertransaksi di bursa efek untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri maupun bagi perusahaan. Setiap emiten sangat memperhatikan harga sahamnya, jika harga saham terlalu tinggi maka dapat mengurangi minat calon investor untuk berinvestasi. Guna mengantisipasi hal tersebut banyak perusahaan yang melakukan pemecahan saham (stock split). Rumusan Masalah 1. 2. Apakah pemecahan saham berpengaruh terhadap likuiditas dan return saham? Apakah terdapat perbedaan antara abnormal return saham sebelum pemecahan saham dan sesudah pemecahan saham? Tujuan Penulisan 1. 2. Untuk mengetahui apakah pemecahan saham akan mempengaruhi peningkatan likuiditas saham dan return saham. Untuk menganalisis dan mengetahui apakah akan terjadi perbedaan antara abnormal return saham sebelum pemecahan saham dan sesudah pemecahan saham. Hipotesis Penelitian H1 = Terdapat pengaruh stock split terhadap likuiditas dan return saham H2 = Terdapat perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah pemecahan saham Pembahasan Analisis Aktivitas Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Peristiwa Pemecahan Saham Pembahasan Grafik Rata-rata Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham Penjelasan Grafik dapat dilihat bahwa aktivitas volume perdagangan saham pada hari ke kesembilan setelah peristiwa mencapai titik tertinggi dengan angka 0,040. ü Sedangkan periode sebelum kejadian puncak tertinggi aktivitas perdagangan mencapai angka 0,040 pada hari kesatu diikuti pergerakan yang menurun hingga mencapai titik terendah 0,020 pada hari ketujuh. ü Hal ini menunjukkan nilai rata-rata volume perdagangan saham sebelum peristiwa berada di atas rata-rata setelah peristiwa, yang berarti peristiwa pemecahan saham (stock split) mempunyai pengaruh terhadap aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. ü Pembahasan Hasil Uji Normalitas TVA One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test sebelum sesudah 20 20 Mean ,0032 ,0027 Std. Deviation ,00396 ,00312 Absolute ,265 ,255 Positive ,265 ,255 Negative -,213 -,198 Kolmogorov-Smirnov Z 1,186 1,142 Asymp. Sig. (2-tailed) ,120 ,147 N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Pembahasan Hasil Uji Paired Sample T-Test Terhadap Trading Volume Activity (TVA) Sebelum dan Sesudah Peristiwa Pemecahan Saham Output Bagian Pertama Paired Samples Statistics Mean Pair 1 N Std. Std. Error Deviation Mean Sebelum ,0032 20 ,00396 ,00089 Sesudah ,0027 20 ,00312 ,00070 Pada bagian pertama terlihat ringkasan stastistik dari kedua sampel. Untuk TVA sebelum stock split mempunyai rata-rata 0,0032. Sedangkan, TVA setelah stock split mempunyai rata-rata 0,0027. Pembahasan Output Bagian Kedua Paired Samples Correlations N Pair 1 Sebelum & Correlation 20 ,733 Sig. ,000 Sesudah Bagian kedua ouput adalah hasil korelasi antara kedua variabel, yang menghasilkan angka 0.733 dengan probabilitas jauh di bawah 0,05 (lihat nilai signifikansi ouput yang 0,000). Hal ini menyebabkan bahwa korelasi antara TVA sebelum dan sesudah stock split adalah sangat erat dan benar-benar berhubungan secara nyata. Pembahasan Output Bagian Ketiga Paired Samples Test Paired Differences Mean Std. Std. Deviatio Error n Mean t df Sig. (2tailed) 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Sebelum - ,00050 ,00270 ,00060 -,00077 ,00177 ,827 19 ,419 Sesudah t hitung dari output adalah 0,827 Keputusan dari Uji Paired Sample T-Test ini terlihat bahwa t hitung adalah 0,827 dengan probabilitas 0,419. Untuk uji dua sisi, angka probabilotas adalah 0,429/2 = 0,2145. Karena 0,2145 > 0,025 maka Ho diterima. Dapat disimpulkan bahwa TVA sebelum dan sesudah pemecahan saham relatif sama atau berpengaruh terhadap TVA setelah stock split. Pembahasan Analisis Abnormal Return Sebelum Dan Sesudah Pemecahan Saham Pembahasan Grafik Rata-rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham Penjelasan Grafik Dari grafik di atas dapat dilihat fluktuasi sebelum yang menggambarkan aktivitas return saham yang bergerak fluktuasi dimana pada menjelang peristiwa pemecahan saham mengalami penurunan abnormal return yang cukup tajam sebesar - 0,67585. ü Kemudian satu hari peristiwa, nilai abnormal return mengalami kenaikan drastis sampai dengan angka 0,673948. Pada hari kedua setelah peristiwa, nilai abnormal return mengalami penurunan sampai dengan angka -0,00725. ü Sedangkan satu hari sebelum peristiwa mengalami kenaikan dari hari peristiwa menjadi -0,0445. Kemudian pada hari ketiga sebelum peristiwa mengalami kenaikan sebesar 0,0177. ü Setelah mengetahuinya adanya abnormal return yang distandarisasi pada perusahaan yang tercatat di BEI tersebut, di bawah ini akan diuraikan tentang pengujian rata-rata Abnormal Return yang menggambarkan tingkat signifikasinya perhari. ü Pembahasan Hasil Uji Normalitas Abnormal Return One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sebelum N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative 20 -,0021 ,02454 ,283 ,157 -,283 1,267 ,081 Sesudah 20 -,0002 ,01221 ,178 ,178 -,112 ,795 ,552 Pembahasan Hasil Uji Paired Sample T-Test Terhadap Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Peristiwa Pemecahan Saham Output Bagian Pertama Paired Samples Statistics Mean Sebelum Pair 1 Sesudah -,0021 -,0002 N Std. Deviat ion 20 , 02454 20 , 01221 Std. Error Mean , 00549 , 00273 Pada bagian pertama terlihat ringkasan statistik dari kedua sample. Untuk Abnormal Return sebelum dan sesudah pemecahan saham mempunya rata-rata -0,0021 untuk sebelum dan -0,0002 untuk sesudah pemecahan saham. Pembahasan Output Bagian Kedua Paired Samples Correlations N Correlation Pair 1 Sebelum & Sesudah 20 -,172 Sig. ,468 Bagian kedua output adalah hasil korelasi antara kedua variabel, yang menghasilkan angka -0,172 dengan nilai probabilitas diatas 0,05 (lihat nilai signifikansi output yang 0,468). Hal ini menyatakan bahwa korelasi antara Abnormal Return sebelum dan sesudah tidak berhubungan secara nyata. Pembahasan Output Bagian Ketiga Mean -,00190 Pair 1 Paired Samples Test Paired Differences Std. Std. 95% Confidence Deviatio Error Interval of the n Mean Difference ,02924 ,00654 Lower -,01558 Upper ,01178 t -,291 df 19 Sig. (2tailed) ,774 Sebelum Sesudah t hitung dari output adalah -0,291 Keputusan dari Uji Paired Sample T-Test ini terlihat bahwa t hitung adalah -0,291 dengan probabilitas 0,774. Untuk uji dua sisi, angka probabilotas adalah -0,291/2 = -0,1455. Karena -0,1455 < 0,025 maka Ho ditolak. Karena Ho ditolak dan hipotesis yang menyatakan terdapatnya perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa tidak diterima. Hal ini membuktikan tidak ada perbedaan abnormal return Penutup Berdasarkan hasil analisis dan uraian dalam penelitian, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. 2. Uji Hipotesis pertama dengan menggunakan analisis Paired Sample T-Test diketahui bahwa nilai t hitung volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pemecahan saham sebesar 0,827 dengan probabilitas 0,419. Untuk mengetahui Hipotesis diterima atau ditolak dalam penelitian ini menggunakan uji dua sisi, dengan angka probabilitas adalah 0,419/2 = 0,2145. Karena 0,2145 > 0,025 maka Ho diterima. Hal ini menunjukkan tingat signifikan rata-rata volume perdagangan sebelum dan sesudah pemecahan saham pada saat stock split berpengaruh terhadap peningkatan likuiditas dan return saham. Untuk uji hipotesis kedua dari hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pemecahan saham. Artinya, untuk uji hipotesis kedua ini ditolak. Saran 1. 2. 3. Bagi para pemegang saham sebaiknya melakukan stock split karena dapat meningkatkan volume perdagangan saham. Bari para calon investor hendaknya memperhitungkan kembali untuk berinvestasi karena dengan adanya pemecahan saham mengakibatkan adanya biaya pialang yang akan di tanggung oleh para calon investor yang menyebabkan kurangnya minat calon investor. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis agar menambah jumlah sampel penelitian dan periode pengamatan yang lebih lama dengan harapan hasil penelitian akan menjadi lebih akurat.