penerapan model pembelajaran group investigation pada

advertisement
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP
INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII SMP
UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN
MASALAH
skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Fisika
Oleh
Kufwin Ulfi
4201406538
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
ABSTRAK
Ulfi, Kufwin. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation pada
Siswa Kelas VIII SMP untuk Menumbuhkan Kemampuan Memecahkan Masalah . Skripsi,
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Semarang.
Pembimbing I. Bambang Subali, M.Pd. Pembimbing II. Drs. Sri Hendratto, M.Pd.
Kata Kunci : Group Investigation, Kemampuan Memecahkan Masalah
Hasil observasi awal di kelas VIII SMP N1 Jepara siswa dapat membuktikan
konsep-konsep yang telah dijelaskan oleh guru ketika pelajaran berlangsung. Model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) cenderung untuk membuktikan
konsep, berbeda dengan Group Investigation yang lebih menekankan pada penemuan
konsep. Melalui Group Investigation siswa aktif dalam mencari sumber-sumber untuk
memecahkan masalah, baik dengan literatur maupun dengan percobaan-percobaan yang
mendukung untuk memecahkan permasalahan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
berupa kemampuan memecahkan masalah antara model pembelajaran Group
Investigation dengan Contextual Teaching and Learning. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP N 1 Jepara. Dipilih dua kelas secara
random sampling, yaitu kelas VIII D sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning dan VIII B sebagai kelas eksperimen dengan model
Group Investigation. Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk
mengetahui kemampuan pemecahan masalah peserta didik.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan
pemecahan masalah kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Group
Investigation lebih baik daripada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning. Hasil penelitian-penelitian terdahulu juga
menunjukkan hasil yang serupa. Antara lain penelitian yang dilakukan oleh Ivy Geok
Chin Tan, Shlomo Sharan, dan Christine Kim Eng Lee (2007) di Singapura dan juga
penelitian yang dilakukan oleh Phil Seok Oh dan Myeong-Kyeong Shin (2005) yang
menunjukkan bahwa respon sebagian besar siswa terhadap Group Investigation positif
baik dalam meningkatkan prestasi, hasil belajar, minat siswa terhadap sains, maupun
memacu interaksi antar siswa. Munculnya prestasi yang baik dalam sains dapat
disebabkan oleh kemampuan dalam memecahkan masalah yang dimilki oleh siswa.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran Group Investigation dapat menumbuhkan kemampuan
pemecahan masalah dan ada perbedaan yang bermakna antara model pembelajaran Group
Investigation dan model pembelajaran Contekstual Teaching and Learning dalam
menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
ii
Download