identifikasi bahan kimia pada bahan makanan dan bumbu dapur

advertisement
IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA
PADA BAHAN MAKANAN DAN BUMBU DAPUR
Bahan makanan adalah hal sangat penting bagi kehidupan manusia seperti
karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Disamping itu ada zat yang
ditambahkan baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja yang akan
mempengaruhi kualitas makanan itu sendiri. Penambahan tersebut bisa berbahaya
bagi kesehatan manusia baik secara sengaja maupun tidak sengaja yaitu apabila
bahan makanan ditambahkan zat aditif yang bersifat sintetis.
Racun dalam makanan ternyata bisa membahayakan orang yang
memakannya apabila higiene dan sanitasinya dalam mengolah bahan makanan
tersebut tidak cermat. Bahan makanan berguna untuk sumber tenaga, pembangun,
pengatur bahkan penyembuh sakit. Namun, bisa juga sebagai media perantara
bagi vektor, mikroorganisme dan berbagi jenis bahan kimia, keracunan bahan
makanan ini oleh bahan kimia erat kaitannya dengan proses produksi dan
distribusinya. Dalam proses produksi sering terjadi kelalaian bahkan kesengajaan
menggunakan bahan kimia sebagai zat tambahan dalam makanan seperti zat
pewarna, zat pengawet dan sebagainya. Kasus biskuit beracun di Indonesia
merupakan bukti dimana bahan makanan tercemar dengan Sodium Nitrat dan
menyebabkan kematian bagi konsumen yang memakannya. Pencemaran makanan
bisa juga terjadi melalui rantai makanan di lingkungan seperti kasus Itai-Itai
Diseases di negara Jepang. Selain oleh bahan kimia pencemaran makanan bisa
juga disebabkan oleh faktor biologis dan ini menjadikan makanan tersebut
menjadi mediator masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh. Makanan yang telah
dihinggapi mikroorganisme tersebut mengalami penguraian sehingga dapat
mengurangi nilai gizi dan kelezatannya bahkan dapat menyebabkan sakit dan
kematian bagi yang mengkonsumsinya. Pertumbuhan mikroorganisme dalam
makanan dipengaruhi oleh faktor intrinsik, ekstrinsik, implisit dan pengolahan.
Beberapa kasus pernah terjadi di Indonesia.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, banyak sekali zat zat kimia yang sering
kita jumpai. Diantara zat-zat tersebut kadang ada beberapa yang sering kita
jumpai dilingkungan rumah sakit, perkantoran, pertokoan, bahkan dilingkungan
rumah tangga pun banyak sekali zat-zat kimia yang sering kita jumpai. Zat-zat
kimia tersebut terkadang tidak hanya kita gunakan sebagai sarana dan prasarana
juga, namun zat-zat tersebut juga sering kita konsumsi.
Secara langsung dan tidak langsung hampir setiap orang pernah
menggunakan bahan kimia tersebut dalam kehidupannya. Bahan kimia tersebut
diantaranya mungkin digunakan sebagai bahan makana, pengawet, pemanis, dan
sebgainya.
Dibawah ini akan kami sampaikan beberapa senyawa kimia yang sering
terkandung didalam bahan makanan.
1. Aspartam
Aspartam
merupakan
pemanis
sintesis
non-karbohidrat,
aspartyl-phenylalanine-1-methyl ester, atau merupakan bentuk metil
ester dari dipeptida dua asam amino yaitu asam amino asam aspartat
dan asam amino essensial fenilalanin.
Aspartam dijual dengan nama dagang komersial seperti Equal,
Nutrasweet dan Canderel dan telah digunakan di hampir 6.000 produk
makanan dan minuman di seluruh dunia. Terutama digunakan di
minuman soda dan permen
Aspartam merupakan bahan makanan yang aman bagi
kesehatan, hanya berpengaruh pada rasa manis. Aspartame sering
digunakan pada beberapa minuman bersoda. Selain itu, aspartame
juga sebagai pemanis pada makanan atau minuman pada penderita
diabetes.
Rumus kimia dari aspartam adalah C14H18N2O5
Pada dasarnya, penggunaan Aspartam telah dinyatakan aman
digunakan baik untuk penderita kencing manis,, wanita hamil, wanita
menyusui bahkan anak-anak.
anak anak. Pengecualiannya hanya satu, penderita
fenilketonuria. Menurut US Food and Drug Administration (FDA)
aspartam merupakan bahan makanan yang aman bagi kesehatan,
hanyaa berpengaruh pada rasa manis.
Penelitian yang menggunakan aspartam secara bolus sebesar 34
mg/kg
berat
badan
memperlihatkan
bahwa
walaupun
ha
hasil
metabolisme aspartam dapat melewati sawar darah plasenta,
jumlahnya tidak bermakna untuk sampai dapat menimbulkan
gangguan saraf pada janin.
2. Asam Sitrat
Asam sitrat merupakan salh satu dari beberapa senyawa kimia
yang terkandung pada bahan makanan.
Asam
sam sitrat sampai pada saat ini adalah sebagai zat pemberi cita
rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan
ringan.
Garam sitrat dengan berbagai jenis logam digunakan untuk
menyediakan logam tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam banyak
suplemen makanan
makanan. Sifat sitrat sebagai larutan penyangga digunakan
sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga
dan obat-obatan
obatan.
Asam sitrat digunakan di dalam
d
industri bioteknologi dan obatobatan untuk melapisi (passivate)
(
) pipa mesin dalam proses kemurnian
tinggi sebagai ganti asam nitrat, karena asam nitrat dapat menjadi zat
berbahaya setelah digunakan untuk keperluan tersebut. Asam sitrat
dapat pula ditambahkan pada es krim untuk menjaga terpisahnya
gelembung-gelembung lemak. Dalam resep makanan, asam sitrat
dapat digunakan sebagai pengganti sari jeruk.
Asam sitrat memeiliki nama kimia asam 2-hidroksi-1,2,3propanatrikrboksilat. Rumus kimia dari senyawa ini adalah C6H8O7,
atau: CH2(COOH)-COH(COOH)-CH2(COOH) .
Cara pembuatan asam sitrat dalam proses produksi asam sitrat
yang digunakan adalah dengan kapang Aspergillus niger diberi
sukrosa agar membentuk asam sitrat. Setelah kapang disaring dari
larutan
yang
dihasilkan,
asam
sitrat
diisolasi
dengan
cara
mengendapkannya dengan kalsium hidroksida membentuk garam
kalsium sitrat. Asam sitrat di-regenerasi-kan dari kalsium sitrat
dengan penambahan asam sulfat. Cara lain pengisolasian asam sitrat
dari hasil fermentasi adalah dengan ekstraksi menggunakan larutan
hidrokarbon senyawa basa organik trilaurilamina yang diikuti dengan
re-ekstraksi dari larutan organik tersebut dengan air.
Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh
semua badan pengawasan makanan nasional dan internasional utama.
Senyawa ini secara alami terdapat pada semua jenis makhluk hidup,
dan kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme dan
dihilangkan dari tubuh. Paparan terhadap asam sitrat kering ataupun
larutan asam sitrat pekat dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata.
Pengenaan alat protektif (seperti sarung tangan atau kaca mata
pelindung) perlu dilakukan saat menangani bahan-bahan tersebut.
3. Asam Propionat (natrium propionat atau kalsium propionat)
Asam propionate sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya
jamur atau kapang. Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang
digunakan adalah 0,32 % atau 3,2 gram/kg bahan; sedngkan untuk
bahan dari keju, dosis maksimum sebesar 0,3 % atau 3 gram/kg bahan.
4. Asam Sitrat (citric acid)
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan
pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa
ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan
sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan.
Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam
siklus asam sitrat, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup,
sehingga ditemukan pada hampir semua makhluk hidup. Zat ini juga
dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan
sebagai antioksidan.
Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat
pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama
minuman ringan. Garam sitrat dengan berbagai jenis logam digunakan
untuk menyediakan logam tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam
banyak suplemen makanan. Sifat sitrat sebagai larutan penyangga
digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam
rumah tangga dan obat-obatan.
Kemampuan
asam
sitrat
untuk
meng-kelat
logam
menjadikannya berguna sebagai bahan sabun dan deterjen. Dengan
meng-kelat logam pada air sadah, asam sitrat memungkinkan sabun
dan deterjen membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa
penambahan zat penghilang kesadahan. Demikian pula, asam sitrat
digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion yang digunakan pada
alat penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang
terakumulasi pada bahan penukar ion tersebut sebagai kompleks sitrat.
Asam sitrat digunakan di dalam industri bioteknologi dan obatobatan untuk melapisi (passivate) pipa mesin dalam proses kemurnian
tinggi sebagai ganti asam nitrat, karena asam nitrat dapat menjadi zat
berbahaya setelah digunakan untuk keperluan tersebut, sementara
asam sitrat tidak. Asam sitrat dapat pula ditambahkan pada es krim
untuk menjaga terpisahnya gelembung-gelembung lemak. Dalam
resep makanan, asam sitrat dapat digunakan sebagai pengganti sari
jeruk.
Rumus
kimia
asam
sitrat
adalah
C6H8O7
(strukturnya
ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini
tercermin
pada
nama
IUPAC-nya,
asam
2-hidroksi-1,2,3-
propanatrikarboksilat.
Dalam proses produksi asam sitrat yang sampai saat ini lazim
digunakan, biakan kapang Aspergillus niger diberi sukrosa agar
membentuk asam sitrat. Setelah kapang disaring dari larutan yang
dihasilkan, asam sitrat diisolasi dengan cara mengendapkannya
dengan kalsium hidroksida membentuk garam kalsium sitrat. Asam
sitrat di-regenerasi-kan dari kalsium sitrat dengan penambahan asam
sulfat.
Cara lain pengisolasian asam sitrat dari hasil fermentasi adalah
dengan ekstraksi menggunakan larutan hidrokarbon senyawa basa
organik trilaurilamina yang diikuti dengan re-ekstraksi dari larutan
organik tersebut dengan air.
Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh
semua badan pengawasan makanan nasional dan internasional utama.
Senyawa ini secara alami terdapat pada semua jenis makhluk hidup,
dan kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme dan
dihilangkan dari tubuh. Paparan terhadap asam sitrat kering ataupun
larutan asam sitrat pekat dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata.
Pengenaan alat protektif (seperti sarung tangan atau kaca mata
pelindung) perlu dilakukan saat menangani bahan-bahan tersebut.
5. Benzoat (acidum benzoicum atau flores benzoes atau benzoic acid)
Asam benzoat adalah bahan pengawet yang sering dipakai
dalam pembuatan makanan. Penggunaan bahan pengawet ini cukup
banyak
mendominasi
produk
makanan
dan
minuman
untuk
mempertahankan bahan pangan dari serangan mikroba pembusuk
seperti bakteri dan jamur, dengan cara mencegah atau menghentikan
proses pembusukan. Benzoat sebenarnya bisa ditemukan secara
natural pada buah dan rempah. Cengkeh, cinnamon dan buah berry
mengandung benzoat.
Di dalam tubuh, asam benzoat akan bergabung dengan glisin di
dalam hati dan membentuk asam hippurat yang akan dikeluarkan
lewat urin. Jika masih ada yang tertinggal, benzoat akan bergabung
dengan asam glukuronat yang termetabolisme lewat urin.
Penggunaan benzoate bila sesuai dengan dosis yang dianjurkan
sebenarnya tidak akan menimbulkan efek yang berbahaya, karena
tubuh kita memiliki sistem detoksifikasi benzoat yang sangat efektif.
Benzoat akan terbuang hingga 95 persen lewat urin".
6. Bleng
Bleng merupakan larutan garam fosfat, berbentuk kristal, dan
berwarna kekuningkuningan. Bleng banyak mengandung unsur boron
dan beberapa mineral lainnya. Penambahan bleng selain sebagai
pengawet pada pengolahan bahan pangan terutama kerupuk, juga
untuk mengembangkan dan mengenyalkan bahan, serta memberi
aroma dan rasa yang khas. Penggunaannya sebagai pengawet
maksimal sebanyak 20 gram per 25 kg bahan. Bleng dapat dicampur
langsung dalam adonan setelah dilarutkan dalam air atau diendapkan
terlebih dahulu kemudian cairannya dicampurkan dalam adonan.
Penambahan bleng selain sebagai pengawet pada pengolahan
bahan pangan terutama kerupuk, juga untuk mengembangkan dan
mengenyalkan bahan, serta memberi aroma dan rasa yang khas.
Cara pembuatan Bleng ini dapat dilakukan dengan mencampur
langsung dalam adonan setelah dilarutkan dalam air atau diendapkan
terlebih dahulu kemudian cairannya dicampurkan dalam adonan.
7. Gula pasir
Gula putih bila dibandingkan dengan gul coklat memiliki
struktur kimia yang lebih sederhana, karena gula putih lebih mudah di
cerna
karena rantai kimianya lebih pendek. Dan karena pemotongan rantai
kimia inilah, maka gula putih kehilangan banyak unsur gizi seperti
mineral dsb.
Rumus Kimia dari gula pasir adalah
8. Nitrit dan Nitrat
Nitrit dan Nitrat biasanya terdapat dalam bentuk garam kalium
dan natrium nitrit. Natrium nitrit berbentuk butiran berwarna putih,
sedangkan kalium nitrit berwarna putih atau kuning dan kelarutannya
tinggi dalam air.
Nitrit dan nitrat dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada
daging dan ikan dalam waktu yang singkat. Sering digunakan pada
danging yang telah dilayukan untuk mempertahankan warna merah
daging.
Pada pembuatannya, jumlah nitrit yang ditambahkan biasanya
0,1 % atau 1 gram/kg bahan yang diawetkan. Untuk nitrat 0,2 % atau
2 gram/kg bahan.
Rumus kimia dari Nitrat adalah RONO2, sedangkan Nitrit RONO.
Penggunaan yang lebih akan menyebabkan keracunan, oleh
sebab itu pemakaian nitrit dan nitrat diatur dalam undang-undang.
Untuk mengatasi keracunan tersebut maka pemakaian nitrit biasanya
dicampur dengan nitrat dalam jumlah yang sama. Nitrat tersebut akan
diubah menjadi nitrit sedikit demi sedikit sehingga jumlah nitrit di
dalam daging tidak berlebihan.
9. Sendawa
Sendawa merupakan senyawa organik yang berbentuk kristal
putih atau tak berwarna, rasanya asin dan sejuk. Sendawa mudah larut
dalamair dan meleleh pada suhu 377oC. Ada tiga bentuk sendawa,
yaitu kalium nitrat, kalsium nitrat dan natrium nitrat.
Dalamindustri biasa digunakan untuk membuat korek api, bahan
peledak,
pupuk,
dan
juga
untuk
pengawet
abahn
pangan.
Penggunaannya maksimum sebanyak 0,1 % atau 1 gram/kg bahan.
Sendawa dapat dibuat dengan mereaksikan kalium khlorida
dengan asam nitrat atau natrium nitrat.
10. Asam asetat
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling
sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air
merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian
menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia
dan bahan baku industri yang penting.
Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti
polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun
berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat
digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat
encer juga sering digunakan sebagai pelunak air.
Asam
sam asetat atau yang lebih dikenal dengan asam cuka
memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam
bentuk CH3-COOH,
CH3COOH, atau CH3CO2H
Asam asetat biasanya dibuat dengan carar fermentasi. Cara ini
terdiri dari dua cara, yaitu secara
secara fermentasi aerob dan fermentasi
anaerob.
11. Asam laktat
Asam laktat (asam α-hidroksipropanoat)
hidroksipropanoat) merupakan senyawa
kimia yang berperan penting dalam prosés biokimiawi.
Asam
sam laktat bisa dipakai sebagai bahan aditif makanan untuk
mengatur keasaman. Di industri pangan dihasilkan dengan pemanasan
serta férméntasi karbohidrat contohnya susu, kéju, kentang
kentang, tepung
jagung, atau molase. Juga dipakai sebagai pemanis, soft drink , bir,
dan susu formula bayi.
Rumus kimia dari asam laktat adalah C3H6O3.
L-laktat
laktat dihasilkan oleh piruvat dengan menggunakan énzim
dehidrogenase laktat
laktat. mengoksidasi satu molekul NADH jadi NAD+.
12. Sulfit
Sulfit
ulfit (dalam bentuk garam kalium atau natrium bisulfit atau
metabisulfit), yaitu bahan pengawet untuk potongan kentang goreng (
50 mg / kg ), udang beku ( 100 mg / kg ), dan pekatan
pekatan sari nenas ( 500
mg / kg ).Pada saat sekarang banyak ditemukan penggunaan bahan
pengawet yang dilarang digunakan dalam makanan, misalnya boraks
dan formalin.
Boraks
dan
formalin
merupakan
beberapa
bahan
pengawet.Boraks banyak digunakan dalam baso, mie basah, lontong,
siomay, dll., dengan tujuan untuk mengawetkan dan mengenyalkan.
Sebenarnya boraks bersifat antiseptik dan pembunuh mikroba, oleh
karena itu banyak digunakan sebagai anti jamur, bahan pengawet
kayu, dan sebagai bahan antiseptik pada kosmetik, sehingga sangat
berbahaya bagi kesehatan. Penggunaan boraks seringkali mungkin
tidak disengaja, karena tanpa diketahui terkandung di dalam bahanbahan tambahan seperti pijer atau bleng, yang sering digunakan dalam
pembuatan baso, mie basah, lontong dan ketupat. Formalin juga
banyak disalah gunakan untuk mengawetkan tahu dan mie basah,
padahal sebenarnya formalin digunakan untuk mengawetkan mayat
dan sangat berbahaya bagi kesehatan.
13. Sakarin
Sakarin merupakan pemanis tertua, termasuk pemanis yang
sangat penting peranannya dan biasanya dijual dalam bentuk garam
Na atau Ca. Tingkat kemanisan sakarin adalah 300 kali lebih manis
daripada gula. Sakarin merupakan pemanis tertua, termasuk pemanis
yang sangat penting peranannya dan biasanya dijual dalam bentuk
garam Na atau Ca. Tingkat kemanisan sakarin adalah 300 kali lebih
manis daripada gula.
14. Siklamat
Siklamat merupakan pemanis non-nutritif lainnya yang tidak
kalah populer. Tingkat kemanisan siklamat adalah 30 kali lebih manis
daripada gula dan siklamat tidak memberikan after-taste seperti
halnya sakarin. Meskipun demikian, rasa manis yang dihasilkan oleh
siklamat tidak terlalu baik (smooth) jika dibandingkan dengan sakarin.
15. Asam Sorbat
Asam sorbat atau kalium sorbat ditambahkan ke dalam keju
untuk mencegah pertumbuhan jamur; atau kalsium propionat
ditambahkan pada roti untuk tujuan yang sama.
16. Monosodium glutamat (MSG)
Monosodium glutamat (MSG) merupakan zat aditif yang
berbahaya bagi kesehatan, tetapi bahan ini beredar bebas di pasaran
dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat, walaupun mereka tahu akan
efek sampingnya.
MSG merupakan zat penyedap rasa yang banyak digunakan oleh
produsen makanan untuk membuat produknya menjadi lebih enak. Zat
tersebut merupakan pembentuk protein, sehingga apabila zat makanan
ditambahkan vetsin (MSG) akan berasa seperti ditambah kaldu
daging. Selain itu, MSG juga merupakan zat penambah rasa pada
makanan yang dibuat dari hasil fermentasi zat tepung dan tetes dari
gula tebu. Ketika MSG ditambahkan pada makanan, dia memberikan
fungsi yang sama seperti glutamat yaitu mem-berikan rasa sedap pada
makanan.
Rumus kimia dari Monosodium glutamate adalah C5H8NNaO4
Proses pembuatan MSG pada intinya adalah melalui proses
fermentasi dari tetes gula (molases) oleh bakteri (Brevibacterium
lactofermentum). Dalam proses fermentasi ini, dihasilkan asam
glutamat. MSG yang terjadi ini, lalu dimurnikan dan dikristalisasi,
sehingga merupakan serbuk kristal murni.
Penggunaan MSG pada makanan dapat menyebabkan timbulnya
berbagai masalah kesehatan seperti kegemukan, kerusakan otak,
kerusakan sistem syaraf, depresi sampai kanker. Hal tersebut
dikarenakan glutamat yang ada dalam makanan segar seperti daging
dan beberapa sayuran ada dalam bentuk terikat dengan asam amino
lain membentuk protein. Sedangkan glutamat dalam bentuk bebas
seperti MSG merupakan senyawa exitotoxin atau beracun.
17. NaCl
Natrium Clorida atau yang lebih sering disebut sebagai garam
dapur merupakan satu diantara zat kimia yang terkandung dalam
bahan makanan.
Ternyata garam banyak sekali fungsinya, selain sebagai
penambah rasa, garam juga berperan sebagai :
1) Cairan pencuci hidung
Garam dapat digunakan sebagai cairan pencuci hidung
untuk penderita sinus dan alergi. Hidung pada penderita
sinus dan alergi umumnya mengandung lendir yang
dapat mengganggu pernafasan hidung. Lendir ini dapat
ditarik dengan cairan garam. Caranya larutkan 1 sendok
garam pada 200 ml air hangat, tuang pada pot neti. Cuci
hidung menggunakan cairan garam. Miringkan hidung,
masukkan perlahan cairan garam ke dalam hidung.
Cairan akan keluar dari lubang hidung yang lain.
Lakukan bergantian
2) Pembuat es krim tradisional
Setelah
adonan
es
krim
dicampurkan,
untuk
mengeraskannya maka adonan dimasukkan ke dalam alat
khusus yang di sekelilingnya ditaburi garam dan es batu.
Garam berfungsi menjaga suhu es agar tetap rendah dan
tidak mudah cair. Sifat molekul garam yang unik ini
dikarenakan unsur Natrium dan klorida pembentuk
garam memiliki sifat berlawanan. Gaya tarik yang salik
menolak antar molekul garam membuat garam berfungsi
sebagai bahan penahan
3) Membersihkan saluran bak cuci
Garam digunakan untuk membersihkan saluran bak cuci
dari lemak-lemak yang mengeras. Saat mencuci piring,
semua lemak dan minyak hanyut terbawa air dan
mengendap
dalam
saluran
pembuangan.
Untuk
membersihkannya, taburkan satu bungkus garam yang
sudah dihaluskan masukkan ke dalam lubang bak cuci
lalu siram dengan air panas. Hal ini dapat dilakukan
setiap 3 atau 4 minggu.
4) Larutan pengganti cairan
Larutan gula garam sangat baik untuk mengganti cairan
tubuh. Sel-sel tubuh kita tidak hanya mengandung air
tetapi kandungan sel tubuh adalah cairan garam. Sedikit
saja kekurangan cairan garam, tubuh akanmengalami
dehidrasi.
5) Mengurangi rasa asin pada ikan asin
Air garam dapat digunakan untuk mengurangi rasa asin
pada ikan asin. Prinsip yang digunakan adalah osmosis
yaitu membuat lingkungan lebih asin dibanding sel yang
direndam. Masukkan 3 sendok garam pada 100 ml air
biasa lalu rendam ikan asin. Konsentrasi cairan
perendam yang lebih tinggi akan mengeluarkan garam
pada ikan asin yang konsentrasinya lebih rendah.
6) Pengusir ular
Biasanya untuk mengusir ular saat camping, di sekitar
tenda ditaburkan garam agar ular tidak berani mendekat.
Struktur garam dapur atau Natrium khlorida NaCl adalah
senyawa khas yang dalam strukturnyaanion Cl- disusun dalam ccp dan
kation Na+ menempati lubang oktahedral (Oh) . Setiap kation Na+
dikelilingi oleh enam anion Cl-. Struktur yang sama akan dihasilkan
bila posisi anion dan kation dipertukarkan. Dalam hal ditukar
posisinya, setiap anion Cl- dikelilingi oleh enam kation Na+. Jadi,
setiap ion berkoordinasi 6 dan akan memudahkan bila strukturnya
dideskripsikan sebagai struktur (6,6). Jumlah ion dalam sel satuan
dihitung dengan menjumlahkan Ion di dalam kubus dihitung satu, ion
di muka kubus dibagi dua kubus, di sisi digunakan bersama empat
kubus dan di pojok digunakan bersama oleh 8 kubus. Sehingga untuk
struktur NaCl ada 4 ion Cl dalam sel satuan NaCl yang didapatkan
dengan mengalikan jumlah ion dalam sel dengan satu, di muka dengan
1/2, dan di sisi dengan 1/4 dan disudut dengan 1/8. Jumlah ion Na
dalam sel satuan juga 4 dan rasio jumlah Cl dan Na cocok dengan
rumus NaCl.
Gambar struktur kristal pada garam dapur:
Cara pembuatan NaCl biasanya dilakukan dengan cara :
1. Pengeringan Lahan
• Pengeringan lahan pemenihan dilaksanakan pada awal bulan
April.
• Pengeringan lahan kristalisasi.
2. Pengolahan Air Peminian/Waduk
• Pemasukan air laut ke Peminian.
• Pemasukan air laut ke lahan kristalisasi.
• Pengaturan air di Peminian.
• Pengeluaran Brine ke meja kristal dan setelah habis
dikeringkan selama seminggu.
• Pengeluaran Brine ke meja kristal dan setelah habis
dikeringkan, untuk pengeluaran Brine selanjutnya dari
peminian tertua melalui Brine Tank.
• Pengembalian air tua ke waduk. Apabila air peminihan cukup
untuk memenuhi meja kristal, selebihnya dipompa kembali
ke waduk.
3. Pengolahan Air dan Tanah
• Pekerjaan Kesap Guluk (K/G) dan Pengeringan :
- Pertama K/G dilakukan setelah air meja 4–6°Be.
- Kedua K/G dilakukan setelah air meja 18–22°Be dan meja di
atasnya dilakukan K/G dengan perlakuan sama.
• Lepas air tua dilakukan pada siang hari dengan konsentrasi
air garam 24–25°Be dan ketebalan air 3–5 cm.
4. Proses Kristalisasi
• Pemeliharaan meja begaram
• Aflak (perataan permukaan dasar garam)
5. Proses Pungutan
• Umur kristal garam 10 hari secara rutin
• Pengaisan garam dilakukan hati-hati dengan ketebalan air
meja cukup atau 3–5 cm.
• Angkutan garam dari meja ke timbunan membentuk profil
(ditiriskan), kemudian diangkut ke gudang atau siap untuk
proses pencucian.
6. Proses Pencucian
• Pencucian bertujuan untuk meningkatkan kandungan NaCl
dan mengurangi unsur Mg, Ca, SO4 dan kotoran lainnya.
• Air pencuci garam semakin bersih dari kotoran akan
menghasilkan garam cucian lebih baik atau bersih.
Persyaratan air pencuci :
- Air garam (Brine) dengan kepekatan 20–24°Be
- Kandungan Mg ≤ 10 g/liter.
Menggunakan air payau untuk dikonsumsi maupun kegiatan lain
seperti mandi, dapat mengganggu kesehatan. Karena air payau
mengandung NaCl (Natrium Chloride) yang tinggi dan dapat
mengganggu metabolisme yang terjadi di dalam tubuh manusia.
“Penggunaan air payau untuk dikonsumsi dapat menyebabkan
seseorang terkena penyakit perut seperti diare. Sedangkan bila
digunakan untuk mandi, dapat memicu munculnya penyakit kulit,
seperti gatal-gatal. Untuk jangka panjang, bukan tidak mungkin orang
yang mengkonsumsi air payau tersebut akan mengalami gangguan
penyakit serius karena metabolismenya terganggu dan sensivitas
tubuhnya untuk menerima air payau yang mengandung garam.
Bukan cuma darah tinggi, orang yang mengidap penyakit
jantung dan tungkainya bengkak, perlu membatasi asupan sodium
juga. Begitu juga jika mengidap penyakit ginjal, keracunan kehamilan
(toxemia gravidarum), dan gangguan hati. Termasuk mereka yang
sedang menjalani terapi dengan obat golongan corticosteroid (pasien
asam kena penyakit autoimmune, kulit, ginjal nephritic syndrome).
Selain itu, banyak gangguan yang meninggikan kadar sodium dalam
darah (hypernatremia), seperti pada penyakit diabetes insipidus
(kencing terus), gagal ginjal menahun, kelebihan zat kapur
(hypercalcemia) atau kekurangan kalium (hypokalemia), termasuk jika
tubuh kehilangan cairan seperti pada banyak berkeringat, diare, dan
penyakit kurang minum (gangguan rasa haus).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.
Penggunaan zat aditif (tambahan) dalam makanan dan minuman sangat
berbahaya bagi kesehatan masyaratkan, terutama zat tambahan bahan kimia
sintetis yang toksik dan berakumulasi dalam tubuh untuk jangka waktu yang
relatif lama bagi yang menggunakannya.
2.
Keracunan makanan bisa disebabkan oleh karena kelalaian dan ketidaktahuan
masyarakat dalam pengolahannya, sehingga perlu adanya peringatan dan
kontra indikasi pada semua label bahan kimia.
3.
Keracunan makanan bisa juga disebabkan oleh kondisi lingkungan yang
memungkinkan mikroba untuk berkembang biak lebih cepat, seperti karena
faktor fisik, kimia dan biologis
Download