bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Untuk menentukan tujuan yang harus dicapai, pihak manajemen perusahaan perlu
menentukan keputusan-keputusan yang akan membantu mencapai tujuan tersebut. Secara
normatif, tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan guna meningkatkan
kemakmuran para pemegang saham. Nilai pemegang saham akan meningkat apabila nilai
perusahaan juga meningkat yang akan terlihat dari return yang diperoleh oleh pemegang saham,
maka dari itu nilai perusahaan menjadi sangat penting karena investor akan mempertimbangkan
nilai perusahaan untuk keputusan investasinya. Nilai perusahaan mampu menggambarkan keadaan
perusahaan, jika suatu perusahaan mendapatkan predikat baik pada kinerja perusahaan maka akan
berdampak baik pula pada pandangan calon investor terhadap nilai perusahaan tersebut, sehingga
manajemen perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar tercermin
pada nilai perusahaan sehingga nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayarkan oleh
calon pemegang saham apabila perusahaan tersebut dijual.
Pada prinsipnya keputusan investasi merupakan keputusan yang penting bagi perusahaan
karena memiliki dimensi waktu dalam jangka panjang, sehingga keputusan investasi yang diambil
harus dipertimbangkan dengan baik terlebih dahulu. Adanya keputusan perusahaan untuk
berinvestasi mengindikasikan bahwa adanya peluang pertumbuhan (growth opportunities) pada
perusahaan tersebut. Setiap perusahaan memiliki tingkat peluang pertumbuhan yang berbeda –
beda, hal ini berdampak pada pengambilan keputusan investasi yang diambil oleh manajer. Myers
(1977) menjelaskan nilai perusahaan ditentukan dengan kombinasi antara kombinasi peluang
investasi (investment opportunity set) dengan nilai aset yang dimiliki (asset in place). Peluang
investasi tidak dapat diobservasi secara langsung, sehingga menggunakan proksi peluang
pertumbuhan (growth opportunity) untuk mengukur adanya peluang investasi tersebut.
Menurut Kallapur & Trombley (2001) investment opportunities set (IOS) merupakan
komponen yang penting untuk menghitung nilai pasar suatu perusahaan. IOS sangat
mempengaruhi cara pandang perusahaan bagi manajer, pemilik, investor dan kreditor. IOS
merupakan suatu opsi untuk berinvestasi pada proyek yang memiliki net present value (NPV) yang
positif. NPV merupakan present value aliran kas masuk dikurangi dengan present value kas keluar
dimana perusahaaan mengharapkan NPV positif sehingga mampu meningkatkan nilai perusahaan.
Adanya keputusan untuk berinvestasi akan memunculkan pertanyaan lebih lanjut mengenai
bagaimana cara mendapatkan dana tersebut, ada dua cara untuk mendapatkan dana yaitu dengan
internal financing ataupun external financing. Internal financing merupakan dana yang didapatkan
dari laba ditahan. Sedangkan external financing yang didapatkan melalui penerbitan hutang atau
penerbitan saham baru.
Terdapat banyak faktor yang dapat mengukur nilai perusahaan, penggunaan leverage,
pembagian dividen serta struktur kepemilikan saham dianggap mampu mempengaruhi nilai
perusahaan. Penggunaan leverage mengacu pada penggunaan hutang suatu perusahaan. Ross
(1977) mengatakan bahwa nilai perusahaan akan meningkat dengan leverage, dengan adanya
peningkatan leverage maka akan meningkat pula nilai persepsi pasar. Hal ini merupakan sinyal
yang disampaikan oleh manajer ke pasar. Jika manajer memiliki tingkat keyakinan bahwa proyek
perusahaan baik, maka ia akan mengkomunikasikan proyek tersebut ke investor yang akan
berdampak pada kenaikan harga saham. Namun, tentu saja hal tersebut tidak membuat investor
percaya begitu saja, maka manajer akan menggunakan hutang banyak lagi. Jika penggunaan
hutang meningkat akan meningkat pula risiko kebangkrutan, sehingga akan berimbas dengan
ketidakpercayaan terhadap kinerja perusahaan. Dengan alasan tersebut, meningkatkan hutang
dalam perusahaan akan dipandang sebagai perusahaan yang optimis dengan prospek di masa depan
dengan alasan manajer berani mengambil keputusan tersebut, sehingga pada argumen tersebut
tingkat utang berhubungan positif dengan nilai perusahaan.
Penggunaan hutang dalam perusahaaan memiliki dua peran terhadap nilai perusahaan
dalam kondisi memiliki peluang pertumbuhan, akan dijelaskan melalui dua pendekatan: dalam
underinvestment theory dan overinvestment theory. Menurut Myers (1977) perusahaan yang
memiliki tingkat leverage tinggi maka berpeluang untuk underinvestment, hal ini terjadi karena
perusahaan sudah terbebani dengan pembayaran bunga utang serta pembayaran cicilan pokok
hutang dengan menggunakan kas yang tersedia, sehingga sisa kas tidak cukup untuk membiayai
investasi baru. Jika proyek investasi yang ada akan didanai dengan menggunakan tingkat leverage
tinggi, maka keputusan menggunakan hutang akan mengurangi likuiditas serta solvabilitas
perusahaan. Jika perusahaan tingkat hutang rendah maka akan lebih bebas untuk mengatur
kebijakan investasi, hal ini terjadi jika perusahaan memiliki growth opportunity yang tinggi dimasa
depan. Namun, jika perusahaan memiliki growth opportunity yang rendah maka akan erat
kaitannya dengan free cash flow yang besar sehingga perusahaan akan cenderung untuk melakukan
overinvestment dengan alasan manajer perusahaan berpeluang untuk mengambil proyek yang
memiliki NPV negatif. Sehingga, penggunaan hutang pada perusahaan yang memiliki growth
opportunity yang rendah akan menaikkan nilai perusahaan karena digunakan sebagai alat kontrol
kinerja manajer perusahaan.
Menurut Lang et al (1996) menemukan bukti bahwa adanya hubungan negatif antara
leverage dengan nilai perusahaan yang memiliki peluang pertumbuhan, hal ini terjadi karena
adanya penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan akan meningkatkan masalah agensi antara
bondholder dan shareholder. Penggunaan hutang akan memperlihatkan perusahaan memiliki
peluang investasi yang tinggi sehingga akan meningkatkan cost of debt. Kondisi ini akan
membawa manajer perusahaan untuk meninggalkan proyek yang yang memiliki NPV positif dan
akan kehilangan kesempatan untuk bertumbuh. Untuk menghindari masalah agensi tersebut, maka
perusahaan yang memiliki peluang investasi yang tinggi akan menggunakan penggunaan hutang
dalam jumlah yang kecil.
Keputusan pembayaran dividen merupakan hal penting untuk meningkatkan kemakmuran
pemegang saham. Dalam bird in hand theory pembayaran dividen akan mengurangi
ketidakpastian, dengan kata lain mampu mengurangi risiko. Karena ketidakpastian berkurang,
maka investor semacam ini bersedia membayar harga saham yang tinggi dengan ekspektasi
mendapatkan dividen yang tinggi pula.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, pihak manajemen akan bertanggung jawab untuk
menjalankan perusahaan dengan mengedepankan kepentingan pemegang saham, yaitu
kemakmuran pemegang saham. Keinginan pihak manajemen untuk meningkatkan perusahaan
terkadang tidak berjalan dengan baik, kegagalan tersebut terjadi karena adanya perbedaan
kepentingan sehingga memunculkan konflik ketika pemegang saham mempercayakan pengelolaan
kepada pihak lain, para pemilik mengharapkan meningkatnya kinerja perusahaan yang akan
berimbas pada kenaikan nilai perusahaan, namun disisi lain manajer bisa memiliki agenda
tersendiri yang tidak selalu konsisten dengan tujuan yang diinginkan oleh pemegang saham.
Dengan demikian memunculkan masalah yang kita kenal dengan masalah keagenan (agency
problem).
Menurut Jensen (1976) memaparkan bahwa adanya konflik keagenan muncul karena adanya
pemisahan kepemilikan dan kontrol oleh perusahaan. Menurut Donaldson (1961) dalam Hanafi
(2004) terdapat dua motivasi dasar manajer yaitu survival dimana manajer berusaha menguasai
sumberdaya agar perusahaan terhindar dari kebangkrutan, dan interpendensi atau kecukupan diri
dimana manajer ingin mengambil keputusan yang bebas dari tekanan pihak luar, termasuk dari
pasar keuangan. Manajer tidak suka mengeluarkan saham, karena akan mengundang campur
tangan pihak luar. Sebaliknya, manajer lebih suka menggunakan dana yang dihasilkan secara
internal.
Jika dilihat secara teoritis, semestinya apabila manajemen perusahaan tidak menjalankan
tujuan yang diinginkan pemegang saham, pemegang saham dapat mengganti baru pihak
manajemen perusahaan pada waktu forum Rapat Umum Pemegang Saham. Namun, dalam forum
tersebut tidak keseluruhan pemegang saham hadir dalam rapat tersebut serta banyak pula
pemegang saham yang tidak sepenuhnya memberikan perhatian (terutama pemilik saham yang
kecil-kecil) terhadap susunan manajemen yang ada. Situasi ini akan menguntungkan pihak
manajemen perusahaan yang telah terbentuk untuk mempertahankan posisi mereka, tetapi
mekanisme dapat berlaku sebaliknya apabila struktur kepemilikan perusahaan terkonsentrasi.
Struktur kepemilikan perusahaan akan menentukan pemegang saham dalam melakukan
monitoring ataupun kontrol terhadap manajer yang akan berdampak pada performa suatu
perusahaan. Menurut Shleifer & Vishny (1997) ketika terdapat struktur kepemilikan terkonsentrasi
pada investor yang jumlahnya sedikit, maka pemegang saham besar akan mudah menggunakan
hak kontrol mereka untuk mengumpulkan informasi serta memantau kinerja manajemen dan
memiliki hak voting yang mampu memberikan tekanan pada manajemen pada suatu kasus, atau
mungkin mampu menyingkirkan manajemen dengan kinerja buruk.
Penelitian yang dilakukan oleh Smith & Watss (1992) menunjukkan bahwa perusahaan
dengan growth opportunity tinggi, akan menggunakan hutang yang relatif lebih rendah, membayar
dividen yang lebih kecil, serta memiliki kompensasi yang lebih besar dibandingkan perusahaan
yang tidak memiliki growth opportunity.
Menurut McConnel & Henri (1995) terdapat argumen bahwa leverage memiliki pengaruh
positif terhadap nilai perusahaan yang memiliki kesempatan pertumbuhan yang rendah, sedangkan
leverage memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan yang memiliki kesempatan
pertumbuhan yang tinggi.
Chen (2002) menjelaskan pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan dengan kesempatan
pertumbuhan yang berbeda, dalam penelitiannya menunjukkan bahwa leverage akan berpengaruh
positif terhadap perusahaan dengan kesempatan yang rendah, dan pada kesempatan pertumbuhan
yang tinggi menunjukan hasil yang tidak signifikan.
Penelitian sebelumnya Itturiaga & Criostomo (2010) yang melakukan penelitian pengaruh
leverage, kebijakan dividen dan kepemilikan terkonsentrasi terhadap nilai perusahaan dengan hasil
penelitian leverage memiliki dua efek berbeda akan berpengaruh negatif terhadap perusahaan yang
memiliki kesempatan pertumbuhan dan berpengaruh positif terhadap perusahaan tanpa
kesempatan pertumbuhan terhadap nilai perusahaan. Dividen berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan ketika tidak terdapat kesempatan pertumbuhan dan adanya hubungan non-linier antara
kepemilikan terkonsentrasi terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh leverage, dividen
serta struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan di Indonesia dengan menggunakan sampel
perusahaan yang terdaftar pada Indeks Kompas 100 dalam kurun waktu lima tahun berturut-turut
dari periode 2009 hingga 2013.
1.2
Pertanyaan penelitian
Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, perumusan
masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini:
1. Apakah leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan dengan
growth opportunities yang tinggi?
2. Apakah leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan dengan growth
opportunities yang rendah?
3. Apakah kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
dengan growth opportunities yang tinggi?
4. Apakah kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
dengan growth opportunities yang rendah?
5. Apakah kepemilikan terkonsentrasi berpengaruh non-linier terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan dengan growth opportunities yang tinggi?
6. Apakah kepemilikan terkonsentrasi berpengaruh non-linier terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan dengan growth opportunities yang rendah?
1.3
Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji apakah leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
dengan growth opportunities yang tinggi.
2. Untuk menguji apakah leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
dengan growth opportunities yang rendah.
3. Untuk menguji apakah dividen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
dengan growth opportunities yang tinggi.
4. Untuk menguji apakah dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
dengan growth opportunities yang rendah.
5. Untuk menguji apakah kepemilikan terkonsentrasi berpengaruh non linier terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan dengan growth opportunities tinggi
6. Untuk menguji apakah kepemilikan terkonsentrasi berpengaruh non linier terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan dengan growth opportunities rendah.
1.4
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan kegunaan dan kontribusi sebagai
berikut:
1. Bagi calon investor, dengan adanya kajian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan
pada saat melakukuan investasi dan penyusunan portofolio.
2. Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengaplikasikan
variabel-variabel penelitian ini untuk membantu meningkatkan nilai perusahaan serta sebagai
bahan pertimbangan emiten untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja
manajemen di masa yang akan datang.
3. Bagi akademisi penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan
teori mengenai leverage, dividen, konsentrasi kepemilikan yang diterapkan pada suatu perusahaan
serta pengaruhnya terhadap nilai perusahaan pada tingkat pertumbuhan yang berbeda.
4. Bagi penelitian yang akan datang, penelitian ini dapat diharapkan dapat menjadi referensi atau
bahan wacana di bidang keuangan sehingga dapat bermanfaat penelitian selanjutnya mengenai
nilai perusahaan pada masa yang akan datang.
1.5
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang yang dilakukan penelitian ini, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian serta batasan penelitian pada tesis ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang tinjauan pustaka atau kajian teori yang terkait dengan
penelitian, landasan teori yang akan digunakan penelitian ini, penelitian-penelitian sebelumnya
yang pernah dilakukan, dan pengembangan hipotesis penelitian.
BAB III METODA PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan tentang sampel yang digunakan di dalam penelitian, jenis data,
sumber data, dan metode analisis data yang digunakan untuk membuktikan hipotesis yang
dikembangkan dalam Bab II.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
Bab ini akan menguraikan hasil analisis data yang diolah dengan metode yang
dikemukakan di dalam Bab III beserta keterbatasannya.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan
beserta saran-saran yang dianggap perlu dan bermanfaat bagi para pelaku pasar dan juga untuk
penelitian lebih lanjut yang dapat dilakukan.
Download