pembuatan kios informasi pelayanan pasien

advertisement
PEMBUATAN KIOS INFORMASI PELAYANAN PASIEN
INSTALASI RADIOTERAPI DI RUMAH SAKIT
KANKER DHARMAIS BERBASIS MULTIMEDIA
Oleh :
TANTO SUBAGYO
203091002016
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2010 / 1431 H
i
PEMBUATAN KIOS INFORMASI PELAYANAN PASIEN
INSTALASI RADIOTERAPI DI RUMAH SAKIT
KANKER DHARMAIS BERBASIS MULTIMEDIA
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer (S. Kom) Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
TANTO SUBAGYO
203091002016
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2010 / 1431 H
ii
PEMBUATAN KIOS INFORMASI PELAYANAN PASIEN
INSTALASI RADIOTERAPI DI RUMAH SAKIT
KANKER DHARMAIS BERBASIS MULTIMEDIA
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer (S. Kom) Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
TANTO SUBAGYO
203091002016
Menyetujui,
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Yasni Djamain, M.Kom
NIP.
M. Yusuf, S.Kom
NIP. 197908182009101002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT
NIP. 197105222006041002
iii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Pembuatan Kios Informasi Pelayanan Pasien
Instalasi Radioterapi Di Rumah Sakit Kanker Dharmais Berbasis
Multimedia’’ yang ditulis oleh Tanto Subagyo, NIM 203091002016 telah diuji
dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 15 Desember
2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.
Menyetujui,
Penguji I,
Penguji II,
Ria Hari Gusmita, M.Kom
NIP. 198208172009122002
Qurrotul Aini, MT
NIP. 197303252009012001
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Yasni Djamain, M.Kom
NIP.
M. Yusuf, S.Kom
NIP. 197908182009101002
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi
Ketua
Program Studi Teknik Informatika
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 196801172001121001
Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT
NIP. 197105222006041002
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAUPUN LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 15 Desember 2010
Tanto Subagyo
203091002016
v
ABSTRAK
Tanto Subagyo, Pembuatan Kios Informasi Pelayanan Pasien Instalasi
Radioterapi Di Rumah Sakit Kanker Dharmais Berbasis Multimedia. (Di bawah
bimbingan Yasni Djamain, M.Kom. dan M. Yusuf, S.Kom).
Kemajuan teknologi informasi saat ini telah mendukung segala kebutuhan
dan permintaan akan informasi melalui penciptaan media penyajian informasi.
Salah satu bentuknya adalah, kios informasi yang merupakan penggabungan
antara komputer dan multimedia. Kios informasi dapat memberikan kemudahan
bagi pengunjung untuk memperoleh informasi yang lebih jelas, karena penyajian
informasinya ditampilkan secara visual. Pelayanan masyarakat adalah bentuk
kegiatan pelayanan yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan. Salah satu bentuk
pelayanan itu adalah melalui kios informasi. Multimedia adalah penggunaan
perkembangan teknologi dengan mengkombinasikan teks, gambar dan suara.
Salah satu bentuk pengembangan sistem adalah System Development Life Cycle
(SDLC) model waterfall. Penerapan multimedia pada kios informasi berfungsi
untuk menyampaikan informasi secara elektronik dengan menggabungkan unsur
multimedia agar penyampaian informasi menjadi lebih menarik bagi pengunjung.
Pada penulisan ini akan dibahas tentang pembuatan kios informasi dengan
menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application Development
(RAD) dengan tahapan-tahapan seperti perencanaan, perancangan, konstruksi, dan
pelaksanaan.. Hasil dari skripsi ini adalah berupa piranti lunak kios informasi
yang memiliki durasi selama 40 menit, ukuran file sebesar 3.95 GB. Dapat diinstal
pada sistem operasi XP dengan ukuran memori minimal sebesar 128 MB. Cara
menjalankannya dengan klik dua kali file autorun.exe. Aplikasi ini menerapkan
sistem intranet dan memiliki basis data. Posisi kios informasi ditempatkan pada
tiga lokasi di lantai dasar yang terkoneksi dengan satu komputer server. Aplikasi
kios informasi ini berguna bagi pasien dan pengunjung Instalasi Radioterapi di
Rumah Sakit Kanker Dharmais. Diharapkan pada masa mendatang aplikasi ini
dapat melakukan cetak atas informasi yang ada.
Kata kunci: kios informasi, multimedia, RAD
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman,
nikmat sehat jasmani dan rohani. Shalawat serta salam tak lupa penulis tujukan
kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi terakhir yang telah membimbing
umatnya menuju jalan yang diridhoi Allah SWT. Penulis bersyukur karena
dengan izin Allah SWT, pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul Pembuatan Kios Informasi Pelayanan Pasien
Instalasi Radioterapi Di Rumah Sakit Kanker Dharmais Berbasis Multimedia
merupakan salah satu tugas wajib mahasiswa sebagai persyaratan untuk
mengambil gelar Strata 1 (S1) pada program studi Teknik Informatika
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat penulis laksanakan dengan
baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih secara khusus kepada beberapa pihak, antara
lain :
1. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, sebagai Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT, selaku Ketua Program Studi
Teknik Informatika dan Ibu Viva Arifin, MMSI, selaku Sekretaris
Program Studi Teknik Informatika yang telah banyak membantu dan
memberi pengarahan kepada penulis.
vii
3. Ibu Yasni Djamain, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I (Pertama)
yang banyak memberikan pengarahan dan masukan selama pengerjaan
skripsi ini.
4. Bapak M. Yusuf, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing II (Kedua) yang
telah memberikan bimbingan, waktu dan perhatiannya dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Teknik Informatika yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya selama
penulis menyelesaikan studi di Teknik Informatika.
6. Seluruh staff Jurusan TI/SI dan staff Akademik FST yang telah
membantu penulis dalam masa perkuliahan.
Penulis sadar masih banyak sekali kekurangan dari skripsi ini, dan penulis
terbuka terhadap segala saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata penulis mempersembahkan skripsi ini dengan segala kelebihan
dan kekurangannya, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Jakarta, 15 Desember 2010
Tanto Subagyo
viii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada beberapa pihak yang telah
memberi dukungan baik berupa dukungan moril maupun materiil, di antaranya :
1. Keluarga besar Soenjoto Soemarno S.Sos dan Asni Dewita, A.md
yaitu kedua orang tua, serta kakak (Kamellia S. S.Sos, Melissa S.IK,
Livinia S.Sos, Tono S.Kom. Titania) dan adik (Nuraini S.Kom.) yang
tak henti-hentinya memberikan dukungan baik moril maupun materiil
bagi penulis dalam menjalani hidup ini.
2. Teman-teman dari Prodi Teknik Informatika angkatan 2003 (Ahmad
Faqih (Thx materi & support nya), Muhammad Zaenal Muttaqin/Ozhet
(Thx for everythings), Nyos, Fahli, Monot, Rahmat, Ahmad
Syahrulloh, Suyanti, Mizan, Ardo, Bagus, Tompel, Ita, Qomar, Sultan,
Adit, Taufik, Lebe, Ratna, Ucox, Achmad NS, Ahmad Zainul M, Asep
Taufik M, Bodrex, Dodoy, Juhaeri, Upil, Lydia, Erik, Odang, Yuga,
Teted, Hadi dan Camen & Konde) yang telah melewatkan waktu
bersama selama masa kuliah.
3. Teman-teman Genk Suntul (Ubay, Beni, Makong, Buncit, Buyung,
Kodir, Kirun) yang telah menghibur dengan lelucon-leluconnya serta
ketawa-ketiwinya saat penyusunan skripsi ini.
ix
4. Terima kasih banyak kepada Mia Audina, Pacarku yang paling aku
sayangi, baik hati dan tidak sombong yang telah menemani saat-saat
keterpurukan yang aku alami hingga datang kembali semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Terima kasih banyak kepada Bapak Sahad, Ibu Marsati (Mimi), Mas
Winarno, Kakak Dewi, Kakak Ipah, Ari, Wahyu, Fabian, Raihan,
Anggi yang telah banyak menghibur di dalam kejenuhan dalam
penyelesaian skripsi ini.
6. Temen-teman ASAF (Rahman, Rangga, Aris, Jerry, Rizky, Zaki,
Andre, Bambang, Rizky Harma) yang telah banyak menghibur di
dalam kejenuhan dalam penyelesaian skripsi ini
7. Teman-teman Tongkrongan (Jambul, Gepeng, Panjul, Ronald, Fadli,
Jadur, Array, Mang Uu, Bengu, Econ, Ilman) yang telah membantu,
telah
memberikan
banyak
dukungan
dan
semangat
dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Dan kepada Seluruh pihak dan teman-teman penulis yang lain yang tidak
bisa disebutkan namanya satu per satu yang telah memberi dukungan kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Jakarta, 15 Desember 2010
Penulis
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan informasi yang ada sampai saat ini semakin berkembang
dengan cepat dan semua individu berharap penyampaian informasi dapat diterima
dengan cepat dan dapat memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan informasi
bagi setiap individu. Kemajuan teknologi informasi mendukung segala kebutuhan
dan permintaan akan informasi bagi setiap individu melalui penciptaan media
penyajian informasi, yang digunakan untuk menyampaikan informasi sesuai
dengan yang diinginkan. Media penyajian informasi menurut peneliti merupakan
salah satu fasilitas penting untuk ditempatkan di tempat umum, seperti di rumah
sakit, universitas, hotel dan sebagainya. Salah satu bentuk media penyajian
informasi yaitu kios informasi. Kios informasi adalah sebuah komputer terminal
yang dirancang untuk berfungsi menyediakan berbagai informasi atau berbagai
pelayanan yang ada dan biasanya berada di tempat umum.
Kios informasi dapat memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk
memperoleh informasi yang lebih jelas, karena penyajian informasinya
ditampilkan secara multimedia, sehingga pengunjung dapat mengerti gambaran
atas informasi yang diinginkan. Pengertian dari multimedia menurut Hofstetter
(2001) yang dikutip oleh M. Suyanto (2003: 21) adalah pemanfaatan komputer
untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar, bergerak (video
1
2
dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai
melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
Masuknya era globalisasi dan informasi membuat pelayanan rumah sakit di
Indonesia semakin berkembang, seiring dengan peningkatan kualitas dan
kapasitas pelayanan rumah sakit terhadap pasien. Salah satu penerapan teknologi
informasi di Rumah Sakit adalah kios informasi. Dengan adanya kios informasi
dapat memberikan kemudahan bagi pasien untuk memperoleh informasi yang
lebih jelas, karena penyajian informasinya ditampilkan secara multimedia,
sehingga pasien dapat mengerti gambaran atas informasi yang diinginkan.
Berdasarkan pengamatan peneliti, Rumah Sakit Kanker Dharmais sudah
menyediakan beberapa media penyajian informasi seperti papan informasi dan
petugas pelayanan yang siap membantu memberikan informasi bagi pasien.
Namun menurut peneliti, media penyajian informasi tersebut masih memiliki
kelemahan yaitu media papan informasi yang diberikan bersifat statis dan apabila
di kemudian hari ada perubahan, maka papan informasi itu harus digantikan
dengan yang baru dan ini tentunya akan memakan biaya.
Instalasi Radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais merupakan salah satu
unit pelayanan terapi radiasi bagi pasien kanker. Pemilihan instalasi radioterapi
didasari peneliti karena minimnya jumlah instalasi radioterapi di Indonesia, serta
masih banyak pasien kanker yang belum mengetahui terapi yang harus dijalani,
seperti bagaimana alur pengobatan, apa yang harus dilakukan saat pasien
menjalani radiasi dan kapan saat tepat kembali konsultasi dengan dokter.
3
Peneliti tertarik mengangkat topik dengan judul PEMBUATAN KIOS
INFORMASI PELAYANAN PASIEN INSTALASI RADIOTERAPI DI
RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS BERBASIS MULTIMEDIA
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah ini yaitu, Bagaimana membuat kios informasi berbasis
multimedia yang bernama Kios Informasi yang memberikan informasi yang
bermanfaat bagi pelayanan terhadap pasien Instalasi Radioterapi Rumah Sakit
Kanker Dharmais.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain:
1.
Aplikasi kios informasi ini bernama Kios Informasi Instalasi Radioterapi
Rumah Sakit Kanker Dharmais.
2.
Informasi yang ada bersifat statis
3.
Menggunakan
metode
pengembangan
RAD
(Rapid
Application
Development) dan tidak dilakukan perbandingan metode ini dengan metode
lainnya.
4.
Menggunakan teknologi monitor layar sentuh.
5.
Jumlah PC kios informasi berjumlah satu komputer.
4
1.4. Tujuan
Tujuan penulisan skripsi ini antara lain:
1. Menjadikan kios informasi sebagai suatu alternatif media penyedia informasi
untuk mendapatkan informasi pelayanan pasien.
2. Memberikan informasi kepada pasien tentang jadwal praktek dokter pada
instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais.
1.5. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini antara lain :
1.
Bagi peneliti
a. Bertambahnya wawasan dan pengalaman penulis tentang ilmu multimedia dan
hal lainnya yang berkaitan judul skripsi.
b. Dapat memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan kurikulum tingkat
akhir Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bagi instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais
a. Membantu para pasien dalam mencari suatu informasi yang dibutuhkan.
b. Memudahkan pihak pengelola untuk menambah atau mengubah pelayanan
sesuai dengan kondisi yang ada.
3.
Bagi Masyarakat Umum
Dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang teknologi informasi yang
bermanfaat bagi pasien pada umumnya dan civitas akademika kampus UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada khususnya.
5
1.6. Metode Penelitian
1.
Studi pustaka, yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca
buku-buku referensi, e-book, dan website.
2.
Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dalam penelitian ini penulis lakukan menggunakan
empat tahap siklus pengembangan model Rapid Application Development (RAD)
yang dibuat oleh James Martin melingkupi fase-fase sebagai berikut (Kendall &
Kendall, 2006: 238) :
a) Fase Perencanaan Syarat-syarat
Yaitu menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi.
b) Fase Perancangan
Yaitu perancangan proses-proses yang akan terjadi dalam sistem
dan
perancangan antarmuka.
c) Fase Konstruksi
Pada tahapan ini dilakukan tahap pengkodean terhadap rancangan-rancangan
yang telah didefinisikan.
d) Fase Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem dan pengenalan terhadap
sistem.
6
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:
Bab I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metode penelitian
dan sistematika penulisan.
Bab II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dijelaskan teori-teori yang diperlukan dalam
penulisan judul skripsi ini yang meliputi: Rekayasa piranti lunak,
multimedia, kios informasi, interaksi manusia komputer, sekilas
tentang RAD (Rapid Application Development), kuesioner,
wawancara dan observasi.
Bab III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi uraian lebih rinci tentang metode penelitian
yang
meliputi
metode
pengumpulan
data
dan
metode
pengembangan sistem.
Bab IV
PEMBUATAN KIOS INFORMASI
Dalam bab ini membahas pembuatan aplikasi kios informasi
menggunakan metode RAD (Rapid Application Development).
Bab V
PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diberikan untuk
pengembangan lebih lanjut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kios Informasi
Media penyampaian informasi secara elektronik kepada masyarakat saat ini
semakin beragam, antara lain: Melalui WAP, Internet, Banner, kios informasi, TV
Plasma dan iklan komersil di Televisi. Kios informasi dapat menjembatani antara
petugas dengan masyarakat atau pengunjung dalam menyampaikan informasi
pelayanan yang disediakan, yang biasanya ditempatkan di tempat-tempat tertentu
yang strategis, seperti di mal atau pada saat pameran.
2.1.1. Pengertian Kios Informasi
Kemajuan teknologi akhir-akhir ini memungkinkan terjadinya integrasi
antara media video, audio, teks, gambar dalam sebuah mesin (PC) yang dapat
memberikan layanan informasi secara umum bagi masyarakat luas.
Pengertian kios informasi menurut Steinmetz (1995) adalah suatu sistem
pelayanan umum dengan menggunakan informasi digital. Pengertian lain dari kios
informasi adalah sebuah komputer terminal yang dirancang untuk berfungsi
menyediakan berbagai informasi atau berbagai pelayanan yang ada, dan biasanya
berada ditempat umum seperti gedung pemerintah, universitas, hotel, dan
sebagainya (http://www.touchscreens.com/products-kiosk.html). Kios informasi
dikendalikan oleh sebuah komputer yang mengijinkan pemakai secara interaktif
mengontrol informasi atau layanan yang ingin diperoleh, antara lain: Katalog
7
8
elektronik, terminal akses internet dan panduan pariwisata yang mudah dilihat
oleh pengunjung. Pengertian informasi adalah data yang telah diproses atau data
yang memiliki arti (McLeod Jr., 1993).
2.1.2. Manfaat Kios Informasi
Manfaat dari kios informasi menurut Steinmetz dan Nahrsted (1995) adalah:
1. Dari sisi konsumen:
Menarik minat konsumen dengan informasi
2. Dari sisi perusahaan:
a. Menambah efektivitas dalam perubahan informasi.
b. Membantu pemasaran untuk meningkatkan penjualan.
2.1.3. Komponen Kios Informasi
Pada kios informasi berbasis multimedia komponen yang dibutuhkan antara
lain: Layar monitor (touchscreen), processor, alat input (keyboard, mouse, dan
sebagainya), alat output seperti speaker, dan media penyimpanan. Selain itu dapat
ditambahkan juga alat lainnya seperti kamera video, microphone, dan sebagainya
agar lebih terlihat menarik. Untuk kios informasi yang lebih maju dapat
ditambahkan dengan menggunakan koneksi jaringan berkecepatan tinggi,
keyboard, printer, dan kamera dengan alat spesifik dengan tujuan dari kios
tersebut (Steinmetz dan Nahrsted, 1995).
9
2.2. Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi manusia dan komputer memiliki aturan mengenai perancangan
sebuah user interface yang ramah dalam Eight Golden Rules of User Interface,
yang akan penulis terapkan dalam pengembangan kios informasi berbasis
multmedia ini. Pengertian interaksi manusia dan komputer adalah disiplin ilmu
yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem
komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia (Schneiderman, 1998).
Terdapat delapan aturan (Eight Golden Rules of User Interface) untuk
melakukan perancangan yang baik menurut Schneiderman (1998: 74) yaitu:
1. Berusaha untuk selalu konsisten
Penggunaan warna, bentuk tombol, jenis huruf harus tetap sama diseluruh
program.
2. Memungkinkan pemakai untuk menggunakan shortcut.
Program menyediakan tombol shortcut yang berfungsi untuk ke bagian lain
secara langsung dan tidak perlu melalui bagian–bagian yang biasa dilewati.
3. Memberikan tanggapan yang informatif.
Program yang baik sebaiknya memberikan umpan balik yang informatif,
sehingga tidak menyulitkan pemakai.
4. Merancang yang memberikan penutupuan.
Program sebaiknya memberikan suatu dialog pada akhir proses, sehingga
pemakai tahu kapan awal dan akhir dari suatu aksi.
5. Memberikan pencegahan kesalahan.
10
Sistem harus dapat memberikan solusi yang termudah untuk mengatasi
permasalahan yang ada.
6. Mengijinkan pemakai untuk membatalkan aksi
Kesalahan sistem yang terjadi dapat dikembalikan pada aksi sebelum
kesalahan terjadi.
7. Mendukung pengendalian internal
Memberikan kesan bahwa pengguna mempunyai kuasa penuh atas sistem
tersebut dan mengharapkan sistem memberikan tanggapan aksi yang
dilakukannya.
8. Mengurangi penggunaan ingatan.
Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengingat, tampilan pada suatu
sistem sebaiknya mudah untuk diingat dan sederhana.
2.3. Multimedia
Sistem
multimedia
dimulai
pada
akhir
tahun
1980-an
dengan
diperkenalkannya Hypercard oleh Apple di tahun 1987. Sejak permulaan tersebut,
hampir setiap pemasok perangkat keras dan lunak beralih ke multimedia. Saat ini
multimedia telah mengubah dunia, dengan memudahkan cara perusahaan untuk
melakukan penerbitan elektronik, iklan dan proses belajar-mengajar (Suyanto,
2003: 29).
11
2.3.1. Pengertian Multimedia
Pengertian dari multimedia menurut Hofstetter (2001) yang dikutip oleh M.
Suyanto (2003: 21) adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar, gambar bergerak (video dan animasi)
dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan
navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
2.3.2. Objek Multimedia
Menurut M. Suyanto (2003: 255) terdapat enam jenis objek multimedia,
antara lain: Teks, grafis, bunyi, video, animasi dan software. Berikut adalah
penjelasan dari objek–objek tersebut:
1. Teks
Teks merupakan bentuk multimedia yang mudah dikendalikan dan disimpan
yang dapat membentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang
menyajikan dalam bahasa yang dapat di mengerti oleh manusia.
2. Grafis
Grafis merupakan gambaran dari suatu objek. Grafis seringkali muncul
sebagai latar belakang dari teks untuk menghadirkan kerangka yang
mempermanis teks. Jenis-jenis grafis antara lain:
12
a. Gambar Bitmap
Merupakan sekumpulan informasi yang tersimpan dalam serangkaian
titik–titik piksel yang memenuhi suatu bidang pada suatu resolusi dilayar
komputer.
b. Vektor
Merupakan grafis yang tersimpan sebagai serangkaian instruksi yang
digunakan untuk membuat suatu gambar yang dinamakan algoritma yang
menentukan: Kurva, garis, dan berbagai bangun dengan gambar.
3. Bunyi
Bunyi atau suara merupakan salah satu dari objek multimedia yang dapat
mewakili berbagai bahasa dan arti. Misalnya, efek suara latar belakang pada
film yang dapat mendukung suasana dari cerita pada film itu yang dapat
mempengaruhi perasaan manusia yang mendengarnya. Terdapat empat jenis
objek bunyi yaitu: Waveform audio, MIDI, CD- Audio, dan MP3.
4. Video
Video merupakan sumberdaya yang kaya dan dapat menghidupi bagi aplikasi
multimedia. Jenis video dalam aplikasi multimedia, yaitu: Live video feeds,
videotape, video disc, dan digital video. Jenis format video antara lain: AVI,
MOV, MPEG, DAT, dan SWF.
5. Animasi
Animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan grafis atau
gambar bergerak yang menggunakan sekumpulan gambar yang berbeda pada
tiap frame suatu film. Ada sembilan jenis animasi yaitu: Animasi sel, animasi
13
frame, animasi sprite, animasi lintasan, animasi spline, animasi vektor,
animasi karakter, animasi computational, dan morphing.
6. Software
Merupakan piranti lunak multimedia yang dapat menciptakan link ke berbagai
dokumen dan data.
2.3.3. Media Penyimpanan Multimedia
Media penyimpanan multimedia menurut M. Suyanto (2003: 78) antara lain:
1. Hard Disk Drive
Merupakan media penyimpanan berupa piringan-piringan yang dapat
merekam data bagian atas dan bawah, mirip dengan piringan hitam suara,
tetapi berbeda cara merekam datanya. Keuntungannya adalah pengambilan
data secara langsung.
2. SDRAM
Merupakan media penyimpanan yang dapat menyimpan data dan perangkat
lunak. Media ini memungkinkan operasi baca dan tulis dilakukan, bersifat
sementara bila listrik dimatikan.
3. Videotape
Merupakan media penyimpanan multimedia yang terdiri dari berbagai macam
format, baik dalam format analog maupun digital. Dalam format analog antara
lain dalam VHS, S-VHS ataupun format Betacam. Format digital berupa Mini
DV, DVC-Pro, DVCAM, HDCAM, Hi8 dan DVHAS. Kelebihan media
14
penyimpanan ini banyak digunakan untuk perekaman video melalui kamera
dan handycam.
4. Universal Serial Bus Flash Disk (USB)
Merupakan media penyimpanan serial bus yang memiliki kelebihan dapat
dibawa kemana saja, kapasitas bervariasi antara 128 MB sampai 4 GB dan
relatif murah harganya (http://www.usbyte.com/common /usb_interface.html).
5. CD-ROM
Merupakan media penyimpanan yang dapat menyimpan data hingga 650 MB
setara dengan 477 buah disket. Kelebihan dari media ini adalah kapasitas
penyimpanan data yang lebih banyak.
6. Digital Versatile Disk (DVD)
Merupakan media penyimpanan serupa dengan CD-ROM, tetapi dengan
kapasitas penyimpanan data yang lebih besar dari CD-ROM. DVD memiliki
kelebihan yaitu, kapasitas penyimpanan sampai 4.7 GigaByte.
2.3.4. Penggunaan Multimedia
Pada berbagai bidang multimedia banyak diterapkan perkembangan
teknologi seperti bidang bisnis, hiburan, dan pendidikan.
Penerapan multimedia antara lain:
1.
Kios informasi
Penerapan multimedia pada kios informasi berfungsi untuk menyampaikan
informasi secara elektronik dengan menggabungkan unsur video, suara, dan
animasi dengan tujuan agar penyampaian informasi menjadi lebih menarik
15
bagi pengunjung, yang biasanya ditempatkan pada saat pameran dan di mal
tertentu.
2.
CD interaktif profil perusahaan
Merupakan informasi profil perusahaan dalam bentuk CD yang interaktif
ataupun demo produk dari perusahaan dengan menggunakan bantuan
aplikasi komputer.
3.
CD perangkat ajar berbasis multimedia
Merupakan perangkat ajar dalam bentuk CD yang menjadi keuntungan
dalam bidang pendidikan. Dengan adanya perangkat ajar berbasis
multimedia ini maka presentasi pelajaran yang berbasis teks semata menjadi
lebih hidup dengan adanya
penambahan fitur animasi dan musik latar
belakang. Diharapkan pelajaran melalui perangkat ajar multimedia ini yang
lebih interaktif dapat lebih efektif seperti: Menambah ingatan lebih cepat,
mengurangi biaya dan waktu.
4.
Permainan
Permainan pada saat ini yang menerapkan multimedia, khususnya berbasis
tiga dimensi menjadikan permainan menjadi lebih hidup dan nyata dan
membuat pemain yang memainkannya mengikuti alur cerita dan mengikuti
setiap tingkatan permainan dengan baik.
5.
Situs web
Penerapan multimedia pada situs web menjadikan situs web menjadi lebih
kaya dengan penambahan musik latar belakang, animasi dan video, daripada
situs web yang hanya memliki teks semata. Kelebihan penerapan multimedia
16
pada situs web ini, pengunjung akan lebih tertarik untuk melihat isi dari situs
web multimedia ini.
6. Aplikasi presentasi multimedia
Presentasi pada kasus penjualan dan promosi produk atau jasa suatu
perusahaan akan jadi lebih menarik bila ditambahkan dengan komponenkomponen multimedia, seperti transisi efek halaman. Sehingga, akan lebih
membuat para tamu atau pengunjung untuk membeli suatu produk
perusahaan.
2.4. Rekayasa Piranti Lunak
Saat ini rekayasa piranti lunak telah berkembang dengan cepat seiring
dengan komunitas pengembang piranti lunak yang ada, secara berkelanjutan terus
berusaha mengembangkan teknologi yang dapat membuat piranti lunak tersebut
bergerak lebih cepat, mudah dan murah untuk dibangun dengan perawatan
program komputer.
2.4.1. Pengertian Piranti Lunak
Pengertian piranti lunak menurut Roger S. Pressman (2001:6) yaitu
instruksi-instruksi atau program komputer yang pada saat dijalankan memberikan
fungsi dan daya guna yang diinginkan.
17
2.4.2. Ciri-ciri Piranti Lunak
Ciri – ciri dari piranti lunak menurut Roger S. Pressman (2001: 6-8) antara
lain:
1. Piranti lunak dikembangkan
Piranti lunak outputnya berbeda dengan piranti keras. Piranti lunak tidak
dibuat seperti piranti keras. Pada piranti keras, dalam tahap pembuatannya
dapat terjadi masalah, misalnya dalam hal kualitas yang tidak akan ditemui
pada piranti lunak. Karena pada piranti lunak, ditekankan pada biaya
rekayasanya. Sehingga, pada proyek piranti lunak tidak dapat dikendalikan
seperti pada pembuatan piranti keras.
2. Piranti lunak tidak rusak
Piranti keras dapat rusak yang disebabkan oleh berbagai macam faktor
eksternal yang dialaminya. Sedangkan piranti lunak tidak mengalami
kerusakan tetapi kondisinya hanya menjadi tidak bagus.
3. Walaupun dunia industri berkembang ke arah perakitan, tetapi piranti lunak
masih berfungsi untuk custom built.
2.4.3. Pengertian Rekayasa Piranti Lunak
Pengertian rekayasa piranti lunak adalah pembentukan dan penggunaan
prinsip-prinsip rekayasa dengan tujuan untuk memperoleh piranti lunak ekonomis
yang dapat diandalkan dan berjalan secara efisien pada suatu mesin atau komputer
yang dikemukakan oleh Fritz Bauer (Pressman, 2001: 20).
18
2.5.
Rapid Application Development (RAD)
Menurut Kendal & Kendal (2003 : 237), RAD adalah suatu pendekatan
berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode
pengembangan serta perangkat-perangkat lunak.
Menurut Roger, S.Pressman (2003 : 42), RAD adalah sebuah model proses
perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus
perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi
“kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat
dicapat dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen. Jika
kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan
menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang sangat
pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari).
2.5.1. Alasan Menggunakan RAD
Dari lima macam model-model perangkat lunak yang dikemukakan oleh
Roger S. Pressman, penulis memilih model RAD sebagai metode pengembangan
sistem dengan alasan-alasan sebagai berikut :
1. Aplikasi yang dirancang dan dikembangkan merupakan aplikasi yang
sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama. Hal ini sesuai dengan tujuan
dari model RAD yang dikemukakan oleh Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall
yaitu RAD digunakan untuk mempersingkat waktu antara perancangan dan
penerapan sistem informasi (Kendall dan Kendall, 2006 : 237).
19
2. Dengan menggunakan metode RAD akan dicapai suatu sistem fungsional
yang utuh dalam periode waktu yang sangat pendek jika kebutuhan dapat
dipahami dengan baik (Roger S. Pressman, 2002 : 42).
3. Salah satu fase dalam model sekuensial adalah fase pemeliharaan (Roger S.
Pressman, 2002 : 38). Aplikasi yang akan dibuat ini tidak memerlukan fase
pemeliharaan dalam implementasinya di lapangan.
4. Pelanggan sangat berperan penting dalam pengembangan perangkat lunak
dalam model prototipe (Asep Herman Suyanto, 2005). Aplikasi ini hanya sedikit
mengikut sertakan user hanya pada akhir proses dalam implementasi untuk
masukkan atau tanggapan sebagai bahan evaluasi bagi penulis dan rekan-rekan
yang berkeinginan untuk mengembangkan aplikasi sejenis dengan ini.
2.5.2
Fase-fase RAD
Dalam gambar dibawah ini diberikan konseptualisasi fase asli RAD James
Martin.
1. Pada fase pertama Martin dibahas perencanaan syarat-syarat. Disini, pengguna
tingkat tinggi memutuskan fungsi apa yang harus difiturkan oleh aplikasi tersebut.
2. Pada fase kedua, disebut fase desain pengguna, Martin menandai pengguna
diminta membahas aspek-aspek desain non-teknis dari sistem, dengan bimbingan
penganalisis. Workshop Desain RAD memadukan fase pengguna dan fase
konstruksi, karena tingginya sifat interaktif dan visual dari desain serta
memperbaiki proses yang terjadi dalam hal yang bersifat interaktif dan partisipatif
tersebut.
20
3. Pada fase konstruksi, dilakukan banyak kegiatan yang berbeda. Setiap desain
yang diciptakan dalam fase sebelumnya selanjutnya ditingkatkan dengan
menggunakan perangkat-perangkat RAD, begitu fungsi yang baru tersedia,
selanjutnya fungsi-fungsi baru tersebut ditunjukkan kepada pengguna untuk
mendapatkan interaksi, komentar dan revisi. Dengan perangkat-perangkat RAD,
penganalisis mampu melanjutkan perubahan dalam desain aplikasi.
4. Sedangkan pada fase keempat dan terakhir, fase pelaksanaan, aplikasi yang
baru dikembangkan menggantikan aplikasi lama. Sembari dijalankan secara
paralel dengan aplikasi lama, aplikasi baru diujicoba, pengguna dilatih dan
prosedur-prosedur organisasional diubah sebelum pelaksanaan terjadi. (Kendall &
Kendall, 2006:239).
Gambar 2.11 Fase-fase RAD James Martin
(Sumber: Kendall & Kendall, 2006:238)
2.5.3 Kelebihan RAD
Kelebihan menggunakan metode RAD antara lain menurut situs Roger s.
Pressman.inc :
(http://csweb.cs.bgsu.edu) :
1. Siklus dan fase pengembangan sistem yang cepat.
2. Lebih cepat terlihat aplikasinya, dikarenakan ada proses prototyping, dalam
hal ini perancangan Grhapic User Interface (GUI).
21
3. Fleksibilitas lebih tingi karena pengembang dapat mendisain ulang jika ada
perubahan karena bersifat life cycles.
4. Mengurangi biaya dan waktu pengembangan.
2.5.4
Kekurangan RAD
Kekurangan menggunakan metode RAD antara lain (Kendall & Kendall
2006:241):
a) Penganalisis selalu terburu-buru.
b) Detail dan dokumentasi yang kurang, menyebabkan programer yang tidak
biasa menggunakan model ini akan kesulitan menyelesaikan pekerjaannya.
c) Pemrogram
dan
penganalisa
ditunut
untuk
menguasai
kemampuan-
kemampuan baru sementara pada saat yang bersamaan mereka harus
mengembangkan sistem.
2.6. Alat Perancangan
Alat perancangan menurut Yourdon (1989: 259) merupakan penggambaran
suatu benda atau seseorang pada waktu, bentuk keberadaan tertentu, ataupun
kondisi tertentu, seperti state transition diagram yang menggambarkan suatu
benda menunggu kondisi Misalnya, Menunggu pengisian kata kunci (password)
dan menunggu instruksi berikutnya.
Menurut Yourdon (1989: 259-265), State transition diagram (STD)
merupakan modelling tools yang menggambarkan sifat ketergantungan pada
waktu dari sistem. Pada awalnya hanya digunakan untuk menggambarkan suatu
22
sistem yang memiliki sifat real-time seperti: Control process, telephone switching
system, high speed data acquisition, dan military command and control system.
Pengertian lain dari state transition diagram adalah model keadaan dari sebuah
objek dan kejadian-kejadian yang menyebabkan objek tersebut berubah dari satu
keadaan ke keadaan yang lain (Hoffer, 1996: 462). Terdapat dua macam kerja
sistem ini, yaitu:
1.
Passive
Sistem ini melakukan kontrol atas lingkungan, tetapi bersifat memberikan
reaksi atau menerima data saja. Contoh, sistem
yang
menerima data
melalui sinyal yang dikirimkan oleh satelit.
2.
Active
Sistem melakukan kontrol atas lingkungan secara aktif, dapat menerima data
dan merespon atas lingkungan sesuai dengan program yang ditentukan.
Contoh, sistem komputer peluru kendali.
Beberapa simbol yang digunakan untuk membuat State Transition Diagram
(STD) yaitu:
1.
State, disimbolkan dengan segi empat
2.
Transition state disimbolkan dengan panah berarah.
3.
State adalah kumpulan keadaan atau atribut yang mencirikan seseorang atau
benda pada waktu dan kondisi tertentu. Contoh, menunggu pemakai mengisi
password.
23
4.
Condition adalah suatu event pada lingkungan eksternal yang dapat dideteksi
oleh sistem. Contoh, sinyal interrupt atau data yang menyebabkan
perubahan terhadap state dari state menunggu X ke state menunggu Y.
5.
Action adalah yang dilakukan sistem bila terjadi perubahan state atau reaksi
terhadap kondisi. Aksi akan menghasilkan keluaran.
6.
Display pada layar menghasilkan output.
Berikut gambar dari kondisi dan aksi:
Gambar 2.2. Kondisi dan aksi (Sumber: Edward Yourdon. “Modern Structure
Analysis”. New Jersey, 1989. Hal. 265)
2.7. Flowchart
Flowchart menurut Jogiyanto (2005: 796) merupakan bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Flowchart digambar
dengan menggunakan simbol-simbol sebagai berikut:
1. Flowchart sistem terdiri dari:
a. Simbol dokumen
Menunjukan dokumen input dan output baik
untuk proses manual atau komputer.
24
b. Simbol kegiatan manual
Menunjukan pekerjaan manual.
c. Simbol proses
Menunjukan kegiatan proses dari operasi
program komputer.
d. Simbol operasi luar
Menunjukan operasi yang dilakukan di luar
proses operasi komputer.
e. Simbol hard disk
Menunjukan
input
atau
output
menggunakan hard disk.
f. Simbol keyboard
Menunjukan input yang menggunakan online keyboard.
g. Simbol display
Menunjukan output yang ditampilkan di
monitor.
2. Flowchart program terdiri dari:
a. Simbol input atau output
Simbol input atau output untuk mewakili
data input atau output.
25
b. Simbol proses
Simbol proses untuk mewakili suatu proses.
c. Simbol garis alir
Simbol untuk menunjukan arus dari proses.
d. Simbol keputusan
Simbol
yang
digunakan
untuk
suatu
penyeleksian kondisi didalam program.
e. Simbol titik terminal
Simbol yang digunakan untuk menunjukkan
awal dan akhir dari suatu proses.
2.8. Pelayanan Masyarakat
Pengertian pelayanan masyarakat menurut Ratminto dan Atik S.W. (2006:
18) adalah, segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara
pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan
maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.9. Observasi
Pengertian observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang
sedang dilakukan (Jogiyanto, 2005).
26
2.10. Wawancara
Pengertian wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan
melakukan tanya-jawab terhadap responden agar mendapat informasi yang
dibutuhkan oleh penelitian (Nasution, 2006).
2.11. Kuesioner
Pengertian kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang sekaligus akan
mencatat jawaban dari responden yang pengisian jawaban atas pertanyaan
sepenuhnya diserahkan kepada responden (Nasution, 2006: 102).
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam pengembangan kios informasi ini, peneliti menggunakan metode
RAD (Rapid Application Development). Ada beberapa metode yang dilakukan di
antaranya :
3.1
Metode Pengumpulan Data
Dalam rangka menyusun skripsi ini, diperlukan data-data informasi yang
relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian
pembahasan. Oleh karena itu sebelum menyusun skripsi ini, dalam persiapannya
terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data untuk mendapatkan informasi atau
bahan materi yang diperlukan. Adapun metode pengumpulan data-data dan
informasi yang diperlukan adalah metode studi pustaka, yaitu pengumpulan data
dan informasi dengan cara membaca buku-buku referensi, e-book dan website.
3.2
Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem yang peneliti lakukan menggunakan empat tahap
siklus pengembangan model Rapid Application Development (RAD), yaitu fase
perencanaan syarat dan tujuan informasi, fase perancangan, fase konstruksi, dan
fase pelaksanaan. Model RAD peneliti gunakan karena melihat dari aplikasi yang
dikembangkan oleh peneliti, merupakan aplikasi yang sederhana dan tidak
27
membutuhkan waktu yang lama, metode RAD adalah metode yang diperuntukkan
untuk jangka pendek sesuai dengan aplikasi yang akan dibuat.
Model pengembangan RAD yang dibuat oleh James Martin melingkupi
fase-fase sebagai berikut (Kendall & Kendall, 2006: 238) :
Gambar 3.1 Fase-Fase RAD James Martin
(Sumber: Kendall & Kendall, 2006: 238)
Adapun penjelasan dari fase-fase pengembangan aplikasi ini sesuai dengan
gambar 3.1 di atas adalah sebagai berikut :
1.
Fase Menentukan Tujuan dan Syarat-Syarat Informasi
Pada tahap ini dilakukan Studi Feasibilitas, Kelengkapan Data yang
Digunakan dan terakhir Kelengkapan Software dan Hardware yang
Digunakan.
2.
Fase Perancangan
Pada tahap ini dilakukan beberapa tahapan antara lain :
a)
Perancangan proses-proses dan yang akan terjadi didalam sistem
akan direpresentasikan dengan State Transition Diagram (STD).
28
b)
Pembuatan Flowchart Diagram
Agar lebih memudahkan dalam pembuatan program, maka peneliti
membuat diagram Flowchart yang akan menggambarkan alur
program secara umum
3.
Fase Konstruksi
Pada tahapan ini dilakukan tahap pengembangan aplikasi yang telah
dirancang sebelumnya menggunakan Autoplay 8.0 untuk membuat dan
menjalankan program dalam PC (Personal Computer).
4.
Fase Pelaksanaan
Pada fase ini dilakukan beberapa tahapan, antara lain :
a)
Spesifikasi PC (Personal Computer) yang digunakan
Menjelaskan spesifikasi minimal yang harus dimiliki oleh PC
(Personal Computer) yang akan menerapkan aplikasi ini.
b)
Pengujian Aplikasi
Menjelaskan proses pengujian aplikasi yang bertujuan untuk
melihat jalannya aplikasi. Pada tahap pengujian aplikasi ini
dilakukan dengan dua tahap pengujian, yaitu :
1)
Pengujian dengan cara kios, yaitu dengan melakukan
pengujian langsung pada PC (Personal Computer) guna
mendapatkan validitas aplikasi ini.
2)
Respon oleh user (pengguna) tentang aplikasi, berupa
angket yang berisi pertanyaan yang meminta tanggapan
user setelah menggunakan aplikasi ini yang diberikan
29
kepada 30 (tiga puluh) user yang diambil dari lingkungan
Rumah Sakit Kanker Dharmais. Angket ini bertujuan untuk
mendapatkan tingkat validitas apabila digunakan langsung
oleh
pengguna.
Angket
berupa
pertanyaan
yang
berhubungan dengan aplikasi. Form dan hasil angket dapat
dilihat secara lengkap pada lampiran.
c)
Analisis hasil pengujian
Analisis hasil pengujian untuk mengetahui apakah aplikasi y a n g
d ib a n g u n dapat berjalan dengan baik pada P C (P er s o n a l
C o m p u t er ) yang memenuhi kriteria
perangkat
spesifikasi
minimum
lunak serta memenuhi syarat-syarat pembuatan kios
informasi pelayanan instalasi radioterapi di rumah sakit kanker
dharmais berbasis
multimedia.
Pada tahap
analisis
hasil
pengujian aplikasi ini, merupakan hasil dari tahap pengujian
aplikasi, yang juga dilakukan dengan dua tahap yaitu :
1)
Analisis
hasil
pengujian
dengan
cara
kios,
yaitu
menganalisa hasil pengujian yang telah didapatkan, melalui
pengujian langsung terhadap PC (Personal Computer).
2)
Analisis hasil respon user berupa angket yang diberikan
kepada pengguna yang menghasilkan penilaian terhadap
aplikasi yang dibangun dengan nilai persentase tingkat
kepuasan terhadap aplikasi.
30
3.3
Siklus Penerapan RAD untuk Pembuatan Kios Informasi Pelayanan
Instalasi Radioterapi Di Rumah Sakit Kanker Dharmais Berbasis
Multimedia.
Pada Gambar 3.2 diberikan siklus RAD yang diimplementasikan untuk
mengembangkan sebuah perangkat lunak kios informasi pelayanan instalasi
radioterapi di Rumah Sakit Kanker Dharmais.
1. Fase Perencanaan Syarat-syarat
1.1 Analisis Tujuan Informasi
2. Fase Perancangan
1.2 Analisis Syarat-syarat Informasi
2.1 State Transition Diagram
1.2.1
Studi kelayakan
1.2.2
Kelengkapan data yang digunakan
1.2.3
Kelengkapan software yang digunakan
1.2.4
Kelengkapan hardware yang digunakan
2.2
Flowchart Diagram
4. Fase Pelaksanaan
4.1 Spesifikasi PC (Personal Computer) yang
digunakan
3. Fase Konstruksi
4.2 Pengujian Aplikasi
3.1 melakukan tahap pembuatan video
4.2.1
Pengujian kios
4.2.2
Respon oleh User Tentang Aplikasi
sudah didefinisikan sebelumnya.
4.3 Analisis Hasil Pengujian
4.3.1
Analisis Hasil Pengujian kios
4.3.2
Analisis Hasil Respon oleh User
terhadap hasil rancangan yang
Gambar 3.2 Siklus RAD untuk Pembuatan Kios Informasi
Pelayanan Instalasi Radioterapi Di Rumah Sakit Kanker Dharmais
Berbasis Multimedia.
31
BAB IV
PEMBUATAN KIOS INFORMASI
4.1. Profil Rumah Sakit Kanker Dharmais
Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah rumah sakit khusus penyakit kanker
yang memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat. Selain itu Rumah Sakit
Kanker Dharmais juga berfungsi sebagai lahan pendidikan dan penelitian untuk
peningkatan mutu pelayanan penyakit kanker.
4.1.1. Sejarah Rumah Sakit Kanker Dharmais
Pembangunan Rumah Sakit Kanker Dharmais dimulai pada tahun 1991
hingga tahun 1993 oleh Yayasan Dharmais di atas tanah milik pemerintah di jalan
Let.Jend. S. Parman Kav. 84-86 Slipi Jakarta Barat seluas 38.920m2 dan
diresmikan pada tanggal 30 Oktober 1993.
Berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.
72/Menkes/SK/I/1993 tanggal 25 Januari 1993 tentang organisasi dan tata kerja
Rumah Sakit Kanker Dharmais ditetapkan bahwa Rumah Sakit Kanker Dharmais
adalah rumah sakit milik pemerintah yang pengelolaannya diserahkan kepada
Yayasan Dharmais dan diselenggarakan oleh Dewan Penyantun serta pelaksanaan
sehari-harinya dilaksanakan oleh Badan Pelakasana Harian Dewan Penyantun
Rumah sakit Kanker Dharmais.
Sesuai dengan surat keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia diatas
ditetapkan pula bahwa Rumah Sakit Kanker Dharmais merupakan Pusat Kanker
32
33
Nasional serta merupakan Pusat Rujukan Tertinggi Jaringan Pelayanan Kanker di
Indonesia.
Sejalan dengan perkembangan pemerintahan di Indonesia pada tahun 1998
Yayasan Dharmais menyerahkan kembali pengelolaan Rumah Sakit Kanker
Dharmais sepenuhnya kepada pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 128 tahun 2000 tanggal 12
Desember 2000 Rumah Sakit Kanker Dharmais resmi beroperasi sebagai rumah
sakit Perjan per tanggal 1 Januari 2002 kemudian pada tahun 2005 berdasarkan
Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 RS. Kanker Dharmais beralih status
menjadi BLU (Badan Layanan Umum) dengan tugas pokok dan fungsi
memberikan pelayanan pendidikan dan penelitian kesehatan di bidang kanker
serta merupakan rumah sakit rujukan tertinggi di bidang pelayanan kanker di
Indonesia.
4.1.2. Profil Instalasi Radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais
Instalasi Radioterapi RS. Kanker Dharmais merupakan salah satu unit
pelayanan terapi radiasi bagi pasien kanker yang berada di bawah Direktur Medik
dan Keperawatan.
Instalasi Radioterapi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang
membawahi 4 koordinator yaitu Koordinator Fisika Medik dan Teknisi,
Koordinator Radiografer, Koordinator Keperawatan serta Koordinator Umum dan
Keuangan dengan jumlah seluruh karyawan 37 orang.
34
Tabel 4.
Data Ketenagaan Instalasi Radioterapi RS. Kanker Dharmais
sampai dengan tahun 2007
No
Keterangan
Jumlah
1.
Dokter Konsultan Onkologi Radiasi
5 orang
2.
Fisika Medik
2 orang
3.
Radiografer Radioterapi
11 orang
4.
Perawat
7 orang
5.
Teknisi
3 orang
6.
Administrasi
3 orang
7.
Pramuhusada
4 orang
8.
Lain-lain
3 orang
Jumlah
37 orang
Sumber : Instalasi Radioterapi RS. Kanker Dharmais tahun 2007
Kepala Instalasi
KSMF
Onkologi Radiasi
Wakil Kepala Instalasi
Koordinator
Fisika Medis & Teknisi
Pelaksana
Koordinator
Radiografer
Koordinator
Keperawatan
Pelaksana
Pelaksana
Koordinator
Umum & Keuangan
Gambar 4.1.
Struktur Organisasi Instalasi Radioterapi RS. Kanker Dharmais
Pelaksana
35
4.1.3. Kegiatan Pelayanan Instalasi Radioterapi Rumah Sakit Kanker
Dharmais
Dalam melakukan pelayanan radiasi kepada pasien kanker, Instalasi
Radioterapi RS. Kanker Dharmais mempunyai beberapa jenis pelayanan, yaitu :
1. Radiasi Eksterna, terdiri dari Radiasi Intra Operatif (IORT) dan Kombinasi
Hipertermia.
2. Brakhiterapi, yaitu pelayanan Implantasi, Intra Kavitas untuk kanker lidah,
nasopharing, payudara, leher rahim dan vagina.
3. Radiasi Interna, dengan pemberian pengobatan radiasi dengan me-minumkan
zat radioaktif (Iodium 131 dan Samarium 153) atau dengan jalan disuntikkan
kepada pasien kemudian pasioen dimasukkan ke dalam ruang isolasi yang di
bernama ruang isolasi radioaktif (RIRA).
4. Simulator, yaitu pembuatan gambar daerah penyinaran di tubuh pasien
sebelum dilakukan penyinaran
5. Treatment Planning System (TPS), yaitu pemantapan sistem perencanaan
radiasi dengan menggunakan sistem komputer.
6. Mould room, untuk pembuatan alat bantu pasien sebelum radiasi seperti
pembuatan masker, individual blok, body contour dan bolus.
7. Poliklinik, ruang untuk pemeriksaan dan konsultasi bagi pasien rawat jalan.
36
4.1.4. Sarana dan Fasilitas Instalasi Radioterapi Rumah Sakit Kanker
Dharmais
Sarana dan fasilitas yang dimiliki oleh Instalasi Radioterapi RS. Kanker
Dharmais adalah
1. Radiasi Eksterna – Teleterapi, menggunakan dua pesawat megavoltage Linear
Accelerator (LINAC) dengan kekuatan 6 MV dan 10 MV dan satu buah
pesawat Orthovoltage yang dinamakan stabilipan.
2. Radiasi Brakhiterapi,
disebut
juga dengan after loading technique
menggunakan peawat micro selctron dan Iridium 192 (Ir 192)
3. Pesawat Hipetermi BSD – 500
4. Peralatan Penunjang, antara lain :
a. Pesawat simulator
b. CT Planning untuk perencanaan radiasi
c. Treatment Planning System (TPS) Helax 3D untuk radiasi eksterna dan
Plato 2500 untuk brakhiterapi.
d. Ruang mould, untuk pembuatan masker, bolus, contour, individual blok.
e. Fisika radiasi, terdiri dari Water Phantom Wellhofer, Dosemeter Farmer,
Human Phantom Aldersen dan Ruang Isotop.
5. Radiasi Interna, memerlukan perawatan di Ruang Isolasi Radioakif (RIRA)
yang terdiri dari 4 kamar. Sumber zat radioaktif yang sering digunakan adalah
Iodium 131 dan Samarium 153.
37
4.2. Pembuatan Kios Informasi
Metode yang peneliti gunakan untuk melakukan pengembangan
aplikasi kios informasi adalah System Development Life Cycle (SDLC)
model waterfall yang dikemukakan oleh Pressman (2001: 28-30). Berikut
adalah pembahasan tahapan-tahapan yang digunakan untuk pengembangan
aplikasi kios informasi ini.
4.2.1. Pembahasan System Requirement Analysis
Pada tahap ini, peneliti akan melakukan beberapa hal yang diperlukan
seperti: kelayakan, alokasi waktu dan cakupan.
1. Kelayakan
Yaitu, membuat studi kelayakan untuk aplikasi yang akan dibuat dengan
mencari tahu masalah-masalah dengan melakukan kuesioner, observasi,
identifikasi masalah, usulan pemecahan masalah dan perkiraan biaya.
Berikut adalah kegiatan yang dilakukan:
a. Kuesioner
Untuk mengetahui kebutuhan pengguna dan bagaimana tanggapannya atas
pengembangan kios informasi nanti, maka peneliti melakukan pengumpulan
data dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 responden. Kuesioner dapat
dilihat pada Lampiran 1.
Untuk melihat kecenderungan data pada nilai tertentu, peneliti menggunakan
ukuran pemusatan modus yaitu, nilai yang paling sering muncul dari
serangkaian data. Dalam mengolah data, peneliti menggunakan software SPSS
38
(Statistical Product and Service Solutions) versi 15. Berikut adalah hasil
kuesioner yang telah dilakukan.
Gambar tabel dan grafik pie chart hasil kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 2.
1). Hasil kuesioner pertanyaan pertama
Responden pernah mengalami kesulitan dalam mencari informasi pelayanan
pasien.
2). Hasil kuesioner pertanyaan kedua
Responden mayoritas belum mengetahui apa saja pelayanan pasient yang
tersedia di isntalasai radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais.
3). Hasil kuesioner pertanyaan ketiga
Responden pernah mengalami kesulitan dalam mencari informasi mengenai
jadwal praktek dokter yang ada.
4). Hasil kuesioner pertanyaan keempat
Responden menginginkan kelengkapan informasi pelayanan pasien.
5). Hasil kuesioner pertanyaan kelima
Responden tertarik dengan adanya informasi pelayanan dalam bentuk media
kios informasi.
b. Observasi
Observasi dilaksanakan oleh peneliti menggunakan pengamatan secara
langsung, berlokasi di ruang instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker
Dharmais dan membutuhkan waktu selama dua bulan. Sasaran observasi
adalah pesien instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais.
39
Petugas pelayanan pasien memberi informasi apa saja mengenai pelayanan
pasien yang datang. Menurut pengamatan peneliti, banyak pengunjung yang
belum mengetahui apa saja pelayanan pasien yang ada yang tersedia.
Berdasarkan pengamatan peneliti, bahwa lokasi papan informasi pelayanan ini
sudah cukup baik.
c. Identifikasi masalah
Petugas pelayanan pasien atas informasi yang ada akan lebih baik lagi bila ada
media informasi lainnya, seperti aplikasi kios informasi.
d. Usulan pemecahan masalah
Berikut adalah usulan pemecahan masalah yang dibutuhkan yaitu: aplikasi
kios informasi yang peneliti kembangkan berisi mengenai: profile Rumah
Sakit Kanker Dharmais, informasi mengenai radioterapi, pelayanan yang ada,
tindakan yang harus dilakukan dan jadwal praktek dokter..
1). Kelebihan yang dimiliki aplikasi kios informasi yang baru antara lain:
Memiliki tampilan yang berbeda dalam menyajikan informasi pelayanan yang
ada pada instalasi Radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmias dan informasi
mengenai jadwal praktek dokter.
2). Berdasarkan observasi yang dilakukan, maka perlu adanya informasi jadwal
praktek dokter dan media penyajian informasi seperti kios informasi pada
instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais.
e. Perkiraan biaya
Perkiraan biaya pengembangan aplikasi ini dapat dilihat pada Lampiran 5.
40
2. Alokasi waktu
Alokasi waktu pengembangan kios informasi ini dapat dilihat pada bagian
Lampiran 3.
4.2.2. Pembahasan Design
Tahap berikutnya adalah melakukan perancangan sisem pada aplikasi kios
informasi berbasis multimedia ini. Prosesnya melalui beberapa tahap, yaitu:
Perancangan struktur menu, perancangan layar, State Transition Diagram (STD),
pembahasan flowchart dan perancangan basis data.
1. Perancangan Struktur Menu
Struktur menu yang peneliti gambarkan merupakan struktur atas keseluruhan
Gambar 4.2. Struktur Menu Utama
menu pada aplikasi kios informasi.
41
Penjelasan pada gambar struktur menu utama merupakan keseluruhan
aplikasi kios informasi yang dirancang.
Pada menu awal, menggambarkan informasi pembukan instalasi radoterapi
Rumah Sakit Kanker Dharmais. Pada menu radioterapi menggambarkan informasi
mengenai definisi tentang radioterapi dan alur pengobatan. Pada menu radiasi
pada kanker menggambarkan informasi mengenai jenis – jenis radiasi pada
kanker, seperti; brakhiterapi, radiasi eksterna, radiasi interna. Pada menu apa yang
harus dilakukan, menggambarkan informasi mengenai tindakan-tindakan yang
diambil seperti; kuratif definitif, kuratif ajuvan, dan paliatif. Pada menu jadwal
dokter menggambarkan jadwal dokter pada instalasi radioterapi Rumah Sakit
Kanker Dharmais.
2. Perancangan Layar
Perancangan layar ini bertujuan untuk memberikan rancangan layar-layar
menu pada aplikasi kios informasi.
a. Perancangan Layar Awal
Gambar 4.3. Layar Menu Awal
42
Pada gambar layar menu awal, menggambarkan rancangan layar awal. Layar
ini berisi video pembuka dan keterangan yang terdapat didalamnya. Rancangan
layar awal ini merupakan layar pertama yang ditampilkan pada aplikasi kios
informasi ini. Layar ini menyediakan tombol untuk bernavigasi ke layar menu
pilihan berikutnya.
b. Perancangan Layar Radioterapi
Gambar 4.4. Layar Menu Radioterapi
Pada gambar layar menu radioterapi,
definisi dan alur pengobatan radioterapi.
menggambarkan rancangan menu
43
c. Perancangan Layar Radiasi Pada Kanker
Gambar 4.5. Layar Radiasi Pada Kanker
Pada gambar layar menu radiasi pada kanker menggambarkan informasi
brakhiterapi, radiasi eksterna, dan radiasi interna.
d. Perancangan Layar Apa Yang Harus Dilakukan
Gambar 4.6. Layar Apa Yang Harus Dilakukan
Pada gambar layar apa yang harus dilakukan, menggambarkan rancangan
layar yang berisi tindakan seperti; kuratif definitif, kuratif ajuvan, dan paliatif.
44
e. Perancangan Layar Jadwal Dokter
Gambar 4.7. Layar Jadwal Dokter
Pada gambar layar menu jadwal dokter, menggambarkan rancangan layar
mengenai jadwal dokter pada instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais.
3. Pembahasan State Transition Diagram
Pada bagian ini peneliti akan menggambarkan bagaimana menu tersebut
berubah dari satu keadaan ke keadaan yang lain. Perancangan State Transition
Diagram (STD) digunakan untuk menggambarkan segala kemungkinan yang
terjadi dari satu state ke state yang lain, agar memperoleh proses yang lebih rinci
dari suatu sistem dan mudah di baca.
a. State Transition Diagram Menu Awal
State Transition Diagram Menu Hme
Gambar 4.8. STD Awal
45
b. State Transition Diagram Menu Radioterapi
Gambar 4.9. STD Radioterapi
c. State Transition Diagram Menu Radiasi Pada Kanker
a. State Transition Diagram menu Informasi Pelayanan
Gambar 4.10. STD Radiasi pada kanker
46
d. State Transition Diagram Menu Apa Yang Harus Dilakukan
Gambar 4.11. STD Radiasi Apa yang harus dilakukan
e. State Transition Diagram Menu Jadwal dokter
Gambar 4.12. STD Jadwal dokter
47
4. Pembahasan Flowchart
Untuk memberikan gambaran alir atau flowchart dari satu tampilan ke
tampilan lainnya pada aplikasi kios informasi ini, maka digunakan flowchart.
Berikut adalah gambar flowchart aplikasi kios informasi.
Gambar 4.13. Flowchart Kios Informasi
48
4.2.3. Pembahasan Code Generation
Pada tahap ini peneliti melakukan pengkodean dengan menggunakan
pengembang piranti lunak Indigorose AutoPlay Media Studio 7.0. sebagai program
utama. Program ini mempunyai kelebihan untuk membuat aplikasi yang kreatif
seperti: presentasi interaktif, aplikasi pelatihan, dan lainnya yang memudahkan
pemakai awam untuk mengembangkannya, karena sudah menyertakan sintakssintaks kode yang berguna untuk mengembangkan suatu aplikasi.
Gambar 4.14. Pengkodean di AutoPlay Media Studio 7
Untuk tampilan grafis, peneliti menggunakan Adobe Photoshop CS 2 dan
Macromedia Flash 8 untuk pengolah animasi. Sedangkan untuk program pengolah
video, peneliti menggunakan Sony Vegas 9. Untuk visualisasi rancang bangun kios
menggunakan Autodesk 3Ds Max 9.
Untuk
tampilan
web,
peneliti
Dreamweaver 8 dalam format HTML.
mengguankan
program
Macromedia
49
4.2.4. Pembahasan Testing
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap program oleh peneliti. Tahap
ini dilakukan pengujian internal pada suatu piranti lunak yang menggambarkan
bahwa semua statement sudah dilakukan pengujian. Disamping itu, pengujian
pada fungsi eksternal juga perlu dilakukan, yaitu untuk menemukan kesalahan
serta memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan pada
tahap perancangan piranti lunak.
Pada tahap pengujian internal yaitu melakukan pengujian atas suatu bagian
program untuk mengetahui apakah dapat berfungsi dengan baik ketika menampilkan
data. Hasil yang didapat pada pengujian ini berhasil.
Gambar 4.15. Pengujian Internal
Pengujian eksternal digunakan untuk memastikan output yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan pada tahap perancangan piranti lunak.
50
Gambar 4.16. Pengujian Eksternal
4.2.5. Pembahasan Support
Tahap akhir ini dalam siklus SDLC pada model waterfall ini adalah support
atau maintenance. Tahap ini dilakukan kegiatan instalasi aplikasi. Peningkatan sistem
diperlukan, bila dikemudian hari untuk lebih meningkatkan kualitas aplikasi kios
informasi.
4.3 Implementasi
Aplikasi kios informasi ini sudah ditempatkan di lantai dasar pada ruang
instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais dan dijalankan setiap hari kerja.
Kios informasi yang di bahas pada penelitian skripsi ini dapat digunakan oleh
karyawan instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais maupun oleh pasien
umum yang ingin mengetahui tentang pelayanan instalasi radioterapi Rumah Sakit
Kanker Dharmais.
51
Implementasi rancangan monitor untuk kios informasi ini dapat dilihat seperti
gambar dibawah ini:
Gambar 4.17. Implementasi kios informasi
4.3.1. Prosedur Menjalankan Aplikasi
Aplikasi kios informasi ini didistibusikan melalui media penyimpanan DVDROM. Agar dapat menggunakan aplikasi kios informasi tersebut, pengguna harus
melakukan proses sebagai berikut:
1. Masukan DVD aplikasi ke dalam DVD-ROM pengguna
2. Pindahkan folder CD Root ke “C:\”.
3. Buka folder CD Root, klik dua kali file autorun.exe
52
4.3.2. Kebutuhan Sistem
Spesifikasi piranti keras untuk mendukung aplikasi kios informasi diperlukan,
agar dapat berjalan dengan baik. Berikut adalah spesifikasi piranti keras minimal
yang dibutuhkan:
a.
Piranti Keras:
1).
Computer Processor Unit minimal 1 GHz.
2).
Memory 256 MB.
3).
Kartu grafis dengan kapasitas memory 128 MB
4).
Hard Disk Drive 40 GB, ruang kosong minimal 5 GB
5).
Monitor dengan lapisan layar sentuh.
6).
Speaker
b.
Piranti Lunak:
1).
Sistem operasi Microsoft Windows XP
2).
Adobe Flash Player minimal versi 8
53
4.3.3. Tampilan Layar Aplikasi
Pada sub bab ini akan ditampilkan tampilan layar aplikasi kios informasi
yang telah dibuat.
1. Layar Awal
Gambar 4.18. Tampilan Layar Home
Pada layar awal ini merupakan tampilan utama yang menampilkan profile
mengenai Rumah Sakit Kanker Dharmais dan ucapan selamat datang, di sertai
dengan menu-menu pilhan bagi pengguna aplikasi kios informasi.
54
2. Layar Radioterapi
Gambar 4.19. Tampilan Layar Radioterapi
3. Layar Radiasi Pada Kanker
Gambar 4.20. Tampilan Layar Radiasi Pada Kanker
55
4. Layar Apa Yang Harus Dilakukan
Gambar 4.21. Tampilan Layar Apa Yang Harus Dilakukan
5. Layar Jadwal Dokter
Gambar 4.22. Tampilan Layar Jadwal Dokter
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan implementasi kios informasi ini dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil yang didapatkan dari penelitian skripsi ini adalah terciptanya piranti
lunak kios informasi yang memiliki menu pelayanan dan informasi mengenai
instalasi radioterapi pada Rumah Sakit Kanker Dharmais.
2. Hadirnya kios informasi ini diharapkan menarik minat orang untuk mencoba
menggunakan media tersebut.
3. Membuat pemakai menjadi terbantu dalam memahami isi informasi pada unit
pelayanan dan informasi jadwal praktek dokter.
5.2. Saran
Saran yang peneliti berikan untuk meningkatkan kios informasi ini adalah:
1. Pada masa mendatang, diharapkan kios informasi dapat melakukan browsing
internet, sehingga pemakai (pengunjung gedung) dapat melakukan hal yang
diperlukan, misalnya memeriksa surat elektronik (email). Tentunya, aplikasi
kios informasi tersebut juga harus diterapkan kebijakan situs-situs mana saja
yang boleh di kunjungi oleh pemakai.
2. Diharapkan pada masa mendatang, aplikasi kios informasi ini dapat
melakukan pencetakan atas informasi pelayanan masyarakat yang tersedia.
56
57
Hal ini, dimaksudkan agar pemakai tidak harus berdiri terlalu lama membaca
informasi pelayanan tentang instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker
Dharmais.
DAFTAR PUSTAKA
Deitel, H.M. & Deitel, P.J. (2001). C How To Program, Third Edition. Prentice-Hall
Hoffer, Jeffrey A., George, J.F., Valacich, J.S. 1996. Modern System Analysis and
Design. The Benjamin / Cummings Publishing Company Inc. Menlo Park.
xi+782 hal.
Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Andi.
Yogyakarta. xv+887 hal.
McLeod Jr., Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Bahasa Indonesia)
Edisi Ketujuh. Prentice Hall Inc. Texas. xxi+342 hal.
Nasution, M.E. & Usman, H. 2006. Proses Penelitian Kuantitatif. Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. vi+164 hal.
Pressman, R.S. (2001). Software Engineering: A Practitioner’s Approach, Fifth
Edition. McGraw Hill Companies, Inc. United States. xxviii+860 hal.
Rachdian, A. & Sikumbang, A. 2006. Mastering CMS dengan Mambo/Joomla. Elex
Media Komputindo. Jakarta. xiii+266 hal.
Ratminto & Winarsih, A.S. 2006. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta.xxi+399 hal.
Schneiderman, Ben. 1998. Designing The User Interface: Strategies For HumanComputer Interaction, 3rd Ed. Addison Wesley Longman Pub. xx+639 hal.
Simarmata, J. & Paryudi, I. 2006. Basis Data. Penerbit Andi. Yogyakarta. xi+184 hal.
Steinmetz, R. & Nahrstedt, K. 1995. Multimedia: Computing Communications and
Applications. Prentice Hall. New Jersey. xvii+880 hal.
58
59
Suyanto, M. 2003. Multimedia: Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Andi. Yogyakarta. xv+401 hal.
Syafriszal, M. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Penerbit Andi. Yogyakarta.
xii+271 hal.
Yourdon, Edward. 1989. Modern Structure Analysis. Prentice Hall Inc. New Jersey.
x+671 hal.
Administrator. 2007. Information Kiosk Systems. http://www.touchscreens.com/
products-kiosk.html. 12 Juni 2007, pk. 21:18 WIB.
Administrator. 2007. Universal Serial Bus. http://www.usbyte.com/common/
usb_interface.html. 18 Nopember 2007, pk. 13:10 WIB
Administrator. 2007. Kiosk Pricing. http://www.icetech.ie/kiosk/kiosk/technology/
kiosk pricing.htm. 19 Maret 2008, pk. 11:07 WIB
Mahargasarie, S. Malela. 2007. Info Grafis. http://blog.tempointeraktif.com/?cat=
23.htm. 11 Desember 2007, pk. 13:21 WIB.
Susilawati.2007. Perkantoran. http://susilawati.files.wordpress.com/2007/09/
tekperkantoran-blog. 8 Agustus 2007, pk. 19:30 WIB.
Lampiran 1: Kuesioner
No.
KUESIONER PENGEMBANGAN KIOS INFORMASI
Mohon diberi tanda silang (X) di salah satu jawaban yang paling tepat
1. Apakah anda pernah mengalami kesulitan dalam mencari informasi pelayanan pasien pada instalasi radioterapi Rumah Sakit
Kanker Dharmais?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah anda mengetahui apa saja fasilitas pada instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais?
a. Ya
b. Tidak
3. Informasi apa saja yang anda butuhkan dari instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais?
a. Informasi jadwal praktek dokter
b. Layanan yang dihadirkan
c. Informasi denah lokasi
4. Apa yang harus dikembangkan untuk peningkatan kualitas kios informasi nanti?
a. Tambahkan video/foto acara kegiatan instalasi radioterapi
b. Lengkapi informasi pelayanan pasien
c. Animasi yang baik
5. Apakah anda tertarik untuk menggunakan media kios informasi tersebut bila disediakan oleh pihak instalasi radioterapi Rumah
Sakit Kanker Dharmais?
a. Iya
b. Tidak
60
Lampiran 2: Hasil Kuesioner
Pertanyaan pertama
No.
Keterangan
Jumlah
1.
Apakah anda pernah mengalami kesulitan
dalam mencari informasi pelayanan pasien
pada instalasi radioterapi Rumah Sakit
Kanker Dharmais?
a. Ya
20
b. Tidak
10
Persentase
66.7 %
33.3 %
Pertanyaan kedua
No.
Keterangan
Jumlah
2.
Apakah anda mengetahui apa saja fasilitas
pada instalasi radioterapi Rumah Sakit
Kanker Dharmais?
a. Ya
10
b. Tidak
20
Persentase
33.3%
66.7 %
.
61
Pertanyaan ketiga
No.
Keterangan
Jumlah
Persentase
3.
Informasi apa saja yang anda butuhkan
dari instalasi radioterapi Rumah Sakit
Kanker Dharmais?
a. Informasi jadwal praktek dokter
b. Layanan yang dihadirkan
c. Informasi denah lokasi
24
5
1
80.0 %
16.7 %
3.3 %
Jumlah
Persentase
Pertanyaan keempat
No.
Keterangan
4.
Apa yang harus dikembankan untuk
pengingkatan kualitas kios informasi
nanti?
a. Tambahkan
video/foto
kegiatan
instalasi radioterapi
1
b. Lengkapi informasi pelayanan pasien
27
c. Animasi yang baik
2
3.3 %
90.0 %
6.7 %
62
Pertanyaan kelima
No.
Keterangan
Jumlah
5.
Apakah anda tertarik untuk menggunakan
media kios informasi tersebut bila
disediakan oleh pihak instalasi radioterapi
Rumah Sakit Kanker Dharmais?
a. Iya
4
b. Tidak
26
Persentase
13.3 %
26.7 %
63
Lampiran 3: Alokasi Waktu
Pengembangan
November 2009
Desember 2009
Januari 2010
Februari 2010
Maret 2010
April 2010
Aplikasi
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
dengan SDLC
1
System
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Requirement
Analysis
Design
Code
3 3
3 3 3 3
Generation
Testing
Support
3 3 3 3 3 3 3
3
64
Lampiran 4: Instalasi Aplikasi
Sebelum Instalasi:
1. Pastikan drive yang dituju cukup memiliki ruang kosong. Bila kurang cukup, anda sebaiknya memindahkan beberapa program
untuk memperluas ruang kosong di drive anda.
2. Aplikasi ini tidak berjalan dengan baik pada komputer yang tidak mengaktifkan virtual memory. Bila di non-aktifkan, mohon
untuk mengaktifkannya kembali di jendela ControlPanel-Systems.
3. Aplikasi kios informasi ini menggunakan media penyimpanan CD sebanyak satu keping.
4. Aplikasi ini memiliki durasi keseluruhan selama 30 menit.
Instalasi:
1. Proses instalasi aplikasi ini merupakan tidak memerlukan menu interaksi dengan pengguna aplikasi.
2. Kopi folder CD Root ke dalam direktori hardisk tujuan anda. Misalnya D:\, waktu yang dibutuhkan sekitar 8 menit.
3. Lakukan instalasi aplikasi Adobe Flash Player 9, bila komputer anda belum memiliki minimal Adobe Flash Player 8. Waktu
yang dibutuhkan sekitar 20 detik.
65
4. Tutup semua aplikasi multimedia (media player, video editor, browser dan lainnya). Lakukan instalasi aplikasi codec K-Lite
Mega Codec 3.62. Codec merupakan kependekan dari ’compressor-decompressor’, yaitu suatu bagian dari piranti lunak pada
Audio Player dan Video Player yang dapat melakukan dekoding dan enkoding beberapa format file audio dan video. Waktu
yang dibutuhkan sekitar 20 detik.
5. Buka folder CD Root, klik dua kali file autorun.exe. Aplikasi siap digunakan.
Setelah Instalasi:
Sangat dianjurkan untuk menempatkan shortcut file autorun.exe di desktop komputer anda, untuk memudahkan menuju ke
aplikasi kios sinformasi ini. Cara untuk melakukannya, pilih file autorun.exe, klik kanan, pilih ’desktop (create shortcut)’.
Kebutuhan Minimum Piranti Keras:
1. Minimal Processor dengan kecepatan 1Ghz.
2. Sistem operasi Microsoft Win98 / ME/ Windows XP/ 2000
3. Minimal modul memory 128Mb RAM, baik jenis PC-133 sampai DDR-II
4. Minimal Kartu grafis dengan memori sebesar 128 MB atau lebih, baik jenis PCI-Express maupun jenis AGP
5. Adobe Flash Player versi 8
66
6. Ruang kosong hard disk 3.95 Gb (terinstal)
7. DVD atau CD-ROM
Pelepasan Instalasi:
1. Hapus folder CD Root pada direktori hardisk anda. Misalnya D:\CD Root, waktu yang dibutuhkan sekitar 8 menit.
67
Lampiran 5: Perkiraan Biaya
Jenis Perangkat
Penggunaan piranti lunak:
1. Indigorose AutoPlay Media Studio 7.0
2. Macromedia Dreamweaver 8
3. Macromedia Flash 8
4. Adobe Photoshop CS2
5. Sony Vegas 9
6. Autodesk 3ds Max 9
7. Adobe Flash Player 9
Monitor prolink pro 177 n
Pembuatan Casing
Mata
Uang
USD
USD
USD
USD
USD
USD
Rp.
Rp.
Nominal
Keterangan
395
299
699
649
75
340
Freeware, melalui http://www.adobe.com
1.355.340
2.500.000
Sumber: http://www.icetech.ie/kiosk/kiosk%20technology/kiosk%20pricing.htm
68
Download