Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit pada Koperasi

advertisement
LATAR BELAKANG
Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah satu bisnis utama dan
terbesar hampir pada sebagian besar Lembaga Keuangan termasuk Koperasi Simpan
Pinjam. Koperasi sebagai badan usaha didorong untuk senantiasa ikut berperan secara
nyata dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya agar tidak terjadi kesenjangan
sosial, sehingga bisa menjadi wadah kegiatan ekonomi rakyat yang mampu
mengentaskan kesenjangan sosial. Menurut Undang – Undang Koperasi no.25 tahun
1992 pasal 1, “ Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.”
Koperasi yang bergerak dalam usaha pemberian kredit disebut koperasi
simpan pinjam. Masalah keamanan dalam kredit yang diberikan merupakan masalah
yang harus diperhatikan oleh koperasi, karena adanya risiko-risiko yang timbul dalam
pemberian kredit. Risiko-risiko tersebut bisa saja disebabkan oleh kredit macet dan
penyimpangan pegawai. Permasalahan ini bisa dihindari dengan adanya pengendalian
intern yang efektif dalam pemberian kredit. Dengan pengendalian intern yang efektif
dalam pemberian kredit, menunjukan sikap kehati-hatian dalam tubuh koperasi
tersebut.
KSP Jaya Eka Sakti merupakan salah satu koperasi simpan pinjam. Jenisjenis kredit yang ada dalam KSP Jaya Eka Sakti ini ada beberapa macam seperti
pinjaman modal kerja, pinjaman agribisnis dan pinjaman insidental. Pinjaman
agribisnis ini diperuntukan petani serta peternak dari hulu ke hilir. Faktor-faktor yang
menghambat pembayaran pinjaman biasanya disebabkan oleh keadaan cuaca yang
tidak menentu serta tingkat harga produk yang cenderung naik turun. Pinjaman
agribisnis ini tergolong baru dan hanya terdapat di kantor pusat saja. Adanya indikasi
banyaknya nasabah yang memperpanjang kredit serta banyaknya pengembalian kredit
yang tidak tepat waktu pada pinjaman agribisnis, perlu pengendalian internal yang
1
baik. Dari fenomena pinjaman agribisnis tersebut koperasi dalam pengendalian
kreditnya harus mampu meningkatkan efektivitas pengendalian intern dan berusaha
sebaik mungkin untuk mengurangi risiko kredit.
Berdasarkan hal diatas dapat kita lihat bahwa efektivitas pengendalian intern
dalam pemberian kredit agribisnis perlu lebih diperhatikan. Melihat perlunya
efektivitas pengendalian intern dalam pemberian kredit agribisnis sebagai kontrol
perusahaan dalam memutuskan pemberian kredit untuk meminimalkan risiko kredit
maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian adalah efektivitas pengendalian
intern dalam pemberian kredit agribisnis pada KSP Jaya Eka Sakti.
Mengingat luasnya aspek yang berhubungan dengan penelitian maka,
penelitian akan kita batasi tentang apakah pengendalian internal pemberian kredit
agribisnis yang diterapkan oleh KSP Jaya Eka Sakti Salatiga telah efektif ?
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, tujuan
penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengendalian internal pada kredit agribisnis yang telah
diterapkan oleh KSP Jaya Eka Sakti Salatiga.
2. Mengetahui efektivitas pengendalian intern pemberian kredit agribisnis
yang telah diterapkan oleh KSP Jaya Eka Sakti Salatiga.
Manfaat dari penelitian sistem pengendalian intern pemberian kredit yang
dilakukan atau dijalankan oleh KSP Jaya Eka Sakti ini diharapkan dapat memberi
kegunaan dari segi :
1. Manfaat teoritis
Memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu di bidang ekonomi
khususnya bidang akuntansi mengenai praktek SPI pada lembaga
keuangan.
2. Manfaat praktis
Memberi suatu pedoman evaluasi bagi subjek penelitian dalam rangka
penerapan SPI dalam setiap prosedur kredit.
2
3. Bagi Koperasi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan atau informasi
untuk kemajuan koperasi.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Pengendalian Internal
Definisi sistem pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode
bisnis yang dipergunakan untuk menjaga asset, memberikan informasi yang akurat
dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta
mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah diterapkan ( Romney, 2006: 229
).
Tujuan sistem pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring
Organization of the Treadway Commission ( Tampubolon, 2005: 30 ), yaitu:
(1) Operations/performance objective, yaitu adanya aktivitas yang efisien dan
efektif dalam hubungannya dengan misi dasar dan kegiatan usaha
organisasi, termasuk standar kinerja dan pengamanan sumber daya.
(2) Information/financial reporting objectives, yaitu adanya informasi
mengenai keuangan dan informasi untuk manajemen yang bebas dan
dapat dipercaya, lengkap dan tepat waktu, termasuk penyiapan laporan
keuangan yang handal serta mencegah penggelapan informasi kepada
publik.
(3)
Compliance objectives, yaitu adanya kepatuhan kepada hukum dan
peraturan yang berlaku. Tujuan ini memastikan bahwa kegiatan usaha
perusahaan patuh kepada hukum, peraturan, rekomendasi dari regulator,
kebijakan dan prosedur intern perusahaan.
3
Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal juga dapat didefinisikan sebagai proses yang
dijalankan Dewan Komisaris, Manajemen, dan personil lain, yang didesain guna
memberikan keyakinan memadai mengenai pencapaian tiga golongan tujuan (SPAP,
2011 ; 319.2), yaitu:
a) Keandalan pelaporan keuangan.
b) Efektivitas dan efisiensi operasi.
c) Kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari COSO
(Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission), membagi
sistem pengendalian internal menjadi 5 komponen, yaitu (Guy et al., 2002:229):
1. Lingkungan Pengendalian (control environment)
Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik
dan manajer perusahaan mengenai pentingnya pengendalian intern
perusahaan. Efektivitas unsur pengendalian intern sangat ditentukan oleh
atmosfer
yang
diciptakan
lingkungan
pengendalian.
Lingkungan
pengendalian memiliki 7 unsur :
a. Integritas dan nilai-nilai etis
Integritas dan nilai-nilai etis merupakan dasar preferen, dan gaya
manajemen. Nilai-nilai tersebut membentuk seperangkat standar
moral dan perilaku yang merupakan pegangan manajemen.
Keefektifan kebijakan pengendalian internal entitas tidak dapat
melampaui integritas dan nilai etis manajemen yang menciptakan,
melaksanakan dan memantaunya. Standar-standar itu mencapai
tindakan manajemen untuk menghilangkan atau mengurangi insentif
serta godaan yang dapat menyebabkan seseorang melakukan
tindakan yang tidak jujur, illegal, atau tidak etis.
4
b. Komitmen terhadap kompetensi
Kompetensi adalah pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk
menyelesaikan
mengharuskan
tugas.
Komitmen
manajemen
untuk
terhadap
kompetensi
mempertimbangkan
tingkat
kompetensi yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu
dan menggunakan karyawan dengan keahlian serta pengetahuan
yang sesuai atas masing-masing pekerjaan.
c. Dewan direksi dan komite audit
Dewan direksi dan komite audit umumnya bertugas mengarahkan
dan mengawasi suatu entitas. Mereka bertanggungjawab untuk
memantau operasi dan kemajuan entitas, mengotorisasi aktivitas
tertentu, memberikan nasehat kepada manajemen, dan mengawasi
pengendalian internal serta pelaporan keuangan.
d. Filosofi manajemen dan gaya operasi
Filosofi manajemen dan gaya operasi merupakan pendekatan umum
dalam menjalankan suatu entitas. Salah satu aspek dari faktor ini
adalah metode manajemen untuk mengambil dan memantau risiko
bisnis. Sebagai contoh manajemen dapat bersikap konservatif atau
agresif dalam mengambil risiko bisnis, dan bertindak hati-hati atau
berani dalam mengevaluasi hasil potensi dari risiko seperti itu dan
dalam memantau kemajuan entitas setelah memutuskan untuk
melaksanakan tindakan tertentu.
e. Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah bentuk dan sifat dari subunit-subunit yang
dimilikinya serta fungsi manajemen dan hubungan pelaporan yang
berkaitan
dengan
subunit
tersebut.
Struktur
organisasi
mempengaruhi pemberian kewenangan dan tanggungjawab dalm
suatu entitas.
f. Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab
5
Personil entitas harus memiliki pemahaman yang jelas tentang
tujuan entitas, bagaimana tindakan mereka saling berhubungan dan
memberikan kontribusi pada tujuan tersebut, serta bagaimana dan
untuk apa mereka mengemban tanggungjawab.
g. Kebijakan dan praktik sumberdaya manusia
Kemampuan entitas untuk mempekerjakan personil yang mampu
dan kompeten guna mencapai tujuannya merupakan pertimbangan
yang penting dalam audit. Kebijakan dan praktik yang menyangkut
personil suatu entitas sangat memperhatikan kemampuan ini.
2. Pamahaman dan penilaian/pengukuran risiko (risk assessment)
Penilaian risiko adalah identifikasi, analisis dan manajemen risiko entitas
yang relevan dengan menyusun laporan keuangan yang disajikan secara
wajar sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Proses
penilaian risiko entitas harus memperhatikan keadaan serta keadaan
internal dan eksternal yang dapat sangat mempengaruhi kemampuannya
dalam mencatat, memproses dan melaporkan data keuangan yang
konsisten asersi manajemen dalam laporan keuangan. Contoh-contoh
risiko seperti itu adalah sistem informasi yang baru atau diperbaiki,
teknologi baru, personil baru dll.
3. Aktivitas pengendalian (control activities)
Aktivitas
pengendalian
adalah
kebijakan
dan
prosedur
yang
dikembangkan oleh manajemen untuk mengantisipasi risiko yang dapat
menghalangi entitas mencapai tujuannya. Secara umum aktivitas
pengendalian terdiri dari kategori-kategori berikut :
a. Penelaahan kinerja : kinerja aktual dapat dibandingkan dengan
kinerja yang telah dianggarkan, diramalkan periode sebelumnya, dan
berbagai jenis data yang dapat dihubungkan satu sama lain.
b. Pemprosesan informasi : aktivitas pengendalian ini digunakan untuk
mengecek otorisasi, akurasi, dan kelengkapan transaksi.
6
c. Pengendalian fisik : aktivitas ini terdiri dari pengamanan aktiva
secara fisik, termasuk perlindungan yang memadai atas akses ke
aktiva dan catatannya, seperti keamanan fasilitas, otorisasi
keprogram komputer dan berkas data.
d. Pemisahan tugas : tugas harus dipindahkan untuk mengurangi
kemungkinan
terjadinya
kesalahan
dan
usaha
untuk
menyembunyikan kesalahan dan penyimpangan tugas oleh orangorang terkait.
4. Informasi dan komunikasi (information and communication)
Sistem informasi yang efektif berupaya untuk menetapkan metode serta
catatan yang akan mencapai tujuan-tujuan seperti mengidentifikasi,
menggambarkan transaksi secara rinci atas dasar ketepatan waktu,
mengukur nilai transaksi, menentukan periode transaksi, menyajikan
pengungkapan.
Komunikasi melibatkan penyediaan informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi pelaporan keuangan oleh pihak-pihak terkait dari suatu entitas
secara tepat waktu.
5. Kegiatan pemantauan dan perbaikan kontrol yang lemah (monitoring)
Pemantauan dapat dilakukan melalui aktivitas terus menerus atau evaluasi
secara terpisah. Prosedur pemantauan yang terus menerus dilakukan
terhadap aktivitas rutin yang normal terjadi dalam sebuah entitas serta
mencakup aktivitas manajemen dan pengawasan yang biasa.
Menurut Mulyadi untuk menciptakan sistem pengendalian intern yang
memadai dalam perusahaan yang berdasar pada 5 komponen pengendalian internal,
maka ada empat unsur pokok yang harus dipenuhi antara lain (Mulyadi, 2010: 164):
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.
7
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang
cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya
Efektivitas disini diartikan Effectiveness adalah “doing the right things”,
yaitu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menjamin tercapainya tujuan
organisasi ( Ihalauw, 2005: 14). Sehingga efektivitas pengendalian internal
pemberian kredit agribisnis adalah pencapaian tujuan pemberian kredit agribisnis
pada organisasi.
METODE PENELITIAN
Obyek penelitian ini adalah kantor pusat KSP Jaya Eka Sakti yang berlokasi
di Jl.Argoboga No. 12 Ledok Argomulyo Salatiga.
Jenis Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu
tentang efektivitas pengendalian intern terhadap pemberian kredit agribisnis pada
KSP Jaya Eka Sakti Salatiga, maka dapat dijelaskan bahwa penelitian yang bersifat
deskriptif studi kasus. Penelitian deskriptif studi kasus adalah sebuah penelitian yang
rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dan cukup
mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa.
Jenis Data dan Sumber data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah gambaran pengendalian
prosedur pemberian kredit agribisnis, sejarah perkembangan koperasi mangenai
pemberian kredit, penerapan pengendalian intern pemberian kredit agribisnis,
dokumen-dokumen kredit, dokumen karyawan, job description, job requirements,
struktur organisasi.
8
Data-data yang diperlukan tersebut diperoleh dari wawancara lansung dengan
pegawai yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti, observasi
terhadap aktivitas koperasi yang berkaitan dengan masalah pengendalian intern
pemberian kredit agribisnis dan kuesioner untuk mengukur efektifitas pengendalian
internal pemberian kredit.
Prosedur Pengumpulan Data
Agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini maka perlu
menngumpulkan data dan fakta dari perusahaan yang diteliti dengan cara sebagai
berikut :

Studi lapangan yang meliputi :
1.
Wawancara
Melakukan tanya jawab langsung dengan pegawai yang berhubungan
langsung dengan masalah yang diteliti. Dari hasil wawancara, penulis
akan memperoleh data mengenai gambaran yang jelas mengenai
pengendalian intern dan sejarah perkembangan koperasi khususnya pada
prosedur pemberian kredit agribisnis, pemeriksaan kredit yang dilakukan,
struktur organisasi, pemisahan fungsi dan tanggungjawab atas pekerjaan,
pelimpahan
wewenang,
prosedur
rekrutmen
karyawan,
prosedur
penggajian, jaminan bagi karyawan, sistem baru, kegiatan luar, penelaah
kinerja .
2. Observasi
Melakukan pengumpulan data dengan pengamatan langsung ke lapangan
dan mengadakan penelitian langsung terhadap aktivitas koperasi yang erat
kaitannya dengan masalah pengendalian pengendalian pemberian
kreditnya . Dalam hal ini penulis melakukan observasi terhadap KSP Jaya
Eka Sakti mengenai proses penerapan pengendalian internal pemberian
kredit dan dokumen yang dibutuhkan yaitu: tindakan karyawan dalam
9
melaksanakan
prosedur
kredit,
penerapan
fungsi-fungsi
dan
tanggungjawab karyawan, pelaksanaan aturan sebagai komitmen koperasi
Teknik Analisis Data
Analisis deskriptif kualitatif
Yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan, kemudian dianalisis berdasarkan
metode yang telah ditetapkan dan bertujuan untuk menguji bagaimana keefektifan
pengendalian intern pemberian kredit agribisnis pada KSP Jaya Eka Sakti Salatiga.
Langkah Analisis
1. Menganalisis kaidah-kaidah pengendalian intern atau aturan-aturan pada
koperasi dalam pemberian kredit apakah
telah sesuai dengan teori
pengendalian intern yang ada.
2. Menganalisis penerapan pengendalian intern pemberian kredit sesuai atau
tidak sesuai dengan kaidah-kaidah pengendalian intern pemberian kredit pada
koperasi.
3. Menilai efektivitas pengendalian internal pemberian kredit yang ada pada
koperasi yang dikaitkan dengan teori, kaidah-kaidah yang ada, serta
penerapan pengendalian intern. Apabila ketiganya sesuai maka dikatakan
efektif.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
Setelah melakukan tahap penelitian, dalam bab ini akan disajikan gambaran
objek dan hasil analisis data yang merupakan jawaban atas persoalan penelitian
yang dirumuskan pada bab-bab sebelumnya.
1. Gambaran Obyek
Sejarah berdirinya KSP Jaya Eka Sakti Salatiga
10
Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti Salatiga atau yang lebih
dikenal oleh masyarakat Salatiga dengan nama KSP “JES” memiliki kantor
pusat yang berada di jalan Argoboga no.12, Kelurahan Ledok, Kecamatan
Argomulyo, Kota Salatiga pada awalnya bernama KSP Eka Sakti yang
berdiri sejak tahun 1974 mendapat pengesahan dari kepala kantor
Departemen Perdagangan dan Koperasi Kota Salatiga dengan Badan
Hukum Nomor : 8718/BH/VI tanggal 10 Desember 1974.
Dalam perjalanan usahanya KSP Eka Sakti mengalami beberapa
kali perubahan manajemen antara lain bergabung dengan Manajemen KSU
Jaya Sakti Group di Semarang, yang kemudian pada tanggal 10 Januari
2001 memisah dari KSU Jaya Sakti Group Semarang dan berganti nama
menjadi KSU Jaya Eka Sakti dengan Badan Hukum Nomor :
01/PAD/KDK.II.32/VI/2001.
Sesuai dengan tuntutan usaha KSU Jaya Eka Sakti telah mengalami
beberapa perubahan Anggaran Dasar antara lain dari Koperasi Serba Usaha
(KSU) menjadi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dengan pengesahan Badan
Hukum Nomor : 518/0/BH/VI/2004 tanggal 24 Oktober 2004 dari Dinas
Koperasi dan UMKM Kota Salatiga.
Dengan maksud untuk memperluas wilayah kerjanya dari tingkat
Kota Salatiga menjadi tingkat Provinsi Jawa Tengah, KSP Jaya Eka Sakti
Salatiga mengadakan Perubahan Anggaran Dasar (PAD) dari Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah dengan Badan Hukum Nomor
: 08/PAD/KDK.II/VI/2008 tanggal 5 Juni 2008.
Sampai dengan saat ini KSP Jaya Eka Sakti baru mempunyai dua
kantor cabang yang berada di Jalan Progo no. 01, kelurahan Ngancar,
Bawen dan telah mendapat surat persetujuan pembukaan Kantor Cabang
Koperasi Simpan Pinjam dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten
Semarang Nomor : 04/SPPC-KSP/IX/2010 tanggal 3 September 2010.
11
Pada awal tahun 2012, Koperasi Simpan Pijam (KSP) Jaya Eka Sakti
mempunyai cabang di Jl. Dewi Sartika, Sampangan, Semarang.
2. Visi dan Misi KSP Jaya Eka Sakti
a) Visi KSP Jaya Eka Sakti menjadi mitra usaha yang terpercaya dengan
mengelola dan menghimpun dana masyarakat secara amanah dan
professional.
b) Misi KSP Jaya Eka Sakti
-
Mengemban amanat
-
Menjaga martabat
-
Member manfaat kepada anggota dan masyarakat.
3. Jenis-jenis Kredit
a) Produk Simpanan
1) Simpanan Sukarela Jaya Eka Sakti (SISUKAHATI)
Yaitu simpanan pihak ketiga yang disimpan di Koperasi Simpan
Pinjam dengan jumlah yang tidak ditentukan dan Koperasi Simpan
Pinjam berkewajiban memelihara dana tersebut yang sewaktuwaktu dapat ditarik.
2) Simpanan Berjangka Jaya Eka Sakti (SIJAKASAKTI)
Yaitu simpanan dari pihak ketiga dengan harapan Koperasi Simpan
Pinjam dapat memutar uang tersebut kepada calon debitur karena
simpanan tersebut merupakan simpanan yang memiliki jangka
waktu tertentu dalam penarikannya sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati.
b) Produk Pinjaman/ Kredit Jaya Eka Sakti
Produk Pinjaman/ Kredit meliputi:
1) Produk Pinjaman Agribisnis
Yaitu pinjaman yang dikhususkan untuk budidaya pertanian dan
peternakan dari hulu ke hilir dengan jangka waktu paket pinjaman
12
maksimal 1 (satu) tahun dan bisa diperpanjang dengan produk
pinjaman lain.
2) Produk Pinjaman Modal Kerja
Yaitu pinjaman yang dikhususkan untuk pengrajin, pedagang kecil/
menengah, home industry dengan jangka waktu paket pinjaman
modal kerja maksimal 3 (tiga) tahun.
3) Produk Pinjaman Insidental
Yaitu pinjaman yang dikhususkan untuk melayani kebutuhan
pembiayaan jangka pendek dari anggota masyarakat dengan jangka
waktu 1 (satu) bulan.
4. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti
Pada struktur organisasi Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka sakti
terdapat uraian tugas masing-masing jabatan. Adapun uraian tersebut
sebagai berikut:
- Ketua
a) Mengawasi seluruh kegiatan perkoperasian
b) Memberi persetujuan pembiayaan kredit besar
c) Memberi nasehat kepada manajer untuk menjalankan kegiatan
operasional yang sesuai dengan aturan.
- Pengurus
a) Mengadakan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan
belanja KSP
b) Menyelengarakan Rapat Anggota Tahunan
c) Menyelenggarakan rapat
pengurus satu bulan sekali untuk
mengevaluasi pelaksanaan usaha yang professional
- Manajer
a) Memimpin kegiatan KSP secara menyeluruh
b) Melakukan koordinasi seluruh staf KSP
c) Menyusun rencana kerja pada KSP
13
d) Menandatangani surat-surat
e) Member persetujuan setiap transaksi
f) Mengangkat dan memberhentikan pegawai
g) Meneliti laporan periodik pada KSP
- Kepala Cabang
a) Tugas utama dari kepala cabang adalah sebagai kepanjangan tangan
dari Manajer-Manajer diatas.
b) Kepala Cabang bertanggung jawab terhadap oprasional kantor
cabang, memonitor kerja Koordinator serta pejabat dibawahnya
c) Memecahkan masalah dicabang serta melaporkan ke kantor pusat
sesuai
dengan
permasalahan
yang
terjadi.
mengapresiasikan atau mengaktualisasikan
Disamping
itu
rencana pencapaian
target.
d) Bersama-sama manajer bertanggung jawab dalam penyusunan
pelaporan masing-masing cabang.
- Analis Kredit
a) Menjalankan perintah
Koordinator
kredit
untuk
menangani
penganjuan pinjaman
b) Membuat memorandum kredit, survey bersama Kredit support
c) Bersama kolektor memantau angsuran pinjaman dan penagihan
d) Analis kredit bertanggung jawab terhadap Koordinator kredit
tentang pinjaman baik penanganan pengajuan maupun penagihan
kantor cabang
- Administrasi Kredit
a) Mempersiapkan
semua
berkas
perkreditan
baik
pengajuan,
pencairan, maupun angsuran.
b) Atas perintah Koordinator operasional dia juga bertanggung jawab
dalam penyususnan laporan bulanan dan tahunan
14
- Kolektor
a) Penagihan terhadap nasabah yang belum memenuhi kewajiban
cicilan pinjaman setiap bulanya.
b) Kolektor bersama dengan credit support dan analis kredit
bertanggung jawab terhadap pengembalian atau penarikan jaminan
oleh KSP “JAYA EKA SAKTI”.
- Customer Service
a) Menerima tamu atau konsumen dibagian front office dan melayani
hal-hal yang diinginkan konsumen dan menjelaskan produk yang
ada di KSP “JAYA EKA SAKTI” secara jelas.
b) Customer Service bersama-sama semua divisi bertanggung jawab
terhadap keberhasilan menjaring konsumen yang datang di kantor.
- Pembukuan (Juru Buku)
a) Mengcover semua voucer transaksi baik pinjaman maupun
simpanan dan mengoreksi serta mentransaksikan semua voucer
pada program pembukuan pada akhir hari, dan juga bulan dan
tahun.
b) Juru Buku bertanggung jawab terhadap keberhasilan semua proses
pembukuan.
- Marketing (Landing dan Funding)
Tugas utama dari Marketing
adalah memasarkan dan
mempublikasikan produk yang ada di KSP “JAYA EKA SAKTI” baik
bagian lending maupun funding, dia bertanggung jawab terhadap target
pemasaran serta menjamin produk berlaku.
- Kasir dan Teller
a) Melayani konsumen berkaitan dengan pengeluran dan penerimaan
kas berkaitan dengan simpanan dan pinjaman baik internal kantor
maupun transaksi antar kantor.
15
b) Kasir bertanggung jawab tehadap semua transaksi dan validasi,
mengoreksi, menghitung dan mencocokan jumlah yang ada pada
rekapitulasi, serta menjamin tidak adanya selisih kas.
Disamping itu juga mempunyai tanggung jawab terhadap kombinasi
kunci brankas dan koreksi voucer akhir hari.
B. Pelaksanaan Pengendalian Internal Kredit Agribisnis pada Koperasi Simpan
Pinjam Jaya Eka Sakti
Pengendalian internal yang memadai akan membantu manajemen dalam
meningkatkan efektivitas dan efiensi kegiatan operasional perusahaan, keandalan
laporan keuangan, dan meningkatkan kepatuhan pada hukum dan peraturan-peraturan
yang berlaku. Tujuan pelaksanaan pengendalian internal pada Koperasi Simpan
Pinjam Jaya Eka Sakti khususnya untuk pemberian kredit agribisnis adalah
1. Terwujudnya sistem pengelolaan kredit agribisnis KSP “JAYA EKA SAKTI”
yang baik, berupa prosedur kredit yang baik untuk meminimalkan kredit
macet yang terjadi.
2. Terwujudnya sistem koordinasi yang baik diantara semua karyawan KSP
“JAYA EKA SAKTI”, dengan pelaksanaan wewenang serta tanggungjawab
karyawan sesuai dengan masing-masing bagian.
Kegiatan operasional yang diterapkan oleh Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka
Sakti didasarkan pada aturan yang telah dirancang untuk menjadi acuan pelaksanaan
kegiatan koperasi. Acuan pelaksanaan kegiatan operasional dalam KSP Jaya Eka
Sakti tersebut adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang memuat seluruh
unsur-unsur pokok pengendalian internal. Pelaksanaan pengendalian internal
pemberian kredit agribisnis pada KSP Jaya Eka Sakti berdasarkan unsur-unsur pokok
pengendalian internal adalah sebagai berikut:
16
1. Lingkungan Pengendalian
Dalam lingkungan pengendalian, Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka
Sakti mempunyai komitmen bahwa pengendalian internal merupakan hal
penting dalam sistem pemberian kredit khususnya kredit agribisnis. Untuk
mewujudkan pengendalian internal tersebut maka diterapkan unsur-unsur
a. Integritas dan Nilai Etis
Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti menerapkan
integritas dan nilai etis pada seluruh karyawannya. Hal ini dapat dilihat
dari adanya peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh manajemen
berupa tatacara kepegawaian mengenai etika dan perilaku. Aturanaturan tersebut kemudian dikomunikasikan kepada seluruh karyawan
dan harus dilaksanakan oleh setiap karyawan. Semua karyawan
dituntut hal yang sama, bahwa semua karyawan bertanggungjawab
melaporkan tentang semua pelanggaran yang diketahuinya atau yang
dicurigainya kepada atasan. Apabila karyawan melanggar aturanaturan dan kebijakan-kebijakan tersebut, maka karyawan akan
menerima sanksi berupa teguran lisan dan surat peringatan hingga SP3.
Selain aturan-aturan, Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti
juga menetapkan kriteria berpakaian untuk para karyawan, yaitu:
-
Hari Senin hingga Jum’at memakai seragam yang telah
ditentukan.
-
Hari Sabtu memakai seragam olahraga kantor.
-
Setiap hari karyawan wajib memakai sepatu.
Melalui aturan tersebut, manajemen koperasi telah berusaha
untuk mengurangi godaan yang mengakibatkan karyawan tidak jujur,
melanggar hukum dan tidak etis.
17
Setiap pagi aktivitas koperasi dimulai dari pelaksanaan
briefing untuk memotivasi dan review kinerja harian karyawan
koperasi.
Dalam
pelaksanaan
aktivitas
kredit
khususnya
kredit
agribisnis, integritas dan nilai etis karyawan cukup baik. Hal ini
terlihat dari karyawan yang jujur dalam mencatat dan melaksanakan
transaksi kredit serta mampu melaksanakan kebijakan kredit yang telah
ditetapkan dengan benar sehingga kredit agribisnis yang diberikan
dapat kembali sesuai dengan waktu yang telah disepakati antara
koperasi dan nasabah.
b. Komitmen terhadap Kompetensi
Komitmen dan kompetensi Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka
Sakti dapat dilihat dari setiap karyawan ditempatkan sesuai dengan
pendidikan, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman.
Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti menetapkan
spesifikasi yang jelas mengenai uraian pekerjaan, latar belakang
pendidikan juga ketrampilan yang dibutuhkan untuk menduduki posisi
tertentu. Akan tetapi pada bidang pembukuan, latar belakang
pendidikan karyawan tidak sesuai dengan bidang akuntansi atau
pembukuan melainkan bidang hukum. Pihak manajemen menjelaskan
bahwa Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti yakin ketidak sesuaian
latar belakang pendidikan tidak menjadi masalah sebab dengan
training awal dan lamanya masa kerja akan menjadikan karyawan
semakin terampil meskipun latar belakang pendidikan tidak sesuai
dengan bidang pekerjaannya.
c. Dewan Direksi dan Komite Audit
Pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti sudah memiliki
auditor internal yang terdapat dikantor pusat, tetapi auditor tersebut
18
tidak hanya fokus pada kegiatan kredit saja tetapi seluruh kegiatan
operasional koperasi. Sedangkan pengawas terhadap kegiatan Koperasi
Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti dilaksanakan oleh komite audit yang
ditunjuk pada RAT berasal dari anggota dewan komisaris independen,
tetapi pada KSP Jaya Eka Sakti ini komite audit disebut sebagai
pengawas yang hanya ditunjuk 1 orang saja. Tugas dari pengawas
adalah berusaha menengahi antara auditor internal dan auditor
eksternal.
d. Filosofi dan Gaya Operasi
Filosofi yang dianut oleh Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka
Sakti yaitu “ Mengutamakan Pelayanan dan Kemitraan “ menunjukkan
adanya pengendalian terhadap pelaksanaan pengendalian kredit yang
mengutamakan pelayanan terhadap nasabah sehingga nasabah merasa
nyaman terhadap pelayanan yang diberikan. Dilihat dari hasil
wawancara serta observasi, prosedur pemberian kredit agribisnis
dilaksanakan secara cepat dan tidak berbelit-belit. Bila dilihat dari
gaya operasinya, sudah ada pemisahan fungsi yang jelas sehingga
setiap
bagian
memiliki
tanggungjawab
serta
wewenang
atas
pekerjaannya masing-masing sesuai dengan job description.Karyawan
yang mempunyai jabatan lebih tinggi berusaha memberi contoh kepada
karyawan dibawahnya untuk mematuhi peraturan yang ada pada
koperasi.
e. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sangat menentukan keberhasilan suatu
perusahaan dalam mencapai. Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti
memiliki struktur organisasi yang mencerminkan garis wewenang dan
tanggungjawab yang ada dalam pencapaian tujuan koperasi. Akan
tetapi, dalam struktur organisasi tersebut terdapat adanya rangkap
jabatan antara jabatan pengurus koperasi dan jabatan karyawan
19
koperasi. Adanya rangkap jabatan tersebut memungkinkan terjadinya
tindak karyawan yang menyalahi aturan serta terjadi wewenang ganda.
Hal tersebut mempengaruhi adanya keputusan pemberian kredit.
f. Pendelegasian Wewenang dan Tanggungjawab
Dilihat dari struktur organisasi Koperasi Simpan Pinjam Jaya
Eka Sakti, terdapat pelimpahan wewenang dan tugas. Dalam
melaksanakan kegiatan kredit agribisnis ini, pelaksanaan survey
jaminan dari pinjaman agribisnis dilakukan menurut jumlah pinjaman,
yaitu sebagai berikut:
- 0 s/d < 5.000.000
oleh marketing
- 5.000.000 s/d <15.000.000
oleh manajer
- 15.000.000 s/d <25.000.000
oleh
manajer
beserta
salah satu pengurus
- >25.000.000
oleh ketua
g. Kebijakan dan Praktek Sumber Daya Manusia
Kebijakan dan praktek sumber daya manusia ini berkaitan
dengan komitmen terhadap kompetensi karyawan. Koperasi Simpan
Pinjam Jaya Eka Sakti ini memiliki kebijakan serta prosedur
kepegawaian mulai dari rekrutmen dan pengangkatan karyawan,
kesejahteraan, hak dan kewajiban karyawan, hak dan kewajiban
perusahaan, Job description
dan tanggung jawab
kepangkatan,
jabatan, tugas, dan tanggung jawab.
Koperasi telah menerapkan kebijakan dan prosedur dalam
merekrut karyawan sehingga didapat karyawan yang kompeten dan
dapat dipercaya serta mampu mendukung pengendalian internal yang
efektif.
Koperasi melakukan penerimaan karyawan melalui kantor
pusat. Proses seleksi ini biasa dilakukan oleh tim rekrutmen yang
20
dibentuk oleh bagian kepersonaliaan. Proses rekrutmen dimulai dari
publikasi lowongan, seleksi surat lamaran, tes tertulis, psikotes, tes
wawancara beberapa tahap, pemanggilan dan training kerja.
Proses penggajian karyawan diberikan secara bulanan. Selain
gaji, koperasi juga memberikan:
- Upah lembur, kerja lembur biasanya diperoleh karyawan pada
akhir bulan saat penyelesaian laporan bulanan.
- Tunjangan hari raya, diberikan kepada karyawan setahun
sekali.
- Tunjangan kelahiran dan pernikahan, diberikan karyawan saat
melahirkan dan saat karyawan menikah.
- Tunjangan struktural: diberikan setiap bulan berdasarkan surat
keputusan pengurus sesuai dengan jabatan tertentu.
- Tunjangan
fungsional:
Tunjangan
fungsional
diberikan
kepada karyawan tetap, yang mempunyai fungsi tambahan
dalam perusahaan.
Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti juga memberikan
fasilitas-fasilitas jaminan sosial dan kendaraan untuk karyawannya,
yaitu:
- Jamsostek,
setiap
karyawan
tetap
koperasi
berhak
mendapatkan Jamsostek.
- Jaminan hari tua, jaminan ini diperoleh karyawan setelah
purna kerja.
- Pengobatan, diberikan pada karyawan bisa bebas dilakukan di
dokter mana saja, dengan penggantian dokter dan resep/obat
sesuai dengan kebijakan koperasi.
- Cuti, diberikan setiap tahun kepada karyawan pada saat
menikah, hamil, dan pengambilan cuti.
21
- Kendaraan
(inventaris),
karyawan
diberikan
kendaraan
bermotor setelah masa kerja 2 tahun sebagai inventaris kantor.
- Rekreasi, biasanya diadakan setahun sekali.
Pengaturan jam kerja pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka
Sakti telah ditentukan yaitu:
- Senin – Jum’at
: pukul 08.00 sampai 16.00 WIB
- Sabtu
: pukul 08.00 sampai 12.00 WIB
Jam istirahat diberikan selama 1 jam yaitu mulai pukul 12.00 –
13.00 WIB.
2. Penaksiran Risiko
a.
Personil Baru
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko perubahan
akibat adanya karyawan baru, manajemen dalam menerima karyawan
baru mengadakan masa training kerja selama 3 (tiga) bulan terhadap
karyawan baru atau jika dipandang perlu, masa training atau percobaan
diperpanjang. Biasanya, training dilakukan untuk karyawan baru dari
jabatan tingkat bawah. Untuk karyawan tingkat atas, diangkat dari
karyawan lama yang dianggap telah mampu menduduki jabatan tingkat
atas serta dilihat dari masa kerja karyawan tersebut.
b.
Laju Pertumbuhan
Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti berusaha melakukan
peningkatan penghimpunan dana untuk tercapainya keseimbangan
antara penghimpunan dan penyaluran dana melalui program dan
langkah-langkah yang diambil, diantaranya:
- meningkatkan profesionalisme karyawan
22
mengikutsertakan karyawan pada Diklat Sertifikasi baik
secara mandiri maupun yang diselenggarakan oleh Dinas
terkait.
- Peningkatan pelayanan terhadap nasabah
- Melaksanakan kegiatan promosi
Kegiatan promosi pada kredit agribisnis dilakukan pada
kelompok petani serta kerja sama dengan dinas pertanian
dan perkebunan.
c.
Teknologi dan Sistem Informasi Baru
Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti telah memanfaatkan
teknologi dalam membuat laporan keuangan. Koperasi pun telah
menerapkan perhitungan komputerisasi, hal ini dilakukan agar risiko
kesalahan relative kecil, meskipun masih ada human error. Tetapi
dalam pelayanan kepada nasabah masih menggunakan sistem manual
sehingga
belum
semua
kegiatan
dilakukan
dengan
sistem
komputerisasi.
d.
Perubahan Struktur Organisasi
Restrukturisasi karyawan pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya
Eka Sakti, menurut hasil wawancara dari pihak manajemen dilakukan
setiap tahun. Akan tetapi pada dokumen struktur organisasi kantor
pusat pada tahun 2008 sampai dengan 2012 tidak ada restrukturisasi
pada struktur organisasinya dan hanya ada penambahan karyawan
marketing pada tahun 2012. Adanya perubahan struktur organisasi
baru apabila ada karyawan yang keluar dan digantikan oleh karyawan
baru atau ada penambahan karyawan baru.
e.
Kegiatan-kegiatan Luar
Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti secara proaktif
menetapkan strategi yang jelas, meliputi:
23
- Penetapan pasar sasaran yang jelas, dalam kredit agribisnis
ini sasaran pasar yang jelas adalah himpunan petani serta
kerjasama dengan dinas pertanian dan perkebunan.
- Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, dengan
mengikutsertakan karyawan pada Diklat Sertifikasi baik
secara mandiri maupun yang diselenggarakan dinas terkait.
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti
meliputi:
a.
Penelaahan Kinerja
Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti melakukan
evaluasi/review kinerja disetiap kantor, baik kantor pusat
maupun kantor cabang. Evaluasi dilakukan setiap:
- 1 bulan sekali, dilaksanakan oleh manajer dan kepala
bagian kredit masing-masing kantor.
- 3 bulan sekali, dilaksanakan oleh manajer dan kepala
bagian kredit di masing-masing kantor serta oleh pengurus
di seluruh kantor.
- Review tahunan, dilakukan pada akhir tahun oleh pengurus
diseluruh kantor pada bulan Desember.
b.
Pemprosesan Informasi
Setiap transaksi kredit agribisnis dicatat dan diarsipkan
baik manual maupun komputerisasi. Bukti-bukti transaksi
kredit tersebut kemudian dicatat dan diarsipkan oleh bagianbagian yang bertanggungjawab seperti kasir dan administrasi
kredit.
c.
Pengendalian Fisik
Untuk memenuhi pengendalian fisik atas aktiva dan
catatan, setiap bagian memiliki lemari arsip untuk menyimpan
24
dokumen-dokumen penting. Dokumen jaminan disimpan pada
lemari brankas pada ruang file dimana yang memiliki otorisasi
dan akses ke dalam ruangan hanya manajer dan pengurus saja.
Selain itu secara bekala, biasanya sebulan sekali dilakukan
pemeriksaan dokumen-dokumen kredit dan wajib melaporkan
tingkat kolektibilitas kredit.
d.
Pemisahan Tugas
Aktivitas pengendalian melalui pemisahan tugas yang
dilaksanakan oleh Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti atas
pemberian kredit agribisnis adalah
1. Analisis kredit
Berwenang menilai kelayakan dari persyaratan dan
permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah.
2. Akuntan
Bertugas menganalisis dan menilai informasi
historis dan financial dalam bentuk laporan sebagai
pedoman bagi manajer.
3. Kepala bagian kredit dan pengurus
Berwenang memutuskan pemberian kredit sesuai
dengan batas kewenangan yang ditetapkan,
Pinjaman > 10 juta
pengurus
Pinjaman < 10 juta
kepala bagian kredit
4. Informasi dan Komunikasi
Pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti informasi dan
komunikasi yang dilakukan mulai dari entry data nasabah, pokok pinjaman,
tanggal pinjaman dan laporan reputasi nasabah, laporan keuangan, laporan
kredit pinjaman.
5. Pemantauan
25
Pemantauan yang dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka
Sakti untuk memantau sejak dini kemungkinan terjadinya penyimpangan
ditentukan sebelumnya pada perjanjian kredit antara koperasi dengan nasabah.
Penyimpangan lain yang mungkin terjadi adalah penyimpangan yang terjadi
pada sistem keuangan koperasi dikarenakan oleh human error ataupun sistem
komputerisasi yang perlu perbaikan.
Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti secara periodik melakukan
evaluasi terhadap kegiatan pemberian kredit, sehingga koperasi tahu
kelemahan pengendalian internal yang ada dalam koperasi dan dapat
diupayakan pengendalian internal yang lebih baik.
Table 1
Unsur-unsur Pengendalian Internal yang Memadai
Sistem pengendalian yang memadai dalam perusahaan yang berdasar pada
lima komponen pengendalian internal, meliputi 4 unsur:
No.
Unsur Pokok
Ya
1.
Struktur organisasi

Tidak
Keterangan
Koperasi Simpan Pinjam
Jaya Eka Sakti memiliki
struktur
organisasi
mencerminkan
yang
garis
wewenang
dan
tanggungjawab, akan tetapi
terdapat
rangkap
antara
pengurus
jabatan
dan
karyawan.
2.
Sistem
prosedur
wewenang
dan 
Pencatatan kredit agribisnis
dicatat
pencatatan
26
dan
diarsipkan
memberikan
yang
langsung
perlindungan
cukup
kekayaan,
baik
secara
manual
terhadap
ataupun
komputerisasi.
pendapatan,
Untuk
wewenang dalam pemberian
utang dan biaya
agribisnis dilakukan sesuai
dengan otorisasi
masing
unit
Dokumen
masing-
organisasi.
jaminan kredit
disimpan
pada
ruang
jaminan
dimana
yang
berwenang adalah pengurus
dan manajer saja.
3.
Praktik yang sehat dalam
melaksanakan
tugas
dan
fungsi setiap unit organisasi
meliputi:
- Penggunaan
formulir

Formulir
kredit
pada
Koperasi Simpan Pinjam
yang bernomor urut
Jaya Eka Sakti hanya satu
macam untuk semua jenis
pinjaman kredit dan tidak
bernomor urut.
- Pemeriksaan mendadak

Pelaksanaan
pada
Pinjam
pemeriksaan
Koperasi
Jaya
Eka
Simpan
Sakti
sudah terjadwal sehingga
27
karyawan
mengetahui
jadwal pasti pemeriksaan
dan dapat mempersiapkan
pekerjaan
mereka
untuk
pemeriksaan. Tidak pernah
ada pemeriksaan mendadak.
- Setiap
transaksi
Pada transaksi pemberian
tidak 
boleh dilaksanakan dari
kredit agribisnis dari awal
awal sampai akhir oleh
sampai akhir dilaksanakan
satu orang atau satu unit
oleh setiap bagian yang
organisasi
berwenang
setiap
mengotorisasi
proses
pemberian
kredit.
- Perputaran jabatan

Pada
koperasi
Simpan
Pinjam Jaya Eka sakti tidak
adanya peerputaran jabatan,
hal tersebut dapat dilihat
pada struktur organisasi dari
tahun 2008 sampai dengan
saat ini tidak ada perubahan
jabatan dan karyawan hanya
menetap
pada
satu
pekerjaan tertentu.
- Keharusan
mengambil

cuti
28
Pemberian
cuti
tahunan
untuk
karyawan
pada
Koperasi Simpan Pinjam
Jaya
Eka
Sakti
tidak
diwajibkan. Apabila diambil
boleh tetapi tidak juga tidak
apa-apa.
- Secara periodik diadakan
pencocokan
Setiap
fisik 
sebulan
sekali
diadakan pencocokan fisik
kekayaan dengan catatan
kekayaan dengan catatan.
Pencocokan
pemberian
dengan
jumlah
kredit
saldo
serta
laporan
bulanan.
- Pembentukan
Unit
unit 
organisasi
yang
organisasi yang bertugas
dibentuk koperasi Simpan
untuk
mengecek
Pinjam Jaya Eka Sakti guna
sistem
mengecek efektivitas sistem
efektivitas
pengendalian
pengendalian
adalah
pengawas. Pengawas dipilih
saat
Rapat
Anggota
Tahunan, dimana pengawas
ditunjuk
berdasarkan
kesepakatan Rapat Anggota,
tetapi pengawas hanya satu
orang.
pengawasan
29
Sehingga
kurang
maksimal.
4.
Karyawan
yang
sesuai
dengan tanggungjawabnya
- Seleksi calon karyawan
Seleksi

calon
karyawan
Koperasi Simpan Pinjam
Jaya Eka Sakti dilaksanakan
melalui beberapa tahap tes
untuk menggali informasi
atas kompetensi karyawan.
- Analisis
jabatan
description
dan
job 
Koperasi Simpan Pinjam
job
Jaya
Eka
Sakti
menentukan
requirement
yang
telah
syarat-syarat
dipenuhi
calon
karyawan yang menduduki
sebuah
jabatan
dengan
membuat uraian jabatan dan
menetapkan
persyaratan
jabatan.
- Pengembangan
Koperasi Simpan Pinjam

Jaya Eka Sakti berusaha
pendidikaan karyawan
meningkatkan
profesionalisme
dengan
karyawan
30
karyawan
mengikutsertakan
pada
Diklat
Sertifikasi
mandiri
baik
secara
maupun
yang
diselenggarakan oleh Dinas
terkait.
Efektivitas pengendalian internal pemberian kredit adalah tercapainya tujuan
pengendalian internal yaitu: keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi
operasi, kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku. Tercapainya tujuan
pengendalian internal maka dapat dikatakan bahwa tujuan organisasi tersebut
tercapai, dimana tujuan pengendalian internal Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka
Sakti atas pemberian kredit adalah
1. Terwujudnya sistem pengelolaan kredit yang baik berupa prosedur kredit
yang baik untuk meminimalkan kredit macet yang terjadi. Pengendalian
internal yang terjadi guna pencapaian tujuan pada KSP Jaya Eka Sakti
sebagai berikut:
-
Telah dilaksanakan sistem wewenang dan prosedur pencatatan
memberikan
perlindungan
yang
cukup
terhadap
kekayaan,
pendapatan, utang dan biaya.
-
Tidak dilaksanakannya pemeriksaan mendadak terhadap kinerja
karyawan. Pemeriksaan dilaksanakan rutin dan terjadwal.
-
Setiap transaksi dilaksanakan dari awal sampai akhir tidak oleh satu
orang atau satu unit organisasi.
31
-
Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatan.
-
Adanya unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas
sistem pengendalian yang disebut sebagai pengawas tetapi hanya
ditunjuk satu orang.
kecilnya jumlah kredit macet khususnya pada kredit agribisnis.
Pemberian kredit agribisnis keseluruhan pada bulan April 2012
mencapai Rp 671.559.500,- dan jumlah kredit macet yang keterlambatan
angsuran lebih dari tiga bulan Rp 8.394.494,- , maka prosentase kredit
macet pada kredit agribisnis sebesar 1,25% angka tersebut menunjukan
kredit macet pada pemberian kredit agribisnis di Koperasi Simpan
Pinjam Jaya Eka Sakti sangat kecil dimana batas atas atau patokan
prosentase kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti
adalah 5%, sehingga pengendalian internal pemberian kredit agribisnis
pada Koperasi Jaya Eka Sakti dapat dikatakan efektif, meskipun hal
yang penting yaitu pemeriksaan mendadak tidak dilaksanakan oleh
koperasi.
2.
Terwujudnya sistem koordinasi yang baik diantara semua karyawan
KSP “JAYA EKA SAKTI”, dengan pelaksanaan wewenang serta
tanggungjawab karyawan sesuai dengan masing-masing bagian.
Pelaksanaan pengendalian internal guna pencapaian tujuan pada KSP
Jaya Eka Sakti sebagai berikut:
-
Dilaksanakannya
sistem
wewenang
sesuai
dengan
struktur
organisasi yang ada pada Koperasi.
-
Dilaksanakannya seleksi calon karyawan sesuai dengan peraturan
rekrutmen karyawan.
-
Dilaksanakannya
analisis
requirement.
32
jabatan
job
description
dan
job
-
Dilaksanakannya pengembangan pendidikaan karyawan.
Dengan adanya unsur-unsur diatas, maka karyawan mampu mengerti
dan paham atas pekerjaan serta tanggungjawab dan wewenang masingmasing sehingga tercapainya koordinasi yang baik antar karyawan.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa,
pelaksanaan pengendalian internal pemberian kredit agribisnis pada Koperasi Simpan
Pinjam Jaya Eka Sakti telah efektif hal ini ditunjukan oleh tercapainya tujuan
organisasi atas pemberian kredit agribisnis. Meskipun telah efektif, masih terdapat
kekurangan pada unsur memadai yang mungkin diperlukan dalam pencapaian tujuan
pengendalian internal pemberian kredit agribisnis, yaitu tidak adanya pemeriksaan
mendadak serta unit pengawas pengendalian internal hanya ditunjuk satu orang.
Implikasi Terapan
1. Diadakan pemeriksaan mendadak, karena apabila pemeriksaan secara rutin atau
terjadwal saja karyawan tahu kapan saat pemeriksaan dan kemungkinan
kecurangan karyawan dapat dipersiapkan pertaanggungjawabannya dengan
memanipulasi data sehingga kecurangan tersebut tidak terdeteksi.
2. Penunjukan pengawas pengendalian internal seharusnya tidak hanya satu orang,
karena dalam pengawasan apabila hanya satu orang yang mengawasi
kemungkinan tidak maksimal serta pengawasan hanya berdasar pada satu orang
dan satu sudut pandang penilaian saja.
33
Daftar Pustaka
Dwiatmadja, Christantius., Ihalauw, Johm J.O.I., Budiharjanti, Nuringtyas., Adikusumo,
Santoso., Supramono., Sucahyo, Usil Sis, 2005, MANAJEMEN : suatu hampiran
fungsional, Fakultas Ekonomi, Universitas Satya Wacana, Salatiga.
Guy, M., Dan., Alderman, C. Wayne, Winters J., Alan, 2002, Auditing, Erlangga, Jakarta.
Institute Akuntan Publik Indonesia, 2011, Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat,
Jakarta.
Mulyadi, 2010, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.
Romney, Marshall B. & Steinbart, P. J, 2011. Accounting Information System (edisi 9), Salemba
Empat, Jakarta.
Tampubolon, Robert, 2005, Risk and Systems-Based Internal Audit, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Download