bab 1 pendahuluan

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keputusan dalam struktur modal merupakan hal yang penting dalam setiap
organisasi dan dapat berbeda antar organisasi. Perusahaan memerlukan modal sebagai
salah satu aspek penting yang dibutuhkan perusahaan untuk membiayai kegiatan
operasionalnya serta untuk mengembangkan usahanya. Keputusan pendanaan
merupakan salah satu fungsi manajemen keuangan yang harus dilakukan oleh suatu
perusahaan. Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan
dan menganalisis perpaduan dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya yang dapat
mencerminkan kebijakan struktur modal.
Apabila nilai rasio struktur modal berada di atas satu atau lebih besar dari satu,
maka berarti perusahaan memiliki jumlah hutang yang lebih besar daripada jumlah
modal sendiri. Kondisi ini tidak sesuai dengan teori struktur modal yang optimal,
dimana seharusnya jumlah hutang perusahaan tidak boleh lebih besar daripada modal
sendiri. Keputusan yang salah dalam menentukan struktur modal dapat membawa
perusahaan pada masalah keuangan atau yang lebih parah atau kebangkrutan Sheikh
dan Wang (2011). Pola pembiayaan perusahaan yang berada pada negara-negara yang
sedang berkembang seperti Indonesia pada umumnya lebih memilih menggunakan
1
pembiayaan eksternal atau dengan pinjaman dari bank atau sumber eksternal lainnya,
dibandingkan dengan menggunakan dana internal.
Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam menentukan
struktur modal perusahaan. Menurut Brigham dan Hauston (2010), faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal yaitu: risiko, bisnis, posisi pajak, fleksibilitas, keuangan
dan konservatisme atau agresivitas managemen merupakan faktor-faktor yang
menentukan keputusan struktur modal. Khususnya pada struktur modal yang
ditargetkan secara lebih umum, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan
struktur modal, stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat
pertumbuhan, profitabilitas pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi
pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan.
Kebutuhan pendanaan suatu perusahaan pada umumnya merupakan gabungan antara
pendanaan jangka pendek dan pendanaan jangka panjang (Weston dan Copeland,
1997:3).
Teori struktur modal yang diungkapkan oleh Franco Mondigliani dan Merton
Miller pada tahun 1958 menyatakan bahwa pada suatu proses harga pasar tertentu,
tanpa adanya pajak, biaya kebangkrutan, biaya agensi, terjadinya informasi yang tidak
sempurna, dan jika industri berada di pasar yang efisien, maka milai perusahaan tidak
dipengaruhi oleh struktur pembiayaan yang dimiliki perusahaan. Perusahaan memilih
dana internal terlebih dahulu untuk membayar deviden dan investasi. Jika dana
2
eksternal dibutuhkan, perusahaan lebih memilih hutang dibanding sumber dana
eksternal lain.
Terdapat sebuah teori yaitu Pecking Order Theory (Myers, 1984) dimana dalam
teori tersebut disebutkan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi
memiliki tingkat hutang yang rendah karena perusahaan menggangap sudah memiliki
dana internal yang cukup. Dana eksternal dalam bentuk hutang lebih disukai daripada
modal sendiri karena pertimbangan biaya emisi hutang jangka panjang yang lebih
murah dibandingkan dengan biaya emisi saham baru. Sumber dana internal yang
digunakan sebagai modal dapat berasal dari laba ditahan.
Teori lainnya yaitu Trade-off Theory (Mondigliani dan Miller, 1963) yang
menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi
cenderung akan mengoptimalkan hutang pada struktur modalnya hingga ke tingkat
yang optimal. Keuntungannya yaitu kemampuan perusahaan dalam pengurangan pajak
ketika perusahaan lebih memaksimalkan penggunaan hutang dalam struktur modalnya.
Dengan memperbolehkan perusahaan mengurangi biaya bunga atas pinjaman dalam
menghitung pendapatan kena pajak akan mengurangi pembayaran pajak.
Bagi perusahaan pengurangan bayar bunga berarti biaya hutang disubsidi oleh
pemerintah, namun di sisi lain dengan semakin banyak hutang maka semakin besar
beban yang harus ditanggung perusahaan yaitu adanya agency cost, biaya
kebangkrutan, keengganan kreditur untuk member pinjaman dalam jumlah besar.
Jensen & Meckling (1976), menyatakan bahwa agency problem akan terjadi bila
3
proporsi kepemilikan manajemen atas saham perusahaan kurang dari 100% sehingga
manajemen cenderung bertindak untuk mengejar kepentingan dirinya dan tidak
berdasar pada pemaksimuman nilai perusahaan dalam pengambilan keputusan
pendanaan.
Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan antara lain adalah penelitian yang
dilakukan oleh Deesomsak et al., 2004; Eriotis et al., 2007; jong et al. , 2008 mendapati
bahwa Size memiliki pengaruh positif dengan leverage. Sedangkan penelitian yang
dilakukan Wald (1999) menunjukan hasil tidak signifikan negatif pada perusahaan di
Jerman, serta penelitian yang dilakukan oleh Chen (2004) mendapatkan hasil
signifikan negatif antara Size dengan long term leverage pada perusahaan di China.
Dan juga penelitian mengenai pengaruh Tangibility terhadap Leverage yang dilakukan
oleh Chen, 2004; Huang and Song, 2006; Viviani, 2008; dan Jong et al, 2008 mendapati
pengaruh signifikan positif, sedangkan penelitian yang dilakukan Booth et al, 2001;
Bauer, 2004; dan Karadeniz et al, 2009 mendapati pengaruh negatif. Karena masih
adanya perbedaan antara para peneliti membuat penulis ingin meneliti factor-faktor
yang mempengaruhi struktur modal di Indonesia.
Penelitian yang akan dilakukan penulis merupakan replikasi dari penelitian yang
di lakukan oleh Sheikh dan Wang (2011), dengan judul “Determinants of capital
structure of manufacturing industry in Pakistan”. Diterbitkan pada jurnal Managerial
Finance Vol.37 No. 2, 2011. Penelitian ini mengunakan regresi OLS, Fixed effect, dan
Random effect. Dan menghasilkan kesimpulan profitabilitas dan liquiditas berpengaruh
4
negatife dengan struktur modal dimana hal ini konsisten dengan pecking order theor,
ukuran perusahaan berpengaruh positif, earning volatility berpengaruh negatif sesuai
dengan trade off theory. Tangibility memiliki pengaruh negatif, non-debt tax shields dan
growth tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Berdasarkan latar belakang pemikiran
diatas, dilakukan penelitian dengan judul ”Faktor-faktor yang mempengaruhi
struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 20112013”.
1.2
Rumusan Masalah
Struktur modal merupakan factor yang sangat penting dalam suatu perusahaan,
dimana terdapat dua teori yang saling bertentangan dalam Struktur Modal. Pecking
Order theory yang menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas yang
tinggi cenderung meminimalisir tingkat hutangnya. Trade-off theory menyatakan
bahwa perusahaan cenderung meningkatkan hutangnya sampai batas optimal dengan
bertujuan mengoptimalkan profit yang ingin diraih. Kedua teori ini merupakan
pendapat yang saling bertolak belakang atau bertentangan. Agar keputusan yang
diambil oleh manajemen tepat dan efektif maka ada beberapa pertimbangan yang harus
di ketahui oleh manajemen.
Terlebih lagi industri manufaktur merupakan industry yang padat modal,
dimana struktur modalnya terdiri dari hutang dan modal sendiri. Dan juga jumlahnya
yang cukup banyak di Indonesia diharapkan dapat mengambarkan faktor-faktor apa
yang paling mempengaruhi struktur modal. Sehingga dengan penelitian ini penulis
5
ingin mengetahui faktor apa yang paling mempengaruhi struktur modal di Indonesia,
serta teori mana yang lebih banyak di adaptasi oleh perusahaan-perusahaan di
Indonesia.
1.3
Pertanyaan Penelitian
Dalam kondisi yang sesungguhnya bisa saja terjadi perbedaan dengan teori
yang sudah ada. Dengan latar belakang tersebut maka menimbulkan pertanyaan :
“Bagaimanakah pengaruh dari Profitability, Size, Non-debt tax shields,
Tangibility, Growth, Earning volatility, dan Liquidity terhadap struktur modal pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2013?”
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menguji
yaitu trade off theory dan pecking order theory pada perusahaan manufaktur di
Indonesia didalam menentukan kebijakan struktur modal. Dan secara khusus untuk
menguji pengaruh dari Profitability, Size, Non-debt tax shields, Tangibility, Growth,
Earning volatility, dan Liquidity terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2011-2013.
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini antara lain :
1. Bagi Perusahaan
6
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi berkaitan dengan pengambilan
keputusan dalam hal penentuan struktur modal.
2. Bagi Investor
Memberikan masukan dalam rangka pengambilan keputusan investasi atas
saham – saham perusahaan otomotif yang telah go public.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti
yang akan datang dalam melakukan pengembangan model terhadap penentuan struktur
modal.
1.6
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah untuk penelitian ini adalah :
1.
Perusahaan yang digunakan untuk penelitian merupakan perusahaan pada
industri manufaktur yang terdapat pada BEI periode 2011, 2012, dan 2013.
2.
Perusahaan yang terdaftar dan aktif secara terus menerus dari tahun 20112013.
3.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
diterbitkan perusahaan pada laporan keuangan.
1.7
Sistematika Penulisan
Penulisan ini dibagi kedalam 5 bab dan diuraikan sebagai berikut :
7
BAB I : Pendahuluan
Pada bab pendahuluan tersusun dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Pada bab landasan teori tersusun dari kajian literatur serta teori yang diunakan
untuk memperkuat penelitian ini. Pada penelitian ini teori-teori yang digunakan antara
lain struktur modal, kaitan struktur modal dengan kinerja perusahaan yang dapat dilihat
dari profitabilitas dari perusahaan tersebut, penelitian-penelitian sebelumnya, serta
pembentukan hipotesis yang akan diuji.
BAB III : Metode Penelitian
Pada bab ini dijelaskan tentang jenis populasi dan sampel, jenis data yang
digunakan, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB IV : Analisis dan Pembahasan
Pada bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis dari rumusan masalah yang
telah ditentukan sebelumnya. Pengujian yang dilakukan merupakan pengujian statistik
dengan menggunakan alat analisis. Setelah dilakukan pengujian kemudian akan
dilakukan pembahasan serta analisis dari hasil pengujian tersebut.
BAB V : Kesimpulan
8
Pada bab terakhir ini diisi dengan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran
berdasarkan atas penelitian yang telah dilakukan dengan harapan akan memberikan
manfaat kepada pembaca selain kepada peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
9
Download