Anton Budiarto, SH, MH

advertisement
SOSIOLOGI
Oleh:
Anton Budiarto, S.H., M.H.
Bacaan a.l. :
1. J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto
Sosiologi ; Teks Pengantar & terapan (2004)
2. Soeryono Soekanto
Sosiologi ; Suatu Pengantar ( 2006)
3. Kamanto Sunarto
Pengantar Sosiologi ( 2004 )
4. Paul Horton & Chester L Hunt
Sosiologi ; Jilid 1 dan 2 ( 1992 )
5. James M. Henslin,
Sosiologi: denganPendekatan Membumi, Jilid 1
(edisi 6) (2006)
Obyek Sosiologi Yang Belum
Diketahui Orang Awam
1. Selama hidupnya sudah mempunyai
pengalaman-pengalaman
dalam
hubungan sosial antar manusia.
2. Ia atahu, bahwa kebudayaan dan
peradaban dewasa ini merupakan
hasil pengalaman masa lalu.
3. Ia tahu bahwa ia mempunyai
persamaan-persamaan dengan orang
lain disamping mempunyai sifat-sifat
khas yang berlaku bagi dirinya.
SOSIOLOGI
SOSIOLOGI
SOCIUS (L) KAWAN,
BERTEMAN,
BERMASYARAKAT
LOGOS (Y) ILMU
PENEGETAHUAN
 Sosiologi
mempelajari
masyarakat,
perilaku masyarakat, dan perilaku sosial
manusia dengan mengamati perilaku
kelompok yang dibangunnya. Kelompok
tersebut mencakup keluarga, suku
bangsa, negara, dan berbagai organisasi
politik, ekonomi, sosial.
 Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu
Sosial dicetuskan pertama kali oleh
ilmuwan Perancis, bernama August
Comtetahun 1842. Sehingga Comte
dikenal sebagai Bapak Sosiologi.
 Émile Durkheim — ilmuwan sosial
Perancis — yang kemudian berhasil
melembagakan Sosiologi sebagai disiplin
akademis.
 Di
Inggris
Herbert
Spencer
mempublikasikan Sosiology pada tahun
1876.
 Di
Amerika
Lester
F.Ward
mempublikasikan Dynamic Sosiology.
 Sebagai
sebuah
ilmu,
sosiologi
merupakan pengetahuan kemasyarakatan
yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran
ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis
oleh orang lain atau umum.
Peter L. Berger:
Sosiologi: Studi ilmiah mengenai
hubungan antara masyarakat
dan individu.
Sosiologi adalah ilmu/studi ilmiah:
1. Bersifat Empiris dan rasional
2. Bersifat Teoritis
3. Bersifat Kumulatif
4. Berifat non ethis
Apa itu Masyarakat ?
Peter L. Berger:
Masyarakat: Merupakan suatu keseluruhan
kompleks hubungan manusia
yang luas sif.atnya
Menunjuk pada suatu sistem interaksi.
Interaksi: tindakan (action) yang terjadi
paling kurang antara dua orang
yang saling mempengaruhi
perilakunya.
Apa itu Individu ?
Individu: - subyek yang melakukan sesuatu;
- subyek yang mempunyai pikiran;
- subyek yang mempunyai kehendak;
- subyek yang mempunyai kebebasan;
- subyek yang memberi arti pada sesuatu;
- subyek yang mampu menilai tindakan dan
hasil tindakannya sendiri.
Subyek yang bertindak (actor).
Subyek: menunjuk pada sesuatu keadaan yang
berhubungan dengan dunia internal
manuisia.
Obyek: menunjuk pada dunia eksternal/ ada di luar
individu
Hubungan Individu dan Masyarakat
Kedua kenyataan subyektif dan obyektif
saling menentukan, yang satu tidak
ada tanpa yang lain
Max Weber:
Sosiologi: ilmu yang berhubungan dengan
pemahaman interpretatif mengenai
tindakan sosial.
Pemahaman Interpretatif (versthen): metode
(cara) untuk mengumpulkan data atau
informasi yang berhubungan dengan
tindakan sosial.
Tindakan sosial: tindakan itu ada arti subyektif
yang
memperhitungkan
perilaku
orang lain yang terlibat dalam
tindakan itu
Auguste Comte (Perancis 17891853)
cours de pholosphie positive –
yang pertama kali menggunakan
istilah
sosiologi
–
bapak
sosiologi.
Sosiologi: ilmu
masyarakat.
Positip =Empiris
posistip
tentang
Emile Durkheim (1858-1917)
Sosiologi: ilmu yang mempelajari fakta sosial, dan
fakta bukanlah fakta individual.
Fakta Sosial: setiap cara bertindak, yang fiks/tidak
mampu bekerja atas individu sebagai tekanan
dari luar (eksternal), atau setiap cara bertindak
yang umumnya terdapat dalam suatu
masyarakat tertentu, yang sekaligus memiliki
eksistensinya sendiri, dengan cara dan
dunianya sendiri terlepas dari manifestasimanifestasi individu.
Contoh: kebiasaan, peraturan, norma (hukum)
Apakah SOSIOLOGI itu? :
1. Roucek and Warren
ilmu yang mempelajari hubungan
antara manusia dalam kelompok
kelompok
2. Selo Soemardjan & Soelaiman
Soemardi
ilmu yang mempelajari struktur
sosial dan proses sosial, termasuk
perubahan-perubahan sosial
3. Pitirim Sorokin
 Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
dan pengaruh timbal balik antara aneka macam
gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala
keluarga, dan gejala moral),
 sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial
dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir,
 sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri
umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
4. William F. Ogburn dan Meyer F Nimkoff
 sosiologi mempelajari interaksi dan hasilnya yaitu
organisasi sosial
5. J.A.A. van Doorn dan C.J. Lammers
 sosiologi mempelajari struktur-struktur dan proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil.
Sosiologi Memenuhi Syarat Sebagai
Ilmu Pengetahuan, yaitu :
1. Pengetahuan  hasil penginderaan
2. Tersusun secara sistematis unsurunsurnya tersusun sebagai suatu
kesatuan
3. Menggunakan pemikiran (otak/olah
pikir/ penalaran)
4. Hasilnya dapat dikontrol orang lain
Sifat dan Hakekat Sosiologi
1. Sebagai ilmu sosial
Yang membahas gejala-gejala
kemasyarakatan, dimana dalilnya
bersifat relatif (bisa berubah)
 Berbeda dengan ilmu alam,
kimia, fisika dan biologi yang
rumusnya pasti dan tidak bisa
berubah
2. Sebagai disiplin Kategoris
Artinya sosiologi membatasi diri pada
apa yang terjadi dewasa ini, dan
bukan yang seharusnya terjadi.
 Sosiologi
dapat
menetapkan
masyarakat pada suatu waktu dan
tempat memiliki nilai tertentu
 TETAPI tidak dapat ditentukan
bagaimana nilai-nilai tersebut
seharusnya.
3. Sebagai Ilmu Pengetahuan Murni
Artinya sosiologi bertujuan untuk membentuk
dan mengembangkan ilmu secara abstrak hanya
untuk mempertinggi kualitasnya, dan tidak
dimaksudkan untuk digunakan.
 Sosiologi bertujuan untuk menemukan faktafakta masyarakat yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah dalam masy.
4.
Sosiologi
sebagai
ilmu
yang
abstrak
dan bukan konkret.
Artinya sosiologi memperhatikan bentuk dan
pola-pola
peristiwa
yang
terjadi
dalam
masyarakat , TETAPI bukan dalam wujud yang
konkret.
5. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian
dan pola-pola umum
 Sosiologi melalui penelitiannya berusaha
untuk mencari prinsip-prinsip ataupun
hukum-hukum umum dari hasil interaksi
antar manusia, bentuk, isi dan struktur
masyarakat.
6. Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan yang
Empiris dan Rasional
Artinya Sosiologi mendasarkan diri pada hasil
observasi/penelitian terhadap kenyataan
dengan metode tertentu dan menggunakan
akal sehat.
7. Sosiologi
Merupakan
ilmu
Pengetahuan Umum
 Artinya sosiologi mempelajari gejala
umum yang muncul dari setiap
interaksi yang terjadi antarmanusia.
 Sosiologi mempelajari faktor-faktor
sosial
dalam
semua
bidang
kehidupan.
Misalnya: keluarga, politik, hukum,
agama,
ekonomi,
organisasi,
gender, industri, pendidikan, dll.
Sejarah ringkas Sosiologi
 Tokoh yang dianggap sebagai bapak
Sosiologi adalah Auguste Comte
seorang
ahli
filsafat
dari
Perancis(1798-1853).
 Bukunya yang berjudul Positive
Philosophy terbit tahun 1838.
 Dalam buku inilah istilah sosiologi
pertama kali dikenalkan.
Comte membedakan sosiologi menjadi 2
yaitu sosiologi statis dan dinamis.
 Sosiologi Statis :
 Memusatkan perhatian pada hukumhukum statis yang menjadi dasar
adanya masyarakat.
 Studi ini merupakan semacam
anatomi sosial yang mempelajari aksi
reaksi timbal balik dari sistem sosial.
 Cita-cita dasar sosiologi statis adalah
bahwa semua gejala sosial saling
berkaitan.
 Sosiologi Dinamis
 Merupakan teori tentang perkembangan dalam arti
pembangunan.
 Sosiologi menggambarkan perkembangan
manusia yang terjadi dari tingkat intelligensia
rendah ke tingkat lebih tinggi.
 Comte yakin masyarakat akan berkembang
menuju kesempurnaan, melalui:
 tahap teologis atau fiktif (manusia menafsirkan
gejala secara teologis dengan kekuatan roh)
 tahap metafisik (tiap gejala memiliki kekuatan
yang akhirnya akan terungkap tanpa verifikasi)
dan
 tahap positive dinama ilmu pengetahuan
memainkan peranan penting dalam kehidupan
masyarakat.
Setelah A.Comte, perkembangan sosiologi dapat
dikelompokkan ke dalam mazhab a.l:
1. Mazhab Geografi dan lingkungan 
Buckle dan Le Play
 masyarakat dapat berkembang bila ada
tempat berpijak dan tempat hidup
2. Mazhab Organis dn Evolusioner
 Herbert Spencer,
 melakukan analogi antara masyarakat
manusia dengan organisme manusia.
 W.G. Sumner,
 mengenai kebiasaan sosial yang timbul
secara tidak sadar dalam masyarakat
 Emile Durkheim
 unsur baku dalam masyarakat adalah
solidaritas
(mekanis:
belum
ada
pembagian kerja; organis: ada pembagian
kerja dan spesialisasi)
 F. Tonnies
 bagaimana warga kelompok mengadakan
hubungan dengan sesamanya
 dasar hubungan tersebut menentukan
bentuk
kehidupan
sosial
tertentu
(Gemeinschaft dan gesellschaft)
3. Mazhab Formal
 George Simmel
 untuk menjadi warga masyarakat
perlu mengalami proses
individualisasi dan sosialisasi
 tanpa menjadi warga masyarakat
tidak mungkin akan mengalami
proses interaksi antara individu dan
kelompok
 Leopold von Wiese
 Sosiologi memusatkan perhatian
pada hubungan antarmanusia tanpa
mengaitkan dengan tujuan dan kaidah
4. Mazhab Psikologi
o Gabriel Tarde
gejala sosial mempunyai sifat
psikologis terdiri dari interaksi jiwa-jiwa
individu (terdiri dari kepercayaan dan
keinginan)
o Richard H Cooley
individu dan masyarakat saling
melengkapi, individu akan
menemukan bentuknya di dalam
masyarakat
5. Mazhab Ekonomi
 Karl Marx
menggunakan sejarah dan filsafat untuk
membangun teori tentang perubahan yang
menunjukkan perkembangan masy menuju
keadilan sosial.
selama masy masih terbagi atas kelaskelas maka kekayaan akan terhimpun pada
kelas yang berkuasa
Selama masih ada kelas yang berkuasa,
maka tetap terjadi eksploitasi terhadap
kelas yang lemah.
 Max Weber
Semua bentuk organisasi sosial harus diteliti
menurut perilaku warganya.
4 tipe ideal aksi sosial:
1) aksi yang bertujuan, tingkah laku yang
ditujukan untuk mendapatkan hasil yang
efisien;
2) aksi yang berisikan nilai yang telah
ditentukan, perbuatan untuk merealisasikan
dan mencapai tujuan;
3) aksi tradisional menyangkut tingkah laku
yang melaksanakan suatu aturan yang
bersanksi;
4) aksi emosional, yang menyangkut perasaan
seseorang.
6. Mazhab Hukum
 Emile Durkheim  menaruh perhatian
pada hukum yang dihubungkan dengan
jenis solidaritas
• Solidaritas mekanis  terdapat kaidah
hukum dengan sanksi represif 
berakibat penderitaan , menyangkut
kemerdekaan, kehormatan dan masa
depan warga masyarakat ( hukum
pidana)
• Solidaritas organis  terdapat kaidah
hukum dengan sanksi restitutif
tujuannya mengembalikan keadaan
dalam situasi semula (hukum perdata,
dagang, acara, administrasi)
 Max Weber
 mempelajari pengaruh faktor politik, agama dan
ekonomi terhadap perkembangan hukum
4 tipe ideal hukum:
 Hukum irasional dan materiil, pembentuk
UU dan hakim mendasarkan keputusan pada
nilai emosional tanpa menunjuk suatu kaidah
 Hukum irasional dan formal, berpedoman
pada kaidah-kaidah di luar akal dan
didasarkan pada wahyu atau ramalan
 Hukum rasional dan materiil, keputusan
menunjuk pada kitab suci, kebijakan
penguasa atau ideologi
 Hukum rasional dan formal, hukum dibentuk
semata-mata atas dasar konsep-konsep
abstrak ilmu hukum
Download