7. Surat Survei 8. Catatan Bimbingan Skripsi 9. Daftar Riwayat

advertisement
7. Surat Survei
8. Catatan Bimbingan Skripsi
9. Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi dalam dunia bisnis
dizaman modern ini merupakan sesuatu yang harus diperhatikan oleh pelaku bisnis,
untuk memajukan bisnis yang dijalaninya. Demikian pula pada dunia perbankan
yang pada saat ini semakin ketat dengan banyaknya pesaing baik dari bank milik
pemerintah maupun bank swasta, untuk menyerap dana dari masyarakat. Setiap
Perusahaan yang bergerak dibidang perbankan harus mencari solusi untuk
mendapatkan keunggulan dari para pesaingnya, supaya mendapatkan hasil yang
lebih baik. Dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih memanjakan
nasabah dan suasana kantor yang memadai agar nasabah bisa mendapatkan
kepuasan atas pelayanan yang telah diberikan oleh perusahaan, dengan tujuan untuk
mendapatkam loyalitas dari nasabah.
Bank merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah
menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam
bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan
peredaran uang (Kuncoro dalam bukunya manajemen perbankan, 2002:68).
Sedangkan menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Oleh karena itu, dalam melakukan
kegiatan usahanya sehari-hari bank harus mempunyai dana agar dapat memberikan
kredit kepada masyarakat. Dana tersebut dapat diperoleh dari pemilik bank
(pemegang saham), pemerintah, bank indonesia, pihak-pihak diluar negri, maupun
masyarakat dalam negri.
Penilaian konsumen pada kualitas pelayanan perbankan merupakan suatu
hal yang penting sebagai acuan dalam pembenahan pelayanan sehingga terciptanya
suatu kepuasan pelanggan dan menciptakan suatu loyalitas dari konsumen.
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan
manajemen
(Tjiptono
dan
Chandra,
2005:192).
Pelanggan
umumnya
mengharapkan produk berupa barang atau jasa yang dikonsumsi dapat diterima dan
dinikmatinya dengan pelayanan yang baik dan memuaskan (Assauri, 2003:28).
Menurut Wyckof dalam Tjiptono (2006:50), kualitas pelayanan
merupakan :
Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan, dengan
kata lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas
pelayanan, yaitu expected service dan perceived service .
Sedangkan pengertian kualitas pelayanan menurut Lovelock yang dikutip
oleh Fandy Tjiptono (2006:59) :
Kualitas Pelayanan atau Jasa adalah tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk
memenuhi keinginan pelanggan .
Kualitas pelayanan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena
hal tersebut akan dipersepsikan oleh konsumen setelah konsumen mendapatkan
pelayanan. Persaingan yang semakin ketat pada zaman modern ini menuntut
perusahaan khususnya dibidang penyedia jasa atau layanan untuk selalu
memanjakan konsumen dengan memberikan pelayanan yang terbaik. Para
pelanggan akan mencari produk berupa barang atau jasa dari perusahaan yang dapat
memberikan pelayanan yang terbaik kepadanya (Assauri, 2003:25). Jika konsumen
puas akan pelayanan jasa yang telah diberikan, hal itu merupakan langkah awal
untuk menjadikan pelanggan yang loyal.
Pengertian store atmosphere menurut Buchari Alma (2004:60) :
Store atmosphere adalah suasana toko/gerai yang meliputi berbagai
peran tampilan interior, exterior, tata letak, lalu lintas internal
toko/gerai, kenyamanan udara, layanan musik, seragam pramuniaga,
serta pajangan barang yang menimbulkan daya tarik bagi konsumen .
Sedangkan pengertian store atmosphere menurut Hendri Ma ruf
(2006:204), adalah :
Suasana dalam took yang menciptakan perasaan tertentu dalam diri
pelanggan yang ditimbulkan dari penggunaan unsur-unsur desain
interior, pengaturan cahaya, tatasuara, system pengaturan udara dan
pelayanan .
Store atmosphere yang ada dalam suatu toko/gerai yang memadai dapat
menjadikan konsumen menjadi loyal, karena lingkungan yang berada disekitaran
gerai akan mempengaruhi kenyamana bagi konsumen. Ketika seorang konsumen
masuk toko/gerai, mereka tidak hanya memberikan penilaian terhadap produk atau
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, tetapi juga memberikan respon terhadap
lingkungan toko yang diciptakan oleh perusahaan (kotler, 2005:232). Melalui
penataan bangunan yang kreatif, desain bangunan yang menarik, pengaturan jarak
antar rak, temperatur, maupun fasilitas lain. Dengan demikian akan menciptakan
suasana lingkungan gerai yang menyenangkan bagi konsumen dan akan menjadi
nilai tambah.
Pengertian loyalitas menurut Tjiptono (2005:111), yaitu :
Loyalitas adalah situasi dimana konsumen bersikap positif terhadap
produk atau produsen (penyedia jasa) diikuti pola pembelian ulang
yang konsisten .
Adapun Pengertian pelanggan yang loyal menurut Griffin (2005:31),
adalah :
Pelanggan yang loyal adalah orang yang melakukan pembelian secara
berulang secara teratur, membeli antar lini produk dan jasa,
mereferensikan kepada orang lain, menunjukan kekebalan terhadap
tarikan pesaing .
Loyalitas merupakan hal yang penting dibangun setiap perusahaan untuk
mendapatkan keunggulan dari pesaing. Menurut Reicheld dan Sasser dalam
Suhartanto (2000:5), mengemukakan bahwa peningkatan 5% dalam kesetiaan
pelanggan dapat meningkatkan keuntungan sebesar 25% sampai dengan 85%, dan
60% peningkatan penjualan kepada konsumen baru adalah atas rekomendasi
pelanggan yang loyal terhadap perusahaan. Loyalitas merupakan salah satu kunci
sukses dalam memenangkan persaingan bisnis pada saat ini.
Bank BRI atau PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan bank
terbesar yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Bank ini telah berdiri sejak 16
Desember 1895 di Purwekerto pada masa Hindia Belanda oleh seorang pendiri yang
bernama Raden Bei Aria Wirjaatmadja. Bank BRI pada saat ini memfokuskan diri
untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat kecil seperti memberikan fasilitas
kredit kepada golongan usaha kecil.
Kini bank tersebut telah memiliki unit kerja yang berjumlah 4.447 buah,
yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi/SPI,
170 Kantor Cabang (dalam negri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang
Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan
Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI
UNIT,
dan
357
Pos
Pelayanan
Desa.
(http://bumnku.blogspot.com/2012/07/profil-bank-bri.html).
Tahun 2011-2012 merupakan yang ke-16 MRI melakukan pengukuran
kualitas pelayanan prima perbankan. Ada beberapa performa yang diukur MRI,
diantaranya kantor cabang, ATM, phone banking, SMS banking, mobile banking,
internet banking, satpam, toilet, peralatan banking hall, customer service, teller,
kenyamanan ruangan, dan ATM centre. Info bank bersama marketing research
Indonesia (MRI) kembali menghadirkan Bank Service Excellence Monitor
(BSEM) yang dilakukan dalam jangka waktu kurang lebih selama satu tahun dan
berikut ini peraih best service excellence dalam dunia perbankan terbaik di
Indonesia dapat dilihat dari Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Daftar Bank Terbaik di Indonesia Berdasarkan Tingkat Kualitas
Pelayanan Perbankkan
(Tahun 2011-2012)
NO Nama Bank
KualitasPelayanan
1
Best bank service excellence
PT Bank Mandiri Tbk
2
PT Bank PermataTbk
-
3
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
4
PT Bank Negara Indonesia Tbk
-
5
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Service electronic delivery channel
Performa e-banking, toilet,satpam
Sumber : Infobanknews.com
Dalam usaha mengatasi persaingan perbankan yang semakin ketat maka
perbankan berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan untuk kepuasan
nasabahnya. Bank harus meningkatkan kegiatan pelayanan yang dapat membuat
nasabahnya mendapatkan pelayanan yang memuaskan baik dari segi pelayanan
teller yang cepat dan teliti, pelayanan Customer service yang beretika ramah dan
sopan santun sehingga nasabah royal atas pelayanan yang telah diberikan.
Bank BRI unit Pagerageung merupakan bank cabang dari Tasikmalaya yang
berada di kecamatan Pagerageung untuk melayani nasabah yang berada
disekitarnya. Nasabah bank BRI unit Pagerageung ini tidak hanya mencakup
masyarakat petani saja tetapi juga terdiri dari usaha perdagangan, indutri, produksi
dan jasa, juga masyarakat yang termasuk golongan ekonomi menengah keatas,
seperti para PNS, pensiunan dan pegawai swasta.
Berbagai upaya telah dilakukan olen bank BRI unit Pagerageung untuk
meningkatkan jumlah nasabahnya mulai dari memberikan pelayanan yang cepat,
menambah jam kerja, undian bulanan untuk penabung, dan pemberian kredit tanpa
jaminan untuk nasabahnya. Dari segi store atmosphere dalam maupun luar kantor
juga telah dilakukan berbagai perubahan mulai dari pengadaan mesin ATM yang
sebelumnya belum ada, memberikan fasilitas yang cukup baik dan ruang tunggu
yang cukup nyaman. Strategi tersebut dilakukan agar mampu bersaing didunia
perbankan seperti yang telah diketahui pesaing didunia perbankan yang semakin
ketat, namun strategi tersebut nampaknya belum bisa berhasil untuk menarik minat
para nasabah, terbukti dari jumlah nasabah bank BRI unit Pagerageung yang
mengalami penurunan. Berikut adalah perkembangan nasabah bank BRI unit
Pagerageung.
Gambar 1.1
Diagram Perkembangan Nasabah Bank BRI Unit Pagerageung
( Dalamribuan)
10.000(nasabah)
8000 (nasabah)
6819
7096
7368
7126
6973
6000 (nasabah)
4000 (nasabah)
2000 (nasabah)
Des 2009 Des 2010 Des 2011 Des 2012 Sep 2013
Jumlah nasabah
Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pagerageung, 2013
Dari data diatas dapat dilihat fluktuasijumlahnasabah bank BRI. Jumlah
nasabah bank BRI unit Pageurageung sampai tahun 2011 mengalami peningkatan,
tetapi mulai tahun 2012 sampai september 2013 jumlah nasabah mengalami
penurunan. Gejala ini dapat ditapsirkan sebagai suatu ketidak teraturan dari pola
penjualan produk/jasa BRI unit Pagerageung. Disinyalir terjadinya penurunan
jumlah nasabah pada bank BRI unit Pagerageung disebabkan masih adanya
masalah yang dirasakan nasabah, kualitas pelayanan yang belum efektif dan
suasana dalam kantor yang belum kondusif.
Berdasarkan uraian diatas, untuk mengetahui berhasil tidaknya kualitas
pelayanan dan store atmosphere mempengaruhi loyalitas nasabah, maka penulis
melakukan penelitian dengan tema :
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN STORE ATMOSPHERE
TERHADAP
LOYALITAS
NASABAH
PADA
PT.BANK
RAKYAT
INDONESIA (PERSERO) Tbk UNIT PAGERAGEUNG TASIKMALAYA
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang pemilihan judul yang telah dikemukakan diatas,
maka penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian pada bank BRI unit
Pagerageung ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tanggapan nasabah mengenai kualitas pelayanan, store
atmosphere dan loyalitas nasabah pada bank BRI unit Pagerageung?
2. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah pada
bank BRI unit Pagerageung?
3. Bagaimana pengaruh store atmosphere terhadap loyalitas nasabah pada
bank BRI unit Pagerageung?
4. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan dan store atmosphere terhadap
loyalitas nasabah pada bank BRI unit Pagerageung?
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Agar penelitian menjadi lebih terfokus, maka perlu dikemukakan tentang tujuan
penelitian. Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan nasabah mengenai kualitas
pelayanan, store atmosphere dan loyalitas nasabah pada bank BRI unit
Pagerageung
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap
loyalitas nasabah pada bank BRI unit Pagerageung
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh store atmosphere terhadap loyalitas
nasabah pada bank BRI unit Pagerageung
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan dan store
atmosphere terhadap loyalitas nasabah pada bank BRI unit Pagerageung
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian yang saya teliti ini :
 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna terutama pada ilmu
manajemen pemasaran dalam hal kualitas pelayanan dan store atmosphere
terhadap loyalitas pelanggan.
 Kegunaan Praktis
Bagi perusahaan diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan masukan
yang bermanfaat dan dapat membantu dalam hal kualitas pelayanan dan
store atmosphere untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.
1.4
Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak
sebagai berikut :
 Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memperluas wawasan dalam memahami bidang
Manajemen Pemasaran khususnya mengenai masalah-masalah yang
berkaitan dengan kualitas pelayanan dan store atmosphere perusahaan.
 Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat menjadikan bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak
bank BRI unit Pagerageung dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan
store atmosphere.
 Bagi Rekan-rekan Mahasiswa
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan
yang bermanfaat.
 Bagi Pihak Lain
Dapat menjadi penambah referensi, yaitu untuk pengembangan ilmu pada
umumnya dan khususnya bagi mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas
Bisnis dan Manajemen dalam memahamai Manajemen Pemasaran.
1.5
Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam rangka pengumpulan data untuk menyusun skripsi ini, penulis
melakukan penelitian dilokasi PT. bank BRI (persero) unit Pagerageung cabang
Tasikmalaya yang beralamat di jalan Pagerageung No.134 Tasikmalaya, dan waktu
penelitian ini pada bulan september 2013 sampai dengan selesai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu aktivitas yang penting bagi perusahaan,
karena setiap perusahaan ingin bertahan dan terus berkembang. Tetapi sering kali
masyarakat awam berpendapat bahwa pemasaran memiliki pengertian yang sama
dengan penjualan. Pandangan seperti itu perlu dirubah, karena penjualan
merupakan bagian dari pemasaran. Pemasaran berusaha mengidentifikasi
kebutuhan dan keinginan konsumen pasar sasarannya, serta bagaimana memuaskan
mereka.
Download