PENYAKIT PENCERNAAN PADA ANAK Dr Supriyanto SpA SMF Kes Anak RSMS Purwokerto Topik 1. penyakit hepar 2. diare akut 3. dehidrasi PENYAKIT HEPAR Pengelompokan peny hati bervariasi dan saling terkait, a.l. berdasar : - kelainan morfologi - kelainan fungsi: - metabolisme - sekresi, dsb - penyebab : - kongenital, toksis, - infeksi, dsb - gejala yg muncul : ikterus, asites, dsb - dsb Kelainan morfologi : hepatomegali Penyebab hepatomegali : 1. Peningkatan jumlah / ukuran sel hati .a. Penimbunan abnormal : - lemak : malnutrisi, Reye, DM, kistik fibrosis, sdb - glikogen : defek enzim multipel - lain2 : def α-1 antitripsin, peny Wilson, dsb .b. Peradangan : infeksi / inflamasi .c. Infiltrasi : - tumor primer: Ca hepatoseluler, dsb - tumor metastasis : limfoma, lekemia, dll 2. Kelainan morfologi : hepatomegali (lanj) Penyebab hepatomegali (lanj) 2. Pembesaran ruang vaskuler : a. obstruksi intra hepatik : trombosis, dsb b. kel supra hepatik : PJ kongestif, perikarditis, dll 3. Pelebaran sal empedu : - fibrosis hepattitis kong - peny Caroli, obstr extra hepatal 4. Idiopatik Kelainan metabolisme hati - KH : intoleransi, galaktosemia, dsb - asam amino : tirosinemia, sirulinemia, dll - lipid : Wolman, Gaucher, dsb - as empedu : S Eyssen, S Zelweger, dll - logam : P Wilson, sirosis, Menkes, dsb - bilirubin : S Crigler-Najar, S Dubin Johnson, S Rotor, dsb - lain2 : def α-1 antitripsin, fibrosis kistik, dsb Kelainan sekresi : = kolestasis = peninggian kadar bil direk yg bermakna, dg penyebab intra hepatal maupun extra hepatal Penyebab : - infeksi : TORCH, tbc, bakteri, dsb - kel metabolisme - kel genetik - peny intra hep dg etiologi tak jelas - peny extra hepatal - lain2 : toxin, keganasan, penyerta peny lain - dsb Functions of the Liver • Main functions include: – – – – – – Metabolism of CHO, protein, fat Storage/activation vitamins and minerals Formation/excretion of bile Steroid metabolism, detoxifier of drugs/alcohol Action as (bacteria) filter and fluid chamber Conversion of ammonia to urea • Gastrointestinal tract significant source of ammonia • Generated from ingested protein substances that are deaminated by colonic bacteria • Ammonia enters circulation via portal vein • Converted to urea by liver for excretion Classifications Duration Acute vs Chronic Pathophysiology Hepatocellular vs Cholestasic Etiology Viral Alcohol Toxin Autoimmune Stage/Severity – ESLD – Cirrhosis Liver Diseases Viral hepatitis A, B, C, D, E (and G) Fulminant hepatitis Alcoholic liver disease Non-alcoholic liver disease Cholestatic liver disease Hepatocellular carcinoma Inherited disorders Progression of Liver Diseases Normal Liver Cirrhotic Liver Alcoholic Fatty Liver HEPATITIS = inflamasi pd parenkim / sel2 hati Penyebab : -. -. -. -. Infeksi : virus, bakteri , parasit Zat toksis / racun Obat2an hepatotoksis Sisa metabolit -. Dsb. HEPATITIS VIRUS = Peradangan hati oleh karena virus Penyebab : . virus hepatitis A, B, C, D, E (hepatotropik) . virus HSV, Epstein Barr, CMV, varicella, adenovirus, dll Gejala klinis hampir sama : -. Demam -. Anoreksia-muntah -. Malaise -. Urin gelap/spt teh -. Sakit kep -. Kuning / ikterus -. Nyeri abd/sebah,-. hepatomegali Sifat masing2 : Hep.A : - v.RNA,-enterovirus,- fecal oral -. Inkubasi 2-6 mgg, tak dpt kronis -. Petanda : HAV ag (IgG &IgM) Hep. B: -.v.DNA - parenteral -.inkubasi 6 mg- 6 bl, 10-20 % jd kronis, 25 % kronis sirosis/Ca -. Petanda : HBsAg, HBcAg, HBeAg, Anti HBs, HBc, Hbe, DNA HBV HBsAg sudah terinfeksi Anti HBc respon antibodi HBeAg daya infeksi tinggi Sifat (lanjutan): Hep. C (non A non B): -.vRNA, single stranted -. 90 % non A-B, 60 % kronis sirosis/Ca -.inkubasi 2 mg-5 bl, Penanda : anti HCV khas : GOT/GPT fluktuasi (naik-turun) Hep. D : -. v RNA, delta virus Lain2 -. Sesuai hep.B, kronis : -. Hep. E : -. V RNA, water borne -. Epstein barr, CMV, HSV, HIV, rubela, coxsackie virus Perbandingan gambaran HEPATITIS Gambaran Hepatitis A Hepatitis B H.nonA B Delta Inkubasi 2-6 mgg 2-26 mgg 2-20 mgg 4-8 mgg Virus RNA DNA Hep-C RNA RNA inkopl Penularan Fecal-oral Perenteral –sexual Pareteral-sexual Parenteral-sexual Keparahan Ringan Kd2 parah Biasa subklinis Co-inf-kd2 parah Super-inf-srg-prah Fulminan Jarang Sangat jarang (1% pend.iktrik) Amat jarang Pd co-inf “carrier” (-) (+) (+) (+) Kronisitas 0% 5 – 10 % 10 – 50 % Co: 2-5 % Sup-inf:>90% Rwyt. Transfs Sangat jarang 5 – 10 % 50 % Tak diketh Serologis Anti HAV,IgG/M HbsAg-antiHBs HbeAg-anti Hbe AntiHBc-IgGM Dlm perkembgn Anti delta, IgG-IgM Mortalitas < 0,5 % 1–2% 0,5 – 1 % Meninggkat Mekanisme Cytotoxic ab respon Limf.T mediated Direct-cytopatic effec of virus Direct-viral Hepatotoxic CH/Ca -/- +/+ +/- +/- HEPATITIS VIRUS A (HVA) -.virus RNA = picorna virus enterovirus 72 -.struktur : capsid segi 6 simetris virion tak berkapsul -.stabil pd suhu -20 - -70 der C : --th 4 der C : mgg-bln 50 der C : 1 jam stabil -.inaktivasi : - direbus mendidih : 5 mnt - formalin : 3 hr - chlorin : 30 mnt -.stabil dlm tanah & usus, asam empedu, & detergen Replikasi virus -. Lambat & status infeksi yg stabil dg/tanpa kel sitopatologis dlm sel. -. Orofaring & epitel usus halus transien viremia hepatosit & sel Kupffer : . Genom : PVg prot 5’end ) poliadenosin 3’end ) sitoplasma : ribosom ~ m RNA ---- multiplikasi -.dilepas via asam empedu feses -.pada feses : 10 hr seb gejala s/d + 2 mgg stl ikt hilang Replikasi dlm hepar tanpa tampak CPE (cytopatic effect) -. Menghasilkan interferon hambat replikasi -. Aktivasi natural killer cell (NK cell) - eliminasi VHA, dibantu oleh : antibody, komplemen, ab-dependen cellular citotoxycity & induksi imunopatologi -. Kerusakan sel : ok imunopatologi ikterus Ihtisar klinis & lab HVA • • • • • • • • gejala ikterus inkubasi - prodromal- > enz.hati virus dlm drh virus dlm hati & feses IgG spesifik HAV IgM spesifik HAV virus dlm darah 0 1 2 3 4 ingesti virus 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 HEPATITIS VIRUS B (HVB) Virus DNA :- anggota terbanyak Hepadnaviruses - keluarga kecil v.DNA ber”amplop” struktur : virion “Dane particle” bulat -.luar : - amplop : HBsAg : ayw 1, ayw 2, ayw 3, ayw 4, ayr, adw 2, adw 4, adr. = antigen permukaan (HBs Ag) -.dalam : -”inti = HBcAg -.HBeAg --> berhub dg replikasi/multiplikasi -.enzim : DNA polimerase, protein kinase -.cincin DNA : dobel & tunggal (2 bh) Replikasi -.HBsAg + alb hepatosit : nucleocapsid + genom masuk dlm inti : -DNA tunggal enzim -DNA ganda m RNA “template” sintesis / replikasi genom reverse traskriptase : mensintesis cDNA (complementary DNA) dari positivestrand RNA virion baru : keluar sel hepatosit, tak disertai lisis ke aliran darah Perjalanan peny. HVB akut • HV-B akut • resolusi • (90 %) fulminan HBsAg > 6 bl (1 %) • (9 %) resolusi (50 %) “carrier” kronik persisten kronik aktif (5-10%) p.ekstra hep sirosis poliartrs.nod Ca GNA (Clinical Mycrobiology) Perjalanan klinis HVB (lanjt) non carrier---> tetap sehat hep.klinis Infeksi ----> carrier -----> hep.kronis--->sirosis HVB --> hepatoma sembuh inf.subklinis non carrier--->tetap sehat (Hananto Wiryo, 92) Gejala klinis HVB akut demam, rash, artritis (!5%) ikterus urin gelap malaise (95%) anoreksi (90%) nausea nyeri abd.ka-ats (60%) inkubasi pre-ikterik, HVB akut gatal2 (10%) ikterik, konvalesen Gambaran serologis HVB akut • • I HBsAg I IgM anti HBc • • I anti HBs I IgG anti HBc IgG anti HBc • IgM HBsAg • • • 0 • • I HBeAg anti Hbe anti HBs batas deteksi 1 I 2 3 4 SGPT/SGOT I gejala klinis I 5 I 6 7 8 bln Makna pemeriksaan serologis HVB HBsAg Anti IgM anti IgG Anti HBs HBc HBc + + + + + + - + + + - + + - ++ + + - Diagnosis Infeksi dini VHB Hep B akut pengidap VHB Inf VHB dg terinf VHB subtipe lain Inf VHB pernah terinfeksi VHB masa rekonvalesen,kebal kebal/imun Patogenesis Replikasi virus : dlm 3 hr setelah pemaparan gejala : > 45 hari, tgt : - dosis / jumlah virus - cara masuk - individual replikasi lama tanpa kerusakan hepatosit genom HBV integrasi dlm kromatin hepatosit laten CMI : target proteksi tak diketahui LSP (liver spesific protein) reaksi autoimun Pategenesis (lanjutan) Pd defisiensi sel T prod. HBsAg menetap tp dg gejala minimal Kompleks imun : HBsAg-anti HBs kerusakan reaksi hipersensitivitas : vaskulitis, artralgia, rash, & peny.ginjal Pada fase akut : parenkim degenerasi, terdiri : pembengkakan sel & nekrosis, t.u sekitar v sentral lobulus hepar + infiltrat sel limfosit Pencegahan 1. Menghilangkan “carrier” sulit 2. Cegah penyebaran : - peningkatan higiene keluarga - hindari suntik berulang disposible - transfusi skrining 3. Profilaksis : - bayi dr ibu HBsAg (+) - kontak parenteral / seksual 4. Imunisasi / pemberian kekebalan seawal mungkin Pengobatan / tatalaksana 1. Bed rest total 2. Diet : KH/glu ., lemak <. 3. Anti virus : - merubah fase replikasi fase integrasi interferon : - hambat sintesis protein - imunostimulator : -. Peningkt HLA & interleukin 2 -. Penghancuran hepatosit terinf acyclovir : hambat DNA polimerase levamisol : imunostimulator, t.u sel T 4. Hepatoprotektor : ?? KOLESTASIS • Kolestasis = kondisi terhambatnya sekresi substansi yg seharusnya dibuang ke duodenum tertahannya substansi tsb dlm hati kerusakan hepatosit • Parameter : kadar bil direk serum > 1 mg/dl, (bil tot< 5) atau bil direk > 20% (utk bil tot > 5mg/dl) Tanda klinis • • • • - ikterus kuning kehijauan - tinja berwarna pucat / akolik - urin berwarna tua / spt teh Bila berlanjut, dpt timbul : ..pruritus, gagal tumbuh, dll • Etiologi : dibagi 2 : 1. Extra hepatik : obstruksi sal empedu - atresia biliaris - kista duktus koledokus - stenosis duktus biliaris - sludge / batu / kolelitiasis 2. Intra hepatik : ggn pd hepatosit / elemen duktus biliaris intra hepatal • Etiologi (lanj) 2. Intra hepatik : a. Infeksi : bakteri, virus, parasit (TORCH) b. metabolik : ggn metab KH, lipid, asam amino, endokrin, dll c. toksik : obat2an, TPN d. genetik/kromosom : trisomi 18/21 e. peny Caroli f. hepatitis neonatal idiopatik Pelacakan anamnesis, pem fisik & penunjang Anamnesis : - riwayat kehamilan – persalinan : ibu dg TORCH, hep B, BBLR, sepsis, tx TPN ? - RPK : genetik? - RPD : inf virus hepatotropik, toxin, obat ? Pemeriksaan fisik : - facies dismorfik : sindrom Alagille - mata : katarak, choreoretinitis TORCH - jantung : bising (+) sindr Alagille Pem fisik (lanj) : - hepar : hepatomegali – sirosis ?, konsistensi kenyal/keras?, permukaan rata/benjol? - lien : tanda infeksi / hipertensi portal - asites : ggn sintesis albumin - vena kolateral : pelac HT portal - kulit : ikterus, spider angioma, eritema palmaris, edema sudah tjd sirosis - jari tabuh, asteriksis, foetor hepaticum sudah tjd sirosis - lain2 : pimosis kemungkinan ISK Pemeriksaan laboratorium 1. Tes hati : - trans aminase (ALT-AST / GOT-GPT) penanda kerusakan hepatoseluler (AST> spesifik) - GGT (gamma glutamyltransferase) tdpt pd epitel duktus biliaris & hepatosit, juga pd pankreas, otak, lien, intestinum dan tubulus renalis - AF (alkali fosfatase) tdpt pd membran kanalikuli hati, tulang, intestinum, tubulus proksimal ginjal 2. Tes fungsi hati - albumin protein utama yg disintesis RE hepatosit - lipid & lipoprotein : tp utama metab lipid - faktor koagulasi : produksi & clearens f pembekuan Pelacakan penyebab : cari ada / tidaknya atresia biliaris 1 Feses : akolik, pem sterkobilin 2 Biokimiawi hati : GOT, GGT, LFT 3 USG hepar : gbr dukt biliaris 2x :.puasa 12 jam & 2 jam pp : perbedaan ukuran - melihat triangular cord sign - menyingkirkan kemungkinan kista 4 skintigrafi , kolangiografi 5 biopsi hati 7 darah : rutin, kultur kemungkinan infeksi T4,TSH, α1-antitrypsin, as amino, as laktat, amonia kemungkinan peny metab Tatalaksana : 1. Kausal : sesuai penyebab yg ditemukan 2. Suportif : bila tak ada yg spesifik a. medikamentosa : - asam ursodeoksikolat : as empd hidrofilik - rifampisin : hambat uptake as emp ke hepts - kolestiramin : ikat as emp di lumen usus - fenobarbital : naikan sintesis as emp b. nutrisi : sering KEP & steatore - intake kalori – protein cukup (kal 125%, prot 2-3 gr/kg, lemak MCT) - suplementasi vit larut dlm lemak (A,D,E,K)