BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi dan

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi
2.1.1 Definisi dan Tujuan Komunikasi
Komunikasi adalah salah satu dari aktivitas manusia yang dikenali oleh
semua orang namun sangat sedikit yang dapat mendefinisikannya secara
memuaskan. Komunikasi memiliki variasi definsi yang tak terhingga seperti
saling berbicara satu sama lain, televisi, penyebaran informasi, gaya rambut kita,
kritik sastra dan masih banyak lagi.7
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari
baik di lingkungan rumah, kantor, maupun dimana saja manusia berada.
Komunikasi merupakan elemen yang selalu dilakukan oleh manusia. Sebagai
makhluk sosial, manusia tidak dapat lepas dari orang lain, tidak lepas dalam
melakukan suatu hubungan. Dengan alasan tersebutlah manusia memerlukan
komunikasi.
Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupannya
sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat persuasif, edukatif, dan
informatif. Sebab tanpa komunikasi maka tidak ada proses interaksi, saling tukar
ilmu pengetahuan, pengalaman, pendidikan, persuasi, informasi dan lain
sebagainya.8
7
Jhon Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, Ed.3, Hal.1
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Konsepsi dan Aplikasi, PT.Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2005, Hal.82
8
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Hakikat komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat pemberi dan
penerima komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap
pesan tertentu. Komunikasi dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan oleh
siapa saja. Tidak ada manusia yang lepas dari komunikasi. Komunikasi
menunjukkan seberapa baiknya suatu hubungan. Semakin lancar dan tepat
komunikasi yang dilakukan, akan semakin baik pula hubungan kerja. Oleh sebab
itu, dapat dikatakan, keberhasilan membina kerja sama akan ditentukan oleh
keberhasilannya dalam melakukan komunikasi.9
Communication meaning is the purposeful activity of information
exchange between two or more participants in order to convey or receive the
intended meanings through a shared system of signs and semiotic rules.10 Arti
dari komunikasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk melakukan pertukaran
informasi antara dua atau lebih peserta untuk menyampaikan atau menerima
makna yang dimaksudkan melalui sistem bersama tanda dan aturan semiotik.
Definisi Komunikasi menurut Benard Berelson dan Gary A. Steiner,
adalah transmisi atau penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan
sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang, kata-kata, gambar, bilangan,
grafik dan lainnya.11 Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut
komunikasi.
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori
dan Praktek, menjelaskan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan,
9
Saydam Gouzali, Manajemen Sumber Daya Manusia, Djambatan, 2000, Hal.425
Harper Douglas, Communication, Journal of Etymology Retrieved, 2013, Vol.6
11
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Ed.Revisi, PT.Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2002, Hal.17
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
(komunikan) secara tatap muka (face to face) atau menggunakan media-media
lain sehingga menimbulkan efek-efek tertentu yang akan timbul dengan hasil
pemikirannya.12
Jadi, dari empat definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian komunikasi merupakan proses penyampaian informasi yang dilakukan
oleh komunikator atau orang yang memberikan informasi dengan menggunakan
angka, gambar, tulisan atau secara lisan, melalui media tertentu kepada objek
sasaran yang ingin dituju (komunikan). Dengan maksud untuk mengubah atau
membentuk perilaku audience sesuai dengan apa yang di inginkan oleh
komunikator agar tujuan dari penyampaian pesan tersebut dikatakan berhasil atau
tepat sasaran.
Komunikasi mempunyai suatu tujuan. Tujuan mengadakan komunikasi
secara umum adalah untuk dapat membina kerja sama antara individu dengan
individu lain. Namun apabila disimak lebih dalam, maka tujuan komunikasi akan
meliputi antara lain:13
1. Menginformasikan sesuatu hal kepada orang lain
2. Mempengaruhi perilaku orang lain, agar orang tersebut dapat berbuat
seperti apa yang kita inginkan
3. Memberikan dukungan moril kepada seseorang sehingga yang
bersangkutan menjadi bersemangat
4. Mempengaruhi sikap seseorang sesuai dengan isi komunikasi
12
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT.Remaja Rosadakarya, Bandung,
2006, Hal.28
13
Saydam Gouzali, op.cit, Hal.426
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
5. Menyamakan persepsi dan pengertian antara orang yang sedang
berkomunikasi.
Maka dari itu komunikasi sangatlah penting keberadaannya dalam setiap
aktivitas manusia untuk dapat bertukar informasi serta berguna untuk
menyamakan persepsi satu sama lain, tanpa komunikasi seluruh aktivitas manusia
akan terputus dan tidak terlaksana dengan baik karena tidak ada persamaan dalam
pengertiannya masing-masing.
2.1.2 Fungsi Komunikasi
Seperti yang telah diungkap sebelumnya, bahwa komunikasi berperan
penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi juga berfungsi sebagai:14
1. Informasi,
yakni
pengumpulan,
penyimpanan,
pemprosesan,
penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan opini serta komentar
yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas
2. Sosialisasi, yakni penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang
memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota
masyarakat yang aktif, sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan
dapat aktif dalam masyarakat
3. Motivasi, yakni menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek
maupun jangka panjang, mendorong orang untuk menentukan pilihan
dan keinginannya serta mendorong kegiatan individu
4. Diskusi, yakni menyediakan wadah dan saling menukar fakta yang
diperlukan untuk persetujuan.
14
H.A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Bumi Aksara, Jakarta, 2008, Hal.9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Komunikasi
memberikan
informasi,
menyediakan
sumber
ilmu
pengetahuan yang berguna untuk mengubah perilaku dan pola pikir seseorang
yang didalamnya disertai motivasi untuk mendorong dalam menentukan pilihan.
Dapat menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan dan
sebagai wadah dalam bertukar pikiran untuk mendapatkan kesatuan dan
persamaan yang dapat membangun hubungan baik dengan sesama manusia.
Komunikasi memiliki peran dominan dalam kehidupan manusia, sehingga
fungsi komunikasi adalah mencapai tujuan peran tersebut. Untuk membantu
supaya komunikasi dapat efektif ada beberapa ketentuan untuk memudahkannya.
Hal tersebut merupakan persyaratan dasar dalam berkomunikasi, yaitu antara
lain:15
1. Kemampuan mengamati dan menganalisis persoalan
2. Kemampuan menarik perhatian
3. Kemampuan mempengaruhi pendapat
4. Kemampuan menjalin hubungan dan suasana saling mempercayai.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan komunikasi berfungsi untuk
menciptakan saling pengertian satu sama lain, agar tujuan yang direncanakan
dapat terlaksana dengan baik, dengan tindakan yang dikoordinir dan terstruktur
serta diskusi kelompok yang dilakukan dalam setiap aktivitasnya. Selain itu dapat
mengetahui atau mempelajari peristiwa di lingkungan sehingga seseorang mampu
menyampaikan pikiran atau perasaannya agar tidak terasing atau terisolasi dari
lingkungan.
15
Maria Assumpta Rumanti, Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik, Grasindo, 2002,
Hal.107
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
2.2
Humas Pemerintah
2.2.1 Definisi Humas Pemerintah
Hubungan masyarakat adalah seni dan ilmu berbagi hasil diskusi,
melindungi dan menjaga berita dan informasi yang relevan tumbuh melekat pada
citra, dalam kesadaran membangun reputasi.16 Maka dari itu Humas masa kini
lebih mementingkan adanya komunikasi dua arah. Berbeda dengan Humas dimasa
lampau yang berkomunikasi satu arah, saat ini seorang Humas juga membuka diri
untuk menerima masukan dan saran, berdiskusi untuk mencapai pemahaman yang
optimal terhadap suatu permasalahan.
Sehingga Humas sekarang bukan lagi sebagai “penyambung lidah” namun
lebih merupakan penghubung ide dan kebijakan, sehingga keberadaan Humas
mampu membawa perubahan kepada organisasi atau institusi yang diwakilinya
kearah perbaikan melalui konseling yang disampaikan oleh Humas itu sendiri.
Humas pemerintah pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian Humas di
institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan
kebijakan-kebijakan pemerintah. Memberi informasi secara teratur tentang
kebijakan, rencana, serta hasil kerja institusi serta memberikan pengertian kepada
masyarakat tentang peraturan dan perundang-undangan dan segala sesuatunya
yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.17
Humas pemerintah adalah aktifitas lembaga yang melakukan fungsi
manajemen dalam bidang komunikasi dan informasi. Humas pemerintah berperan
16
17
Deborah Weinstein, Strategic Objectives (terj), 2011, Vol.3
Frida Kusumawati, Dasar-dasar Humas, PT.Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002, Hal.37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
membuka akses saluran dan komunikasi dua arah, antara instansi pemerintah dan
publik atau sebaliknya, baik secara langsung mau pun tidak langsung.
Perbedaan utama antara fungsi dan tugas Humas yang terdapat di lembaga
pemerintah dan lembaga non pemerintah (perusahaan komersial swasta) yaitu
tidak ada sesuatu yang diperjualbelikan atau transaksi terjadi, baik berbentuk
produk barang maupun jasa pelayanan yang ditawarkan kepada pihak yang
membutuhkan secara komersial.18
Saat ini peran Humas di institusi-institusi pemerintahan tidak bisa
dipandang sebelah mata. Seiring dengan tuntutan reformasi termasuk reformasi
dibidang birokrasi, pemerintah wajib menyelenggarakan aktivitasnya dengan
memenuhi kriteria asas-asas pemerintahan yang baik dengan “transparancy”
menjadi salah satu ukuran dari suatu penyelenggaraan pemerintahan. Masyarakat
berhak mengetahui informasi apapun dari pembuat dan pelaku kebijakan, begitu
juga sebaliknya pemerintah wajib mencari tahu apa yang sedang terjadi,
bagaimana kedudukan instansinya di mata masyarakat, seperti apa pemberitaan
yang ada ataupun opini publik yang tercipta.
Selain keluar, Humas pemerintahan juga harus memungkinkan untuk
memberi masukan mengenai kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan
institusi, baik yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan ataupun yang sedang
diusulkan. Di dunia pemerintahan, Humas bertugas menjalankan kegiatan
kebijakan publik dan pelayanan publik. Salah satu kegiatan Humas pemerintah
18
Rosady Ruslan, Etika Kehumasan & Aplikasi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, Hal.99
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
dalam bidang kebijakan publik adalah memberikan berbagai informasi tentang
kebijakan pemerintah yang mengikat rakyat atau masyarakat.19
Seorang Humas profesional adalah perantara atau jembatan antara
lembaga pemerintah dengan masyarakat, baik kedalam maupun keluar. Ia harus
mampu menjelaskan rencana kebijakan publik dan pelayanan publik, serta ia pun
harus mampu mengetahui keinginan dan kepentingan masyarakat, yang kemudian
akan ia sampaikan kepada pimpinan puncak sebagai masukan bagi pembuatan
kebijakan publik dan pelayanan publik.20
2.2.2 Tugas Humas Pemerintah
Sebagai organisasi pemerintah yang melayani informasi publik, Humas
pemerintah sebagai “corong” dituntut peka akan situasi yang berkembang dan
memainkan perannya dalam globalisasi informasi.21 Maka suatu kewajaran
apabila pemerintah harus tetap terhubung dengan masyarakat dan setiap aspeknya
menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Humas menjadi palang pintu bagi
hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan publik atau masyarakat.
Didalam aktivitasnya, Humas di pemerintah perlu sekali diadakan
penelitian-penelitian tentang opini publik tehadap instansi secara keseluruhan.22
Dalam bukunya Konsep Dasar-dasar Public Relations menurut Maria Assumpta
lima tugas pokok dari seorang Humas pemerintah yaitu:23
19
Elvinaro Ardianto, Hand Book of Public Relations, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2011,
Hal.239
20
Ibid, Hal.241
21
Ima Hardiman, Karier Public Relations The Most Wanted Job, Gagas Ulung, Jakarta, 2007 Hal.23
22
Oemi Abdurrachman, Dasar-dasar Public Relations, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001,
Hal.112
23
Maria Assumpta Rumanti, Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik, Grasindo, 2002,
Hal.39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
1. Menyelenggarakan dan memiliki tanggung jawab atas penyampaian
informasi baik secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada
publik, sehingga publik mendapat pengertian yang benar tentang
organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan
2. Humas bertugas memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan
serta pendapat umum atau masyarakat yang menyangkut pandangan
instansi di mata publiknya, agar dapat diterapkan kebijakan atau sistem
yang lebih efektif
3. Bertugas untuk memperbaiki citra organisasi, dapat dikatakan bahwa
citra tersebut merupakan komponen yang kompleks. Citra instansi bisa
merupakan citra pimpinan, ada citra yang menjadi keinginan, harapan
dan sebagainya. Citra yang bisa mendapat kepercayan adalah citra dari
kenyataan identitas instansi
4. Mengemban tanggung jawab sosial, merupakan instrumen untuk
bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap
tanggung jawab tersebut, terutama kelompok publik sendiri
5. Komunikasi dimana Humas mempunyai bentuk komunikasi yang
khusus seperti halnya komunikasi timbal balik. Maka pengetahuan
komunikasi menjadi modalnya dan menjadi suatu hal yang sentral
dalam kerja seorang Humas.
Humas di pemerintahan dengan demikian dapat disimpulkan menjadi
pemberi informan kepada masyarakat sekaligus penghubung antara pemerintah
dan masyarakat. Hal ini bisa dipahami karena pemerintah adalah agen dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
masyarakat itu sendiri. Masyarakat memberikan haknya untuk diwakilkan kepada
orang-orang pemerintahan agar bisa diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
Maka suatu kewajaran apabila pemerintah harus tetap terhubung dengan
masyarakat dan setiap aspeknya menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Humas menjadi palang pintu bagi hubungan yang harmonis antara pemerintah
dengan publik atau masyarakat.
Humas dalam pemerintahan dilakukan, baik ke dalam maupun keluar.
Kegiatan Humas pemerintah yang bersifat ke dalam, berupa mengadakan analisis
terhadap kebijakan partai politik yang sudah dan sedang berjalan dan mengadakan
perbaikan sebagai kelanjutan dari analisis yang dilakukan terhadap kebijakan
publik, baik yang sedang berjalan maupun terhadap perencanaan kebijakan publik
yang baru.
Sedangkan kegiatan Humas pemerintah yang bersifat ke luar berupa
memberikan atau menyebarkan pernyataan-pernyataan secara jujur dan objektif
kepada publik, serta mencari tahu keinginan dan seperti apa berita-berita yang
sedang beredar ditengah publik dengan dasar mengutamakan kepentingan publik.
Maka dari itu disetiap tugasnya diperlukan beberapa syarat kemampuan Humas
pemerintah:24
1. Mampu mengamati dan menganalisa persoalan yang berhubungan
dengan instansinya
2. Kemampuan melakukan komunikasi timbal balik yang mendukung
kedua belah pihak
24
Rini Darmastuti, Etika PR dan E-PR, Gava Media, Jogjakarta, 2006, Hal.140
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
3. Kemampuan untuk mempengaruhi dan menciptakan pendapat umum
(opini publik) yang menguntungkan instansinya
4. Kemampuan menjaga hubungan baik dan kerjasama yang didasari
dengan rasa saling percaya dengan semua pihak yang terkait
5. Kemampuan memantau citra instansi di mata masyarakat
6. Menyampaikan dan memonitor pendapat umum yang berkembang,
agar peraturan yang dikeluarkan sesuai dengan kenyataan serta dapat
diterima oleh masyarakat
7. Menyampaikan informasi atau pesan dari masyarakat kepada
pemerintah sebagai masukan bagi instansi yang bersangkutan.
2.2.3 Fungsi Humas Pemerintah
Humas pemerintahan pusat dapat dijelaskan bahwa Humas pada
departemen-departemen mempunyai dua tugas, pertama, menyebarkan informasi
secara teratur mengenai kebijaksanaan, perencanaan, dan hasil yang telah dicapai
dan yang kedua menerangkan dan mendidik publik mengenai perundangundangan, peraturan-peraturan, dan hal-hal yang bersangkutan dengan kehidupan
rakyat sehari-hari. Humas pemerintahan daerah pada hakikatnya sama saja dengan
Humas pemerintahan pusat dalam hal pengorganisasian, namun bedanya hanya
pada ruang lingkup kerja saja.
Di dunia pemerintahan, Humas bertugas menjalankan kegiatan kebijakan
publik dan pelayanan publik. Salah satu kegiatan Humas pemerintah dalam
bidang kebijakan publik adalah memberikan berbagai informasi tentang kebijakan
pemerintahan yang mengikat rakyat atau masyarakat. Humas pemerintah juga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
harus memberikan pelayanan terbaik, dengan birokrasi yang tidak berbelit-belit
untuk memberikan kepuasan kepada rakyat atau masyarakat sehingga dunia
pemerintahan memperoleh citra positif dari rakyat atau publik.25
Menurut pakar Humas Internasional Cutlip & Center and Canfield
mengatakan fungsi Humas pemerintah dapat dirumuskan sebagai berikut:26
1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan
bersama, fungsi tersebut melekat pada manajemen lembaga atau
organisasi
2. Membina hubungan harmonis antara badan organisasi dengan pihak
publiknya sebagai khalayak sasarannya
3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, berita,
persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang
diwakilinya atau sebaliknya
4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran
kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus
informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke
publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua
belah pihak.
Humas pemerintah juga mempunyai fungsi untuk mengamankan kebijakan
dan menyebarluaskan pesan atau informasi yang berkaitan dengan kebijaksanaan
tersebut. Humas harus menjadi sosok komunikator dan juga sekaligus menjadi
25
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006,Hal.37
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Aplikasi, PT.Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2005, Hal.19
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
mediator yang proaktif dalam menghubungkan kepentingan instansi dan juga
menampung aspirasi dan pendapat, serta memperhatikan keinginan dan tuntutan
masyarakat.
2.2.4 Humas Sebagai Proses Manajemen
Dalam organisasi, Public Relations turut mendukung manajemen untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Dukungan tersebut diwujudkan dalam programprogram yang dijalankan oleh Public Relations. Cutlip & Center menawarkan
sebuah model berisi 4 langkah yang dapat digunakan agar pelaksanaan sebuah
program menjadi lebih efektif, yaitu:27
1. Fact Finding (Pengumpulan fakta atau mengidentifikasikan masalah)
Langkah pertama ini mencakup penyelidikan dan memantau pengetahuan,
opini, sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait dengan, dan dipengaruhi
oleh, tindakan dan kebijakan organisasi. Fungsi ini menyediakan dasar
untuk semua langkah dalam proses pemecahan problem dengan
menentukan “Apa yang sedang terjadi saat ini?”
2. Planning and Programming (Perencanaan dan pemrograman)
Informasi yang dikumpulkan pada langkah pertama digunakan untuk
membuat keputusan tentang program publik, strategi tujuan, tindakan dan
komunikasi, taktik dan sasaran. Langkah ini akan mempertimbangkan
temuan dari langkah dalam membuat kebijakan dan program organisasi.
Langkah kedua ini akan menjawab pertanyaan “Berdasarkan apa yang kita
27
Scott M. Cutlip, Allen H.Center, Glen M.Broom, Effective Public Relations terj edisi 9, Kencana
Media Group, Jakarta, 2007, Hal.320
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
tahu tentang situasi, dan apa yang harus kita lakukan atau apa yang harus
kita ubah dan apa yang harus kita katakan?”
3. Communicating (Pelaksanaan)
Langkah ini meliputi penerapan program aksi dan komunikasi yang
didesain untuk mencapai tujuan spesifik untuk masing-masing publik
dalam rangka mencapai tujuan program. Pertanyaan dalam langkah ini
adalah “Siapa yang harus melakukan dan menyampaikannya, dan kapan,
dimana, dan bagaimana caranya?”
4. Evaluating the Program (Mengevaluasi program)
Langkah terakhir ini meliputi evaluasi terhadap langkah-langkah
sebelumnya yaitu pada langkah perencanaan, dan hasil dari program.
Penyesuaian akan dilakukan sembari program diterapkan dan disarkan
pada evaluasi atas umpan balik tentang bagaimana program berhasil atau
tidak. Program akan dilanjutkan atau dihentikan setelah menjawab
pertanyaan “Bagaimana keadaan kita sekarang atau seberapa baik langkah
yang telah kita lakukan?”
2.3
Media Monitoring
2.3.1 Definisi Media Monitoring
Pemberitaan tentang suatu organisasi atau perusahaan jarang sekali
diketahui oleh pimpinannya. Tidak hanya pemimpin organisasi atau perusahaan
yang biasanya tidak sadar akan pemberitaan, sampai pada akhirnya seringkali
tidak diketahui tentang keefektifan komunikasinya. Karena tidak memperhatikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
sudut pandang publik, maka komunikasi Humasnya hampir dapat dipastikan akan
mengalami kegagalan.
Untuk mengetahui apakah upaya yang dijalankan Humas optimal,
diperlukannya evaluasi mengenai program yang sudah dilakukan. Seorang Humas
wajib untuk mengkaji ulang, merekap dan mengevaluasi berita mengenai
organisasi yang muncul di media cetak ataupun elektronik. Hal tersebut
dinamakan media monitoring. Pemantauan Media adalah alat yang bermanfaat
untuk mengevaluasi upaya dan kemajuan perusahaan. Media monitoring adalah
proses membaca, menonton atau mendengarkan isi berita sumber media dan
kemudian mengidentifikasi lalu menyimpan.28
Sebagai salah satu kegiatan Humas, media monitoring adalah kegiatan
meneliti, mengontrol dan juga merupakan cara evaluasi terhadap perkembangan
melalui media yang berkaitan dengan organisasi. Kegiatan media monitoring juga
untuk melengkapi analisis pengukuran reputasi, sehingga dapat diketahui apakah
hasil tiap-tiap peliputan itu merupakan berita yang positif, negatif atau netral.
Humas perlu untuk menjadi mata dan telinga dari sebuah organisasi dan
salah satu yang harus dilakukan adalah melalui monitoring. Melalui media
monitoring, Humas dapat memantau pemberitaan dan mengetahui opini serta
kritik yang langsung ditujukan kepada organisasi atau perusahaan. Akibat yang
dirasakan oleh organisasi atau instansi jika tidak mempedulikan apa yang
dipikirkan dan diperbincangkan publik bisa dirasakan dalam jangka waktu yang
lama.
28
William J. Comcowich, Media Monitoring (terj): Journal of The Complete Guide, Brewer's
Stratford Marina, 2010, Vol.3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Media monitoring secara generik dapat diartikan sebagai pengawasan atau
pemantauan. Istilah ini sekalipun istilah asing, sudah sering terdengar dalam
percakapan publik. Berbagai pihak menggunakannya untuk berbagai peruntukan.
Untuk sebuah kerja serius yang coba diangkat program ini, definisi generik seperti
diatas tentu saja tidak memadai, diperlukan suatu definisi operasional tentang apa
itu monitoring.29
Media monitoring meyediakan layanan monitoring dengan hasil
dokumentasi, analisis atau salinan dari konten media yang menarik bagi para
klien. Media monitoring dilakukan secara terus menerus dan merekam atau
mencatat secara tersrtuktur.
Media monitoring merupakan salah satu jalan yang dapat ditempuh oleh
Humas dalam mengkaji, merekap dan menganalisa publisitas yang telah beredar
di media. Sejatinya media monitoring memiliki definisi sebagai pengawasan atau
pemantauan. Media monitoring pemberitaan di media dapat dilakukan dengan
beberapa cara yakni:30
1. Rekapitulasi berita dalam bentuk kliping, hal ini dapat diperoleh dari
pusat informasi, perpustakaan, atau tempat media itu sendiri
2. Mengikut pemberitaan media yang ada dalam kurun waktu tertentu
3. Menggunakan metode content analysis (latent and manifest analysis)
untuk mengevaluasi kandungan isi media
4. Membuat rekomendasi terhadap hasil dari analisis tersebut
5. Menggunakan jasa lembaga riset yang berkompeten
29
30
Siti Karnilah, Komunikasi Massa, Universitas Terbuka, Jakarta, 2000, Hal. 15
Lars Vage, News search, Blog and feeds toolkit (terj), Chandos Publishing, 2010, Hal.102
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
6. Menentukan prediksi dengan menciptakan trend pemberitaan media.
Upaya-upaya yang dilakukan organisasi atau instansi untuk melakukan
evaluasi dan media monitoring adalah:31
1. Menghitung media yang mempublikasi, ada beberapa kesempatan
dimana organisasi atau instansi mengundang beberapa wartawan untuk
meliput
acaranya.
Apabila
sebagian
besar
media
massa
mempublikasikan acara tersebut, maka dapat dikatakan Humas telah
sukses memperoleh pemberitaan yang maksimal
2. Posisi berita atau tulisan, semakin strategis posisinya, maka akan
memberikan dampak pemberitaan yang kuat bagi pembaca, pendengar
atau pemirsa karena mudah mendapat perhatian
3. Melihat kolom atau durasi siaran berita atau tulisan. Semakin besar
kolom berita atau semakin panjang durasi pada tulisan, maka akan
semakin membuat publik lebih memperhatikan serta berdampak cukup
kuat
4. Metode analisa isi yang bertujuan mengetahui kecenderungan opini
publik atas informasi media massa, mengetahui kecenderungan isu
yang makin menghangat atau mulai menurun pemberitaan dan
mengetahui posisi organisasi atau instansi di mata publik eksternal.
Fungsi media monitoring adalah mengemas ulang bacaan yang dikliping
dapat berupa artikel, berita atau foto. Agar termonitor dengan baik maka sumber
harus jelas (nama koran, majalah atau yang lain, tanggal terbit, halaman), tenaga
31
Commite on the Judiciary, News Monitoring: Journal of Hearing before the subcommittee on
Patents (terj), U.S. G.P.O, 2010, Vol.4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
yang telaten, teliti dan kreatif, profesional (dapat memilih tema yang akan
dimonitoring, misalnya sesuai pengguna atau misi lembaga). Media monitoring
sebagai sumber informasi bisa dijadikan alternatif pengganti buku untuk
pengetahuan.
Dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan pada organisasi atau
perusahaan, maka informasi atau berita yang dihasilkan oleh kegiatan media
monitoring dapat:32
1. Menggambarkan
Informasi atau berita yang deskriptif membantu pimpinan menentukan
apakah sesuatu akan salah atau apakah kondisi lingkungan akan
berubah
2. Menjelaskan atau menerangkan
Informasi atau berita yang jelas akan sangat berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk menyusun atau merancang suatu
kebijakan
3. Memperkirakan
Informasi dan berita yang prediktif, membantu pimpinan memprediksi
dan mengestimasi keadaan masa akan datang dihubungkan dengan
keadaan masa lalu
4. Mengevaluasi
Informasi dan berita yang evaluatif, membantu pimpinan mengadakan
evaluasi periodik mengenai kerja dan aktivitas penting lainnya, baik
32
Bambang Hartono, Sistem Informasi Media Monitoring Manajemen Berbasis Komputer, Rineka
Cipta, Jakarta, 2013, Hal.21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
yang nampak sekarang maupun yang akan terjadi pada masa
mendatang
5. Mengadakan pembaharuan
Informasi atau berita yang inovatif adalah berupa ide atau gagasan
baru, rancangan dan hipotesis yang dirasakan akan dapat membantu
mempercepat usaha pengembangan pembangunan.
Pimpinan akan dapat mengambil keputusan sehubungan dengan masalah
yang dihadapinya, dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan dapat
disajikan dengan cepat dan tepat. Tanpa hasil yang memenuhi syarat, akhirnya
pimpinan akan menggunakan perkiraan untuk mengambil keputusan, sehingga
akan mengakibatkan tidak dijaminnya ketepatan keputusan yang telah diambil.
Kriteria kegiatan media monitoring yang baik diungkapkan oleh Parker
yaitu:33
1. Ketersedian
2. Mudah dipahami
3. Relevan
4. Bermanfaat
5. Tepat waktu
6. Keandalan
7. Akurat
8. Konsisten.
33
Ibid, Hal.25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Dari penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa media monitoring
pada media sangatlah penting. Dengan melakukan media monitoring, praktisi
Humas dapat membuat suatu tolak ukur keberhasilan kinerja organisasi atau
perusahaannya. Melalui media monitoring, kita dapat mengetahui media mana
yang memihak kepada organisasi, dan mana yang kurang memihak organisasi
juga dapat melihat kemanakah ketertarikan media kepada organisasi tersebut.
Dengan melakukan media monioring, Humas akan terbantu untuk mengkaji dan
menyusun strategi selanjutnya dalam melakukan suatu tindakan.
2.3.2 Definisi Kliping
Dalam melakukan media monitoring, Humas perlu melakukan kegiatan
kliping dimana pengertian kliping adalah suatu kegiatan memilih, menggunting,
menyimpan dan kemudian memperbanyak mengenai suatu berita (news) atau
karangan (artikel), serta foto berita (photo press) pada event atau peristiwa
tertentu yang telah terjadi dan dimuat di berbagai media cetak, seperti surat kabar,
majalah berita, tabloid dan lain sebagainya yang kemudian di kliping. Organisasi
atau instansi setiap harinya diadakan monitor dan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas Humas, khususnya yang menyangkut fungsi pelayanan dan pendapat umum
yang tertera dalam berbagai media massa.
Kliping adalah pemotongan dari artikel dari publikasi kertas. Kliping
koran yang sering digunakan ketika orang harus menulis laporan atau melakukan
presentasi pada acara saat sekolah . Kliping juga dapat disimpan oleh orang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
dewasa untuk referensi di masa mendatang, atau karena alasan sentimental seperti
sebuah artikel tentang acara sejarah pembuatan.34
Kliping merupakan salah satu kegiatan Humas yang berkaitan dengan
mengkaji dan merekap dan kemudian mengevaluasi perkembangan dari kemajuan
bisnis organisasi atau perusahaan, aktivitas dan program acara tertentu baik
bersifat komersial maupun nonkomersial yang telah dimuat atau dipublikasikan
diberbagai media massa. Pengamatan, analisis dan evaluasi tersebut kemudian
disimpan sekaligus dijadikan rujukan penting atau informasi yang diperlukan
untuk membuat rencana program kerja Humas berikutnya.
Untuk melaksanakan kegiatan ini, ada petugas khusus yang membuat
kliping, dan membaca serta menganalisa pendapat dan tulisan yang termuat di
berbagai media massa, baik yang berupa tajuk rencana, surat pembaca, pokok dan
artikel-artikel.
Kliping akan membantu melacak seberapa besar perhatian dan cakupan
pemberitaan tentang organisasi atau perusahaan termasuk juga berita dalam
industri sejenis. Melalui kliping akan ditentukan apakah berita tersebut positif
atau tidak. Selanjutnya dalam periode tertentu, misalnya satu minggu atau satu
bulan, kita dapat mengelompokkan dan menghitung aneka berita yang ada di
dalam kliping tersebut.35
34
Rillan E. Wolseley, The other day someone anonymously sent us a Newspaper Clipping, The
execution, 2002, Hal.25
35
Silvia Rita Fariani, Panduan Praktis Public Relations, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009,
Hal.111
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
2.3.3 Kelemahan Kliping
Menurut Prayudi, media monitoring merupakan yang paling umum
digunakan untuk mengevaluasi program Humas. Biasanya media tersebut
berbentuk kliping koran, transkrip atau rekaman siaran media elektronik. Data
tersebut menunjukan seberapa banyak liputan berhasil dicapai. Namun data jenis
ini hanya menunjukkan kualitas kliping. Kliping dan transkrip hanya memainkan
peran kecil untuk mengukur output dari program Humas. Dalam pandangan
kualitatif jumlah yang banyak tidak lantas menunjukkan peliputan yang baik
terhadap organisasi. Pandangan positif dan negatif menyatu dalam tumpukkan
kliping koran.36
Kliping merupakan salah satu kegiatan Humas yang berkaitan dengan
mengkaji dan merekap dan kemudian mengevaluasi perkembangan dari kemajuan
bisnis organisasi atau perusahaan, aktivitas dan program acara tertentu baik
bersifat komersial maupun non komersial yang telah dimuat atau dipublikasikan
diberbagai media massa. Pengamatan, analisis dan evaluasi tersebut kemudian
disimpan sekaligus dijadikan rujukan penting atau informasi yang diperlukan
untuk membuat rencana program kerja Humas berikutnya.37
Kliping pada umumnya dikerjakan oleh petugas yang sudah ahli dan teliti,
namun ketersedian petugas tersebut masih dirasa sangat kurang karena banyaknya
pekerjaan yang harus dikerjakan, kadang kegiatan ini menjadi urusan yang
terbelakang. Penggunaan kertas pada kliping juga membutuhkan ruang
penyimpanan yang cukup besar dan sulit untuk diulas kembali, pemakaian kertas
36
Prayudi, Penulisan Naskah Public Relations, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2007, Hal.157-158
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Konsepsi dan Aplikasi,
PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005,Hal.227
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
pada umumnya juga berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan, serta
pembuatan kliping dirasa sangat menyita banyak waktu.
Organisasi atau perusahaan akan merasakan betapa sulitnya memantau
perkembangan pasar masa kini tanpa teknik media monitoring yang tepat dan
efisien. Oleh karena itu melalui jasa riset sudah menjadi bentuk layanan paling
penting yang dapat digunakan.
Perusahaan jasa priset umumnya sudah terbiasa melakukan pekerjaan ini
dan memiliki program software yang mampu mengelola informasi dengan cepat.
Yang paling penting dalam kegiatan pengkajian dan rekapitulasi pemberitaan ini
bukanlah membenamkan diri didalamnya, melainkan mengenal prosedur dan
permasalahan riset untuk dijadikan bimbingan dan acuan agar membawa hasil
yang diharapkan.38
38
Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, PT.Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2005, Hal.94
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download