PRAKTEK LAYANAN INFORMASI DAN ORIENTASI

advertisement
Praktek Layanan Informasi Dan Orientasi Secara Klasikal
Oleh : Samisih
PRAKTEK LAYANAN INFORMASI DAN ORIENTASI SECARA KLASIKAL
Oleh : Samisih
ABSTRAK
Permasalahan pendidikan dinegara kita mulai dari kerusakan gedung sanpai pada mutu
pendidikan kita yag tidak layak sampai dengan kualitas pendidikan yang kurang juga
terutama dirisaukan dengan masalah tenaga kerja yang tidak tertampung oleh lapangan
pekerjaan yang memadai. Pemerintah merasa perlu menggalakkan SMK untuk menjadikan
generasi muda lebih kretif menciptakan lapangan kerja bukan mencari lapangan kerja untuk
mengatasi pangangguran yang sulit terpecahkan selama ini.
Salah satu cara adalah system permagangan yang disebut system ganda. System ini bertujuan
menjawab tuntunan agar terwujud kesesuaian antara keluaran dunia pendidikan dan
kebutuhan dunia kerja. Pelaksanaan gagasan ini bukan tanpa kendala masih adanya factor
budaya dan kesiapan system dalam praktek didunia industry. Tantangan bagi peseta didik
secara akademis dan intelektusl perlu dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja.
Teori Happenstance Learning ( teori belajar kebetulan ) dapat menjawab kebutuhan siswa
akan bimbingan karir. Happenstance learning percaya bahwa hal-hal yang terjadi dalam
hidup individu seperti peristiwa-peristiwa yang tidak dapat diramalkan bisa menjadi sebuah
keuntugan apabila individu mampu bereaksi secara positif dengan mengembangkan
keterampilan kritis, dan konselor dapat mengarahkan kien untuk mengubah pengalamanpengalaman masa lalu menjadi peluang untuk belajar eksplorasi.
Ada lima komponen konseling dalam menggunakan Happentance Learning :
(1)
Orientasi harapan konseli, (2) Mengidentifikasi harapan klien sebagai permulaan (3)
Gunakan pengalaman sukses klien di masa lalu dengan peristiwa yang tidak direncanakan
sebagai dasar untuk tindakan saat ini, (4) Menyadarkan klien untuk mengenali peluang
potensial, (5) mengatasi Blok to Action (mengatasi keyakinan disfungsional yang
menghalangi tindakan yang konstruktif).
A. Latar Belakang
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling disekolah ditinjau dari pentingnya
siswa mendapatkan informasi dan pemahaman orientasi yag dibutuhkan siswa pada dalam
memahami hal yang baru pada lingkungan sekolah yang baru. Dengan mengetahui akan
kebutuhan siswa maka pembimbing dapat memberikan layanan informasi yang dibutuhkan
secara klasikal kepada siswa. Pemberian layanan informasi dan orientasi diberikan secara
klasikal dapat memberikan ruang bagi para siswa untuk saling melengkapi akan kebutuhan
informasi sehingga diharapkan akan lebih terbuka dan terjalin diskusi sehingga dapat saling
melengkapi.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 201364
Praktek Layanan Informasi Dan Orientasi Secara Klasikal
Oleh : Samisih
Kebutuhan akan informasi bagi setiap siswa pasti berbeda, sehingga teknik
pelaksanaan secara klasikal dipilih sebagai cara yag paling tepat dalam penyampaiannya.
Penyampainan layanan infomasi secara klasikal memberikan kemudahan bagi pembimbing
sehingga dapat menghemat waktu dalam penyampainanya dilihat dari keterbatasan waktu
yang ada bagi pembimbing dalam penyapaian materi pemberian informasi.
Bagi siswa baru yang sedang memasuki lingkungan sekolah baru memerlukan banyak
informasi dan peraturan yang berlaku di lingkungan sekolah, sehingga menjadi tugas guru
pembimbing dalam memperkenalkan hal yang baru melalui layanan orientasi yang dapat
diberikan secara klasikal. Layanan klasikal yang diberikan kepada siswa baru dapat
memberikan gambaran dan pemahaman akan ketentuan yang tengah berlaku pada lingkungan
sekolah.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk membantu perkembangan
siswa secara optimal. Karena itu layanan bimbingan dan konseling harus dikaitkan kebutuhan
siswa dalam memerlukan informasi dan orientasi dilingkungan sekolah. Sesuai dengan tujuan
dari layanan bimbingan dan konseling yang telah dikemukakan oleh Winkel (2005) bahwa
layanan diberikan untuk membantu siswa dapat mengatur dirinya sendiri, perkembangan diri
secara optimal, memikul tanggung jawab pada hidupnya sendiri serta mengenali akan potensi
pada dirinya sendiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari pemahaman latar belakang diatas maka dapat dirumuskan dalam
pembahasan, yaitu :
1. Praktek layanan informasi secara klasikal kepada peserta didik di sekolah.
2. Praktek layanan orientasi secara klasikal kepada peserta didik di sekolah.
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan praktek layanan informasi yag diberikan secara
klasikal kepada peserta didik di sekolah.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 201365
Praktek Layanan Informasi Dan Orientasi Secara Klasikal
Oleh : Samisih
2. Untuk mengetahui pelaksanaan praktek layanan orientasi ang diberikan secara
klasikal kepada peserta didik di sekolah.
D. PEMBAHASAN
a. Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling
1.Pengertian Layanan Dasar
Layanan Dasar adalah salah satu komponen program Pelayanan Bimbingan dan
Konseling Komprehensif, yang saat ini dikembangkan di Indonesia. Pelayanan dasar
diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan
penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara
sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap
dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi
kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan
mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya.
Upaya sistemik dalam mengantarkan individu peserta didik menjadi manusia
seutuhnya mencakup berbagai komponen. Peserta didik sebagai raw input dalam menuju
perkembangannya secara optimal sebagai out came mengalami berbagai prosesi. Pada
pendidikan disekolah sekurang-kurangnya meliputi proses pelayanan pengembangan
pribadi dan kesejahteraan peserta didik, pelayanan pengajaran dan pelayanan
administratif. Ada juga pelayanan Bimbingan dan Konseling.
Pelayanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan dari manusia untuk manusia dan
oleh manusia (Prayitno, 1994). Proses Bimbingan dan Konseling seperti itu melibatkan
manusia dan kemanusiaan sebagai totalitas yang menyangkut potensi-potensi dan
kecenderungan-kecenderungannya,
perkembangannya
dinamika
kehidupannya,
permasalahan-permasalahannya dan interaksi dinamis antar berbagai unsur yang ada.
Maka untuk dapat tercapainya pelayanan Bimbingan dan Konseling dibutuhkan
pemahaman terkait pelayanan-pelayanan yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan
Konseling. Pelayanan Bimbingan dan Konseling diselenggarakan terhadap sasaran
layanan baik secara individu maupun kelompok. Dalam hal ini, penyusun mencoba
menggali terkait pelayanan informasi yang termasuk juga dalam layanan Bimbingan dan
Konseling.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 201366
Praktek Layanan Informasi Dan Orientasi Secara Klasikal
Oleh : Samisih
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik. Jenis
layanan dan kegiatan tersebut perlu terselenggara sesuai dengan keempat bidang
bimbingan (pribadi, sosial, belajar dan karir), yaitu :
1. Layanan orientasi
2. Layanan Informasi
3. Layanan Penempatan dan penyaluran
4. Layanan Bimbingan Belajar
5. Layanan Konseling perseorangan
6. Layanan Bimbingan Kelompok
7. Layanan Konseling Kelompok
Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai penilaian layanan informasi dan orientasi
pada bimbingan dan konseling. Layanan informasi adalah layanan bimbingan yang
memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh
yang besar kepada peserta didik (terutama orangtua) menerima dan memahami informasi
(seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota
keluarga, dan masyarakat.
Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan
siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya. Pemberian
layanan ini bertolak dari anggapan bahwa memasuki lingkungan baru bukanlah hal yang
selalu dapat berlangsung dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap orang. Bagi
siswa baru di sekolah dan atau bagi orang-orang yang baru memasuki suatu dunia kerja,
mereka belum banyak mengenal tentang lingkungan yang baru dimasukinya.
2. Tujuan Layanan Dasar
Pelayanan dasar bertujuan untuk membantu semua konseli agar memperoleh
perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan
dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu konseli agar mereka dapat mencapai
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 201367
Praktek Layanan Informasi Dan Orientasi Secara Klasikal
Oleh : Samisih
tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan pelayanan ini dapat dirumuskan
sebagai upaya untuk membantu konseli agar :
a. memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, sosial budaya dan agama).
b. mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau
seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya.
c. mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya.
d. mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
b. Layanan Informasi
Dewa Ketut Sukardi (1990) mengemukakan Layanan Informasi yaitu layanan
bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat
memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik (terutama orang tua) menerima
dan memahami berbagai informasi
yang dapat di pergunakan sebagai bahan
pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik sehari-hari
sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.
Ada tiga alasan utama mengapa pemberian informasi perlu di selenggarakan:
1. Membekali individu dengan berbagai pengetahuan tenteng lingkungan yang di
perlukan untuk memecahkan masalah yang di hadapi berkenaan dengan lingkungan
sekitar, pendidikan, jabatan, maupun social budaya.
2. Memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya
3. Setiap individu adalah unik.
Layanan informasi merupakan layanan memberi informasi yang di butuhkan oleh
individu. Tujuan layanan ini adalah agar individu memilih pengetahuan ( informasi ) yang
memadai, baik tentang dirinya maupun tentang lingkungannya, lingkungan perguruan
tinggi, masyarakat, serta sumber-sumber belajar termasuk internet.informasi yang di
peroleh oleh individu sangat di perlukan agar individu lebih mudah dalam membuat
perencanaan dan mengambil keputusan. Selain itu apabila merujuk kepada fungsi
pemahaman, layanan informasi bertujuan agar individu memahami berbagai informasi
dengan segala seluk beluknya.
Teknik layanan informasi adalah ceramah, melalui media, acara khusus, nara sumber.
Ada beberapa kegiatan pendukung layanan informasi yaitu aplikasi instrumentasi,
konserensi kasus, kunjungan rumah dan ahli tangan kasus. Adapun pelaksanaan layanan
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 201368
Praktek Layanan Informasi Dan Orientasi Secara Klasikal
Oleh : Samisih
informasi menempuh tahapan-tahapan sebagai berikut: perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, analisis hasil evaluasi, tindaka lanjut, laporan.
Secara umum, bersama dengan layanan orientasi bermaksud memberikan
pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang
diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan atau untuk menentukan arah suatu
tujuan atau rencana yang dikehendaki. Dengan demikian, layanan orientasi dan informasi
itu pertama-tama merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman pelayanan bimbingan
dan konseling. Lebih jauh, layanan orientasi dan informasi akan dapat menunjang
pelaksanaan fungsi-fungsi bimbingan dan konseling lainnya dalam kaitan antara bahanbahan orientasi dan informasi itu dengan permasalahan individu.
Ada tiga alasan utama mengapa pemberian informasi perlu diselenggarakan.
Pertama, membekali individu dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang
diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan
sekitar, pendidikan, jabatan, maupun sosial-budaya. Dalam masyarakat yang serba
majemuk
dan
semakin
kompleks,
pengambilan
keputusan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan sebagian besar terletak di tangan individu itu sendiri. Dalam hal
ini, layanan informasi berusaha merangsang individu untuk dapat secara kritis
mempelajari berbagai informasi berkaitan dengan hajat hidup dan perkembangannya.
Kedua, memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya “ke mana dia ingin
pergi”. Syarat dasar untuk dapat menentukan arah hidup adalah apabila ia mengetahui apa
(informasi) yang harus dilakukan serta bagaimana bertindak secara kreatif dan dinamis
berdasarkan atas informasi–informasiyang ada itu. Dengan kata lain, berdasarkan atas
informasi yang diberikan itu individu diharapkan dapat membuat rencana-rencana dan
keputusan tentang masa depannya serta bertanggung jawab atas rencana dan keputusan
yang dibuatnya itu. Dan ketiga setiap individu adalah unik. Keunikan itu akan
membawakan pola-pola pengambilan keputusan dan bertindak yang berbeda-beda.
Menurut Prayitno & Erman Amti (2004) pemberian informasi kepada siswa dapat
dilakukan dengan berbagai metode sebagai berikut :
1. Ceramah : metode pemberian informasi yang paling sederhana, mudah dan murah,
dalam arti bahwa metode ini dapat dilakukan hampir oleh setiap petugas bimbingan
disekolah.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 201369
Praktek Layanan Informasi Dan Orientasi Secara Klasikal
Oleh : Samisih
2. Diskusi : Penyampaian informasi pada siswa dapat dilakukan melalui diskusi. Diskusi
semacam ini dapat diorganisasikan baik oleh siswa sendiri mapun oleh konselor, atau
guru.
3. Karya Wisata : Dalam bidang konseling karyawisata mempunyai dua sumbangan
pokok. Pertama, membantu siswa belajar dengan menggunakan berbagai sumber yang
ada dalam masyarakat yang dapat menunjang perkembangan mereka. Kedua,
memungkinkan diperolehnya informasi yang dapat membantu pengembangan sikapsikap terhadap pendidikan, pekerjaan dan berbagai masalah dalam masyarakat.
4. Buku Panduan : Buku-buku panduan (seperti buku panduan sekolah atau perguruan
tinggi, buku panduan kerja bagi karyawan) dapat membantu siswa dalam mendapatkan
informasi yang berguna.
Layanan informasi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang
ada dapat juga dengan menggunakan bimbingan klasikal. Layanan informasi yang
disampaikan atau jenis kegiatan bimbingan yang dilakukan dengan bimbingan klasikal
dapat menjangkau sejumlah siswa secara merata para siswa sekelas dapat menerima
informasi yang sama demikian dapat meminimalkan pemahaman yang keliru atau
kesalahan persepsi
c. Layanan Orientasi :
Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan
siswa baru atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya. Dan adapun
layanan informasi merupakan layanan memberi informasi yang di butuhkan oleh
individu. Pemberian layanan ini bertolak dari anggapan bahwa memasuki lingkungan
baru bukanla hal yang selalu dapat berlangsung dengan mudah dan menyenangkan bagi
setiap orang. Layanan orientasi bisa bermakna suatu layanan terhadap siswa baik di
sekolah yang berkenaan dengan tatapan ke depan kearah dan tentangsesuatu yang baru.
Informasi yang di peroleh individu sangat di perlukan agar individu lebih mudah
dalam membuat perencanaan dan mengambil keputusan. Dan secara lebih khusus, tujuan
orientasi berkenaan dengan fungsi-fungsi tertentu pelayanan bimbingan dan konseling.
Yaitu di lihat dari fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, dan dari fungsi pengembangan.
Proses layanan orientasi mulai dari perencanaan hingga akhir bisa di laksanakan
melalui berbagai tekhnik dalam format lapangan, klasikal, kelompok, individual dan
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 201370
Praktek Layanan Informasi Dan Orientasi Secara Klasikal
Oleh : Samisih
politik. Dan dengan format ini, layanan orientasi bisa di laksanakan dengan tekhniktekhnik penyajian, pengamatan, partisipasi, study dokumentasi, dan kontemplasi. Teknikteknik tersebut di lakukan oleh konselor, penyaji, narasumber, dan para peserta layanan
sesuai dengan peran masing-masing.
Proses atau tahap layanan orientasi adalah perencanaan, pelaksanaan , evaluasi,
analisis hasil evaluasi, tindak lanjut, laporan.
Metode yang dapat digunakan dalam pemberian layanan orientasi kepada siswa dapat
dengan ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, program home room dan kunjungan
lapangan.Layanan orientasi bisa dilaksanakan dengan teknik-teknik:
1. Penyajian, yaitu melalui ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
2. Pengamatan yaitu melihat langsung objek-objek yang terkait dengan isi layanan.
3. Partisipasi, yaitu dengan melibatkan diri secara langsung dalam suasana segiatan,
mencoba, dan mengalami sendiri.
4. Studi dokumentasi, yaitu dengan membaca dan mempelajari berbagai dokumen yang
terkait.
5. Kontemplasi, yaitu dengan memikirkan dan merenungkan secara mendalam tentang
berbagai hal yang menjadi isi layanan.
Teknik-teknik tersebut di atas dilakukan oleh konselor, penyaji, nara sumber, dan
para peserta layanan sesuai dengan peran masing-masing. Pelaksanaan layanan dengan
menggunakan teknik-teknik diatas dapat menggunakan pelaksanaan secara bimbinga
klasikal pada siswa secara besama-sama.
Layanan orientasi yang dilakukan secara klasikal memberikan peluang bagi siswa
untuk belajar bertoleransi siswa dapat memahami mengenal, menerima dan dapat
mengarahkan diri secara positif apabila konselor mampu mengelola kelas dengan baik.
d. Bimbingan Klasikal
Bimbingan klasikal adalah bimbingan yang diberikan kepada sejulah siswa yang
tergabung dalam suatu satuan kegiatan pengajaran (Winkel dan Hastuti 2005:561).
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 201371
Praktek Layanan Informasi Dan Orientasi Secara Klasikal
Oleh : Samisih
Bimbingan klasikal adalah bimbingan yang berorientasi pada kelompok siswa dalam
jumlah yang cukup besar antara 30 – 40 orang siswa (sekelas). Bimbingan Klasikal lebih
bersifat preventif dan berorientasi pada pengembangan pribadi siswa yang meliputi
bidang pembelajaran, bidang social dan bidang karir .
Menggunakan bimbingan klasikal sebagai sarana mempersiapkan siswa untuk
mengatur berbagai bidang kehidupannya supaya bermakna dan memberikan kepuasan,
seperti bidang kesehatan, bidang pekerjaan, bidang kehidupan keluarga, bidang
kehidupan bermasyarakat, dan bidang rekreasi. Dengan demikian, bukan hanya ragam
bidang jabatan yang diberikan, tetapi ragam bimbingan yang sangat bervariasi, seperti
bimbingan belajar, bimbingan pribadi dan bimbingan sosial. Pada masa sekarang layanan
bimbingan klasikal sebagai salah satu layanan dasar yang digunakan untuk memberikan
informasi belajar, karir, pribadi dan sosial
Layanan bimbingan klasikal merupakan layanan dalam bimbingan dan konseling.
Layanan bimbingan klasikal berbeda dengan mengajar. Layanan ini juga memiliki
beberapa ketentuan dalam pelaksannanya. Adapun perbedaannya antara mengajar dan
membimbing
:
Perbedaan dalam Mengajar dan Membimbing :
1) Layanan bimbingan klasikal bukanlah suatu kegiatan mengajar atau menyampaikan
materi pelajaran sebagaimana mata pelajaran yang dirancang dalam kurikulum
pendidikan disekolah, melainkan menyampaikan informasi yang dapat berpengaruh
terhadap tercapainya perkembangan yang optimal seluruh aspek perkembangan dan
tercapainya kemandirian peserta didik atau konseli.
2) Materi bimbingan klasikal berkaitan erat dengan domain bimbingan dan konseling
yaitu bimbingan belajar, pribadi, sosial dan karir, serta aspek-aspek perkembangan
peserta didik.
3) Guru mata pelajaran dalam melaksanakan tuganya adalah menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik, dan tugas guru bimbingan dan konseling atau konselor
adalah menyelenggarakan layanan bimbingan konseling yang memandirikan peserta
didik atau konseli.
Media pembelajaran dalam bimbingan klasikal dikelompokkan menjadi tiga,
penjelasan sebagai berikut yaitu :
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 201372
Praktek Layanan Informasi Dan Orientasi Secara Klasikal
Oleh : Samisih
1) Media cetak adalah sejumlah media yang disiapkan dalam kertas, yang dapat berfungsi
untuk keperluan pembelajaran dan penyampaian informasi, contoh media cetak anatara
lain : buku teks, majalah, leaflet, modul, handout, dan lembar kerja siswa.
2) Media non cetak adalah sejumlah media yang disiapkan tidak pada kertas, yang
berfungsi untuk keperluan pembelajaran dan penyampaian informasi, contoh media
non cetak antara lain : OHT (overhead transparancies), Audio (bersifat suara atau
bunyi, minsalnya: radio, tape), Video (gambar dan bunyi, minsalnya: film), slide dan
komputer.
3) Media display adalah jenis media pembelajaran yang berisi materi tulisan atau
gambaran yang dapat ditampilkan di dalam kelas ataupun di luar kelas, di kelompok
kecil atau besar, perorangan tempa menggunakan alat proyeksi, contoh media display
antara lain : flipchart, adhesive, chart, poster, peta, foto dan relia berupa gambar yang
nyata secara anatomi.
E.KESIMPULAN
Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh
konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok
yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang
sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan. Pelayanan Bimbingan dan Konseling
diselenggarakan terhadap sasaran layanan baik secara individu maupun kelompok. Dalam
hal ini, penyusun mencoba menggali terkait pelayanan informasi yang termasuk juga
dalam layanan Bimbingan dan Konseling.
Layanan informasi adalah layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik
dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik
(terutama orangtua) menerima dan memahami informasi (seperti informasi pendidikan dan
informasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan
keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.
Layanan
orientasi
adalah
layanan
bimbingan
yang
dilakukan
untuk
memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru
dimasukinya. Pemberian layanan ini bertolak dari anggapan bahwa memasuki lingkungan
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 201373
Praktek Layanan Informasi Dan Orientasi Secara Klasikal
Oleh : Samisih
baru bukanlah hal yang selalu dapat berlangsung dengan mudah dan menyenangkan bagi
setiap orang. Bagi siswa baru di sekolah dan atau bagi orang-orang yang baru memasuki
suatu dunia kerja, mereka belum banyak mengenal tentang lingkungan yang baru
dimasukinya.
Bimbingan klasikal sering disebut layanan dasar yakni layanan bantuan bagi
peserta didik (siswa) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal yang disajikan secara
sistematis dalam rangka membantu siswa mengembangkan potensinya secara optimal.
Klasikal lebih bersifat preventif dan berorientasi pada pengembangan pribadi siswa yang
meliputi bidang pembelajaran, bidang sosial dan bidang karir .
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno & Erman Atmi. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta. Penerbit: Rineka
Cipta
2004.
Sukardi, Dewa Ketut. Pedoman Praktis Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta.
Penerbit: Rineka Cipta. 1990.
Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta. Penerbit: PT Raja
Grafindo Persada. 2007.
Winkel & Hastuti, Sri. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogjakarta.
Penerbit: Media Abadi. 2006
http://walidrahmanto.blogspot.com/2012/01/jenis-layanan-dan-kegiatan-bimbingan.html
http://adventureisagoodteacher.blogspot.com/2011/10/layanan-orientasi-dan-layananinformasi.html
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 201374
Praktek Layanan Informasi Dan Orientasi Secara Klasikal
Oleh : Samisih
Biodata Penulis
Nama
: Dra. Samisih, M.Pd.
Pendidikan
: S1 IKIP Yogyakarta
S2 UNS Surakarta
Pengalaman Pekerjaan : Sebagai staf pengajar Dpk pada FKIP
UTP Surakarta sejak Tahun 1983- sekarang
Alamat Kantor
: FKIP UTP Surakarta Jl. M. Walanda Maramis No.31
Cengklik Surakarta Telp./Fac. : 0271854188
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 201375
Download