BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan teknik Quasi eksperimen yaitu menggunakan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan pada kelompok kontrol. Kelompok kontrol sebagai pembanding hasil perlakuan (Masyuri & Zainudin, 2008). Sugiyono (2002) mengemukakan tentang konsep dalam eksperimen, yang terdiri dari rancangan-rancangan pra-eksperimen dan rancangan-rancangan eksperimen yang sebenarnya ( eksperimen sungguhan) dengan penjelasan sebagai berikut: Rancangan yang dipilih adalah randomized control-group pretest-posttest design, yang di jelaskan sebagai berikut: Group Experiment Group Control Group : Pretest T1 T1 Treatment X Posttest T2 T2 Keterangan: T1 : Pretest tentang sikap siswa terhadap hubungan seks bebas X :Pemberian layanan bimbingan klasikal yang meliputi aspek-aspek hubungan seks bebas : Postest tentang sikap siswa terhadap hubungan seks bebas T2 3.2 Prosedur Penelitian a. Pemilihan subyek Langkah pertama yang dilakukan oleh penulis adalah membagikan skala sikap kepada seluruh siswa kelas XII. Hasil pengolahan skala sikap tersebut yang mendapat skor tertinggi adalah kelas XIIB dan XIIC PERHOTELAN. Kelompok eksperimen adalah siswa kelas XIIB PERHOTELAN dan yang menjadi kelompok kontrol adalah siswa kelsa XIIC PERHOTELAN. b. Pemberian Pretest Langkah yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah melakukan pengukuran (pretest). Pengukuran tersebut berguna untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang akan di beri layanan bimbingan klasikal, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak akan diberi layanan bimbingan klasikal. Kelompok kontrol diadakan, berguna untuk mengetahui perbedaan yang mungkin tampak antara kedua kelompok dan agar kesimpulan yang diambil menjadi lebih kuat. c. Pemberian Teatment Dalam pemberian layanan bimbingan klasikal pada kelompok eksperimen, kelompok kontrol tidak diikutsertakan. Dalam pelaksanaannya kelompok kontrol hanya diberikan informasi tentang seks bebas. d. Pemberian Postest Setelah kelompok eksperimen diberi layanan bimbingan klasikal, kemudian di bagikan kembali skala sikap untuk mengukur variabel. Setelah itu dilakukan penghitungan dengan menggunakan tes statistik yaitu Uji Mann Whitney 3.3 Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII PERHOTELAN yang berjumlah 44 siswa. Kelompok kontrol dari penelitian ini adalah siswa kelas XII C Perhotelan yang berjumlah 22 siswa, dan kelompok eksperimen penelitian ini siswa kelas XII B Perhotelan yang berjumlah 22 siswa. 3.4 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variaabel bebas adalah himpunan sejumlah gejala yang mempunyai berbagai aspek atau unsur yang berfungsi untuk menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi variabel yang lain yang disebut variabel bebas (Nawawi dan Martini, 1994). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bimbingan klasikal sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah sikap remaja terhadap perilaku seks bebas. 3.5 Definisi Operasional 3.5.1 Sikap Siswa Terhadap Perilaku Seks Bebas Sikap remaja terhadap perilaku seksualitas bebas adalah respons yang diberikan oleh remaja terhadap perilaku dan aktivitas fisik seseorang yang didorong oleh hasrat seksual dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan perasaan erotik yang dilakukan sendiri meupun melibatkan orang lain diluar ikatan pernikahan setelah mengetahui informasi dan pemberitaan dalam wujud orientasi atau kecenderungan dalam bertindak. 3.5.2 Bimbingan Klasikal Bimbingan klasikal merupakan suatu bimbingan yang digunakan untuk mencegah masalah-masalah perkembangan, meliputi: informasi, pendidikan, pekerjaan, personal, dan sosial dilaksanakan dalam bentuk pengajaran yang sistematis dalam suatu ruang kalas yang berisi antara 20-25 siswa dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman diri dan orang lain serta perubahan sikap dengan menggunakan berbagai media dan dinamika kelompok. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala sikap yang dibuat oleh Putri (2010) yang sesuai dengan teori Hudson (2003). Skala sikap berisi tentang sikap terhadap hubungan seks bebas yang terdiri dari 30 pernyataan terdiri dari 13 pernyataan favourable dan 17 pernyataan berupa pernyataan unfavourable. Penulis melakukan penyesuaian terhadap skala sikap menjadi 33 item pertanyaan. Penyesuaian item terdapat pada nomor 31, 32, 33. Dari 33 pertanyaan terdiri dari 14 favourable dan 19 unfavourable. Pernyataan favourable adalah pernyataan yang mendukung variabel penelitian sedangkan pernyataan unfavourable adalah pernyataan yang tidak mendukung variabel penelitian(Azwar, 2000). Dalam penyajian alternatif jawaban penulis melakukan modifikasi yaitu dengan menghilangkan alternatif jawaban tengah (ragu-ragu). Hal ini dilakukan karena apabila pilihan jawaban terdiri atas lima (5) pilihan akan memberikan peluang bagi responden untuk menjawab dengan pilihan tengah atau netral. Setiap item memiliki 4 alternatif jawaban dengan skor yang berbeda-beda, untuk item favourable nilai bergerak dari 4-1 dengan perincian 4 untuk jawaban Sangat Setuju (SS), 3 untuk jawaban Setuju (S), 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS) dan 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Sedangkan untuk item unfavourable bergerak dari 1- 4 dengan perincian 1 untuk jawaban Sangat Setuju (SS), 2 untuk jawaban Setuju (S), 3 untuk jawaban Tidak Setuju (TS), dan 4 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Tabel 3.1 Kisi-kisi penyusunan skala sikap terhadap perilaku seks bebas No 1. 2. Aspek Indikator Favourable Unvavourabl Jumlah e Aspek 1) Pemakaian alat kontrasepsi 10 25 2 Biologis dalam hubungan seks bebas 29 3, 8 3 2) Ciuman dalam hubungan seks bebas Aspek 1) Hubungan seks bebas di- 14, 18, 20 7, 26 5 Psikologis anggap sebagai perwujudan cinta yang sesungguhnya 2 15 6 2) Hubungan seks bebas dianggap dapat memuaskan pribadi 31 21 3 3) Hubungan seks sebagai alat untuk mempererat suatu hu-bungan 2, 24 4 28, 32 4) Hubungan seks dengan ber-gonta ganti pasangan 3. Aspek Moral Hubungan seks bebas merupakan hal tidak wajar, tidak boleh, tidak normal, dan tidak baik untuk dilakukan. 4. Aspek Sosial 1) Penyaluran seksual remaja yang semakin bebas 2) Seks bebas merupakan tanda sosial yang buruk Jumlah 5, 19 1, 4, 9, 11, 12, 13 8 27 16, 22 3 17, 23 30, 33 4 14 19 33 Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu penulis melakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas item (kesahihan) dan reliabilitas (keandalan) instrumen yang digunakan, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Azwar (2000) validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Skala yang hanya mampu mengukur sebagian dari atribut yang seharusnya atau justru mengukur atribut lain, dikatakan sebagai skala yang tidak valid. Sedangkan reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2000). Artinya bahwa hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama dalam diri subjek yang diukur memang belum berubah. Pengujian validitas item dan reliabilitas dilakukan setelah skala sikap diisi oleh responden dengan menggunakan progran SPSS 16.0 for windows. Menurut Azwar (2000) untuk menguji reliabilitas digunakan tehnik Alpha Cronbach, dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal > 0.70. Untuk mengetahui alat ukur reliabel, George dan Mallery (dalam Azwar, 1999) mengemukakan bahwa : Alpha > 0,9 dikatakan sangat tinggi Alpha > 0,8 dikatakan tinggi Alpha > 0,7 dikatakan cukup tinggi Alpha > 0,6 dikatakan sedang Alpha > 0,5 dikatakan rendah Alpha < 0,5 dikatakan sangat rendah Sedangkan pernyataan validitas item dapat dilihat pada Corrected Item Total Correlation yang menurut Ali (1995) dapat dikatakan valid jika batasan r 0,20 dengan kategori sebagai berikut : 0,00 – 0,20 : tidak valid 0,21 – 0,40 : validitas rendah 0,41 – 0,60 : validitas sedang 0,61 – 0,80 : validitas tinggi 0,81 – 1,00 : validitas sangat tinggi Reliabel dapat dilihat dari hasil perolehan angka alpha ( ). Berdasarkan uji reliabilitas skala sikap terhadap perilaku seks bebas diperoleh hasil = 0,899, sehingga dapat dikatakan memiliki reliabilitas tinggi. Sedangkan validitas dapat dilihat dari corrected Item Total Correlation. Nilai terendah r adalah 0,213, dengan demikian semua item dapat dikatakan valid. Untuk itu skala sikap terhadap seks bebas dapat digunakan. Tabel 3.2 Kisi-kisi topik layanan bimbingan klasikal No 1. Konsep Sub Konsep Indikator Topik layanan Aspek Biologis 1. Pemakaian alat 1.1 Jenis-jenis alat kontrasepsi dalam kontrasepsi hubungan seks bebas Seksualitas 2. Ciuman dalam 2.1 Ciuman dalam bebas adalah hubungan seks bebas seks bebas 2. No 3. 4. perilaku dan Aspek Psikologis 1. aktifitas fisik seseorang yang didorong oleh hasrat seksual dan menggunakan 2. tubuh untuk mengekspresik an perasaan 3. Konsep erotik yang dilakukan sendiri maupun melibatkan orang lain di luar ikatan pernikahan. Hubungan seks 1.1 PMS sebagai bebas di-anggap dampak sebagai perwujudan hubungan seks cinta yang dengan bergontasesungguhnya ganti pasangan 2.1 Faktor-faktor Hubungan seks yang bebas menyebabkan di-anggap dapat terjadinya memuaskan pribadi hubungan seks Hubungan seks bebas sebagai alat untuk mempererat suatu hu-bungan seks 4. Hubungan dengan ber-gonta ganti pasangan Sub Konsep Indikator Topik Layanan Aspek Moral Hubungan seks bebas 1.1 Hubungan seks merupakan hal tidak bebas dan wajar, tidak boleh, dampaknya tidak normal, dan tidak 1.2 Faktor-faktor yang baik untuk dilakukan. menyebabkan terjadinya hubungan seks bebas Aspek Sosial 1. Penyaluran seksual 1.1 Pergaulan bebas remaja yang 1.2 Pergaulan bebas semakin bebas bebas 2.1 Faktor-faktor 2. Seks merupakan tanda yang sosial yang buruk menyebabkan terjadinya hubungan seks bebas Tabel 3.3 Pertemuan ke Kisi-kisi Satuan Layanan Bimbingan Klasikal Materi Tujuan Metode 1 Hubungan Seka Bebas dan Siswa dapat memberikan sikap Dampaknya bijaksana terhadap hubungan seks bebas dan dampaknya. 2 Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi 3 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Hubungan Seks Bebas 4 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Hubungan Seks Bebas siswa dapat memberikan sikap bijaksana terhadap faktor-faktor penyebab terjadinya hubungan seks bebas Permainan Peran, 5 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Hubungan Seks Bebas siswa dapat memberikan sikap bijaksana terhadap faktor-faktor penyebab terjadinya hubungan seks bebas Permainan Peran, Diskusi 6 Ciuman Dalam Seks Babas Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab 7 Pergaulan Bebas siswa dapat memberikan sikap bijaksana terhadap ciuman yang dilakukan dalam seks bebas siswa dapat memberikan sikap bijaksana terhadap siswa dapat memberikan sikap bijaksana terhadap jenis-jenis alat kontrasepsi. siswa dapat memberikan sikap bijaksana terhadap faktor-faktor penyebab terjadinya hubungan seks bebas Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab Ceramah, Tanya Jawab Ceramah, Tanya jawab pergaulan bebas 3.6 8 Pergaulan Bebas “Akibat Pergaulan Bebas” siswa dapat memberikan sikap bijaksana terhadap pergaulan bebas Penayangan Film, Diskusi 9 Penyakit Menular Seksual Sebagai Dampak dari Hubungan Seks Bebas dengan Bergonta-ganti Pasangan. siswa dapat memberikan sikap bijaksana terhadap hubungan seks bebas dengan bergontaganti pasangan yang menyebabkan PMS. Ceramah, Diskusi, Penayangan Gambar Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Mann Whitney yaitu untuk melihat perbedaan antara nilai kelompok eksperimen/percobaan dan kelompok kontrol pada tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) dengan fasilitas program SPSS 16.0 for window. Uji Mann Whitney mensyaratkan skala data ordinal dalam pengujiannya (Ariyoso, 2009) dan skala data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah skala data ordinal. Dalam bidang psikologi, Uji Mann Whitney digunakan untuk membandingkan sikap (Ariyoso, 2009). Dengan demikian, karena skala data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah skala data ordinal dan membandingkan sikap, maka Uji Mann Whitney dapat digunakan sebagai teknik analisis dalam penelitian ini.