PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI BERTEGANGAN 220 VAC PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT Dedik Agil Iprama Siska1), Ir.Sardono Sarwito M.Sc2), Indra Ranu Kusuma ST. M.Sc2) 1) Mahasiswa : Jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS, Surabaya 60111 2) Dosen Pembimbing 1 : Jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS, Surabaya 60111 3) Dosen Pembimbing 2 : Jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS, Surabaya 60111 dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik yakni sekitar 20-60 kW permeter. Selain itu juga komponen dari pembangkit ini sangatlah sederhana salah satunya ialah generator, generator disini sangat berperan penting dalam menyuplaian energi listrik. ABSTRAK Energi alternatif saat ini mulai banyak dikembangkan didunia. Di Indonesia, salah satu energi alternatif yang mulai dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga gelombang laut yang sederhana, dengan memanfaatkan motor induksi yang diubah menjadi generator induksi sebagai penghasil energi listrik yang memiliki banyak keuntungan mulai dari harga hingga perawatannya. Generator induksi yang bekerja stand alone diperlukan kapasitor untuk membangkitkan arus eksitasnya. Dari kajian yang dilakukan untuk membangkitkan tegangan pada generator induksi besarnya nilai kapasitor minimum yang digunakan pada generator induksi ini sebesar 74,95 𝑢𝑢F. Selain itu tipe, rangkaian kapasitor dan besarnya daya magnetisasi dari motor juga akan mempengaruhi terbangkitnya tegangan 220VAC pada generator induksi Pada umumnya generator yang dipakai adalah jenis generator sinkron. Karena generator tersebut lebih stabil saat terjadinya perubahan beban. Pada kasus ini sebagai bahan studi dipakai generator induksi karena generator induksi ini memiliki keunggulan dari segi harga dan perawatannya selain itu kontruksinya yang sederhana rotor tanpa sikat (rotor sangkar), dan tidak memakai penguatan dc. (Chairul, 2004) Agar generator induksi dapat menghasilkan listrik maka diperlukan kapasitor untuk membangkitkan arus eksitasi, kapasitor tersebut mempengaruhi tegangan keluar selain itu juga kecepatannya diatur agar melebihi kecepatan singkronnya. (Isnaeni,2005) Kata kunci : Generator induksi, kapasitor, tegangan 220VAC 1. PENDAHULUAN 2. Energi alternatif saat ini mulai banyak dikembangkan didunia khususnya diindonesia hal ini dikarenakan ketersediaan sumbar daya fosil yang terus berkurang hal ini akan menyebabkan berkurangnya supply energy listrik di daerah-daerah, padahal kebutuhan akan energy listrik diderah-daerah terus meningkat. Salah satu alternatif untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik adalah munculnya ide-ide mengenai pembangkitpembangkit listrik yang sederhana, salah satunya ialah pembangkit listrik tenaga gelombang laut yang mulai banyak dikembangkan karena potensi gelombang laut diindonesia sangatlah besar untuk TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Gelombang Laut (PLTGL) Tenaga Pembangkit listrik tenaga gelombang laut adalah teknologi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga gelombang laut sebagai penggerak turbinnya. Menurut proses terjadinya gelombang laut merupakan gerakan yang terjadi dipermukaan laut karena adanya waktu dan perbedaan kekuatan penyinaran matahari serta pengaruh iklim lokasi suatu daerah maka akan terjadi tekanan udara yeng berbeda sehingga hal ini akan terjadi aliran udara yang mengalir ke 1 tekanan tinggi ke rendah. Aliran inilah yang disebut angin. Apabila angin melewati daerah lautan yang terbuka serta bertiup secara terus menerus pada permukaannya akan menyebabkan riak pada permukaan tersebut dan akan menjadi ombak apabila riak tersebut bertambah besar. Dalam sistem pembangkitan tenaga gelombang laut, ada beberapa peralatan penting yang sangat berperan mulai dari awal proses pembangkitan hingga tenaga listrik dihasilkan yang nantinya tenaga listrik tersebut akan disalurkan kepada para konsumen. Gambar 2. Kurva karakteristik mesin induksi (Rheinisch, 2004) 2.3 Parameter Generator Induksi Generator induksi memerlukan kapasitor minimum sebagai penyedia daya reaktif untuk membangkitkan tegangan pada generator induksi, parameter-perameter yang harus diketahui ialah : 1. Resistansi stator 2. Resistansi rotor 3. Reaktansi stator 4. Reaktansi rotor 5. Reaktansi magnetisasi Sistem pembangkitan pada pembangkit listrik tenaga gelombang ini dapat dijelaskan melalui skema dibawah ini. Dari parameter-perameter diatas perlu dilakukan pengujian-pengujian untuk mendapatkan nilai dari paremeter tersebut meliputi : Gambar 1. Skema sistem pembangkitan Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang (I Wayan Arta) 2.2 Generator Induksi Generator induksi dapat dikatakan sebagai hasil dari perubahan motor induksi menjadi generator induksi dengan syaratsyarat yang harus dipenuhi untuk menjadi generator induksi salah satunya ialah pada generator induksi kecepatan putar rotor harus dibuat lebih besar dari kecepatan singkronnya ( n > ns ) dengan kata lain slip harus bernilai negatif sehingga energi listrik akan dikembalikan pada sistem jala-jala. berbeda dengan motor induksi yang kecepatan putar rotor selalu lebih kecil dari kecepatan singkronnya ( n < ns ). Karakteristik mesin diperlihatkan pada gambar 2 a. Pengukuran resistansi stator A Vdc V MI 1~ Gambar 3. Rangkaian Pengukuran Resistansi Motor Pengukuran resistansi stator dilakukan untuk mengetahui nilai resistansi dari stator dengan membuat rangkaian seperti gambar diatas b. Percobaan beban nol induksi 2 Sumber tegangan satu fasa variabel W metodologi digambarkan secara lengkap melalui alur pengerjaan skripsi berikut ini : Motor induksi 1~ V A Gambar 4. Rangkaian Percobaan Beban Nol Percobaan beban nol ini dilakukan untuk mendapatkan nilai tegangan (V0), arus (I0), dan dayanya (P0) pada saat beban nol kemudian nilai ini digunakan untuk menghitung reaktansi magnet dari motor c. Percobaan hubungan singkat Sumber tegangan satu fasa variabel W V A Motor induksi 1~ Rotor ditahan Gambar 5. Rangkaian percobaan motor hubungan singkat Percobaan hubungan singkat ini dilakukan untuk mendapatkan nilai tegangan (Vhs), arus (Ihs), dan dayanya (Phs) kemudian nilai ini digunakan untuk menghitung nilai resistansi dan reaktansi dari rotor 4 ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan parameter –parameter tersebut selanjutnya diperoleh nilai reaktansi magnet dan reaktansi rotor untuk menentukan nilai kapasitor minimun yang dibutuhkan oleh generator sebagai penyedia daya reaktif. Berikut perhitungan nilai kapasitansi generator : C min = 4.1 Perancangan Generator Induksi 1. Perhitungan nilai kapasitor minimum Nilai kapasitor ini didapatkan dari perhitungan – perhitungan resistansi, reaktansi maupun induktansi dari motor sehingga didapatkan nlai kapasitor minimum yang dibutuhkan ialah : 1 ϖb (X 1 + Xm ) 2 Dimana : ϖ b X1 Xm C min = = 2.π .f = nr/ns = Raktansi rotor = Reaktansi magnet 1 ϖb (X1 + Xm ) 1 2 2 1430 2.π .50. .(4.045 + 42,68) 1500 = 74,95µF 3 METODOLOGI PENELITIHAN Untuk membantu dalam pengerjaan skripsi ini, maka perlu dilakukan urutan pengerjaan untuk menyelesaikan permasalahan skripsi ini. Berikut 2. Rewinding Generator Induksi Pada proses rewinding untuk memperbesar daya megnetisasi pada generator induksi ini 3 Tabel 1. Tanpa beban dengan kecepatan konstan menggunakan luas penampang lilitan 0,4mm dengan lilitan sebanyak 112 per slot dengan tipe lilitan sepusat. No C (uF) V (Volt) F (Hz) nr (rpm) 1 50 - 50 3000 2 55 - 50 3000 3 60 - 50 3000 4 65 157 50 3000 5 70 182 50 3000 6 75 208 50 3000 7 80 218 50 3000 8 85 247 50 3000 3. Rangkaian Generator Induksi Proses perubahan rangkaian pada generator induksi ini sangatlah penting karena akan mempengaruhi tegangan keluaran pada generator induksi karena apabila salah dalam menentukan rangakaian kapasitor maka tegangan tidak akan pernah terbangkit. Berikut gambar rangkaian kapasitor pada generator induksi. D4 D3 Kumparan Bantu D1 D2 Kumparan Utama Pada tabel 1 menunjukkan hasil percobaan generator induksi tanpa beban dangan kecapatan konstan dan kapasitor berubah-ubah, percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tegangan yang dihasilkan oleh generator induksi dan pengaruh kapasitor terhadap tegangan yang nantinya akan dianalisa pada grafik 1 Kapasitor Gambar 6. Rangkaian kapasitor pada generator induksi 4. Hasil perancangan generator induksi 2. Pengujian tanpa beban dengan tegangan konstan Dari hasil penentuan kapasitor sampai dengan penentuan rangkaian generator induksi maka didapatkan skema rangkaian generator induksi satu fase bertegangan 220 VAC Motor Penggerak Transmisi Generator Induksi 1 Phase Tabel 2 Tanpa beban dengan tegangan konstan No C (uF) V (Volt) F (Hz) nr (rpm) 1 50 220 59,17 3550 2 55 220 56,97 3418 3 60 220 55,57 3334 4 65 220 54,07 3244 5 70 220 52,70 3162 6 75 220 51,30 3078 7 80 220 50,33 3021 8 85 220 47,90 2874 Kapasitor Gambar 7. Skema Rangkaian Generator Induksi Satu Fasa 4.2 Pengujian Generator Induksi 1. Pengujian tanpa beban dengan kecepatan konstan Pada tabel 2 menunjukkan hasil percobaan generator induksi tanpa beban dangan tegangan konstan dan kapasitor 4 berubah-ubah, percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui berapa kapasitor yang sesuai dan paling ideal pada tegangan 220 VAC dengan frekuensi 50 Hz dan pengaruh tegangan dan putaran terhadap kapasitor yang nantinya akan dianalisa pada grafik 2 nilai kapasitornya maka semakin rendah nilai putarannya dan semakin rendah pula nilai frekuensinya sebaliknya semakin rendah nilai kapasitornya maka semakin tinggi pula nilai putarannya atau nilai frekuensiny. Dari grafik diatas dapat disimpulkan untuk dapat memperoleh tegangan nominal 220 VAC dengan putaran 3000 Rpm dan frekuensi 50 Hz yakni dengan penggunaan kapasitor 80 uF yang paling mendekati dan sesuai dengan tegangan maupun frekuensi yang ideal. 4.3 Analisa Data 300 250 KESIMPULAN Tegangan ( V ) 200 150 1. Nilai kapasitor minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan generator induksi sebesar 74,95 uF 100 50 2. Perancangan generator induksi untuk menghasilkan tegangan 220 VAC ini harus memperhatikan 0 50 55 60 65 70 75 80 85 Kapasitor (uF) a. Tipe dan rangkaian kapasitor yang digunakan b. Besarnya ggl induksi yang dihasilkan karena akan mempengaruhi terbangkitnya tegangan pada generator induksi, semakin besar ggl induksi yeng dihasilkan maka terbangkitnya tegangan akan semakin besar begitu pula sebaliknya Grafik 1. Pengujian Tanpa beban dengan putaran konstan Dari grafik 1 diatas dapat dilihat bahwa semakin tinggi nilai kapasitor maka nilai tegangan keluaran dari generator semakin besar pula begitu sebaliknya dan dari percobaan tersebut terlihat bahwa generator induksi dapat menghasilkan tegangan nominalnya antara 208 VAC – 247 VAC dengan menggunakan kapasitor minimum yang didapat dari perhitungan yakni 74,95 uF 3. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan : a. Nilai kapasitor yang ideal ialah kapasitor 80 uF karena pada kapasitor tersebut nilai tegangannya mencapai 220VAC dengan putaran 3000 rpm atau frekuensi 50 Hz b. Semakin besar nilai kapasitor yang digunakan maka tegangan yang dihasilkan akan semakin besar pula dengan putaran konstan c. Semakin besar putaran rotor maka tegangan yang dihasilkan akan semakin besar pula dengan kapasitor konstan d. Apabila nilai kapasitor jauh lebih kecil dari nilai kapasitor minimum yang diperlukan maka tidak akan terbangkit tegangan. 90 Kapasitor (uF) 80 70 60 50 40 Putaran (Rpm) Grafik 2. pengujian tanpa Beban dengan Tegangan Konstan Dari grafik 2 didapatkan semakin tinggi nilai kapasitor maka akan mempengaruhi nilai putaran dan frukuensi. Yakni Semakin tinggi 5 Surya,Wasimudin.Analisa Karakteristik Motor Induksi Sebagai Generator (MISG) Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) 4. Generator induksi dapat sebagai suplai tenaga listik pada PLTGL karena gelombang laut di perairan indonesia memiliki prosentase gelombang yang besar yakni 2-3 meter tidak pecah hingga pantai dan juga dapat menghasilkan listrik sebesar 2-3 terra watt, selain itu juga generator induksi memiliki keuntungan perawatannya yang mudah dan harganya yang murah. Joko dkk. 2010, Paper single phase motor. Depok :Teknik elektro UI McCormick, Michael, “Ocean Wave Energy Conversion”,1981 http://dunia-listrik.blogspot.com/motor-listrik-acsatu-fasa.html. DAFTAR PUSTAKA B.S, M. Isnaeni. 2005. Motor Induksi Sebagai Generator (MISG), Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan, Teknik Elektro Fak Teknik- Universitas Diponegoro. http://maritim.bmkg.go.id/index.php/main/prakir aan_gelombang_7hari Irianto, Chairul Gagarin. 2004. Studi Penggunaan Motor Induksi Sebagai Generator: Penentuan Nilai Kapasitor untuk Penyedia Daya Reaktip. Jakarta: Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti. http://soemarno.org/2008/09/15/typicalkerusakan-winding/ http://hamadun.blogspot.com/2010/05/motorfasa-belah-splite-phasa-motor.html http://circuitbooks.wordpress.com/2012/10/13/m otor-induksi-3-fasa/ http://iskandarrumii.blogspot.com/2013/05/vbehaviorurldefaultvmlo_28.html Zair, Devidiandri. 2003. Penggunaan Motor Induksi 3 Fasa sebagai Generator Induksi 3 Fasa pada PLTMH. Bandung: Institut Teknologi Nasional. Yahya sofyan, Toto Tohir. 2012 Motor induksi split phase sebagai generator induksi satu fasa. Bandung, Politeknik Negri Bandung Perdana,Lintang.2013. Perancangan dan Implementasi Pengendali Tegangan Generator Induksi Satu Fasa 370 W. Surabaya : Teknik Elektro Industri PENS. Wijaya,Tirta.2013. Kajian Teknis Motor Induksi Sebagai Generator Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut.Surabaya :Teknik Sistem Perkapalan ITS Wijaya,I Wayan Arta.2010. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Menggunakan Teknologi Oscilating Water Column Di Perairan Bali.Bali :Teknik Elektro Universitas Udayana SMK Kejuruan,Melilit dan Membongkar Kumparan : Program Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik 6