BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Internet sebagai alat komunikasi telah berkembang menjadi sebuah media
yang efektif dan bersifat global. Instant Messaging (pesan instan), Chatting,
Facebook, Twitter, situs pribadi, dan berbagai ragam media sosial lainnya
membuat sebuah media dimana para pengguna internet bisa saling berhubungan
satu sama lain di seluruh dunia, serta mendapatkan informasi dan hiburan.
Namun, terbatasnya pesan non-verbal yang tersampaikan lewat internet, membuat
para pengembang membuat suatu inovasi baru yaitu menciptakan kumpulan
gambar-gambar yang mewakili pesan non-verbal. Gambar-gambar tersebut
bernama Emoticon, yang dimana biasa digunakan untuk menekankan suatu
pernyataan sewaktu berkomunikasi secara online, dan juga memberitahu para
responden terhadap suasana hati yang terdapat pada pernyataan. Emoticon
tersebut sangat diperlukan karena menurut Nugroho (2010), kata-kata saja tidak
cukup untuk menjelaskan suatu arti pesan. Oleh karena itu, komunikasi nonverbal sangat dibutuhkan, terlebih dengan adanya Emoticon, komunikasi di
internet secara alami mengijinkan para pengguna untuk mengekspresikan
pendapat dan perasaan mereka dengan menggunakan sebuah gambar yang
mewakili suasana hati dan ekspresi wajah tersebut.
Gambar 1.1
Tanpa memakai Komunikasi Non-Verbal
Dengan menggunakan Komunikasi
Emoticon
Non-Verbal Emoticon
Sumber : Hasil Olah Peneliti
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1 merupakan salah satu contoh bagaimana pentingnya Emoticon
dalam menjelaskan suatu makna pesan. Dalam contoh tersebut terlihat bagaimana
persepsi akan makna yang terbentuk ketika menggunakan dan tidak menggunakan
Emoticon. Kita mempersepsi manusia tidak hanya lewat bahasa verbalnya:
bagaimana bahasanya (halus, kasar, intelektual, mampu berbahasa asing, dan
sebagainya), namun juga melalui perilaku non-verbalnya. Pentingnya pesan nonverbal ini misalnya dilukiskan dalam frase, “bukan apa yang ia katakan,
melainkan bagaimana ia mengatakannya”. Sebagai contoh, ketika kita merasa
ragu terhadap seseorang, kita lebih percaya tingkah lakunya daripada apa yang
dikatakannya (Deddy, 2005). Hal ini juga berlaku ketika kita pertama kali
bertemu seseorang, apa yang dia kenakan, gestur tubuh, nada suara, dan segala
perilakunya dapat menimbulkan pesan non-verbal yang akhirnya berujung kepada
suatu kesimpulan berupa pesan tentang bagaimana sebenarnya orang tersebut.
Secara sederhana, pesan non-verbal adalah semua isyarat yang bukan katakata. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi non-verbal
mencakup semua rangsangan dalam suatu setting komunikasi yang mempunyai
nilai pesan potensial bagi pengirim dan penerima (Deddy. 2013). Rangsangan itu
bisa berupa ekspresi wajah, gestur tubuh, nada suara, bahkan penampilan fisik. Di
internet, semua rangsangan itu bisa ditemukan pada saat melakukan Video Call
(gestur tubuh) atau Internet Phone Call (suara), ketika mengunggah sebuah foto
profil di Facebook atau Twitter (penampilan fisik), dan menggunakan Emoticon
(ekspresi wajah).
Emoticon biasanya digunakan untuk pengganti kekurangan ketika
melakukan komunikasi secara online, dimana menggunakan teks saja tidak cukup
efektif. Berbeda dengan model komunikasi yang lainnya, berkomunikasi secara
online selalu penuh dan jelas dengan banyaknya informasi yang dimasukkan,
tetapi di saat yang sama pengguna ingin sebisa mungkin lebih efektif dan
ekspresif ketika berkomunikasi. Lawson dan Leck menemukan bahwa Emoticon
digunakan
untuk
mengganti
beberapa
petunjuk
non
verbal
dan
para
verbal.Emoticon juga digunakan untuk membuat hubungan yang dekat di dalam
ketidakleluasaannya Internet, untuk mengidentifikasi apakah pengguna lain itu
bisa dipercaya, atau apakah dia benar-benar orang yang menarik. Emoticon
Universitas Sumatera Utara
digunakan sebagai alternatif untuk bahasa tubuh seperti pandangan yang sopan
dan kedipan mata yang dimana tidak mudah ditiru secara online (Whitty. 2003).
Emoticon tidak lepas dengan chatting atau Instant Messaging. Instant
Messaging adalah teknologi Internet yang memungkinkan para pengguna dalam
jaringan internet untuk mengirimkan pesan-pesan singkat secara langsung pada
saat yang bersamaan (real time) dengan menggunakan teks kepada pengguna
lainnya yang sedang terhubung ke jaringan yang sama. Berbeda dengan Media
Sosial, Instant Messaging menjadi salah satu yang paling banyak menggunakan
Emoticon sebagai pengganti komunikasi non-verbal. Instant Messaging yang
paling banyak dipakai adalah LINE, Whatsapp, BBM, KakaoTalk, dan Wechat.
Gambar 1.2 adalah salah satu contoh bentuk Emoticon di aplikasi Instant
Messsaging LINE. Pada gambar di bawah ini digambarkan bagaimana Emoticon
pada aplikasi LINE sangat ekspresif dalam menyampaikan perasaan dan ekspresi,
bahkan sebagian ada yang menyimbolkan beberapa kegiatan. Salah satu Emoticon
sedang menyimbolkan perasaan sedih karena tidak punya uang, dilihat dari
gambarnya yang sedang terlihat sedang mengeluarkan isi kantong celananya yang
kosong dengan ekspresi sedih (gambar Emoticon sebelah kanan atas).
Gambar 1.2
Beberapa bentuk Komunikasi non verbal Emoticon dalam aplikasi Instant
Messaging LINE.
Sumber: http://itisnotanaid.wordpress.com/
Universitas Sumatera Utara
Emoticon mempunyai fungsi sebagai pengganti komunikasi non-verbal
dalam berkomunikasi dengan Instant Messaging. Emoticon juga sering digunakan
pada komunikasi online berbasis teks untuk menyampaikan perasaan atau
menunjukkan ekspresi wajah seperti senyum atau terkejut (Mallen,dkk. 2005).
Seiring berkembangnya teknologi, Emotion semakin memiliki banyak rupa dan
bentuk. Tidak lagi hanya menggambarkan ekspresi dan perasaan, melainkan juga
melambangkan kegiatan yang sedang dilakukan. Gambar 2 adalah contoh
beberapa Emoticon yang sudah melalui proses perkembangan teknologi. Emoticon
pada Gambar 1.2 menggunakan karakter dengan kepribadian tertentu,
dibandingkan dengan Emoticon pada era tahun 2000-an yang hanya berbentuk
bulatan kuning dengan guratan garis yang menggambarkan wajah dengan ekspresi
umum (lihat Gambar 3).
Gambar 1.3
Bentuk Emoticon yang terkenal pada era tahun 2000-an
Sumber: beelikeable.blogspot.com
Emoticon sangat berperan dalam mengekspresikan perasaan terhadap teks
tertentu ketika berkomunikasi melalui Instant Messaging. Emoticon membantu
komunikan dan komunikator dalam mengartikan maksud suatu pesan teks dan
mencegah terjadinya kesalahpahaman akan maksud suatu teks tertentu. Seperti
yang telah dipaparkan pada Gambar 1.1, Emoticon membantu para pengguna
Instant Messaging untuk memberi makna tersendiri pada suatu pesan teks.
Teknologi komunikasi dalam perkembangannya semakin mudah dan cepat.
Salah satu perkembangan yang signifikan adalah dengan adanya teknologi
bernama Instant Messaging dimana para pengguna bisa saling berkirim pesan teks
Universitas Sumatera Utara
dengan mudah lewat internet. Menurut data dari website ecommerceonline.com,
para pengguna internet di Indonesia yang mayoritas berusia 14-24 tahun yang
umumnya terdiri dari pelajar, hingga mahasiswa. Mahasiswa (umur 18- 24 tahun)
adalah pengguna internet terbanyak pertama setelah para pelajar SMP dan SMA.
Ketika menggunakan internet, para pengguna lazim menggunakan Instant
Messaging sebagai sarana berkomunikasi dan saling bertukar pesan. Kebutuhan
akan informasi yang cepat dan mudah membuat mahasiswa menjadi pemakai
Instant Messaging dengan pengguna terbanyak. Hal ini juga didasari oleh
kebutuhan bersosialisasi yang besar, sehingga kemudahan berkomunikasi menjadi
salah satu alasan utama mahasiswa sering menggunakan Instant Messaging.
Mahasiswa yang lebih ekspresif dalam berkomunikasi cenderung banyak
memakai komunikasi non verbal dalam berkomunikasi, termasuk ketika
berkomunikasi dengan Emoticon.
Sebagian besar aplikasi Instant Messaging yang terkenal menjadikan
Emoticon menjadi salah satu daya tarik para pengguna. LINE terkenal akan
Emoticon yang terdiri dari berbagai macam karakter terkenal dengan ekspresi
yang sesuai kepribadian karakter tersebut. KakaoTalk terkenal akan Emoticon
berformat GIF atau gambar bergerak yang juga terdiri dari berbagai macam
karakter. BBM pada pembaruan aplikasi pada bulan Februari 2014 telah
menambah jumlah Emoticonnya untuk menambah daya tarik pengguna.
Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian berfokus kepada
mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU yang menggunakan aplikasi
Instant Messaging yang terpilih. Pemilihan tempat lokasi penelitian berfokus
kepada mahasiswa jurusan Komunikasi FISIP USU dikarenakan, sebagai
mahasiswa jurusan Komunikasi FISIP USU tentunya mempunyai interaksi yang
luas dan menggunakan Instant Messaging. Berdasarkan deskripsi di atas, maka
peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana fungsi Emoticon sebagai bentuk
Komunikasi non verbal dalam Instant Messaging di kalangan Mahasiswa Ilmu
Komunikasi FISIP USU?
Universitas Sumatera Utara
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan di atas, maka fokus
masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana fungsi Komunikasi Non-verbal
Emoticon dalam Instant Messaging di kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi
USU?”
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk lebih memperjelas ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti
agar penelitian tidak terlalu luas dan fokus terhadap permasalahan yang sedang
diteliti, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
2. Instant Messaging yang diteliti melingkupi 5 aplikasi teratas yang diunduh
lebih dari 10 juta kali menurut data Google Play Store.
3. Penelitian berfokus untuk mengetahui bagaimana penggunaan Emoticon
sebagai bentuk komunikasi non-verbal ketika berkomunikasi dengan
menggunakan Instant Messaging.
4. Objek penelitian adalah mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU
angkatan 2011-2013 yang menggunakan Smartphone.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi bentuk Emoticon yang paling sering digunakan oleh
mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU ketika menggunakan Instant
Messaging.
2. Mengetahui aplikasi yang sering digunakan ketika berkomunikasi dengan
Emoticon melalui Instant Messaging di kalangan Mahasiswa Ilmu
Komunikasi FISIP USU.
3. Mengetahui Fungsi Emoticon oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP
USU sebagai bentuk Komunikasi non verbal.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Manfaat Penelitian
1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan
dalam bidang komunikasi, khususnya bagi mahasiswa Departemen Ilmu
Komunikasi FISIP USU.
2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan dan
pengetahuan peneliti maupun mahasiswa lainnya mengenai peran
Emoticon sebagai bentuk komunikasi non-verbal ketika menggunakan
aplikasi Instant Messaging.
3. Secara praktek, penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi bagi
mahasiswa
Departemen
Ilmu
Komunikasi
FISIP
USU
dalam
menggunakan Emoticon dalam Instant Messaging.
Universitas Sumatera Utara
Download