bab i pendahuluan - Universitas Sumatera Utara

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Perkembangan industri di Indonesia pada saat ini mengalami peningkatan di
segala bidang, terutama industri-industri yang bersifat padat modal dan teknologi
tinggi (Adetya, 2007). Untuk itu Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan
negara-negara maju lainnya. Peningkatan secara pesat baik secara kualitatif maupun
kuantitatif juga terjadi dalam industri kimia. Industri kimia yang dikembangkan di
Indonesia selama ini, termasuk industri berskala besar yang padat modal dan
berteknologi tinggi. Indonesia yang sedang berkembang, kaya akan sumber daya
alam, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui misalnya
hasil tambang perak. Untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari sumber daya
alam tersebut maka dalam pemakaiannya haruslah efektif dan efisien karena sumber
daya alam ini tidak dapat diperbaharui (unrenewable). Semua sumber daya alam
yang ada sebaiknya diolah lebih lanjut di dalam negeri sehingga dapat diperoleh nilai
tambah yang lebih tinggi sebelum produk dari sumber daya alam tersebut diekspor
maupun dikonsumsi di dalam negeri. Tentunya, hal ini akan menambah pendapatan
negara (Anonim, 20011).
Perak dengan kemurnian sangat tinggi telah banyak digunakan dalam industri
penting termasuk pembuatan bahan dalam industri elektronik dan industri fotografi.
Perak nitrat merupakan senyawa anorganik dengan rumus kimia AgNO3 atau dapat
juga dikatakan sebagai garam paling mahal dari perak. Perak nitrat adalah senyawa
non- higroskopik, berbeda dengan perak fluoroborate dan perklorat perak. Perak
nitrat relatif stabil terhadap cahaya dan dapat larut dalam berbagai pelarut, termasuk
air (Wikipedia, 2010).
Kebutuhan perak nitrat di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya, hal
ini dapat dilihat dari data BPS (2004 – 2008) seperti pada Tabel 1.1 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Impor Perak Nitrat Indonesia
Impor
Tahun
Berat bersih (kg)
2004
2.725.000
2005
3.576.000
2006
4.305.000
2007
4.608.000
2008
6.719.000
(BPS: 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008)
1.2
Perumusan Masalah
Impor perak nitrat di Indonesia cenderung mengalami peningkatan setiap
tahunnya (dapat dilihat pada Tabel 1.1) karena industri domestik yang memproduksi
perak nitrat tidak dapat memenuhi kebutuhan di Indonesia. Hal ini dapat mengurangi
devisa negara. Mengingat Indonesia memiliki bahan baku perak mentah yang
berlimpah dan asam nitrat yang cukup banyak dan potensial mendorong untuk
dibuatnya suatu pra rancangan pabrik pembuatan perak nitrat di Indonesia.
1.3
Tujuan Pra Rancangan Pabrik
Secara umum, tujuan pra rancangan pabrik pembuatan Ultra Pure Perak Nitrat
dari Perak Mentah dan Asam Nitrat ini adalah menerapkan disiplin ilmu Teknik
Kimia khususnya di bidang perancangan, proses, dan operasi teknik kimia sehingga
dapat memberikan gambaran kelayakan pra rancangan pabrik pembuatan Ultra pure
Perak Nitrat dari Asam Nitrat dan Perak Mentah .
1.4
Manfaat Pra Rancangan Pabrik
Manfaat pra perancangan pabrik pembuatan Ultra pure Perak Nitrat dari Asam
Nitrat dan Perak Mentah adalah memberikan gambaran kelayakan dari segi
rancangan dan ekonomi pabrik sehingga akan mendukung pertumbuhan industri di
Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Download