BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Tungmung Textile Co (S) Pte Ltd Tung Mung Textile Co (S) Pte Ltd didirikan pada tahun 1971 di Singapura. Sejak saat itu, perusahaan ini telah berkembang dengan perubahan-perubahan yang signifikan di dalam sektor pasar, dari trend terbaru sampai kepada cara pemasaran. Di bawah kontrol manajemen tersentralisasi di Taipei, Tung Mung Textile terhubung secara global sebagai apparel provider terintegrasi yang menawarkan berbagai macam spektrum pilihan produk dan perkembangan yang luas. Pelanggan-pelanggannya meliputi Merk-merk terkemuka dalam bidang olahraga seperti Adidas, Nike, maupun supermarket besar. Tung Mung memiliki jaringan suplier kain yang terintegrasi dan selalu terkemuka dan konstan dalam mengembangkan dan meneliti kualitas kain terbaru. Tung Mung juga menawarkan kepada konsumen layanan desain dan serial pengembangan produk. 83 84 PT Tungmung Textile Bintan PT. Tungmung Textile merupakan perusahaan garment yg bergerak di bidang produksi dan pemasaran textile. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1971. Dengan lebih dari 30 tahun pengalaman, perusahaan ini telah berkembang menjadi sebuah perusahaan dalam skala luas dengan kantor cabang dan pusat pelayanan yang tersebar di seluruh indonesia maupun di luar negeri. Perusahaan ini berpusat di Taipei dengan nama Tuntex Incorporation. Perusahaan ini mempunyai 2 divisi yaitu Textile Division dan Apparel Division. Textile Division meliputi cabang di Taiwan dan di Thailand. Sedangkan Apparel Division meliputi cabang di Taiwan, China, Indonesia, Switzerland, Singapore, dan Vietnam. PT Tungmung Textile Bintan merupakan salah satu dari Apparel Division yang didirikan pada Oktober tahun 1999 dan beralamat di Jalan Raya Serang KM. 24 Balaraja-Tangerang Banten, Indonesia. Saat ini PT Tungmung Textile Bintan memiliki total karyawan sebanyak 468 orang yang tersebar dalam beberapa divisi. PT Tungmung Textile Bintan telah mendapatkan banyak penghargaanpenghargaan dari Adidas maupun penghargaan lain seperti : ¾ Adidas Quality Award 2001 & 2002 Penghargaan berupa sertifikat ini diberikan oleh pihak Adidas pada tahun 2001 dan 2002 atas kualitas barang dari PT Tungmung Textile yang dinilai sangat bagus. 85 ¾ Adidas AAFL Program 2005 2nd Runner Up Penghargaan AAFL (Apparel Asia Football League) yaitu penghargaan yang diberikan dalam bentuk piala oleh Adidas kepada PT Tungmung Textile Bintan sebagai 2nd Runner Up pada tahun 2005. ¾ Mother Day Award 2006 2nd Runner Up from Banten Province Penghargaan Mother Day Award diberikan oleh Gubernur Banten dalam bentuk piala pada tahun 2006 atas prestasi PT Tungmung Textile Bintan sebagai 2nd Runner Up tingkat provinsi dalam kategori perusahaan pembina tenaga kerja terbaik pemberdayaan perempuan dalam rangka memperingati Hari Ibu. ¾ SAKS Vendor of The Year 2001 Penghargaan yang diberikan dari SAKS dalam bentuk piala pada tahun 2001 atas prestasi PT Tungmung Textile Bintan di bidang penjualan yang sangat baik yaitu “Vendor of the Year 2001”. 86 3.1.2 Tujuan Perusahaan 3.1.2.1 Visi Perusahaan Pada era globalisasi ini, PT Tungmung Textile siap untuk menghadapi tantangan sebagai suatu perusahaan di dalam pasar global. Perusahaan bertujuan untuk tetap bisa berkompetisi tidak saja secara nasional tapi juga secara global dengan menerapkan pengembangan filosofi yang berkesinambungan di setiap sendi organisasi perusahaan. 3.1.2.2 Misi Perusahaan Misi PT Tungmung Textile Bintan adalah untuk menghantarkan produk berkualitas tinggi melalui jaringan distribusi yang terpadu. Semua produk-produk perusahaan melalui pemeriksaan mutu yang ketat sebelum dikirim dan didistribusikan ke pasar. Dengan begitu perusahaan dapat memberi keyakinan kepada pelanggan bahwa mereka mendapatkan produk dengan standar kualitas mutu yang tinggi. Pada saat yang sama jaringan distribusi perusahaan yang terpadu membuat perusahaan dapat memberikan respon yang cepat dan pelayanan yang aktif kepada seluruh pelanggan. Strategi ini menghasilkan pemahaman yang lebih baik kepada pasar lokal dan pelayanan yang lebih personal kepada seluruh pelanggan. 87 Hal tersebut juga membuat perusahaan dapat menentukan posisi stok produk perusahaan dengan lebih baik agar pengiriman barang ke seluruh pelanggan perusahaan yang berada di kota–kota besar di seluruh Indonesia bisa tepat waktu. Dengan petugas pelayanan pelanggan perusahaan yang terlatih dan profesional, perusahaan fokus untuk memberikan kepuasan total kepada pelanggan. Perusahaan juga melakukan kerja ekstra dengan secara berkesinambungan melakukan penelitian dan pengembangan dengan tujuan untuk memberikan konsep yang inovatif dan solusi yang kreatif untuk pelanggan. 3.1.3 Kegiatan Bisnis Perusahaan PT Tungmung Textile Bintan merupakan salah satu vendor Adidas yang bergerak dibidang garment dengan orientasi expor keluar dan garment yang dikerjakan merupakan sport–wear seperti T-Shirt, tanktop, celana, jaket, topi, dll. PT Tungmung mendapatkan bahan baku dengan cara mengimpor bahan–bahan tersebut langsung dari Singapura dan Taiwan. Adapun para pelanggan dari PT Tungmung adalah Perusahaan Adidas yang berasal dari luar negeri seperti USA dan Eropa maupun perusahaan–perusahaan Adidas dari dalam negeri. 88 3.1.4 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Tungmung Textile Bintan 89 3.1.5 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Adapun uraian pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing – masing bagian adalah sebagai berikut : 1. Operational Manager • Menyusun strategi yang terkait dengan kelangsungan operasional perusahaan • Memimpin dan mengawasi jalannya perusahaan • Mengambil keputusan atas semua kebijakan yang terjadi di perusahaan • Mengevaluasi dan membuat program pengembangan usaha perusahaan • Memimpin dan mengevaluasi kegiatan dan kinerja kepala-kepala divisi • Mengurus dan mengawasi kekayaan perusahaan • Menandatangani surat-surat keluar dan surat-surat internal yang bersifat prinsipil 2. Accounting • Membuat laporan keuangan • Menyetujui pengeluaran setiap departemen • Menyetujui biaya produksi • Menerima dan membayar setiap transaksi pembayaran dan penjualan • Menghitung dan membayar gaji staff 3. MD • Mendesain model pakaian untuk diproduksi 90 • Meneliti trend pakaian terbaru • Mengajukan proposal produksi ke bagian Production 4. Factory manager • Memastikan bahwa kegiatan pabrik berjalan sesuai jadwal • Bertanggung jawab atas pekerjaan di pabrik • Memeriksa laporan gabungan persediaan, pembelian, dan penjualan dari bagian management • Bertanggung jawab kepada operational manager 5. SOE • Memimpin dan menangani bagian security dan klinik 6. Lean • Bertanggung jawab mengurus kegiatan peminjaman oleh dan dari perusahaan 7. Q.A (Quality Assurance) • Memilih dan menggunakan alat yang tepat untuk pengukuran • Memastikan kualitas produk yang di produksi 8. Security • Bertanggung jawab atas keamanan diluar maupun di dalam pabrik • Bertanggung jawab atas keamanan mass tempat tinggal karyawan • Melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang keluar masuk pabrik maupun mass 9. Klinik 91 • Bertanggung jawab atas kesehatan karyawan pabrik • Menyediakan obat dan segala macam peralatan medikasi • Memberikan medikasi untuk karyawan pabrik yang mengalami injury 10. Production • Memimpin bagian poduksi secara keseluruhan • Menjalankan produksi produk pesanan • Mengatur dan menetapkan contoh barang yang akan diproduksi • Membuat laporan produksi untuk diserahkan kepada bagian Warehouse • Memimpin dan bertanggung jawab atas bagian mekanik, FNS, sewing, dan cutting 11. Management • Membuat laporan gabungan persediaan, pembelian, dan penjualan untuk dikirimkan kepada factory manager • Memimpin dan menangani bagian Warehouse, purchasing, production control, shipping, general affair, personalia, dan IT 12. Mekanik • Bertanggung jawab atas pemeliharaan mesin-mesin di pabrik • Melakukan cek terhadap kinerja mesin pabrik untuk periode waktu tertentu • Melakukan perbaikan apabila terdapat kerusakan pada mesin-mesin pabrik 13. FNS (Finishing) 92 • Bertanggung jawab untuk penyelesaian produk • Memastikan kelayakan produk untuk dikirim • Mengirimkan barang hasil produksi 14. Sewing • Menjahit kain sesuai ukuran dan bentuk yang telah ditentukan • Memberikan laporan apabila terjadi kerusakan pada mesin pada bagian mekanik 15. Cutting • Memotong kain sesuai dengan ukuran dan bentuk yang telah ditentukan • Memberikan laporan apabila terjadi kerusakan mesin Cutting pada bagian mekanik 16. Warehouse • Mengatur masalah penyimpanan produk yang telah dibeli oleh perusahaan • Mengawasi kebenaran penerimaan dan pengeluaran barang-barang untuk dan dari gudang • Membuat laporan perhitungan fisik untuk diberikan kepada bagian management 17. Purchasing • Mencari dan memilih pemasok • Mengecek dan membandingkan harga beli antar pemasok 93 • Membuat dan mengirimkan order pembelian ke Supplier (Purchasing Order / PO) • Mengurusi retur pembelian • Membuat dan memberikan laporan pembelian ke bagian management 18. Prod. Control • Seleksi bahan baku • Memperhatikan kinerja bagian produksi • Bertanggung jawab terhadap kuantitas output produksi 19. Shipping • Mengatur pengiriman barang yang dijual oleh perusahaan • Mengecek kelayakan barang jadi yang akan dikirimkan ke pelanggan • Melakukan pengiriman barang dari luar maupun ke luar negeri • Melakukan pengiriman barang dari luar maupun ke luar daerah • Membuat dan memberikan laporan penjualan ke bagian management 20. General affair • Menyetujui jadwal kerja karyawan • Memimpin dan menangani bagian umum, carpenter, dan driver 21. Personalia • Menyeleksi, merekrut dan melatih karyawan yang akan diterima • Menerapkan sistem penggajian dan tunjangan sosial karyawan • Menetapkan kebijaksanaan dan perencanaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia 94 22. IT • Melakukan back-up data • Menjaga keamanan database dan integritas data • Membuat dan memelihara program aplikasi yang digunakan perusahaan • Memperbaiki kesalahan/error yang ada pada aplikasi komputer • Melakukan pengaturan dan pemeliharaan jaringan komputer (LAN) dan akses internet perusahaan 23. Carpenter • Bertanggung jawab atas pemeliharaan pabrik • Melakukan perluasan pabrik dan mass apabila diminta • Melakukan perbaikan pada pabrik dan mass karyawan apabila terjadi kerusakan 24. Driver • Mengantarkan karyawan pabrik • Mengantarkan barang kepada konsumen 3.2 Gambaran Sistem Ini merupakan sistem yang ada dalam PT Tungmung Textile Bintan dari persediaan sampai dengan penjualan kepada Pelanggan. Jika Pelanggan melakukan PO maka akan langsung dikerjakan dalam sistem dan langsung dikirim kepada pelanggan. Sama jika terjadi pesanan untuk membeli dari bahan baku. 95 3.2.1 Data Flow Diagram Data Flow Diagram dalam perancangan basis data ini dibagi menjadi dua yaitu: 1. Diagram Context 2. Diagram Nol Gambar 3.2 Diagram Context Sistem Informasi Persediaan dan Penjualan pada PT Tungmung Textile Bintan 96 Gambar 3.3 Diagram Nol Sistem Informasi Persediaan dan Penjualan pada PT Tungmung Textile Bintan 97 3.2.2 Prosedur di Dalam Sistem Prosedur yang kami bahas di dalam sistem ini meliputi : 1. Prosedur Persediaan 2. Prosedur Penjualan 3.2.2.1 Prosedur Persediaan Prosedur sistem persediaan pada PT. Tungmung Textile dibagi menjadi beberapa bagian : 1. Prosedur perhitungan persediaan barang 2. Prosedur penerimaan bahan baku 3. Prosedur penerimaan barang jadi 3.2.2.1.1 Prosedur Perhitungan Persediaan Barang a. Bagian Warehouse menerima Laporan Pembelian dari Bagian Purchasing beserta Laporan Produksi dari Bagian Production dan akan menghitung secara fisik Stok Barang yang ada di gudang. b. Jika tidak sesuai dengan Laporan Pembelian atau Laporan Produksi, maka akan dikonfirmasi kepada Bagian Purchasing 98 atau Bagian Production sesuai dengan laporan yang diberikan masing-masing bagian. c. Tetapi jika sesuai dengan laporan maka Bagian Warehouse akan membuat Laporan Perhitungan Fisik sebanyak 2 rangkap 1. Rangkap pertama dikirimkan ke Bagian Akuntansi untuk diarsipkan. 2. Rangkap kedua dikirimkan kepada Management untuk memberikan laporan kepada Factory manager. d. Setelah Management menerima Laporan Perhitungan Fisik dari Bagian Warehouse maka berdasarkan laporan tersebut Management akan membuat Laporan Harian Persediaan Barang untuk diberikan kepada Factory manager. 99 Gambar 3.4 Prosedur Perhitungan Persediaan Barang 100 3.2.2.1.2 Prosedur Penerimaan Bahan Baku a. Bagian Warehouse menerima Surat Order Pembelian rangkap kedua dari Bagian Purchasing (rangkap pertama diberikan ke Supplier). b. Pada saat Penerimaan Bahan Baku dari Supplier, Bagian Warehouse menerima Faktur dan Surat Jalan dari Supplier. c. Bagian Warehouse akan melakukan pemeriksaan mengenai kondisi dan kuantitas Bahan Baku yang diterima berdasarkan Surat Order Pembelian yang diterima dan Surat Jalan dari Supplier. Apabila tidak sesuai, maka Bagian Warehouse akan mengkonfirmasi ke Supplier. d. Jika Bahan Baku sesuai, maka Bagian Warehouse akan menandatangani Surat Jalan dari Supplier sebagai bukti atas penerimaan Bahan Baku. e. Berdasarkan Bahan Baku yang diterima, Bagian Warehouse memperbaharui Kartu Gudang yang ada dan memberitahukan penambahan bahan baku ke Bagian Production. Surat Order Pembelian rangkap kedua akan diarsipkan pada Bagian Warehouse. f. Faktur dan Surat Jalan Supplier diserahkan ke Bagian Akuntansi. 101 g. Kemudian Bagian Akuntansi akan mencocokkan dengan SO pembelian yang diambil dari arsip, lalu melakukan pembayaran kepada Supplier. h. Bagian Akuntansi akan mencatat atau merekap transaksi yang terjadi ke dalam pengeluaran kas dan akan mengarsipkan Faktur dan Surat Jalan Supplier setelah dilakukan pembayaran kepada Supplier. 102 Gambar 3.5 Prosedur Penerimaan Bahan Baku 103 3.2.2.1.3 Prosedur Penerimaan Barang Jadi a. Pada saat Penerimaan Barang Jadi, Bagian Warehouse menerima laporan produksi dari Bagian Production. b. Bagian Warehouse akan melakukan pemeriksaan mengenai kondisi dan kuantitas Barang Jadi yang diterima berdasarkan laporan produksi yang diterima dari Bagian Production. Apabila tidak sesuai, maka Bagian Warehouse akan mengkonfirmasi ke Bagian Production. c. Apabila sesuai dengan laporan, maka berdasarkan Barang Jadi yang diterima, Bagian Warehouse akan memperbaharui Kartu Gudang yang ada dan memberitahukan penambahan Barang Jadi ke Bagian Penjualan (Shipping). d. Laporan produksi kemudian akan diserahkan kepada Bagian Akuntansi untuk membantu dalam penentuan Harga Pokok Produksi. e. Setelah itu Bagian Akuntansi akan menghitung Harga Pokok Produksi dan menentukan Harga Jual berdasarkan laporan produksi yang didapat. 104 Gambar 3.6 Prosedur Penerimaan Barang Jadi 105 3.2.2.2 Prosedur Penjualan Prosedur sistem penjualan pada PT. Tungmung Textile dibagi menjadi beberapa bagian : 1. Prosedur Penjualan Barang Jadi 2. Prosedur Retur Penjualan Barang Jadi 3.2.2.2.1 Prosedur Penjualan Barang Jadi a. Bagian Penjualan (Shipping) menerima PO dari Pelanggan yang mengidentifikasikan jenis dan kuantitas dari barang yang diminta oleh Pelanggan. Kemudian Bagian Penjualan (Shipping) akan mengirimkan PO ke Bagian Warehouse. b. Bagian Warehouse menerima PO dari Bagian Penjualan (Shipping). Berdasarkan PO, Bagian Warehouse akan melakukan pengecekan Barang. c. Jika Barang yang di order oleh Pelanggan tidak tersedia/tidak ada/tidak mencukupi, maka Bagian Warehouse akan melakukan penolakan terhadap order tersebut dan memberitahukannya kepada Bagian Penjualan (Shipping). Bagian Penjualan (Shipping) kemudian akan memberitahukan hal ini kepada Pelanggan. 106 d. Jika barang yang di order oleh Pelanggan tersedia, maka Bagian Warehouse akan menyiapkan barang dan membuat serta menandatangani Surat Keluar Barang sebagai bukti pengeluaran barang. e. Selanjutnya Bagian Warehouse akan memperbaharui daftar Stok Barang. Surat Keluar Barang dan barang kemudian diserahkan ke Bagian Penjualan (Shipping) f. Bagian Penjualan (Shipping) menerima Surat Keluar Barang beserta barang dari Bagian Warehouse. Bagian Penjualan (Shipping) selanjutnya akan memeriksa kondisi barang dan kuantitas barang yang diterima dari Bagian Warehouse. g. Bagian Penjualan (Shipping) akan membuat Faktur Penjualan sebanyak tiga rangkap dan Surat Jalan sebanyak dua rangkap : 1. Faktur Penjualan rangkap pertama, kedua dan ketiga dan Surat Jalan rangkap pertama dan kedua dikirimkan ke Pelanggan untuk ditandatangani oleh Pelanggan. Faktur Penjualan dan Surat Jalan rangkap pertama akan diserahkan kepada Pelanggan. 2. Faktur Penjualan rangkap ketiga akan diarsipkan pada Bagian Penjualan 3. Faktur Penjualan rangkap kedua dan Surat Jalan rangkap kedua dikirimkan ke Bagian Akuntansi 107 h. Selanjutnya, Bagian Penjualan (Shipping) mencatat atau merekap Transaksi Penjualan yang terjadi. i. Faktur Penjualan rangkap pertama dan Surat Jalan rangkap pertama beserta barang akan diserahkan ke Pelanggan, kemudian Bagian Akuntansi akan menerima Faktur Penjualan rangkap kedua dan Surat Jalan rangkap kedua beserta pembayaran dari Pelanggan. Setelah itu, Bagian Akuntansi akan mencatat atau merekap ke dalam penerimaan kas. 108 Gambar 3.7 Prosedur Penjualan Barang Jadi 109 Gambar 3.8 Prosedur Penjualan Barang Jadi (Lanjutan 1) 110 Gambar 3.9 Prosedur Penjualan Barang Jadi (Lanjutan 2) 111 3.2.2.2.2 Prosedur Retur Penjualan Barang Jadi a. Bagian Penjualan (Shipping) menerima memo retur penjualan beserta barang dari pelanggan. b. Bagian Penjualan (Shipping) akan memeriksa kondisi barang yang diretur. Apabila tidak terdapat cacat maka barang akan ditolak dan dikembalikan kepada pelanggan. c. Apabila terdapat cacat pada barang yang diretur, maka Bagian Penjualan (Shipping) akan membuat Surat Bukti Retur Penjualan sebanyak tiga rangkap : 1. Rangkap pertama dikirimkan ke Bagian Akuntansi 2. Rangkap kedua diarsipkan di Bagian Penjualan (Shipping) 3. Rangkap ketiga beserta barang dikirimkan ke Bagian Warehouse d. Bagian Warehouse menerima Surat Bukti Retur Penjualan rangkap ketiga beserta barang dari Bagian Penjualan e. Bagian Warehouse akan menghitung dan memeriksa Barang Jadi yang diretur oleh Pelanggan dan mengarsipkan Surat Bukti Retur Penjualan rangkap ketiga. f. Berdasarkan Surat Bukti Retur Penjualan, setelah dilakukan pengiriman Barang Jadi kembali kepada Pelanggan, Bagian Warehouse akan memperbaharui daftar Stok Barang Jadi. 112 g. Surat Bukti Retur Penjualan rangkap kedua akan diarsipkan sementara ke Bagian Penjualan (Shipping) untuk digunakan pada saat pengiriman Barang Jadi kembali kepada Pelanggan. h. Bagian Akuntansi menerima Surat Bukti Retur Penjualan rangkap pertama dari Bagian Penjualan. Kemudian Bagian Akuntansi akan mengarsipkan sementara Surat Bukti Retur Penjualan sampai Barang Jadi dikirim kembali kepada Pelanggan. 113 Gambar 3.10 Prosedur Retur Penjualan Barang Jadi 114 3.3 Analisis Kebutuhan Informasi Untuk menentukan kebutuhan sistem pada PT Tungmung Textile Bintan, kami melakukan wawancara langsung kepada bagian management dari PT Tungmung Textile Bintan yaitu ibu Cyntia selaku kepala Management yang memimpin langsung Bagian Warehouse dan Bagian Penjualan (Shipping). Dari hasil wawancara tersebut kami telah menyimpulkan beberapa hal yang diperlukan dan keinginan dari bagian Management untuk kemajuan divisi – divisi tersebut. 1. Bagian Warehouse Yang diperlukan 1. Suatu sistem yang dapat mengecek dan mencari daftar persediaan bahan baku maupun barang jadi yang cepat, akurat dan terkomputerisasi. Keinginan 1. Sistem basis data persediaan barang yang cepat, akurat dan terkomputerisasi. 2. Suatu sistem basis data yang dapat memudahkan staff dalam membuat laporan persediaan dengan lebih baik, cepat, dan akurat. 2. Bagian Penjualan (Shipping) Yang diperlukan 115 1. Suatu sistem yang dapat mencari data-data penjualan barang jadi dengan cepat, akurat dan terkomputerisasi. 2. Suatu sistem yang memiliki database pelanggan, dan database penjualan yang cepat, akurat dan terkomputerisasi. 3. Suatu sistem basis data yang dapat memudahkan staff dalam membuat laporan penjualan dengan lebih baik, cepat, dan akurat. Keinginan 1. Sistem basis data penjualan yang cepat, akurat, dan terkomputerisasi 2. Sistem basis data pelanggan, karyawan, informasi persediaan yang cepat, akurat dan terkomputerisasi. Pelanggan Merupakan entitas yang berisikan informasi tentang pelanggan dari PT Tungmung Textile Bintan. Jenis_Pelanggan Merupakan entitas yang memberikan informasi tentang jenis-jenis pelanggan yang terdaftar di PT Tungmung Textile Bintan. Supplier Merupakan entitas yang memberikan informasi tentang Supplier bahan baku dari PT Tungmung Textile Bintan. 116 Karyawan Merupakan informasi entitas tentang yang karyawan memberikan dari PT Tungmung Textile Bintan. Jabatan Merupakan entitas yang memberikan informasi tentang jabatan karyawan dari PT Tungmung Textile Bintan. Bahan_Baku Merupakan entitas yang memberikan informasi tentang bahan baku pada PT Tungmung Textile Bintan. Barang_Jadi Merupakan entitas yang memberikan informasi tentang barang jadi pada PT Tungmung Textile Bintan. Jenis_Barang Merupakan entitas yang memberikan informasi tentang jenis-jenis barang jadi yang ditawarkan oleh PT Tungmung Textile Bintan. Penggunaan Merupakan entitas yang berisi informasi penggunaan bahan baku yang ada di PT Tungmung Textile Bintan. Penjualan Merupakan entitas yang memberikan 117 informasi tentang penjualan barang jadi yang dilakukan oleh PT Tungmung Textile Bintan. Retur_Penjualan Merupakan informasi entitas tentang yang retur memberikan (pengembalian) barang jadi yang rusak atau tidak sesuai kepada PT Tungmung Textile Bintan. Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan Informasi 3.4 Permasalahan yang Dihadapi Dari hasil analisis terhadap sistem yang sedang berjalan pada PT Tungmung Textile Bintan, permasalahan yang dihadapi antara lain : • Terjadinya ketidakkonsistenan data, sehingga masih ditemukannya data-data yang didokumentasikan tidak sesuai dengan data yang ada, baik itu di dalam bagian persediaan maupun penjualan barang. • Terjadinya keterlambatan waktu untuk menganalisa laporannya, yang seharusnya dapat dianalisa lebih cepat untuk pembuatan keputusan. Hal ini tentu saja menimbulkan kesulitan bagi kinerja perusahaan untuk ke depannya. • Kesulitan untuk memperoleh informasi mengenai persediaan maupun penjualan barang karena harus mencari dari banyak berkas yang disimpan terpisah. 118 • Data yang disimpan di dalam perusahaan dalam bentuk dokumen-dokumen, dimana keamanan terhadap data sangat kurang. Perubahan data dan hilangnya data bisa saja terjadi. 3.5 Solusi Pemecahan Masalah Melihat masalah-masalah yang terjadi pada PT Tungmung Textile Bintan, maka diusulkan suatu pemecahan masalah dengan membuat sebuah rancangan sistem basis data berbasis web yang mampu menjaga integritas data dan memudahkan sinkronisasi antara bagian penjualan dan bagian persediaan dengan lebih baik, cepat, akurat dan terkomputerisasi. Dengan adanya sistem basis data berbasis web ini diharapkan masalahmasalah yang dihadapi perusahaan seperti ketidakakuratan data dan kesulitan mendapatkan informasi persediaan dan penjualan produk, redudansi data dan keamanan data dapat diatasi dengan baik.