Hubungan Perilaku Belajar dengan Prestasi Akademik Mahasiswa

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan
peserta didik (mahasiswa), untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung
dalam
lingkungan
tertentu.
Interaksi
pendidikan
berfungsi
membantu
pengembangan seluruh potensi, kecakapan dan karakteristik peserta didik, baik
berkenaan dengan segi intelektual, sosial afektif, maupun fisik metodik. Proses
pendidikan ini bisa berlangsung dalam lingkungan pendidikan yaitu lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Orang tua, guru, para pimpinan dan orang
dewasa lainnya dalam masyarakat merupakan para pendidik, karena mereka
minimal berperan memberi contoh atau teladan kepada anak-anak dan remaja.
Pendidikan Ekonomi ditujukan untuk mahasiswa agar menjadi seorang guru
yang professional. Dalam mewujudkan hal ini intitusi pendidikan harus
meningkatkan kualitas pendidikannya. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan
diharapkan mahasiswa mampu memiliki tingkat pemahaman mata kuliah akuntansi
yang baik sehingga saat bekerja memiliki kinerja yang baik. Pendidikan bertujuan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, juga sekaligus meningkatkan harkat dan
martabat manusia. Melalui pendidikan itulah diharapkan tercapai peningkatan
kehidupan manusia kearah yang sempurna. Seperti tujuan pendidikan yang tertuang
dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
1
Pendidikan tinggi memegang peranan yang sangat penting untuk
menumbuhkan kemandirian seseorang dalam proses belajar yang diiikutinya.
Beberapa proses di dalam pendidikan, salah satunya kegiatan belajar, kegiatan
belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Menurut Gagne dalam bukunya
“The Conditions of Learning”(1977) pengertian dari belajar yaitu.
“Belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan
dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya berada dari
sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah
melakukan tindakan yang serupa”.1
“Meningkatnya mutu pendidikan di sebuah universitas
berkaitan secara langsung dengan mahasiswa sebagaiobjek
pendidikan.Keberhasilan pendidikan disebuah universitas dapat
dilihat dari prestasi mahasiswa dalam belajarnya.Hal ini
mengungkapkan bahwa salah satu indikator untuk melihat kualitas
pendidikan diantaranya adalah dengan melihat prestasi akademik
siswanya.Realisasinya adalah peningkatan prestasi belajar, baik
ditingkatsekolah dasar, sekolah menengah pertama,sekolah
menengah atas maupun diperguruantinggi”.2
“Permasalahan yang sering timbul adalah dalam proses
belajar mengajar sering ditemukan mahasiswa yang tidak dapat
meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan
inteligensinya. Ada mahasiswa yang mempunyai kemampuan
inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif
rendah, Namun ada mahasiswa yang walaupun kemampuan
inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar yang
relatif tinggi. Dapat disimpulkan bahwa taraf inteligensi bukan
merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan
seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi”.3
Beberapa gejala problematis tersebut, menunjukkan bahwa kualitas belajar
di perguruan tinggi seringkali dipertanyakan dalam hal mencetak tenaga yang
1 Menurut Gagne dalam bukunya “The Conditions of Learning 1977’ pengertian dari belajar.
2 Slameto.2003. Belajar dan Faktor – faktor yang mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta.Hal.1.
3 Prasetyo, Didik. 2014. “Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Perilaku Belajar Terhadap Prestasi
Akademik Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya.”Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB 2014.
2
profesional, apakah mampu menjawab kebutuhan dunia kerja. Para lulusan
perguruan tinggi banyak mengalami perception gap, yaitu perbedaan pandangan
dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di dunia kerja.
“Mengkritisi pendidikan tinggi di bidang/ilmu Akuntansi
bahwaoutput mahasiswa kurang memiliki ketrampilan dan
orientasi profesional yang diperlukan guna mengimplementasikan
pengetahuan yang diserap di bangku kuliah ke dunia kerja.
Kelemahan ini diperparah lagi dengan kondisi bahwa mahasiswa
kurang mendapat pendidikan yang memadai dalam ketrampilan
intelektual, komunikasi serta interpersonal”.4
Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Proses
belajar itu sendiri memerlukan perilaku belajar yang sesuai dengan tujuan
pendidikan. Dengan perilaku belajar yang sesuai, tujuan pendidikan dapat dicapai
secara efektif dan efesien sehingga sukses atau tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan tergantung pada perilaku belajar seseorang, apakah itu mengarah
kepada yang lebih baik ataukah sebaliknya, direncanakan atau tidak. Hasil belajar
masih sering diidentikkan dengan nilai yang diperoleh. Prestasi akademik seorang
mahasiswa diukur dengan menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Nilai
yang diperoleh peserta didik (mahasiswa) itu sendiri memiliki fungsi ganda, sebagai
ukuran keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah sekaligus sebagai
alat evaluasi keberhasilan mata kuliah itu sendiri. Seringkali Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) yang diperoleh mahasiswa dijadikan sebagai indikator kesuksesan
mahasiswa dalam menempuh kuliahnya. Namun perlu diingat juga bahwa IPK
4 Hastuti, Theresia Dwi. 2003. “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Perilaku Belajar
TerhadapTingkat Pemahaman Akuntansi.”Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 2 no.3.
3
mungkin bukan satu-satunya ukuran keberhasilan pencapaian tujuan mata kuliah
dalam mengubah pengetahuan dan perilaku belajar mahasiswa.
“Penelitian Jayadi tentang perilaku belajar yang diukur dari
kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku,
kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian
berpengaruh
secara
signifikan
berpengaruh
terhadap
pemahaman”.5
Kemampuan akademik bawaan seperti nilai rapor dan prediksi kelulusan
Perguruan Tinggi tidak memprediksi seberapa baik kinerja seseorang yang sudah
bekerja atau seberapa tinggi kesuksesan yang diraih. Sebaliknya, seperangkat
kecakapan khusus seperti empati, disiplin diri dan inisiatif mampu membedakan
orang sukses dengan mereka yang berprestasi biasa-biasa saja (faktor kecerdasan
emosional/EQ).
“Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif bukan
hanya hasil kematangan organism, bukan pula pengaruh
lingkungan semata, melainkan hasil interaksi diantara
keduanya.Jean Piaget juga mengatakan bahwa individu dapat
membangun secara aktif dunia mereka sendiri. Dalam pandangan
Piaget, terdapat dua proses yang mendasari perkembangan
individu, yaitu pengorganisasian dan penyesuaian (adaptasi).6
Teori ini berkaitan dengan perilaku belajar mahasiswa yang masing-masing
mempunyai perilaku berbeda dalam mengorganisasi dan beradaptasi dalam proses
belajarnya. Perilaku belajar mahasiswa ini, diduga mempengaruhi prestasi
akademik mahasiswa yang di proksikan dengan indeks prestasi mahasiswa.
5 Jayadi, A Rizal. 2013. “Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Perilaku Belajar Terhadap
Pemahaman Akuntansi (Studi pada Mahasiswa Akuntansi Program S1 Universitas Brawijaya).”Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FEB Vol 2, No 1.
6 Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pebelajaran. Jakarta: Erlangga.
4
Sebagai salah satu lembaga kependidikan yang mempunyai peranan besar
dalam meningkatkan prestasi akademik pelajar, perguruan tinggi dituntut dapat
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu institusi lembaga
pendidikan di Jawa Tengah adalah Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW),
yang salah satu jurusannya adalah Pendidikan Ekonomi. Pendidikan Ekonomi
UKSW dituntut tidak hanya menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pendidikan
dan memiliki kompetensi yang tinggi, tetapi juga diharapkan kelak menjadi seorang
guru yang profesional, mengajar dan mendidik para peserta didiknya. Beberapa hal
untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya faktor-faktor yang mendukung, salah
satunya adalah perilaku belajar mahasiswa. Kebiasaan mengikuti pelajaran,
kebiasaan membaca buku, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi
ujian adalah beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa.
Dilihat dari kualitas input peserta pendidikannya, mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana dapat dianggap memiliki kualitas yang
tinggi. Hal ini dikarenakan untuk dapat mengikuti pendidikan di UKSW, para
mahasiswa tersebut sudah lolos dariberbagai seleksi mulai dari tingkat pendidikan
terendah yaitu sekolah dasar (SD), berlanjut ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi
yaitu sekolah menengah pertama (SMP) dan kemudian sekolah menengah atas
(SMA). Dengan demikian, para mahasiswa tersebut tentu termasuk ke dalam
kelompok sumber daya manusia dengan kualifikasi tinggi. Didukung dengan
berbagai fasilitas yang tersedia, para mahasiswa yang mengikuti pendidikan di
Fakultas Ekonomi UKSW diharapkan dapat mengukir prestasi akademik yang
tinggi.
5
Seharusnya, ketika kualitas dasar para mahasiswa yang tinggi tersebut
dikombinasikan dengan pendidikan yang mereka terima dan didukung oleh
kelengkapan fasilitas dan sarana-prasarana yang memadai, pestasi akademik yang
mereka raih akan tinggi, ditunjukkan dengan nilai IPK yang mereka dapatkan setiap
semesternya. Senyatanya, prestasi akademik para mahasiswa tersebut banyak yang
tidak sesuai dengan harapan. Banyak mahasiswa yang capaian prestasi
akademiknya relatif rendah dan tidak sesuai dengan tingkat kecerdasan mereka. Hal
ini merupakan bukti bahwa tingkat kecerdasan saja bukan menjadi penentu tinggi
rendahnya capaian prestasi akademik mahasiswa. Ada faktor lain yang berpengaruh
terhadap capaian prestasi akademik ini, salah satunya adalah perilaku belajar.
Adanya perilaku belajar yang baik, akan dapat menghasilkan mahasiswa
pendidikan ekonomi yang berkualitas. Berkaitan dengan hal tersebut, pihak fakultas
juga perlu untuk mengetahui bagaimana sebenarnya perilaku belajar mahasiswa
FKIP Pendidikan Ekonomi yang baik. Sehubungan dengan latar belakang yang
telah diuraikan di depan, maka penulis tertarik untukmelakukan penelitian
mengenai perilaku belajar Mahasiswa FKIP UKSW. Penelitian ini merupakan
pemugaran dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nugroho, Paskah I, dan
Ruel Gibson Aditya (2009) yang berjudul “Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap
Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi”.7 Hasil penelitian ini diharapkan pula
dapat memberikan umpan balik kepada fakultas dalam kaitannya dengan mencapai
tujuan akademik, agar dapat menghasilkan lulusan pendidikan ekonomi yang
7 Nugroho, Paskah I, dan Ruel Gibson Aditya. 2009. “Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Prestasi
Akademik Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UKSW”, Skripsi: Fakultas Ekonomi UKSW.
9
Hamalik, O. 1983 “Metode Belajar & Kesulitan Belajar” hal.139
6
berkualitas dimata masyarakat, dan dapat membantu fakultas dalam peningkatan
mutu pendidikan.
1.2. Permasalahan Penelitian
Permasalahan yang sering dirasakan oleh seorang mahasiswa adalah tidak
sesuainya kemampuan intelegensinya dengan pencapaian prestasi belajar.
Perbedaaan prestasi belajar ditunjukan dengan perbedaan nilai IPK (Indeks Prestasi
Kumulatif yang didapat oleh masing-masing mahasiswa. Prestasi akademik yang
dicapai seorang mahasiswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhinya, baik dari dalam diri mahasiswa itu sendiri maupun faktor dari
luar.
“Salah satu faktor yang bersumber dari dalam diri sendiri adalah
kebiasaan belajar, atau lebih tepatnya sering disebut perilaku belajar”.9 Perilaku
belajar merupakan kebiasaan belajar seorang individu yang dilakukan secara
berulang-ulang sehingga berlangsung secara spontan. Perilaku belajar yang baik
dan benar diharapkan mampu membuat seorang mahasiswa mencapai prestasi
akademik yang tinggi dan sesuai dengan tingkat kecerdasan mereka.Sedangkan,
pengembangan perilaku belajar yang tidak baik atau tidak sesuai dengan tingkat
kecerdasan seorang mahasiswa, dapat membuat capaian prestasi menjadi kurang
optimal.
Berdasarkan gejala problematis yang dapat ditemui berdasarkan observasi
yang dilakukan oleh peneliti terhadap beberapa mahasiswa FKIP Pendidikan
Ekonomi UKSW Salatiga angkatan 2012-2015 antara lain :
7
1. Berdasarkan wawancara, saya menemui beberapa mahasiswa angkatan
2012, 2013 mengembangkan perilaku belajar yang baik seperti rajin
mengikuti kuliah, belajar mandiri di perpustakaan maupun membaca
referensi buku pelajaran, sedangkan ada beberapa mahasiswa angkatan
2014, 2015mengembangkan perilaku belajar yang kurang baik seperti dua
kali tidak hadir tanpa keterangan, memiliki minat baca yang rendah, namun
rajin mengunjungi perpustakaan,
2. Berdasarkan pengamatan saat mengunjungi perpustakaan saya menemui
beberapa mahasiswa angkatan 2015 yang benar-benar mengunjungi
perpustakaan untuk mencari tugas, dan mencari bahan lainnya, sedangkan
beberapa mahasiswa angkatan 2013 mengunjungi perpustakaan tidak hanya
membaca buku saja tetapi chatting.
3. Berdasarkan wawancara saya menemui beberapa mahasiswa yang minat
baca mereka sangat kurang, namun untuk mengunjungi perpustakaan rajin
dan tingkat kehadirannya baik.
Berdasarkan gejala problematis tersebut, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang “Hubungan Perilaku Belajar dengan
Prestasi Akademik Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga Angkatan
2012-2015 Semester 1 (ganjil) Tahun Ajaran 2014-2015”.
Permasalahan tentang hubungan perilaku belajar dengan prestasi
akademik sudah dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Hanifan
dan Sukry pada tahun 2001 mengenai pengaruh perilaku belajar terhadap
prestasi akademik.Perilaku belajar diukur dengan 4 indikator, yaitu
8
kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan
ke perpustakaan dan kebiasaan menghadapi ujian.Sedangkan prestasi
akademik diukur dengan indikator IPK. Hasil dari penelitian tersebut secara
serentak mengungkapkan dari keempat indikator perilaku belajar tersebut
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademik
mahasiswa.
Berdasarkan penjelasan dan gejala problematis yang telah diuraikan, dapat
dirumuskan beberapa masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1.
Seberapa besar prestasi akademik mahasiswa FKIP Pendidikan Ekonomi
UKSW salatiga angkatan 2012-2015 pada semester I (ganjil) tahun ajaran
2014/2015?
2.
Apakah ada hubungan antara perilaku belajar dengan prestasi akademik
mahasiswa FKIP Pendidikan Ekonomi UKSW Salatiga angkatan 20122015 semester 1 (ganjil) tahun ajaran 2014/2015?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji hubungan perilaku belajar dengan
prestasi akademikmahasiswa di FKIP Pendidikan Ekonomi UKSW Salatiga.Tujuan
dari penelitan merupakan instrumen yang digunakan untuk menjawab atau
membuktikan kebenaran rumusan masalah di atas.
Adapun tujuan dari penelitian ini yang sesuai dengan instrumen perilaku
belajar mahasiswa adalah sebagai berikut:
9
1.
Mengetahui Seberapa besar prestasi akademik mahasiswa FKIP
Pendidikan Ekonomi UKSW salatiga.
2.
Mengetahui hubungan antara perilaku belajar dengan prestasi akademik
mahasiswa FKIP Pendidikan Ekoonomi UKSW Salatiga.
1.4. Manfaat Penelitian
a.
Manfaat Teoritis
1.
Memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya pendidikan.
2.
Hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
mengadakan penelitian selanjutnya yang lebih luas dan mendalam.
b. Manfaat Praktis
1.
Bagi Penulis, sebagai tambahan untuk memperdalam kemampuan
dalam penelitian, di dalam hasil penelitian ini agar penulis dapat
memperoleh informasi tentang hubungan perilaku belajar mahasiswa
FKIP Pendidikan Ekonomi di UKSW Salatiga.
2.
Bagi Mahasiswa, Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan dan
memperluas pengetahuan mahasiswa, serta mahasiswa dapat
mengetahui sejauh mana hubungan perilaku belajar terhadap prestasi
akademik. Penelitian ini sekaligus memberikan informasi tentang
perilaku belajar yang ideal yang seharusnya diterapkan mahasiswa
dalam menempuh studinya.
3.
Bagi Fakultas penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
bagaimana sebaiknya fakultas, terutama dalam hal ini progdi FKIP
10
Pendidikan
Ekonomi
agar
dapat
meningkatkan
kualitas
pendidikannya sehingga dapat memacu perilaku belajar mahasiswa.
11
Download