Reborn: Enriching People`s Lives in the Digital Era

advertisement
Reborn:
Enriching People's
Lives in the Digital Era
Laporan Tahunan 2015
Indosat Ooredoo
1
2015 Annual Report
Pada tahun 2015, kami meluncurkan identitas baru menjadi
Indosat Ooredoo sebagai bagian dari transformasi
komprehensif kami menjadi perusahaan terkemuka
dalam layanan digital, dengan visi menjadi perusahaan
telekomunikasi digital yang terkemuka di Indonesia.
“PT Indosat Tbk” akan digunakan bergantian dengan
“Indosat Ooredoo”, “Perusahaan”, “Kami”, atau “Kita” dalam
laporan tahunan ini.
Indosat Ooredoo
2
2015 Annual Report
Memperkenalkan
Pada tahun 2015, kami mengawali perjalanan baru
sebagai Indosat Ooredoo, sebuah nama yang
melambangkan perpaduan dua merek terkemuka
dan proses evolusi kami yang melampaui fungsi
telekomunikasi untuk melibatkan, memberdayakan dan
memperkaya masyarakat melalui solusi digital.
Indosat Ooredoo
1
2015 Annual Report
Layanan dan produk
yang membebaskan
Mudah digunakan dan relevan, layanan
yang memungkinkan para pelanggan
kami dengan penuh kepastian melakukan
koneksi dan memperoleh manfaat dari
perekonomian digital
Nikmati lagu
dengan cara baru
Indosat Ooredoo
2
2015 Annual Report
Indosat Ooredoo
3
2015 Annual Report
Jaringan data
yang unggul
Jaringan mobile dan serat optik terkuat
dan paling dapat diandalkan, memberikan
pengalaman data terbaik yang merupakan
hal penting bagi para pelanggan kami
Mbps
kecepatan unduh
Indosat Ooredoo
4
2015 Annual Report
Mbps
kecepatan unggah
Jaringan 4G Tercepat
di Indonesia*
Indosat Ooredoo
5
2015 Annual Report
*) Speed Test Award oleh Ookla, Februari 2016
Memperlakukan
pelanggan
sebagai sahabat
Kami menempatkan diri kami di posisi
pelanggan, sehingga dapat mengantisipasi lebih
baik kebutuhan mereka dalam dunia digital yang
terus berubah
juta
pelanggan
Indosat Ooredoo
6
2015 Annual Report
Indosat Ooredoo
7
2015 Annual Report
Daftar Isi
1
Ikhtisar
4
10
Ikhtisar Keuangan
12
Ikhtisar Operasional
14
Ikhtisar Saham dan Obligasi
16
Penghargaan 2015
18
Peristiwa Penting
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
52
Tinjauan Operasional
53
Seluler
56
Multimedia Interaktif, Data dan
Internet (MIDI)
Laporan
Manajemen
60
Jasa Telekomunikasi Tetap
62
Layanan Digital
22
Laporan Komisaris Utama
66
Sumber Daya Manusia
70
Jaringan
28
Laporan Direktur Utama & CEO
33
Surat Pernyataan
Pertanggungjawaban
72
Tinjauan Keuangan
2
5
3
Profil Perusahaan
37
Sekilas Perusahaan
38
Visi, Misi & Nilai
40
Rekam Jejak
42
Produk dan Layanan
46
47
Struktur Grup Perusahaan,
Komposisi Pemegang Saham &
Entitas Anak
Sertifikasi
47
Karyawan
48
Struktur Organisasi
Indosat Ooredoo
8
Tata Kelola
Perusahaan
111
Tata Kelola Perusahaan di Indosat
Ooredoo
125
Risiko yang Dihadapi oleh
Perusahaan
143
Proses Perkara Hukum
150
Laporan Komite Audit
152
Laporan Komite Manajemen
Risiko
153
Laporan Komite Nominasi dan
Remunerasi
154
Laporan Komite Anggaran
155
Tangggung Jawab Sosial
Perusahaan
2015
Laporan
Annual
Tahunan
Report2015
6
Laporan Keuangan
Konsolidasian
160
Laporan Keuangan Konsolidasian
7
Data Perusahaan
284
Informasi Bagi Pemegang Saham
286
Anak Perusahaan
288
Profil Dewan Komisaris
294
Profil Direksi
298
Profil Chief
301
Profil Tenaga Ahli IndependenKomite Audit
302
Referensi OJK
8
Laporan
Keberlanjutan
314
Laporan Keberlanjutan
Indosat Ooredoo
9
Laporan
2015 Annual
Tahunan
Report2015
Bab 1 - Ikhtisar
Ikhtisar Keuangan
Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian (Rp miliar)
Pendapatan
Beban
Laba Usaha
2013
2014
2015
23.855,3
24.085,1
26.768,5
(22.352,8)
(23.438,3)
(24.406,4)
1.502,5
646,8
2.362,1
Beban Lain–Lain–Bersih
(4.843,1)
(2.608,8)
(4.147,9)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan
(3.340,6)
(1.962,0)
(1.785,8)
668,6
83,8
622,3
(2.672,0)
(1.878,2)
(1.163,5)
116,2
130,2
146,5
(2.788,2)
(2.008,4)
(1.310,00)
Jumlah Saham Beredar (dalam Jutaan Lembar Saham)
5.433,9
5.433,9
5.433,9
Laba (Rugi) per Saham Dasar yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik
Perusahaan (dalam rupiah, jumlah penuh)
(513,11)
(369,60)
(241,08)
10.369,3
10.033,1
11.473,3
54.566,0
53.269,7
55.388,5
42.190,1
40.775,9
41.821,7
Modal Kerja
(6.325,1)
(12.556,8)
(10.133,9)
Jumlah Liabilitas
37.794,9
38.971,1
42.124,7
Manfaat Pajak Penghasilan–Bersih
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan
Non–pengendali
Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik
Perusahaan
EBITDA
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Rp miliar)
Jumlah Aset
Aset Tetap–Bersih
Kepentingan Non-pengendali
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik
Perusahaan
597,6
680,7
781,0
16.173,5
13.617,9
12.482,8
6,3%
2,7%
8,8%
9,3%
4,8%
18,9%
Rasio Operasional (%)
Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha
Laba Usaha terhadap Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada
Pemilik Perusahaan
2,8%
1,2%
4,3%
Marjin EBITDA
43,5%
41,7%
42,9%
Marjin Laba (Rugi) Bersih yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik
Perusahaan
-11,7%
-8,3%
-4,9%
Pengembalian Modal yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik
Perusahaan
-17,2%
-14,8%
-10,5%
-5,1%
-3,8%
-2,4%
53,1%
40,6%
49,5%
1,70x
1,91x
2,09x
Laba Usaha terhadap Jumlah Aset
Pengembalian Aset yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik
Perusahaan
Rasio Finansial (%)
Rasio Lancar
Rasio Hutang Kotor terhadap Ekuitas
< 2,50x
Rasio Hutang Kotor terhadap EBITDA
< 3,50x
Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset
2,71x
2,73x
2,42x
69,3%
73,2%
76,1%
34,52
N/A*
N/A*
7/29/13
N/A*
N/A*
Dividen per Saham (Rp)
Final
Tanggal Pembayaran
*Tidak ada dividen yang dibayarkan di tahun 2015.
Indosat Ooredoo
10
Laporan Tahunan 2015
Pendapatan
Beban
(Rp miliar)
(Rp miliar)
26.768,5
2015
24.085,1
2014
23.438,3
2014
23.855,3
2013
24.406,4
2015
22.352,8
2013
Laba Usaha
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan
(Rp miliar)
(Rp miliar)
2.362,1
2015
646,8
2014
1.502,5
2013
2015
(1.785,8)
2014
(1.962,.0)
2013
(3.340,6)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat
Diatribusikan Kepada Entitas Induk
Laba (Rugi) per Saham Dasar yang Dapat
Diatribusikan Kepada Entitas Induk
(Rp miliar)
(Rp miliar)
2015
(1.310,0)
2015
(241,08)
2014
(2.008,4)
2014
(369,60)
2013
(2.788,2)
2013
(513,11)
Indosat Ooredoo
11
Laporan Tahunan 2015
Bab 1 - Ikhtisar
Ikhtisar Operasional
Seluler
Unit
2014
Perubahan (%)
2015
Perubahan (%)
Pelanggan Prabayar
Juta pelanggan
62,4
6,2%
69,0
10,5%
Pelanggan Pascabayar
Juta pelanggan
0,8
2,3%
0,7
-4,2%
Total Pelanggan
Juta pelanggan
63,2
6,1%
69,7
10,3%
ARPU Prabayar
Rp
25.323
-1,8%
24.479
-3,3%
ARPU Pascabayar
Rp
134.242
-19,1%
132.573
-1,2%
ARPU Gabungan
Rp
27.198
-1,2%
26.045
-4,2%
Pelanggan Prabayar
pelanggan
37.259
-44,5%
n/a
n/a
Pelanggan Pascabayar
pelanggan
39.903
-10,7%
n/a
n/a
Total Pelanggan
pelanggan
77.162
-31,0%
n/a
n/a
ARPU Prabayar
Rp
22.221
-18,0%
n/a
n/a
ARPU Pascabayar
Rp
27.466
-7,1%
n/a
n/a
ARPU Gabungan
Rp
24.548
-12,3%
n/a
n/a
Telepon Tetap Nirkabel
SLI
Trafik Outgoing
(000) min
-
-
-
-
Trafik Incoming
(000) min
1.769.383
-7,2%
1.773.608
0,2%
Total Trafik
(000) min
1.769.383
-7,2%
1.773.608
0,2%
Rasio Incoming/Outgoing
MIDI
Wholesale
Sirkit Sewa Internasional Kecepatan Tinggi
Mbps
94.338
111,9%
131.163
39,0%
Sirkit Sewa Domestik Kecepatan Tinggi
Mbps
129.461
-1,6%
145.138
12,1%
Transponder
Mhz
1.119
8,6%
1.126
0,6%
IPVPN
Mbps
4.197
13,1%
9.903
136,0%
Internet
Mbps
43.653
-3,2%
69.606
59,5%
Frame Relay
Mbps
2
-50,0%
-
-100,0%
Lintasarta
High Speed Leased Line SDL
64Kbps
3.948.164
16,9%
7.052.067
78,6%
Frame Relay
64Kbps
114.684
-14,4%
99.722
-13,0%
VSAT
64Kbps
156.547
14,1%
166.744
6,5%
IPVPN
64Kbps
1.423.541
34,4%
1.822.832
28,0%
3.614.0
-8,2%
3.527.0
-2,4%
IM2
Internet Dial Up
pelanggan
Internet Dedicated
sambungan
701.0
2,6%
762.0
8,7%
IPVPN
sambungan
330.0
-2,7%
348.0
5,5%
Karyawan (tetap dan tidak tetap termasuk
karyawan anak Perusahaan)
orang
4.185
-0,4%
4.320
3,2%
Gerai Indosat Ooredoo (Ex Galeri)
service center
107
-8,5%
100
-6,5%
Gerai Indosat Ooredoo (Ex Griya)
service center
45
-40,0%
29
-35,6%
Kios Layanan & Penjualan Indosat (KILAT)
service center
115
-15,4%
72
-100,0%
Indosat Ooredoo
12
Laporan Tahunan 2015
Ikhtisar Operasional
Komposisi Pelanggan Selular
ARPU Seluler Gabungan
(juta)
(rupiah)
2015
2014
69,0
24.479
0,7
132.573
2015
69,7
26.045
62,4
25.323
0,8
134.242
2014
63,2
27.198
Sirkit Sewa Internasional Kecepatan Tinggi
Sirkit Sewa Domestik Kecepatan Tinggi
(Mbps)
(Mbps)
2015
131.163
2015
145.138
2014
94.338
2014
129.461
85,358
Internet-MIDI/Wholesale*
Penggunaan Data Seluler
(Mbps)
(terabytes)
2015
69.606
2015
199.054
2014
43.653
2014
85.358
*Hanya Indosat
85,358
30,517
Indosat Ooredoo
13
Laporan Tahunan 2015
Prabayar
Pascabayar
Total
Bab 1 - Ikhtisar
Ikhtisar Saham
Harga
Volume
7.000
33.930.300
2.500.000
6.000
5.000
2.000.000
4.000
1.500.000
3.000
1.000.000
2.000
500.000
1.000
0
0
1/1/15
1/2/15
1/3/15
1/4/15
1/5/15
1/6/15
1/7/15
Volume
1/8/15
1/9/15
Harga
1/10/15
1/11/15
1/12/15
Indeks
Harga Saham per Triwulan di BEI (Rp/Saham)
Periode
Jumlah
Saham
Beredar
Kapitalisasi
Pasar
(Rp miliar)
Harga Saham
Tertinggi (Rp)
Harga Saham
Terendah
(Rp)
Harga Saham
Penutupan
(Rp)
Jumlah
Perdagangan
Triwulan Pertama 2014
5.433.933.500
21.464
4.295
3.830
3.950
3.252.500
Triwulan Kedua 2014
5.433.933.500
20.024
4.145
3.685
3.685
1.595.600
Triwulan Ketiga 2014
5.433.933.500
20.676
4.150
3.585
3.805
77.900
Triwulan Keempat 2014
5.433.933.500
22.007
4.190
3.100
4.050
4.879.300
Triwulan Pertama 2015
5.433.933.500
23.176
4.485
3.850
4.265
186.900
Triwulan Kedua 2015
5.433.933.500
21.736
4.185
3.555
4.000
919.700
Triwulan Ketiga 2015
5.433.933.500
20.377
4.395
3.500
3.750
595.600
Triwulan Keempat 2015
5.433.933.500
29.886
5.800
3.900
5.500
297.400
Indosat Ooredoo
14
Laporan Tahunan 2015
Ikhtisar Obligasi
(Per 31 Desember 2015)
Moody's S&P :
:
:
:
Fitch : Stable Outlook
: BBB
: AAA (idn)
Stable Outlook
Ba1
Positive Outlook
BB+
Pefindo : Stable Outlook
: idAAA/Local Currency Debt
: idAAA(sy)/Local Sukuk Ijarah
Keterangan
Tanggal
Bursa Efek
Nilai
Suku Bunga
Jatuh Tempo
Obligasi Indosat V
29 Mei 2007
Bursa Efek Surabaya*
Seri B: Rp1.370,0 miliar
10,65% per tahun
29 Mei 2017
Obligasi Indosat VI
9 April 2008
Bursa Efek Indonesia
Seri B: Rp320,0 miliar
10,80% per tahun
Dilunasi: 9 April 2015
Obligasi Indosat VII
8 Desember
2009
Bursa Efek Indonesia
Seri B: Rp600,0 miliar
11,75% per tahun
8 Desember 2016
Obligasi Indosat VIII
27 Juni 2012
Bursa Efek Indonesia
Seri A: Rp1.200,0 miliar
8,625% per tahun
27 Juni 2019
Seri B: Rp1.500,0 miliar
8,875% per tahun
27 Juni 2022
Sukuk Ijarah Indosat IV
8 December
2009
Bursa Efek Indonesia
Seri B: Rp172,0 miliar
Imbalan Ijarah
Rp20,2 miliar per
tahun
8 Desember 2016
Sukuk Ijarah Indosat V
27 Juni 2012
Bursa Efek Indonesia
Rp300,0 miliar
Rp25,9 miliar per
tahun
27 Juni 2019
Guaranteed Notes jatuh tempo
2020
29 Juli 2010
Singapore Exchange Securities
Trading Limited
US$650,0 miliar
7,375% per tahun
Dilunasi: 29 Juli 2015
Obligasi Indosat Berkelanjutan I
Tahap I Tahun 2014
12 Desember
2014
Bursa Efek Indonesia
Seri A: Rp950,0 miliar
10,00% per tahun
12 Desember 2017
Seri B: Rp750,0 miliar
10,30% per tahun
12 Desember 2019
Seri C: Rp250,0 miliar
10,50% per tahun
12 Desember 2021
Seri D: Rp360,0 miliar
10,70% per tahun
12 Desember 2024
Seri A: Rp64,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp6,4
miliar per tahun
12 Desember 2017
Seri B: Rp16,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp1,6
miliar per tahun
12 Desember 2019
Seri C: Rp110,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp11,6 12 Desember 2021
miliar per tahun
Seri A: Rp554,0 miliar
8,55% per tahun
14 Juni 2016
Seri B: Rp782,0 miliar
9,25% per tahun
4 Juni 2018
Seri C: Rp584,0 miliar
10,00% per tahun
4 Juni 2020
Seri D: Rp337,0 miliar
10,25% per tahun
4 Juni 2022
Seri E: Rp427,0 miliar
10,40% per tahun
4 Juni 2025
Seri A: Rp55,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp4,7
miliar per tahun
14 Juni 2016
Seri B: Rp76,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp7,0
miliar per tahun
4 Juni 2018
Seri C: Rp67,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp6,7
miliar per tahun
4 Juni 2020
Seri D: Rp43,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp4,4
miliar per tahun
4 Juni 2022
Seri E: Rp175,0 miliar
Imbalan Ijarah
Rp18,2 miliar per
tahun
4 Juni 2025
Seri A: Rp201,0 miliar
10,00% per tahun
8 Desember 2018
Seri B: Rp301,0 miliar
10,25% per tahun
8 Desember 2020
Seri C: Rp130,0 miliar
10,60% per tahun
8 Desember 2022
Seri D: Rp162,0 miliar
11,20% per tahun
8 Desember 2025
Seri A: Rp65,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp6,9
miliar per tahun
8 Desember 2022
Seri B: Rp41,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp4,6
miliar per tahun
8 Desember 2025
Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan
I Tahap I Tahun 2014
Obligasi Indosat Berkelanjutan I
Tahap II Tahun 2015
Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan
I Tahap II Tahun 2015
Obligasi Indosat Berkelanjutan I
Tahap III Tahun 2015
Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan
I Tahap III Tahun 2015
12 Desember
2014
4 Juni 2015
4 Juni 2015
8 Desember
2015
8 Desember
2015
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia
* Pada 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia.
Indosat Ooredoo
15
Laporan Tahunan 2015
Bab 1 - Ikhtisar
Penghargaan 2015
Pengalaman Pelanggan
3 Februari
iM3: Merek Paling Diminati di Indonesia Superbrands 2015
Perusahaan Nielsen
4 Juni
Merek Paling Membanggakan dari
Perusahaan Telekomunikasi di Asia 2014–2015
Ideas Fest Singapura 2015
8 Oktober
Penyedia Layanan Komunikasi Data
Indonesia Tahun Ini
Frost & Sullivan Indonesia Excellence
Award 2015
Frost & Sullivan
28 Oktober
28 Oktober
Indosat Ooredoo Carrier Billing:
Produk atau Layanan Baru Terbaik
Tahun Ini – Layanan Pelanggan
Pemenang Stevie Bronze
Indosat Ooredoo Carrier Billing:
Video Layanan Penjualan Terbaik
Pemenang Stevie Bronze
International Business Awards 2015
International Business Awards 2015
Tata Kelola Perusahaan
27 Agustus
17 Desember
Penghargaan Telekomunikasi
Indonesia Good Corporate Governance
Award 2015
Perusahaan Terpercaya Berdasarkan Survei
Penilaian terhadap Investor dan Analis
Indonesia Most Trusted Companies
Economic Review
Institut Indonesia untuk Tata Kelola Perusahaan bersama
Majalah SWA
Indosat Ooredoo
16
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Inisiatif Digital
1 April
12 Juni
Penghargaan Pemberdayaan Kaum
Perempuan 2015: Emas
Penghargaan CSR Global 2015
Produk Baru Terbaik Tahun Ini: Telekomunikasi
Pemenang Silver Stevie
Asia Pacific Stevie Awards
INSPERA
12 Juni
12 Juni
Mobil Klinik: Kampanye CSR Tahun Ini
Pemenang Silver Stevie
Penghargaan Inisiatif Pasar yang Baru Muncul
Asia Communications Awards
Asia Pacific Stevie Awards
Ideabox
28 Oktober
28 Oktober
Mobil Klinik: Pergelaran Pengumpulan
Dana Amal/Nirlaba Terbaik
Pemenang Stevie Winner
Perubahan Website Indosat Ooredoo
Pemenang Gold Stevie
International Business Awards 2015
International Business Awards 2015
28 Oktober
Ideabox: Produk atau Layanan Baru
Terbaik Tahun Ini
Pemenang Silver Stevie
Sumber Daya Manusia
International Business Awards 2015
7 November
28 Oktober
CEO Paling Dikagumi di Indonesia 2015
JagoCatur: Aplikasi Game
Pemenang Bronze Stevie
Warta Ekonomi
International Business Awards 2015
28 Oktober
iCity: Aplikasi Pengalaman Mobile Terpadu
Pemenang Bronze Stevie
International Business Awards 2015
Indosat Ooredoo
17
Laporan Tahunan 2015
Bab 1 - Ikhtisar
Peristiwa Penting
8 April
13 April
Peluncuran ISTC
The Young Srikandi Award 2015
Indosat Ooredoo dan PT Bursa Efek Indonesia
(BEI) bekerja sama menghadirkan program Indosat
Ooredoo Stock Trading Contest (“ISTC”), program
kompetisi bagi generasi muda Indonesia yang
bertujuan memberikan pengetahuan yang lebih baik
mengenai investasi saham di pasar modal serta
pengalaman untuk melakukan transaksi saham virtual.
Penghargaan Indosat Ooredoo “The Young
Srikandi 2015” kembali dihadirkan bagi para
perempuan paling inspiratif Indonesia, sebagai
wujud komitmen kami dalam mendukung
pemberdayaan kaum perempuan dan
membentuk generasi muda Indonesia yang
independen dan kreatif.
20 Mei
Peluncuran i-Aplikasizone
Indosat Ooredoo meluncurkan i-Aplikazone,
sebuah toko aplikasi Android terbesar yang pernah
disediakan oleh operator telekomunikasi di Indonesia,
dilengkapi dengan lebih dari 10 ribu aplikasi yang
tersedia khusus untuk seluruh pelanggan Indosat
Ooredoo.
9 Juni
Modernisasi Fasilitas
i-NOC (Pusat Operasional
Jaringan Indosat Ooredoo)
Indosat Ooredoo meresmikan fasilitas
operasional baru dari Indosat Ooredoo Network
Operation Center (i-NOC), sebagai pusat
kegiatan pemantauan kinerja jaringan Indosat
Ooredoo secara nasional.
15 Juni
Indosat Ooredoo & Alfamart
Luncurkan Dompetku
Pengiriman Uang )
Indosat Ooredoo menghadirkan “Dompetku
Pengiriman Uang” yang merupakan layanan baru
untuk pengiriman dan penerimaan uang dalam negeri.
6 Juli
Peluncuran Super 4G-LTE di Balikpapan
Indosat Ooredoo meluncurkan
Layanan Super 4G-LTE di
Balikpapan, sebagai bagian
dari komitmen untuk menggelar
layanan LTE (Long Term Evolution)
di seluruh Indonesia.
Indosat Ooredoo
18
Laporan Tahunan 2015
2 Oktober
12 Agustus
Akses Internet Gratis Bagi
12 Juta Pedagang Pasar
Tradisional
Peluncuran Instant Office
Mendukung para pelaku bisnis usaha kecil dan
menengah, Indosat Ooredoo menghadirkan solusi
telekomunikasi lengkap dengan nama INSTANT
OFFICE, yang memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi pebisnis dalam berkomunikasi.
Indosat Ooredoo
menandatangani Nota
Kesepahaman dengan APPSI
(Asosiasi Pedagang Pasar
Seluruh Indonesia) untuk akses
internet gratis bagi 12 juta
pedagang pasar.
7 September
16 Oktober
Peluncuran #twitbuy
Ideabox Bekerja Sama Dengan Facebook
Indosat Ooredoo dan Twitter secara resmi
meluncurkan Indosat Ooredoo #TwitBuy, layanan
yang dirancang untuk memberikan kemudahan
dalam pembelian paket-paket menarik Indosat
Ooredoo melalui Twitter.
21 September
Peluncuran Kartu Perdana
Edisi Khusus & Aplikasi
Pita Pink
Indosat Ooredoo melalui program akselerator
startup Ideabox, menjalin kerja sama dengan
Facebook untuk mendorong pertumbuhan startup
di Indonesia. Tujuan kerja sama ini adalah agar
para startup Ideabox dapat mempelajari praktik
terbaik yang dilakukan para startup global untuk
meraih kesuksesan.
19 November
Indosat Menjadi Indosat Ooredoo
Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Yayasan
Kanker Payudara Indonesia (YKPI) mendukung
Gerakan Kesadaran Kanker Payudara di Indonesia
dengan meluncurkan Kartu Perdana Edisi Khusus
Kesadaran Kanker Payudara dan aplikasi Pita Merah
Jambu untuk pencegahan dini kanker payudara.
Perusahaan meluncurkan identitas
barunya, Indosat Ooredoo, sebagai
bagian dari transformasinya yang
menyeluruh untuk menjadi pemimpin
layanan digital bagi masyarakat dan
menuju perusahaan telekomunikasi digital
terkemuka di Indonesia.
17 Desember
Grand Final IWIC Ke-9
Mengambil tema “Innovate Your Life”,
IWIC ke-9 berhasil melahirkan 26
pemenang dari berbagai kategori dan
berbagai karya aplikasi mobile yang
akan memberikan manfaat signifikan bagi
masyarakat dan memperkaya layanan
konten aplikasi karya anak bangsa.
Indosat Ooredoo
19
Laporan Tahunan 2015
Bab 2 - Laporan Manajemen
Laporan
Manajemen
22 Laporan Komisaris Utama
28 Laporan Direktur Utama & CEO
Indosat Ooredoo
20
Laporan Tahunan 2015
Bab
Indosat Ooredoo
21
Laporan Tahunan 2015
Bab 2 - Laporan Manajemen
Indonesia tengah bergerak
menjadi “bangsa digital,”
suatu proses yang akan
menciptakan lapangan
kerja, membuka berbagai
peluang, dan meningkatkan
kesejahteraan bangsa
secara keseluruhan.
Indosat Ooredoo melihat
peran penting Perusahaan
dalam transformasi ini:
sebagai enabler bagi para
pelanggan kami, mitra
bagi para pengusaha
Indonesia, dan pelopor
bagi masyarakat.
Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed
Indosat Ooredoo
22
Laporan Tahunan 2015
Laporan Komisaris Utama
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dengan rasa senang dan bangga saya mengawali laporan kinerja
Indosat Ooredoo tahun 2015.
Ini adalah tahun yang penting bagi pengembangan Perusahaan,
di mana kami mengambil langkah pertama dalam rencana tiga
tahun untuk menjadi operator digital terkemuka di Indonesia.
Kami menetapkan kiprah di industri dalam hal pendapatan
dan pertumbuhan pelanggan. Selain itu, kami berhasil
merampungkan rebranding dalam kegiatan operasional kami
sebagai Indosat Ooredoo.
Pencapaian ini menempatkan kami pada posisi yang baik di masa
depan. Visi kami menjadi pemimpin data, sesuai dengan jalur
pertumbuhan positif di Indonesia, dan investasi kami memberikan
landasan yang kuat untuk meluncurkan berbagai inovasi baru.
Sektor telekomunikasi Indonesia menjadi fondasi strategi
pembangunan nasional, dan kami sepenuhnya berkomitmen untuk
mendukung visi yang jelas dari Pemerintah Indonesia di bidang
ini. Kami berharap dapat terus bekerja sama dengan Pemerintah
dan mendukung Pemerintah dalam mencapai target pembangunan
bagi masyarakat.
Indonesia tengah bergerak menjadi “bangsa digital,” suatu
proses yang akan menciptakan lapangan kerja, membuka
berbagai peluang, dan meningkatkan kesejahteraan bangsa
secara keseluruhan. Indosat Ooredoo melihat peran penting
Perusahaan dalam transformasi ini: sebagai enabler bagi para
pelanggan kami, mitra bagi para pengusaha Indonesia, dan
pelopor bagi masyarakat.
Indosat Ooredoo
23
Laporan Tahunan 2015
Bab 2 - Laporan Manajemen
Kami berkomitmen membuat teknologi mobile
tersedia bagi semua – membawa manfaat digital
untuk wilayah pedesaan dan masyarakat perkotaan,
untuk laki-laki dan perempuan, untuk bisnis dan
sekolah. Dalam laporan ini, Anda akan melihat
bagaimana kami mencapai sasaran ini dan
memperkaya kehidupan para pelanggan kami.
Membangun Masa Depan
Salah satu pembeda signifikan yang kompetitif
dari Indosat Ooredoo adalah kekuatan dan skala
jaringannya. Program investasi kami memberikan
landasan untuk secara ambisius membangun jaringan
LTE yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia,
melalui modernisasi jaringan LTE yang telah tersedia
berbasis teknologi RAN.
Dalam proses ini, kami dapat memanfaatkan sumber
daya yang lebih luas dari Grup Ooredoo, yang
dengan cepat menggulirkan layanan canggih 4G
dan 4G+ di seluruh tempat kami beroperasi di Asia
Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara.
Guna mendukung tujuan kami menyediakan teknologi
bagi semua orang, kami meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia yang diperlukan, agar dapat
memberikan layanan kepada masyarakat. Kami
menggandakan jumlah toko Indosat Ooredoo di
Indonesia untuk memastikan para pelanggan dapat
selalu menjangkau kami. Kami telah menerapkan
program pengembangan baru, sehingga tim kami
memiliki kepercayaan diri dan pengetahuan yang
dibutuhkan untuk menjadi pakar digital sejati,
memberi saran dan membantu mereka memahami
bagaimana layanan ini dapat membantu mereka.
Indosat Ooredoo
24
Salah satu pembeda signifikan
yang kompetitif dari Indosat
Ooredoo adalah kekuatan dan
skala jaringannya. Program
investasi kami memberikan
landasan untuk secara ambisius
membangun jaringan LTE yang
terjangkau bagi masyarakat
Indonesia, melalui modernisasi
jaringan LTE yang telah tersedia
berbasis teknologi RAN
Selain itu, kami memberikan tambahan pilihan dan
mendiversifikasi portofolio produk kami dengan
berbagai layanan 4G serta lebih berfokus pada
solusi vertikal untuk bisnis, melalui pengembangan
solusi canggih Internet of Things. Jaringan yang lebih
kuat menjadi basis untuk koneksi ribuan perangkat,
sehingga membuat solusi Internet of Things dapat
berjalan terus, dan memberikan manfaat bisnis yang
unggul bagi industri di Indonesia.
Semua kegiatan ini dilaksanakan bersamaan pada
November 2015, ketika kami menyatakan identitas
baru kami sebagai Indosat Ooredoo, menjadi
tempat beroperasi ke-8 dari merek Ooredoo di Grup.
Seluruh organisasi kami – mulai dari toko dan pusat
layanan hingga tampilan situs dan media sosial kami
– diubah agar mencerminkan merek baru, seiring
keberanian kami melangkah maju untuk menjadi
nomor satu dalam pendapatan digital, nomor satu
dalam pengalaman digital, dan nomor datu dalam
merek digital bagi para pelanggan.
Laporan Tahunan 2015
Laporan Komisaris Utama
Menghubungkan Masyarakat
Sejalan dengan upaya komersial kami untuk
mendukung pertumbuhan bangsa digital, Indosat
Ooredoo juga meluaskan kegiatan kemasyarakatan
kami untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan.
Program kami untuk pemberdayaan kaum
perempuan, INSPERA (Inspirasi Perempuan
Indonesia), terus memberikan dukungan bagi
perempuan “mikropreneur” pada tahun 2015.
Progarm ini menawarkan pelatihan, bimbingan, akses
terhadap informasi dan teknologi komunikasi, serta
pendanaan. Sampai saat ini hasilnya mengesankan.
Kami mengamati adanya generasi baru dari
perempuan pebisnis yang menggunakan teknologi
mobile untuk keluarga mereka dan terhubung dengan
peluang usaha baru.
Indosat Ooredoo juga menggelar kompetisi untuk
mendorong generasi muda berinovasi di bidang
aplikasi nirkabel digital pada tahun 2015. Para
pemenang lomba ini menerima bimbingan, dukungan
teknis, dan dana awal; sehingga gagasan mereka
berkembang menjadi suatu usaha yang berjalan
terus. Kami juga mendukung Indosat Ooredoo Stock
Trading Contest (ISTC), bekerjasama dengan Bursa
Efek Indonesia (IDX), untuk meningkatkan kesadaran
tentang pentingnya berinvestasi di pasar modal –
langkah penting lain bagi bangsa kita.
Merancang Jalan ke Masa Depan
Atas nama rekan-rekan saya di Dewan Komisaris dan
Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada para
pemegang saham atas dukungan yang berkelanjutan.
Grup Ooredoo tetap sangat berkomitmen terhadap
kegiatan operasional kami di Indonesia, dan kami
bersyukur sekali untuk dukungan berkelanjutan dari
para pemegang saham, yang membuat semua
keberhasilan ini dapat dicapai.
Saya juga berterima kasih kepada para karyawan
Indosat Ooredoo. Mereka telah berhasil
mengatasi berbagai tantangan di tahun 2015,
dan terus menunjukkan kinerja yang luar biasa
untuk Perusahaan.
Ke depan, prioritas strategis Grup Ooredoo untuk
menjadi pemimpin pasar dengan budaya kinerja
yang tinggi akan memberi kontribusi memaksimalkan
nilai pemegang saham Indosat Ooredoo. Hal tersebut
juga menetapkan sasaran yang ambisius bagi Indosat
Ooredoo, namun tetap memberi lokalisasi ruang dan
inovasi berdasarkan kebutuhan pasar Indonesia
Saya sangat terkesan dengan jalur Indosat Ooredoo
– merek lokal yang membanggakan dengan
kualifikasi global, teknologi kelas dunia, serta
jaringan yang lebih besar dan lebih cepat. Kita
sudah berada di jalan kita untuk menjadi operator
digital terkemuka.
Inisiatif budaya dan berbasis masyarakat ini
memberikan dukungan penting bagi pertumbuhan
ekosistem digital di seluruh nusantara, dan
memastikan manfaatnya dirasakan oleh semua.
Indosat Ooredoo
Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed
Komisaris Utama
25
Laporan Tahunan 2015
Bab 2 - Laporan Manajemen
Dewan Komisaris
Elisa Lumbantoruan
Hans Anthony Kuropatwa
Ian Charles Dench
Indosat Ooredoo
26
Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed
Laporan Tahunan 2015
Ajay Bahri
Astera Primanto Bhakti
Chris Kanter
Beny Roelyawan
Indosat Ooredoo
27
Richard Farnsworth Seney
Laporan Tahunan 2015
Wijayanto Samirin
Bab 2 - Laporan Manajemen
Sebuah visi yang segar,
perjalanan yang baru:
memperkuat relevansi
kami dalam dunia yang
berkembang pesat, dengan
memperkaya kehidupan
para pelanggan melalui
merek baru kami Indosat
Ooredoo.
Alexander Rusli
Indosat Ooredoo
28
Laporan Tahunan 2015
Laporan
Direktur Utama & Ceo
Pemegang Saham yang Terhormat,
Saya senang menyambut Anda di awal perjalanan baru kita sebagai Indosat
Ooredoo. Tanpa ragu, tahun 2015 adalah tahun menarik yang diwarnai dengan
banyak tonggak penting. Perusahaan berhasil menyelesaikan sasaran roadmap
4+1 selama tiga tahun dan merampungkan modernisasi jaringan LTE-ready.
Selanjutnya, pada bulan November, kami melakukan rebranding menjadi
Indosat Ooredoo, memulai fase baru dimana kita akan bergerak melampaui
solusi telekomunikasi tradisional menjadi penyedia solusi digital komprehensif,
yang benar-benar memperkaya kehidupan masyarakat.
Rebranding ini mencerminkan perubahan yang sangat menarik dalam lingkup
dan kemungkinan. Sebagai penyedia jasa telekomunikasi terbesar kedua di
Indonesia, kami memiliki akses ke basis pelanggan sangat besar berjumlah
hampir 70 juta pelanggan. Sekarang kami dapat melancarkan, meningkatkan,
dan mengubah organisasi ini menjadi platform yang dapat menciptakan,
bermitra, menunjang, dan mendistribusikan berbagai produk dan jasa telkom
dan digital yang relevan. Namun, untuk melakukan hal itu, Perusahaan perlu
menjadi organisasi yang gesit, fleksibel, berorientasi konvergensi, dan berpola
pikir digital. Untunglah, selama tiga tahun terakhir ini kami telah meletakkan
fondasi dan upaya tersebut mulai menuai hasil seperti yang tampak pada
angka-angka dalam laporan ini.
Hasil dan Kinerja
Permintaan untuk layanan telekomunikasi tetap kuat sepanjang tahun, meskipun
kinerja perekonomian Indonesia kurang cerah, dengan pertumbuhan hanya
4,79% pada tahun 2015, tingkat paling lambat sejak 2009. Sebaliknya, Indosat
Ooredoo mencapai pertumbuhan pendapatan dan perkembangan pelanggan
tercepat di tahun 2015 dibandingkan industri, sejalan atau bahkan di atas target
dan panduan secara keseluruhan.
Secara khusus, kami mencapai pertumbuhan pendapatan data terkuat dalam
industri ini di tahun 2015. Pendapatan meningkat sebesar 11,1% menjadi Rp26,8
triliun dan EBITDA meningkat 14,4% menjadi Rp11,5 triliun, sementara jumlah
pelanggan naik 10,3% menjadi 69,7 juta. Meski demikian, kinerja bottom
line terpengaruh depresiasi rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp1,6 triliun.
Akibatnya, Indosat Ooredoo membukukan rugi bersih senilai Rp1,3 triliun yang
dapat diatribusikan kepada pemilik induk.
Indosat Ooredoo
29
Laporan Tahunan 2015
Bab 2 - Laporan Manajemen
Strategi dan Inisiatif Utama
Seperti dikemukakan di atas, tahun 2015 merupakan
tahun terakhir dari sasaran 4+1 kami yang terdiri
dari data dan perangkat pintar, pengalaman terbaik
pelanggan, struktur harga terbaik, dan pengalaman
terbaik masyarakat untuk menghasilkan pertumbuhan
pendapatan tertinggi. Saya senang dapat
mengatakan bahwa kita berhasil mencapai kemajuan
besar di semua bidang ini.
Rampungnya modernisasi jaringan Perusahaan,
dengan segera meningkatkan kualitas layanan
dan pengalaman pengguna, mendorong akuisisi
dan retensi pelanggan. Kami juga menjangkau
pelanggan dengan penawaran baru yang menarik
seperti produk 4G, broadband untuk rumah, dan
program bundling perangkat. Selain itu, penambahan
toko-toko di seluruh Indonesia bertujuan berada
lebih dekat dengan para pelanggan dan hadir
saat mereka membutuhkan. Pendekatan yang lebih
disiplin terhadap harga dan diskon diterapkan untuk
memastikan produk yang paling menguntungkan
dipromosikan secara konsisten.
Di lingkup digital, upaya kami untuk membangun
ekosistem digital memberikan hasil yang kuat. Antara
lain, platform Crowdtivate yakni pendanaan khalayak
(crowdfunding) yang mampu menjadi sumber gagasan
inovatif, sementara modal Ventura kami SB ISAT
berhasil melakukan sejumlah investasi yang cukup
bernilai di Dealoka, Grab Taxi, dan TechINAsia.
Selain itu kami mampu menggoreskan kemitraan
utama dengan para pemain terkemuka seperti Google
dan Facebook, menunjukkan Indosat Ooredoo
dipandang serius sebagai mitra pilihan dalam lingkup
digital oleh merek-merek global yang unggul.
Sebagai bagian penting dari transformasi
kami menjadi perusahaan digital, sepanjang
tahun ini kami berinvestasi dalam menarik dan
mengembangkan orang-orang berbakat kuat,
mendorong mereka untuk menanamkan pola pikir
komersial dan digital di semua divisi, bahkan
mereka yang tidak secara langsung terlibat dengan
para pelanggan di garda depan. Bersama-sama
memperkokoh relasi lintas-fungsi dan komunikasi yang
lebih terbuka dalam organisasi; dengan demikian
Indosat Ooredoo
30
kami mampu membahas masalah dan gagasan
untuk menghasilkan tindakan lebih cepat dan lebih
inovatif, sehingga dapat segera diwujudkan ke
pasar. Momentum positif dan visibilitas kami di
pasar tercermin pada peningkatan peringkat merek
dan keberhasilan penggajian kami, walaupun saat
ini pasar sangat kompetitif untuk orang-orang yang
sangat berbakat.
Selain itu, kami merampingkan struktur biaya melalui
kemitraan strategis dalam menyebarkan kabel dan
leased line, serta mengoptimalkan biaya jaringan
dan layanan untuk peningkatan modal dan biaya
operasional. Kami juga secara sistematis mengurangi
paparan utang dolar AS, suatu inisiatif yang akan
berlanjut tahun 2016.
Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Tata kelola perusahaan yang baik (GCG) adalah
prioritas terus-menerus di dalam organisasi. Kami
melakukan yang terbaik untuk mematuhi dan
meningkatkan prinsip-prinsip GCG yakni transparansi,
tanggung jawab, akuntabilitas, independensi,dan
kejujuran di semua kegiatan. Dalam merefleksikan
tata kelola perusahaan kami yang solid, kami meraih
penghargaan Indonesia Good Corporate Governance
2015 dari Economic Review dan Indonesia Most
Trusted Company dari IICG-Majalah SWA.
Kami juga memenangi beberapa penghargaan
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) termasuk
Stevie Award untuk program-program kami di
bidang kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan
ekonomi; kebanyakan dari program itu menerapkan
teknologi digital dalam cara yang inovatif untuk
mempertimbangkan dan menjangkau kelompokkelompok terpinggirkan lain seperti kaum perempuan
dan kaum muda yang tidak terlayani. Kontribusi
kami dapat dilihat secara rinci di bagian GCG dan
CSR dalam laporan ini, dengan informasi tambahan
dalam Laporan Keberlanjutan kami.
Perubahan Direksi
Direksi mengamati sejumlah perubahan sepanjang
tahun 2015. Bapak Fadzri Sentosa dan Bapak
Curt Stefan Carlsson masing-masing mengajukan
Laporan Tahunan 2015
Laporan Direktur Utama & CEO
Di bawah merek baru
Indosat Ooredoo,
saya yakin kami
berada di posisi kuat
untuk bersaing dalam
kepemimpinan digital
pengunduran diri mereka pada Februari dan Juni
2015, dan kami memberhentikan mereka dengan
hormat disertai ucapan terima kasih. Dalam Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada
10 Juni 2015 bergabung dengan kami Bapak Caba
Pinter sebagai Direktur & Chief Financial Officer dan
dalam RUPSLB 7 Oktober 2015, Ibu Herfini Haryono
sebagai Direktur & Chief Wholesale and Enterprise
Officer. Selain itu, antara 10 Juni dan 7 Juli 2015,
Bapak Sarwoto Atmosutarno memberi kontribusi
wawasan berharga beliau sebagai anggota
sementara Direksi.
Prospek tahun 2016
Prospek jasa telekomunikasi dan digital di Indonesia
sangat positif. Semua data utama mendukung
prakiraan pertumbuhan, mulai dari pertambahan
populasi hingga peningkatan Produk Domestik Bruto
(PDB), kenaikan smartphone yang terjangkau, serta
pertumbuhan ekosistem digital. Selain itu, Pemerintah
telah menunjukkan dukungan yang kuat. Pada
November 2015, Pemerintah melakukan refarming
spektrum 4G LTE menjadi frekuensi 1800 MHz
yang lebih efisien, dan saat ini Pemerintah tengah
merumuskan peraturan interkoneksi baru untuk industri
telekomunikasi dengan kemungkinan kuat beralih ke
struktur yang lebih ramah industri.
Indosat Ooredoo
Di bawah merek baru Indosat Ooredoo, saya yakin
kami berada di posisi kuat untuk bersaing dalam
kepemimpinan digital. Secara khusus, kami ada
di posisi yang baik untuk menarik manfaat dari
penyebaran jaringan LTE di seluruh negeri ini dengan
dukungan LTE-ready yang telah dimodernisasi dan
jaringan tunggal RAN. Kami memiliki sejumlah
inisiatif yang akan mempercepat momentum
digital kami, termasuk kemitraan konten eksklusif
dan kemitraan dengan peritel terkemuka Erajaya,
yang akan memperkokoh kapasitas penjualan
langsung kami melalui ratusan toko di seluruh
nusantara. Singkatnya, kami ingin ada di sana
untuk menawarkan kepada para pelanggan kami
pengalaman digital yang lebih cepat, lebih lancar,
lebih dapat diakses melalui produk dan layanan baru
yang lebih lancar.
Sebagai merek lokal yang membanggakan dengan
kualifikasi global, teknologi dan jaringan kelas
dunia, kami siap bersaing untuk menjadi perusahaan
telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia.
Peningkatan kualitas jaringan kami, penawaran
produk yang lancar, proses yang lebih cepat ke
pasar, penekanan pada penjualan langsung, dan
relasi digital yang unggul, akan memampukan kami
untuk memberikan pengalaman pelanggan yang
lebih baik dan memperkaya kehidupan melalui solusi
digital kepada para pelanggan di Indonesia.
Atas nama Direksi, saya ingin menyampaikan
penghargaan kami kepada para pelanggan kami,
para karyawan kami yang bekerja keras dan
berdedikasi, Dewan Komisaris, serta semua mitra dan
pemegang saham kami, termasuk perusahaan induk
kami Ooredoo, seiring langkah maju kita bersama
dalam perjalanan baru yang menarik ini.
Alexander Rusli
Direktur Utama & CEO
31
Laporan Tahunan 2015
Bab 2 - Laporan Manajemen
Direksi
Joy Wahjudi
John Martin Thompson
Herfini Haryono
Indosat Ooredoo
32
Alexander Rusli
Laporan Tahunan 2015
Caba Pinter
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang
Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Indosat Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Indosat Tbk (“Perusahaan”) tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Dewan Komisaris
Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed
Komisaris Utama
Hans Anthony Kuropatwa
Komisaris
Ajay Bahri
Komisaris
Chris Kanter
Komisaris
Astera Primanto Bhakti
Komisaris
Beny Roelyawan
Komisaris
Ian Charles Dench
Komisaris
Richard Farnsworth Seney
Komisaris Independen
Elisa Lumbantoruan
Komisaris Independen
Wijayanto Samirin
Komisaris Independen
Direksi
Alexander Rusli
Direktur Utama & Chief
Executive Officer
Herfini Haryono
Direktur & Chief Wholesale
and Enterprise Officer
Caba Pinter
Direktur & Chief
Financial Officer
Joy Wahjudi
Direktur & Chief Sales and Distribution Officer
(sekaligus selaku Direktur Independen)
Indosat Ooredoo
33
Laporan Tahunan 2015
John Martin Thompson
Direktur & Chief
Technology Officer
Bab 3 - Profil Perusahaan
Profil
Perusahaan
37 Sekilas Perusahaan
38 Visi, Misi dan Nilai
40 Rekam Jejak
42 Produk dan Layanan
46 Struktur Grup Perusahaan, Komposisi Pemegang Saham dan Entitas Anak
47Sertifikasi
47Karyawan
48 Struktur Organisasi
Indosat Ooredoo
34
Laporan Tahunan 2015
Bab
Indosat Ooredoo
35
Laporan Tahunan 2015
Bab 3 - Profil Perusahaan
Indosat Ooredoo
36
Laporan Tahunan 2015
Sekilas Perusahaan
Didirikan pada tahun 1967, PT Indosat Tbk
(Indosat Ooredoo) adalah penyelenggara
jasa telekomunikasi dan informasi terkemuka
di Indonesia serta anggota Grup Ooredoo,
penyelenggara jasa telekomunikasi global. Indosat
Ooredoo menyediakan layanan selular, data tetap
dan layanan broadband nirkabel serta layanan
telekomunikasi tetap atau layanan suara tetap
termasuk SLI, sambungan tetap nirkabel serta
sambungan telepon tetap, dan layanan digital.
Selain itu, bersama anak-anak perusahaannya,
PT Indosat Mega Media (IM2) dan PT Aplikanusa
Lintasarta, Indosat Ooredoo menyediakan layanan
data tetap atau Multimedia, Internet & Komunikasi
Data (MIDI) seperti IPVPN, penyewaan jalur,
layanan internet dan layanan teknologi informasi
segmen korporat. Saham Indosat Ooredoo tercatat
di Bursa Efek Indonesia (BEI: ISAT).
Indosat Ooredoo
37
Laporan Tahunan 2015
Bab 3 - Profil Perusahaan
Visi, Misi dan Nilai
Visi
Menjadi Perusahaan
Telekomunikasi Digital Terdepan
di Indonesia
* Visi dan Misi Perusahaan diatas disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun 2016, seperti tercantum dalam
Laporan Tahunan 2015 yang ditanda–tangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris.
Indosat Ooredoo
38
Laporan Tahunan 2015
Misi
• Layanan dan Produk Yang Membebaskan
• Jaringan Data yang Unggul
• Memperlakukan Pelanggan Sebagai Sahabat
• Transformasi Digital
Nilai
Terpercaya
Berpikir positif, konsisten dalam perkataan dan perbuatan
yang terpuji serta dapat diandalkan.
Peduli
Menunjukkan perhatian, menghargai serta melayani dengan
sepenuh hati.
Tekad Menjadi yang Terbaik
Semangat mencapai keunggulan dengan melakukan
perbaikan dan penyempurnaan berkesinambungan.
Cepat
Sigap dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan,
bertindak dan beradaptasi.
Berjiwa Muda
Enerjik, dinamis dan berani menjadi penggerak perubahan.
Indosat Ooredoo
39
Laporan Tahunan 2015
Bab 3 - Profil Perusahaan
Rekam Jejak
1967
PT Indosat Tbk didirikan di
Indonesia pada tanggal 10
November 1967 sebagai
Perusahaan Penanaman
Modal Asing yang
menyediakan layanan
telekomunikasi internasional
di Indonesia.
1994
2003
Sejak memasuki pasar selular
Indonesia melalui pembelian
Satelindo dan pendirian PT Indosat
Multimedia Mobile serta integrasi
perusahaan tersebut ke dalam
Perusahaan kami pada tahun 2003,
layanan selular telah menjadi
kontributor terbesar pendapatan
usaha kami.
Menjadi Perusahaan publik
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dan New York
Stock Exchange.
2002
Pemerintah Indonesia melakukan divestasi 517,5
juta saham, mewakili sekitar 50,0% dari saham
Seri B pada saat itu, dalam dua tahap. Pada
bulan Mei 2002, Pemerintah menjual 8,1% dari
saham kami yang beredar melalui tender global
yang dipercepat. Pada bulan Desember 2002,
Pemerintah melakukan divestasi 41,9% saham
Seri B kami kepada mantan anak perusahaan STT
Communications Ltd (“STT”).
Indosat Ooredoo
40
Laporan Tahunan 2015
2015
Peluncuran indentitas
baru menjadi Indosat
Ooredoo dan peluncuran
layanan komersial
4G-LTE yang pertama di
Indonesia.
2014
2008
Peluncuran Layanan Digital Indosat,
unit bisnis yang berfokus pada
penciptaan platform digital yang
terkini dalam bidang keuangan,
periklanan dan e-commerce mobile
guna memberikan manfaat hidup
yang nyaman bagi para pelanggan.
Ooredoo mengakuisisi kepemilikan STT
di kami, memicu penawaran tender wajib
oleh Ooredoo untuk membeli sampai
dengan 1.314.466.775 Saham Seri B,
yang mewakili sekitar 24,19% dari total
Saham Seri B kami yang diterbitkan dan
beredar, dengan harga pembelian dolar
AS setara dengan Rp369.400 per ADS
dan Rp7.388 per Saham Seri B. Ooredoo
adalah perusahaan terbuka yang mayoritas
sahamnya dimiliki oleh Negara Qatar
dan entitas afiliasinya. Ooredoo diatur
berdasarkan hukum Negara Qatar dengan
saham yang terdaftar di Pasar Sekuritas
Doha serta Pasar Sekuritas Abu Dhabi,
dan Global Depository Receipts yang
diperdagangkan di London Stock Exchange.
2013
Secara sukarela menghapuskan pencatatan dari
Bursa Efek New York dan hanya tercatat di Bursa
Efek Indonesia.
Indosat Ooredoo
41
Laporan Tahunan 2015
Bab 3 - Profil Perusahaan
Produk dan Layanan
iM3 Ooredoo
Outbound Roamers
Layanan multimedia GSM prabayar yang memberikan
kebebasan berkomunikasi tanpa batas.
Indosat Ooredoo International Roaming memberikan kepada
pelanggan Indosat Ooredoo kemudahan biaya telekomunikasi yang
sederhana dan terjangkau ketika bepergian ke luar negeri.
Mentari Ooredoo
IDD-001 & IDD-008 and SMS International
Layanan selular GSM prabayar bagi pelanggan dewasa
yang memberikan kemudahan serta gaya hidup.
Sambungan Langsung Internasional memberikan sambungan
yang jelas dengan kualitas baik dalam menghubungkan
pelanggan dengan anggota keluarga dan kerabat di luar
negeri, dengan menghubungi 001 atau 008.
Matrix Ooredoo
Flat Call 01016
Layanan selular GSM pascabayar untuk pengguna
profesional dan korporasi dengan kualitas layanan serta
pengalaman terbaik.
Sambungan internasional Flatcall memungkinkan pelanggan
menelpon ke luar negeri dengan biaya terjangkau melalui
Indosat Ooredoo 01016.
Personal
International Services
Indosat Ooredoo
42
Laporan Tahunan 2015
business
Indosat Ooredoo Business
Indosat Ooredoo telah berkembang menjadi penyelenggara
Teknologi Informasi Komunikasi (ICT) dengan menyediakan
layanan Bisnis Indosat Ooredoo sesuai dengan kebutuhan
pelanggan korporasi. Segmen ini terdiri dari Enterprise, Bisnis
Menengah dan Bisnis Kecil.
• Mobile
Solusi komunikasi bisnis mobile yang dirancang untuk
memfasilitasi komunikasi dan koordinasi di antara para
karyawan tanpa perlu khawatir terhadap tagihan yang
melambung.
• Solusi Konvergensi
Layanan yang memungkinkan solusi konvergensi antara
Komunikasi Tetap (Fixed) dan Komunikasi Mobile, agar
tetap terkoneksi secara real-time dari mana pun dan kapan
pun, dengan menggunakan perangkat apa pun (desktop,
laptop, telepon jalur darat, smartphone, atau tablet).
• Mesin ke Mesin
Solusi yang menyediakan berbagai teknologi komunikasi
sehingga memungkinkan lingkup komunikasi yang cerdas,
efektif biaya, dan aman antar mesin, perangkat, dan
sensor sebagai komponen utama untuk memberdayakan
bisnis digital. Solusi ini telah berkembang mulai dari
konektivitas dasar untuk mengelola konektivitas, hingga
solusi akhir dan analitis.
• Layanan Teknologi Informasi (TI)
Solusi Teknologi dan Informasi untuk memastikan kelancaran
bisnis dengan menyediakan infrastruktur yang kuat dan andal
di Pusat Data kami dan di Pusat Pemulihan Gangguan (Disaster
Recovery Center). Kami juga mengembangkan jajaran layanan
kami dengan menyediakan cloud untuk tingkat perusahaan
publik dan swasta sesuai persyaratan bisnis yang lebih sigap
dan dinamis. Selain itu, kami menyediakan layanan TI yang
dikelola mencakup monitoring dan manajemen aplikasi,
middleware, perangkat penyimpanan, server dan jaringan.
• Konektivitas
Layanan yang menghubungkan kantor-kantor cabang
pelanggan, memberikan informasi penting bisnis dan aplikasi
serta dunia digital dengan menyediakan koneksi yang aman,
andal, dan terjamin. Dilengkapi dengan fitur-fitur pintar yang
memungkinkan Anda memperoleh visibilitas dan pengendalian
penuh terhadap jaringan Anda.
• Satelit
Layanan satelit menghubungkan para pelanggan melalui sewa
transponder di seluruh Indonesia dan sejumlah negara Asia
Tenggara. Kami menyediakan layanan berdasarkan kapasitas
yang disewa dan basis waktu.
Business
Indosat Ooredoo
43
Laporan Tahunan 2015
Bab 3 - Profil Perusahaan
Cipika Stores
Cipika Play
Pasar online yang menjual gadget, aneka
produk gaya hidup dan hiburan.
Pasar voucher game online, bekerja sama dengan
penebit dan penyedia layanan pembayaran game.
Cipika Book Mate
Dompetku
Layanan finansial mobile yang memenangkan
penghargaan ini mencakup layanan pembayaran,
pembelian dan pengiriman uang. Layanan inovatif
ini memungkinkan pelanggan Indosat Ooredoo
melakukan berbagai transaksi finansial non-tunai
seperti pembayaran dan transfer uang, dengan
menggunakan nomor telepon seluler yang terdaftar,
yang ditujukan bagi mereka yang tidak memiliki
rekening bank maupun para nasabah. Kas
Dompetku juga menawarkan solusi bisnis dengan
pencairan uang tunai dan penerimaan kas.
Platform perpustakaan elektronik yang menawarkan
buku internasional maupun lokal di berbagai
platform mobile. Cipika Book Mate merupakan
inisiatif marketing patungan bersama dengan Book
Mate Singapura yang diluncurkan pada bulan
Agustus 2015.
Digital
Indosat Ooredoo
44
2015
Laporan
Annual
Tahunan
Report2015
Produk dan Layanan
pengiriman uang
Dompetku Pengiriman Uang
Pay Up
Solusi pengiriman uang tunai domestik yang dapat
digunakan di toko mana saja, didukung ratusan agen
di seluruh Indonesia, yang membidik masyarakat yang
belum memiliki rekening bank.
Layanan pembayaran mobile yang sederhana, aman,
dan terjangkau; memungkinkan pedagang kecil dan
besar, serta Perusahaan pengiriman dan logistik
menerima pembayaran melalui kartu debit di mana pun
dan kapan pun.
On-de-go
Solusi perbankan mobile, baik untuk smart phone
maupun feature phone, sebagai layanan yang
lebih aman dan nyaman.
Indosat Ooredoo
IMX
IMX memberikan solusi iklan mobile melalui platform
lelang real-time yang memastikan transparansi serta
kinerja baik untuk pengiklan. IMX didukung oleh
platform manajemen data agar dapat membidik
pelanggan yang tepat. IMX atau PT Portal Bursa Digital,
adalah usaha patungan antara Indosat Ooredoo dan
Smaato, diluncurkan pada bulan Mei 2015.
45
Laporan Tahunan 2015
Bab 3 - Profil Perusahaan
Struktur Grup Perusahaan, Komposisi
Pemegang Saham & Entitas Anak
Per April 2016
Masyarakat
20,71%
Republik Indonesia
14,29%
65,00%
Ooredoo Asia Pte. Ltd
Indosat Ooredoo
PT Aplikanusa
Lintasarta
(Indonesia)
PT Indosat Mega
Media
(Indonesia)
Indosat Palapa
Company B.V.
(Netherlands)*
Indosat Singapore
Pte Ltd
(Singapore)
PT Starone Mitra
Telekomunikasi
(Indonesia)
PTPTStarone
Mitra
Portal Bursa
Telekomunikasi
Digital
(Indonesia)
(Indonesia)
72,36%
99,85%
100,00%
100,00%
99,94%
62,00%
PT Interactive
Vision Media
(Indonesia)
Indosat Mentari
Company B.V.
(Netherlands)**
99,83%
100,00%
PT Lintas Media
Danawa
(Indonesia)
PT Artajasa
Pembayaran
Elektronis
(Indonesia)
50,65%
39,80%
PT Citra Bakti
Indonesia
(Indonesia)
* Selanjutnya Indosat Palapa Company B.V. (IPBV) telah efektif dilikuidasi dan deregistrasi dari Chambers of Netherlands per 30 Maret 2016.
**Selanjutnya Indosat Mentari Company B.V. (IMBV) efektif dilikuidasi dan deregistrasi dari Chambers of Netherlands per tanggal 17 Februari 2016.
Tidak ada anggota Dewan Komisaris atau Direksi Indosat Ooredoo yang
memiliki saham Perusahaan sampai dengan tanggal 31 Maret 2016.
33,33%
Indosat Ooredoo
46
Laporan Tahunan 2015
Sertifikasi
Indosat Ooredoo telah meraih sejumlah sertifikasi internasional
Sertifikasi
Tahun Perolehan
Habis berlaku
Penerbit
ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan
2012
2018
QuayAudit
OHSAS 18001 untuk Sistem Manajemen
Kesehatan & Keselamatan
2012
2018
QuayAudit
SMK3 PP.50 / 2012 untuk Sistem Manajemen
Kesehatan & Keselamatan
2012
2019
Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
Sertifikasi Layanan Premium MEF CE 1.0 (Metro
Ethernet Forum-Carrier Ethernet 1.0)
2012
2015
Metro Ethernet Forum
ISO 31000 untuk Manajemen Risiko
2013
Tidak ada
tanggal habis
berlaku
Diterapkan internal dengan
mengacu kepada kerangka
dan pedoman 31000
Karyawan*
2014
2015
karyawan tetap
karyawan tetap
* Karyawan Indosat Ooredoo saja
Jumlah karyawan berdasarkan jabatan dan tingkat pendidikan, juga rincian pelatihan yang mencerminkan
adanya persamaan kesempatan berkarir bagi semua karyawan berikut biaya pelatihan tersebut, dapat dilihat di
bab Sumber Daya Manusia dalam laporan ini.
Indosat Ooredoo
47
Laporan Tahunan 2015
Bab 3 - Profil Perusahaan
Struktur Organisasi
Direktur & Chief Sales and
Distribution Officer
Direktur & Chief Wholesale
and Enterprise Officer
Direktur & Chief
Technology Officer
Joy Wahjudi
Herfini Haryono
John Martin Thompson
Chief Marketing
Officer
Chief Information
Officer
Andreas Gregori
(Vacant)
Group CTO
Office
Group
IT Strategy,
Architecture &
Planning
Group
Business
Products
Group Network
Architecture,
Solution &
Optimization
Group IT
Development
& Delivery
Region
Jabotabek
Group
Business
Segments
Group
Network
Design &
Deployment
Group IT
Operations
Group CRM &
Customer
Experience
Region
Central &
West Java
Group Major &
Strategic
Accounts
Group
Network
Operations
Group
Commercial
Strategy &
Planning
Region
East Java
& Bali Nusra
Group
Key Accounts
Group
Tower
Management
Group
Customer
Value
Management
Head of
Sumatera
Group Product &
Segment
Management
Group Channel
Management
Group Data &
Value Added
Services
Group Retail
& Device
Management
Group
Marketing
Communications
Lintasarta
Group
Enterprise
ISPL
Group
Wholesale &
Interconnection
Head of
Kalimantan
& Sumapa
Indosat Ooredoo
48
Laporan Tahunan 2015
Group
Customer
Operations
Direktur Utama &
Chief Executive Officer
Alexander Rusli
Direktur & Chief
Financial Officer
Caba Pinter
Chief Human
Resources Officer
Chief Corporate
Services Officer
Chief Strategy &
Experience Officer
Chief New Business &
Innovation Officer
Ripy R.H. Mangkoesoebroto
Indar Atmanto
Thomas Chevanne
Prashant Gokarn
Group Digital
Business
Development
Group
Strategy
Development &
Execution
Group Strategic
Investments &
Implementation
Group Internal
Audit
Group
Customer
Experience
Group
Strategic
Partnership
Group
Legal
Group HRBP
Commercial &
Technology
Group
Government
Relations
Group Revenue
Management &
Assurance
Group HRBP
Subsidiary,
Digital &
Enterprise
Group Facilities
Management
Services
Group Investor
Relations &
Corporate Secretary
Group Talent
Management
Group
Sourcing
Group HR
Shared
Services
Group
Mobile
Financial
Services
Group
Risk
Management
& ICFR
Group
Corporate
Communications
Group
Fiberco
SMT
Group Finance
Shared Services
Group Asset
Management
Indosat Ooredoo
49
IM2
Group
Business
Development
Group
Finance
Business Partner
Laporan Tahunan 2015
Portal Bursa
Digital
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
manajemen
52 Tinjauan Operasional
52Seluler
56 Multimedia Interaktif, Data dan Internet (MIDI)
60 Jasa Telekomunikasi Tetap
62 Layanan Digital
66 Sumber Daya Manusia
70Jaringan
72 Tinjauan Keuangan
Indosat Ooredoo
50
Laporan Tahunan 2015
Bab
Indosat Ooredoo
51
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan
Operasional
Indosat Ooredoo memberikan layanan
Selular, MIDI, Sambungan Tetap dan
Layanan Digital bagi pelanggan ritel
maupun bisnis
Indosat Ooredoo
52
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Operasional - Seluler
Seluler
Pasar layanan seluler di Indonesia merupakan pasar terbesar
keempat di dunia, setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Kompetisi di antara penyedia layanan seluler di Indonesia
didasarkan pada berbagai faktor, termasuk harga, kualitas
dan cakupan jaringan, berbagai layanan, fitur yang
ditawarkan, serta layanan pelanggan.
Sektor yang sangat kompetitif dan dinamis ini terus
berkembang pesat pada tahun 2015, seiring meningkatnya
penetrasi smartphone dan beberapa operator mulai
menyediakan jaringan komersial 4G LTE menjelang akhir
tahun. Pertumbuhan dalam hal jumlah pelanggan dan
pendapatan tetap solid, karena meningkatnya permintaan
data sebagai pendorong utama meskipun Pendapatan RataRata per Pengguna masih relatif rendah dan harga data
per unit masih termasuk yang terendah di dunia. Sejalan
dengan tren pada tahun-tahun sebelumnya, permintaan
untuk layanan Suara dan SMS cenderung menurun,
sedangkan permintaan data meningkat dari 85.358 terabyte
pada tahun 2014 menjadi 199.054 pada tahun 2015.
Layanan seluler tetap membukukan pendapatan bagian
terbesar dari pendapatan kami pada tahun 2015, yakni 82%
dari pendapatan. Basis pelanggan seluler kami meningkat
menjadi 6,5 juta selama setahun, mencapai jumlah 69,7
juta pelanggan seluler termasuk pelanggan broadband
nirkabel yang naik dari 63,2 juta pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kualitas jaringan
baru kami yang telah dimodernisasi, disertai dengan usaha
keras untuk merampingkan produk dan memperkenalkan
produk kepada para pelanggan. Hasil tersebut juga didukung
oleh upaya agresif untuk mulai menawarkan jaringan LTE,
didukung dengan harga yang mudah dipahami dan menarik,
serta inisiatif harga paket agar dapat mengelola hasil
keseluruhan suara, SMS, dan data.
56,9% menjadi Rp7.031,0 miliar, merepresentasikan 32,1%
dari total pendapatan usaha layanan seluler, karena
pertumbuhan permintaan data.
Sesuai dengan tren pada tahun-tahun sebelumnya,
Pendapatan Rata-Rata per Pengguna Gabung (Blended
ARPU) untuk Suara turun 4,2%, sedangkan ARPS untuk SMS
berhasil ditingkatkan melalui manajemen aktif –kontras
dengan penurunan secara keseluruhan dalam industri ini.
Selain itu, kadar kepuasan pelanggan juga meningkat, hal
ini menunjukkan para pelanggan benar-benar merasa kami
memiliki nilai tambah.
Produk & Layanan
Kami menyediakan rangkaian komprehensif produk-produk
layanan data dan suara mobile berkualitas tinggi, termasuk
layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) pada GSM
900, DCS 1800, layanan seluler 3G dan 4G-LTE. Merek
seluler utama kami berganti merek pada bulan November
2015 menjadi Matrix Ooredoo, menawarkan layanan seluler
pascabayar bagi pengguna premium; Indosat Ooredoo iM3
yang menyediakan layanan seluler prabayar bagi kaum
muda dengan tarif terjangkau; dan Mentari Ooredoo yaitu
layanan seluler prabayar premium.
Pendapatan dari layanan seluler
Hal tersebut menyebabkan pendapatan dari layanan
seluler meningkat 12.4 % dibandingkan tahun sebelumnya
menjadi Rp21.895,7 miliar, terutama karena pertumbuhan
pendapatan dari data. Pendapatan data meningkat
Indosat Ooredoo
triliun
53
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pada akhir tahun, iM3 Ooredoo, layanan multimedia GSM
prabayar bagi kaum muda, menyediakan paket suara,
SMS, dan data dengan tarif sangat menarik, memiliki 67%
dari total pelanggan dan memberi kontribusi 62% dari
total pendapatan seluler. Sementara Mentari Ooredoo,
merek seluler GSM prabayar kami yang menawarkan
kesederhanaan dan gaya hidup dengan target segmen
dewasa, memiliki 32% dari total pelanggan dan memberi
kontribusi 20% dari total pendapatan seluler. Sedangkan
Matrix Ooredoo, yang menawarkan layanan seluler GSM
pascabayar bagi para pengguna profesional dan korporasi
dengan layanan kualitas dan pengalaman terbaik, memiliki
1% dari total pelanggan dan memberi kontribusi 6% dari
total pendapatan seluler.
Promosi & Pemasaran
Sejalan dengan fokus kami menyediakan layanan yang
mudah digunakan dan relevan, kami merampingkan produk
dan layanan kami di pasar melalui program yang lengkap
dengan tarif baru, promosi, insentif dan perangkat yang
spesifik. Salah satu penunjang yakni harga data dan diskon
terus ditinjau secara ketat, agar berfokus pada program
yang paling menguntungkan dan memacu pemanfaatan
data. Di samping mendorong pelanggan ke konsumsi data,
penawaran yang ditargetkan juga disampaikan kepada
para pelanggan yang ada terutama pelanggan setia,
sebagai bagian fokus kami terhadap pertumbuhan data.
Seiring dengan mulai tersedianya layanan LTE pada bulan
November 2015, sehingga pada akhir tahun para pelanggan
seluler Indosat Ooredoo menikmati akses layanan 4G LTE
super cepat dengan kecepatan unduh (download) 185 Mbps
dan kecepatan unggah (upload) 41 Mbps, di 35 kota besar
di Indonesia. Layanan Super LTE kami yang menggunakan
frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz, memberikan sinyal lebih
baik, meningkatkan kualitas layanan dan sinyal di dalam
ruangan untuk peningkatan pengalaman pengguna dan
aktivitas internet seperti surat elektronik (e-mail), berbincang
(chatting), mengunduh, blogging, browsing, dan lainnya.
Selain itu, para pelanggan Indosat Ooredoo juga memiliki
akses ke layanan e–money, e-payment, dan layanan mobile
lain seperti Dompetku dan Pay-Up. Layanan ini, yang lebih
jauh dirinci di bagian Digital dalam laporan ini, tersedia
untuk handset smart, feature, dan basic; memberikan
pelanggan alternatif keuangan yang berharga dengan
biaya rendah terhadap layanan perbankan tradisional.
Akhirnya, kami terus mengembangkan kemitraan dengan
berbagai mitra OTT (Over-the Top) termasuk sebagian
besar pengembang lokal, sebagian dari inkubator digital
internal kami Ideabox. Melalui kemitraan ini, kami mampu
menyediakan konten yang menghibur, bermanfaat, dan
relevan bagi para pelanggan untuk peningkatan keterlibatan
mereka dan memberikan nilai tambah.
Indosat Ooredoo
54
Hal tersebut didukung oleh perbaikan prosedur untuk proses
pengembangan produk baru dan peluncuran. Perbaikan
dalam kegiatan operasional seluler ini akan mempersingkat
waktu pengembangan produk baru sehingga produk dapat
lebih cepat dipasarkan, seraya memastikan kualitas yang
baik dan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Selain itu,
tarif yang jelas dan terjangkau termasuk target regional yang
khusus – berbagai penawaran ini membuat produk-produk
Indosat Ooredoo lebih menarik bagi para pelanggan dan
membantu mendorong perolehan bersih sepanjang tahun.
Inisiatif penting sepanjang tahun 2015 dimana semuanya
berfokus pada mendorong adopsi data, antara lain:
• iM3 internet.org: Kampanye internet gratis yang
menawarkan akses internet tanpa kredit melalui
freebasics.com yang didukung oleh Facebook, dengan
tujuan mempersempit kesenjangan digital.
• iM3 Pinter Internetan (Pinternet): Kampanye paket
awal (starter pack) baru yang memberikan penawaran
data menarik untuk membangun persepsi IM3 sebagai
pemain data di pasar.
• iM3 Keuntungan Berlipat (Ketupat) Ramadhan:
kampanye hari raya selama bulan Ramadhan dan
periode Lebaran yang memberikan paket lengkap untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.
• Matrix Max: dengan motto kampanye “Get More, Get
Max!” Matrix Ooredoo menggabungkan kuota data yang
besar dengan suara dan SMS untuk pelanggan pascabayar.
Registrasi online melalui situs juga diperkenalkan untuk
mendukung program ini sebagai fitur khusus bagi pelanggan
yang berharga, sehingga memungkinkan mereka mendaftar
sesuai kenyamanan mereka.
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Operasional - Seluler
Kemitraan baru dengan
peritel Erajaya, dirampungkan
pada bulan Januari 2016,
akan mendukung kami
dalam membuka ratusan
toko ritel, memampukan kami
menghadirkan produk dan
layanan secara langsung
kepada para pelanggan
• Mentari 3GB+: berfokus pada komunikasi di tingkat
browsing komunitas, para pelanggan dapat menikmati
kuota data sebesar 3 GB+, berlaku untuk periode aktif
selama 3 bulan.
Penjualan dan Distribusi
Penjualan langsung menjadi fokus pada tahun 2015,
meskipun kami tetap mempertahankan agen penjual
(dealer) yang ada. Kami selalu memasarkan melalui saluran
pemasaran langsung dan tidak langsung, tetapi secara
tradisional sebagian besar pendapatan berasal dari para
agen penjual di wilayah eksklusif. Saluran–saluran ini
mencakup gerai reguler tradisional; saluran modern yang
terdiri dari gerai ritel modern seperti Indomaret, Alfamart,
Carrefour, dan lainnya; gerai Jaringan Ritel Gadget seperti
Okeshop, Globalteleshop, Erafone, dan lainnya; POS
perbankan di ATM–ATM, serta walk–in center terpadu untuk
penjualan dan layanan pelanggan yang dinamai Gerai
Indosat Ooredoo dan KILAT. Gerai Indosat Ooredoo mencakup
pusat layanan yang dikelola langsung oleh Indosat Ooredoo,
yang sebelumnya dikenal sebagai Galeri Indosat, maupun
pusat layanan yang dimiliki agen penjual yang sebelumnya
dikenal sebagai Griya Indosat. Sedangkan pusat layanan yang
dimiliki dan dikelola oleh mitra individual tetap disebut KILAT
(Indosat Ooredoo Sales & Service Kiosk).
Dengan sasaran ke arah digital dan benar-benar melibatkan
para pengguna, pada tahun 2015 kami mulai lebih agresif
mendorong penjualan langsung melalui Gerai Indosat
Ooredoo milik kami sendiri. Kami juga menandatangani
kesepakatan dengan pengecer Erajaya, yang dirampungkan
pada bulan Januari 2016, untuk membuka ratusan toko
ritel di seluruh nusantara. Pengembangan ini akan
Indosat Ooredoo
memampukan kami menampilkan secara fisik berbagai
produk dan layanan digital langsung kepada konsumen
dan hadir ketika mereka membutuhkan kami. Sejalan
dengan pengembangan ini dan rebranding kami sebagai
Indosat Ooredoo, tampilan dan pusat layanan kami secara
drastis dirombak menjadi bernuansa efisien dan modern,
mencerminkan fokus baru kami dan lebih sesuai untuk ritel.
Guna mendukung upaya tersebut, manajemen meningkatkan
frekuensi kunjungan ke lapangan untuk mendukung staf di garda
depan, serta memperoleh pemahaman lebih baik terhadap
kondisi dan masalah di setiap wilayah, sehingga tanggapan
lebih cepat tanggap dan program lebih disesuaikan. Dalam
waktu bersamaan, kami memelihara jaringan pengecer dan
agen penjual yang luas melalui dorongan penjualan secara
nasional berupa program-program promosi yang konsisten,
yang dirancang untuk mendorong rekomendasi kepada produkproduk Indosat Ooredoo, khususnya produk data.
Pertumbuhan Pasar Korporasi
Korporasi tumbuh 7,3% pada tahun 2015, dengan
pertumbuhan di sektor perusahaan besar dan UKM, meskipun
terjadi perlambatan dalam perekonomian Indonesia. Untuk
mendorong pertumbuhan, kami berfokus pada menciptakan
kembali portofolio B2B kami untuk memberikan solusi
terpadu yang disesuaikan dengan kebutuhan vertikal khusus,
meluncurkan solusi baru dan inovatif terutama pada M2M,
serta menciptakan program gabungan perangkat yang
menarik untuk memikat pelanggan baru. Kami juga terus
mendorong penjualan silang di antara area korporasi.
Sejalan dengan itu, kami mempertahankan penekanan
kami pada pemberian layanan yang baik, layanan
help desk, dan jaminan layanan, dengan para petugas
helpdesk korporasi yang berdedikasi di bagian korporasi
mobile. Para pelanggan dengan status platinum dilayani
oleh account manager layanan dan teknisi di lapangan
yang berdedikasi sebagai bagian dari tujuan kami untuk
mencapai kepuasan pelanggan korporasi sebagai bidang
utama pertumbuhan. Peningkatan dalam indikator kepuasan
pelanggan bisnis mencerminkan keberhasilan nyata di
bidang ini, sejalan dengan bertambahnya kepuasan ritel.
55
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
MIDI
Kami menawarkan layanan MIDI (multimedia interaktif,
data, dan Internet) terpadu secara langsung, maupun
melalui anak perusahaan Lintasarta dan IM2. Layanan
MIDI Indosat Ooredoo terdiri dari layanan Internet dan
komunikasi data termasuk International and Domestic Leased
Circuits kecepatan tinggi dari titik–ke–titik dan Domestic
Leased Circuits dengan kapasitas pita lebar dan pita sempit
(broadband dan narrowband), Frame Relay, IPVPN (Internet
Protocol–Virtual Private Network) modern, serta layanan
berbasis MPLS. Kami juga menawarkan layanan berbasis
satelit seperti sewa transponder, layanan VSAT, layanan TI
(Teknologi Informasi) seperti Disaster Recovery Center (Pusat
Pengendalian Bencana), Layanan Pusat Data, dan yang
terbaru, Indosat Ooredoo Cloud dengan infrastructure–
as–a–service.
Strategi Pertumbuhan dan Pemasaran
Layanan MIDI, termasuk permintaan untuk layanan data
dan jaringan lainnya seperti layanan berbasis Internet,
terutama diarahkan kepada pelanggan korporasi dan
pelanggan dalam jumlah besar (grosir), suatu pasar
yang kami lihat memiliki potensi pertumbuhan yang baik,
termasuk segmen pasar UKM yang sedang berkembang
pesat. Dengan demikian, MIDI telah menjadi bagian yang
semakin penting dari portofolio kami, dan kami berharap
kontribusinya meningkat seiring pertumbuhan kami
khususnya di pasar korporasi. Selain itu, layanan tertentu
seperti Internet juga dipasarkan ke para pelanggan ritel
dan pelanggan grosiran.
Berdasarkan inisiatif-inisiatif yang telah dicanangkan tahun
2014, pada tahun 2015 kami tetap berfokus pada strategi
mengembangkan kapasitas layanan MIDI kami melalui
tiga inisiatif. Pertama, meningkatkan jaringan baru yang
telah dimodernisasi untuk tingkat layanan bermutu. Kedua,
menghubungkan pelanggan dengan penawaran terkait dan
menyediakan layanan terbaik. Ketiga, berasosiasi dengan
alat (device) yang memberi pengalaman data terbaik,
suatu strategi yang Perusahaan sedang terapkan melalui
kemitraan di semua tahapan rantai nilai perangkat (device
value chain).
Kinerja
Pendapatan dari layanan MIDI meningkat 7,0% pada tahun
2015 menjadi Rp3.753,5 miliar, setara dengan 14,0% dari
total pendapatan dibandingkan 14,6% pada tahun 2014.
Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja yang lebih baik di
anak perusahaan Lintasarta, yang berfokus pada layanan
TI, juga Internet tetap dan Konektivitas. Di sisi grosir,
pendapatan berdampak negatif antara lain disebabkan
oleh tekanan kompetitif, migrasi dari saluran yang jelas ke
IP, dan penghentian proyek e-KTP.
Pertumbuhan memperoleh kontribusi dari layanan berbasis
MPLS pada Konektivitas dan Internet. Pada Konektivitas, IP
modern VPN Link (Layer-3 VPN) dan Ethernet Link (Layer-2
VPN) mendominasi penggunaan bandwidth, sementara
pada Internet terjadi peningkatan dalam penggunaan
kapasitas yang berasal dari IP Transit internasional (INP)
dan IP Transit domestik (INIX) dari para pelanggan grosiran
yang dipicu oleh kenaikan penetrasi Internet di Indonesia.
Pendapatan dari layanan MIDI
triliun
Pertumbuhan yang kuat juga tampak pada layanan
Teknologi Informasi (TI) untuk korporasi, dimana jasa TI
korporasi besar membukukan pertumbuhan dua digit pada
tahun 2015.
Indosat Ooredoo
56
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Operasional - MIDI
Sejalan dengan langkah
kami untuk merampingkan
dan berfokus pada bisnis inti
kami, sebagian besar fungsi
TI non-inti kami dialihkan ke
anak perusahaan Lintasarta
dalam tahun ini
Segmen korporasi tumbuh pesat, didorong oleh penawaran
yang ditargetkan pada segmen korporasi besar, serta
layanan konektivitas dan solusi Internet untuk Usaha Kecil
dan Menengah (UKM). Secara khusus, kami memasarkan
tiga layanan untuk segmen korporasi besar maupun UKM:
jasa layanan korporasi, teknologi informasi (TI),
dan mobilitas, di mana layanan TI memiliki potensi
pertumbuhan tertinggi, karena itu kami meningkatkan
jumlah sumber daya manusia.
Selaras dengan rencana kami menjadi pemimpin data yang
unggul, kami secara agresif memperluas penawaran serat
optik kami Fiber-To-The-Home (FTTH) ke kota-kota sekunder
dan kawasan industri. Walaupun persaingan bisnis serat
optik meningkat cepat seiring naiknya permintaan pasar,
namun kami masih tetap memperoleh keunggulan dari
jaringan yang luas dan sumber daya operasional. Dalam
rangka mempertahankan keunggulannya, kami akan terus
memperluas cakupan area serat optik untuk mendukung
pengiriman data tetap di masa depan.
Anak perusahaan kami, Lintasarta, difokuskan kembali
untuk menjadi penyelenggara layanan, dan sebagian
besar fungsi non-inti TI Indosat Ooredoo selanjutnya
dialihkan ke Lintasarta. Sejalan dengan itu, Lintasarta
terus mengembangkan jangkauan geografis produk dan
layanannya untuk melayani permintaan yang bertambah
banyak akan infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah
terpencil, termasuk mengembangkan layanan Fiber-ToThe-Premises (FTTP) untuk mengantarkan broadband yang
lebih cepat kepada bisnis yang membutuhkan kinerja serta
ketersediaan layanan terus menerus, dengan mendukung
layanan broadband premium terkonsolidasi seperti
Lintasarta Mobility Access, Data Center, Cloud Services,
atau Video Conferencing. FTTP akan memungkinkan
Lintasarta menyediakan jaringan fiber generasi mendatang
yang terukur (scalable) dan bisa diperluas (extensible) yang
dapat mendukung penawaran layanan suara, data dan
video yang menarik dengan harga terjangkau.
Konektivitas Data
Solusi konektivitas data, yang ditujukan kepada dan
dikemas sesuai kebutuhan pelanggan korporasi masingmasing, mencakup Indosat Ooredoo World Link, jasa
penyewaan sambungan privat antar lokasi internasional
melalui kabel darat dan bawah laut; Indosat Ooredoo
National Link, jasa penyewaan sambungan privat
antar lokasi domestik; dan Direct Link, jasa penyewaan
sambungan melalui koneksi satelit/VSAT yang melayani
komunikasi data multi lokasi. Kami juga menyediakan
layanan komunikasi data antar lokasi domestik dan
internasional melalui jaringan canggih Internet Protocol (IP),
yang terdiri dari layanan IP–VPN dan juga layanan berbasis
MPLS yang diperluas sampai Asia Utara, Jepang, Eropa
dan Amerika Serikat melalui kerja sama dengan penyedia
jasa global.
Pada tahun 2015 kami menghentikan layanan Frame Relay
karena pergeseran teknologi yang berdampak pada tidak
adanya lagi lingkup layanan Frame Relay. Sementara itu,
layanan berbasis MPLS tersedia bagi jaringan komunikasi
Indosat Ooredoo
57
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Kami terus mengembangkan
dan meningkatkan layanan
MIDI kami agar dapat
melayani para pelanggan
lebih baik di segmen ritel,
UKM, dan Enterprise
domestik dan internasional untuk aplikasi suara, data,
video, dan Internet. Melalui layanan berbasis MPLS, kami
menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas untuk mendukung
pertumbuhan pelanggan bisnis. Layanan berbasis MPLS
ini terdiri dari IP VPN Link (Layer-2 VPN) dan Ethernet Link
(Layer-2 VPN).
Internet
Pendapatan usaha dari layanan MIDI kami terutama berasal
dari pendapatan layanan Internet yang diselenggarakan
oleh kami dan anak perusahaan kami, PT Indosat Mega
Media (“IM2”) dan PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”).
Kami juga bertindak sebagai penyelenggara akses jaringan
(Network Access Provider) dan penyelenggara jasa Internet
(Internet Service Provider) untuk pelanggan grosiran
dengan menyediakan IP transit maupun menawarkan akses
Internet berdedikasi (dedicated Internet). Saat ini kami
mengoperasikan tiga penyelenggara jasa Internet (ISP).
Melalui anak perusahaan kami, IM2 dan Lintasarta, kami
juga menawarkan layanan koneksi Internet berdedikasi dan
koneksi Internet broadband kepada pelanggan korporasi
dan UKM komersial maupun pelanggan ritel. Pada tahun
2015, pendapatan dari layanan Internet menyumbangkan
22,5% dari pendapatan usaha konsolidasi MIDI.
Jasa Nilai Tambah
Jasa Nilai Tambah (VAS), mencakup pusat pemulihan
bencana Indosat Disaster Recovery Center (DRC), pusat
data Data Center dan Cloud Services, berkembang baik
dalam MIDI dengan membukukan kenaikan pendapatan
usaha sebesar 12% sehingga menyumbang 23% dari semua
pendapatan MIDI.
Layanan DRC dan Data Center, yang diarahkan kepada
pelanggan korporasi, terdiri dari server co–location, rack,
Sewa Transponder Satelit
Kami mengoperasikan satelit Palapa–D, yang diluncurkan
bulan Agustus 2009 untuk menggantikan satelit Palapa–C2
yang diluncurkan tahun 1996. Pada tahun 2010, Palapa–D
beroperasi penuh. Satelit Palapa–D memiliki 11 transponder
Extended C–Band, 24 transponder Standard C–Band dan
lima transponder Ku-Band, semua milik kami.
Kapasitas transponder dalam Palapa–D disewakan
kepada operator penyiaran dan telekomunikasi. Layanan
satelit penunjang lain termasuk pemakaian untuk layanan
TV, link Indosat Ooredoo TV, layanan jaringan privat,
akses Internet, dan multimedia serta konferensi video.
Pendapatan usaha dari sewa satelit naik 17,5% pada tahun
2015, memberi kontribusi 9,4% dari semua pendapatan
Indosat Ooredoo
MIDI, karena operator penyiaran dan VSAT yang sudah
ada terus meningkatkan kapasitasnya dan pelanggan baru
memulai kontrak.
58
cage, listrik, and fasilitas penunjang lain. Indosat Ooredoo
Data Center terletak di tengah kota Jakarta, di mana
stabilitas dan keamanan menjadi prioritas pemerintah
yang menjadikannya tempat paling strategis dan aman
untuk penyimpanan. Data Center memiliki persediaan
tenaga cadangan/pendukung dan setiap rak dipasok oleh
beberapa koneksi listrik independen, untuk memastikan
agar kelangsungan kegiatan usaha pelanggan tidak
terganggu. Kami juga melayani penyediaan jasa backbone
atau leased line domestik dari lokasi DRC atau Data Center
kami ke kantor pusat pelanggan, sebagai bagian solusi
total telekomunikasi kami. DRC dan Data Center sudah
meraih sertifikasi ISO27001 untuk Sistem Manajemen
Keamanan Informasi.
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Operasional - MIDI
Melalui Indosat Ooredoo Cloud, kami juga menyediakan
jasa infrastruktur sebagai layanan (IAAS) untuk melayani
permintaan perusahaan yang menghendaki penyediaan
dan pengelolaan komputasi, penyimpanan dan jaringan
yang ditargetkan terutama bagi pelanggan korporasi.
Indosat Ooredoo bermitra dengan Dimension Data
menawarkan layanan cloud kepada korporasi, dengan
menggabungkan infrastruktur backbone
konektivitas nasional Indosat Ooredoo dengan 10 fasilitas
pusat datanya di Indonesia didukung layanan konsultasi
cloud dari Dimension Data agar mampu meningkatkan daya
tariknya terhadap pelanggan.
VSAT Net/IP dan VSAT Link
Dilayani melalui anak perusahaan kami, Lintasarta,
layanan VSAT Net/IP dan VSAT Link adalah sistem jaringan
data berbasis satelit. VSAT Net/IP menghubungkan dan
mengendalikan lalu lintas data antar tempat-tempat jauh,
yang memungkinkan perkembangan data secara cepat bagi
pelanggan jaringan dengan lalu lintas data rendah sampai
menengah dalam bidang jasa keuangan, transportasi,
perdagangan, dan distribusi.
VSAT Link menyediakan transmisi digital antar lokasi untuk
tempat-tempat jauh yang memiliki bisnis dengan lalu
lintas menengah sampai padat seperti industri manufaktur,
pertambangan dan jasa keuangan.
Solusi Konvergensi
Solusi Konvergensi Indosat secara kreatif menggabungkan
MIDI dengan layanan seluler termasuk wireless broadband
untuk menghasilkan produk komunikasi baru yang
fleksibel dan dapat diaktifkan dalam mode mobile sesuai
kebutuhan. Solusi Konvergensi kami menggunakan
GPRS/GSM maupun CDMA dan HSDPA, dan karena
itu dapat diimplementasikan di mana saja di Indonesia
dalam jaringan seluler Indosat, sehingga pemakai dapat
menghemat biaya operasional. Layanan ini juga dapat
dirancang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Saat ini, solusi konvergensi yang kami tawarkan terdiri dari
Indosat Enterprise Resource Planning (I–ERP), Remittance,
Internet School Management System (ISMS), Mobile
Extension, Wireless EDC, Corporate VPN, Wireless
ATM, Multimedia IP Services, dan Solusi UKM. I–ERP,
produk terbaru yang kami tawarkan, dikembangkan untuk
memudahkan proses bisnis perusahaan di sektor
manufaktur dan Food & Beverage (F&B) maupun pedagang
grosiran dan distributor yang menggunakan aplikasi terpadu
seperti kampanye penjualan, pemesanan, manajemen
logistik dan gudang, dan sebagainya. Produk ini
memungkinkan pengelolaan komunikasi data real time yang
lebih baik dengan menggunakan teknologi wireless
mobile yang dapat diakses dari jaringan GPRS atau HSDPA.
Terkait dengan UKM, kami terus memasarkan layanan Solusi
UKM, yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan usaha
UKM, dengan hasil memuaskan. Dengan terfokus pada
UKM formal ketimbang pengusaha UKM di sektor informal,
kami berhasil meningkatkan pendapatan dan penagihan
kami. Solusi UKM menawarkan akses Internet broadband,
fasilitas komunikasi suara dan SMS, layanan web hosting
komprehensif termasuk sistem pembayaran online, dan
serangkaian aplikasi dan layanan opsional, semua dalam
satu paket yang mudah digunakan.
Indosat Ooredoo
59
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Jasa Telekomunikasi Tetap
Indosat Ooredoo adalah penyedia jaringan telekomunikasi
tetap (fixed) terkemuka di Indonesia, salah satu jaringan
telekomunikasi paling mapan di nusantara. Kategori ini
terdiri dari Sambungan Langsung Internasional (SLI),
fixed wireless (FWA), dan layanan fixed line (I-Phone).
Walaupun layanan telekomunikasi tetap semakin menyusut
kesepakatan dengan rekan atau mitra di luar negeri untuk
menyalurkan lalu lintas panggilan internasional melalui
Indosat Ooredoo.
dari waktu ke waktu, seperti ditunjukkan dalam portofolio
persentase keseluruhan karena pertumbuhan internet dan
layanan seluler, namun layanan ini tetap memberi kontribusi
berharga bagi pengalaman pelanggan.
pelanggan kami yang sangat besar, termasuk hotel,
pelanggan perusahaan besar, kantor pemerintah, dan
kedutaan besar. Kami juga mempertahankan tenaga
penjualan khusus untuk menargetkan segmen pelanggan
yang sensitif harga, yang mencari fasilitas sambungan
internasional berbudget rendah untuk berkomunikasi dengan
anggota keluarga di luar negeri.
Tenaga penjualan khusus dan saluran penjualan pihak
ketiga digunakan untuk memasarkan layanan SLI ke para
Pada tahun 2015, pendapatan dari telekomunikasi tetap
sebesar Rp1.119,3 miliar atau 4,2% dari total pendapatan
Indosat Ooredoo, dibandingkan dengan Rp1.096 miliar
atau 4,6% dari total pendapatan tahun 2014. Berbeda
dengan kecenderungan tahun-tahun sebelumnya,
pendapatan telekomunikasi tetap mencatat pertumbuhan
sebesar 2,1%, terutama didorong oleh peningkatan
sambungan panggilan internasional.
Sambungan Langsung Internasional (SLI)
Indosat Ooredoo mempromosikan layanan SLI-nya melalui
layanan jarak jauh internasional Indosat Ooredoo SLI 001,
Indosat Ooredoo SLI 008, Indosat Ooredoo FlatCall 01016,
dan SMS Internasional. SLI-001 dipasarkan sebagai layanan
premium, sedangkan SLI-008 diposisikan sebagai layanan
yang lebih ekonomis menawarkan tarif yang lebih rendah.
FlatCall 01016 ditujukan untuk segmen pasar yang sangat
sensitif harga, menawarkan tarif yang sangat kompetitif
untuk negara-negara tujuan populer tertentu, sementara
memakai tarif VoIP (Voice over Internet Protocol) reguler
untuk negara-negara lain. Selain itu, kami memiliki berbagai
Pendapatan Jasa Telekomunikasi
Tetap
triliun
Indosat Ooredoo
60
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Operasional - Jasa Telekomunikasi Tetap
Berbeda dengan tren pada
tahun-tahun sebelumnya,
pendapatan dari
telekomunikasi tetap (fixed)
mengalami pertumbuhan
2,1%, terutama didorong
oleh peningkatan panggilan
telepon internasional
Layanan Sambungan Tetap Nirkabel
Indosat menghadirkan layanan sambungan tetap nirkabel
(PSTN) melalui produk StarOne, menggunakan teknologi
CDMA 2000 x1 di frekuensi 800 Mhz. StarOne diposisikan
sebagai solusi hemat biaya bagi pelanggan dengan
kebutuhan mobilitas terbatas, menawarkan kombinasi
layanan PSTN dan layanan telekomunikasi mobile termasuk
BlackBerry, email dan instant messaging. Tersedia dalam
versi prabayar maupun pascabayar.
Guna memperkokoh relasi kami dengan mitra kami,
secara aktif kami berpartisipasi dalam forum dan acara
internasional. Kami juga menjajaki kemitraan dengan para
penyedia jasa internasional lain, agar para pelanggan
Indosat Ooredoo yang bepergian ke luar negeri dapat
menikmati tarif roaming yang kompetitif dan konsisten.
Telepon Tetap (Fixed Phone)
Indosat Ooredoo menawarkan layanan telepon jarak jauh
lokal dan domestik dengan merek fixed line ‘I-Phone.’
Saat ini Indosat Ooredoo menawarkan cakupan fixed line
jarak jauh lokal dan domestik di kebanyakan kota besar
di Indonesia.
Pendapatan dari fixed phone meningkat sebesar 0.02%
dari Rp130,89 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp130,91
miliar pada tahun 2015, memberi kontribusi sebesar 11,7%
terhadap total layanan telekomunikasi tetap dibandingkan
11,9% pada tahun 2014. Penurunan pendapatan ini
terutama disebabkan penurunan dalam segmen ritel,
sedangkan Indosat Ooredoo tetap memandang bisnis
dan kelembagaan sebagai pasar dengan pertumbuhan
menjanjikan, di mana para pelanggan bisnis mencari
kecepatan data broadband yang lebih tinggi untuk
mendukung kegiatan bisnis mereka.
Indosat Ooredoo
Layanan CDMA StarOne telah mulai dihentikan secara
bertahap di wilayah Indonesia sejak bulan Desember
2014 dan resmi berakhir pada 30 Juni 2015. Hal ini terkait
percaturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang
penataan kembali pita frekuensi radio 800MHz.
Pelanggan StarOne CDMA telah diinformasikan sebelumnya
dan diberikan insentif untuk mencoba produk Indosat
Ooredoo lainnya dengan tujuan mempertahankan loyalitas
mereka pada saat mekanisme transisi dari layanan berbasis
CDMA ke GSM. Khususnya, Indosat Ooredoo menawarkan
kompensasi kepada pelanggan dalam berbagai bentuk
seperti: Sim Card GSM, Fasilitas Call Forwarding, serta
Dompetku Indosat yang besarnya tergantung rata-rata
penggunaan layanan StarOne dalam 3 bulan dan Dompetku
tersebut dapat di tarik tunai di pusat layanan pelanggan
Indosat Ooredoo terdekat atau dibelanjakan di merchantmerchant yang bekerjasama dengan Indosat Ooredoo.
Indosat Ooredoo telah mengumumkan pengakhiran layanan
Starone ini kepada para pelanggan melalui berbagai
macam media, seperti: media masa, SMS blast; serta
website Indosat Ooredoo sejak awal tahun.
61
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Layanan Digital
Layanan Digital*, unit bisnis terbaru kami, terus berkembang
pesat di tahun 2015, memanfaatkan basis pelanggan
telkom kami serta memadukan dengan produk dan layanan
yang ada untuk meningkatkan penawaran bagi para
pelanggan dan bisnis di Indonesia. Pertumbuhan dicapai
melalui inisiatif in-house, kemitraan, usaha patungan
dari keputusan perusahaan digital global seperti Google,
Facebook, dan Twitter untuk bermitra dengan kami daripada
dengan yang lain.
dengan pemimpin pasar, dan investasi. Walaupun
Layanan Digital masih menjadi kontributor kecil terhadap
pendapatan keseluruhan, kami melihat Layanan Digital
sebagai kunci untuk mengubah seluruh perusahaan dan
organisasi menjadi perusahaan ramping yang berbasis
digital – perusahaan yang bergerak melampaui penyediaan
komunikasi saja menjadi perusahaan yang menyediakan
produk dan layanan yang membantu mendukung
perkembangan manusia dan memperkaya kehidupan
masyarakat. Dengan jumlah pelanggan hampir mencapai
70 juta orang, kami memiliki pasar besar yang belum
dimanfaatkan untuk produk dan layanan digital. Selain itu,
kebanyakan layanan digital kami adalah telco-agnostic
dan memungkinkan kami berkembang melampaui basis
pelanggan telkom kami saat ini.
dan meningkatkan keterlibatan pelanggan di mana
memungkinkan. Sebagai contoh, pasar Cipika menjual
produk seluler Indosat Ooredoo, dan semua pelanggan
seluler akan memiliki Dompetku (mobile wallet). Fungsi
silang seperti ini akan menjadi ciri khas kegiatan
operasional kami ke depan.
Dalam tahun kedua pengoperasiannya, layanan data
tumbuh signifikan, seiring upaya kami terus membangun
jejak digital in-house melalui e-money, kemitraan, usaha
patungan, dan investasi seperti inkubator Ideabox dan dana
modal ventura SB-ISAT. Kami juga terus menggelar kompetisi
dan inkubator untuk memberikan dukungan dan bimbingan.
Kombinasi inisiatif ini yang diterapkan secara konsisten telah
mengangkat profil kami di ruang digital, yang tercermin
Selain itu, kami memperkuat sinergi dengan produkproduk lain Indosat Ooredoo untuk penjualan silang
Produk & Layanan
Periklanan mobile, perdagangan mobile, dan keuangan
mobile tetap menjadi area utama fokus kami, karena
area tersebut memiliki potensi pertumbuhan tertinggi dan
sinergi alami dengan infrastruktur Indosat Ooredoo. Ketiga
area ini memiliki manfaat lebih lanjut yang mampu saling
mendukung, menciptakan nilai tambah, dan melahirkan
ekosistem digital organik. Produk in-house terkemuka dari
perdagangan mobile, keuangan mobile, dan periklanan
mobile antara lain:
*Pendapatan Layanan Digital dilaporkan sebagai bagian Seluler di laporan keuangan.
Indosat Ooredoo
62
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Operasional - Layanan Digital
Layanan Keuangan Mobile
• Dompetku, mobile wallet bagi mereka yang tidak memiliki rekening di bank maupun para nasabah
dengan fitur seperti transfer uang domestik dan internasional, pembayaran tagihan, serta transaksi ritel
online dan offline.
• Dompetku Plus, platform pembayaran OTT yang memungkinkan pembayaran, transfer P2P, dan
layanan escrow terutama ditujukan untuk industri perdagangan.
• Dompetku Pengiriman Uang, layanan telco-agnostic pengiriman uang tunai dalam negeri, didukung
oleh jaringan agen yang luas di seluruh Indonesia, yang menargetkan para pelanggan yang tidak
memiliki rekening di bank.
• PayUp, layanan pembayaran mobile yang sederhana, aman, dan terjangkau; terdiri dari penggabungan
telepon dan card reader elektronik untuk kartu debit dengan target pengecer kecil, perusahaan barang
konsumen yang bergerak cepat, dan perusahaan logistik.
• Ondego, layanan perbankan mobile untuk bank, menawarkan solusi perbankan mobile melalui smart
phone dan feature phone.
e-commerce
• Cipika, pasar online yang menjual gadget, aneka produk gaya hidup dan hiburan.
• Cipika Play, pasar voucher game online, bekerja sama dengan pembuat game dan penyedia game
berbayar.
• Cipika Bookmate, kolaborasi dengan Bookmate, menawarkan platform e-books berbasis mobile
dengan salah satu koleksi terbesar dari judul-judul buku lokal dan internasional untuk pelanggan di
Indonesia.
Periklanan
PT Portal Bursa Digital (PBD atau IMX), usaha patungan antara Indosat Ooredoo dengan Smaato,
platform periklanan mobile global terkemuka; meluncurkan pertukaran periklanan digital pertama dan
satu-satunya di Indonesia pada bulan Mei 2015. IMX menghubungkan pengiklan dengan penerbit dalam
menawarkan solusi periklanan mobile lokal dan internasional melalui platform tunggal, swalayan, tawarmenawar real-time yang memastikan transparansi untuk pengiklan. IMX didukung oleh platform manajemen
data untuk membantu menargetkan pelanggan yang tepat.
Indosat Ooredoo
63
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Kemitraan
Sebagai perusahaan telekomunikasi lokal dengan pola
pikir global, kami telah ditempa melalui kemitraan lokal
dan internasional di ruang digital. Memanfaatkan kiprah
internasional grup induk Ooredoo serta minat global
yang kuat dari perusahaan teknologi dan internet untuk
mengakses basis pelanggan Indosat Ooredoo, dibentuklah
sebuah tim pengembangan bisnis internasional untuk
memperkaya kehidupan digital para pelanggan Indosat
Ooredoo dengan memberikan mereka konten dan layanan
yang eksklusif dan bermakna dari mitra internasional
terkemuka. Di saat yang sama, kami juga menjajaki
bermitra dengan para pemain lokal yang kuat.
Investasi dan Usaha Patungan
Inkubasi dan Akselerasi Startup
Ideabox adalah inkubator bisnis teknologi yang telah
meraih penghargaan, didukung oleh Indosat Ooredoo
bermitra dengan Mountain Partners AG, Founder Institute,
dan Grup Ooredoo. Ideabox berfokus pada identifikasi dan
percepatan telekomunikasi, media, dan teknologi startup
yang menjanjikan; melalui investasi, akses kepada para
mentor Indonesia dan internasional, serta akses ke jaringan
dan mitra Indosat Ooredoo termasuk Facebook. Pada tahun
2015, Ideabox berhasil meluluskan angkatan kedua yang
terdiri dari tujuh perusahaan, beberapa di antaranya telah
menerima pendanaan seri A dari investor internasional.
Pada tahun 2015, kami dapat bekerja sama dengan merek
digital global terkemuka seperti Facebook untuk Free Basics,
Google untuk tagihan operator langsung melalui Google
Play Store, dan Twitter untuk e-channel telkom pertama Twitter
di Asia- Pasifik. Kami juga bekerja sama dengan pasar
e-commerce lokal terkemuka dalam kampanye, antara lain:
Modal Ventura
Dana SB-ISAT merupakan pendanaan senilai US$14,5
juta bekerja sama dengan modal ventura Softbank milik
konglomerat Jepang, Grup Alibaba, dan investor lokal;
yang pada tahun 2015 berinvestasi di Grab Taxi, Techin
Asia, Qerja, Switch, dan Dealoka – lulusan Ideabox. Dana
ini tidak hanya menyediakan modal kepada perusahaan
yang diinvestasikan, tetapi juga bimbingan, akses ke
basis pelanggan Indosat Ooredoo, dan akses ke jaringan
pengetahuan Softbank, perusahaan telekomunikasi
dan internet terkemuka di Jepang serta pemilik Sprint
Corporation, Amerika Serikat.
•
•
Lebaran Belanja Online dengan lebih dari 40 pemain
e-commerce di Indonesia (termasuk Lazada, Zalora,
Bukalapak, dan lainnya) pada 28 Juni 2015
#IndonesiaDigitalNation dengan lebih dari 10 pemain
e-commerce di Indonesia (Lazada, Bilna, Mataharimall,
dan lainnya) pada 20 November 2015
Indosat Ooredoo
64
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Operasional - Layanan Digital
Indosat Ooredoo menjadi
pemimpin di ruang digital,
seperti tampak pada relasi
kami dengan merek-merek
digital global terkemuka seperti
Facebook untuk Free Basics,
Google untuk tagihan operator
langsung melalui Google
Play Store, dan Twitter untuk
e-channel telkom Twitter pertama
di kawasan Asia Pasifik
Pengembangan Wirausahawan Lokal
Sebagai bagian dari komitmennya untuk membangun
ekosistem startup di Indonesia, Indosat Ooredoo
mengoperasikan platform pendanaan massal (crowdfunding)
yang dinamai Crowdtivate, bersama dengan operator
asal Singapura StarHub, untuk mengembangkan gagasangagasan inovatif yang menunjang ekosistem digital.
Crowdtivate terutama ditujukan untuk membantu startup
teknologi, pembuat konten, dan wirausahawan di
Indonesia untuk menambah modal dari para penyandang
dana yang ada di dalam dan di luar Indonesia. Dengan
memberi kemudahan kepada para wirausahawan untuk
meningkatkan modal melalui sumber massal, Indosat
Ooredoo berharap dapat mengurangi salah satu dari
rintangan utama yang dihadapi startup di Indonesia, yang
berjuang menambah pendanaan pada tahap awal.
Selain itu, guna mendorong pengembang aplikasi lokal,
kami menggelar acara tahunan Indosat Ooredoo Wireless
Innovation Contest (IWIC) untuk ke-9 kali berturut-turut.
IWIC adalah kompetisi untuk para pengembang mobile
dan digital, yang meliputi seminar dan lokakarya yang
diselenggarakan di sejumlah kampus terkemuka di Indonesia
untuk menjaring minat dan kesadaran di bidang tersebut.
Para pemenang IWIC menerima berbagai hadiah dan
beasiswa dari Founder Institute untuk mengembangkan
gagasan–gagasan itu menjadi bisnis yang potensial.
Indosat Ooredoo
65
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Sumber Daya Manusia
Tahun 2015 ditandai dengan sejumlah perubahan besar
dalam organisasi. Secara strategis, tahun 2015 merupakan
tahun terakhir penerapan roadmap 4+1 yang berakhir
pada bulan November, segera diikuti dengan perubahan
nama (rebranding) menjadi Indosat Ooredoo dengan
visi bergerak melampaui solusi ICT tradisional menjadi
Kami gembira mengetahui bahwa hasil survei karyawan
pada tahun 2015 secara keseluruhan menunjukkan tingkat
keterlibatan dan kepuasan karyawan yang meningkat
signifikan, dikarenakan hasil dari upaya-upaya tersebut.
perusahaan berpola pikir digital (digital-minded).
Pasar tenaga kerja di bidang telekomunikasi dan digital
sangat kompetitif pada tahun 2015. Guna mendukung
kinerja bisnis, kami mendorong pembangunan karyawan
internal kami, merekrut karyawan eksternal, serta
mendatangkan penasihat dan konsultan termasuk personel
dari perusahaan lain di Grup Ooredoo jika diperlukan. Dari
ketiga hal tersebut, pembangunan kapasitas internal adalah
yang terpenting.
Membangun Kapasitas Internal
Menghadapi perubahan tersebut, fokus kami terhadap
Sumber Daya Manusia adalah memperkokoh kapasitas
organisasi dan menanamkan pola pikir (mindset) digital
untuk mendukung rebranding dan transformasi ke digital.
Sebagai bagian dari fokus itu, fungsi Teknologi Informasi
non-inti kami dialihkan ke anak perusahaan Lintasarta,
yang sedang berubah menjadi perusahaan jasa
Teknologi Informasi.
Setelah bekerja sama erat dengan para pengguna dari
kalangan bisnis untuk memetakan kebutuhan sumber daya
manusia di setiap departemen dan ketersediaan sumber daya
internal yang ada, kami memfokuskan upaya kami pada:
• pengembangan kapasitas sumber daya manusia kami
• memelihara budaya perusahaan yang terbuka, sigap,
dan inovatif
• menciptakan mekanisme KPI dan penghargaan yang
akan memperkuat keterlibatan, kepuasan, dan kinerja
para karyawan
• peningkatan daya tarik kami sebagai perusahaan
pilihan
• memastikan struktur organisasi selaras dengan
kebutuhan bisnis
• menanamkan pola pikir komersial di semua departemen
• perencanaan suksesi, serta
• meninjau dan meningkatkan sistem dan kebijakan
sumber daya manusia.
Indosat Ooredoo
66
Secara internal, sistem pemetaan pekerjaan dan evaluasi
kinerja sumber daya manusia yang telah diterapkan
beberapa tahun sebelumnya, memampukan kami
mengidentifikasi bidang-bidang di mana pelatihan,
bimbingan, dan penyuluhan sangat dibutuhkan secara
efektif. Umumnya saluran pelatihan formal seperti Sales
Academy internal kami, secara signifikan berhasil
meningkatkan kinerja mereka yang mengikuti pelatihan.
Kami juga mendorong pelaksanaan magang, rotasi
karyawan secara internasional untuk memberi mereka
kesempatan eksposur di dalam Indosat Ooredoo maupun
di luar negeri dengan anggota lain di Grup Ooredoo.
Dengan cara ini, karyawan dapat meluaskan eksposur dan
mengembangkan kemampuan mereka, serta membantu
mengatasi silo dan membina mentalitas fungsi-silang
dalam berbagai bidang di organisasi. Walaupun rotasi
ini bukannya tanpa friksi, namun manfaat jangka panjang
yang kami peroleh jauh lebih penting daripada hambatan
jangka pendek. Kami terus berkomitmen untuk berinvestasi
pada para karyawan kami dalam jangka panjang.
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Operasional - Sumber Daya Manusia
Budaya perusahaan
kami berubah total untuk
mendukung pengambilan
keputusan yang cepat,
terbuka dan sigap sebagai
bagian dari transformasi
menjadi perusahaan
digital
Manajemen Bakat
Di tahun ketiga, sistem umpan balik terhadap kinerja dari
pemangku kepentingan kami mulai benar-benar berakar.
Para karyawan mulai mengharapkan dan memberikan
umpan balik secara terbuka. Mereka menyambut baik
umpan balik ini, yang memberi mereka harapan lebih
jelas terkait kinerja mereka dan bidang-bidang di mana
mereka tertinggal. Selain itu, karyawan yang berprestasi
merasa dihargai karena mendapat umpan balik positif dan
selanjutnya mendorong keberhasilan. Kami juga segera
memberikan penghargaan kepada para karyawan yang
memberi kontribusi dan inisiatif luar biasa di luar KPI
mereka, menekankan pesan kami bahwa kami menghargai
tindakan yang sigap dan segera.
Pelatihan di tahun 2015
2015
Jumlah Program Pelatihan
Jumlah Partisipan*
Total Biaya Pelatihan
Biaya Pelatihan / Orang
475
2014
483
6.050
6.110
Rp21,6 miliar
Rp29,0 miliar
Rp3,9 juta
Rp4,7 juta
Budaya Perusahaan
Sebagai bagian dari gerakan Indosat Ooredoo ke arah
kepemimpinan digital, departemen Sumber Daya Manusia
didorong untuk menciptakan budaya perusahaan yang lebih
terbuka, ramping, sigap, dan cara melakukan pekerjaan.
Pada tahun 2015, kami mewujudkan rencana ruang duduk
terbuka di sejumlah lantai di gedung kantor pusat Indosat
Ooredoo. Dekorasi informal baru berwarna cerah juga
dipasang. Selain menekankan mobilitas dan meningkatkan
komunikasi, perubahan ini membawa pengaruh dalam
mendorong para karyawan untuk mengatur sendiri
penyimpanan digital dan metode komunikasi tanpa kertas.
Guna meningkatkan kecepatan dan fleksibilitas, kami
mendorong komunikasi terbuka di semua level, termasuk
melalui grup-grup chatting. Manajemen juga menggelar
forum diskusi rutin dengan para karyawan melalui
pertemuan di balairung, kunjungan berkala ke kantor-kantor
cabang dan lapangan, social gathering dengan CEO, serta
komunikasi terus-menerus dengan perwakilan serikat pekerja
(SPI) untuk manfaat bersama. Sebagai hasil dari budaya
perusahaan yang terbuka ini, berbagai masalah dapat
dikerucutkan dan diselesaikan lebih cepat.
Di mana memungkinkan, kami juga mendorong para
karyawan untuk menggunakan teknologi baru dan
mengalami gaya hidup digital di mana Indosat Ooredoo
menjadi penganjurnya. Sebagai contoh, kami mendorong
Jumlah Karyawan tahun 2015
*) Setiap karyawan boleh mengikuti pelatihan lebih dari satu kali.
Karyawan di semua jajaran organisasi memiliki kesempatan
untuk berpartisipasi dalam pelatihan yang terkait
pengembangan kompetensi yang relevan.
Indosat Ooredoo
67
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
para karyawan yang tidak menggunakan hak cutinya untuk
beralih ke smartphone 4G bersubsidi, memberi diskon
khusus bagi karyawan untuk produk tertentu di situs belanja
online kami, dan sebagainya.
Selain itu, para karyawan dari unit-unit bisnis berbeda,
termasuk divisi Sumber Daya Manusia, diminta untuk
menghadiri rapat komersial, guna memastikan mereka
memahami tujuan komersial Perusahaan. Semua chief juga
diwajibkan berjualan di lapangan, agar mereka memahami
dan mengalami sendiri berbagai masalah dan peluang
di garis depan. Dengan demikian, dapat ditingkatkan
keterlibatan dari berbagai divisi. Secara keseluruhan,
sasarannya adalah menciptakan budaya perusahaan yang
bergerak cepat, di mana semua kegiatan bisnis diselaraskan
dengan tujuan komersial.
Indosat Ooredoo
68
Perusahaan Pilihan
Kunci keberhasilan kami adalah kemampuan untuk menarik
dan mempertahankan individu-individu berbakat. Kami
yakin kami telah membuat peningkatan signifikan melalui
keberhasilan sepanjang tahun 2015, karena kami berhasil
merekrut kandidat-kandidat yang kuat, termasuk dari
perusahaan terkemuka, meskipun terjadi kompetisi yang
hebat dalam sektor telekomunikasi dan digital. Dilihat dari
nilai indeks LinkedIn, citra perusahaan kami berlipat ganda
sepanjang tahun ini, mencerminkan peningkatan persepsi
merek Indosat Ooredoo terkait peran nyata kami sebagai
pemimpin digital, perubahan budaya perusahaan, dan
peningkatan kinerja secara umum.
Sejalan dengan penekanan kami pada perekrutan karyawan
berbakat kuat, Indosat Ooredoo menjadi sponsor utama
dalam Diaspora Indonesia ketiga yang diselenggarakan
Laporan Tahunan 2015
Operational Review - Human Resources
Jumlah Karyawan berdasarkan Pendidikan
S2/S3
S1
2015
2014
361
322
2.043
1.941
Diploma
483
479
SLTA
290
306
SLTP
1
1
Total
3.178
3.049
Jumlah Karyawan berdasarkan Kelompok Umur
2015
Pelatihan karyawan di tahun 2015
< 25 Tahun
di Jakarta. Pertemuan untuk orang-orang Indonesia yang
bermukim di luar negeri ini menjadi kesempatan untuk
menyatukan dan menarik orang-orang sangat berbakat.
Melalui proses ini, kami mampu mengidentifikasi dan
merekrut kandidat-kandidat tertentu yang profilnya sesuai
dengan kebutuhan kami, suatu contoh komitmen kami dalam
merekrut orang berbakat kelas dunia untuk memperkokoh
peringkat kami.
50
144
25-35 Tahun
1.025
931
35-45 Tahun
1.608
1.590
45-50 Tahun
404
309
91
75
3.178
3.049
> 50 Tahun
Total
Jumlah Karyawan berdasarkan Level
2015
Kode Etik
Seluruh karyawan Indosat Ooredoo diharapkan berperilaku
selaras dengan Kode Etik perusahaan, yang telah
disosialisasikan di setiap level dalam organisasi. Setiap
karyawan Indosat Ooredoo telah menandatangani salinan
Kode Etik dan harus memperbaharui komitmen mereka
secara berkala melalui aplikasi intranet ‘Myinfo.’
Indosat Ooredoo
2014
BOD/Chief
10
9
Kepala Grup/Penasihat
62
58
246
218
Kepala Divisi/Ahli
Manajer/Ahli
Staf Senior
Staf
Total
69
2014
Laporan Tahunan 2015
705
670
1.463
1.298
692
796
3.178
3.049
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Jaringan
Pada akhir tahun 2015, jaringan Indosat Ooredoo terdiri
dari 23.596 2G BTS (Base Transceiver Stations) dan 23.730
Node-B (3G BTS) dengan total 47.326 BTS, meningkat
17,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, kami
memiliki 3.361 eNode-B 4G BTS setelah instalasi yang
ekstensif pada beberapa bulan terakhir tahun 2015, sejalan
Carrier Aggregation, yang memberikan kecepatan lebih
tinggi untuk mendukung akses internet cepat, video
streaming tanpa buffering, game dengan banyak pemain,
dan koneksi multi perangkat berkecepatan tinggi. Secara
keseluruhan LTE memberi kontribusi sebesar 6,2% dari total
lalu lintas data secara nasional, di mana lalu lintas LTE
dengan keberhasilan kami meluncurkan jaringan 4G LTE.
tertinggi berada di Jawa.
Kapasitas backbone jaringan domestik juga ditingkatkan
dalam beberapa tahun belakangan ini sebagai antisipasi
terhadap pertumbuhan permintaan lalu lintas data yang
besar. Pada tahun 2015 kami meningkatkan kapasitas
backbone domestik hampir satu terabit per detik untuk link
yang ada maupun yang baru.
Peningkatan kualitas jaringan kami mendorong perolehan
yang nyata dalam akuisisi pelanggan dan daya tarik
sepanjang tahun. Lalu lintas data maupun suara melonjak di
area-area di mana jaringan telah dimodernisasi. Cakupan
LTE yang baru juga memberi kontribusi terhadap kenaikan
tinggi dari lalu lintas data. Didukung dengan peningkatan
dalam kualitas jaringan, kapasitas dan cakupan, Indosat
Ooredoo berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan data
tercepat dalam industri ini pada tahun 2015.
Selesainya Proyek Modernisasi Jaringan
Tahun 2015 merupakan fase terakhir dari proyek
modernisasi jaringan yang berlangsung selama tiga
tahun untuk merombak jaringan kami. Melalui proyek
ini, yang sebagian besar diselesaikan pada semester
pertama tahun 2015, semua BTS kami di Jawa dan di
kota-kota besar di luar Jawa, telah dimodernisasi sehingga
memungkinkan 3G dengan spektrum 900 MHz. BTS yang
telah dimodernisasi ini juga siap untuk 4G LTE dengan
instalasi peranti lunak Software Defined Radio (SDR),
yang memungkinkan BTS digunakan secara fleksibel
pada spektrum 2G, 3G, dan LTE. Jaringan baru berbasis
IP menawarkan cakupan lebih baik, layanan kuat, dan
jaringan lebih terukur (scalable), memungkinkan kami untuk
melayani berbagai kebutuhan Perusahaan, UKM, segmen
Mobile dan Ritel dengan lebih baik.
Total BTS jaringan Indosat
Ooredoo tahun 2015
Selanjutnya, ketika Kementerian Komunikasi dan
Informatika secara resmi meluncurkan layanan 4G LTE
pada bulan November, Indosat Ooredoo menjadi operator
telekomunikasi pertama di Indonesia yang menawarkan
layanan komersial 4G. Pada akhir tahun 2015, layanan
LTE kami telah hadir di 35 kota besar di Nusantara.
Memanfaatkan keunggulan kami dalam memberikan
layanan LTE pada spektrum 900 MHz dan 1800 MHz,
BTS
Indosat Ooredoo dapat menawarkan LTE Plus dengan
Indosat Ooredoo
70
Laporan Tahunan 2015
Operational Review - Network
Indosat Ooredoo menjadi
operator telekomunikasi
pertama di Indonesia yang
menawarkan layanan
komersial 4G. Pada akhir
tahun 2015, layanan LTE kami
telah hadir di 35 kota besar
di Indonesia
Inti Data & Koneksi yang Kuat
Menyadari koneksi internasional memainkan peran penting
dalam memberikan layanan padat data (data-heavy) kami,
saat ini sedang dalam pengerjaan kabel bawah laut baru
B2JS untuk meningkatkan keandalan dan kinerja dengan mitra
internasional kami. Sementara itu, persiapan tengah dilakukan
guna meningkatkan paket inti untuk memberikan penawaran
layanan data baru dengan cara yang sangat efisien.
Layanan Tetap (Fixed)
Kami juga memperkuat jaringan serat optik kami FTTH (Fiberto-the Home) sebagai upaya untuk menangkap pangsa pasar
di area ini. Di sisi korporasi, layanan Telepon Jalur Tetap
Indosat Ooredoo ditingkatkan dengan kapasitas lebih baik
dan lebih stabil melalui migrasi dan modernisasi platform
pada tahun 2015, serta memanfaatkan jaringan yang telah
ditingkatkan untuk kualitas suara lebih baik bagi korporasi.
Outsourcing Fungsi Non-Inti
Sejalan dengan langkah di seluruh organisasi untuk
merampingkan dan berfokuspada fungsi inti, telah disusun
rencana sepanjang tahun ini untuk mengalihkan fungsi
Teknologi Informasi (TI) non-inti ke anak perusahaan Lintasarta,
selaras dengan perubahan terakhir untuk menjadi organisasi
layanan TI. Ke depan, kami akan melakukan outsourcing untuk
berbagai fungsi lain, termasuk manajemen pusat data. Hal ini
akan mendukung target kami dalam berfokus pada kompetensi
inti, perampingan organisasi dan biaya.
Rencana ke Depan
Pada tahun 2016, kami akan terus menggulirkan layanan
4G LTE ke lebih banyak kota dan memperkuat kehadiran 3G
kami dengan membangun milik kami sendiri, di samping
melalui inisiatif bersama dengan PT XL Axiata Tbk. Kami juga
akan membangun pusat data baru di akhir tahun, sebagai
bagian dari strategi untuk memperkuat ketahanan operasional
kita sendiri dan layanan pusat data kepada para pelanggan
B2B kami. Infrastruktur TI kami juga akan ditingkatkan untuk
mendukung inisiatif virtualisasi berbasis cloud.
Indosat Ooredoo
71
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan
Keuangan
Pertumbuhan pendapatan yang solid
dan pembatasan peningkatan biaya
menghasilkan kenaikan signifikan
dalam laba usaha dan laba bersih
Indosat Ooredoo
72
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan
Pembahasan berikut ini harus dibaca bersama dengan laporanlaporan keuangan konsolidasian Perusahaan yang telah diaudit
dan catatan-catatan terkait atas laporan keuangan pada
tanggal 31 Desember 2013, 2014, dan 2015. Laporan keuangan
konsolidasian yang telah diaudit ini telah disusun berdasarkan
SAK (Standar Akuntansi Keuangan) Indonesia. Beberapa angka
(termasuk persentase) telah dibulatkan untuk memudahkan. Diskusi
ini mengandung forward-looking statements yang menggambarkan
pandangan kami saat ini sehubungan dengan kejadian di
masa mendatang dan keadaan keuangan di masa mendatang.
Pernyataan ini mencakup risiko dan ketidakpastian, dan hasil
nyata kami mungkin berbeda secara material dengan hal-hal yang
diantisipasi dalam forward-looking statements ini yang diakibatkan
oleh faktor-faktor tertentu sebagaimana dicantumkan dalam Bab
05 - ”Tata Kelola Perusahaan” dan bagian lain dalam laporan ini.
EBITDA 2015
Indosat Ooredoo
73
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Hasil-Hasil Usaha
Kami adalah penyelenggara jaringan dan jasa
Kompetisi
Kami menghadapi kompetisi yang sangat ketat pada
seluruh segmen usaha kami. Kompetisi tersebut diantaranya
berakibat kepada tarif yang dapat kami bebankan atas
jasa, permintaan dan penggunaan jasa kami serta marjin
usaha dan hasil usaha kami.
telekomunikasi terpadu di Indonesia dan menyediakan jasa
telekomunikasi nasional maupun internasional yang lengkap
di Indonesia. Per tanggal 31 Desember 2015, kami adalah
salah satu dari tiga operator seluler terbesar di Indonesia,
dalam hal jumlah pelanggan seluler berdasarkan data
pasar yang tersedia. Kami juga menyediakan jasa MIDI
kepada para pelanggan korporat dan retail Indonesia
maupun regional serta menyediakan jasa sambungan
langsung internasional di Indonesia.
Bisnis layanan seluler di Indonesia telah menjadi sangat
kompetitif, sebagaimana terlihat dengan adanya program
akuisisi besar-besaran atas pelanggan seluler di Indonesia
dalam beberapa tahun ini. Secara historis, kompetisi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Usaha
dan Kondisi Keuangan Perusahaan
pada industri seluler didasarkan terutama pada cakupan
jaringan, kualitas teknis, harga, ketersediaan layanan data
dan fitur-fitur khusus serta kualitas dan layanan pelanggan.
Sejak tahun 2007, kompetisi semakin terfokus pada
harga, dimana seluruh operator, termasuk kami, mulai
menawarkan berbagai promosi potongan harga untuk
menarik pelanggan, yang kami percayai menyebabkan
terjadinya churn rates pelanggan yang tinggi. Tingkat
churn rate pelangggan yang tinggi di Indonesia
menyebabkan terjadinya peningkatan sensitifitas harga
para pelanggan, terutama pelanggan pra-bayar dan
rendahnya biaya perpindahan pelanggan pasca bayar
akibat pengikatan kontraktual terbatas. Sejak akhir tahun
2009, kami yakin bahwa fokus pasar kepada harga yang
merupakan kunci utama terjadinya seleksi produk oleh
pelanggan telah menurun dan para pelanggan kembali
terfokus pada pendorong historis yaitu cakupan jaringan,
kualitas teknis, harga, ketersediaan layanan data dan fiturfitur khusus.
Hasil usaha dan kondisi keuangan Perusahaan telah
dipengaruhi dan akan terus dipengaruhi oleh beberapa
faktor, termasuk hal-hal sebagai berikut:
Basis Pelanggan Seluler dan Pola Pemakaian Seluler
Jumlah pelanggan seluler kami dan pemakaian jasa
seluler secara langsung mempengaruhi pendapatan usaha
seluler kami begitu juga dengan beban usaha kami,
termasuk beban interkoneksi dan beban penyusutan dan
amortisasi. Untuk memenuhi permintaan atas layanan
kami yang semakin meningkat, kami kemungkinan harus
memperluas cakupan dan kapasitas jaringan seluler
kami, yang memerlukan tambahan pengeluaran barang
modal. Peningkatan dalam pengeluaran barang modal
kami mempengaruhi arus kas, beban bunga dan beban
penyusutan kami.
Kami adalah salah satu dari tiga penyedia jasa seluler
yang terbesar di Indonesia, apabila dihitung dari jumlah
pelanggan seluler, dengan 69,7 juta pelanggan per
tanggal 31 Desember 2015. Jumlah pelanggan seluler
kami meningkat sekitar 6,1% dari 59,6 juta per tanggal 31
Desember 2013 menjadi 63,2 juta per tanggal 31 Desember
2014 dan sekitar 10,3% menjadi 69,7 juta per tanggal 31
Desember 2015.
Di Indonesia telepon seluler telah menjadi alat utama untuk
telekomunikasi, baik untuk panggilan suara maupun untuk
pemakaian internet. Sekitar 34,7% dari total pendapatan
seluler kami pada tahun 2015 berasal dari panggilan
suara, namun pertumbuhan popularitas dari smartphone,
popularitas dari situs jejaring sosial dan perkembangan
konten online populer lainnya, telah berkontribusi pada
pertumbuhan pendapatan kami pada tahun-tahun terakhir.
Indosat Ooredoo
Berdasarkan estimasi internal kami, ketiga penyelenggara
mayoritas layanan nirkabel di Indonesia, Telkomsel, XL
dan kami, secara bersama-sama menguasai hampir 80%
pangsa pasar jasa seluler di Indonesia pada tahun 2015.
Kami berkompetisi dengan Telkomsel dan XL terutama
pada cakupan jaringan, kualitas layanan dan harga.
Dengan basis pelanggan “on-net” yang lebih besar dan
penawaran harga yang lebih menarik bagi panggilan
on-net, kami percaya bahwa jumlah pelanggan kami
akan memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan
terhadap penyelenggara seluler kecil lainnya, mengingat
kami tidak perlu membayar biaya interkoneksi kepada
pihak ketiga.
Kompetisi pada jasa MIDI juga semakin meningkat.
Dalam beberapa tahun ini, kompetisi antar penyelenggara
74
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha
layanan komunikasi data semakin meningkat, yang
utamanya disebabkan oleh penerbitan berbagai
lisensi baru setelah terjadinya deregulasi pada industri
telekomunikasi di Indonesia. Selain itu layanan satelit
kami yang terutama terdiri dari penyewaan transponder
kepada broadcaster dan penyelenggara telekomunikasi
layanan Very Small Aperture Terminal (“VSAT”), seluler
dan Sambungan Langsung Internasional (“SLI”) serta
Internet Service Provider (“ISP”) menghadapi kompetisi
dari penyelenggara asing dan domestik yang memberikan
layanan pada basis pelanggan yang sama.
Kami tidak lagi menjadi satu-satunya penyelenggara jasa
panggilan SLI tradisional di Indonesia (yaitu non VoIP).
Pemerintah dapat menerbitkan lisensi baru untuk jasa
SLI kepada operator telekomunikasi lainnya yang akan
menyebabkan meningkatnya kompetisi pada layanan
telekomunikasi tetap kami.
Kami menyadari bahwa kompetisi tiga segmen usaha
kami akan terus meningkat. Kompetisi telah dan akan
memberikan dampak pada hasil operasi dan kondisi
keuangan kami.
Tingkat Tarif dan Harga
Berdasarkan peraturan yang berlaku, Menkominfo
menetapkan formula tarif yang menentukan jumlah
maksimum yang dapat dibebankan oleh operator atas
layanan telekomunikasi tetap dan seluler. Namun demikian,
Menkominfo mengijinkan operator telekomunikasi tetap
dan seluler, termasuk kami, untuk menawarkan paket-paket
promosi yang menawarkan harga yang lebih rendah
daripada tarif plafon yang ditentukan oleh Menkominfo
berdasarkan formula tarif. Saat ini kami menetapkan harga
atas layanan seluler kami berdasarkan berbagai program
promosi yang sedang berlangsung yang dimaksudkan
untuk menarik pelanggan-pelanggan baru, menstimulasi
permintaan dan meningkatkan posisi saing kami. Perubahan
dalam struktur harga kami, baik sebagai akibat dari
kebijakan tarif Pemerintah atau sebagai tanggapan
terhadap persaingan, dapat berdampak bagi pendapatan,
hasil usaha dan keadaan keuangan kami.
memperoleh pendapatan kapanpun salah satu pelanggan
seluler Perusahaan mengirim SMS, namun tidak ketika
salah satu pelanggan seluler operator telekomunikasi lain
mengirim sebuah SMS kepada salah satu pelanggan seluler
kami. Berdasarkan skema berbasis biaya saat ini, kami
mencatat pendapatan dari biaya interkoneksi terhutang
dari operator lain ketika salah satu pelanggan seluler
kami menerima sebuah SMS dari pelanggan di jaringan
lain. Jika salah satu pelanggan seluler kami mengirimkan
SMS kepada penerima di jaringan lain (sebuah SMS
“off-network”), kami mencatat pendapatan untuk biaya
SMS yang terhutang dari pelanggan kami dan kami akan
mencatat beban untuk biaya interkoneksi yang terhutang
kepada operator jaringan lain.
Kami berharap untuk memulihkan setiap biaya interkoneksi
yang terjadi ketika salah satu pelanggan kami mengirimkan
SMS off-network melalui pembebanan biaya yang lebih besar
kepada pelanggan tersebut, sementara kami mempertahankan
struktur harga kami sekarang ini untuk SMS yang masuk ke
jaringan kami. Kami mengantisipasi bahwa peningkatan
biaya untuk SMS off-network yang dibebankan kepada
pelanggan kami akan mengubah trafik SMS dari off-network
ke on-network, yang pada akhirnya akan mengurangi biaya
interkoneksi yang akan timbul. Kami tidak dapat memastikan
bahwa kami akan dapat memulihkan sepenuhnya semua biaya
interkoneksi yang akan kami bayarkan, atau pendapatan
yang dihasilkan dari biaya interkoneksi yang kami terima
dari operator lain akan sepenuhnya mencakup (offset) biaya
interkoneksi yang akan kami bayar, yang pada akhirnya dapat
mengakibatkan penurunan pada pendapatan usaha dari
layanan seluler kami.
Ekonomi Indonesia
Kami percaya bahwa pertumbuhan industri telekomunikasi
Indonesia sebagian didorong oleh pertumbuhan ekonomi
Indonesia akhir-akhir ini, dan permintaan atas jasa-jasa
tersebut akan berlanjut, karena perekonomian Indonesia
terus berkembang dan termodernisasi. Kinerja dan kualitas
serta pertumbuhan jumlah pelanggan dan penawaran
layanan kami tergantung pada kesehatan perekonomian
Indonesia secara keseluruhan.
Sebagai contoh, pada tanggal 12 Desember 2011,
Pemerintah, melalui BRTI, mengeluarkan Surat No.262/BRTI/
XII/2011, yang mengubah tarif untuk layanan pesan singkat
(short messages services) atau SMS dari skema “senderkeeps all” menjadi skema berbasis biaya (cost-based),
yang efektif pada tanggal 1 Juni 2012. Sebelumnya, tarif
untuk layanan SMS (termasuk SMS dan SMS nilai tambah)
Transaksi Penjualan Menara
Pada tanggal 7 Februari 2012, Perusahaan menandatangani
Perjanjian Pembelian Aset dengan PT Tower Bersama
Infrastructure Tbk dan anak perusahaannya, PT Solusi
Menara Indonesia (secara bersama-sama disebut sebagai
“Tower Bersama”), dimana Perusahaan setuju untuk menjual
2.500 dari menara telekomunikasi miliknya kepada Tower
menggunakan skema “sender-keeps all”, dimana Perusahaan
Bersama dengan nilai US$518,5 juta, yang terdiri dari
Indosat Ooredoo
75
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
pembayaran dimuka dengan nilai wajar sebesar US$406,0
juta dan pembayaran potensial maksimal sebesar US$112,5
juta yang masih ditangguhkan. Pembayaran dimuka
mencakup saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk tidak
kurang dari 5% dari peningkatan modal saham PT Tower
Bersama Infrastructure Tbk (setelah pengeluaran saham PT
Tower Bersama Infrastructure Tbk). Berdasarkan perjanjian
tersebut, Perusahaan juga setuju untuk menyewa kembali
ruang di 2.500 menara telekomunikasi untuk jangka waktu
10 tahun dengan harga sewa bulanan tetap sebesar
US$1.300 per menara.
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2014
dan 2015, kami mencatat amortisasi dari pendapatan yang
ditangguhkan sebesar Rp141,1 miliar setiap tahunnya.
Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan dan Tower
Bersama menyelesaikan transaksi penjualan dan penyewaan
kembali dari 2.500 menara telekomunikasi. Pembayaran
yang dilakukan pada saat penutupan adalah sebesar
US$429,4 juta yang terdiri dari dana tunai sebesar
US$326,3 juta dan 5% kepemilikan saham di PT Tower
Bersama Infrastructure Tbk, yang memiliki nilai wajar
sebesar US$103,1 juta per tanggal 2 Agustus 2012.
Total pembayaran diterima pada saat penutupan sebesar
US$429,4 juta (senilai dengan sekitar Rp4.070.187
juta) dialokasikan untuk penjualan aset tetap sebesar
Rp3.870.600 juta dan sisanya dialokasikan untuk sewa
lahan prabayar dan kontrak sewa menara yang ada atas
2.500 menara. Total jumlah dari komponen yang dapat
diidentifikasi secara terpisah dari transaksi pada tanggal
penutupan adalah sejumlah Rp1.534.494 juta, yang
mencakup jumlah aset tetap sebesar Rp1.372.674 juta.
Pada tanggal penutupan, Perusahaan mencatat kelebihan
harga penjualan atas jumlah tersebut sebesar Rp2.535.693
juta (termasuk Rp2.497.926 juta dari penjualan aset
tetap) sebagai “Laba dari Penjualan Menara” sebesar
Rp1.125.192 juta, dan “Laba dari Penjualan dan Sewa
Kembali yang Ditangguhkan” sebesar Rp1.410.501 juta,
yang akan diamortisasi atas jangka waktu sewa untuk
periode selama 10 tahun.
Per tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan mencatat total
laba dari penjualan menara sebesar Rp1.183.963 juta
sebagai “Laba Penjualan Menara”. Transaksi penjualan dan
sewa kembali telah dicatatkan sebagai sewa pembiayaan.
Per tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015, sisa
saldo (bagian jangka pendek dan jangka panjang) dari
pendapatan yang ditangguhkan dari transaksi penjualan
dan sewa kembali adalah masing-masing sebesar Rp1.210,7
miliar, Rp1.069,6 miliar dan Rp928,6 miliar (US$67,3 juta),
Indosat Ooredoo
76
Pengeluaran Barang Modal
Penyediaan layanan telekomunikasi bersifat padat modal.
Untuk dapat terus bersaing, kami harus terus-menerus
melakukan perluasan, memodernisasi dan memperbarui
teknologi kami, yang memerlukan pengeluaran barang
modal yang besar. Untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015, pengeluaran
barang modal konsolidasi aktual kami masing-masing
berjumlah total Rp9.371,0 miliar, Rp6.838,1 miliar dan
Rp10.058,1 miliar (US$729,1 juta). Untuk tahun 2016, kami
berencana untuk mengalokasikan sekitar Rp6.636,0 miliar
(US$481,0 juta) untuk pengeluaran barang modal baru,
dimana kami bermaksud untuk menggunakannya untuk
pengembangan aset tetap dalam segmen usaha seluler,
data tetap dan telekomunikasi tetap kami.
Sebelumnya, kami telah membiayai pengeluaran barang
modal melalui sumber internal dan arus kas dari kegiatan
usaha Perusahaan, dan juga dari hutang pembiayaan
melalui pinjaman bank dan pasar modal. Pada tahun 2016,
kami berencana untuk fokus terhadap perluasan kapasitas
jaringan selular di dalam dan luar pulau Jawa. Kami
mengharapkan untuk terus membiayai pengeluaran barang
modal melalui sumber-sumber tersebut. Kami menghadapi
risiko likuiditas apabila peristiwa-peristiwa tertentu
terjadi, termasuk namun tidak terbatas pada, lambatnya
pertumbuhan ekonomi Indonesia dari yang kami harapkan,
menurunnya peringkat hutang kami, atau menurunnya
kinerja keuangan atau rasio keuangan kami. Apabila
kami tidak mendapatkan jumlah yang dibutuhkan untuk
mendukung rencana pengeluaran barang modal kami untuk
tahun 2016, kami mungkin tidak dapat memperbaiki atau
memperluas infrastruktur telekomunikasi seluler kami atau
memperbarui teknologi kami yang dibutuhkan untuk tetap
bersaing dalam pasar telekomunikasi Indonesia, dimana hal
tersebut dapat berdampak bagi keadaan keuangan, hasil
usaha serta prospek kami.
Selain itu, perubahan yang tidak diharapkan dalam
teknologi, permintaan kapasitas jaringan yang lebih besar
dari pelanggan kami dan tanggapan kepada usaha dan
inovasi produk dari pesaing kami dapat mengharuskan
kami untuk meningkatkan pengeluaran barang modal kami,
yang dapat berdampak bagi pendapatan, hasil usaha dan
keadaan keuangan kami.
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha
Ketidakstabilan Nilai Tukar Valuta Asing
Nilai mata uang rupiah telah meningkat secara signifikan
selama dekade terakhir dari nilai terendah yaitu sekitar
Rp17.000 per Dolar AS selama krisis keuangan Asia.
Selama periode antara tanggal 1 Januari 2013 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015, nilai tukar tengah
rupiah Indonesia/Dolar AS yang diumumkan oleh Bank
Indonesia berkisar dari nilai terendah 14.728 per Dolar
AS sampai dengan nilai tertinggi yaitu Rp9.634 per
Dolar AS dan selama tahun 2015, nilai tukar tengah
rupiah Indonesia/Dolar AS yang diumumkan oleh Bank
Indonesia berkisar dari nilai terendah Rp14.728 per
Dolar AS sampai dengan nilai tertinggi yaitu Rp12.444
per Dolar AS Nilai tukar tengah yang diumumkan oleh
Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015 adalah
sebesar Rp13.795 per Dolar AS Meskipun sebagian
besar dari pendapatan usaha kami dalam mata uang
rupiah, terdapat sebagian pendapatan usaha kami
dalam mata uang Dolar AS Selain itu, sebagian besar
dari pinjaman, pengeluaran barang modal dan beban
usaha Perusahaan, termasuk pembayaran bunga untuk
Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020, adalah
dalam mata uang selain dari rupiah, terutama Dolar AS
Meskipun demikian, Indosat Palapa Company B.V. (IPBV)
telah melunasi seluruh hutang Guaranteed Notes Jatuh
Tempo Tahun 2020, sehingga pada tanggal 31 Desember
2015, 75,0% dari pinjaman kami adalah dalam mata
uang rupiah. Melemahnya nilai rupiah terhadap Dolar
AS mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha
kami karena, antara lain, nilai rupiah dari beban yang
harus dibayarkan dalam mata uang Dolar AS akan
meningkat karena faktor tersebut, sehingga kami harus
mengkonversi mata uang rupiah yang lebih banyak lagi
guna membayar kewajiban Perusahaan dalam Dolar AS
Sebaliknya, meningkatnya nilai rupiah terhadap Dolar AS
mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha kami
karena, antara lain, hal tersebut menyebabkan penurunan
pendapatan dari panggilan masuk internasional yang
dilakukan oleh pengguna layanan operator asing,
roaming oleh pelanggan operator asing di Indonesia dan
pendapatan usaha dari jasa MIDI dan operasi satelit kami.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013, kami mencatat rugi nilai tukar valuta asing-bersih
sebesar Rp2.786,9 miliar, untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014, kami mencatat rugi nilai tukar
valuta asing bersih sebesar Rp395,4 miliar dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015,
kami mencatat rugi nilai tukar valuta asing-bersih sebesar
Rp1.599,2 miliar (US$115,9 juta).
Indosat Ooredoo
Sebagai tambahan, sebagian dari aset dan kewajiban
moneter kami dapat terkena dampak risiko mata uang
asing. Aset moneter ini terutama terdiri dari kas, setara kas,
dan piutang usaha dari operator asing, dan piutang usaha
dalam mata uang asing. Kewajiban moneter kami yang
dapat terkena dampak risiko mata uang asing terdiri dari
hutang pengadaan dan hutang jangka panjang yang timbul
akibat kewajiban yang berkaitan dengan pengeluaran
barang modal. Tingkat aset moneter bersih kami sebagian
besar dipengaruhi oleh jumlah panggilan masuk yang
melebihi jumlah panggilan keluar dalam usaha SLI kami dan
pendapatan dari mata uang asing kami.
Kami tidak dapat memberikan kepastian kepada anda
bahwa kami dapat berhasil mengelola tingkat risiko valuta
asing kami di kemudian hari ataupun bahwa kami tidak
akan terus-menerus terkena dampak risiko valuta asing.
Risiko kami terhadap fluktuasi nilai tukar valuta asing,
terutama terhadap mata uang Dolar AS, dapat meningkat
jika kami mengadakan hutang tambahan dalam mata
uang Dolar AS untuk membiayai rencana pengeluaran
barang modal kami.
Pada bulan Februari dan Maret 2009, kami mendapatkan
persetujuan untuk mengubah beberapa ketentuan
dalam instrumen dan perjanjian hutang kami untuk
memberikan tambahan fleksibilitas dalam kewajiban
kami untuk mempertahankan ketentuan rasio hutang
terhadap ekuitas, hutang terhadap EBITDA dan EBITDA
terhadap beban bunga. Sementara kami percaya bahwa
perubahan tersebut akan memberikan ruang yang cukup
jika terjadi ketidakstabilan terhadap nilai tukar rupiah
terhadap Dolar AS, kami tidak dapat memastikan tidak
terjadinya ketidakstabilan di masa mendatang dan tidak
terjadinya ketidakstabilan yang lebih kuat dibandingkan
yang dialami dalam 12 bulan terakhir, yang dapat
mengakibatkan pelanggaran persyaratan keuangan kami.
Tinjauan Usaha
Pendapatan Usaha
Kami memperoleh pendapatan usaha terutama melalui
penyelenggaraan jasa seluler, MIDI dan telekomunikasi
tetap (terutama sambungan jarak jauh internasional). Tabel
berikut ini memperlihatkan perincian total pendapatan usaha
Perusahaan dan persentase kontribusi dari masing-masing
jasa terhadap total pendapatan usaha Perusahaan untuk
setiap periode yang disebutkan:
77
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember
(dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali
persentase)
Jasa Selular
Jasa MIDI
Telekomunikasi Tetap
Jumlah pendapatan usaha
2013
2014
2015
Rp
%
Rp
%
Rp
US$
%
19.374,6
81,2
19.480,5
80,9
21.895,7
1.587,2
81,8
3.265,9
13,7
3.508,5
14,6
3.753,5
272,1
14,0
1.214,8
5,1
1.096,1
4,5
1.119,3
81,1
4,2
23.855,3
100,0
24.085,1
100,0
26.768,5
1.940,4
100,0
Faktor-faktor utama yang paling mempengaruhi pendapatan usaha kami untuk semua jenis jasa yang ditawarkan adalah
jumlah pelanggan, tingkat pemakaian dan tarif. Tingkat pemakaian jasa-jasa kami dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk
pertumbuhan berkelanjutan untuk permintaan atas jasa telekomunikasi di Indonesia, terus berkembangnya perekonomian
Indonesia dan persaingan.
Jasa Seluler. Kami memperoleh pendapatan usaha jasa seluler dari pengenaan biaya untuk pemakaian seluler, fitur nilai
tambah, pendapatan langganan bulanan, serta pendapatan interkoneksi dari penyelenggara telekomunikasi lainnya dan
pendapatan sewa menara.
Tabel berikut ini memperlihatkan komponen-komponen pendapatan usaha Perusahaan dari jasa seluler untuk periode yang
disebutkan:
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember
(dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali
persentase)
2013
Rp
2014
%
40,5
Rp
7.282,1
2015
%
Rp
US$
37,4
7.604,0
551,2
%
Suara
7.833,8
34,7
Data
3.535,5
18,2
4.481,4
23,0
7.031,1
509,7
32,1
SMS
4.650,5
24,0
4.530,4
23,3
4.985,6
361,4
22,8
Jasa sambungan interkoneksi
2.604,8
13,4
2.213,0
11,4
1.925,3
139,6
8,8
Jasa nilai tambah
525,1
2,7
720,9
3,7
826,8
59,9
3,8
Penyewaan menara
573,3
3,0
667,2
3,4
701,7
50,9
3,2
(582,1)
(3,0)
(818,8)
(4,2)
(1.774,1)
(128,6)
(8,1)
43,1
2,7
Potongan harga di muka dan program loyalitas
pelanggan
Lain-lain
Total pendapatan usaha jasa seluler
233,7
1,2
404,3
2,0
595,3
19.374,6
100
19.480,5
100,0
21.895,7
1.587,2 100,0
Sebagian besar pelanggan seluler kami per tanggal 31 Desember 2015 sebesar kurang lebih 98,9% adalah pelanggan
prabayar. Kami menawarkan beberapa jasa nilai tambah kepada pelanggan prabayar kami, yang telah meningkatkan
pendapatan usaha jasa seluler dari pemakaian data, SMS dan SMS nilai tambah, yang memungkinkan pelanggan untuk
mengakses berbagai macam informasi, seperti berita politik, olahraga dan bisnis. Pendapatan dari jasa nilai tambah (termasuk
SMS) mencerminkan masing-masing 26,7%, 27,0% dan 26,6% dari pendapatan usaha jasa seluler kami untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015. Kami mengharapkan pendapatan dari pemakaian data untuk terus
meningkat, sehubungan dengan popularitas dari situs jejaring sosial dan perkembangan konten online populer lainnya.
Indosat Ooredoo
78
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha
Kami mengakui pendapatan seluler sebagai berikut:
• Pendapatan seluler yang berasal dari pemakaian pulsa
dan roaming diakui berdasarkan durasi percakapan
yang berhasil tersambung melalui jaringan seluler kami;
• Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa
bulanan diakui pada saat jasa diberikan;
• Untuk pelanggan pra-bayar, bagian aktivasi dari
penjualan paket perdana ditangguhkan dan diakui
sebagai pendapatan selama periode rata-rata yang
diharapkan dari hubungan pelanggan. Penjualan
voucher pulsa perdana/isi ulang dicatat sebagai
pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai
pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada
saat pulsa telah habis masa berlakunya;
• Penjualan telepon genggam seluler dan modem diakui
pada saat penyerahan kepada pelanggan;
• Pendapatan dari komunikasi data seluler diakui
berdasarkan durasi dan kuantitas pemakaian;
• Pendapatan seluler disajikan sebesar jumlah bersih,
setelah kompensasi kepada penyedia jasa nilai tambah;
• Pendapatan dari interkoneksi jaringan dengan
Perusahaan telekomunikasi dalam negeri dan
internasional lainnya diakui setiap bulan berdasarkan
lalu lintas komunikasi aktual yang tercatat selama bulan
berjalan.
Sebagian besar pendapatan usaha yang berasal dari
jasa MIDI adalah dalam mata uang Dolar AS dan
oleh karenanya dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar
rupiah terhadap Dolar AS Beberapa faktor lainnya
juga mempengaruhi pendapatan usaha dari jasa MIDI,
termasuk persaingan dengan para penyelenggara
telekomunikasi domestik dan internasional, penurunan tarif
dan migrasi dari layanan tradisional ke layanan berbasis
IP. Kami memperkirakan tren ini akan terus berlangsung
tetapi kami yakin bahwa hal ini akan terkompensasi
dengan peningkatan jumlah layanan yang disewakan
kepada pelanggan korporasi dan peningkatan permintaan
atas jasa kami yang disesuaikan.
Jasa MIDI. Pendapatan usaha dari jasa MIDI terutama
berasal dari (i) jasa internet yang disediakan oleh
kami, IM2 dan Lintasarta, (ii) jasa IP VPN, sewa
jaringan berkecepatan tinggi dan frame relay yang
diselenggarakan oleh kami dan Lintasarta, (iii) jasa digital
data network yang diselenggarakan oleh Lintasarta, (iv)
jasa satelit, dan (v) World link dan Direct link.
Jasa Sambungan Jarak Jauh Internasional. Pendapatan
usaha dari jasa sambungan jarak jauh internasional
berasal dari dua sumber utama, yaitu pendapatan dari
percakapan telepon dari luar negeri dan pendapatan
dari percakapan telepon ke luar negeri. Kami telah
menegosiasikan volume commitments dan accounting rates
dengan para penyelenggara telekomunikasi asing, atau telah
melaksanakan sistem tarif market termination based, dan
menerima pembayaran dalam jumlah bersih dari operatoroperator tersebut. Pembayaran dalam jumlah bersih dan
accounting rates ini biasanya ditetapkan dan dibayarkan
dalam mata uang selain rupiah, khususnya mata uang Dolar
AS; dengan demikian, pendapatan dari percakapan telepon
dari luar negeri dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar mata
uang rupiah terhadap mata uang lainnya.
Kami menangguhkan pendapatan instalasi untuk jasa
internet, frame net, World link dan Direct link, pada saat
penyelesaian instalasi atau koneksi dari peralatan, dan
mengakui sebagai pendapatan selama estimasi masa
hubungan pelanggan. Kami mengakui pendapatan dari
biaya jasa bulanan dan jasa MIDI lainnya pada saat
jasa tersebut diberikan. Pendapatan dari pemakaian
internet diakui setiap bulan berdasarkan durasi pemakaian
internet atau berdasarkan jumlah tagihan tetap, tergantung
perjanjian dengan pelanggan. Kami mencatat pendapatan
sewa satelit dengan metode garis lurus sesuai dengan
masa sewa transponder. Biaya sewa bulanan untuk
kapasitas transponder satelit didasarkan terutama pada
kapasitas yang disewa.
Indosat Ooredoo
Jasa Telekomunikasi Tetap. Jasa telekomunikasi tetap
meliputi jasa sambungan jarak jauh internasional, jasa
telepon jaringan tetap nirkabel dan jasa telepon jaringan
tetap. Jasa sambungan jarak jauh internasional yang
terdiri dari layanan SLI “001” dan “008”, “Flatcall 01016”
dan juga layanan dengan bantuan operator dan jasa
nilai tambah, memberikan kontribusi sebanyak 84,0% dari
jumlah pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014. Layanan akses nirkabel tetap dan layanan telepon
tetap mewakili jumlah sisanya.
Layanan Akses Nirkabel Tetap. Jasa layanan CDMA
StarOne secara bertahap telah dihentikan di Indonesia
oleh Perusahaan sejak akhir tahun 2014 dan secara
resmi telah diberhentikan pada tanggal 30 Juni 2015
sehubungan dengan keputusan Menkominfo terkait relokasi
frekuensi 800MHz.
79
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pendapatan telepon jaringan tetap nirkabel yang berasal
dari pendapatan pemakaian diakui berdasarkan durasi
panggilan telepon yang berhasil dilakukan melalui
jaringan tetap kami. Untuk pelanggan pasca bayar,
pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa tersebut
diberikan. Untuk pelanggan prabayar, komponen aktivasi
dari penjualan paket perdana ditangguhkan dan diakui
sebagai pendapatan selama estimasi hubungan dengan
pelanggan. Pendapatan dari penjualan voucher pulsa
perdana atau isi ulang diakui sebagai pendapatan
diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada
saat pemakaian pulsa atau pada saat pulsa telah habis
masa berlakunya.
dan kualitas jaringan kami, kami memperkirakan beban
penyusutan akan terus meningkat. Pada tanggal 2 Agustus
2012, Perusahaan dan Tower Bersama menyelesaikan
transaksi penjualan dan sewa kembali atas 2.500 menara
telekomunikasi. Sejak transaksi penjualan dan sewa
kembali dicatatkan sebagai hasil dari sewa pembiayaan,
kami mengakui aset yang disewa pada neraca kami dan
mengakui beban penyusutan atas aset yang disewakan.
Beban Pemasaran. Beban pemasaran terutama meliputi
beban untuk pameran, promosi, kesetiaan pelanggan dan
iklan yang berhubungan dengan program pemasaran kami.
Karyawan. Beban karyawan terutama meliputi gaji,
insentif dan imbalan kerja lainnya, pajak penghasilan
karyawan, bonus, kewajiban imbalan kerja dan biaya
pengobatan.
Jasa Telepon Jaringan Tetap. Saat ini kami memiliki
cakupan lokal dan domestik jarak jauh di 152 kota di
Indonesia. Pendapatan dari jasa instalasi telepon jaringan
tetap diakui sebagai pendapatan selama estimasi masa
hubungan pelanggan. Pendapatan dari pemakaian diakui
berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung
melalui jaringan tetap Perusahaan.
Umum dan Administrasi. Beban umum dan administrasi
terutama meliputi jasa tenaga profesional, sewa,
transportasi, cadangan penurunan nilai piutang dan
asuransi.
Beban Usaha
Beban usaha utama Perusahaan meliputi beban jasa
telekomunikasi, penyusutan dan amortisasi, beban
karyawan, beban pemasaran dan beban umum dan
administrasi.
Amortisasi Laba Ditangguhkan atas Penjualan dan
Penyewaan Kembali Menara. Merupakan amortisasi laba
yang ditangguhkan atas penjualan dan penyewaan kembali
dari menara selama masa sewa sepanjang 10 tahun.
Beberapa beban usaha Perusahaan diakui dalam mata
uang Dolar AS atau mata uang selain rupiah. Beban-beban
tersebut meliputi penyelesaian interkoneksi internasional,
beberapa perjanjian pemeliharaan dan biaya konsultasi.
Laba (rugi) Selisih Kurs. Laba (rugi) selisih kurs terdiri
dari laba (rugi) yang timbul dari akun selain hutang jangka
panjang, seperti kas dan setara kas, piutang dagang dan
pengadaan yang harus dibayarkan, sebagai bagian dari
beban usaha.
Beban Jasa Telekomunikasi. Beban jasa telekomunikasi
meliputi beban frekuensi radio, beban interkoneksi,
pemeliharaan, sewa listrik, gas dan air, harga handset,
modem dan solusi IT, sewa sirkuit, Kewajiban Pelayanan
Universal (“USO”), harga pokok penjualan kartu
SIM dan voucher isi ulang, biaya akses BlackBerryTM,
biaya pemasangan dan biaya hak penyelenggaraan
telekomunikasi.
Lain-lain-bersih. Beban lain-lain-bersih terutama terdiri
dari laba atas penjualan aset (selain menara), beban
perpajakan dari penghitungan penalti atau pajak dari
kantor pajak untuk pajak penghasilan selain dari pajak
penghasilan badan, pendapatan dividen dari investasi kami
secara metode biaya (cost method).
Penyusutan dan Amortisasi. Kami menggunakan
metode penyusutan garis lurus untuk aset tetap, fasilitas dan
peralatan selama taksiran masa manfaatnya. Sebagian
besar beban penyusutan kami terkait dengan aset yang
digunakan untuk jasa seluler Perusahaan. Oleh karena kami
terus memperluas dan meningkatkan cakupan, kapasitas
Indosat Ooredoo
80
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Komponen utama dari pendapatan (beban) lain-lain kami adalah pendapatan bunga, laba (rugi) selisih kurs-bersih, beban
pendanaan, dan laba (rugi) perubahan nilai wajar derivatif-bersih. Laba atau rugi selisih kurs terutama meliputi laba (rugi)
atas selisih kurs yang timbul terutama dari hutang jangka panjang. Beban pembiayaan terutama meliputi bunga pinjaman dan
biaya pembiayaan atas sewa pembiayaan, termasuk sewa atas lahan menara.
Perpajakan
Beban pajak periode berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan
kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan kewajiban antara pelaporan komersial dan pajak
pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang
besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha
periode berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif pajak yang diperkirakan akan dikenakan pada periode saat
nilai aset direalisasikan atau nilai kewajiban tersebut diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang
berlaku atau berlaku secara substantif pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan
yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk
transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Untuk setiap Perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang
masing-masing dapat berupa aset atau kewajiban, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing Perusahaan tersebut.
Laba (Rugi) yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Induk
Laba (rugi) kami yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013, 2014 dan 2015 tidak selalu mencerminkan pendapatan usaha dan laba usaha kami pada periode-periode tersebut. Hal
ini sebagian disebabkan oleh adanya fluktuasi yang besar pada beberapa pos non-usaha, yang mempengaruhi laba (rugi)
yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk pada periode-periode tersebut. Pos non-usaha tersebut mencakup, antara lain,
fluktuasi beban pajak penghasilan tangguhan, laba atau rugi selisih kurs-bersih, dan laba atau rugi perubahan nilai wajar
derivatif-bersih. Kami mengharapkan fluktuasi ini akan terus berlanjut.
Hasil Usaha
Tabel berikut ini memperlihatkan data pendapatan komprehensif yang dinyatakan dalam persentase dari total pendapatan
usaha untuk periode-periode yang disebutkan:
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013
2014
2015
Seluler
81,2%
80,9%
81,8%
MIDI
13,7%
14,6%
14,0%
Pendapatan Usaha
Telekomunikasi tetap
5,1%
4,5%
4,2%
100,0%
100,0%
100,0%
Beban jasa telekomunikasi
(41,7%)
(43,2%)
(41,9%)
Penyusutan dan amortisasi
(37,6%)
(34,2%)
(32,8%)
Karyawan
(7,3%)
(7,2%)
(7,2%)
Pemasaran
(3,7%)
(4,3%)
(4,6%)
Umum dan Administrasi
(3,8%)
(3,6%)
(3,5%)
0,9%
(0,6%)
(1,1%)
Total pendapatan usaha
Beban Usaha
Rugi (laba) selisih kurs
Indosat Ooredoo
81
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013
2014
2015
Amortisasi laba penjualan dan sewa kembali menara yang ditangguhkan
0,6%
0,6%
0,5%
Laba penjualan investasi tersedia untuk dijual
0,0%
(1,7)%
0,0%
(0,0%)
(5,6%)
(0,0%)
(1,1%)
(0,8%)
(0,7%)
(93,7%)
(97,3%)
(91,2%)
6,3%
2,7%
8,8%
Beban lain-lain-bersih
(20,3%)
(10,8)%
(15,5%)
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
(14,0)%
(8,1)%
(6,7%)
2,8%
0,3%
2,3%
(11,7%)
(8,3)%
(4,9%)
0,5%
0,5%
0,5%
Provisi atas kasus hukum
Lain-lain-bersih
Jumlah Beban Usaha
Laba Bersih
Laba Usaha
Manfaat pajak penghasilan-bersih
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk
Laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali
Tabel berikut ini memperlihatkan pendapatan usaha dari segmen-segmen usaha untuk periode-periode yang disebutkan:
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
2013
(dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali persentase)
Rp
2014
%
Rp
2015
%
Rp
US$
%
Jasa Seluler
Suara
7.833,8
40,5
7.282,1
37,4
7.604,0
551,2
34,7
Data
3.535,5
18,2
4.481,4
23,0
7.031,1
509,7
32,1
SMS
4.650,5
24,0
4.530,4
23,3
4.985,6
361,4
22,8
Jasa sambungan interkoneksi
2.604,8
13,4
2.213,0
11,4
1.925,3
139,6
8,8
Jasa nila tambah
525,1
2,7
720,9
3,7
826,8
59,9
3,8
Penyewaan menara
573,3
3,0
667,2
3,4
701,7
50,9
3,2
(582,1)
(3,0)
(818,8)
(4,2)
(1.774,1)
(128,6)
(8,1)
Potongan harga di muka dan program loyalitas
pelanggan
Lain-lain
233,7
1,2
404,3
2,0
595,3
43,1
2,7
Subtotal
19.374,6
100,0
19.480,5
100,0
21.895,7
1.587,2
100,0
MIDI
IP VPN
706,0
21,6
864,4
24,6
797,6
57,8
21,3
MPLS
380,8
11,7
428,0
12,2
753,2
54,6
20,1
Internet
696,2
21,3
580,1
16,5
563,5
40,9
15,0
Jasa aplikasi
283,8
8,7
299,2
8,5
417,4
30,3
11,1
Sewa satelit
278,2
8,5
301,4
8,6
354,0
25,6
9,4
World link dan direct link
340,7
10,4
252,5
7,2
260,8
18,9
6,9
Sewa jaringan
169,3
5,2
295,3
8,4
245,0
17,7
6,5
Digital data network
110,1
3,4
115,9
3,3
138,8
10,1
3,7
Frame Net
93,4
2,9
69,1
2,0
52,2
3,8
1,4
Jasa nilai tambah
52,2
1,6
89,8
2,6
44,4
3,2
1,2
Lain-lain
155,2
4,7
212,8
6,1
126,6
9,2
3,4
Sub total
3.265,9
100,0
3.508,5
100,0
3.753,5
272,1
100,0
Indosat Ooredoo
82
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha
Telekomunikasi Tetap
Telepon internasional
Telepon jaringan tetap
Telepon jaringan tetap nirkabel
Subtotal
Total
1.020,0
84,0
920,1
84,0
975,8
70,7
87,2
135,2
11,1
130,9
11,9
130,9
9,5
11,7
59,6
4,9
45,1
4,1
12,6
0,9
1,1
1.214,8
100,0
1.096,1
100,0
1.119,3
81,1
100,0
23.855,3
-
24.085,1
-
26.768,5
-
-
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
Pendapatan Usaha
Total pendapatan usaha meningkat dari Rp24.085,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp26.768,5 miliar (US$1.940,5 juta)
pada tahun 2015 atau sebesar 11,1%, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha dari jasa seluler dan dari
jasa MIDI. Selama tahun 2015, pendapatan usaha dari jasa seluler meningkat sebesar Rp2.415,2 miliar, atau 12,4%, dari
Rp19.480,5 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp21.895,7 miliar (US$1.587,2 juta) pada tahun 2015. Pendapatan usaha
dari jasa MIDI meningkat sebesar Rp245,0 miliar, atau sebesar 7,0%, dari Rp3.508,5 miliar pada tahun 2014 menjadi
Rp3.753,5 miliar (US$272,1 juta) pada tahun 2015. Pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap di tahun 2015
meningkat sebesar Rp23,2 miliar, atau sebesar 2,1%, dari Rp1.096,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp1.119,3 miliar
(US$81,1 juta) pada tahun 2015.
Jasa Seluler. Pada tahun 2015, kami mencatat pendapatan usaha dari jasa seluler sebesar Rp21.895,7 miliar
(US$1.587,2 juta), meningkat sebesar 12,4% dari Rp19.480,5 miliar pada tahun 2014. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan karena peningkatan pendapatan usaha dari pemakaian data, sms, layanan suara, dan jasa nilai tambah,
yang sebagian diimbangi dengan penurunan pada pendapatan interkoneksi. Pendapatan usaha dari jasa seluler
mewakili 81,8% dari total pendapatan usaha kami pada tahun 2015, yang memiliki persentase yang lebih tinggi
daripada persentase pada tahun 2014.
Jasa MIDI. Pada tahun 2015, pendapatan usaha dari jasa MIDI meningkat sebesar Rp245,0 miliar dari Rp3.508,5 miliar
pada tahun 2014 menjadi Rp3.753,5 miliar (US$272,1 juta) pada tahun 2015. Peningkatan pendapatan usaha dari jasa
MIDI terutama disebabkan karena peningkatan kapasitas jasa internet dan IT.
Jasa Telekomunikasi Tetap. Terdapat peningkatan dalam pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap sebesar
Rp23,2 miliar, atau sebesar 2,1%, dari Rp1.096,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp1.119,3 miliar (US$81,1 juta) pada
tahun 2015. Pendapatan usaha dari jasa telepon internasional dan telepon jaringan tetap nirkabel, masing-masing
mencerminkan 87,2% dan 11,7% dari pendapatan usaha jasa telekomunikasi tetap pada tahun 2015. Sedangkan sebesar
1,1,% dari pendapatan usaha jasa telekomunikasi tetap pada tahun 2015 berasal dari jasa telepon tetap. Pendapatan yang
berasal dari telepon internasional meningkat dari Rp920,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp975,8 miliar (US$70,7 juta)
pada tahun 2015.
Beban Usaha
Beban usaha meningkat sebesar Rp968,1 miliar, atau sebesar 4,1%, dari Rp23.438,3 miliar pada tahun 2014 menjadi
Rp24.406,4 miliar (US$1.769,2 juta) pada tahun 2015, terutama karena Beban Penyusutan, Biaya Jasa, Pemasaran
dan Karyawan.
Beban penyusutan dan amortisasi meningkat sebesar Rp543 miliar, atau 6,6%, dari Rp8.226,1 miliar pada tahun 2014
menjadi Rp8.769,1 miliar (US$635,7 juta) pada tahun 2015, terutama karena pengakuan asset tambahan dari penyebaran
jaringan modernisasi. Total biaya perolehan dari aset tetap kami meningkat sebesar Rp9.174,6 miliar, atau 8,9%, dari
Rp103.374,8 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp112.549,4 miliar (US$8.158,7 juta) pada tahun 2015.
Beban jasa telekomunikasi meningkat sebesar Rp805,0 miliar, atau 7,7%, dari Rp10.408,9 miliar pada tahun 2014
menjadi Rp11.213,9 miliar (US$812,9 juta) pada tahun 2015, terutama karena peningkatan biaya frekuensi, pemeliharaan,
sewa dikarenakan penurunan in leased circuit, biaya lisensi blackberry dan beban interkoneksi yang berbanding lurus dengan
pendapatan rendah interkoneksi.
Indosat Ooredoo
83
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
2015, dibandingkan dengan peningkatan dari Rp12.189
untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2013 menjadi
Rp12.440 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2014.
Beban karyawan meningkat sebesar Rp182,5 miliar, atau
10,5%, dari Rp1.738,6 miliar pada tahun 2014 menjadi
Rp1.921,1 miliar (US$139,3 juta) pada tahun 2015, terutama
karena jumlah pegawai yang lebih tinggi.
Beban pemasaran meningkat sebesar Rp191,8 miliar, atau
18,4%, dari Rp1.044,9 miliar pada tahun 2014 menjadi
Rp1.236,7miliar (US$89,6 juta) pada tahun 2015, terutama
karena kegiatan pemasaran sehubungan rebranding.
Beban Umum dan Administrasi meningkat Rp64,1 miliar
atau 7,5% dari Rp859,5 miliar pada tahun 2014 menjadi
Rp923,6 miliar (US$66,9 juta) pada tahun 2015 terutama
karena meningkatnya asuransi jaringan dan biaya tenaga ahli.
Rugi dari selisih kurs. Kami mencatat peningkatan
kerugian dari selisih kurs sebesar Rp154,3 miliar, atau
101,4%, dari Rp152,3 miliar pada tahun 2014 menjadi
sebesar Rp306,6 miliar (US$22,2 juta) pada tahun 2015
terutama karena depresiasi nilai rupiah pada tahun 2015.
Kami mencatat peningkatan beban pembiayaan menjadi
Rp2.829,5 miliar (US$205,1 juta) pada tahun 2015, yang
mencerminkan peningkatan sebesar Rp423,0 miliar, atau
17,6%, dari Rp2.406,5 miliar pada tahun 2014 dikarenakan
amortisasi yang lebih tinggi terhadap biaya penerbitan
obligasi dan pinjaman dan juga pembayaran bunga untuk
pelunasan dipercepat atas Guaranteed Notes 2020.
Kami mencatat kerugian dari perubahan nilai wajar
derivatif-bersih sebesar Rp244,5 miliar (US$17,7 juta) pada
tahun 2015, yang mencerminkan peningkatan sebesar
Rp142,6 miliar, atas laba perubahan nilai wajar derivatifbersih sebesar Rp101,9 miliar pada tahun 2014.
Kami mencatat peningkatan pendapatan bunga menjadi
Rp218,6 miliar (US$15,8 juta) pada tahun 2015, yang
mencerminkan peningkatan sebesar Rp75,8 miliar, atau
53,0% dari Rp142,8 miliar pada tahun 2014, dikarenakan
kurs tukar mata uang asing yang lebih tinggi untuk mata
uang denominasi Dolar AS dalam periode tertentu.
Penyisihan untuk Kasus Hukum. Tidak ada penyisihan
pada tahun 2015 karena penyisihan tersebut hanya
dilakukan pada tahun 2014 karena kasus hukum di IM2.
Manfaat (beban) Pajak Penghasilan-Bersih
Kami mencatat manfaat pajak penghasilan-bersih
sebesar Rp622,3miliar (US$45,1 juta) pada tahun 2015
dibandingkan dengan manfaat pajak penghasilan-bersih
sebesar Rp83,8 miliar pada tahun 2014.
Lain-lain-bersih. Beban lain-lain-bersih menurun sebesar
Rp27,7 miliar, atau 13,6%, dari Rp204,2 miliar pada tahun
2014 menjadi Rp176,5 miliar (US$12,8 juta) pada tahun
2015 terutama dikarenakan kurang beban pajak.
Pendapatan Usaha
Sebagai akibat dari faktor-faktor di atas, pendapatan usaha
meningkat sebesar Rp1.715,3 miliar, atau 265,2%, dari
Rp646,8 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp2.362,1 miliar
(US$171,2 juta) pada tahun 2015.
Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan
kepada Para Pemilik Induk
Kami mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada
para pemilik induk sebesar Rp1.310,0 miliar (US$95,0
juta) pada tahun 2015 dibandingkan dengan rugi yang
dapat diatribusikan kepada para pemilik Induk sebesar
Rp2.008,4 miliar pada tahun 2014 terutama dikarenakan
oleh hilangnya persediaan untuk kasus IM2 yang telah
dialokasikan pada H1 2014, diimbangi oleh kenaikan rugi
kurs bersih.
Beban Lain-lain-Bersih
Beban lain-lain bersih meningkat sebesar Rp1.539,1 miliar,
atau 59,0%, dari Rp2.608,8 miliar pada tahun 2014
menjadi Rp4.147,9 miliar (US$300,7 juta) pada tahun 2015,
terutama karena kerugian dalam nilai tukar valuta asing
yang lebih tinggi, beban pembiayaan yang lebih tinggi,
dan kerugian yang lebih tinggi atas perubahan nilai wajar
derivatif - bersih.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014.
Kerugian selisih kurs-bersih meningkat sebesar Rp1.049,3
miliar, atau 431,5%, dari Rp243,2 miliar pada tahun 2014
menjadi Rp1.292,5miliar (US$93,7 juta) pada tahun 2015.
Kurs tengah nilai tukar rupiah Indonesia/Dolar AS yang
diumumkan oleh Bank Indonesia mengalami peningkatan
Pendapatan Usaha
Total pendapatan usaha meningkat dari Rp23.855,3 miliar
pada tahun 2013 menjadi Rp24.085,1 miliar (US$1.936,1
juta) pada tahun 2014 atau sebesar 1,0%, terutama
dari Rp12.440 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2014
menjadi Rp13.795 untuk US$1 per tanggal 31 Desember
disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha dari jasa
seluler dan dari jasa MIDI. Selama tahun 2014, pendapatan
Indosat Ooredoo
84
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha
usaha dari jasa seluler meningkat sebesar Rp105,9 miliar,
atau 0,5%, dari Rp19.374,6 miliar pada tahun 2013
menjadi Rp19.480,5 miliar (US$1.566,0 juta) pada tahun
2014. Pendapatan usaha dari jasa MIDI meningkat sebesar
Rp242,6 miliar, atau sebesar 7,4%, dari Rp3.265,9 miliar
pada tahun 2013 menjadi Rp3.508,5 miliar (US$282,0
juta) pada tahun 2014. Pendapatan usaha dari jasa
telekomunikasi tetap di tahun 2014 menurun sebesar
Rp118,7 miliar, atau sebesar 9,8%, dari Rp1.214,8 miliar
pada tahun 2013 menjadi Rp1.096,1 miliar (US$88,1 juta)
pada tahun 2014.
Jasa Seluler. Pada tahun 2014, kami mencatat pendapatan
usaha dari jasa seluler sebesar Rp19.480,5 miliar
(US$1.566,0 juta), meningkat sebesar 0,5% dari Rp19.374,6
miliar pada tahun 2013. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan karena peningkatan pendapatan usaha dari
pendapatan pemakaian data dan jasa nilai tambah,
yang sebagian dikompensasi dengan peningkatan pada
potongan harga di muka dan program loyalitas pelanggan.
Pendapatan usaha dari jasa seluler mewakili 80,9% dari
total pendapatan usaha kami pada tahun 2014, yang
memiliki persentase yang lebih rendah daripada persentase
pada tahun 2013.
Jasa MIDI. Pada tahun 2014, pendapatan usaha dari jasa
MIDI meningkat sebesar Rp242,6 miliar dari Rp3.265,9
miliar pada tahun 2013 menjadi Rp3.508,5 miliar (US$282,0
juta) pada tahun 2014. Peningkatan pendapatan usaha dari
jasa MIDI terutama disebabkan karena pelanggan baru
Transponder, IP VPN, MPLS, peningkatan kapasitas jasa
internet dan IT.
Jasa Telekomunikasi Tetap. Terdapat penurunan dalam
pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap sebesar
Rp118,7 miliar, atau sebesar 9,8%, dari Rp1.214,8 miliar pada
tahun 2013 menjadi Rp1.096,1 miliar (US$88,1 juta) pada
tahun 2014. Pendapatan usaha dari jasa telepon internasional
dan telepon jaringan tetap nirkabel, masing-masing
mencerminkan 84,0% dan 4,1% dari pendapatan usaha jasa
telekomunikasi tetap pada tahun 2014. Sedangkan sebesar
11,9% dari pendapatan usaha jasa telekomunikasi tetap pada
tahun 2014 berasal dari jasa telepon tetap. Pendapatan yang
berasal dari telepon internasional menurun dari Rp1.020,0
miliar pada tahun 2013 menjadi Rp920,1 miliar (US$74,0 juta)
pada tahun 2014.
Beban penyusutan dan amortisasi menurun sebesar
Rp732,3 miliar, atau 8,2%, dari Rp8.958,4 miliar pada tahun
2013 menjadi Rp8.226,1 miliar (US$661,3 juta) pada tahun
2014, terutama karena lebih kecilnya dampak percepatan
depresiasi di tahun 2014 dibandingkan dengan yang terjadi
di tahun 2013 (dampak dari penurunan usia produktif dari
perangkat teknikal seluler kami dari 10 tahun menjadi 8 tahun,
yang berlaku efektif pada tahun 2013). Total biaya perolehan
dari aset tetap kami dan peralatan meningkat sebesar
Rp6.309,5 miliar, atau 6,5%, dari Rp97.065,3 miliar pada
tahun 2013 menjadi Rp103.374,8 miliar (US$8.309,9 juta)
pada tahun 2014.
Beban jasa telekomunikasi meningkat sebesar Rp452,4
miliar, atau 4,5%, dari Rp9.956,5 miliar pada tahun 2013
menjadi Rp10.408,9 miliar (US$836,7 juta) pada tahun 2014,
terutama karena peningkatan biaya frekuensi karena tingkat
inflasi yang lebih tinggi.
Beban karyawan meningkat sebesar Rp4,2 miliar, atau
0,2%, dari Rp1.734,4 miliar pada tahun 2013 menjadi
Rp1.738,6 miliar (US$139,8 juta) pada tahun 2014, terutama
karena manfaat kesehatan masa pensiun yang lebih
rendah, Undang-Undang Tenaga Kerja, Program Pemutusan
Hubungan Kerja, dikompensasi dengan peningkatan bonus,
gaji dan insentif.
Beban pemasaran meningkat sebesar Rp151,3 miliar,
atau 16,9%, dari Rp893,6 miliar pada tahun 2013 menjadi
Rp1.044,9 miliar (US$84,0 juta) pada tahun 2014, terutama
karena publikasi program data push Mentari 3 GB.
Beban Umum dan Administrasi menurun Rp42,0 miliar atau
4,7% dari Rp901,5 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp859,5
miliar (US$69,1 juta) pada tahun 2014 karena menurunnya
biaya tenaga ahli.
Rugi dari selisih kurs-net. Kami mencatat peningkatan
kerugian dari selisih kurs sebesar Rp376,8 miliar, atau 167,8%,
dari laba sebesar Rp224,5 miliar pada tahun 2013 menjadi
rugi sebesar Rp152,3 miliar (US$12,2 juta) pada tahun 2014
terutama karena depresiasi nilai rupiah pada tahun 2014.
Penyisihan untuk Kasus Hukum. Tidak ada penyisihan
pada tahun 2015 sejak penyisihan hanya timbul pada tahun
2014 karena adanya kasus hukum di IM2.
Beban Usaha
Beban usaha meningkat sebesar Rp1.085,5 miliar, atau
sebesar 4,9%, dari Rp22.352,8 miliar pada tahun 2013
Lain-lain-bersih. Beban lain-lain-bersih menurun sebesar
Rp69,8 miliar, atau 25,5%, dari Rp274,0 miliar pada
tahun 2013 menjadi Rp204,2 miliar (US$16,4 juta) pada
menjadi Rp23.438,3 miliar (US$1.884,1 juta) pada tahun
2014, terutama karena peningkatan beban provisi atas
kasus hukum.
tahun 2014.
Indosat Ooredoo
85
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pendapatan Usaha
Sebagai akibat dari faktor-faktor di atas, pendapatan usaha menurun sebesar Rp855,7 miliar, atau 56,9%, dari Rp1.502,5
miliar pada tahun 2013 menjadi Rp646,8 miliar (US$52,0 juta) pada tahun 2014.
Beban Lain-lain-Bersih
Beban lain-lain bersih menurun sebesar Rp2.234,2 miliar, atau 46,1%, dari Rp4.843,0 miliar pada tahun 2013 menjadi
Rp2.608,8 miliar (US$209,7 juta) pada tahun 2014, terutama karena penurunan kerugian dalam nilai tukar valuta asing,
peningkatan rugi perubahan nilai wajar derivatif-bersih dan meningkatnya pendapatan bunga.
Kerugian selisih kurs-bersih menurun sebesar Rp2.768,2 miliar, atau 91,9%, dari Rp3.011,4 miliar pada tahun 2013 menjadi
Rp243,2 miliar (US$19,5 juta) pada tahun 2014. Kurs tengah nilai tukar rupiah Indonesia/Dolar AS yang diumumkan oleh
Bank Indonesia mengalami peningkatan dari Rp12.189 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp12.440 untuk
US$1 per tanggal 31 Desember 2014, dibandingkan dengan peningkatan dari Rp9.670 untuk US$1 per tanggal 31 Desember
2012 menjadi Rp12.189 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2013.
Kami mencatat beban pembiayaan menjadi Rp2.406,5 miliar (US$193,4 juta) pada tahun 2014, yang mencerminkan
peningkatan sebesar Rp194,4 miliar, atau 8,8%, dari Rp2.212,1 miliar pada tahun 2013 terutama sebagai akibat dari
peningkatan beban bunga dari tingkat bunga yang lebih tinggi untuk pinjaman dalam rupiah dan beban pendanaan
berdasarkan sewa pembiayaan kami.
Kami mencatat kerugian dari perubahan nilai wajar derivatif-bersih sebesar Rp101,9 miliar (US$8,2 juta) pada tahun 2014,
yang mencerminkan penurunan sebesar Rp375,2 miliar, atas laba perubahan nilai wajar derivatif-bersih sebesar Rp273,3
miliar pada tahun 2013.
Kami mencatat pendapatan bunga menjadi Rp142,8 miliar (US$11,5 juta) pada tahun 2014, yang mencerminkan peningkatan
sebesar Rp35,6 miliar, atau 33,2% dari Rp107,2 miliar pada tahun 2013, sebagai akibat dari peningkatan saldo kas pada
tahun 2014.
Manfaat (beban) Pajak Penghasilan-Bersih
Kami mencatat manfaat pajak penghasilan-bersih sebesar Rp83,8 miliar (US$6,7 juta) pada tahun 2014 dibandingkan
dengan manfaat pajak penghasilan-bersih sebesar Rp668,6 miliar pada tahun 2013.
Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Para Pemilik Induk
Kami mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada para pemilik induk sebesar Rp2.008,4 miliar (US$161,4 juta) pada tahun
2014 dibandingkan dengan rugi yang dapat diatribusikan kepada para pemilik Induk sebesar Rp2.788,2 miliar pada tahun
2013 dikarenakan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas.
Hasil Segmen
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2013
Rp
(dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali persentase)
2014
%
Rp
2015
%
Rp
US$
%
Pendapatan Usaha Yang Tersegmentasi
Layanan seluler
19.374,6
81,2
19.480,5
80,9
21.895,7
1.587,2
81,8
3.265,9
13,7
3.508,5
14,6
3.753,5
272,1
14,0
1.214,8
5,1
1.096,1
4,5
1.119,3
81,2
4,2
23.855,3
100,0
24.085,1
100,0
26.768,5
1.940,5
100,0
Layanan MIDI
Telekomunikasi tetap
Jumlah pendapatan usaha
Indosat Ooredoo
86
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
(dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali persentase)
2013
Rp
2014
%
Rp
2015
%
Rp
US$
%
Beban Usaha Tersegmentasi
Layanan seluler
Layanan MIDI
Telekomunikasi tetap
18.209,0
81,1
18.308,7
82,2
20.215,4
1.465,4
84,0
2.765,6
12,4
2.844,4
12,8
2.831,5
205,2
11,8
1.469,8
6,5
1.124,9
5,0
1.017,5
73,8
4,2
22.444,4
100,0
22.278,0
100,0
24.064,4
1.744,4
100,0
1.165,6
82,6
1.171,8
64,8
1.680,3
121,8
62,1
500,3
35,5
664,1
36,8
922,0
66,9
34,1
Telekomunikasi tetap
(255,0)
(18,1)
(28,8)
(1,6)
101,8
7,4
3,8
Jumlah beban usaha
1.410,9
100,0
1.807,1
100,0
2.704,1
196,1
100,0
Jumlah beban usaha
Laba usaha yang tersegmentasi
Layanan seluler
Layanan MIDI
Layanan Seluler
Laba usaha dari layanan seluler meningkat sebesar Rp508,5 miliar, atau 43,4%, dari Rp1.171,8 miliar pada tahun 2014 menjadi
Rp1.680,3 miliar (US$121,8 juta) pada tahun 2015 terutama karena peningkatan pendapatan usaha terutama dari pemakaian
data, SMS, layanan suara, dan layanan nilai tambah yang dikarenakan modernisasi jaringan dan inisiatif usaha digital melalui
beberapa kerjasama. Peningkatan tersebut sebagian diimbangi dengan peningkatan beban jasa telekomunikasi sehubungan
dengan peningkatan biaya frekuensi radio, pemeliharaan dan sewa dan peningkatan dikarenakan kegiatan rebranding.
Laba usaha dari layanan seluler meningkat sebesar Rp6,2 miliar, atau 0,5%, dari Rp1.165,6 miliar pada tahun 2013 menjadi
Rp1.71,8 miliar pada tahun 2014 terutama karena peningkatan pendapatan usaha terutama dari pemakaian data dan layanan
nilai tambah yang dikarenakan inisiatif baru pada tahun 2014 seperti MOBO, Mentari Super Data dan Matrix Super Plan.
Peningkatan tersebut sebagian dikompensasi dengan peningkatan beban jasa telekomunikasi sehubungan dengan peningkatan
biaya frekuensi radio yang disebabkan karena peningkatan tingkat inflasi, peningkatan pada biaya handset dan modem,
perawatan, dan biaya yang berkaitan dengan pushed data campaign yang dimulai sejak kuartal ke-3 tahun 2014.
Layanan MIDI
Laba usaha layanan MIDI meningkat sebesar Rp257,9 miliar, atau 38,8% dari Rp664,1 miliar pada tahun 2014 menjadi
Rp922,0 miliar (US$66,9 juta) pada tahun 2015, terutama disebabkan oleh peningkatan kapasitas layanan internet.
Peningkatan ini juga memperkuat penurunan biaya layanan sehubungan dengan leased circuit dan pemasangan.
Laba usaha layanan MIDI meningkat sebesar Rp163,8miliar, atau 32,7%, dari Rp500,3 miliar pada tahun 2013
menjadi Rp664,1 miliar pada tahun 2014, terutama karena peningkatan pendapatan dari pelanggan baru Transponder,
IPVPN, MPLS, peningkatan kapasitas layanan Internet dan layanan IT. Peningkatan ini sebagian dikompensasi dengan
peningkatan dalam beban administrasi dan pengeluaran umum atas nilai hutang yang tidak dapat ditagih.
Layanan Telekomunikasi Tetap
Keuntungan usaha layanan Telekomunikasi Tetap meningkat dari Rp130,6 miliar, atau 453,5% dari kerugian usaha sebesar
(Rp28,8 miliar) pada tahun 2014 menjadi keuntungan usaha sebesar Rp101,8 miliar (US$7,4 juta) pada tahun 2015,
terutama disebabkan oleh pendapatan yang berasal dari panggilan internasional. Peningkatan tersebut juga diperkuat oleh
penurunan umum dan administrasi untuk penyediaan atas hutang yang tidak dapat ditagih dan penurunan biaya layanan
untuk leased circuit.
Rugi usaha dari layanan telekomunikasi menurun sebesar Rp226,2 miliar, atau 88,7% dari Rp255,0 miliar pada tahun
2013 menjadi Rp28,8 miliar pada tahun 2014, terutama karena penurunan penyusutan yang berasal dari penyusutan yang
dipercepat pada tahun 2013 dan optimalisasi biaya dalam beban leased circuit.
Indosat Ooredoo
87
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Likuiditas dan
Sumber Permodalan
Secara historis, kebutuhan likuiditas kami timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal
sehubungan dengan perluasan bisnis telekomunikasi Perusahaan. Bisnis telekomunikasi kami membutuhkan modal yang
besar untuk membangun dan memperluas infrastruktur jaringan bergerak dan data dan untuk membiayai kegiatan usaha
Perusahaan, terutama selama tahap pengembangan jaringan. Meskipun kami memiliki banyak infrastruktur jaringan yang
telah ada, kami memperkirakan akan kembali melakukan pengeluaran barang modal khususnya untuk pengembangan
jaringan seluler di daerah-daerah yang diperkirakan sebagai daerah yang tinggi pertumbuhannya, dan juga untuk
meningkatkan kualitas dan cakupan jaringan yang telah ada.
Kami berkeyakinan kas dan setara kas kami, arus kas dari kegiatan usaha Perusahaan dan sumber-sumber pembiayaan
yang tersedia saat ini, akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dana yang telah diantisipasi, termasuk kebutuhan dana untuk
modal kerja dan pengeluaran barang modal yang telah direncanakan, di masa mendatang. Akan tetapi, apabila keadaan
ekonomi dunia atau Indonesia memburuk, persaingan atau produk pengganti yang timbul lebih cepat di luar perkiraan saat
ini atau nilai mata uang rupiah melemah secara tajam terhadap Dolar AS, maka arus kas bersih Perusahaan yang berasal
dari kegiatan usaha dapat menurun dan jumlah pengeluaran barang modal yang dibutuhkan dalam mata uang rupiah
dapat meningkat, dimana salah satu di antaranya dapat memberikan dampak negatif bagi likuiditas kami.
Per tanggal 31 Desember 2015, kami memiliki fasilitas pinjaman yang bisa ditarik dari waktu ke waktu sampai
berakhirnya jangka waktu fasilitas adalah Rp600,0 miliar dan US$210,0 juta.
• Rp600,0 miliar berdasarkan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan dari PT Bank Central Asia;
• US$200,0 juta berdasarkan fasilitas kredit tanpa jaminan dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited,
Cabang Jakarta (“HSBC Jakarta”);
• US$10,0 juta berdasarkan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan dari Citibank, NA, Jakarta Branch.
Arus Kas
Tabel berikut ini memperlihatkan beberapa informasi mengenai arus kas Perusahaan secara historis:
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember
(dalam miliar rupiah, dalam juta US$)
2013
2014
2015
Rp
Rp
Rp
8.392,1
7.348,8
8.265,0
599,1
US$
Arus Kas Bersih
Yang diperoleh dari kegiatan usaha
(9.068,0)
(5.003,6)
(7.145,4)
(518,0)
Yang digunakan untuk kegiatan pendanaan
Yang digunakan untuk kegiatan investasi
(748,8)
(1.057,4)
(1.085,4)
(78,6)
Perbedaan kurs bersih dari kas dan setara kas
(221,3)
(41,3)
109,1
7,9
Kas Bersih Yang Diperoleh Dari Kegiatan Usaha
Kas bersih yang diperoleh dari kegiatan usaha adalah masing-masing sebesar Rp8.392,1 miliar, Rp7.348,8 miliar dan
Rp8.265,0 miliar (US$599,1 juta) untuk tahun 2013, 2014 dan 2015. Pada tahun 2015, kas bersih yang diperoleh dari
kegiatan usaha meningkat dikarenakan yang lebih tinggi dari pelanggan yang mana sejajar pertumbuhan pendapatan,
restitusi dari pendapat usaha perpajakan, penyelesaian dari mata uang yang meneruskan kontrak yang mana diimbangi
dengan beban pembiayaan yang lebih tinggi dan pembayaran kepada para pemasok.
Indosat Ooredoo
88
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan
Kas Bersih Yang Digunakan Untuk Kegiatan Investasi
Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi adalah masing-masing sebesar Rp9.068,0 miliar, Rp5.003,6 miliar dan
Rp7.145,4 miliar (US$518 juta) untuk tahun 2013, 2014, dan 2015. Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi untuk
tahun 2013, 2014 dan 2015 terutama untuk perolehan aset tetap, mencapai total masing-masing sebesar Rp9.322,4 miliar,
Rp6.432,1 miliar dan Rp7.344,8 miliar (US$532,4 juta), seiring dengan dilakukannya perluasan cakupan dan kapasitas
jaringan kami serta modernisasi perangkat jaringan kami selama tahun-tahun tersebut. Aset tetap yang dibeli terutama meliputi
peralatan teknis seluler, sarana penunjang bangunan dan partisi, peralatan transmisi dan cross-connection, peralatan teknologi
informasi dan lain-lain.
Kas Bersih Yang Digunakan Untuk Kegiatan Pendanaan
Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan adalah masing-masing sebesar Rp748,8 miliar, Rp1.057,4 miliar dan
Rp1.085,4 miliar (US$78,6 juta) pada tahun 2013, 2014 dan 2015. Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan pada
tahun 2015 terutama berkaitan dengan pembayaran kembali surat utang, diimbangi dengan tambahan pinjaman dari surat utang.
Hutang Pokok
Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah hutang yang belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015:
Per 31 Desember
2013
2014
(dalam miliar rupiah, dalam juta US$)
Rp
Rp
Hutang jangka pendek (setelah dikurangi biaya emisi hutang
yang belum diamortisasi)
1.499,8
849,4
1.449,0
105,0
Hutang jangka panjang (setelah dikurangi biaya emisi
hutang yang belum diamortisasi, biaya consent yang belum
diamortisasi dan bagian jangka pendek)
4.346,3
3.727,1
6.369,9
461,8
Hutang Obligasi (setelah dikurangi biaya emisi obligasi yang
belum diamortisasi, biaya consent yang belum diamortisasi dan
bagian jangka pendek)
12.814,5
6.962,1
9.282,2
672,9
470,7
660,4
954,6
69,2
Bagian jangka pendek dari hutang jangka panjang (setelah
dikurangi biaya emisi hutang yang belum diamortisasi dan
biaya consent yang belum diamortisasi)
2.443,4
2.613,5
4.240,7
307,4
Bagian jangka pendek dari hutang obligasi (setelah dikurangi
biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi dan biaya consent
yang belum diamortisasi)
1.928,6
8.333,6
1.152,8
83,6
Bagian jangka pendek dari hutang sukuk (setelah dikurangi
biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi dan biaya consent
yang belum diamortisasi)
427,8
-
226,8
16,4
Sukuk (setelah dikurangi biaya emisi obligasi yang belum
diamortisasi, biaya consent yang belum diamortisasi, dan
bagian jangka pendek)
2015
Rp
US$
Peningkatan pada hutang jangka pendek (biaya biaya emisi hutang yang belum diamortisasi– bersih) menjadi Rp1.499,0 miliar
(US$105,0 juta) per 31 Desember 2015 dari Rp849,4 miliar per 31 Desember 2014 terutama disebabkan oleh penarikan fasilitas dari
Bank BNI. Penurunan jatuh tempo hutang obligasi (setelah dikurangi biaya emisi yang belum diamortisasi, potongan yang diamortisasi,
biaya consent yang belum diamortisasi dan bagian jangka pendek) menjadi Rp1.152,8 miliar (US$83,6 juta) per 31 Desember 2015
dari Rp8.333,6 miliar adalah disebabkan karena Perusahaan menandatangani call option atas surat utang US$650 juta pada ulang
tahun ke-5 atas surat tersebut pada tanggal 29 Juli 2015. Total penebusan dilakukan pada harga yang setara dengan 103,6875%
dari nilai pokok pembelian, ditambah bunga berjalan yang belum dibayar sampai dengan tanggal penyelesaian. Peningkatan atas
pinjaman hutang (setelah dikurangi biaya emisi yang belum diamortisasi, biaya consent yang belum diamortisasi dan bagian jangka
pendek) menjadi Rp6.369,9 miliar (US$461,8 juta) per 31 Desember 2015 dari Rp3.727,1 miliar adalah disebabkan oleh penarikan
atas fasilitas kredit PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”), The Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ, Ltd (“BTMU”), Mizuho Bank Ltd. (“Mizuho”),
DBS Bank Ltd. (“DBS”), Citibank, N.A., Indonesia (“Citibank”) and ANZ Banking Group Ltd. (“ANZ”).
Indosat Ooredoo
89
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Karena sebagian kewajiban kami dalam mata uang Dolar AS, kami terkena imbas fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap Dolar
AS Depresiasi rupiah dan peningkatan ketidakstabilan nilai tukar mata uang asing menghadapkan kami terhadap penyesuaian
akuntansi jangka pendek yang mempengaruhi rasio keuangan kami. Untuk membantu menangani efek fluktuasi mata uang pada
tahun 2009, kami mengubah kesepakatan rasio hutang terhadap ekuitas dalam semua instrumen dan perjanjian hutang kami
yang berlaku untuk meningkatkan rasio dari 1,75 menjadi 2,50, untuk memberikan kami “ruang” tambahan dalam hal terjadinya
pergerakan nilai tukar mata uang asing yang merugikan. Kami juga mengubah ketentuan rasio hutang terhadap ekuitas untuk
mencerminkan secara lebih baik efek kebijakan lindung nilai pada rasio ini dan mengubah definisi “Hutang” dan “Ekuitas” dalam
instrumen dan perjanjian hutang tersebut untuk memberikan ruang tambahan dalam butir-butir tersebut.
Sebagai bagian dari perubahan yang disetujui pada tahun 2009, kami mendapatkan persetujuan untuk mengubah definisi dalam
beberapa instrumen dan perjanjian hutang kami yaitu: (i) mengecualikan hal-hal non-kas, termasuk laba atau rugi kurs valuta asing,
dari definisi “EBITDA”; (ii) mengecualikan hutang pengadaan yang dikenakan bunga dari definisi “Hutang” kecuali apabila jatuh
temponya lebih dari enam bulan dari tanggal tagihan (invoice); dan (iii) memasukkan dalam definisi “Ekuitas” (a) hak minoritas,
untuk entitas yang hutangnya 100% terkonsolidasi oleh kami, dan (b) pinjaman subordinasi pemegang saham.
Walaupun kami yakin bahwa perubahan-perubahan tersebut akan memberikan kami ruangan yang cukup dalam hal terjadi
ketidakstabilan antara nilai tukar Dolar AS terhadap rupiah, kami tidak dapat memastikan bahwa ketidakstabilan yang lebih besar
dan lebih lanjut daripada yang terjadi pada 12 bulan terakhir tidak akan terjadi, yang dapat mengakibatkan kami melanggar
ketentuan keuangan kami.
Di bawah ini adalah penghitungan rasio keuangan kami secara historis yang terdapat dalam ketentuan keuangan kami berdasarkan
SAK yang dipersyaratkan oleh perjanjian hutang kami.
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember
(dalam miliar rupiah, dalam juta US$)
Rasio yang
diwajibkan
2013
2014
2015
Rp
Rp
Rp
1.500,0
850,0
1.450,0
US$
Data Posisi Keuangan dan Laba atau Rugi
Hutang Jangka Pendek
dikurangi: biaya emisi hutang yang belum diamortisasi
Jumlah
105,1
(0,2)
(0,6)
(1,0)
(0,1)
1.499,8
849,4
1.449,0
105,0
Bagian Jangka Pendek
Hutang jangka panjang
2.443,4
2.613,9
4.245,7
307,8
Hutang obligasi
1.930,0
8.406,0
1.154,0
83,6
428,0
-
227,0
16,5
(1,6)
(72,8)
(6,4)
(0,5)
4.799,8
10.947,1
5.620,3
407,4
Sukuk
dikurangi: hutang/obligasi, biaya emisi, biaya consent dan
potongan yang belum diamortisasi
Jumlah
Hutang Jangka Panjang-Setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek
-
850,0
100,0
7,2
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan relasi
4.426,7
2.931,5
6.316,3
457,9
Hutang obligasi-setelah dikurangi bagian jangka pendek
12.912,9
6.980,0
9.304,0
674,5
Hutang sukuk – setelah dikurangi bagian jangka pendek
472,0
662,0
957,0
69,4
Dikurangi: hutang/obligasi, biaya emisi, biaya consent
solicitation dan potongan yang belum diamortisasi
(180,1)
(73,9)
(70,6)
(5,1)
17.631,5
11.349,6
16.606,7
1.203,9
23.931,1
23.146,1
23.676,0
1.716,3
3.940,5
4.052,3
3.967,1
287,6
54.566,0
53.269,7
55.388,5
4.015,1
Jumlah
Jumlah Hutang
(1)
Kewajiban sewa pembiayaan
(1)
Jumlah Aset
Indosat Ooredoo
90
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember
(dalam miliar rupiah, dalam juta US$)
Rasio yang
diwajibkan
Jumlah kewajiban
Jumlah Ekuitas
(2)
Laba usaha
Penyusutan dan amortisasi
EBITDA(3)
Beban Bunga
2013
2014
Rp
Rp
2015
Rp
US$
37.794,9
38.971,1
42.124,7
3.053,6
16.771,1
14.298,6
13.263,8
961,5
1.502,5
646,8
2.362,1
171,2
8.958,4
8.226,1
8.769,1
635,7
10.369,3
10.033,1
11.473,3
831,7
1.697,7
1.890,6
2.203,9
159,8
Rasio Keuangan
Rasio hutang kotor terhadap ekuitas
<2,50x
1,70x
1,91x
2,09x
Rasio hutang kotor terhadap EBITDA
<3,50x
2,71x
2,73x
2,42x
Rasio EBITDA terhadap Beban Bunga
>3,00x
6,11x
5,31x
5,21x
1.
Kami mendefinisikan hutang kotor sebagai jumlah dari hutang jangka panjang, hutang obligasi dan sukuk (bagian jangka pendek dan jangka panjang), biaya emisi yang belum diamortisasi
(hutang jangka panjang, hutang obligasi, sukuk dan notes), biaya consent solicitation yang belum diamortisasi (hutang jangka panjang, hutang obligasi dan hutang sukuk) dan potongan yang
belum diamortisasi (hutang jangka panjang dan notes), termasuk obligasi sewa pembiayaan.
Menurut definisi yang telah diubah, “Hutang” berarti, dalam hubungannya dengan suatu pihak pada setiap tanggal penentuan (tanpa duplikasi):
a.
jumlah hutang pokok dan premium (jika ada) sehubungan dengan hutang dari pihak tersebut untuk uang yang dipinjam dan hutang yang dibuktikan dengan notes, debenture, obligasi atau
instrumen serupa lainnya untuk pembayaran dimana pihak tersebut bertanggung jawab atau berkewajiban yang dalam hal tersebut, dikenakan bunga; dan
b.
seluruh kewajiban dari pihak tersebut sehubungan dengan hutang pengadaan yang merupakan hutang usaha kepada pemasok dari pihak tersebut yang dikenakan bunga dan pembayaran
untuk hutang tersebut memiliki jatuh tempo lebih dari enam bulan setelah tanggal penerbitan tagihan yang terkait, tetapi, sehubungan dengan anggota dari Perusahaan, atau anak
perusahaannya (bersama-sama, “Grup”), atau Grup, dikurangi dengan seluruh hutang yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan (baik langsung maupun tidak langsung) kepada
anggota Grup tersebut yang memiliki peringkat subordinasi terhadap hutang yang termasuk dalam poin (a) di atas atau poin (b) ini.
2.
Kami mendefinisikan ekuitas sebagai jumlah ekuitas dan kepentingan minoritas. Menurut definisi yang telah diubah, “Ekuitas” berarti jumlah aset dikurangi jumlah kewajiban, dimana jumlah
kewajiban tidak termasuk seluruh pinjaman yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan (baik langsung maupun tidak langsung) kepada anggota Grup yang memiliki peringkat subordinasi
terhadap Hutang.
3.
Kami telah mendefinisikan EBITDA sebagai pendapatan sebelum bunga, amortisasi goodwill, pendapatan dan beban non-operasional, beban pajak penghasilan, penyusutan, dan hak minoritas
dalam laba bersih anak Perusahaan sebagaimana dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi yang dibuat berdasarkan SAK. EBITDA bukanlah merupakan ukuran standar dalam SAK.
Sebagaimana bisnis telekomunikasi yang memerlukan modal besar, kebutuhan pengeluaran barang modal dan tingkat hutang dan beban bunga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap
laba bersih Perusahaan dengan hasil operasional yang sama. Oleh karena itu, kami yakin bahwa EBITDA memberikan gambaran yang berguna bagi hasil operasional kami dan bahwa laba
(rugi) yang dapat diatribusikan kepada para pemilik Perusahaan berdasarkan SAK adalah ukuran keuangan yang paling dapat secara langsung dibandingkan terhadap EBITDA sebagai
indikator kinerja operasional. Anda tidak disarankan menganggap bahwa definisi kami tentang EBITDA merupakan indikator terhadap kinerja operasional, likuiditas atau ukuran standar lainnya
berdasarkan SAK, atau definisi Perusahaan lainnya atas EBITDA. Definisi kami atas EBITDA tidak memperhitungkan pajak dan pengeluaran kas non-operasional lainnya. Dana yang didapat dari
ukuran ini mungkin tidak dapat digunakan untuk pembayaran hutang karena adanya pembatasan ketentuan, persyaratan pengeluaran barang modal dan komitmen lainnya. Menurut definisi yang
telah diubah, “EBITDA” berarti, untuk suatu periode adalah jumlah yang sama dengan jumlah pendapatan usaha (yang dihitung sebelum beban pembiayaan, pajak, pendapatan atau biaya yang
berasal dari kegiatan non-operasional dan biaya-biaya luar biasa lainnya) ditambah penyusutan dan amortisasi, serta untuk keperluan penghitungan rasio total Hutang Grup terhadap EBITDA
dari Grup, setelah memperhitungkan proforma dari adanya akuisisi atau pengalihan material atas aset atau usaha seolah-olah akuisisi atau pengalihan tersebut terjadi pada hari pertama periode
tersebut.
Tabel berikut ini menunjukkan rekonsiliasi laba bersih berdasarkan SAK terhadap pengertian EBITDA berdasarkan tahun-tahun
yang ditunjukkan:
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember
(dalam miliar rupiah, dalam juta US$)
EBITDA
2013
2014
Rp
Rp
2015
Rp
US$
10.369,3
10.033,1
11.473,3
831,7
Pendapatan bunga
107,2
142,8
218,6
15,8
Beban pembiayaan
(2.212,1)
(2.406,5)
(2.829,5)
(205,1)
-
(1.358,6)
-
-
273,3
(101,9)
(244,5)
(17,7)
Provisi untuk kasus hukum
Laba (rugi) perubahan nilai wajar derivatif-bersih
Amortisasi laba penjualan dan sewa kembali menara yang
ditangguhkan
Lain-lain-bersih
Rugi kurs-bersih
Laba penjualan investasi tersedia untuk dijual
Manfaat pajak penghasilan-bersih
Penyusutan dan amortisasi
Laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali
Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik
induk
Indosat Ooredoo
91
141,1
141,1
141,1
10,2
(274,1)
(204,2)
(176,6)
(12,8)
(2.786,9)
(395,4)
(1.599,1)
(115,9)
-
413,7
-
-
668,6
83,8
622,3
45,1
(8.958,4)
(8.226,1)
(8.769,1)
(635,7)
(116,2)
(130,2 )
(146,5)
(10,6)
(2.788,2)
(2.008,4)
(1.310,0)
(95,0)
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel berikut ini merangkum hutang jangka panjang (termasuk pinjaman jangka pendek) dan hutang obligasi kami yang
utama per tanggal 31 Desember 2013, 2014, 2015.
Per tanggal 31 Desember
(dalam miliar rupiah, dalam juta US$)
2013
2014
Rp
Rp
2015
Rp
US$
Hutang Obligasi
Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020
7,922.9
8,086.0
-
-
Obligasi Indosat Kedelapan
2,700.0
2,700.0
2,700.0
195.7
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I
-
2,310.0
2,310.0
167.5
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II
-
-
2,684.0
194.6
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III
-
-
794.0
57.6
Obligasi Indosat Kelima
2,600.0
1,370.0
1,370.0
99.3
Obligasi Indosat Ketujuh
1,300.0
600.0
600.0
43.5
Obligasi Indosat Keenam
320.0
320.0
-
-
14,842.9
15,386.0
10,458.0
758.2
(99.8)
(90.3)
(23.0)
(1.7)
Hutang obligasi yang jatuh tempo
(1,928.6)
(8,333.6)
(1,152.8)
(83.6)
Jumlah hutang obligasi: bagian jangka panjang
12,814.5
6,962.1
9,282.2
672.9
300.0
300.0
300.0
21.7
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I
-
190.0
190.0
13.8
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II
-
-
416.0
30.1
Jumlah hutang obligasi
Dikurangi : obligasi, biaya emisi, biaya consent solicitation dan
potongan yang belum diamortisasi
Sukuk
Sukuk Ijarah Kelima
-
-
106.0
7.7
Sukuk Ijarah Keempat
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap III
200.0
172.0
172.0
12.5
Sukuk Ijarah Kedua
400.0
-
-
-
Jumlah sukuk
900.0
662.0
1,184.0
85.8
(1.5)
(1.6)
(2.6)
(0.2)
(427.8)
-
(226.8)
(16.4)
470.7
660.4
954.6
69.2
1,800.0
1,450.0
2,050.0
148.6
Dikurangi: obligasi, biaya emisi, biaya consent solicitation dan potongan yang belum diamortisasi
Sukuk bagian jangka pendek
Jumlah sukuk – bagian jangka panjang
Hutang Jangka Panjang (Termasuk Hutang Jangka Pendek)
Pihak Berelasi
Pihak Lain
6,569.9
5,795.4
10,062.0
729.4
Jumlah hutang jangka panjang (termasuk hutang jangka pendek)
8,369.9
7,245.4
12,112.0
878.0
Dikurangi: hutang, biaya emisi, biaya consent solicitation dan po-
(80.4)
(55.4)
(52.4)
(3.8)
(3,943.2)
(3,462.9)
(5,689.7)
(412.4)
4,346.3
3,727.1
6,369.9
461.8
tongan yang belum diamortisasi
bagian jangka pendek (termasuk hutang jangka pendek)
Hutang jangka panjang: bagian jangka panjang
Indosat Ooredoo
92
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan
Obligasi Indosat
Ketentuan-ketentuan khusus untuk masing-masing Obligasi
Indosat Kelima, Obligasi Indosat Keenam, Obligasi Indosat
Ketujuh, Obligasi Indosat Kedelapan dan Obligasi Indosat
Berkelanjutan I Tahap I, Obligasi Indosat Berkelanjutan
I Tahap II, Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III
(“Obligasi Indosat”), akan diuraikan di bawah ini. Obligasi
Indosat tidak dijamin dengan aset tertentu atau dijamin
oleh pihak lain dan berperingkat pari passu dengan hutang
lain kami yang tidak dijamin. Kami menyetujui ketentuanketentuan tertentu sehubungan dengan penerbitan Obligasi
Indosat, termasuk namun tidak terbatas menyetujui untuk
mempertahankan:
• modal ekuitas sekurang-kurangnya Rp5.000,0 miliar;
• rasio total hutang terhadap EBITDA kurang dari
4,0:1,0, sebagaimana dilaporkan dalam setiap
laporan keuangan konsolidasi tahunan, kecuali untuk
Obligasi Indosat Kelima dan Obligasi Indosat Ketujuh,
sehubungan dengan penerbitannya dimana kami
menyetujui untuk mempertahankan rasio dari jumlah
hutang bersih terhadap EBITDA kurang dari 3,5:1,0;
• rasio hutang terhadap ekuitas 2,5:1,0, sebagaimana
dilaporkan dalam setiap laporan keuangan konsolidasi
triwulanan; dan
• rasio EBITDA terhadap beban bunga, sebagaimana
dilaporkan dalam setiap laporan keuangan konsolidasi
tahunan sekurang-kurangnya 3,0:1,0. Pada tanggal
24 Maret 2009, kami mengadakan rapat dengan
pemegang obligasi rupiah Perusahaan, termasuk
pemegang Obligasi Indosat, dan memperoleh
persetujuan untuk mengubah definisi “Hutang” dan
“EBITDA”, untuk memasukkan definisi baru “Ekuitas” dan
“Grup” dan mengubah rasio Hutang terhadap Ekuitas
yang berlaku dari 1,75:1,0 menjadi 2,5:1,0 dalam
perjanjian perwaliamanatan yang mengatur obligasiobligasi tersebut, berdasarkan perubahan perjanjian
untuk Obligasi Kelima dan Keenam.
Obligasi Indosat Kelima. Pada 29 Mei 2007, kami
menerbitkan Obligasi Indosat V (“Obligasi Indosat
Kelima”), dalam dua seri dengan jumlah nilai nominal
sebesar Rp2.600,0 miliar. Obligasi Seri A, dengan nilai
nominal sebesar Rp1.230,0 miliar, akan jatuh tempo pada
29 Mei 2014 dan obligasi Seri B, dengan nilai nominal
sebesar Rp1.370,0 miliar, akan jatuh tempo pada tanggal
29 Mei 2017. Obligasi Seri A memiliki tingkat suku bunga
tetap yaitu 10,20% per tahun dan obligasi Seri B memiliki
tingkat suku bunga tetap yaitu 10,65% per tahun. Setelah
ulang tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi,
kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau
untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal.
Pada tanggal 29 Mei 2014, Obligasi Indosat Kelima Seri A
telah dibayar secara penuh.
Obligasi Indosat Keenam. Pada 9 April 2008, kami
menerbitkan Obligasi Indosat VI (“Obligasi Indosat
Keenam”), dalam dua seri dengan jumlah nilai nominal
sebesar Rp1.080,0 miliar. Obligasi Seri A, dengan jumlah
sebesar Rp760,0 miliar, telah jatuh tempo pada tanggal
9 April 2013 dan Obligasi Seri B, dengan jumlah sebesar
Rp320,0 miliar jatuh tempo pada tanggal 9 April 2015.
Obligasi Seri A diterbitkan dengan suku bunga tetap
10,25% per tahun dan obligasi Seri B diterbitkan dengan
suku bunga tetap 10,80% per tahun. Setelah ulang tahun
pertama atas penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki
hak untuk membeli kembali atas sebagian atau seluruh
obligasi dengan harga pasar, baik sementara ataupun
dalam rangka tujuan pelunasan awal. Pada tanggal 9 April
2013 dan 9 April 2015, obligasi Seri A dan seri B atas
Obligasi Indosat Keenam telah dibayar secara penuh.
Obligasi Indosat Ketujuh. Pada tanggal 8 Desember
2009, kami menerbitkan Obligasi Indosat VII (“Obligasi
Indosat Ketujuh”), dalam dua seri dengan jumlah nilai
nominal sebesar Rp1.300,0 miliar. Obligasi Seri A, dengan
jumlah sebesar Rp700,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8
Desember 2014 dan obligasi Seri B, dengan jumlah sebesar
Rp600,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2016.
Obligasi seri A memiliki tingkat suku bunga tetap yaitu
11,25% per tahun dan obligasi Seri B memiliki tingkat
suku bunga tetap yaitu 11,75% per tahun. Setelah ulang
tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi tersebut,
kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau
keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk
sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal. Pada
tanggal 8 Desember 2014, Obligasi Indosat Ketujuh Seri A
telah dibayar secara penuh.
Obligasi Indosat Kedelapan. Pada tanggal 27 Juni 2012,
kami menerbitkan Obligasi Indosat VIII (“Obligasi Indosat
Kedelapan”), dalam dua seri dengan nilai nominal sebesar
Rp2.700,0 miliar. Obligasi Seri A, memiliki nilai nominal
Rp1.200,0 miliar, akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni
2019 dan obligasi Seri B, memiliki nilai nominal Rp1.500,0
miliar, akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2022.
keseluruhan dari obligasi tersebut senilai harga pasar, baik
Indosat Ooredoo
93
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Obligasi Seri A dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap
sebesar 8,625% per tahun dan Obligasi Seri B dikenakan
bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 8,875% per tahun.
Setelah ulang tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi,
kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau
seluruh obligasi pada harga pasar, baik sementara ataupun
untuk tujuan pelunasan awal.
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I. Pada tanggal
12 Desember 2014, kami menerbitkan Obligasi Indosat
Berkelanjutan I Tahap I (“Obligasi Indosat Berkelanjutan
I Tahap I”), dalam 4 seri dengan nilai nominal sebesar
Rp2.310,0 miliar. Obligasi Seri A, memiliki nilai nominal
Rp950,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2017,
obligasi Seri B, memiliki nilai nominal Rp750,0 miliar,
akan jatuh tempo pada 12 Desember 2019, obligasi Seri
C, memiliki nilai nominal Rp250,0 miliar, akan jatuh tempo
pada 12 Desember 2021 dan, obligasi Seri D, memiliki
nilai nominal Rp360,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12
Desember 2024. Obligasi Seri A dikenakan bunga pada
tingkat bunga tetap sebesar 10,00% per tahun, Obligasi
Seri B dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar
10,30% per tahun, Obligasi Seri C dikenakan bunga pada
tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun, dan obligasi
Seri D dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar
10,70% per tahun. Setelah ulang tahun emisi pertama
dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk
membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai
harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan
pelunasan awal.
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II. Pada
tanggal 4 Juni 2015, kami menerbitkan Obligasi Indosat
Berkelanjutan I Tahap II (“Obligasi Indosat Berkelanjutan
I Tahap II”), dalam 5 seri dengan nilai nominal sebesar
Rp2.684,0 miliar. Obligasi Seri A, memiliki nilai nominal
Rp554,0 miliar, akan jatuh tempo pada 14 Juni 2016,
obligasi Seri B, memiliki nilai nominal Rp782,0 miliar, akan
jatuh tempo pada 4 Juni 2018, obligasi Seri C, memiliki
nilai nominal Rp584,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4
Juni 2020, obligasi Seri D, memiliki nilai nominal Rp337,0
miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2022 dan obligasi
Seri E, memiliki nilai nominal Rp427,0 miliar, akan jatuh
tempo paa tanggal 4 Juni 2025. Obligasi Seri A dikenakan
bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 8,55% per tahun,
Obligasi Seri B dikenakan bunga pada tingkat bunga
tetap sebesar 9,25% per tahun, Obligasi Seri C dikenakan
bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,00% per tahun,
obligasi Seri D dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap
Indosat Ooredoo
94
sebesar 10,25% per tahun dan obligasi Seri E dikenakan
bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,40% per tahun.
Setelah ulang tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi
tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian
atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk
sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal.
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III. Pada tanggal
8 Desember 2015, kami menerbitkan Obligasi Indosat
Berkelanjutan I Tahap III (“Obligasi Indosat Berkelanjutan
I Tahap III”), dalam 4 seri dengan nilai nominal sebesar
Rp794,0 miliar. Obligasi Seri A, memiliki nilai nominal
Rp210,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2018,
obligasi Seri B, memiliki nilai nominal Rp301,0 miliar, akan
jatuh tempo pada 8 Desember 2020, obligasi Seri C,
memiliki nilai nominal Rp130,0 miliar, akan jatuh tempo
pada 8 Desember 2022, dan obligasi Seri D, memiliki
nilai nominal Rp162,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8
Desember 2025. Obligasi Seri A dikenakan bunga pada
tingkat bunga tetap sebesar 10,00% per tahun, Obligasi
Seri B dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar
10,25% per tahun, Obligasi Seri C dikenakan bunga pada
tingkat bunga tetap sebesar 10,60% per tahun, dan obligasi
Seri D dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar
11,20% per tahun. Setelah ulang tahun emisi pertama
dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk
membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai
harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan
pelunasan awal.
Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020
Pada tanggal 29 Juli 2010, kami, melalui Indosat Palapa
Company B.V. (“Indosat Palapa”) menerbitkan Guaranteed
Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 dengan jumlah sebesar
US$650,0 juta (“GN 2020”). Notes tersebut diterbitkan
dengan nilai sebesar 99,478% dari nilai nominal tersebut
dan jatuh tempo pada tanggal 29 Juli 2020. Notes tersebut
memiliki tingkat suku bunga tetap sebesar 7,375% per
tahun yang harus dibayar dengan cicilan setiap enam
bulan, yaitu setiap tanggal 29 Januari dan 29 Juli setiap
tahun, dimulai sejak tanggal 29 Januari 2011. Notes
tersebut dapat dibeli kembali bila diinginkan oleh Indosat
Palapa, secara keseluruhan atau sebagian, pada setiap
waktu pada atau setelah tanggal 29 Juli 2015 dengan
harga senilai 103,6875%, 102,4583%, 101,2292% dan
100% dari nilai pokok masing-masing selama periode 12
bulan yang dimulai sejak 29 Juli 2015, 2016, 2017 dan
2018 dan seterusnya, ditambah bunga yang belum dan
masih harus dibayar dan jumlah tambahan lainnya, jika
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan
ada. Selain itu, sebelum tanggal 29 Juli 2013, Indosat
Palapa berhak untuk membeli kembali sebanyak-banyaknya
35% dari seluruh nilai pokok Notes awal, dengan hasil
satu atau lebih penawaran umum saham kami, dengan
harga senilai 107,375% dari nilai pokok tersebut ditambah
bunga yang belum dan masih harus dibayar dan jumlah
tambahan lainnya, jika ada. Notes tersebut juga dapat
dibeli kembali bila diinginkan oleh Indosat Palapa atau
kami, secara keseluruhan tetapi tidak sebagian pada setiap
waktu, dengan harga senilai 100% dari nilai pokok tersebut
ditambah bunga yang belum dan masih harus dibayar
sampai dengan (tetapi tidak termasuk) tanggal pembelian
kembali dan jumlah tambahan lainnya, apabila terdapat
perubahan tertentu yang mempengaruhi pemotongan pajak
di Indonesia dan Belanda. Apabila terjadi perubahan
kendali atas Perusahaan (termasuk penjualan, pemindahan,
pengalihan, penyewaan, penyerahan atau pelepasan
lainnya atas semua atau sebagian besar aktiva kami),
pemegang notes berhak meminta Indosat Palapa untuk
membeli kembali semua atau sebagian dari notes yang
dimilikinya dengan harga senilai 101% dari nilai pokok
tersebut, ditambah bunga yang belum dan masih harus
dibayar dan jumlah tambahan lainnya, jika ada, sampai
dengan tanggal pembelian.
untuk penjualan dan penyewaan kembali atas 2.500
menara telekomunikasi nirkabel. Perubahan-perubahan
mengubah pengecualian yang ada dalam indenture
yang mengatur Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun
2020 sehubungan dengan penjualan menara yang
berkualitas untuk memperbolehkan Indosat menyelesaikan
transaksi yang dimaksud dalam Perjanjian Penjualan
Aset dan menambahkan pengecualian tambahan untuk
pelepasan aset infrastruktur aktif, seperti fiber, peralatan
transmisi dan jaringan akses radio, kepada badan usaha
patungan dengan siapa Perusahaan dapat mengadakan
kesepakatan penggunaan jaringan secara bersama-sama,
tanpa memerlukan persetujuan dari pemegang notes.
Hasil bersih, setelah dikurangi biaya penjaminan emisi dan
biaya penawaran, telah diterima pada 29 Juli 2010 dan
digunakan (i) untuk membiayai pembelian dari guaranteed
notes jatuh tempo tahun 2010 dan guaranteed notes jatuh
tempo tahun 2012 yang terhutang dan consent solicitation
apapun terkait dengan, atau pembelian kembali atas,
notes tersebut dan (ii) untuk pembiayaan kembali sebagian
dari hutang kami yang ada lainnya. Notes tersebut dijamin
secara tidak bersyarat dan tidak dapat ditarik kembali
oleh Perusahaan.
Obligasi Syari'ah Ijarah (Sukuk Ijarah)
Ketentuan khusus atas setiap Obligasi Syari’ah Ijarah
Kedua, Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat, Obligasi Syari’ah
Ijarah Kelima, Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap
I, Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II dan Sukuk
Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III (“Obligasi Syari’ah
Ijarah”), diuraikan berikut ini. Obligasi Syari’ah Ijarah tidak
dijaminkan dengan suatu aktiva apapun atau dijamin oleh
suatu pihak manapun dan berperingkat pari passu dengan
hutang Indosat lainnya yang tidak dijaminkan.
Berdasarkan indenture dari notes tersebut, kami
diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan, seperti
mempertahankan beberapa rasio keuangan. Pada
tanggal 5 Juni 2012, Indosat Palapa mengubah indenture
yang mengatur Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun
2020 sesuai dengan pernyataan consent solicitation dan
materi terkait, tertanggal 21 Mei 2012, setelah Indosat
Palapa menerima jumlah persetujuan yang diperlukan
dari pemegang notes. Pada tanggal 7 Februari 2012,
Indosat menandatangani Perjanjian Pembelian Aset
dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dan
anak perusahaannya, PT Solusi Menara Indonesia,
Sehubungan dengan penerbitan Obligasi Syari’ah Ijarah,
kami setuju untuk tetap memberlakukan ketentuan-ketentuan
tertentu yang termuat di dalam Obligasi Indosat. Selain
itu, Indosat juga dilarang untuk melakukan tindakantindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip
Syari’ah. Disamping larang-larangan tersebut, tidak
terdapat perbedaan yang material di antara ketentuanketentuan yang berlaku pada Obligasi Syari’ah Ijarah
dengan Obligasi Indosat. Pada 24 Maret 2009, kami
menyelenggarakan rapat dengan para pemegang
obligasi dengan mata uang rupiah, termasuk dengan para
pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah, dan memperoleh
persetujuan untuk mengubah definisi “Hutang” dan
Indosat Ooredoo
Berdasarkan Rapat Direksi Indosat Palapa yang diadakan
pada tanggal 22 Januari 2015, telah disepakati bahwa
Indosat Palapa akan mengambil kesempatan untuk
membeli notes­-nya pada 29 Juli 2015. Pada tanggal
29 Juli 2015, Indosat Palapa membayar sejumlah
US$697.937,5 untuk pelunasan awal GN 2020 dengan
total jumlah pokok pada harga yang sebanding dengan
103,6875% jumlah pokok pada saat dibeli, ditambah
dengan biaya yang harus dibayar dan bunga yang
belum dibayar pada tanggal penyelesaian.
95
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
“EBITDA”, untuk menambah definisi-definisi baru “Ekuitas”
dan “Grup” dan untuk mengubah rasio Hutang terhadap
Ekuitas dari semula 1,75:1,0 menjadi 2,5:1,0 dalam
perjanjian perwaliamanatan yang mengatur obligasiobligasi ini, kami juga setuju untuk mempertahankan rasio
EBITDA terhadap bunga kurang lebih 3,0:1,0.
Obligasi Syari'ah Ijarah Kedua. Pada 29 Mei 2007, kami
menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat II (“Obligasi Syari’ah Ijarah
Kedua”), yang memuat ketentuan-ketentuan yang berlaku
secara umum dalam fasilitas pembiayaan menurut ketentuan
hukum Islam, dengan Bank Rakyat Indonesia bertindak
sebagai wali amanat. Obligasi Syari’ah Ijarah kedua memiliki
total nilai sampai dengan Rp400,0 miliar dan jatuh tempo
pada 29 Mei 2014. Para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah
Kedua menerima cicilan imbalan Ijarah, yang harus dibayar
setiap triwulanan. Total cicilan Ijarah yang diharapkan akan
dibayarkan kepada para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah
Kedua adalah sebesar Rp40,8 miliar per tahun. Setelah tahun
pertama sejak penerbitan Obligasi Syari’ah Ijarah Kedua,
kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau
keseluruhan dari obligasi tersebut senilai harga pasar yang
berlaku saat itu. Pada tanggal 26 Mei 2014, obligasi ini telah
dibayar secara penuh.
Obligasi Syari'ah Ijarah Keempat. Pada 8 Desember
2009, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat IV (“Obligasi
Syari’ah Ijarah Keempat”), yang memuat ketentuan-ketentuan
yang berlaku secara umum dalam fasilitas pembiayaan
menurut ketentuan hukum Islam, dengan Bank Rakyat
Indonesia bertindak sebagai wali amanat. Obligasi Syari’ah
Ijarah Keempat memiliki total nilai sebesar Rp200,0 miliar.
Obligasi Syari’ah Ijarah Seri A, yang memiliki total nilai
sebesar Rp28,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember
2014 dan Obligasi Syari’ah Ijarah Seri B, yang memiliki
total nilai sebesar Rp172,0 miliar, akan jatuh tempo pada
8 Desember 2016. Para pemegang dari Obligasi Syari’ah
Ijarah Keempat menerima cicilan imbalan Ijarah, yang
harus dibayar setiap triwulanan. Total cicilan imbalan Ijarah
yang diharapkan akan dibayarkan kepada para pemegang
Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat adalah sebesar Rp3,2
miliar per tahun untuk Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat
Seri A dan Rp20,2 miliar per tahun untuk Obligasi Syari’ah
Ijarah Keempat Seri B. Setelah tahun pertama sejak
penerbitan Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat, kami memiliki
hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan dari
obligasi tersebut senilai harga pasar yang berlaku saat itu.
Pada tanggal 8 Desember 2014, Seri A Obligasi Syari’ah
Ijarah Keempat telah dibayar secara penuh.
Indosat Ooredoo
96
Obligasi Syari'ah Ijarah Kelima. Pada tanggal 27 Juni
2012, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat V (“Obligasi
Syari’ah Ijarah Kelima”), yang memuat ketentuan-ketentuan
yang berlaku secara umum dalam fasilitas pembiayaan
menurut ketentuan hukum Islam, dengan Bank Rakyat
Indonesia bertindak sebagai wali amanat. Obligasi
Syari’ah Ijarah Kelima memiliki nilai nominal total hingga
Rp300,0 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 27
Juni 2019. Pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima akan
menerima cicilan imbalan Ijarah, yang dibayarkan setiap
triwulanan. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan
akan dibayarkan kepada para pemegang Obligasi Syari’ah
Ijarah Kelima adalah sebesar Rp25,9 miliar per tahun.
Setelah tahun pertama dari penerbitan Obligasi Syari’ah
Ijarah Kelima, kami memiliki hak untuk membeli kembali
sebagian atau seluruh obligasi tersebut pada harga pasar
yang berlaku saat itu.
Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I. Pada
tanggal 12 Desember 2014, kami menerbitkan Sukuk
Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I (“Sukuk Ijarah
Indosat Berkelanjutan I Tahap I”), dalam tiga seri dengan
nilai nominal sebesar Rp190,0 miliar. Obligasi Syari’ah
Ijarah Seri A, memiliki nilai nominal Rp64,0 miliar, akan
jatuh tempo pada 12 Desember 2017, Obligasi Syari’ah
Ijarah Seri B, memiliki nilai nominal Rp16,0 miliar, akan
jatuh tempo pada 12 Desember 2019, Obligasi Syari’ah
Ijarah Seri C, memiliki nilai nominal Rp110,0 miliar,
akan jatuh tempo pada 12 Desember 2021. Total cicilan
imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada
pemegang Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I adalah
sebesar Rp6,4 miliar per tahun untuk Seri A, Rp1,6 miliar
per tahun untuk Seri B dan Rp11,6 miliar per tahun untuk
Seri C. Setelah tahun pertama dari penerbitan obligasi
tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian
atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk
sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal.
Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II. Pada
tanggal 4 Juni 2015, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat
Berkelanjutan I Tahap II (“Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan
I Tahap II”), dalam lima seri dengan nilai nominal sebesar
Rp416,0 miliar. Obligasi Syari’ah Ijarah Seri A, memiliki
nilai nominal Rp55,0 miliar, akan jatuh tempo pada 14 Juni
2016, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri B, memiliki nilai nominal
Rp76,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2018, Obligasi
Syari’ah Ijarah Seri C, memiliki nilai nominal Rp67,0 miliar,
akan jatuh tempo pada 4 Juni 2020, Obligasi Syari’ah
Ijarah Seri D, memiliki nilai nominal Rp43,0 miliar, akan
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan
jatuh tempo pada 4 Juni 2022 dan Obligasi Syari’ah Ijarah
Seri E, memiliki nilai nominal Rp175,0 miliar, akan jatuh
tempo pada 4 Juni 2025. Total cicilan imbalan Ijarah yang
diharapkan akan dibayarkan kepada pemegang Sukuk
Ijarah Berkelanjutan I Tahap II adalah sebesar Rp4,7miliar
per tahun untuk Seri A, Rp7,0 miliar per tahun untuk Seri
B, Rp6,7 miliar per tahun untuk Seri C, Rp4,4 miliar per
tahun untuk Seri D, dan Rp18,2 miliar per tahun untuk Seri
E. Setelah tahun pertama dari penerbitan obligasi tersebut,
kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau
keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk
sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal.
Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III. Pada
tanggal 8 Desember 2015, kami menerbitkan Sukuk Ijarah
Indosat Berkelanjutan I Tahap III (“Sukuk Ijarah Indosat
Berkelanjutan I Tahap III”), dalam dua seri dengan nilai
nominal sebesar Rp106,0 miliar. Obligasi Syari’ah Ijarah
Seri A, memiliki nilai nominal Rp65,0 miliar, akan jatuh
tempo pada 8 Desember 2022 dan Obligasi Syari’ah Ijarah
Seri B, memiliki nilai nominal Rp41,0 miliar, akan jatuh
tempo pada 8 Desember 2025. Total cicilan imbalan Ijarah
yang diharapkan akan dibayarkan kepada pemegang
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I adalah sebesar Rp6,9
miliar per tahun untuk Seri A, Rp4,6 miliar per tahun untuk
Seri B. Setelah tahun pertama dari penerbitan obligasi
tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian
atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk
sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal.
Fasilitas Pinjaman BCA
Pada tanggal 10 Februari 2011, kami menandatangani
perjanjian kredit dengan BCA untuk fasilitas kredit revolving
dengan jumlah pokok maksimum Rp1.000,0 miliar untuk
membiayai pembelanjaan barang modal kami dan untuk
tujuan korporasi umum. Fasilitas ini telah beberapa kali
diubah dari waktu ke waktu yang mana terakhir kali diubah
pada tanggal 21 Agustus 2015 dengan jumlah pokok
maksimum Rp1.500,0 miliar dan suku bunga mengambang
JIBOR plus 2,50% per tahun. Pada tanggal 4 Februari 2016,
bank telah mengirimkan surat perpanjangan sementara
fasilitas ini sampai dengan tanggal 10 April 2016 sampai
dengan perubahan atas perjanjian ini ditandatangani.
Pada tanggal 16 Februari 2016, bank telah menyetujui untuk
menurunkan tingkat suku bunga menjadi JIBOR plus 2,25%
terhitung efektif sejak tanggal 18 Maret 2015. Pengeluaran
utang berdasarkan fasilitas ini selama tahun 2015 adalah
Rp1.000,0 miliar. Pada tanggal 28 Maret 2016, kami
menandatangani amandemen perjanjian atas fasilitas kredit
ini untuk memberikan perpanjangan fasilitas kredit tidak
Pada tanggal 15 Juli 2013, kami menandatangani
perubahan atas perjanjian kredit revolving kami dengan
BCA untuk memperoleh fasilitas kredit investasi tanpa
jaminan berjangka waktu lima tahun dengan jumlah pokok
sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.000,0 miliar untuk
pengeluaran modal, pengeluaran umum korporasi dan
tujuan pembiayaan kembali. Fasilitas ini tersedia untuk
enam bulan setelah tanggal penandatanganan dan akan
jatuh tempo pada 12 Desember 2018. Kupon awal adalah
sebesar 8,70% dan akan ditinjau berdasarkan keadaan
ekonomi pada tahun berjalan. Tingkat suku bunga diubah
beberapa kali dari waktu ke waktu dan yang terakhir
diubah menjadi 10,0% pada tanggal 1 Mei 2015. Pada
tanggal 12 Desember 2013, kami melakukan penarikan
penuh atas fasilitas. Pembayaran kembali atas pinjaman
yang telah ditarik akan dilakukan secara tahunan, yaitu
sebagai berikut: (i) 10,0% dari total pinjaman yang ditarik
satu tahun setelah tanggal penarikan dari perjanjian, (ii)
10,0% dari total pinjaman yang ditarik satu tahun setelah
tanggal pembayaran kembali pertama, (iii) 15,0% dari total
pinjaman yang ditarik, masing-masing pada tahun kedua
dan ketiga setelah tanggal pembayaran kembali pertama,
dan (iv) 50,0% dari total pinjaman yang ditarik pada tahun
keempat setelah tanggal pembayaran kembali pertama.
Pada tanggal 21 Agustus 2015, kami menandatangani
amandemen perjanjian kredit dengan BCA untuk
mendapatkan fasilitas kredit revolving tambahan dengan
tenor 3 tahun dengan jumlah pokok maksimum Rp1.000,0
miliar untuk membiayai pembelanjaan barang modal,
pembelanjaan korporasi umum, dan pembiayaan kembali.
Fasilitas ini jatuh tempo 21 Agustus 2018. Suku bunga
atas penarikan fasilitas ini adalah JIBOR plus 2,50% per
tahun. Suku bunga ini bisa direviu kembali berdasarkan
kondisi perekonomian dimana terakhir disesuaikan pada 16
Februari 2016 menjadi JIBOR plus 2,25% per tahun efektif
per tanggal 18 Maret 2016. Pengeluaran utang berdasarkan
fasilitas ini selama tahun 2015 adalah Rp900,0 miliar.
Fasilitas Pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(“Bank Mandiri”)
Pada tanggal 21 Juni 2011, kami menandatangani
perjanjian kredit untuk fasilitas kredit tiga tahun tanpa
jaminan dengan Bank Mandiri dengan jumlah pokok
maksimum sebesar Rp1.000,0 miliar untuk keperluan modal
kerja, pengeluaran modal dan pembiayaan kembali. Pada
tanggal 5 Desember 2011, kami membuat perubahan atas
perjanjian kredit dengan Bank Mandiri untuk (i) menaikkan
lebih dari 10 Februari 2017.
Indosat Ooredoo
97
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
jumlah maksimum yang tersedia berdasarkan fasilitas
pinjaman menjadi Rp1.500,00 miliar dan (ii) mengubah
tingkat suku bunga untuk penarikan menjadi JIBOR 1
bulanan ditambah 1,25% per tahun, dari JIBOR 1 bulanan
ditambah 1,40% per tahun. Tingkat suku bunga dari
fasilitas ini ditinjau berdasarkan keadaan ekonomi pada
tahun berjalan yang disesuaikan menjadi JIBOR 1 bulanan
ditambah 2,0% per tahun pada tanggal 12 Januari 2014.
Fasilitas ini tersedia dari 21 Juni 2011 sampai dengan 20
Juni 2014. Pada tanggal 21 Juni 2014, fasilitas ini telah
dibayar secara penuh.
Pada tanggal 18 Juni 2014, kami menandatangani
perjanjian kredit untuk fasilitas pinjaman tanpa jaminan
berjangka waktu satu tahun dari Bank Mandiri dengan
jumlah pokok Rp1.500,0 miliar untuk keperluan modal
kerja, pengeluaran modal dan pembiayaan kembali dengan
suku bunga tahunan JIBOR ditambah 3,0% per tahun.
Perusahaan belum melakukan penarikan dari fasilitas ini dan
fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 18 Juni 2015.
Pembiayaan Satelit dan Fasilitas Pinjaman HSBC
Pada 27 November 2007, kami menandatangani dua
perjanjian fasilitas tanpa jaminan dengan HSBC France
dan satu perjanjian fasilitas tanpa jaminan dengan HSBC
Jakarta untuk membiayai pengembangan satelit Palapa-D.
Gabungan fasilitas kredit ekspor dan fasilitas pembiayaan
komersial ini terdiri dari:
• perjanjian fasilitas dengan jangka waktu 12 tahun
sebesar US$157,2 juta (“Fasilitas Berjangka COFACE”)
untuk membiayai pembayaran 85,0% atas komponen
yang dibuat di Perancis berdasarkan Kontrak Satelit
Palapa-D ditambah 100% Premi COFACE, yang mana
ketentuan tersebut diatur di dalam perjanjian Fasilitas
Berjangka COFACE. Fasilitas Berjangka COFACE
dikenakan suku bunga tetap sebesar 5,69% per tahun,
yang harus dibayar setiap enam bulanan. Pada 29
Maret 2010, 29 September 2010, 29 Maret 2011, 29
September 2011, 29 Maret 2012, 28 September 2012,
29 Maret 2013, 30 September 2013, 28 Maret 2014
dan 29 September 2014 dan 26 Maret 2015, dan 29
September 2015, kami telah membayar cicilan enam
bulanan pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima,
keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan, kesepuluh,
kesebelas dan keduabelas, masing-masing sebesar
US$7,9 juta;
Indosat Ooredoo
• perjanjian fasilitas dengan jangka waktu 12 tahun
sebesar US$44,2 juta (“Fasilitas Berjangka Sinosure”)
untuk membiayai pembayaran 85,0% dari nilai
Kontrak Jasa Peluncuran Satelit (sebagaimana yang
didefinisikan di dalam perjanjian Fasilitas Berjangka
Sinosure) sehubungan dengan Satelit Palapa-D milik
kami. Fasilitas Berjangka Sinosure dikenakan suku
bunga mengambang atas dasar mata uang Dolar AS
pada LIBOR ditambah 0,35% per tahun, yang harus
dibayar setiap enam bulan. Pada 29 Maret 2010, 29
September 2010, 29 Maret 2011, 29 September 2011,
29 Maret 2012, 28 September 2012, 29 Maret 2013,
30 September 2013, 28 Maret 2014, 29 September
2014 dan 26 Maret 2015 dan 29 September 2015,
kami telah membayar cicilan enam bulanan pertama,
kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh,
kedelapan, kesembilan dan kesepuluh, kesebelas dan
keduabelas, masing-masing sebesar US$2,2 juta; dan
• perjanjian Fasilitas Komersial dengan jangka waktu
9 tahun sebesar US$27,0 juta (“Fasilitas Komersial”)
untuk membiayai pembangunan dan peluncuran
satelit Palapa-D dan pembayaran premi yang
berkaitan dengan polis asuransi kredit pembelian
jangka menengah dan jangka panjang yang
diterbitkan sehubungan dengan Fasilitas Berjangka
Sinosure. Fasilitas Komersial dikenakan suku bunga
mengambang atas dasar mata uang Dollar A.S.
pada LIBOR ditambah 1,45% per tahun, yang harus
dibayar setiap enam bulanan. Pada 10 Maret 2008,
HSBC Jakarta mengalihkan hak dan kewajibannya
berdasarkan perjanjian Fasilitas Komersial kepada PT
Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) dan Bank of
China Limited, Cabang Jakarta. Pada 27 November
2009, 27 Mei 2010, 29 November 2010, 26 Mei 2011,
dan 28 November 2011, kami membayar cicilan enam
bulanan pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima,
masing-masing sebesar US$1,4 juta. Pada 29 Mei
2012, 27 November 2012, 27 Mei 2013, 27 November
2013, 26 Mei 2014 dan 26 November 2014, 26 Mei
2015 dan 26 November 2015 kami telah membayar
cicilan enam bulanan keenam, ketujuh, kedelapan,
kesembilan, kesepuluh, kesebelas, keduabelas dan
ketigabelas masing-masing sebesar US$2,0 juta.
Fasilitas-fasilitas tersebut memuat kewajiban-kewajiban
keuangan tertentu. Pada 18 Maret 2009, kami
menandatangani perjanjian-perjanjian dengan HSBC
98
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan
France dan HSBC Jakarta untuk mengubah definisi
“Hutang”, “EBITDA” dan “Ekuitas” dan rasio Hutang
terhadap Ekuitas pada Fasilitas Berjangka COFACE,
Fasilitas Berjangka Sinosure dan Fasilitas Komersial,
sebagaimana relevan. Berdasarkan perjanjian tersebut,
kami diwajibkan untuk mempertahankan: (i) modal
pokok senilai lebih dari Rp5.000,0 miliar, (ii) rasio
hutang terhadap ekuitas yang tidak melebihi 2,5:1, (iii)
rasio EBITDA terhadap bunga untuk tidak kurang dari
2,5:1, dan (iv) rasio Hutang terhadap EBITDA yang tidak
melebihi 3,5:1.
Selain itu, pada tanggal 12 Maret 2015, kami
menandatangani perjanjian kredit revolving 3 tahun dengan
HSBC Jakarta untuk jumlah maksimum US$200,0 juta yang
bertujuan untuk membiayai modal kerja, belanja modal
dan kebutuhan pendanaan umum perusahaan. Tingkat
maksimum suku bunga yaitu LIBOR + 1,68% per tahun.
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, kami dipersyaratkan
untuk patuh terhadap beberapa pembatasan, antara lain
memelihara beberapa rasio keuangan. Pada tanggal 23
April 2015, Perusahaan telah melakukan penarikan atas
US$200,0 juta. Pada tanggal 23 Juni 2015, Perusahaan
telah membayar jumlah terhutang sebesar US$60,0 juta.
Pada tanggal 23 Juli 2015, Perusahaan telah melakukan
penarikan sebesar US$60,0 juta. Pada tanggal 24 Agustus
2015 dan tanggal 23 November 2015, kami melunasi
jumlah terhutang masing – masing sebesar US$150,0 juta
dan US$50,0 juta.
Fasilitas Pinjaman dari AB Svensk Exportkredit (“SEK”)
yang Dijamin oleh ExportKreditNamnden (“EKN”)
Pada 18 Agustus 2009, kami memperoleh fasilitas kredit
dari SEK, yang dijamin oleh EKN, suatu agen kredit
ekspor dari Kerajaan Swedia, untuk total maksimum
sebesar US$315.000.000 yang akan digunakan
untuk keperluan pembelian perangkat telekomunikasi
Ericsson, dengan The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited (“HSBC”), Hong Kong dan The
Royal Bank of Scotland N.V. (yang sebelumnya dikenal
dengan nama ABN AMRO Bank N.V.), Cabang Hong
Kong sebagai kreditur awal dan arrangers, sementara
HSBC Bank Plc, London, Inggris bertindak sebagai agen
fasilitas dan agen EKN. Pada 2 September 2009, kreditur
awal mengalihkan hak dan kewajiban kepada SEK,
berdasarkan kepada ketentuan perjanjian.
Indosat Ooredoo
Fasilitas kredit tersebut terdiri atas fasilitas A, B, dan C
dengan nilai maksimum masing-masing sebesar US$100,0
juta, US$155,0 juta, dan US$60 juta. Fasilitas A dikenakan
tingkat suku bunga pada LIBOR ditambah 0,25% per tahun,
bersama-sama dengan biaya pembiayaan SEK dan marjin
premium EKN. Fasilitas B dan Fasilitas C dikenakan tingkat
suku bunga sebesar 0,05% per tahun ditambah 2,60% per
tahun ditambah Margin Premium EKN. Pembayaran kembali
atas masing-masing fasilitas A, B dan C harus dilakukan
dengan 14 kali cicilan masing-masing dimulai sejak enam
bulan setelah 31 Mei 2009, 28 Februari 2010 dan 30
November 2010. Berdasarkan perjanjian tersebut, kami
diwajibkan untuk mematuhi ketentuan-ketentuan tertentu,
seperti mempertahankan rasio keuangan tertentu, yang
mana secara garis besar adalah sama dengan ketentuanketentuan di bawah Fasilitas Pinjaman Sindikasi ING/DBS.
Selain itu, kami juga diwajibkan untuk mempertahankan
modal konsolidasi minimum sebesar Rp5.000,0 miliar.
Per 31 Desember 2011, kami telah menarik masing-masing
US$100,0 juta, US$155,0 juta dan US$60,0 juta masingmasing untuk fasilitas A, B dan C.
Pada tanggal 30 November 2009, 27 Mei 2010, 30
November 2010, 27 Mei 2011, 30 November 2011, 30 Mei
2012, 30 November 2012, 30 Mei 2013, 29 November
2013, 30 Mei 2014, 28 November 2014, 29 Mei 2015 dan
30 November 2015 kami telah membayar cicilan 6 bulanan
pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh,
kedelapan, kesembilan, kesepuluh, kesebelas, keduabelas
dan ketigabelas untuk Fasilitas A masing-masing sebesar
US$7,1 juta. Pada tanggal 28 Agustus 2010, 28 Februari
2011, 25 Agustus 2011, 28 Februari 2012, 28 Agustus 2012,
28 Februari 2013, 28 Agustus 2013, 28 Februari 2014,
28 Agustus 2014, 26 Februari 2015, 28 Agustus 2015
dan 28 Februari 2016, kami membayar cicilan 6 bulanan
pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh,
kedelapan, kesembilan, kesepuluh, kesebelas dan kedua
belas untuk Fasilitas B masing-masing sejumlah US$11,1 juta.
Pada tanggal 27 Mei 2011, 30 November 2011, 27 Mei
2012, 30 November 2012, 30 Mei 2013, 29 November
2013, 30 Mei 2014, 28 November 2014, 29 Mei 2015
dan 30 November 2015 kami membayar cicilan 6 bulanan
pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh,
kedelapan, kesembilan dan kesepuluh untuk Fasilitas C
sebesar masing-masing sebesar US$4,3 juta.
99
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Fasilitas Pinjaman Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Pada tanggal 26 Desember 2012, kami menandatangani
perjanjian kredit untuk fasilitas kredit revolving berjangka
waktu tiga tahun tanpa jaminan dari PT Bank Sumitomo
Mitsui Indonesia dengan jumlah pokok maksimum Rp650,0
miliar untuk modal kerja, belanja modal, dan pembiayaan
kembali. Tingkat bunga untuk penarikan adalah JIBOR 1
bulan atau 3-bulan ditambah 1,25% per tahun. Fasilitas ini
tersedia dari tanggal 26 Desember 2012 sampai dengan
26 Desember 2015. Pada tanggal 23 Desember 2015,
Perusahaan melakukan pembayaran sebesar Rp100,0
miliar. Pada tanggal 28 Desember 2015, Perusahaan
menandatangani amandemen perjanjian kredit Fasilitas
Pinjaman dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia untuk
(i) menurunkan jumlah pokok yang tersedia berdasarkan
perjanjian kredit revolving menjadi Rp550,0 miliar, (ii)
mengubah tingkat bunga untuk penarikan-penarikan
menjadi 1 bulan atau 3 bulan JIBOR plus 2,50% per tahun
dari 1 bulan atau 3 bulan JIBOR plus 1,25% per tahun,
dan (iii) memberikan jatuh tempo pinjaman berdasarkan
fasilitas pinjaman revolving menjadi tidak lebih dari
28 Desember 2016. Pada tanggal 29 Februari 2016,
kami melakukan pembayaran sebesar Rp150,0 miliar
atas pinjaman ini. Pada tanggal 31 Maret 2016, kami
menandatangani amandemen skedul perjanjian kredit ini
untuk menurunkan suku bunga menjadi JIBOR plus 2,30%
efektif sejak tanggal penandatanganan amandemen.
Fasilitas Kredit PT Indonesia Infrastructure Finance dan
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Pada tanggal 18 Oktober 2013, kami menandatangani
perjanjian kredit sindikasi yang memberikan fasilitas
kredit revolving tanpa jaminan berjangka waktu tiga tahun
dari PT Indonesia Infrastructure Finance dan PT Sarana
Multi Infrastruktur (Persero), dengan PT Bank Permata Tbk
yang bertindak sebagai agen fasilitas, dengan jumlah
pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp750,0 miliar untuk
tujuan umum. Tingkat suku bunga untuk penarikan adalah
JIBOR 3-bulanan atau 6-bulanan ditambah 2,25% per
tahun bergantung pada ketentuan dari masing-masing
penarikan. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 18 Oktober
2013 sampai dengan 18 Oktober 2016. Masing-masing
penarikan berdasarkan fasilitas ini memiliki jangka waktu
tiga atau enam bulan, yang dapat diperpanjang untuk
tiga atau enam bulan dengan menyampaikan permohonan
tertulis untuk perpanjangan tersebut dari kami kepada
Indosat Ooredoo
100
PT Indonesia Infrastructure Finance dan PT Sarana Multi
Infrastruktur (Persero). Berdasarkan perjanjian kredit,
kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan,
seperti mempertahankan beberapa rasio keuangan kami.
Sepanjang tahun 2015, pelunasan hutang sebesar Rp750,0
miliar dan penerbitan hutang sebesar masing – masing
Rp500,0 miliar dan Rp250,0 miliar telah kami lakukan
berdasarkan fasilitas ini.
Fasilitas Kredit The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
(“BTMU”)
Pada tanggal 23 Desember 2013, kami menandatangani
perjanjian kredit yang memberikan fasilitas kredit revolving
tanpa jaminan berjangka waktu tiga tahun dari BTMU
dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar
Rp250,0 miliar untuk modal kerja, pengeluaran modal
dan tujuan korporasi umum. Tingkat suku bunga maksimal
untuk penarikan adalah JIBOR 6-bulanan ditambah 2,45%
per tahun. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 23 Desember
2013 sampai dengan 23 Desember 2016. Masing-masing
penarikan berdasarkan fasilitas ini memiliki jangka waktu
maksimal enam bulan, yang dapat diperpanjang untuk
enam bulan lagi dengan menyampaikan permintaan tertulis
untuk perpanjangan tersebut dari kami kepada BTMU.
Berdasarkan perjanjian kredit, kami diwajibkan untuk
memenuhi beberapa pembatasan, seperti mempertahankan
rasio keuangan tertentu. Fasilitas ini telah dipergunakan
seluruhnya sepanjang tahun 2015.
Pada tanggal 10 Desember 2014, Perusahaan
menandatangani perjanjian fasilitas kredit revolving
berjangka waktu 2 tahun dengan BTMU untuk jumlah
maksimal US$50.000 untuk pembiayaan ulang dan untuk
pembiayaan secara umum. Tingkat suku bunga maksimal
adalah LIBOR ditambah 1,02% per tahun. Berdasarkan
perjanjian kredit, kami diwajibkan untuk memenuhi
beberapa ketentuan, seperti mempertahankan rasio
keuangan tertentu. Pada tanggal 17 Februari 2015, kami
telah melakukan penarikan sebesar US$50,0 juta.
Fasilitas Kredit Bank Negara Indonesia (“BNI”)
Pada tanggal 16 Juni 2014, kami menandatangani
perjanjian kredit untuk fasilitas kredit revolving tanpa
jaminan berjangka waktu satu tahun dari BNI dengan
jumlah pokok maksimum Rp700,0 miliar untuk modal
kerja, belanja modal, dan keperluan umum Perusahaan.
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan
Tingkat bunga maksimum untuk penarikan adalah JIBOR 1
bulan ditambah 2,50% per tahun. Fasilitas ini tersedia dari
tanggal 16 Juni 2014 sampai dengan 16 Juni 2015. Pada
tanggal 27 Agustus 2015, kami telah menandatangani
amandemen perjanjian kredit dengan BNI untuk (i)
meningkatkan jumlah pokok yang tersedia berdasarkan
fasilitas kredit revolving menjadi Rp1,200 miliar, dan (ii)
memberikan perpanjangan atas fasilitas kredit revolving
menjadi tidak lebih dari tanggal 15 Juni 2016. Berdasarkan
perjanjian kredit ini, kami diwajibkan untuk memenuhi
beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio
keuangan tertentu. Sepanjang tahun 2015, pelunasan
hutang berdasarkan perjanjian ini adalah Rp425,0 miliar
dan penerbitan utang yang dilakukan masing-masing
Rp425,0 miliar dan Rp500,0 miliar.
Fasilitas Kredit PT BNP Paribas Indonesia (“BNPP”)
Pada tanggal 15 Oktober 2014, kami menandatangani
perjanjian kredit untuk fasilitas kredit revolving tanpa
jaminan berjangka waktu tiga tahun dari BNPP dengan
jumlah pokok maksimum Rp350,0 miliar untuk modal
kerja, belanja modal, dan keperluan umum Perusahaan.
Tingkat bunga maksimum untuk penarikan adalah JIBOR
ditambah 2,50% per tahun. Fasilitas ini tersedia dari
tanggal 15 Oktober 2014 sampai dengan 15 Oktober
2017. Berdasarkan perjanjian kredit ini, kami diwajibkan
untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti
memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 15
Desember 2014 kami melakukan penarikan sebesar
Rp350,0 miliar. Sepanjang tahun 2015, pelunasan atas
hutang berdasarkan perjanjian ini adalah Rp200,0 miliar
dan Rp150,0 miliar dan penerbitan hutang yang dilakukan
adalah Rp350,0 miliar. Pada tanggal 24 Februari 2016,
bank setuju menurunkan tingkat suku bunga menjadi JIBOR
plus 2,25% efektif per tanggal 31 Maret 2016. Pada tanggal
29 Februari 2016, kami melakukan pembayaran Rp150,0
miliar atas pinjaman pada fasilitas kredit ini.
tahun, dari 1 bulan JIBOR plus 1,50% per tahun, dan (iii)
memberikan perpanjangan atas perjanjian kredit revolving
menjadi tidak lebih dari 21 Oktober 2016. Berdasarkan
perjanjian kredit ini, kami diwajibkan untuk memenuhi
beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio
keuangan tertentu. Fasilitas ini telah digunakan seluruhnya
sepanjang tahun 2015.
Mizuho Bank, Ltd (“Mizuho London”) Credit Facilities
Pada tanggal 5 Februari 2015, Perusahaan menandatangani
fasilitas pinjaman 2 tahun revolving dengan Mizuho London
dengan maksimum pinjaman sebesar US$60,0 juta untuk
tujuan pendanaan umum perusahaan. Tingkat maksimum
suku bunga yaitu LIBOR + 0,90% per tahun. Berdasarkan
perjanjian kredit ini, kami diwajibkan untuk memenuhi
beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio
keuangan tertentu. Pada tanggal 22 Juni 2015, kami telah
melakukan penarikan sebesar US$60,0 juta. Pada tanggal
29 Februari 2016 dan 29 Maret 2016, kami melakukan
pembayaran masing-masing sebesar US$20,0 juta dan
US$10,0 juta.
Fasilitas Kredit PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”)
Pada tanggal 10 Desember 2014, kami menandatangani
perjanjian kredit untuk fasilitas kredit revolving tanpa
jaminan berjangka waktu tiga tahun dari SMI dengan
jumlah pokok maksimum Rp100,0 miliar untuk belanja
modal. Tingkat bunga maksimum untuk penarikan adalah
JIBOR 3 bulan ditambah 2,45% per tahun. Fasilitas ini
tersedia dari tanggal 10 Desember 2014 sampai dengan
10 Desember 2017. Berdasarkan perjanjian kredit ini, kami
diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu,
seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Sepanjang
tahun 2015, pelunasan atas hutang berdasarkan perjanjian
ini pada tanggal 23 Juni sebesar Rp100,0 miliar dan
mengeluarkan pada tanggal 10 Desember 2015 sebesar
Rp100,0 miliar.
Fasilitas Kredit PT Bank Mizuho Indonesia (“Mizuho”)
Pada tanggal 21 November 2014, kami menandatangani
perjanjian kredit untuk fasilitas kredit revolving tanpa
jaminan berjangka waktu satu tahun dari Mizuho dengan
jumlah pokok maksimum Rp250,0 miliar untuk modal
kerja, belanja modal, dan keperluan umum Perusahaan.
Tingkat bunga maksimum untuk penarikan adalah JIBOR
1 bulan ditambah 1,50% per tahun. Fasilitas ini tersedia
dari tanggal 21 November 2014 sampai dengan 21
November 2015. Pada tanggal 20 Oktober 2015, kami
telah menandatangani amandemen perjanjian kredit
dengan Mizuho untuk (i) mengubah tingkat suku bunga
Fasilitas Pinjaman The Australia and New Zealand
Banking Group, Ltd (“ANZ”)
Pada tanggal 4 Mei 2015, Perusahaan menandatangani
perjanjian pinjaman 2 tahun revolving dengan ANZ
untuk nilai maksimum pinjaman sebesar US$100,0 juta
untuk belanja modal kerja dan tujuan pendanaan umum
perusahaan dan/atau tujuan tertentu lainnya sebagaimana
diatur dalam perjanjian. Tingkat suku bunga maksimum
adalah LIBOR + 1,05% per tahun. Berdasarkan perjanjian
kredit, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa
persyaratan tertentu, antara lain memelihara rasio keuangan
tertentu. Pada tanggal 22 Juli 2015, kami telah melakukan
untuk penarikan menjadi 1 bulan JIBOR plus 2,25% per
penarikan sebesar US$100,0 juta.
Indosat Ooredoo
101
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Fasilitas Pinjaman Citibank, N.A., Indonesia
(“Citibank”)
Pada tanggal 9 Februari 2015, Perusahaan menandatangani
fasilitas pinjaman 2 tahun revolving dengan Citibank untuk
jumlah maksimum pinjaman sebesar US$40,0 juta untuk
tujuan pendanaan umum perusahaan dan/atau refinancing.
Tingkat suku bunga maksimum adalah LIBOR + 0,90%
per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit, kami diwajibkan
untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, antara
lain memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal
23 April 2015, kami telah melakukan penarikan sebesar
US$40,0 juta. Pada tanggal 23 April 2015, kami melakukan
penarikan sebesar US$40,0 juta. Pada tanggal 23 Oktober
2015, 22 Januari 2016 dan 22 Februari 2016, kami
melakukan pembayaran masing-masing sebesar US$10,0
juta, US$10,0 juta dan US$20,0 juta.
Fasilitas Pinjaman DBS Bank, Ltd (“DBS”)
Pada tanggal 22 April 2015, Perusahaan telah
menandatangani perjanjian pinjaman 2 tahun revolving
dengan DBS dengan nilai pinjaman maksimum US$50,0
juta untuk tujuan pendanaan umum perusahaan. Tingkat
suku bunga maksimum adalah LIBOR + 0,90% per tahun.
Berdasarkan perjanjian kredit, kami diwajibkan untuk
memenuhi beberapa persyaratan tertentu, antara lain
memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 11 Mei
2015, kami telah melakukan penarikan sebesar US$50,0 juta.
Lintasarta
Hutang jangka panjang Lintasarta terdiri dari pinjaman
anak Perusahaan-PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“APE”)
and PT Lintas Media Danawa (“LMD”) dari pemegang
saham masing-masing.
Pinjaman APE
Pada tanggal 3 November 2014, APE mengadakan
perjanjian pinjaman dengan pemegang sahamnya,
Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia
(“YKKBI”) dan PT Multi Visi Komputama (“MK”), masingmasing dalam jumlah pokok maksimal sebesar Rp21,0
miliar dan Rp6,0 miliar, untuk pengembangan usaha,
peningkatan kualitas pelayanan serta penyesuaian dengan
standar pembayaran internasional. Pinjaman tersebut
dikenakan bunga tahunan sebesar 10,5% per tahun
dengan masa tenggang 6 bulan. Pinjaman ini akan jatuh
tempo pada 3 November 2017. Per tanggal 31 Desember
2014, APE telah melakukan penarikan dari YKKBI dan MK,
masing-masing sebesar Rp12,3 miliar dan Rp3,5 miliar.
Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2015.
Indosat Ooredoo
102
Pinjaman LMD
Pada tanggal 13 November 2013, LMD mengadakan
perjanjian pinjaman dengan pemegang sahamnya, PT
Medialand International (“MI”) dan PT Danawa Indonesia
(“DI”), masing-masing sebesar Rp0,7 miliar dan Rp0,4
miliar untuk modal kerja. Pinjaman tersebut dikenakan
bunga tahunan sebesar 2% dengan masa tenggang 24
bulan. Pinjaman telah jatuh tempo pada tanggal 13 April
2018 untuk MI dan pada tanggal 13 Agustus 2018 untuk DI.
Praktek Pembayaran Dividen
Pemegang saham kami menentukan pembayaran dividen
pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan
rekomendasi Direksi. Pada Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan 2012 dan 2013, pemegang saham kami
mengumumkan dividen tunai final sebesar 50,0% dari
laba bersih kami untuk masing-masing tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012. Kami tidak
dapat menjamin bahwa kami akan membayar dividen untuk
setiap tahun buku. Keputusan Direksi untuk memberikan
rekomendasi untuk membayar dividen bergantung pada
sejumlah faktor termasuk, antara lain, laba bersih kami,
kinerja keuangan kami dan peraturan dan perundangundangan yang berlaku.
Sumber-Sumber Permodalan
Kami percaya bahwa arus kas dari kegiatan operasional dan
penarikan dari fasilitas kredit kami, serta sebagian dari hasil
pelepasan kepemilikan saham kami dalam PT Tower Bersama
Infrastructure Tbk pada tahun 2014, akan menyediakan
dana yang memadai untuk pembelanjaan barang modal,
pembayaran hutang dan kewajiban bunga di masa
mendatang yang diantisipasi serta kebutuhan operasional
lainnya yang diperlukan untuk rencana bisnis kami saat ini.
Namun, kami menghadapi risiko likuiditas apabila terjadi
peristiwa-peristiwa tertentu, termasuk namun tidak terbatas
pada, lambatnya pertumbuhan perekonomian Indonesia dari
tingkat pertumbuhan yang kami harapkan, turunnya peringkat
hutang Perusahaan atau melemahnya kinerja keuangan atau
rasio keuangan Perusahaan.
Apabila kami tidak dapat membiayai pengeluaran
barang modal yang direncanakan dari arus kas internal
Perusahaan, kami akan berupaya memperoleh sumber
pembiayaan eksternal lainnya. Kemampuan kami untuk
dapat memperoleh hutang pembiayaan tambahan
tergantung pada beberapa ketentuan yang diatur pada
perjanjian hutang Perusahaan yang telah ada. Kami tidak
dapat memberikan kepastian kepada anda bahwa kami
akan dapat memperoleh pembiayaan dengan ketentuan
yang sesuai (termasuk pembiayaan dari pihak penjual
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan
(vendor) atau pihak ketiga lainnya) untuk membiayai
pengeluaran barang modal yang telah direncanakan
oleh Perusahaan. Apabila kami tidak dapat mencari
sumber pembiayaan eksternal tambahan, maka kami
dapat memutuskan untuk menurunkan jumlah pengeluaran
barang modal yang telah direncanakan. Penurunan
jumlah pengeluaran barang modal yang direncanakan
tersebut dapat memberikan dampak negatif bagi kinerja
operasional dan kondisi keuangan Perusahaan.
Pengeluaran Barang Modal
Historis Pengeluaran Barang Modal
Sejak tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 31
Desember 2015, jumlah total pengeluaran barang
modal kami telah mencapai sebesar Rp26.267,2 miliar
(US$1.904,1 juta), yang terutama kami gunakan untuk
membeli peralatan dan jasa-jasa dari pemasok asing
sehubungan dengan pembangunan jaringan seluler
kami. Kami telah mencapai jumlah total pengeluaran
barang modal sebesar Rp10.058,1 miliar (US$729,1 juta)
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015, di mana investasi tersebut kami fokuskan pada
mengoptimalkan dan meningkatkan kapasitas serta kualitas
seluler kami, jaringan tetap dan MIDI, serta infrastruktur
telekomunikasi kami yang telah ada. Pada tahun 2015,
kami menyelesaikan modernisasi Java (Jaguar) atas
jaringan kami dengan mengimplementasikan teknologi
U900 dan LTE di 62 kota.
Pengeluaran Barang Modal untuk tahun 2015
Program pengeluaran barang modal kami saat ini
difokuskan pada upaya mengoptimalkan dan meningkatkan
kapasitas dan kualitas jaringan seluler, jaringan tetap dan
MIDI dan infrastruktur telekomunikasi kami yang ada saat
ini. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013, 2014 dan 2015, jumlah total pengeluaran barang
modal konsolidasian aktual kami adalah sebesar masingmasing Rp9.371,0 miliar, Rp6.838,1 miliar dan Rp10.058,1
miliar (US$729.1 miliar). Selama tahun 2016, kami
bermaksud untuk mengalokasikan sekitar Rp6.636,0 miliar
(US$481,0 juta) untuk pengeluaran barang modal yang
baru. Kami bermaksud untuk mengalokasikan pengeluaran
barang modal tahun 2016 sebagai berikut:
• Investasi Jaringan Seluler: Kami berencana untuk
menggunakan sebagian besar pengeluaran barang
modal kami untuk membiayai kelanjutan perluasan
kapasitas dan cakupan jaringan seluler kami di
dalam dan luar Pulau Jawa.
Indosat Ooredoo
• Investasi lain: Kami berencana untuk
menginvestasikan sisa anggaran pengeluaran barang
modal untuk area-area di luar jaringan seluler, dan
terus menyediakan untuk mereka layanan voice,
sambungan jarak jauh dan MIDI, serta mengadakan
peningkatan jaringan transmisi backbone kami.
Jumlah di atas merepresentasikan rencana anggaran
investasi kami. Pengeluaran aktual atas dasar kas akan
bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk
metode pembiayaan dan waktu penyelesaian pengiriman
peralatan dan jasa yang dibeli. Secara historis,
pengeluaran atas dasar jalur uang tunai dianggarkan
akan menghabiskan biaya paling sedikit sekitar 20,0%
dari anggaran kami. Per tanggal 31 Desember 2015, kami
memiliki komitmen pengeluaran barang modal sebesar
Rp2.026,9 miliar (US$146,9 juta), terutama terkait dengan
peningkatan dan perluasan kapasitas dan ruang lingkup
jaringan seluler kami. Rencana pengeluaran barang
modal di atas didasarkan pada pemahaman kami tentang
keadaan pasar dan kondisi peraturan saat ini, dan kami
dapat mengubah rencana kami dalam menanggapi
perubahan kondisi-kondisi tersebut.
Berdasarkan sejarah, kami membiayai pengeluaran
barang modal kami melalui sumber internal dan arus
kas tunai dari kegiatan usaha, serta hutang pembiayaan
melakui pinjaman bank dan pasar modal. Kami berharap
untuk dapat melanjutkan membiayai pengeluaran barang
modal melalui sumber-sumber tersebut serta sebagian
dari hasil pelepasan kepemilikan kami dalam PT Tower
Bersama Infrastructure Tbk pada tahun 2014. Selain itu,
kami juga menggunakan sebagian dari pendapatan
tunai dari Transaksi Penjualan Menara yang selesai pada
tahun 2012 untuk membiayai pengeluaran barang modal
pada tahun 2013. Kami menghadapi risiko likuiditas jika
peristiwa tertentu terjadi, termasuk namun tidak terbatas
pada, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih lambat
daripada yang diharapkan, penurunan peringkat hutang
atau memburuknya kinerja keuangan atau rasio keuangan
kami. Jika kami tidak dapat mendapatkan jumlah yang
diperlukan untuk menunjang rencana pengeluaran barang
modal untuk tahun 2016, kami mungkin tidak dapat
meningkatkan atau memperluas infrastruktur telekomunikasi
seluler kami atau memperbaharui teknologi kami lainnya
sampai pada batas yang diperlukan untuk tetap kompetitif
dalam pasar telekomunikasi Indonesia, yang akan
mempengaruhi kondisi keuangan, hasil kegiatan usaha
dan prospek usaha kami.
103
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Kebijakan Akuntansi Penting
Laporan keuangan konsolidasi telah kami susun sesuai
dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia).
Silakan lihat Catatan 2- Kebijakan Akuntansi dari laporan
keuangan konsolidasi.
Penyusunan laporan keuangan ini mengharuskan
manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan
serta pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi
pada tanggal laporan keuangan dan pendapatan dan
beban yang dilaporkan selama periode pelaporan
tersebut. Taksiran dan asumsi manajemen didasarkan pada
pengalaman sebelumnya dan faktor lain yang relevan pada
kondisi tersebut. Kami secara terus menerus mengevaluasi
taksiran dan asumsi tersebut. Hasil yang sebenarnya dapat
berbeda dari taksiran di atas bila asumsi atau kondisi yang
sebenarnya berbeda. Kami percaya bahwa, kebijakan
akuntansi penting kami berikut ini melibatkan tingkat
pertimbangan dan kompleksitas yang lebih tinggi.
Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan
liabilitas keuangan
Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang dicatat dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif,
maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan
teknik penilaian, termasuk model arus kas didiskontokan.
Input untuk model tersebut dapat diambil dari pasar
yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak
memungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan
dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut
mencakup penggunaan input seperti risiko likuiditas, risiko
kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai
faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari
instrumen keuangan yang dilaporkan. Penentuan nilai wajar
dari aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan dan
dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 29.
Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset tak
berwujud
Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan
aset takberwujud berdasarkan ekspektasi utilisasi dari aset
dengan didukung rencana dan strategi usaha yang juga
mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa
depan dan perilaku pasar. Estimasi masa manfaat aset
tetap didasarkan pada penelaahan Grup secara kolektif
terhadap praktik industri, evaluasi teknis internal dan
pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat
Indosat Ooredoo
104
ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan
diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya
dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan
secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan
lain penggunaan aset. Namun, ada kemungkinan,
hasil operasi di masa depan dapat dipengaruhi secara
material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang
diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan
di atas.
Jumlah dan saat beban dicatat setiap periode akan
terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan kondisi
tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari
aset tetap Grup akan meningkatkan beban usaha dan
menurunkan aset tidak lancar yang tercatat. Penambahan
dalam estimasi masa manfaat aset tetap Grup menurunkan
beban usaha dan meningkatkan aset tidak lancar yang
tercatat.
Pemulihan dari aset pajak tangguhan
Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak
tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan
mengurangi nilai tersebut sampai tidak lagi memungkinkan
di mana penghasilan kena pajak akan tersedia untuk
penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak
tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan
aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang
dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari
penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode
pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil
pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa
depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana
juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa
depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat
menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk
memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian
dari aset pajak tangguhan tersebut.
Estimasi provisi untuk kerugian penurunan nilai atas
piutang
Tingkat provisi yang spesifik dievaluasi oleh manajemen
dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Grup
menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan
kondisi terbaik yang tersedia untuk mengakui pencadangan
spesifik bagi pelanggan terhadap jumlah yang jatuh
tempo dengan tujuan mengurangi piutang Grup ke jumlah
yang diharapkan dapat ditagih. Pertimbangan ini meliputi
dan tidak terbatas pada jangka waktu dan hubungan
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan
Grup dengan pelanggan dan status kredit pelanggan
berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor
pasar yang telah diketahui, untuk mencatat pencadangan
spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah jatuh tempo untuk
mengurangi piutang Grup menjadi jumlah yang diharapkan
tertagih. Pencadangan secara spesifik ini dievaluasi kembali
dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang
diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan.
Selain provisi khusus terhadap piutang yang signifikan
secara individual, Grup juga mengakui provisi penurunan
nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur yang
dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang
sama, dan meskipun tidak secara spesifik diidentifikasi
membutuhkan provisi khusus, memiliki risiko gagal bayar
lebih tinggi daripada ketika piutang pada awalnya
diberikan kepada debitur.
Provisi secara kolektif diakui berdasarkan pengalaman
kerugian historis dengan menggunakan faktor yang
bervariasi seperti kinerja historis dari debitur dalam grup
kolektif, dan pertimbangan atas penurunan kinerja pasar
di mana debitur beroperasi dan kelemahan struktural yang
diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari debitur.
Estimasi biaya imbalan pascakerja dan biaya
imbalan kerja jangka panjang lain-lain
Biaya biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan
kerja jangka panjang lain-lain dan nilaii kini dari
kewajiban ditentukan dengan menggunakan penilaian
aktuarial. Penilaian aktuarial termasuk membuat variasi
asumsi yang dapat berbeda dari pengembangan aktual
di masa depan. Hal ini meliputi penentuan tingkat
diskonto, tingkat tren biaya maksimum, tingkat tren
tahun depan, periode untuk mencapai tingkat tren biaya
maksimum, tingkat kenaikan gaji dan tingkat mortalitas.
Dikarenakan kompleksitas dari penilaian dan karakteristik
jangka panjangnya, kewajiban sangat sensitif terhadap
perubahan asumsi tersebut. Semua asumsi ditelaah pada
setiap tanggal pelaporan.
Indosat Ooredoo
Parameter yang paling cenderung berubah adalah
tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Dalam
menentukan tingkat diskonto yang tepat, manajemen
mempertimbangkan tingkat pengembalian pasar (pada
akhir masa pelaporan) terhadap obligasi pemerintah
dan diekstrapolasi sebesar kurva pengembalian
untuk mengaitkan dengan kondisi yang diharapkan
atas kewajiban imbalan pasti. Tingkat kenaikan gaji
didasarkan pada inflasi yang diharapkan di masa depan,
produktivitas dan kemajuan normal karyawan dalam suatu
kelompok tertentu dan promosi.
Rincian lebih lanjut mengenai asumsi yang digunakan,
termasuk analisis sensitivitas, disajikan pada Catatan 30.
Pengakuan pendapatan
Kebijakan pengakuan pendapatan Grup mensyaratkan
penggunaan estimasi dan asumsi yang dapat
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan
dan piutang.
Perjanjian Perusahaan dengan penyedia jasa domestik
dan luar negeri untuk inbound dan outbound trafik
membutuhkan penyelesaian yang mensyaratkan rekonsiliasi
trafik sebelum penyelesaian aktual dilakukan, yang
mungkin bukan merupakan volume aktual trafik yang diukur
oleh Perusahaan. Pengakuan awal pendapatan adalah
berdasarkan trafik yang diobservasi disesuaikan dengan
penyesuaian berdasarkan pengalaman normal, di mana
secara historis tidak material terhadap laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif konsolidasian. Perbedaan
antara jumlah yang diakui pertama kali dan jumlah
penyelesaian aktual diakui setelah proses rekonsiliasi.
Namun, tidak terdapat kepastian apabila penggunaan
estimasi tersebut tidak akan menghasilkan penyesuaian
material di masa depan.
105
Laporan Tahunan 2015
Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen
Grup mengakui pendapatan dari biaya pemasangan dan biaya lainnya sesuai dengan masa hubungan rata-rata dengan
pelanggan yang diharapkan untuk jasa MIDI dan telekomunikasi tetap. Grup mengestimasi masa hubungan rata-rata dengan
pelanggan yang diharapkan berdasarkan churn-rate analysis terkini.
Ketidakpastian kewajiban perpajakan
Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah utang pajak atau jumlah klaim restitusi pajak yang
dapat terpulihkan pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan yang masih berlangsung atau negosiasi dengan
otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah
dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan utang
pajak yang tidak pasti atau klaim restitusi pajak yang dapat terpulihkan terkait dengan ketidakpastian posisi perpajakan,
Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan digunakan dalam menentukan jumlah provisi yang harus diakui sesuai
dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” dan PSAK 46 “Pajak Penghasilan”. Grup membuat
analisa untuk semua ketidakpastian posisi perpajakan untuk menentukan jika utang pajak atas manfaat pajak yang tidak pasti
atau cadangan atas klaim restitusi pajak yang tidak dapat terpulihkan harus diakui.
Grup mencatat bunga dan denda atas pajak penghasilan kurang bayar, jika ada, pada Beban Pajak Penghasilan - Kini di
dalam laporan laba rugi.
Tren Informasi
Mohon merujuk pada pembahasan pendahuluan pada “Analisa dan Prospek Operasional dan Keuangan-Hasil Operasional”
untuk keterangan lebih lanjut mengenai tren-tren penting yang memberikan dampak bagi hasil-hasil usaha dan kondisi keuangan
Perusahaan. Lihat juga “Faktor-Faktor Risiko” untuk keterangan lebih lanjut mengenai mengapa informasi keuangan yang
dilaporkan tidak selalu merupakan indikasi hasil usaha di kemudian hari.
Penyelenggaraan Off-Balance Sheet
Pada tanggal 31 Desember 2015, kami tidak mempunyai kesepakatan off-balance sheet yang sewajarnya dapat memberikan
pengaruh pada saat ini atau di kemudian hari terhadap kondisi keuangan, perubahan kondisi keuangan, pendapatan atau
pengeluaran, hasil usaha, likuiditas, pengeluaran barang modal atau sumber modal Perusahaan, yang bersifat material bagi
para investor.
Indosat Ooredoo
106
Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan
Pengungkapan dalam bentuk tabel (Tabular Disclosure) Atas Kewajiban Kontraktual
Tabel berikut menunjukkan informasi terkait kewajiban-kewajiban kontraktual tertentu per 31 Desember 2015:
Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember,
Deskripsi
Pinjaman jangka pendek
2016
2017
2018
2019
2020 dan
sesudahnya
Jumlah
arus kas
kontraktual
Nilai bunga dan
biaya penerbitan
yang belum
diamortisasi
Jumlah
tercatat
1.538,8
-
-
-
-
1.538,8
(89,8)
1.449,0
764,2
-
-
-
-
764,2
-
764,2
Utang pengadaan
6.263,1
-
-
-
-
6.263,1
-
6.263,1
Akrual
1.730,5
-
-
-
-
1.730,5
-
1.730,5
335,6
-
-
-
-
335,6
-
335,6
Utang usaha
Kewajiban imbalan kerja jangka
pendek
Uang muka pelanggan
54,5
-
-
-
-
54,5
-
54,5
290,7
-
-
-
-
290,7
-
290,7
1,0
-
-
-
-
1,0
-
1,0
Utang pihak berelasi
-
25,2
-
-
-
25,2
-
25,2
Liabilitas keuangan jangka
panjang lain-lain
-
0,1
-
-
-
0,1
-
0,1
Liabilitas derivatif
Liabilitas keuangan jangka pendek
lain-lain
Kewajiban sewa pembiayaan
928,2
910,9
855,9
803,4
1.970,6
5.469,0
(1.501,9)
3.967,1
Pinjaman
4.787,5
4.726,3
1.819,2
288,2
-
11,621,2
(1.010,6)
10.610,6
Utang Obligasi
2.160,3
3.159,2
1.618,0
2.477,0
5.169,8
14.584,3
(4.149,3)
10.435,0
342,9
157,3
159,4
382,9
675,2
1.717,7
(536,3)
1,181,4
19.197,3
8.979,0
4.452,5
3.951,5
7.815,6
44.395,9
(7.287,9)
37.108,0
Sukuk
Jumlah
Indosat Ooredoo
107
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola
Perusahaan
111
Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo
125
Risiko yang Dihadapi oleh Perusahaan
143 Proses Perkara Hukum
150 Laporan Komite Audit
152 Laporan Komite Manajemen Risiko
153
Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi
154
Laporan Komite Anggaran
155
Tangggung Jawab Sosial Perusahaan
Indosat Ooredoo
108
Laporan Tahunan 2015
Bab
Indosat Ooredoo
109
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola
Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan yang baik
(GCG) sebagai elemen mendasar
dalam transformasi kami menjadi
bisnis yang bernilai tinggi dan tumbuh
berkelanjutan
Indosat Ooredoo
110
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo
Indosat Ooredoo mempertahankan komitmen terhadap
pelaksanaan tata kelola Perusahaan (GCG) yang baik
sebagai elemen fundamental dalam transformasi menjadi
Perusahaan yang terkemuka dengan pertumbuhan yang
berkesinambungan. Demi mewujudkan hal itu, kami telah
menetapkan dan menerapkan sejumlah panduan, struktur
dan kebijakan terkait implementasi GCG.
Kebijakan, Panduan, dan Struktur Tata Kelola
Perusahaan (GCG)
Sebagai Perusahaan publik terkemuka di Indonesia yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX), Indosat Ooredoo
tidak hanya mematuhi peraturan pasar modal yang relevan,
tetapi berusaha menjalankan praktik-praktik terbaik yang
dikembangkan Perusahaan-Perusahaan global lainnya.
Selain itu, semua pelaporan lain yang diwajibkan menurut
hukum penyedia layanan telekomunikasi seperti RFR
(Regulatory Financial Report/Peraturan Laporan Keuangan),
QoS (Quality of Service/Kualitas Layanan), TKDN (Tingkat
Komponen Dalam Negeri), dan LKO (Laporan Kinerja
Operasional) telah dilaksanakan sesuai parameter dan
kerangka waktu yang ditetapkan.
Kerangka GCG Indosat mengacu antara lain pada lima
prinsip tata kelola Perusahaan OECD (Organization for
Economic Cooperation and Development), dengan hasil
seperti dibawah ini:
Hak Pemegang Saham
Kerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib melindungi
dan memfasilitasi pelaksanaan hak-hak pemegang saham.
Perlakuan Yang Setara Bagi Pemegang Saham
Kerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib memastikan
perlakuan yang setara bagi semua pemegang saham
dan semua pemegang saham harus memiliki kesempatan
Peran Pemangku Kepentingan
Kerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib mengakui
hak-hak pemangku kepentingan dan mendorong kerjasama
aktif antara Perusahaan dan pemangku kepentingan untuk
menciptakan kesejahteraan, pekerjaan, dan keberlanjutan
usaha yang sehat secara finansial.
Keterbukaan Informasi Dan Transparansi
Kerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib memastikan
pengungkapan informasi yang tepat waktu dan akurat atas
semua hal material mengenai Perusahaan.
Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dan Direksi
Kerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib memastikan
pedoman yang strategis bagi Perusahaan, pemantauan
manajemen yang efektif oleh Dewan Komisaris dan Direksi,
dan akuntabilitas Dewan Komisaris dan Direksi terhadap
Perusahaan dan pemangku kepentingan.
Penilaian Internal
Indosat Ooredoo melakukan penilaian secara berkala
dengan merujuk kepada ASEAN Corporate Governance
(GC) Scorecard, suatu instrumen penilaian komprehensif
baru yang telah diakui luas di tingkat internasional
maupun regional.
untuk memperoleh ganti rugi yang efektif atas adanya
pelanggaran hak mereka.
Indosat Ooredoo
111
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Hasil penilaian terkini menunjukkan bahwa total skor PT Indosat Tbk adalah sebesar 70,24 dibandingkan tahun sebelumnya
68,80. Penilaian ini dilaksanakan secara internal dan direview oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD)
berdasarkan informasi publik, terutama laporan tahunan 2014, dan website Perusahaan.
Penilaian IICD atas praktik tata kelola Perusahaan Indosat Ooredoo didasarkan pada ASEAN CG Scorecard, dengan nilai
total Perusahaan dan nilai per komponen sebagai berikut;
Komponen CG Scorecard
Nilai Komponen
Nilai Indosat
Kontribusi terhadap Skor Total
Hak-Hak Pemegang Saham
10%
70,73
7,08
Perlakuan Setara Terhadap Pemegang Saham
15%
64,71
9,71
Peran Pemangku Kepentingan
10%
76,19
7,62
Keterbukaan dan Transparansi
25%
75,61
18,90
Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris
40%
24,93
24,93
0
2 (bonus)
2 (bonus)
Bonus/Penalti
Jumlah Nilai Praktik GCG
70,24
Sebagai perbandingan nilai rata-rata ASEAN GCG Scorecard untuk 100 Perusahaan publik terbesar di Indonesia adalah
62,28 pada tahun 2015.
Pemegang Saham Pengendali
Ooredoo Asia Pte. Ltd adalah pemegang saham pengendali pada 31 Desember 2015 dengan 65% kepemilikan seluruh
saham Indosat.
Masyarakat
Republik Indonesia
20,71%
14,29%
65,00%
Ooredoo Asia Pte. Ltd
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perusahaan tertinggi yang memegang semua wewenang yang
tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi sejauh diperkenankan oleh hukum dan/atau Anggaran Dasar
Perusahaan. Forum RUPS terdiri RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB).
Hasil RUPSLB tanggal 28 Januari 2015
a. Mengkonfirmasi dan meratifikasi pengunduran diri Bapak Rachmad Gobel sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak
27 Oktober 2014 dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan
kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 22
Mei 2014 sampai dengan 27 Oktober 2014, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan tersebut tidak
bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Indosat Ooredoo
112
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo
b.
c.
d.
e.
f.
Mengkonfirmasi dan meratifikasi pengunduran diri
Bapak Rudiantara sebagai Komisaris Independen
Perseroan terhitung sejak 27 Oktober 2014 dengan
penghargaan dan ucapan terima kasih, serta
memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang
bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari
tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 22
Mei 2014 sampai dengan 27 Oktober 2014, sejauh
tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan
tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
g.
Mengangkat Bapak Ahmed Yousef Ebrahim Al Derbesti sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak
ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).
h.
Mengangkat Bapak Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud
sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya
Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).
Mengkonfirmasi dan meratifikasi pengunduran
diri Bapak Rionald Silaban sebagai Komisaris
Perseroan terhitung sejak 27 Desember 2014 dengan
penghargaan dan ucapan terima kasih, serta
memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang
bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari
tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 22
Mei 2014 sampai dengan 27 Desember 2014, sejauh
tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan
tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
I.
Mengangkat Bapak Astera Primanto Bhakti sebagai
Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat
sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan).
j.
Menetapkan Bapak Chris Kanter sebagai Komisaris
Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai
dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan).
Menyetujui permohonan pengunduran diri H.E Sheikh
Abdulla Mohammed S.A. Al-Thani sebagai Komisaris
Utama Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat
dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta
memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang
bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari
tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 22
Mei 2014 sampai dengan ditutupnya Rapat, sejauh
tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan
tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
k.
Mengangkat Bapak Rinaldi Firmansyah sebagai
Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak
ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).
l.
Mengangkat Bapak Wijayanto Samirin sebagai
Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak
ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).
Menyetujui permohonan pengunduran diri
Bapak Soeprapto sebagai Komisaris Independen
Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat dengan
penghargaan dan ucapan terima kasih, serta
memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang
bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari
tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 22
Mei 2014 sampai dengan ditutupnya Rapat, sejauh
tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan
tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
m. Untuk memenuhi ketentuan Peraturan Bursa Efek
Indonesia Nomor I-A, mengukuhkan Bapak Joy
Wahjudi, Direktur Perseroan, sebagai Direktur
Independen Perseroan menggantikan Direktur
Independen Perseroan sebelumnya yang dijabat
Bapak Alexander Rusli terhitung sejak ditutupnya Rapat
sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan tahun 2015 (sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan).
n.
Menetapkan Bapak Dr. Nasser Mohammed Marafih
sebagai Komisaris Utama Perseroan terhitung sejak
ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).
Indosat Ooredoo
Dengan memperhatikan keputusan-keputusan tersebut
di atas, maka: Susunan anggota Dewan Komisaris
Perseroan untuk periode sejak ditutupnya Rapat
sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan) adalah sebagai berikut:
113
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
−−
Bapak Dr. Nasser Mohammed Marafih, Komisaris
Utama
−− Bapak Ahmed Yousef Ebrahim Al - Derbesti,
Komisaris
−− Bapak Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud, Komisaris
−− Bapak Chris Kanter, Komisaris
−− Bapak Astera Primanto Bhakti, Komisaris
−− Bapak Beny Roelyawan, Komisaris
−− Ibu Cynthia Alison Gordon, Komisaris
−− Bapak Richard Farnsworth Seney, Komisaris
Independen
−− Bapak Rinaldi Firmansyah, Komisaris Independen
−− Bapak Wijayanto Samirin, Komisaris Independen
Dan susunan anggota Direksi Perseroan untuk periode
sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015
(sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan)
adalah sebagai berikut:
−− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama
−− Bapak Curt Stefan Carlsson, Direktur
−− Bapak Fadzri Sentosa, Direktur
−− Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus selaku
Direktur Independen)
−− Bapak John Martin Thompson, Direktur
o.
p.
Untuk selanjutnya melimpahkan kewenangan kepada
Dewan Komisaris sesuai dengan Pasal 92 ayat (5) dari
UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
berdasarkan usulan dari Direktur Utama:
i. menentukan tugas dan tanggung jawab anggota
Direksi (sepanjang tidak ditentukan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham),
dan/atau
ii. mengubah pembagian tugas dan tanggung jawab
anggota Direksi dari waktu ke waktu.
Menunjuk dan memberi kuasa dengan hak substitusi
kepada Direksi Perseroan baik secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama untuk melakukan segala
tindakan yang berhubungan dengan keputusan Rapat,
termasuk namun tidak terbatas untuk menghadap pihak
berwenang, mengadakan pembicaraan, memberi dan/
atau meminta keterangan, mengajukan pemberitahuan
atas penetapan susunan Dewan Komisaris dan Direksi
kepada Menteri Hukum dan HAM maupun instansi
berwenang terkait lainnya, mendaftarkan susunan
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagaimana
telah disetujui oleh Rapat dalam Daftar Perusahaan
pada Kementerian Perdagangan, membuat atau
suruh membuat serta menandatangani akta-akta
berwenang, hadir di hadapan notaris untuk dibuatkan
dan menandatangani akta pernyataan keputusan
Rapat Perseroan dan melaksanakan hal-hal lain
yang harus dan/atau dapat dijalankan untuk dapat
terealisasi/terwujudnya keputusan Rapat dan/atau
untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Hasil RUPST tertanggal 10 Juni 2015
Keputusan Mata Acara Pertama
a. Menyetujui laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014;
b. Mengesahkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Suherman & Surja berdasarkan laporan Nomor RPC7095/PSS/2015, tanggal 23 Maret 2015; dan
c. Memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya
kepada para anggota Dewan Komisaris dari tanggung
jawab atas tindakan-tindakan pengawasan dan para
anggota Direksi dari tanggung jawab atas tindakantindakan pengurusan Perseroan, sepanjang tindakantindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan
laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta tidak
bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan
dan hukum yang berlaku.
Keputusan Mata Acara Kedua RUPST
Menyetujui total remunerasi Dewan Komisaris Perseroan
untuk tahun 2015 sebesar Rp28,347,000,000.
Keputusan Mata Acara Ketiga RUPST
a. Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC), sebagai
Auditor Independen Perseroan untuk melakukan audit
atas perhitungan tahunan Perseroan untuk tahun buku
2015 sesuai dengan usulan dari Dewan Komisaris dan
melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk
menetapkan kondisi dan syarat-syarat penunjukannya.
b. Melimpahkan kewenangan Rapat Umum Pemegang
Saham kepada Dewan Komisaris untuk melakukan
penunjukan Kantor Akuntan Publik pengganti, termasuk
menetapkan kondisi dan syarat-syarat penunjukan
apabila Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk
sebelumnya tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan
tugasnya karena sebab apapun, berdasarkan ketentuan
dan peraturan yang berlaku.
dan surat-surat maupun dokumen-dokumen lainnya
yang diperlukan atau dianggap perlu termasuk untuk
membuat perubahan dan/atau tambahan yang
diperlukan untuk memperoleh persetujuan pihak yang
Indosat Ooredoo
114
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo
Keputusan Mata Acara Keempat RUPST
a. Memberhentikan dengan hormat Bapak Fadzri Sentosa
sebagai Direktur Perseroan sehubungan dengan
pengangkatan beliau sebagai Direktur di Perum
BULOG terhitung sejak tanggal 16 Februari 2015,
dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta
memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang
bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari
tindakan pengurusan yang telah diambil sejak 1 Januari
2015 sampai dengan tanggal 15 Februari 2015, sejauh
tindakan yang diambil selama melakukan pengurusan
tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Menerima pengunduran diri Bapak Rinaldi Firmansyah
selaku Komisaris Independen Perseroan, tertanggal 7 Mei
2015, sehubungan dengan pengangkatan beliau sebagai
Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero)
Tbk, dengan penghargaan dan ucapan terima kasih,
serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada
yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul
dari tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 28
Januari 2015 sampai dengan tanggal 6 Mei 2015, sejauh
tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan
tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Mengangkat Bapak Elisa Lumbantoruan sebagai
Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak
ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).
d. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota
Direksi Perseroan dengan penghargaan dan ucapan
terima kasih terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, dan
memberikan pembebasan dan pelunasan kepada
para anggota Direksi dari tanggung jawab yang
timbul dari tindakan-tindakan pengurusan yang telah
diambil selama jangka waktu sejak 1 Januari 2015
sampai dengan ditutupnya Rapat, sejauh tindakan yang
diambil selama melakukan pengurusan tersebut tidak
bertentangan atau melanggar peraturan perundangundangan yang berlaku.
e. Mengangkat nama-nama berikut ini sebagai anggota
Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini
sampai dengan tanggal 9 Juli 2015:
−− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama
−− Bapak Curt Stefan Carlsson, Direktur
−− Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus selaku
Direktur Independen)
−− Bapak John Martin Thompson, Direktur
−− Bapak Sarwoto Atmosutarno, Direktur
Indosat Ooredoo
f.
Mengangkat nama-nama berikut ini sebagai anggota
Direksi Perseroan terhitung sejak 10 Juli 2015 sampai
dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan):
−− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama
−− Bapak Caba Pinter, Direktur
−− Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus selaku
Direktur Independen)
−− Bapak John Martin Thompson, Direktur
−− Bapak Sarwoto Atmosutarno, Direktur
g. Dengan memperhatikan keputusan-keputusan tersebut di
atas, maka:
Susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk periode
sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) adalah
sebagai berikut:
−− Dr. Nasser Mohammed Marafih, Komisaris Utama
−− Bapak Ahmed Yousef Ebrahim Al - Derbesti,
Komisaris
−− Bapak Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud, Komisaris
−− Bapak Chris Kanter, Komisaris
−− Bapak Astera Primanto Bhakti, Komisaris
−− Bapak Beny Roelyawan, Komisaris
−− Ibu Cynthia Alison Gordon, Komisaris
−− Bapak Richard Farnsworth Seney, Komisaris
Independen
−− Bapak Elisa Lumbantoruan, Komisaris Independen
−− Bapak Wijayanto Samirin, Komisaris Independen
Susunan anggota Direksi Perseroan untuk periode sejak
ditutupnya Rapat ini sampai dengan tanggal 9 Juli 2015
adalah sebagai berikut:
−− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama
−− Bapak Curt Stefan Carlsson, Direktur
−− Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus Direktur
Independen)
−− Bapak John Martin Thompson, Direktur
−− Bapak Sarwoto Atmosutarno, Direktur
Dan susunan anggota Direksi Perseroan untuk periode
sejak 10 Juli 2015 sampai dengan ditutupnya Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan tahun 2020 (sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) adalah sebagai
berikut:
−− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama
−− Bapak Caba Pinter, Direktur
−− Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus Direktur
Independen)
−− Bapak John Martin Thompson, Direktur
−− Bapak Sarwoto Atmosutarno, Direktur
115
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Untuk selanjutnya melimpahkan kewenangan kepada
Dewan Komisaris sesuai dengan Pasal 92 ayat (5) dari
UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
berdasarkan usulan dari Direktur Utama:
(i) menentukan tugas dan tanggung jawab anggota
Direksi (sepanjang tidak ditentukan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham), dan/atau
(ii) mengubah pembagian tugas dan tanggung jawab
anggota Direksi dari waktu ke waktu.
Hasil RUPSLB tertanggal 10 Juni 2015
Mata Acara Pertama
a. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan
untuk disesuaikan dengan POJK 32 dan POJK 33,
keterangan yang lebih rinci dan lengkap mengenai
perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap
Anggaran Dasar Perseroan telah dibagikan kepada
para pemegang saham sebelum rapat ini dimulai;
b. Menyatakan kembali seluruh Anggaran Dasar
Perseroan sehubungan dengan perubahan Anggaran
Dasar sebagaimana dimaksud pada butir a; dan
c. Menunjuk dan memberi kuasa dengan hak substitusi
kepada Direksi Perseroan baik secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama untuk melakukan segala
tindakan yang berhubungan dengan keputusan
RUPSLB, termasuk namun tidak terbatas mengajukan
pemberitahuan atas perubahan Anggaran Dasar
kepada Menteri Hukum dan HAM maupun instansi
berwenang terkait lainnya dan melaksanakan hal-hal
lain yang harus dan/atau dapat dijalankan untuk
dapat terealisasi/terwujudnya keputusan RUPSLB
ini dan/atau untuk mematuhi peraturan perundangundangan yang berlaku.
c. Dengan memperhatikan keputusan-keputusan tersebut
di atas, maka susunan anggota Direksi Perseroan
untuk periode sejak ditutupnya Rapat sampai dengan
ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
Perseroan) adalah sebagai berikut:
−− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama
−− Bapak Caba Pinter, Direktur
−− Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus selaku
Direktur Independen)
−− Bapak John Martin Thompson, Direktur
−− Ibu Herfini Haryono, Direktur
d. Untuk selanjutnya melimpahkan kewenangan kepada
Dewan Komisaris sesuai dengan Pasal 92 ayat (5) dari
UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
berdasarkan usulan dari Direktur Utama:
(i) menentukan tugas dan tanggung jawab anggota
Direksi (sepanjang tidak ditentukan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham), dan/atau
(ii) mengubah pembagian tugas dan tanggung jawab,
anggota Direksi dari waktu ke waktu.
e. Menunjuk dan memberi kuasa dengan hak substitusi
kepada Direksi Perseroan baik secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama untuk melakukan segala
tindakan yang berhubungan dengan keputusan
RUPS Luar Biasa, termasuk namun tidak terbatas
untuk menghadap pihak berwenang, mengadakan
pembicaraan, memberi dan/atau meminta keterangan,
mengajukan pemberitahuan atas penetapan susunan
Dewan Komisaris dan Direksi kepada Menteri Hukum
dan HAM maupun instansi berwenang terkait lainnya,
mendaftarkan susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan sebagaimana telah disetujui oleh RUPS Luar
Biasa dalam Daftar Perusahaan pada Kementerian
Perdagangan, membuat atau suruh membuat serta
menandatangani akta-akta dan surat-surat maupun
Hasil RUPSLB tertanggal 7 Oktober 2015
a. Menguatkan keputusan pemberhentian dengan hormat
Bapak Sarwoto Atmosutarno sebagai anggota Direksi
Perseroan oleh Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan
keputusan tanggal 8 Juli 2015, terhitung sejak 8 Juli
2015 dengan penghargaan dan ucapan terima kasih,
serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada
yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul
dari tindakan pengurusan yang telah diambil sejak
10 Juni 2015 sampai dengan 7 Juli 2015, sejauh
tindakan yang diambil selama melakukan pengurusan
tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Indosat Ooredoo
b. Mengangkat Ibu Herfini Haryono sebagai anggota
Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat
sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan).
116
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo
dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan atau dianggap perlu termasuk untuk membuat perubahan dan/atau tambahan
yang diperlukan untuk memperoleh persetujuan pihak yang berwenang, hadir di hadapan notaris untuk dibuatkan dan
menandatangani akta pernyataan keputusan RUPS Luar Biasa Perseroan dan melaksanakan hal-hal lain yang harus
dan/atau dapat dijalankan untuk dapat terealisasi/terwujudnya keputusan RUPS Luar Biasa dan/atau untuk mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dewan Komisaris
Tugas dan Tanggung Jawab
Seperti diatur dalam Anggaran Dasar, Dewan Komisaris mengawasi dan memantau manajemen Perusahaan. Dalam
melaksanakan peran dan pengawasan tersebut, Dewan Komisaris mewakili kepentingan terbaik Perusahaan dan
melaporkannya ke Rapat Umum Pemegang Saham.
Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan utama sepanjang tahun buku 2015, sebagai berikut:
a. Menelaah dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan untuk tahun 2015 yang diusulkan oleh Direksi
sesuai dengan visi dan misi Perseroan;
b. Mengawasi dan memberi masukan terhadap kinerja Direksi dalam melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
2015 yang telah disetujui;
c. Menelaah dan menyetujui Rencana Kerja Tahunan Perusahaan dan Anggaran untuk 2016 yang diusulkan oleh Direksi;
d. Menelaah dan menyetujui rencana pembiayaan utang oleh Perseroan;
e. Menelaah dan menyetujui remunerasi Direksi untuk tahun 2015 berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi;
f. Berdasarkan pendelegasian kewenangan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015, menyetujui penunjukan
akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan Perseron; dan;
g. Menelaah serta menyetujui laporan keuangan dan Laporan Tahunan untuk disampaikan kepada otoritas pasar modal yang
relevan berdasarkan rekomendasi Komite Audit.
Proses Penunjukkan Anggota Dewan Komisaris
Para anggota Dewan Komisaris dipilih dan diberhentikan berdasarkan keputusan pemegang saham pada rapat umum
pemegang saham, dengan ketentuan bahwa satu orang anggota Dewan Komisaris ditunjuk oleh pemegang saham Seri A.
Komposisi Dewan Komisaris
Berdasarkan keputusan dalam RUPSLB tanggal 15 Maret 2016 dan RUPS tanggal 10 Juni 2015, yang diaktakan masingmasing dengan Akta Notaris No. 33 dan No. 29 oleh Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. pada tanggal yang sama, susunan Dewan
Komisaris, masing-masing adalah sebagai berikut:
1
Keputusan RUPS tanggal 10 Juni 2015
Keputusan RUPSLB tanggal 15 Maret 2016
Komisaris Utama
Dr. Nasser Mohammed Marafih
Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed
Komisaris
Ahmed Yousef Ebrahim M Al–Derbesti
Hans Anthony Kuropatwa
Komisaris
Khalid Ibrahim A Al-Mahmoud
Ajay Bahri
Komisaris
Richard Farnsworth Seney1
Richard Farnsworth Seney1
Komisaris
Astera Primanto Bhakti
Astera Primanto Bhakti
Komisaris
Elisa Lumbantoruan
Elisa Lumbantoruan1
1
Komisaris
Chris Kanter
Chris Kanter
Komisaris
Cynthia Alison Gordon
Ian Charles Dench
Komisaris
Wijayanto Samirin1
Wijayanto Samirin1
Komisaris
Beny Roelyawan
Beny Roelyawan
Komisaris Independen
Indosat Ooredoo
117
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Penilaian Dewan Komisaris
Kinerja Dewan Komisaris, kinerja Perusahaan, dan kontribusi masing-masing anggota Dewan menjadi bahan pertimbangan
bagi pemegang saham dalam proses penilaian Dewan Komisaris.
Remunerasi
Prosedur untuk Penetapan Remunerasi
Sesuai dengan Anggaran Dasar, anggota Dewan Komisaris menerima uang jasa atau honorarium, insentif, asuransi dan
tantiem termasuk fasilitas dan tunjangan lain, termasuk manfaat akhir masa kerja, yang jumlahnya diusulkan oleh Komite
Nominasi dan Remunerasi untuk mendapat persetujuan RUPS berdasarkan usulan.
Total Remunerasi Tunai Bersih Tahunan Dewan Komisaris pada tahun 2015
Total (Rp)
Honorarium
9.267.918.743
Tunjangan/Biaya Jasa Komite
3.591.450.697
Initial Service
-
RSUP
4.266.108.800
Purna Bakti
3.209.267.820
Total (Diluar Pajak)
20.334.746.060
Pajak Penghasilan
5.748.326.105
Total (Termasuk Pajak)
26.083.072.165
Rapat Dewan Komisaris
Pada tahun 2015 Dewan Komisaris mengadakan empat (4) rapat dengan Direksi sesuai dengan tugas pengawasan dan
pemantauan pengelolaan Perusahaan. Rapat-rapat tersebut dijadwalkan sebelum atau pada awal tahun, dan sebelum setiap
rapat, materi dan makalah rapat telah disampaikan kepada anggota Dewan Komisaris setidaknya lima hari kerja sebelumnya
untuk memberikan kesempatan mengkaji. Sebelum setiap rapat, Dewan Komisaris mengadakan rapat tertutup terpisah, tanpa
kehadiran Direksi.
Agenda Rapat
1. Konfirmasi Notulen
2. Keputusan Tertulis
3. Hal-hal yang timbul dari pertemuan sebelumnya
4. Laporan Manajemen/Kinerja Bisnis Triwulan
5. Persetujuan Proyek Material
6. Informasi Terkini Mengenai Inisiatif Penting
7. Hal-hal Lainnya
8. Penutupan
Indosat Ooredoo
118
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo
Tingkat Kehadiran pada tahun 2015
Nama
Jumlah Rapat Dewan
Komisaris yang dihadiri
pada tahun 2015
Dr. Nasser Mohammed Marafih
6/6
Ahmed Yousef Ebrahim Al-Derbesti
6/6
Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud
5/6
Chris Kanter
5/6
Astera Primanto Bhakti
6/6
Beny Roelyawan
6/6
Cynthia Alison Gordon
6/6
Richard Farnsworth Seney
6/6
Rinaldi Firmansyah
2/2
Elisa Lumbantoruan *)
2/3
Wijayanto Samirin
6/6
*) Bapak Elisa Lumbantoruan bergabung Dewan Komisaris pada
tanggal 10 Juni 2015.
Pelatihan untuk Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris turut serta dalam konferensi
Governance, Risk & Compliance for Internal Audit yang
berlangsung antara 19-20 Januari 2015 di Singapura.
juga kursus pelatihan Good Corporate Governance yang
diselenggarakan oleh Academy of Executive Education, LLC
(Prof. Nabil N. El-Hage) pada tanggal 26 Januari 2016.
Piagam Dewan Komisaris
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris mengacu
pada Anggaran Dasar, Kode Etik Indosat, nilai-nilai
Perusahaan serta branding korporat, dan sebuah buku
panduan yang menjabarkan Kinerja Individu & Pengolahan
Kompetensi (Individual Performance & Competency
Managed-ICPM).
Komisaris Independen
Komisaris Independen ditunjuk berdasarkan kualifikasi,
termasuk independensi dan kebebasan dari pengaruh luar
demi mempertahankan sudut pandang obyektif. Indosat
mendefinisikan ‘independensi’ sebagai kebebasan dari
ketergantungan atau pengaruh pihak lain, dan tidak
dikendalikan atau ditopang oleh pihak eksternal. Seluruh
Komisaris Independen Indosat telah menadatangani
pernyataan memenuhi kriteria independensi.
Kebijakan Keragaman Dewan Komisaris
Meskipun Indosat belum memiliki Kebijakan Keragaman
Dewan Komisaris yang spesifik, namun para anggota
Dewan Komisaris diangkat berdasarkan keunggulan
Indosat Ooredoo
dan kemampuan untuk memberi kontribusi berdasarkan
pengalaman kerja dan pendidikan mereka, tanpa
perbedaan terhadap usia, gender, ras, atau kebangsaan.
Sehingga dalam praktiknya, Dewan Komisaris
merepresentasikan keragaman ras, usia, gender, dan
kebangsaan.
Komite Di Bawah Dewan Komisaris
Untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya secara efektif, Dewan Komisaris telah membentuk
sejumlah komite yang melapor langsung kepada Dewan
Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan
Remunerasi. Laporan dari setiap komite disajikan pada akhir
bagian ini termasuk dasar dan pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab, susunan anggota, kegiatan pada tahun
2015, jumlah rapat dan tingkat kehadiran.
Independensi Anggota Komite
Anggota komite ditunjuk berdasarkan kualifikasi, termasuk
independensi dan kebebasan dari pengaruh luar demi
mempertahankan sudut pandang obyektif. Indosat
mendefinisikan ‘independensi’ sebagai kebebasan dari
ketergantungan atau pengaruh pihak lain, dan tidak
dikendalikan atau ditopang oleh pihak eksternal.
Setiap komite memiliki satu atau lebih Komisaris Independen
sebagai anggota, dan sebagian juga memiliki anggota
pihak luar yang tidak bekerja di Perusahaan.
Kualifikasi Komite Audit
Kualifikasi anggota yang menjabat sebagai Komisaris
Independen dapat dilihat di bagian ‘Profil Dewan
Komisaris.’
Kualifikasi anggota Komite Audit lain dapat dilihat di
bagian ‘Profil Ahli Independen Komite Audit.’
Direksi
Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas-tugas utama Direksi adalah memimpin dan mengurus
Indosat Ooredoo bagi kepentingan Indosat Ooredoo dan
sesuai dengan tujuan Indosat Ooredoo dan senantiasa
berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perusahaan,
sesuai visi dan misi Perusahaan, serta menguasai,
memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan.
Direksi dalam pelaksanaan tugasnya wajib mematuhi
ketentuan-ketentuan dalam hukum Perusahaan, peraturan
Pasar Modal yang berlaku, dan peraturan-peraturan lain
terkait dengan kegiatan Perseroan.
119
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Proses Pengangkatan Anggota Direksi
Para anggota Direksi dipilih dan diberhentikan berdasarkan keputusan pemegang saham pada rapat umum pemegang
saham, dengan ketentuan seorang anggota Direksi diajukan oleh pemegang saham Seri A. Calon Direksi dinominasi oleh
Komite Nominasi dan Remunerasi.
Komposisi Direksi
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi terdiri dari sedikitnya tiga anggota, termasuk satu Direktur Utama.
Perubahan Komposisi Direksi
Berdasarkan keputusan dalam RUPSLB tanggal 7 Oktober 2015 dan RUPS tanggal 10 Juni 2015, yang diaktakan masingmasing dengan Akta Notaris No. 24 dan No. 29 oleh Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. pada tanggal yang sama, susunan Direksi
Perusahaan, masing-masing adalah sebagai berikut:
Keputusan RUPS tanggal 10 Juni 2015
Direktur
Keputusan RUPSLB tanggal 7 Oktober 2015
Direktur Utama & Chief Executive Officer
Alexander Rusli
Direktur & Chief Financial Officer
Curt Stefan Carlsson
Direktur & Chief Sales and Distribution Officer
Joy Wahjudi (Direktur
Independen)
Joy Wahjudi (Direktur
Independen)
Direktur & Chief Technology Officer
John Martin Thompson
John Martin Thompson
Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer
Sarwoto Atmosutarno
Herfini Haryono
(i)
(ii)
Alexander Rusli
(i)
(ii)
Caba Pinter
Berdasarkan risalah RUPS pada tanggal 10 Juni 2015, Curt Stefan Carlsson digantikan oleh Caba Pinter sebagai Direktur dan Chief Financial Officer, efektif tanggal
10 Juli 2015.
Pada tanggal 8 Juli 2015, Dewan Komisaris mengeluarkan keputusan untuk memberhentikan Sarwoto Atmosutarno secara sementara sebagai anggota Direksi sampai
dengan RUPS - RUPSLB selanjutnya.
Asesmen Direksi
Proses Asesmen
Kinerja Direksi dinilai setiap tahun berdasarkan Individual Performance Management (IPM) yang ditetapkan oleh divisi Human
Capital dengan persetujuan Dewan Komisaris.
Kriteria:
Antara lain, kinerja Direksi dinilai berdasarkan:
• Kinerja keseluruhan Perusahaan termasuk tata kelola Perusahaan
• Pencapaian target Perusahaan pada tahun 2015
• Indikator Kinerja Kunci masing-masing, dan pencapaian tugas masing-masing sebagai berikut:
Direktur Utama & Chief Executive Officer
Menetapkan sasaran utama Perseroan melalui strategi korporasi jangka pendek dan jangka panjang. Mengelola segala aspek
Perseroan untuk memastikan operasional yang efektif dan menguntungkan, yang pada akhirnya memungkinkan terjadinya
pertumbuhan berkelanjutan untuk mencapai hasil maksimum dari modal yang diinvestasikan. Memimpin perubahan pola
operasional dan mengelola lingkungan internal dan eksternal.
Indosat Ooredoo
120
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo
Direktur & Chief Financial Officer
Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi keuangan Indosat Ooredoo, mencakup fungsi-fungsi pengendalian,
treasury, akuntansi dan pendapatan usaha. Memberikan saran pada unit usaha dan fungsi-fungsi korporasi mengenai rencana
keuangan dan model ekonomi mereka. Mengawasi seluruh tanggung jawab fiskal dan fiduciary Perseroan, bekerja sama
dengan Direksi dan komite-komite yang relevan. Bertindak sebagai “Kustodian Nilai Pemegang Saham.”
Direktur & Chief Technology Officer
Memastikan dukungan teknologi bagi fungsi-fungsi operasional, memungkinkan peluncuran produk pada waktu yang tepat;
juga memastikan operasional harian aset-aset teknologi secara efektif dan efisien. Membangun jaringan untuk mendukung
pertumbuhan usaha dan mengoperasikan jaringan yang kompetitif dan berkualitas tinggi di dalam anggaran belanja
operasional dan belanja modal yang disepakati. Memastikan dukungan IT bagi keseluruhan Perusahaan untuk memungkinkan
kegiatan usaha harian yang efisien dan efektif.
Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer
Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi infrastruktur dan wholesale. Mengevaluasi dan mengkaji pilihan-pilihan
untuk membuang dan membangun bisnis baru. Mengembangkan dan mengelola relasi dengan pelaksana. Menelaah dan
memperbaharui strategi Solusi Korporasi Indosat Ooredoo. Mempersiapkan dan memimpin penerapan organisasi SBU dan
model operasional Solusi Korporasi. Mendorong pertumbuhan penjualan di segmen korporasi nasional.
Direktur & Chief Sales and Distribution Officer
Mengembangkan dan menjaga keberlangsungan organisasi SBU “Consumer Wireless.” Mengembangkan dan
mengimplementasikan strategi komersial bagi Consumer Wireless. Memimpin pengembangan strategi SBU “Consumer
Broadband,” memberikan saran dan memimpin pengelolaannya. Memaksimalkan penjualan dan profitabilitas penjualan
consumer wireless. Mengembangkan organisasi penjualan dan distribusi khusus.
Pihak yang Membuat Asesmen
Asesmen Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan bantuan Komite Nominasi dan Remunerasi.
Remunerasi
Prosedur Penetapan Remunerasi
Berdasarkan keputusan RUPS Maret 2004, Dewan Komisaris memiliki kewenangan untuk menetapkan remunerasi Direksi
dengan mempertimbangkan masukan dari Komite Nominasi dan Remunerasi, dimana salah satu komponennya adalah
kinerja Perusahaan.
Total Remunerasi Tunai Bersih Tahunan Direksi pada tahun 2015
Total (Rp)
Gaji Pokok
21.292.548.892
Tunjangan Tetap
8.940.305.529
Layanan Awal
4.426.593.643
Purna Bakti
2.868.286.236
Insentif Jangka Pendek 2014
3.235.420.272
Insentif Jangka Panjang / RSUP
-
Tunjangan Lainnya
762.900.000
Total (Diluar Pajak)
41.526.054.572
Pajak Penghasilan
16.052.623.770
Total (Termasuk Pajak)
57.578.678.342
Indosat Ooredoo
121
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Rapat dan Kehadiran
Direksi mengadakan 21 rapat pada tahun 2015, termasuk rapat-rapat operasional. Direksi juga menghadiri rapat dengan
Dewan Komisaris dan komite-komite.
Agenda Rapat
1. Pembukaan dan adopsi agenda
2. Hal-hal untuk dibahas
3. Ikhtisar kinerja bisnis mingguan
4. Informasi baru (update) terhadap prioritas BOD
5. Persetujuan proyek material
6. Informasi baru (update) mengenai inisiatif penting
7. Penutupan
Daftar kehadiran rapat anggota Direksi selama 2015 adalah sebagai berikut:
Nama
Alexander Rusli
Curt Stefan Carlsson **)
Caba Pinter ***)
Fadzri Sentosa *)
Herfini Haryono ****)
Joy Wahjudi
John M. Thompson
Jabatan
Tingkat Kehadiran/Jumlah Rapat Direksi pada tahun 2015
CEO
20/21
9/11
CFO
10/10
3/3
CWEO
4/5
CSDO
18/21
CTO
18/21
*) Bapak Fadzri Sentosa mengundurkan diri sebagai Direksi & CWEO Perusahaan pada tanggal 16 Februari 2015
**) Bapak Curt Stefan Carlsson diberhentikan dengan hormat sebagai Direksi Perusahaan pada tanggal 9 Juli 2015.
***) Bapak Caba Pinter bergabung dengan Direksi pada tanggal 10 Juli 2015.
****) Ibu Herfini bergabung dengan Direksi pada tanggal 7 Oktober 2015.
Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi untuk Anggota Direksi
Ibu Herfini dan Bapak Caba ikut serta dalam pelatihan Leadership Development Program Module 1 di Doha pada tanggal
19-22 Oktober 2015; pelatihan Leadership Development Program Module 2 juga di Doha pada tanggal 30 November December 3, 2015; dan pelatihan Leadership Development Program Module 3 di Doha pada tanggal 8-11 Februari 2016.
Diluar itu, Ibu Herfini juga ikut serta dalam Workshop 6 Thinking Hats di Jakarta pada tanggal 14-15 Desember 2015.
Anggota Direksi juga mengikuti GSMA World Congress di Barcelona yang diselenggarakan antara 2-5 Maret 2015.
Fungsi Pendukung
I. Sekretaris Perusahaan
Group Head Investor Relations & Corporate Secretary bertanggung jawab kepada Direktur & Chief Financial Officer. Jabatan
ini berperan penting termasuk dalam menyediakan informasi material sesuai dengan kepatuhan peraturan dan memastikan
bahwa Perusahaan selalu terbuka. Corporate Secretary juga berperan aktif dalam berbagai Aksi Korporasi, seperti penerbitan
obligasi, penerbitan Sukuk Ijarah, dan proses merger.
Sejak Mei 2014, Bapak Harsya Denny Suryo menjabat sebagai Kepala Hubungan Investor untuk Grup & Sekretaris Perusahaan
PT Indosat Tbk. Bapak Suryo juga pernah menjabat SVP, Kepala Kantor Cabang, Pemasaran & Komunikasi, serta Kepala
Hubungan Investor PT Bank CIMB Niaga Tbk. sejak 2006. Sebelum itu, beliau menjadi VP, Kepala Hubungan Investor &
Sekretaris Perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk. sejak 2003. Spesialisasi beliau di bidang Hubungan Investor, Sekretaris
Perusahaan, dan Komunikasi Korporasi dimulai pada tahun 2000. Beliau meraih gelar Sarjana di bidang Perdagangan
Internasional dan Keuangan dari Chaminade University, serta gelar Master of Science di bidang Manajemen dari Boston
University di Brussels, Belgia.
Indosat Ooredoo
122
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo
II. Audit Internal
Grup Audit Internal (IA Group) didirikan dengan visi
menjadi penasehat profesional bagi Direksi dan Komite
Audit, dan juga sebagai katalis bagi semua unit kerja dan
Perusahaan secara keseluruhan.
Jumlah karyawan & kualifikasi
Karyawan internal audit pada 31 Desember 2015 berjumlah
49 orang. Seluruh karyawan IA memiliki latar belakang
professional atau sertifikasi serta pengalaman dalam
pengendalian keuangan.
IA group bertanggung jawab untuk memberikan nasehat
audit independen dan jaminan atas kelayakan dan
efektifitas terhadap operasional Perusahaan. IA Group juga
membantu Perusahaan untuk meraih tujuannya melalui
pendekatan yang sistematis dan disiplin guna mengevaluasi
dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko,
pengendalian internal dan tata kelola Perusahaan.
Kegiatan
Sepanjang tahun 2015, IA group melakukan 53 audit yang
terdiri dari audit reguler, pemantauan, dan audit khusus
menggunakan metode Metode Audit Berbasis Risiko dan
sebagai respon terhadap laporan whistleblower. Bidangbidang utama yang diaudit pada tahun 2015 adalah
Operasional seperti Pengelolaan Channel, Pengadaan,
program Customer Retention & Loyalty, Pengendalian
Manual terhadap Revenue Assurance & Rekonsiliasi
IN, Kinerja Layanan Galeri, Pengelolaan Sumber Daya
Manusia, Compliance (seperti evaluasi Pengendalian
Internal terhadap Pelaporan Keuangan) serta Informasi
& Teknologi (seperti Sistem Reload Management System,
Sistem Informasi Penjualan, dan Sistem Campaign
Management). IA Group juga melakukan 50 audit
monitoring untuk menindaklanjuti status rekomendasi audit
sebelumnya dan memastikan bahwa rencana aksi yang
disepakati telah benar dan tepat waktu dilakukan oleh
Pemilik Proses Bisnis dan Manajemen Senior yang terkait.
IA Group melaksanakan tugas audit dengan merujuk
kepada standar dan regulasi sebagai berikut:
• Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit
Internal dari Institut Audit Internal (IIA);
• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (dahulu
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(“BAPEPAM-LK”);
• Kode Etik Perusahaan yang berlaku serta Panduan
Penerapan Whistleblower; dan
• Piagam IA.
Piagam IA terdiri dari visi dan misi IA, persyaratan
anggota IA, lingkup kerja IA, persyaratan independensi
dan pelaporan, gangguan terhadap independensi dan
objektivitas kewenangan dan tanggung jawab IA, standar
professional, hubungan kerja dengan Komite Audit dan
Auditor Eksternal, mekanisme IA, kode etik IA, Program
Quality Assurance and Improvement, dan penunjukkan,
penggantian atau pemberhentian Ketua IA. IA terbaru telah
disetujui oleh Direktur Utama dan Chief Executive Officer
pada tanggal 18 Desember 2015.
Struktur Laporan
Ketua IA melaporkan kegiatan dan hasil audit secara
fungsional kepada Dewan Komisaris, melalui Komite Audit,
dan secara administratif (operasional sehari-hari) kepada
Direktur Utama & CEO. Pada tanggal 31 Desember 2015,
struktur IA Group terdiri dari 7 (tujuh) divisi sebagai berikut:
• Divisi Finance & Support Audit
• Divisi Business Audit
• Divisi Technology Service Audit
• Divisi Technology Infrastructure Audit
• Divisi Quality Assurance Audit
• Divisi Forensic Audit
• Divisi Technologi & Analisa Data
IA Group dengan dukungan Direktur Utama & CEO, Komite
Audit dan Manajemen Senior terus meningkatkan kinerjanya.
IA Group juga berkoordinasi dengan fungsi group Risk
Management dalam memfasilitasi identifikasi risiko dan
pengendalian, memberikan jaminan bahwa risiko telah
dievaluasi secara layak dan pengendalian telah dilakukan
untuk meminimalkan risiko, serta mengevaluasi pelaporan
risiko-risiko utama dan implementasi pengendalian.
IA Group Head
Penunjukkan: Kepala Audit Internal ditunjuk oleh Dewan
Komisaris atas rekomendasi dari Komite Audit, yang
memiliki tanggung jawab untuk memilih, menunjuk, dan
meninjau kandidat untuk posisi Head of Internal Audit.
Profil
Hanna Sitorus menjabat sebagai group head Audit Internal
sejak Januari 2010. Beliau telah memiliki lebih dari 16 tahun
pengalaman dalam fungsi audit, baik eksternal maupun
internal. Sebelum nya, beliau bekerja pada kantor akuntan
global ternama PricewaterhouseCoopers, yang berlokasi di
Indonesia dan Amerika Serikat (negara bagian Colorado
dan California). Sebelumnya beliau juga pernah bergabung
dengan fungsi Audit Internal dari Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama hampir 2 tahun. Hanna Sitorus meraih gelar Sarjana
Akuntansi dari Universitas Indonesia dan memiliki Sertifikasi
Akuntansi Publik di Indonesia. Saat ini beliau juga menjadi
anggota Ikatan Auditor Internal di Indonesia.
Indosat Ooredoo
123
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
III. Auditor Eksternal
Jumlah tahun diaudit
Laporan keuangan tahunan Indosat Ooredoo telah diaudit oleh auditor eksternal sejak menjadi Perusahaan publik.
Penunjukan auditor
Pada tanggal 10 Juni 2015, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui penunjukan KAP Tanudiredja, Wibisana,
Rintis & Rekan (firma anggota jaringan PricewaterhouseCoopers) sebagai auditor eksternal independen Perusahaan untuk
tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015.
Jasa
Sebagai tambahan terhadap jasa audit laporan keuangan konsolidasian tahunan, KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan
juga melakukan jasa reviu terbatas atas laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode enam bulan yang berakhir
30 Juni 2015 dan periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015. Laporan keuangan konsolidasian interim untuk
periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 di-reviu oleh auditor sebelumnya, KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma
anggota jaringan Ernst & Young).
Biaya
Jumlah biaya yang disetujui terkait dengan jasa audit, reviu triwulanan dan jasa terkait audit lainnya yang dilakukan oleh KAP
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan adalah sejumlah Rp13.725 juta. Sedangkan jumlah biaya yang disetujui untuk jasa
yang dilakukan oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja terkait reviu laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode
tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan jasa lainnya adalah sejumlah Rp2.375 juta.
Tabel berikut ini memuat ringkasan biaya terkait dengan jasa yang diberikan oleh auditor eksternal dan anggota jaringannya
(dalam jutaan Rupiah):
Jasa audit, reviu triwulanan dan jasa terkait audit lainnya
Jasa terkait perpajakan
Jasa lainnya
Total Biaya
2013
2014
2015
15.145
15.360
16.100
-
-
345
-
-
-
15.145
15.360
16.445
IV. Manajemen Risiko & Pengendalian Internal
1. Sistem Manajemen Risiko
Group Risk Management & Internal Control over Financial Reporting (RMG & ICFR Group) bertanggung jawab untuk menilai,
menganalisa dan memetakan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan. Pedoman dan peta risiko dibuat untuk memberikan arahan
dalam pelaksanaan manajemen risiko di setiap unit usaha yang ada dalam Perusahaan. RMG & ICFR Group membantu Direksi
dalam mengkomunikasikan semua hal yang terkait dengan manajemen risiko ke setiap unit usaha agar tercipta pemahaman yang
konsisten atas proses manajemen risiko di Perusahan dan membantu Direksi dalam memantau mitigasi risiko secara berkala.
Perusahaan membuat profil risiko dan melakukan evaluasi berkala atas risiko ini. Direksi melaporkan hasil evaluasi risiko
kepada Komite Manajemen Risiko setiap kuartal. Sampai tanggal 31 Desember 2015, Indosat Ooredoo telah mengidentifikasi
sejumlah risiko material yang berkaitan dengan faktor strategis, operasional, dan eksternal. Profil risiko ini juga digunakan
sebagai referensi oleh Grup Audit Internal dalam merencanakan dan melaksanakan program audit internal.
Evaluasi Sistem Manajemen Risiko
Grup Risk Management & ICFR bertanggungjawab atas evaluasi penerapan manajemen risiko sehingga melakukan tes
dan mengevaluasi penerapan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan serta yang ketentuan yang berlaku.
Sedangkan Grup Risk Management & ICFR ditinjau setiap triwulan oleh Komite Manajemen Risiko.
Indosat Ooredoo
124
Laporan Tahunan 2015
Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan
Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan
Risiko-Risiko yang berkaitan dengan Indonesia
Kami didirikan di Indonesia dan sebagian besar bisnis,
aset dan pelanggan kami berada di Indonesia. Oleh
karena itu, kondisi politik, ekonomi, hukum dan sosial di
Indonesia, serta tindakan-tindakan dan kebijakan-kebijakan
tertentu yang mungkin, atau mungkin tidak, diambil atau
diadopsi oleh Pemerintah dapat memberikan dampak yang
negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan
prospek kami.
Perubahan ekonomi dalam negeri, regional atau global
dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis kami
Pada awal 2008, krisis keuangan global yang sebagian
dipicu oleh krisis subprime mortgage di Amerika Serikat,
telah menyebabkan runtuhnya beberapa lembaga keuangan
besar di Amerika Serikat dan dengan cepat berkembang
menjadi krisis kredit global. Kegagalan bank di Amerika
Serikat diikuti oleh kegagalan beberapa bank Eropa dan
menurunnya indeks saham di berbagai bursa efek, dan
rontoknya harga pasar saham dan komoditas di seluruh
dunia, termasuk Indonesia. Selain itu, sejak 2010, krisis
hutang negara di Eropa telah menimbulkan perhatian
mengenai kemampuan dari sejumlah negara Eropa,
termasuk Yunani, Irlandia, Italia, Portugal dan Spanyol,
untuk terus memenuhi kewajiban hutang luar negeri mereka.
Kondisi-kondisi ini dapat memperburuk keadaan ekonomi
di Eropa dan seluruh dunia. Penurunan ekonomi dunia
telah secara negatif mempengaruhi keadaan ekonomi
Indonesia, yang mengakibatkan kemunduran dalam
pertumbuhan ekonomi, menurunnya konsumsi rumah tangga
dan melemahnya investasi yang diakibatkan hilangnya
permintaan dari luar dan meningkatnya ketidakpastian
dalam dunia ekonomi. Kondisi-kondisi ini telah dan
mungkin terus berdampak negatif bagi bisnis dan konsumen
Indonesia, yang dapat mengakibatkan berkurangnya
permintaan untuk jasa telekomunikasi.
Ketidakstabilan nilai tukar masih akan terus menjadi salah
satu risiko yang mungkin memberikan dampak negatif atas
kinerja usaha kami. Untuk satu tahun terakhir Rupiah anjlok
lebih dari 10% dan saat ini melayang sekitar Rp13.400.
Situasi ini memperlambat baik pelanggan dan pengeluaran
perusahaan yang mungkin menghambat kinerja kami dan
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, memburuknya
nilai tukar Rupiah dan Dolar AS juga berdampak negatif
terhadap profitabilitas kami karena saat ini kami masih
memiliki beberapa pinjaman terhutang yang tercatat dalam
Hilangnya kepercayaan investor pada sistem keuangan di
pasar yang sedang berkembang dan juga pasar lainnya,
atau faktor-faktor lain, termasuk memburuknya keadaan
ekonomi global, dapat mengakibatkan ketidakstabilan
pada pasar uang Indonesia dan penurunan pertumbuhan
ekonomi atau pertumbuhan ekonomi negatif di Indonesia.
Ketidakstabilan yang meningkat atau pertumbuhan yang
menurun atau negatif dapat memberikan dampak negatif
yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha
dan prospek kami.
Ketidakstabilan politik dan sosial dapat memberikan
dampak negatif bagi kami
Sejak tahun 1998, Indonesia telah mengalami proses
perubahan tatanan demokrasi, yang mengakibatkan
terjadinya peristiwa-peristiwa politik dan sosial yang
menimbulkan ketidakpastian pada kerangka politik
Indonesia. Peristiwa-peristiwa ini mengakibatkan
ketidakstabilan politik dan juga beberapa kerusuhan sosial
dan sipil pada peristiwa tertentu dalam beberapa tahun
terakhir. Sebagai negara demokrasi yang masih cukup baru,
Indonesia masih menghadapi berbagai macam masalah
sosiopolitik dan dari waktu ke waktu telah mengalami
ketidakstabilan politik dan keresahan sosial dan politik.
Sejak tahun 2000, ribuan rakyat Indonesia berpartisipasi
dalam demonstrasi di Jakarta dan kota-kota di Indonesia
lainnya baik untuk mendukung maupun melawan Mantan
Presiden Wahid, Mantan Presiden Megawati, dan Mantan
Presiden Yudhoyono, serta untuk menanggapi berbagai
isu tertentu, termasuk meningkatnya harga bahan bakar,
privatisasi aset-aset negara, kebijakan anti-korupsi, bailout PT Bank Century pada tahun 2008, desentralisasi
dan otonomi daerah dan kampanye militer Amerika di
Afghanistan dan Irak.
Pada bulan Juni 2001, rangkaian demonstrasi dan mogok
kerja mewarnai sekurang-kurangnya 19 kota setelah
Pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar
sebesar 30,0%. Demonstrasi serupa terhadap rencana
Pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar juga
terjadi pada bulan tahun 2003, 2005, 2008, 2012
dan 2013. Demonstrasi-demonstrasi sejenis juga terjadi
pada tahun 2014 sebagai respon atas pengurangan
dan peniadaan subsidi bahan bakar oleh pemerintah.
Walaupun demonstrasi-demonstrasi sebelumnya pada
dasarnya dilakukan secara damai, beberapa berakhir
dengan kekerasan. Kami tidak dapat memastikan bahwa
pengurangan subsidi bahan bakar di masa mendatang
tidak akan mengakibatkan ketidakstabilan politik dan sosial.
mata uang asing di buku kami.
Indosat Ooredoo
125
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
kewajibannya berdasarkan hutang negara. Kegagalan
Pemerintah untuk memenuhi kewajibannya tersebut, atau
pernyataan Pemerintah atas adanya moratorium atas hutang
negara, dapat menimbulkan wanprestasi terhadap sejumlah
pinjaman dari pihak swasta termasuk pinjaman kami,
sehingga mengakibatkan dampak negatif dan material
terhadap kegiatan usaha kami.
Ketidakstabilan politik regional dan pertikaian antara
kelompok agama dan etnis tetap menjadi masalah.
Pada tahun 2004, 2009 dan 2014, pemilihan dilakukan
di Indonesia untuk memilih Presiden, Wakil Presiden dan
perwakilan di MPR/DPR. Walaupun pemilihan umum di
tahun 2004, 2009 dan 2014 telah dilakukan dengan
damai, kampanye politik di Indonesia dapat menyebabkan
ketidakpastian politik dan sosial di Indonesia. Pada bulan
Oktober 2014, Joko Widodo dilantik sebagai Presiden
Indonesia yang ketujuh. Tidak ada jaminan bahwa
kebijakan-kebijakan atau peraturan-peraturan baru tidak
akan diperkenalkan yang akan mempengaruhi bisnis kami
di bawah kepresidenan yang baru.
Perkembangan politik dan sosial di Indonesia tidak dapat
diprediksi di masa lalu, dan kami tidak dapat memastikan
kepada anda bahwa gangguan sosial dan sipil tidak akan
terjadi di masa yang akan datang dan dalam skala yang
lebih besar, atau bahwa gangguan tersebut tidak akan,
secara langsung maupun tidak langsung, memiliki dampak
negatif yang material pada bisnis, keadaan keuangan, hasil
usaha dan prospek kami.
Indonesia terletak pada zona gempa bumi dan
memiliki risiko geologis yang signifikan yang dapat
menimbulkan keresahan sosial dan kerugian secara
ekonomi
Banyak daerah di Indonesia yang rentan terhadap bencana
alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, letusan vulkanik
dan musim kemarau, pemadaman listrik atau peristiwaperistiwa lainnya di luar kendali kami.
Sebagai akibat dari bencana-bencana alam tersebut,
Pemerintah harus mengeluarkan dana dalam jumlah yang
besar untuk bantuan keadaan darurat dan penempatan
kembali. Sebagian besar dari biaya ini telah ditanggung
oleh pemerintah negara lain dan organisasi bantuan
internasional. Kami tidak dapat menjamin bahwa bantuan
tersebut akan terus diberikan, atau bahwa bantuan tersebut
akan diberikan kepada para penerimanya pada waktunya.
Apabila Pemerintah tidak dapat memberikan bantuan asing
tersebut kepada masyarakat yang terkena dampak bencana
tersebut pada waktunya, keresahan sosial dan politik
dapat terjadi. Pada saat Pemerintah telah melaksanakan
berbagai upaya untuk menutup kerugian yang ditimbulkan
oleh bencana alam, seperti membentuk lembaga
nasional untuk mengatasi bencana dan memasang sistem
peringatan tsunami, upaya perbaikan dan bantuan tersebut
kemungkinan akan terus membebani keuangan Pemerintah,
dan dapat berakibat pada kemampuannya untuk memenuhi
Indosat Ooredoo
126
Kami tidak dapat menjamin bahwa asuransi kami akan
cukup untuk melindungi kami dari kemungkinan kerugian
yang diakibatkan oleh bencana-bencana alam tersebut dan
hal-hal lain yang terjadi diluar kendali kami. Selain itu, kami
tidak dapat menjamin bahwa premi yang dibayarkan untuk
polis asuransi-asuransi tersebut pada saat perpanjangan
jumlahnya tidak akan meningkat secara substansial,
sehingga dapat secara material mengakibatkan dampak
terhadap keadaan keuangan dan hasil dari kegiatan
operasional kami. Kami juga tidak dapat menjamin bahwa
kejadian geologis atau meteorologis di masa mendatang
tidak akan menimbulkan dampak terhadap perekonomian
Indonesia. Gempa bumi, kerusakan geologis atau bencana
alam terkait cuaca lainnya di kota-kota yang memiliki
populasi yang besar dan merupakan pusat keuangan di
Indonesia dapat mengganggu perekonomian Indonesia
dan menurunkan tingkat kepercayaan investor, sehingga
menimbulkan dampak negatif yang material pada bisnis,
keadaan keuangan, hasil operasional dan prospek kami.
Kegiatan terorisme di Indonesia dapat membuat
negara tidak stabil, dan karenanya dapat
memberikan dampak negatif bagi bisnis, keadaan
keuangan, hasil usaha dan prospek kami
Beberapa insiden pengeboman telah terjadi di Indonesia,
terutama pada bulan Oktober 2002 di Bali, suatu wilayah
Indonesia yang sebelumnya dianggap sebagai tempat
yang aman dari kerusuhan-kerusuhan yang mempengaruhi
bagian-bagian lain dari negeri ini. Selain itu, beberapa
insiden pengeboman, walaupun dalam skala yang lebih
kecil, juga telah terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun
terakhir ini, termasuk di tempat perbelanjaan dan tempat
ibadah. Pada bulan April 2003, sebuah bom meledak
di luar gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jakarta,
dan sebuah bom meledak di depan terminal domestik di
Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Pada bulan
Agustus 2003, sebuah bom meledak di Hotel JW Marriott
di Jakarta, dan pada bulan September 2004, sebuah bom
meledak di depan kedutaan besar Australia di Jakarta. Pada
bulan Mei 2005, sebuah bom meledak di Sulawesi Tengah
yang menyebabkan korban meninggal sebanyak 21 orang
dan korban luka-luka sekurang-kurangnya 60 orang. Pada
Laporan Tahunan 2015
Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan
bulan Oktober 2005, terjadi ledakan bom di Bali, yang
menewaskan sekurang-kurangnya 23 orang dan melukai
sekurang-kurangnya 101 orang lainnya. Pejabat Pemerintah
Indonesia, Australia dan A.S. mengindikasikan bahwa
pengeboman ini kemungkinan terkait dengan organisasi
teroris internasional. Beberapa demonstrasi juga terjadi
di Indonesia sebagai reaksi atas rencana aksi militer dan
penambahan pasukan A.S., Inggris dan Australia di Irak.
Pada Januari 2007, kelompok teroris sektarian melakukan
beberapa pengeboman di Poso. Pada bulan Juli 2009,
ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton
Jakarta menewaskan enam orang dan melukai sekurangkurangnya 50 orang.
Ancaman pengeboman yang terjadi belakangan ini di
Jakarta pada 14 Januari 2016 di mana teroris dinyatakan
bertanggung jawab atas serangan itu. Para militan
menyerang kantor polisi di dekat pusat bisnis pada siang
hari yang diikuti dengan pengeboman bunuh diri yang
menewaskan dan melukai beberapa orang. Tindakan
teroris lain mungkin saja terjadi di masa mendatang
dan ditargetkan pada warga negara asing di Indonesia.
Tindakan kekerasan yang timbul dari, dan mengarah pada,
ketidakstabilan dan kerusuhan ini dapat menggoyahkan
Indonesia dan Pemerintah dan telah, dan dapat terus,
memberikan dampak negatif yang material bagi investasi
dan kepercayaan pada, serta kinerja, perekonomian
Indonesia, dan dapat memberikan dampak negatif yang
material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan
prospek kami.
Usaha kami dapat dipengaruhi oleh menyebarnya
virus Severe Acute Respiratory Syndrome (“SARS”), flu
burung, flu babi (H1N1), Ebola atau epidemik lainnya
Penyebaran virus SARS, flu burung, Influenza A (H1N1),
Ebola atau epidemik yang serupa atau persepsi bahwa
wabah penyakit tersebut atau epidemik yang serupa
mungkin terjadi, atau kebijakan-kebijakan yang diambil
oleh pemerintah dari negara-negara yang terjangkit,
termasuk Indonesia, untuk melawan penyebaran tersebut,
dapat berdampak bagi ekonomi Indonesia dan negara
lain dan mengurangi kepercayaan investor, dan oleh
sebab itu akan memberikan dampak negatif secara
material terhadap keadaan keuangan atau hasil usaha
kami. Persepsi bahwa penyebaran virus SARS, flu burung,
Influenza A (HIN1), Ebola atau penyakit menular lainnya
dapat timbul kembali juga dapat menimbulkan dampak
negatif yang material pada keadaan ekonomi negaranegara di Asia, termasuk Indonesia.
Gerakan dan kerusuhan buruh dapat memberikan
dampak negatif bagi bisnis kami
Liberalisasi peraturan yang mengijinkan pembentukan
serikat pekerja, ditambah dengan keadaan perekonomian
yang lemah, telah menyebabkan, dan akan menyebabkan
berlanjutnya gerakan dan keresahan tenaga kerja di
Indonesia. Pada tahun 2000, Pemerintah menerbitkan
peraturan ketenagakerjaan yang mengijinkan tenaga
kerja untuk membentuk serikat pekerja tanpa intervensi
dari pengusaha. Pada bulan Maret 2003, Pemerintah
mengeluarkan undang-undang tenaga kerja, UU No.
13 Tahun 2003 (“UU Tenaga Kerja”), yang, antara lain,
meningkatkan jumlah uang pesangon, uang penghargaan
masa kerja dan uang ganti rugi pada pekerja yang
terkena pemutusan hubungan kerja, dan mengharuskan
pembentukan forum bipartit yang diikuti oleh pemberi
kerja dan pekerja untuk Perusahaan yang memiliki 50
atau lebih pekerja. Untuk menegosiasikan perjanjian kerja
bersama dengan Perusahaan tersebut, keanggotaan serikat
pekerja harus lebih dari 50,0% dari jumlah total pekerja
di Perusahaan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap
keberatan atas keabsahan UU Tenaga Kerja, Mahkamah
Konstitusi menyatakan bahwa UU Tenaga Kerja adalah sah,
kecuali untuk beberapa ketentuan terkait, di antaranya, (i)
hak pemberi kerja untuk menghentikan tenaga kerjanya
yang melakukan pelanggaran serius; (ii) pengenaan sanksi
pidana penjara, atau pengenaan denda terhadap tenaga
kerja yang menghasut atau berpartisipasi dalam mogok
kerja yang tidak sah atau mengajak tenaga kerja lain untuk
berpartisipasi dalam mogok kerja; (iii) persyaratan yang
membolehkan kesepakatan outsourcing atau subkontrak
dengan perjanjian ketenagakerjaan waktu tertentu namun
tidak mencantumkan ketentuan pengalihan perlindungan
hak-hak bagi tenaga kerja; dan (iv) persyaratan dimana
serikat pekerja yang keanggotaannya setidaknya 50% dari
jumlah tenaga kerja (untuk Perusahaan yang memiliki lebih
dari satu serikat pekerja) untuk dapat melakukan negosiasi
dengan pemberi kerja. Pemerintah mengusulkan untuk
mengubah UU Tenaga Kerja dengan cara dimana, menurut
pandangan aktivis tenaga kerja, dapat berakibat pada
menurunnya manfaat pensiun, peningkatan pemakaian
tenaga kerja outsourcing dan larangan serikat tenaga kerja
untuk melakukan mogok kerja. Rancangan perubahan
undang-undang tersebut telah ditunda pembahasannya dan
peraturan Pemerintah mengenai pemutusan hubungan kerja
belum berlaku efektif.
Meskipun kami telah memelihara hubungan baik dengan
karyawan dan serikat buruh kami, kami tidak dapat
memastikan kepada anda bahwa tidak akan terdapat
pemogokan di masa yang akan datang. Setiap kerusuhan
Indosat Ooredoo
127
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
dan gerakan buruh dapat mengganggu bisnis kami dan
dapat memberikan dampak negatif bagi keadaan keuangan
perusahaan-perusahaan Indonesia pada umumnya.
Depresiasi nilai Rupiah dapat memberikan dampak
yang negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil
usaha, dan prospek kami
Salah satu dari penyebab yang paling utama atas
terjadinya krisis ekonomi yang dimulai di Indonesia
di pertengahan tahun 1997 adalah depresiasi dan
ketidakstabilan nilai tukar rupiah, sebagaimana diukur
terhadap mata uang lainnya, seperti dolar AS. Walaupun
Rupiah telah menguat secara tajam dari titik terendah
sekitar Rp17.000 per Dolar AS pada tahun 1998, mata
uang Rupiah dapat saja kembali mengalami ketidakstabilan
di masa mendatang. Selama periode antara 1 Januari
2013 hingga 31 Desember 2015, nilai tukar tengah Rupiah
terhadap berkisar dari titik terendah Rp14.728 per Dolar
AS hingga mencapai titik tertinggi, yaitu Rp9.634 per Dolar
AS. Selama tahun 2015, nilai tukar tengah Rupiah terhadap
Dolar AS yang diumumkan oleh Bank Indonesia berkisar
dari titik terendah sebesar Rp14.728 per Dolar AS hingga
mencapai titik tertinggi, yaitu Rp12.444 per Dolar AS.
Kami tidak dapat memastikan bahwa depresiasi atau
ketidakstabilan Rupiah terhadap mata uang asing, termasuk
Dolar AS tidak akan terjadi lagi. Apabila Rupiah melemah
lebih jauh dari nilai tukar pada tanggal 31 Desember 2015,
kewajiban kami atas hutang dagang, hutang pengadaan
dan hutang pinjaman berdenominasi mata uang asing serta
obligasi kami dalam mata uang asing akan meningkat dalam
Rupiah. Depresiasi atas Rupiah tersebut dapat berakibat
pada bertambahnya kerugian pada nilai tukar valuta asing
dan akan berdampak secara signifikan terhadap pendapatan
lain-lain dan pendapatan bersih kami.
Sebagai tambahan, walaupun Rupiah secara umum bebas
dikonversi dan ditransfer (kecuali bank-bank Indonesia dapat
menolak melakukan transfer Rupiah kepada pihak-pihak di
luar Indonesia yang tidak mempunyai tujuan perdagangan
atau investasi yang jelas), Bank Indonesia, dari waktu
ke waktu, telah melakukan intervensi dalam pasar uang
dalam rangka melanjutkan kebijakannya, baik dengan cara
menjual Rupiah atau membeli Rupiah dengan menggunakan
cadangan mata uang asing. Kami tidak dapat memberikan
kepastian bahwa kebijakan nilai tukar mengambang dari
Bank Indonesia tidak akan berubah, atau bahwa Pemerintah
akan mengambil tindakan lain untuk menstabilkan,
mempertahankan atau menguatkan nilai Rupiah, ataupun
bahwa salah satu tindakan-tindakan ini, apabila dilakukan,
nilai tukar mengambang dapat berakibat pada sangat
meningginya tingkat suku bunga dalam negeri, kurangnya
likuiditas, diawasinya permodalan atau pertukaran valuta
atau tidak diberikannya bantuan dana tambahan oleh para
kreditur multinasional. Hal ini dapat berakibat menurunnya
aktivitas ekonomi, resesi ekonomi, terjadinya cidera janji
dalam pembayaran hutang atau berkurangnya penggunaan
oleh pelanggan kami, dan sebagai dampaknya, kami juga
akan mengalami kesulitan dalam membiayai pengeluaran
barang modal dan dalam menjalankan strategi bisnis kami.
Setiap konsekuensi-konsekuensi tersebut dapat memberikan
dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan
keuangan, hasil usaha dan prospek kami.
Penurunan peringkat kredit Pemerintah atau
Perusahaan-Perusahaan di Indonesia dapat
memberikan dampak negatif bagi bisnis kami
Sejak tahun 1997, beberapa organisasi pemeringkat statistik
yang diakui, termasuk Moody’s, Standard & Poor’s dan
Fitch, menurunkan peringkat hutang negara (sovereign
rating) Indonesia dan peringkat hutang dari berbagai
instrumen kredit Pemerintah dan sejumlah besar bank dan
Perusahaan lainnya di Indonesia. Pada tanggal 14 Maret
2016, hutang jangka panjang negara Indonesia dalam
mata uang asing diberi peringkat “Baa3” oleh Moody’s,
“BB+” oleh Standard & Poor’s, dan “BBB-” oleh Fitch.
Peringkat ini mencerminkan penilaian atas kemampuan
keuangan Pemerintah untuk membayar kewajiban dan
kemampuannya untuk memenuhi komitmen keuangannya
pada saat jatuh tempo.
Meskipun peringkat hutang Indonesia menunjukkan tren
yang positif, kami tidak dapat memastikan bahwa Moody’s,
Standard & Poor’s, Fitch atau organisasi pemeringkat
statistik lainnya tidak akan menurunkan peringkat hutang
Indonesia atau Perusahaan-Perusahaan Indonesia,
termasuk Perusahaan. Setiap penurunan peringkat
tersebut dapat memiliki dampak negatif bagi likuiditas
di pasar uang Indonesia, kemampuan Pemerintah dan
Perusahaan-Perusahaan Indonesia, termasuk Perusahaan,
untuk memperoleh pendanaan tambahan serta tingkat
suku bunga serta ketentuan-ketentuan komersial lainnya
dimana pendanaan tambahan tersedia. Tingkat suku
bunga mengambang atas hutang dalam mata uang
Rupiah kemungkinan juga akan naik. Hal-hal tersebut
dapat menimbulkan dampak material yang negatif
terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil kegiatan
operasional dan prospek kami.
dapat membuahkan hasil yang baik. Perubahan kebijakan
Indosat Ooredoo
128
Laporan Tahunan 2015
Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan
Kami didirikan di Indonesia, dan investor mungkin
tidak dapat melakukan tindakan hukum atau
melaksanakan keputusan terhadap kami di negara
lain, atau untuk memberlakukan putusan pengadilan
asing terhadap kami di Indonesia
Kami adalah perseroan terbatas yang didirikan di
Indonesia, menjalankan usaha dalam kerangka hukum
Indonesia dengan status sebagai Perusahaan modal asing,
dan hampir semua aktiva kami berada di Indonesia. Selain
itu, beberapa Komisaris kami dan hampir seluruh Direktur
kami bertempat tinggal di Indonesia dan sebagian besar
aset dari pihak-pihak tersebut berada di luar Indonesia.
Penasihat hukum Indonesia kami telah menyampaikan
bahwa putusan pengadilan negara lain, tidak dapat
diberlakukan di pengadilan Indonesia. Meskipun demikian,
putusan tersebut dapat dijadikan bukti yang tidak bersifat
final dalam pemeriksaan perkara yang diajukan di
pengadilan Indonesia.
Risiko-risiko yang berkaitan dengan Bisnis
Perusahaan
Kami menjalankan usaha dalam keadaan dimana
hukum dan perundang-undangan telah mengalami
reformasi yang signifikan. Reformasi ini telah
menyebabkan semakin ketatnya persaingan yang
dapat mengakibatkan, antara lain, berkurangnya
marjin dan pendapatan usaha, yang seluruhnya ini
dapat memberikan dampak material yang negatif
bagi kami
Reformasi peraturan di sektor telekomunikasi Indonesia
yang dilakukan oleh Pemerintah sejak tahun 1999
telah mendorong liberalisasi industri telekomunikasi,
termasuk di antaranya kemudahan bagi para pemain
baru untuk masuk ke sektor industri telekomunikasi dan
perubahan struktur persaingan industri telekomunikasi.
Akan tetapi, beberapa tahun terakhir ini, perubahan
peraturan tersebut menjadi sedemikian banyak dan rumit
sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum. Selain
itu, seiring dengan terus berlangsungnya reformasi di
sektor telekomunikasi Indonesia, para pesaing dengan
sumber daya yang mungkin lebih besar dari kami mulai
memasuki sektor telekomunikasi Indonesia dan bersaing
dengan kami dalam menyediakan layanan telekomunikasi.
Sebagai contoh, sejak Januari 2007, Pemerintah, melalui
Kementerian Komunikasi dan Informasi (“Menkominfo”),
telah bertanggung jawab untuk menetapkan petunjuk tarif
untuk layanan interkoneksi. Menkominfo menetapkan tarif
interkoneksi untuk penyelenggara telekomunikasi dominan
berdasarkan data jaringan dan biaya lainnya yang
diajukan oleh penyelenggara telekomunikasi dominan.
Sebaliknya, penyelenggara telekomunikasi yang tidak masuk
dalam klasifikasi penyelenggara dominan dapat hanya
memberitahukan kepada Menkominfo mengenai syarat dan
ketentuan interkoneksi mereka, termasuk tarif, dan dapat
menerapkan syarat dan ketentuan atau tarif tersebut kepada
pelanggan tanpa persetujuan Menkominfo. Perbedaan
perlakuan terhadap penyelenggara telekomunikasi dominan
dan non-dominan dapat menciptakan peluang bagi pemain
baru di bidang industri telekomunikasi, memperbesar
keleluasan bagi mereka dalam menetapkan tarif yang
rendah dan menawarkan harga yang lebih rendah kepada
pelanggannya.
Sebagai tambahan, tarif interkoneksi kami telah menurun
dalam beberapa tahun terakhir, dan kami memperkirakan
penurunan ini akan berlanjut. Penurunan biaya interkoneksi
ini dapat menurunkan pendapatan kami dan juga biaya
trafik antar-operator. Pada tanggal 12 Desember 2011,
Pemerintah, melalui Badan Regulasi Telekomunikasi
Indonesia (“BRTI”), menerbitkan surat No. 262/BRTI/
XII/2011 dimana tarif SMS berubah dari basis “sender
keeps all” kepada skema berbasis biaya, yang berlaku
efektif sejak 1 Juni 2012. Berdasarkan skema berbasis
biaya yang berlaku saat ini, kami mencatat pendapatan
dari tarif interkoneksi yang dibayar oleh operator lain
kapanpun salah satu dari pelanggan kami mengirimkan
SMS kepada penerima di jaringan lain. Apabila salah
satu pelanggan kami mengirimkan SMS kepada seorang
penerima di jaringan lain, kami mencatatkan pendapatan
sebesar tarif SMS yang dikenakan terhadap pelanggan
kami dan akan mencatatkan beban atas tarif interkoneksi
yang dibayarkan kepada operator jaringan lain. Kami
tidak dapat memastikan bahwa Perusahaan dapat
menutup seluruh biaya interkoneksi yang dikeluarkan
oleh Perusahaan, dan sebagai akibatnya, kami dapat
mengalami penurunan pendapatan usaha dari jasa seluler.
Di masa mendatang, Pemerintah akan mengumumkan
atau memberlakukan perubahan peraturan lainnya, seperti
perubahan kebijakan interkoneksi atau tarif yang dapat
memberikan dampak negatif bagi bisnis atau ijin yang kami
miliki saat ini. Pemerintah saat ini sedang berdiskusi dengan
para pemangku kepentingan industri telekomunikasi untuk
peraturan-peraturan baru mengenai penyediaan jaringan,
penyediaan jasa, interkoneksi, tarif retail, pedoman
persaingan, voucher dan distribusi starter pack dan
langkah-langkah untuk mengatasi perkembangan terakhir
pada industri telekomunikasi. Peraturan-peraturan terbaru
diberlakukan pada triwulan kedua 2015.
berdasarkan “biaya” sebagaimana yang dihitung olehnya,
Indosat Ooredoo
129
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Kami tidak dapat memberikan kepastian kepada anda
bahwa kami akan berhasil bersaing dengan para
penyelenggara telekomunikasi dalam negeri maupun
asing atau bahwa pergantian, perubahan atau penafsiran
peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini atau
di kemudian hari oleh Pemerintah tidak akan memberikan
dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan
keuangan, hasil usaha dan prospek kami.
Kami beroperasi di bawah ketidakpastian penegakan
hukum, yang dapat mempengaruhi bisnis dan daya
saing kami
Pada tanggal 18 Januari 2012, Indar Atmanto, mantan
Direktur Utama IM2, dituduh melakukan korupsi oleh
Kejagung. Menurut Kejagung, terdapat kerugian negara
sebesar Rp1.358,3 miliar yang disebabkan oleh adanya
perjanjian antara IM2 dan Perusahaan, terkait dengan
dugaan adanya penggunaan secara ilegal oleh IM2
atas pita frekuensi 2,1 GHz milik Perusahaan. Kemudian,
pada tanggal 24 Februari 2012, Menkominfo menerbitkan
surat No. 65/M.KOMINFO/02/2012 yang menyatakan
bahwa tidak terdapat pelanggaran hukum, kejahatan
yang dilakukan, dan kerugian negara yang ditimbulkan
dari perjanjian antara Perusahaan dan IM2. Lebih lanjut,
Menkominfo juga mengirim surat kepada Kejagung secara
langsung yang menyatakan bahwa baik Perusahaan
maupun IM2 tidak melanggar peraturan apapun dan kerja
sama antara Perusahaan dan IM2 adalah sah berdasarkan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta
merupakan praktek umum dalam industri telekomunikasi.
Selain itu, BRTI juga telah menyatakan kepada publik bahwa
IM2 tidak melanggar undang-undang atau peraturan
apapun yang berlaku. Namun demikian, Kejagung
mengabaikan surat-surat dari Menkominfo tersebut dan,
pada tanggal 30 November 2012, menyebutkan mantan
Direktur Utama Perusahaan sebagai tersangka dan, pada
tanggal 3 Januari 2013, juga menyebutkan IM2 dan
Perusahaan sebagai tersangka korporasi. Pada tanggal 8
Juli 2013, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan
bahwa Indar Atmanto bersalah telah melakukan korupsi
dan menghukum Indar Atmanto dengan pidana penjara
selama empat tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau
tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Lebih lanjut,
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa IM2
bertanggung jawab untuk melakukan restitusi atas kerugian
negara yang disebabkan oleh transaksi tersebut dan
mengenakan denda sebesar Rp1.358,3 miliar. Pada tanggal
11 Juli 2013, Indar Atmanto mengajukan banding terhadap
keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi ke Pengadilan
Tinggi Jakarta Pusat. Pada tanggal 10 Januari 2014,
Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat menegaskan keputusan
Indosat Ooredoo
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dan mengenakan
hukuman yang lebih tinggi berupa pidana penjara selama
delapan tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau
tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Namun
demikian, Pengadilan Tinggi menyatakan bahwa Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi tidak dapat mengenakan denda
kepada IM2 yang, sebagai suatu badan hukum terpisah,
tidak didakwa secara terpisah dalam proses perkara
Kejagung terhadap Indar Atmando, dan membatalkan
keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terkait IM2.
Pada tanggal 23 Januari 2014, Indar Atmanto mengajukan
permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung dan, pada
tanggal 5 Februari 2014 menyampaikan memori kasasi.
Pada tanggal 10 Juli 2014, Mahkamah Agung
mengeluarkan putusan yang menghukum Indar Atmanto
dengan pidana penjara (“Kasus Pidana”) selama delapan
tahun, denda sebesar Rp300 juta dan memerintahkan
IM2 untuk membayar kerugian sebesar Rp1.358,3 juta.
Pada tanggal 16 September 2014, Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan telah melaksanakan eksekusi terhadap
Indar Atmanto berdasarkan putusan Mahkamah Agung.
Menindaklanjuti hal ini, Indar Atmanto telah mengajukan
permohonan Peninjauan Kembali pada tanggal 16 Maret
2015. Selain itu, Mahkamah Agung telah sebaliknya
menegaskan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
(“Kasus Tata Usaha Negara”) yang menyatakan bahwa
Surat Kepala Deputi Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (“BPKP”) Sub-Divisi Investigasi No. SR-1024/
D6/01/2012 tanggal 9 November 2012 tentang Laporan
Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas
Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan
Frekuensi Radio 2,1 GHz (3G) oleh PT Indosat Tbk dan IM2
beserta lampirannya yang dibuat oleh tim BPKP adalah
melanggar hukum dan BPKP diperintahkan untuk mencabut
surat tersebut. Mengingat putusan Kasus Pidana dan Kasus
Tata Usaha Negara bertentangan, maka pada tanggal 16
Maret 2015, BPKP mengajukan Pengajuan Kembali atas
Kasus Tata Usaha Negara untuk membatalkan Putusan
Pengadilan Tata Usaha Negara. Atas Pengajuan Kembali
yang diajukan BPKP, pada tanggal 16 Desember 2015,
Perusahaan menerima Putusan Mahkamah Agung tertanggal
13 Oktober 2015 yang menyatakan bahwa laporan audit
BPKP yang dilaksanakan oleh BPKP adalah sah. Pada
tanggal 4 November 2015, berdasarkan situs resminya,
Mahkamah Agung, telah mengeluarkan Putusan atas Kasus
Pidana yang menolak Peninjauan Kembali yang diajukan
oleh Indar Atmanto. Walaupun demikian, Perusahaan
sedang mempersiapkan untuk mengajukan Peninjauan
Kembali yang kedua atas Kasus Pidana meskipun sampai
dengan saat ini Perusahaan belum menerima putusan resmi
Mahkamah Agung atas Kasus Pidana tersebut.
130
Laporan Tahunan 2015
Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan
Tidak ada kepastian bahwa Kejagung atau badan
Pemerintah manapun tidak akan mengajukan perkara
hukum serupa atau perkara hukum lainnya terhadap
IM2, Perusahaan atau setiap pejabat kami. Lebih lanjut,
Perusahaan tidak dapat memberikan kepastian bahwa
peninjauan kembali yang diajukan oleh Indar Atmanto
akan memenangkan pihaknya. Keputusan pengadilan
yang tidak menguntungkan berkaitan dengan hal ini dapat
mengakibatkan kewajiban pembayaran denda yang sangat
besar untuk mengembalikan kerugian negara sebagaimana
yang dituduhkan. Lebih lanjut, kami memiliki perjanjian
serupa dengan penyelenggara layanan internet lain di
Indonesia dan tidak ada jaminan bahwa kasus-kasus
serupa tidak akan diajukan terhadap kami terkait dengan
perjanjian-perjanjian tersebut. Keputusan yang merugikan
kami dalam kasus ini atau kasus lain yang diajukan
terhadap kami di masa depan dapat berdampak negatif
bagi bisnis, hasil usaha, kondisi keuangan, reputasi dan
daya saing kami.
Kami mungkin tidak mampu untuk membiayai
pengeluaran barang modal yang dibutuhkan untuk
tetap bersaing dalam industri telekomunikasi di
Indonesia.
Penyelenggaraan layanan telekomunikasi bersifat padat
modal. Agar dapat bersaing, kami harus terus melakukan
perluasan, modernisasi dan pembaharuan teknologi
infrastruktur telekomunikasi kami, yang memerlukan investasi
modal dalam jumlah yang besar. Untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013, 2014, dan 2015,
total pengeluaran barang modal konsolidasi aktual kami
mencapai masing-masing Rp9.371,0 miliar, Rp6.838,1 miliar
dan Rp10.058,1 miliar. Untuk tahun 2016, kami berencana
untuk mengalokasikan sekitar Rp6.636,0 miliar (US$481,0
juta) untuk belanja modal.
teknologi kami yang lainnya yang diperlukan agar
dapat tetap bersaing di pasar telekomunikasi Indonesia.
Kegagalan kami untuk melakukan hal tersebut dapat
memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis,
keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.
Kami bergantung pada perjanjian interkoneksi terkait
dengan penggunaan jaringan seluler dan jaringan
telepon tetap milik para pesaing kami
Kami bergantung pada perjanjian interkoneksi terkait
dengan penggunaan jaringan seluler dan jaringan telepon
tetap milik para pesaing kami dan infrastruktur terkait agar
pengoperasian bisnis Perusahaan berhasil. Apabila terjadi
perselisihan mengenai perjanjian interkoneksi, baik yang
disebabkan kegagalan pihak lainnya untuk melaksanakan
kewajiban kontraktual atau karena alasan lainnya, maka
satu atau lebih layanan kami dapat terhambat, terganggu
atau berhenti sama sekali, kualitas layanan kami dapat
menurun, churn pelanggan kami dapat meningkat atau
tarif interkoneksi kami dapat meningkat. Perselisihan
yang melibatkan perjanjian interkoneksi kami saat ini,
dan juga kegagalan kami untuk menandatangani atau
memperbaharui perjanjian interkoneksi dapat memberikan
dampak negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil
usaha dan prospek kami.
Kemampuan kami untuk membiayai pengeluaran barang
modal di masa yang akan datang akan bergantung
pada kinerja operasi kami di masa yang akan datang,
yang bergantung pada keadaan ekonomi, tingkat suku
bunga dan faktor keuangan, bisnis dan faktor-faktor
lainnya, yang berada di luar kekuasaan kami, dan juga
terhadap kemampuan kami untuk memperoleh tambahan
pendanaan eksternal. Kami tidak dapat memastikan bahwa
pendanaan tambahan akan tersedia, atau apabila ada,
dapat diterima secara komersial. Selain itu, kami hanya
dapat mendapatkan pendanaan tambahan sesuai dengan
ketentuan perjanjian hutang kami. Sebagai akibatnya, kami
tidak dapat memastikan bahwa kami akan memiliki sumber
dana yang mencukupi untuk meningkatkan atau memperluas
Kami dapat menjadi subyek pembatasan kepemilikan
asing dalam bidang usaha jasa telekomunikasi
Peraturan Presiden No. 39 Tahun 2014 (“Peraturan Presiden
No. 39/2014”) menetapkan jenis industri dan bidang usaha
dalam mana investasi asing dilarang, dibatasi atau harus
memenuhi persyaratan tertentu sebagaimana diatur oleh
institusi Pemerintah yang terkait (“Daftar Negatif Investasi”).
Industri telekomunikasi adalah salah satu industri yang diatur
dalam Daftar Negatif Investasi, dan oleh karena itu investasi
asing dalam industri telekomunikasi Indonesia tunduk pada
pembatasan dan ketentuan yang berlaku. Daftar Negatif
Investasi dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Penanaman
Modal (“BKPM”). Pembatasan yang berlaku bagi industri
telekomunikasi bergantung pada jenis usaha telekomunikasi
yang dilakukan. Pembatasan yang berbeda berlaku
tergantung pada apakah usaha tersebut terkait dengan
jaringan atau jasa telekomunikasi. Batasan terhadap
kepemilikan saham oleh asing dalam Perusahaan yang
bergerak di bidang usaha jaringan telekomunikasi adalah
maksimum 65%, dan batasan pada kepemilikan saham oleh
asing pada Perusahaan Indonesia yang bergerak dalam
penyediaan jasa telekomunikasi (termasuk jasa konten, jasa
penyedia internet, komunikasi data, dan lain-lain), adalah
maksimum 49,0%. Apabila Perusahaan bergerak di bidang
teknologi infrastruktur telekomunikasi atau memperbaharui
usaha jaringan telekomunikasi yang terintegrasi dengan
Indosat Ooredoo
131
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
jasa telekomunikasi, maka batasan pada kepemilikan
saham oleh asing adalah maksimum 65,0%. Berdasarkan
Pasal 9 dari Peraturan Presiden No. 39/2014, pembatasan
yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 39/2014
tersebut tidak berlaku bagi investasi yang telah disetujui
sebelum berlakunya Peraturan Presiden No. 39/2014 sesuai
dengan persetujuan investasi yang dikeluarkan oleh BKPM
kecuali pembatasan tersebut lebih menguntungkan bagi
investasi. Peraturan Presiden No. 39/2014 tidak mengubah
pembatasan kepemilikan asing di dalam usaha kami.
Pada tanggal 22 Juni 2008, Ooredoo Q.S.C (dahulu dikenal
sebagai Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C.) (“Ooredoo”), melalui
anak perusahaannya, Qatar South East Asia Holding S.P.C.
membeli seluruh saham yang ditempatkan dan disetor dari
masing-masing Indonesia Communications Limited (“ICLM”),
dan Indonesia Communications Pte. Ltd. (“ICLS”) dari Asia
Mobile Holdings Pte.Ltd. (“AMH”), sebuah Perusahaan yang
didirikan di Singapura. Setelah akuisisi ini, perubahan
pengendalian terjadi di Perusahaan dan mewajibkan
Ooredoo untuk melakukan penawaran tender. Sehubungan
dengan penawaran tender, pada tanggal 23 Desember
2008, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia
(“Bapepam-LK”), mengeluarkan surat (i) menyatakan bahwa
Bapepam-LK telah menerima surat dari BKPM tertanggal 19
Desember 2008, dimana BKPM mengkonfirmasikan bahwa
jumlah maksimal kepemilikan saham asing di Perusahaan
adalah 65,0%, dan bahwa kami masih tetap dapat
melakukan kegiatan operasional jaringan seluler dan usaha
jaringan tetap lokal kami dan (ii) memberikan ijin kepada
Ooredoo untuk melakukan penawaran tender. Menyusul
keluarnya surat tersebut, Ooredoo melakukan penawaran
tender untuk membeli hingga 1.314.466.775 Saham Seri B,
mewakili kira-kira 24,19% dari total Saham Seri B yang telah
ditempatkan dan disetor.
Sebagai perseroan terbuka tercatat, kami percaya bahwa
Daftar Negatif Investasi tidak berlaku bagi kami. Pasal 5
dari Peraturan Presiden No. 39/2014 menyatakan bahwa
ketentuan dalam Daftar Negatif Investasi tidak berlaku untuk
investasi tidak langsung atau portofolio melalui pasar modal
domestik. Hingga saat ini, sepengetahuan kami, tidak
ada klarifikasi formal lebih lanjut yang dikeluarkan oleh
pemerintah yang khusus menyatakan jika Daftar Negatif
Investasi berlaku bagi kami. Apabila pihak regulator yang
berwenang menetapkan bahwa kepemilikan asing di
Perusahaan masih melebihi batasan yang ditetapkan dalam
Daftar Negatif Investasi, badan regulator yang berwenang
mungkin melarang kami untuk mengikuti tender atau untuk
memperoleh izin lain atau spektrum tambahan. Apabila
Indosat Ooredoo
hal ini terjadi, usaha, peluang, kondisi keuangan dan hasil
usaha kami menjadi terpengaruh secara negatif.
Kegagalan untuk melanjutkan pengoperasian
jaringan, beberapa sistem utama, dan gateway
menuju jaringan kami atau jaringan para operator
lainnya dapat memberikan dampak yang negatif bagi
bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek
kami
Dalam menyediakan layanan kami, kami sangat bergantung
pada lancarnya pengoperasian jaringan. Misalnya,
Perusahaan bergantung pada akses ke PSTN untuk terminasi
dan sumber panggilan seluler ke dan dari telepon dengan
jaringan tetap, dan sebagian besar dari trafik sambungan
seluler dan sambungan jarak jauh internasional Perusahaan
disalurkan melalui PSTN.
Kami juga bergantung pada beberapa sistem informasi
manajemen atau sistem lainnya yang canggih dalam
hal teknologi, seperti sistem tagihan pelanggan, yang
memungkinkan kami dapat menjalankan kegiatan
operasional kami.
Jaringan kami, yang meliputi sistem informasi, teknologi
informasi dan infrastruktur, dan jaringan para operator
lainnya dengan mana para pelanggan kami berinterkoneksi,
sangat rentan terhadap kerusakan dan gangguan operasi
akibat berbagai hal seperti gempa bumi, kebakaran, banjir,
putusnya aliran listrik, tidak berfungsinya perangkat, cacat
pada software jaringan, gangguan kabel transmisi atau
peristiwa-peristiwa yang serupa. Misalnya, pusat pengendali
telekomunikasi dan fasilitas back-up teknologi informasi
kami sangat berkonsentrasi di kantor pusat dan principal
operating and tape back-up storage facilities terdapat di dua
tempat di Jakarta.
Lebih lanjut, pada bulan April 2014, jaringan internet seluler
dan tetap kami mengalami black-out total selama sekitar
15 jam yang disebabkan oleh kesalahan konfigurasi dalam
backbone IP/MPLS kami. Kami telah melakukan semua
tindakan yang diperlukan untuk menutup kesenjangan pada
keamanan, proses dan keterampilan dari semua sumber
daya yang terkait untuk menghindari hal serupa yang terjadi
di masa yang akan datang, meskipun tidak ada jaminan
bahwa insiden semacam ini tidak terjadi secara tidak
sengaja di masa yang akan datang.
Setiap kegagalan yang mengakibatkan gangguan pada
operasional kami atau penyediaan salah satu layanan,
baik akibat gangguan operasional, bencana alam atau
lainnya, dapat menghambat kami dalam menarik dan
132
Laporan Tahunan 2015
Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan
mempertahankan pelanggan, yang mana hal ini dapat
menyebabkan para pelanggan menjadi sangat tidak puas
dan memberikan dampak negatif bagi bisnis, keadaan
keuangan, hasil usaha dan prospek Perusahaan.
Kegagalan kami untuk tanggap terhadap perubahan
teknologi yang sangat cepat dapat memberikan
dampak negatif bagi bisnis kami
Industri telekomunikasi terbentuk dengan adanya perubahan
teknologi yang sangat cepat dan signifikan. Kami dapat
menghadapi persaingan yang semakin ketat dari segi
teknologi yang saat ini sedang dikembangkan atau yang
mungkin dikembangkan di kemudian hari. Perkembangan
atau penerapan teknologi, layanan atau standar baru atau
alternatif di masa mendatang memerlukan perubahan besar
terhadap model bisnis Perusahaan, pengembangan produk
baru, penyediaan layanan tambahan dan investasi baru
dalam jumlah yang besar. Sebagai contoh, perkembangan
teknologi konvergensi telepon tetap seluler dan konvergensi
telekomunikasi, teknologi informasi dan media. Konvergensi
teknologi tumbuh bersama-sama, yang memungkinkan
Perusahaan Penyedia Telekomunikasi untuk memberikan
layanan campuran dan personal, dapat memberikan
dampak negatif terhadap bisnis kami. Industri telekomunikasi
sedang berada di tengah masa transformasi besar. Segmen
pasar pengguna akhir menjadi lebih beragam dalam
kebutuhan dan keperluannya, mengakibatkan peningkatan
permintaan yang lebih canggih. Sekali dunia dipisahkan
dari media, hiburan dan komunikasi telah terpusat, berbeda,
layanan mandiri memberikan cara untuk peningkatan
permintaan layanan jasa campuran dan personal
yang dikirimkan ke perangkat apapun melalui jaringan
apapun. Untuk mengatasi kebutuhan yang berkembang
dari pengguna, kami memulai program transformasi
yang komprehensif untuk merampingkan operasi dan
meningkatkan posisi yang kompetitif. Strategi dieksekusi
dengan menerapkan arsitektur yang menyebabkan
berkurangnya biaya melalui efisiensi operasional,
dan pertumbuhan pendapatan dengan menciptakan
ketangkasan dalam menyebarkan produk/jasa baru yang
memerlukan usaha. Di sisi lain, jaringan IT dan vendor
telekomunikasi memperluas ke pasar baru atau menawarkan
teknologi baru, kami harus senantiasa mengevaluasi dan
mengevaluasi kembali mana solusi terbaik dan dengan
siapa vendor harus bermitra.Pengembangan produk dan
layanan baru membutuhkan biaya yang tinggi dan dapat
mengakibatkan lahirnya pesaing baru di pasar. Kami
tidak dapat secara akurat memperkirakan bagaimana
perubahan teknologi yang baru muncul dan yang akan ada
di kemudian hari dapat mempengaruhi operasional atau
daya saing layanan kami. Kami tidak dapat memberikan
Indosat Ooredoo
kepastian bahwa teknologi kami tidak akan menjadi usang,
atau tidak akan bersaing dengan teknologi baru di masa
mendatang, atau bahwa kami akan dapat memperoleh
teknologi baru yang diperlukan, dengan ketentuan-ketentuan
yang dapat diterima secara komersial, untuk dapat bersaing
di situasi yang telah berubah. Kegagalan kami untuk
tanggap terhadap perubahan teknologi yang cepat dapat
mempengaruhi usaha, keadaan keuangan, hasil usaha dan
prospek kami secara merugikan.
Pelanggaran keamanan pada jaringan atau teknologi
informasi dapat memiliki efek buruk pada usaha kami
Serangan cyber atau pelanggaran keamanan lain
pada jaringan atau keamanan teknologi informasi
dapat menyebabkan kegagalan terhadap jaringan atau
gangguan terhadap pelayanan kami. Kegagalan atau
gangguan terhadap sistem pendukung bagi pelanggan
tersebut, walaupun untuk jangka waktu terbatas, dapat
mengakibatkan potensi kehilangan pendapatan yang
signifikan dan/atau kehilangan pangsa pasar. Secara
khusus, frekuensi, ruang lingkup dan bahaya potensial
serangan cyber baik yang gagal maupun berhasil telah
meningkat terhadap Perusahaan-Perusahaan untuk beberapa
tahun terakhir. Biaya yang terkait dengan serangan cyber
terhadap kami mencakup insentif mahal yang ditawarkan
kepada pelanggan dan mitra bisnis yang ada saat ini untuk
mempertahankan bisnis mereka, meningkatkan pengeluaran
untuk langkah-langkah keamanan cyber, kehilangan
pendapatan akibat gangguan usaha, litigasi dan kerusakan
terhadap reputasi kami.
Serangan cyber juga dapat mengakibatkan kecurangan atas
layanan kami. Pengguna yang tidak sah dapat memperoleh
akses ke sistem kritikal, data keuangan, data pribadi
pelanggan, dan pelayanan. Risiko ini telah meningkat dalam
beberapa tahun terakhir sebagaimana serangan cyber dan
pelakunya menjadi lebih mutakhir. Selain itu, ketergantungan
tinggi terhadap pihak ketiga untuk pemeliharaan sistem
juga dapat menyebabkan akses ke sistem kritikal tersebut
meskipun kami mengawasi pemeliharaan sistem tersebut.
Akses secara curang kepada sumber pendapatan kritikal atau
sistem penagihan tersebut dapat mengakibatkan kehilangan
pendapatan yang signifikan.
Serangan cyber ini dapat mengeksploitasi kerentanan
sistem yang menyimpan informasi sensitif seperti data
pribadi pelanggan yang dapat diungkapkan atau
disebarluaskan tanpa izin para pelanggan kami. Kejadian
ini juga dapat berdampak negatif kepada kepercayaan
pelanggan dan investor terhadap kami, menghadapkan
kami pada kemungkinan gugatan pertanggungjawaban
dari pelanggan, merusak reputasi kami dan dapat
mengakibatkan kerugian bisnis.
133
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Pemerintah merupakan pemegang saham
mayoritas dari para pesaing utama kami, yaitu PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) dan PT
Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”). Pemerintah
dapat memberikan prioritas pada bisnis Telkom dan
Telkomsel daripada Perusahaan
Per tanggal 31 Desember 2015, Pemerintah memiliki saham
sebanyak 14,29% di Perusahaan, termasuk satu saham Seri
A, yang memiliki hak suara istimewa dan hak veto atas
beberapa hal strategis sebagaimana diatur dalam Anggaran
Dasar Perusahaan, termasuk keputusan untuk pembubaran,
likuidasi dan mengajukan kepailitan, dan memperbolehkan
Pemerintah untuk menominasikan satu Direktur dari Direksi
dan satu Komisaris dari Dewan Komisaris.
Per tanggal 31 Desember 2015, Pemerintah juga memiliki
saham sebanyak 52,55% di Telkom, yang merupakan
pesaing utama kami di sektor jasa telekomunikasi
umum. Per tanggal yang sama, Telkom memiliki saham
sebanyak 65,00% di Telkomsel, salah satu dari dua
pesaing utama kami dalam penyelenggaraan jasa seluler.
Persentase kepemilikan saham Pemerintah di Telkom
jauh lebih besar dibandingkan di Perusahaan. Kami
tidak dapat memberikan kepastian bahwa kebijakankebijakan dan rencana-rencana Pemerintah akan banyak
mendukung bisnis Perusahaan atau bahwa Pemerintah
akan memperlakukan kami sama dengan Telkom dan
Telkomsel ketika memberlakukan keputusan-keputusan
di kemudian hari, atau ketika menggunakan wewenang
regulasinya terhadap industri telekomunikasi Indonesia.
Jika Pemerintah memberikan prioritas kepada kegiatan
usaha Telkom atau Telkomsel daripada Perusahaan, hal ini
dapat menimbulkan dampak negatif bagi usaha, keadaan
keuangan, hasil usaha dan prospek Perusahaan kami.
Kepentingan para pemegang saham pengendali kami
dapat berbeda dengan kepentingan para pemegang
saham lainnya
Per tanggal 31 Desember 2015, Ooredoo Asia Pte. Ltd
(sebelumnya dikenal sebagai Qatar Telecom (Qtel Asia)
Pte. Ltd. (“Ooredoo Asia”)), memiliki sekitar 65,00% saham
yang telah ditempatkan dan disetor kami. Ooredoo Asia
saat ini seluruhnya dimiliki dan dikendalikan oleh Ooredoo,
yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Qatar
dan pihak terkaitnya. Ooredoo Asia dan pemegang saham
pengendalinya dapat menggunakan kendalinya atas bisnis
Perusahaan dan dapat membuat kami mengambil tindakantindakan yang tidak berhubungan dengan, atau dapat
berbenturan dengan, kepentingan terbaik kami ataupun
Indosat Ooredoo
134
para pemegang saham lainnya dari Perusahaan, termasuk
hal-hal yang berkaitan dengan manajemen dan kebijakan
kami. Meskipun orang-orang yang ditunjuk oleh Ooredoo
Asia memegang jabatan baik di dalam Dewan Komisaris
maupun Direksi Perusahaan, kami tidak dapat memberikan
kepastian bahwa pemegang saham pengendali kami akan
menunjuk direktur dan komisaris atau mempengaruhi usaha
kami dengan cara yang menguntungkan para pemegang
saham lainnya.
Kami mengandalkan personil manajemen inti,
dan bisnis kami dapat terkena dampak negatif
apabila tidak mampu mempekerjakan, melatih,
mempertahankan dan memberikan motivasi pada
personil inti
Kami yakin bahwa tim manajemen kami saat ini telah
memberikan kontribusi pengalaman dan keahlian yang
besar dalam pertumbuhan bisnis Perusahaan. Keberhasilan
kami yang berkelanjutan dan kemampuan kami dalam
melaksanakan strategi-strategi bisnis di masa mendatang
sangat bergantung pada upaya-upaya yang dilakukan oleh
personil inti kami. Personil yang terampil di sektor industri
telekomunikasi di Indonesia tidak banyak jumlahnya dan
baik persaingan dan teknologi berubah secara cepat.
Oleh karena itu, persaingan untuk mendapatkan keahlian
tertentu menjadi semakin ketat. Lebih penting, visi baru
kami untuk menjadi Perusahaan Telekomunikasi Digital
Terkemuka di Indonesia memaksa kami untuk bermain di
pasar yang berbeda, menuntut keahlian yang berbeda.
Ketidakmampuan kami dalam mempekerjakan, melatih,
mempertahankan dan memberikan motivasi pada personil
inti dapat memberikan dampak negatif yang material bagi
usaha, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.
Pada tanggal 1 November 2007, KPPU mengeluarkan
putusan terkait investigasi awal yang melibatkan kami dan
delapan Perusahaan telekomunikasi lainnya terkait dugaan
penetapan harga untuk jasa SMS dan pelanggaran Pasal
5 dari Undang-Undang Anti Persaingan Usaha. Pada
tanggal 18 Juni 2008, KPPU menetapkan bahwa Telkom,
Telkomsel, XL, Bakrie Telecom, Mobile-8, dan Smart Telecom
telah secara bersama-sama melanggar Pasal 5 UndangUndang Anti Persaingan Usaha. Mobile-8 mengajukan
banding terhadap putusan ini ke Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat, dimana Telkomsel, XL, Telkom, Indosat, Hutchison,
Bakrie Telecom, Smart Telecom, Natrindo dipanggil
sebagai turut tergugat di dalam persidangan, sedangkan
Telkomsel mengajukan banding di Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan. Pada tanggal 15 April 2015, Pengadilan
Laporan Tahunan 2015
Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan
Negeri Jakarta Pusat telah memanggil pihak – pihak yang
terkait dengan keberatan yang diajukan oleh Mobile-8.
Persidangan ini menggabungkan keberatan – keberatan
lainnya yang diajukan oleh Telkom, XL, Telkomsel, Bakrie
Telekom pada masing-masing domisili Pemohon. Pada
tanggal 27 Mei 2015, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat telah mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa
Pemohon tidak terbukti bersalah atas pelanggaran Pasal 5
Undang-undang Anti Persaingan Usaha. Atas putusan ini,
KPPU mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung. Saat ini,
berdasarkan situs resmi Mahkamah Agung, Mahkamah
Agung telah mengabulkan permohonan kasasi berdasarkan
Putusan Mahkamah Agung No. 9K/Pdt.Sus-KPPU/2016
tanggal 9 Februari 2016, yang menyatakan bahwa
Perusahaan terbukti melakukan praktik kartel sebagaimana
dituduhkan. Namun demikian sampai denagan saat
ini, Perusahaan belum mendapatkan salinan resmi dari
Mahkamah Agung dan Perusahaan tidak mengetahui secara
rinci isi dari putusan tersebut.
Kami terekspos dengan risiko tingkat bunga
Hutang kami mencakup pinjaman-pinjaman bank untuk
membiayai usaha kami. Apabila memungkinkan, kami
berusaha meminimalisir eksposur risiko tingkat bunga kami
dengan mengadakan kontrak swap suka bunga untuk
mengubah tingkat bunga mengambang menjadi tingkat
bunga tetap selama jangka waktu tertentu bagi pinjamanpinjaman kami. Namun demikian, kebijakan lindung nilai
kami mungkin tidak cukup untuk menutup risiko kami terhadap
fluktuasi tingkat bunga dan hal ini dapat berakibat pada
beban bunga yang besar dan dapat mempengaruhi bisnis,
keadaan keuangan dan hasil usaha kami secara negatif.
Kami terekspos dengan risiko counter-party
Kami dapat mengadakan beberapa transaksi dari waktu
ke waktu yang dapat mengekspos kami kepada kredit para
counter-party kami dan kemampuan mereka untuk memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam kontrak mereka dengan kami.
Sebagai contoh, kami dapat menandatangani kesepakatan
swap, yang mengekspos kami pada risiko di mana
para counter-party dapat melakukan wanprestasi dalam
melaksanakan kewajiban mereka berdasarkan perjanjian
yang relevan. Apabila counter-party, termasuk institusi
keuangan, dinyatakan pailit atau menjadi insolven, hal ini
dapat berakibat pada penundaan dalam mendapatkan
dana atau kami harus melakukan likuidasi terhadap posisi
kami, yang dapat mengakibatkan kerugian.
Kami mungkin tidak dapat mengelola risiko
pertukaran valuta asing kami secara sukses
Perubahan nilai tukar mata uang telah mempengaruhi dan
mungkin terus mempengaruhi keadaan keuangan dan hasil
usaha kami, meskipun, kewajiban pembayaran hutang kami
dalam mata uang Dolar AS lebih rendah daripada dalam
mata uang Rupiah. Selain itu, sebagian besar pengeluaran
barang modal kami adalah dalam mata uang Dolar AS dan
kami juga mungkin akan memiliki hutang jangka panjang
lainnya dalam mata uang selain dari Rupiah, termasuk
Dolar AS, untuk membiayai pengeluaran barang modal
tambahan. Walaupun sebagian pendapatan kami juga
dalam mata uang Dolar AS atau yang berhubungan dengan
Dolar AS, namun sebagian besar pendapatan usaha kami
adalah dalam mata uang Rupiah.
Kami melakukan lindung nilai atas sebagian dari risiko
valuta asing kami terutama karena pendapatan usaha
tahunan kami dalam mata uang Dolar AS lebih kecil dari
seluruh biaya operasi kami dalam mata uang Dolar AS,
seperti beban usaha kami dalam Dolar AS dan pembayaran
hutang pokok dan bunga dalam mata uang Dolar AS.
Kami tidak dapat memastikan bahwa kami dapat berhasil
mengelola risiko valuta asing di masa yang akan datang
atau bahwa bisnis, keadaan keuangan atau hasil usaha
kami tidak akan terkena dampak negatif dengan adanya
eksposur terhadap risiko nilai tukar tersebut.
Risiko yang terkait dengan Bisnis Jasa Seluler
Perusahaan
Persaingan dari para pemain lama dan para pemain
baru dalam industri dapat memberikan dampak
negatif bagi bisnis jasa seluler kami, termasuk
munculnya kehadiran bisnis OTT (Over The Top)
dalam industri telekomunikasi.
Persaingan di industri jasa seluler di Indonesia sangat
tinggi. Persaingan di antara para penyedia jasa seluler
di Indonesia didasarkan pada berbagai faktor seperti
harga, kualitas dan cakupan jaringan, ragam layanan,
fitur yang ditawarkan serta pelayanan pelanggan. Bisnis
jasa seluler kami bersaing terutama dengan Telkomsel dan
XL. Beberapa penyelenggara GSM dan CDMA yang lebih
kecil lainnya juga menyediakan jasa seluler di Indonesia,
termasuk Hutchison, Bakrie Telecom dan PT Smartfren
Telecom Tbk. Selain para penyelenggara jasa seluler
yang ada, Menkominfo dapat kembali memberikan izin
penyelenggaraan jasa seluler di kemudian hari, dan pemain
baru tersebut akan bersaing dengan kami. Lebih lanjut,
izin untuk bandwidth tambahan dapat diberikan kepada
penyelenggara jasa seluler yang ada saat ini.
Indosat Ooredoo
135
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Persaingan dalam bisnis jasa seluler juga dapat dipengaruhi
oleh konsolidasi industri. Pada bulan Maret 2010, Smart
Telecom dan Mobile-8 mengumumkan bahwa mereka
melakukan aliansi strategis, berdasarkan mana Mobile-8
(sekarang “Smartfren”) mengakuisisi sejumlah besar saham
dalam Smart Telecom dan kedua Perusahaan setuju untuk
menggunakan logo dan merek “Smartfren”. Penyelenggara
jasa seluler lainnya dapat membentuk aliansi strategis
atau berkonsolidasi di masa mendatang. Dalam beberapa
tahun terakhir, persaingan yang terus berlanjut dari para
pemain lama dan para pemain baru di pasar layanan
seluler telah menyebabkan kampanye harga yang agresif
oleh para penyedia layanan seluler. Penurunan harga untuk
penggunaan jasa seluler juga menyebabkan peningkatan
jumlah pelanggan dan lalu lintas jaringan, mengakibatkan
kemacetan jaringan meningkat di antara operator, yang
mengharuskan kami untuk melakukan pengeluaran modal
untuk terus memperluas jaringan kami.
Pada bulan April 2014, XL menyelesaikan merger dengan
PT Axis Telekom Indonesia (“Axis”, dahulu dikenal sebagai
Natrindo). Merger tersebut memberikan XL alokasi spektrum
frekuensi Axis pada bandwith 1800 MHz dan 2100 MHz dan
basis pelanggan Axis yang ada saat ini dan mengembalikan
kembali spektrum frekuensi pada bandwith 10 MHz dari
2100 MHz kepada Pemerintah Republik Indoensia. Kami
saat ini memiliki izin untuk menggunakan bandwidth 10
Mhz pada frekuensi radio 2.1 Ghz. Kami tidak dapat
memperkirakan dengan akurat dampak terhadap bisnis kami
atas alokasi spektrum frekuensi kepada pesaing kami.
Di samping kompetisi tradisional dari operator-operator
lain, meluasnya penggunaan penyedia layanan over-the
top (“OTT”), seperti SkypeTM, ViberTM dan WhatsAppTM
juga dapat mempengaruhi posisi kompetitif, layanan bisnis
seluler dan hasil kegiatan usaha kami. Akibat layanan
dasar seperti layanan suara dan pesan digantikan oleh
penggunaan OTT yang meluas, kami menghadapi risiko
yang berkaitan dengan fenomena dimana, dengan rencana
data tak terbatas, pengguna dapat mengunduh jumlah yang
tidak terbatas dari data yang mengakibatkan rendahnya
tingkat monetisasi data. Operator sedang memulai
untuk menerapkan strategi untuk menghindari kerugian
pendapatan, misalnya dengan mengganti rencana data
tak terbatas dengan harga basis kuota atau konten harga
berjenjang, dengan paket khusus untuk mengakses konten
yang spesifik.
atau teknologi baru yang lebih menarik, seperti layanan
mobile money, atau konvergensi dari beberapa layanan
telekomunikasi, sehingga mengakibatkan churn rate yang
lebih tinggi, ARPU yang lebih rendah atau mengurangi atau
memperlambat pertumbuhan basis pelanggan seluler kami.
Sementara kami mengharapkan mobile money menjadi
faktor penting dalam pertumbuhan layanan seluler dengan
menciptakan aliran pendapatan baru untuk meningkatkan
atau mempertahankan ARPU dan mengurangi churn rate,
kami tidak dapat menjamin bahwa penilaian kami akan
menjadi akurat. Untuk memberikan layanan mobile money
yang menarik, kami perlu bekerja sama dengan lembagalembaga keuangan dan saluran kemitraan distribusi lainnya
untuk menyediakan cash-in dan cash-out point, serta dengan
pemain dalam industri lain untuk, di antaranya, berbagi
merchant dan infrastruktur. Tidak ada jaminan bahwa kami
akan dapat berhasil melaksanakan strategi untuk mengambil
keuntungan dengan membuka peluang yang disajikan oleh
teknologi baru atau bahwa kami akan mampu menyediakan
paket layanan yang sama atau lebih menarik dibandingkan
dengan pesaing yang baru maupun yang telah ada.
Dikarenakan pasar di sebagian besar wilayah cakupan
yang ada sudah sangat jenuh, operator layanan seluler
memfokuskan diri untuk memperluas cakupan ke wilayah
pedesaan. Meskipun kami berencana untuk memperluas
jangkauan kami ke daerah pedesaan, tidak ada jaminan
bahwa kami akan mampu menyiapkan dukungan
infrastruktur yang diperlukan untuk suatu perluasan cakupan.
Persaingan dari para operator yang menggunakan teknologi
baru, serta dengan operator baru, operator lama yang
hampir melebihi kapasitas dan konsolidasi antar operator
dapat menimbulkan dampak merugikan bagi persaingan,
bisnis jasa seluler, keadaan keuangan, hasil usaha dan
prospek kami.
Kami berharap persaingan dalam bisnis jasa seluler agar
lebih intensif. Penyedia layanan seluler baru dan yang
Banyaknya jaringan seluler dan terbatasnya
ketersediaan spektrum dapat menghambat
peningkatan jumlah pelanggan seluler kami dan
dapat menyebabkan penurunan kualitas layanan
seluler Perusahaan
Kami berniat untuk meneruskan rencana promosi kami
untuk menarik pelanggan dan meningkatkan pemakaian
jaringan kami oleh pelanggan seluler kami. Kami
juga berniat untuk terus mempromosikan layanan data
kami termasuk jasa BlackBerry™ dan layanan wireless
broadband kami. Sebagai akibatnya, kami mungkin akan
mengalami peningkatan kepadatan jaringan, yang dapat
mempengaruhi performa jaringan kami dan merusak
sudah ada dapat menawarkan produk dan paket layanan
reputasi kami di mata pelanggan. Selain itu, pemakaian
Indosat Ooredoo
136
Laporan Tahunan 2015
Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan
seluler yang lebih tinggi di area perkotaan yang padat
mungkin menuntut kami untuk menggunakan teknik rekayasa
frekuensi radio, yang meliputi kombinasi rancangan seluler
makro, mikro dan indoor, untuk mempertahankan kualitas
jaringan seluler kami walaupun terjadi gangguan frekuensi
radio dan pola pemakaian ulang radio frekuensi yang
lebih ketat. Meskipun demikian, apabila jumlah pengguna
seluler kami atau penggunaan layanan suara dan data
kami bertumbuh secara signifikan di area-area dengan
kepadatan yang tinggi, kami tidak dapat menjamin bahwa
usaha-usaha ini akan cukup untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas layanan.
Selain itu, kenaikan aplikasi smartphone yang
mengandalkan layanan data belakangan ini telah
menghasilkan lalu lintas data dan kepadatan jaringan
seluler dalam jumlah besar. Dalam rangka mengatasi
kepadatan jaringan dan meningkatkan kualitas jaringan,
kami mungkin perlu untuk menggabungkan jaringan seluler
dan jaringan tetap dan menyebarkan Wi-Fi hotspot serta
3G900. Kami juga telah diberikan izin untuk menggunakan
900MHz untuk layanan 3G, yang kami harapkan
akan meningkatkan dan memperluas cakupan 3G kami
untuk 3G900. Kami tidak dapat memberikan kepastian
bahwa upaya ini akan cukup untuk mempertahankan
dan meningkatkan kualitas layanan. Untuk memastikan
kelancaran peningkatan jaringan 3G900 dan jalur akses
Wi-Fi kami, kami perlu meningkatkan kapasitas backhaul
kami, terutama untuk fiber. “Long Term Evaluation” diyakini
menjadi teknologi yang lebih baru yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kualitas jaringan,dan di tahun 2015
Indosat telah berhasil meluncurkan 4GPlus, suatu jaringan
4G-LTE dengan tambahan layanan, yaitu antara lain paket
konten digital, free voice, dan peralatan bundiling di 35
kota. Peluncuran 4Gplus dengan harga yang kompetitif
akan menarik orang untuk menggunakan layanan data
yang lebih banyak, namun kenyataannya bahwa kami
memiliki cakupan jaringan yang sangat terbatas bahkan
di kota-kota besar yang akan memberikan kekecewaan
pelanggan seluler kami. Untuk mendukung permintaan
tambahan bagi jaringan kami, kami mungkin dituntut untuk
melakukan pengeluaran barang modal yang signifikan untuk
memperbaiki cakupan jaringan kami. Pengeluaran barang
modal tambahan tersebut, bersama dengan kemungkinan
penurunan jasa seluler kami, dapat berdampak buruk bagi
posisi persaingan kami, bisnis, keadaan keuangan, hasil
usaha dan prospek kami.
Indosat Ooredoo
Pendapatan usaha dan ARPU kami dari layanan
suara dan layanan nirkabel tetap telah menurun dan
tidak ada jaminan bahwa kami akan sukses dalam
memperluas atau meluncurkan produk dan layanan
yang sudah ada atau yang baru untuk mengimbangi
penurunan tersebut
Pendapatan usaha dan ARPU kami dari layanan suara
telah menurun terutama karena pasar yang kompetitif
untuk layanan suara serta perubahan teknologi, khususnya
teknologi baru dalam jaringan, perangkat dan aplikasi
yang telah menyebabkan pergeseran dalam permintaan
untuk pelayanan dasar (layanan suara dan SMS) dalam
industri telekomunikasi. Meskipun permintaan untuk layanan
data seluler telah meningkat, margin dari layanan data
seluler lebih rendah dibandingkan dengan margin dari
penyediaan pelayanan dasar karena pasar yang kompetitif
untuk layanan data seluler. Sebagai bagian dari strategi
kami, kami bermaksud untuk memperkenalkan dan terus
mengembangkan produk dan layanan data seluler untuk
segmen pasar yang lebih dalam dan lebih luas dan
untuk berinvestasi lebih besar pada layanan data seluler
karena kami percaya bahwa layanan data seluler akan
menjadi sumber pertumbuhan pendapatan di masa depan.
Namun, tidak ada jaminan bahwa kami akan sukses
dalam mencapai pertumbuhan layanan data seluler dan
mempertahankan pendapatan dan margin keuntungan kami.
Karena persaingan dan peningkatan popularitas dari
platform mobile seluler, pendapatan nirkabel tetap dan
ARPU kami telah mengalami penurunan dalam beberapa
tahun terakhir dan kami memperkirakan bahwa tren
penurunan ini akan terus berlangsung. Pada tahun 2013,
kami memprakarsai strategi untuk memigrasi platform
nirkabel tetap yang saat ini digunakan pada alokasi
spektrum 800 MHz kami ke platform seluler dan kami
telah mengajukan permohonan kepada Menkominfo untuk
melakukan hal tersebut. Menkominfo telah menyetujui
permohonan kami pada tanggal 10 September 2014.
Keseluruhan proses migrasi telah dilaksanakan dan
diselesaikan di tahun 2015, dengan migrasi konsumen
layanan nirkabel tetap ke layanan seluler telah berhasil
dilaksanakan dan dengan jaringan Indosat CDMA secara
keseluruhan telah ditutup. Namun demikian, kami tidak
dapat memberikan kepastian kami bahwa migrasi tersebut
akan meningkatkan ARPU dari layanan seluler, mengingat
ketatnya persaingan dari penyelenggara seluler lainnya.
137
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Penangguhan terhadap layanan konten oleh
Pemerintah dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap pendapatan dari kegiatan usaha layanan
seluler Perusahaan dan mengakibatkan pengenaan
sanksi terhadap Perusahaan
Kami telah memperoleh pendapatan yang signifikan dari
layanan konten dalam tahun-tahun terakhir. Layanan ini
mencakup penyediaan lagu dan ringtones, wallpaper dan
grafik lain untuk smartphone, pemberian suara dalam
suatu lomba dan poling dan content termasuk ramalan
bintang, ayat Alquran dan peringatan berita. Pada tahun
2011, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (“BRTI”)
meminta Perusahaan-Perusahaan telekomunikasi untuk
menonaktifkan layanan konten dan memberikan suatu
pemberitahuan kepada pengguna mengenai penonaktifan
dengan opsi untuk berlangganan kembali. PerusahaanPerusahaan ini juga diminta untuk berhenti mempromosikan
layanan konten, memberikan ringkasan biaya layanan
konten untuk pengguna, mengembalikan jumlah yang
dibebankan kepada rekening pengguna untuk layanan
konten, dan melaporkan setiap minggu kepada BRTI
mengenai tindakan-tindakan tersebut. Pada tanggal 6
Agustus 2013, Menkominfo mengeluarkan Peraturan
Menkominfo No. 21 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Jasa Penyediaan Konten Pada Jaringan Bergerak Seluler
dan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas
Terbatas, dimana telah tiga kali diubah dengan Peraturan
Menkominfo No. 10 Tahun 2014, No. 24 Tahun 2014 dan
No. 6 Tahun 2015 (“Peraturan Menkominfo 21/2013”),
yang antara lain mewajibkan operator jaringan seperti
Perusahaan dan penyedia konten untuk memperoleh izin
dari Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika
(“DJPPI”) untuk menyelenggarakan layanan konten. Lebih
lanjut, berdasarkan Peraturan Menkominfo 21/2013,
penyelenggara konten SMS premium diwajibkan untuk
memenuhi persyaratan yang lebih ketat yang lebih sulit
untuk dipenuhi dan wajib memperoleh izin prinsip tersebut
paling lambat pada tanggal 6 Agustus 2014. Indosat
mendapat izin prinsip sebagai Penyedia Konten pada
tanggal 3 Juni 2014. Apabila penyedia konten belum
memperoleh izin dalam jangka waktu tersebut, penyedia
konten tidak diperbolehkan untuk melaksanakan usaha
mereka sebagai penyedia konten. Kewenangan untuk
menerbitkan izin kepada penyedia konten sepenuhnya
terdapat pada DJPPI. Akan ada risiko bagi Perusahaan
apabila penyedia konten, yang merupakan rekan dari
Perusahaan, gagal dalam memperoleh izin dikarenakan
konten yang didistribusikan kepada konsumen kami tidak
dapat diimplementasikan. Dengan demikian, kami tidak
mengharapkan pendapatan dari layanan konten untuk
Gangguan terhadap layanan konten kami yang diakibatkan
tindakan BRTI pada tahun 2011 telah mengakibatkan
penurunan yang cukup besar terhadap pendapatan
Perusahaan yang berasal dari layanan ini. Tindakan
yang sama oleh BRTI atau Menkominfo di masa yang
akan datang mungkin dapat mengurangi atau membatasi
pertumbuhan pendapatan Perusahaan dari layanan ini
atau produk terkait atau produk baru lainnya. Lebih lanjut,
Peraturan Menkominfo 21/2013 adalah peraturan baru
dan penerapannya belum menentu. BRTI atau Menkominfo
dapat mengambil tindakan agresif atau penafsiran yang
ketat atas Peraturan Menkominfo 21/2013 yang dapat
mengarah pada gangguan dalam penyediaan produk kami
atau pengenaan denda atau sanksi administratif. Setiap
faktor-faktor tersebut dapat menimbulkan dampak negatif
dan material terhadap hasil kegiatan usaha dan keadaan
keuangan kami. Jika salah satu dari risiko-risiko ini terjadi,
maka hal itu dapat menimbulkan dampak material yang
merugikan terhadap usaha, arus kas, hasil operasional,
keadaan keuangan dan prospek Perusahaan.
kembali ke tingkat sebelum bulan Oktober 2011.
atau laba kami, dimana hal tersebut dapat menimbulkan
dampak negatif dan material terhadap bisnis, keadaan
keuangan, hasil usaha dan prospek kami.
Indosat Ooredoo
Terlepas dari dikeluarkannya dana yang besar untuk
meningkatkan jumlah pelanggan seluler kami, jumlah
pelanggan seluler kami meningkat tanpa diikuti
dengan peningkatan pendapatan usaha kami
Kami telah menggunakan sumber dana yang cukup banyak
untuk mengembangkan dan memperluas jaringan seluler
kami serta untuk meningkatkan jumlah pelanggan seluler
kami. Namun demikian, ketidakpastian atas situasi ekonomi
di Indonesia dan kenaikan harga barang-barang kebutuhan
pokok dapat menurunkan daya beli pelanggan seluler kami.
Jumlah pelanggan seluler kami meningkat dari sekitar 58,5
juta per tanggal 31 Desember 2012, menjadi sekitar 59,6
juta per tanggal 31 Desember 2013, menjadi sekitar 63,2
juta per tanggal 31 Desember 2014, menjadi sekitar 69,7
juta per tanggal 31 Desember 2015. Untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2013, 2014 dan
2015, ARPU kami masing-masing adalah sebesar Rp27.073,
Rp27.515, Rp27.198 dan Rp26.045. Walaupun kami
bermaksud untuk terus menggunakan sumber pendanaan
yang signifikan untuk meningkatkan jumlah pelanggan
seluler kami dan untuk memperluas jaringan seluler kami
untuk mendukung permintaan dari penambahan jumlah
pelanggan seluler, kami tidak dapat menjamin bahwa
pengeluaran tersebut akan diikuti dengan peningkatan
ARPU atau pendapatan usaha Perusahaan. Oleh karena
itu, biaya akuisisi pelanggan kami dan pengeluaran
barang modal yang diperlukan untuk memperluas kapasitas
jaringan kami dapat mengalami peningkatan tanpa
mengakibatkan terjadinya peningkatan pada pendapatan
138
Laporan Tahunan 2015
Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan
Kami mengalami churn rate yang tinggi
Kami mengalami churn rate yang tinggi, sebagaimana
umumnya dialami oleh operator telekomunikasi Indonesia
yang menyelenggarakan jasa seluler pra-bayar. Kami
percaya bahwa churn rate kami yang tinggi disebabkan
oleh fakta bahwa banyak pelanggan pra-bayar kami yang
memiliki lebih dari satu kartu SIM dari berbagai operator
seluler, yang memungkinkan mereka untuk memilih paket
yang termurah. Tingginya churn rates kami dapat berakibat
pada menurunnya pendapatan, yang dapat berdampak
negatif pada bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan
prospek kami. Kami tidak dapat menjamin bahwa churn
rate kami tidak akan meningkat di tahun-tahun mendatang
sebagai akibat dari program promosi agresif yang
diluncurkan oleh operator lain.
Kami bergantung pada ketersediaan infrastuktur
menara telekomunikasi
Kami sangat tergantung pada infrastruktur menara
telekomunikasi kami dan yang lainnya, untuk menyediakan
jaringan GSM, akses nirkabel tetap dan 3G dan jasa
telekomunikasi bergerak seluler dengan memasang pemancar
dan antena penerima dan fasilitas pendukung BTS lainnya
pada menara tersebut. Ketersediaan dan pemasangan
menara telekomunikasi tersebut memerlukan izin dari instansi
berwenang di daerah. Beberapa instansi berwenang di
daerah telah memberlakukan peraturan yang membatasi
jumlah dan lokasi menara telekomunikasi dan mensyaratkan
kewajiban berbagi penggunaan menara di antara berbagai
operator telekomunikasi. Selain itu, pada tanggal 17 Maret
2008, Menkominfo telah mengeluarkan peraturan tentang
penggunaan menara bersama telekomunikasi. Berdasarkan
peraturan tersebut, pendirian menara telekomunikasi
memerlukan izin dari pemerintah yang berwenang dan
pemerintah daerah berhak menentukan wilayah penempatan
dan lokasi dapat dibangunnya menara telekomunikasi
tersebut. Lebih lanjut, suatu peraturan bersama dikeluarkan
oleh Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum,
Menkominfo, serta Kepala BKPM pada 30 Maret 2009,
juga mewajibkan tiap menara yang dibangun dan
digunakan untuk layanan telekomunikasi harus memperoleh
ijin mendirikan menara untuk menunjukkan kepatuhan
pada beberapa spesifikasi teknis. Apabila pemilik menara
tidak memperoleh ijin tersebut, maka pihak berwenang di
daerah berhak untuk menentukan denda yang diberikan
kepada pemilik menara. Selanjutnya, suatu penyelenggara
telekomunikasi yang memiliki menara telekomunikasi
atau pemilik menara wajib memperbolehkan operator
telekomunikasi lainnya untuk menggunakan menara
telekomunikasinya (selain menara yang digunakan sebagai
jaringan utamanya), tanpa diskriminasi apapun.
Indosat Ooredoo
Peraturan ini mewajibkan kami untuk menyesuaikan rencana
pembangunan menara telekomunikasi kami, dan rencana
menyewakan, melakukan relokasi menara telekomunikasi
yang sudah ada dan memperbolehkan operator lainnya
untuk menggunakan menara kami serta melakukan hal-hal
lain yang dapat berdampak pada meningkatnya biaya
pendirian menara telekomunikasi, keterlambatan dalam
konstruksi menara dan gangguan terhadap layanan untuk
pelanggan kami. Apabila kami tidak dapat memenuhi
kewajiban ini atau memenuhi target kapasitas jaringan
untuk menara telekomunikasi kami, kami mungkin dapat
menghadapi hambatan dalam mengembangkan dan
menyediakan jasa GSM seluler, akses nirkabel tetap dan 3G.
Ketergantungan kami terhadap menara telekomunikasi kami
atau pihak lain, digabungkan dengan beban pemasangan
menara telekomunikasi bersama dalam kondisi tertentu, dapat
menyebabkan dampak negatif terhadap daya saing dengan
operator lain. Hal-hal seperti ini dapat mengakibatkan
dampak negatif yang material terhadap kapasitas jaringan
kami, kinerja dan kualitas jaringan dan layanan kami,
reputasi, bisnis, hasil usaha serta prospek Perusahaan.
Kemampuan kami untuk memelihara dan memperluas
jaringan seluler atau menjalankan usaha kami dapat
dipengaruhi oleh gangguan pemasokan dan layanan
dari para pemasok utama kami
Kami bergantung pada beberapa pemasok utama untuk
menyediakan sebagian besar perangkat yang dibutuhkan
untuk memelihara dan memperluas jaringan seluler,
termasuk microwave backbone, dan pada beberapa
pemasok lainnya berkenaan dengan barang-barang
lainnya yang diperlukan untuk menjalankan usaha kami.
Kami mengandalkan perangkat dan barang dan jasa
lainnya dari para pemasok tersebut untuk memelihara dan
mengganti komponen utama dari jaringan seluler dan
untuk menjalankan usaha kami. Apabila kami tidak dapat
memperoleh barang atau jasa yang mencukupi secara tepat
waktu atau berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dapat
diterima secara komersial, atau apabila terjadi kenaikan
harga yang tajam atas barang atau jasa tersebut, hal ini
dapat memberikan dampak negatif bagi kami untuk dapat
memelihara dan memperluas jaringan seluler dan bisnis,
keadaan keuangan, hasil usaha serta prospek Perusahaan.
Kami bergantung pada izin-izin yang kami miliki
untuk menyelenggarakan jasa seluler, dan izin-izin ini
dapat dibatalkan apabila kami tidak dapat memenuhi
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dari izin
tersebut
Kami bergantung pada izin yang dikeluarkan oleh
Menkominfo untuk penyelenggaraan jasa seluler serta
penggunaan alokasi spektrum frekuensi kami. Menkominfo,
139
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, dapat mengubah ketentuan-ketentuan izin
yang kami miliki, atas kebijakannya sendiri. Apabila
kami melanggar syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dari izin-izin tersebut atau tidak mematuhi peraturan yang
berlaku, maka izin-izin kami dapat dicabut. Apabila terjadi
pencabutan atau perubahan yang tidak menguntungkan
terhadap ketentuan-ketentuan izin yang kami miliki, atau
kami tidak dapat memperbaharui izin-izin tersebut dengan
ketentuan-ketentuan yang serupa, maka hal ini dapat
memberikan dampak yang sangat negatif bagi bisnis,
keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek Perusahaan.
sehingga kami dapat menjadi subyek gugatan dari individu
yang menuduh adanya cidera atau hal-hal lainnya, yang
dapat menimbulkan dampak terhadap kegiatan usaha kami.
Risiko yang berkaitan dengan Bisnis Layanan Data
Tetap (“MIDI”)
Peningkatan yang signifikan atas biaya frekuensi
dapat menimbulkan dampak terhadap kegiatan
usaha, kondisi keuangan dan hasil usaha kami
Sejak tanggal 15 Desember 2010, pemerintah telah
mengubah biaya berbasis perhitungan frekuensi menjadi
suatu perhitungan baru yang didasarkan pada lebar
alokasi spektrum yang digunakan oleh para pelaku usaha.
Sebelumnya, kami diwajibkan untuk membayar biaya
frekuensi untuk pita frekuensi 800 MHz, 900 MHz dan
1800 Mhz yang didasari pada jumlah stasiun radio.
Pada tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015, kami membayar
biaya frekuensi masing-masing sejumlah Rp2,1 triliun,
Rp2,5 triliun, Rp2,9 triliun dan Rp3,2 triliun. Sebagai
salah satu pemegang spektrum terbesar di Indonesia,
kami diharapkan untuk terus membayar sejumlah dana
yang besar untuk biaya frekuensi mulai dari sekarang
dan ke depannya. Peningkatan biaya frekuensi di masa
mendatang ini didasarkan pada peningkatan indeks harga
konsumen dan populasi Indonesia. Akibatnya, perubahan
kondisi makroekonomi di Indonesia dapat mengakibatkan
meningkatnya biaya frekuensi yang apabila signifikan dapat
berdampak negatif terhadap bisnis, kondisi keuangan dan
hasil operasional kami.
Dugaan adanya risiko kesehatan sebagai akibat
dari medan elektromagnetik yang ditimbulkan dari
BTS dan peralatan telepon genggam, serta gugatan
hukum dan publikasi mengenai hal tersebut, tanpa
memperhatikan nilainya, dapat mempengaruhi
kegiatan usaha kami
Beberapa spekulasi mengenai risiko terhadap kesehatan
yang diakibatkan oleh medan elektromagnetik dari
BTS dan penggunaan telepon genggam telah timbul di
masyarakat. Kami tidak dapat menjamin bahwa penelitian
di masa mendatang mengenai risiko kesehatan ini tidak
akan menyimpulkan adanya hubungan antara medan
elektromagnetik dan dampak merugikan terhadap kesehatan
Indosat Ooredoo
140
Persaingan layanan MIDI kami meningkat, dan kami
mungkin akan mengalami penurunan marjin dari jasa
tersebut seiring dengan meningkatnya persaingan
Layanan MIDI kami menghadapi persaingan yang semakin
ketat dari para operator baru dan operator yang telah ada,
yang mungkin memiliki basis pelanggan yang lebih banyak
dan sumber dana yang lebih besar dari kami, seperti Telkom,
yang memiliki jangkauan internasional dan regional dan
infrastruktur dalam negeri yang telah berkembang. Selain itu,
para operator seperti XL, PT First Media Tbk (“First Media”)
dan PT Indonesia Comnet Plus (“Icon+”) dan PT NAP Info
Lintas Nusa (“Matrix Cable System”), beberapa di antaranya
yang mempunyai aliansi dengan operator telekomunikasi
asing, bersaing dengan kami di segmen bisnis ini.
Bisnis satelit kami juga menghadapi persaingan yang
semakin ketat seiring dengan diluncurkannya satelit-satelit
baru dan berkemampuan lebih besar dan dengan adanya
beberapa Perusahaan yang memperoleh ijin eksklusif untuk
menyelenggarakan jasa penyiaran di Indonesia. Perjanjian
kapasitas transponder satelit Palapa-C2 dan Palapa D kami
mencakup jangka waktu antara satu sampai lima tahun,
dan kami perkirakan sisa umur produktif satelit tersebut
masing-masing adalah berkisar satu dan enam tahun.
Mengingat adanya satelit-satelit lain yang beroperasi dan
sewa transponder kami yang akan berakhir atau diakhiri dan
adanya persaingan harga yang semakin ketat, maka pihak
penyewa transponder kami kemungkinan akan menggunakan
satelit-satelit lain, dan karenanya dapat memberikan dampak
negatif bagi marjin operasional dan pendapatan usaha kami
dari sektor jasa ini.
Satelit kami memiliki umur produktif yang terbatas
dan dapat rusak atau benar-benar musnah selama
pengoperasiannya. Hilangnya atau menurunnya
kinerja satelit kami, baik yang disebabkan kerusakan
perangkat atau dicabutnya ijin, dapat memberikan
dampak negatif bagi keadaan keuangan, hasil usaha
dan kemampuan untuk menyediakan beberapa
layanan Perusahaan
Satelit Palapa-C2 dan Palapa-D kami mempunyai umur
produktif yang terbatas, saat ini masing-masing diperkirakan
akan berakhir pada bulan Agustus. Saat ini Palapa C-2
Laporan Tahunan 2015
Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan
masih beroperasi dengan bahan bakar yang tersisa dan
akan dirilis dari orbit masing-masing setelah muncul indikator
dan pada April 2020. Beberapa faktor mempengaruhi umur
produktif satelit, di antaranya kualitas dari konstruksi, daya
tahan sistem, subsistem dan komponen, cadangan minyak
on-board, keakuratan dari peluncuran mereka menuju orbit,
risiko badai mikrometeroit, atau bencana alam lain di luar
angkasa, benturan dengan puing orbital, atau cara satelit
tersebut dimonitor dan dioperasikan.
Saat ini kami menggunakan kapasitas transponder satelit
kami sehubungan dengan berbagai aspek dari bisnis kami,
termasuk sewa langsung untuk kapasitas tersebut dan untuk
menyalurkan sambungan jarak jauh internasional dan jasa
seluler kami. Kami memperhatikan, bahwa berdasarkan
faktor-faktor yang diatas, satelit Palapa-D kami dapat
tidak berfungsi sebelum 2020, dan perbaikan di orbit
tidak memungkinkan kecuali perbaikan-perbaikan yang
mungkin dilakukan melalui perangkat lunak dasar (groundbased software) atau operasional. Selanjutnya, Peraturan
International Telecommunications Union menyatakan bahwa
slot satelit yang telah ditentukan sudah dialokasikan untuk
Indonesia, dan Pemerintah berhak menentukan pihak mana
yang akan diberikan ijin untuk menggunakan slot tersebut.
Meskipun kami saat ini memiliki ijin untuk menggunakan
slot satelit yang telah ditentukan, apabila satelit Palapa-D
kami mengalami masalah teknis atau tidak berfungsi,
Pemerintah dapat menyatakan bahwa kami tidak berhasil
memanfaatkan slot yang ada berdasarkan ijin yang
diberikan kepada kami, dan dengan demikian Pemerintah
dapat mencabut ijin kami dan memberikannya kepada
salah satu pesaing kami. Kami tidak dapat memberikan
kepastian bahwa kami akan dapat mempertahankan
penggunaan slot orbit satelit yang ditetapkan dengan cara
yang dianggap baik oleh Pemerintah. Pada tanggal 26
Maret 2014, Menkominfo menyatakan tidak memperpanjang
izin kami untuk menggunakan slot orbit satelit 150.5E.L.
dan atas penggunaan tersebut telah berakhir pada 1
September 2015. Menindaklanjuti keputusan pemerintah.
kami memindahkan satelit Palapa-C2 kami dari 150.5EL ke
146EL dan mengelola satelit tersebut bersama-sama dengan
PT Pasific Satelit Nusantara (“PSN”).
Kami memiliki asuransi in-orbit satelit Palapa-D kami
dengan syarat dan ketentuan yang konsisten dengan
praktik industri. Pada 31 Desember 2015, kami telah
memiliki polis asuransi dengan total nilai pertanggungan
sebesar Rp810,4 miliar, untuk jumlah kerugian keseluruhan
untuk satelit Palapa D kami. Apabila kerusakan atau
kegagalan tersebut mengakibatkan satelit kami tidak layak
Indosat Ooredoo
lagi untuk digunakan, maka kami mungkin akan memilih
untuk menghentikan pengoperasian satelit atau menyewa
kapasitas transponder dari penyelenggara pihak ketiga
daripada membeli satelit baru. Penghentian bisnis satelit
kami dapat meningkatkan biaya operasional yang terkait
dengan penyediaan layanan telekomunikasi lainnya dan
mungkin dapat berdampak negatif terhadap kegiatan
usaha, keadaan keuangan dan hasil usaha kami.
Risiko yang berkaitan dengan Bisnis Jasa
Telekomunikasi Tetap Kami
Masuknya operator telekomunikasi Indonesia
tambahan lainnya sebagai penyelenggara
jasa sambungan jarak jauh internasional dapat
memberikan dampak negatif bagi marjin operasi,
pangsa pasar dan hasil usaha kami dari jasa
telekomunikasi tetap
Telkom, Perusahaan telekomunikasi Indonesia yang telah
lama berdiri dengan sumber-sumber keuangan dan politik
yang kuat, telah memperoleh ijin untuk menyelenggarakan
jasa sambungan jarak jauh internasional dan meluncurkan
layanan komersialnya di tahun 2004. Sebagai akibat dari
masuknya Telkom ke pasar jasa sambungan jarak jauh
internasional, kami kehilangan pangsa pasar dan mengalami
dampak negatif lainnya yang mempengaruhi usaha jasa
telekomunikasi tetap kami. Pada akhir tahun 2006, Telkom
telah menguasai pangsa pasar yang jauh lebih besar dari
kami untuk sektor jasa Sambungan Langsung Internasional
(“SLI”). Selain itu, pada tahun 2009, Pemerintah telah
mengeluarkan izin baru untuk penyelenggaraan jasa
sambungan jarak jauh internasional kepada Bakrie Telekom
dalam upaya untuk mendorong persaingan yang lebih besar
lagi di pasar jasa sambungan jarak jauh internasional.
Operasional dari pemain lama dan munculnya operator baru
ke pasar jasa sambungan jarak jauh internasional, termasuk
jasa penyelenggaraan VoIP yang dilakukan oleh sejumlah
operator, secara berkelanjutan menimbulkan ancaman
persaingan yang signifikan kepada Perusahaan. Kami
tidak dapat memberikan kepastian bahwa dampak negatif
tersebut tidak akan terus berlanjut atau bahwa meningkatnya
persaingan tidak akan terus mengikis pangsa pasar kami
atau memberikan dampak negatif bagi marjin operasi dan
hasil usaha kami untuk jasa telekomunikasi tetap.
141
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Kami menghadapi risiko berkenaan dengan
pembukaan kode akses baru untuk sambungan
jarak jauh
Dalam rangka liberalisasi di sektor jasa Sambungan
Langsung Jarak Jauh (“SLJJ”), Pemerintah telah
mengeluarkan peraturan-peraturan yang mengharuskan
setiap operator jasa SLJJ untuk menyelenggarakan
kode akses tiga digit yang harus digunakan oleh para
pelanggan pada saat mereka melakukan telepon SLJJ.
Pada tahun 2005, Menkominfo mengumumkan bahwa
penggunaan kode akses tiga digit untuk telepon SLJJ akan
dilakukan secara bertahap dalam waktu lima tahun sejak
tanggal tersebut dan akan memberikan kode akses “011”
kepada kami untuk lima kota besar, termasuk Jakarta,
dan mengizinkan kami untuk melakukan perluasan secara
progresif ke semua kode area lainnya dalam waktu lima
tahun. Telkom telah memperoleh “017” sebagai kode
akses SLJJ-nya. Pada bulan Desember 2007, Pemerintah
menerbitkan peraturan baru untuk membuka kode akses
SLJJ di kota pertama di Balikpapan pada bulan April 2008.
Sejak tanggal pelaksanaan tersebut, penduduk Balikpapan
akan dapat memilih untuk menggunakan kode akses “0”,
“011” atau “017” untuk melakukan panggilan jarak jauh.
Pada bulan April 2008, kami dan Telkom sepakat untuk
membuka akses SLJJ dari masing-masing pelanggan kami
di Balikpapan. Penggunaan kode akses SLJJ tersebut di
kota-kota lain akan dilakukan berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh BRTI.
Pengendalian Keuangan dan Operasional
Grup RM & ICFR juga bertanggung jawab membantu
Presiden Direktur & CEO dan Direktur & CFO dalam
mengelola Pengendalian Internal Perusahaan terhadap
Laporan Keuangan, dengan mengembangkan dan
mendokumentasikan seluruh proses dalam mengidentifikasi,
mengukur, dan menilai kecukupan pengendalian untuk
memitigasi risiko salah saji dalam laporan keuangan. Grup
RM & ICFR berkoordinasi dengan semua unit usaha dan
Grup Internal Audit dalam melakukan pengujian terkait.
Grup RM & ICFR berkoordinasi dengan semua unit usaha
untuk melakukan perbaikan atas kelemahan-kelemahan
yang telah diidentifikasikan.
Kesesuaian dengan The Committee of Sponsoring
organizations of the Treadway Commission
Kerangka COSO
Sistem pengendalian Indosat Ooredoo mengacu kepada
unsur-unsur kerangka yang dirancang oleh Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission
(COSO), yaitu Lingkungan Pengendalian, Penilaian
Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi,
Pemantauan, yang diterapkan sebagaimana diperlukan
sesuai pengarahan Direksi dan Komite Audit.
Evaluasi Sistem Pengendalian Internal
Group Risk Management & Internal Control over Financial
Reporting (RMG & ICFR Group) bertanggung jawab
untuk menilai penerapan Sistem Pengendalian Internal
dengan menguji dan mengevaluasi pelaksanaan sistem
pengendalian intern dalam pelaksanaan GCG sesuai
dengan kebijakan perusahaan/peraturan yang berlaku.
Implementasi kode akses SLJJ baru dapat secara potensial
meningkatkan persaingan dengan menawarkan kepada
pelanggan kami lebih banyak pilihan untuk layanan
SLJJ. Selain itu, pembukaan kode akses SLJJ baru tersebut
diharapkan akan berdampak pada peningkatan kompetisi
dan berkurangnya kerjasama di antara operator saat
ini, yang dapat mengakibatkan berkurangnya marjin
dan pendapatan operasional, yang di antaranya dapat
menimbulkan dampak material yang merugikan kepada
kami. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa
kode akses kami akan terus ada atau dapat berhasil
meningkatkan pendapatan Perusahaan dari sektor SLJJ.
Indosat Ooredoo
2. Pengendalian Internal
142
Laporan Tahunan 2015
Proses Perkara Hukum
Proses Perkara Hukum
Dari waktu ke waktu, kami terlibat di dalam proses perkara
hukum berkenaan dengan masalah-masalah yang timbul
dari pelaksanaan bisnis Perusahaan. Saat ini, kami tidak
terlibat, dan belum terlibat di dalam, proses perkara
pengadilan ataupun arbitrase yang menurut kami dapat
memberikan dampak material terhadap kondisi keuangan
atau hasil usaha kami selain dari yang telah diungkapkan di
dalam laporan tahunan ini.
Pada tanggal 5 Mei 2004, Perusahaan menerima
putusan Mahkamah Agung No. 1610K/PDT/2003 yang
memenangkan Primer Koperasi Pegawai Kantor Menteri
Negara Kebudayaan dan Pariwisata (dikenal sebagai
Primkopparseni), berkenaan dengan perselisihan transaksi
valuta asing. Putusan Mahkamah Agung mengharuskan
kami untuk membayar Rp13,7 miliar ditambah 6,0% bunga
per tahun sejak tanggal 16 Februari 1998 sampai dengan
tanggal pelunasan dan pada tanggal 22 Desember 2004,
Perusahaan telah memenuhi putusan dengan melakukan
pembayaran sebesar Rp19,3 miliar kepada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat. Lebih lanjut, pada bulan Januari
2005, kami mengajukan permohonan peninjauan kembali
terhadap putusan Mahkamah Agung. Sampai dengan
tanggal 31 Desember 2015, Mahkamah Agung belum
mengeluarkan putusan untuk peninjauan kembali tersebut.
Pada tanggal 1 November 2007, KPPU mengeluarkan
putusan terkait investigasi awal yang melibatkan kami dan
delapan Perusahaan telekomunikasi lainnya terkait dugaan
penetapan harga untuk jasa SMS dan pelanggaran Pasal
5 dari Undang-Undang Anti Persaingan Usaha. Pada
tanggal 18 Juni 2008, KPPU menetapkan bahwa Telkom,
Telkomsel, XL, Bakrie Telecom, Mobile-8, dan Smart Telecom
telah secara bersama-sama melanggar Pasal 5 UndangUndang Anti Persaingan Usaha. Mobile-8 mengajukan
banding terhadap putusan ini ke Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat, dimana Telkomsel, XL, Telkom, Indosat, Hutchison,
Bakrie Telecom, Smart Telecom, Natrindo dipanggil
sebagai turut tergugat di dalam persidangan, sedangkan
Telkomsel mengajukan banding di Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan. Pada tanggal 15 April 2015, Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat telah memanggil pihak – pihak yang
terkait dengan keberatan yang diajukan oleh Mobile-8.
Persidangan ini menggabungkan keberatan – keberatan
lainnya yang diajukan oleh Telkom, XL, Telkomsel, Bakrie
Telekom pada masing-masing domisili Pemohon. Pada
tanggal 27 Mei 2015, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
Indosat Ooredoo
Pusat telah mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa
Pemohon tidak terbukti bersalah atas pelanggaran Pasal 5
Undang-undang Anti Persaingan Usaha. Atas putusan ini,
KPPU mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung. Saat ini,
berdasarkan situs resmi Mahkamah Agung, Mahkamah
Agung telah mengabulkan permohonan kasasi berdasarkan
Putusan Mahkamah Agung No. 9K/Pdt.Sus-KPPU/2016
tanggal 9 Februari 2016, yang menyatakan bahwa
Perusahaan terbukti melakukan praktik kartel sebagaimana
dituduhkan. Namun demikian sampai dengan saat ini,
Perusahaan belum mendapatkan salinan resmi dari
Mahkamah Agung dan Perusahaan tidak mengetahui secara
rinci isi dari putusan tersebut.
Pada tanggal 18 Januari 2012, Indar Atmanto, mantan
Direktur Utama IM2, dituduh melakukan korupsi oleh
Kejagung. Menurut Kejagung, terdapat kerugian negara
sebesar Rp1.358,3 miliar yang disebabkan oleh adanya
perjanjian antara IM2 dan Perusahaan, terkait dengan
dugaan adanya penggunaan secara ilegal oleh IM2
atas pita frekuensi 2,1 GHz milik Perusahaan. Kemudian,
pada tanggal 24 Februari 2012, Menkominfo menerbitkan
surat No. 65/M.KOMINFO/02/2012 yang menyatakan
bahwa tidak terdapat pelanggaran hukum, kejahatan
yang dilakukan, dan kerugian negara yang ditimbulkan
dari perjanjian antara Perusahaan dan IM2. Lebih lanjut,
Menkominfo juga mengirim surat kepada Kejagung secara
langsung yang menyatakan bahwa baik Perusahaan
maupun IM2 tidak melanggar peraturan apapun dan kerja
sama antara Perusahaan dan IM2 adalah sah berdasarkan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta
merupakan praktek umum dalam industri telekomunikasi.
Selain itu, BRTI juga telah menyatakan kepada publik bahwa
IM2 tidak melanggar undang-undang atau peraturan
apapun yang berlaku. Namun demikian, Kejagung
mengabaikan surat-surat dari Menkominfo tersebut dan,
pada tanggal 30 November 2012, menyebutkan mantan
Direktur Utama Perusahaan sebagai tersangka dan, pada
tanggal 3 Januari 2013, juga menyebutkan IM2 dan
Perusahaan sebagai tersangka korporasi. Pada tanggal 8
Juli 2013, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan
bahwa Indar Atmanto bersalah telah melakukan korupsi
dan menghukum Indar Atmanto dengan pidana penjara
selama empat tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau
tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Lebih lanjut,
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa IM2
bertanggung jawab untuk melakukan restitusi atas kerugian
143
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
negara yang disebabkan oleh transaksi tersebut dan
mengenakan denda sebesar Rp1.358,3 miliar. Pada tanggal
11 Juli 2013, Indar Atmanto mengajukan banding terhadap
keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi ke Pengadilan
Tinggi Jakarta Pusat. Pada tanggal 10 Januari 2014,
Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat menegaskan keputusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dan mengenakan
hukuman yang lebih tinggi berupa pidana penjara selama
delapan tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau
tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Namun
demikian, Pengadilan Tinggi menyatakan bahwa Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi tidak dapat mengenakan denda
kepada IM2 yang, sebagai suatu badan hukum terpisah,
tidak didakwa secara terpisah dalam proses perkara
Kejagung terhadap Indar Atmando, dan membatalkan
keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terkait IM2.
Pada tanggal 23 Januari 2014, Indar Atmanto mengajukan
permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung dan, pada
tanggal 5 Februari 2014 menyampaikan memori kasasi.
Pada tanggal 10 Juli 2014, Mahkamah Agung
mengeluarkan putusan yang menghukum Indar Atmanto
dengan pidana penjara (“Kasus Pidana”) selama delapan
tahun, denda sebesar Rp300 juta dan memerintahkan
IM2 untuk membayar kerugian sebesar Rp1.358,3 juta.
Pada tanggal 16 September 2014, Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan telah melaksanakan eksekusi terhadap
Indar Atmanto berdasarkan putusan Mahkamah Agung.
Menindaklanjuti hal ini, Indar Atmanto telah mengajukan
permohonan Peninjauan Kembali pada tanggal 16 Maret
2015. Selain itu, Mahkamah Agung telah sebaliknya
menegaskan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
(“Kasus Tata Usaha Negara”) yang menyatakan bahwa
Surat Kepala Deputi Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (“BPKP”) Sub-Divisi Investigasi No. SR-1024/
D6/01/2012 tanggal 9 November 2012 tentang Laporan
Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas
Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan
Frekuensi Radio 2,1 GHz (3G) oleh PT Indosat Tbk dan IM2
beserta lampirannya yang dibuat oleh tim BPKP adalah
melanggar hukum dan BPKP diperintahkan untuk mencabut
surat tersebut. Mengingat putusan Kasus Pidana dan Kasus
Tata Usaha Negara bertentangan, maka pada tanggal 16
Maret 2015, BPKP mengajukan Pengajuan Kembali atas
Kasus Tata Usaha Negara untuk membatalkan Putusan
Pengadilan Tata Usaha Negara. Atas Pengajuan Kembali
yang diajukan BPKP, pada tanggal 16 Desember 2015,
Perusahaan menerima Putusan Mahkamah Agung tertanggal
13 Oktober 2015 yang menyatakan bahwa laporan audit
Indosat Ooredoo
144
BPKP yang dilaksanakan oleh BPKP adalah sah. Pada
tanggal 4 November 2015, berdasarkan situs resminya,
Mahkamah Agung, telah mengeluarkan Putusan atas Kasus
Pidana yang menolak Peninjauan Kembali yang diajukan
oleh Indar Atmanto. Walaupun demikian, Perusahaan
sedang mempersiapkan untuk mengajukan Peninjauan
Kembali yang kedua atas Kasus Pidana meskipun sampai
dengan saat ini Perusahaan belum menerima putusan resmi
Mahkamah Agung atas Kasus Pidana tersebut.
Pada tanggal 24 Desember 2008, Perusahaan menerima
Surat Ketetapan dari Direktorat Jendaral Pajak (DJP) yang
menaikkan jumlah kelebihan pembayaran dari Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) Pajak Penghasilan
Badan untuk tahun pajak 2004 sebesar Rp84.650 juta,
dimana jumlah tersebut lebih rendah sebesar Rp41.753
juta dari jumlah yang ditetapkan dalam Surat Ketetapan
sebelumnya yang diterima pada tanggal 4 Juli 2008. Pada
tanggal 21 Januari 2009, Perusahaan mengajukan Surat
Keberatan mengenai perbedaan dalam jumlah SKPLB
untuk tahun pajak 2004. Pada tanggal 2 Februari 2009,
Perusahaan menerima pengembalian pajak dari DJP
sebesar Rp84.650 juta. Sehubungan dengan hal tersebut,
pada tanggal 4 Desember 2009, Pengadilan Pajak
telah membatalkan Surat Ketetapan dari DJP tanggal 24
Desember 2008 di atas. Pada tanggal 17 Maret 2010, DJP
menerbitkan ketetapan yang menguntungkan Perusahaan,
yang memberitahukan bahwa kelebihan bayar pajak untuk
fiskal tahun 2004 seharusnya sebesar Rp126.403 juta
bukanlah Rp84.650 juta, yang mana memberikan hak
kepada Perusahaan untuk mendapatkan pengembalian
dari perbedaan jumlah tersebut, dengan jumlah yang
bernilai Rp41.753 juta. Selanjutnya Perusahaan menerima
pembayaran dari pengembalian kelebihan bayar pajak
sebesar Rp41.753 juta dari DJP pada tanggal 13 April
2010. Pada tanggal 5 Maret 2012, Perusahaan menerima
putusan Pengadilan Pajak yang menyetujui permintaan
dari Perusahaan atas kompensasi bunga yang berkaitan
dengan penerbitan SKPLB tahun pajak 2004 sebesar
Rp60.674 juta. Berdasarkan evaluasi Perusahaan, realisasi
dari pendapatan yang terkait dengan kompensasi
bunga hanya merupakan suatu kemungkinan, dan bukan
sesuatu yang pasti. Oleh karena itu, kompensasi bunga
tidak diakui dalam laporan keuangan Perusahaan. Pada
tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan menerima memori
permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak
kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak
tanggal 5 Maret 2012 yang berkaitan dengan kompensasi
bunga di atas. Pada tanggal 27 Juli 2012, Perusahaan
Laporan Tahunan 2015
Proses Perkara Hukum
mengajukan kontra-memori untuk permohonan Peninjauan
Kembali ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal
6 April 2016, Perusahaan belum menerima putusan dari
Mahkamah Agung atas permohonan tersebut.
Pada tanggal 7 September 2009, Perusahaan menerima
Surat Ketetapan dari DJP yang menolak keberatan
Perusahaan untuk sisa koreksi atas Pajak Penghasilan Badan
tahun 2006. Pada tanggal 2 Desember 2009, Perusahaan
mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak
mengenai koreksi yang tersisa atas pajak penghasilan
badan Perusahaan untuk tahun pajak 2006. Pada tanggal
26 April 2011, Perusahaan menerima salinan putusan
Pengadilan Pajak yang menerima banding Perusahaan
terkait koreksi pajak penghasilan badan tahun 2006 yang
tersisa. Pada tanggal 21 Juni 2011, Perusahaan menerima
pengembalian pajak sebesar Rp82.626 juta. Pada tanggal
22 Agustus 2011, Perusahaan menerima salinan memori
permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak
kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak
tanggal 26 April 2011 untuk Pajak Penghasilan Badan tahun
2006. Pada tanggal 21 September 2011, Perusahaan telah
menyampaikan kontra memori permohonan Peninjauan
Kembali kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 9
Desember 2015, Perusahaan telah menerima putusan
Perkara Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung yang
menolak permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan
DJP dan memenangkan banding Perusahaan.
Pada tanggal 29 Oktober 2010, Perusahaan menerima
putusan dari Pengadilan Pajak yang menerima keberatan
Perusahaan pada Agustus 2008 atas koreksi pajak
penghasilan badan untuk tahun pajak 2005 sebesar
Rp38.155 juta, yang disalinghapuskan dengan jumlah
kurang bayar atas pajak penghasilan pasal 26 Perusahaan
untuk tahun pajak 2008 dan 2009 berdasarkan beberapa
Surat Tagihan Pajak (“STP”) yang diterima Perusahaan pada
tanggal 17 September 2010. Pada tanggal 24 Februari
2011, Perusahaan menerima salinan Memori Permohonan
Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada
Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak tanggal
29 Oktober 2010 untuk Pajak Penghasilan Badan tahun
pajak 2005. Pada tanggal 25 Maret 2011, Perusahaan telah
menyampaikan Kontra Memori Permohonan Peninjauan
Kembali kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 17
Februari 2016, Perusahaan telah menerima putusan Perkara
Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung tertanggal
27 Februari 2014 yang menolak Permintaan Peninjauan
Kembali yang diajukan DJP dan memenangkan Putusan
Banding Perusahaan.
Indosat Ooredoo
Pada tanggal 21 April 2011, Perusahaan menerima
beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”)
dari DJP atas Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) Perusahaan
periode Januari-Desember 2009 sejumlah Rp182.800
juta (termasuk denda), yang dibayarkan pada tanggal
15 Juli 2011. Perusahaan menerima sebagian dari koreksi
tersebut sebesar Rp4.160 juta, yang dibebankan pada
usaha tahun berjalan 2011, sehingga tersisa Rp178,640
juta yang menjadi Keberatan Perusahaan. Pada tanggal
19 Juli 2011, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan
kepada DJP mengenai koreksi PPN Perusahaan periode
Januari-Desember 2009 yang tersisa. Pada tanggal 4
Juni 2012, Perusahaan menerima surat ketetapan dari DJP
yang menolak keberatan Perusahaan dan berdasarkan
pemeriksaan mereka, DJP menambahkan kekurangan
pembayaran kepada Perusahaan untuk periode Januari,
Maret, April, Juni, Agustus-Desember 2009 sejumlah
Rp57.166 juta dan lebih bayar untuk periode Februari, Mei
dan Juli 2009 sejumlah Rp4.027 juta. Pada tanggal 4
Juli 2012, Perusahaan membayar tambahan kurang bayar
sebesar Rp57.166 juta. Pada tanggal 24 dan 31 Agustus
2012, Perusahaan menerima kelebihan pembayaran
masing-masing sejumlah Rp3.839 juta dan Rp188 juta.
Pada tanggal 3 September 2012, Perusahaan mengajukan
surat banding kepada Pengadilan Pajak mengenai
koreksi PPN Perusahaan periode Januari-Desember
2009 sebesar Rp231.779 juta (terdiri dari tagihan awal
sebesar Rp178.640 juta dan ketetapan kurang bayar
PPN Perusahaan sebesar Rp57.166 juta setelah dikurangi
pengembalian lebih bayar PPN sebesar Rp4.027 juta).
Pada tanggal 12, 19 dan 20 Februari 2014, Perusahaan
menerima putusan Pengadilan Pajak yang menerima
banding Perusahaan, namun Pengadilan Pajak mengenakan
secara terpisah PPN kurang bayar sebesar Rp180.930
juta, sehingga Perusahaan berhak atas pengembalian
yang tersisa sebesar Rp50.848 juta. Selama 15-23 April
2014, Perusahaan telah menerima restitusi tersebut. Pada
tanggal 28 Oktober 2014 dan 5 Januari 2015, Perusahaan
menerima Memori Permohonan Peninjauan Kembali
dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas
putusan Pengadilan Pajak tertanggal 16 Oktober 2014
dan 19 Desember 2014 atas SKPKB PPN Perusahaan untuk
periode Januari sampai Maret, Juni dan September 2009.
Pada 21 November dan 30 Januari 2015, Perusahaan
menyampaikan kontra memori untuk permohonan
Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung atas PPN
Perusahaan untuk periode Januari sampai dengan Maret,
Juni dan September 2009. Per 6 April 2016, Perusahaan
belum menerima putusan apapun dari Mahkamah Agung
melalui Pengadilan Pajak atas memori Peninjauan Kembali.
145
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Pada tanggal 21 April 2011, Perusahaan juga telah
menerima SKPLB dari DJP untuk Pajak Penghasilan Badan
Perusahaan tahun pajak 2009 sebesar Rp29.272 juta,
dimana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh
Perusahaan dalam laporan keuangannya sebesar Rp95.677
juta, sehingga tersisa Rp66.405 juta. Perusahaan menerima
sebagian dari koreksi tersebut sebesar Rp836 juta, yang
dibebankan pada usaha tahun berjalan 2011. Pada tanggal
31 Mei 2011, Perusahaan menerima pengembalian pajak
sebesar Rp23.695 juta setelah dikurangi dengan koreksi
PPN untuk periode Januari-Desember 2009 yang diterima
Perusahaan. Pada tanggal 20 Juli 2011, Perusahaan
mengajukan Surat Keberatan kepada Kantor Pajak terkait
koreksi Pajak Penghasilan badan Perusahaan tahun pajak
2009 yang tersisa. Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan
menerima Surat Ketetapan dari DJP yang menolak keberatan
Perusahaan. Pada tanggal 21 September 2012, Perusahaan
mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak terkait
keberatan Perusahaan atas koreksi pajak penghasilan
badan tahun pajak 2009. Pada tanggal 10 November
2015, Perusahaan telah menerima Putusan Pengadilan Pajak
tertanggal 27 Oktober 2015 yang memenangkan banding
Perusahaan. Sementara itu, pada 25 Januari 2016, DJP
mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung
dan pada 21 Maret 2016 Perusahaan mengirimkan Surat
Bantahan (Kontra Memori) atas Peninjauan Kembali tersebut.
Pada tanggal 6 April 2016, Perusahaan belum menerima
putusan apapun dari Mahkamah Agung sehubungan
dengan Surat Bantahan tersebut.
Pada tanggal 3 Juli 2012, Perusahaan juga menerima
SKPLB dari DJP atas PPN Perusahaan periode Maret 2010
sebesar Rp28.545 juta, dimana jumlah tersebut lebih rendah
dari yang diakui oleh Perusahaan dalam SPT sejumlah
Rp37.153 juta, dan beberapa SKPKB atas PPN Perusahaan
periode Januari, Februari dan April-Desember 2010 sejumlah
Rp98.011 juta (termasuk denda). Pada tanggal 2 Agustus
2012, Perusahaan membayar kekurangan pembayaran atas
PPN Perusahaan sebesar Rp98.011 juta. Pada tanggal 24
Agustus 2012, Perusahaan menerima kelebihan pembayaran
atas PPN Perusahaan sebesar Rp28.545 juta dari DJP. Pada
tanggal 1 dan 2 Oktober 2012, Perusahaan mengajukan
surat keberatan kepada Kantor Pajak terkait SKPLB dan
beberapa SKPKB PPN Perusahaan periode Januari-Desember
2010 sejumlah Rp106.619 juta. Sampai dengan tanggal 6
April 2016, Perseroan belum mendapat informasi apapun
mengenai apakah DJP mengajukan permohonan Peninjauan
Kembali atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut.
Indosat Ooredoo
146
Pada tanggal 17 dan 26 September 2013, Perusahaan
menerima surat keputusan dari DJP yang menolak
keberatan Perusahaan dan DJP menambahkan kekurangan
pembayaran kepada Perusahaan untuk periode JanuariDesember 2010 sejumlah Rp93.167 juta, yang dibayarkan
pada tanggal 16 dan 25 Oktober 2013. Pada tanggal 10
Desember 2013, Perusahaan mengajukan Surat Banding
kepada Pengadilan Pajak mengenai koreksi PPN Perusahaan
periode Januari-Desember 2010 sebesar Rp199,786 juta.
Pada tanggal 2 April 2015, Perusahaan telah menerima
Putusan Pengadilan Pajak yang menerima sebagian
keberatan Perusahaan untuk periode Januari-Juni 2010,
namun Perusahaan juga dibebankan kurang bayar PPN
terpisah sebesar Rp45.681 juta, sehingga meninggalkan
sisa Rp73.666 juta yang mana memenuhi syarat untuk
restitusi. Pada tanggal 30 April 2015, Perusahaan telah
menerima Putusan Pengadilan Pajak tertanggal 16
April 2015 terkait periode PPN Juli – September 2010
dan pada tanggal 5 Mei 2015, Perusahaan menerima
Putusan Pengadilan Pajak tertanggal 16 April 2015 terkait
periode PPN Oktober – Desember 2010, yang mana telah
menerima banding yang diajukan Perusahaan. Walaupun
demikian, Pengadilan Pajak membebankan secara terpisah
atas kurang bayar PPN sebesar Rp96.709 juta untuk
periode Januari – Desember 2010. Perusahaan menerima
koreksi yang disampaikan oleh Pengadilan Pajak dan
membebankan hal tersebut kepada beban operasional
tahun 2015. Pada tanggal 18 Februari 2016, selama periode
7 Mei sampai dengan 12 Juni 2015, Perseroan menerima
restitusi sebesar Rp103.07 juta. Pada tanggal 6 April 2016,
Perusahaan belum menerima surat Peninjauan Kembali yang
diajukan oleh DJP untuk Mahkamah Agung.
Pada tanggal 26 Juni 2013, Perusahaan menerima
SKPLB dari DJP untuk pajak penghasilan badan Perusahaan
tahun pajak 2011 sebesar Rp97.600 juta, yang diterima
Perusahaan pada tanggal 14 Agustus 2013. Berdasarkan
SKPLB ini, Kantor Pajak juga membuat dua koreksi sejumlah
Rp409.921 juta, yang mengurangi akumulasi rugi pajak
pada tanggal 31 Desember 2011. Pada tanggal 23
September 2013, Perusahaan mengajukan surat keberatan
kepada Kantor Pajak terkait dua koreksi sejumlah Rp409.921
juta. Namun, pada tanggal 16 Oktober 2013, Perusahaan
mengajukan surat untuk membatalkan permohonan
keberatan atas satu koreksi sebesar Rp165.944 juta. Pada
tanggal 2 September 2014, Perusahaan menerima Surat
Keputusan dari DJP yang menyetujui kelebihan pembayaran
Laporan Tahunan 2015
Proses Perkara Hukum
Perusahaan sejumlah Rp97.600 juta dan mengkoreksi
jumlah penghasilan kena pajak dari kerugian pajak sebesar
Rp266.924 juta menjadi Penghasilan Kena Pajak sebesar
Rp74.652 juta. Di bulan Desember 2014, Perusahaan
mengambil keputusan menerima koreksi sebesar Rp175.632
juta khusus terkait biaya promosi. Sehingga Perusahaan
mengakui biaya sebesar Rp43.908 juta di operasional
2014 sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilanditangguhkan”.
Pada tanggal 20 November 2014, Perusahaan
menerima SKPKB dari DJP atas Pajak Penghasilan badan
2012 Perusahaan sebesar Rp131.894 juta dan menerima
pengembalian pada tanggal 20 Januari 2015. Perusahaan
menerima beberapa koreksi sebesar Rp5.826 juta dan
mengajukan surat keberatan ke Kantor Pajak pada tanggal
18 Februari 2015 sebesar Rp331.499 juta. Pada tanggal
17 Februari 2016, Perusahaan menerima Surat Ketetapan
atas Keberatan tertanggal 10 Februari 2016 yang menolak
seluruh Permohonan Keberatan yang diajukan Perusahaan.
Perusahaan berencana mengajukan Surat Permohonan
Banding ke Pengadilan Pajak.
Pada tanggal 26 Juni 2013, Perusahaan menerima
beberapa SKPKB dari DJP atas PPN sejumlah Rp133.160
juta (termasuk denda) untuk periode Januari-Desember
2011, yang dibayarkan pada tanggal 24 Juli 2013.
Perusahaan menerima sebagian koreksi atas PPN
sejumlah Rp2.069 juta, yang dibebankan pada usaha
tahun berjalan 2013. Pada tanggal 23 September 2013,
Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor
Pajak mengenai koreksi PPN Perusahaan periode JanuariDesember 2011 yang tersisa. Pada tanggal 21 dan 25
Agustus dan 2, 4 dan 12 September 2014, Perusahaan
menerima Surat Keputusan dari Kantor Pajak yang
menolak keberatan Perusahaan dan mengenakan penalti
untuk periode Juli-Desember 2011 sebesar Rp1.962 juta.
Pada 20 November 2014, Perusahaan mengajukan Surat
Permohonan Banding ke Pengadilan Pajak sehubungan
dengan koreksi PPN Perusahaan untuk periode JanuariDesember 2011 sebesar Rp119.344 juta. Sampai tanggal 6
April 2016, Perusahaan belum menerima putusan apapun
dari Pengadilan Pajak atas Surat Banding tersebut.
Indosat Ooredoo
Pada tanggal 4 September 2013, Perusahaan menerima
beberapa SKPKB dari DJP untuk PPN Perusahaan periode
Januari-Desember 2012 sejumlah Rp148.161 juta (termasuk
denda), yang dibayarkan pada tanggal 3 Oktober 2013.
Pada tanggal 29 November 2013, Perusahaan mengajukan
surat keberatan kepada Kantor Pajak mengenai PPN
Perusahaan periode Januari-Desember 2012 sejumlah
Rp148.161 juta. Pada tanggal 21 dan 27 Agustus dan 1
September 2014, Perusahaan menerima surat keputusan dari
Kantor Pajak yang menolak semua keberatan Perusahaan.
Pada 20 November 2014, Perusahaan mengajukan Surat
Permohonan Banding ke Pengadilan Pajak sehubungan
dengan koreksi PPN Perusahaan untuk periode JanuariDesember 2012 sebesar Rp148.161 juta. Sampai tanggal 6
April 2016, Perusahaan belum menerima keputusan apapun
dari Pengadilan Pajak atas surat banding tersebut.
Pada tanggal 27 Desember 2013, Perusahaan menerima
SKPKB atas Pajak Penghasilan Badan dari DJP untuk tahun
pajak 2007 dan 2008 masing-masing sebesar Rp110.413
juta dan Rp97.132 juta (termasuk denda), yang dibayarkan
Perusahaan pada tanggal 24 Januari 2014. Pada tanggal
20 Maret 2014, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan
kepada DJP terkait koreksi kurang bayar tersebut. Pada
tanggal 17 dan 19 Maret 2015, Perusahaan menerima Surat
Keputusan DJP yang menolak keberatan Perusahaan untuk
tahun 2007 dan 2008. Perusahaan sedang dalam proses
hukum di Pengadilan Pajak terhadap Surat Ketetapan ini.
Pada 29 Maret 2016, Perseroan telah menyampaikan dan
membacakan Pernyataan Penutup (Closing Statement) di
Pengadilan Pajak.
Pada tanggal 20 November 2014, Perusahaan menerima
SKPKB atas Pajak Penghasilan Pasal 26 dari DJP untuk
tahun pajak 2012 sebesar Rp313.769 (termasuk denda).
Perusahaan memutuskan untuk tidak membayar atas kurang
bayar tersebut dan mengajukan keberatan kepada DJP
pada tanggal 18 Februari 2015. Pada tanggal 5 Januari
2016, Perusahaan menerima Surat Keputusan Keberatan
dari DJP tertanggal 10 Februari 2016 yang menolak
Permohonan Keberatan yang diajukan Perusahaan.
Perusahaan telah mengajukan Surat Permohanan Banding
pada tanggal 1 April 2016.
147
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Pada tanggal 7 November 2015, Perusahaan menerima
SKPLB dari DJP untuk PPN Perusahaan periode Januari 2014
sebesar Rp5.057 juta, yang mana jumlah tersebut lebih
rendah dari yang diakui oleh Perusahaan, dan SKPKB untuk
PPN Perusahaan periode Februari sampai Juni 2014 sebesar
Rp14.517 juta (termasuk denda). Pada tanggal 4 Desember
2015, Perseroan telah melunasi kurang bayar tersebut
sebesar Rp14.517 juta. Pada tanggal 15 Januari 2016,
Perusahaan menerima pengembalian kelebihan pembayaran
pajak sebesar Rp5.057 juta dari DJP. Pada tanggal 5
Februari 2016, Perseroan mengajukan Surat Keberatan DJP
terkait SKPLB dan SKPKB untuk PPN Perusahaan periode
Januari sampai Juni sebesar Rp29.331 juta. Sampai tanggal
6 April 2016, Perusahaan belum menerima keputusan
apapun dari DJP atas Surat Keberatan tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan menerima
SKPLB dari DJP untuk PPN Perusahaan periode Mei 2013
sebesar Rp12.444 juta yang mana jumlah tersebut lebih
rendah dari yang diakui oleh Perusahaan. Pada tanggal
4 Januari 2016, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP
atas untuk PPN Perusahaan periode Februari dan April
2013 sebesar Rp12.747 juta dan Rp24.371 juta, yang
mana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh
Perusahaan. Pada tanggal 13 Januari 2016, Perusahaan
menerima SKPLB dari DJP atas untuk Pajak Pertambahan
Nilai Perusahaan periode Desember 2013 sebesar Rp82.915
juta yang mana jumlah tersebut lebih rendah dari yang
diakui oleh Perusahaan. Pada tanggal 3 Februari, 2016,
Perusahaan menerima pengembalian kelebihan pembayaran
pajak sebesar Rp12.747 juta, Rp24.371 juta dan Rp12.443
juta untuk PPN Perusahaan tahun 2013 masa Februari, April
dan Mei 2013. Pada tanggal 22 Februari 2016, Perusahaan
menerima pengembalian dana lebih bayar pajak sebesar
Rp82.915 juta untuk PPN Perusahaan masa Desember
2013. pada tanggal 15 Maret 2016, Perusahaan menerima
pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar
Rp26.278 juta, untuk PPN Perusahaan masa Maret 2013.
Pada tanggal 22 Maret 2016, Perusahaan mengajukan
Surat Keberatan kepada Kantor Pajak mengenai SKPLB PPN
Perusahaan untuk masa Mei 2013 sebesar Rp22.468 juta.
Pada tanggal 29 Maret 2016 Perusahaan mengajukan Surat
Keberatan kepada Kantor Pajak mengenai surat SKPLB PPN
Perusahaan untuk masa Februari dan April 2013 sebesar
Rp18.499 juta dan Rp30.891 juta. Sampai dengan tanggal
6 April 2016, Perusahaan belum menerima keputusan
apapun dari DJP.
Indosat Ooredoo
148
Kami tidak terlibat dalam perkara-perkara material lainnya,
termasuk perkara perdata, pidana, kepailitan, tata usaha
negara atau arbitrase di Badan Arbitrase Nasional
Indonesia ataupun perkara perburuhan di Pengadilan
Hubungan Industrial yang dapat mempengaruhi kinerja
Perusahaan secara material.
Kode Etik
Indosat Ooredoo telah menetapkan pedoman Kode Etik
yang menjabarkan secara ringkas prinsip-prinsip perilaku
yang wajib ditaati semua anggota Komisaris, Direksi serta
karyawan. Semua karyawan dan manajemen, termasuk
Dewan Komisaris dan Direksi, diharapkan mematuhi Kode
Etik tersebut.
Penerapan Kode Etik
Kode Etik Perusahaan terakhir diperbaharui dan diterbitkan
pada tanggal 26 November 2015 oleh Direksi dan Dewan
komisaris. Kode Etik telah dipublikasikan di situs
www.indosatooredoo.com agar dapat diakses publik.
Berdasarkan Kode Etik, semua kegiatan usaha harus
dilaksanakan dengan integritas dan sesuai dengan semua
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya,
Kode Etik melarang keras benturan kepentingan, menerima
tanda terima kasih, korupsi, perdagangan orang dalam
(insider trading), dan perilaku ilegal atau tidak etis.
Setiap karyawan harus menandatangani pernyataan yang
menyatakan telah membaca dan mengerti Kode Etik.
Karyawan harus mengkonfirmasi ulang pernyataan ini
secara periodik melalui intranet Perusahaan.
Budaya Perusahaan
Karyawan Indosat Ooredoo diharapkan menerapkan kelima
nilai baru kami, yaitu:
1. Terpercaya: Berfikir positif, konsisten dalam perkataan
dan perbuatan yang terpuji serta dapat diandalkan.
2. Peduli: Menunjukkan perhatian, menghargai serta
melayani dengan sepenuh hati.
3. Tekad Menjadi yang Terbaik: Semangat mencapai
keunggulan dengan melakukan perbaikan dan
penyempurnaan berkesinambungan.
4. Cepat: Sigap dalam memecahkan masalah, mengambil
keputusan, bertindak dan beradaptasi.
5. Berjiwa Muda: Enerjik, dinamis dan berani menjadi
penggerak perubahan.
Laporan Tahunan 2015
Proses Perkara Hukum & Kebijakan Whistleblower
Selain itu, Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Indosat
Ooredoo diharapkan memahami dan mematuhi kebijakan
yang dijabarkan dalam Kode Etik. Direktur atau karyawan
yang terbukti melanggar Kode Etik akan dikenakan
tindakan disiplin yang layak, sampai dengan dan termasuk
pemutusan hubungan kerja. Dengan demikian diharapkan
bahwa Kode Etik akan diperkuat sebagai bagian dari
budaya Perusahaan di Indosat Ooredoo.
Kebijakan Whistleblower
Penyampaian Laporan Pelanggaran
Keluhan dapat disampaikan melalui email kepada
[email protected], infoGCG@
indosatooredoo.com, atau dengan surat kepada Komite
Audit di Gedung Indosat Ooredoo lantai 3, Jl. Medan
Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110. Prosedur rinci untuk
menyampaikan keluhan dapat dibaca di situs internet kami
www.indosatooredoo.com.
Perlindungan bagi Whistleblower
Kebijakan Whistleblower kami melindungi pihak-pihak
eksternal maupun internal yang bermaksud menyampaikan
keprihatinan atau keluhan kepada Komite Audit terkait
dengan ketidak-layakan atau ketidak-akuratan laporan
keuangan Perusahaan, press release atau keterbukaan
informasi kepada publik, akuntansi, pengendalian internal,
audit dan bidang-bidang material lainnya.
Penanganan Pengaduan dan Pihak Pengelola
Tergantung dari hasil penelaahan dan dengan persetujuan
dari Komite Audit dan Management berdasarkan kasus per
kasus, Internal Audit adalah divisi yang umumnya ditunjuk
oleh Komite Audit dan Manajemen untuk melaksanakan
investigasi atas keluhan-keluhan tersebut, dan whistleblower
akan mendapatkan kesempatan untuk menerima informasi
mengenai tindak lanjut. Jika terbukti terjadi pelanggaran,
maka tim Industrial Relations akan menanganinya sesuai
dengan peraturan Sumber Daya Manusia atau, jika
diperlukan, dengan solusi hukum.
Jumlah Pengaduan
Melalui jalur pelaporan whistleblower di Indosat Ooredoo,
20 pelaporan diterima dan ditindaklanjuti pada tahun 2015.
Indosat Ooredoo
Penyampaian Informasi
Indosat Ooredoo secara terbuka mengungkapkan informasi
material melalui paparan publik, berbagai saluran
komunikasi dan komunikasi internal. Pada tahun 2015
Indosat Ooredoo aktif menyampaikan informasi kepada
para pemangku kepentingan melalui berbagai media.
Untuk memastikan agar investor, pemegang saham, dan
publik selalu mengetahui kinerja dan kegiatan Perusahaan,
kami mengkomunikasikan informasi melalui berbagai
saluran, termasuk situs internet kami www.indosatooredoo.
com, lembar data, buletin triwulanan bagi investor,
pengumuman Perusahaan, surat, direct call, rapat interaktif
dan konferensi pers.
Grup Head Investor Relations dan Corporate Secretary
kami, yang bertanggung jawab kepada Direktur & CFO,
senantiasa proaktif menyampaikan informasi kepada
komunitas keuangan, sesuai dengan reputasi kami dalam
hal transparansi dan keterbukaan informasi. Setelah
menyampaikan laporan keuangan triwulanan kepada
Otoritas Jasa Keuangan, kami mengadakan konferensi
telepon dengan analis, investor dan lain-lain untuk
mendiskusikan kinerja Perusahaan dan industri pada
umumnya, dengan sesi tanya jawab. Konferensi telepon
ini direkam dan dapat diakses dengan mudah dalam
situs internet Perusahaan oleh para pemegang saham dan
investor yang tidak hadir dalam konferensi. Perusahaan juga
mengadakan konferensi telepon terkait laporan keuangan
triwulanan dengan analis dan investor, dan menghadiri
rapat dan konferensi investor di beberapa kota pusat
keuangan, termasuk di luar negeri.
Kami juga memantau dan mengkomunikasikan secara
teratur peringkat hutang dan peringkat Perusahaan
kepada investor dan publik melalui publikasi harian dan
situs internet kami. Informasi mengenai peringkat per 31
Desember 2015 dapat dilihat pada bagian Saham dan
Obligasi dalam Laporan Tahunan ini.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Perusahaan, kami dapat
dihubungi di:
Group Investor Relations and Corporate Secretary
PT Indosat Tbk
Tel :62-21 3000 3001 ext. 2615
Fax :62-21 3000 3002
Atau kunjungi website kami di www.indosatooredoo.com.
149
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Laporan Komite Audit
Pada tanggal 28 Januari 2015, Rinaldi Firmansyah diangkat
sebagai Komisaris Independen dan anggota Komite,
menggantikan Chris Kanter. Beliau mengundurkan diri pada
tanggal 7 Mei 2015, menyebabkan anggota Komite hanya
3 (tiga) orang.
Latar Belakang
Komite Audit (Komite) adalah komite yang dibentuk
oleh dan melapor ke Dewan Komisaris PT Indosat Tbk.
(Perusahaan), berperan membantu Dewan Komisaris dalam
menjalankan fungsi pengawasannya.
Pada tanggal 8 Juli 2015, Dewan Komisaris menunjuk Elisa
Lumbantoruan, Komisaris Independen yang baru diangkat,
menggantikan Rinaldi Firmansyah sebagai anggota Komite.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (sebelumnya
bernama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam–LK), tugas utama Komite adalah
mengawasi pemaparan kewajaran laporan keuangan
Perusahaan, proses audit yang dilaksanakan oleh Auditor
Internal dan Auditor Independen, serta kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku.
Berdasarkan ketentuan OJK, Richard Farnsworth Seney dan
Kanaka Puradiredja memenuhi kriteria ahli keuangan.
Komite Audit melaksanakan perannya berdasarkan sebuah
piagam tertulis (Piagam) yang ditetapkan oleh Dewan
Komisaris pada tanggal 31 Mei 2003 yang diubah secara
berkala. Sebelumnya, Piagam tersebut ditetapkan sesuai
denganperaturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia/
OJK (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan/Bapepam–LK), US Securities Exchange
Commission (US SEC), Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New
York Stock Exchange (NYSE). Namun, setelah Perusahaan
secara efektif menghapuskan pencatatan (delisted) di
New York Stock Exchange pada akhir bulan Oktober
2014, Piagam telah ditinjau kembali agar sesuai dengan
peraturan OJK.
Komisaris
Jumlah
Kehadiran
dalam Rapat
Richard Farnsworth Seney
5/5
Chris Kanter*
1/1
Rinaldi Firmansyah**
1/1
Elisa Lumbantoruan***
2/2
Kanaka Puradiredja
4/5
Unggul Saut Marupa Tampubolon
5/5
*
Anggota Komite Audit hingga tanggal 28 Januari 2015
** Anggota Komite Audit dari tanggal 28 Januari-7 Mei 2015
*** Anggota Komite Audit dari tanggal 8 Juli 2015
Dalam melakukan tugasnya, Komite Audit mengadakan
rapat sesuai kebutuhan dengan manajemen Perusahaan
termasuk Direksi, Grup Manajemen Risiko, dan Audit
Internal, serta Auditor Independen.
Seperti yang ditetapkan dalam Piagamnya, untuk
mendukung kegiatannya Komite telah membentuk
Kelompok Kerja Komite Audit (Audit Committee
Working Group–ACWG) untuk menangani berbagai
masalah yang terkait dengan tugas–tugas Komite.
ACWG terdiri dari dua anggota independen Komite dan
satu penasihat independen.
Pada bulan Januari 2015, anggota Komite terdiri dari:
• Richard Farnsworth Seney (Ketua), Komisaris
Independen
• Chris Kanter (Anggota), Komisaris Independen
• Kanaka Puradiredja (Anggota), Pihak Independen
• U.S.M. Tampubolon (Anggota), Pihak Independen
Indosat Ooredoo
Sepanjang tahun, Komite mengadakan 5 rapat reguler.
Kehadiran masing–masing anggota Komite Audit dalam
rapat adalah sebagai berikut:
Sepanjang tahun 2015, ACWG mengadakan 17 kali rapat.
150
Laporan Tahunan 2015
Ringkasan Laporan Komite sebagai berikut:
Laporan Keuangan
Laporan keuangan konsolidasian tahun 2015, yang termuat
dalam Laporan Tahunan 2015, diaudit oleh Tanudiredja,
Wibisana, Rintis & Rekan, anggota jaringan firma
PricewaterhouseCoopers (PwC), yang pada laporannya
tertanggal 21 Maret 2016 menyatakan bahwa laporan
keuangan konsolidasian tahun tersebut telah disajikan
secara wajar dalam semua hal yang material sesuai
Pernyataan Standar Keuangan Akuntansi Indonesia.
Komite telah membahas laporan keuangan konsolidasian
tahun yang teraudit ini dengan manajemen Perusahaan dan
PwC, khususnya kebjakan–kebijakan akuntansi penting,
perkiraan/estimasi dan pertimbangan yang signifikan.
Komite telah merasa yakin bahwa semua penyesuaian audit
yang material yang diusulkan oleh PwC telah dimasukkan
dalam laporan keuangan konsolidasian dan Komite tidak
mengetahui adanya salah saji material dalam laporan
keuangan konsolidasian tersebut.
Pengendalian Internal
Meskipun Perusahaan telah menghapuskan pencatatan
(delisted) dari NYSE, dan tidak lagi memiliki keharusan
melapor ke US SEC, Manajemen memutuskan untuk
melanjutkan, dengan modifikasi tertentu, praktik
pengendalian penilaian terhadap laporan keuangan. Hasil
dari proses ini dipantau secara ketat oleh Komite.
Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangundangan yang Berlaku
Komite telah menanyai Manajemen sehubungan dengan
kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku. Sebagai tanggapan, Manajemen
menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya
ketidakpatuhan dan dengan demikian, Komite menyatakan
bahwa sepanjang pengetahuan mereka, tidak ada
ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang–undangan
yang berlaku.
Whistleblower
Prosedur whistleblower telah ditetapkan oleh Perusahaan
termasuk laporan mengenai akuntansi, pengendalian
internal akuntansi, dan persoalan audit. Komite membahas
laporan yang diterima dan memantau resolusi yang sesuai.
Paket Remunerasi
Komite menugaskan PwC untuk melakukan penelaahan
terhadap pembayaran paket remunerasi Dewan Komisaris
dan Direksi. Komite telah menyimpulkan bahwa jumlah
remunerasi yang dibayarkan seperti yang diungkapkan
dalam Laporan Tahunan telah sesuai dengan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 10 Juni 2015.
Richard Farnsworth Seney
Ketua Komite Audit 2015
Auditor Independen
Komite telah menelaah kemandirian PwC dan menyimpulkan
bahwa PwC adalah mandiri (independen) untuk
melaksanakan audit atas laporan keuangan konsolidasian
Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015.
Audit Internal
Terkait Audit Internal, Komite telah mempelajari Rencana
Kerja Audit Internal, memantau kemajuan, membahas
temuan yang signikan, serta memantau tindak lanjut
perbaikan oleh Manajemen.
Indosat Ooredoo
151
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Laporan Komite Manajemen Risiko
Komite Manajemen Risiko (KMR) membantu Dewan
Komisaris (Komisaris) dalam menyusun kebijakan yang
tepat terkait penilaian risiko dan pengelolaan risiko,
serta mengkaji kecukupan, kelengkapan, dan efektivitas
penerapan proses manajemen risiko Perusahaan, dan
merekomendasikan kepada Komisaris perbaikan yang
dipandang perlu.
Komisaris
KMR diangkat oleh Komisaris dari antara anggotanya. Per
tanggal 1 Januari 2015, anggota KMR terdiri dari Richard
Farnsworth Seney (Ketua), Cynthia Alison Gordon, dan Chris
Kanter.
Pada tanggal 28 Januari 2015, Komisaris menyetujui
komposisi baru dari KMR yang terdiri dari Khalid Ibrahim
Al-Mahmoud (Ketua), Ahmed Yousef Al Derbesti, Beny
Roelyawan, dan Rinaldi Firmansyah. Setelah pengunduran
diri Bapak Firmansyah pada tanggal 7 Mei 2015, Dewan
Komisaris menunjuk Elisa Lumbantoruan, Komisaris
Independen yang baru, untuk menggantikan posisi Bapak
Firmansyah mulai tanggal 8 Juli 2015.
Jumlah
Kehadiran
dalam Rapat
Richard Farnsworth Seney *
1/1
Khalid Ibrahim Al-Mahmoud **
4/4
Cynthia Alison Gordon ***
1/1
Chris Kanter ***
1/1
Rinaldi Firmansyah ****
1/1
Ahmed Yousef Al-Derbesti *****
4/4
Beny Roelyawan *****
4/4
Elisa Lumbantoruan ******
1/2
*Ketua hingga tanggal 28 Januari 2015
**Ketua dari tanggal 28 Januari 2015
***Anggota hingga tanggal 28 Januari 2015
****Anggota dari tanggal 28 Januari – 7 Mei 2015
*****Anggota dari tanggal 28 Januari 2015
******Anggota dari tanggal 8 Juli 2015
Setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada
tanggal 15 Maret 2016, Komisaris mengangkat Ajay Bahri
dan Ian Charles Dench untuk menggantikan Khalid Ibrahim
Al Mahmoud dan Ahmed Yousef Al Derbesti. Komposisi
Komite Manajemen Risiko saat ini adalah Ajay Bahri
(Ketua), Ian Charles Dench, Beny Roelyawan, dan Elisa
Lumbantoruan.
KMR menyelenggarakan lima kali rapat pada tahun 2015.
Partisipasi dan kehadiran para Komisaris dalam rapat
Komite dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Kegiatan
KMR melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai
dengan piagamnya yang terakhir diubah pada tanggal 7
Mei 2013.
Kegiatan utama yang dilakukan KMR adalah:
1. Mengkaji dan mengesahkan Profil Risiko baru untuk
tahun 2015 serta memantau secara berkesinambungan
setiap kemajuan dan tindakan mitigasi atas risiko
material yang dilakukan Manajemen.
2. Membahas secara rinci hal–hal yang terkait kegiatan
dan rencana Manajemen Risiko Perusahaan.
Khaled Ibrahim Al Mahmoud
Ketua Komite Manajemen Risiko 2015
Indosat Ooredoo
152
Laporan Tahunan 2015
Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi sebelumnya bernama
Komite Remunerasi (Komite), bertanggung jawab
memberikan saran kepada Dewan Komisaris mengenai
remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, dan para karyawan
lain di Perusahaan maupun mengenai struktur, ketentuan,
dan penerapan insentif jangka pendek dan jangka
panjang bagi Direksi. Sesuai dengan peraturan OJK
No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan
Remunerasi dari Dewan Komisaris, pada tanggal 26
November 2015 Dewan Komisaris memutuskan bahwa
fungsi nominasi ditambahkan kepada tugas dan tanggung
jawab Komite, serta menetapkan Piagam Komite Nominasi
dan Remunerasi mematuhi peraturan OJK.
Anggota Komite ditunjuk oleh Dewan Komisaris dari antara
anggotanya dan terdiri dari tidak kurang tiga orang, salah
satu anggota harus merupakan Komisaris Independen dan
bertindak sebagai Ketua.
Per tanggal 1 Januari 2015, Komite terdiri dari Dr. Nasser
Mohammed Marafih sebagai Ketua, Soeprapto, Chris
Kanter, dan Cynthia Alison Gordon sebagai Anggota.
Pada tanggal 28 Januari 2015, Dewan Komisaris
mengangkat Richard Farnsworth Seney untuk menggantikan
Dr. Nasser Marafih, dan Astera Primanto Bhakti untuk
menggantikan Soeprapto; dengan demikian anggota
Komite sebagai berikut: Richard Farnsworth Seney (Ketua),
Chris Kanter, Astera Primanto Bhakti, dan Cynthia Alison
Gordon. Setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa pada tanggal 15 Maret 2016, Dewan Komisaris
menunjuk Ian Charles Dench dan Hans Kuropatwa untuk
menggantikan Cynthia Alison Gordon dan Chris Kanter.
Komposisi Komite saat ini adalah Richard Farnsworth
Seney (Ketua), Ian Charles Dench, Hans Kuropatwa, dan
Astera Primanto Bhakti.
Komite dapat meminta saran profesional dari penasihat
eksternal yang layak untuk memberikan perspektif
tambahan mengenai praktik–praktik Nominasi dan
Remunerasi jika dipandang perlu.
Komite menyelenggarakan enam rapat sepanjang
tahun 2015. Daftar partisipasi dan kehadiran para
Komisaris dalam rapat disajikan dalam tabel di bawah ini:
Indosat Ooredoo
Komisaris
Jumlah
Kehadiran
dalam Rapat
Dr. Nasser Mohammed Marafih *
1/1
Richard Farnsworth Seney **
5/5
Soeprapto ***
1/1
Cynthia Alison Gordon
6/6
Chris Kanter
5/6
Astera Primanto Bhakti ****
3/5
* Ketua hingga tanggal 28 Januari 2015
** Ketua dari tanggal 28 Januari 2015
*** Anggota hingga tanggal 28 Januari 2015
**** Anggota dari tanggal 28 Januari 2015
Kegiatan
Komite melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai
dengan Piagamnya.
Kegiatan utama Komite pada tahun 2015 adalah sebagai
berikut:
1. Mengkaji dan merekomendasikan kepada Dewan
Komisaris struktur dan paket remunerasi Dewan Komisaris
untuk tahun 2015.
2. Mengkaji dan merekomendasikan kepada Dewan
Komisaris, struktur dan paket remunerasi (termasuk
peninjauan gaji, serta insentif jangka pendek dan jangka
panjang) Direksi untuk tahun 2015.
3. Berdasarkan delegasi dari Dewan Komisaris, (i)
mengkaji dan menyetujui pembentukan jabatan
dan organisasi CXO, (ii) mengkaji dan menyetujui
penunjukan dan remunerasi CXO, (iii) mengkaji dan
menyetujui struktur gaji karyawan tahun 2015 dan pool
bonus tahun 2014.
Keterlibatan awal Komite dalam proses nominasi dimulai
dengan pengangkatan sejumlah anggota baru Dewan
Komisaris yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 15 Maret 2016.
Richard Farnsworth Seney
Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi 2015
153
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Laporan Komite Anggaran
Komite Anggaran (KA) membantu Dewan Komisaris
(Komisaris) dalam melaksanakan tugas–tugas pengawasan
dan penasihat dengan mengkaji dan memberikan
rekomendasi kepada Komisaris terkait dengan rencana
strategis, rencana kerja tahunan dan anggaran (termasuk
rencana Belanja Modal).
Komisaris
Per tanggal 1 Januari 2015, keanggotaan KA terdiri dari
Dr. Nasser Mohammed Marafih (Ketua), Richard Farnsworth
Seney, Chris Kanter, dan Cynthia Alison Gordon.
Jumlah
Kehadiran
dalam Rapat
Dr. Nasser Mohammed Marafih*
1/1
Ahmed Yousef Al Derbesti**
4/4
Richard Farnsworth Seney
5/5
Chris Kanter
4/5
Cynthia Alison Gordon
5/5
Wijayanto Samirin***
4/4
Pada tanggal 28 Januari 2015 Ahmed Yousef Al Derbesti
menggantikan Dr. Nasser Mohammed Marafih sebagai Ketua
dan Wijayanto Samirin diangkat sebagai anggota KA.
*Ketua hingga tanggal 28 Januari 2015
**Ketua dari tanggal 28 Januari 2015
***Anggota dari tanggal 28 Januari 2015
Sepanjang tahun 2015, KA menyelenggarakan lima rapat.
Daftar partisipasi dan kehadiran Komisaris disajikan dalam
tabel di bawah ini:
Setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada
tanggal 15 Maret 2016, Komisaris mengangkat Waleed
Mohamed Al Sayed, Ajay Bahri, dan Hans Kuropatwa untuk
menggantikan Dr. Nasser Mohammed Marafih, Ahmed
Yousef Al Derbesti, dan Cynthia Alison Gordon. Komposisi
Komite Anggaran saat ini adalah Waleed Mohamed Al
Sayed (Ketua), Ajay Bahri, Hans Kuropatwa, Chris Kanter,
dan Wijayanto Samirin.
Kegiatan
KA telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sesuai dengan kerangka acuan kerja.
Kegiatan utama KA adalah sebagai berikut:
1. Mengkaji dan merekomendasikan kepada
DewanKomisaris mengenai rencana kerja dan
anggaran 2015 yang diusulkan oleh Direksi; dan juga
mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran
2015 yang telah disetujui;
2. Mengkaji rencana kerja 2015–2017; dan
3. Membahas beberapa rencana strategis, yaitu
Modernisasi Jaringan, Bisnis Digital, Jaringan Bersama,
Rebranding Perusahaan, Kemitraan Jaringan Ritel,
Kemitraan Strategis TI dan Outsourcing, serta LTE.
Ahmed Yousef Al Derbesti
Ketua Komite Anggaran 2015
Indosat Ooredoo
154
Laporan Tahunan 2015
Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Lingkungan
Kebijakan dan Komitmen
Kegiatan
Dampak Keuangan
Dengan mengacu pada Undang-Undang
tentang Perseroan Terbatas Pasal 40 dan
70, Indosat Ooredoo berkomitmen untuk
mengurangi dan mencegah pencemaran
lingkungan, serta menghemat penggunaan
energi.
•
Jumlah penghematan
biaya dari kegiatan
tersebut belum diukur,
namun penggunaan
switch CDC (ChargeDischarger Controller)
dapat menghemat
biaya BBM sampai
dengan 60% di BTS.
•
Indosat telah menerapkan sistem
Manajemen Lingkungan sehingga meraih
sertifikasi ISO14001: 2004, sekaligus
menetapkan kebijakan untuk menghindari
dan mengurangi pencemaran lingkungan,
serta melestarikan sumber daya alam.
•
•
Solusi hemat energy telah diterapkan dalam bentuk sistem
switch CDC (Charge Discharger Controller) pada sejumlah BTS.
CDC mengoptimalkan batere sebagai sumber daya alternatif
jika terjadai pemadaman listrik PLN, sekaligus memperpanjang
masa hidup batere seraya menghemat BBM dengan mengurangi
kebutuhan akan generator disel.
Indosat Ooredoo telah mendirikan lebih dari 100 BTS bertenaga
solar di tempat yang jauh dan sulit dijangkau seperti Mambi,
Sulawesi.
Batere asam timbal (lead-acid) tradisional yang digunakan di
generator diganti dengan batere fluidic yang ramah lingkungan.
Kantor pusat Indosat Ooredoo memiliki kebijakan untuk mengelola
limbah berbahaya seperti batere bekas dan oli bekas
Sertifikasi Lingkungan
Indosat Ooredoo memiliki sertifikasi ISO 14001 terkait Sistem Manajemen Lingkungan, yang dikeluarkan oleh lembaga audit
independent Quay Audit.
Ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan
Komitmen dan Kebijakan
Dengan mengacu
pada Undang-Undang
tentang Perseroan
Terbatas Pasal 40 dan
70, Indosat Ooredoo
berkomitmen untuk
menerapkan budaya
yang mempromosikan
Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Lingkungan
(HSE), sejalan dengan
program pemerintah
membangun budaya
HSE nasional pada
tahun 2015.
Indosat Ooredoo
telah membentuk
kebijakan HSE yang
ditandatangani oleh
Direktur Utama & CEO,
yang menajabarkan
komitmen Perusahaan
untuk mengurangi
kecelakaan di
lingkungan kerja,
mematuhi hukum dan
erus menerus melakukan
perbaikan terhadap
sistem manajemen HSE.
Kegiatan
Dampak Keuangan
Praktik ketenagakerjaan yang baik meliputi:
• Kesempatan berkarir yang setara terlepas dari jenis kelamin,
ras atau agama
• Remunerasi dan tunjangan yang kompetitif
• Kebijakan retensi untuk mengurangi tingkat perputaran
karyawan
• Peluang pengembangan karir yang baik
• Telah meraih sertifikasi OHSAS
• Memperoleh Sertifikat Audit untuk Sistem Manajemen
Keselematan dan Kesehatan Kerja dari Kementrian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
Praktik ketenagakerjaan yang baik
menghasilkan banyak manfaat yang tidak
berwujud bagi Perusahaan, yang melebihi biaya
dari praktik tersebut. Biaya yang dikeluarkan
selama 2015 termasuk biaya untuk 475 program
pelatihan dengan jumlah total 6.050 tempat,
yang diselenggarakan dengan biaya total
Rp21,6 juta atau Rp3,9 juta per orang.
Praktek kesehatan yang baik meliputi:
• Semua karyawan yang memenuhi syarat diberikan asuransi
kesehatan
• Perusahaan berusaha untuk menyediakan lingkungan kerja
yang sehat
• Dalam proses sertifikasi OHSAS 18001 terkait sistem
manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
• Larangan merokok di dalam gedung kantor dalam rangka
menciptakan lingkungan kerja yang sehat
Biaya dikeluarkan Perusahaan untuk fasilitas
kesehatan yang dinikmati karyawan Indosat
Ooredoo di tahun 2015 sebagai berikut:
• Jumlah karyawan yang Medical Check Up:
1331
• Jumlah karyawan dan keluarganya yang
rawat jalan: 4400
• Jumlah hari perawatan bagi karyawan dan
keluarganya yang rawat inap: 6.037
• Jumlah karyawan dan keluarganya yang
memperoleh layanan di klinik Indosat
Ooredoo: 823 (klinik gigi), 1428 (klinik
dokter umum)
• Fasilitas kacamata: 2103
Praktek-praktek keselamatan yang baik meliputi:
• DibentuknyaPanitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dalam upaya memberikan perlindungan kepada karyawan
terhadap resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
• Perlindungan terhadap hak-hak karyawan termasuk masalah
keselamatan kerja di bawah Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
• Dalam proses sertifikasi internasional OHSAS 18001 terkait
sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Biaya langsung maupun tidak langsung
dikeluarkan Perusahaan untuk sertifikasi OHSAS
dan penerapan praktek dan sistem keselamatan
yang baik.
Indosat Ooredoo
155
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Konsumen
Kebijakan Tanggung jawab Konsumen
Dengan mengacu pada UndangUndang tentang Perseroan Terbatas
Pasal 40 dan 70, Indosat Ooredoo
berusaha untuk menyediakan produk
dan layanan berkualitas tinggi dalam
rangka menjaga kesejahteraan
pelanggan ritel maupun korporasi.
Kegiatan
Kegiatan termasuk antara lain:
• Meningkatkan dan layanan kualitas jaringan pada
tahun 2015
• Menyediakan informasi produk dan layanan yang
akurat
• Melindungi kerahasiaan data dan profil pelanggan
• Menggunakan peralatan telekomunikasi radio yang
tidak berbahaya bagi kesehatan konsumen
• Mempertahankan jaringan dan pusat data aman,
dengan meraih sertifikasi ISO 27001 yaitu sistem
manajemen keamanan informasi (ISMS) yang meliputi
teknologi informasi, teknik keamanan, dan sistem
manajemen informasi keamanan serta persyaratannya
Dampak Keuangan
Indosat Ooredoo tidak menghitung
biaya kegiatan ini sebagai kategori
terpisah karena kegiatan ini
merupakan bagian dari kegiatan
operasional inti. Belanja modal
dalam jumlah yang signifikan
telah diinvestasi untuk modernisasi
jaringan, dan memperluas
kapasitas dan cakupan untuk
mendukung permintaan layanan
data di masa mendatang.
Pengembangan kemasyarakatan dan komunitas
Kebijakan dan Komitmen
Dengan mengacu pada UndangUndang tentang Perseroan Terbatas
Pasal 40 dan 70, Indosat Ooredoo
melakukan berbagai kegiatan sosial
dan masyarakat sebagai wujud
dari komitmen untuk membantu
mengembangkan masyarakat pada
umumnya termasuk komunitas lokal.
Kegiatan
Kegiatan termasuk tetapi tidak terbatas pada:
• Preferensi untuk pemasok lokal, mendukung perekonomian
domestik
• Mendukung perekrutan lokal
• Pemberdayaan usaha UKM
• Dukungan bagi pengusaha wanita
• Transfer pengetahuan kerja
• Dukungan untuk pengembang aplikasi mobile lokal
• Mendukung pendidikan misalnya melalui IWIC
Selain itu, Indosat Ooredoo telah menetapkan program Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR)
yang bertujuan memberikan manfaat bagi bangsa dan negara,
dengan detil sebagai berikut.
Indosat Ooredoo
156
Laporan Tahunan 2015
Dampak Keuangan
Indosat Ooredoo tidak
menghitung biaya kegiatan
ini sebagai kategori terpisah
karena sebagian besar kegiatan
ini merupakan bagian dari
kegiatan operasional inti.
Berbagai biaya termasuk:
• Dana investasi sebesar
US$500.000 dialokasikan
untuk untuk pengembang
aplikasi mobile local
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Indosat Ooredoo telah menyusun program tanggung jawab sosial perusahaan
(CSR) mencakup tiga pilar, yaitu Pemberdayaan Wanita, Pendidikan serta Inovasi,
yang semua berlandaskan Kesehatan sebagai faktor terutama.
Landasan program CSR: Kesehatan
Mobil Klinik merupakan program yang diinisiasi oleh Indosat Ooredoo sejak tahun 2007 untuk
memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat terpencil (khususnya berfokus pada
anak-anak) dan korban bencana alam. Mobil Klinik menyediakan berbagai fasilitas layanan
kesehatan yang dilengkapi dengan perangkat medis termasuk USG untuk ibu hamil, obat-obatan,
tenaga medis profesional, pemberian nutrisi bagi anak serta edukasi tentang hidup sehat bagi
masyarakat.
Lebih dari 737.000 orang telah dilayani sejak program ini diluncurkan, pada tahun 2015 saja
lebih dari 51.000 orang telah dilayani.
pasien telah dilayani
Indosat Ooredoo
157
Laporan Tahunan 2015
Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan
Lokasi kegiatan di tahun 2015
Pulau
Area
Jumlah Mobil Klinik
Sumatera
Bengkulu, Medan, Padang, Lampung
4
Kalimantan
Banjarmasin, Pontianak
2
Jawa
Bandung, Ciamis Jakarta, Surabaya, Tegal, Yogyakarta
8
Sulawesi
Makassar
1
Papua
Jayapura
1
Total
16
Selama tahun berjalan Mobil Klinik juga memberikan bantuan medis lini depan yang cepat kepada korban bencana alam
pada kejadian:
• Banjir di Jakarta
• Letusan Gunung Sinabung di Medan, Sumatra
• Banjir di Sulawesi dan Bandung, Jawa Barat
• Tanah longsor di Papua dan Jawa Tengah
• Polusi asap bencana dari kebakaran hutan.
Selain pelayanan kesehatan gratis, Mobil Klinik membantu penyediaan bahan kebutuhan seperti makanan, selimut, pakaian,
masker, buku-buku sekolah dan kebutuhan lainnya pada tempat-tempat bencana alam.
Pilar 1: Pemberdayaan Wanita
Indosat Ooredoo telah menciptakan program pemberdayaan perempuan INSPERA (Inspiring Indonesian Women) yang
melibatkan aspek ICT. INSPERA berfokus pada peningkatan berkelanjutan terhadap kapasitas perempuan kurang mampu
untuk mencari penghasilan.
• 50 perempuan dan ibu rumah tangga di Sokaraja Kulon Desa, Sokaraja Kecamatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah,
dibekali dengan ilmu untuk membuat batik Banyumasan dan produk turunannya dengan motif pakem yang unik, kemudian
menjualnya melalui internet. Penerima manfaat diluar 50 orang tersebut juga mencakup 200 anggota keluarga.
• Sejumlah perempuan yang melamar untuk pinjaman kredit mikro terpilih menjadi penerima pinjaman menggunakan
solusi pembayaran e-money Dompetku yang dikirim melalui telepon genggam mereka. Peserta menerima pembinaan dan
pendampingan dalam rangka mengembangkan bisnis mereka, juga bimbingan dan evaluasi. Pinjaman yang dibayar
dimasukkan kembali ke dalam program untuk mendanai peserta baru, sehingga menciptakan sistem pendanaan bergulir
yang berkelanjutan dan dapat berdiri sendiri. Pada akhir program satu tahun, target Indosat Ooredoo menyalurkan modal
kerja kepada 557 wanita yang secara tidak langsung memberikan manfaat kepada ke 2.228 anggota keluarga.
Indosat Ooredoo
158
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pilar 2: Pendidikan - Indonesia Belajar
Indosat Ooredoo telah menciptakan sebuah program pengembangan sekolah Indonesia Belajar untuk membantu sekolahsekolah binaan mencapai kesembilan indikator Pendidikan Nasional yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan.
Pada bulan November 2015, telah diluncurkan Sekolah Cyber yang menggunakan teknologi digital dengan tujuan
meningkatkan akses terhadap pendidikan bermutu dengan biaya yang terjangkau di seluruh Nusantara. Program ini mencakup
penerapan Sekolah Cyber, pemberdayaan guru maupun ketersediaan infrastruktur pendidikan digital.
Pilar 3: Inovasi
Indosat Ooredoo senantiasa mendorong inovasi. Pada tahun 2015, kami kembali menyelenggarakan Indosat Ooredoo
Wireless Innovation Contest (IWIC) ke-9 guna mendorong generasi muda Indonesa untuk melakukan inovasi teknologi.
Pada tahun 2015, ada kebanggaan bahwa jumlah partisipan mengingkat menjadi 3.173 orang, termasuk 23% partisipan
perempuan, dibandingkan 1.738 orang pada tahun 2014 dan 667 orang pada tahun 2013. Pencapaian tersebut
mencerminkan keberhasilan IWIC dalam meningkatkan minat kalangan muda Indonesia termasuk anak dan remaja terhadap
sektor teknologi. IWIC juga sukses meningkatkan jumlah mitra kelas dunianya termasuk internet.org milik Facebook, Starhub
melalui Crowdtivate, Founder’s Institute dan banyak lagi. Dalam beberap tahun terakhir IWIC juga telah dihargai dengan
berbagai penghargaan lokal maupun internasional oleh karena dampaknya yang inovatif.
Jumlah partisipasi IWIC yang semakin meningkat
2015
2014
2013
3.173
1.738
667
Indosat Ooredoo
159
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT Indosat Tbk dan Entitas Anak
Laporan
Keuangan
Konsolidasian
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014 dan
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
Indosat Ooredoo
160
Laporan Tahunan 2015
Bab
Indosat Ooredoo
161
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Daftar Isi
Pernyataan Direksi
Laporan auditor independen
Laporan posisi keuangan konsolidasian......................................................................................
Lampiran 1
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian .........................................
Lampiran 2
Laporan perubahan ekuitas konsolidasian ..................................................................................
Lampiran 3
Laporan arus kas konsolidasian ..................................................................................................
Lampiran 4
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian ...........................................................................
Lampiran 5
**************************
Indosat Ooredoo
162
Laporan Tahunan 2015
Indosat Ooredoo
163
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
Indosat Ooredoo
164
Laporan Tahunan 2015
Indosat Ooredoo
165
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 1/1
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)
Catatan
31 Desember
2015
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
1 Januari
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Kas yang dibatasi penggunaannya
Piutang
- Usaha, setelah dikurangi provisi
atas penurunan nilai sebesar
Rp725.478 (31 Desember 2014:
Rp629.913; 1 Januari
2014: Rp521.406)
Pihak berelasi
Pihak ketiga
- Lain-lain, setelah dikurangi
provisi atas penurunan nilai
sebesar Rp39.388
(31 Desember 2014: Rp37.657;
1 Januari 2014: Rp35.388)
Persediaan
Aset derivatif
Pajak dibayar di muka
- Pajak penghasilan
- Pajak lain-lain
Bagian lancar dari beban dibayar di muka:
- Beban frekuensi dan lisensi
dibayar di muka
- Sewa dibayar di muka
- Beban dibayar di muka lainnya
Aset keuangan lancar lain-lain
Aset lancar lain-lain
4
3.623.346
77.574
3.480.011
5.656
2.233.532
25.008
5
5
510.539
2.219.636
518.952
1.573.160
632.203
1.636.136
6
11.232
39.346
1.030
9.015
49.408
75.986
16.294
36.004
195.569
7
7
69.411
344.885
132.316
231.747
676
218.073
9
2.321.743
428.355
221.687
13.591
36.302
2.050.295
355.021
71.991
10.631
26.787
1.757.586
314.780
58.403
6.665
38.051
9.918.677
8.590.976
7.168.980
Jumlah aset lancar
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Indosat Ooredoo
166
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 1/2
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)
Catatan
ASET TIDAK LANCAR
Kas yang dibatasi penggunaannya
Piutang pihak berelasi - bersih
Klaim restitusi pajak
Aset pajak tangguhan - bersih
Beban dibayar di muka jangka panjang:
- Beban frekuensi dan lisensi
dibayar di muka
- Sewa dibayar di muka
- Beban dibayar di muka lainnya
Investasi pada entitas asosiasi
Investasi jangka panjang
Aset tetap - bersih
Goodwill dan aset takberwujud
lain - bersih
Aset keuangan tidak lancar lain-lain
Aset tidak lancar lain-lain - bersih
31 Desember
2015
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
1 Januari
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
49.427
2.758
538.049
114.226
114.598
3.496
1.005.341
92.057
94.874
7.167
875.594
101.853
93.216
1.011.455
175.460
78.521
37.821
41.821.703
134.345
897.767
120.804
5.912
2.730
40.775.907
200.186
810.354
157.945
580
1.393.722
42.190.111
1.351.431
54.881
140.892
1.356.562
40.023
129.179
1.362.600
68.771
133.309
Jumlah aset tidak lancar
45.469.840
44.678.721
47.397.066
JUMLAH ASET
55.388.517
53.269.697
54.566.046
31
8
7
9
10
10
11
12
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Indosat Ooredoo
167
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 1/3
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)
Catatan
31 Desember
2015
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
1 Januari
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Utang pengadaan
Utang pajak
- Pajak penghasilan
- Pajak lain-lain
Akrual
Kewajiban imbalan kerja jangka pendek
Kewajiban imbalan kerja jangka
panjang - bagian jangka pendek
Pendapatan diterima di muka
Uang muka pelanggan
Liabilitas derivatif
Bagian jangka pendek dari
pinjaman jangka panjang:
- Pinjaman
- Utang obligasi
- Sukuk
- Kewajiban sewa pembiayaan
Provisi atas kasus hukum
Liabilitas keuangan jangka pendek
lain-lain
Liabilitas jangka pendek lain-lain
13
1.449.022
849.448
1.499.849
31
14
123.652
640.490
6.263.117
30.532
660.027
3.095.518
47.603
291.707
3.064.287
7
7
15
16
24.538
73.702
1.730.483
335.620
19.351
56.017
1.818.791
332.123
15.337
73.923
1.747.722
336.972
16
6
32.196
1.117.253
285.863
290.747
35.240
1.102.099
238.338
31.740
22.433
922.403
49.335
36.903
17
18
19
32
20
4.240.746
1.152.791
226.810
516.527
1.358.643
2.613.500
8.333.611
420.674
1.358.643
2.443.367
1.928.557
427.753
346.357
-
1.014
189.386
2.355
149.807
16.091
223.498
20.052.600
21.147.814
13.494.097
31
7
25.196
12.572
30.159
705.917
33.301
984.676
17
18
19
32
6.369.885
9.282.161
954.586
3.450.558
3.727.118
6.962.080
660.405
3.631.591
4.346.317
12.814.468
470.739
3.594.112
16
908.838
960.627
746.971
114
1.068.166
17.049
1.128.382
81.805
1.228.415
Jumlah liabilitas jangka panjang
22.072.076
17.823.328
24.300.804
JUMLAH LIABILITAS
42.124.676
38.971.142
37.794.901
Jumlah liabilitas jangka pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang pihak berelasi
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Pinjaman jangka panjang - setelah
dikurangi bagian jangka pendek:
- Pinjaman
- Utang obligasi
- Sukuk
- Kewajiban sewa pembiayaan
Kewajiban imbalan kerja jangka
panjang - setelah dikurangi
bagian jangka pendek
Liabilitas keuangan jangka panjang
lain-lain
Liabilitas jangka panjang lain-lain
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Indosat Ooredoo
168
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 1/4
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)
Catatan
31 Desember
2015
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
1 Januari
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Modal saham - nilai nominal Rp100
(dalam Rupiah penuh) per saham
Seri A dan Seri B:
- Modal dasar - 1 saham Seri A dan
19.999.999.999 saham Seri B
- Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 1 saham Seri A dan
5.433.933.499 saham Seri B
Tambahan modal disetor
Saldo laba:
- Dicadangkan
- Belum dicadangkan
Komponen ekuitas lain-lain
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Keuntungan pengukuran kembali atas
program imbalan pasti
Cadangan perubahan nilai wajar
investasi tersedia untuk dijual
Cadangan lindung nilai arus kas
22
22
543.393
1.546.587
543.393
1.546.587
543.393
1.546.587
1e
134.446
9.596.118
404.104
134.446
10.906.119
404.104
134.446
12.914.483
404.104
20.607
(9.081)
251.459
92.268
222.054
-
413.700
-
(14.909)
1.030
(5.210)
Kepentingan nonpengendali
12.482.835
781.006
13.617.836
680.719
16.173.557
597.588
JUMLAH EKUITAS
13.263.841
14.298.555
16.771.145
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
55.388.517
53.269.697
54.566.046
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Indosat Ooredoo
169
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 2/1
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali rugi per saham)
Catatan
PENDAPATAN
Selular
Multimedia, Komunikasi Data, Internet (“MIDI”)
Telekomunikasi tetap
2015
24
Jumlah pendapatan
(BEBAN) PENGHASILAN
Beban jasa telekomunikasi
Penyusutan dan amortisasi
Karyawan
Pemasaran
Umum dan administrasi
Kerugian selisih kurs - bersih
Amortisasi keuntungan tangguhan dari penjualan dan
penyewaan kembali menara
Keuntungan penjualan investasi yang tersedia
untuk dijual
Provisi untuk kasus hukum
Lain-lain - bersih
25
11,12
26
27
27
21.895.722
3.753.485
1.119.318
19.480.465
3.508.563
1.096.073
26.768.525
24.085.101
(11.213.902)
(8.769.147)
(1.921.071)
(1.236.679)
(923.567)
(306.648)
(10.408.912)
(8.226.063)
(1.738.627)
(1.044.884)
(859.529)
(152.247)
21
141.050
21
20
(176.451)
413.700
(1.358.643)
(204.145)
(24.406.415)
(23.438.300)
Jumlah beban
2.362.110
Penghasilan bunga
Biaya keuangan
Kerugian selisih kurs - bersih
Kerugian perubahan nilai wajar derivatif - bersih
28
6
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT PAJAK PENGHASILAN
7
RUGI TAHUN BERJALAN
Laporan Tahunan 2015
646.801
142.803
(2.406.536)
(243.173)
(101.927)
(4.147.945)
(2.608.833)
(1.785.835)
(1.962.032)
622.357
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
170
141.050
218.555
(2.829.464)
(1.292.516)
(244.520)
(1.163.478)
Indosat Ooredoo
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
83.803
(1.878.229)
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 2/2
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali rugi per saham)
Catatan
RUGI TAHUN BERJALAN
2015
(1.163.478)
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
(1.878.229)
PENGHASILAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke Laba Rugi
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Investasi tersedia untuk dijual:
- Kerugian yang belum direalisasi untuk
tahun berjalan
- Penyesuaian reklasifikasi
Cadangan lindung nilai arus kas:
- Keuntungan yang belum direalisasi untuk
tahun berjalan
- Penyesuaian reklasifikasi
29.688
(14.909)
-
4.202
(3.172)
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke Laba Rugi
Keuntungan (kerugian) pengukuran kembali atas
program imbalan pasti
(Beban) manfaat pajak terkait
16
16
Kerugian komprehensif lain tahun berjalan
- setelah pajak
JUMLAH KERUGIAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
(RUGI) LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
JUMLAH (KERUGIAN) PENGHASILAN
KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
RUGI PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK (dalam Rupiah penuh)
23
171
Laporan Tahunan 2015
(413.700)
-
15.809
(417.571)
214.620
(53.655)
(174.332)
43.583
160.965
(130.749)
176.774
(548.320)
(986.704)
(2.426.549)
(1.310.001)
146.523
(2.008.364)
130.135
(1.163.478)
(1.878.229)
(1.135.001)
148.297
(2.555.721)
129.172
(986.704)
(2.426.549)
(241,08)
(369,60)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Indosat Ooredoo
(3.871)
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 3
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Uraian
Saldo pada tanggal
1 Januari 2014
(disajikan kembali)
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
entitas anak
Realisasi perubahan nilai
wajar atas investasi
tersedia untuk dijual
ke laba rugi karena
penjualan investasi
tersebut
Kerugian pengukuran kembali
atas program imbalan pasti sesudah pajak
(disajikan kembali)
Dividen dari entitas anak
Rugi tahun berjalan
(disajikan kembali)
Saldo pada tanggal
31 Desember 2014
(disajikan kembali)
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
entitas anak
Perubahan nilai wajar investasi
tersedia untuk dijual
Cadangan lindung nilai arus kas
Keuntungan pengukuran
kembali atas program
imbalan pasti-sesudah pajak
Dividen dari entitas anak
Akuisisi kepentingan
nonpengendali
Kontribusi dari kepentingan
nonpengendali
Rugi tahun berjalan
Saldo pada tanggal
31 Desember 2015
Tambahan
Saldo laba
modal
Belum
disetor
Dicadangkan dicadangkan
Komponen
ekuitas
lain-lain
Keuntungan
(kerugian)
pengukuran
kembali atas
program
imbalan pasti
Selisih kurs
karena
penjabaran
laporan
keuangan
Cadangan
perubahan
nilai wajar
investasi
tersedia
untuk dijual
Cadangan
lindung
nilai
arus kas
Catatan
Modal
saham
2c
543.393
1.546.587
134.446
12.914.483
404.104
(5.210)
222.054
413.700
-
-
-
-
-
-
(3.871)
-
-
-
(3.871)
-
(3.871)
-
-
-
-
-
-
-
(413.700)
-
(413.700)
2c
-
-
-
-
-
-
-
-
(129.786)
-
2c
-
-
-
-
-
-
-
-
(2.008.364)
130.135
(1.878.229)
2c
543.393
1.546.587
134.446
10.906.119
404.104
92.268
-
-
13.617.836
680.719
14.298.555
-
-
-
-
-
29.688
-
-
-
29.688
-
29.688
-
-
-
-
-
-
-
(14.909)
1.030
-
(14.909)
1.030
-
-
-
-
-
-
159.191
-
-
-
159.191
-
1.774
(47.044)
160.965
(47.044)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(2.485)
(2.485)
-
-
-
-
-
-
-
-
543.393
1.546.587
134.446
404.104
20.607
251.459
(2.008.364)
(1.310.001)
9.596.118
(9.081)
-
(413.700)
(129.786)
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Indosat Ooredoo
172
Laporan Tahunan 2015
(14.909)
-
(14.909)
1.030
1.030
Kepentingan
nonpengendali
Jumlah
16.173.557
597.588
(963)
(46.041)
Jumlah
ekuitas
16.771.145
(130.749)
(46.041)
(1.310.001)
1.519
146.523
1.519
(1.163.478)
12.482.835
781.006
13.263.841
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 4
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah)
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari:
- Pelanggan
- Pengembalian pajak penghasilan badan
- Penghasilan bunga
- Penyelesaian kontrak forward valuta asing
- Pengembalian Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”)
Pengeluaran kas kepada/untuk:
- Regulator, operator lain, pemasok dan lain-lain
- Biaya keuangan
- Karyawan
- Pajak penghasilan badan
- Kontrak swap tingkat suku bunga
- Penyelesaian kontrak swap valuta asing
2014
26.230.342
363.537
219.748
105.785
103.077
24.757.946
26.171
138.909
32.848
53.279
(13.905.023)
(2.658.816)
(1.969.175)
(209.170)
(15.312)
-
(13.232.721)
(2.378.199)
(1.658.546)
(370.543)
(17.244)
(3.111)
8.264.993
7.348.789
261.226
20.283
(7.344.833)
(72.370)
(9.670)
40.990
23.261
(6.432.134)
(3.552)
(11.306)
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan dari penjualan aset tetap
Penerimaan dividen kas dari investasi jangka panjang lain
Perolehan aset tetap
Investasi pada entitas asosiasi
Perolehan aset takberwujud
Penerimaan bersih dari penjualan investasi
jangka panjang
Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari pinjaman jangka panjang
Penerimaan dari utang obligasi dan sukuk
Penerimaan dari pinjaman jangka pendek
Kontribusi dari kepentingan nonpengendali
Pembayaran utang obligasi dan sukuk
Pembayaran pinjaman jangka panjang
Pembayaran pinjaman jangka pendek
Pembayaran dividen kas oleh entitas anak
kepada kepentingan nonpengendali
Akuisisi dari kepentingan nonpengendali
Penurunan pada kas dan setara kas yang dibatasi
penggunaannya
(7.145.364)
(5.003.627)
10.688.530
4.000.000
925.000
1.519
(9.347.137)
(6.978.781)
(325.000)
1.665.750
2.500.000
1.400.000
(2.358.000)
(2.166.163)
(2.050.000)
(47.044)
(2.485)
(46.041)
-
-
Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas pendanaan
1.379.114
(1.085.398)
(2.968)
(1.057.422)
Dampak perubahan selisih kurs terhadap
kas dan setara kas
109.104
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
143.335
1.246.479
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
3.480.011
2.233.532
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
3.623.346
3.480.011
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
yang tidak terpisahkan integral dari laporan keuangan konsolidasian.
Indosat Ooredoo
173
Laporan Tahunan 2015
(41.261)
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/1
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Indosat Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 10 November
1967 sesuai dengan Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967
berdasarkan akta notaris Mohamad Said Tadjoedin, S.H. No. 55. Akta pendirian ini
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26, Tambahan No. 24, tanggal
29 Maret 1968. Pada tahun 1980, Perusahaan dijual oleh American Cable and Radio
Corporation, entitas anak dari International Telephone & Telegraph, kepada Pemerintah
Republik Indonesia (“Pemerintah”) dan menjadi Badan Usaha Milik Negara (Persero).
Pada tanggal 7 Februari 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi
Penanaman Modal (“BKPM”) dalam Surat No. 14/V/PMA/2003 atas perubahan status hukum
dari Badan Usaha Milik Negara (Persero) menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing.
Selanjutnya, pada tanggal 21 Maret 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas perubahan Anggaran Dasar yang
berkaitan dengan perubahan status hukum tersebut.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir
diaktakan dengan Akta Notaris No. 123 tanggal 28 Januari 2010 oleh Aulia Taufani, S.H.
(sebagai pengganti notaris Sutjipto, S.H.), sebagaimana disetujui pada Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) tanggal 28 Januari 2010, dengan tujuan memenuhi
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”)
(sekarang Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)) Indonesia No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang
Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Terbatas yang Melakukan Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik dan Peraturan No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi
dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Perubahan terakhir Anggaran Dasar
Perusahaan telah disetujui oleh dan dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-09555.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal
22 Februari 2010 dan No. AHU-AH.01.10-04964 tanggal 25 Februari 2010. Perubahan ini
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.89, Tambahan No.37880, tanggal
5 November 2010. Perubahan terakhir tersebut berkaitan dengan perubahan maksud, tujuan
dan kegiatan usaha Perusahaan, pengangkatan pejabat Direktur Utama, jika pemegang
jabatan Direktur Utama tidak tersedia, kewajiban rapat Direksi dan definisi benturan
kepentingan.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan
kegiatan usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi
informasi dan/atau jasa teknologi konvergensi dengan melakukan kegiatan usaha utama
sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi
dan/atau layanan teknologi konvergensi, termasuk tetapi tidak terbatas pada penyediaan
jasa teleponi dasar, layanan multimedia, layanan teleponi internet, layanan interkoneksi
internet, layanan akses internet, jaringan telekomunikasi bergerak dan jaringan
telekomunikasi tetap; dan
b. Menyelenggarakan jasa transaksi pembayaran dan layanan transfer uang melalui jaringan
telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau teknologi konvergensi.
Indosat Ooredoo
174
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/2
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)
Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang untuk mencapai maksud dan tujuan
tersebut dan dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama sebagai berikut:
a. Merencanakan, membeli, merekayasa, membangun, menyediakan, mengembangkan,
mengoperasikan, menyewa, menyewakan, serta memelihara prasarana/sarana termasuk
sumber daya untuk mendukung kegiatan usaha Perusahaan dalam penyelenggaraan
jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau layanan
teknologi konvergensi;
b. Menjalankan usaha dan kegiatan operasi (termasuk pengembangan, pemasaran dan
penjualan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau
jasa teknologi konvergensi oleh Perusahaan), termasuk penelitian, layanan pelanggan,
pendidikan dan pelatihan (baik di dalam maupun luar negeri); dan
c.
Menyelenggarakan kegiatan lain yang diperlukan untuk mendukung dan/atau terkait
dengan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi
informasi dan/atau layanan teknologi konvergensi termasuk, tetapi tidak terbatas pada,
transaksi elektronik dan penyediaan piranti keras, piranti lunak, konten serta jasa
pengelolaan telekomunikasi.
Perusahaan memulai kegiatan operasinya pada tahun 1969.
Perusahaan telah menjalankan semua kegiatan usaha utama dan pendukung sebagaimana
dimaksud dalam Anggaran Dasarnya.
Perusahaan berdomisili di Jalan Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta dan memiliki 5 kantor
regional yang berlokasi di Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan Balikpapan.
Ooredoo QSC, Qatar (sebelumnya Qatar Telecom QSC) (“Ooredoo”) adalah entitas induk
utama dari Perusahaan dan entitas anaknya (secara kelompok selanjutnya disebut “Grup”).
Entitas induk langsung dari Perusahaan adalah Ooredoo Asia Pte. Ltd., sebelumnya Qatar
Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd., Singapura.
Berdasarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi dan Peraturan
Pemerintah No. 77 Tahun 1991, Perusahaan telah ditetapkan kembali sebagai Badan
Penyelenggara yang menyediakan jasa telekomunikasi internasional di bawah otoritas
Pemerintah.
Pada tahun 1999, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 36 mengenai Telekomunikasi
(“Undang-Undang Telekomunikasi”) yang berlaku efektif tanggal 8 September 2000.
Berdasarkan Undang-Undang tersebut, penyelenggaraan jasa telekomunikasi meliputi:
Jaringan telekomunikasi
Jasa telekomunikasi
Jasa telekomunikasi khusus
Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Swasta dan Koperasi
diperbolehkan untuk menyediakan jaringan dan jasa telekomunikasi. Perorangan, instansi
pemerintah dan badan hukum, selain penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi,
diperbolehkan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi khusus.
Undang-Undang Telekomunikasi melarang kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat dan diharapkan menjadi pembuka
jalan bagi liberalisasi pasar.
Indosat Ooredoo
175
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/3
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)
Berdasarkan Undang-Undang Telekomunikasi tersebut, status Perusahaan sebagai Badan
Penyelenggara menjadi berakhir dan Perusahaan harus memperoleh izin dari Pemerintah
untuk dapat menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi tertentu.
Pada tanggal 14 Agustus 2000, Pemerintah, melalui Menteri Perhubungan (“Menhub”),
memberi izin prinsip kepada Perusahaan sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi Digital
Communication System (“DCS”) 1800. Pada tanggal 23 Agustus 2001, Perusahaan
memperoleh izin penyelenggaraan (DCS 1800) dari Menhub. Selanjutnya, berdasarkan Surat
Keputusan Menhub No. KEP.247 tanggal 6 November 2001 diterbitkan oleh Menhub, izin
penyelenggaraan tersebut dialihkan kepada entitas anak, pada saat itu PT Indosat Multi Media
Mobile (“IM3”). Lihat Catatan 1e. Pada tanggal 7 September 2000, Pemerintah, melalui
Menhub, memberikan izin prinsip kepada Perusahaan untuk menyelenggarakan telepon lokal
dan sambungan langsung jarak jauh dalam negeri sebagai kompensasi atas pengakhiran hak
eksklusif Perusahaan sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi internasional. Di lain pihak,
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) telah diberikan izin prinsip untuk
menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional sebagai kompensasi atas pengakhiran
lebih awal hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi lokal dan sambungan langsung jarak
jauh dalam negeri.
Berdasarkan surat Menhub tanggal 1 Agustus 2002, Perusahaan diberikan izin
penyelenggaraan jaringan telekomunikasi tetap lokal dengan wilayah operasi Jakarta dan
Surabaya. Izin penyelenggaraan ini diperbaharui menjadi izin nasional pada tanggal 17 April
2003 berdasarkan Surat Keputusan Menhub No. KP.130 Tahun 2003. Penilaian atas izin yang
diberikan kepada Telkom dan Perusahaan atas pengakhiran hak eksklusif mereka, masingmasing atas penyelenggaraan jasa telekomunikasi lokal/domestik dan internasional,
ditentukan oleh penilai independen.
Lisensi spektrum frekuensi terkait layanan operasi
Berikut adalah izin signifikan untuk penyelenggaraan jaringan, layanan dan spektrum frekuensi
yang dimiliki Perusahaan dan entitas anak.
Izin
No. Izin
PT Indosat Mega Media
Izin Penyelenggaraan
Layanan Akses Internet
(“ISP”) (*)
Izin Penyelenggaraan
Layanan Interkoneksi
Internet (“NAP”) (*)
Izin Penyelenggaraan
jaringan tetap tertutup
(“JARTUP”) (*)
Izin Penyelenggaraan
Jaringan Telekomunikasi
Tetap Lokal Berbasis
“Packet Switched” (*)
Keterangan
No. 229/KEP/M.KOMINFO/5/2013
No. 138/KEP/M.KOMINFO/10/2014
No. 10/KEP/M.KOMINFO/1/2015
No. 342/KEP/M.KOMINFO/8/2015
Indosat Ooredoo
176
Jasa Akses Internet
(“ISP”) dengan cakupan
wilayah regional.
Jasa Interkoneksi Internet
(“NAP”) dengan cakupan
wilayah regional.
Jaringan tetap tertutup
(“JARTUP”) dengan
cakupan wilayah regional.
Jaringan Telekomunikasi
Tetap Lokal yang
menggunakan pita
frekuensi radio 3,3 GHz
untuk keperluan
Broadband Wireless
Access (“BWA”) dengan
cakupan wilayah regional.
Laporan Tahunan 2015
Tanggal efektif
30 Mei 2013
27 Oktober 2014
9 Januari 2015
5 Agustus 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/4
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)
Lisensi spektrum frekuensi terkait layanan operasi (lanjutan)
Izin
No. Izin
PT Indosat Mega Media
(lanjutan)
Izin Frekuensi Radio
Berbasis “Packet
Switched”
PT Aplikanusa
Lintasarta
Izin Penyelenggaraan
Jaringan Tetap Tertutup
(“JARTUP”) (*)
Izin Penyelenggaraan
Jaringan Tetap Lokal
Berbasis Packet
Izin Penyelenggaraan
Jasa Akses Internet (*)
Izin Penyelenggaraan
Jasa Interkoneksi
Internet (*)
Izin Penyelenggaraan
Jasa Nilai Tambah
Telepon Pusat Layanan
Informasi (*)
Izin Penyelenggaraan
Jasa Sistem Komunikasi
Data (*)
Izin Frekuensi Radio
10,5 GHz
Izin Frekuensi Radio
3,3Ghz
Keterangan
No. 237/KEP/M.KOMINFO/9/2009
Pengalokasian frekuensi
radio 2.3 GHz dan 3.3
GHz untuk layanan
Broadband Wireless
Access (“BWA”) (**)
dengan cakupan wilayah
regional.
No. 199/KEP/DJPPI/KOMINFO/04/2015 Izin penyelenggaraan
jaringan tetap tertutup
dengan cakupan wilayah
nasional.
No. 258/KEP/DJPPI/KOMINFO/06/2015 Izin penyelenggaraan
jaringan tetap lokal
berbasis packet switched
dengan cakupan wilayah
nasional.
No. 295/KEP/DJPPI/KOMINFO/12/2011 Izin penyelenggaraan
untuk jasa akses internet
dengan cakupan wilayah
nasional.
No. 274/KEP/DJPPI/KOMINFO/08/2014 Izin penyelenggaraan
untuk interkoneksi
internet/network access
point dengan cakupan
wilayah nasional.
No. 366/KEP/M.KOMINFO/04/2014
Izin penyelenggaraan
untuk jasa nilai tambah
teleponi pusat layanan
informasi dengan
cakupan wilayah
nasional.
No. 889/KEP/DJPPI/KOMINFO/2015
Izin penyelenggaraan
untuk menyediakan
sistem komunikasi data
dengan cakupan wilayah
nasional.
No. 33/IV.1.2/DITFREK/II/2005
Alokasi frekuensi radio
untuk pengembangan
akses BWA dalam
rentang:
- 10,182 GHz – 10,189
GHz
- 10,532 GHz – 10,539
GHz
Mencakup area:
Regional.
No. 266/KEP/M.KOMINFO/08/2009
Alokasi frekuensi radio
3,3 GHz (cakupan 3325 –
3375,5 MHz) dengan
cakupan wilayah regional.
Indosat Ooredoo
177
Laporan Tahunan 2015
Tanggal efektif
27 Juli 2009
24 April 2015
5 Juni 2015
12 Desember
2011
22 Agustus
2014
2 April 2014
30 November
2015
4 Februari 2005
31 Agustus
2009
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/5
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)
Lisensi spektrum frekuensi terkait layanan operasi (lanjutan)
Izin
PT Indosat Tbk
Izin Penyelenggaraan
Jaringan Bergerak
Selular(*)
No. Izin
Keterangan
Tanggal efektif
No. 504/KEP/M.KOMINFO/08/2012
dan
No. 643/KEP/M.KOMINFO/06/2015
Amandemen Izin Jaringan
Bergerak Selular yang
memungkinkan Indosat
untuk menerapkan 3rd
Generation Partnership
Project (Sistem 3G) pada
pita frekuensi 800 MHz,
900 MHz dan 1800 MHz
dan juga International
Mobile
Telecommunication 2000
(IMT 2000) pada 2100 MHz.
Persetujuan pemanfaatan
slot orbit 150.5o
pada slot orbit (*).
Izin penyelenggaraan
layanan interkoneksi
internet.
30 Juni 2015
Izin penyelenggaraan
sebagai penyedia layanan
internet.
Voice over Internet Protocol
(“VoIP”).
7 April 2014
Izin Penempatan Satelit
pada Slot Orbit
No. 460/M.KOMINFO/12/ 2011
Izin Penyelenggaraan
Layanan Interkoneksi
Internet (Network
Access Point / “NAP”)(*)
Izin Penyelenggaraan
Layanan Akses Internet
("ISP") (*)
Izin Penyelenggaraan
Layanan Teleponi
Internet (*)
KEP No. 414 Tahun 2014
Izin Penyelenggaraan
Jaringan Tetap Tertutup
Nasional (“JARTUP”) (*)
Izin Penyelenggaraan
Jaringan Tetap dan Jasa
Teleponi Dasar (*)
No. 198/KEP/M.KOMINFO/05/2010
Jaringan tetap tertutup.
27 Mei 2010
No. 311/KEP/M.KOMINFO/8/2010
No. 312/KEP/M.KOMINFO/8/2010
dan
No. 313/KEP/M.KOMINFO/8/ 2010
24 Agustus
2010
Izin Spektrum Frekuensi
yang Dialokasikan
No. 19/KEP/M.KOMINFO/02/2006
dan
No. 29/KEP/M.KOMINFO/03/2006
Izin Spektrum Frekuensi
yang Dialokasikan
No. 268/KEP/M.KOMINFO/09/2009
Izin Frekuensi Radio
No. 181/KEP/M.KOMINFO/12/2006
Izin Frekuensi Radio
KEP No. 799 Tahun 2014 (****)
Izin penyelenggaraan
jaringan tetap dan jasa
teleponi dasar yang
meliputi jasa telepon lokal,
sambungan local jarak jauh
nasional dan sambungan
langsung jarak jauh teleponi
internasional.
Jaringan Bergerak Selular
spektrum frekuensi radio
2,1 GHz untuk 1 blok
(2 x 5 Mhz) frekuensi 3G
(***).
Jaringan Bergerak Selular
spektrum frekuensi radio
2,1 GHz untuk 1 blok
(2 x 5 Mhz) frekuensi 3G
(***).
Alokasi 2 kanal frekuensi
nasional, yaitu kanal 589
dan 630 pada spectrum 800
MHz untuk jaringan tetap
lokal nirkabel dengan
mobilitas terbatas.
Alokasi penggunaan
frekuensi 800 MHz dengan
pita frekuensi radio dari
887,5 - 890 MHz
berpasangan dengan pita
frekuensi radio dari 932,5 –
935 MHz.
KEP No. 418 Tahun 2014
KEP No. 416 Tahun 2014
(*)
(**)
Berakhir pada
1 September
2015
12 September
2014
7 April 2014
14 Februari
2006
27 Maret 2006
1 September
2009
12 Desember
2006
12 September
2014
Untuk setiap izin, evaluasi dilakukan setiap lima tahun.
PT Indosat Mega Media berkewajiban, antara lain, melakukan pembayaran biaya nilai awal sebesar Rp18.408 dan biaya hak penggunaan frekuensi
radio tahunan.
(***) Perusahaan berkewajiban, antara lain, melakukan pembayaran biaya nilai awal (upfront fee) sebesar Rp320.000 setiap blok dan biaya hak
penggunaan pita frekuensi radio tahunan.
(****) Perusahaan menghentikan jasa layanan telepon jaringan tetap nirkabel efektif sejak 30 Juni 2015 dan menggunakan spektrum frekuensi tersebut untuk
jaringan seluler.
Indosat Ooredoo
178
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/6
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)
Izin dan Aturan lainnya
Izin
No. Izin
Kartu Prabayar “Indosat
m-wallet”
Keterangan
Surat No. 10/14/DASP dari Bank
Indonesia (Bank Sentral)
Penyelengara pengiriman
uang
Surat No.12/67/DASP/25 dari Bank
Indonesia
Penerbit nomor
identifikasi / Issuer
Identification Number
(“IIN”)
Surat No. 2619/BSN/D3-d3/12/2010
dari Badan Standarisasi Nasional
Perusahaan mendapat
persetujuan untuk
mengeluarkan kartu prabayar “Indosat m-wallet”
yang berfungsi sebagai alat
baru untuk melakukan
pembayaran kepada
merchant tertentu.
Perusahaan juga ditunjuk
sebagai “special principal”
dan “technical acquirer”
untuk kartu prabayar
tersebut.
Perusahaan mendapat
persetujuan untuk menjadi
penyelengara pengiriman
uang untuk para pelangan
dalam pasar lokal dan luar
negeri.
Perusahaan memperoleh IIN
untuk aplikasi “Indosat mwallet” dan penyelenggara
pengiriman uang.
Tanggal efektif
9 Januari 2008
Pada tanggal 19
November 2009,
perusahaan
meluncurkan
“Indosat mwallet” kepada
publik.
3 September
2010
13 Desember
2010
Pada tanggal 23 Maret 2011,
Presiden Republik Indonesia
menerbitkan Peraturan
Pemerintah (“PP”) no 3
tahun 2011 mengenai
pengiriman uang. Peraturan
ini menjadi panduan
operasional perusahaan
sebagai salah satu
penyelenggara pengiriman
uang.
b. Penawaran Umum Perusahaan
Pada tanggal 23 September 1994, Perusahaan mendapat pernyataan efektif dari Badan
Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) untuk melakukan penawaran umum saham perdana di
Bursa Efek Jakarta berdasarkan Surat BAPEPAM No. S-1656/PM/1994 dan di Bursa Efek
New York sebesar 362.425.000 saham Seri B, terdiri dari 22.510.870 American Depositary
Shares (ADS, setiap ADS mewakili 10 saham Seri B) dan 103.550.000 saham Seri B dari
pelepasan saham Seri B yang dimiliki oleh Pemerintah. Semua saham Seri B Perusahaan
telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (entitas baru setelah penggabungan usaha antara
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada bulan November 2007) sejak 1994,
sedangkan ADS telah dicatatkan pada Bursa Efek New York dari 1994 sampai dengan tanggal
17 Mei 2013. Pada tanggal 25 Juli 2014, Perusahaan mengajukan formulir 15F ke U.S.
Securities and Exchange Commission (“SEC”) untuk mengakhiri pendaftaran ADS sesuai
dengan U.S. Securities and Exchange Act tahun 1934 (“Act”). Oleh karena tidak terdapat
keberatan dari SEC dalam jangka waktu 90 hari setelah Perusahaan mengajukan formulir
15 F, maka pengakhiran pendaftaran dianggap efektif berdasarkan Act.
Berdasarkan keputusan dalam RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2004,
pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk memecah nilai nominal saham Seri B
Perusahaan dari Rp500 menjadi Rp100 (dalam Rupiah penuh) yang mengakibatkan kenaikan
jumlah modal dasar saham dari 4.000.000.000 menjadi 20.000.000.000 saham dan jumlah
saham yang diterbitkan dan disetor penuh dari 1.035.500.000 menjadi 5.177.500.000 lembar
saham.
Indosat Ooredoo
179
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/7
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
b. Penawaran Umum Perusahaan (lanjutan)
Selama periode tanggal 1 Agustus 2004 sampai 31 Desember 2006, Perusahaan telah
menerbitkan tambahan 256.433.500 saham Seri B sehubungan dengan pelaksanaan
Employee Stock Option Program (“ESOP”) Tahap I dan II. Program ESOP telah disetujui pada
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPS”) Perusahaan pada tanggal 26 Juni 2003.
Pada tanggal 31 Desember 2015, obligasi-obligasi yang diterbitkan ke publik oleh Perusahaan
dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (Catatan 18 dan 19) adalah sebagai berikut:
Obligasi
Tanggal efektif
Obligasi Indosat Kelima Tahun 2007 Seri B
Obligasi Indosat Ketujuh Tahun 2009
Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009
Obligasi Indosat Kedelapan Tahun 2012
Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014
Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015
Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015
Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015
29 Mei 2007
8 Desember 2009
8 Desember 2009
27 Juni 2012
27 Juni 2012
12 Desember 2014
12 Desember 2014
4 Juni 2015
4 Juni 2015
8 Desember 2015
8 Desember 2015
c. Direksi, Komisaris dan Komite Audit
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, masing-masing, adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
31 Desember 2015
Komisaris Utama
Dr. Nasser Mohammed Marafih
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Ahmed Yousef Ebrahim Al Derbesti
Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud
Richard Farnsworth Seney (i)
Astera Primanto Bhakti
Elisa Lumbantoruan (i)
Chris Kanter
Cynthia Alison Gordon
Wijayanto Samirin (i)
Beny Roelyawan
31 Desember 2014
H.E Sheikh Abdulla bin Mohammed S.A.
Al-Thani
Dr. Nasser Mohammed Marafih
Richard Farnsworth Seney(i)
Chris Kanter (i)
Cynthia Alison Gordon
Soeprapto(i)
Beny Roelyawan
(i) Komisaris Independen
Lihat Catatan 37 sehubungan dengan perubahan komposisi Dewan Komisaris.
Direksi:
31 Desember 2015
Direktur Utama dan Chief Executive Officer
Direktur dan Chief Financial Officer
Direktur dan Chief Sales and Distribution Officer
Direktur dan Chief Technology Officer
Direktur dan Chief Wholesale and Enterprise Officer
Alexander Rusli
Caba Pinter
Joy Wahjudi(ii)
John Martin Thompson
Herfini Haryono
(ii) Ditunjuk sebagai Direktur Independen untuk memenuhi Peraturan 1-A dari Bursa Efek Indonesia.
Indosat Ooredoo
180
Laporan Tahunan 2015
31 Desember 2014
Alexander Rusli (ii)
Curt Stefan Carlsson
Joy Wahjudi
John Martin Thompson
Fadzri Sentosa
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/8
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
c. Direksi, Komisaris dan Komite Audit (lanjutan)
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
31 Desember 2014
Richard Farnsworth Seney
Elisa Lumbantoruan
Unggul Saut Marupa Tampubolon
Kanaka Puradiredja
Richard Farnsworth Seney
Chris Kanter
Unggul Saut Marupa Tampubolon
Kanaka Puradiredja
Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) mempunyai sekitar masing-masing 4.320 dan 4.185
karyawan, termasuk karyawan tidak tetap, pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
d. Struktur Entitas Anak
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mempunyai pemilikan langsung dan
tidak langsung pada entitas anak berikut:
Kegiatan
usaha
Entitas anak/lokasi
Indosat Palapa Company B.V. (“IPBV”)(1) / Amsterdam
Indosat Mentari Company B.V. (“IMBV”)(1) / Amsterdam
Indosat Singapore Pte. Ltd. (“ISPL”) / Singapura
PT Indosat Mega Media (“IMM”) / Jakarta
PT Interactive Vision Media (“IVM”)(2) / Jakarta
PT Starone Mitra Telekomunikasi / (“SMT”)(4) / Semarang
PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”) / Jakarta
PT Lintas Media Danawa (“LMD”)(3) /Jakarta
PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“APE”)(3) / Jakarta
PT Portal Bursa Digital (“PBD”) (5) / Jakarta
IPBV(1)
IMBV(1)
ISPL
IMM
IVM(2)
SMT(4)
Lintasarta
LMD(3)
APE(3)
PBD(5)
(2)
(3)
(4)
(5)
Keuangan
Keuangan
Telekomunikasi
Multimedia
Televisi berbayar
Telekomunikasi
Komunikasi data
Jasa informasi
dan Komunikasi
Telekomunikasi
Telekomunikasi
Digital
Persentase kepemilikan (%)
2015
2014
2010
2010
2005
2001
2006
1989
100,00
100,00
100,00
99,85
99,83
99,94
72,36
100,00
100,00
100,00
99,85
99,83
84,08
72,36
2009
2001
50,65
39,80
50,65
39,80
2015
62,00
-
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Entitas Anak
(1)
Mulai
beroperasi
57.607
1.709.151
113.653
996.624
6.450
100.490
2.721.869
5.148
568.146
51.954
8.317.283
8.308.978
99.352
907.250
6.054
247.102
2.399.323
6.960
497.653
-
IPBV dan IMBV didirikan di Amsterdam pada tanggal 28 April 2010 untuk menjalankan kegiatan perbendaharaan, untuk memberikan pinjaman dan
memperoleh pinjaman, baik dalam bentuk surat berharga atau lainnya, untuk melakukan pembiayaan di perusahaan-perusahaan, dan untuk
memberikan jaminan atas kewajibannya atau kewajiban Grup dan pihak ketiga. Berdasarkan resolusi Dewan Komisaris No. 10 tanggal 11 Agustus
2015, Dewan Komisaris menyetujui pembubaran IPBV dan IMBV. Selanjutnya pada bulan Maret 2016, IMBV telah dilikuidasi. Sementara itu, proses
likuidasi IPBV masih berlangsung.
IVM, entitas anak IMM, didirikan pada tanggal 21 April 2009 untuk memberikan jasa televisi berbayar. IMM melakukan penyetoran modal kepada IVM
pada tanggal 9 dan 30 Maret 2011, sebesar Rp4.999. Pada tanggal 12 Juli 2011, IVM memperoleh izin usaha untuk menjalankan layanan jasa TV
berbayar. Namun, sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, operasi komersial IVM belum berjalan.
Lintasarta memiliki kepemilikan langsung masing-masing sebesar 55% dan 70% terhadap APE dan LMD.
Pada tanggal 11 Juli 2013, Perusahaan melakukan penambahan setoran modal ke SMT sebesar Rp16.549,mengakibatkan peningkatan kepemilikan
Perusahaan di SMT dari 72,54% menjadi 84,08%. Pada tanggal 30 Juni 2015 Perusahaan menandatangani perjanjian terminasi dini atas pembagian
pendapatan untuk Fixed Wireless Access (FWA/CDMA) antara Perusahaan dan SMT. Pada tanggal 29 September dan 5 Oktober 2015, Perusahaan
melakukan penambahan setoran modal ke SMT sebesar Rp2.285 dan Rp200, yang mengakibatkan peningkatan kepemilikan Perusahaan di SMT
menjadi 99,94%.
PBD didirikan di Jakarta pada tanggal 12 Februari 2015, sebagai kerjasama antara Perusahaan dan Smaato Inc., yang bergerak dalam bidang portal
web. Perusahaan melakukan setoran modal awal sebesar Rp1.606 sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi sebesar 51,40%. Selanjutnya, pada
tanggal 18 Mei 2015, Perusahaan melakukan tambahan setoran modal ke PBD sebesar Rp34.383, yang meningkatkan kepemilikan Perusahaan di
PBD menjadi sebesar 62,00%.
Indosat Ooredoo
181
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/9
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
e. Penggabungan Usaha Perusahaan, Satelindo, Bimagraha dan IM3
Berdasarkan Akta Penggabungan Usaha dari notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 57
tanggal 20 November 2003 (“tanggal penggabungan usaha”), Perusahaan, Satelindo,
PT Bimagraha Telekomindo (“Bimagraha”) dan PT Indosat Multi Media Mobile (“IM3”) sepakat
untuk melakukan penggabungan usaha. Perusahaan adalah entitas yang dipertahankan.
Seluruh aset dan liabilitas yang dimiliki oleh Satelindo, Bimagraha dan IM3 dialihkan kepada
Perusahaan pada tanggal penggabungan usaha. Ketiga perusahaan tersebut bubar secara
hukum tanpa kewajiban untuk melakukan proses likuidasi. Selisih yang timbul dari
penggabungan usaha di atas dan akuisisi Satelindo pada tahun 2001 dicatat pada ekuitas
sebagai “Komponen ekuitas lain-lain”.
Nama “Satelindo” dan “IM3” dalam catatan atas laporan keuangan berikut mengacu pada
entitas-entitas tersebut sebelum bergabung dengan Perusahaan, atau sebagai entitas yang
mengikatkan diri dalam suatu perjanjian yang telah diambil alih oleh Perusahaan sebagai
akibat dari penggabungan usaha.
f.
Persetujuan dan Pengesahan untuk Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan
keuangan konsolidasian ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang
telah disetujui dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 21 Maret
2016, sebagaimana telah direviu dan direkomendasikan untuk disetujui oleh Komite Audit
Perusahaan pada tanggal tersebut.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan No. VIII.G.7 yang
diterbitkan oleh BAPEPAM-LK mengenai “Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” dan surat keputusan Ketua BAPEPAM-LK
No. KEP-347/BL/2012.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan
konsep harga perolehan dan basis akrual, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
Laporan arus kas konsolidasian, yang disusun dengan menggunakan metode langsung,
menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan Indonesia memerlukan penggunaan estimasi akuntansi tertentu dan asumsiasumsi. Hal ini juga mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan dalam proses
penerapan kebijakan akuntansi di dalam Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat
pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak
signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3.
Indosat Ooredoo
182
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/10
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
Mata uang fungsional dan penyajian
Transaksi-transaksi yang disertakan dalam laporan keuangan pada setiap entitas anggota
Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di
mana entitas beroperasi ("mata uang fungsional"). Mata uang pelaporan yang digunakan
dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang juga merupakan mata uang
fungsional Perusahaan.
Angka-angka dalam laporan keuangan konsolidasian dibulatkan dalam jutaan Rupiah dan, jika
disebutkan khusus, dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain.
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK")
Penerapan dari standar akuntansi berikut oleh Grup, yang berlaku pada awal dan atau setelah
1 Januari 2015, memberikan dampak material pada laporan keuangan konsolidasian Grup:
-
Perubahan PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan” mengenai penghasilan komprehensif
lain. Perubahan yang utama adalah persyaratan untuk mengelompokkan akun yang
disajikan dalam “penghasilan komprehensif lain” berdasarkan potensi akun tersebut dapat
diklasifikasikan ke laporan laba rugi pada periode berikutnya (penyesuaian reklasifikasi).
-
Perubahan PSAK 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan", untuk meningkatkan
pengungkapan terkait dengan saling hapus.
-
PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”. PSAK 67 mengatur beberapa
pengungkapan tambahan terkait kepentingan dalam entitas anak, ventura bersama dan
entitas asosiasi, seperti yang telah disajikan pada Catatan 2b. Standar ini tidak berdampak
pada pengakuan dan pengukuran investasi Grup.
-
PSAK 68, "Pengukuran Nilai Wajar", bertujuan untuk meningkatkan konsistensi dan
mengurangi kompleksitas dengan memberikan definisi spesifik untuk nilai wajar dan juga
sebagai sumber tunggal yang mengatur ketentuan mengenai pengukuran dan
pengungkapan nilai wajar. Ketentuan-ketentuan tersebut tidak mencakup penggunaan
akuntansi nilai wajar tetapi memberikan pedoman penerapan ketika penggunaannya
diharuskan atau diperbolehkan oleh PSAK lain.
-
PSAK 24 (revisi 2013) "Imbalan Kerja". Perubahan pada kebijakan akuntansi Grup adalah
sebagai berikut: seluruh biaya jasa lalu diakui langsung di laporan laba rugi; dan biaya
bunga dan imbal hasil yang diharapkan dari aset program diganti dengan nilai bunga neto
yang dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajiban (aset) imbalan pasti neto.
Sebagai tambahan, seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial terkait kewajiban imbalan
pascakerja diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Lihat Catatan 2c untuk dampak
terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Indosat Ooredoo
183
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/11
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK") (lanjutan)
Penerapan dari standar serta interpretasi standar akuntansi revisian berikut, yang berlaku
efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap
kebijakan akuntansi Grup dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian periode berjalan:
-
PSAK 4 (revisi 2013) "Laporan keuangan tersendiri"
PSAK 15 (revisi 2013) "Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama"
PSAK 46 (revisi 2014) "Pajak penghasilan"
PSAK 48 (revisi 2014) "Penurunan nilai aset"
PSAK 50 (revisi 2014) "Instrumen keuangan: Penyajian"
PSAK 55 (revisi 2014) "Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran"
PSAK 65 (revisi 2014) "Laporan keuangan konsolidasian"
PSAK 66 "Pengaturan bersama"
ISAK 26 "Penilaian kembali derivatif melekat"
ISAK 15 (revisi 2015) “Batas aset imbalan pasti, persyaratan pendanaan minimum, dan
interaksinya”
Pencabutan PSAK 12 (revisi 2009) "Bagian partisipasi ventura bersama"
Pencabutan ISAK 7 "Konsolidasi - entitas bertujuan khusus"
Pencabutan ISAK 12 "Pengendalian bersama entitas: kontribusi non-moneter oleh
venturer"
Standar baru, amandemen dan interpretasi yang berdampak pada operasional Grup, sudah
diterbitkan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut :
Berlaku 1 Januari 2016 :
- PSAK 4 (revisi 2015) “Laporan keuangan tersendiri”
- PSAK 5 (revisi 2015) “Segmen operasi”
- PSAK 7 (revisi 2015) “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”
- PSAK 13 (revisi 2015) “Properti investasi”
- PSAK 15 (revisi 2015) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
- PSAK 16 (revisi 2015) “Aset tetap”
- PSAK 19 (revisi 2015) “Aset takberwujud”
- PSAK 22 (revisi 2015) “Kombinasi bisnis”
- PSAK 24 (revisi 2015) “Imbalan Kerja”
- PSAK 25 (revisi 2015) “Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan
kesalahan”
- PSAK 65 (revisi 2015) “Laporan keuangan konsolidasian”
- PSAK 66 (revisi 2015) “Pengaturan bersama”
- PSAK 67 (revisi 2015) “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”
- PSAK 68 (revisi 2015) “Pengukuran nilai wajar”
- ISAK 30 (revisi 2015) “Pungutan”
Berlaku 1 Januari 2017 :
- PSAK 1 (revisi 2015) “Penyajian laporan keuangan”
- ISAK 31 (revisi 2015) “Interpretasi dari PSAK 13: Properti investasi”
Pada tanggal persetujuan atas laporan keuangan konsolidasian ini, Grup masih melakukan
evaluasi terhadap dampak yang potensial dari standar baru dan revisian terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
Indosat Ooredoo
184
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/12
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi
Entitas anak
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak.
Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengendalian. Pengendalian timbul
ketika Grup terekspos atas, atau memiliki hak untuk, pengembalian yang bervariasi dari
keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kekuasaannya atas entitas. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak
tanggal dimana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi
sejak tanggal dimana Grup kehilangan pengendalian.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang diserahkan
untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang
diterbitkan atau liabilitas yang diakui pada tanggal akuisisi. Kelebihan jumlah imbalan yang
diserahkan dan nilai wajar dari kepentingan non-pengendali atas jumlah aset teridentifikasi
yang diakuisisi dan liabilitas dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan yang diserahkan
lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisihnya diakui langsung
dalam laporan laba rugi.
Transaksi, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi antar entitas dalam Grup telah
dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali bila terbukti adanya
penurunan nilai aset yang ditransfer.
Laporan keuangan entitas anak disusun untuk tahun pelaporan yang sama dengan Grup.
Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan agar konsisten dengan kebijakan
akuntasi yang diadopsi Grup.
Berikut adalah ringkasan informasi keuangan (sebelum eliminasi) untuk entitas anak yang
mempunyai kepentingan nonpengendali yang material terhadap Grup:
Lintasarta dan entitas anak
2015
Ringkasan laporan posisi keuangan
Aset lancar
Liabilitas jangka pendek
2014
(Disajikan
kembali)
1.230.297
(378.064)
1.220.916
(296.302)
852.233
924.614
Aset tidak lancar
Liabilitas jangka panjang
1.491.572
(80.403)
1.178.407
(82.766)
Jumlah aset bersih - tidak lancar
1.411.169
1.095.641
Aset bersih
2.263.402
2.020.255
563.705
511.844
Jumlah aset bersih - lancar
Kepentingan nonpengendali
Indosat Ooredoo
185
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/13
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
Entitas anak (lanjutan)
Lintasarta dan entitas anak
2014
(Disajikan
kembali)
2015
Ringkasan laporan laba rugi
Pendapatan
1.929.217
Laba sebelum pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan
1.734.547
471.546
(122.883)
483.148
(130.116)
Laba tahun berjalan
348.663
353.032
Jumlah penghasilan komprehensif
354.445
350.357
82.293
77.219
24.544
25.748
686.546
(493.608)
(128.426)
640.008
(402.154)
(111.966)
Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada
kepentingan nonpengendali
Dividen yang dibayarkan kepada
kepentingan nonpengendali
Ringkasan arus kas
Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi
Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi
Arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas
dan setara kas
5.044
-
Kenaikan bersih kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal tahun
69.556
583.672
125.888
457.784
Kas dan setara kas pada akhir tahun
653.228
583.672
Asosiasi
Entitas asosiasi adalah entitas di mana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan
pengendalian, umumnya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi pada
entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pengakuan awal dicatat sebesar harga
perolehan. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi
ketika akuisisi.
Bagian Grup atas laba rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan
bagian atas mutasi penghasilan komprehensif lain pasca akuisisi diakui di dalam penghasilan
komprehensif lain dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi.
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah
terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika ada, Grup menghitung
besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat
investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada laporan laba rugi.
Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi diakui
dalam laporan keuangan Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.
Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali bila terbukti adanya penurunan nilai
aset yang ditransfer.
Indosat Ooredoo
186
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/14
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
c. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup telah menerapkan secara retrospektif PSAK 24 (Revisi
2013): "Imbalan Kerja".
PSAK ini mengatur, antara lain (i) penghapusan "pendekatan koridor" yang diizinkan
berdasarkan versi sebelumnya dan (ii) perubahan signifikan dalam pengakuan, penyajian dan
pengungkapan imbalan pascakerja yang antara lain adalah sebagai berikut:
•
Keuntungan dan kerugian aktuarial sekarang diwajibkan untuk diakui dalam penghasilan
komprehensif lain dan dikeluarkan secara permanen dari laporan laba rugi.
•
Imbal hasil yang diharapkan dari aset program tidak lagi dapat diakui dalam laporan laba
rugi. Imbal hasil yang diharapkan digantikan dengan mengakui penghasilan bunga atau
beban terhadap aset atau liabilitas imbalan pasti neto di laporan laba rugi, yang dihitung
menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban pensiun.
•
Biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang
periode vesting ke depan. Sebaliknya, semua biaya jasa lalu akan diakui pada periode
mana yang lebih awal antara terjadinya perubahan/kurtailmen atau ketika Grup mengakui
biaya restrukturisasi atau pemutusan kontrak kerja terkait.
Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai berikut:
Tanggal 1 Januari 2014:
1 Januari 2014
(Dilaporkan
sebelumnya)
ASET
Aset lancar
Bagian lancar dari beban dibayar
di muka:
- Beban dibayar di muka lainnya
Aset tidak lancar
Aset pajak tangguhan - bersih
Beban dibayar di muka
jangka panjang:
- Beban dibayar di muka lainnya
Aset tidak lancar lain-lain - bersih
58.440
LIABILITAS
Liabilitas jangka pendek
Kewajiban imbalan kerja
jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Kewajiban imbalan kerja jangka
panjang - setelah dikurangi
bagian jangka pendek
(37)
58.403
5.796
101.853
115.957
135.901
41.988
(2.592)
157.945
133.309
337.312
(340)
336.972
91.391
984.676
1.046.414
(299.443)
746.971
12.877.143
37.340
603.435
187
1 Januari 2014
(Disajikan kembali)
96.057
893.285
EKUITAS
Saldo laba
Belum dicadangkan
Pengukuran kembali atas program
imbalan pasti
Kepentingan nonpengendali
Indosat Ooredoo
Penyesuaian
penyajian
kembali
222.054
(5.847)
Laporan Tahunan 2015
12.914.483
222.054
597.588
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/15
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
c. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai berikut (lanjutan):
Tanggal 31 Desember 2014:
31 Desember 2014
(Dilaporkan
sebelumnya)
ASET
Aset lancar
Bagian lancar dari beban
dibayar di muka:
- Beban dibayar di muka lainnya
Aset tidak lancar
Aset pajak tangguhan - bersih
Beban dibayar di muka
jangka panjang:
- Beban dibayar di muka lainnya
Aset tidak lancar lain-lain - bersih
LIABILITAS
Liabilitas jangka pendek
Kewajiban imbalan kerja
jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Kewajiban imbalan kerja jangka
panjang - setelah dikurangi
bagian jangka pendek
EKUITAS
Saldo laba
Belum dicadangkan
Pengukuran kembali atas program
imbalan pasti
Kepentingan nonpengendali
Penyesuaian
penyajian
kembali
31 Desember 2014
(Disajikan kembali)
72.699
(708)
71.991
85.181
6.876
92.057
109.152
132.143
11.652
(2.964)
120.804
129.179
332.158
(35)
332.123
662.929
42.988
705.917
1.091.315
(130.688)
960.627
10.889.973
16.146
10.906.119
686.542
92.268
(5.823)
92.268
680.719
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014
31 Desember
2014
(Dilaporkan
sebelumnya)
BEBAN
Karyawan
MANFAAT PAJAK PENGHASILAN
(RUGI) LABA TAHUN
BERJALAN YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Indosat Ooredoo
188
Penyesuaian
penyajian
kembali
(1.712.518)
(26.109)
77.901
5.902
(1.987.170)
129.148
(21.194)
987
Laporan Tahunan 2015
31 Desember 2014
(Disajikan kembali)
(1.738.627)
83.803
(2.008.364)
130.135
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/16
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
c. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai berikut (lanjutan):
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014
2014
(Dilaporkan
sebelumnya)
PENGHASILAN (RUGI)
KOMPREHENSIF LAIN
Kerugian pengukuran kembali atas
program imbalan pasti
Pajak penghasilan terkait
RUGI PER SAHAM DASAR DAN
DILUSIAN YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
(Rupiah penuh)
Penyesuaian
penyajian
kembali
2014
(Disajikan kembali)
-
(174.332)
43.583
(174.332)
43.583
-
(130.749)
(130.749)
(365,70)
(3,90)
(369,60)
d. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas pada bank, dan semua deposito berjangka yang
tidak dibatasi penggunaannya (termasuk deposito on call) yang jatuh tempo dalam jangka
waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan.
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan untuk bank garansi tidak diklasifikasikan sebagai
bagian dari “Kas dan Setara Kas”. Kas dan deposito berjangka ini disajikan sebagai bagian
dari “Kas yang Dibatasi Penggunaannya”.
e. Persediaan
Persediaan, terutama terdiri dari kartu Subscriber Identification Module (“SIM”), paket perdana,
modem broadband, telepon genggam selular (cellular handset) dan voucher pulsa isi ulang
dinilai menurut nilai yang terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Nilai
realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi beban
penjualan. Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Provisi penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan estimasi penjualan masing-masing
persediaan tersebut di masa yang mendatang.
f.
Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan termasuk biaya pengangkutan, biaya
penanganan, biaya persiapan lahan, biaya instalasi, biaya karyawan internal, dan kapitalisasi
biaya pinjaman tertentu yang timbul selama tahap konstruksi, dikurangi akumulasi penyusutan
(kecuali hak atas tanah) dan penurunan nilai. Hak atas tanah, termasuk biaya legal yang
timbul saat akuisisi awal hak atas tanah, dicatat sebesar harga perolehan, dan tidak
diamortisasi. Biaya spesifik terkait dengan pembaruan atau perpanjangan hak kepemilikan hak
atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur
manfaat ekonomis tanah, periode mana yang lebih pendek.
Indosat Ooredoo
189
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/17
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
f.
Aset Tetap (lanjutan)
Penyusutan dimulai pada tanggal aset tersebut digunakan atau siap untuk digunakan,
menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi umur manfaat ekonomis aset tetap,
sebagai berikut:
Tahun
Bangunan
Peralatan teknologi informasi
Peralatan kantor
Sarana penunjang bangunan dan partisi
Kendaraan
Peralatan teknis selular
Peralatan transmisi dan cross-connection
Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel
Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran
Peralatan jaringan akses tetap
20 sampai 40
3 sampai 5
3 sampai 5
3 sampai 25
3 sampai 5
8
3 sampai 15
7
3 sampai 5
3 sampai 10
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran
dan perbaikan signifikan yang meningkatkan kondisi aset melebihi standar kinerja semula,
dikapitalisasi. Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan
beserta akumulasi penyusutannya dihentikan pengakuannya dari kelompok aset tetap, dan
keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.
Aset tetap yang diperoleh dalam pertukaran aset non-moneter atau kombinasi aset moneter
dan non-moneter diukur pada nilai wajar, kecuali: (i) transaksi pertukaran tidak memiliki
substansi komersial, atau (ii) nilai wajar dari aset yang diterima atau diserahkan tidak dapat
diukur secara andal. Aset yang diperoleh diukur pada nilai wajar, meskipun jika Grup tidak
dapat langsung menghentikan pengakuan dari aset yang diserahkan. Jika aset yang diperoleh
tidak dapat diukur secara andal nilai wajarnya, maka biaya perolehannya diukur dengan
jumlah tercatat dari aset yang diserahkan ditambah kas yang dibayarkan.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset
dalam penyelesaian dan pemasangan. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada
saat proses konstruksi atau pemasangan selesai.
Aset dalam pembangunan dan pemasangan dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasuk
biaya pinjaman. Semua biaya pinjaman seperti bunga, beban keuangan dalam sewa
pembiayaan dan selisih kurs (diestimasi setiap tiga bulanan sepanjang selisih kurs tersebut
diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga dengan membatasi selisih kurs yang
diperhitungkan sebagai biaya pinjaman sebesar jumlah biaya pinjaman atas pinjaman yang
setara dalam mata uang fungsional) yang dapat diatribusikan ke aset tertentu, dikapitalisasi ke
harga perolehan aset dalam pembangunan dan pemasangan. Biaya pinjaman lainnya diakui
sebagai beban pada periode terjadinya. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat
pembangunan atau pemasangan selesai dan aset yang dibangun atau dipasang tersebut siap
untuk digunakan.
Indosat Ooredoo
190
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/18
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
g. Aset takberwujud
a)
Goodwill
Goodwill awalnya diukur sebagai kelebihan jumlah imbalan yang dialihkan dan nilai wajar
jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah aset teridentifikasi bersih yang diperoleh
dan kewajiban yang timbul. Jika jumlah imbalan yang dialihkan ini lebih rendah dari nilai
wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut langsung diakui dalam
laporan laba rugi. Goodwill atas perolehan entitas anak termasuk di dalam aset
takberwujud “Goodwill dan Aset Takberwujud”.
Untuk keperluan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis
dialokasikan pada setiap unit penghasil kas, atau kelompok unit penghasil kas, yang
diharapkan dapat memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Setiap unit
atau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill menunjukkan tingkat terendah di
dalam entitas dimana goodwill-nya dipantau untuk tujuan internal manajemen. Goodwill
dipantau pada level segmen operasi.
Peninjauan atas penurunan nilai pada goodwill dilakukan setahun sekali atau dapat lebih
sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya
potensi penurunan nilai. Nilai tercatat dari goodwill dibandingkan dengan jumlah yang
terpulihkan, yaitu nilai yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual. Rugi penurunan nilai dibebankan langsung dalam laba rugi dan selanjutnya
tidak dibalik kembali.
b)
Aset takberwujud lain
Aset takberwujud yang diperoleh secara terpisah disajikan sebesar harga perolehannya.
Aset takberwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis diakui sebesar nilai wajar pada
tanggal perolehannya. Aset takberwujud Grup memiliki umur manfaat yang terbatas dan
dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung
dengan menggunakan metode garis lurus.
Aset takberwujud lain diamortisasi menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi
masa manfaat ekonomis aset takberwujud sebagai berikut:
Tahun
Basis pelanggan (Customer base)
- Prabayar
6
- Pasca-bayar
5
5
Izin spektrum (Spectrum licenses)
Merk
8
Piranti lunak yang tak terintegrasi
5
h. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Goodwill tidak diamortisasi tetapi diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau mana yang lebih
sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan
kemungkinan penurunan nilai. Aset yang diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai
tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Rugi penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset
melebihi nilai terpulihkan. Nilai terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar aset
dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset
dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah di mana terdapat arus kas yang dapat
diidentifikasi. Aset nonkeuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai, diuji setiap
tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan
nilai.
Indosat Ooredoo
191
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/19
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
h. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)
Pembalikan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika,
terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak
pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera
dalam laba rugi. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dibalik lagi.
i.
Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa dibuat berdasarkan
substansi perjanjian pada tanggal awal sewa. Perjanjian tersebut ditelaah apakah pemenuhan
atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset tertentu atau aset, dan apakah perjanjian
memberikan hak untuk menggunakan aset, bahkan jika hak tersebut tidak dijabarkan secara
eksplisit di perjanjian.
Grup sebagai lessee
Sewa pembiayaan di mana Grup memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan
dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa
dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan
beban keuangan sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas
yang tersisa. Beban keuangan diakui pada biaya keuangan pada laporan laba rugi.
Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama masa manfaat dari
aset tersebut. Namun jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset disusutkan selama jangka
waktu yang lebih pendek antara estimasi umur manfaat aset dan masa sewa.
Sewa di mana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban usaha dalam laporan laba rugi secara garis
lurus selama masa sewa.
Grup sebagai lessor
Sewa di mana Grup tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat dari
kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Penghasilan sewa kontinjensi,
jika ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya.
Sewa di mana Grup mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan
kepemilikan dari aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Aset sewa diakui sebagai
aset sewa pembiayaan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai
piutang sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto.
Transaksi jual dan sewa-balik
Ketika Grup menandatangani sebuah transaksi jual dan sewa-balik, maka Grup menganalisa
pemenuhan kriteria untuk sewa pembiayaan atau sewa operasi atas perjanjian sewa-balik
tersebut. Apabila transaksi sewa-balik diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, maka nilai
lebih dari hasil penjualan dibanding nilai tercatat dari aset yang dijual tersebut ditangguhkan
dan diamortisasi selama masa sewa. Apabila transaksi sewa-balik diklasifikasikan sebagai
sewa operasi dan transaksi secara jelas dilaksanakan pada nilai wajar, maka laba rugi yang
terjadi harus segera diakui.
Indosat Ooredoo
192
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/20
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
j.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui ketika besar kemungkinan manfaat ekonomis masa depan akan mengalir
kepada Grup dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai
wajar imbalan yang diterima, dikurangi diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Kriteria spesifik berikut ini juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Selular
Pendapatan selular yang berasal dari pemakaian pulsa dan panggilan jelajah diakui
berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan selular Perusahaan
dan disajikan secara bruto, sedangkan pendapatan jasa nilai tambah disajikan secara bersih
setelah dikurangi kompensasi kepada penyedia konten.
Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diserahkan.
Penjualan voucher perdana/isi ulang dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui
sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada berakhirnya masa berlaku pulsa.
Penjualan telepon genggam selular dan broadband modem diakui pada saat penyerahan
kepada pelanggan.
Pendapatan dari komunikasi data broadband nirkabel diakui berdasarkan durasi pemakaian
atau tagihan tetap bulanan tergantung perjanjian dengan pelanggan.
Program Loyalitas Pelanggan
Program loyalitas pelanggan memperbolehkan para pelanggan untuk mengumpulkan poin dari
setiap isi ulang dan dari pembayaran yang dilakukan oleh masing-masing pelanggan pra-bayar
dan pasca-bayar. Poin tersebut kemudian dapat ditukarkan dengan produk telekomunikasi
atau non-telekomunikasi secara gratis, tergantung dari jumlah minimum poin yang telah
diperoleh.
Poin penghargaan loyalitas pelanggan diakui sebagai suatu komponen terpisah dari transaksi
penjualan pada saat diberikan. Perusahaan mencatat kewajiban pada saat isi ulang dan
pembayaran yang dilakukan oleh masing-masing pelanggan pra-bayar dan pasca-bayar
berdasarkan nilai wajar yang diharapkan akan timbul untuk memberikan produk di masa
datang. Penerimaan yang diperoleh dialokasikan antara produk selular yang terjual dan jumlah
poin yang dikeluarkan, di mana penerimaan yang dialokasikan ke poin setara dengan nilai
wajarnya. Nilai wajar poin yang dikeluarkan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan
pada saat poin tersebut ditukarkan, pada saat periode penukaran berakhir atau pada saat
program tersebut dihapus.
Insentif Agen Penjual
Imbalan dalam bentuk diskon penjualan yang diberikan oleh Perusahaan kepada agen penjual
diakui sebagai pengurang pendapatan.
Apabila Perusahaan menerima suatu manfaat yang teridentifikasi sebagai pertukaran atas
imbalan yang diberikan oleh Perusahaan kepada agen penjual, dan nilai wajar dari manfaat
imbalan tersebut dapat diestimasi secara wajar, maka imbalan akan dicatat sebagai beban
pemasaran.
Indosat Ooredoo
193
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/21
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
j.
Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
Selular (lanjutan)
Sewa Menara
Pendapatan dari sewa menara yang dikelompokkan sebagai sewa operasi diakui dengan
metode garis lurus selama masa sewa berdasarkan jumlah yang tercantum dalam perjanjian
antara Perusahaan dan lessee.
Multiple-element Arrangements
Ketika dua atau lebih aktivitas penghasil pendapatan atau produk dijual dalam satu
mekanisme, setiap elemen produk atau jasa dipertimbangkan sebagai unit akuntansi terpisah
dan dihitung secara terpisah. Total pendapatan akan dialokasikan untuk setiap komponen
yang diidentifikasi terpisah berdasarkan nilai jual relatif atas setiap komponen dan penerapan
kriteria pengakuan pendapatan diaplikasikan pada setiap komponen tersebut di atas.
MIDI
Internet
Pendapatan dari jasa instalasi, ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubungan
yang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan dari biaya jasa bulanan diakui pada saat
jasa tersebut diberikan. Pendapatan dari pemakaian diakui setiap bulan berdasarkan durasi
pemakaian internet atau berdasarkan jumlah yang telah ditetapkan, tergantung kesepakatan
dengan pelanggan.
Internet Protocol Virtual Private Network (IP VPN), Multiprotocol Label Switching (MPLS),
Frame Net, World Link dan Direct Link
Pendapatan dari jasa instalasi ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubungan yang
diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diberikan.
Sewa Operasi Satelit
Pendapatan satelit diakui dengan metode garis lurus selama periode sewa.
Pendapatan jasa MIDI lainnya diakui pada saat jasa tersebut diserahkan.
Telekomunikasi Tetap
Telepon Internasional
Pendapatan telepon internasional ke luar negeri dilaporkan secara bruto.
Telepon Jaringan Tetap Nirkabel
Pendapatan telepon jaringan tetap nirkabel dari pemakaian pulsa diakui berdasarkan durasi
percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perusahaan.
Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diberikan.
Untuk pelanggan pra-bayar, penjualan voucher pulsa perdana/isi ulang dicatat sebagai
pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau
pada saat masa berlaku pulsa telah habis.
Indosat Ooredoo
194
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/22
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
j.
Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
Telekomunikasi Tetap (lanjutan)
Telepon Jaringan Tetap
Pendapatan dari jasa instalasi telepon jaringan tetap ditangguhkan dan diakui selama rata-rata
masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan dari pemakaian diakui
berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perusahaan.
Pendapatan Interkoneksi
Pendapatan dari jaringan interkoneksi dengan penyelenggara telekomunikasi dalam negeri
dan internasional lainnya diakui setiap bulan berdasarkan lalu lintas komunikasi aktual yang
tercatat setiap bulannya.
Hubungan Keagenan
Pendapatan yang berasal dari hubungan keagenan dicatat berdasarkan jumlah tagihan bruto
yang dibebankan kepada pelanggan ketika Grup bertindak sebagai penyedia jasa.
Grup bertindak sebagai agen dan memperoleh komisi dari penyedia jasa, pendapatan dicatat
berdasarkan jumlah bersih yang diperoleh (jumlah yang dibayar oleh pelanggan dikurangi
jumlah yang dibayarkan kepada penyedia jasa).
Beban
Beban Interkoneksi
Beban yang berasal dari jaringan interkoneksi dengan penyelenggara telekomunikasi domestik
dan internasional lainnya dicatat sebagai beban usaha pada periode terjadinya beban.
Beban-beban Lainnya
Beban diakui pada saat terjadinya.
k. Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Grup memberhentikan hubungan kerja
sebelum usia pensiun normal, atau ketika seorang pekerja menerima penawaran
mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Grup mengakui
pesangon pemutusan kontrak kerja pada tanggal yang lebih awal di antara: (a) ketika Grup
tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan (b) ketika Grup mengakui biaya
untuk restrukturisasi dan melibatkan pembayaran pesangon. Imbalan yang jatuh tempo lebih
dari 12 bulan setelah periode pelaporan didiskontokan ke nilai kininya.
l.
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Program Pensiun
Biaya pensiun berdasarkan program pensiun imbalan pasti Grup ditentukan melalui
perhitungan aktuarial secara periodik dengan menggunakan metode projected-unit-credit dan
menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, tingkat kenaikan kompensasi tahunan dan asumsi
actuarial lain.
Indosat Ooredoo
195
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/23
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
l.
Imbalan Kerja (lanjutan)
Program Pensiun (lanjutan)
Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan imbal hasil
atas aset program (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan
komprehensif lain dengan tujuan agar aset atau liabilitas pensiun bersih yang diakui dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus
program pensiun. Pengukuran kembali tidak diklasifikasikan ke laporan laba rugi pada periode
berikutnya. Grup mengalihkan jumlah yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain
tersebut ke dalam ekuitas, yang disajikan sebagai keuntungan (kerugian) pengukuran kembali
atas program imbalan pasti.
Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen
terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui.
Biaya bunga dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajiban (aset) imbalan pasti
bersih pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan.
Jaminan kesehatan masa pensiun
Perusahaan memberikan jaminan kesehatan masa pensiun untuk pensiunan tertentu yang
berhak. Perkiraan biaya imbalan ini dicadangkan sepanjang masa kerja karyawan dengan
menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan yang digunakan untuk program
pensiun imbalan pasti. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian
pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas di
penghasilan komprehensif lain pada periode saat terjadinya.
Imbalan kerja jangka panjang lain-lain
Grup memiliki penghargaan masa kerja dan cuti berimbalan jangka panjang. Hak atas imbalan
ini biasanya berdasarkan pencapaian masa kerja karyawan sesuai dengan Perjanjian Kerja
Bersama (Collective Labor Agreement). Estimasi biaya imbalan ini diakui selama masa kerja.
Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang
digunakan untuk program pensiun imbalan pasti, kecuali untuk keuntungan dan kerugian
aktuarial yang diakui pada laporan laba rugi.
m. Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang memberikan kenaikan nilai aset keuangan
dari satu entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas dari entitas lainnya.
1. Aset keuangan
Pengakuan awal
Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan piutang,
investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual,
sebagaimana mestinya. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada
pengakuan awal.
Semua aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah dengan
biaya-biaya transaksi, kecuali aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi.
Indosat Ooredoo
196
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/24
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
1. Aset keuangan (lanjutan)
Pengakuan awal (lanjutan)
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun
waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan
yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu pada tanggal Grup berkomitmen untuk
membeli atau menjual aset tersebut.
Aset keuangan Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya,
piutang pihak berelasi, aset derivatif, dan aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya
(instrumen keuangan yang memiliki dan tidak memiliki kuotasi harga).
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya
sebagai berikut:
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset
keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan
pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset
keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan ke
dalam kelompok ini jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu
dekat. Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan, juga diklasifikasikan ke dalam
kelompok dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai
wajar, dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi. Aset
kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar, jika jatuh tempo dalam waktu 12
bulan, jika tidak maka aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Aset keuangan Grup yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
terdiri dari aset derivatif.
•
Pinjaman dan piutang
Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif. Setelah
pengukuran awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan
yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Effective Interest
Rate) (“EIR”), setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan yang
diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya akuisisi
atau biaya yang merupakan bagian integral dari EIR tersebut. Amortisasi EIR dicatat
dalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai juga diakui pada
laporan laba rugi.
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang pihak berelasi, aset
keuangan lancar lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lain-lain Grup termasuk
dalam kategori ini. Aset kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar, kecuali untuk
yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan sejak akhir periode pelaporan. Aset keuangan ini
diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Indosat Ooredoo
197
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/25
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
1. Aset keuangan (lanjutan)
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available-for-Sale (“AFS”)]
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai
tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.
Aset kategori ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar, kecuali investasi akan jatuh
tempo atau manajemen memiliki intensi untuk menjual dalam waktu 12 bulan sejak
akhir periode pelaporan. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur pada
nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam
penghasilan komprehensif lain sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya,
pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui, atau terjadi penurunan nilai,
direklasifikasi dari penghasilan komprehensif lain ke laba rugi.
Grup memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS:
-
Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal
kurang dari 20%. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi
cadangan penurunan nilai.
-
Investasi saham yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari
20% dan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Investasi ini dicatat
sebesar nilai wajarnya.
Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai AFS disajikan sebagai bagian dari
“investasi jangka panjang”.
2. Liabilitas keuangan
Pengakuan awal
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan pinjaman dan utang.
Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Seluruh liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal
pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Liabilitas keuangan Grup meliputi utang usaha, utang pengadaan, akrual, utang jangka
panjang dan utang obligasi, utang pihak berelasi, liabilitas derivatif dan liabilitas keuangan
jangka pendek dan jangka panjang lain-lain.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk
liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada
saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Indosat Ooredoo
198
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/26
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
2. Liabilitas keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok untuk diperdagangkan jika
mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini
termasuk instrumen keuangan derivatif yang diambil Perusahaan yang tidak ditujukan
sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK 55 (Revisi 2014). Derivatif melekat yang dipisahkan juga
diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai efektif.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui
dalam laporan laba rugi.
Pinjaman dan utang
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya
diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode EIR.
Amortisasi EIR termasuk di dalam biaya keuangan dalam laporan laba rugi.
Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat liabilitas tersebut
dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi EIR.
Sukuk
Sukuk diakui sebesar nilai nominal, disesuaikan dengan premium atau diskonto dan
biaya transaksi terkait. Perbedaan antara nilai tercatat dan nilai nominal diakui pada
laporan laba rugi sebagai beban penerbitan sukuk menggunakan metode garis lurus
selama jangka waktu sukuk .
Sukuk, setelah disesuaikan dengan premium atau diskonto dan biaya transaksi yang
belum diamortisasi, disajikan sebagai bagian dari liabilitas.
3. Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai
Perusahaan menandatangani kontrak swap valuta asing, swap tingkat suku bunga, dan
kontrak forward valuta asing, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan
nilai tukar mata uang asing dan tingkat suku bunga yang berasal dari utang jangka
panjang dan utang obligasi Perusahaan dalam mata uang asing. Derivatif pada awalnya
diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif disepakati dan selanjutnya diukur
kembali sebesar nilai wajarnya.
Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul tergantung dari apakah derivatif
tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai, dan jika demikian, sifat dari item
yang dilindung nilai. Perusahaan menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko
tingkat suku bunga sehubungan dengan liabilitas yang diakui (lindung nilai atas arus kas).
Indosat Ooredoo
199
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/27
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
3. Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
Pada awal transaksi, Perusahaan mendokumentasikan hubungan antara instrumen
lindung nilai dengan item yang dilindung nilai, beserta tujuan manajemen risiko dan
strategi pelaksanaan transaksi lindung nilai. Perusahaan juga mendokumentasikan
penilaiannya, pada saat dimulainya lindung nilai dan secara berkesinambungan, apakah
derivatif yang digunakan dalam transaksi lindung nilai sangat efektif dalam menghapus
dampak perubahan nilai wajar atau arus kas item yang dilindung nilai.
Nilai wajar penuh derivatif lindung nilai diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar atau
liabilitas jangka panjang jika jatuh tempo yang tersisa untuk item yang dilindung nilai
melebihi 12 bulan, dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek jika jatuh tempo
yang tersisa kurang dari 12 bulan.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas
arus kas untuk tujuan akuntansi, bagian efektifnya, diakui di penghasilan komprehensif lain
di dalam "cadangan lindung nilai arus kas". Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa
atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan
atau kerugian kumulatif di penghasilan komprehensif lain diakui pada laporan laba rugi.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan
akuntansi diakui langsung pada laporan laba rugi di dalam "keuntungan (kerugian)
perubahan nilai wajar derivatif - bersih".
4.
Instrumen keuangan disalinghapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui
dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Hak yang berkekuatan hukum tersebut
tidak harus bergantung pada kejadian masa depan dan harus dapat dilaksanakan dalam
kegiatan usaha normal dan dalam hal gagal bayar, pailit atau kebangkrutan dari
perusahaan atau pihak lawan.
5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode EIR dikurangi
dengan cadangan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat
ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premi atau diskonto pada saat
perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari EIR.
Indosat Ooredoo
200
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/28
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
6. Penurunan nilai dari aset keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa
aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan
atau kelompok aset keuangan dianggap mengalami penurunan nilai jika, dan hanya jika,
terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai merupakan akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset (terjadi peristiwa kerugian) dan
peristiwa kerugian tersebut memiliki dampak pada estimasi arus kas masa datang dari
aset keuangan atau kelompok aset keuangan dapat diestimasi secara andal. Bukti
penurunan nilai termasuk indikasi debitur atau sekelompok debitur yang mengalami
kesulitan keuangan signifikan, gagal membayar bunga atau pokok pinjaman, kemungkinan
debitur mengalami pailit atau reorganisasi keuangan dan data yang bisa diamati yang
mengindikasikan terjadinya penurunan yang bisa diukur dalam estimasi arus kas masa
datang, seperti perubahan dalam tunggakan atau kondisi ekonomi yang berhubungan
dengan kegagalan dalam pembayaran.
•
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Untuk kategori pinjaman dan piutang, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan (tidak
termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi) yang didiskontokan
menggunakan tingkat bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut
berkurang dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Jika
pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga mengambang, tingkat diskonto yang
digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat suku bunga efektif
yang ditetapkan dalam kontrak. Untuk alasan praktis, Grup dapat mengukur
penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar
yang dapat diobservasi.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan hal
tersebut berhubungan dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut
diakui (seperti peningkatan peringkat kredit debitur), pemulihan kerugian penurunan
nilai yang sebelumnya diakui, dikreditkan ke laba rugi.
•
Aset keuangan AFS
Untuk investasi pada instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan
AFS, bukti objektif meliputi penurunan nilai wajar efek yang signifikan dan
berkepanjangan di bawah harga perolehan.
Jika terdapat bukti yang objektif atas penurunan nilai, kerugian kumulatif - diukur
sebagai selisih antara harga perolehan akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian
penurunan nilai atas investasi tersebut yang sebelumnya diakui dalam laporan laba
rugi - direklasifikasi dari penghasilan komprehensif lain ke laba rugi. Kerugian
penurunan nilai atas investasi ekuitas yang diakui pada laporan laba rugi tidak dapat
dipulihkan melalui laporan laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai
diakui dalam penghasilan komprehensif lain.
Indosat Ooredoo
201
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/29
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan
Aset keuangan
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Grup telah
mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau
berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan
material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Grup telah
secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Grup secara
substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset,
namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut berakhir atau
dibatalkan atau kadaluwarsa.
Dalam hal suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari
pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau
modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas yang ada, pertukaran
atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan
pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui
dalam laporan laba rugi.
8. Nilai wajar instrumen keuangan
Grup menilai instrumen keuangan, termasuk derivatif, sebesar nilai wajar pada setiap
tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Nilai wajar atas instrumen keuangan
diukur pada biaya diamortisasi diungkapkan di Catatan 17, 18 dan 19.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang
akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku
pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi
untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:
-
Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut, atau
Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas tersebut.
Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan.
Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku
pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku
pasar utamanya bertindak untuk kepentingan ekonomi terbaik mereka.
Pengukuran nilai wajar atas aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelaku
pasar dalam menghasilkan manfaat ekonomi tertinggi dalam penggunaan aset atau
dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut
secara maksimal.
Indosat Ooredoo
202
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/30
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
8. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)
Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaan dan dimana data
memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang
dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input relevan yang tidak
dapat diobservasi.
Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar diukur atau diungkapkan dalam laporan
keuangan konsolidasian dapat dikategorikan pada level hirarki nilai wajar, sebagaimana
dijelaskan di bawah ini, berdasarkan tingkatan input terendah yang signifikan atas
pengukuran nilai wajar secara keseluruhan:
Level 1
- Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau
liabilitas yang identik;
Level 2
- Teknik penilaian dimana input level terendah yang signifikan
terhadap pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi baik secara
langsung atau tidak langsung;
Level 3
- Teknik penilaian dimana input level terendah yang signifikan terhadap
pengukuran yang tidak dapat diobservasi
Untuk aset dan liabilitas yang diakui sebesar nilai wajar dalam laporan keuangan
konsolidasian secara berulang, Grup menentukan apakah terjadi transfer antara Level di
dalam hirarki dengan cara mengevaluasi kategori (berdasarkan input level terendah yang
signifikan dalam pengukuran nilai wajar secara keseluruhan) pada setiap akhir periode
pelaporan.
Untuk tujuan pengungkapan nilai wajar, Grup telah menentukan kategori aset dan liabilitas
berdasarkan sifat, karakteristik, dan risiko dari aset atau liabilitas tersebut, dan level hirarki
nilai wajar seperti dijelaskan di atas.
Penyesuaian risiko kredit
Perusahaan melakukan penyesuaian harga dalam kondisi pasar yang lebih
menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit di pihak lawan
antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang sedang
dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar liabilitas keuangan,
risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.
n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang
fungsionalnya. Jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas,
manajemen menggunakan pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional yang paling
tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang
mendasarinya.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam rupiah, yang merupakan mata uang
fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian. Transaksi dalam mata uang asing dicatat
berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan
untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba rugi kurs yang timbul
dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk selisih kurs yang
dapat diatribusikan ke aset tertentu, dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan
pemasangan.
Indosat Ooredoo
203
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/31
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
Mata uang fungsional entitas anak tertentu adalah Dolar A.S. Pada akhir periode pelaporan,
aset dan liabilitas entitas anak ditranslasi ke dalam mata uang penyajian Perusahaan pada
kurs spot yang berlaku pada akhir periode laporan dan laporan penghasilan komprehensif
ditranslasi dengan kurs rata-rata selama periode berjalan. Perbedaan yang dihasilkan dari
translasi laporan keuangan entitas anak tertentu dicatat dalam penghasilan komprehensif lain
dan disajikan sebagai bagian dari “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan”.
Selisih kurs yang berkaitan dengan pinjaman dan kas dan setara kas diklasifikasikan sebagai
bagian dari beban atau penghasilan lain-lain, sedangkan selisih kurs lainnya diklasifikasikan
sebagai bagian dari beban usaha.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs yang digunakan (dalam angka penuh)
masing-masing adalah Rp13.795 dan Rp12.440 untuk AS$1, yang merupakan kurs tengah
yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
o. Pajak Penghasilan
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi,
kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di penghasilan
komprehensif lain atau langsung diakui di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing
diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara
substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Manajemen secara periodik
mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan
dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu,
manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada
otoritas pajak.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability
untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan
nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Pajak penghasilan tangguhan
ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah
berlaku pada periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan
tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di
masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.
Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak danasosiasi dibentuk pajak
penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saat
pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan sangat mungkin perbedaan
temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat salinghapus apabila terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan salinghapus antara aset pajak kini dengan liabilitas
pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas
perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya
niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Indosat Ooredoo
204
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/32
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
p. Pelaporan Segmen
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang
diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama,
yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi,
telah diidentifikasi sebagai direksi yang mengambil keputusan strategis.
Segmen adalah bagian khusus Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa
(segmen usaha), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat
diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta yang dapat dialokasikan dengan dasar
yang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar
segmen dieliminasi.
q. Laba (Rugi) per Saham Dasar dan Dilusian
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) periode berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar dalam periode yang bersangkutan.
Tidak terdapat potensi dilusi atas saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
r.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Grup memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalam
PSAK 7 (Revisi 2010); “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” dan Peraturan Bapepam-LK
No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik”, yang terlampir dalam Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012.
Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tersebut, entitas berelasi dengan pemerintah
merupakan entitas yang dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh
pemerintah. Pemerintah, sebagai pemegang saham dari entitas, dalam hal ini adalah Menteri
Keuangan atau Pemerintah Daerah.
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalam
Catatan 31.
s. Provisi
Provisi diakui apabila Grup memiliki kewajiban hukum maupun konstruktif sebagai akibat
peristiwa masa lalu; besar kemungkinan bahwa arus keluar sumber daya akan diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban; dan jumlah yang telah diestimasi dengan andal. Provisi tidak
diakui untuk mengakui kerugian operasi di masa depan.
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mensyaratkan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan,
beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan.
Namun, ketidakpastian asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset atau liabilitas yang berdampak pada masa
mendatang.
Indosat Ooredoo
205
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/33
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN
(lanjutan)
a. Pertimbangan
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat
pertimbangan-pertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki
pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan
konsolidasian:
Penentuan mata uang fungsional
\
Mata uang fungsional dari masing - masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari
lingkungan ekonomi utama di mana entitas-entitas tersebut beroperasi. Mata uang
tersebut adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa
yang diberikan.
Sewa
Grup mengklasifikasikan sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi sesuai
dengan kebijakan akuntansi yang dinyatakan dalam Catatan 2i. Menentukan apakah suatu
transaksi sewa adalah sewa pembiayaan atau sewa operasi adalah masalah yang
kompleks dan membutuhkan pertimbangan substansial apakah perjanjian sewa
mengalihkan seluruh risiko dan manfaat kepemilikan ke atau dari Grup secara substansial.
Pertimbangan hati-hati diperlukan atas berbagai aspek kompleks yang meliputi, tetapi
tidak terbatas pada, penentuan nilai wajar aset sewaan, umur ekonomis aset sewaan, opsi
perpanjangan masa sewa dan tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai kini dari
pembayaran sewa minimum.
Klasifikasi sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi menentukan apakah aset sewaan
dapat dikapitalisasi dan diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Grup mempunyai beberapa perjanjian sewa di mana Grup bertindak sebagai lessee atau
lessor untuk beberapa aset tetap tertentu. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan
manfaat kepemilikan yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan kepada lessee atau
tetap ada pada Grup berdasarkan PSAK 30, “Sewa” yang mensyaratkan Grup untuk
membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan
kepemilikan aset yang disewa.
Sewa Menara
Untuk sewa menara, satuan hitung (unit of account) ditentukan pada tingkat ruang (site
space) karena sewa tergantung pada penggunaan ruang yang spesifik pada menara di
mana Perusahaan menempatkan peralatannya.
Perizinan
Pada tahun 2006, Perusahaan mendapatkan izin penggunaan pita frekuensi radio 2.1 GHz
(teknologi komunikasi bergerak generasi ketiga “3G” oleh Menkominfo. Perusahaan
berkewajiban, antara lain, untuk membayar upfront fee dan biaya hak penggunaan pita
frekuensi radio tahunan untuk masa 10 tahun. Upfront fee diakui sebagai bagian dari
“Beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka” dan diamortisasi selama 10 tahun masa
berlaku izin dengan menggunakan metode garis lurus.
Indosat Ooredoo
206
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/34
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN
(lanjutan)
a. Pertimbangan (lanjutan)
Perizinan (lanjutan)
Pada tahun 2009, Perusahaan mendapatkan izin tambahan 3G dan IMM mendapatkan
izin penyelenggaraan untuk jaringan tetap lokal berbasis “Packet Switched” yang
menggunakan pita frekuensi radio 2.3 GHz untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel
(“BWA”). Perusahaan dan IMM berkewajiban, antara lain, untuk membayar upfront fee dan
biaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan untuk masa 10 tahun. Upfront fee
diakui sebagai bagian dari “Beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka” dan diamortisasi
sepanjang 10 tahun masa berlaku uang muka dan beban dibayar di muka dengan
menggunakan metode garis lurus.
Manajemen berkeyakinan bahwa izin 3G dan BWA tersebut dapat dikembalikan setiap
saat tanpa adanya kewajiban finansial untuk membayar biaya penggunaan pita frekuensi
radio tahunan yang tersisa (bentuk perizinan tersebut tidak mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan). Oleh karena itu,
Grup mengakui biaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan sebagai beban sewa
operasi dibayar di muka yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
selama masa hak penyelenggaraan izin 3G dan BWA. Manajemen melakukan evaluasi
atas keberlangsungan penggunaan izin-izin tersebut setiap tahun yang dapat berpengaruh
terhadap penilaian biaya dibayar di muka.
Penurunan nilai dari aset non-keuangan
Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”)
melebihi nilai terpulihkannya, yang mana yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah
transaksi wajar (arm’s length transaction) dari aset serupa atau harga pasar yang dapat
diobservasi dikurangi biaya tambahan (incremental costs) untuk menjual aset tersebut.
Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus
kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas
restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Grup atau investasi signifikan di masa datang
yang akan menambah kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi
oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan,
sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa depan (future cash inflows) yang
diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Asumsi
kunci yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan atas UPK yang berbeda,
disajikan dan dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 12.
Transaksi pertukaran aset
Selama tahun 2010 sampai tahun 2013, Grup menandatangani beberapa kontrak untuk
pertukaran aset dengan pemasok pihak ketiga untuk beberapa peralatan teknis selular
tertentu dari Grup. Untuk transaksi pertukaran aset tersebut, Grup melakukan evaluasi
apakah transaksi tersebut mengandung substansi komersial sesuai dengan PSAK 16
(Revisi 2011) “Aset Tetap”, yang mengharuskan Grup untuk membuat pertimbangan dan
estimasi mengenai arus kas di masa depan dan nilai wajar dari aset yang diterima dan
diserahkan sebagai akibat dari transaksi tersebut. Manajemen memperhitungkan bahwa
transaksi pertukaran aset tersebut memenuhi kriteria substansi komersial; tetapi nilai wajar
dari aset yang diterima atau diserahkan tidak dapat diukur secara andal, sehingga nilainya
diukur berdasarkan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan ditambah kas yang
dibayarkan.
Indosat Ooredoo
207
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/35
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN
(lanjutan)
a. Pertimbangan (lanjutan)
Provisi atas kasus hukum
Grup saat ini sedang terlibat dalam sebuah kasus hukum yang signifikan dan selanjutnya
telah menerima keputusan Mahkamah Agung (“MA”) atas kasus hukum tersebut (Catatan
20). Manajemen saat ini memutuskan untuk mengakui provisi atas kasus hukum karena
keputusan MA dianggap telah final dan mengikat. Provisi tersebut dibuat berdasarkan
jumlah yang ditetapkan dalam keputusan MA. Namun, manajemen berkeyakinan bahwa
masih terdapat kesempatan untuk mengajukan Peninjauan Kembali berdasarkan hukum
yang berlaku. Terdapat kemungkinan bahwa kinerja keuangan di masa depan dapat
dipengaruhi secara material oleh hasil dari Peninjauan Kembali atas kasus ini.
b. Estimasi dan Asumsi
Estimasi dan asumsi yang secara signifikan berisiko menyebabkan penyesuaian material
terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan mendatang dijabarkan
sebagai berikut:
Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan
Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai
wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian, termasuk model arus kas
didiskontokan. Input untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat
diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak memungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan
disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan
input seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi
mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan
yang dilaporkan. Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan
disajikan dan dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 29.
Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud
Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan aset takberwujud berdasarkan
ekspektasi utilisasi dari aset dengan didukung rencana dan strategi usaha yang juga
mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi
masa manfaat aset tetap didasarkan pada penelaahan Grup secara kolektif terhadap
praktik industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi
masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika
ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik,
keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain penggunaan
aset. Namun, ada kemungkinan, hasil operasi di masa depan dapat dipengaruhi secara
material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan
faktor-faktor yang disebutkan di atas.
Jumlah dan saat beban dicatat setiap periode akan terpengaruh oleh perubahan atas
faktor-faktor dan kondisi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset
tetap Grup akan meningkatkan beban usaha dan menurunkan aset tidak lancar yang
tercatat. Penambahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap Grup menurunkan beban
usaha dan meningkatkan aset tidak lancar yang tercatat.
Indosat Ooredoo
208
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/36
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN
(lanjutan)
b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Pemulihan dari aset pajak tangguhan
Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir
periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai tidak lagi memungkinkan di mana
penghasilan kena pajak akan tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset
pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari
penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini
berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap
pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di
masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan
penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau
seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.
Estimasi provisi untuk kerugian penurunan nilai atas piutang
Tingkat provisi yang spesifik dievaluasi oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Grup menggunakan
pertimbangan berdasarkan fakta dan kondisi terbaik yang tersedia untuk mengakui
pencadangan spesifik bagi pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo dengan tujuan
mengurangi piutang Grup ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pertimbangan ini
meliputi dan tidak terbatas pada jangka waktu dan hubungan Grup dengan pelanggan dan
status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang
telah diketahui, untuk mencatat pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap
jumlah jatuh tempo untuk mengurangi piutang Grup menjadi jumlah yang
diharapkan tertagih. Pencadangan s ecara spesifik ini dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah
yang diestimasikan.
Selain provisi khusus terhadap piutang yang signifikan secara individual, Grup juga
mengakui provisi penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur yang
dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, dan meskipun tidak secara
spesifik diidentifikasi membutuhkan provisi khusus, memiliki risiko gagal bayar lebih tinggi
daripada ketika piutang pada awalnya diberikan kepada debitur.
Provisi secara kolektif diakui berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan
menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari debitur dalam grup
kolektif, dan pertimbangan atas penurunan kinerja pasar di mana debitur beroperasi dan
kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari debitur.
Estimasi biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan kerja jangka panjang lain-lain
Biaya biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan kerja jangka panjang lain-lain dan nilaii
kini dari kewajiban ditentukan dengan menggunakan penilaian aktuarial. Penilaian
aktuarial termasuk membuat variasi asumsi yang dapat berbeda dari pengembangan
aktual di masa depan. Hal ini meliputi penentuan tingkat diskonto, tingkat tren biaya
maksimum, tingkat tren tahun depan, periode untuk mencapai tingkat tren biaya
maksimum, tingkat kenaikan gaji dan tingkat mortalitas. Dikarenakan kompleksitas dari
penilaian dan karakteristik jangka panjangnya, kewajiban sangat sensitif terhadap
perubahan asumsi tersebut. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.
Indosat Ooredoo
209
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/37
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN
(lanjutan)
b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimasi biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan kerja jangka panjang lain-lain
(lanjutan)
Parameter yang paling cenderung berubah adalah tingkat diskonto dan tingkat kenaikan
gaji. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, manajemen mempertimbangkan
tingkat pengembalian pasar (pada akhir masa pelaporan) terhadap obligasi pemerintah
dan diekstrapolasi sebesar kurva pengembalian untuk mengaitkan dengan kondisi yang
diharapkan atas kewajiban imbalan pasti. Tingkat kenaikan gaji didasarkan pada inflasi
yang diharapkan di masa depan, produktivitas dan kemajuan normal karyawan dalam
suatu kelompok tertentu dan promosi.
Rincian lebih lanjut mengenai asumsi yang digunakan, termasuk analisis sensitivitas,
disajikan pada Catatan 30.
Pengakuan pendapatan
Kebijakan pengakuan pendapatan Grup mensyaratkan penggunaan estimasi dan asumsi
yang dapat mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan dan piutang.
Perjanjian Perusahaan dengan penyedia jasa domestik dan luar negeri untuk inbound dan
outbound trafik membutuhkan penyelesaian yang mensyaratkan rekonsiliasi trafik sebelum
penyelesaian aktual dilakukan, yang mungkin bukan merupakan volume aktual trafik yang
diukur oleh Perusahaan. Pengakuan awal pendapatan adalah berdasarkan trafik yang
diobservasi disesuaikan dengan penyesuaian berdasarkan pengalaman normal, di mana
secara historis tidak material terhadap laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
konsolidasian. Perbedaan antara jumlah yang diakui pertama kali dan jumlah penyelesaian
aktual diakui setelah proses rekonsiliasi.
Namun, tidak terdapat kepastian apabila penggunaan estimasi tersebut tidak akan
menghasilkan penyesuaian material di masa depan.
Grup mengakui pendapatan dari biaya pemasangan dan biaya lainnya sesuai dengan
masa hubungan rata-rata dengan pelanggan yang diharapkan untuk jasa MIDI dan
telekomunikasi tetap. Grup mengestimasi masa hubungan rata-rata dengan pelanggan
yang diharapkan berdasarkan churn-rate analysis terkini.
Ketidakpastian kewajiban perpajakan
Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah utang pajak atau
jumlah klaim restitusi pajak yang dapat terpulihkan pada saat ini atau masa depan karena
proses pemeriksaan yang masih berlangsung atau negosiasi dengan otoritas perpajakan.
Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks
dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan
jumlah yang harus diakui terkait dengan utang pajak yang tidak pasti atau klaim restitusi
pajak yang dapat terpulihkan terkait dengan ketidakpastian posisi perpajakan, Grup
menerapkan pertimbangan yang sama yang akan digunakan dalam menentukan jumlah
provisi yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi” dan PSAK 46 “Pajak Penghasilan”. Grup membuat analisa untuk semua
ketidakpastian posisi perpajakan untuk menentukan jika utang pajak atas manfaat pajak
yang tidak pasti atau cadangan atas klaim restitusi pajak yang tidak dapat terpulihkan
harus diakui.
Indosat Ooredoo
210
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/38
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN
(lanjutan)
b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Ketidakpastian kewajiban perpajakan (lanjutan)
Grup mencatat bunga dan denda atas pajak penghasilan kurang bayar, jika ada, pada
Beban Pajak Penghasilan - Kini di dalam laporan laba rugi.
4.
KAS DAN SETARA KAS
2015
Kas
Rupiah
Dolar A.S.
2014
1.444
Kas pada bank
Pihak berelasi (Catatan 31)
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)
PT Bank QNB Kesawan Tbk (“QNBK”)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”)
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp5.000)
Dolar A.S.
Mandiri
QNBK
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (termasuk Danamon
Syariah) (“Danamon”)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (termasuk CIMB Niaga Syariah)
(“CIMB Niaga”)
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp40.000)
Dolar A.S.
ABN Amro Bank N.V., The Netherlands
Deutsche Bank AG (“DB”) Cabang Jakarta
Citibank N.A., Cabang Singapura
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp40.000)
Indosat Ooredoo
211
Laporan Tahunan 2015
-
1.893
60
1.444
1.953
222.263
42.505
9.003
25.572
24.088
9.376
17.449
31.828
2.998
54.148
339
35.912
77
47.466
30.724
44.772
53.758
9.426
57.521
57.487
42.511
15.131
32.441
95.680
37.249
57.911
9.978
646.801
434.108
13.296
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/39
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
2015
Deposito berjangka dan deposito on call
Pihak berelasi (Catatan 31)
Rupiah
QNBK
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (“BTN”)
Mandiri
BRI
BNI
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten Syariah
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat
PT Bank Pembangunan Daerah Maluku
PT Bank Syariah Mandiri (“Mandiri Syariah”)
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp5.000)
2014
550.000
250.337
181.753
178.000
137.450
50.000
124.920
961.500
227.000
123.450
37.000
25.000
25.000
4.500
69.500
35.000
25.000
25.000
4.500
413.850
31.746
27.231
161.720
28.627
-
130.000
118.500
100.000
84.500
55.000
100.000
131.000
47.000
27.500
50.000
43.000
40.000
34.000
132.000
41.000
48.600
25.500
4.500
94.297
59.500
83.000
58.622
337.449
34.488
398.411
31.100
2.975.101
3.043.950
3.623.346
3.480.011
12.000
Dolar A.S.
QNBK
Mandiri
BNI
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Bukopin Tbk (“Bukopin”)
PT Bank Muamalat Indonesia (“Muamalat”)
Danamon
CIMB Niaga
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
(termasuk bank Syariah BTPN) (“BTPN”)
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mega Syariah
PT Bank Saudara Tbk (sebelumnya
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk)
PT Bank MNC Internasional Tbk
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp40.000)
Dolar A.S.
DB
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp40.000)
Deposito berjangka dan deposito on call memperoleh bunga per tahun sebagai berikut :
2015
Dalam mata uang Rupiah
Dalam mata uang Dolar A.S.
3,50% - 10,00%
0,03% - 3,50%
2014
3,75% - 11,50%
0,02% - 3,50%
Suku bunga deposito on call dan deposito berjangka dengan pihak berelasi sebanding dengan
yang ditawarkan oleh pihak ketiga.
Indosat Ooredoo
212
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/40
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
5.
PIUTANG USAHA
2015
2014
Pihak berelasi (Catatan 31)
- Telkom (termasuk AS$236 pada tahun 2015
dan AS$174 pada tahun 2014)
- Lain-lain (termasuk AS$2.890 pada tahun 2015
dan AS$2.592 pada tahun 2014)
209.642
47.588
329.747
495.797
Sub-jumlah
Dikurangi: provisi penurunan nilai
539.389
(28.850)
543.385
(24.433)
510.539
518.952
1.367.613
1.060.491
999.644
653.570
473.463
75.544
377.218
87.361
2.916.264
(696.628)
2.178.640
(605.480)
2.219.636
1.573.160
2.730.175
2.092.112
Pihak ketiga
- Perusahaan dalam negeri (termasuk AS$44.006 pada
tahun 2015 dan AS$44.317 pada tahun 2014)
- Carriers internasional (AS$72.698 pada tahun 2015
dan AS$52.538 pada tahun 2014)
- Pelanggan pasca-bayar dari:
Selular
Telekomunikasi tetap
Sub-jumlah
Dikurangi: provisi penurunan nilai
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
2015
Bruto
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo:
- sampai dengan 6 bulan
- di atas 6 bulan sampai dengan 12 bulan
- di atas 12 bulan sampai dengan 24 bulan
- lebih dari 24 bulan
2014
Provisi
penurunan
nilai
Bruto
Provisi
penurunan
nilai
716.736
-
780.656
-
1.016.498
574.252
385.140
763.027
75.430
62.502
90.211
497.335
795.840
164.774
343.182
637.573
78.460
59.710
91.032
400.711
3.455.653
725.478
2.722.025
629.913
-
Jumlah
Perubahan provisi penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
2015
2014
Saldo awal tahun
Provisi - bersih
Efek bersih penyesuaian kurs
Penghapusan
629.913
69.868
40.912
(15.215)
521.406
84.816
35.054
(11.363)
Saldo akhir tahun
725.478
629,913
Penurunan nilai secara individual
Penurunan nilai secara kolektif
191.506
533.972
120.382
509.531
725.478
629.913
665.678
258.252
Jumlah bruto piutang, yang ditelaah secara
individual sebelum dikurangi provisi penurunan nilai
Indosat Ooredoo
213
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/41
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
Grup telah membentuk provisi untuk penurunan nilai piutang usaha berdasarkan penilaian kolektif
dari tingkat penurunan nilai historis dan penilaian individual dari sejarah kredit pelanggan. Piutang
yang diturunkan nilainya secara individual sebagian besar merupakan pelanggan korporat, yang
sedang dalam kondisi kesulitan keuangan atau alasan lainnya. Sebagian porsi dari piutang ini
diharapkan dapat dipulihkan. Grup tidak menerapkan pemisahan antara piutang pihak berelasi dan
pihak ketiga dalam menilai jumlah yang telah jatuh tempo. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, jumlah tercatat dari piutang usaha Grup yang dipertimbangkan telah jatuh tempo tetapi tidak
mengalami penurunan nilai masing-masing sebesar Rp2.013.439 dan Rp1.311.456.
Manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami
penurunan nilai, bersama dengan piutang usaha yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai, berasal dari pelanggan dengan sejarah kredit yang baik dan diharapkan akan
terpulihkan.
Efek bersih penyesuaian kurs disebabkan oleh menguatnya atau melemahnya Rupiah terhadap
Dolar A.S. atas piutang dalam Dolar A.S. yang sebelumnya telah diprovisikan dan dikreditkan atau
dibebankan pada “Kerugian Selisih Kurs - Bersih”.
Informasi tentang risiko kredit Grup diungkapkan dalam Catatan 36.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan yang dibentuk cukup untuk menutup penurunan nilai
dari piutang usaha.
6.
DERIVATIF
2015
Jumlah nosional
(dalam Dolar A.S.)
Aset
derivatif
Liabilitas
derivatif
Instrumen
Lindung nilai arus kas:
- Kontrak swap tingkat suku bunga
100.000
1.030
-
Tidak ditujukan untuk lindung
nilai akuntansi:
- Kontrak swap tingkat suku bunga
- Kontrak forward valuta asing
71.237
340.000
-
18.782
271.965
1.030
290.747
2014
Jumlah nosional
(dalam Dolar A.S.)
Instrumen
Tidak ditujukan untuk lindung
nilai akuntansi:
- Kontrak swap tingkat suku bunga
- Kontrak forward valuta asing
71.237
433.000
Aset
derivatif
Liabilitas
derivatif
75.986
26.999
4.741
75.986
31.740
Perubahan neto pada nilai wajar instrumen derivatif, biaya swap, biaya penghentian, dan
penyelesaian instrumen derivatif untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014,
masing-masing berjumlah Rp244.520 dan Rp101.927, dibebankan ke “Kerugian perubahan nilai
wajar derivatif - bersih” pada laporan laba rugi. pada laporan laba rugi. Selanjutnya penyelesaian
kontrak forward valuta asing dengan jumlah nosional AS$340.000 ini menyebabkan tambahan
kerugian sejumlah Rp77.387.
Indosat Ooredoo
214
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/42
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
6.
DERIVATIF (lanjutan)
(a)
Swap tingkat suku bunga - lindung nilai arus kas
Sudah menjadi kebijakan Grup untuk melindungi sebagian pinjaman dari eksposur atas
tingkat suku bunga. Untuk itu Grup masuk dalam kontrak swap tingkat suku bunga dimana
kontrak tersebut mewajibkan Grup untuk menerima bunga pada tingkat suku bunga
mengambang dan membayar bunga pada tingkat suku bunga tetap.
Kontrak tersebut mensyaratkan penyelesaian bunga bersih atas piutang atau utang pada
tanggal penyelesaian yang sama dengan tanggal pembayaran bunga atas utang yang
mendasarinya. Kontrak tersebut diselesaikan secara neto.
Pada tanggal 31 Desember 2015, suku bunga tetap terkait swap tingkat suku bunga adalah
0,73%, dan tingkat bunga mengambang utama adalah LIBOR. Keuntungan dan kerugian
kontrak swap tingkat suku bunga yang diakui pada cadangan lindung nilai di ekuitas pada
tanggal 31 Desember 2015 akan terus diakui pada laporan laba rugi dalam“biaya keuangan”
sampai pembayaran pinjaman bank.
(b)
Kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai akutansi
Kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai untuk tujuan akuntansi
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan.
Informasi lain mengenai aset dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut:
Pihak dalam kontrak
HSBC
BTMU
Barclays
BNP Paribas
DBS
ING
JP Morgan
7.
Jenis kontrak
Swap tingkat suku bunga
Swap tingkat suku bunga
Kontrak berjangka valuta asing
Kontrak berjangka valuta asing
Kontrak berjangka valuta asing
Kontrak berjangka valuta asing
Kontrak berjangka valuta asing
Jadwal penyelesaian
April 2008 - September 2019
Juli 2015 - Mei 2017
Januari 2016 - Maret 2016
Januari 2016 - Februari 2016
Januari 2016 - Maret 2016
Januari 2016 - Maret 2016
Januari 2016 - Februari 2016
PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka
2015
Klaim restitusi pajak penghasilan badan:
- Tahun pajak 2013
- Tahun pajak 2012
- Tahun pajak 2011
- Tahun pajak 2009
Pajak lain-lain:
- PPN
- Pajak lain-lain
Indosat Ooredoo
215
Laporan Tahunan 2015
2014
707
3.134
65.570
422
131.894
-
69.411
132.316
340.962
3.923
222.927
8.820
344.885
231.747
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/43
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
7.
PERPAJAKAN (lanjutan)
b. Utang Pajak
2015
Pajak penghasilan badan:
- Pasal 29
- Pasal 25
Pajak lain-lain:
- Pasal 26
- Pasal 21
- Pasal 4(2)
- Pasal 23
- PPN
- Lain-lain
2014
14.810
10.358
19.351
-
24.538
19.351
33.964
17.680
13.316
6.440
539
1.763
10.916
17.664
13.416
11.499
1.893
629
73.702
56.017
c. Beban (manfaat) pajak penghasilan
2015
Perusahaan
Kini
Tangguhan
Entitas anak
Kini
Beban pajak untuk tahun berjalan
Penyesuaian tahun lalu
Tangguhan
Konsolidasian
Kini
Tangguhan
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
(753.254)
(233.786)
(753.254)
(233.786)
146.812
(15.915)
134.929
6.648
8.406
130.897
149.983
146.812
(769.169)
141.577
(225.380)
(622.357)
83.803
Rekonsiliasi antara hasil perkalian rugi konsolidasian sebelum pajak penghasilan dengan tarif
pajak yang berlaku dan manfaat pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut:
2015
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
Rugi konsolidasian sebelum pajak penghasilan
(1.785.835)
(1.962.032)
Pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Aset pajak tangguhan yang tidak diakui
Ketetapan pajak
Penghentian pengakuan pajak tangguhan
Penghasilan yang dikenakan pajak final
Lain-lain
(446.459)
(490.508)
62.257
(192.612)
(59.010)
(2.658)
4.893
(35.766)
54.342
Manfaat pajak penghasilan konsolidasian
(622.357)
(83.803)
Indosat Ooredoo
216
Laporan Tahunan 2015
23.314
2.994
52.074
320.979
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/44
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
7.
PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan dan estimasi rugi fiskal untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2015
Rugi konsolidasian sebelum pajak penghasilan
Dikurangi: (Laba) rugi sebelum pajak penghasilan
entitas anak, disesuaikan dengan eliminasi
konsolidasian
(1.785.835)
Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan
Penyesuaian fiskal:
Penyusutan dan amortisasi
Sewa pembiayaan
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Imbalan kerja
Provisi penurunan nilai piutang
Ketetapan pajak
Penghasilan dividen
Penghasilan yang dikenakan pajak final
Lain-lain
(2.260.110)
(474.275)
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
(1.962.032)
856.347
(1.105.685)
1.432.682
271.609
176.034
137.515
110.316
205.895
(93.160)
(284.912)
(40.588)
869.296
125.093
(614.459)
39.967
Akumulasi rugi fiskal
Penyesuaian rugi fiskal dan koreksi tahun lalu
(344.719)
(579.255)
245.129
12.953
(783.366)
191.158
Rugi fiskal Perusahaan
(678.845)
(579.255)
392.509
105.952
153.800
142.384
(95.904)
Penyesuaian rugi fiskal sebesar Rp245.129 terdiri dari penyesuaian berdasarkan revisi surat
pemberitahuan tahunan (“SPT”) pajak penghasilan badan 2014 yang menambah saldo
akumulasi kompensasi rugi fiskal dari yang sebelumnya tercatat sebesar Rp183.373,
penyesuaian terkait tahun pajak 2013 yang mengurangi saldo akumulasi kompensasi rugi
fiskal sebesar Rp17.544, dan efek kadaluwarsa rugi fiskal tahun pajak 2010 yang mengurangi
saldo akumulasi kompensasi sebesar Rp410.958.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah rugi pajak didasarkan atas perhitungan
sementara sebagaimana Perusahaan belum menyampaikan SPT pajak penghasilan badan.
Indosat Ooredoo
217
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/45
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
7.
PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Saldo awal
Perusahaan:
Imbalan kerja
Sewa pembiayaan
Provisi penurunan nilai piutang
Kompensasi rugi fiskal
Penyusutan dan amortisasi
Investasi pada entitas anak
Lain-lain
Entitas anak:
Aset pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan
2015
Dikreditkan
Dikreditkan/ ke penghasilan
(dibebankan) komprehensif
ke laba rugi
lain
Saldo akhir
297.846
253.988
155.405
144.814
(1.321.337)
(268.052)
47.749
34.379
53.884
(40.483)
24.897
421.528
268.052
(9.003)
(52.361)
-
279.864
307.872
114.922
169.711
(899.809)
38.746
(689.587)
753.254
(52.361)
11.306
92.057
11.978
(1.115)
102.920
3.937
(179)
(16.330)
(12.572)
2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c)
Dikreditkan
Dikreditkan/ ke penghasilan
(dibebankan) komprehensif
Saldo awal
ke laba rugi
lain
Saldo akhir
Perusahaan:
Imbalan kerja
Sewa pembiayaan
Provisi penurunan nilai piutang
Kompensasi rugi fiskal
Penyusutan dan amortisasi
Investasi pada entitas anak
Lain-lain
Entitas anak:
Aset pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan
228.515
222.715
126.139
195.842
(1.538.661)
(229.260)
28.494
26.488
31.273
29.266
(51.028)
217.324
(38.792)
19.255
42.843
-
297.846
253.988
155.405
144.814
(1.321.337)
(268.052)
47.749
(966.216)
233.786
42.843
(689.587)
101.853
(10.265)
469
92.057
(18.460)
1.859
271
(16.330)
Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah keseluruhan perbedaan temporer terkait dengan
investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, yang mana liabilitas pajak tangguhannya
tidak diakui, adalah sebesar Rp1.142.627. Lihat Catatan 2o.
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset pajak tangguhan senilai Rp343.652 (2014: Rp352.755)
terkait dengan akumulasi rugi pajak sejumlah Rp1.374.608 (2014: Rp1.411.020) tidak diakui.
Kerugian tersebut berasal dari entitas anak dan akan kadaluwarsa antara tahun 2016 hingga
2020.
Indosat Ooredoo
218
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/46
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
7.
PERPAJAKAN (lanjutan)
e. Ketetapan pajak
Ketetapan pajak Grup yang signifikan dibahas lebih lanjut di bawah ini:
Tahun pajak 2004
Pada bulan Maret 2012, Pengadilan Pajak memutuskan menerima permintaan Perusahaan
atas kompensasi untuk Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) tahun pajak 2004
sebesar Rp60.674. Pada bulan Juni 2012, Kantor Pajak mengajukan permohonan Peninjauan
Kembali Ke Mahkamah Agung. Pada bulan Juli 2012, Perusahaan telah menyampaikan
Permohonan Kontra Memorandum untuk Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung.
Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belum
menerima keputusan dari Mahkamah Agung terkait permohonan tersebut.
Tahun pajak 2009
Pada bulan April 2011, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak yang menyatakan lebih
bayar atas pajak penghasilan badan sebesar Rp29.272, dibandingkan dengan jumlah yang
diklaim sebesar Rp95.677. Pada bulan Juli 2011, Perusahaan mengajukan keberatan untuk
mempertahankan sisa klaim sebesar Rp65.570, yang kemudian ditolak. Perusahaan
mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada bulan September 2012 dan Pengadilan Pajak
memutuskan untuk menerima permintaan klaim Perusahaan berdasarkan putusan yang di
diterbitkan pada tanggal 22 September 2015. Pada tanggal 15 Desember 2015, Perusahaan
menerima Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (“SPMKP”) atas penghasilan badan atas
tahun 2009 sebesar Rp65.570.
Tahun pajak 2012
Pada bulan November 2014, Perusahaan menerima beberapa surat ketetapan pajak yang
menyatakan kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 dan 4(2) masing-masing sebesar
Rp313.769 dan Rp13.489 (termasuk denda). Perusahaan menerima keputusan terkait Pasal
4(2), membayarkan jumlah tersebut pada bulan Desember 2014 dan membebankannya ke
laba rugi tahun 2014. Pada bulan Februari 2015, Perusahaan mengajukan surat keberatan
terkait ketetapan pajak penghasilan pasal 26. Selanjutnya, pada tanggal 5 Januari 2016,
Perusahaan menerima surat keputusan dari Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) yang menolak
keberatan Perusahaan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian
ini, hasilnya masih belum dapat ditentukan sebagaimana Perusahaan masih sedang dalam
proses pengajuan banding ke Pengadilan Pajak.
Pada bulan November 2014, Perusahaan juga menerima surat ketetapan pajak yang
menyatakan lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp131.894 dibandingkan dengan
jumlah yang diklaim sebesar Rp132.315 dan pengurangan rugi fiskal sebesar Rp331.499.
Pada bulan Februari 2015, Perusahaan menerima restitusi dan meyampaikan surat keberatan
terkait koreksi rugi fiskal. Pada bulan Februari 2016, Perusahaan menerima surat keputusan
dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan
keuangan konsolidasian ini, hasilnya belum dapat ditentukan sebagaimana Perusahaan
sedang dalam proses pengajuan banding ke Pengadilan Pajak.
Tahun pajak 2013
Pada bulan Juni 2015, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak yang menyatakan lebih
bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp231.643, sebesar jumlah yang diklaim oleh
Perusahaan dan pengurangan rugi fiskal sebesar Rp173.535. Perusahaan menerima restitusi
atas lebih bayar pada bulan Juli 2015 dan menyampaikan surat keberatan terkait koreksi rugi
fiskal pada bulan September 2015. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan
konsolidasian ini, hasilnya belum dapat ditentukan.
Indosat Ooredoo
219
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/47
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
7.
PERPAJAKAN (lanjutan)
e. Surat ketetapan pajak (lanjutan)
Tahun pajak 2013 (lanjutan)
Perusahaan menerima beberapa surat ketetapan pajak pada bulan Desember 2015, Januari
2016 dan Februari 2016 yang menetapkan lebih bayar PPN untuk masa Februari, Maret, April,
Mei dan Desember 2013. Perusahaan menyetujui jumlah yang ditetapkan dalam surat
ketetapan pajak sebesar Rp158.754, dimana lebih rendah dari jumlah yang diklaim oleh
Perusahaan sebesar Rp197.517. Pada tanggal 3 Februari 2016, Perusahaan telah menerima
restitusi untuk PPN masa Februari, April, dan Mei 2013 sebesar Rp49.561. Pada tanggal 22
Februari 2016, Perusahaan telah menerima restitusi untuk PPN masa Desember 2013
sebesar Rp82.915. Pada tanggal 15 Maret 2016, Perusahaan telah menerima restitusi untuk
PPN masa Maret 2013 sebesar Rp26.278.
Tahun pajak 2014
Pada bulan November 2015, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak lebih bayar PPN
untuk masa Januari sampai dengan Juni 2014. Surat ketetapan pajak tersebut menetapkan
lebih bayar untuk masa Januari 2014 sebesar Rp5.058 dan kurang bayar untuk masa Februari
sampai dengan Juni 2014 sebesar Rp14.518 termasuk denda. Perusahaan telah melakukan
pembayaran atas jumlah kurang bayar pada bulan Desember 2015 dan mengajukan surat
keberatan atas hasil ketetapan pajak tersebut kepada Kantor Pajak pada bulan Februari 2016.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, belum ada keputusan
atas keberatan tersebut.
f.
Administrasi
Peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia mengharuskan Perusahaan dan entitas anak
yang berada di dalam negeri untuk menyampaikan surat pemberitahuan tahunan pajak
penghasilan badan secara individu berdasarkan perhitungan sendiri. Berdasarkan peraturan
perpajakan yang berlaku, DJP dapat menetapkan atau mengubah pajak dalam jangka waktu
lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
8.
KLAIM RESTITUSI PAJAK
Klaim restitusi pajak dari pajak penghasilan badan dan pajak lain-lain yang telah ditetapkan oleh
Otoritas Perpajakan dan telah diterima oleh Grup disajikan sebagai pajak dibayar di muka dan
diklasifikasikan sebagai aset lancar dimana Grup memperkirakan akan menerima pengembalian
pajak dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal pelaporan (Catatan 7a).
Klaim restitusi pajak dari pajak penghasilan badan dan pajak lain-lain yang belum ditetapkan oleh
Otoritas Perpajakan atau masih dalam proses keberatan atau banding disajikan sebagai “Klaim
restitusi pajak”. Klaim restitusi pajak tersebut diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar yang
diperkirakan akan dipulihkan lebih dari 12 bulan dari tanggal pelaporan. Setelah Otoritas
Perpajakan menetapkan klaim dan tidak ada keberatan atau banding, kemudian Grup akan
mereklasifikasi klaim restitusi pajak tersebut ke pajak dibayar di muka. Rincian dari klaim restitusi
pajak dikurangi estimasi provisi penyesuaian pajak adalah sebagai berikut:
Indosat Ooredoo
220
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/48
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
8.
KLAIM RESTITUSI PAJAK (lanjutan)
2015
Pajak penghasilan badan:
- Belum ditetapkan oleh Otoritas Perpajakan
- Dalam proses keberatan/banding
2014
201.059
Pajak lain-lain dalam proses keberatan atau banding:
- PPN
- Pajak lain-lain
- Provisi penyesuaian pajak
207.967
352.174
274.214
409.026
626.388
275.786
1.398
(148.161)
525.716
1.398
(148.161)
129.023
378.953
538.049
1.005.341
Berdasarkan penelaahan atas ketidakpastian pajak terkait klaim restitusi pajak, Grup menentukan
provisi penyesuaian pajak atas klaim restitusi pajak jika diperlukan. Provisi terkait disajikan sebagai
akun pengurang terhadap klaim.
Provisi atas dampak ketidakpastian pajak dalam hal tidak terdapat aset pajak yang diakui,
disajikan sebagai bagian dari “Liabilitas jangka panjang-lain-lain”.
Klaim restitusi pajak dari kelebihan pembayaran PPN yang sedang dalam proses keberatan atau
banding sebagai berikut:
2015
2014
Perusahaan:
- Tahun pajak 2012
148.161
148.161
- Tahun pajak 2011
119.344
119.344
- Tahun pajak 2010
199.786
- Restitusi 2011 dan 2012
8.281
53.765
275.786
Entitas anak
-
521.056
4.660
275.786
525.716
Rincian klaim atas kelebihan pembayaran PPN yang signifikan lebih lanjut dijelaskan di bawah:
Tahun pajak 2010
Pada tahun 2012, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar PPN sebesar
Rp106.619 (termasuk denda). Perusahaan membayar jumlah tersebut dan mengajukan keberatan
atas klaim tersebut. Tambahan kurang bayar PPN sebesar Rp93.167 ditetapkan dalam proses
keberatan. Perusahaan membayar jumlah tambahan kurang bayar dan mengajukan banding
terhadap jumlah klaim sebesar Rp199.786 ke Pengadilan Pajak. Pada tahun 2015, Pengadilan
Pajak memutuskan untuk mengabulkan sebagian klaim dari Perusahaan sebesar Rp103.077.
Perusahaan menerima putusan tersebut, menerima restitusi dan membebankan selisihnya ke laba
rugi tahun 2015.
Indosat Ooredoo
221
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/49
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
8.
KLAIM RESTITUSI PAJAK (lanjutan)
Tahun pajak 2011
Pada bulan Juni 2013, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar PPN sebesar
Rp119.344 (termasuk denda). Perusahaan membayar jumlah tersebut dan mengajukan keberatan
atas ketetapan tersebut, yang kemudian ditolak. Pada bulan November 2014, Perusahaan
mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas ketetapan tersebut. Sampai dengan tanggal
penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, hasilnya masih belum ditentukan.
Tahun pajak 2012
Pada bulan September 2013, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar PPN
sebesar Rp148.161 (termasuk denda). Perusahaan membayar jumlah tersebut dan mengajukan
keberatan atas ketetapan tersebut, yang kemudian ditolak. Pada bulan November 2014,
Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas ketetapan tersebut. Sampai dengan
tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, hasilnya masih belum ditentukan.
Klaim restitusi pajak dari kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan yang dalam proses
keberatan atau banding adalah sebagai berikut:
2015
2014
Perusahaan:
- Tahun pajak 2012
422
422
- Tahun pajak 2009
65.570
- Tahun pajak 2008
97.132
97.132
- Tahun pajak 2007
110.413
110.413
Entitas Anak
207.967
-
273.537
677
207.967
274.214
Rincian klaim atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan yang signifikan dijelaskan
lebih lanjut di bawah ini:
Tahun pajak 2007 dan 2008
Pada bulan Desember 2013, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar pajak
penghasilan badan sebesar Rp110.413 dan Rp97.132, masing-masing untuk tahun pajak 2007
dan 2008. Perusahaan membayar jumlah tersebut dan mengajukan keberatan terhadap ketetapan
tersebut, yang kemudian ditolak. Pada bulan Juni 2015, Perusahaan mengajukan banding ke
Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, hasilnya masih
belum ditentukan.
9.
BEBAN FREKUENSI DAN LISENSI DIBAYAR DI MUKA
Beban frekuensi tahunan
3G dan BWA upfront fee
Jumlah beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka
Dikurangi: bagian lancar
Beban frekuensi dan linsensi dibayar di muka jangka panjang
Indosat Ooredoo
222
Laporan Tahunan 2015
2015
2014
2.280.613
134.346
1.984.454
200.186
2.414.959
(2.321.743)
2.184.640
(2.050.295)
93.216
134.345
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/50
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
10.
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN INVESTASI JANGKA PANJANG
a. Investasi pada entitas asosiasi
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, ringkasan dari entitas asosiasi Grup adalah
sebagai berikut :
Entitas
Persentase
kepemilikan
Domisili
SB ISAT Fund, L.P.
PT Citra Bakti Indonesia
Cayman Island
Indonesia
43,48%
33,33%
Nilai tercatat
2015
2014
75.922
2.599
3.552
2.360
78.521
5.912
SB ISAT Fund, L.P. bergerak dalam bidang manajemen investasi pada perusahaan start-up
pada industri digital. PT Citra Bakti Indonesia bergerak dalam jasa standardisasi kartu chip dan
jasa sertifikasi untuk ATM dan kartu debit.
Entitas asosiasi yang disebutkan di atas hanya memiliki saham biasa, yang dimiliki secara
langsung oleh Perusahaan. Seluruh entitas asosiasi merupakan perusahaan tertutup dimana
tidak terdapat harga pasar saham kuotasian yang tersedia.
b. Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang merupakan investasi langsung di saham ekuitas yang diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual, dengan kepemilikan kurang dari 20% sebagai berikut:
Lokasi
Kepemilikan (%)
2015
2014
PT First Media Tbk
Indonesia
1,07
Pendrell Corporation
Amerika Serikat
<0,01
Asean Cableship Pte. Ltd.
(“ACPL”)
Singapura
16,67
Lain-lain
12,80-18,89
Pengukuran
2015
2014
1,07
<0,01
Nilai wajar
Harga perolehan
35.091
49.977
50.000
49.977
16,67
12,80-18,89
Harga perolehan
Harga perolehan
1.265
15.065
1.265
15.065
101.398
(63.577)
116.307
(113.577)
37.821
2.730
Dikurangi: provisi penurunan nilai
PT First Media Tbk bergerak di bidang televisi kabel dan penyedia jasa jaringan internet.
Pendrell Corporation bergerak di bidang jasa satelit. ACPL bergerak pada bidang perbaikan
dan pemeliharaan kabel bawah laut.
Perusahaan telah membentuk provisi penurunan nilai atas investasi dalam bentuk saham
masing-masing sebesar Rp63.577 dan Rp113.577 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
yang menurut keyakinan Perusahaan cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai atas
investasi.
Indosat Ooredoo
223
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/51
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
11.
ASET TETAP
2015
Transaksi selama tahun berjalan
Penghentian
Penambahan
Pengakuan
Reklasifikasi
Saldo
Awal Tahun
Biaya perolehan
Kepemilikan langsung
Hak atas tanah
Bangunan
Peralatan teknologi informasi
Peralatan kantor
Sarana penunjang bangunan
dan partisi
Kendaraan
Peralatan teknis selular
Peralatan transmisi dan
cross-connection
Peralatan teknis jaringan
tetap nirkabel
Pusat operasi dan pemeliharaan
dan unit pengukuran
Peralatan jaringan akses tetap
Aset dalam pembangunan
dan pemasangan
Aset sewa pembiayaan
Sarana penunjang bangunan
dan partisi (Catatan 2i)
Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan
Peralatan teknologi informasi
Peralatan kantor
Sarana penunjang bangunan
dan partisi
Kendaraan
Peralatan teknis selular
Peralatan transmisi dan
cross-connection
Peralatan teknis jaringan
tetap nirkabel
Pusat operasi dan pemeliharaan
dan unit pengukuran
Peralatan jaringan akses tetap
Aset sewa pembiayaan
Sarana penunjang bangunan
dan partisi (Catatan 2i)
Dikurangi: penurunan nilai aset
Nilai Buku Bersih
Saldo
Akhir Tahun
538.026
927.044
4.741.875
953.596
199
722
12.852
(10.985)
(141.807)
(18.326)
150
983.864
28.721
527.041
927.393
5.584.654
976.843
11.650.705
16.644
48.497.659
483
-
(24.307)
(2.323)
(333.976)
799.885
273
4.904.238
12.426.766
14.594
53.067.921
24.478.779
444.336
(324.896)
1.574.471
26.172.690
1.291.010
-
(483)
-
1.290.527
1.531.890
1.354.161
-
(360)
(5.110)
64.444
213.400
1.595.974
1.562.451
3.074.802
9.470.874
-
(8.569.446)
3.976.230
4.318.622
118.961
(11.290)
-
4.426.293
103.374.813
10.048.427
(873.863)
-
112.549.377
(383.554)
(3.840.240)
(855.736)
(21.517)
(405.596)
(31.447)
141.807
18.325
-
(405.071)
(4.104.029)
(868.858)
(6.813.411)
(14.818)
(30.412.732)
(849.034)
(913)
(5.025.497)
21.682
2.323
132.163
-
(7.640.763)
(13.408)
(35.306.066)
(15.253.529)
(1.835.352)
310.613
-
(16.778.268)
(1.280.451)
(10.558)
483
-
(1.290.526)
(1.432.903)
(1.085.293)
(50.044)
(57.776)
206
387
-
(1.482.741)
(1.142.682)
(1.226.239)
(466.612)
5.991
-
(1.686.860)
(62.598.906)
(8.754.346)
633.980
-
(70.719.272)
(8.402)
-
-
(8.402)
40.775.907
Indosat Ooredoo
41.821.703
224
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/52
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
11.
ASET TETAP (lanjutan)
Saldo
Awal Tahun
Biaya perolehan
Kepemilikan langsung
Hak atas tanah
Bangunan
Peralatan teknologi informasi
Peralatan kantor
Sarana penunjang bangunan
dan partisi
Kendaraan
Peralatan teknis selular
Peralatan transmisi dan
cross-connection
Peralatan teknis jaringan
tetap nirkabel
Pusat operasi dan pemeliharaan
dan unit pengukuran
Peralatan jaringan akses tetap
Aset dalam pembangunan dan
pemasangan
Aset sewa pembiayaan
Sarana penunjang bangunan
dan partisi (Catatan 2i)
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan
Peralatan teknologi informasi
Peralatan kantor
Sarana penunjang bangunan
dan partisi
Kendaraan
Peralatan teknis selular
Peralatan transmisi dan
cross-connection
Peralatan teknis jaringan
tetap nirkabel
Pusat operasi dan pemeliharaan
dan unit pengukuran
Peralatan jaringan akses tetap
Aset sewa pembiayaan
Sarana penunjang bangunan
dan partisi (Catatan 2i)
Nilai Buku Bersih
2014
Transaksi selama tahun berjalan
Penghentian
Penambahan
Pengakuan
Reklasifikasi
Saldo
Akhir Tahun
547.117
856.013
4.673.204
944.369
715
204
12.364
(9.091)
(10.029)
(45.942)
(8.314)
80.345
114.409
5.177
538.026
927.044
4.741.875
953.596
10.796.036
18.373
43.018.724
2.495
246
-
(57.884)
(2.374)
(333.424)
910.058
399
5.812.359
11.650.705
16.644
48.497.659
22.204.394
268.484
(47.598)
2.053.499
24.478.779
1.293.604
-
(2.594)
-
1.291.010
1.469.383
1.232.861
1.117
-
-
61.390
121.300
1.531.890
1.354.161
6.119.255
6.114.483
-
3.891.958
426.664
-
97.065.291
6.826.772
(517.250)
(366.600)
(3.603.543)
(819.926)
(18.176)
(339.738)
(44.460)
(6.050.427)
(16.279)
(26.231.579)
(9.158.936)
3.074.802
-
4.318.622
-
103.374.813
1.222
45.942
8.314
57.099
336
(383.554)
(3.840.240)
(855.736)
(812.787)
(998)
(4.503.152)
51.256
2.374
325.729
(1.453)
85
(3.730)
(6.813.411)
(14.818)
(30.412.732)
(13.306.000)
(1.944.104)
47.562
(50.987)
(15.253.529)
(1.275.592)
(7.453)
2.594
(1.381.341)
(1.037.613)
(50.212)
(47.680)
-
(1.350)
-
(1.280.451)
(1.432.903)
(1.085.293)
(786.280)
(439.959)
-
-
(1.226.239)
(54.875.180)
(8.208.719)
484.993
-
(62.598.906)
42.190.111
40.775.907
Kabel bawah laut (disajikan sebagai bagian dari peralatan transmisi dan cross-connection)
merupakan bagian investasi Perusahaan pada sirkit kabel bawah laut yang dibangun,
dioperasikan, dipelihara dan dimiliki bersama-sama dengan negara lain, berdasarkan kontrak
dan/atau perjanjian pembangunan dan pemeliharaan.
Tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan masa yang akan berakhir
antara tahun 2016-2044. Hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang.
Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi sebesar Rp8.754.346 dan Rp8.208.719,
masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Indosat Ooredoo
225
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/53
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
11.
ASET TETAP (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup tidak memiliki aset tetap yang digunakan sebagai jaminan
atas fasilitas kredit apapun.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup telah mengasuransikan aset tetapnya (kecuali kabel
bawah laut Internasional dan hak atas tanah) dengan nilai pertanggungan sebesar AS$55.789 dan
Rp35.969.681 termasuk asuransi satelit Perusahaan sebesar Rp810.428. Manajemen
berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan ini dapat menutup kemungkinan kerugian akibat
kebakaran, ledakan, petir, kerusakan pesawat udara, gangguan bisnis dan bencana alam lainnya.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup memiliki aset tetap dengan jumlah biaya perolehan
sebesar Rp13.178.183 yang telah disusutkan secara penuh tetapi masih digunakan.
Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai jual objek pajak (“NJOP”) tanah dan bangunan Grup
sebesar Rp1.632.351. NJOP ditentukan oleh pemerintah daerah. Nilai ini termasuk dalam
pengukuran nilai wajar Level 2.
Pada tanggal 31 Desember 2015, tingkat persentase penyelesaian aset dalam pembangunan
adalah sekitar 78% dari nilai kontrak dengan perkiraan tanggal penyelesaian sebagian besar di
antara Januari dan Desember 2016. Saldo aset dalam pembangunan terutama terdiri dari
peralatan teknis selular, sarana penunjang bangunan dan partisi, peralatan transmisi dan crossconnection dan peralatan teknologi informasi.
Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan pemasangan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, penerimaan dan
keuntungan bersih atas pelepasan aset tertentu adalah sebagai berikut:
2015
Penerimaan
Nilai buku bersih
261.226
(239.883)
40.990
(32.257)
21.343
8.733
Keuntungan bersih
12.
2014
GOODWILL DAN ASET TAKBERWUJUD LAIN
2015
Saldo awal
tahun
Harga perolehan
Piranti lunak tak terintegrasi
Aset takberwujud lain-lain
Goodwill
Akumulasi penyusutan
Piranti lunak tak terintegrasi
Aset takberwujud lain-lain
Goodwill
Nilai buku bersih
Piranti lunak tak terintegrasi
Aset takberwujud lain-lain
Goodwill
2014
Penambahan
Saldo akhir
tahun
Saldo awal
tahun
Penambahan
Saldo akhir
tahun
327.033
597.607
2.944.362
9.670
-
336.703
597.607
2.944.362
315.727
597.607
2.944.362
11.306
-
327.033
597.607
2.944.362
3.869.002
9.670
3.878.672
3.857.696
11.306
3.869.002
(294.938)
(597.523)
(1.619.979)
(14.717)
(84)
-
(309.655)
(597.607)
(1.619.979)
(277.599)
(597.518)
(1.619.979)
(17.339)
(5)
-
(294.938)
(597.523)
(1.619.979)
(2.512.440)
(14.801)
(2.527.241)
(2.495.096)
(17.344)
(2.512.440)
32.095
84
1.324.383
(5.047)
(84)
-
27.048
1.324.383
38.128
89
1.324.383
(6.033)
(5)
-
32.095
84
1.324.383
1.356.562
(5.131)
1.351.431
1.362.600
(6.038)
1.356.562
Indosat Ooredoo
226
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/54
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
12.
GOODWILL DAN ASET TAKBERWUJUD LAIN (lanjutan)
Aset takberwujud lain sebagian besar diperoleh dari akuisisi Satelindo pada tahun 2002.
Rinciannya adalah sebagai berikut:
Jumlah
Akuisisi Satelindo:
Izin spektrum (Spectrum license)
Basis pelanggan (Customer base):
- Pasca-bayar
- Pra-bayar
Merek (Brand)
154.220
73.128
147.178
Lain-lain
597.448
159
Jumlah
597.607
222.922
Goodwill yang diperoleh melalui akuisi kepemilikan atas Bimagraha dan Satelindo masing-masing
pada tahun 2001 dan 2002, dan dari akuisisi tambahan kepemilikan atas Lintasarta pada tahun
2005, SMT pada tahun 2008 dan LMD pada tahun 2010. Goodwill sebesar Rp1.322.796 dan
Rp1.587 masing-masing telah dialokasikan ke segmen selular dan MIDI.
Pengujian penurunan nilai atas goodwill dilakukan setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan
ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Nilai terpulihkan
dari unit usaha selular ditentukan berdasarkan perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual [fair value less cost to sell (“FVLCTS”)] dengan menggunakan Income Approach
(a Discounted Cash Flows Method)] dan Market Approach (a Public Company Guideline Method).
Nilai tersebut berada dalam kategori pengukuran nilai wajar Level 3.
Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai terpulihkan yang dihitung adalah sebesar Rp43.678.000.
Penurunan tingkat pertumbuhan sebesar 3% atau kenaikan tingkat diskonto sebesar 3% akan
menghapus kelebihan yang tersisa.
Asumsi kunci yang digunakan dalam perhitungan FVLCTS pada tanggal 31 Desember 2015:
Tingkat diskonto - Perusahaan memilih menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang [weighted
average cost of capital (“WACC”)] sebagai tingkat diskonto untuk arus kas yang didiskontokan.
Estimasi WACC sebelum pajak yang digunakan untuk mengestimasi nilai terpulihkan dari unit
usaha selular tersebut adalah antara 16,98% dan 17,55%.
Compounded Annual Growth Rate (“CAGR”) - Proyeksi CAGR untuk periode anggaran 5 tahun
atas pendapatan unit usaha selular berdasarkan proyeksi analis pasar adalah antara 3,3% dan
7,6%.
Cost to sell - Nilai terpulihkan atas unit usaha selular ditentukan menggunakan FVLCTS, maka
estimasi biaya pelepasan usaha dihitung bedasarkan persentase tertentu atas nilai buku ekuitas.
Estimasi biaya pelepasan yang digunakan dalam perhitungan tersebut adalah sekitar 1,0% dari
nilai perusahaan.
Tidak ada penurunan nilai goodwill yang diidentifikasi.
Indosat Ooredoo
227
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/55
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
13.
PINJAMAN JANGKA PENDEK
2015
2014
Pihak berelasi - BNI
Pihak ketiga - PT Bank Mizuho Indonesia (“Mizuho”)
1.200.000
250.000
600.000
250.000
Dikurangi: biaya penerbitan pinjaman yang belum diamortisasi
1.450.000
(978)
850.000
(552)
1.449.022
849.448
Berikut adalah rincian penarikan dan pembayaran kembali pinjaman jangka pendek untuk periode
yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2015
Pembayaran
Penarikan
kembali
Bank
BNI
Mizuho
Mandiri
2014
Penarikan
Pembayaran
kembali
925.000
-
(325.000)
-
1.150.000
250.000
-
(550.000)
(1.500.000)
925.000
(325.000)
1.400.000
(2.050.000)
Informasi signifikan lainnya berkaitan dengan pinjaman jangka pendek pada 31 Desember 2015
adalah sebagai berikut:
Jumlah
fasilitas
Bank
BNI
Mizuho
Rp
Rp
1.200.000
250.000
Suku bunga
per tahun
Periode
16 Juni 2015 - 16 Juni 2016
21 Oktober 2015 - 21 Oktober 2016
JIBOR+2,5%
JIBOR+2,25%
Jaminan
Tidak ada
Tidak ada
Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan keuangan tertentu seperti
mempertahankan rasio EBITDA terhadap bunga tidak kurang dari 3, rasio utang bersih terhadap
ekuitas tidak lebih dari 2,5 dan rasio utang bersih terhadap EBITDA tidak lebih dari 4.
Fasilitas revolving time loan di atas digunakan untuk membiayai modal kerja operasional,
pembelian barang modal dan/atau persyaratan pembiayaan kembali pinjaman Perusahaan. Pada
setiap tanggal pelaporan, Perusahaan memenuhi seluruh persyaratan pinjaman jangka pendek.
Amortisasi biaya penerbitan pinjaman untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing sebesar Rp2.594 dan Rp755 (Catatan 28).
14.
UTANG PENGADAAN
Akun ini terdiri dari jumlah yang terutang untuk pengeluaran barang modal dan operasional yang
dibeli dari pihak-pihak berikut:
Pihak ketiga (termasuk AS$144.755 pada tahun 2015
dan AS$74.051 pada tahun 2014)
Pihak berelasi (Catatan 31) (termasuk AS$ nihil
pada tahun 2015 dan AS$157 pada tahun 2014)
Indosat Ooredoo
228
Laporan Tahunan 2015
2015
2014
6.206.354
3.047.553
56.763
47.965
6.263.117
3.095.518
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/56
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
15.
AKRUAL
2015
Perbaikan dan pemeliharaan jaringan
Pemasaran
Sewa
Insentif agen penjual (dealer) (Catatan 2j)
Kewajiban pelayanan universal [Universal
Service Obligation (”USO”)] (Catatan 34)
Bunga
Utilitas
Jasa profesional
Umum dan administrasi
Jaringan sirkit internet
Biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi (Catatan 34)
Biaya akses Blackberry
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000)
2014
315.153
308.240
277.247
188.844
272.568
185.420
210.962
264.624
119.523
118.125
114.072
73.478
52.515
33.377
32.751
97.158
98.415
337.773
78.892
55.752
38.325
100.246
40.046
59.259
76.509
1.730.483
1.818.791
Lihat Catatan 31 untuk informasi pihak berelasi.
16.
IMBALAN KERJA
Imbalan kerja jangka pendek:
2015
Bonus karyawan
Lain-lain
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
279.306
56.314
260.830
71.293
335.620
332.123
Imbalan kerja jangka panjang:
Imbalan pensiun dibayar di muka jangka panjang
2015
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
Imbalan pensiun dibayar di muka (Catatan 30)
Dikurangi: bagian lancar
95.590
(1.191)
89.752
(3.020)
Bagian tidak lancar
94.399
86.732
Imbalan pensiun dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Beban dibayar di muka lainnya”
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Indosat Ooredoo
229
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/57
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
16.
IMBALAN KERJA (lanjutan)
Imbalan kerja jangka panjang
2015
Jaminan kesehatan masa pensiun
(Catatan 30)
Kewajiban menurut UU Ketenagakerjaan
(“UUK”) No. 13/2003 (Catatan 30)
Imbalan kerja jangka panjang lain-lain
Dikurangi: bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
538.580
640.551
344.303
58.151
(32.196)
307.480
47.836
(35.240)
908.838
960.627
Rincian beban imbalan kerja adalah sebagai berikut:
2015
Kewajiban menurut UUK No. 13/2003 (Catatan 30)
Jaminan kesehatan masa pensiun (Catatan 30)
Biaya imbalan pensiun (Catatan 30)
Imbalan kerja jangka panjang lain-lain
Jumlah
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
69.222
64.740
23.112
26.908
52.487
51.761
15.399
10.378
183.982
130.025
Jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
2015
Keuntungan (kerugian) pengukuran kembali atas program
imbalan pasti
Dampak pajak penghasilan
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
214.620
(53.655)
(174.332)
43.583
160.965
(130.749)
Rincian pensiun dan imbalan pascakerja lain-lain dibahas lebih lanjut dalam Catatan 30.
17.
PINJAMAN
Pinjaman
Dikurangi: biaya penerbitan pinjaman dan biaya
consent solicitation yang belum diamortisasi
Dikurangi: bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang
Indosat Ooredoo
230
Laporan Tahunan 2015
2015
2014
10.662.011
6.395.427
(51.380)
(54.809)
10.610.631
(4.240.746)
6.340.618
(2.613.500)
6.369.885
3.727.118
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/58
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
17.
PINJAMAN (lanjutan)
Pinjaman terdiri dari:
2015
Mata uang
asal
Institusi keuangan:
a. PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
Fasilitas Revolving Time Loan
b. ANZ Banking Group Ltd. (“ANZ”)
Fasilitas Revolving Time Loan
c. The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation (“HSBC”) Perancis
d. The Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ, Ltd.
(“BTMU”) Fasilitas Revolving
Time Loan
e. Mizuho Bank Ltd. Fasilitas
Revolving Time Loan
f. BCA Fasilitas Kredit Investasi
g. AB Svensk Exportkredit ("SEK")
Swedia dengan jaminan dari
Exportkreditnamnden ("EKN")
h. PT Indonesia Infrastructure
Finance (“IIF”) dan PT Sarana Multi
Infrastruktur (“SMI”) Fasilitas
Revolving Time Loan
i. DBS Bank Ltd. (“DBS”)
Fasilitas Revolving Time Loan
j. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
("BSMI") Fasilitas Revolving
TimeLoan
k. Citibank, N.A., Indonesia (“Citibank”)
Fasilitas Revolving Time Loan
l. PT BNP Paribas Indonesia (“BNPP”)
Fasilitas Revolving Time Loan
m. SMI Fasilitas Revolving Time Loan
n. HSBC, Pinjaman Komersial 9 Tahun
2014
Mata uang
asal
Setara
Rupiah
Rp 1.900.000
1.900.000 Rp 1.000.000
AS$ 100.000
1.379.500
-
-
AS$
1.111.252 AS$ 100.693
1.252.625
80.555
AS$
50.000
Rp
250.000
689.750
250.000
AS$
60.000
Rp
800.000
827.700
800.000 Rp
AS$
Rp
AS$
Rp
AS$
57.500
750.000
50.000
550.000
30.000
Rp
350.000
Rp
100.000
AS$
4.056
Rp
Rp
Jumlah pinjaman
Dikurangi:
- Biaya penerbitan pinjaman dan biaya
consent solicitation yang
belum diamortisasi
- Bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang
Indosat Ooredoo
231
1.000.000
-
-
900.000
900.000
793.213 AS$ 102.500
1.275.100
750.000 Rp
689.750
550.000 Rp
413.850
350.000 Rp
100.000 Rp
55.946 AS$
750.000
750.000
-
-
650.000
650.000
-
-
350.000
100.000
8.111
350.000
100.000
100.902
10.660.961
Institusi lainnya:
a. PT Medialand International
b. PT Danawa Indonesia
c. Yayasan Kesejahteraan Karyawan
(“YKK”) Bank Indonesia
d. PT Multi Visi Komputama
Setara
Rupiah
6.378.627
700
350
700 Rp
350 Rp
700
350
700
350
-
- Rp
- Rp
12.250
350
12.250
3.500
1.050
16.800
10.662.011
6.395.427
(51.380)
(4.240.746)
(54.809)
(2.613.500)
6.369.885
3.727.118
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/59
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
17.
PINJAMAN (lanjutan)
Rincian pinjaman dari institusi keuangan adalah sebagai berikut:
Pihak dalam
kontrak
a. BCA
b. ANZ
c. HSBC Perancis
d. BTMU
e. Mizuho
Jenis pinjaman
dan jumlah
fasilitas
Revolving time
loan:
Rp1.500.000
Jadwal
pembayaran
Pada saat tanggal
jatuh tempo
(Februari 2016).
Revolving time
loan:
Rp1.000.000
Pada saat tanggal
jatuh tempo
(Agustus 2018).
Revolving time
loan:
AS$100.000
Pada saat tanggal
jatuh tempo (Mei
2017).
Fasilitas
berjangka
COFACE dua
belas tahun:
AS$157.243
Cicilan per-enam
bulanan sesuai
dengan proporsi
yang ditentukan
(Maret 2016 September 2019).
Fasilitas
berjangka
SINOSURE dua
belas tahun:
AS$44.200
Revolving time
loan:
AS$50.000
Cicilan per-enam
bulanan sesuai
dengan proporsi
yang ditentukan
(Maret 2016 September 2019).
Pada saat tanggal
jatuh tempo
(Desember 2016).
Revolving time
loan:
Rp250.000
Pada saat tanggal
jatuh tempo
(Desember 2016).
Revolving time
loan:
AS$60.000
Pada saat tanggal
jatuh tempo
(Februari 2017).
Bunga
Tanggal jatuh
tempo fasilitas
JIBOR + 2,50%
berlaku mulai tanggal
21 Agustus 2015 dan
terutang per bulan,
atau per enam
bulanan, atau
triwulanan.
10 Februari 2016
JIBOR + 2,50% dan
terutang per bulan,
atau per enam
bulanan, atau
triwulanan.
LIBOR Dolar A.S. +
1,05% dan terutang
per bulan, atau per
enam bulanan, atau
triwulanan.
21 Agustus 2018
5,69% dan terutang
per enam bulanan.
LIBOR Dolar A.S. +
0,35% dan terhutang
per enam bulanan.
Keterangan
pembayaran dan
lainnya
Untuk pembiayaan
modal kerja,
pengeluaran modal
dan pembiayaan
umum perusahaan.
Perusahaan
diperbolehkan
membayar lebih awal
seluruh atau
sebagian dari
pinjaman.
Untuk pembiayaan
modal usaha,
pengeluaran modal
dan pembiayaan
umum perusahaan.
4 Mei 2017
Untuk pembiayaan
umum Perusahaan.
Perusahaan
diperbolehkan
membayar lebih awal
seluruh atau
sebagian dari
pinjaman.
30 September 2019 Untuk pembiayaan
Satelit Palapa D.
30 September 2019
LIBOR Dolar A.S.
enam bulan + 1,2%
dan terutang enam
bulanan.
10 Desember 2016
Untuk pembiayaan
kembali dan
pembiayaan umum
Perusahaan.
JIBOR + 2,45% dan
terutang per bulan,
atau per enam
bulanan, atau
triwulanan.
23 Desember 2016
Untuk pembiayaan
modal usaha,
pengeluaran modal
dan pembiayaan
umum Perusahaan.
LIBOR Dolar A.S. +
0,9% dan terutang per
bulan atau triwulanan.
5 Februari 2017
Perusahaan
diperbolehkan
membayar lebih awal
seluruh atau
sebagian dari
pinjaman.
Untuk pembiayaan
modal usaha,
pengeluaran modal
dan pembiayaan
umum Perusahaan.
Perusahaan
diperbolehkan
membayar lebih awal
seluruh atau
sebagian dari
pinjaman.
Indosat Ooredoo
232
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/60
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
17.
PINJAMAN (lanjutan)
Rincian pinjaman dari institusi keuangan adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Pihak dalam
kontrak
f. BCA
g. SEK Swedia
dengan Jaminan
dari EKN
h. IIF - SMI
i. DBS
j. BSMI
Jenis pinjaman
dan jumlah
fasilitas
Fasilitas kredit
investasi 5 tahun:
Rp1.000.000
Jadwal
pembayaran
Cicilan per tahun
sesuai dengan
proporsi yang
ditentukan
(Desember 2015 Desember 2018).
Bunga
10% dan terutang
triwulanan.
Tanggal jatuh
tempo fasilitas
12 Desember 2018
Fasilitas A:
AS$100.000
Cicilan per-enam
bulanan sesuai
dengan proporsi
yang ditentukan
(November 2015 Mei 2016).
LIBOR Dolar A.S. +
Marjin EKN sebesar
0,25% + Biaya
Pendanaan SEK
sebesar 1,05% +
Marjin Premi EKN
sebesar 1,57% dan
terhutang enam
bulanan.
31 Mei 2016
Fasilitas B:
AS$155.000
Cicilan per-enam
bulanan sesuai
dengan proporsi
yang ditentukan
(Februari 2016 Februari 2017).
Commercial Interest
Reference Rate
("CIRR") sebesar
2,6% + Marjin EKN
sebesar 0,05% +
Marjin Premi EKN
sebesar 1,61% dan
terhutang enam
bulanan.
28 Februari 2017
Fasilitas C:
AS$60.000
Cicilan per-enam
bulanan sesuai
dengan proporsi
yang ditentukan
(November 2015 November 2017).
30 November 2017
Sindikasi
Revolving time
loan:
Rp750.000
Pada saat tanggal
jatuh tempo
(Oktober 2016).
Commercial Interest
Reference Rate
("CIRR") sebesar
2,6% + Marjin EKN
sebesar 0,05% +
Marjin Premi EKN
sebesar 1,59% dan
terhutang enam
bulanan.
JIBOR + 2,25% dan
terutang triwulanan
atau per enam
bulanan.
Revolving time
loan:
AS$50.000
Pada saat tanggal
jatuh tempo (April
2017).
Revolving time
loan:
Rp550.000
Pada saat tanggal
jatuh tempo
(Desember 2016).
Indosat Ooredoo
233
LIBOR Dolar A.S. +
0,9% dan terutang per
bulan atau triwulanan.
JIBOR + 2,50% dan
terutang per bulan,
triwulanan atau enam
bulanan.
18 Oktober 2016
22 April 2017
28 Desember 2016
Laporan Tahunan 2015
Keterangan
pembayaran dan
lainnya
Untuk pembiayaan
pengeluaran modal
dan/ atau
pembiayaan kembali
utang.
Perusahaan
diperbolehkan
membayar lebih awal
seluruh atau
sebagian dari
pinjaman.
Untuk pembiayaan
pembelian peralatan
telekomunikasi.
Untuk pembiayaan
umum Perusahaan.
Perusahaan
diperbolehkan
membayar lebih awal
seluruh atau
sebagian dari
pinjaman.
Untuk pembiayaan
umum Perusahaan.
Perusahaan
diperbolehkan
membayar lebih awal
seluruh atau
sebagian dari
pinjaman.
Untuk pembiayaan
umum Perusahaan.
Perusahaan
diperbolehkan
membayar lebih awal
seluruh atau
sebagian dari
pinjaman.
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/61
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
17.
PINJAMAN (lanjutan)
Rincian pinjaman dari institusi keuangan adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Pihak dalam
kontrak
k. Citibank
l. BNPP
m. SMI
n. HSBC Cabang
Jakarta, CIMB
Niaga dan Bank of
China.
Jenis pinjaman
dan jumlah
fasilitas
Jadwal
pembayaran
Bunga
Tanggal jatuh
tempo fasilitas
Revolving time
loan:
AS$40.000
Pada saat tanggal
jatuh tempo
(Februari 2017).
LIBOR Dolar A.S. +
1,35% dan terutang
per bulan atau
triwulanan.
9 Februari 2017
Revolving time
loan:
Rp350.000
Pada saat tanggal
jatuh tempo
(Oktober 2017).
JIBOR + 2,5% dan
terutang per bulan atau
triwulanan.
15 Oktober 2017
Revolving time
loan:
Rp100.000
Fasilitas pinjaman
komersial 9 tahun
tanpa jaminan:
AS$27.037
Pada saat tanggal
jatuh tempo
(Desember 2017).
Cicilan per-enam
bulanan sesuai
dengan proporsi
yang ditentukan
(November 2015 November 2016).
JIBOR Tiga bulan
+ 2,45% dan terutang
triwulanan.
LIBOR Dolar A.S. +
1,45% dan terutang
enam bulanan.
10 Desember 2017
28 November2016
Keterangan
pembayaran dan
lainnya
Untuk pembiayaan
umum Perusahaan.
Perusahaan
diperbolehkan
membayar lebih awal
seluruh atau
sebagian dari
pinjaman.
Untuk pembiayaan
pengeluaran modal
dan pembiayaan umum
Perusahaan.
Perusahaan
diperbolehkan
membayar lebih awal
seluruh atau sebagian
dari pinjaman.
Untuk pembiayaan
pengeluaran modal.
Perusahaan
diperbolehkan
membayar lebih awal
seluruh atau sebagian
dari pinjaman.
Untuk pembiayaan
Satelit Palapa D.
Rincian pinjaman dari institusi lainnya adalah sebagai berikut:
Pihak dalam
kontrak
a.
b.
PT Medialand
International
PT Danawa
Indonesia
Jenis pinjaman
dan jumlah
fasilitas
Unsecured loan:
Rp700
Unsecured loan:
Rp350
Jadwal
pembayaran
Pada saat tanggal
jatuh tempo (April
2018).
Pada saat tanggal
jatuh tempo
(Agustus 2018).
Indosat Ooredoo
234
Bunga
2% per tahun.
Tanggal jatuh
tempo fasilitas
13 April 2018
Terutang pada saat
cicilan pokok pinjaman
yang pertama dan
terakhir.
2% per tahun.
13 Agustus 2018
Terutang pada saat
cicilan pokok pinjaman
yang pertama dan
terakhir.
Laporan Tahunan 2015
Keterangan
pembayaran dan
lainnya
Untuk pembiayaan
modal kerja.
Untuk pembiayaan
modal kerja.
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/62
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
17.
PINJAMAN (lanjutan)
Rincian pinjaman dari institusi lainnya adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Pihak dalam
kontrak
c.
d.
YKK Bank
Indonesia
PT Multi Visi
Komputama
Jenis pinjaman
dan Jumlah
fasilitas
Unsecured loan:
Rp21.000
Unsecured loan:
Rp6.000
Jadwal
pembayaran
Bunga
Pada saat tanggal
jatuh tempo
(November 2017).
Pada saat tanggal
jatuh tempo
(November 2017).
10,50% per tahun.
Tanggal jatuh
tempo
fasilitas
Keterangan
Ppmbayaran
dan lainnya
3 November 2017
Untuk pembiayaan
pengembangan
bisnis. Cicilan pokok
pinjaman terhutang
triwulanan yang
dimulai setelah 6
bulan masa
tenggang.
Terutang per bulan
yang akan dimulai satu
bulan setelah penarikan
pertama.
10,50% per tahun.
3 November 2017
Terutang per bulan yang
akan dimulai satu bulan
setelah penarikan
pertama.
Pada tanggal 31
Desember 2015
pinjaman ini sudah di
bayar lunas.
Untuk pembiayaan
pengembangan
bisnis. Cicilan pokok
pinjaman terhutang
triwulanan yang
dimulai setelah 6
bulan masa
tenggang.
Pada tanggal 31
Desember 2015
pinjaman ini sudah di
bayar lunas.
Pada tanggal 31 Desember 2015, jadwal pembayaran pokok pinjaman di masa yang akan datang
adalah sebagai berikut:
Berakhir dalam dua belas bulan
2016
Dalam mata uang Rupiah
BCA - revolving time loan
BCA - fasilitas kredit investasi
IIF dan SMI - revolving time loan
BSMI - revolving time loan
BNPP - revolving time loan
BTMU - revolving time loan
SMII - revolving time loan
Institusi lainnya
1.000.000
150.000
750.000
550.000
250.000
-
Dalam mata uang Dolar A.S.
ANZ - revolving time loan
HSBC France
SEK Sweden
Mizuho - revolving time loan
BTMU - revolving time loan
DBS - revolving time loan
Citibank - revolving time loan
HSBC - Fasilitas pinjaman 9 tahun
Total
2017
2018
2020 dan
sesudahnya
2019
150.000
350.000
100.000
-
900.000
500.000
1.050
2.700.000
600.000
1.401.050
-
-
4.701.050
277.813
522.240
689.750
55.946
1.379.500
277.813
270.973
827.700
689.750
413.850
-
277.813
-
277.813
-
-
1.379.500
1.111.252
793.213
827.700
689.750
689.750
413.850
55.946
1.545.749
3.859.586
277.813
277.813
-
5.960.961
4.245.749
4.459.586
1.678.863
277.813
-
10.662.011
Dikurangi: Biaya penerbitan pinjaman dan biaya consent solicitation yang belum diamortisasi
-
Jumlah
-
1.900.000
800.000
750.000
550.000
350.000
250.000
100.000
1.050
(51.380)
10.610.631
Pada tanggal 31 Desember 2015, terdapat fasilitas pinjaman dari BCA yang belum digunakan
sebesar Rp100.000. Seluruh pinjaman tidak dijamin dengan aset tertentu milik Grup maupun oleh
pihak lain. Semua aset Grup digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua kewajiban Grup
termasuk pinjaman.
Indosat Ooredoo
235
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/63
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
17.
PINJAMAN (lanjutan)
Perusahaan diharuskan untuk mematuhi beberapa persyaratan, seperti mempertahankan rasio
EBITDA terhadap bunga tidak kurang dari 3, utang bersih terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5 dan
utang bersih terhadap EBITDA tidak lebih dari 4,0. Sementara untuk SEK Swedia, HSBC Perancis,
dan fasilitas pinjaman 9 tahun dimana Perusahaan setuju untuk memertahankan rasio EBITDA
terhadap bunga tidak kurang dari 2,5, utang terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5, utang bersih
terhadap EBITDA tidak lebih dari 3,5 dan total ekuitas tidak kurang dari Rp5.000.000.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup telah mematuhi seluruh rasio keuangan yang
diharuskan dalam perjanjian pinjaman. Pada tahun 2012, sebagaimana yang telah disyaratkan
oleh perjanjian pinjaman dengan SEK Swedia dan HSBC Perancis, Perusahaan telah menerima
consent letter dari kedua pihak tersebut untuk mengeksekusi transaksi penjualan aset tertentu
(Catatan 21).
Jumlah amortisasi biaya penerbitan pinjaman dan biaya consent solicitation pada pinjaman untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp37.105 dan
Rp29.087 (Catatan 28). Jumlah pembayaran untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015
sebesar AS$339.194 terkait fasilitas kredit dari HSBC, SEK Swedia, dan Citibank dan Rp2.414.175
terkait fasilitas kredit dari BCA, BSMI, IIF - SMI, BNPP, SMI, YKK Bank Indonesia dan PT Multi Visi
Komputama.
Lihat Catatan 31 untuk informasi pihak berelasi.
18.
UTANG OBLIGASI
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Obligasi Indosat Kedelapan Tahun 2012
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014
Obligasi Indosat Kelima Tahun 2007
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015
Obligasi Indosat Ketujuh Tahun 2009
Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020
Obligasi Indosat Keenam Tahun 2008
Dikurangi: biaya penerbitan obligasi/notes dan biaya
consent solicitation yang belum diamortisasi
Dikurangi: bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang
Indosat Ooredoo
236
Laporan Tahunan 2015
2015
2014
2.700.000
2.684.000
2.310.000
1.370.000
794.000
600.000
-
2.700.000
2.310.000
1.370.000
600.000
8.086.000
320.000
10.458.000
15.386.000
(23.048)
(90.309)
10.434.952
(1.152.791)
15.295.691
(8.333.611)
9.282.161
6.962.080
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/64
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
18.
UTANG OBLIGASI (lanjutan)
Rincian utang obligasi adalah sebagai berikut:
Jumlah
Bunga
nominal
a. Obligasi Indosat Kedelapan Tahun 2012
Seri A
Rp1.200.000
8,625% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Seri B
Rp1.500.000
8,875% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Obligasi
b. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015
Seri A
Rp554.000
8,55% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Seri B
Rp782.000
9,25% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Seri C
Rp584.000
10% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Seri D
Rp337.000
10,25% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Seri E
Rp427.000
10,40% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
c. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014
Seri A
Rp950.000
10,00% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Seri B
Rp750.000
10,30% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Seri C
Rp250.000
10,50% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Seri D
Rp360.000
10,70% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Jatuh tempo
27 Juni 2019
27 Juni 2022
14 Juni 2016
4 Juni 2018
4 Juni 2020
4 Juni 2022
4 Juni 2025
12 Desember 2017
12 Desember 2019
12 Desember 2021
12 Desember 2024
Keterangan
Untuk membiayai biaya frekuensi,
pembelian Base Station System
(“BSS”), dan pembelian kembali
obligasi Indosat seri B kedua
Tahun 2002
Perusahaan dapat membeli
kembali sebagian atau seluruh
obligasi, setelah 1 (satu) tahun
penerbitan pada harga pasar.
Berdasarkan laporan pemeringkat
terakhir yang dipublikasikan pada
bulan September 2015, obligasi
tersebut memiliki peringkat idAAA
(stable outlook) dari PT
Pemeringkat Efek Indonesia
(“Pefindo”).
Untuk melunasi pinjaman BCA,
BNI, BNPP, SMI, IIF-SMI dan
Guaranted Notes (“GN”) 2020,
serta untuk pembelian BSS.
Perusahaan dapat membeli
kembali sebagian atau seluruh
obligasi, setelah 1 (satu) tahun
penerbitan, pada harga pasar.
Berdasarkan laporan pemeringkat
terakhir yang dipublikasikan pada
bulan September 2015, obligasi
tersebut memiliki peringkat idAAA
dari Pefindo.
Untuk melunasi pinjaman dari
BCA, BNI, BTMU dan untuk
membayar biaya izin.
Perusahaan dapat membeli
kembali sebagian atau seluruh
obligasi, setelah 1 (satu) tahun
penerbitan pada harga pasar.
Berdasarkan laporan pemeringkat
terakhir yang dipublikasikan pada
bulan September 2015, obligasi
tersebut memiliki peringkat idAAA
dari Pefindo.
d. Obligasi Indosat Kelima Tahun 2007
Seri A
Rp1.230.000
Seri B
Rp1.370.000
10,20% per tahun
Dibayar dalam cicilan tiga-bulanan
10,65% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Indosat Ooredoo
237
29 Mei 2014
29 Mei 2017
Laporan Tahunan 2015
Untuk pembiayaan pengeluaran
modal
Perusahaan dapat membeli
kembali sebagian atau seluruh
obligasi, setelah 1 (satu) tahun
penerbitan, pada harga pasar.
Pada tanggal 29 Mei 2014,
Perusahaan melunasi secara
penuh obligasi seri A ini.
Berdasarkan laporan pemeringkat
terakhir yang dipublikasikan pada
bulan September 2015, obligasi
tersebut memiliki peringkat idAAA
dari Pefindo.
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/65
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
18.
UTANG OBLIGASI (lanjutan)
Rincian utang obligasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Jumlah
Bunga
nominal
e. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015
Seri A
Rp201.000
10,00% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Seri B
Rp301.000
10,25% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Seri C
Rp130.000
10,60% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Seri D
Rp62.000
11,20% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Obligasi
f. Obligasi Indosat Ketujuh Tahun 2009
Seri A
Rp700.000
11,25% per tahun
Dibayar dalam cicilan tiga-bulanan
Seri B
Rp600.000
11,75% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
g. Guaranteed
Notes Jatuh
Tempo
Tahun 2020
AS$650.000
7,375% per tahun
Terutang setiap enam-bulanan
h. Obligasi Indosat Keenam Tahun 2008
Seri B
Rp320.000
10,80% per tahun
Terutang setiap tiga-bulanan
Indosat Ooredoo
238
Jatuh tempo
8 Desember 2018
8 Desember 2020
8 Desember 2022
8 Desember 2025
8 Desember 2014
8 Desember 2016
29 Juli 2020
9 April 2015
Laporan Tahunan 2015
Keterangan
Untuk melunasi pinjaman dari
BCA, dan BSMI, pembayaran
biaya ijin dan BSS.
Perusahaan dapat membeli
kembali sebagian atau seluruh
obligasi, setelah 1 (satu) tahun
penerbitan pada harga pasar.
Berdasarkan laporan pemeringkat
terakhir yang dipublikasikan pada
bulan November 2015 oleh Fitch ,
obligasi tersebut memiliki
peringkat idAAA.
Untuk melunasi pinjaman dan
obligasi dengan tingkat bunga
mengambang ex Satelindo.
Perusahaan dapat membeli
kembali sebagian atau seluruh
obligasi, setelah 1 (satu) tahun
penerbitan pada harga pasar.
Berdasarkan laporan pemeringkat
terakhir yang dipublikasikan pada
bulan September 2015, obligasi
tersebut memiliki peringkat idAAA
dari Pefindo.
Pada tanggal 8 Desember 2014,
Perusahaan melunasi secara
penuh obligasi seri A ini.
Guaranteed Notes (“GN”) digunakan
untuk pembiayaan kembali. GN ini
dapat ditarik kembali atas opsi IPBV:
Berdasarkan rapat Dewan
Pimpinan IPBV yang dilaksanakan
pada tanggal 22 Januari 2015,
diputuskan bahwa IPBV akan
mengambil kesempatan untuk
menarik kembali GN pada tanggal
29 Juli 2015.
Pada tanggal 29 Juli 2015, IPBV
membayar sejumlah
AS$697.937,5 untuk pelunasan
dipercepat GN 2020 dengan
harga setara dengan 103,6875%
dari nilai pokok, ditambah dengan
akrual dan bunga yang belum
dibayarkan sampai dengan
tanggal jatuh tempo.
Untuk membiayai pengeluaran
modal
Perusahaan dapat membeli
kembali sebagian atau seluruh
obligasi, setelah 1 (satu) tahun
penerbitan pada harga pasar.
Berdasarkan laporan pemeringkat
terakhir yang dipublikasikan pada
bulan Februari 2015, obligasi seri
B memiliki peringkat idAAA dari
Pefindo.
Pada tanggal 9 April 2015,
Perusahaan melunasi secara
penuh obligasi Seri B ini.
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/66
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
18.
UTANG OBLIGASI (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2015, jadwal pembayaran pokok utang obligasi di masa yang akan
datang atas saldo utang obligasi adalah sebagai berikut:
Berakhir dalam dua belas bulan
2016
2017
2018
2020 dan
sesudahnya
2019
Jumlah
-
-
-
1.200.000
1.500.000
2.700.000
554.000
-
782.000
-
1.348.000
2.684.000
-
950.000
1.370.000
-
750.000
-
610.000
-
2.310.000
1.370.000
600.000
-
201.000
-
-
593.000
-
794.000
600.000
1.154.000
2.320.000
983.000
1.950.000
4.051.000
10.458.000
Obligasi Indosat Kedelapan
Obligasi Indosat
Berkelanjutan I Tahap II
Obligasi Indosat
Berkelanjutan I Tahap I
Obligasi Indosat Kelima
Obligasi Indosat
Berkelanjutan I Tahap III
Obligasi Indosat Ketujuh
(23.048)
Dikurangi: biaya penerbitan obligasi dan biaya consent solicitation yang belum diamortisasi
10.434.952
Semua utang obligasi ini tidak dijamin dengan aset tertentu Grup maupun oleh pihak lain. Seluruh
aset Grup digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua kewajiban Grup lainnya termasuk
obligasi ini.
Pada tanggal 5 Juni 2012, Perusahaan dan IPBV menandatangani perjanjian tambahan
(supplemental indenture) dengan Bank of New York Mellon, sebagai wali amanat, untuk
Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 IPBV berdasarkan surat persetujuan yang diterima
pada tanggal 21 Mei 2012 yang mewakili 93,21% pemegang notes. Supplemental indenture
mencakup perubahan definisi tertentu pada perjanjian Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun
2020 sebelumnya dan persetujuan untuk transaksi penjualan aset (Catatan 21).
Pada tanggal 8 Juni 2012, sebagaimana yang telah disyaratkan pada perjanjian pinjaman dengan
BRI, Perusahaan meminta dan menerima consent letter terkait dengan transaksi penjualan aset
perusahaan (Catatan 21).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup telah memenuhi semua rasio keuangan yang
dipersyaratkan dalam Ketentuan GN dan Perjanjian Perwaliamanatan.
Jumlah amortisasi biaya penerbitan obligasi, biaya consent solicitation, biaya penerbitan dan
diskon Guaranteed Notes untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing
sebesar Rp77.946 dan Rp16.636 (Catatan 28).
19.
SUKUK
2015
a. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015
b. Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012
c.Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014
d. Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009
e. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015
Dikurangi: biaya penerbitan sukuk dan biaya consent
solicitation yang belum diamortisasi
Dikurangi: bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang
Indosat Ooredoo
239
Laporan Tahunan 2015
2014
416.000
300.000
190.000
172.000
106.000
300.000
190.000
172.000
-
1.184.000
662.000
(2.604)
1.181.396
(226.810)
(1.595)
660.405
-
954.586
660.405
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/67
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
19.
SUKUK (lanjutan)
Rincian sukuk adalah sebagai berikut:
Jumlah
Sukuk
nominal
Imbal hasil tetap ijarah tahunan
a. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015
Seri A
Rp55.000
Rp4.703, terutang setiap tiga-bulanan
mulai tanggal 4 September 2015
sampai dengan 14 Juni 2016.
Jatuh tempo
14 Juni 2016
Keterangan
Untuk pembayaran biaya frekuensi
Perusahaan dapat membeli
kembali sebagian atau seluruh
obligasi, setelah 1 (satu) tahun
penerbitan, pada harga pasar,
Berdasarkan laporan pemeringkat
terakhir yang dipublikasikan pada
bulan September 2015, obligasi
tersebut memiliki peringkat
idAAA(sy) dari Pefindo.
Seri B
Rp76.000
Rp7.030, terutang setiap tiga-bulanan
mulai tanggal 4 September 2015
sampai dengan 4 Juni 2018.
4 Juni 2018
Seri C
Rp67.000
4 Juni 2020
Seri D
Rp43.000
Seri E
Rp175.000
Rp6.700, terutang setiap tiga-bulanan
mulai tanggal 4 September 2015
sampai dengan 4 Juni 2020.
Rp4.408, terutang setiap tiga-bulanan
mulai tanggal 4 September 2015
sampai dengan 4 Juni 2022.
Rp18.200, terutang setiap tigabulanan mulai tanggal 4 September
2015 sampai dengan 4 Juni 2025.
b. Sukuk
Ijarah
Indosat V
Tahun
2012
(“Sukuk
Ijarah V”)
Rp300.000
Rp25.875, terutang setiap tigabulanan mulai tanggal 27 September
2012 sampai dengan 27 Juni 2019.
27 Juni 2019
Untuk membayar biaya frekuensi,
pembelian BSS, dan pelunasan
obligasi Indosat kedua Seri B
Tahun 2012.
Perusahaan dapat membeli
kembali sebagian atau seluruh
obligasi, setelah 1 (satu) tahun
penerbitan, pada harga pasar.
Berdasarkan laporan pemeringkat
terakhir yang dipublikasikan pada
bulan September 2015, obligasi
tersebut memiliki peringkat
idAAA(sy) dari Pefindo.
12 Desember
2017
Untuk membayar biaya izin.
Perusahaan dapat membeli
kembali sebagian atau seluruh
obligasi, setelah 1 (satu) tahun
penerbitan pada harga pasar.
Berdasarkan laporan pemeringkat
terakhir yang dipublikasikan pada
bulan September 2015, obligasi
tersebut memiliki peringkat
idAAA(sy) dari Pefindo.
c. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014
Seri A
Rp64.000
Rp6.400, terutang setiap tiga-bulanan
mulai tanggal 12 Maret 2015 sampai
dengan 12 Desember 2017.
4 Juni 2022
4 Juni 2025
Seri B
Rp16.000
Rp1.648, terutang setiap tiga-bulanan
mulai tanggal 12 Maret 2015 sampai
dengan 12 Desember 2019.
12 Desember
2019
Seri C
Rp110.000
Rp11.550, terutang setiap tigabulanan mulai tanggal 12 Maret 2015
sampai dengan 12 Desember 2021.
12 Desember
2021
d.Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 (“Sukuk Ijarah IV”)
Seri A
Rp28.000
Rp3.150, dibayar setiap tiga-bulanan
mulai tanggal 8 Maret 2010 sampai
dengan 8 Desember 2014.
Seri B
Rp172.000
Rp20.210, terutang setiap tigabulanan mulai tanggal 8 Maret 2010
sampai dengan 8 Desember 2016.
e. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015
Seri A
Rp65.000
Rp890, terutang setiap tiga-bulanan
mulai tanggal 8 Maret 2016 sampai
dengan 8 Desember 2022.
Seri B
Rp41.000
Rp4.592, terhutang setiap tigabulanan mulai tanggal 8 Maret 2016
sampai 8 Desember 2025
Indosat Ooredoo
240
8 Desember
2014
8 Desember
2016
8 Desember
2022
8 Desember
2025
Laporan Tahunan 2015
Untuk pengeluaran barang modal.
Perusahaan dapat membeli
kembali sebagian atau seluruh
obligasi, setelah 1 (satu) tahun
penerbitan, pada harga pasar.
Berdasarkan laporan pemeringkat
terakhir yang dipublikasikan pada
bulan September 2015, obligasi
seri B ini memiliki peringkat
idAAA(sy) dari Pefindo.
Pada tanggal 8 Desember 2014,
Perusahaan melunasi secara
penuh obligasi seri A ini.
Untuk pembiayaan pembelian BSS
Perusahaan dapat membeli
kembali sebagian atau seluruh
obligasi, setelah 1 (satu) tahun
penerbitan pada harga pasar.
Berdasarkan laporan pemeringkat
terakhir yang dipublikasikan pada
bulan September 2015, obligasi
tersebut memiliki peringkat
idAAA(sy) dari Pefindo.
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/68
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
19.
SUKUK (lanjutan)
Jadwal pembayaran pokok atas saldo sukuk pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut:
Berakhir dalam dua belas bulan
2016
Sukuk Ijarah Indosat
Berkelanjutan I Tahap II
Sukuk Ijarah V
Sukuk Ijarah Indosat
Berkelanjutan I Tahap I
Sukuk Ijarah IV
Sukuk Ijarah Indosat
Berkelanjutan I Tahap III
2017
2018
2020 dan
sesudahnya
2019
Total
55.000
-
-
76.000
-
300.000
285.000
-
416.000
300.000
172.000
64.000
-
-
16.000
-
110.000
-
190.000
172.000
-
-
-
-
106.000
106.000
227.000
64.000
76.000
316.000
501.000
1.184.000
Dikurangi: biaya penerbitan sukuk dan biaya consent solicitation yang belum diamortisasi
(2.604)
1.181.396
Seluruh sukuk ini tidak dijamin dengan aset tertentu yang dimiliki oleh Perusahaan maupun oleh
pihak lain. Semua aset Perusahaan digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua kewajiban
Perusahaan termasuk sukuk.
Objek ijarah yang mendasari penerbitan sukuk adalah hak manfaat atas aset peralatan
telekomunikasi tertentu yang dimiliki oleh Perusahaan.
Sukuk diterbitkan dengan tujuan untuk mendanai kebutuhan modal kerja dan telah dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai wali amanat.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup telah memenuhi semua rasio keuangan yang
dipersyaratkan dalam Ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan.
Total amortisasi dari biaya penerbitan sukuk dan biaya consent solicitation untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp747 dan Rp508 (note 28).
20.
PROVISI ATAS KASUS HUKUM
Pada tanggal 18 Januari 2012, Perusahaan dan IMM, entitas anak, diperiksa oleh Kejaksaan
Agung sehubungan dengan perjanjian kerja sama antara Perusahaan dan IMM terkait penyediaan
layanan internet broadband berbasis 3G. IMM dituduh menggunakan izin 3G Perusahaan
(Catatan 1a) secara ilegal tanpa membayar biaya frekuensi tahunan, biaya hak penyelenggaraan
telekomunikasi (concession fee) dan biaya nilai awal tender (tender upfront fee) (selanjutnya
disebut “Kasus Litigasi”). Menkominfo, serta Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI)
telah membuat pernyataan umum bahwa IMM tidak melanggar undang-undang atau peraturan
yang berlaku, namun kasus ini tetap dalam proses investigasi Kejaksaan Agung. Selama proses
investigasi, Kejaksaaan Agung dibantu pihak Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(“BPKP”) untuk mengevaluasi kerugian Negara dikarenakan Kasus Litigasi. Kemudian, BPKP
mengeluarkan laporan No. SR1024/D6/01/2012 tertanggal 9 November 2012 termasuk lampiran
laporan audit BPKP tertanggal 31 Oktober 2012 (secara kolektif disebut sebagai “Laporan BPKP”).
Berdasarkan laporan tersebut, BPKP berkesimpulan bahwa Negara mengalami kerugian sebesar
Rp1.358.343 dikarenakan IMM tidak membayar biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi dan
biaya nilai awal tender kepada Negara.
Indosat Ooredoo
241
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/69
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
20.
PROVISI ATAS KASUS HUKUM (lanjutan)
Pada tanggal 8 Juli 2013, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (“Tipikor”) menjatuhkan putusan yang
menyatakan bahwa Indar Atmanto (mantan Presiden Direktur IMM), bersalah atas tindakannya
mewakili IMM dalam menandatangani dan melakukan perjanjian kerja sama dengan Perusahaan
dan dijatuhi hukuman pidana penjara empat tahun, serta dikenai denda sebesar Rp200 (jika Indar
Atmanto menolak untuk membayar denda, ia akan dikenakan tambahan pidana penjara selama
tiga bulan). Dalam putusan tersebut, Tipikor memerintahkan IMM untuk membayar uang pengganti
sebesar Rp1.358.343, seperti yang dibebankan oleh jaksa sebagai penggantian kerugian Negara,
walaupun IMM belum ditetapkan sebagai tersangka.
Permohonan banding telah diajukan secara resmi oleh Indar Atmanto pada tanggal 11 Juli 2013 ke
Pengadilan Tinggi Jakarta (“Pengadilan Banding”) dan selanjutnya Kejaksaan Agung juga telah
menyampaikan permohonan bandingnya pada tanggal 15 Juli 2013. Pada tanggal 10 Januari
2014, Pengadilan Banding telah memeriksa berkas perkara dan menegaskan kembali putusan
Pengadilan Tipikor. Pengadilan Banding memperberat hukuman pidana penjara Indar Atmanto dari
empat tahun menjadi delapan tahun. Besaran pidana denda dan tambahan hukuman pidana
penjara (jika Indar Atmanto menolak membayar denda) tetap sama. Namun, hukuman terhadap
IMM untuk membayar uang pengganti sebesar Rp1.358.343 dihapuskan. Pengadilan Banding
menganggap IMM sebagai entitas hukum yang terpisah, sehingga menyatakan bahwa IMM harus
didakwa secara terpisah mengingat IMM belum pernah dijadikan tersangka dalam kasus hukum
Indar Atmanto.
Berdasarkan hukum Indonesia, keputusan Pengadilan Banding belum menjadi final dan mengikat
karena Indar Atmanto dan juga Kejaksaan Agung masing-masing telah mengajukan permohonan
kasasi. Permohonan kasasi atas nama Indar Atmanto diajukan pada tanggal 23 Januari 2014 dan
memorandum kasasi diajukan oleh pihak pengacara pada tanggal 5 Februari 2014 ke Mahkamah
Agung. Indar Atmanto juga mengajukan memorandum kasasi pribadi pada tanggal 5 Februari
2014. Kejaksaan Agung juga mengajukan permohonan kasasi karena keputusan Pengadilan
Banding lebih rendah dari tuntutan awal dan menghapus tuntutan ganti rugi terhadap IMM. Proses
kasasi ini menyebabkan pihak Kejaksaan Agung tidak dapat melakukan eksekusi terhadap
putusan Pengadilan Banding sebelum Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan, yang
berdasarkan hukum Indonesia, dianggap sebagai keputusan final dan mengikat.
Berdasarkan website resmi dari Mahkamah Agung, Mahkamah Agung memberitahukan bahwa
Mahkamah Agung telah melakukan pemeriksaan dan memutuskan Kasus Litigasi tersebut pada
tanggal 10 Juli 2014, tetapi tidak tersedia informasi yang terperinci mengenai isi keputusan
Mahkamah Agung tersebut.
Pada tanggal 16 September 2014, Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, tanpa pemberitahuan
sebelumnya, melakukan eksekusi putusan Mahkamah Agung terhadap Indar Atmanto. Eksekusi
tersebut didasarkan pada petikan putusan Mahkamah Agung yang antara lain menetapkan bahwa
(i) Indar Atmanto terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman pidana penjara delapan tahun serta
dikenakan denda sebesar Rp300 (jika denda tidak dibayar, maka Indar Atmanto akan dikenakan
tambahan hukuman pidana penjara selama enam bulan), dan (ii) IMM untuk membayar uang
pengganti sebesar Rp1.358.343 sebagai penggantian kerugian Negara. Sehubungan dengan
putusan Mahkamah Agung atas Kasus Litigasi, Perusahaan telah membukukan penyisihan untuk
kasus hukum sebesar Rp1.358.643 (Catatan 31) (termasuk denda yang dikenakan pada Indar
Atmanto) dalam laporan keuangan konsolidasian.
Sehubungan dengan Kasus Litigasi tersebut, Perusahaan, IMM, dan Indar Atmanto mengajukan
gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (“TUN”) untuk membatalkan Laporan BPKP yang
digunakan sebagai dasar dalam penentuan adanya kerugian Negara dalam Kasus Litigasi.
Berdasarkan putusan Pengadilan TUN No. 231/G/2012/PTUN-JKT tanggal 1 Mei 2013, majelis
hakim memutuskan bahwa Laporan BPKP adalah tidak sah dan menginstruksikan BPKP untuk
mencabut Laporan BPKP tersebut. Putusan TUN terkait Laporan BPKP tersebut didukung oleh
putusan Pengadilan Tinggi No. 167/B/2013/PT.TUN.JKT tanggal 28 Januari 2014 dan putusan
Mahkamah Agung No. 263 K/TUN/2014 tanggal 21 Juli 2014, di mana berdasarkan hukum
Indonesia, putusan Mahkamah Agung dianggap final dan mengikat (“Kasus TUN”).
Indosat Ooredoo
242
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/70
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
20.
PROVISI ATAS KASUS HUKUM (lanjutan)
Putusan Mahkamah Agung dalam kasus TUN tampak berkontradiksi dengan putusan Mahkamah
Agung sebelumnya dalam Kasus Litigasi mengenai kerugian negara.
Berdasarkan putusan tersebut, BPKP mengajukan peninjauan kembali pada tanggal 16 Maret
2015 terkait dengan kasus TUN. Selanjutnya, berdasarkan website resmi dari Mahkamah Agung
tanggal 13 Oktober 2015, Mahkamah Agung mengabulkan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh
BPKP. Pada tanggal 16 Desember 2015, perusahaan menerima salinan resmi keputusan
Mahkamah Agung tersebut.
Pada tanggal 16 Januari 2015, Indar Atmanto dan/atau pengacaranya menerima salinan resmi
keputusan Mahkamah Agung No. 787K/PID.SUS/2014 tertanggal 10 Juli 2014 mengenai Kasus
Litigasi tersebut. Kemudian, pada tanggal 16 Maret 2015, Indar Atmanto mengajukan Peninjauan
Kembali (“PK”) yang telah terdaftar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dengan
No. 08/AKTA.PID.SUS/PK/TPK/2015/PN.Jkt.Pst. Selanjutnya, pada tanggal 4 November 2015,
website resmi dari Mahkamah Agung mengumumkan bahwa Peninjauan Kembali yang diajukan
oleh Indar Atmanto ditolak berdasarkan putusan Mahkamah Agung tanggal 20 Oktober 2015.
Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian, salinan resmi putusan
Mahkamah Agung tersebut belum diterima.
21.
SEWA BALIK MENARA
Pada tanggal 7 Februari 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian penjualan aset dengan
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dan entitas anaknya, PT Solusi Menara Indonesia (secara
bersama-sama disebut “Tower Bersama”), dimana Perusahaan menyetujui untuk menjual 2.500
menara telekomunikasi milik Perusahaan kepada Tower Bersama untuk penerimaan sebesar
AS$518.500, yang terdiri dari AS$406.000 dibayar di muka dan pembayaran potensial yang
ditangguhkan dengan jumlah maksimum sebesar AS$112.500. Pembayaran di muka tersebut
termasuk kepemilikan atas saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk tidak kurang dari 5% dari
modal yang ditingkatkan (setelah Right Issue oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk).
Berdasarkan perjanjian, Perusahaan juga setuju untuk menyewa kembali sebagian ruang (spaces)
dari 2.500 menara telekomunikasi tersebut untuk periode 10 tahun dengan tarif sewa tetap
bulanan sebesar AS$1.300 per slot menara (dalam Rupiah penuh). Perjanjian sewa tersebut
memiliki opsi untuk perpanjangan periode 10 tahun lebih lanjut.
Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan dan Tower Bersama menyelesaikan kesepakatan
transaksi penjualan dan sewa balik 2.500 menara telekomunikasi. Pada tanggal penyelesaian
transaksi tersebut, Perusahaan menerima uang tunai sebesar AS$326.289 (setara dengan
Rp3.092.894) dan memperoleh kepemilikan saham 5% (setara dengan 239.826.310 lembar
saham) dalam Tower Bersama dengan nilai AS$103.101 (setara dengan Rp977.292).
Jumlah penerimaan sebesar AS$429.390 (setara dengan Rp4.070.187) dialokasikan untuk
penjualan aset tetap sebesar Rp3.870.600 dan sisanya dialokasikan untuk sewa lahan dibayar di
muka dan kontrak sewa menara atas 2.500 menara. Jumlah nilai buku dari komponen yang dapat
diidentifikasi secara terpisah atas transaksi sebesar Rp1.534.494 termasuk nilai tercatat dari aset
tetap sebesar Rp1.372.674. Pada tanggal penyelesaian perjanjian transaksi tersebut, Perusahaan
mencatat kelebihan harga penjualan atas nilai tercatat aset tetap sebesar Rp2.535.693 (termasuk
Rp2.497.926 dari penjualan aset tetap) sebagai “Laba Penjualan Menara” sebesar Rp1.125.192
dan “Laba Transaksi Penjualan dan Sewa Balik yang Ditangguhkan” sebesar Rp1.410.501. Laba
yang ditangguhkan tersebut akan diamortisasi selama masa sewa, yaitu 10 tahun.
Indosat Ooredoo
243
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/71
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
21.
SEWA BALIK MENARA (lanjutan)
Pada tanggal 14 Maret 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Merrill Lynch,
Singapore, Pte. Ltd. untuk menjual investasi Perusahan atas 239.826.310 lembar saham Tower
Bersama dengan harga Rp5.800 per lembar (dalam Rupiah penuh). Pada tanggal 19 Maret 2014,
Perusahaan menerima nilai bersih dari penjualan saham atas Tower Bersama senilai Rp1.379.114
(setelah dikurangi biaya broker dan legal, serta pajak penghasilan terkait). Akumulasi keuntungan
nilai wajar sebesar Rp413.700 yang sebelumnya telah dicatat sebagai penghasilan komprehensif
lain direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi pada bulan Maret 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, bagian jangka pendek dari keuntungan yang
ditangguhkan, masing-masing sebesar Rp141.050 disajikan sebagai bagian dari “Liabilitas Jangka
Pendek Lain-lain”, sementara saldo bagian jangka panjang, masing-masing sebesar Rp787.530
dan Rp928.580 disajikan sebagai bagian dari “Liabilitas Jangka Panjang Lain-lain”.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mencatat
amortisasi keuntungan transaksi penjualan setiap tahun sebesar Rp141.050.
22.
MODAL SAHAM
Saham “Seri A” adalah saham khusus yang dimiliki oleh Pemerintah dan mempunyai hak suara
khusus. Hak dan batasan yang berlaku pada saham “Seri B” juga berlaku bagi saham “Seri A”,
kecuali bahwa Pemerintah tidak dapat mengalihkan saham “Seri A”, yang mempunyai hak veto
sehubungan dengan: (i) perubahan maksud dan tujuan Perusahaan; (ii) penambahan modal tanpa
hak memesan terlebih dahulu; (iii) penggabungan, konsolidasi, akuisisi dan pemisahan;
(iv) perubahan atas ketentuan-ketentuan yang mengatur hak-hak saham “Seri A” sebagaimana
diatur dalam Anggaran Dasar; dan (v) pembubaran, kepailitan dan likuidasi Perusahaan.
Pemegang saham “Seri A” juga memiliki hak untuk menunjuk satu direktur dan satu komisaris
Perusahaan.
Kepemilikan modal saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Jumlah saham
ditempatkan
dan
disetorkan
Pemegang saham
31 Desember 2015
Saham Seri A
Pemerintah
Saham Seri B
Ooredoo Asia, Pte. Ltd
Pemerintah
Publik (masing-masing persentase
kepemilikan kurang dari 5%
31 Desember 2014
Saham Seri A
Pemerintah
Saham Seri B
Ooredoo Asia, Pte. Ltd.
Pemerintah
SKAGEN Funds (SKAGEN AS)
Direksi: Fadzri Sentosa(i)
Publik (masing-masing persentase
kepemilikan kurang dari 5%)
(i)
244
Jumlah
1
-
-
3.532.056.600
776.624.999
353.206
77.662
65,00
14,29
1.125.251.900
112.525
20,71
5.433.933.500
543.393
100,00
1
-
-
3.532.056.600
776.624.999
292.740.950
10.000
353.206
77.662
29.274
1
65,00
14,29
5,39
0,00
832.500.950
83.250
15,32
5.433.933.500
543.393
100,00
Efektif 17 Februari 2015, Fadzri Sentosa tidak menjabat direksi Perusahaan.
Indosat Ooredoo
Persentase
kepemilikan
(%)
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/72
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
22.
MODAL SAHAM (lanjutan)
Tambahan Modal Disetor
Tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Jumlah
Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai
nominal yang berasal dari penawaran umum perdana
673.075
Pelaksanaan Opsi Saham Karyawan Tahap I dan II Tahun 2004-2006
873.512
\
1.546.587
23.
RUGI PER SAHAM
Perhitungan rugi per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:
2015
Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
(1.310.001)
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
5.433.933.500
Rugi per saham dasar (dalam Rupiah penuh)
(241,08 )
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
(2.008.364)
5.433.933.500
(369,60)
Perusahaan tidak memiliki saham biasa yang berpotensi dilutif. Dengan demikian, rugi per saham
dilusian setara dengan rugi per saham dasar.
24.
PENDAPATAN
Selular
Telepon
Data
SMS
Jasa interkoneksi
Jasa nilai tambah
Sewa menara
Lain-lain
Dikurangi: Diskon dan program loyalitas pelanggan
MIDI
Internet Protocol Virtual Private Network (“IP VPN”)
Multiprotocol Label Switching (“MPLS”)
Internet
Jasa aplikasi
Sewa satelit
World link dan direct link
Sewa jaringan
Digital data network
Frame net
Jasa nilai tambah
Lain-lain
Indosat Ooredoo
245
Laporan Tahunan 2015
2015
2014
7.604.021
7.031.048
4.985.612
1.925.302
826.844
701.679
595.330
7.282.088
4.481.412
4.530.403
2.213.000
720.887
667.178
404.268
23.669.836
(1.774.114)
20.299.236
(818.771)
21.895.722
19.480.465
797.559
753.170
563.529
417.379
354.008
260.788
245.045
138.759
52.205
44.411
126.632
864.367
427.985
580.135
299.244
301.380
252.497
295.319
115.855
69.119
89.755
212.907
3.753.485
3.508.563
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/73
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
24.
PENDAPATAN (lanjutan)
2015
Telekomunikasi Tetap
Telepon Internasional
Telepon Jaringan Tetap
Telepon Jaringan Tetap Nirkabel
2014
975.813
130.910
12.595
920.095
130.887
45.091
1.119.318
1.096.073
26.768.525
24.085.101
Rincian pendapatan selular - jasa nilai tambah yang diperoleh dari hubungan keagenan adalah
sebagai berikut:
2015
2014
Pendapatan bruto
Kompensasi untuk penyelenggara jasa nilai tambah
Pendapatan bersih
1.412.059
(585.215)
1.122.392
(401.505)
826.844
720.887
Lihat Catatan 31 untuk informasi pihak berelasi.
25.
BEBAN JASA TELEKOMUNIKASI
Biaya hak penggunaan frekuensi radio (Catatan 34)
Interkoneksi
Pemeliharaan
Sewa
Utilitas
Harga pokok handsets, modem dan IT solutions
Sewa sirkit
USO (Catatan 34)
Harga pokok penjualan kartu SIM dan voucher pulsa isi ulang
Biaya akses Blackberry
Biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi (Catatan 34)
Pemasangan
Pengiriman dan transportasi
Perizinan
Penagihan dan penerimaan
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000)
2015
2014
2.963.247
2.376.195
1.443.798
1.181.258
968.344
440.261
370.314
340.468
255.367
204.650
171.923
148.653
137.190
105.576
37.746
68.912
2.618.852
2.554.771
1.111.763
976.445
963.313
186.546
395.738
293.343
249.127
404.819
152.397
173.563
132.648
75.784
41.141
78.662
11.213.902
10.408.912
Interkoneksi terkait dengan beban untuk interkoneksi antara jaringan telekomunikasi Grup dengan
jaringan yang dimiliki Telkom atau penyelenggara telekomunikasi lainnya (Catatan 2j).
Indosat Ooredoo
246
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/74
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
26.
BEBAN KARYAWAN
2015
Gaji
Insentif dan imbalan kerja karyawan lainnya
Tunjangan pajak penghasilan karyawan
Bonus
Kewajiban imbalan kerja (Catatan 16)
Beban medis
Program pemutusan kontrak kerja
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000)
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
723.591
413.136
256.767
227.121
183.982
80.268
28.110
8.096
634.604
389.993
234.713
200.919
130.025
84.640
61.539
2.194
1.921.071
1.738.627
Beban karyawan yang dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan pemasangan masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp102.627
dan Rp80.913.
27.
BEBAN PEMASARAN, UMUM DAN ADMINISTRASI
a. Beban pemasaran
2015
Iklan
Branding
Program jaringan penyaluran
Program loyalitas pelanggan
Pameran
Agen pemasaran
Promosi
Riset pemasaran
Biaya kerjasama pemasaran
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp10.000)
2014
260.079
255.832
187.735
113.853
96.439
95.286
77.006
69.893
27.001
53.555
316.710
12.636
226.028
87.817
98.959
96.165
85.578
53.823
12.195
54.973
1.236.679
1.044.884
2015
2014
b. Beban umum dan administrasi
Jasa profesional
Sewa
Transportasi
Provisi penurunan nilai piutang - bersih (Catatan 5)
Asuransi
Pelatihan, pendidikan dan penelitian
Beban administrasi
Social activities
Utilitas
Public relation
Pajak bumi dan bangunan
Penghapusan langsung piutang usaha
Keanggotaan
Komunikasi
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000)
Indosat Ooredoo
247
Laporan Tahunan 2015
359.721
151.030
86.597
69.868
65.830
47.865
35.000
21.424
20.628
15.722
8.460
8.240
6.694
5.526
20.962
289.904
145.326
81.624
84.816
36.561
36.121
31.777
7.887
21.761
15.396
7.722
32.813
6.047
6.676
55.098
923.567
859.529
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/75
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
28.
BIAYA KEUANGAN
Bunga pinjaman
Biaya keuangan atas sewa pembiayaan
Amortisasi biaya penerbitan pinjaman dan utang obligasi,
biaya consent solicitation dan diskonto
(Catatan 13, 17, 18 dan 19)
Lain-lain
29.
2015
2014
2.203.880
458.090
1.890.632
458.405
118.392
49.102
46.986
10.513
2.829.464
2.406.536
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Grup memiliki berbagai aset keuangan seperti piutang usaha dan piutang lain-lain, kas dan setara
kas, dan kas yang dibatasi dan tidak dibatasi penggunaannya, yang timbul secara langsung dari
kegiatan usaha Grup. Liabilitas keuangan pokok Grup, selain derivatif, terdiri dari pinjaman, utang
obligasi dan sukuk, utang pengadaan, utang usaha dan lain-lain. Perusahaan juga mengadakan
transaksi derivatif, terutama swap valuta asing, swap tingkat suku bunga dan kontrak forward
valuta asing dengan tujuan untuk mengelola risiko valuta asing dan suku bunga yang berasal dari
pinjaman dan utang obligasi dan liabillitas keuangan lain-lain Perusahaan dalam mata uang asing.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang
dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian:
Nilai tercatat
2015
2014
Nilai wajar
2015
2014
Aset Keuangan Lancar
Kas dan setara kas
Kas yang dibatasi penggunaannya
Piutang usaha dan lain-lain - bersih
Aset derivatif
Aset keuangan lancar lain-lain
3.623.346
77.574
2.741.407
1.030
13.591
3.480.011
5.656
2.101.127
75.986
10.631
3.623.346
77.574
2.741.407
1.030
13.591
3.480.011
5.656
2.101.127
75.986
10.631
Jumlah aset keuangan lancar
6.456.948
5.673.411
6.456.948
5.673.411
49.427
2.758
37.821
54.881
114.598
3.496
2.730
40.023
49.427
2.346
37.821
53.085
114.598
3.035
52.730
39.217
144.887
160.847
142.679
209.580
6.601.835
5.834.258
6.599.627
5.882.991
Aset Keuangan Tidak Lancar
Kas yang dibatasi penggunaannya
Piutang pihak berelasi
Investasi jangka panjang
Aset keuangan tidak lancar lain-lain
Jumlah aset keuangan tidak lancar
Jumlah Aset Keuangan
Indosat Ooredoo
248
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/76
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29.
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
Nilai tercatat
2015
2014
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Utang pengadaan
Akrual
Kewajiban imbalan kerja jangka pendek
Uang muka pelanggan
Liabilitas derivatif
Pinjaman - bagian jangka pendek:
- Pinjaman
- Utang obligasi
- Sukuk
- Kewajiban sewa pembiayaan
Liabilitas keuangan jangka
pendek lain-lain
Nilai wajar
2015
2014
1.449.022
764.142
6.263.117
1.730.483
335.620
54.471
290.747
849.448
690.559
3.095.518
1.818.791
332.123
38.791
31.740
1.449.022
764.142
6.263.117
1.730.483
335.620
54.471
290.747
849.448
690.559
3.095.518
1.818.791
332.123
38.791
31.740
4.240.746
1.152.791
226.810
516.527
2.613.500
8.333.611
420.674
4.291.323
1.175.701
231.740
899.372
2.632.762
8.851.269
830.783
1.014
2.355
1.014
2.355
17.025.490
18.227.110
17.486.752
19.174.139
25.196
30.159
21.434
26.178
6.369.885
9.282.161
954.586
3.450.558
3.727.118
6.962.080
660.405
3.631.591
6.380.795
9.091.463
949.055
3.757.814
3.893.575
6.735.443
634.642
4.041.916
114
17.049
97
14.589
Jumlah liabilitas keuangan
jangka panjang
20.082.500
15.028.402
20.200.658
15.346.343
Jumlah Liabilitas Keuangan
37.107.990
33.255.512
37.687.410
34.520.482
Jumlah liabilitas keuangan
jangka pendek
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
Utang pihak berelasi
Pinjaman setelah dikurangi
bagian jangka pendek:
- Pinjaman
- Utang obligasi
- Sukuk
- Kewajiban sewa pembiayaan
Liabilitas keuangan jangka
panjang lain-lain
Nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok
instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:
Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang, terdiri dari
kas dan setara kas, bagian lancar atas kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan
piutang lain-lain, aset keuangan lancar lainnya, pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang
pengadaan, akrual, kewajiban imbalan kerja jangka pendek, uang muka pelanggan dan
liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain.
Nilai wajar instrumen keuangan ini medekati nilai tercatat dikarenakan jatuh tempo dalam
jangka waktu yang pendek.
Instrumen keuangan derivatif
Kontrak swap tingkat suku bunga
Derivatif ini diukur pada nilai wajarnya, dihitung menggunakan diskonto arus kas berdasarkan
masukan dari pasar yang dapat diamati yang meliputi kurva imbalan suku bunga (interest rate
yield curves) dan tanggal-tanggal pembayaran. Kontrak swap tingkat suku bunga ini diukur
menggunakan Level 2 dalam hirarki nilai wajar.
Indosat Ooredoo
249
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/77
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29.
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek (lanjutan)
Instrumen keuangan derivatif (lanjutan)
Kontrak forward valuta asing
Derivatif ini diukur pada nilai wajarnya, dihitung menggunakan diskonto arus kas berdasarkan
input dari pasar yang dapat diamati yang meliputi nilai tukar mata uang asing, tanggal -tanggal
pembayaran dan harga spot dari instrumen yang dijadikan acuan (underlying instruments).
Kontrak forward valuta asing ini diukur menggunakan Level 2 dalam hirarki nilai wajar.
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang
Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel, terdiri dari
pinjaman, kewajiban sewa pembiayaan, sukuk dan utang obligasi yang tidak dikuotasikan.
Nilai wajar dari liabilitas keuangan ini yang tidak diperjualbelikan pada pasar aktif ditentukan
dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari
transaksi pasar kini yang dapat diobservasi untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit
dan jatuh tempo yang sama. Instrumen ini diukur menggunakan Level 2.
Nilai wajar dari utang obligasi dan sukuk dengan harga kuotasian diukur berdasarkan harga
pasar kuotasian pada tanggal posisi keuangan. Instrumen ini diklasifikasikan dalam Level 1.
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang lain-lain, terdiri dari piutang/utang pihak berelasi,
investasi jangka panjang, investasi pada entitas asosiasi, kewajiban sewa pembiayaan dan
aset/liabilitas keuangan lain-lain tidak lancar.
Estimasi nilai wajar didasarkan pada nilai diskonto dari arus kas masa datang yang
disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak dalam perjanjian (untuk aset keuangan) dan
risiko kredit Grup (untuk liabilitas keuangan). Piutang/utang pihak berelasi, liabilitas sewa
pembiayaan, liabilitas keuangan lain-lain jangka panjang dan aset keuangan lain-lain jangka
panjang, diukur menggunakan Level 2 sedangkan investasi jangka panjang yang
diklasifikasikan sebagai investasi tersedia untuk dijual yang nillai wajarnya tidak dapat diukur
secara andal diukur menggunakan Level 3 dalam hirarki nilai wajar yang mencerminkan harga
perolehan yang dibayar.
Instrumen keuangan yang dikuotasikan dalam pasar aktif
Untuk investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai investasi tersedia-untuk-dijual, nilai wajar
dari investasi pada PT First Media Tbk ditentukan berdasarkan kuotasi harga pasar pada
tanggal 31 Desember 2015 yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.
Hirarki Nilai Wajar
Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan secara keseluruhan berdasarkan tingkat terendah dari
masukan (input) yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Penilaian dampak signifikan dari
suatu input tertentu terhadap pengukuran nilai wajar membutuhkan pertimbangan dan dapat
mempengaruhi penilaian dari aset dan liabilitas yang diukur dan penempatannya dalam hirarki
nilai wajar. Hirarki nilai wajar terdiri dari sebagai berikut:
Level 1 - Harga pasar yang dikuotasikan (tidak disesuaikan) di pasar aktif untuk aset atau
liabilitas yang sama;
Level 2 - Teknik penilaian dimana tingkat terendah dari input yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi secara langsung maupun tidak
langsung;
Level 3 - Teknik penilaian dimana tingkat terendah dari input yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar tetapi tidak dapat diobservasi.
Indosat Ooredoo
250
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/78
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29.
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
Hirarki Nilai Wajar (lanjutan)
Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga yang dikuotasikan (quoted prices) dalam sebuah pasar
yang aktif. Jika pasar untuk sebuah instrumen keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajar
dengan menggunakan teknik penilaian. Tujuan dari penggunaan teknik penilaian adalah untuk
menetapkan harga transaksi yang terbentuk pada tanggal pengukuran dalam sebuah transaksi
pertukaran yang wajar dengan pertimbangan bisnis normal. Teknik penilaian termasuk
penggunaan harga dalam transaksi pasar yang wajar (arm’s length) terakhir antara pihak-pihak
yang memahami dan berkeinginan, jika tersedia, referensi kepada nilai wajar terkini dari instrumen
lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskontokan dan model harga opsi
(option pricing model). Jika terdapat teknik penilaian yang biasa digunakan oleh para peserta
pasar untuk menentukan harga dari instrumen dan teknik tersebut telah didemonstrasikan untuk
menyediakan estimasi yang andal atas harga yang diperoleh dari transaksi pasar yang aktual,
entitas menggunakan teknik tersebut. Teknik penilaian yang dipilih memanfaatkan sebanyak
mungkin atas input pasar dan sedikit mungkin atas input yang spesifik untuk entitas (entity-specific
inputs). Teknik tersebut memperhitungkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh peserta
pasar dalam menentukan sebuah harga dan selaras dengan metode ekonomis yang dapat
diterima untuk penilaian suatu instrumen keuangan.
Hirarki pengukuran nilai wajar Grup adalah sebagai berikut:
2015
Jumlah
Aset yang diukur pada nilai wajar:
Aset derivatif
Investasi jangka panjang
Aset yang nilai wajarnya diungkapkan:
Kas yang dibatasi penggunaannya
Piutang pihak berelasi - bersih
Investasi jangka panjang
Aset keuangan tidak lancar lain-lain
Liabilitas yang diukur pada nilai wajar:
Liabilitas derivatif
Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan:
Pinjaman - bagian jangka pendek:
- Pinjaman
- Utang obligasi
- Sukuk
- Kewajiban sewa pembiayaan
Utang pihak-pihak berelasi
Pinjaman, setelah dikurangi bagian
jangka pendek:
- Pinjaman
- Utang obligasi
- Sukuk
- Kewajiban sewa pembiayaan
- Liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain
Indosat Ooredoo
251
Level 1
Level 2
Level 3
1.030
35.091
35.091
1.030
-
-
36.121
35.091
1.030
-
49.427
2.346
2.730
53.085
-
49.427
2.346
53,085
2.730
-
107.588
-
104.858
2.730
290.747
-
290.747
-
4.291.323
1.175.701
231.740
899.372
21.434
1.175.701
231.740
-
4.291.323
899.372
21.434
-
6.380.795
9.091.463
949.055
3.757.814
97
9.091.463
949.055
-
6.380.795
3.757.814
97
-
26.798.794
11.447.959
15.350.835
-
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/79
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29.
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
Hirarki Nilai Wajar (lanjutan)
2014
Jumlah
Aset yang diukur pada nilai wajar:
Aset derivatif
Investasi jangka panjang
Level 1
Level 2
Level 3
75.986
50.000
50.000
75.986
-
-
125.986
50.000
75.986
-
114.598
3.035
2.730
39.217
-
114.598
3.035
39.217
2.730
-
159.580
-
156.850
2.730
31.740
-
31.740
-
2.632.762
8.851.269
830.783
26.178
8.851.269
-
2.632.762
830.783
26.178
-
3.893.575
6.735.443
634.642
4.041.916
14.589
6.735.443
634.642
-
3.893.575
4.041.916
14.589
-
27.661.157
16.221.354
11.439.803
-
Aset yang nilai wajarnya diungkapkan:
Kas yang dibatasi penggunaannya
Piutang pihak berelasi - bersih
Investasi jangka panjang
Aset keuangan tidak lancar lain-lain
Liabilitas yang diukur pada nilai wajar:
Liabilitas derivatif
Liabilitas yang nilai wajarnya
diungkapkan :
Pinjaman - bagian jangka pendek:
- Pinjaman
- Utang obligasi
- Kewajiban sewa pembiayaan
Utang pihak-pihak berelasi
Pinjaman, setelah dikurangi bagian jangka
pendek:
- Pinjaman
- Utang obligasi
- Sukuk
- Kewajiban sewa pembiayaan
Liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat pengalihan
antara pengukuran nilai wajar Level 1 dan Level 2.
30.
IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN
Program imbalan pensiun
Perusahaan dan Lintasarta melakukan pembayaran kas di muka secara lump sum untuk membeli
asuransi berkelompok dari PT Asuransi Jiwasraya (“Jiwasraya”) untuk perlindungan terhadap
karyawan tertentu. Asuransi tersebut memberi imbalan atas pensiun, kematian dan cacat bagi
karyawan-karyawan tersebut. Substansi dari skema ini adalah program pensiun imbalan pasti
dimana seluruh biaya dari imbalan tersebut telah dibayar di muka oleh Perusahaan dan Lintasarta.
Kewajiban imbalan yang diberikan Perusahaan dan Lintasarta didasarkan pada besaran gaji
dengan tingkat kenaikan gaji tahunan yang konstan, dan bahwa karyawan-karyawan tersebut
akan bekerja sampai mereka pensiun.
Indosat Ooredoo
252
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/80
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
30.
IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)
Program imbalan pensiun (lanjutan)
Perusahaan juga membeli asuransi kematian dan asuransi cacat bagi karyawan-karyawan yang
tidak tercakup dalam skema di atas. Seluruh biaya dari imbalan tersebut juga dibayar di muka oleh
Perusahaan kepada Jiwasraya.
Semua imbalan di atas disajikan di dalam keseluruhan program imbalan pensiun.
Imbalan pensiun dibayar di muka
Biaya pensiun berkala bersih Grup dihitung berdasarkan penilaian aktuarial pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014. Penilaian aktuarial dilakukan oleh aktuaris independen dengan
menggunakan metode projected-unit-credit, dengan asumsi utama berikut:
2015
Tingkat diskonto tahunan
Tingkat kenaikan kompensasi tahunan
Tingkat mortalitas (Tabel Mortalitas Indonesia -TMI)
2014
9% dan 9,25%
3%, 6% dan 9%
TMI 2011
8% dan 8,5%
3%, 6% dan 9%
TMI 2011
Status pendanaan program pensiun adalah sebagai berikut:
2015
Nilai tunai polis asuransi
Nilai kini kewajiban imbalan
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
596.789
(501.199)
576.053
(486.301)
Pensiun dibayar di muka (Catatan 16)
Dikurangi: Bagian jangka pendek
95.590
(1.191)
89.752
(3.020)
Bagian jangka panjang
94.399
86.732
Mutasi nilai wajar dari aset program adalah sebagai berikut:
2015
Pada awal tahun
Penghasilan bunga aset program
Pengukuran kembali:
hasil dari aset program
Iuran
Imbalan yang dibayar
Pada akhir tahun
Indosat Ooredoo
253
Laporan Tahunan 2015
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
576.053
45.082
549.859
48.367
2.152
1.285
(27.783)
5.434
10.773
(38.380)
(596.789)
576.053
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/81
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
30.
IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)
Imbalan pensiun dibayar di muka (lanjutan)
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
2015
Biaya jasa kini
Bunga neto atas aset imbalan pasti neto
Biaya jasa lalu
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
26.482
(7.234)
3.864
25.088
(10.801)
1.112
23.112
15.399
Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
2015
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
Pada awal tahun
Biaya bunga
Biaya jasa kini
Pengukuran kembali:
- Kerugian pengalaman
- Kerugian (keuntungan) yang timbul
dari perubahan asumsi aktuarial
Biaya jasa lalu
Imbalan yang dibayar
486.301
37.848
26.482
422.206
37.566
25.088
5.539
2.579
(31.611)
3.864
(27.224)
31.974
1.112
(34.224)
Pada akhir tahun
501.199
486.301
Jatuh tempo kewajiban program imbalan pasti yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2015
2014
Dalam waktu 12 bulan berikutnya
Antara 2 dan 5 tahun
Antara 5 dan 10 tahun
Di atas 10 tahun
30.543
181.017
491.785
667.732
23.846
170.497
430.812
791.351
1.371.077
1.416.506
Kewajiban Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
Biaya pensiun berkala bersih Grup dihitung berdasarkan penilaian aktuarial pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014. Penilaian aktuarial dilakukan oleh aktuaris independen dengan
menggunakan metode projected-unit-credit, dengan asumsi utama berikut:
2015
Tingkat diskonto tahunan
Tingkat kenaikan kompensasi tahunan
Indosat Ooredoo
9% dan 9,25%
7,5%
254
Laporan Tahunan 2015
2014
8,5%
7,5%
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/82
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
30.
IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)
Mutasi kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
2015
Pada awal tahun
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Pengakuan segera biaya jasa lalu
Pengukuran kembali:
- (Keuntungan) kerugian pengalaman
- (Keuntungan) kerugian yang timbul
dari perubahan asumsi aktuarial
Imbalan yang dibayar
307.480
32.436
25.910
10.876
244.877
25.717
22.746
6.318
(277)
(7.763)
(26.805)
(5.317)
26.373
(10.788)
Pada akhir tahun (Catatan 16)
Dikurangi: bagian jangka pendek
344.303
(7.832)
307.480
(6.518)
Bagian jangka panjang
336.471
300.962
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
2015
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya jasa lalu
Lain-lain
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
32.436
25.910
10.876
-
25.717
22.746
6.318
(2.294)
69.222
52.487
Jatuh tempo kewajiban imbalan pasti yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 adalah sebagai berikut:
2015
2014
Dalam waktu 12 bulan berikutnya
Antara 2 dan 5 tahun
Antara 5 dan 10 tahun
Di atas 10 tahun
7.832
48.301
232.079
2.591.487
6.518
44.253
185.050
2.378.014
2.879.699
2.613.835
Imbalan kesehatan masa pensiun
Perusahaan menyediakan imbalan kesehatan masa pensiun untuk para karyawannya yang
meninggalkan Perusahaan setelah mereka mencapai umur pensiun atau setelah mereka
memenuhi persyaratan pensiun dini. Pasangan dan anak dari para karyawan yang telah resmi
terdaftar dalam catatan administrasi Perusahaan juga berhak untuk menerima manfaat tersebut.
Indosat Ooredoo
255
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/83
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
30.
IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)
Imbalan kesehatan masa pensiun (lanjutan)
Penilaian aktuarial untuk imbalan kesehatan masa pensiun dilakukan oleh aktuaris independen,
dengan menggunakan metode projected-unit-credit, dengan asumsi utama berikut:
2015
Tingkat diskonto tahunan
Tingkat tren biaya maksimum
Tingkat tren tahun depan
Periode untuk mencapai tingkat
tren biaya maksimum
2014
9,5%
6%
16%
9%
6%
6%
10 tahun
0 tahun
Mutasi kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
2015
Pada awal tahun
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya jasa lalu
Pengukuran kembali:
- (Keuntungan) kerugian pengalaman
- (Keuntungan) kerugian dari
perubahan asumsi aktuarial
Imbalan yang dibayar
Biaya transfer pegawai
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
640.551
20.633
57.242
(13.135)
482.526
15.876
45.161
(9.773)
(105.891)
68.160
(51.753)
(9.067)
-
53.850
(15.746)
497
Pada akhir tahun (Catatan 16)
Dikurangi: bagian jangka pendek
538.580
(9.089)
640.551
(15.584)
Bagian jangka panjang
529.491
624.967
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
2015
Biaya bunga
Biaya jasa kini
Biaya jasa lalu
Biaya transfer pegawai
2014
(Disajikan
kembali;
Catatan 2c)
57.242
20.633
(13.135)
-
45.161
15.876
(9.773)
497
64.740
51.761
Jatuh tempo kewajiban imbalan pasti yang tidak didiskonto pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 adalah sebagai berikut:
2015
2014
Dalam waktu 12 bulan berikutnya
Antara 2 dan 5 tahun
Antara 5 dan 10 tahun
Di atas 10 tahun
Indosat Ooredoo
256
Laporan Tahunan 2015
9.089
54.352
124.110
1.743.179
15.584
76.659
143.244
1.837.505
1.930.730
2.072.992
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/84
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
30.
IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)
Analisis sensitivitas kewajiban imbalan pasti
Analisis sensitivitas kuantitatif untuk asumsi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015
adalah sebagai berikut:
Dampak terhadap kewajiban imbalan pasti
Kenaikan pada
Penurunan pada
asumsi
asumsi
Perubahan
asumsi
Imbalan pensiun
- Tingkat Diskonto
1%
Penurunan antara
5,60% - 10,06%
Kenaikan antara
6,15% - 11,71%
Kewajiban UUK
- Tingkat Diskonto
1%
Penurunan antara
9,13% - 11,86%
Kenaikan antara
10,49% - 14,06%
Imbalan kesehatan
masa pensiun
- Tingkat diskonto
- Tren biaya kesehatan
1%
1%
Penurunan sebesar 15,97%
Kenaikan sebesar 20,57%
Kenaikan sebesar 20,54%
Penurunan sebesar 16,22%
Analisis sensitivitas atas kewajiban imbalan pasti didasarkan pada perubahan atas asumsi tunggal
dengan asumsi lainnya konstan. Pada praktiknya, kecil kemungkinan hal tersebut terjadi, dan
perubahan-perubahan dalam beberapa asumsi mungkin saling berhubungan. Ketika melakukan
perhitungan sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti ke asumsi aktuarial yang signifikan, metode
yang sama (nilai kini dari kewajiban imbalan pasti yang dihitung dengan menggunakan metode
projected unit credit pada akhir periode pelaporan) telah diterapkan seperti saat menghitung
kewajiban pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti
Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
2015
2014
Imbalan pensiun
Perusahaan:
- Imbalan atas pensiun dan cacat
- Imbalan atas kematian
7,3 tahun
12,6 tahun
8,3 tahun
13,5 tahun
Lintasarta:
- Manfaat atas pensiun dan cacat
8,4 tahun
8,8 tahun
Kewajiban UUK
Perusahaan
Lintasarta
IMM
11,5 tahun
11,5 tahun
15,4 tahun
13,2 tahun
11,8 tahun
14,2 tahun
Imbalan kesehatan masa pensiun
Perusahaan
19,1 tahun
19,9 tahun
Imbalan kerja untuk periode lima tahunan
Jumlah imbalan kerja untuk periode lima tahunan adalah sebagai berikut:
Imbalan kesehatan
masa pensiun
Nilai kini kewajiban imbalan
Keuntungan (kerugian) dari
penyesuaian pengalaman yang
timbul dari liabilitas program
2015
2014
2013
(538.580)
(640.551)
(482.526)
105.891
(68.160)
285.903
Indosat Ooredoo
257
Laporan Tahunan 2015
2012
2011
(1.017.673)
(687.789)
(21.453)
160.703
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/85
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
30.
IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)
Imbalan kerja untuk periode lima tahun (lanjutan)
2015
Kewajiban Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003
Nilai kini kewajiban imbalan
Keuntungan (kerugian) dari penyesuaian
pengalaman yang timbul dari
liabilitas program
Imbalan pension dibayar di muka
Aset program
Nilai kini kewajiban imbalan
(344.303)
2014
(307.480)
277
596.789
(501.199)
2013
95.590
89.752
(5.539)
(2.579)
(2.152)
(5.434)
Keuntungan (kerugian) dari penyesuaian
pengalaman yang timbul dari
liabilitas program
Keuntungan (kerugian) dari penyesuaian
pengalaman yang timbul dari
aset program
2011
(244.877)
(367.641)
(291.135)
(7.222)
(15.902)
(68.539)
549.859
(422.206)
576.335
(554.209)
538.902
(463.074)
7.763
576.053
(486.301)
2012
127.653
22.126
75.828
(1.290)
(2.790)
12.626
(2.017)
(4.640)
(14.041)
Grup terekspos dengan beberapa risiko melalui program imbalan pasti. Risiko yang paling
signifikan adalah sebagai berikut:
Perubahan imbal hasil obligasi
Penurunan pada imbal hasil obligasi pemerintah berperingkat tinggi menyebabkan kenaikan
liabilitas program, meskipun secara parsial akan saling hapus dengan kenaikan nilai dari
kepemilikan obligasi program.
Harapan umur hidup
Sebagian besar dari kewajiban program menyediakan manfaat seumur hidup, sehingga kenaikan
harapan umur hidup akan mengakibatkan kenaikan liabilitas program.
31.
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
No.
1.
Pihak Berelasi
Bank: bank milik negara dan
bank pemerintah daerah
Hubungan
Entitas berelasi
dengan
pemerintah
2.
Badan usaha milik negara,
termasuk Telkom
Entitas berelasi
dengan
pemerintah
3.
Ooredoo
4.
Kopindosat
Entitas di bawah
pengaruh
signifikan
5.
Personil manajemen kunci
(terdiri dari anggota Direksi
dan Komisaris dan seluruh
pihak yang melapor secara
langsung kepada Direksi)
Personil
manajemen kunci
Entitas induk
utama
Indosat Ooredoo
258
Sifat Saldo Akun/Transaksi
Kas dan setara kas, piutang usaha, kas yang
dibatasi penggunaanya, aset keuangan lancar
aset lancar dan tidak lancar lain-lain, pinjaman
jangka pendek, pendapatan dan penghasilan
bunga (biaya keuangan) - bersih.
Piutang usaha, aset lain-lain dan beban
dibayar di muka, piutang pihak berelasi, utang
usaha, utang pengadaan, akrual, pinjaman,
utang pihak berelasi, pendapatan, beban –
biaya
jasa
telekomunikasi,
personil,
pemasaran, umum dan administrasi.
Piutang usaha, utang usaha, utang pihak
berelasi, pendapatan dan beban - biaya jasa
telekomunikasi,
personil,
umum
dan
administrasi.
Beban dibayar di muka, utang pengadaan,
akrual, utang pihak berelasi, pendapatan,
beban - biaya jasa telekomunikasi, beban –
biaya jasa telekomunikasi, pemasaran, dan
umum dan administrasi.
Bagian lancar dari beban dibayar di muka,
piutang pihak berelasi, imbalan kerja jangka
pendek, beban – personil.
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/86
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
31.
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
No.
Pihak Berelasi
6.
PT Personel Alih Daya
7.
Pemerintah Republik
Indonesia
PT Bank QNB Kesawan Tbk
(“QNBK”)
8.
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
Entitas di bawah
pengaruh signifikan
Pemerintah
Utang usaha, utang pengadaan, akrual,
utang pihak berelasi, beban – biaya jasa
telekomunikasi, pemasaran, umum dan
administrasi.
Provisi atas kasus hukum.
Entitas
sepengendali
Kas dan setara kas, aset keuangan lancar
aset lancar dan tidak lancar lain-lain
Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Aset
Kas dan setara kas (Catatan 4):
- Bank
- QNBK
2015
2014
1.238.825
988.277
1.728.211
243.625
2.227.102
1.971.836
Piutang usaha (Catatan 5):
- Badan usaha milik negara
- Bank
- Ooredoo
410.942
118.679
9.768
420.637
113.901
8.847
Dikurangi: provisi penurunan nilai
539.389
(28.850)
543.385
(24.433)
510.539
518.952
38.232
2.957
-
19.999
2.420
3.820
41.189
26.239
141.107
1.300
124.922
93
Bagian lancar dari beban dibayar di muka:
- Badan usaha milik negara
- Kopindosat
- Personil manajemen kunci
Kas yang dibatasi penggunaanya, aset keuangan lancar
dan tidak lancar lainnya:
- Bank
- QNBK
142.407
125.015
Piutang dari pihak berelasi:
- Personil manajemen kunci
- Badan usaha milik negara
2.701
72
1.928
1.583
Dikurangi: provisi penurunan nilai
2.773
(15)
3.511
(15)
2.758
3.496
115.533
8.018
105.739
6.046
123.551
111.785
3.047.546
2.757.323
5,50%
5,18%
Beban dibayar di muka jangka panjang - setelah
dikurangi bagian lancar:
- Badan usaha milik negara
- Kopindosat
Jumlah
Persentase dari jumlah aset
Indosat Ooredoo
259
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/87
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
31.
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
2015
Liabilitas
Pinjaman jangka pendek:
- Bank
Utang usaha:
- Badan usaha milik negara
- PT Personel Alih Daya
- Ooredoo
Utang pengadaan (Catatan 14):
- Kopindosat
- Badan usaha milik negara
- PT Personel Alih Daya
Akrual:
- Badan usaha milik negara
- Kopindosat
- PT Personel Alih Daya
2014
1.199.053
599.481
102.067
20.554
1.031
16.605
6.757
7.170
123.652
30.532
23.767
17.168
15.828
16.582
19.032
12.351
56.763
47.965
154.561
31.796
35.426
270.001
68.491
83.283
221.783
421.775
Kewajiban imbalan kerja jangka pendek:
- Personil manajemen kunci
125.181
102.322
Pinjaman - bagian jangka pendek:
- Badan usaha milik negara
749.687
-
16.099
5.268
3.124
705
16.071
6.653
2.311
5.124
25.196
30.159
99.879
849.112
Provisi atas kasus hukum:
- Pemerintah Republik Indonesia
1.358.643
1.358.643
Jumlah
3.959.837
3.439.989
9,40%
8,83%
Laba rugi
Pendapatan (Catatan 24):
- Badan usaha milik negara
- Bank
- Ooredoo
- Kopindosat
1.480.546
496.383
115.072
628
1.247.297
446.172
110.371
457
Jumlah
2.092.629
1.804.297
7,82%
7,49%
Utang pihak berelasi:
- Ooredoo
- Badan usaha milik negara
- Kopindosat
- PT Personel Alih Daya
Pinjaman - setelah dikurangi bagian jangka pendek:
- Badan usaha milik negara
Persentase dari jumlah liabilitas
Persentase dari jumlah pendapatan
Indosat Ooredoo
260
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/88
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
31.
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
2015
2014
1.832.758
162.746
157.141
130.989
1.572.746
187.943
194.764
46.306
2.283.634
2.001.759
338.973
23.674
93
33.723
23.112
350.222
19.216
8.808
52.016
15.399
419.575
445.661
63.677
31.682
132
82.894
25.319
-
95.491
108.213
136.467
28.616
21.273
2.680
48.209
14.863
26.739
6.669
189.036
96.480
2.987.736
2.652.113
Persentase dari jumlah beban
12,24%
11,32%
Penghasilan bunga:
- Bank
139.264
87.203
Biaya keuangan:
- Bank
- Badan usaha milik Negara
(65.363)
(61.419)
(108.595)
(71.193)
(126.782)
(179.788)
Jumlah
12.482
(92.585)
Persentase dari beban lain-lain
0,30%
3,55%
Laba rugi (continued)
Beban
Biaya jasa telekomunikasi:
- Badan usaha milik negara
- Kopindosat
- PT Personel Alih Daya
- Ooredoo
Personil:
Personil manajemen kunci:
- Imbalan kerja jangka pendek
- Pesangon pemutusan kontrak kerja
- Imbalan kerja jangka panjang lain-lain
Ooredoo
Badan usaha milik Negara
Pemasaran:
- PT Personel Alih Daya
- Kopindosat
- Badan usaha milik negara
Umum dan administrasi:
- Badan usaha milik negara
- PT Personel Alih Daya
- Kopindosat
- Oooredoo
Jumlah
Indosat Ooredoo
261
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/89
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
32.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN
a. Komitmen
(i) Pengeluaran modal
Pada tanggal 31 Desember 2015, komitmen pengeluaran modal adalah sebesar
AS$ 60.882 dan Rp1.187.041.
(ii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewakan
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, jumlah pembayaran sewa
minimum di masa mendatang yang akan diterima oleh Perusahaan dari transaksi sewa
adalah sebagai berikut:
2015
2014
Dalam satu tahun
Diatas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun
Lebih dari lima tahun
472.205
1.751.239
809.522
490.691
1.875.134
1.182.885
3.032.966
3.548.710
Perusahaan telah menyetujui untuk menyewakan sebagian dari menara telekomunikasi
dan lokasi dimana pihak-pihak berikut ini diwajibkan untuk membayar biaya sewa dan
pemeliharaan di muka dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan tangguhan:
Periode kontrak
Pihak
29 Januari 2010 - 28 Januari 2022
(12 tahun)
24 Mei 2010 - 23 Mei 2020 (10 tahun)
3 Juni 2010 - 2 Juni 2020 (10 tahun)
4 Februari 2011 - 3 Februari 2021
(10 tahun)
10 Februari 2011 - 9 Februari 2016
(5 tahun)
18 Juli 2011 - 17 Juli 2021 (10 tahun)
29 September 2011 - 28 September 2021
(10 tahun)
3 Maret 2014 - 2 Maret 2024 (10 tahun)
Termin Pembayaran
PT Hutchison 3 Indonesia
(“H3I/ Tri Indonesia”)
PT XL Axiata Tbk (“XL Axiata”)
PT Berca Global Access
PT Dayamitra Telekomunikasi
Tahunan
Tahunan
Triwulanan
Triwulanan
PT First Media Tbk
Semesteran
PT Putra Arga Binangun
PT Smartfren Telecom Tbk
Triwulanan
Triwulanan
PT BBSC Telecode
Triwulanan
(iii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewa
Sewa pembiayaan
Selama tahun 2008-2013, Perusahaan menandatangani beberapa perjanjian dengan
PT Solusi Menara Indonesia, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (“Protelindo”),
PT Solusindo Kreasi Pratama, PT XL Axiata Tbk, PT Dayamitra Telekomunikasi, PT Bit
Teknologi Nusantara, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Corona Telecommunication
Services, PT Mitrayasa Sarana Informasi dan PT Tower Bersama Infrastucture Tbk untuk
menyewa sebagian ruang pada menara telekomunikasi dan lahan untuk periode awal 5-10
tahun. Perusahaan dapat memperpanjang masa sewanya selama 10 tahun berikutnya,
dengan biaya sewa tambahan berdasarkan tingkat inflasi di Indonesia.
Indosat Ooredoo
262
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/90
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
32.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
a. Komitmen (lanjutan)
(iii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewa (lanjutan)
Sewa pembiayaan (lanjutan)
Pembayaran sewa minimum di masa mendatang berdasarkan perjanjian sewa
pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2015
Pembayaran
sewa
minimum
.
Nilai kini dari
pembayaran
sewa
Dalam satu tahun
Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun
Di atas lima tahun
924.837
3.330.179
1.213.933
516.527
2.359.064
1.091.494
Dikurangi: nilai yang merupakan beban keuangan
5.468.949
(1.501.864)
3.967.085
-
3.967.085
3.967.085
2014
Pembayaran
sewa
minimum
.
Nilai kini dari
pembayaran
sewa
Dalam satu tahun
Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun
Di atas lima tahun
854.327
3.228.738
1.785.803
420.674
2.082.877
1.548.714
Dikurangi: nilai yang merupakan beban keuangan
5.868.868
(1.816.603)
4.052.265
-
4.052.265
4.052.265
Sewa operasi
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pembayaran sewa minimum di masa
mendatang untuk transaksi sewa operasi Perusahaan terutama berkaitan dengan sewa
lokasi penempatan perangkat telekomunikasi adalah sebagai berikut :
2015
Dalam satu tahun
Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun
Di atas lima tahun
Indosat Ooredoo
263
Laporan Tahunan 2015
2014
117.788
450.849
287.065
39.836
159.280
137.819
855.702
336.935
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/91
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
32.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
a. Komitmen (lanjutan)
(iii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewa (lanjutan)
Sewa operasi (lanjutan)
Periode kontrak
Pihak
7 Januari 2014 - 6 Januari 2024
(10 tahun)
27 April 2015 - 26 April 2025 (10 tahun)
2 April 2014 - 1 April 2024 (10 tahun)
23 April 2015 - 22 April 2025 (10 tahun)
6 Januari 2014 - 5 Januari 2024 (10 tahun)
24 Oktober 2014 - 23 Oktober 2024
(10 tahun)
15 Januari 2014 - 14 Januari 2024
(10 tahun)
26 Januari 2015 - 25 Januari 2020
(5 tahun)
13 Mei 2015 - 12 Mei 2025 (10 tahun)
31 Mei 2015 - 30 Mei 2020 (5 tahun)
Termin Pembayaran
PT Solusi Tunas Pratama Tbk
Triwulanan
PT Profesional Telekomunikasi
Indonesia (“Protelindo”)
PT Persada Sokka Tama
PT Komet Infra Nusantara (“KIN”)
PT Centratama Menara Indonesia
PT Dayamitra Telekomunikasi
(“Mitratel”)
PT Solusindo Kreasi Pratama
Semesteran
Triwulanan
Triwulanan
Triwulanan
Triwulanan
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk
Triwulanan
PT Gihon Telekomunikasi Indonesia
PT Era Bangun Towerindo
Triwulanan
Triwulanan
Triwulanan
(iv) Fasilitas kredit
Perusahaan memiliki fasilitas kredit untuk bank garansi. Jumlah keseluruhan fasilitas kredit
Grup yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2015 sejumlah Rp50.000 (31 Desember
2014: nihil).
(v) Lain-lain
(i) Pada tanggal 23 November 2015, Perusahaan dan PT Erajaya Swasembada Tbk
(“Erajaya”) menandatangani perjanjian dimana kedua belah pihak akan bekerja sama
untuk memastikan bahwa Erajaya atau afiliasi retail atau pihak ketiga lainnya akan
membuka sejumlah 350 toko berlisensi baru dalam 5 tahun ke depan untuk melayani
pelanggan di Indonesia dan untuk menjual produk perusahaan seperti yang tertuang
dalan perjanjian.
(ii) Pada tanggal 24 April 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama
dengan Mandiri, Telkom dan XL Axiata untuk mengadakan kerja sama operasi dalam
hal pengembangan dan implementasi kebijakan platform mobile money. Dalam
perjanjian tersebut, masing-masing pihak berkomitmen untuk memberikan kontribusi
25% dari total biaya yang terjadi dari perjanjian kerja sama operasi tersebut. Pada
tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah membayar kontribusi di muka sebesar
Rp2.700.
(iii) Pada tanggal 9 April 2014, Perusahaan dan Bodhi Indonesia Corporation, Kepulauan
Cayman (entitas yang dikendalikan oleh SoftBank Corporation) menandatangani
perjanjian kemitraan terbatas. Berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak sepakat
untuk membentuk dana investasi yang disebut sebagai SB ISAT Fund, L.P., untuk
mengelola investasi, dengan periode komitmen awal 4 tahun. Selanjutnya, pada
tanggal 22 Mei 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian keanggotaan (subscription
agreement) dengan Bodhi Indonesia Corporation, Kepulauan Cayman. Berdasarkan
perjanjian keanggotaan, Perusahaan berkomitmen untuk melakukan setoran modal
sebesar AS$14.500 ke SB ISAT Fund, L.P. Pada tanggal 31 Desember 2015,
Perusahaan telah melakukan setoran modal sebesar AS$5.785 (setara dengan
Rp75.922).
Indosat Ooredoo
264
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/92
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
32.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
a. Komitmen (lanjutan)
(v) Lain-lain (lanjutan)
(iv) Perusahaan dan IMM mempunyai komitmen untuk membayar biaya frekuensi radio
tahunan untuk izin 3G dan lisensi BWA, selama Perusahaan dan IMM memegang izin
3G dan lisensi BWA. Jumlah pembayaran setiap tahun adalah berdasarkan skema
pembayaran
yang
telah
ditetapkan
dalam
Peraturan
Menkominfo
No. 7/PER/M.KOMINFO/2/2006,
No.268/KEP/M.KOMINFO/9/2009
dan
No. 237/KEP/M.KOMINFO/7/2009 masing-masing pada tanggal 8 Februari 2006,
1 September 2009 dan 27 Juli 2009. Perusahaan dan IMM membayar biaya
penggunaan frekuensi radio untuk izin 3G dan lisensi BWA masing-masing sebesar
Rp730.392 dan Rp680.793 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014.
(v) Pada tahun 1994, Perusahaan ditunjuk sebagai Administrator Keuangan [Financial
Administrator ("FA")] oleh sebuah konsorsium yang didirikan untuk membangun dan
menjual/menyewakan kabel laut Asia Pacific Cable Network ("APCN") untuk negaranegara di kawasan Asia Pasifik. Sebagai FA, Perusahaan mengumpulkan dan
mendistribusikan dana hasil penjualan IRU, Defined Underwritten Capacity ("DUC")
dan Occassional Commercial Use ("OCU"). Dana yang diterima dari penjualan IRU,
DUC dan OCU serta dana untuk melakukan upgrade kabel APCN bukan merupakan
milik Perusahaan dan oleh karena itu, tidak dicatat dalam pembukuan Perusahaan.
Namun, Perusahaan mengelola dana ini dalam rekening terpisah. Pada tanggal 31
Desember 2015, saldo dana (termasuk perolehan bunga) yang dalam pengelolaan
Perusahaan berjumlah AS$4.127. Selain menerima bagian dana dari penjualan IRU,
DUC dan OCU, anggota konsorsium juga menerima bagian mereka atas bunga yang
diperoleh atas penempatan dana tersebut. Perjanjian ini akan berakhir dalam waktu 30
tahun sejak tanggal ditandatanganinya kontrak.
b. Kontinjensi
Grup memiliki liabilitas kontinjensi sehubungan dengan tuntutan hukum yang timbul dari usaha
normal. Grup tidak mengharapkan liabilitas material akan timbul dari liabilitas kontinjensi.
c. Perjanjian
Informasi yang terkait komitmen pengeluaran barang modal yang signifikan:
Tanggal kontrak
1 Oktober 2010 dan 10
Desember 2012.
Selanjutnya diperbarui
pada tanggal 1 Januari
2015.
16 Juni 2010 dan 10
Desember 2012.
Selanjutnya diperbarui
pada tanggal 1 Januari
2015.
2 Agustus 2010 dan 21
Desember 2012.
Selanjutnya diperbarui
pada tanggal 1 Januari
2015.
Nilai kontrak/
Purchase Orders
(“POs”) yang telah
diterbitkan
AS$388.206 dan
Rp2.069.001
Nilai kontrak/
POs yang belum
diterima
AS$6.053 dan
Rp205.479
Deskripsi
Pengadaan
peralatan
telekomunikasi
dan jasa terkait
Pihak
PT Ericsson
Indonesia dan
Ericsson AB
Pengadaan
infrastuktur
telekomunikasi
PT Nokia Siemens
Networks dan Nokia
Siemens Networks
Oy
AS$315.722 dan
Rp1.617.263
AS$26.867 dan
Rp107.090
Pengadaan
infrastuktur
telekomunikasi
PT Huawei Tech
Investment
AS$247.858 dan
Rp2.115.220
AS$6.673 dan
Rp210.874
Indosat Ooredoo
265
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/93
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
32.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
c. Perjanjian (lanjutan)
Perusahaan juga menandatangani beberapa perjanjian yang signifikan diantaranya:
Pihak-pihak dalam perjanjian
XL Axiata
Informasi yang signifikan
Perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama dengan XL
Axiata untuk periode lima tahun yang dimulai pada tanggal 1
Mei 2013 untuk (i) melakukan konstruksi kabel utama, kabel
akses, dan peralatan (“Jaringan”) di area tertentu; (ii) menyetujui
bahwa kepemilikan atas Jaringan tersebut menjadi hak pihak
yang melakukan konstruksi; (iii) berbagi utilisasi; dan (iv)
mengoperasikan dan memelihara jaringan tersebut.
Ooredoo IP LLC, Qatar
Perjanjian ijin merek, berlaku dari tanggal 16 November 2015,
untuk 10 tahun. Berdasarkan pada perjanjian ini :
1. Perusahaan dapat menggunakan merek Ooredoo untuk
penyediaan layanan utama dan layanan lainnya dan juga
untuk penjualan dan distribusi atas barang pendukung dan
barang promosi selama jangka waktu yang sudah di setujui
dalam perjanjian ini.
2. Perusahaan harus melakukan pembayaran terhadap ijin
penggunaan merek yang dihitung dengan persentase tertentu
dari pendapatan usaha sebagaimana tercantum dalam
perjanjian. Namun, biaya lisensi tersebut hanya akan
dibebankan apabila perusahaan mendapatkan keuntungan
bersih untuk tahun bersangkutan.
3. Perjanjian lisensi akan berlaku untuk jangka waktu 10 tahun
dan secara otomatis akan diperpanjang untuk jangka waktu
10 tahun masing-masing.
PT Pasifik Satelit Nusantara (“PSN”)
Pada tanggal 24 September 2014, Perusahaan dan PSN
menandatangani perjanjian untuk relokasi dan sewa
transponder pada Satelit Palapa C. Dalam perjanjian,
menyebutkan Perusahaan setuju untuk menyewakan sejumlah
tertentu kapasitas transponder kepada PSN dengan total
AS$2.500 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2016. Sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan sudah
mencatat pendapatan atas sewa dari PSN sebesar AS$1.285.
Telkom
Berdasarkan perjanjian kerja sama, kompensasi kepada Telkom
sehubungan dengan jasa penyewaan sirkit/saluran, seperti
world link dan bit link adalah sebesar 15% dari pendapatan
tertagih Perusahaan yang berasal dari jasa tersebut.
Perusahaan juga menyewa sirkit dari Telkom untuk
menghubungkan Jakarta, Medan dan Surabaya.
Berdasarkan perjanjian penyerahan penggunaan pengelolaan
sebidang hak tanah, Perusahaan berhak untuk menggunakan
lahan tanah seluas 134.925 meter persegi dari Telkom untuk
jangka waktu 30 tahun sejak tahun 1994. Lahan tanah ini
terletak di Daan Mogot, Jakarta Barat, dimana terletak stasiun
pengendali bumi (earth control station) Perusahaan. Jumlah
pembayaran sebesar AS$40.000 dikurangi Rp43.220 telah
dibayarkan untuk sewa lahan tanah. Pada tanggal 31 Desember
2015, biaya dibayar di muka yang masih tersisa untuk sewa
tanah adalah Rp12.428.
Indosat Ooredoo
266
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/94
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
32.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
c. Perjanjian (lanjutan)
Perusahaan juga menandatangani beberapa perjanjian yang signifikan diantaranya: (lanjutan)
Lintasarta
Terkait dengan penyediaan akses dan layanan telekomunikasi di daerah terpencil (program
USO), Lintasarta, entitas anak, ditunjuk oleh Menkominfo (melalui Balai Telekomunikasi dan
Informatika Pedesaan (“BTIP”) sebagai pemenang tender tahun 2009. BTIP selanjutnya
berubah nama menjadi Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika
(“BPPPTI”). Detail dari perjanjian terkait adalah sebagai berikut:
Perjanjian
Periode
Kontrak
Jumlah
kontrak
Cakupan Area
Pusat Layanan Jasa
Akses Internet
(“PLIK”) / Internet
access service
centers
15 April 2010 2014
Rp 387.513
Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku,
Irian Jaya Barat dan Papua.
Pusat Layanan Jasa
Akses Internet
Kecamatan Bergerak
(“PLIKB”) / Mobile
center for internet
access and services
22 Desember
2010 - 2014
Rp 457.977
Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Nusa
Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Timur.
Pembayaran tetap untuk program USO tersebut diterima setiap tiga bulan berdasarkan
evaluasi kinerja. Pada akhir masa konsesi, Lintasarta harus mentransfer semua aset dari
perjanjian konsesi kepada pemerintah daerah.
Lintasarta menerima surat dari Menkominfo-BPPPTI pada tanggal 3 Maret 2015 yang
memberitahukan kepada semua penyedia program USO (termasuk Lintasarta) untuk
menghentikan kegiatan program USO. Lintasarta telah mengajukan permintaan arbitrase
kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (”BANI”) sehubungan dengan sengketa atas
piutang tertentu pada tahun 2013 dan 2014 terkait dengan program USO. Lintasarta telah
menerima keputusan BANI terkait klaim piutang tahun 2013. Namun, sampai dengan tanggal
laporan keuangan konsolidasian ini, proses arbitrase piutang untuk periode tahun 2014 masih
dalam proses.
Sebagai tambahan program USO di atas, Lintasarta juga ditunjuk untuk program berikut, yang
juga diberhentikan pada bulan Maret 2015 seperti yang telah dijelaskan di atas:
Perjanjian
Penyediaan Jasa
Akses Publik
Layanan Internet
WiFi Kabupaten
Kewajiban Pelayanan
Umum (KPU) / Public
Access Services for
Wireless Fidelity
(WiFi) Internet in
Universal Service
Obligation (USO)
Regencies
Periode
Kontrak
30 Desember
2011 – 2015 dan
10 Januari 2012 2016
Indosat Ooredoo
Jumlah
kontrak
Rp 207.905
267
Cakupan area
Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bali, Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Provinsi
Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Utara.
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/95
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
32.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
c. Perjanjian (lanjutan)
Lintasarta (lanjutan)
Pada bulan September 2015 salah satu mitra Lintasarta untuk program PLIK dan PLIKB
mengajukan beberapa surat arbitrase kepada BANI yang menuntut pembayaran sebesar
Rp118.507 untuk biaya-biaya tertentu. Manajemen Lintasarta berkeyakinan bahwa klaim-klaim
tersebut tidak berdasar dan Lintasarta akan mengambil langkah hukum yang diperlukan untuk
melawan tuntutan tersebut. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dicatat untuk kasus ini.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, kasus-kasus ini masih dalam
proses arbitrase.
Pada bulan Februari 2016, Lintasarta juga mengajukan permintaan arbitrase kepada BANI
sehubungan dengan sengketa atas kerugian yang timbul dari penghentian program WiFi.
Namun, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses arbitrase masih
dalam proses.
Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo piutang yang terkait dengan program USO
diklasifikasikan sebagai bagian dari ”Piutang usaha”, sebesar Rp109.274.
33.
SISTEM TARIF
a. Jasa telekomunikasi internasional
Tarif jasa (“tarif”) untuk perusahaan telekomunikasi internasional ditentukan berdasarkan
peraturan telekomunikasi internasional yang ditetapkan oleh International Telecommunications
Union (“ITU”).
Peraturan ini mensyaratkan pengelola telekomunikasi internasional untuk menyusun dan
merevisi tarif perhitungan (“accounting rate”) yang akan diterapkan dan dituangkan dalam
perjanjian bilateral, dengan mempertimbangkan biaya penyelenggaraan jasa telekomunikasi
spesifik dan rekomendasi yang relevan dari Consultative Committee on International
Telegraph and Telephone (“CCITT”). Tarif ini dibagi dalam porsi terminal yang dibayarkan
kepada pengelola di negara terminal, dan bila harus melalui transit, dibagi dalam porsi transit
yang dibayarkan kepada pengelola di negara transit.
Bila tidak diatur secara khusus dalam perjanjian, ITU juga mengatur unit moneter yang
digunakan, yaitu Special Drawing Right (“SDR”) atau Gold Franc, yang setara dengan
1/3,061 SDR. Sesuai dengan hukum negaranya masing-masing, tiap pengelola menentukan
biaya yang akan ditagih kepada pelanggan.
Tarif yang ditagih kepada pelanggan domestik yang melakukan telepon internasional dari
Indonesia, atau yang disebut juga tarif pungut, dijelaskan pada bagian ‘jasa selular’ dan ‘jasa
telekomunikasi tetap’ di bawah.
b. Jasa selular
Saat
ini,
tarif
selular
di
Indonesia
diatur
dalam
Peraturan
Menteri
No. 09/PER/M.KOMINFO/04/2008 mengenai “Tata Cara Penetapan Tarif Jasa Telekomunikasi
yang Disalurkan melalui Jaringan Bergerak Selular” yang dikeluarkan oleh Menkominfo.
Indosat Ooredoo
268
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/96
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
33.
SISTEM TARIF (lanjutan)
b. Jasa selular (lanjutan)
Berdasarkan peraturan ini, tarif selular terdiri dari:
Tarif jasa teleponi dasar
Tarif jelajah
Tarif jasa multimedia dengan struktur sebagai berikut:
- Biaya aktivasi
- Biaya berlangganan bulanan
- Biaya penggunaan
- Biaya fasilitas tambahan
Tarif retail dihitung berdasarkan biaya elemen jaringan, biaya aktivasi layanan retail dan marjin
laba.
c. Jasa telekomunikasi tetap
Pada
bulan
April
2008,
Menkominfo
mengeluarkan
Peraturan
Menteri
No. 15/PER/M.KOMINFO/04/2008 mengenai tata cara penetapan tarif jasa teleponi dasar
yang disalurkan melalui jaringan tetap. Peraturan ini juga diterapkan untuk jasa telepon
jaringan tetap nirkabel.
Berdasarkan peraturan ini, tarif jasa teleponi dasar dan pesan singkat [Short Message
Services (“SMS”)] yang terhubung melalui jaringan telekomunikasi tetap terdiri dari:
Biaya aktivasi
Biaya berlangganan bulanan
Biaya penggunaan
Biaya fasilitas tambahan
34.
TARIF INTERKONEKSI, USO, BIAYA HAK PENYELENGGARAAN JASA TELEKOMUNIKASI,
BIAYA HAK PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI DAN PEMBAGIAN PENDAPATAN
1. Struktur Tarif Interkoneksi
Pada
tanggal
30
Januari
2014,
Menkominfo
mengeluarkan
surat
No. 118/KOMINFO/DJPPI/PI.02.04/01/2014 sehubungan dengan implementasi biaya
interkoneksi tahun 2014. Tarif interkoneksi baru ini harus diimplementasikan oleh penyedia
jaringan telekomunikasi pada tahun 2014 dan berlaku mulai dari satu bulan setelah tanggal
ditandatanganinya surat tersebut sampai dengan Desember 2016 dan akan dievaluasi setiap
tahun oleh BRTI. Struktur utama tarif interkoneksi adalah originasi, terminasi dan transit.
2. USO, Biaya Hak Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi dan Biaya Spektrum Frekuensi
Pada tanggal 16 Januari 2009, Pemerintah mengeluarkan Peraturan No. 7 Tahun 2009, yang
meningkatkan kontribusi untuk pengembangan USO dari 0,75% menjadi 1,25% dan
menurunkan Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) jasa telekomunikasi dari 1% menjadi 0,50%
dari pendapatan bruto tahunan (setelah dikurangi piutang tak tertagih dan biaya interkoneksi),
efektif tanggal 1 Januari 2009.
Pada tanggal 13 Desember 2010, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan PP
No. 76/2010 terkait perubahan atas PP No. 7/2009 tentang jenis dan tarif atas jenis
penerimaan negara bukan pajak yang dipungut oleh Menkominfo. Peraturan ini berdampak
pada metode perhitungan dan pembayaran biaya spektrum yang dialokasikan ke Perusahaan
(pita frekuensi 800 Mhz, 900 Mhz dan 1.800 Mhz).
Indosat Ooredoo
269
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/97
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
34.
TARIF INTERKONEKSI, USO, BIAYA HAK PENYELENGGARAAN JASA TELEKOMUNIKASI,
BIAYA HAK PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI DAN PEMBAGIAN PENDAPATAN
(lanjutan)
2. USO, Biaya Hak Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi dan Biaya Spektrum Frekuensi
(lanjutan)
Pada tanggal 26 Juli 2013, Menkominfo mengeluarkan Peraturan No. 21 Tahun 2013
mengenai Penyelenggaraan Jasa Penyediaan Konten pada Jaringan Bergerak Selular dan
Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas. Berdasarkan peraturan ini,
penyelenggara jasa penyediaan konten wajib membayar kewajiban USO dan BHP melalui
penyelenggara jaringan.
Pada
tanggal
18
Februari
2014,
Menkominfo
mengeluarkan
surat
No. 94/DJPPI.3/PI.02.02/2/2014 mengenai pemberitahuan perpanjangan masa peralihan dari
Peraturan No. 21 Tahun 2013 dari tanggal 6 Februari 2014 menjadi tanggal 6 Agustus 2014.
3. Pembagian Pendapatan
Pendapatan dari tarif akses dan biaya pemakaian yang berasal dari percakapan
telekomunikasi internasional yang melibatkan interkoneksi jaringan telekomunikasi yang
dimiliki oleh beberapa penyelenggara jasa telekomunikasi dalam negeri, yang tidak diatur
dalam Keputusan No.118/KOMINFO/DJPPI/PI.02.04/01/2014 terkait implementasi tarif
interkoneksi tahun 2014, harus dibagi secara proporsional ke setiap penyelenggara, dimana
bagian pendapatan interkoneksi tersebut akan diatur lebih lanjut dalam perjanjian bilateral
antar penyelenggara.
35.
INFORMASI SEGMEN
Grup mengelola dan mengevaluasi usahanya dalam tiga segmen utama yang dapat dilaporkan:
selular, telekomunikasi tetap dan MIDI. Segmen usaha diatur secara terpisah karena masingmasing menawarkan jasa/produk yang berbeda dan melayani pasar yang berbeda. Grup terutama
beroperasi dalam satu wilayah geografis, oleh karena itu informasi segmen geografis tidak
disajikan.
Segmen selular, pada saat ini menyediakan jangkauan jaringan di semua kota besar dan pusat
populasi di seluruh Indonesia dengan menggunakan teknologi 2G, 3G, dan yang terakhir 4G. Jasa
utamanya adalah penyelenggara voice dan pengiriman data yang dijual secara pasca-bayar dan
pra-bayar.
Segmen telekomunikasi tetap menyediakan jasa sambungan internasional jarak jauh, jasa jaringan
tetap nirkabel, Sambungan Langsung Jarak Jauh (“SLJJ”), dan jasa teleponi tetap lokal.
Segmen MIDI menawarkan produk dan jasa termasuk internet, high-speed point-to-point
international dan domestic digital leased line broadband dan narrowband services, a high
performance packet-switching service dan satellite transponder leasing dan jasa penyiaran.
Mengacu kepada Catatan 2j dan 24 untuk keterangan dari masing-masing tipe produk dan jasa
dalam setiap pelaporan segmen.
Tidak ada segmen usaha yang disatukan untuk membentuk segmen usaha yang dilaporkan di
atas.
Hasil segmen dan aset segmen termasuk pos-pos yang dapat diatribusikan secara langsung
maupun yang dialokasikan dengan dasar yang memadai. Pengeluaran barang modal untuk aset
segmen merupakan jumlah pengeluaran selama periode untuk memperoleh aset segmen yang
penggunaannya diharapkan lebih dari satu tahun.
Indosat Ooredoo
270
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/98
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
35.
INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Manajemen memonitor hasil dari kegiatan bisnis unitnya secara terpisah, dengan tujuan untuk
mengambil keputusan mengenai alokasi atas sumber yang tersedia dan penilaian atas performa.
Performa segmen dievaluasi berdasarkan keuntungan atau kerugian operasi atas hal-hal tertentu
seperti yang dijelaskan pada table di bawah diukur secara berbeda dari keuntungan atau kerugian
operasi dalam laporan keuangan konsolidasian. Pembiayaan dari Grup (termasuk biaya dan
penghasilan keuangan) dan pajak penghasilan diatur berdasarkan kelompok dan tidak
dialokasikan pada segmen usaha.
Detail informasi segmen adalah sebagai berikut:
Segmen yang dilaporkan
Telekomunikasi
Tetap
MIDI
Selular
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015
Pendapatan
Pendapatan dari pelanggan eksternal
Pendapatan antar segmen
Jumlah pendapatan
Eliminasi pendapatan antar segmen
Jumlah
21.895.722
29.541
1.119.318
-
3.753.485
-
26.768.525
29.541
21.925.263
1.119.318
3.753.485
26.798.066
(29.541)
Pendapatan - bersih
26.768.525
Depresiasi dan amortisasi
Beban lain-lain
(7.794.143)
(12.421.286)
(122.497)
(894.993)
(852.507)
(1.978.940)
Penghasilan (beban) yang tidak
dapat dialokasikan
Manfaat pajak penghasilan - bersih
Penghasilan bunga
Amortisasi keuntungan tangguhan
dari penjualan dan penyewaan
kembali menara
Biaya keuangan
Kerugian selisih kurs - bersih
Kerugian perubahan nilai wajar
derivatif - bersih
Lain-lain - bersih
(8.769.147)
(15.295.219)
622.357
218.555
141.050
(2.829.464)
(1.599.164)
(244.520)
(176.451)
Rugi periode berjalan
(1.163.478)
Pengeluaran modal
Informasi lain-lain
Aset segmen
Aset yang tidak dapat dialokasikan
8.358.297
163.215
1.536.585
10.058.097
43.813.289
1.274.594
9.027.993
54.115.876
1.272.641
34.662.242
902.494
5.143.621
Aset - bersih
55.388.517
Liabilitas segmen
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
Liabilitas - bersih
40.708.357
1.416.319
42.124.676
Indosat Ooredoo
271
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/99
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
35.
INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Detail informasi segmen adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Segmen yang dilaporkan
Telekomunikasi
Tetap
MIDI
Selular
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014
Pendapatan
Pendapatan dari pelanggan eksternal
Pendapatan antar segmen
Jumlah pendapatan
Eliminasi pendapatan antar segmen
19.480.465
30.757
1.096.073
-
3.508.563
-
24.085.101
30.757
19.511.222
1.096.073
3.508.563
24.115.858
(30.757)
Pendapatan - bersih
24.085.101
Depresiasi dan amortisasi
Beban lain-lain
(7.302.247)
(11.006.408)
(109.480)
(1.015.457)
(814.336)
(2.030.087)
Penghasilan (beban) yang tidak
dapat dialokasikan
Keuntungan penjualan investasi
Penghasilan bunga
Amortisasi keuntungan tangguhan
dari penjualan dan penyewaan
kembali menara
Manfaat pajak penghasilan - bersih
Biaya keuangan
Provisi untuk kasus hukum
Kerugian selisih kurs - bersih
Kerugian perubahan nilai wajar
derivatif - bersih
Lain-lain - bersih
(8.226.063)
(14.051.952)
413.700
142.803
141.050
83.803
(2.406.536 )
(1.358.643)
(395.420)
(101.927)
(204.145)
Rugi periode berjalan
(1.878.229)
Pengeluaran modal
Pada tanggal 31 Desember 2014
Informasi lain-lain
Aset segmen
Aset yang tidak dapat dialokasikan
5.896.012
85.008
857.058
6.838.078
43.478.067
1.009.418
7.147.982
51.635.467
1.634.230
32.187.754
520.557
4.253.175
36.961.486
2.009.656
Aset - bersih
53.269.697
Liabilitas segmen
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
Liabilitas - bersih
36.
Jumlah
38.971.142
KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Manajemen risiko
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga (yang meliputi
risiko tingkat suku bunga dan risiko kurs mata uang asing), risiko harga ekuitas, risiko kredit dan
risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko-risiko tersebut telah meningkat secara
signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia
maupun internasional. Dewan Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk
mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
Indosat Ooredoo
272
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/100
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
36.
KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Manajemen Risiko (lanjutan)
a. Risiko pasar
(i) Risiko suku bunga
Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Eksposur
Grup terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang
pinjaman dan utang obligasi dengan suku bunga mengambang.
Kebijakan Perusahaan terkait dengan risiko suku bunga adalah sebagai berikut:
(1) Mengelola biaya bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan
variabel. Perusahaan mengevaluasi rasio suku bunga tetap terhadap suku bunga
mengambang dari utang pinjaman dan utang obligasi sejalan dengan perubahan suku
bunga yang relevan di pasar keuangan. Berdasarkan penilaian manajemen,
pembiayaan baru akan ditentukan berdasarkan suku bunga tetap atau mengambang.
(2) Mengelola eksposur atas tingkat suku bunga yang berasal dari utang pinjaman dan
utang obligasi dengan menandatangani kontrak swap tingkat suku bunga. Beberapa
kontrak swap tingkat suku bunga ditandatangani ditujukan untuk lindung nilai suku
bunga mengambang pinjaman dalam Dolar A.S.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing lebih dari 64% dan 81% dari
utang Grup adalah utang dengan suku bunga tetap.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada
suku bunga, dimana semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap rugi Grup untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (melalui dampak atas
pinjaman dengan suku bunga mengambang yang didasarkan pada suku bunga LIBOR
untuk pinjaman dalam Dolar A.S. dan suku bunga JIBOR untuk pinjaman dalam rupiah).
2015
Kenaikan/penurunan dalam basis poin:
Dolar A.S
17
Rupiah
25
Kenaikan/penurunan pada kerugian tahun berjalan:
Dolar A.S.
AS$227
(setara dengan Rp3.137)
Rupiah
6.032
2014
4
152
AS$25
(setara dengan Rp308)
44.383
(ii) Risiko nilai tukar mata uang asing
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa
depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan nilai tukar mata
uang asing. Eksposur Grup terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari pinjaman
dan utang obligasi, piutang, akrual dan utang pengadaan yang didenominasi dalam mata
uang Dolar A.S.
Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Perusahaan melakukan kontrak
forward valuta asing dan instrumen lainnya yang diperbolehkan, jika dianggap diperlukan.
Utang pengadaan Grup terutama didenominasi utang dalam mata uang asing kepada
pemasok dan kontraktor untuk pengadaan dan pembangunan atau pemasangan aset
tetap, sedangkan sebagian besar akun piutang Grup merupakan tagihan dalam mata uang
rupiah Indonesia dari penyelenggara telekomunikasi dalam negeri.
Indosat Ooredoo
273
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/101
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
36.
KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Manajemen risiko (lanjutan)
a. Risiko pasar (lanjutan)
(ii) Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)
Apabila penurunan nilai tukar mata uang rupiah Indonesia berlanjut melemah dari nilai
tukar yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, maka kewajiban Grup
didenominasi dalam mata uang asing akan meningkat dalam mata uang rupiah Indonesia.
Namun, kenaikan ini akan diimbangi oleh peningkatan nilai deposito berjangka dan piutang
dalam mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, masing-masing
sebesar 78,68% dan 50,27% dari utang Grup dalam mata uang Dolar A.S. dengan
menggunakan beberapa kontrak forward valuta asing.
Tabel berikut menunjukkan aset dan liabilitas konsolidasian Grup dalam mata uang Dolar
A.S. pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014:
2015
Dollar A.S.
Rupiah*
2014
Dollar A.S.
Rupiah*
Aset:
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Aset derivatif
Lain-lain
75.884
119.830
75
1.798
1.046.821
1.653.057
1.030
24.811
68.868
99.621
6.108
1.830
856.724
1.239.283
75.986
22.758
Jumlah aset
197.587
2.725.719
176.427
2.194.751
Liabilitas:
Utang usaha
Utang pengadaan
Akrual
Kewajiban imbalan kerja jangka pendek
Liabilitas derivatif
Pinjaman jangka panjang
Utang obligasi jangka panjang
Kewajiban sewa pembiayaan
Lain-lain
20.318
144.755
12.454
1.370
21.076
432.110
175.304
5.083
280.286
1.996.888
171.803
18.899
290.747
5.960.961
2.418.316
70.119
25.002
74.208
39.544
1.201
2.551
211.304
650.000
175.304
23.817
311.029
923.144
491.927
14.943
31.740
2.628.627
8.086.000
2.180.779
296.283
Jumlah liabilitas
812.470
11.208.019
1.202.931
14.964.472
Posisi liabilitas bersih
614.883
8.482.300
1.026.504
12.769.721
* Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan Dolar A.S. ke rupiah adalah sebesar Rp13.795 dan Rp12.440 per AS$1 (dalam
angka penuh) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam
nilai tukar mata uang Dolar A.S., dengan semua variabel lainnya dianggap konstan,
terhadap rugi konsolidasian Grup:
2015
2014
Kenaikan/penurunan nilai tukar Dolar A.S.
Kenaikan/penurunan rugi tahun berjalan
2,81%
178.931
1,13%
144.758
b. Risiko harga ekuitas
Investasi jangka panjang Grup terutama terdiri dari investasi minoritas dalam ekuitas
perusahaan swasta Indonesia, perusahaan publik Indonesia dan ekuitas perusahaan
asing. Sehubungan dengan perusahaan Indonesia dimana Grup memiliki investasi, kinerja
keuangan perusahaan tersebut kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi
di Indonesia.
Indosat Ooredoo
274
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/102
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
36.
KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Manajemen Risiko (lanjutan)
c. Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan,
klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko
kredit yang terpusat secara signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit
dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan
memonitor eksposur terkait dengan batasan-batasan tersebut.
Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup
memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit
harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dimonitor secara
terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih. Grup menempatkan dananya
dalam beberapa institusi keuangan, termasuk bank milik negara dan internasional yang
kredibel dikarenakan mereka mempunyai jaringan cabang yang luas di Indonesia dan
dianggap sebagai bank yang terpercaya.
Tabel di bawah menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit untuk komponen dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian:
Eksposur maksimum(1)
2015
Pinjaman dan Piutang:
Kas di bank dan deposito
Kas yang dibatasi penggunaannya
Piutang
- Usaha - bersih
- Lain-lain - bersih
Aset keuangan lancar lain-lain
Piutang pihak berelasi - bersih
Aset keuangan tidak lancar lain-lain
Dimiliki untuk diperdagangkan:
Forward valuta asing
Investasi tersedia untuk dijual:
Investasi jangka panjang-bersih
(1)
2014
3.621.902
127.001
3.478.058
120.254
2.730.175
11.232
13.591
2.758
54.881
2.092.112
9.015
10.631
3.496
40.023
-
75.986
37.821
2.730
6.599.361
5.832.305
Tidak ada agunan yang ditahan atau peningkatan level kredit lain atau perjanjian saling hapus (offsetting) yang mempengaruhi
eksposur maksimum.
Kualitas kredit keuangan adalah sebagai berikut:
2015
2014
1.164.850
1.286.003
349.533
1.594.108
421.728
288.998
2.800.386
2.304.834
Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal
Pefindo
- idAAA
- idAA+; idAA; idAA- idA+; idA;idA-
Indosat Ooredoo
275
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/103
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
36.
KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Manajemen Risiko (lanjutan)
c. Risiko kredit (lanjutan)
2015
Moody’s
- Aa1; Aa2; Aa3
- A1; A2; A3
2014
2.317
495.622
15.217
620.884
497.939
636.101
43.629
43.057
30.930
132.001
86.686
162.931
Sub-jumlah
Dengan pihak yang tidak memiliki tingkat
kredit eksternal
3.385.011
3,103.866
236.891
374.192
Jumlah kas di bank dan deposito
3.621.902
3.478.058
Fitch
- AAA
- AA+
d. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat entitas akan mengalami kesulitan dalam
memenuhi kewajiban terkait liabilitas keuangan yang diselesaikan dengan penyerahan kas
atau aset keuangan lainnya.
Kebutuhan likuiditas Grup secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan
pengeluaran barang modal terkait dengan perluasan bisnis telekomunikasi. Bisnis
telekomunikasi Grup membutuhkan modal yang substansial untuk membangun dan
memperluas infrastruktur selular dan jaringan data dan untuk mendanai operasional,
khususnya pada tahap pengembangan jaringan.
Meskipun Grup memiliki jaringan infrastruktur yang substansial, Grup berharap untuk
menambah pengeluaran barang modal terutama berfokus pada pengembangan jaringan
selular di daerah yang diantisipasi sebagai daerah dengan pertumbuhan tinggi, serta untuk
meningkatkan kualitas dan cakupan jaringan yang ada.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas yang dianggap
memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus
kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk
jadwal jatuh tempo pinjaman, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil
inisiatif penggalangan dana. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan penerbitan surat utang
atau ekuitas di pasar modal.
Indosat Ooredoo
276
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/104
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
36.
KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Manajemen Risiko (lanjutan)
d. Risiko likuiditas (lanjutan)
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan
pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:
Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember
2016
31 Desember 2015
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Utang pengadaan
Akrual
Kewajiban imbalan kerja
jangka pendek
Uang muka pelanggan
Liabilitas derivatif
Liabilitas keuangan jangka
pendek lain-lain
Utang pihak berelasi
Kewajiban sewa
pembiayaan
Liabilitas keuangan jangka
panjang lain-lain
Pinjaman
Utang obligasi
Sukuk
2017
2018
2020
Jumlah
dan
arus kas
sesudahnya kontraktual
2019
Nilai bunga
dan biaya
penerbitan
yang belum
diamortisasi
(89.794)
-
Jumlah
Tercatat
1.538.816
764.142
6.263.117
1.730.483
-
-
-
-
1.538.816
764.142
6.263.117
1.730.483
335.620
54.471
290.747
-
-
-
-
335.620
54.471
290.747
-
335.620
54.471
290.747
1.014
-
25.196
-
-
-
1.014
25.196
-
1.014
25.196
928.175
910.937
855.837
803.400
1.970.600
5.468.949
4.787.496
2.160.296
342.854
114
4.726.306 1.819.197
3.159.160 1.618.040
157.293
159.378
288.217
2.477.022
382.925
5.169.769
675.241
114
11.621.216
14.584.287
1.717.691
114
(1.010.585) 10.610.631
(4.149.335) 10.434.952
(536.295) 1.181.396
19.197.231
8.979.006 4.452.452
3.951,564
7.815.610
44.395.863
(7.287.873) 37.107.990
(1.501.864)
1.449.022
764.142
6.263.117
1.730.483
3.967.085
Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember
2015
31 Desember 2014
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Utang pengadaan
Akrual
Kewajiban imbalan kerja
jangka pendek
Uang muka pelanggan
Liabilitas derivatif
Liabilitas keuangan jangka
pendek lain-lain
Utang pihak berelasi
Kewajiban sewa
pembiayaan
Liabilitas keuangan jangka
panjang lain-lain
Pinjaman
Utang obligasi
Sukuk
2016
2017
2019
Jumlah
dan
arus kas
sesudahnya kontraktual
2018
Nilai bunga
dan biaya
penerbitan
yang belum
diamortisasi
(552)
-
Jumlah
Tercatat
850.000
690.559
3.095.518
1.818.791
-
-
-
-
850.000
690.559
3.095.518
1.818.791
332.123
38.791
31.740
-
-
-
-
332.123
38.791
31.740
-
332.123
38.791
31.740
2.355
30.159
-
-
-
2.355
30.159
-
2.355
30.159
854.327
853.220
845.481
790.824
2.525.016
5.868.868
17.049
2.983.970
9.709.673
65.683
1.928.170 1.242.836
1.290.050 2.866.598
237.683
109.473
824.213
378.645
39.073
260.242
4.964.808
475.235
17.049
7.239.431
19.209.774
927.147
17.049
(898.813) 6.340.618
(3.914.083) 15.295.691
(266.742)
660.405
20.490.579
4.339.282 5.064.388
2.032.755
8.225.301
40.152.305
(6.896.793) 33.255.512
(1.816.603)
849.448
690.559
3.095.518
1.818.791
4.052.265
Manajemen permodalan
Grup bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, termasuk
diantaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan peringkat kredit yang kuat dan
maksimalisasi nilai pemegang saham.
Beberapa instrumen utang Grup memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan kepatuhan terhadap
rasio leverage tertentu. Sebagai tambahan, peringkat kredit Grup dari badan pemeringkat kredit
internasional didasarkan pada kemampuan untuk mempertahankan rasio leverage tertentu. Grup
telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar.
Indosat Ooredoo
277
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/105
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
36.
KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Manajemen permodalan (lanjutan)
Manajemen memonitor modal dengan menggunakan beberapa pengukuran leverage keuangan
seperti rasio utang terhadap ekuitas. Tujuan Grup adalah untuk mempertahankan rasio utang
terhadap ekuitas sebesar maksimum 2,50 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio utang terhadap ekuitas Grup adalah sebagai
berikut:
2015
Pinjaman
dan
utang
obligasi
Pinjaman
dan
utang
obligasi
2014
Guaranteed
notes jatuh
tempo tahun
2020
Pinjaman jangka pendek
Pinjaman, utang obligasi dan sukuk
Kewajiban sewa pembiayaan
1.450.000
22.304.011
-
850.000
22.443.427
-
850.000
22.443.427
4.052.265
Jumlah utang
Jumlah ekuitas
23.754.011
13.263.841
23.293.427
14.298.555
27.345.692
14.298.555
1,79
1,63
1,91
Rasio utang terhadap ekuitas
Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan
Aset dan liabilitas keuangan berikut tunduk pada dasar saling hapus, pengaturan induk untuk
menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan atau perjanjian serupa.
Jumlah bruto
diakui dalam
aset/liabilitas
keuangan
yang disaling
hapuskan di
laporan posisi
keuangan
Jumlah bruto
diakui dalam
aset/(liabilitas)
keuangan
Jumlah neto
aset/(liabilitas)
keuangan
disajikan
di laporan
posisi
keuangan
Perjanjian
penyelesaian
neto
Jumlah
neto
Aset Keuangan
Piutang usaha
31 Desember 2015
31 Desember 2014
3.761.037
3.137.513
(1.030.862)
(1.045.401)
2.730.175
2.092.112
-
2.730.175
2.092.112
Aset derivatif
31 Desember 2015
31 Desember 2014
1.030
75.986
-
1.030
75.986
(1.030)
(3.440)
72.546
Liabilitas Keuangan
Utang usaha
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Liabilitas derivatif
31 Desember 2015
31 Desember 2014
(1.795.004)
(1.735.960)
1.030.862
1.045.401
(764.142)
(690.559)
-
(764.142)
(690.559)
(290.747)
(31.740)
-
(290.747)
(31.740)
1.030
3.440
(289.717)
(28.300)
Indosat Ooredoo
278
Laporan Tahunan 2015
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/106
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
36.
KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Untuk aset dan liabilitas keuangan yang tunduk pada pengaturan induk untuk menyelesaikan
secara neto yang dapat dipaksakan atau perjanjian serupa di atas, setiap perjanjian antara Grup
dan pihak lawan memperbolehkan penyelesaian neto atas aset dan liabilitas keuangan
bersangkutan ketika kedua pihak memilih untuk menyelesaikan dengan dasar neto. Ketika
pemilihan demikian tidak ada, aset dan liabilitas keuangan diselesaikan dengan dasar bruto, tetapi
masing-masing pihak dalam pengaturan induk untuk menyelesaikan secara neto atau perjanjian
serupa mempunyai opsi untuk menyelesaikan jumlah-jumlah tersebut secara neto pada peristiwa
di mana terjadi gagal bayar pada salah satu pihak.
Jaminan
Perusahaan tidak memiliki jaminan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
37.
PERISTIWA SIGNIFIKAN SETELAH PERIODE PELAPORAN
a. Pada tanggal 15 Januari 2016, Perusahaan menerima pengembalian lebih bayar PPN periode
Januari 2014 dan pajak penghasilan perusahaan untuk tahun fiskal 2009 berturut-turut
sebesar Rp5.058 dan Rp65.570 (Catatan 7).
b. Pada bulan Januari, Februari dan Maret 2016, Perusahaan menandatangani beberapa
kontrak untuk forward mata valuta asing dengan jumlah nosional sebesar AS$380.000.
Periode kontrak tersebut berlaku berkisar sampai tanggal 21 Juli 2016.
c.
Pada tanggal 3 Februari 2016, Perusahaan menerima pengembalian lebih bayar pajak
sebesar Rp12.747, Rp24.371 dan Rp12.443 untuk kelebihan PPN Perusahaan masing-masing
untuk periode fiskal Februari, April dan Mei 2013 (Catatan 7).
d. Pada tanggal 22 Februari 2016, Perusahaan menerima pengembalian lebih bayar pajak
sejumlah Rp82.915, untuk kelebihan PPN perusahaan periode Desember 2013 (Catatan 7).
e. Pada tanggal 15 Maret 2016, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa menyetujui
perubahan komposisi Dewan Komisaris sebagai berikut:
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
(i)
Waleed Mohamed Ebrahim Alsayed
Ajay Bahri
Hans Anthony Kuropatwa
Richard Farnsworth Seney(i)
Astera Primanto Bhakti
Elisa Lumbantoruan(i)
Chris Kanter
Ian Charles Dench
Wijayanto Samirin(i)
Beny Roelyawan
Komisaris Independen
Indosat Ooredoo
279
Laporan Tahunan 2015
Bab 6 - Laporan Keuangan
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Lampiran 5/107
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan
Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
37.
PERISTIWA SIGNIFIKAN SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)
f.
Pada tanggal 15 maret 2016, Perusahaan menerima pengembalian lebih bayar pajak sejumlah
Rp26.278, untuk kelebihan PPN perusahaan periode Maret 2013 (Catatan 7).
g. Pada tanggal 21 Maret 2016, kurs rupiah yang berlaku pada Dolar A.S. adalah Rp13.160
untuk AS$1 (dalam jumlah penuh), sementara pada tanggal 31 Desember 2015, kurs yang
berlaku adalah Rp13.795 untuk AS$1 (dalam jumlah penuh). Apabila aset dan liabilitas dalam
mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dijabarkan dengan menggunakan kurs
penutupan mata uang asing pada tanggal 21 Maret 2016, jumlah rugi selisih kurs Grup akan
berkurang sekitar Rp390.450.
Penjabaran liabilitas dalam mata uang asing setelah dikurangi aset dalam mata uang asing,
tidak dapat ditafsirkan bahwa liabilitas dan aset dalam mata uang asing telah, atau akan dapat
dikonversikan ke rupiah di masa depan dengan kurs rupiah terhadap Dolar A.S. yang berlaku
pada tanggal 31 Desember 2015 atau pada kurs tukar lainnya.
Komitmen untuk pengeluaran barang modal dalam mata uang asing pada tanggal 31
Desember 2015 seperti yang diungkapkan dalam Catatan 32 yaitu sekitar Rp801.202 jika
dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal 21 Maret 2016.
38.
INFORMASI TAMBAHAN UNTUK LAPORAN ARUS KAS
Aktivitas investasi non-kas yang signifikan:
Akuisisi aset tetap melalui sewa pembiayaan
Akuisisi aset tetap melalui utang
Uang muka untuk akuisisi aset tetap
39.
2015
2014
118.961
4.862.881
79.107
426.664
2.015.609
92.162
PENYAJIAN KEMBALI
Laporan penghasilan komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
telah disajikan kembali:
(1) untuk penerapan retrospektif PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” (lihat Catatan 2c), dan
(2) untuk koreksi atas dampak tidak menyertakan penyesuaian reklasifikasi terkait dengan laba
atas penjualan investasi efek sebesar Rp413.700.
Tabel berikut menjelaskan dampak penyajian kembali atas laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian untuk 31 Desember 2014:
Dilaporkan
sebelumnya
Penyesuaian
(1)
Penyesuaian
(2)
Disajikan
kembali
Rugi periode berjalan
Kerugian komprehensif lain
(1.858.022)
(3.871)
(20.207)
(130.749)
(413.700)
(1.878.229)
(548.320)
Jumlah kerugian komprehensif
(1.861.893)
(150.956)
(413.700)
(2.426.549)
Rugi per saham (Rupiah penuh)
(365,70)
(369,60)
Lihat Catatan 2c untuk informasi lebih rinci sehubungan dengan dampak penyajian kembali untuk
penerapan retrospektif PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
Sehubungan dengan penyajian kembali untuk koreksi penyajian penyesuaian reklasifikasi, selain
hal yang diungkapkan di atas, tidak terdapat dampak terhadap komponen laporan keuangan
konsolidasian pada tanggal dan tahun yang berakhir 31 Desember 2014, termasuk rugi per saham.
Indosat Ooredoo
280
Laporan Tahunan 2015
Halaman ini sengaja dikosongkan
Indosat Ooredoo
281
Laporan Tahunan 2015
Bab 7 - Data Perusahaan
Data Perusahaan
284
Informasi bagi Pemegang Saham
286
Anak Perusahaan
288
Profil Dewan Komisaris
294
Profil Direksi
298
Profil Chief
301
Profil Tenaga Ahli Independen–Komite Audit
Indosat Ooredoo
282
Laporan Tahunan 2015
Bab
Indosat Ooredoo
283
Laporan Tahunan 2015
Bab 7 - Data Perusahaan
Informasi bagi Pemegang Saham
Pertanyaan Pemegang Saham dan publik dapat
dialamatkan kepada:
Kepemilikan saham di atas 5%
(per 31 Desember 2015)
1. Ooredoo Asia Pte. Ltd (65,00%)
2. Pemerintah Indonesia (14,29%)
3. Masyarakat (20,71%)
Group Investor Relations & Corporate Secretary
Gedung Indosat Ooredoo, lantai 3, Podium Depan
Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110,
Indonesia
Tel.
: +62 21 3000 3001 ext. 2615
Fax. : +62 21 3000 3002
Email : [email protected];
[email protected]
Website : www.indosatooredoo.com
Nama Bursa Efek dimana saham Indosat
Ooredoo dicatatkan
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Biro Administrasi Efek
PT EDI Indonesia
Wisma SMR, Lantai 10
Jl. Yos Sudarso Kav. 89, Jakarta 14350, Indonesia
Tel. : +62 21 651 5130
Fax. : +62 21 651 5131
Modal Saham (per 31 Desember 2015)
Modal dasar Rp2.000.000.000.000 terdiri dari
20.000.000.000 saham yang terdiri dari 1 saham
Seri A dan 19.999.999.999 saham Seri B dengan
nilai nominal sebesar Rp100 per saham.
Auditor Independen
Modal ditempatkan dan disetor penuh (per 31
Desember 2015)
5.433.933.500 saham yang terdiri dari 1 saham Seri
A dan 5.433.933.499 saham Seri B dengan nilai
nominal Rp543.393.350.000 yaitu:
KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC)
Plaza 89, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6
Jakarta 12940 - Indonesia
Tel. : +62 21 5212901
Fax. : +62 21 52905555/52905050
1. Pemerintah Indonesia (1 saham Seri A dan
776.624.999 saham Seri B)
2. Ooredoo Asia Pte. Ltd. (3,532,056,600 saham
Seri B)
3. Masyarakat (1,125,251,900 saham Seri B)
Indosat Ooredoo
284
Laporan Tahunan 2015
Wali Amanat
Nama dan Alamat Pemeringkat
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Divisi
Treasury
Gedung BRI II lantai 3
Jl. Jenderal Sudirman kav 44-46, Jakarta 10210,
Indonesia
Tel. : + 62 21 570 9060 ext 2371-2335-2307
Fax. : + 62 21 251 1647
PT Pemeringkat Efek Indonesia
Panin Tower Senayan City Lantai 17
Jl. Asia Afrika lot 19, Jakarta 10270, Indonesia
Tel. : +62 21 7278 2380
Fax. : +62 21 7278 2370
The Bank of New York Mellon
101 Barclay Street
Depositary Receipts Division – 15th Floor,
New York, NY 10286
Standard & Poor's Singapore Pte. Ltd.
12 Marina Boulevard
#23-01, Marina Bay Financial Centre Tower 3
Singapore 018982
Moody's Investors Service Singapore Pte. Ltd.
50 Raffles Place #23-06
Singapore Land Tower, Singapore, 048623
www.moodys.com
PT Fitch Ratings Indonesia
DBS Bank Tower
lantai 24, suite 2403
Jl. Prof. Dr. Satrio kav 3-5
Jakarta 12940
Tel
: +62 21 2988 6800
Fax
: +62 21 2988 6822
www.fitchratings.com
Fitch Ratings Singapore Pte. Ltd.
6 Temasek Boulevard #35-05 Suntec Tower Four
Singapore 038986
Tel
: +65 6796 7200
www.fitchratings.com
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham Indosat Ooredoo 2016 akan diselenggarakan
tanggal 2 Juni 2016.
Indosat Ooredoo
285
Laporan Tahunan 2015
Bab 7 - Data Perusahaan
Anak Perusahaan
PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”)
Indosat Singapore Pte. Ltd (“ISPL”)
Indosat Ooredoo memiliki 72,36% saham di Lintasarta,
yang menyediakan layanan komunikasi berkecepatan
tinggi dan jaringan korporasi. Secara khusus, Lintasarta,
yang didirikan pada tahun 1988, bergerak dalam usaha
penyediaan layanan sistem data telekomunikasi dan
teknologi informasi serta aplikasi jaringan; mencakup
penyediaan infrastruktur fisik, aplikasi perangkat lunak,
layanan konsultasi di bidang komunikasi data, serta sistem
informasi untuk perbankan, keuangan, dan industri lainnya.
ISPL didirikan di Singapura pada tanggal 21 Desember
2005. ISPL sepenuhnya dimiliki oleh Indosat. Perusahaan
ini menyediakan layanan telekomunikasi. Indosat Ooredoo
memiliki 100% saham Perusahaan ini.
Alamat :
Telepon :
Faksimile:
Website :
Kontak :
Email :
Gedung Menara Thamrin lt. 12, Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta 10250
+62 21 230 2345
+62 21 230 3883
www.lintasarta.net
Lista Dewi Soegiharto, General Manager Corporate Secretary
[email protected]
PT Indosat Mega Media (“IM2”)
Indosat Ooredoo memiliki 99,85% saham di IM2, yang
didirikan pada tahun 1996 untuk menyediakan layanan
internet dan multimedia yang mencakup multimedia berbasis
IP, Internet, layanan jaringan komunikasi LAN & WAN
berbasis IP, web hosting, jasa colocation and jasa registrar
domain id.
Alamat : Jl. Kebagusan Raya No. 36 Pasar Minggu, Jakarta 12550
Kontak : Andri Aslan, Head of Corporate Secretary
Telepon : +62 21 855 1082101, +62 21 7854 6969, ext. 103
Email : [email protected]
Indosat Ooredoo
286
Alamat :
Telepon :
Faksimile:
Kontak :
Email :
8 Temasek Boulevard,
Suntec City Tower 3, #15-05,
Singapura 0389883 Anson Road
Springleaf Tower #14-04,
Singapura, 079909
+65 6235 5155
+65 6337 4838
Bambang Varia Wibowo
[email protected]
PT Star One Mitra Telekomunikasi (“SMT”)
SMT didirikan pada tanggal 15 Juni 2006 untuk mendukung
konstruksi dan operasi jaringan akses nirkabel tetap yang
menggunakan teknologi Code Division Multiple Access
(CDMA) 2000-1x di Jawa Tengah dan wilayah sekitarnya.
Dalam rangka penataan ulang spektrum 800Mhz oleh
Menkominfo pada tahun 2014 dan sejalan dengan
strategi spektrum Indosat Ooredoo, Indosat Ooredoo telah
menghentikan layanan CDMA pada bulan Juni 2015. Saat
ini saham SMT dimiliki 99,94% oleh Indosat dan 0,06%
oleh Kopindosat. Kegiatan komersial SMT meliputi:
• Jasa pengembangan fasilitas jaringan telekomunikasi
termasuk jasa multimedia yang terkait
• Penyedia jasa layanan telekomunikasi umum termasuk
jasa konsultan multimedia dan teknologi informasi
Alamat :
Telepon :
Faksimile:
Kontak :
Email :
Gedung Indosat Ooredoo lantai 2,
Jl. Pandanaran 131, Semarang 50134
+62 24 33040000
+62 24 33002345
Suharso W Sulistyo
[email protected]
Laporan Tahunan 2015
Indosat Palapa Company B.V. (“IPBV”)
PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“APE”)
IPBV didirikan di Amsterdam, Belanda, pada tanggal 28
April 2010 dan beroperasi sebagai Perusahaan keuangan.
Indosat memiliki 100% saham di Perusahaan ini. Pada tahun
2010, IPBV menerbitkan utang efek yang jatuh tempo pada
tahun 2020. Namun, di tahun 2015, utang efek 2020 tersebut
dilunasi lebih awal.
APE didirikan di Jakarta, pada tanggal 10 Februari 2000,
menyediakan layanan perdagangan umum dan aplikasi
untuk industri, terutama industri perbankan, layanan
konsultasi teknologi informasi, dan layanan telekomunikasi.
Indosat Ooredoo secara tidak langsung memiliki 39,80%
saham melalui Lintasarta.
Alamat :
Telepon :
Faksimile:
Kontak :
Email :
Alamat: Jl. Letnan Sutopo, No.B1/3 Sektor Komersial 3B, BSD City, Tangerang Selatan
Telepon: +62 21 29706789
Faksimile: +62 21 29177001
Kontak: Zul Irfan, VP Corporate Secretary
Email: [email protected]
Rapenburgerstraat 177/F 1011 VM
Amsterdam, Belanda
+31 20 890 6933
+31 20 4509865
John Peter van Leeuwen
[email protected];
[email protected]
Indosat Mentari Company B.V. (“IMBV”)
PT Interactive Vision Media (“IVM”)
IMBV didirikan di Amsterdam, Belanda, pada tanggal 28 April
2010 yang diamandemen pada tanggal 30 Juli 2010 dan
beroperasi sebagai Perusahaan Pendanaan. Indosat Ooredoo
secara tidak langsung memiliki 100% saham melalui IPBV.
IVM didirikan di Jakarta pada tanggal 21 April 2009,
menyediakan layanan pembayaran TV. Indosat Ooredoo
secara tidak langsung memiliki 99,83% saham melalui IM2.
Alamat : Rapenburgerstraat 177/F 1011 VM
Amsterdam, Belanda
Telepon : +31 20 890 6933
Faksimile : +31 20 4509865
Kontak : John Peter van Leeuwen
Email : [email protected];
[email protected]
PT Lintas Media Danawa (“LMD”)
PT LMD didirikan di Jakarta pada tanggal 8 Juli 2008 untuk
menyediakan layanan informasi dan komunikasi, seperti layanan
pusat data (data center), e-learning, dan pembelajaran jarak
jauh untuk layanan pendidikan publik. Indosat Ooredoo secara
tidak langsung memiliki 50,65% saham melalui Lintasarta.
Alamat : Jl. Adiaksa II No. 58 B
Lebak Bulus, Cilandak,
Jakarta Selatan 12440
Telepon: +62 21 75901212
Faksimile: +62 21 75901216
Alamat: Jl. Kebagusan Raya No. 36 Pasar Minggu, Jakarta 12550
Telepon: +62 21 855 1082101, +62 21 7854 6969, ext. 103
Kontak: Sukria
Email: [email protected]
PT Portal Bursa Digital (“PBD”)
PBD didirikan di Jakarta tanggal 25 February 2015 dengan
tujuan mengembangkan bisnis platform iklan. Indosat
Ooredoo memiliki saham sebesar 62%.
Alamat : Gedung Sona Topas Tower, Lantai 12A
Jl. Jend Sudirman Kav. 26,
Jakarta Selatan 12920
Kontak : Sisfani
Email
: [email protected]
Website: www.lintasmediadanawa.com
Kontak: Sahroji/Admin Dept Head
Email: [email protected]
Indosat Ooredoo
287
Laporan Tahunan 2015
Bab 7 - Data Perusahaan
Profil Dewan Komisaris
Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed
Komisaris Utama
Bapak Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed, 52, diangkat sebagai Komisaris Utama Indosat Ooredoo pada
bulan Maret 2016. Beliau merangkap sebagai Deputy CEO - Ooredoo Group dan CEO - Ooredoo Qatar sejak
bulan November 2015. Melalui berbagai tugas manajerial dan tanggung jawab yang diemban sebagai anggota
berbagai dewan di perusahaan Ooredoo Group, Bapak Waleed telah mendapatkan pengalaman yang luas
di sektor informasi dan teknologi, baik di Qatar dan wilayah regional sekitarnya. Beliau sebelumnya menjabat
sebagai Chief Operating Officer Ooredoo Qatar dan saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan di Indosat Ooredoo;
Ketua Dewan di Ooredoo Myanmar Limited; dan Anggota Dewan MEEZA (perusahaan teknologi patungan antara
Ooredoo dan Qatar Foundation). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Ooredoo Aljazair dan
Ketua Dewan Starlink. Beliau memperoleh gelar Executive Masters dari HEC Paris di bidang Administrasi Bisnis
dengan kehormatan penuh.
Pada tahun 2011, Bapak Waleed ditunjuk sebagai Chief Operating Officer Ooredoo Qatar. Pada periode
persaingan tinggi, beliau memimpin bisnisnya sehingga terus bertumbuh, meningkatkan orientasi kepada
pelanggan dan menciptakan budaya bisnis yang lebih dinamis. Pada tahun 2013, beliau memiliki peran utama
dalam rebranding menjadi Grup Ooredoo, dan mendukung kegiatan operasional di Qatar sebagai operasi
pertama yang mengangkat brand tersebut. Atas keberhasilannya dalam peran ini, beliau kemudian ditunjuk
sebagai Wakil CEO - Ooredoo Group dan CEO - Ooredoo Qatar.
Karir Bapak Waleed telah mencakup berbagai jabatan manajerial senior di bagian Penjualan, Pemasaran,
Pengembangan Bisnis, Strategi, Manajemen Proyek, Komunikasi dan Layanan Pelanggan. Beliau telah menerima
banyak penghargaan profesional, termasuk penghargaan global “Desain Toko Ritel Terbaik” bagi tim customer
servicenya pada tahun 2009, dan mencatat rekor jumlah penghargaan tertinggi di “Contact Centre World Awards”
yang diselenggarakan di Inggris, dimana presentasi Bapak Waleed meraih Gold Award Gold Award untuk Best
Customer Service di wilayah Timur Tengah & Afrika Utara.
Indosat Ooredoo
288
Laporan Tahunan 2015
Profil Dewan Komisaris
Ajay Bahri
Hans Anthony Kuropatwa
Komisaris
Komisaris
Bapak Ajay Bahri, 52, diangkat sebagai Komisaris Indosat
Ooredoo pada bulan Maret 2016. Saat ini ia adalah Group Chief
Financial Officer untuk Ooredoo. Dia memiliki lebih dari dua puluh
tahun pengalaman di organisasi internasional termasuk di Ernst &
Young, Etisalat dan Ooredoo.
Diangkat sebagai Chief Financial Group Officer Ooredoo sejak
November 2007, Bapak Ajay telah terlibat secara aktif dalam
semua akuisisi internasional Ooredoo, termasuk menyiapkan
strategi pembiayaan grup, manajemen risiko, hubungan investor
dan kinerja fungsi manajemen keuangan. Sebelum menjabat di
tingkat Grup, beliau ditunjuk sebagai Chief Financial Officer dan
Direktur Eksekutif Layanan Umum untuk kegiatan operasional di
Qatar dimana beliau mengelola fungsi keuangan dari operasi
Qatar serta layanan bersama seperti jasa IT dan rantai pasokan.
Dalam jabatan sebelumnya sebagai Kepala Audit Internal beliau
berpengalaman dalam pemberian jaminan kepada Komite Audit
mengenai pengendalian internal, manajemen risiko, dan proses
tata kelola.
Bapak Ajay memiliki gelar Sarjana jurusan Commerce yang
diperoleh di India serta gelar Master di jurusan Teknik dari
Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, juga
memperoleh sertifikasi Chartered Management Accountant, Inggris
serta Chartered Accountant, India.
Bapak Hans Anthony Kuropatwa, 57, diangkat sebagai
Komisaris Indosat Ooredoo pada bulan Maret 2016.
Beliau telah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Business
Development Ooredoo Group sejak tahun 2010, Non-Executive
Director and Investor in Arkessa sejak tahun 2009, dan investor
serta penasehat di perusahaan mobile learning Skill Pill M
Learning sejak tahun 2007. Sebelumnya juga telah menjabat
sebagai anggota dewan di sejumlah perusahaan telekomunikasi
termasuk: Vodacom (Afrika Selatan); EPlus (Jerman); SFR
(Perancis); Omnitel (Itali) and Safaricom (Kenya).
Sebelum bergabung di Ooredoo, beliau menjabat sebagai
Partner di Ventura Team LLP, London dan Direktur Eksekutif
Interim mengembangkan eircom mobile di eircom, Dublin.
Bapak Hans ditunjuk menjabat bebagai jabatan senior selama
periode sembilan tahun di Vodafone termasuk: Group Business
Development Director; CEO Vodafone Swedia; Regional
Managing Director dan Group Marketing Director. Beliau juga
pernah menjabat sebagai Managing Director Telco di Motorola
sejak tahun 1995 hingga 1998.
Bapak Hans memperoleh gelar Bachelor di jurusan Teknik
Mekanik dari Imperial College London pada tahun 1980 dan
gelar MBA dari Manchester Business School, United Kingdom
pada tahun 1983.
Menjabat sebagi anggota Direksi di berbagai perusahaan
Ooredoo Grup terutama Ooredoo Myanmar Limited dan AsiaCell
Komunikasi PJSC. Bapak Ajay juga telah berperan sebagai Ketua
Komite Audit mendukung Dewan di perusahaan tersebut.
Indosat Ooredoo
289
Laporan Tahunan 2015
Bab 7 - Data Perusahaan
Chris Kanter
Komisaris
Bapak Chris Kanter, 63, menjabat sebagai Komisaris Indosat Ooredoo sejak bulan Januari 2015, sebelumnya menjabat
sebagai Komisaris Independen sejak bulan Januari 2010. Bapak Chris adalah pengusaha Indonesia dan pemimpin di
komunitas bisnis, yang berada di lini depan agenda reformasi ekonomi nasional di Indonesia. Seorang insinyur terlatih,
beliau adalah Ketua dan Pendiri Sigma Sembada Group, kontraktor alat berat terkemuka yang bergerak di bidang
transportasi dan logistik.
Komitmen dan pengabdian Bapak Chris pada pembangunan dan reformasi ekonomi nasional ditunjukkan melalui peran
beliau sebagai Penasihat Senior Kementrian Perdagangan RI sejak tahun 2014 dan Wakil Ketua Kamar Dagang dan
Industri (KADIN) Indonesia (1994-2015). Saat ini beliau bergabung di Dewan Penasehat KADIN Indonesia dan Dewan
Penasehat Asosiasi Pengusaha Indonesi (APINDO).
Kontribusi beliau juga semakin luas, antara lain menjadi: Wakil Presiden Komisaris PT Bank BNP Paribas Indoensia, Ketua
Dewan Pendiri Swiss German University (SGU), Wakil Ketua International Federation of Freight Forwarders Associations
(FIATA) di Asia Pacific, Ketua Dewan Pendiri Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), Ketua Dewan Pendiri
Indonesian Services Dialogue (ISD), dan anggota Dewan Gubernur di East West Center, Amerika Serikat.
Sebelumnya, Bapak Chris dalam penugasannya dipercaya sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Republik Indonesia (1998-2002) dan Presiden Kamar Dagang Jerman-Indonesia (EKONID) (2007-2009). Diitunjuk
pemerintah Indonesia menjadi Penasihat Ekonomi Presiden di Komite Ekonomi Nasional (KEN) (2009-2014) dan anggota
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (2010-2-14). Bapak Chris ditunjuk sebagai anggota Tim Monitoring untuk
Instruksi Presiden (Inpres) mengenai Paket Kebijakan Peningkatan Iklim Investasi di Indonesia dan diangkat Pemerintah
untuk memimpin sejumlah perhelatan penting di Indonesia seperti Pameran dan Konferensi Infrastruktur Indonesia I & II,
Presidential Lectures yang menampilkan Bill Gates, Global Entrepreneurship Summit yang menampilkan Hillary Clinton,
dan berbagai forum pemimpin internasional lain di Indonesia. Beliau sering diundang sebagai pembicara di pertemuan
internasional, konferensi, dan seminar tingkat tinggi di seluruh dunia.
Indosat Ooredoo
290
Laporan Tahunan 2015
Profil Dewan Komisaris
Beny Roelyawan
Ian Charles Dench
Komisaris
Komisaris
Bapak Ian Charles Dench, 50, diangkat sebagai Anggota
Dewan Indosat Ooredoo pada bulan Maret 2015. Beliau
ditunjuk sebagai Chief Marketing Officer Ooredoo Group pada
tanggal 21 Februari 2016.
Bapak Beny Roelyawan, 59, telah menjabat sebagai
Komisaris sejak Juni 2012. Beliau menjabat sebagai
Deputi III Badan Intelijen Negara Republik Indonesia
(BIN) sejak bulan Januari 2006 sampai bulan Juli 2013,
di mana beliau ditunjuk sebagai Deputi VII dari Analisis
dan Produksi, dan sejak Januari 2014, beliau diangkat
menjadi Staf Khusus Kepala BIN hingga saat ini. Beliau
menerima Penghargaan Kehormatan Satyalancana Karya
Satya X Tahun pada tahun 2001 dan Satyalancana
Karya Satya XX Tahun pada tahun 2005.
Bapak Ian bergabung dengan operasional Ooredoo Qatar
di tahun 2006 sebagai Executive Director, Corporate & VIP
Accounts. Pada tahun 2008, beliau ditunjuk sebagai Executive
Director, Customer Services. Pada tahun 2012, diangkat sebagai
Chief Marketing Officer. Merupakan anggota kunci di tim
kepemimpinan Ooredoo Qatar dan memiliki kontribusi signifikan
dalam meningkatkan pangsa pasar Ooredoo di Qatar melalui
pengembangan dan meportofolio produk dan jasa yang kuat
yang terus dipertahankan. Bapak Ian adalah anggota Dewan
di perusahaan ICT Navlink, serta anggota dewan penasehat
di Asia Pacific Internet Grup. Pengalaman manajemen beliau
mencakup layanan Mobile, Fixed, Multimedia serta Digital di
negara berkembang maupun negara maju.
Bapak Beny memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
di bidang Ekonomi Perusahaan dari Universitas
Diponegoro, Indonesia.
Bapak Ian memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman dengan
perusahaan telekomunikasi terdepan di Eropa, Asia serta Timur
Tengah. Sebelum bergabung di Oordeoo, beliau menjabat
sebagai General Manager, Sales and Marketing di Batelco.
Beliau juga telah menjabat jabatan Manajemen Senior di British
Telecom dan Oâ‚‚, awalnya di Inggris, kemudian pindah di
Singapura untuk mengawasi bidang Sales, Marketing, Customer
Service dan Mergers & Acquisitions di wilayah Asia Pasifik.
Bapak Ian adalah Fellow di Chartered Institute of Marketing
(FCIM) serta Chartered Marketer dengan gelar MBA dari CASS
Business Schools di London, Inggris.
Indosat Ooredoo
291
Laporan Tahunan 2015
Bab 7 - Data Perusahaan
Richard Farnsworth Seney
Elisa Lumbantoruan
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Bapak Elisa Lumbantoruan, 55, diangkat sebagai Komisaris
Independen pada bulan Juni 2015, dan anggota Komite Audit
sejak bulan Juli 2015. Saat ini beliau menjabat Direktur Utama
& CEO PT ISS Indonesia. Beliau sebelumnya menempati posisi
EVP/Direktur Sumber Daya Manusia, TI, dan Strategi di PT
Samora Usaha Makmur sejak tahun 2014.
Bapak Richard Farnsworth Seney, 61, telah diangkat
sebagai Komisaris Independen Indosat Ooredoo pada
Januari Juni 2009 dan diangkat sebagai Komisaris
Independendan ketua Komite Audit sejak Juni 2013.
Beliau menjabat sebagai Kepala Bagian Operasional
di Qtel International (QI) sejak tahun 2007 hingga
2011, Presiden dan Kepala Bagian Eksekutif di MCT
Corp (termasuk para pendahulunya) dari tahun 1992
hingga tahun 2007, Wakil Presiden Deputi Eksekutif
dan General Manager dari MCT Investors, L.P sejak
tahun 1987 hingga tahun 2002, dan Wakil Presiden
Eksekutif dan Chief Financial Officer di Charisma
Communications Corporation, perusahaan yang
bergerak di bidang komunikasi sejak tahun 1985
hingga tahun 1987.
Bapak Elisa mengawali karier di bidang teknologi informasi
pada tahun 1980, menanjak terus ke posisi senior di PT HewlettPackard Indonesia, termasuk menjadi Direktur Utama dan
Manajer Umum Country TSG dari tahun 2002-2007. Setelah itu
beliau bergabung dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk,
di mana beliau menjabat berbagai posisi strategis antara lain
Direktur & EVP Pemasaran dan Penjualan, EVP CFO Keuangan/
Grup, EVP Strategi Korporasi dan TI dari tahun 2007-2013.
Bersamaan dengan itu, beliau menjadi Komisaris Independen
di PT XL Axiata Tbk, dari tahun 2008-2012, Komisaris Utama
PT Citilink Indonesia dari 2008-2013, dan Komisaris Utama PT
Gapura Angkasa dari tahun 2009-2013.
Bapak Richard memperoleh gelar Bachelor di bidang
Commerce dari University of Virgina McIntire School of
Commerce, Amerika Serikat.
Bapak Elisa meraih gelar Sarjana di bidang Matematika dari
Institut Teknologi Bandung, Indonesia.
Indosat Ooredoo
292
Laporan Tahunan 2015
Profil Dewan komisaris
Astera Primanto Bhakti
Wijayanto Samirin
Komisaris
Komisaris Independen
Bapak Astera Primanto Bhakti, 48, diangkat sebagai
Komisaris Indosat Ooredoo pada bulan Januari 2015.
Saat ini beliau menjabat sebagai Asisten Menteri
Keuangan Pendapatan Negara. Beliau pernah menjabat
Kepala Negosiasi Perjanjian Pajak dan Sekretaris Tim
Tarif di Kementrian Keuangan sejak tahun 2012 hingga
2015, serta Direktur Pusat Kebijakan Pendapatan Negara
di Kantor Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan)
pada tahun 2012. Sebelumnya Bapak Astera bergabung
di Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 1992 dimana
beliau menjabat sejumlah posisi dengan posisi terakhir
sebagai Wakil Direktur Perjanjian Pajak dan Kerja Sama
Internasional pada tahun 2009.
Bapak Wijayanto Samirin, 44, diangkat sebagai Komisaris
Independen Indosat Ooredoo sejakb bulan Januari 2015.
Saat ini beliau adalah Staf Khusus Wakil Presiden Republik
Indonesia untuk bidang Ekonomi dan Keuangan. Beliau juga
merupakan salah satu pendiri dan Direktur Institut Kebijakan
Publik Paramadina (PPPI), serta Wakil Rektor dan lektor di
Universitas Paramadina, Jakarta, sejak tahun 2007 hingga
2015. Sebelum bergabung di Paramadina, beliau berkarier 9
tahun di industri investasi perbankan serta hedge fund. Beliau
menjabat berbagai posisi di Farindo/Farallon Capital LLC,
ABN AMRO Asia Securities, dan Makindo Securities.
Bapak Wijayanto adalah penerima beasiswa Fulbright
yang meraih gelar Master di bidang Kebijakan Publik dari
Georgetown University, Washington D.C., Amerika Serikat,
dan gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta. Beliau telah menulis 4 buku serta lebih dari 100
artikel dan sejumlah makalah akademik.
Bapak Astera memperoleh gelar Sarjana Manajemen dari
Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia.
Beliau melanjutkan studi di Institut Ekonomi University of
Boulder, Colorado, Amerika Serikat, dan memperoleh
gelar Master di bidang Perpajakan dari University of
Denver, Colorado, Amerika Serikat. Beliau juga mengikuti
berbagai sesi pelatihan Perpajakan dan Kinerja Tim di
universitas terkemuka di dunia.
Indosat Ooredoo
293
Laporan Tahunan 2015
Bab 7 - Data Perusahaan
Profil Direksi
Alexander Rusli
Direktur Utama & Chief Executive Officer
Bapak Alexander Rusli, 45, diangkat sebagai Direktur Utama dan Chief Executive Officer pada
bulan November 2012 setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen sejak
bulan Januari 2010. Sebelum November 2012, beliau adalah Managing Director dari Northstar
Pacific, sebuah private equity fund yang berfokus pada peluang-peluang bisnis di Indonesia
dan Asia Tenggara. Sebelumnya beliau juga menjabat di pemerintahan selama sembilan tahun.
Pada enam tahun pertamanya di pemerintahan, beliau menjabat sebagai Konsultan Ahli untuk
Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi, dimana beliau terlibat dalam perumusan kebijakan
dan peraturan dalam bidang industry telekomunikasi, media, dan pos. Pada masa tiga tahun
terakhirnya di pemerintahan, beliau menjabat sebagai Konsultan Ahli untuk Menteri Badan Usaha
Milik Negara, dengan pengawasan kepada sekitar 140 badan usaha milik negara dan lebih dari
500 anak Perusahaan. Bersamaan dengan hal tersebut, beliau juga sempat memegang berbagai
jabatan di beberapa badan usaha milik negara, termasuk sebagai komisaris dari PT Krakatau Steel
(Persero)–produsen baja, PT Geodipa Energi–Perusahaan panas bumi, dan PT Kertas Kraft Aceh–
produsen kertas. Sebelum posisinya di pemerintahan, Beliau menjabat sebagai Principal Consultant
bagi PricewaterhouseCoopers Management Consulting, Indonesia.
Bapak Alex menyelesaikan seluruh pendidikan tertier formal di Curtin University, Western Australia.
Beliau memegang gelar Doctor of Philosophy di bidang Sistem Informasi.
Indosat Ooredoo
294
Laporan Tahunan 2015
Profil Direksi
Caba Pinter
Joy Wahjudi
Direktur & Chief Financial Officer
Direktur & Chief Sales and Distribution Officer
Bapak Caba Pinter, 49, diangkat sebagai Chief Financial
Officer Indosat Ooredoo sejak bulan Juli 2015.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Regional CFO
dari Ooredoo Group di Doha, Qatar sejak tahun 2013
sampai 2015.
Bapak Joy Wahjudi, 45, diangkat sebagai Direktur
& Chief Sales & Distribution Officer di Indosat
Ooredoo pada bulan Mei 2014. Bapak Joy memiliki
pengalaman 20 tahun di industri telekomunikasi
Indonesia, diawali tahun 1995 saat beliau menjabat
GM Finance & Treasury di Mobile Selular Indonesia.
Pada tahun 1997 beliau bergabung dengan XL Axiata
sebagai GM Finance Controller, di mana beliau
kemudian menjabat berbagai posisi senior antara lain
GM Corporate Strategy dari tahun 2000–2003, GM
Sales Business Solution dari tahun 2003–2005, VP
Region dari tahun 2005–2006, dan Chief Commerce
Officer dari tahun 2006 hingga Februari 2014.
Beliau telah menjabat berbagai posisi senior di industri
telekomunikasi, mulai dari CFO Millicom International
Cellular S.A. di Ghana dari tahun 2001 sampai 2002,
Finance Director di Celtel Uganda dari tahun 2003 sampai
2005, CFO dan Acting CEO di Celtel Kenya dari tahun
2005 sampai 2008, Africa CFO di Zain Africa, Kerajaan
Bahrain dari tahun 2008 sampai 2010, dan Africa CFO
Airtel Africa di Kenya dari tahun 2010 sampai 2012.
Bapak Joy memperoleh gelar Master of Business
Administration di bidang Bisnis Internasional dari
California State East Bay, Amerika Serikat.
Bapak Caba memperoleh gelar Master di bidang
Perekonomian dan Manajemen Internasional (MIEM) dari
SDA Bocconi di Milan, Italia.
Indosat Ooredoo
295
Laporan Tahunan 2015
Bab 7 - Data Perusahaan
John Martin Thompson
Direktur & Chief Technology Officer
Bapak John Martin Thompson, 52, diangkat sebagai Direktur & Chief Technology Officer pada bulan November 2014.
Dalam karier beliau selama 25 tahun di bidang telekomunikasi, beliau pernah menjabat berbagai posisi di
perusahaan–perusahaan telekomunikasi terkemuka di dunia. Belum lama berselang beliau menjabat Direktur
Vodafone Core Network & Operations sejak tahun 2013 hingga 2014. Beliau mengawali karier di bidang
telekomunikasi sebagai Senior Engineer di Microtel (sekarang Orange), Inggris, tahun 1990, kemudian bergabung
dengan Telecel di Lisbon (Vodafone Portugal) tahun 1992. Pada 1993, beliau bergabung dengan Tokyo Digital
Phone (J–Phone) di Jepang. Selanjutnya beliau menjabat CTO di RPG Cellular Madhya Pradesh, India, dari tahun
1995–1997, Head of Fixed Network D2 Mannesmann, Dusseldorf, Jerman, dari tahun 1997–1999, President
& CEO J–Phone Hokkaido Ltd., Jepang, dari tahun 1999–2000, CTO J–Phone East Ltd., Tokyo, dari tahun
2000–2001, Direktur Alliance di Bharti–Airtel di Delhi, India, dari tahun 2006–2007, Chief Technology Officer
Vodafone K.K. Tokyo, Jepang, dari tahun 2001–2006, Direktur Vodafone Group untuk Unit Layanan Jaringan dari
tahun 2007–2012, dan CTO Cable & Wireless Worldwide, Bracknell dari tahun 2012–2013.
Bapak John memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Elektro dan Elektrik dari University of Birmingham, United
Kingdom, tahun 1984.
Indosat Ooredoo
296
Laporan Tahunan 2015
Profil Direksi
Herfini Haryono
Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer
Ibu Herfini Haryono, 49, diangkat sebagai Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer
pada Oktober 2015. Sebelumnya Beliau menjabat Chief Information Officer sejak bulan
Febuari 2015, juga sebagai Pejabat Sementara Chief Technical Officer (CTO) dari Mei 2014
hingga Oktober 2014 di Indosat Ooredoo. Beliau bergabung dengan Indosat Ooredoo pada
awal 2013, di mana beliau memimpin berbagai proyek utama termasuk Mobile Financial
Project dan Market Bite Size Project. Beliau juga menjabat Komisaris di anak perusahaan
Indosat Ooredoo PT Lintasarta sejak Juni 2014.
Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang Teknologi Informasi, teknik jaringan, dan
pengalaman teknis, Ibu Haryono Herfini pernah menjabat berbagai posisi senior antara lain
sebagai Direktur dan Komisaris PT Telkom Metra dari tahun 2007-2013, Chief Technology &
Information Officer, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Telkomsel dari tahun 20092012, serta Vice President PT Telkomsel dari tahun 2004-2008. Sebelumnya beliau bekerja di
StarHub Singapura dan PT Motorola Indonesia. Beliau meraih berbagai penghargaan termasuk
Hitachi Award untuk CIO Indonesia pada tahun 2009, Satya Lencana Pembangunan pada
tahun 2011 dari Presiden Republik Indonesia, dan Amdocs Award untuk CIO Telco global pada
tahun 2011.
Ibu Herfini meraih gelar Diplomengineuer (Dipl.-Ing.) Teknik Elektro dengan spesialisasi di
bidang Telekomunikasi dari Technical University of Braunschweig, Jerman, pada tahun 1992.
Selanjutnya beliau mengikuti berbagai pelatihan antara lain Kursus Manajemen Keuangan di
Universitas Prasetya Mulya, Jakarta, dan Kursus Inovasi di MIT, Cambridge, Amerika Serikat.
Indosat Ooredoo
297
Laporan Tahunan 2015
Bab 7 - Data Perusahaan
Profil Chief
Indar Atmanto
Chief Corporate Services Officer
Bapak Indar Atmanto menjabat sebagai Chief Corporate Services Officer sejak Agustus
2011. Bapak Indar pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Indosat Mega Media, dan
sebelumnya adalah CEO PT Indosat Mega Media (IM2) untuk periode tahun 2006-2012.
Sepanjang masa bakti di IM2, beliau banyak melakukan inisiatif untuk memposisikan IM2
sebagai penggerak utama layanan broadband mobile di Indonesia, dimana kinerja IM2
sangat dihargai oleh operator lain dalam industri dan meraih berbagai penghargaan nasional
maupun internasional, antara lain pemenang Most Innovative Broadband Wireless dari WBA
(World Broadband Alliance), penghargaan Top Brand, dan penghargaan untuk call center
dari beberapa lembaga terpandang di Indonesia. Pada tahun 2010, Bapak Indar juga terpilih
sebagai salah satu Best CEO Indonesia oleh majalah bisnis SWA. Sebelum bergabung dengan
PT Indosat Mega Media, Bapak Indar menjabat sebagai Direktur Komersial PT Aplikanusa
Lintasarta, dan dalam masa baktinya perusahaan berhasil bertumbuh melebihi pertumbuhan
pasar. Sebelumnya, beliau telah menjabat sebagai komisaris dan direktur pada berbagai
perusahaan, antara lain Komisaris PT EDI (Electronic Data Interchange), Komisaris PT Indosat
Mutimedia Mobile (IM3), Komisaris PT Satelindo, dan Direktur PT Bimagraha Telekomindo.
Pengalaman profesional beliau juga mencakup berbagai posisi manajemen di PT Indosat
Tbk, termasuk Corporate Secretary, Strategic Corporate Development-General Manager,
dan Marketing-General Manager. Bapak Indar lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB),
Indonesia, pada tahun 1986. Beliau mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia
melalui OTO Bapennas untuk melanjutkan studi pasca sarjana, dan meraih gelar Master
dalam Business Administration dengan spesialisasi dalam Telecommunication Management
and Finance dari University of Miami, Amerika Serikat, pada tahun 1993. Pada tahun 2014
Bapak Indar dinobatkan sebagai Tokoh Inspiratif 2014 dan menerima Golden Ring Award dari
wartawan Telko Indonesia. Saat ini Bapak Indar juga menjadi Dewan Pengawas APMI (Asosiasi
Penyelenggara Multimedia Indonesia) dan duduk juga sebagai Dewan Pengawas PWI (Persatuan
Wartawan Indonesia) Jaya.
Indosat Ooredoo
298
Laporan Tahunan 2015
Profil Chief
Prashant Gokarn
Dr. Andreas Gregori
Chief New Business & Innovation Officer
Chief Marketing Officer
Bapak Dr. Andreas Gregori diangkat sebagai Chief Marketing
Officer pada bulan September 2015. Dr. Gregori pernah
menjabat sebagai Senior Partner di IDG Group of Companies
sejak tahun 2012. Sebagai ahli dalam pengembangan bisnis
teknologi dan marketing, beliau masuk di sektor telekomunikasi
pada tahun 2002 sebagai Head of Vodafone live! proposition
di Vodafone Group, di mana beliau kemudian ditunjuk sebagai
Director Consumer Marketing di Vodafone Jerman. Pada tahun
2006 beliau bergabung sebagai Chief Sales & Marketing
Officer di E-Plus Group, operator seluler Jerman terbesar
ketiga, dan pada tahun 2011 bergabung sebagai Chief
Commercial Officer di Sunrise Komunikasi AG, Telko Swedia
terbesar kedua, sebelum pindah ke IDG Group of Companies.
Bapak Prashant Gokarn diangkat sebagai Chief New
Business & Innovation Officer pada bulan September
2015. Sebelumnya Bapak Prashant menjabat berbagai
posisi termasuk Chief Strategy & Planning Officer
pada bulan Juli 2011, anggota Dewan Komisaris PT
Indosat Mega Media, Head of 3G Business di Reliance
Communications, India sejak tahun 2010 hingga 2011,
Head of Corporate Strategy di Reliance Communication
di India sejak thun 2008 hingga 2011, dan Partner di
Spectrum Value Partners di London, Inggris, sejak tahun
2000 hingga 2008. Bapak Prashant meraih gelar pasca
sarjana di bidang Management Studies dari Indian
Institute of Management, juga merupakan lulusan Indian
Institute of Technology.
Mengawali karirnya pada tahun 1991 sebagai konsultan
dengan PriceWaterhouse sebelum bergabung di Procter &
Gamble pada tahun 1992, dimana beliau ditunjuk Brand
Manager sebelum pindah ke Bertelsmann AG sebagai VP
Marketing Europe untuk Lycos Network pada tahun 1998,
selanjutnya ditugaskan sebagai VP Marketing untuk Intershop
AG, vendor perangkat lunak e-bisnis terkemuka yang berbasis
di Hamburg.
Bapak Dr. Andreas memperoleh gelar di bidang Ilmu Komputer
dari Technical University of Darmstadt pada tahun 1991,
selanjutnya meraih gelar Dokter summa cum laude dari
Technical University of Berlin pada tahun 1995.
Indosat Ooredoo
299
Laporan Tahunan 2015
Bab 7 - Data Perusahaan
Thomas Chevanne
Ripy R.H. Mangkoesoebroto
Chief Human Resources Officer
Chief Strategy & Experience Officer
Ibu Ripy R.H. Mangkoesoebroto menjabat sebagai Chief
Human Resources Officer sejak bergabung dengan Indosat
Ooredoo pada bulan November 2012. Beliau memiliki lebih
dari 20 tahun pengalaman kerja dalam bidang SDM pada
perusahaan-perusahaan consumer goods, farmasi, dan
konsultan nasional dan multinasional. Sebelum bergabung
dengan Indosat Ooredoo, beliau adalah Chief Human
Resources pada AXA Indonesia, bagian dari AXA Group,
salah satu group perusahaan asuransi terbesar di dunia.
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur SDM pada
MSD Group, yang dimiliki oleh Merck & Co, perusahaan
farmasi terbesar kedua di dunia. Ibu Ripy lulus dari fakultas
psikologi Universitas Indonesia, dan meraih gelar MsC.
dalam bidang Education and Training System Design dari
University of Twente di Belanda.
Indosat Ooredoo
Bapak Thomas Chevanne diangkat sebagai Chief
Strategy & Experience Officer Indosat Ooredoo
pada bulan September 2015. Bapak Thomas
adalah seorang ahli strategi telekomunikasi
dengan pengalaman 15 tahun di sektor media dan
telekomunikasi. Sejak bergabung di Ooredoo Group
pada tanggal 2007, beliau telah ditunjuk berbagai
jabatan senior termasuk, Group Senior Director
Commercial Strategy & Partnerships. Sebelum itu dia
adalah Strategy Advisor untuk media terkemuka dan
organisasi telekomunikasi berfokus pada strategi
pertumbuhan di pasar negara berkembang. Bapak
Thomas mangawali karirnya pada tahun 2000
sebagai Strategy Consultant untuk Gemini Consulting
sampai tahun 2005. Bapak Thomas lulus dengan
kehormatan dari Paris Institute of Political Science
dan London School of Economics.
300
Laporan Tahunan 2015
Profil Chief & Staf Ahli Independen–Komite Audit
Profil Tenaga Ahli Independen–Komite Audit
Kanaka Puradiredja
Unggul Saut Marupa Tampubolon
Komite Audit
Komite Audit
Ditunjuk sebagai anggota Komite Audit sejak bulan
Januari 2009. Beliau adalah pendiri Kantor Akuntan
Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono, dan menjabat
Senior Partner sejak tahun 2000 sampai bulan Oktober
2007. Beliau adalah salah satu pendiri partner dan
pemimpin KPMG Indonesia (1978-1999), termasuk
sebagai Managing Partner dengan jabatan terakhir
sebagai Ketua firma sebelum pensiun. Saat ini beliau
adalah Ketua Dewan Kehormatan Lembaga Komite
Audit Indonesia, mantan Ketua Dewan Kehormatan
Asosiasi Akuntan Indonesia (2002-2010), Anggota
Dewan Kehormatan Asosiasi Profesi Manajemen Risiko
(PRIMA), dan Wakil Ketua Dewan Pengurus Lembaga
Komisaris Direksi Indonesia (LKDI). Sebelumnya, beliau
menjabat beberapa posisi, termasuk anggota Komite
Pemasaran & Komunikasi di KPMG International
pada tahun 1995, anggota KPMG Asia Pacific Board
periode tahun 1994-1998, dan Managing dan Senior
Partner di KPMG Indonesia periode tahun 1978-1999
dengan posisi terakhir sebagai Ketua dari Perusahaan.
Sebelumnya bekerja di Peat Marwick Mitchell (pendahulu
KPMG) di Melbourne, Australia, pada periode tahun
1975-1977 dan di Direktorat Jenderal Pengawasan
Keuangan Negara Kementrian Keuangan (sekarang
BPKP) pada periode tahun 1971-1974. Lulus dari Fakultas
Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Padjadjaran,
Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2008.
Sebelumnya, beliau telah menjabat beberapa posisi,
termasuk Direktur Utama PT Satelindo tahun 2001-2002,
General Manager, Legal Affairs PT Indosat tahun 2000-2001,
Komisaris PT MGTI (Grup Indosat) tahun 2000-2001, Direktur
Utama PT Indosel tahun 1997-1999, Komisaris PT Sisindosat
(Grup Indosat) tahun 1997-1999, Direktur PT Menara Jakarta
tahun 1996-1997, Komisaris PT Patrakom (Grup Indosat) tahun
1996-1997, dan General Manager, Legal and General Affairs
PT Indosat tahun 1988-1997. Sebelum bergabung dengan
Indosat, beliau menjabat sebagai Corporate Attorney PT
Nickel Indonesia tahun 1980-1983. Bapak Unggul meraih
gelar sarjana dalam bidang hukum Internasional dari
Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1977.
Bandung, pada tahun 1971, beliau merupakan
Chartered Accountant, Chartered Member di Lembaga
Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI) dan Certified Risk
Management Professional.
Indosat Ooredoo
301
Laporan Tahunan 2015
Referensi OJK
Referensi OJK
No.
I.
Kategori
Keterangan
Halaman
Umum
1.
Laporan tahunan disajikan
dalam bahasa Indonesia yang
baik dan benar dan dianjurkan
menyajikan juga dalam bahasa
Inggris
ü
2.
Laporan tahunan dicetak
dengan kualitas yang baik dan
menggunakan jenis dan ukuran
huruf yang mudah dibaca
ü
3.
Laporan tahunan mencantumkan
identitas perusahaan dengan
jelas
Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:
1.Sampul muka;
2.Samping;
3.Sampul belakang; dan
4.Setiap halaman.
ü
Laporan tahunan ditampilkan di
website perusahaan
Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun terakhir.
ü
4.
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting
1.
Informasi hasil usaha
perusahaan dalam bentuk
perbandingan selama 3 (tiga)
tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan kegiatan
usahanya selama kurang dari 3
(tiga) tahun
Informasi memuat antara lain:
1.Penjualan/pendapatan usaha;
2.Laba (rugi):
a.Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
b.Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali;
3.Total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain:
a.Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
b.Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan
4.Laba (rugi) per saham.
Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan
laba (rugi) serta laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain secara total.
10
2.
Informasi posisi keuangan
perusahaan dalam bentuk
perbandingan selama 3 (tiga)
tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan kegiatan
usahanya selama kurang dari 3
(tiga) tahun
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi;
2. Jumlah aset;
3. Jumlah liabilitas; dan
4. Jumlah ekuitas.
10
3.
Rasio keuangan dalam bentuk
perbandingan selama 3 (tiga)
tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan kegiatan
usahanya selama kurang dari 3
(tiga) tahun
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan
industri perusahaan.
10
Indosat Ooredoo
302
Laporan Tahunan 2015
No.
Kategori
Keterangan
Halaman
14
4.
Informasi harga saham dalam
bentuk tabel dan grafik*
1.Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
a.Jumlah saham yang beredar;
b.Kapitalisasi pasar;
c.Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
d.Volume perdagangan.
2.Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan
dan volume perdagangan saham.
Untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
5.
Informasi mengenai obligasi,
sukuk atau obligasi konversi
yang masih beredar dalam 2
(dua) tahun buku terakhir*
Informasi memuat:
1.Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar ;
2.Tingkat bunga/imbalan;
3.Tanggal jatuh tempo; dan
4.Peringkat obligasi/sukuk.
15
93-95
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
1.
Laporan Dewan Komisaris
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1.Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar
penilaiannya;
2.Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan
dasar pertimbangannya;
3.Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris;
dan
4.Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahannya.
23-25
2.
Laporan Direksi
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1.Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan
strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan,
dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;
2.Analisis tentang prospek usaha;
3.Penerapan tata kelola perusahaan; dan
4.Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi (jika ada);
dan
5.Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan alasan perubahannya.
28-31
Tanda tangan anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1.Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri;
2.Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi laporan tahunan;
3.Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan
4.Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam
hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang tidak
menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat
tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis
dari yang bersangkutan.
33
3.
IV. Profil Perusahaan
1.
Nama dan alamat lengkap
perusahaan
Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax,
email dan website.
284
2.
Riwayat singkat perusahaan
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama
perusahaan (jika ada).
Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar
diungkapkan
37
Indosat Ooredoo
303
Laporan Tahunan 2015
Referensi OJK
No.
Kategori
Keterangan
Halaman
37
40-45
3.
Bidang usaha
Uraian mengenai antara lain:
1.Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir;
2.Kegiatan usaha yang dijalankan; dan
3.Produk dan/atau jasa yang dihasilkan.
4.
Struktur Organisasi
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan
struktur satu tingkat di bawah Direksi.
5.
Visi, Misi, dan Budaya
Perusahaan
Mencakup:
1.Visi perusahaan;
2.Misi perusahaan;
3.Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan
Komisaris; dan
4.Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki
perusahaan.
6.
Identitas dan riwayat hidup
singkat anggota Dewan
Komisaris
Informasi memuat antara lain:
1.Nama;
2.Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain);
3.Umur;
4.Domisili;
5.Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6.Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan
7.Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan.
288-293
7.
Identitas dan riwayat hidup
singkat anggota Direksi
Informasi memuat antara lain:
1.Nama;
2.Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain);
3.Umur;
4.Domisili;
5.Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6.Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan
7.Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di Perusahaan.
294-297
8.
Jumlah karyawan (komparatif
2 tahun) dan deskripsi
pengembangan
kompetensinya (misal: aspek
pendidikan dan pelatihan
karyawan)
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi;
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan;
3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian;
4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah
dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan untuk
masing-masing level organisasi; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan.
12
47
67
9.
Komposisi Pemegang saham
Mencakup antara lain:
1.Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar
dan persentase kepemilikannya;
2.Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi:
a.Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham;
b.Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; dan
c.Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham
masing-masing kurang dari 5%.
46
Indosat Ooredoo
304
Laporan Tahunan 2015
48
38-39
No.
Kategori
Keterangan
10.
Daftar entitas anak dan/atau
entitas asosiasi
Informasi memuat antara lain:
1.Nama entitas anak dan/atau asosiasi;
2.Persentase kepemilikan saham;
3.Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan
4.Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah
beroperasi atau belum beroperasi).
11.
Struktur grup perusahaan
Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas
anak, entitas asosiasi, dan (SPV).
46
12.
Kronologis pencatatan saham*
Mencakup antara lain:
1.Kronologis pencatatan saham;
2.Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham;
3.Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun
buku; dan
4.Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
40-41
13.
Kronologis pencatatan efek
lainnya*
Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan efek lainnya;
2. Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya;
3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir
tahun buku;
4. Nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan
5. Peringkat efek.
15
14.
Nama dan alamat lembaga
dan/atau profesi penunjang
pasar modal*
Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan;
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
282-283
15.
Penghargaan yang diterima
dalam tahun buku terakhir dan/
atau sertifikasi yang masih
berlaku dalam tahun buku
terakhir baik yang berskala
nasional maupun internasional
Informasi memuat antara lain:
1. Nama penghargaan dan/atau sertifikat;
2. Tahun perolehan;
3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikat; dan
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).
16.
Nama dan alamat entitas anak
dan/atau kantor cabang atau
kantor perwakilan (jika ada)
Memuat informasi antara lain:
1.Nama dan alamat entitas anak; dan
2.Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/cabang/perwakilan,
agar diungkapkan.
17.
Informasi pada website
Perusahaan
Meliputi paling kurang:
1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu;
2. Struktur grup perusahaan (jika ada);
3. Analisis kinerja keuangan;
4. Laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir); dan
5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi.
Indosat Ooredoo
305
Laporan Tahunan 2015
Halaman
286-287
47
282-283
√
Referensi OJK
No.
Kategori
Keterangan
Halaman
V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
1.
Tinjauan operasi per segmen
usaha
Memuat uraian mengenai:
1. Penjelasan masing-masing segmen usaha.
2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:
a.Produksi;
b.Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;
c.Penjualan/pendapatan usaha; dan
d.Profitabilitas.
53-65
2.
Uraian atas kinerja keuangan
perusahaan
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja
keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab
kenaikan/penurunan (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas;
3. Ekuitas;
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), penghasilan
komprehensif lain, dan total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain;
dan
5. Arus kas.
73-107
3.
Bahasan dan analisis tentang
kemampuan membayar utang
dan tingkat kolektibilitas
piutang perusahaan, dengan
menyajikan
perhitungan rasio yang relevan
sesuai dengan jenis industri
perusahaan
Penjelasan tentang:
1.Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang;
dan
2.Tingkat kolektibilitas piutang.
87-107
4.
Bahasan tentang struktur modal
dan kebijakan manajemen atas
struktur modal
Penjelasan atas:
1. Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri dari utang berbasis bunga
dan ekuitas; dan
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies) dan dasar
pemilihan kebijakan tersebut.
87-107
277
5.
Bahasan mengenai ikatan yang
material untuk investasi barang
modal
pada tahun buku terakhir
Penjelasan tentang:
1.Tujuan dari ikatan tersebut;
2.Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut;
3.Mata uang yang menjadi denominasi; dan
4.Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari
posisi mata uang asing yang terkait.
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang
modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
101-102
6.
Bahasan mengenai investasi
barang modal yang
direalisasikan pada tahun buku
terakhir
Penjelasan tentang:
1.Jenis investasi barang modal;
2.Tujuan investasi barang modal; dan
3.Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar
diungkapkan.
101-102
Indosat Ooredoo
306
Laporan Tahunan 2015
No.
Kategori
Keterangan
Halaman
7.
Informasi perbandingan antara
target pada awal tahun buku
dengan hasil yang dicapai
(realisasi), dan target atau
proyeksi yang ingin dicapai
untuk satu tahun mendatang
mengenai pendapatan, laba,
dan lainnya yang dianggap
penting bagi perusahaan
Informasi memuat antara lain:
1.Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai
(realisasi); dan
2.Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun mendatang.
29
8.
Informasi dan fakta material
yang terjadi setelah tanggal
laporan akuntan
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya
terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan,
agar diungkapkan.
46
9.
Uraian tentang prospek usaha
perusahaan
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi
secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak
dipercaya.
331
10.
Uraian tentang aspek
pemasaran
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara
lain strategi pemasaran dan pangsa pasar.
11.
Uraian mengenai kebijakan
dividen dan jumlah dividen kas
per saham dan jumlah dividen
per tahun yang diumumkan
atau dibayar selama 2 (dua)
tahun buku terakhir
Memuat uraian mengenai:
1.Kebijakan pembagian dividen;
2.Total dividen yang dibagikan;
3.Jumlah dividen kas per saham; dan
4. Rasio Pembayaran
5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk masing-masing
tahun.
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.
10
102
12.
Program kepemilikan saham
oleh karyawan dan/atau
manajemen
yang dilaksanakan perusahaan
(ESOP/MSOP)
Memuat uraian mengenai:
1.Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya;
2.Jangka waktu;
3.Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan
4.Harga.
Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan.
180
13.
Realisasi penggunaan dana
hasil penawaran umum
(dalam hal perusahaan masih
diwajibkan menyampaikan
laporan realisasi penggunaan
dana)*
Memuat uraian mengenai:
1.Total perolehan dana;
2.Rencana penggunaan dana;
3.Rincian penggunaan dana;
4.Saldo dana; dan
5.Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika
ada).
n/a
14.
Informasi transaksi material
yang mengandung benturan
kepentingan dan/atau transaksi
dengan pihak afiliasi*
Memuat uraian mengenai:
1.Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;
2.Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
3.Alasan dilakukannya transaksi;
4.Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir;
5.Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme atas transaksi; dan
6.Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.
Indosat Ooredoo
307
Laporan Tahunan 2015
54-65
-
Referensi OJK
No.
Kategori
Keterangan
Halaman
15.
Uraian mengenai perubahan
peraturan perundang-undangan
yang berpengaruh signifikan
terhadap perusahaan
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan
dampaknya terhadap perusahaan.
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang
berpengaruh signifikan, agar diungkapkan.
129
130
16.
Uraian mengenai perubahan
kebijakan akuntansi yang
diterapkan perusahaan pada
tahun buku terakhir
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan
dampaknya terhadap laporan keuangan.
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar
diungkapkan.
103
183
17.
Informasi kelangsungan usaha
Pengungkapan informasi mengenai:
1.Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha
perusahaan pada tahun buku terakhir;
2.Manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan
3.Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan.
Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan
terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar
diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak
terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan
usaha perusahaan pada tahun buku.
31
117-119
VI. Good Corporate Governance
1.
Uraian Dewan Komisaris
Uraian memuat antara lain:
1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris;
2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris
atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan
3. Pengungkapan mengenai (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris).
2.
Informasi mengenai Komisaris
Independen
Meliputi antara lain:
1.Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan
2.Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen.
118
3.
Uraian Direksi
Uraian memuat antara lain:
1.Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota
Direksi;
2.Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau
program orientasi bagi Direksi baru; dan
3.Pengungkapan mengenai (pedoman dan tata tertib kerja Direksi).
119-122
4.
Assessment terhadap Dewan
Komisaris dan Direksi
Mencakup antara lain:
1.Prosedur pelaksanaan atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi;
2.Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan atas kinerja Dewan Komisaris dan
Direksi; dan
3.Pihak yang melakukan
118
120
5.
Uraian mengenai kebijakan
remunerasi bagi Dewan
Komisaris dan Direksi
Mencakup antara lain:
1.Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris;
2.Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Direksi;
3.Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka
pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota
Dewan Komisaris;
4.Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka
pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota
Direksi; dan
5.Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi.
118
120
121
Indosat Ooredoo
308
Laporan Tahunan 2015
No.
Kategori
Keterangan
Halaman
6.
Frekuensi dan tingkat kehadiran
rapat Dewan Komisaris, rapat
Direksi, dan rapat gabungan
Dewan Komisaris dengan
Direksi
Informasi memuat antara lain:
1.Tanggal Rapat;
2.Peserta Rapat; dan
3.Agenda Rapat.
untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan.
118
122
7.
Informasi mengenai pemegang
saham utama dan pengendali,
baik langsung maupun tidak
langsung, sampai kepada
pemilik individu
Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki
sepenuhnya oleh pemerintah.
46
8.
Pengungkapan hubungan
afiliasi antara anggota Direksi,
Dewan
Komisaris, dan Pemegang
Saham Utama dan/atau
pengendali
Mencakup antara lain:
1.Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya;
2.Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;
3.Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama
dan/atau pengendali;
4.Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris
lainnya; dan
5.Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham
Utama dan/atau pengendali.
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar
diungkapkan.
9.
Komite Audit
Mencakup antara lain:
1.Nama dan jabatan anggota komite audit;
2.Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit;
3.Independensi anggota komite audit;
4.Uraian tugas dan tanggung jawab;
5.Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan
6.Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit.
119
150-151
299
10.
Komite/Fungsi Nominasi dan/
atau Remunerasi
Mencakup antara lain:
1.Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite/fungsi nominasi
dan/atau remunerasi;
2.Independensi komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;
3.Uraian tugas dan tanggung jawab;
4.Uraian pelaksanaan kegiatan komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;
5.Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite/fungsi nominasi dan/atau
remunerasi;
6.Pernyataan adanya pedoman komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;
dan
7.Kebijakan mengenai suksesi Direksi.
119
152-153
11.
Komite-komite lain di bawah
Dewan Komisaris yang dimiliki
oleh perusahaan
Mencakup antara lain:
1.Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain;
2.Independensi komite lain;
3.Uraian tugas dan tanggung jawab;
4.Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan
5.Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.
119
154
12.
Uraian tugas dan Fungsi
Sekretaris Perusahaan
Mencakup antara lain:
1.Nama, domisili, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan;
2.Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan
3.Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris
perusahaan.
122
Indosat Ooredoo
309
Laporan Tahunan 2015
-
Referensi OJK
No.
Kategori
Keterangan
13.
Informasi mengenai Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS)
tahun sebelumnya
Dalam bentuk tabel mencakup antara lain:
1.Keputusan RUPS tahun sebelumnya;
2.Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada tahun buku; dan
3.Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan.
14.
Uraian mengenai unit audit
internal
Mencakup antara lain:
1.Nama ketua unit audit internal;
2.Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal;
3.Sertifikasi sebagai profesi audit internal;
4.Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan;
5.Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan
6.Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal.
123
15.
Akuntan Publik
Informasi memuat antara lain:
1.Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan
tahunan selama 5 tahun terakhir;
2.Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan
keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;
3.Besarnya untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik
pada tahun buku terakhir; dan
4.Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan
pada tahun buku terakhir.
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan.
124
16.
Uraian mengenai manajemen
risiko perusahaan
Mencakup antara lain:
1.Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan;
2.Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem
manajemen risiko;
3.Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan
4.Upaya untuk mengelola risiko tersebut.
124-142
17.
Uraian mengenai sistem
pengendalian intern
Mencakup antara lain:
1.Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup
pengendalian keuangan dan operasional;
2.Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang
diakui secara internasional (COSO – ); dan
3.Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem
pengendalian intern.
123-142
18.
Uraian mengenai yang terkait
dengan lingkungan hidup
Mencakup antara lain informasi tentang:
1.Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
2.Kegiatan yang dilakukan; dan terkait program lingkungan hidup yang
berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan
material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem
pengolahan limbah perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan dalam
pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain.
3.Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
155
19.
Uraian mengenai yang terkait
dengan ketenagakerjaan,
kesehatan, dan keselamatan
kerja
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
2. Kegiatan yang dilakukan.
terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti
kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat
karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain.
155
Indosat Ooredoo
310
Laporan Tahunan 2015
Halaman
122-116
No.
Kategori
Keterangan
Halaman
20.
Uraian mengenai yang terkait
dengan pengembangan sosial
dan kemasyarakatan
Mencakup antara lain informasi tentang:
1.Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
2.Kegiatan yang dilakukan; tanggung jawab produk, kesehatan dan keselamatan
konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas
pengaduan, dan lain-lain.
156-159
21.
Uraian mengenai yang terkait
dengan tanggung jawab
kepada konsumen
Mencakup antara lain:
1.Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
2.Kegiatan yang dilakukan.
terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen,
informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan
konsumen, dan lain-lain.
22.
Perkara penting yang sedang
dihadapi oleh perusahaan,
entitas anak, serta anggota
Dewan Komisaris dan anggota
Direksi yang menjabat pada
periode laporan tahunan
Mencakup antara lain:
1. Pokok perkara/gugatan;
2. Status penyelesaian perkara/gugatan;
3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan
4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya)
pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan
sanksi administrasi).
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan.
23.
Akses informasi dan data
perusahaan
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada
publik, misalnya melalui (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media
massa, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya.
24.
Bahasan mengenai kode etik
Memuat uraian antara lain:
1.Isi kode etik;
2.Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi;
3.Penyebarluasan kode etik;
4.Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran kode etik; dan
5.Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun buku
terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir,
agar diungkapkan
25.
Pengungkapan mengenai Sistem
Whistleblowing
Memuat uraian tentang mekanisme antara lain:
1.Penyampaian laporan pelanggaran;
2.Perlindungan bagi whistleblower
3.Penanganan pengaduan;
4.Pihak yang mengelola pengaduan; dan
5.Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta
tindak lanjutnya.
149
26.
Kebijakan mengenai
keberagaman komposisi Dewan
Komisaris dan Direksi
Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan
Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia,
dan jenis kelamin.
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan
pertimbangannya
119
Indosat Ooredoo
311
Laporan Tahunan 2015
156
143-148
149
148-149
Referensi OJK
No.
Kategori
Keterangan
Halaman
VII. Informasi Keuangan
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan
Keuangan.
162
1.
Surat Pernyataan Direksi dan/
atau Dewan Komisaris tentang
Tanggung Jawab atas Laporan
Keuangan*
2.
Opini auditor independen atas
laporan keuangan
3.
Deskripsi Auditor Independen
di Opini
Deskripsi memuat tentang:
1.Nama & tanda tangan;
2.Tanggal Laporan Audit; dan
3.Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.
4.
Laporan keuangan yang
lengkap
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:
1.Laporan posisi keuangan;
2.Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;
3.Laporan perubahan ekuitas;
4.Laporan arus kas;
5.Catatan atas laporan keuangan;
6.Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan
7.Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat
penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan).
Laporan
Keuangan
5.
Perbandingan tingkat
profitabilitas
Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Laporan
Keuangan
6.
Laporan Arus Kas
Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1.Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan
pendanaan;
2.Penggunaan metode langsung untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi;
3.Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas
selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan
4.Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
Laporan
Keuangan
7.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Meliputi sekurang-kurangnya:
1.Pernyataan kepatuhan terhadap SAK;
2.Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan;
3.Pajak penghasilan;
4.Imbalan kerja; dan
5.Instrumen Keuangan.
Laporan
Keuangan
8.
Pengungkapan transaksi pihak
berelasi
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1.Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi;
2.Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban
terkait; dan
3.Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.
Laporan
Keuangan
164-165
Indosat Ooredoo
312
Laporan Tahunan 2015
164-165
No.
Keterangan
Halaman
Pengungkapan yang
berhubungan dengan
perpajakan
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1.Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini;
2.Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi;
3.Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar
dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan;
4.Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi
keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan)
pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut
tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada
laporan posisi keuangan; dan
5.Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
Laporan
Keuangan
10.
Pengungkapan yang
berhubungan dengan aset tetap
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1.Metode penyusutan yang digunakan;
2.Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan
model biaya;
3.Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar
aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap
(untuk model biaya); dan
4.Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada
awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan
dan reklasifikasi.
Laporan
Keuangan
11.
Pengungkapan yang
berhubungan dengan segmen
operasi*
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1.Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk
mengidentifikasi segmen yang dilaporkan;
2.Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan;
3.Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan,
aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap
jumlah terkait dalam entitas; dan
4.Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/
atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.
Laporan
Keuangan
12.
Pengungkapan yang
berhubungan dengan Instrumen
Keuangan
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1.Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya;
2.Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen keuangan;
3.Kebijakan manajemen risiko;
4.Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko
kredit dan risiko likuiditas; dan
5.Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif.
Laporan
Keuangan
13.
Penerbitan laporan keuangan
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1.Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan
2.Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.
Laporan
Keuangan
9.
Kategori
Indosat Ooredoo
313
Laporan Tahunan 2015
Bab 8 - Laporan Keberlanjutan
Laporan
Keberlanjutan
Kami meningkatkan pengalaman
pelanggan serta keterlibatan dengan
pemegang kepentingan, dengan tujuan
memperkuat bisnis kami dan memberikan
nilai tambah yang berkelanjutan
Bab
Indosat Ooredoo
314
Laporan Tahunan 2015
Indosat Ooredoo
315
Laporan Tahunan 2015
Bab 8 - Laporan Keberlanjutan
Profil Laporan
Laporan ini membahas kegiatan PT Indosat Tbk (selanjutnya disebut “Indosat Ooredoo”)
pada tahun 2015 menuju keberlanjutan jangka panjang demi manfaat bagi semua
pemangku kepentingan dan bangsa Indonesia.
Parameter Pelaporan
Siklus Pelaporan
Konten laporan ini mengacu kepada indikator GRI
4.0 yang inti. Indikator tersebut dapat dilihat di
website GRI www.globalreporting.org.
Indosat Ooredoo menyusun laporan ini secara
tahunan untuk mengkomunikasikan dampak
ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial kepada
para pemangku kepentingan, termasuk karyawan,
pelanggan, pemasok, agen penjualan, kelompok
masyarakat dan pemerintah Indonesia.
Lingkup Pelaporan
Periode Laporan
Laporan ini mencakup periode antara
1 Januari 2015 sampai 31 Desember 2015. Laporan
sebelumnya mencakup periode antara 1 Januari 2014
sampai 31 Desember 2014.
Lingkup dan Isi Laporan
Laporan ini membahas aspek-aspek bisnis Indosat
Ooredoo yang menimbulkan dampak signifikan
dalam bidang tata kelola, ketenagakerjaan,
masyarakat, lingkungan hidup, dan ekonomi
sehingga dipandang sebagai aspek material. Data
kuantitatif disajikan sejauh mungkin dan dilengkapi
atau digantikan oleh data kualitatif.
Bahan yang disajikan terkait operasional Indosat
Ooredoo serta anak perusahaannya di Indonesia,
sebagaimana dimuat dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Pengukuran dan Pelaporan
Tidak ada perubahan material dalam metode
pelaporan ataupun penyajian ulang dari laporan
keberlanjutan terakhir yang secara signifikan
mempengaruhi perbandingan antara laporan
keberlanjutan tahun ini dan tahun sebelumnya.
Angka-angka keuangan disajikan berdasarkan
standar akunting Prinsip Standar Akunting Keuangan
(PSAK). Tidak ada perubahan mendasar dalam
metode pelaporan atau penyajian ulang dari laporan
keberlanjutan sebelumnya.
Informasi dalam laporan ini tidak tunduk terhadap
batasan-batasan spesifik, tetapi ada informasi
yang tidak disajikan dalam laporan ini karena
tidak dinilai signifikan bagi pemangku kepentingan
kami yaitu pelanggan, mitra kerja, karyawan,
pemegang saham, masyarakat serta pemerintah.
Indosat Ooredoo
316
Laporan Tahunan 2015
Daftar Isi
Pedoman dan Referensi
Laporan ini merujuk kepada Pedoman Pelaporan
Keberlanjutan yang diterbitkan oleh global
Reporting Initiatives (GRI). Laporan ini belum
diverifikasi oleh pihak eksternal, namun dapat
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan
Bursa Efek Indonesia (BEI).
I.
Sambutan Direktur Utama
II.
Pemegang Kepentingan
III.
Tentang Indosat Ooredoo
IV.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungi
V.
Dampak Ekonomi
PT Indosat Tbk (“Indosat Ooredoo”)
Jalan Medan Merdeka Barat No. 21
Gedung Indosat Ooredoo, Jakarta 10110,
Indonesia
Telp: +62 21 3000 3001
Fax : +62 21 3000 3754
VI.
Kinerja Lingkungan
VII.
Praktek Ketenagakerjaan
VIII.
Hak Azasi Manusia
IX.
Masyarakat
X.
Tanggungjawab Produk
Indosat Ooredoo
317
Laporan Tahunan 2015
Bab 8 - Laporan Keberlanjutan
I. Kata Sambutan Presiden Direktur
Pemegang Saham yang Terhormat,
Tahun 2015 merupakan tahun
yang penting dan menarik bagi
Indosat Ooredoo. Meskipun terjadi
perlambatan dalam pertumbuhan
ekonomi di Indonesia, namun
kami menutup tahun ini dengan
meraih sasaran-sasaran penting.
Kami juga mencapai kemajuan
besar dalam banyak bidang,
memberikan keuntungan bagi para
pemegang saham di berbagai
area mulai dari pertumbuhan
pendapatan dua digit hingga
skor tata kelola perusahaan yang
lebih tinggi, jumlah pelanggan
seluler tercatat 69,7 juta, dan skor
peningkatan kepuasan pelanggan.
Indosat Ooredoo
318
Laporan Tahunan 2015
Pencapaian & Peristiwa Penting
Yang terutama di tahun 2015, kami berhasil merampungkan
modernisasi jaringan kami menjadi LTE ready dan mengubah
nama (rebranding) menjadi Indosat Ooredoo, kedua hal itu
menandai awal transformasi kami untuk bergerak melampaui
solusi ICT tradisional menjadi perusahaan digital. Nama
‘Indosat Ooredoo’ merupakan sinyal bergabungnya kami
sebagai anggota keluarga global Ooredoo.
Selaras dengan identitas ini, kami telah menetapkan sasaran
tiga tahun untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital
terkemuka di Indonesia. Kami bermaksud mencapai strategi
ini dengan menyediakan berbagai produk dan layanan yang
membebaskan, sehingga memungkinkan para pelanggan
kami dengan kepercayaan diri melakukan koneksi dan
memperoleh keuntungan dari perekonomian digital; dengan
menyediakan jaringan mobile dan serat optik yang terkuat
dan paling andal; serta memperlakukan para pelanggan
sebagai sahabat.
Singkatnya, kami berkomitmen menghadirkan pengalaman
yang hebat dan memperkaya kehidupan para pelanggan
kami, guna memastikan relevansi keberlanjutan Indosat
Ooredoo di dalam lansekap dunia digital yang cepat berubah.
Mendorong Keuntungan Berkelanjutan melalui
Teknologi
Upaya kami untuk mewujudkan strategi ini terentang
melampaui organisasi kami sendiri, seperti ditunjukkan
dengan dukungan berkelanjutan kami terhadap ekosistem
digital Indonesia secara umum. Sepanjang tahun ini,
inkubator Ideabox kami telah meluluskan angkatan lain dari
para startup lokal, sedangkan dana ventura kami SB-ISAT
melakukan sejumlah investasi yang menjanjikan, juga di
perusahaan-perusahaan lokal. Selain itu, kontes tahunan
kami Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC), yang
bertujuan membangkitkan minat generasi muda Indonesia
terhadap inovasi dan teknologi, mencatat rekor partisipasi di
tahun 2015 di mana jumlah peserta lebih dari 3.000 orang.
Dengan mendukung ekosistem lokal melalui bimbingan
dan pendanaan, kami telah membantu mengawali siklus
pertumbuhan positif yang benar-benar berkelanjutan.
Sementara itu, program Tanggung Jawab Sosial
Kemasyarakatan (CSR) kami yang telah lama berlangsung,
menyentuh lebih banyak kehidupan dibandingkan sebelumnya.
Program Pemberdayaan Perempuan kami telah memanfaatkan
teknologi untuk memberdayakan perempuan dalam bisnis,
sebagai contoh dengan mengajarkan mereka untuk meriset,
memasarkan, dan menjual produk mereka melalui internet serta
menggunakan metode pembayaran elektronik (e-payment).
Sedangkan program Mobil Klinik kami telah membawa
Indosat Ooredoo
peralatan dan profesional medis untuk melayani lebih dari
650.000 penerima manfaat sejak tahun 2007 di seluruh
negeri. Program Mobil Klinik kami berlangsung efektif,
sehingga direncanakan akan diikuti di tempat-tempat lain
di Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Kami juga meluncurkan
program pendidikan Cyberschool pada bulan November
2015, yang menggunakan teknologi digital untuk membuat
pendidikan yang baik menjadi lebih terjangkau, mudah dan
dapat diakses di mana pun di negeri ini.
Pengembangan & Keterlibatan Karyawan
Para karyawan kami, sebagai penggerak transformasi ini,
tetap menjadi area fokus yang penting. Kami telah berupaya
menciptakan budaya perusahaan yang lebih terbuka dan
ramping, dengan banyak peluang untuk pelatihan dan
peningkatan karier berdasarkan prestasi.
Para karyawan kami juga memiliki peluang untuk
berpartisipasi dalam program-program CSR kami melalui
program homestay berkolaborasi dengan “Indonesia
Mengajar” di wilayah terpencil, di mana mereka dapat
mengajar atau menjadi relawan. Pada tahun 2015, para
karyawan kami menjadi relawan di Kalimantan, Sulawesi,
dan Papua, secara langsung terlibat dalam masyarakat di
berbagai pulau berbeda di Indonesia.
Langkah Selanjutnya
Sebagai penyelenggara telekomunikasi terkemuka, kami
sadar bahwa kami menjadi pelopor sekaligus patokan,
terutama dalam hal digital. Kami dapat memberi teladan
sebagai warga korporasi yang etis dan bertanggung
jawab, senantiasa ingat akan kepentingan para pemangku
kepentingan, dan berusaha memberikan kembali secara
berkelanjutan. Melalui keterlibatan dalam masyarakat untuk
mengelola tanggung jawab rantai pasokan kami, kami
akan terus berupaya melakukan perbaikan dalam kegiatan
operasional dan tata kelola kami, serta mencari peluang
di mana kami dapat membuat perbedaan nyata dalam
kehidupan masyarakat Indonesia.
Seiring langkah kami memulai perjalanan transformasi kami,
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pelanggan,
pemegang saham, mitra, dan karyawan kami, serta anggota
masyarakat dan pemerintah atas dukungan mereka. Kami
berharap dapat tetap bersama di tahun mendatang.
Alexander Rusli
Direktur Utama dan CEO
319
Laporan Tahunan 2015
Bab 8 - Laporan Keberlanjutan
II. Sekilas Indosat Ooredoo
Didirikan pada tahun 1967, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) adalah penyelenggara
jasa telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia serta anggota Grup Ooredoo,
penyelenggara jasa telekomunikasi global. Indosat Ooredoo menyediakan layanan selular,
data tetap dan layanan broadband nirkabel serta layanan telekomunikasi tetap atau
layanan suara tetap termasuk SLI, sambungan tetap nirkabel serta sambungan telepon
tetap, dan layanan digital. Selain itu, bersama anak-anak perusahaannya, PT Indosat
Mega Media (IM2) dan PT Aplikanusa Lintasarta, Indosat Ooredoo menyediakan layanan
data tetap atau Multimedia, Internet & Komunikasi Data (MIDI) seperti IPVPN, penyewaan
jalur, layanan internet dan layanan teknologi informasi segmen korporat. Saham Indosat
Ooredoo tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI: ISAT).
Pada tahun 2015, Perusahaan rebranding sebagai “Indosat Ooredoo”, dan memulai
perjalanan baru dengan tujuan menjadi menjadi perusahaan telco digital terkemuka
di Indonesia.
Indosat Ooredoo
320
Laporan Tahunan 2015
Nama Organisasi
PT Indosat Tbk, kini dikenal sebagai “Indosat Ooredoo ”
Merek, produk dan layanan utama
•
•
•
•
Layanan Seluler Pra-bayar dan Pasca-bayar dengan merek
Matrix, IM3 dan Mentari.
Layanan data tetap, yang termasuk multimedia, komunikasi
data dan Internet (MIDI) yang dipasarkan khususnya
kepada pelanggan bisnis. Kami juga menawarkan layanan
berbasis satelit seperti sewa transponder dan VSAT
serta Teknologi Informasi (TI), misalnya Pusat Pemulihan
Gangguan (Disaster Recovery Center), Pusat Data, dan
Indosat Ooredoo Cloud Services dengan infrastructure-asa-service. Kami melayani jasa-jasa ini secara langsung dan
melalui anak-anak perusahaan kami, Lintasarta dan IM2.
Layanan telekomunikasi tetap (suara).
Layanan digital.
Lokasi kantor utama organisasi
Jakarta, Indonesia
Daerah dan pasar operasional yang dilayani
Indosat Ooredoo melayani pelanggan ritel, segment Ukuran
Kecil Menengah (UKM) maupun bisnis enterprise besar di
seluruh wilayah Republik Indonesia.
Sifat kepemilikan dan bentuk hukum
Badan hukum Indonesia yang berbentuk perusahaan publik
Skala perusahaan
Jumlah pelanggan seluler
69,7 juta
Jumlah karyawan tetap
3.178 (tidak termasuk anak perusahaan)
Jumlah BTS
50.687
Pendapatan tahun 2015
Rp26.768,5 miliar
Total aset 31 Desember 2015
Rp55.388,5 miliar
Identitas dan persentase pemegang saham terbesar per 31
Desember 2015
Ooredoo Asia Pte Ltd. adalah pemegang saham terbesar
dengan 65% kepemilikan saham.
Perubahan penting dalam skala organisasi atau kepemilikan
ataupun rantai pemasok
Selama periode yang dilaporkan tidak terjadi perubahan
penting pada struktur kepemilikan atau modal saham. Beberapa
aset/fasilitas tertentu ditutup dengan alasan strategis, sementara
ada yang baru dibuka, tetapi skala keseluruhan organisasi tidak
berubah secara berarti selama tahun berjalan, demikian pula
rantai pasokan tidak berubah signifikan.
Struktur operasional organisasi
Untuk Struktur Organisasi lengkap Indosat Ooredoo, lihat
bagian Profil Perusahaan pada Laporan Tahunan 2015.
Indosat Ooredoo
321
Laporan Tahunan 2015
Bab 8 - Laporan Keberlanjutan
III. Sekilas Pemangku Kepentingan
Identifikasi Kelompok Pemangku Kepentingan
Untuk kepentingan laporan ini, kelompok pemangku kepentingan Indosat Ooredoo ditentukan
berdasarkan keterlibatan langsung Indosat Ooredoo dengan mereka dalam proses penciptaan
produk dan jasanya, dan/atau potensi bahwa Indosat Ooredoo dapat secara aktif
mempengaruhi kesejahteraan mereka dengan berkontribusi positif atau negatif.
Kelompok pemangku kepentingan
yang dilibatkan oleh Indosat Ooredoo
Metode keterlibatan*
Pelanggan
Pelanggan berinteraksi terus menerus dengan produk dan/atau jasa Indosat
Ooredoo. Promosi dilancarkan dan penawaran terarah diciptakan untuk
menarik minat pelanggan. Survai pelanggan dilaksanakan untuk menentukan
kepuasan.
Karyawan, pekerja lain dan serikat
pekerja mereka
Di samping menerapkan praktek-praktek ketenaga-kerjaan yang baik
serta mengadakan evaluasi kinerja berkala, survei karyawan berkala juga
dilaksanakan dan percakapan dengan Serikat Pekerja Indosat Ooredoo juga
kerap kali diadakan. Kecuali itu, Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dibicarakan
setiap dua tahun.
Pemasok
Bekerja sama untuk meningkatkan mutu dan memastikan prosedur kerja yang
benar.
Mitra usaha
Bekerja sama dalam berbagai kegiatan.
Komunitas setempat
Indosat Ooredoo membantu menghubungkan komunitas setempat maupun
daerah-daerah terpencil. Di samping itu, Indosat Ooredoo mendukung
komunitas setempat melalui sejumlah kegiatan seperti bantuan bencana,
seminar bagi mahasiswa dan banyak lagi.
Masyarakat madani
Indosat Ooredoo mendukung pengembangan masyarakat madani secara
umum dengan membantu alih pengetahuan dan kegiatan-kegiatan lain melalui
jaringan telekomunikasinya.
Pemegang saham
Indosat Ooredoo secara aktif mengkomunikasikan statusnya kepada
pemegang saham dengan berbagai cara termasuk melalui Rapat Umum
Pemegang Saham resmi. Informasi penting juga dipublikasikan di situs
internet. Indosat Ooredoo berupaya memberi imbal hasil yang optimal kepada
pemegang saham, antara lain melalui pembagian dividen.
Pemerintah dan instansi berwenang
Indosat Ooredoo berupaya mematuhi peraturan-peraturan pemerintah dan
instansi berwenang. Indosat Ooredoo berupaya mendukung target pemerintah
misalnya pembentukan budaya kerja yang aman pada tahun 2015, serta
mendukung target infrastruktur dan layanan untuk proyek-proyek tertentu.
* Pemegang kepentingan tidak dilibatkan secara khusus oleh Indosat Ooredoo dalam proses penyusunan laporan ini.
Isu yang Menjadi Perhatian Khusus Pemangku Kepentingan
Selama tahun berjalan pemangku kepentingan Indosat Ooredoo telah menyampaikan berbagai isu,
termasuk:
• Karyawan telah menyampaikan beberapa hal terkait ketenagakerjaan melalui serikat pekerja dan
Divisi Human Resources
• Pemeringah telah menyampaikan sejumlah hal terkait infrastuktur telekomunikasi serta kepatuhan
perundangan melalui jalur resmi maupun asosiasi serta pertemuan tidak resmi.
Indosat Ooredoo
322
Laporan Tahunan 2015
IV. Tata Kelola Perusahaan
Struktur Tata Kelola
Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) adalah organ wewenang
tertinggi, yang mewakili kepentingan
para pemegang saham.
Dewan Komisaris mengawasi dan
memantau jalannya kepengurusan
Perusahaan, dan melapor kepada
Pemegang Saham di Rapat Umum.
Tugas Direksi adalah memimpin dan
mengurus Perusahaan untuk kepentingan
Perusahaan dan sejalan dengan tujuan
Perusahaan.
Indosat Ooredoo
323
Dewan Komisaris didukung oleh:
• Komite Audit
• Komite Manajemen Risiko
• Komite Anggaran
• Komite Nominasi dan Remunerasi
Laporan Tahunan 2015
Bab 8 - Laporan Keberlanjutan
Susunan Keanggotaan Badan Pengurus Tertinggi serta Komite Pendukung
Faktor utama dalam penyusunan keanggotaan Dewan Komisaris serta Komite Pendukung adalah kompetensi serta kualifikasi.
Faktor lain termasuk umur, kewarganegaraan dan gender merupakan faktor tambahan.
Demikian pula anggota Direksi diangkat berdasarkan keunggulan dan kemampuan untuk memberi kontribusi berdasarkan
pengalaman kerja dan pendidikan mereka, tanpa memandang usia, gender, ras atau kebangsaan.
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan Anggota Independen, Kebangsaan, Jenis Kelamin dan
Umur per RUPSLB 15 Maret 2016
Anggota
Independen/
Total Anggota
Warga Negara
Indonesia/Asing
Perempuan/
Laki-Laki
Anggota
Termuda
Anggota Tertua
Dewan Komisaris
3/10
4/6
0/10
4/4
63
Direksi
1/5
3/2
1/4
45
52
Organ/Komite
Komposisi Komite Pendukung berdasarkan Anggota Independen, Kewarganegaraan, dan Jenis Kelamin
per RUPSLB 15 Maret 2016
Organ/Komite
Komite Audit
Anggota Independen/
Total Anggota
Warga Negara Indonesia
/Asing
Pria/Wanita
3/1
0/4
2 (beserta 2 ahli independen)
/4 total anggota
Komite Manajemen Risiko
1/4
2/2
0/4
Komite Anggaran
1/5
2/3
0/5
Komite Remunerasi
1/4
1/3
0/4
Mekanisme untuk Rekomendasi kepada Badan Pengurus Tertinggi
• Semua pemegang saham termasuk pemegang saham minoritas dapat memberikan pendapat mereka pada Rapat Umum
Pemegang Saham.
• Semua karyawan dapat mengungkapkan pendapat mereka kepada manajemen melalui:
- Serikat Pekerja Indosat Ooredoo
- Jalur resmi seperti rapat berkala Townhall
-
-
-
Wawancara dan survai karyawan oleh Sumber Daya Manusia
Jalur komunikasi informal
Laporan anonim melalui mekanisme Whistle Blower.
Remunerasi Badan Pengurus Tertinggi
Anggota Dewan Komisaris menerima uang jasa atau honorarium, insentif, asuransi, dan tantiem termasuk fasilitas dan
tunjangan lain, termasuk manfaat akhir masa kerja, yang jumlahnya diusulkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi untuk
mendapat persetujuan RUPS berdasarkan usulan.
Sedangkan remunerasi Direksi ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan masukan dari Komite
Remunerasi, yang salah satunya adalah kinerja Perusahaan termasuk kinerja keuangan dan tata kelola perusahaan yang baik.
Menghindari Benturan Kepentingan
Untuk menjaga independensi, dan mencegah benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi diharapkan
memberitahukan kepada Perusahaan jabatan dan peran yang masih mereka jalani dalam kepemimpinan penting pada
Indosat Ooredoo
324
Laporan Tahunan 2015
perusahaan atau organisasi lain. Namun demikian,
diharapkan agar peran ganda yang dipilih Komisaris dan
Direktur di luar Indosat Ooredoo tidak akan menghambat
atau membebani mereka dalam melaksanakan tugastugasnya dalam Perusahaan. Anggaran Dasar kami
menyatakan bahwa setiap transaksi yang melibatkan
benturan kepentingan yang didefinisikan dalam peraturan
pasar modal harus memperoleh persetujuan pemegang
saham independen dalam rapat umum pemegang saham
yang khusus diadakan untuk keperluan itu.
Komposisi Badan Pengurus Tertinggi dan
Komitenya
Faktor utama dalam menentukan komposisi, kualifikasi,
dan keahlian anggota Dewan Komisaris maupun komitekomitenya adalah kompetensi dan kualifikasi. Faktor-faktor
lain seperti usia, kebangsaan dan jenis kelamin adalah
faktor sekunder.
Prinsip Panduan
Visi, misi, nilai perusahaan, Kode Etik dan Kode Perilaku
Indosat Ooredoo semua mencerminkan komitmen untuk
menciptakan nilai manfaat ekonomi, lingkungan atau sosial
bagi pemangku kepentingan. Prinsip-prinsip ini sejalan
dengan Millennium Development Goals (MDG) yang
ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana
Indosat Ooredoo adalah salah satu penanda-tangannya.
kegiatan CSR kami. Komite CSR terdiri dari Chief Executive
Officer, Chief Financial Officer, Chief Corporate Services
Officer, dan berbagai Group Head.
Pengawasan Kinerja Dewan Komisaris
Dewan Komisarisis bertanggung jawab kepada pemegang
saham di Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
sehubungan dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial
Indosat Ooredoo.
Persetujuan Prinsip Yang Disokong Indosat
Ooredoo
Seperti yang diutarakan di muka, pada tahun 2011 Indosat
Ooredoo menjadi salah satu organisasi pertama Indonesia
yang menandatangani Millennium Development Goals
(MDGs), kumpulan delapan prinsip yang dicanangkan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan tujuan menghapuskan
kemiskinan. Indosat Ooredoo juga menegakkan praktekpraktek terbaik seperti tercemin dari sejumlah sertifikasi
internasional yang diperolehnya, termasuk ISO 9001:2000
untuk kendali mutu (sejak 2006), ISO 27001 untuk
pengendalian keamanan TI (sejak 2013), dan ISO 31000
untuk manajemen risiko (sejak 2013).
Keanggotaan dalam Asosiasi
Di seluruh organisasi, semua karyawan diharapkan
memahami dan meresapi prinsip-prinsip ini. Di samping itu,
setiap tahun karyawan harus menanda-tangani Kode Perilaku.
Indosat Ooredoo adalah anggota aktif berbagai asosiasi
industri dan/atau organisasi pembela (advokasi) nasional/
internasional seperti ATSI (Asosiasi Penyelenggara
Telekomunikasi Indonesia), Apnatel (Asosiasi Telekomunikasi
Indonesia), MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia),
APJII (Asosiasi ISP Indonesia) dan lain-lain.
Pengawasan Kinerja Indosat Ooredoo
Anti Korupsi
Kinerja Indosat Ooredoo di bidang ekonomi, lingkungan
dan sosial, termasuk risiko dan peluang terkaitnya, dan
kepatuhan terhadap standar internasional, kode perilaku,
Unit bisnis Indosat Ooredoo diperiksa dengan selektif oleh
fungsi Audit Internal untuk melihat adanya risiko korupsi.
Setiap temuan akan diajukan kepada Komite Audit untuk
dievaluasi lebih lanjut dan ditindak lanjuti.
dan prinsip, ditinjau ulang secara berkala oleh Dewan
Komisaris selaku badan pengurus tertinggi. Dalam tugas ini
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Risiko,
yang bertugas mengenali risiko terkait dan membantu
memastikan kepatuhan. Secara paralel, Direksi dibantu
oleh Audit Internal dalam kepengurusan Perusahaan di
bidang ekonomi, lingkungan dan sosial.
Selain itu, untuk memastikan bahwa prakarsa Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dilaksanakan dengan
semestinya serta secara bertanggung-jawab, etis dan
efektif, Direksi membentuk Komite CSR pada tahun 2009
dan strukturnya kemudian ditata ulang pada rapat Direksi
tanggal 10 Mei 2011. Beranggotakan anggota Direksi
dan beberapa Ketua Kelompok, Komite CSR bertanggung
jawab membimbing, memimpin dan mengevaluasi kegiatan-
Indosat Ooredoo
Semua karyawan (100% karyawan penuh waktu) telah
diberi penjelasan tentang kebijakan dan prosedur antikorupsi Indosat Ooredoo. Kode Etik Indosat Ooredoo
tegas melarang benturan kepentingan, penerimaan hadiah,
korupsi, transaksi orang dalam dan perilaku melanggar
hukum atau tidak beretika. Setiap karyawan harus
menandatangani pernyataan bahwa mereka telah membaca
dan memahami Kode Etik. Karyawan harus menegaskan
pernyataannya secara berkala melalui Intranet Perusahaan.
Setiap Direktur atau karyawan yang didapati melanggar
Kode Etik akan diberikan sangsi sebagaimana mestinya,
samai dengan dan termasuk pemutusan hubungan kerja.
325
Laporan Tahunan 2015
Bab 8 - Laporan Keberlanjutan
V. Dampak Ekonomi
Sebagai sebuah perusahaan publik terkemuka dan penyelenggara telekomunikasi kedua terbesar di Indonesia,
Indosat Ooredoo memberikan kontribusi besar secara ekonomi, baik langsung maupun tidak langsung.
Penciptaan Nilai Langsung
2014 (Rp milar)
2015 (Rp miliar)
24.085,1
26.768,5
(23.438,3)
(24.406,4)
Kegiatan Investasi (realisasi belanja modal konsolidasian)
(6.838,1)
(10.058,1)
Kompensasi Karyawan
(1.738,6)
(1.921,1)
Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Induk
(2.008,4)
(1.310,0)
83,8
622,3
Pendapatan
Beban Usaha
Manfaat Pajak Penghasilan-Bersih
Kehadiran di Pasar
Meskipun Indosat Ooredoo mengembangkan jaringannya terutama untuk kepentingan pelanggannya,
infrastrukturnya juga membawa manfaat bagi publik dengan menghubungkan wilayah jauh dan terpencil seperti
pedesaan Kalimantan, Papua dan Sumatera, maupun daerah perkotaan, sehingga meningkatkan produktivitas.
Indosat Ooredoo juga mendukung ribuan pekerjaan di agen penjualan dan pemasok.
Membangun Ekosistem Digital Indonesia
Indosat Ooredoo terkenal mendukung pengembangan ekosistem digital di Indonesia dengan berbagai cara,
antara lain:
• The Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC), kompetisi inovasi teknologi tahunan yang bertujuan
meningkatkan minat terhadap aplikasi nirkabel
• Ideabox accelerator bermitra dengan Mountain SEA Partners dari Silicon Valley yang memberikan dana
awal serta dukungan bagi perusahaan start up lokal
• SoftBank-ISAT venture capital fund bekerjasama dengan Softbank Jepang untuk pengembangan start up
Indonesia
• Produk dan layanan digital yang diproduksi sendiri in-house dengan tujuan memperkaya kehidupan dan
meningkatkan produktivitas, seperti Dompetku, layanan inovatif yang memudahkan pelanggan Indosat
Ooredoo untuk melakukan berbagai transaksi finansial sehari-hari melalui telepon genggam.
Keseluruhan upaya ini secara langsung maupun tidak langsung mendukung terciptanya nilai ekonomi dalam
ekosistem digital Indonesia yang kini berkembang pesat.
Indosat Ooredoo
326
Laporan Tahunan 2015
Upah Karyawan
Di tahun 2015, total gaji yang dibayarkan kepada
karyawan sebesar Rp723,6 miliar.
Indosat Ooredoo
memberikan
kontribusi besar terhadap
pertumbuhan ekonomi
secara langsung maupun
tidak langsung
Selain itu Perusahaan, menyediakan program pensiun
manfaat pasti bagi karyawannya masing-masing di
mana manfaat yang akan dibayarkan saat pensiun
ditentukan berdasarkan gaji dasar terakhir karyawan
dan jumlah tahun masa kerja. PT Asuransi Jiwasraya
(“Jiwasraya”), perusahaan asuransi jiwa milik
pemerintah, mengatur program ini. Kontribusi pensiun
ditentukan oleh perhitungan aktuaris yang dilakukan
secara berkala oleh Jiwasraya.
Mendukung Pemasok Lokal
Perusahaan biasanya memilih pemasok domestik/
lokal yang kuat ekonominya ketimbang pemasok
asing. Di samping menghemat biaya transpor dan
bahan bakar, hal ini membantu perekonomian
setempat. Pada tahun 2015, tingkat komponen dalam
negeri (TKDN) untuk pengeluaran operasional dan
pengeluaran barang modal Indosat Ooredoo masingmasing mencapai 84,34% dan 71,25% (pencapaian
berdasarkan Hasil Self Assessment oleh Indosat
Ooredoo dan akan diverifikasi oleh Kominfo di akhir
tahun 2016).
Dampak Perubahan Iklim terhadap Kinerja
Indosat Ooredoo
Kegiatan operasional Indosat Ooredoo tidak
langsung bergantung pada cuaca. Namun demikian,
banyak daerah di Indonesia sangat rawan terhadap
bencana alam seperti gempa, tsunami, banjir, letusan
gunung berapi, kekeringan, pemadaman listrik
atau peristiwa-peristiwa lain di luar kendali kami
Indosat Ooredoo
dan yang dapat dipengaruhi oleh perubahan iklim.
Pada tahun 2015, banjir di Jakarta akibat hujan
yang sangat besar menyebabkan gangguan pada
bisnis dan evakuasi dalam kota. Selain dari pada
itu, perekonomian dapat terdampak oleh gangguan
pertanian yang disebabkan oleh pola cuaca yang
berubah-ubah sebagai akibat perubahan iklim.
Masalah cuaca seperti ini dapat sangat mengganggu
perekonomian Indonesia dan mengecilkan
kepercayaan investor, yang membawa pengaruh
sangat buruk pada bisnis, kondisi keuangan, hasil
operasional dan prospek usaha kami.
Bantuan Pemerintan
Indosat Ooredoo tidak menerima bantuan keuangan
yang berarti dari pemerintah.
327
Laporan Tahunan 2015
Bab 8 - Laporan Keberlanjutan
VI. Kinerja Lingkungan
Energi
Emisi dan Gas Rumah Kaca
Salah satu kegunaan utama energi Indosat Ooredoo adalah
untuk pengoperasian Base Transceiver Stations (BTS).
Saat ini, Indosat Ooredoo tidak mengukur total emisi gas
rumah kaca yang dihasilkan secara langsung maupun tidak
langsung, atau emisi gas rumah kaca tak langsung lainnya
yang relevan. Prakarsa untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca termasuk penggunaan batere cair untuk mengoperasikan
BTS, sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar sebanyak
60%, serta penggunaan BTS bertenaga surya di daerah
terpencil. Sedangkan jumlah emisi zat perusak ozon termasuk
NO, SO, dan emisi udara lain berdasarkan berat belum
dihitung pada saat ini.
Konsumsi Bahan Bakar per BTS dengan Generator diluar lokasi
MSC/DRC/Core:
2015
Jumlah lokasi (nasional)
Jumlah bahan bakar yang
dikonsumsi (liter)
Rata-rata konsumsi
nasional (liter)
2014
4.221
4.271
6.626.085
10.615.226
1.569
2.485
Sampah atau Limbah Cair
Selain itu, sebagian besar kegiatan operasional kami seperti
kegiatan komersial, transportasi, perluasan jaringan, call center,
pusat data, dan lain-lain semua menggunakan energi secara
tidak langsung. Namun jumlah konsumsi energi tidak langsung
belum diukur sampai saat ini.
Penghematan Energi
Indosat Ooredoo selalu mencari cara untuk menghemat energi
dengan meningkatkan penghematan dan efisiensi. Sebagai
contoh, modernisasi yang telah diterapkan Indosat Ooredoo
akan menghemat biaya lebih dari 25% dari desain awalnya.
Lagi pula, penggunaan baterai cair dapat menghemat hingga
60% dalam biaya bahan bakar yang digunakan oleh BTS.
Indosat Ooredoo juga berprakarsa mengurangi konsumsi energi
tidak langsung antara lain dengan mengurangi perjalanan dinas
kerja yang tidak penting.
Penggunaan Air
Air bukanlah faktor penting dalam operasi kami, dan karena
itu Indosat Ooredoo tidak menghitung atau melacak total
penggunaan air berdasarkan sumbernya, tidak juga mendaur
ulang atau menggunakan ulang air dalam jumlah besar. Tidak
ada sumber air yang terkena dampak besar akibat kegiatan
operasi Indosat pada tahun 2015.
Keragaman Hayati
Operasi Indosat Ooredoo tidak melibatkan atau menghasilkan
limbah cair atau sampah dalam jumlah besar. Akibatnya,
jumlah yang dibuang tidak relevan sebagai tolak ukur operasi
Indosat dan tidak diukur.
Total sampah berdasarkan berat juga tidak dicatat sepanjang
tahun 2015, termasuk sampah yang diangkut, diimpor, diekspor
atau diolah yang dianggap berbahaya berdasarkan Basel
Convention Annex I, II, III, dan VIII, dan persentase sampah
yang dikapalkan secara internasional. Sepanjang tahun 2015
tidak terjadi tumpahan limbah apapun.
Produk dan Layanan
Indosat Ooredoo terus berupaya agar infrastruktur dan
jaringannya semakin hemat bahan bakar. Dengan
menggunakan batere cair dan memodernisir jaringannya,
dan dengan menggunakan BTS bertenaga surya di daerah
terpencil, Indosat berupaya memberikan layanan dengan mutu
lebih baik sambal menggunakan sumber daya yang lebih
sedikit. Pada saat ini, bahan kemasan dari produk yang dijual
tidak dikumpulkan kembali atau didaur ulang.
Kepatuhan
Indosat Ooredoo tidak terkena denda ataupun sanksi yang
tidak bersifat uang yang berasal dari ketidakpatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan lingkungan di tahun 2015.
Mayoritas infrastruktur Indosat terdapat di daerah
berpenduduk. Secara umum, infrastruktur Indosat tidak
melanggar daerah yang dilindungi atau daerah yang kaya
keragaman hayati (biodiversitas) yang berada di luar daerah
yang dilindungi. Di tahun 2015, kegiatan, produk dan layanan
perusahaan tidak berpengaruh besar terhadap daerah yang
dilindungi atau pun daerah yang kaya keragaman hayati di
luar daerah yang dilindungi.
Indosat Ooredoo
328
Laporan Tahunan 2015
VII. Sumber Daya Manusia
Indosat Ooredoo memandang sumber daya manusia
sebagai faktor kunci dalam rangka menjadi perusahaan
telekomunikasi digital terdepan. Dari proses rekrutmen
hingga keterlibatan dan retensi bibit unggul, kami berupaya
mendapatkan dan mengembangkan talent terbaik melalui
berbagai inisiatif.
Masa Kerja (Th)
2013
2014
2015
0-5
421
685
863
6-10
410
366
298
11-15
1.158
1.081
759
16-20
713
585
813
Komposisi Karyawan
21-25
225
240
345
Catatan: Tabel tersebut mewakili karyawan Indosat Ooredoo
tidak termasuk anak perusahaan, kecuali dinyatakan lain
26-30
93
74
84
31-35
26
18
16
36-40
0
0
0
Jumlah Karyawan berdasarkan Tingkat/Posisi
2015
BOD/Chief
10
9
Kepala Grup/Penasihat
62
58
Kepala Divisi/Ahli
246
218
Manajer/Ahli
705
670
1.463
1.298
692
796
3.178
3.049
Staf Senior
Staf
Total
Jumlah Karyawan Manajerial vs Non-Manajerial per 31
Desember 2015
Tingkat
Manajerial
Total
2014
Tingkat NonManajerial
Jumlah
2015
1.023
2.155
3.178
2014
955
2.094
3.049
Jumlah Karyawan berdasarkan Kontrak Kerja
dikonsolidasikan dengan anak perusahaan per 31
Desember 2015
Karyawan Tetap
Karyawan Kontrak
2015
4.227
93
2014
4.100
85
Perputaran Karyawan
Tingkat perputaran karyawan selama tahun 2015 adalah
6,1% per tahun, yang mencerminkan kenaikan dari 10,0%
di tahun 2014, Per 31 Desember 2015, karyawan kami telah
bekerja untuk kami rata-rata 12 tahun.
Indosat Ooredoo
3.046
3.049
3.178
Keragaman & Kesempatan yang Setara
Indosat Ooredoo berkomitmen untuk menghargai
keragaman dan memberikan semua karyawan kesempatan
yang setara, termasuk pemberian remunerasi yang murni
dilakukan berdasarkan kemampuan dan kinerja tanpa
memandang gender, ras atau agama, sesuai dengan
pedoman Perusahaan.
Khusus untuk kantor-kantor penjualan regional, pilihan
dijatuhkan pada tenaga lokal yang telah mengenal
pasar setempat.
Asesmen dan Pengembangan Karir
Semua karyawan penuh waktu Indosat Ooredoo
mendapatkan tinjauan kinerja dan pengembangan
karir secara teratur, sesuai KPI yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
Pelatihan
Pada tahun 2015, Indosat Ooredoo terus memprioritaskan
pelatihan dan pengembangan karyawan sebagai
upayanya menanamkan budaya kerja baik dan
meningkatkan keterlibatan karyawan. Karyawan
di semua jajaran organisasi memiliki kesempatan
untuk berpartisipasi dalam pelatihan yang terkait
pengembangan kompetensi yang relevan.
Masing-masing karyawan mendapatkan pelatihan rata-rata
lebih dari 100 jam dan 12 sesi.
329
Laporan Tahunan 2015
Bab 8 - Laporan Keberlanjutan
Pelatihan di tahun 2015
2015
Jumlah Program
Fasilitas kesehatan yang dinikmati karyawan
Indosat Ooredoo di tahun 2015:
2014
475
483
·
Pelatihan
Jumlah Partisipan*
Total Biaya Pelatihan
Biaya Pelatihan /
Orang
6.050
6.110
Rp21,6 miliar
Rp29,0 miliar
Rp3,9 juta
Rp4,7 juta
·
·
·
* Seorang karyawan boleh mengikuti pelatihan lebih dari satu kali.
·
Jumlah karyawan yang Medical Check Up: 1.331
peserta
Jumlah karyawan dan keluarganya yang rawat jalan:
4.400
Fasilitas kacamata: 2.103
Jumlah hari perawatan bagi karyawan dan keluarganya
yang rawat inap: 6.037
Jumlah karyawan dan keluarganya yang memperoleh
layanan di klinik Indosat: 823 (klinik gigi), 1.428 (klinik
dokter umum)
Program Pembelanjaran Sepanjang Hidup
Indosat Ooredoo telah menerapkan program untuk
membantu karyawan dengan ketrampilan manajemen
serta belajar sepanjang hidup sehingga karyawan dapat
terus bekerja dan mampu menangani akhir masa kerjanya.
Program ini akan terus dikembangkan sebagai persiapan
pensiun dan peralihan karir.
Upah Mimimum
Indosat Ooredoo berkomitmen membayar sekurangkurangnya upah minimum lokal di tempatnya beroperasi,
sesuai dengan peraturan pemerintah.
Tunjangan Karyawan
Kesepakatan Kerja Bersama
Tunjangan-tunjangan tertentu disediakan bagi karyawan
penuh waktu yang memenuhi persyaratan yang tidak
diberikan kepada karyawan sementara atau paruh waktu.
Tunjangan-tunjangan ini termasuk:
- Program pensiun, bagi karyawan yang menerima
fasilitas yang sepenuhnya dibiayai Perusahaan seperti
yang tertuang dalam ketentuan-ketentuan yang
disepakati antara Perusahaan dan pengelola program
pensiun (Jamsostek).
- Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) dimana iuran
jaminan sosial dibayarkan oleh Perusahaan.
Semua karyawan Indosat Ooredoo dilindungi oleh
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB). KKB dirundingkan ulang
dan ditanda-tangani setiap dua tahun antara manajemen
Indosat Ooredoo dan Serikat Pekerja Indosat Ooredoo (SPI).
KKB tersebut mencakup ketentuan umum hubungan kerja
termasuk jam kerja, gaji, pengembangan kemampuan
karyawan, kesehatan dan keselamatan kerja, kesejahteraan
karyawan, tunjangan sosial, kode perilaku karyawan
dan mekanisme penyelesaian sengketa buruh. Tujuan KKB
adalah mendukung keberhasilan bisnis Perusahaan sambil
juga melindungi hak-hak karyawan.
Fasilitas dan perawatan kesehatan, terdiri dari:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Tunjangan rawat jalan
Tunjangan rawat inap (termasuk saat melahirkan)
Perawatan dan tunjangan kesehatan gigi
Tunjangan kaca mata
General Check Up (GCU)
Asuransi jiwa
Tunjangan pernikahan bagi karyawan.
Bantuan pemakaman
Indosat Ooredoo
330
Laporan Tahunan 2015
Program Pensiun Manfaat Pasti
Perusahaan, Satelindo dan Lintasarta menyediakan
program pensiun manfaat pasti bagi karyawannya
masing-masing di mana manfaat yang akan dibayarkan
saat pensiun ditentukan berdasarkan gaji dasar terakhir
karyawan dan jumlah tahun masa kerja.
Kami selalu peduli
akan karyawan
kami sebagai aset
Perusahaan yang
sangat penting
Kesehatan & Keselamatan Kerja
Indosat Ooredoo telah membentuk Komite Pembimbing
Keselamatan dan Kesehatan yang berfungsi melindungi
karyawan dari kecelakaan dan penyakit selama kerja.
Tingkat Kecelakaan Kerja
Sepanjang tahun 2015 tidak ada kematian, cedera berat,
penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan di antara
karyawan Indosat Ooredoo Ooedoo.
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit
Untuk membantu pencegahan dan perawatan dini
penyakit, karyawan Indosat Ooredoo yang berhak beserta
keluarganya boleh mendapat pemeriksaan kesehatan
menyeluruh serta kunjungan ke klinik umum Indosat
Ooredoo maupun klinik gigi Indosat Ooredoo.
Rincian Karyawan berdasarkan Usia
Kelompok Usia
2013
2014
2015
91
144
50
25-35 Tahun
814
931
1.025
35-45 Tahun
1.680
1,.590
1.608
45-50 Tahun
354
309
404
> 50 tahun
107
75
91
3.046
3.049
3.178
< 25 Tahun
Total
Rincian Karyawan berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun
Pria
Wanita
Total
2013
2.145
901
3.046
2014
2.170
879
3.049
2015
2.276
902
3.178
Indosat Ooredoo
331
Laporan Tahunan 2015
Bab 8 - Laporan Keberlanjutan
VIII. Hak Azasi Manusia
Indosat Ooredoo berkomitmen menjunjung hak azasi
manusia sejalan dengan Millennium Development Goals.
Pada saat ini, dengan mengacu pada praktek standar di
industri sektor telekomunikasi Indonesia, Indosat Ooredoo
tidak mensyaratkan penyaringan (screening) atau klausul
hak azasi manusia dalam kontrak serta perjanjian
investasinya, atau screening hak azasi manusia dari para
pemasoknya.
Pencegahan Kerja Paksa
Upaya mengidentifikasi apakah operasi dan pemasok
mempunyai risiko insiden kerja paksa, dan tindakan untuk
menghapuskan semua bentuk kerja paksa.
Pelaksanaan Keamanan
Karyawan pun tidak diharuskan menjalani latihan tentang
hak azasi manusia karena aspek ini secara umum dianggap
tidak relevan dengan operasi kami. Namun demikian,
Petugas keamanan Indosat Ooredoo tidak menerima latihan
khusus tentang hak azasi manusia karena hal ini tidak
dianggap relevan dengan bisnis utama Indosat Ooredoo.
Hak Penduduk Asli
semua karyawan diharapkan bertindak secara etika dan
saling menghormati.
Pada tahun 2015 tidak tercatat adanya pelanggaran hakhak penduduk asli.
Non Diskriminasi
Penilaian
Pada tahun 2015 tidak terjadi insiden diskriminasi atas hak
azasi manusia yang signifikan atau tindakan perbaikan
yang harus diambil.
Indosat Ooredoo tidak melakukan tinjauan atau penilaian
dampak hak azasi manusia atas kegiatan operasionalnya,
karena operasinya tidak terlalu melibatkan masalah hak
azasi manusia.
Kebebasan Berserikat dan Tawar Menawar
Kolektif
Penilaian
Karyawan Indosat Ooredoo mempunyai kebebasan
berserikat dan mengadakan tawar menawar kolektif.
Serikat Pekerja Indosat Ooredoo/SPI) dibentuk tanggal 25
Agustus 1999.
Indosat Ooredoo tidak melakukan tinjauan atau penilaian
dampak hak azasi manusia atas kegiatan operasionalnya,
karena operasinya tidak terlalu melibatkan masalah hak
azasi manusia.
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dirundingkan, disetujui
dan ditanda-tangani oleh Manajemen Indosat Ooredoo
bersama SPI untuk jangka waktu 2 (dua) tahun, yang
syarat-syaratnya meliputi ketentuan umum tentang jam kerja,
gaji, pengembangan karyawan, Kesehatan Keselamatan
Keamanan dan Lingkungan (K3L), kesejahteraan karyawan,
Remediasi
Pada tahun 2015 tidak ada keluhan yang menyangkut hak
azasi manusia yang diajukan terhadap Indosat Ooredoo.
tunjangan sosial, prosedur kedisiplinan dan mekanisme
penyelesaian sengketa.
Pekerja Anak
Indosat Ooredoo tidak mempekerjakan karyawan di bawah
umur. Semua karyawan berusia di atas usia kerja minimum.
Indosat Ooredoo
332
Laporan Tahunan 2015
IX. Masyarakat
Sebagai penyelenggara telekomunikasi terkemuka dan perusahaan publik, Indosat Ooredoo bertanggung jawab untuk
berperilaku sebagai warganegara korporat yang beretika dan memberi sumbangsih kepada masyarakat.
Komunitas Lokal
Indosat Ooredoo telah melancarkan berbagai program keterlibatan dan pengembangan komunitas baik di tingkat nasional
maupun lokal. Dengan demikian Perusahaan tidak mengkategorikan program komunitasnya berdasarkan unit operasional
sehingga ukuran persentase operasinya yang menerapkan program pengembangan komunitas lokal tidak dianggap relevan.
Secara keseluruhan, operasi Indosat Ooredoo di tahun 2015 tidak dianggap memiliki dampak negatif yang potensial maupun
aktual pada komunitas lokal. Sebaliknya, kegiatan Indosat Ooredoo di tingkat komunitas cenderung memberikan dampak positif
dengan memfasilitasi akses terhadap layanan telekomunikasi dan/atau produk digital, serta berkontribusi di bidang kesehatan,
pendidikan dan pemberdayaan wanita sejalan dengan program CSR-nya sebagai berikut:
Indosat Ooredoo memiliki
komitmen untuk memberikan tambahan nilai ekonomis,
sosial dan lingkungan serta peduli akan masyarakat
Pemberdayaan
Wanita
Pendidikan
1
Inovasi
2
3
Klinik Mobil Indosat Ooredoo
Bantuan dari Program Bantuan Bencana
sebagai ikon hadirnya Indosat Ooredoo
di area bencana
Indosat Ooredoo
Memberikan layanan kesehatan yang
berfokus kepada anak di komunitas
kurang mampu
333
Laporan Tahunan 2015
Bab 8 - Laporan Keberlanjutan
Landasan program CSR: Kesehatan
Mobil Klinik merupakan program yang diinisiasi oleh Indosat sejak tahun 2007 untuk memberikan layanan
kesehatan gratis bagi masyarakat terpencil (khususnya berfokus pada anak-anak) dan korban bencana alam.
Mobil Klinik menyediakan berbagai fasilitas layanan kesehatan yang dilengkapi dengan perangkat medis
termasuk USG untuk ibu hamil, obat-obatan, tenaga medis profesional, pemberian nutrisi bagi anak serta
edukasi tentang hidup sehat bagi masyarakat.
Lebih dari 737.000 orang telah dilayani sejak dimulainya program tersebut, dimana lebih dari 51.000 orang
dilayani pada tahun 2015.
Lokasi kegiatan di tahun 2015
Pulau
Area
Jumlah Mobil Klinik
Sumatera
Bengkulu, Medan, Padang, Lampung
4
Kalimantan
Banjarmasin, Pontianak
2
Jawa
Bandung, Ciamis Jakarta, Surabaya, Tegal, Yogyakarta
8
Sulawesi
Makassar
1
Papua
Jayapura
1
Total
16
Selama tahun berjalan Mobil Klinik juga memberikan bantuan medis lini depan yang cepat kepada korban
bencana alam pada kejadian:
- Banjir di Jakarta
- Letusan Gunung Sinabung di Medan, Sumatra
- Banjir di Sulawesi dan Bandung, Jawa Barat
- Tanah longsor di Papua dan Jawa Tengah
- Polusi asap bencana dari kebakaran hutan.
Selain perawatan kesehatan gratis, Mobil Klinik juga membantu mengangkut barang yang dibutuhkan seperti
makanan, selimut, pakaian, masker, buku sekolah, dan lainnya ke lokasi bencana.
Indosat Ooredoo
334
Laporan Tahunan 2015
Pilar 1: Pemberdayaan Wanita
Indosat Ooredoo telah menciptakan program
pemberdayaan perempuan INSPERA (Inspiring
Indonesian Women) yang melibatkan aspek ICT.
INSPERA berfokus pada peningkatan berkelanjutan
terhadap kapasitas perempuan kurang mampu untuk
mencari penghasilan.
• 50 perempuan dan ibu rumah tangga di Sokaraja
Kulon Desa, Sokaraja Kecamatan, Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah, dibekali dengan ilmu
untuk membuat batik Banyumasan dan produk
turunannya dengan motif pakem yang unik,
kemudian menjualnya melalui internet. Penerima
manfaat diluar 50 orang tersebut juga mencakup
200 anggota keluarga.
• Sejumlah perempuan yang melamar untuk
pinjaman kredit mikro terpilih menjadi penerima
pinjaman menggunakan solusi pembayaran
e-money Dompetku yang dikirim melalui
telepon genggam mereka. Peserta menerima
pembinaan dan pendampingan dalam rangka
mengembangkan bisnis mereka, juga bimbingan
dan evaluasi. Pinjaman yang dibayar dimasukkan
kembali ke dalam program untuk mendanai
peserta baru, sehingga menciptakan sistem
pendanaan bergulir yang berkelanjutan dan
dapat berdiri sendiri. Pada akhir program satu
tahun, target Indosat Ooredoo menyalurkan
modal kerja kepada 557 wanita yang secara
tidak langsung memberikan manfaat kepada ke
2.228 anggota keluarga.
Pada bulan November 2015, telah diluncurkan
Sekolah Cyber yang menggunakan teknologi
digital dengan tujuan meningkatkan akses terhadap
pendidikan bermutu dengan biaya yang terjangkau di
seluruh Nusantara. Program ini mencakup penerapan
Sekolah Cyber, pemberdayaan guru maupun
ketersediaan infrastruktur pendidikan digital.
Pilar 3: Inovasi
Indosat Ooredoo senantiasa mendorong inovasi.
Pada tahun 2015, kami kembali menyelenggarakan
Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC)
ke-9 guna mendorong generasi muda Indonesa untuk
melakukan inovasi teknologi. Pada tahun 2015, ada
kebanggaan bahwa jumlah partisipan mengingkat
menjadi 3.173 orang, termasuk 23% partisipan
perempuan, dibandingkan 1.738 orang pada tahun
2014 dan 667 orang pada tahun 2013. Pencapaian
tersebut mencerminkan keberhasilan IWIC dalam
meningkatkan minat kalangan muda Indonesia
termasuk anak dan remaja terhadap sektor teknologi.
IWIC juga sukses meningkatkan jumlah mitra kelas
dunianya termasuk internet.org milik Facebook,
Starhub melalui Crowdtivate, Founder’s Institute dan
banyak lagi. Dalam beberap tahun terakhir IWIC
juga telah dihargai dengan berbagai penghargaan
local maupun internasional oleh karena dampaknya
yang inovatif.
Jumlah peserta IWIC yang semakin meningkat
2015
2014
2013
3.173
1.738
667
Pilar 2: Pendidikan - Indonesia Belajar
Indosat Ooredoo telah menciptakan sebuah program
pengembangan sekolah Indonesia Belajar untuk
membantu sekolah-sekolah binaan mencapai
kesembilan indikator Pendidikan Nasional yang
ditetapkan oleh Departemen Pendidikan.
Indosat Ooredoo
Kebijakan Publik
Indosat Ooredoo aktif berpartisipasi dalam asosiasi
industri dan organisasi bisnis terkait seperti Apnatel
(Asosiasi Telekomunikasi Indonesia), MASTEL
(Masyarakat Telematika Indonesia), APJII (Asosiasi ISP
Indonesia) dan lain-lain.
335
Laporan Tahunan 2015
Bab 8 - Laporan Keberlanjutan
X. Tanggung Jawab Produk
di komunitas Bekasi tentang suatu kampanye marketing,
kampanye tersebut segera diberhentikan oleh Indosat
Ooredoo dan permintaan maaf langsung diberikan kepada
komunitas termasuk kunjungan langsung kepada sejumlah
tokoh masyarakat dan Pemda, sehingga persoalan tersebut
dapat segera dituntaskan dengan baik.
Kesehatan dan keselamatan pelanggan
Indosat Ooredoo berupaya memastikan agar produk dan
layanannya aman digunakan pelanggan dari segala
usia. Khususnya, Indosat Ooredoo selalu mengupayakan
penggunaan alat telekomunikasi radio yang tidak
berbahaya bagi kesehatan pelanggan, sejalan dengan
kebiasaan umum dalam industrinya.
Selain itu tidak ada kejadian pelanggaran signifikan
terhadap peraturan dan aturan yang dianut sukarela
terkait komunikasi pemasaran termasuk iklan, promosi, dan
sponsor selama 2015.
Sepanjang tahun 2015 tidak terjadi insiden besar yang
terjadi karena ketidak patuhan terhadap peraturan
ataupun aturan yang dianut sukarela terkait kesehatan dan
keselamatan produk dan layanan.
Keleluasaan Pribadi Pelanggan
Informasi produk dan layanan
Semua voucher langganan pra-bayar Indosat Ooredoo
diberikan label yang tepat untuk memudahkan penggunaan
termasuk informasi tarif dan petunjuk pemakaian. Kami juga
berupaya memberi informasi tepat tentang semua produk
dan layanan kepada pelanggan.
Pada tahun 2015, tidak terjadi insiden yang signifikan
karena ketidak patuhan terhadap peraturan dan aturan yang
dianut sukarela mengenai informasi produk dan layanan
serta pemberian label.
Kepuasan Pelanggan
Menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan adalah
upaya Indosat Ooredoo yang paling utama. Beragam
inisiatif diambil pada tahun 2015, terutama peluncuran
jaringan 4G LTE yang menghasilkan peningkatan
kualitas, kuantitas dan cakupan jaringan yang lebih luas
demi pengalaman pelanggan yang lebih baik dengan
menghadirkan kecepatan download sebesar 185 Mbps
dan kecepatan upload sebesar 41 Mbps. Nilai kepuasan
pelanggan CSAT Indosat Ooredoo mencapai 80% di
tahun 2015.
Pada tahun 2015, Indosat Ooredoo tidak menerima keluhan
terbukti yang menyangkut pelanggaran keleluasaan
pribadi pelanggan (customer privacy) atau hilangnya data
pelanggan. Indosat Ooredoo juga melindungi kerahasiaan
data dan profil pelanggan dengan cara memelihara
jaringan dan pusat data yang terjaga keamanannya
seperti yang dicerminkan oleh sertifikasi sistem manajemen
keamanan informasi (ISMS) ISO 27001 yang kami miliki,
yang mencakup teknologi informasi, teknik keamanan, dan
syarat serta sistem manajemen keamanan informasi.
Kepatuhan
Indosat Ooredoo patuh kepada semua hukum dan
perundangan yang berlaku. Namun demikian, dari waktu
ke waktu dapat timbul perkara yang terkait kepatuhan.
Untuk uraian yang lengkap, silahkan dilihat di Laporan
Tahunan 2015.
Komunikasi Pemasaran
Indosat Ooredoo berkomitmen mematuhi setiap undangundang dan standar yang berhubungan dengan komunikasi
pemasaran, termasuk iklan, promosi, dan sponsor. Indosat
Ooredoo juga secara suka rela memastikan agar semua
iklan komersialnya tidak membingungkan pelanggan.
Dengan demikian, pada tahun 2015 ketika timbul protes
Indosat Ooredoo
336
Laporan Tahunan 2015
Disclaimer
Laporan Tahunan ini adalah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan disusun sesuai
dengan Peraturan OJK. Dalam Laporan Tahunan ini, kata “Indosat”, “Indosat Ooredoo”, “Perusahaan”,
“Perseroan” dan “kami” merujuk kepada PT Indosat Tbk dan anak Perusahaan yang dikonsolidasikan. Sedangkan
kata “Indonesia” merujuk kepada Republik Indonesia. “Pemerintah” adalah Pemerintah Indonesia. “rupiah”
atau “Rp” adalah mata uang resmi Indonesia dan “Dolar AS” atau “US$” adalah mata uang resmi Amerika
Serikat. Beberapa angka tertentu (termasuk persentase) telah dibulatkan untuk mempermudah, sehingga angka,
perhitungan, persentase dan rasio yang diberikan dengan yang sesungguhnya dapat berbeda. Kecuali jika
disebutkan, semua informasi keuangan yang berhubungan dengan kami, disajikan dalam rupiah sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
Laporan Tahunan ini mencantumkan beberapa informasi keuangan dan hasil–hasil usaha tertentu, serta mungkin
juga mencantumkan beberapa proyeksi, rencana, strategi dan tujuan tertentu dari Indosat, yang bukan merupakan
pernyataan fakta historis, yang akan dianggap sebagai pernyataan pandangan ke depan (forward–looking
statement) dalam batasan ketentuan hukum yang berlaku. Pernyataan–pernyataan yang bersifat pandangan ke
depan bergantung kepada risiko dan ketidakpastian yang dapat menyebabkan kejadian–kejadian nyata dan
hasil–hasil masa depan Indosat yang secara material berbeda dengan yang diharapkan atau ditunjukkan oleh
pernyataan–pernyataan yang demikian. Tidak ada jaminan bahwa hasil–hasil yang diantisipasi, atau ditunjukkan
oleh setiap pernyataan yang bersifat pandangan ke depan, akan dicapai.Tidak ada informasi apapun yang
terdapat di dalamnya yang boleh direproduksi tanpa izin tertulis dari Perusahaan. Untuk informasi termutakhir,
silakan menghubungi Group Investor Relations dan Corporate Secretary, Jl. Medan Merdeka Barat No. 21,
Jakarta 10110, Indonesia. Tel. (62–21) 3000 3001 ext. 2615, Fax. (62–21) 3000 3002 atau E–mail: investor@
indosatooredoo.com.
Kami berkomitmen untuk berkomunikasi secara terbuka dengan setiap pemangku kepentingan. Semua pemegang
kepentingan dipersilahkan mengunjungi website kami di www.indosatooredoo.com untuk informasi lebih lanjut
tentang Indosat. Versi online dari dokumen ini juga tersedia di www.indosatooredoo.com.
Hak cipta atas Logo dan merek dagang terdaftar yang digunakan dalam laporan ini merupakan milik dari Spotify
yang hak ciptanya tetap melekat pada Perusahaan tersebut. Penggunaan dalam Laporan ini adalah semata–mata
hanya untuk ilustrasi/deskripsi tanpa tujuan komersial.
Indosat Ooredoo
337
Laporan Tahunan 2015
Laporan Tahunan 2015
PT Indosat Tbk
Jl. Medan Merdeka Barat No. 21
Jakarta 10110 Indonesia
T. +6221 3000 3001 ext. 2615
F. +6221 3000 3002
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi:
www.indosatooredoo.com
E. [email protected]
[email protected]
Indosat Ooredoo
338
2015 Annual Report
Download