Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- : 1 dan 2 Alokasi Waktu : 4 45 menit (4 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya padaSalingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi. 4. 2 Mengomunikasikan hasil studi evolusi biologi. Indikator : 1. Mendeskripsikan pengertian evolusi. 2. Membedakan pengertian evolusi progresif dan regresif. 3. Menyebutkan tokoh evolusi sebelum Darwin. 4. Menjelaskan teori evolusi sebelum Darwin. 5. Menjelaskan pengaruh perjalanan Darwin ke Kepulauan Galapagos sehingga menemukan teori evolusi. 6. Menerangkan beberapa kesimpulan Darwin yang diambil berdasarkan hasil pengamatannya. 7. Menyebutkan beberapa tokoh yang memengaruhi teori evolusi Darwin. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan pengertian evolusi. B. Siswa dapat membandingkan perbedaan antara evolusi progresif dan regresif. C. Siswa dapat menyebutkan tokoh evolusi sebelum Darwin. D. Siswa dapat menjelaskan teori evolusi menurut Anaximander, Aristoteles, Count de Buffon, dan George Cuvier. E. Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan ciri burung finch di KepulauanGalapagos. F. Siswa dapat mendeskripsikan pengaruh studi geologi Darwin terutama tentang fosil sehingga Darwin mengemukakan teori evolusi. G. Siswa dapat menyebutkan beberapa kesimpulan Darwin. H. Siswa dapat menjelaskan pengaruh teori yang dikemukakan oleh Jean Baptise Lamarck, Sir Charles Lyell, Alfred Russel Wallace, dan Thomas Robert Malthus terhadap teori evolusi Darwin. II. Materi Ajar Evolusi merupakan perkembangan makhluk hidup secara bertahap menuju kesempurnaan yang terjadi dalam waktu yang lama. Evolusi dibedakan menjadi dua, yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif. Orang yang dianggap paling berjasa dalam sejarah evolusi adalah Charles Robert Darwin. Sebelum Darwin, ada beberapa tokoh penting yang mengajukan beberapa pandangan tentang evolusi, antara lain Anaximander, Aristoteles, Erasmus Darwin, Count de Buffon, dan George Cuvier. Darwin mengutarakan teori evolusi setelah melakukan pengamatan dalam perjalanannya ke Kepulauan Galapagos. Darwin melihat adanya perbedaan cirri terhadap bentuk paruh burung finch yang berbeda jenis makanannya. Darwin juga menyusun beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan evolusi. Kesimpulan tersebut dinamakan teori seleksi alam. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-1 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta pendapat siswa apakah mereka percaya terhadap teori yang menyatakan bahwa manusia berasal dari kera? Siswa diminta mengutarakan pendapatnya masing-masing dan diminta menjelaskan alasannya. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian evolusi. 2. Guru meminta siswa membandingkan perbedaan antara evolusi progresifdan regresif. 3. Guru meminta siswa memberikan contoh evolusi progresif dan regresif. 4. Guru meminta siswa menguraikan pendapat dan pandangan beberapa tokoh tentang evolusi, antara lain menurut Anaximander, Aristoteles, Count de Buffon, dan George Cuvier. 5. Guru meminta siswa menjelaskan alasan Darwin dikenal sebagai Bapak Evolusi. 6. Guru meminta siswa mendeskripsikan tokoh yang menyatakan bahwa alam semesta selalu berubah dari bentuk sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa menyimpulkan pengertian evolusi dan menyebutkan tokoh sebelum Darwin yang juga menyatakan pandangannya tentang evolusi. 2. Guru meminta siswa menyimpulkan perbedaan antara evolusi progresif dan evolusi regresif. Pertemuan Ke-2 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan hal yang diketahuinya tentang perjalanan Darwin ke Kepulauan Galapagos. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menunjukkan perbedaan paruh burung finch di Kepulauan Galapagos yang menurut Darwin merupakan salah satu bukti adanya evolusi. Siswa diperbolehkan mencari informasi mengenai hal tersebut melalui internet atau studi literatur. 2. Guru meminta siswa mendeskripsikan secara sederhana tentang pengaruh studi geologi Darwin terhadap fosil sehingga tercetus teori evolusi. 3. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian dari fosil. 4. Guru meminta siswa menyebutkan buku yang di dalamnya menjabarkan pengaruh teori seleksi alam terhadap evolusi karangan Darwin. 5. Guru meminta siswa menyebutkan dan menjabarkan beberapa kesimpulan Darwin dalam menyusun teori evolusi. 6. Guru meminta siswa menjelaskan pengaruh teori yang dikemukakan oleh Jean Baptise Lamarck, Sir Charles Lyell, Alfred Russel Wallace, dan Thomas Robert Malthus terhadap kesimpulan Darwin. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa menyebutkan pengaruh perjalanan Darwin ke Kepulauan Galapagos dan pengaruh teori yang dikemukakan oleh Jean Baptise Lamarck, Sir Charles Lyell, Alfred Russel Wallace, dan Thomas Robert Malthus terhadap kesimpulan yang diambil Darwin berkaitan dengan teori evolusi dan seleksi alam. 2. Guru meminta siswa menyebutkan kesimpulan teori seleksi alam dalam teori evolusi Darwin. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (tabel perbandingan) V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Sains Biologi 3B, B. Lingkungan sekitar. C. Internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: 1. Tabel perbandingan (ranah kognitif). 2. Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- : 3 dan 4 Alokasi Waktu : 4 45 menit (4 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi. 4.2 Mengomunikasikan hasil studi evolusi biologi. Indikator : 1. Membandingkan teori evolusi Darwin dan Lamarck. 2. Membandingkan teori evolusi Lamarck dan Weismann. 3. Membandingkan teori evolusi Darwin dan Weismann. 4. Menjelaskan alasan variasi dalam satu keturunan dapat dijadikan petunjuk terjadinya evolusi. 5. Menyebutkan faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya variasi dalam satu keturunan. 6. Menunjukkan contoh variasi dalam satu keturunan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 7. Menjelaskan pengaruh penyebaran geografis terhadap proses evolusi burung finch di Kepulauan Galapagos. 8. Menyebutkan contoh pengaruh penyebaran geografis di Indonesia yang menunjukkan terjadinya evolusi. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat membandingkan teori evolusi Darwin dan Lamarck. B. Siswa dapat membandingkan teori evolusi Lamarck dan Weismann. C. Siswa dapat membandingkan teori evolusi Darwin dan Weismann. D. Siswa dapat menjelaskan pengertian variasi dalam satu keturunan. E. Siswa dapat menjelaskan alasan variasi dalam satu keturunan dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. F. Siswa dapat mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya variasi dalam satu keturunan. G. Siswa dapat memperlihatkan contoh variasi dalam satu keturunan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. H. Siswa dapat menjelaskan pengaruh penyebaran geografis terhadap proses evolusi burung finch di Kepulauan Galapagos. II. Materi Ajar Menurut Darwin evolusi berlangsung karena seleksi alam. Oleh karena itu, hanya individu yang memiliki sifat-sifat yang cocok dengan lingkungannya yang akan bertahan hidup dan mampu menghasilkan keturunan fertil. Adapun menurut Lamarck evolusi berlangsung melalui mekanisme digunakan atau tidak digunakan. Artinya, organ tubuh yang digunakan akan terus berkembang, sedangkan organ tubuh yang tidak digunakan akan mereduksi atau menghilang. Beberapa petunjuk yang digunakan Darwin sebagai pendukung teori evolusinya adalah variasi dalam suatu keturunan dan pengaruh penyebaran geografis suatu organisme. Menurut Darwin adanya variasi di antara individu disebabkan oleh beberapa faktor luar, seperti suhu, tanah, dan makanan. Jika beberapa varian masuk dalam lingkungan tertentu maka mereka akan memperlihatkan perkembangan yang berbeda dengan varian yang berada di tempat lain. Adapun pengaruh penyebaran geografis yang dapat menguatkan teori evolusi Darwin ditunjukkan dengan adanya perbedaan ciri antara burung finch di Kepulauan Galapagos dan di Kepulauan Cape Verde. Meskipun kedua kepulauan tersebut memiliki flora dan fauna yang sama, jenis burung finch yang hidup di kedua kepulauan tersebut berbeda. Burung finch yang hidup di Kepulauan Galapagos berasal dari daratan Amerika Selatan, sedangkan burung finch yang hidup di Kepulauan Cape Verde berasal dari pantai Afrika. Hanya varian yang sesuai dangan lingkungan baru saja yang akan terus berkembang biak dan menghasilkan spesies baru. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-3 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apakah seorang bapak yang kakinya harus diamputasi karena kecelakaan akan menghasikan anak yang berkaki kurang sempurna seperti dirinya? Siswa diminta mengutarakan pendapatnya masing-masing. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa membandingkan teori evolusi Darwin dengan teori evolusi Lamarck. 2. Guru meminta siswa memberikan contoh yang mendukung teori evolusi menurut Lamarck tersebut. 3. Guru meminta siswa membandingkan teori evolusi Lamarck dengan teori evolusi Weismann. 4. Guru meminta siswa memberikan contoh yang mendukung teori evolusi menurut Weismann. 5. Guru meminta siswa membandingkan teori evolusi Darwin dengan teori evolusi Weismann disertai dengan contoh yang mendukung. 6. Guru meminta siswa menjelaskan pendapat Weismann terhadap teori evolusi Darwin. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan perbandingan teori evolusi Lamarck, Darwin, dan Weismann. Pertemuan Ke-4 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan beberapa variasi dalam satu keturunan yang menurut mereka merupakan petunjuk suatu evolusi. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian variasi dalam satu keturunan. 2. Guru meminta siswa menjelaskan alasan variasi dalam satu keturunan dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 3. Guru meminta siswa mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya variasi dalam satu keturunan. 4. Guru meminta siswa memperlihatkan contoh variasi dalam satu keturunan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 5. Guru meminta siswa menjelaskan pengaruh penyebaran geografis terhadap proses evolusi burung finch di Kepulauan Galapagos. 6. Guru meminta siswa menyebutkan contoh pengaruh penyebaran geografis di Indonesia yang menunjukkan terjadinya evolusi. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa menyimpulkan alasan variasi dalam satu keturunan dan pengaruh penyebaran geografis menjadi petunjuk terjadinya evolusi. 2. Guru meminta siswa menyebutkan contoh variasi dalam satu keturunan dan pengaruh penyebaran geografis terhadap perkembangan evolusi. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Sains Biologi 3B, B. Lingkungan. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: • Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- :5 Alokasi Waktu : 2 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi. 4.2 Mengomunikasikan hasil studi evolusi biologi. Indikator : 1. Menjelaskan alasan fosil dapat dijadikan sebagaipetunjuk terjadinya evolusi. 2. Menetapkan umur fosil melalui beberapa metode perhitungan. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menerangkan pengertian fosil. B. Siswa dapat mencari beberapa macam fosil melalui studi literatur yang dapat dijadikan petunjuk terjadinya evolusi. C. Siswa dapat menjelaskan alasan fosil dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. D. Siswa dapat melakukan kunjungan ke beberapa daerah tempat ditemukannya fosil. E. Siswa menetapkan umur suatu fosil dengan perhitungan yang berdasarkan pada laju erosi, laju sedimentasi delta, dan unsur-unsur radioaktif. II. Materi Ajar Fosil merupakan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah membatu. Ilmu yang mempelajari fosil disebut paleontologi. Orang yang pertama kali berpendapat bahwa fosil merupakan petunjuk adanya kehidupan di masa lalu adalah Leonardo da Vinci. Seorang paleontolog, yaitu George Cuvier menyatakan bahwa pada setiap masa diciptakan makhluk hidup tertentu yang berbedabeda. Darwin menyatakan bahwa fosil merupakan petunjuk dari kehidupan yang berkelanjutan dan berkembang secara evolusi, contohnya fosil kuda. Penetapan umur suatu fosil dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain berdasarkan laju erosi, berdasarkan laju sedimentasi delta, dan menggunakan unsur-unsur radioaktif. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menunjukkan beberapa gambar fosil yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kemudian, siswa diminta menjelaskan secara ringkas uraian tentang gambar fosil yang dibawanya. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menerangkan pengertian fosil. 2. Guru meminta siswa mencari beberapa macam fosil melalui studi literatur yang dapat dijadikan petunjuk terjadinya evolusi. 3. Guru meminta siswa menjelaskan alasan fosil dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 4. Guru meminta siswa melakukan kunjungan ke beberapa daerah tempat ditemukannya .Guru meminta siswa menetapkan umur suatu fosil dengan perhitungan yang berdasarkan pada laju erosi, laju sedimentasi delta, dan unsurunsur radioaktif. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa menyimpulkan alasan fosil dapat digunakan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 2. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil perhitungan umur fosil. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (menghitung umur fosil dan mengunjungi daerah ditemukannya fosil) V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Sains Biologi 3B, B. Lingkungan sekitar berupa daerah ditemukannya fosil. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: 1. Perhitungan umur fosil (ranah kognitif). 2. Laporan hasil observasi (ranah prikomotor) Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- :6 Alokasi Waktu : 2 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi. 4. 2 Mengomunikasikan hasil studi evolusi biologi. Indikator : 1. Menjelaskan alasan perbandingan anatomi tubuh dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 2. Menjelaskan alasan embriologi dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 3. Menjelaskan alasan biokimia dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 4. Menjelaskan alasan domestikasi dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 5. Menjelaskan alasan alat tubuh yang tersisa dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat membedakan pengertian organ-organ homolog dengan organorgan analog. B. Siswa dapat menyebutkan organ yang termasuk organ homolog dan organ analog. C. Siswa dapat menjelaskan alasan perbandingan anatomi tubuh dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. D. Siswa dapat membandingkan antara evolusi divergen dan evolusi konvergen. E. Siswa dapat menjelaskan alasan embriologi dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. F. Siswa dapat menerangkan pengertian ontogeni dan filogeni. G. Siswa dapat menunjukkan bahwa biokimia dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. H. Siswa dapat menjelaskan pengertian dari domestikasi. I. Siswa dapat menunjukkan contoh domestikasi. J. Siswa dapat menjelaskan alasan domestikasi dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. K. Siswa dapat menyebut beberapa bagian yang disebut sebagai alat tubuh yang tersisa. L. Siswa dapat menjelaskan alasan alat tubuh yang tersisa dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. II. Materi Ajar Selain variasi pada satu keturunan, pengaruh penyebaran geografis, dan fosil, hal-hal yang dapat digunakan sebagai petunjuk terjadinya evolusi adalah perbandingan anatomi, embriologi, biokimia, domestikasi, dan alat tubuh yang tersisa. Menurut perbandingan anatomi, organ-organ tubuh makhluk hidup memiliki bentuk asal yang sama. Organ ini disebut sebagai organ homolog.Berdasarkan perbandingan embriologi, perkembangan awal embrio Vertebrata memperlihatkan bentuk yang sama, meskipun pada perkembangan selanjutnya menunjukkan adanya perbedaan. Makin banyak perbedaan pada tahap-tahap perkembangan embrio Vertebrata, makin jauh hubungan kekerabatannya. Pada ilmu biokimia, jumlah presipitin dapat menunjukkan kedekatan hubungan antarspesies. Makin banyak presipitin yang terbentuk, makin dekat kekerabatannya. Domestikasi adalah usaha mengubah tanaman atau hewan liar menjadi dapat dikuasai dan bermanfaat sesuai dengan keinginan manusia. Salah satu usaha domestikasi adalah dengan cara menyilangkan beberapa varietas buah tomat. Adapun alat tubuh yang tersisa yang dapat dijadikan sebagai petunjuk suatu evolusi dapat terlihat pada beberapa alat tubuh berikut, umbai cacing, tulang ekor, otot penggerak telinga, dan gigi taring. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apakah tulang ekor mereka dapat digerakkan? Kemudian, siswa diminta mengutarakan alasan mengapa tulang ekor manusia tidak dapat digerakkan seperti yang dilakukan hewan. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa membedakan pengertian organ-organ homolog dengan organ-organ analog. 2. Guru meminta siswa menyebutkan organ yang termasuk organ homolog dan organ analog. 3. Guru meminta siswa menjelaskan alasan perbandingan anatomi tubuh dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 4. Guru meminta siswa membandingkan antara evolusi divergen dan evolusi konvergen. 5. Guru meminta siswa menjelaskan alasan embriologi dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 6. Guru meminta siswa menerangkan pengertian ontogeni dan filogeni. 7. Guru meminta siswa menunjukkan bahwa biokimia dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 8. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian dari domestikasi. 9. Guru meminta siswa menunjukkan contoh domestikasi. 10. Guru meminta siswa menjelaskan alasan domestikasi dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 11. Guru meminta siswa mencari informasi dan membuat artikel tentang beberapa bagian yang disebut sebagai alat tubuh yang tersisa (lihat Ayo Kembangkan Kreasi Anda, halaman 20). 12. Guru meminta siswa menjelaskan alasan alat tubuh yang tersisa dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan alasan perbandingan anatomi tubuh, perbandingan embriologi, biokimia, domestikasi, dan alat tubuh yang tersisa dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (membuat artikel) V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Sains Biologi 3B, B. Lingkungan sekitar hewan atau tumbuhan hasil domestikasi. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: • Produk = artikel tentang alat tubuh yang tersisa (ranah psikomotor dan ranah kognitif). Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- : 7 dan 8 Alokasi Waktu : 4 45 menit (4 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi. 4.2 Mengomunikasikan hasil studi evolusi biologi. Indikator : 1. Menjelaskan pengertian seleksi alam. 2. Membedakan macam-macam seleksi alam. 3. Menjelaskan alasan mutasi gen dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 4. Menjelaskan keuntungan adanya mutasi gen bagi proses evolusi. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menerangkan pengertian dari seleksi alam. B. Siswa dapat membandingkan macam-macam seleksi alam. C. Siswa dapat menunjukkan contoh seleksi berarah sebagai petunjuk evolusi. D. Siswa dapat menjelaskan seleksi pemutus dapat mengakibatkan evolusi. E. Siswa dapat menjelaskan pengertian seleksi pemantap sebagai petunjuk evolusi beserta contohnya. F. Siswa dapat menjelaskan pengertian mutasi gen dan pengaruhnya terhadap variasi genetik. G. Siswa dapat menjelaskan keuntungan adanya mutasi gen bagi proses evolusi. H. Siswa dapat mendeskripsikan alasan mutasi gen dapat menjadi petunjuk terjadinya evolusi. II. Materi Ajar Seleksi alam merupakan salah satu mekanisme yang menyebabkan terjadinya evolusi. Adanya seleksi alam dapat menyebabkan makhluk hidup yang tidak adaptif dengan lingkungan akan mati dan punah, sedangkan yang adaptif akan terus hidup dan berkembang biak. Seleksi alam dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu seleksi berarah, seleksi pemutus, dan seleksi pemantap. Seleksi berarah adalah perubahan lingkungan yang menyatakan adaptasi ke arah lingkungan baru. Seleksi pemutus terjadi jika kondisi lingkungan yang berbeda menyebabkan suatu populasi terbagi menjadi dua subpopulasi. Adapun seleksi pemantap adalah seleksi yang bekerja pada varian tertentu dari suatu populasi yang menghasilkan populasi adaptif dan menyisihkan varian-varian dengan variasi yang ekstrem serta tidak adaptif. Mutasi gen adalah suatu perubahan struktur kimia DNA yang menyebabkan perubahan sifat pada suatu organisme dan bersifat menurun. Mutasi gen dan rekombinasi genetik pada keturunan yang baru menyebabkan adanya variasi genetik. Banyaknya gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh individu dalam suatu spesies disebut angka laju mutasi. Mutasi pada makhluk hidup dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan. Mutasi bersifat menguntungkan jika menghasilkan spesies yang adaptif; menghasilkan spesies yang memiliki vitalitas dan viabilitas tinggi. Mutasi disebut merugikan jika menghasilkan gen letal; menghasilkan spesies atau keturunan yang memiliki vitabilitas dan viabilitas yang rendah; menghasilkan spesies yang tidak adaptif. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-7 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apabila pada suatu kandang di dalamnya terdapat burung merpati dan tersedia makanan baginya berupa telur semut, apakah setelah beberapa waktu yang lama paruh burung merpati tersebut akan menyesuaikan diri terhadap makanannya? Kemudian, siswa diminta mengaitkannya dengan kemungkinan adanya evolusi pada kasus tersebut. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian dari seleksi alam. 2. Guru meminta siswa membandingkan macam-macam seleksi alam. 3. Guru meminta siswa menunjukkan contoh seleksi berarah sebagai petunjuk evolusi. 4. Guru meminta siswa mendiskusikan simulasi seleksi berarah (lihat Berpikir Kritis, halaman 21). 5. Guru meminta siswa menjelaskan seleksi pemutus dapat mengakibatkan terjadinya evolusi. 6. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian seleksi pemantap sebagai petunjuk evolusi beserta contohnya. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan pengertian seleksi alam dan membedakan beberapa macam seleksi alam. Pertemuan Ke-8 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menjelaskan hal yang akan terjadi apabila kulit mengalami mutasi sehingga mengakibatkan terbentuk kanker kulit. Apakah menurut mereka hal tersebut akan diturunkan kepada keturunannya? B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian mutasi gen dan pengaruhnya terhadap variasi genetik. 2. Guru meminta siswa menjelaskan keuntungan adanya mutasi gen bagi proses evolusi. 3. Guru meminta siswa menjelaskan kerugian adanya mutasi gen bagi proses evolusi. 4. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian gen letal. 5. Guru meminta siswa berdiskusi tentang perbedaan vitalitas dan viabilitas suatu spesies. 6. Guru meminta siswa mendeskripsikan alasan mutasi gen dapat menjadi petunjuk terjadinya evolusi. 7. Guru meminta siswa menentukan banyaknya gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh individu dalam suatu spesies (angka laju mutasi). C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa menyimpulkan alasan mutasi gen dapat menjadi petunjuk terjadinya evolusi. 2. Guru meminta siswa menyimpulkan keuntungan adanya mutasi gen bagi proses evolusi. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (simulasi seleksi berarah) V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Sains Biologi 3B, B. Lingkungan sekitar. C. Internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: 1. Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- :9 Alokasi Waktu : 2 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi. 4.2 Mengomunikasikan hasil studi evolusi biologi. Indikator : 1. Menjelaskan hukum Hardy Weinberg dalam evolusi. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan pengertian palung gen. B. Siswa dapat menjelaskan pengertian frekuensi gen. C. Siswa dapat menjelaskan prinsip hukum Hardy Weinberg. D. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat pada hukum Hardy Weinberg. E. Siswa dapat menerapkan hukum Hardy Weinberg. II. Materi Ajar Dalam perkembangannya evolusi tidak hanya memusatkan perhatiannya pada genotipe individu, tetapi juga mengkaji pada palung gen. Palung gen adalah jumlah total gen yang ada pada suatu populasi. Landasan teori genetika populasi yang berkenaan dengan frekuensi gen dalam satu populasi yang besar dapat menggunakan model matematika dengan hukum Hardy Weinberg. Pada hokum tersebut terdapat suatu prinsip bahwa pada satu kondisi yang tetap frekuensi alel-alel dari satu gen cenderung stabil dari generasi ke generasi. Frekuensi gen pada hukum ini tertulis dengan rumus: (p + q)2 = p2 + 2pq + q2 = 1 III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan rumus hukum Hardy Weinberg. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian palung gen. 2. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian frekuensi gen. 3. Guru meminta siswa menjelaskan prinsip hukum Hardy Weinberg. 4. Guru meminta siswa menyebutkan syarat-syarat pada hukum Hardy Weinberg. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- : 10 Alokasi Waktu : 2 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi. 4.2 Mengomunikasikan hasil studi evolusi biologi. Indikator : 1. Menjelaskan pengaruh spesiasi dalam evolusi. 2. Menjelaskan macam mekanisme isolasi dalam proses evolusi. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menerangkan pengertian spesiasi dalam evolusi. B. Siswa dapat menjelaskan pengertian mekanisme evolusi. C. Siswa dapat menjelaskan macam mekanisme isolasi (isolasi dalam mencegah terjadinya perkawinan, mencegah terbentuknya hibrida, dan mencegah kelangsungan hidup hibrida). II. Materi Ajar Spesiasi adalah proses pembentukan spesies baru. Di alam, spesiasi merupakan akibat adanya populasi yang terisolasi. Mekanisme isolasi merupakan suatu proses terbentuknya individu baru dengan beragam penghalang. Secara intrinsik, mekanisme isolasi dibedakan menjadi isolasi mencegah terjadinya perkawinan, mencegah terbentuknya hibrida, dan mencegah kelangsungan hidup hibrida. Mekanisme isolasi mencegah terjadinya perkawinan terdiri atas isolasi ekogeografi, isolasi habitat, isolasi iklim/musim, isolasi perilaku, dan isolasi mekanik. Mekanisme isolasi mencegah terbentuknya hibrida terdiri atas isolasi gamet, isolasi perkembangan, dan ketidakmampuan hidup suatu hibrida. Mekanisme isolasi mencegah kelangsungan hibrida terdiri atas kemandulan hibrida dan eleminasi hibrida karena seleksi. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa memberikan gambaran secara ringkas hubungan antara spesiasi dengan mekanisme isolasi. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menerangkan pengertian spesiasi dalam evolusi. 2. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian mekanisme isolasi. 3. Guru meminta siswa melakukan diskusi tentang kemungkinan adanya mekanisme isolasi berupa bayi kembar dengan pembelahan yang tidak sempurna 4. Guru meminta siswa menjelaskan macam mekanisme isolasi (isolasi dalam mencegah terjadinya perkawinan, mencegah terbentuknya hibrida, dan mencegah kelangsungan hidup hibrida). 5. Guru meminta siswa menggambarkan tahapan evolusi yang terjadi di bumi C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan pengaruh spesiasi dalam evolusi dan menyebutkan beberapa mekanisme isolasi dalam proses evolusi. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya Jawab C. Penugasan (menggambarkan proses evolusi) V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Sains Biologi 3B B. Lingkungan sekitar berupa bayi kembar dengan pembelahan tidak sempurna. C. Internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: 1. Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). 2. Produk = gambar proses evolusi (ranah psikomotor dan kognitif). Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- : 11 Alokasi Waktu : 2 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi. 4.2 Mengomunikasikan hasil studi evolusi biologi. Indikator : 1. Menjelaskan proses evolusi manusia. 2. Mengelompokkan manusia modern dan nenek moyangnya secara evolusi. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan proses evolusi manusia terbagi menjadi radiasi primata, radiasi hominoid, pramanusia, dan manusia modern. B. Siswa dapat mengelompokkan manusia modern dan nenek moyangnya secara evolusi. II. Materi Ajar Proses evolusi pada manusia dibagi menjadi radiasi primata, radiasi hominoid, garis sebelum manusia (pramanusia), dan garis manusia masa kini (manusia modern). Pada radiasi primata ditemukan ciri-ciri khas, yaitu memiliki lima jari pada tangan dan kaki. Primata pertama hidup pada zaman Paleosen. Yang termasuk radiasi primata adalah tikus kesturi. Pada radiasi hominoid ditemukan beberapa ciri yang mirip dengan manusia, yaitu memiliki telapak kaki untuk berjalan. Radiasi ini meliputi gibbon, orang utan, gorila, dan simpanse. Mereka mulai hidup pada awal zaman Miosen. Pada zaman Pleistosen ditemukan Australopithecus dan Pithecanthropus erectus. Mereka termasuk dalam garis evolusi pramanusia. Adapun kelompok yang digolongkan dalam manusia masa kini (modern), antara lain manusia Neanderthal, manusia Cro Magnon, dan manusia Solo (Homo sapiens soloensis). III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa berimajinasi tentang kehidupan makhluk purba. Kemudian, siswa diminta mengutarakan pendapatnya, termasuk dalam kelompok apakah manusia purba yang sedang mereka imajinasikan tersebut? Bagaimana pula tingkah laku manusia purba tersebut pada zaman itu? B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa mendeskripsikan bahwa proses evolusi manusia meliputi radiasi primata, radiasi hominoid, pramanusia, dan manusia modern. 2. Guru meminta siswa mengelompokkan manusia modern dan nenek moyangnya berdasarkan urutan evolusi. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan proses evolusi pada manusia dan pengelompokannya. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Sains Biologi 3B, B. Lingkungan sekitar. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: • Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- : 12 Alokasi Waktu : 2 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.3 Mendeskripsikan kecenderungan baru tentang teori evolusi. Indikator : 1. Menyebutkan bukti baru yang menunjukkan kelemahan teori evolusi Darwin. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menyebutkan bukti baru yang menunjukkan kelemahan teori evolusi Darwin (organ peninggalan, variasi, dan spesies serta fosil). B. Siswa dapat mencari informasi yang membantah teori evolusi Darwin. II. Materi Ajar Teori evolusi Darwin banyak mendapat dukungan, tetapi tidak sedikit pula jumlah orang yang menentangnya. Kelompok penentang Darwin berupaya keras untuk menunjukkan bahwa teori yang dikemukakan oleh Darwin memiliki banyak kelemahan. Adapun bukti-bukti yang menunjukkan kelemahan teori Darwin tersebut antara lain berupa organ peninggalan (alat tubuh yang tersisa), variasi, dan fosil. Menurut penentang teori Darwin alat tubuh yang tersisa tidak dapat dijadikan bukti bahwa organ tersebut mengalami evolusi sebab sampai saat ini setiap organ peninggalan tersebut mempunyai fungsi khas bagi tubuh itu sendiri. Variasi juga bukan merupakan bukti evolusi sebab variasi merupakan hasil aneka kombinasi informasi genetik yang sudah ada dan tidak menambahkan karakteristik baru pada informasi genetika. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa mengutarakan pendapatnya tentang tingkat kepercayaan mereka terhadap teori evolusi Darwin. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menyebutkan bukti baru yang menunjukkan kelemahan teori evolusi Darwin (berupa organ peninggalan, variasi, dan spesies serta fosil). 2. Guru meminta siswa mencari informasi yang membantah teori evolusi Darwin. Kemudian, siswa diminta membuat artikel mengenai hal tersebut. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan kelemahan-kelemahan teori evolusi Darwin. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Sains Biologi 3B, B. Lingkungan sekitar. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: 1. Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). 2. Produk = artikel (ranah psikomotor). Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut: Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh 1. Kebenaran artikel 30 2. Kemutakhiran data 20 3. Hasil artikel 50 Jumlah skor 100 Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- : 13 Alokasi Waktu : 2 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 5.1 Menjelaskan arti, prinsip dasar, dan jenis-jenis bioteknologi. Indikator : 1. Menjelaskan pengertian bioteknologi. 2. Menjelaskan pemanfaatan bioteknologi pada zaman dahulu. 3. Menjelaskan pemanfaatan perkembangan bioteknologi pada zaman sekarang. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan pengertian bioteknologi. B. Siswa dapat mendeskripsikan pemanfaatan mikroorganisme di bidang bioteknologi pada zaman dahulu. C. Siswa dapat menyebutkan tokoh yang berperan dalam bidang bioteknologi. D. Siswa dapat menjelaskan perkembangan bioteknologi pada zaman sekarang. II. Materi Ajar Bioteknologi merupakan aplikasi seluruh tubuh organisme atau bagian tubuh organisme dalam teknologi untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Sebenarnya bioteknologi sudah dikenal ribuan tahun yang lalu, yaitu saat manusia mulai menggunakan ragi dalam proses pembuatan roti dan minuman anggur. Bioteknologi makin berkembang setelah kemampuan mikroorganisme melakukan fermentasi berhasil diselidiki oleh Louis Pasteur. Seiring dengan perkembangan ilmu, bioteknologi modern mengembangkan biomolekuler dan pengendalian proses dengan menerapkan rekayasa genetika. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan berbagai macam produk bioteknologi sederhana yang dikenal oleh masyarakat. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian bioteknologi. 2. Guru meminta siswa mendeskripsikan pemanfaatan mikroorganisme di bidang bioteknologi pada zaman dahulu. 3. Guru meminta siswa menyebutkan tokoh yang berperan dalam bidang bioteknologi. 4. Guru meminta siswa menjelaskan perkembangan bioteknologi pada zaman sekarang. 5. Guru meminta siswa melakukan diskusi tentang manfaat dan cara rekayasa genetika dalam meningkatkan produksi C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan pengertian bioteknologi dan perkembangannya di masyarakat. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Sains Biologi 3B B. Lingkungan sekitar dan internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: • Laporan hasil diskusi (ranah psikomotor dan kognitif). Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- : 14 Alokasi Waktu : 2 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 5.1 Menjelaskan arti, prinsip dasar, dan jenis bioteknologi. Indikator : 1. Menjelaskan empat macam langkah pengembangan bioteknologi. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan langkah pengembangan bioteknologi yang berupa produksi makanan dan tanaman. B. Siswa mendeskripsikan langkah pengembangan bioteknologi yang berupa produksi asam-asam organik, zat pelarut, dan biomassa dalam kondisi nonsteril. C. Siswa dapat mendeskripsikan langkah pengembangan bioteknologi dalam kondisi steril. D. Siswa dapat mendeskripsikan langkah pengembangan bioteknologi berupa aplikasi hasil-hasil keilmuan baru. II. Materi Ajar Dalam perkembangannya bioteknologi mengalami empat langkah penting, yaitu bioteknologi produksi makanan dan tanaman; bioteknologi produksi asamasam organik, zat pelarut, dan biomassa dalam kondisi nonsteril; proses-proses bioteknologi dalam kondisi steril; aplikasi hasilhasil keilmuan baru dalam bidang bioteknologi. Bioteknologi makanan dan tanaman dilakukan melalui fermentasi dengan mikroflora alami serta memanfaatkan mikroorganisme dalam fiksasi nitrogen. Bioteknologi produksi asam-asam organik, zat pelarut, dan biomassa dalam kondisi nonsteril merupakan proses dengan kemungkinan pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan dapat terjadi karena menggunakan metode fermentasi yang terbuka terhadap lingkungan. Proses bioteknologi dalam kondisi steril dapat menghasilkan hanya satu macam produk yang diinginkan sebab perkembangan dan pengaruh mikroorganisme lain dapat ditekan. Adapun aplikasi hasil-hasil keilmuan baru dalam bioteknologi dapat berupa penggunaan metabolit sekunder dan penggunaan reaktor-reaktor baru dalam pembuatan antibiotik monoklonal. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menjelaskan pengertian steril dan nonsteril. Kemudian, siswa diminta menghubungkannya dengan perkembangan bioteknologi. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa mendeskripsikan langkah pengembangan bioteknologi yang berupa produksi makanan dan tanaman. 2. Guru meminta siswa mendeskripsikan langkah pengembangan bioteknologi yang berupa produksi asam-asam organik, zat pelarut, dan biomassa dalam kondisi nonsteril. 3. Guru meminta siswa mendeskripsikan langkah pengembangan bioteknologi dalam kondisi nonsteril. 4. Guru meminta siswa mendeskripsikan langkah pengembangan bioteknologi dalam kondisi steril. 5. Guru meminta siswa mendeskripsikan langkah pengembangan bioteknologi berupa aplikasi hasil-hasil keilmuan baru. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan empat macam langkah pengembangan bioteknologi. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Sains Biologi 3B, B. Lingkungan sekitar dan internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: • Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- : 15 dan 16 Alokasi Waktu : 4 45 menit (4 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasil-hasil bioteknologi pada Salingtemas. Indikator : 1. Menjelaskan peranan protein sel tunggal sebagai hasil bioteknologi. 2. Menjelaskan bioteknologi dapat menghasilkan yoghurt, keju, kefir, dan kumiss. 3. Menjelaskan pengertian dari malting. 4. Menjelaskan proses pembuatan minuman anggur. 5. Menyebutkan jenis mikroorganisme yang mampu menghasilkan antibiotik beserta jenis antibiotikya. 6. Menjelaskan penggunaan mikroorganisme dalam bioteknologi sebagai penghasil obat. 7. Menyebutkan jenis mikroorganisme yang berperan dalam bioteknologi sebagai bioinsektisida. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan pembuatan bahan makanan baru hasil bioteknologi berupa protein sel tunggal dan mikoprotein. B. Siswa dapat menyebutkan jenis ganggang dan khamir yang digunakan sebagai PST. C. Siswa dapat menjelaskan kelebihan dan kelemahan PST. D. Siswa dapat menjelaskan penggunaan mikroorganisme dalam pembuatan yoghurt, mentega, keju, dan kefir. E. Siswa dapat menjelaskan pengertian dari malting. F. Siswa dapat menjelaskan proses pembuatan minuman anggur. G. Siswa dapat menyebutkan beberapa jenis mikroorganisme yang mampu menghasilkan antibiotik. H. Siswa dapat mendeskripsikan proses pembuatan antibiotik. I. Siswa dapat mendeskripsikan cara memproduksi vaksin antivirus. J. Siswa dapat menjelaskan produksi interferon. K. Siswa dapat menyebutkan jenis mikroorganisme yang berperan sebagai bioinsektisida. L. Siswa dapat menjelaskan keuntungan dari pestisida biologis. II. Materi Ajar Dalam bioteknologi mikroorganisme berperan penting dalam banyak hal. Antara lain adalah menghasilkan dan mengubah bahan makanan; menghasilkan antibiotik, sebagai bioinsektisida. Bioteknologi dimanfaatkan dalam pembuatan bahan makanan baru, misalnya protein sel tunggal dan mikoprotein. Adapun pemanfaatan mikroorganisme dalam mengubah suatu bahan makanan menjadi bentuk lain, misalnya pemanfaatan bakteri untuk mengubah susu menjadi keju atau yoghurt. Beberapa jenis mikroorganisme mampu menghasilkan antibiotik. Antibiotik pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh Alexander Fleming. Oleh karena itu, beberapa pakar bioteknologi mengembangkan berbagai macam peran mikroorganisme untuk menghasilkan produk antibiotik terbaru. Mikroorganisme juga dapat menghasilkan obat untuk penyakit yang disebabkan oleh gangguan fisiologis dan virus. Khusus untuk penyembuhan penyakit yang disebabkan oleh virus, dewasa ini dikembangkan interferon sebagai hasil dari mikroba yang telah direkayasa. Selain dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, mikroorganisme juga digunakan dalam bidang pertanian. Dalam bidang ini mikroorganisme dimanfaatkan sebagai bioinsektisida, misalnya Baculovirus sp., Bacillus thuringiensis, dan Trichoderma barzianum. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-15 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan berbagai macam makanan yang dihasilkan dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk menghasilkan bahan makanan baru. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa mendeskripsikan pembuatan bahan makanan baru hasil bioteknologi berupa protein sel tunggal dan mikoprotein. 2. Guru meminta siswa menyebutkan jenis ganggang dan khamir yang digunakan sebagai PST. 3. Guru meminta siswa menjelaskan kelebihan dan kelemahan PST. 4. Guru meminta siswa menjelaskan penggunaan mikroorganisme dalam pembuatan yoghurt, mentega, keju, dan kefir. 5. Guru meminta siswa membuat keju ( 6. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian malting. 7. Guru meminta siswa menjelaskan proses pembuatan anggur. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan peranan bioteknologi dalam menghasilkan makanan baru. Pertemuan Ke-16 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan berbagai macam antibiotik, kemudian meminta menjelaskan hubungannya dengan bioteknologi. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menyebutkan beberapa jenis mikroorganisme yang mampu menghasilkan antibiotik. 2. Guru meminta siswa mendeskripsikan proses pembuatan antibiotik. 3. Guru meminta siswa mendeskripsikan cara memproduksi vaksin antivirus. 4. Guru meminta siswa menjelaskan proses produksi interferon. 5. Guru meminta siswa menyebutkan jenis mikroorganisme yang berperan sebagai bioinsektisida. 6. Guru meminta siswa menjelaskan keuntungan dari pestisida biologis. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan penggunaan mikroorganisme sebagai penghasil obat dan sebagai bioinsektisida. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (membuat keju) V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Sains Biologi 3B, B. Lingkungan sekitar. C. Laboratorium. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: 1. Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). 2. Produk = keju (ranah psikomotor dan kognitif). Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut: Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh 1. Metode yang digunakan dalam pembuatan keju 30 2. Kecekatan dalam pembuatan keju 30 3. Keju yang dihasilkan 40 Jumlah skor 100 Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- : 17 Alokasi Waktu : 2 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasil-hasil bioteknologi pada Salingtemas. Indikator : 1. Menyebutkan dua cara pemanfaatan mikroorganisme untuk mengatasi polusi. 2. Menjelaskan proses bioteknologi dalam menghasilkan biogas. 3. Menjelaskan manfaat mikroorganisme dalam bidang pertambangan. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan dua cara pemanfaatan mikroorganisme untuk mengatasi polusi. B. Siswa dapat menyebutkan bakteri yang berperan dalam proses pembuatan biogas. C. Siswa dapat menerangkan rangkaian proses dalam pembuatan biogas. D. Siswa dapat menyebutkan jenis bakteri yang mampu membersihkan limbah minyak. E. Siswa dapat menyebutkan peranan beberapa mikroorganisme dalam bidang pertambangan. II. Materi Ajar Bioteknologi memanfaatkan mikroorganisme untuk mengolah limbah dan polutan serta mengekstrak beberapa logam. Contoh bakteri yang dikembangkan sebagai agen pembersih limbah adalah Clostridium butyrium. Adapun mikroorganisme yang diidentifikasi sebagai Thiobacillus ferooxidans dimanfaatkan untuk mengekstrak berbagai logam. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apakah mereka dapat mengolahlimbah industri menggunakan mikroba. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa mendeskripsikan dua cara pemanfaatan mikroorganisme untuk mengatasi polusi. 2. Guru meminta siswa menyebutkan bakteri yang berperan dalam pembuatan biogas. 3. Guru meminta siswa menerangkan rangkaian proses dalam pembuatan biogas 4. Guru meminta siswa menyebutkan jenis bakteri yang mampu membersihkan limbah minyak. 5. Guru meminta siswa menyebutkan peranan beberapa mikroorganisme dalam bidang pertambangan. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan cara pemanfaatan mikroorganisme untuk mengatasi polusi dan meningkatkan produksi pertambangan. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (mencari informasi tentang biogas) V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Sains Biologi 3B, B. Lingkungan sekitar dan internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: 1. Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). 2. Produk = informasi tentang biogas (ranah psikomotor dan kognitif). Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- : 18 Alokasi Waktu : 2 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasil-hasil bioteknologi pada Salingtemas. Indikator : 1. Menjelaskan pengertian kloning. 2. Menjelaskan proses terjadinya kloning. 3. Menyebutkan contoh organisme hasil kloning. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan pengertian kloning. B. Siswa dapat mendeskripsikan proses yang terjadi pada kloning. C. Siswa dapat menjelaskan keuntungan dan kerugian adanya organisme yang diperoleh dari kloning. D. Siswa dapat membedakan kloning dengan cara transplantasi nukleus. E. Siswa dapat mencari informasi tentang contoh organisme hasil kloning. II. Materi Ajar Kloning merupakan kumpulan sel turunan hasil sel induk yang diperoleh secara aseksual. Kloning pada hewan dapat dilakukan dengan transplantasi gen dan transplantasi nukleus. Transplantasi gen adalah pemindahan gen-gen dari suatu organisme ke organisme lain dengan cara sengatan listrik yang disisipi oleh gen tertentu. Transplantasi nukleus adalah pemindahan nukleus dari suatu sel ke sel lain yang menghasilkan embrio. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan berbagai macam organism hasil kloning. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian kloning. 2. Guru meminta siswa mendeskripsikan proses yang terjadi pada kloning. 3. Guru meminta siswa menjelaskan keuntungan dan kerugian adanya organisme yang diperoleh dari kloning. 4. Guru meminta siswa membedakan kloning dengan cara tranplantasi gen dan dengan transplantasi nukleus. 5. Guru meminta siswa mencari informasi tentang contoh organisme hasil kloning. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan pengertian, proses, dan contoh kloning. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Sains Biologi 3B B. Lingkungan sekitar. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: • Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- : 19 dan 20 Alokasi Waktu : 4 45 menit (4 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasil-hasil bioteknologi pada Salingtemas. Indikator : 1. Menjelaskan pengertian rekayasa genetika. 2. Menerangkan jenis rekayasa genetika yang menggunakan teknik hibridoma. 3. Menjelaskan pengertian teknik plasmid dalam rekayasa genetika. 4. Menyebutkan contoh rekayasa genetika dengan teknik plasmid. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menyebutkan pengertian rekayasa genetika. B. Siswa dapat menyebutkan beberapa disiplin ilmu yang terlibat dalam rekayasa genetika. C. Siswa dapat menerangkan proses rekayasa genetika yang menggunakan teknik hibridoma. D. Siswa dapat menyebutkan contoh rekayasa genetika dengan teknik hibridoma. E. Siswa dapat menjelaskan pengertian teknik plasmid dalam rekayasa genetika. F. Siswa dapat menyebutkan contoh hasil rekayasa genetika dengan teknik plasmid. II. Materi Ajar Rekayasa genetika merupakan usaha manusia dalam memanipulasi gen-gen yang terdapat dalam makhluk hidup untuk kesejahteraan hidupnya. Salah satu teknik yang digunakan dalam rekayasa genetika adalah teknik hibridoma. Hibridoma adalah sel yang dihasilkan dari peleburan dua tipe sel yang berbeda menjadi kesatuan tunggal yang mengandung gen dari kedua sel asli. Selain teknik hibridoma, rekayasa genetika juga dapat diperoleh dengan menggunakan teknik plasmid. Plasmid adalah suatu molekul yang bisa diturunkan secara stabil tanpa dikaitkan dengan kromosom. Teknik plasmid adalah mengenalkan gen-gen baru yang mengarahkan sel untuk menghasilkan produk yang diinginkan. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-19 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan berbagai macam jenis organisme yang dikenal oleh masyarakat sebagai hasil rekayasa genetika. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian rekayasa genetika. 2. Guru meminta siswa menyebutkan beberapa disiplin ilmu yang terlibat dalam rekayasa genetika. 3. Guru meminta siswa menerangkan proses rekayasa genetika yang menggunakan teknik hibridoma. 4. Guru meminta siswa menyebutkan contoh rekayasa genetika dengan teknik hibridoma. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan pengertian rekayasa genetika terutama tentang teknik hibridoma. Pertemuan Ke-20 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan hal-hal yang mereka ketahui tentang teknik plasmid dalam rekayasa genetika. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian teknik plasmid dalam rekayasa genetika. 2. Guru meminta siswa membedakan teknik hibridoma dengan teknik plasmid dalam rekayasa genetika. 3. Guru meminta siswa menyebutkan contoh hasil rekayasa genetika dengan teknik plasmid. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan pengertian teknik plasmid dalam rekayasa genetika dan menyebutkan contohnya. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber/Bahan Pembelajaran A. Buku Sains Biologi 3B, B. Lingkungan sekitar dan internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: • Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- : 21 dan 22 Alokasi Waktu : 4 45 menit (4 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi sertaimplikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi sertaimplikasi hasil-hasil bioteknologi pada Salingtemas. Indikator : 1. Menjelaskan tahapan-tahapan dalam rekayasa genetika. 2. Menjelaskan teknik DNA rekombinan dalam rekayasagenetika. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan tahapan identifikasi gen dalam rekayasa genetika. B. Siswa dapat mendeskripsikan tahapan ekstraksi plasmid dalam rekayasa genetika. C. Siswa dapat mendeskripsikan tahapan memasukkan plasmid dalam rekayasa genetika. D. Siswa dapat menjelaskan teknik DNA rekombinan dalam rekayasa genetika. E. Siswa dapat mendeskripsikan tahapan dalam teknik DNA rekombinan. II. Materi Ajar Rekayasa genetika dengan teknik plasmid memiliki beberapa tahapan, yaitu identifikasi gen, ekstraksi plasmid, memasukkan plasmid, dan mengembang biakkan bakteri. Teknik DNA rekombinan merupakan hal yang penting dalam rekayasa genetika. Tahapan teknik DNA rekombinan meliputi identifikasi dan isolasi gen, melepaskan salinan gen, mengekstraks plasmid sel bakteri, menyisipkan gen dalam cincin plasmid, memasukkan plasmid rekombinan ke dalam bakteri, dan mengultur bakteri hasil rekayasa genetika. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-21 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa memberikan gambaran secara ringkas tentang tahapan yang terjadi pada teknik plasmid rekayasa genetika. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa mendeskripsikan tahap identifikasi gen. 2. Guru meminta siswa mendeskripsikan tahapan ekstraksi plasmid. 3. Guru meminta siswa mendeskripsikan tahapan memasukkan plasmid. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan tahapan yang terjadi pada teknik plasmid dalam rekayasa genetika. Pertemuan Ke-22 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan peran insulin dalam tubuh manusia. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian teknik DNA rekombinan. 2. Guru meminta siswa mendeskripsikan tahapan dalam teknik DNA rekombinan. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan teknik DNA rekombinan. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Sains Biologi 3B, B. Lingkungan sekitar dan internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: • Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- : 23 dan 24 Alokasi Waktu : 4 45 menit (4 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasil-hasil bioteknologi pada Salingtemas. Indikator : 1. Menjelaskan keuntungan penggunaan bioteknologi. 2. Menjelaskan kerugian penggunaan bioteknologi. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menyebutkan contoh keuntungan adanya bioteknologi dalambidang pertanian. B. Siswa dapat menyebutkan contoh keuntungan adanya bioteknologi dalam bidang kedokteran. C. Siswa dapat menyebutkan beberapa kerugian dan kekurangan akibat pengunaan produk bioteknologi. II. Materi Ajar Bioteknologi sudah banyak dimanfaatkan di bidang pertanian dan kedokteran. Dalam bidang pertanian, bioteknologi dapat menghasilkan tanaman transgenik, misalnya tanaman tembakau yang kebal terhadap TMV. Dalam bidang kedokteran, bioteknologi dapat menghasilkan antibiotik dan vaksin. Produk bioteknologi kadang menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Beberapa keresahan oleh produk bioteknologi yang dianggap dapat merugikan masyarakat, antara lain bakteri pemakan plastik apabila dilepas dan tak terkendali dapat memakan pipa PVC yang sengaja ditanam untuk membantu proses pengaliran air bersih; munculnya makhluk hidup aneh hasil kloning; timbulnya penyakit baru yang mungkin terjadi akibat penggunaan bakteri E. coli secara besar-besaran. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-23 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apakah mereka pernah mengonsumsi makanan hasil bioteknologi. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menyebutkan contoh keuntungan adanya bioteknologi dalam bidang pertanian. 2. Guru meminta siswa menyebutkan contoh keuntungan adanya bioteknologi dalam bidang kedokteran. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan keuntungan penggunaan bioteknologi. Pertemuan Ke-24 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan hal yang mungkin terjadi akibat tindakan orang tidak bertanggung jawab terhadap ilmu pengetahuannya yang berupa kloning. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan kerugian yang dapat diakibatkan oleh bioteknologi. 2. Guru meminta siswa menjelaskan kekurangan produk hasil bioteknologi. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan kerugian akibat adanya produk bioteknologi. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Sains Biologi 3B, B. Lingkungan sekitar dan internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: • Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/2 Pertemuan Ke- : 25-28 Alokasi Waktu : 8 45 menit (8 jam pelajaran) I. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengerjakan soal-soal Ujian Nasional. II. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-25 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa membaca materi yang akan diujikan. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) Guru meminta siswa mengerjakan Latihan Ujian Nasional 91) C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. Pertemuan Ke-26 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa membaca materi yang akan diujikan. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) Guru meminta siswa mengerjakan Latihan Ujian Nasional (2), C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. Pertemuan Ke-27 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa membaca materi yang akan diujikan. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) Guru meminta siswa mengerjakan Latihan Ujian Nasional (3), C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. Pertemuan Ke-28 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa membaca materi yang telah diujikan. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) Guru meminta siswa membahas soal Latihan Ujian Nasional 1, 2, dan 3. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa mencatat hasil pembahasannya di buku kerja. III. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: • Penugasan IV. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: • Buku Sains Biologi 3B V. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: • Hasil pengerjaan soal latihan (ranah kognitif). Mengetahui, Dilaksanakan, ............................ Kepala Sekolah Guru Biologi Drs. Mawar, M.Pd Sri Lestari,S.Pi NIP. 131 785 824