Bab 4 - Aris Budi Setyawan

advertisement
Bab 4
TEORI MONETER (Lanjutan 2)
C. Teori Tingkat Bunga
Seperti halnya Jumlah Uang Beredar, dalam perekonomian Indonesia, Tingkat
Bunga juga memiliki peran yang sangat besar. Seperti telah dijelaskan
sebelumnya, :
a.
b.
c.
d.
Apa yang akan terjadi, apabila tingkat bunga tinggi ?
Apa yang akan terjadi, apabila tingkat bunga rendah ?
Apa yang menyebabkan perubahan tingkat bunga ?
Siapa (pelaku ekonomi) yang sangat tergantung pada besar kecilnya tingkat
bunga ?
e. Bagaimana cara kerja tingkat bunga dalam perekonomian ?
Beberapa pertanyaan di atas sepertinya sudah dapat dijawab, dan sebagian
perlu penjelasan lebih lanjut.
Secara singkat dapat kita ulangi penjelasannya, bahwa :
a. Jika tingkat bunga tinggi, masyarakat akan tertarik untuk menyerahkan uang
kas yang dimilikinya kepada bank, khususnya dalam bentuk deposito dan
sebagian mungkin dalam bentuk tabungan, akibatnya, permintaan terhadap
komoditi akan berkurang, dan hal ini dapat menyebabkan harga turun.
Turunnya harga akan mendorong dunia industri untuk mengurangi
produksinya, akibatnya pengangguran dapat terjadi.
Di sisi lain, tingkat bunga yang tinggi akan membuat dunia industri
mengurungkan niatnya untuk berinvestasi dan meningkatkan usahanya,
karena biaya kredit/modal menjadi tinggi. Akibatnya produksi dan
pertumbuhan ekonomi dapat terganggu. Benarkah ? perhatikan gambar
berikut :
Periode
1000000
GDP
800000
600000
400000
200000
15
10
5
GDP
Bunga
0
M
ar
D .
ec
Se .
p.
Ju
n
M .
ar
D .
ec
Se .
p.
Ju
n
M .
ar
D .
ec
Se .
p.
0
20
Tk. Bunga
1200000
Bahan Kulian Ekonomi Moneter – Aris B. Setyawan
49
b. Jika tingkat bunga rendah, yang akan terjadi adalah sebaliknya
c. Perubahan tingkat bunga dapat terjadi karena faktor dalam negeri dan faktor
luar negeri. Dari dalam negeri, meningkatnya minat masyarakat untuk
menabung atau mendepositokan uangnya akan mendorong tingkat bunga
cenderung untuk turun, begitu pula sebaliknya. Perubahan tingkat
pengembalian bentuk investasi lain juga dapat mempengaruhi tingkat bunga.
Jika berinvestasi di surat berharga (saham misalnya) dapat memberikan
keuntungan yang lebih tinggi, maka masyarakat akan mengalihkan dananya
ke surat berharga tersebut, dan mengurangi keinginannya membuka
deposito. Untuk mengembalikan minat masyarakat tentunya perbankan akan
menaikkan tingkat bunga agar deposito kembali menarik masyarakat.
Tingkat bunga juga dapat berubah jika pemerintah menghendakinya.
Pemerintah perlu merubah tingkat bunga, bila pemerintah melihat
pertumbuhan
ekonomi terlalu rendah dan perlu ditingkatkan. Untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan menurunkan tingkat
bunga, agar dunia industri dapat melakukan investasi dan ekspansi usahanya
dengan kredit yang murah. Begitu pula sebaliknya.
Dari luar negeri, tingkat bunga dalam negeri juga akan berubah bila tingkat
bunga di luar negeri berubah (Bank sentral Amerika merubah tingkat bunga
misalnya). Perubahan karena faktor luar negeri juga bisa terjadi bila ada
keinginan pemerintah untuk menarik investor asing masuk ke Indonesia.
Dengan keinginan tersebut, tingkat bunga akan naik, agar investor asing
tertarik menanamkan modalnya di Indonesia.
d. Masyarakat, atau yang sering disebut dengan pelaku ekonomi dari sektor
Rumah Tangga punya kepentingan besar dengan tingkat bunga, paling tidak
berkaitan dengan nilai kekayaannya yang disimpan di Bank.
Dunia industri atau Sektor riil, juka sangat perhatian dengan perubahan
tingkat bunga, terutama berkaitan dengan nilai pengembalian kredit dan
bunga yang harus dibayarkannya kepada pihak Bank. Semakin tinggi tingkat
bunga, semakin berat beban cicilan pinjaman yang harus diserahkan.
Pemerintah juga sangat berkepentingan dengan tingkat bunga. Pemerintah
dapat mencapai tujuan kebijakannya dengan memanfaatkan variabel tingkat
bunga ini. Sebagai contoh, bila dipandang Jumlah Uang yang Beredar terlalu
sedikit, sehingga berdampak pada rendahnya daya beli dan permintaan,
maka pemerintah akan menurunkan tingkat bunga Bank dan juga tingkat
bunga diskonto.
Selalu berhasilkan kebijakan pemerintah tersebut ? Perhatikan gambar
berikut :
Bahan Kulian Ekonomi Moneter – Aris B. Setyawan
50
450000
400000
350000
300000
Nil 250000
ai 200000
150000
100000
50000
0
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
M1
Bunga
Mar.Dec.Sep. Jun.Mar.Dec.Sep. Jun.Mar.Dec.Sep.
Periode 2000:1 - 2007:3
Pemerintah juga dapat menggunakan tingkat bunga untuk menstabilkan nilai
tukar rupiah. Bila Rupiah terus melemah, pemerintah melalui Bank Indonesia
sebagai Bank Sentral, akan menaikkan tingkat bunga, dengan harapan pihak
asing akan menanamkan Dollarnya ke Indonesia, sehingga Dollar melimpah,
sehingga nilainya akan turn, yang berarti Rupiah akan menguat.
4
2
0
2002
1999
1996
-2
Tingkat Bunga
6
1993
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
1990
Nilai Tukar Rp
Berhasilkah kebijakan pemerintah tersebut ? Perhatikan gambar berikut :
Nilai Tukar Rp/$
INFLASI
-4
Periode
e. Secara sederhana cara kerja tingkat bunga telah dijelaskan sebelumnya.
Namun demikian juga dapat dijelaskan dengan menggunakan beberapa
gambar berikut ini.
Pada dasarnya tingkat bunga memiliki hubungan yang positif dengan nilai
tabungan masyarakat, khususnya Deposito. Mengapa ? Coba diskusikan !
Semakin tinggi tingkat bunga, semkain besar pula minat masyarakat untuk
menabung.
Hunbungan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Bahan Kulian Ekonomi Moneter – Aris B. Setyawan
51
Tingkat bunga
Tabungan
i0
i1
S1
Jumlah Rp yang
ditabung
S0
Ketika Tingkat bunga sebesar i0 nilai tanbungan masyarakat adalah sebesar S0 ,
dan ketika tingkat bunga turun menjadi i1 maka nilai tabungan masyarakat juga
turun menjadi S1.
Sementara itu, tingkat bunga akan memiliki hubungan yang negatif dengan
investasi. Semakin tinggitingkat bunga, semakin kecil investasi yang terwujud.
Perhatikan gambar berikut.
Tingkat bunga
i1
i0
Investasi
S1 S0
Jumlah Rp yang
diinvestasikan
Ketika Tingkat bunga sebesar i0 nilai investasi adalah sebesar S0 , dan ketika
tingkat bunga naik menjadi i1 maka nilai investasi akan turun menjadi S1.
Dari kedua contoh di atas, kemudian dapat digabung, dan dengan
penggabungan tersebut dapat dilihat cara kerja tingkat bunga, tidak hanya
terhadap satu variabel ekonomi, namun terhadap dua variabel ekonomi
sekaligus.
Bahan Kulian Ekonomi Moneter – Aris B. Setyawan
52
Download