ABSTRAKSI Masalah penetapan rute kendaraan (v

advertisement
----------------------------------------------------------------------------------
ABSTRAKSI
Masalah penetapan rute kendaraan (vehicle routing)
mempunyai berbagai macam bentuk. Bentuk sederhana dari
permasalahan ini dikenal sebagai traveling salesman problem
(TSP) yaitu bagaimana menetapkan urutan kunjungan seorang
salesman pada sejumlah kota sedemikian hingga membentuk
suatu rute dengan jarak tempuh yang minimal. Permasalahan
menjadi semakin rumit apabila jumlah salesman lebih dari
satu (multiple traveling salesman problem I MTSP) sehingga
rute yang ditetapkan lebih dari satu pula. Permasalahannya
tidak hanya menetapkan urutan kunjungan pada tiap rute
sdja, rnelainkan juga menetapkan kota mana saja yang
termasuk dalam rute tersebut.
Jumlah kemungkinan solusi permasalahan penetapan
.rute akan bertambah secara faktorial dengan bertambahnya
jumlah komponen rute yang dilibatkan. Hal ini menyebabkan
penambahan komponen permasalahan
akan
melipatgandakan
kesulitan dalam menghitung solusinya. Oleh karena itu
permasalahan ini tergolong dalam nondeterministic polynomial
complete problem (NPCP) yaitu
jenis permasalahan yang
dianggap tidak mungkin ada model perhitungan yang efisien
berhasil pada semua kasus. Dalam permasalahan seperti ini
seringkali sebuah solusi yang cepat dengan hasil mcndekati
optimal lebih diinginkan daripada solusi optimal tetapi
memerlukan waktu yang sangat lama.
Untuk mengatasi permasalahan MTSP dalam menetapkan rute kendaraan, Stefanus Eko Wiratno menyederhanakan
permasalahan dengan melakukan pengelompokan (clustering)
sehingga menjadi beberapa TSP yang relatif lebih mudah
diselesaikan. Pengelompokan ini dilakukan berdasarkan posisi
koordinat yang berdekatan terhadap pusat-pusat rute yang
ditetapkan secara coba-coba dengan harapan akan didapatkan
rute-rute dengan jarak tempuh yang pendek. Pendekatan
berdasarkan posisi koordinat relatif terhadap pusat rute
ini kurang mewakili kondisi sebenarnya yaitu jarak tempuh
seminim.:ll mungkin. Cara seperti ini menyebabkan tujuan dari
solusi yang didapat bergeser tujuan semula.
Di pihak lain, kemajuan bidang kompu tasi menawarkan
suatu model pendekatan yang lain yaitu jaringan sara£
buatan (JSB) khususnya model Jarlngan Hopfleld yang cocok
untuk permasalahan yang tergolong dalam NPCP tersebut.
Pada dasarnya penerapan model Jaringan Hopfield pada
masalah penetapan rute 1m dilakukan dengan meminimalkan
jarak tempuh antar kota yang berurutan sehingga diharapkan
akan memberikan metode penyelesaian yang lebih baik.
Download