Grounded Theory

advertisement
METODE GROUNDED THEORY
Karakter Dasar
Grounded theory mendasari proses
penelitiannya pada fenomena sosial
sebagai realita yang harus diberi makna.
Makna realita hanya dapat dipahami jika
peneliti mengamati secara mendalam
apa yang sesungguhnya terjadi.
• Penelitian grounded theory ini adalah
penelitian sosial yang dilakukan secara
induktif melalui pengumpulan data lapangan
yang berakhir dengan konsepsi atau teori yang
tersusun secara sistematis.
• Dasar utama dari grounded theory ini adalah
pada data yang dijadikan bahan untuk
“eksperimentasi” untuk membangun kerangka
penjelasan terhadap objek yang diteliti.
Keunikan penelitian menggunakan teknik
Grounded
theory
ini
adalah
pada
komitmennya untuk “menemukan” teori
melalui kontak dengan dunia sosial dan
“menolak” teoritisasi konsep yang ada.
Ini bukan berarti peneliti tidak berangkat dari
konsep/teori sebagai panduan mereka
melakukan fieldwork. Dalam konteks ini,
peneliti harus memiliki konstruk awal dan
dugaan dalam mengumpulkan data dan
membuat analisis.
Perbedaan Dengan Teknik Penelitian Yang Lain
Dalam teknik Grounded Theory akan ini dapat
dihasilkan konsep/teori yang padat secara
konseptual dan variatif
Teori yang berkonsep padat adalah teori yang
kaya akan pengembangan dan hubungan
konsep… hal ini akan terkait dengan analisi
dan temuan data saat pengolahan
Grounded theory (Glaser dan Strauss dalam
Discovery of grounded theory (1967)
1. Merasionalisasikan
teori,
teori
yang
digunakan akan menjembatani kejenjangan
antara penelitian teoritis dengan penelitian
empiris
2. Merumuskan logika dan ciri khas dari
grounded theory
3. Melegitimasi penelitian kualitatif
• Grounded theory dirancang sebagai alat bantu
bagi peneliti agar dapat memproduksi teori
yang secara konseptual sangat padat, yaitu
teori yang dijejali dengan berbagai macam
hubungan konseptual
Grounded theory?
is a general methodology for developing theory that is
grounded in data systematically gathered and analyzed.
(Strauss & Corbin, dalam Denzin & Lincoln, 1994:273)
Theory
Data
Interpretasi
Generated
Aplikasi ?
Elaborated
Empat Kriteria Pokok
Grounded Theory atas fenomena
•
•
•
•
Kesesuaian (fit)
Pemahaman (understandable)
Generalitas (generality)
Kendali (control)
Makna Grounded …
Pengumpulan data, analisis, dan teori saling
terkait dalam hubungan timbal balik. Peneliti
tidak memulai penyelidikan dengan suatu teori
tertentu lalu membuktikannya, namun dengan
suatu bidang kajian dan hal-hal yang terkait
dengan bidang tersebut.
(Strauss & Corbin, 1967)
Pada dasarnya, Grounded Theory ini terkait
dengan
analisis
fenomena
untuk
menghasilkan
teori
baru
atau
mengembankan teori yang sudah ada.
Tahapan analisis dalam Grounded Theory
1. Pengkodean terbuka (open coding)
2. Pengkodean berporos (axial coding)
3. Pengkodean selektif (selective coding)
Open Coding …
• Proses analisis yang mengidentifikasi dan menyusun konsep
berdasarkan sifat dan ukurannya.
• Prosedur dasar : mengajukan pertanyaan tentang data, dan
membandingkan persamaan dan perbedaan antara masingmasing insiden, peristiwa, dan contoh fenomena lainnya.
• Peristiwa dan insiden yang sama diberi label dan
dikelompokkan untuk membentuk kategori-kategori.
Axial Coding …
• Proses yang menghubungkan suatu subkategori dengan
kategorinya.
• Langkahnya sama dengan open coding, namun lebih terfokus,
dan diarahkan menuju penemuan dan penghubungan
antarkategori berdasarkan model paradigma.
• Menyusun tiap kategori (fenomena) berdasarkan kondisi kausal
yang memunculkannya, lokasi kematraan tertentu dari
fenomena ini berdasarkan sifat, konteks, strategi aksi/
interaksinya yang digunakan untuk mengatasi, menangani,
menanggapi fenomena ini sesua dengan konteksnya, dan
konsekuensi dari tindakan/ interaksi yang dilakukan.
Selective Coding …
• Penggabungan hasil kerja interpretif berdasarkan kategorikategori yang sudah ada.
• Memilih kategori inti dan menghubungkan semua kategori
utama, baik terhadap kategori inti maupun antar-kategori.
Proses dalam Grounded Theory
Pengumpulan data
Pencatatan data
Coding
Menulis memo singkat
Mengurutkan dan Menulis Analisis
Penelitian Studi Kasus Dalam
Pendekatan Kualitatif
Pengantar

Penelitian studi kasus sama dengan teknik
kualitatif yang lain, yaitu mencakup
kegiatan
pengumpulan
data
dan
interpretasi terkait dengan individu,
kelompok, dan latar sosial tertentu
sehingga membawa pemahaman bagi
peneliti terkait dengan apa yang diamati.
Penelitian kualitatif studi kasus bisa berciri
kuantitatif dan kualitatif atau kombinasi keduanya
 Untuk melacak aktivitas fundamental bagi penelitian
kuantitatif dan kualitatif Robert K Yin (1992)
menganalisa tiga langkah menyeluruh yang
membingkai penelitian:
◦ Investigasi kuantitatif sebagai solusi permasalahan
tema
◦ Kajian kualitatif tentang motif-motif suatu kasus
◦ Identifikasi suatu kasus


Proses identifikasi kasus:
◦ Secara umum tidak semua peristiwa merupakan
semua kasus, contoh kasus konflik pada suatu
daerah itu merupakan studi kasus, tetapi kalau
dialami oleh beberapa daerah itu hanya sebuah
fenomena
Menurut Loius Smith (1978) Kasus adalah
suatu sistem yang terbatas. Dalam ilmu-ilmu
sosial kasus memiliki bagian-bagian operasional
dan merupakan bagian dari sebuah sistem
 Perilaku kasus memiliki pola yang konsisten


Konsep kasus selalu menjadi tema
perdebatan di antara para ahli, istilah studi
masih bersifat ambigu, studi kasus bisa
berarti proses mengkaji kasus sekaligus
hasil dari proses pengkajian tersebut
Minat Intrinsik dan instrumental pada
Kasus

Peneliti yang berbeda tentu saja memiliki tujuan
yang berbeda dalam mengkaji sebuah kasus

Ada 3 identitifikasi yang berbeda dalam melihat
kajian studi kasus:
◦ Kasus Intrinsik, di sini ditempuh oleh peneliti dalam
memahami sebuah kasus tertentu, jenis ini ditempuh
bukan karena suatu kasus mewakili kasus lain, atau
menggambarkan sifat tertentu tetapi ada aspek khusus
yang menarik minat peneliti untuk mengkajinya.
Spesifik yang khususnya tidak merumuskan sebuah
teori
◦ Kasus
Instrumental, digunakan
untuk penelitian suatu kasus
tertentu agar tersaji tentang
perspektif isu atau perbaikan
sebuah teori.
◦ Kasus Kolektif, pengembangan dari
beberapa kasus yang diteliti untuk
membagun pengertian baru dari
teori yang dikembangkan
Jenis Desain penelitian Studi Kasus
Explorasi
• Identifikasi gejala
sosial
• Dasar masalah
penelitian
Explanasi
• Menjelaskan
hubungan kausalitas
• Multi kasus
Deskriptif
• Deskripsi teori
membangun
kerangka penelitian

Bagi seorang peneliti kualitatif yang
menggunakan studi kasus harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
◦ Membingkai kasus dan mengkonseptualisasi objek
penelitian
◦ Memilih fenomena (gejala), menentukan tema atau isu
yang menjadi fokus pertanyaan riset
◦ Melacak pola-pola data untuk memperkaya isu-isu
dalam penelitian
◦ Menggunakan teknik trianggulasi untuk hasil-hasil
observasi
◦ Menghadirkan beberapa alternatif penafsiran
◦ Merumuskan pernyataan sikap atau generalisasi
tentang kasus
Kelebihan studi kasus terletak pada perbaikan teori
dan kompleksitas isu yang ditawarkan
 Studi kasus bisa menjadi pendekatan keilmuan untuk
mengkaji kebijakan publik dan mengkaji pengalaman
manusia
 Tujuan dari studi kasus bukanlah untuk mewakili
dunia tapi mewakili satu kasus saja
 Metode penelitian kasus adalah metode penelitian
pribadi dan kajian tentang pengalaman yang unit

Download