BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator, diantaranya adalah dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita dan tingkat kesempatan kerja. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi kenaikan pendapatan nasional atau kenaikan produk nasional bruto (Gross National Product) di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi juga berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat dari satu periode ke periode lainnya. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Menurut Todaro & Smith (2006), ada tiga faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa, yaitu akumulasi modal, pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi. Akumulasi modal (capital accumulation) meliputi semua jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal sumber daya. Akumulasi modal akan terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabungkan (diinvestasikan) kembali dengan tujuan untuk memperbesar output atau pendapatan dikemudian hari. Pertumbuhan penduduk (angkatan kerja) secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Ini berarti jumlah tenaga kerja yang lebih besar akan menambah jumlah produksi. Pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar domestik juga akan semakin besar, namun pengaruh positif atau negatifnya pertambahan penduduk bagi upaya pembangunan ekonomi bergantung pada kemampuan sistem perekonomian yang bersangkutan untuk menyerap dan secara produktif memanfaatkan tambahan jumlah angkatan kerja. Kemajuan teknologi (technological progress) merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang paling penting menurut kebanyakan ekonom terutama kalangan teknokrat. 2 Para ahli ekonomi mempunyai pandangan yang tidak selalu sama mengenai pertumbuhan ekonomi. Pandangan para ahli tersebut sering dipengaruhi oleh keadaan atau peristiwa-peristiwa yang terjadi pada zaman mereka hidup dan oleh ideologi yang mereka anut. Model pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh Domar pada tahun 1946 yang menyatakan bahwa output (produksi) secara eksplisit merupakan fungsi dari modal/capital saja tanpa memasukkan variabel tenaga kerja/labor. Hal ini terjadi karena tenaga kerja selalu dikombinasikan dengan modal dalam proporsi yang tetap. Solow pada tahun 1956 merevisi model pertumbuhan Domar dengan memasukkan tenaga kerja sebagai variabel, artinya bahwa tenaga kerja dapat dikombinasikan dengan modal dalam berbagai proporsi. Model pertumbuhan ini dikenal sebagai model pertumbuhan neoklasik Solow (Chiang & Wainwright 2006). Untuk konsep perubahan variabel waktu kontinu maka perubahan terjadi dari saat ke saat. Jika sebaliknya perubahan waktu diambil sebagai variabel diskret maka perubahan hanya terjadi sekali per periode dan tidak dari saat ke saat. Variabel waktu (t) berubah dari satu bilangan bulat ke bilangan bulat lainya seperti dari t = 1 ke t = 2. Model Pertumbuhan Ekonomi telah banyak dimodelkan oleh Zhang (2005). Model yang diajukan oleh Zhang telah dikaji oleh Tajau (2008) dalam tesisnya tentang model pertumbuhan ekonomi dua daerah berdasarkan modal dan knowledge. Kemudian Herliani (2009) dalam tesisnya mengkaji tentang model distribusi pertumbuhan ekonomi antarkelompok pada dua daerah. Tajau menekankan pada modal dan knowledge sedangkan Herliani menekankan pada perpindahan/pertukaran modal antarkelompok. Pada karya ilmiah ini yang akan dikaji adalah model pertumbuhan ekonomi dua sektor dalam waktu diskret yang diajukan oleh Zhang (2007). Model pertumbuhan ekonomi dua sektor adalah model pertumbuhan ekonomi di mana dalam sistem produksi, produsen akan menghasilkan dua output (2 jenis produk) yang menggunakan input modal dan tenaga kerja, salah satu menghasilkan barang modal dan lainnya menghasilkan barang konsumsi. 3 1.2 Tujuan Penelitian 1. Mengkaji model pertumbuhan ekonomi dua sektor dalam waktu diskret. 2. Menentukan solusi ekuilibrium dari model tersebut. 3. Membuat simulasi model.