BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu membutuhkan rasa nyaman. Kebutuhan rasa nyaman setiap individu berbeda-beda. Dalam konteks asuhan keperawatan, perawat harus memperhatikan dan memenuhi rasa nyaman pasien. Gangguan rasa nyaman yang dialami pasien diatasi oleh perawat melalui intervensi keperawatan (Asmadi, 2008). Menurut Caffery (1979) dalam Tamsuri (2006), nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang, dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Menurut Kozier dan Erb (1983) dalam Tamsuri (2006), nyeri adalah sensasi ketidaknyamanan yang dimanifestasikan sebagai penderitaan yang diakibatkan oleh persepsi jiwa yang nyata, ancaman, dan fantasi luka. Setiap individu pernah mengalami nyeri dalam tingkat tertentu. Nyeri merupakan alasan yang paling sering terjadi dibidang medis, individu yang merasakan nyeri merasa tertekan atau menderita dan berupaya menghilangkan nyeri. Perawat menggunakan berbagai itervensi untuk menghilangkan nyeri atau mengembalikan kenyamanan (Potter & Perry, 2005). Nyeri bersifat subjektif, tidak ada dua individu yang mengalami nyeri sama dan tidak ada dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan respon atau perasaan yang identik pada seorang indvidu. Nyeri merupakan sumber penyebab frustasi bagi klien maupun tenaga kesehatan. Asosiasi Internasional untuk Penelitian Nyeri (International Association for the study of Pain, IASP) mendefenisikan nyeri sebagai suatu sensor subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial yang dirasakan dalam kejadian dimana terjadi kerusakan (IASP, 1979). Nyeri dapat merupakan faktor utama yang menghambat kemampuan dan keinginan individu untuk sembuh dari suatu penyakit (Potter & Perry, 2005). Seorang pasien yang dirawat di rumah sakit tidak bisa dipisahkan dari fenomena nyeri. Tugas dari seorang perawat adalah mengkaji keberadaan nyeri tersebut, menegakkan diagnosa, merencanakan tindakan keperawatan untuk Universitas Sumatera Utara mengatasi nyeri, melakukan implementasi, mengevaluasi dari tindakan yang telah diberikan. Dalam memberikan asuhan keperawatan guna mengatasi rasa nyeri paien, perawat berusaha untuk mengembangkan strategi penatalaksaan nyeri, sehingga lebih dari sekedar pemberian obat analgesik (Prasetyo, 2010). Perawat bertanggung jawab secara etis untuk mengontrol nyeri dan menghilangkan penderitaan nyeri klien. Penatalaksanaan nyeri yang efektif tidak hanya mengurangi ketidaknyamanan fisik tetapi juga meningkatkan mobilisasi lebih awal dan membantu klien bekerja lebih dini, mengurangi kunjungan klinik, memperpendek masa hospitalisasi, dan mengurangi biaya perawatan kesehatan (Potter & Perry, 2005). Prostatitis adalah inflamasi kelenjar prostat yang disebabkan oleh agens infeksius (bakteri, fungi, mikoplasma) atau berbagai masalah lain (misalnya, struktur uretra, hiperplasia prostatik). Mikroorganisme biasanya terbawa ke prostat dari uretra. Manifestasi klinis, gejala prostatitis dapat mencakup rasa tidak nyaman pada perianal, rasa terbakar, dorongan ingin berkemih, sering berkemih, dan nyeri saat atau setelah ejakulasi (Smeltzer, 2001). Prostatitis Post Dj Stent, merupakan suatu tindakan pembedahan untuk pengambilan alat Dj Stent yang dipasang di uretra pasien, pasien dengan tindakan ini mengalami Gagguan Rasa Nyaman; Nyeri karena post operasi, nyeri yang dialami pasien adalah nyeri akut, yang termasuk nyeri akut yaitu nyeri yang terjadi sesudah tindakan pembedahan (Prasetyo, 2010). Nyeri akut terjadi setelah terjadinya cidera akut, penyakit, atau intervensi bedah dan memiliki awitan yang cepat dengan intensitas yang bervariasi (ringan sampai berat) dan berlangsung untuk waktu yang singkat. Karakteristik nyeri akut berdurasi singkat (kurang dari 6 bulan), memiliki onset yang tiba-tiba, dan terlokalisir. Nyeri biasanya diakibatkan oleh trauma, bedah, atau inflamasi. Setiap individu pernah merasakan nyeri seperti ini, misalnya saat sakit kepala, nyeri melahirkan, nyeri sesudah tindakan pembedahan, dan lainnya (Prasetyo, 2010). 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Universitas Sumatera Utara Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada klien yang mengalami masalah kebutuhan dasar nyeri khususnya pada Tn. S di ruang Melati III/VII dan VIII RSUD Pirngadi Medan. 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Mampu melakukan pengkajian pada Tn.S dengan masalah kebutuhan dasar nyeri. 2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn.S dengan masalah kebutuhan dasar nyeri. 3. Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Tn.S dengan masalah kebutuhan dasar nyeri. 4. Mampu melakukan implementasi pada Tn.S dengan masalah kebutuhan dasar nyeri. 5. Mampu melakukan evaluasi pada Tn.S dengan masalah kebutuhan dasar nyeri. 1.3 Manfaat 1. Bagi Praktik Keperawatan Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat asuhan keperawatan yang sistematis dan sesuai dengan konsep keperawatan. 2. Bagi Pendidikan Keperawatan Hasil Karya Tulis Ilmiah yang diperoleh dapat dijadikan konstribusi bagi peningkatan pendidikan keperawatan dan pengembangan ilmu keperawatan. 3. Bagi Kebutuhan Klien Hasil asuhan keperawatan ini dapat digunakan untuk mengetahui cara memenuhi kebutuhan dasar klien khususnya kebutuhan nyeri. Universitas Sumatera Utara