PT Narada Kapital Indonesia

advertisement
1
REKSA DANA
NARADA KAPITAL INDONESIA
Monthly Review — Mei 2015
Global Economic Review

Revisi Pertumbuhan ekonomi AS pada 1Q’15 mengalami kontraksi, AS kontraksi sebesar 0,7% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan ekspektasi 0,2%
(yoy). Tingkat inflasi di AS masih terlihat stagnan di bulan April’15 AS mengalami inflasi sebesar 0,30% (mom) atau 1,80% (yoy).

Data manufaktur AS pada bulan Mei’15 mengalami penurunan menjadi
53,8 dan neraca perdagangan AS pada April’15 mengalami penyusutan
defisit menjadi US$40,8 miliar dari sebelumnya US$50,5 miliar.

Non Farm Payrolls pada bulan Mei’15 mengalami kenaikan menjadi 280k
dari sebelumnya 221k. Sementara, unemployment rate AS mengalami kenaikan menjadi 5.50% dari 5.40%.

Hasil rapat FOMC pada Mei’15 The Fed kembali mempertahankan tingkat
suku bunganya yang saat ini berada di level 0,25%. The Fed menyatakan
kenaikan tingkat suku bunga bulan Juni’15 masih terlalu dini, tetapi The
Fed mengindikasikan kenaikan suku bunga akan terjadi pada tahun ini jika
perekonomian AS terus membaik.

Kekuatiran cicilan hutang Yunani yang jatuh tempo kepada IMF di bulan
Juni’15 kembali muncul serta statement dari Perdana Menteri Yunani, Nikos Voutsis apabila kesepakatan tak tercapai dengan kreditur dan tak juga
mendapatkan dana bailout untuk membayar hutang maka Yunani di nyatakan default dan IMF masih memberi masa tenggat waktu kepada Yunani
hingga akhir Juni’15.

IMF melalui Managing Director ,Christine Lagarde mengatakan kemungkinan Yunani akan hengkang dari Zona Euro. Tapi bukan berarti mata uang
Euro juga akan ikut ambruk.

ECB, menyatakan akan terus melakukan program stimus dengan nilai
US$46,2 miliar per bulan hingga September 2016. Namun stimulus masih
dapat dilanjutkan melampaui tahun 2016 jika memang inflasi tidak menunjukkan sinyal berbalik dari level bawah menuju ke target bank sentral sekitar 2%.

Indeks manufactur China pada bulan Mei’15 mengalami kenaikan menjadi
50.2 dari 50.1 dan indeks non manufactur bulan Mei’15 mengalami
penurunan menjadi 53.2 dari 53.4.

China memangkas suku bunga acuan pinjaman sebesar 25 bps menjadi
5,1% dan tingkat inflasi naik ke level 1,5% (yoy) dari sebelumnya 1,4%
(yoy).
Indonesia Equity Market
JCI
YTD
Foreign Net Buy/Sell (bn Rp)
EIDO
Government Bond Yield (%)
Indonesia IDR 5yr
Indonesia IDR 10yr
US Treasury 10yr
Macroeconomic Data
BI Rate (%)
CPI (YoY%)
CPI (MoM%)
GDP (YoY%)
Reserves Assets (USD bn)
Market Indices
DJIA (USA)
S&P 500 (USA)
FTSE 100 (UK)
CAC (France)
DAX (Germany)
Nikkei 225 (Japan)
Hang Seng (HK)
SHCI (Shanghai)
Strait Times (Singapore)
BSE SENSEX (India)
BSET (Thailand)
PSE (Phillippine)
Commodities
Tin 3m (USD/MT)
Gold (USD/t.oz)
CPO (RMS/ton)
Crude Oil WTI (USD/bbl)
Soybean Oil
Corn
Wheat
Others
USD/IDR
Reksa Dana Narada Saham
Indonesia (Rp/unit)
Close
5,216
-0.20
5,896
26
Close
8.06
8.17
2.12
Period
Mei'15
Mei'15
Mei'15
1Q'15
Mei'15
Close
18,011
2,107
6,984
5,008
11,414
20,563
27,424
4,612
3,392
27,828
1,496
7,580
Last
15,600
1,191
2,170
60
33
352
478
Close
13,224
1,179.01
% Chg (MoM)
2.56
3.71
% Chg (MoM)
0.38
0.46
0.09
Last
7.50
7.15
0.50
4.71
110.77
% Chg (MoM)
0.95
1.05
0.34
(0.76)
(0.35)
5.34
(2.52)
3.83
(2.73)
3.03
(2.01)
(1.75)
% Chg (MoM)
(2.50)
1.40
3.24
1.44
4.56
(3.06)
0.87
% Chg (MoM)
2.02
4.02
Source : Diolah dari berbagai sumber
Rekening Pembelian Unit Penyertaan,
atas nama REKSA DANA NARADA SAHAM INDONESIA :



Deutsche Bank AG, Cab. Jakarta , No. Rek. 0087767009
BCA, Cab. SCBD Sudirman-Jakarta No. Rek. 0063276666
Bank Mandiri, Cab. BEI-Jakarta No. Rek. 1040004431768
PT NARADA KAPITAL INDONESIA
Plasa Asia Lt. 17, Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190
Tel : +62 21 51400023
Fax : +62 21 51400026
Email : [email protected]
www.naradakapital.com
Analisa dan informasi ini ditulis, diproduksi dan didistribusikan oleh PT Narada Kapital Indonesia. Semua informasi didapat dari
data-data yang tersedia untuk publik dan dari berbagai sumber. PT Narada Kapital Indonesia tidak bertanggung jawab atas
kelengkapan data-data dari informasi tersebut.
2
REKSA DANA
NARADA KAPITAL INDONESIA
Monthly Review — Mei 2015
Domestic Economic Review

Pertumbuhan ekonomi pada 1Q’15 mengalami penurunan menjadi sebesar 4,71% dari sebelumnya 5,01% atau lebih buruk dari ekspektasi pasar
sebesar 4,94%. Pelemahan dipicu oleh penurunan private consumption
dan gov’t spending.

Tingkat inflasi Indonesia pada bulan Mei’15 sebesar 0.36% (MoM)
meningkat dibandingkan pada bulan sebelumnya sebesar 0.17% (MoM).

Neraca Perdagangan Indonesia pada bulan April‘15 mengalami surplus
USD 450 miliar dari bulan sebelumnya sebesar USD 1,1 miliar.

Bank Indonesia masih tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan
di level 7,5% dan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia
menjadi 5.1% dari 5.4. Sementara cadangan devisa Indonesia pada bulan
Mei’15 mengalami penurunan menjadi USD110,8miliar dari bulan sebelumnya USD110,9 miliar.
Industry Review

Volume penjualan motor pada bulan April’15 mengalami penurunan sebesar 3,89% (MoM) menjadi 524 ribu unit dari sebelumnya 546 ribu unit.dan
volume penjualan mobil pada bulan April’15 juga mengalami penurunan
sebesar 18% (MoM) menjadi 81.526 dari sebelumnya 91.410 unit.

Volume penjualan semen pada bulan April’15 tercatat sebesar 4,5 juta ton
(-2,8% MoM), pertumbuhan penjualan semen mengalami perlambatan
karena tertundanya belanja infrastuktur pemerintah dan konsumsi infrastruktur yang lemah.
Market Review
Pada bulan Mei, IHSG berhasil menguat sebesar 2,56% ke level 5.216 dengan
dimana sektor agrikultur dan industri dasar sebagai sektor yang mengalami
penguatan terbesar masing-masing sebesar +15,56% dan +7,36%, sementara
sektor perdagangan menjadi satu-satunya sektor yang mengalami pelemahan
(-0,70%). Investor asing membukukan akumulasi penjualan bersih di seluruh
pasar sebesar Rp 3,20 triliun. Inflasi bulan Mei tercatat sebesar 0,50% (MoM)
yang dipicu oleh kenaikan harga beberapa bahan pokok menjelang bulan
puasa sedangkan neraca perdagangan bulan April kembali mencatatkan
surplus sebesar USD 454 juta. Sementara itu, GDP Indonesia 1Q’15 tercatat
sebesar 4,7% atau terendah sejak 3Q’09. Namun, berita positif datang dari
S&P yang menaikkan outlook rating Indonesia dari stable menjadi positive
outlook. Dari eksternal, the fed masih mempertahankan suku bunga di level
0,25% dan menyatakan bahwa kecil kemungkinan untuk menaikan suku
bunganya di bulan Juni. Sementara itu, China memangkas suku bunga
pinjaman sebesar 25 bps menjadi 5,1% untuk menstimulus pertumbuhan
ekonominya.
Analisa dan informasi ini ditulis, diproduksi dan didistribusikan oleh PT Narada Kapital Indonesia. Semua informasi didapat dari
data-data yang tersedia untuk publik dan dari berbagai sumber. PT Narada Kapital Indonesia tidak bertanggung jawab atas
kelengkapan data-data dari informasi tersebut.
Download