peranan media televisi dan media surat kabar terhadap

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Manajemen
Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas –
tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin (Chuck
Williams, 2002:8). Sedangkan Stephen P. Robbins/Mary Couter (2007:8)
menyebutkan bahwa manajemen adalah proses pengordinasian kegiatan-kegiatan
pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efesien dan efektif dan
melalui orang lain.
Seperti yang telah disinggung diatas bahwa dalam proses manajemen
tersebut dilakukan secara efesien dan efektif maka seorang manajer diharapkan
harus mampu untuk memimpin dengan baik. Efesiensi mengacu pada memperoleh
out put terbesar dengan input yang terkecil digambarkan sebagai “melakukan
segala sesuatu yang benar “. Efektifitas menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga
sasaran organisasi dapat tercapai
digambarkan sebagai
“melakukan segala
sesuatu yang benar”. (Stephen P. Robinus/Mary Couter, 2007:8)
Dalam menjalankan tugas-tugasnya manajemen memiliki beberapa fungsi,
yaitu
merencanakan,
mengoordinasikan,
memimpin,
dan
mengendalikan.
Merencanakan adalah menentukan sasaran organisasi dan sasaran untuk
mencapainya. Mengkoordinasikan adalah menetapkan di mana keputusan akan
7
8
dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan
bekerja untuk siapa. Memimpin adalah memberi inspirasi dan motivasi karyawan
untuk bekerja keras dalam mencapai sasaran organisasi. Mengendalikan adalah
mengawasi kemajuan pencapaian sasaran dan mengambil tindakan koreksi
bilamana kemajuan tidak dicapai (Chuck Williams, 2002:9).
2.1.2 Pengertian Pemasaran
Pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang berkenaan dengan
berpindahnya barang dari tangan produsen pertama ke konsumen akhir.
Sedangkan Philip Kotler (2005:10), mendefenisikan pemasaran sebagai proses
sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapat apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Sedangkan
pemasaran menurut Kotler Philip & Keller Kevin
Lane(2007:6) adalah :
“Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk
menciptakan,
mengomunikasikan,
dan
menyerahkan
nilai
kepada
pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan para pemilik saham“
Dari defenisi di atas maka dapat dikatakan bahwa pemasaran adalah
serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan berpindahnya produk baik barang
atau jasa dari produsen kepada konsumen yang dapat memenuhi kebutuhan hidup
konsumen dalam selang waktu tertentu.
9
2.1.3 Konsep Pemasaran
Dengan adanya persaingan yang semakin ketat dan seiring dengan
berkembangnya pengetahuan konsumen akan kebutuhan dan keinginan yang lebih
tinggi dari konsumen, maka muncullah konsep baru di bidang pemasaran yaitu
konsep pemasaran. Konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam
bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen
dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk
memberikan kepuasan konsumen (Sofjan Assauri,2004:81). Jadi konsep
pemasaran merupakan orientasi perusahaan yang menekankan bahwa tugas pokok
perusahaan adalah menentukan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen sehingga tercapai tingkat kepuasan yang melebihi kepuasan yang
diberikan oleh pesaingnya.
Pada hakekatnya, konsep pemasaran menekankan orientasi pada
kebutuhan dan keinginan konsumen yang didukung oleh kegiatan pemasaran,
yang ditujukan untuk keberhasilan mencapai tujuan perusahaan. Tujuan
didirikannya sebuah perusahaan yaitu untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu
dan pertumbuhan perusahaan. Dengan menjalankan konsep pemasaran secara
tepat, maka perusahaan dapat memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.
2.1.4 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan rencana yang menyeluruh, terpadu, dan
menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang
akan dijalankan untuk dapat mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan yang
meliputi produk, harga, lokasi, dan pelayanan (Sofjan Assauri,204:170). Didalam
10
strategi pemasaran ini ada beberapa unsur-unsur yang saling terkait yang dapat
dikatakan sebagai unsur-unsur pemasaran terpadu (4P dari marketing mix).
Dalam menjalankan strategi pemasaran sasaran yang hendak dicapai yaitu
antara lain untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen terhadap produk yang
ditawarkan oleh perusahaan terkait. Hal ini dikarenakan bahwa perilaku
konsumen merupakan unsur penting dalam kegiatan pemasaran, karena pada
dasarnya perusahaan tidak mengetahui mengenai apa yang ada dalam pikiran
seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang, dan setelah melakukan
pembelian produk tersebut. Perilaku konsumen dalam prakteknya adalah untuk
mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai
serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka
memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka (Philip Kotler,2005:201) . Oleh karena
itu perilaku konsumen dapat disimpulkan sebagai tindakan yang dilakukan oleh
individu, kelompok, atau organisasi
yang berhubungan dengan
proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan serta menggunakan barang dan jasa.
Dengan analisa perilaku konsumen ini, seorang manajer pemasaran akan
mempunyai pandangan yang lebih luas, dan akan mengetahui kesempatan baru
yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan konsumen. Suatu kegiatan
pembelian yang nyata hanyalah merupakan salah satu tahap dari keseluruhan
proses mental dan kegiatan-kegiatan fisik lainnya yang terjadi dalam proses
pembelian pada suatu periode tertentu serta pemenuhan kebutuhan tertentu.
Analisa suatu proses pembelian merupakan suatu rangkaian tahapan yang diambil
oleh seorang konsumen.
11
Proses pengambilan keputusan dalam kegiatan pembelian seorang
konsumen yang ditentukan oleh perilaku konsumen merupakan sebuah
pendekatan masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang dan jasa
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Proses pengambilan keputusan
untuk melakukan pembelian adalah sama untuk setiap orang, hanya seluruh proses
tersebut tidak selalu dilaksanakan oleh konsumen. Pendekatan proses dalam
analisa perilaku konsumen dibutuhkan oleh perusahaan yang beroperasi di
masyarakat untuk menginterpretasikan permintaan konsumen.
2.1.5 Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran terjadi dari empat komponen utama : produk, tempat,
harga, dan promosi. Variabel-variabel bauran pemasaran sering kali dipandang
sebagai variabel terkendali karena seorang manajer pemasaran dapat memutuskan
tipe setiap komponen dan jumlah yang akan digunakan untuk meraih kepuasan
konsumen. Jadi, promosi (yang menyertakan periklanan) harus diseimbangkan
dengan rancangan produk, metode distribusi dan harga untuk menciptakan bauran
pemasaran menyeluruh yang akan dipertimbangkan para konsumen ketika mereka
memilih sebuah produk. Komponen-komponen bauran pemasaran adalah sebagai
berikut :
a. Produk
Produk adalah “ sebundel harga “ yang memenuhi harapan konsumen.
Mengiklankan ciri-ciri dan keuntungan-keuntungan akan membantu para
konsumen memilih produk atau jasa yang cocok dengan kebutuhan mereka.
12
Penentuan merek dan pemasangan adalah dua karakter penting dalam sebuah
produk. Untuk menerjemahkan karakteristik produk kedalam sesuatu yang
kongkret, yang dapat digunakan untuk membedakan satu produk dengan yang
lain, banyak bisnis mengiklankan satu merek, nama atau kata atau frasa dan
simbol tersendiri, atau kombinasi ketiga elemen.
b. Tempat
Tempat juga disebut saluran distribusi. Sebuah saluran distribusi menuju pada
sekelompok individu dan organisasi yang mengarahkan aliran produk dari
para produsen ke para konsumen. Kegiatan-kegiatan distribusi menyertakan
pengelolaan pengakutan dan penyimpanan produk, pemprosesan dan
pencatatan stock. Para anggota saluran distribusi termasuk para pedagang
partai besar dan eceran serta para pembeli industri dalam pasar industri.
Keputusan saluran industri sangat kritis karena mereka menentukan keberadan
pasar sebuah produk dan keterjangkauan bagi para pembeli.
c. Harga
Harga adalah nilai yang dipertukarkan dengan produk-produk dalam sebuah
pemasaran. Sebuah harga produk harus mencakup seluruh biaya yang terlibat
dalam produksi, distribusi dan promosinya, demikian pula perkiraan laba.
Sebagai tambahan, harga dapat mendukung citra sebuah produk, merebut
penjualan dari para pesaing atau mempengaruhi orang untuk mengubah waktu
pemesanan mereka.
13
d. Promosi
Promosi disebut juga komunikasi pemasaran, mencakup berbagai tehnik yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dan calon potensial
konsumen. Seiring dengan penjualan pribadi, promosi penjualan dan
hubungan masyarakat (publisitas), periklanan adalah satu dari empat elemen
bauran promosi. Penjualan langsung adalah sebuah komunikasi bersifat
personal dan komersil yang mencoba memberitahu dan membujuk para
konsumen untuk membeli sebuah produk.
Pada umumnya penjualan langsung adalah elemen termahal dalam bauran
promosi. Penjualan ini sering kali digunakan dalam pasar industri dimana kontak
pribadi merupakan hal penting untuk membangun hubungan dengan para pembeli.
Promosi penjualan, saat ini semakin penting bagi banyak organisasi. Para pemasar
sering kali menggunakan contoh dan kupon gratis untuk meraih konsumen ketika
mereka memperkenalkan produk baru. Hubungan masyarakat adalah serangkaian
kegiatan komunikasi yang dipergunakan untuk menciptakan dan memelihara
hubungan menguntungkan diantara organisasi dan publiknya. Publik yang
dimaksud termasuk para konsumen, karyawan, pihak berkepentingan, pejabat
pemerintah, dan masyarakat pada umumnya. Publisitas dipandang sebagai bagian
hubungan
masyarakat.
Organisasi
menggunakan
media
release
untuk
mendapatkan komunikasi gratis yang ditransmisikan melalui sebuah media massa.
Dan periklanan juga sebuah komunikasi non pribadi tentang organisasi dan atau
produk-produknya ditransmisikan ke khalayak target melalui media massa atau
alternatifnya.
14
2.1.6 Perilaku Konsumen
Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pula strategi
yang harus dijalankan oleh perusahaan, khususnya di bidang pemasaran. Untuk itu
perusahaan perlu mempelajari atau memahami perilaku konsumen dalam
hubungannya dengan pembelian yang dilakukan oleh oleh konsumen tersebut.
Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu mempertimbangkan
tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan istilah
perilaku konsumen.
Perilaku Konsumen (costumer behavior) adalah kegiatan–kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam medapatkan dan mempergunakan
barang dan jasa tersebut di dalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan–kegiatan tersebut (Dharmmesta & Handoko,
2003:10).
Dengan adanya konsumen yang sangat beraneka ragam dalam usia,
pendapatan dan selera, maka sebagai pengusaha harus memahami perilaku
konsumen yang beragam agar dapat mengembangkan produk dan jasa yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
Hubungannya dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa,
pemahaman mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan
seperti apa (what) yang dibeli, dimana membeli (where), bagaimana kebiasaan
(how often), membeli dan dalam keadaan apa (under what condition) barang dan
jasa dibeli. Keberhasilan konsumen dalam pemasaran perlu didukung oleh
15
pemahaman yang baik mengenai perilaku konsumen, karena dengan memahami
perilaku konsumen perusahaan dapat merancang apa saja yang dibutuhkan
konsumen.
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan
mereka. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada
keinginan manusia untuk membeli suatu barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan
masing-masing. Proses pengambilan keputusan untuk membeli bagi semua orang
pada dasarnya adalah sama, hanya seluruh proses tidak selalu dilaksanakan
seluruhnya oleh konsumen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai
berikut :
1. Faktor-Faktor Kebudayaan
a. Budaya
Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang
paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian
besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah
dipelajari.
16
b. Sub Budaya
Sub budaya mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang lebih kecil
merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku
anggotanya. Ada empat macam sub budaya yaitu kelompok kebangsaan,
kelompok keagamaan, kelompok ras dan wilayah geografis.
c. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah kelompok dalam masyarakat, dimana setiap kelompok
cenderung memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama.
2. Faktor-Faktor Sosial
a. Kelompok Referensi
Kelompok referensi adalah kelompok-kelompok yang memberikan
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku
seseorang.
b. Keluarga
Anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap
perilaku pembeli.
c. Peranan dan Status
Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam
pengertian peranan dan status. Setiap peranan membawa satu status
yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakatnya.
17
3. Faktor-Faktor Pribadi
a. Usia dan Tahap Daur Hidup
Pembelian seseorang terhadap barang dan jasa akan berubah-ubah
selama
hidupnya.
Demikian
halnya
dengan
selera
seseorang
berhubungan dengan usianya.
b. Pekerjaan
Dengan adanya kelompok-kelompok pekerjaan, perusahaan dapat
memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan kelompok pekerjaan
tertentu.
c. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang dapat dilihat dari tingkat pendapatan yang
dapat berpengaruh terhadap pilihan produk.
d. Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang turut
menentukan perilaku pembelian.
e. Kepribadian dan Konsep diri
Kepribadian adalah ciriciri psikologis yang membedakan setiap orang
sedangkan konsep diri lebih kearah citra diri.
18
4. Faktor-Faktor Psikologis
a. Motivasi
Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk
mengarah seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan
itu.
b. Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan.
Bagaimana seseorang yang termotivasi berbuat sesuatu adalah
dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya.
c. Belajar
Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu
yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia
diperoleh dengan mempelajarinya.
d. Kepercayaan dan Sikap
Melalui perbuataan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan
sikap selanjutnya mempengaruhi tingkah laku pembelian ( Kotler,
1997 : 153-161 ).
2.1.7 Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan keputusan konsumen untuk membeli
suatu produk setelah sebelumnya memikirkan tentang layak tidaknya membeli
19
produk itu dengan mempertimbangkan informasi-informasi yang ia ketahui
dengan realitas tentang produk itu setelah ia menyaksikannya. Hasil dari
pemikiran itu dipengaruhi kekuatan kehendak konsumen untuk membeli sebagai
alternatif dari istilah keputusan pembelian konsumen (Nugroho Setiadi, 2002).
Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen biasanya
konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu : (1) pengenalan masalah,
(2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak,
(5) perilaku pasca pembelian (Kotler, 2002).
2.1.8 Periklanan
Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau
jasa, secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan
pembayaran,
(Kotler,
2003).
Sedangkan
menurut
Suhandang
(2002:13)
menyatakan bahwa periklanan adalah suatu proseskomunikasi massa yang
melibatkan sponsor tertentu, yakni pemasang iklan yang membayar jasa sebuah
media massa atas penyiaran iklannya.
Menurut David A. Aaker seperti dikutip Fandy Tjiptono (2002:103)
mengatakan bahwa iklan memegang peranan penting dalam pemasaran karena
iklan akan menyampaikan beberapa pesan diantaranya adalah brand awareness
(dikenal oleh masyarakat), strong brand association (memiliki persepsi terhadap
merek tertentu yang baik), perceived quality (dipersepsikan konsumen untik
mengetahui produk tersebut bagian dari produk berkualitas), dan brand loyality
(memiliki pelanggan setia). Setiap perusahaan tidak hanya membuat produk yang
20
bagus, namun juga berinvestasi meningkatkan skuitas merek melalui periklanan,
sehingga dengan adanya iklan konsumen akan menjadi tahu tentang keunggulan
suatu produk. Konsumen akan merasa dekat dengan perusahaan untuk melayani
kepentingan konsumen.
Untuk memperkenalkan produknya biasanya perusahaan menggunakan
media iklan, diantaranya televisi. Televisi adalah media iklan yang paling diminati
oleh kalangan pengiklan nasional karena sangat mudah dilihat dan kemampuan
mendemonstrasikan sesuatu. Terlebih lagi, televisi menggunakan warna, suara,
gerakan dan musik. Sehingga iklan tampak begitu hidup dan nyata.
Menurut fungsinya iklan berkaitan dengan kebutuhan konsumen dikatakan
bahwa iklan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi presepsi
konsumen atas produk tersebut dan dengan adanya iklan yang dibintangi oleh
selebriti akan dapat menambah kepercayaan produk dimata konsumen. Konsumen
akan menerima informasi produk dari iklan, mulai dari perkenalan produk,
informasi tata cara pemakaian, serta pelayanan sebisa mungkin dikomunikasikan
oleh perusahaan melalui iklan. Strategi ini merupakan nilai tambah bagi
konsumen, karena konsumen yang awalnya tidak tahu menjadi mengerti dan
paham tentang produk tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa iklan
memberi informasi kepada konsumen sebelum membeli suatu produk.
Download