BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian

advertisement
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1
Rancangan Penelitian
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
observasional
analitik
dengan
menggunakan rancangan studi kasus kontrol. Penyetaraan “matching” dilakukan
dengan bulan lahir bayi. Kelompok kasus adalah neonatus yang dirawat dengan
sepsis, sedangkan kelompok kontrol yaitu neonatus yang dirawat di ruang
perinatologi yang tidak terdiagnosa sepsis.
Faktor risiko (+)
Kasus
penderita sepsis
Faktor risiko (-)
Faktor risiko (+)
Kontrol
bukan penderita sepsis
Faktor Risiko (-)
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian
4.2
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di ruang perinatologi RSUP Sanglah Denpasar.
Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2015.
28
29
4.3
Penentuan sumber data
4.3.1
Populasi penelitian
Populasi kasus adalah bayi yang dirawat di RSUP Sanglah dengan diagnosis
sepsis. Populasi kontrol adalah bayi yang dirawat tidak mengalami sepsis. Kontrol
ditentukan berdasarkan catatan yang ada dalam register kohort bayi di ruang
perinatologi RSUP Sanglah. Kontrol dimiripkan dengan kasus dari variabel
confounding yaitu variabel bulan lahir bayi. Populasi target pada penelitian ini adalah
adalah bayi usia 0-28 hari yang didiagnosis sepsis, sedangkan populasi terjangkau
adalah neonatus sepsis yang dirawat di ruang perinatologi RSUP Sanglah Denpasar
pada bulan Januari-Desember tahun 2014.
Kriteria inklusi yaitu data bayi yang masuk di buku register yang dirawat
pada bulan Januari-Desember 2014 baik yang hidup maupun meninggal.
Kriteria ekslusi bayi yang dirawat pada bulan Januari-Desember 2014 baik
yang hidup maupun meninggal dengan kelainan kongenital dan status tidak tersedia
di ruang rekam medik.
4.3.2
Besar Sampel
Besar sampel pada penelitian kasus kontrol ini ditentukan berdasarkan rumus
pengambilan sampel menggunakan rumus sebagai berikut (Sudigdo, 2011):
30






 Z
2 P 2 (1  P2 )  Z1  P1 (1  P1 )  P2 (1  P2 ) 
1 / 2

n
2
( P1  P2 )
P1
P1
2
OR
(OR +1)
P1
(OR(1- P1)+ P1)
Keterangan:
n
= besar sampel
P1
=proporsi ekspose pada kasus / proporsi efek standar
P2
= proposi ekspose pada kontrol/ proporsi efek yang diteliti
P
= Rata-rata P1-P2 = (P1+P2)/2
Z
= koefisien reliabilitas (tingkat kepercayaan 95%)
Z
= koefisien power (1-) (power 90%)
Dalam penghitungan sampel peneliti merujuk dari beberapa penelitian
sebelumnya. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan asumsi insiden kasus sepsis dan
nilai OR, tingkat reliabilitas (1-α) sampel sebesar 95%, power penelitian (1-β) sebesar
90%. Penelitian Simbolon (2008) tentang faktor risiko sepsis pada bayi baru lahir di
RSUD Curup kabupaten Rejang Lebong Bengkulu, prevalensi persalinan dengan
tindakan sebesar 41,2%, OR 2,14 dengan tingkat reliabilitas (1-α) sampel sebesar
95%, power penelitian (1-β) 90%, maka diperoleh besar sampel 185. Penelitian
Roeslani (2012) tentang faktor resiko pada sepsis neonatorum awitan dini di RSCM
Jakarta dengan prevalensi nilai apgar rendah 18,9% OR 5,5 maka didapat sampel 30.
31
Secara teoritis ideal sampel yang diambil adalah yang terbesar yaitu 185,
melihat jumlah pasien sepsis yang dirawat di RSUP Sanglah pada tahun 2014
sebanyak 225, dan jumlah total pasien yang dirawat di ruang perinatologi selama
tahun 2014 adalah 1025 pasien, tetapi secara praktis sampel yang diambil adalah yang
terendah yaitu 30 sampel untuk kasus 30 dan untuk kelompok kontrol 30 sehingga
jumlah total sampel 60 sampel. Pertimbangan mengambil sampel terendah karena
keterbatasan akses ke ruang rekam medik, tidak semua sampel frame yang peneliti
berikan ke petugas rekam medik ada, kadang masih dipinjam peneliti lain sehingga
data pasien yang diterima adalah yang hanya tersedia di ruang rekam medik
Tabel 4.3
Besar sampel yang diperlukan dengan OR (Odd Ratio) yang bervariasi dengan tingkat
reliabilitas (1-α) sampel 95%, power penelitian (1-β) 90%
Variabel
OR
Bayi berat lahir rendah
Insiden
kasus
56%
2,6
Besar
sampel (n)
97
Jenis kelamin laki-laki
51,8%
2,2
126
Simbolon (2008)
Persalinan dengan tindakan
41,2%
2,14
185
Simbolon (2008)
Nilai APGAR rendah
18,9%
5,5
30
Roeslani (2012)
Ketuban pecah dini
58,8%
7,5
43
Simbolon (2008)
Asfiksia
17%
2,9
71
Leal (2012)
Prematur
68%
5,5
73
Junara(2010)
4.4
Variabel Penelitian
4.4.1
Jenis variabel
Sumber
Junara (2010)
32
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis kelamin bayi, pendidikan
ibu, pekerjaan ibu, suhu tubuh ibu, ketuban pecah dini, fetal distress, kondisi air
ketuban, asfiksia, berat badan lahir, usia kehamilan, gemeli, keputihan, infeksi saluran
kencing, gravida, kelas perawatan ibu, tindakan invasive pada bayi, cara persalinan,
tempat persalinan, penolong persalinan, rujukan. Variabel tergantung adalah sepsis
neonatorum sedang variabel counfounding adalah bulan lahir bayi.
4.4.2
Definisi Operasional
Tabel 4.4.
Definisi operasional dan skala penelitian.
Variabel
Definisi operasional
variabel
1
2
Variabel dependen
Sepsis
Infeksi berat dengan gejala
neonatorum sistemik yang diderita neonatus
dan terdapat dalam darah.
Variabel independen
Jenis
Jenis kelamin bayi sesuai yang
kelamin
tercatat dalam rekam medik
bayi
Alat
ukur
3
Skala
pengukuran
4
Skala
dalam
analisis
5
Dari
catatan
medis
0= Tidak sepsis
1= Sepsis
Nominal
Dari
catatan
Medis
0=Perempuan
1=Laki-laki
Nominal
Pendidikan ibu
Pendidikan formal terahkir yang
diikuti dan dinyatakan lulus
Dari
catatan
medis
0= Tinggi
(SLTA/AK/
PT)
1= Rendah
(SD-SMP)
Nominal
Ibu bekerja
Pekerjaan ibu adalah pekerjaan
Dari
0= penghasilan
Nominal
33
yang mendapatkan penghasilan
tetap tiap bulan
catatan
medis
tetap
1= penghasilan
tidak tetap
Suhu tubuh
ibu
Suhu tubuh ibu suhu adalah saat
antepartum mengalami demam,
dinyatakan demam bila suhu .
>37°C , normal bila suhu 3637°
Dari
catatan
medis
0= Normal, 3637°C
1=Demam
>37°C
Nominal
Ketuban
Pecah Dini
Ketuban pecah dini adalah
bocornya cairan amnion
sebelum mulainya persalinan
Dari
catatan
medis
0= tidak KPD
1= KPD
Nominal
Fetal
distres/
gawat janin
Gawat janin adalah bradikardi
janin ditandai dengan denyut
jantung janin>160x/menit atau
dibawah 100x/menit.
Dari
catatan
medis
0=tidak bila
DJJ>100x/
menit atau
<160x/menit
1=ya bila
DJJ>160x/
menit atau <
100x /menit
Kondisi air
ketuban
Cairan dari vagina yang
dikeluarkan ibu hamil yang
akan melahirkan bersama
dengan pengeluaran pervaginam
lainnya yang dikategorikan
menjadi air ketuban tidak keruh
bila berwarna putih dan tidak
mengandung mekonium,
disebut keruh bila berwarna
hijau kekuningan, mengandung
mekonium.
Dari
catatan
medis
0= tidak keruh
1= keruh
Asfiksia
Keadaan pernapasan setelah
bayi dilahirkan dengan melihat
nilai apgar disebut asfiksia jika
Apgar score ≤5, tidak asfiksia
jika apgar score >5.
Dari
catatan
medis
0= tidak asfiksia
jika nilai
apgar>5
1= asfiksia jika
nilai
Nominal
34
apgar<5
Berat badan Berat badan lahir dinyatakan
lahir
dalam gram. Berat badan lahir
rendah bila ≤ 2500 gram. Berat
badan normal > 2500 gram.
Dari
catatan
medis
0=BB normal
1=BBLR
Nominal
Umur
kehamilan/
gestasi
Lamanya umur kehamilan ibu
sampai melahirkan yang
diperoleh melalui catatatn medis
dikelompokkan menjadi
34remature jika umur
kehamilan ≤ 36 minggu. Aterm
jika umur kehamilan >36
minggu.
Dari
catatan
medis
0= aterm /
cukup bulan
(> 37
minggu)
1= 34remature
(≤ 37
minggu)
Nominal
Gemeli
Gemeli adalah satu kehamilan
dengan dua janin.Ditentukan
gemeli bila terdapat dua janin
dalam satu kandungan, tidak
gemeli jika hanya ada satu janin
dalam kandungan.
Dari
catatan
medis
0= tunggal
1= gemeli
Nominal
Keputihan
Keputihan pada ibu hamil
adalah keluarnya cairan pada
alat genetalia pada ibu
dikarenakan bakteri, jamur
ditandai dengan keluar cairan
kekuningan, lengket,gatal dan
nyeri.
Melihat
catatan
medis
0= tidak
1= ya
Nominal
Infeksi
saluran
kemih/ ISK
ISK adalah radang di saluran
kemih/uretra yang disebabkan
oleh bakteri ditandai dengan
nyeri saat BAK, sering terasa
mau BAK/ anyang anyangen,
urine keruh.
Dari
catatan
medis
0= tidak
1= ya
Nominal
Gravida
wanita yang hamil untuk
pertama kalinya/
Dari
catatan
0=primigravida
1=multigravida
Nominal
35
primigravida dan wanita
yang pernah hamil lebih dari
satu kali /multigravida
medis
Kelas
perawatan
ibu
Kelas perawatan adalah tempat
dimana ibu melahirkan dirawat
inap dibagi berdasarkan cara
pembayaran yaitu kelas yang
dibiayai pemerintah dan kelas
yang dibiayai secara pribadi.
Dari
catatan
medis
0=Kelas
umum/dibiayai
secara pribadi/ >
kelas III
1=kelas
terendah /kelas
III
Nominal
Cara
persalinan
Cara persalinan dengan spontan
atau dibantu alat medis (Vacum,
Sectio, Forcep)
Dari
catatan
medis
0= Spontan
1= Dengan alat
bantu medis
Nominal
Tempat
persalinan
Tempat
persalinan
yaitu Dari
melahirkan di sarana kesehatan catatan
yaitu Rumah sakit, puskesmas, medis.
bidan/dokter praktek atau bukan
sarana kesehatan yaitu rumah.
0= sarana
Nominal
kesehatan
1= Bukan sarana
kesehatan
Penolong
persalinan
Penolong persalinan adalah
orang yang menolong
persalinan dari tenaga kesehatan
yaitu bidan, dokter atau bukan
tenaga kesehatan yaitu dukun.
Dari
catatan
medis
0=Tenaga
kesehatan
1=Bukan tenaga
kesehatan
Nominal
Rujukan
Status masuknya bayi ke rumah
sakit, dilihat dari rujukan, di
dalam rumah sakit dan di luar
rumah sakit
Dari
catatan
medis
Nominal
Tindakan
invasif
Tindakan prosedur pemberian
terapi atau membantu
menentukan diagnose penyakit
antara lain memasang infus,
Dari
catatan
medis
0=Tidak dirujuk
(bila lahir di
RSUP
Sanglah)
1=Dirujuk (bila
lahir diluar
RSUP
Sanglah)
0=tidak
dilakukan
tindakan invasif
1=Ya dilakukan
Nominal
36
dirawat dalam inkubator,
periksa laborat, pemakaian
oksigen, pemakaian CPAP
4.5
tindakan invasif
Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah formulir ekstrasi data yang berisi variabel-variabel yang diteliti
yang diperoleh dari penelusuran data sekunder dengan melihat catatan medis/rekam
medis bayi yang dirawat pada bulan Januari-Desember tahun 2014.
4.6
Prosedur Pengumpulan Data
4.6.1
Pengumpulan data awal
Dengan menyerahkan surat pengantar dari sekretariat Magister Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana, kepada Komisi Etika Penelitian Fakultas
kedokteran Universitas Udayana-RSUP Sanglah Denpasar, kepada Badan Kesatuan
Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglitmas) Provinsi Bali dan Direktur
RSUP Sanglah Denpasar. Pengumpulan data dengan data sekunder yaitu diperoleh
secara tidak langsung dengan melihat rekam medis pasien, laporan tahunan dan
laporan bulanan pada ruang perinatologi RSUP Sanglah. Data yang dikumpulkan
didapat dari register pasien neonatus yang berisikan nomor rekam medik dan identitas
bayi, selanjutnya penulis membuat tabel yang berisikan variabel–variabel yang akan
diteliti yang telah disesuaikan dengan ketersediaan data dalam rekam medis.
37
4.6.2
Pengumpulan data penelitian
Data dikumpulkan dengan melihat rekam medis bayi sepsis yang memenuhi
kriteria inklusi dan ekslusi. Adapun jenis data yang dikumpulkan antara lain data
tentang berat badan lahir, apgar score, cara persalinan, sumber rujukan selain itu data
tentang sosiodemografi yaitu umur bayi, jenis kelamin bayi, umur ibu, pendidikan
dan pekerjaan ibu serta alamat tempat tinggal. Perkiraan waktu untuk pengumpulan
data tersebut sekitar 3 minggu. Penulis menggunakan data sekunder dikarenakan
ingin melihat kasus yang sudah terjadi pada tahun 2014 (kohort) sehingga untuk
justifikasi pembenaran peneliti tidak memakai data primer adalah dengan melihat dari
referensi penelitian terdahulu seperti leal (2012) yang melakukan penelitian selama 3
tahun dari tahun 2004 sampai 2007 di Mexico dengan desain penelitian kohort,
dimana penelitian dilakukan pada 11,790 bayi baru lahir, terdapat 514 menderita
sepsis, 387 dengan kasus sepsis early-onset dan 127 dengan kasus Late-onset. Faktor
resiko antara lain berat lahir rendah, prematuritas, ketuban keruh, ketuban pecah dini,
asfeksia, pemakaian ventilator dan dilakukan tindakan infasiv. Banyak penelitian
sepsis yang membahas tentang faktor ibu, antara lain penelitian yang dilakukan oleh
Januara (2010) yaitu KPD, kemudian penelitian Sulistijono, dkk (2013) tentang faktor
maternal antara lain KPD, kondisi air ketuban, dan persalinan dengan tindakan,
penelitian Roeslani (2013) yang membahas faktor ibu antara lain demam inpartu,
KPD, usia gestasi. Saat ini peneliti juga akan memfokuskan pada variabel-variabel
yang masih menjadi kontroversi yaitu berat badan lahir, jenis kelamin bayi, apgar
score, cara persalinan serta sumber rujukan dan peneliti akan memfokuskan faktor
38
resiko pada bayi yang berpotensi terjadi di ruang perinatologi RSUP Sanglah,
sehingga diharapkan dapat mengurangi faktor resiko terjadinya sepsis neonatorum.
4.7
Tahap- Tahap Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu editing, cleaning
koding, entrying dan tabulating.
4.7.1
Editing yaitu merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian
formulir ekstraksi data yang sudah terkumpul kemudian dilakukan
pemeriksaan terlebih dahulu, apakah data tersebut sudah sesuai seperti apa
yang diharapkan atau tidak. Data eksrtaksi yang terkumpul adalah 90 sampel
dan semua lengkap sesuai pertanyaan, jelas terbaca, relevan dan konsisten
sesuai dengan pertanyaan.
4.7 2
Koding yaitu merubah data berbentuk interval menjadi data berbentuk
nominal yang bertujuan untuk mempermudah analisis data dan mempercepat
saat entry data. Contoh pada variabel umur diberi kode 0 pada ibu yang
berusia 20-35 tahun / usia produktif dan dianggap tidak berisiko sedangkan
kode 1 pada ibu berusia <20 tahun dan >35 tahun atau kelompok berisiko.
Kemudian pada kategori umur direcode agar dapat kategori nominal yaitu 0
untuk produktif dan 1 untuk usia <20 tahun dan >35 tahun. Demikian juga
dengan variabel pendidikan ibu. Kode 0 (kode rendah) diberikan pada
kelompok yang tidak berisiko, dan kode 1 (kode tinggi) untuk kelompok
kasus/kelompok yang menjadi fokus pembahasan.
39
4.7.3
Entering yaitu data yang telah dikategorikan dalam Microsoft Excel,
kemudaian dibuatkan kedalam format Stata.
4.7.4
Processing setelah data terisi penuh dan benar dan diberi kode, kemudian
diproses agar data yang sudah di-entry dapat dianalisis. Pemrosesan
dilakukan dengan Stata 12.0
4.7.5
Tabulasi yaitu untuk mempermudah dalam menganalisa data yang sudah
terkumpul sesuai dengan tujuan penelitian karena kegiatan tabulasi akan
memberikan gambaran hasil berupa tabel-tabel yang sangat berperan dalam
menganalisa. Memasukkan data kedalam tabel-tabel kemudaian angka-angka
yang diperoleh diatur dalam beberapa kategori agar dapat dilakukan analisis.
4. 8
Analisis Data
4.8.1
Analisis univariat
Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik sepsis menurut
variabel yang diteliti, yang dilakukan analisis secara diskriptif terhadap variabel jenis
kelamin, berat badan lahir, apgar score riwayat persalinan ibu, sumber rujukan
sehingga menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase. Hasil analisis disajikan
dalam tabel serta diinterprestasikan.
4.8.2
Analisis bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis tabel silang dua variabel , yaitu variabel
independen dan variabel dependen sesuai dengan kerangka konsep. Analisis ini
40
digunakan untuk melihat perbedaan antara nilai yang diharapkan dengan nilai yang
diamati. Untuk mengetahui hubungan dari variabel independen dengan dependen
menggunakan uji chi square, dengan menggunakan derajat kepercayaan 95%. Bila
nilai p<0,05 maka hasil perhitungan statistik bermakna. Kemudian dilakukan
perhitungan Odds Ratio (OR), nilai OR merupakan estimasi resiko terjadinya
outcome sebagai pengaruh adanya variabel independen. Estimasi Confidence interval
(CI) OR ditetapkan pada tingkat kepercayaan 95%. Interpretasi Odds Ratio adalah
bila OR=1, artinya tidak ada hubungan, OR<1, artinya sebagai proteksi atau
perlindungan, OR >1, artinya sebagai faktor resiko.
4.8.2
Analisis multivariat
Untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor resiko terhadap terjadinya
sepsis neonaturum dapat dilakukan dengan uji regressi logistic, dimana variabel yang
mempunyai nilai p untuk crude OR<0,25 dianalisis secara bersama sama untuk
melihat variabel yang paling berhubungan dengan kejadian sepsis neonatorum
(Hastono, 2007). Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh murni variabel
bebas terhadap variabel tergantung. Uji statistik yang digunakan adalah uji regressi
logistic dan ukuran asosiasi akan ditampilkan dalam bentuk adjusted Odd Ratio (OR)
dan 95%CI, dengan hipotesis OR. Ho:OR = 1 jika odd risiko berbeda dengan odd
tidak risiko, Ha: OR ≠ 1 jika odd risiko sama dengan odd tidak risiko.
41
4.9
Etika Penelitian
Memohon ijin kepada Komisi Etika Penelitian Fakultas kedokteran
Universitas Udayana. RSUP Sanglah Denpasar dengan membawa surat pengantar
dari Sekretariat Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana. Peneliti
juga memohon ijin kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
(Kesbanglitmas) Provinsi Bali dan Direktur RSUP Sanglah Denpasar. Setelah
mendapatkan ijin dari semua institusi tersebut, penelitian baru bisa dimulai.
Peneliti kemudian meminta ijin kepada staf di RSUP Sanglah Denpasar yang
bertanggungjawab terhadap data sekunder baik di ruang perinatologi maupun ruang
rekam medik. Peminjaman dokumen serta pengumpulan data peneliti lakukan sesuai
aturan yang berlaku, dan agar terjaga kerahasiaan pasien, peneliti menuliskan nama
pasien berdasarkan nomor rekam medik.
Download