Abstraksi Hal -- i ABSTRAKSI PT. Central Georgette Nusantara merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang industri tekstil yang juga berupaya untuk menjaga eksistensinya dalam dunia industri. Perusahaan ini memproduksi kain jenis georgette dengan menggunakan bahan baku polyester yang terdiri dari empat jenis item. Selama ini perusahaan sering mengalami kendala dalam melakukan perencanaan produksi. Dimana terjadi ketidaksesuaian antara permintaan dari konsumen yang dilihat dari pola permintaan konsumen pada pasar sasaran, dengan jumlah produk yang diproduksi sehingga perusahaan terkadang tidak dapat memenuhi pesanan yang ada atau terkadang memiliki stock produk yang berlebih. Dengan tidak menentunya jumlah pesanan yang diminta oleh konsumen tersebut, mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan dalam melakukan suatu perencanaan yang efektif dan efisien. Penelitian ini mencoba memberikan masukan yang diharapkan dapat menjadi suatu acuan untuk menghasilkan perencanaan produksi yang lebih baik. Perencanaan produksi yang dilakukan, terbagi kedalam beberapa tahap yaitu Peramalan, Perencanaan Agregat dan penyusunan Jadual Induk Produksi. Pengolahan data dilakukan berdasarkan hasil peramalan menggunakan peramalan kuantitatif Time Series dengan metode Rata – Rata Sederhana (Simple Average). Metode ini dipilih karena memiliki nilai kesalahan peramalan yang terkecil dibandingkan dengan beberapa metode lainnya yang diuji. Dari peramalan yang dihasilkan selanjutnya dilakukan perhitungan perencanaan produksi agregat dengan menggunakan strategi murni (Pure Strategy) dengan memanfaatkan tiga sumber internal perusahaan yaitu jumlah tenaga kerja, tingkat persediaan dan pemanfaatan kapasitas yang dimiliki. Pengolahan data dilakukan dengan membandingkan dua strategi yang diterapkan yaitu strategi jumlah tenaga kerja berubah, dan strategi jumlah tenaga kerja tetap. Berdasarkan hasil yang didapat, strategi dua memberikan total biaya relevan untuk tahun perencanaan yang lebih kecil sebesar Rp. 3.893.877.251,- / tahun dibandingkan strategi satu. karena itu untuk tahap selanjutnya digunakan rencana agregat berdasarkan strategi dua. Dalam penyusunan Jadual Induk Produksi, dilakukan proses disagregasi untuk menjabarkan rencana agregat kedalam perencanaan produksi per item. dengan menggunakan algoritma dari Hax and Bitran. Dari proses tersebut didapatkan rencana produksi yang merupakan Jadual Induk Produksi (Master Production Schedule) selama 12 periode untuk tahun perencanaan 2004 – 2005. Untuk mengetahui tingkat kelayakan JIP (MPS) agar dapat diterapkan, dilakukan pengujian kapasitas JIP dengan menyusun Rencana Kebutuhan Kapasitas Kasar (Rought Cut Capacity Planning). Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan pendekatan tenaga kerja (Bill of Labor Approach). Dari hasil pengujian, penyusunan JIP untuk tahun perencanaan dapat menghemat penggunaan kapasitas tersedia rata – rata sebesar 24566,60 jam setiap periode selama tahun perencanaan. Berdasarkan hal tersebut, maka penyusunan Jadual Induk Produksi untuk tahun perencanaan 2004 – 2005 layak untuk diimplementasikan.