BAB 4 4.1 Gambaran Objek Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan

advertisement
BAB 4
4.1
Gambaran Objek Penelitian
4.1.1
Profil Perusahaan
Sejak berdiri tahun 1957, Bank Central Asia (BCA) semakin berkembang.Ini
merupakan hasil kerjasama dari segenap karyawan serta dukungan penuh para nasabah.
Sesuai dengan komitmen “Senantiasa di Sisi Anda”, BCA akan menjaga kepercayaan
dan harapan nasabah serta stakeholder lainnya, demi tercapainya pertumbuhan yang
berkesinambungan.
Dengan bertambahnya usia, BCA selalu menawarkan beragam solusi finansial
dengan layanan transaksi perbankan untuk berbagai kalangan dan rentang usia. Siapa saja
bisa menikmati kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan transaksi yang didukung
kekuatan jaringan antar cabang, luasnya jaringan ATM, serta jaringan perbankan
elektronik lainnya dari BCA.
Melalui beragam produk dan layanan yang berkualitas dan tepat sasaran, solusi
finansial BCA mendukung perkembangan setiap jenis usaha yang dimiliki para nasabah,
baik bisnis berskala kecil, menengah, maupun berskala besar.Memenangkan kepercayaan
untuk memberikan solusi terbaik bagi kebutuhan finansial para nasabah merupakan suatu
kehormatan dan kebanggaan bagi BCA.
Sesuai dengan slogan “Senantiasa di Sisi Anda”, BCA terus berupaya
memberikan layanan dan solusi terbaik bagi nasabah.
4.1.2
Visi dan Misi
Visi
Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting
perekonomian Indonesia.
Misi
•
Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi
keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.
•
Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang
tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.
•
Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder
4.1.2
Profil Program / Unit Kerja
Dalam penelitian ini peneliti berkesempatan menganalisis Divisi Pengembangan
Dana sub. Divisi Komunikasi Pemasaran pada unit Aspek Digital Marketing.Aspek
Digital Marketing sendiri adalah unit kerja yang bergerak dalam bidang komunikasi, unit
ini menganalisis perkembangan sosial media BCA setiap hari nya. Unit ini dibangun
bedasarkan kebutuhan masyarakat dan nasabah BCA sendiri untuk tetap menjaga jarak
antara masyarakat atau nasabah dengan pihak BCA melalui sosial media. Berikut
merupakan struktur organisasi Divisi Pengembangan Dana dan Jasa :
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Unit Kerja
Sumber : Antonius LItugahari (Supervisor Aspek Digital Marketing)
4.1.3
Profil Informan
a.
Nama
: Meliani Wibowo
Jabatan
: Kepala Sub. Divisi Komunikasi Pemasaran
menjabat sebagai Kepala Sub. Divisi Komunikasi Pemasaran sejak tahun 2011
b.
Nama
: Duardi Prihandiko
Jabatan
: Manager Aspek Digital Marketing
menjabat sebagai Manager Aspek Digital Marketing sejak Januari 2014
c.
Nama
: Rendy Alimudin
Jabatan
: Asisten Manager
menjabat sebagai Asisten Manager Aspek Digital Marketing sejak Januari 2014
4.2
Hasil Penelitian dan Pembahasan
4. 2. 1 Fungsi Media Sosial Bank Central Asia
Bank Central Asia menggunakan media sosial sebagai alat untuk memperkenalkan
produk – produk terbarunya, baik berbentuk tulisan, video, ataupun gambar.Melalui media
sosial Bank Central Asia juga memberikan info – info mengenai promosi yang sedang
berlangsung.Komunikasi dengan para nasabah juga menjadi lebih mudah dengan adanya media
sosial.Kegiatan memperkenalkan produk seperti tulisan, gambar dan video melalui sosial media
dianggap sangat efektif oleh piha BCA.Selain memperkenalkan produknya Bank BCA juga
menggunakan meda sosial sebagai salah satu alat untuk mempromosikan produk yang sudah
ada.BCA melakukan kegiatan tersebut melalui ads di media sosial seperti beli 1 gratis 1
menggunakan produk tertentu atau dengan potongan harga yang didapat apabila memiliki
produk BCA tertentu.Hal tersebut didukung melalui peryataan yaitu sebagai berikut:
pada awalnya kami memilih sosial media sebagai alat untuk meningkatkan brand
loyalty adalah dikarenakan kami melihat adanya peluang yang mana sosial media
mampu menjadi salah satu alat yang menjembatani masyarakat dengan pihak BCA.
Kenapa kami memilih sosial media sebagai alat branding karena dalam sosial media
masyarakat dapat berinteriksi dengan pihak BCA tanpa adanya batas ruang dan waktu
sehingga komunikasi terasa lebih dekat. Oleh karena itu saya sebagai manajer ADM
menggunakan sosial media terutama twitter dan facebook sebagai channel untuk
memperkenalkan produk baru kami”.
Berdasarkan observasi lapangan PT. Bank Central Asia telah menjalankan dengan baik
komunikasi antar masyarakat dengan pihak BCA melalui sosial media. Salah satu contohnya
adalah pihak BCA bekerja sama dengan pihak vendor stasiun tv untuk membuat sebuah program
bernama “Gebyar Tahapan BCA” dan memperkenalkannya lewat sosial media twitter. Dalam
kasus ini para followers akun BCA yaitu @GoodlifeBCA harus memilih pilihan yang diberikan
dalam tayangan video dalam sosial media dan mention akun twitter BCA disertai mencantumkan
hashtag pilihan.
Selain itu fungsi lain dari sosial media adalah mengehemat biaya, jarak dan waktu.
Sebelum adanya sosial media Bank BCA memfokuskan memperkenalkan produknya melalui
iklan below the line dan above the linenamun hal tersebut memakan biaya yang cukup besar.
Kini muncul sosial media dan hal itu membuat pihak BCA ingin memanfaatkan hal tersebut
karena sosial media sendiri tidak mengenal batas jarak batas dan waktu serta sedikit memakan
biaya tapi sangat menjanjikan. Hal tersebut didukung melalui pernyataan sebagai berikut:
”sebelum adanya sosial media
kami memfokuskan memperkenalkan produk kami
melalui iklan below the line dan above the line saja namun hal tersebut memakan biaya yang
cukup besar. Kini muncul sosial media dan hal itu membuat pihak BCA ingin memanfaatkan hal
tersebut karena sosial media sendiri tidak mengenal batas jarak batas dan waktu serta sedikit
memakan biaya tapi sangat menjanjikan. Pada Januari 2014 dibentuklah sub divisi ADM yang
dikepalai oleh Duardi Prihandiko, beliau menjalankan berbagai kegiatan campaign di sosial
media mengenai produk dan event terbaru “ ujarRendi Alimudin.
Fungsi lain dari sosial media adalah Manajemen Konflik dan komunikasi, yang mana
dimaksud manajemen konflik dan komuikasi disini adalah untuk mengatasi dan
meredam konflik yang ada di masyarakat. Seperti apabila ada sebuah isi yang beredar
di masyarakat dan berada pada ruang lingkup media sosial kini Bank BCA dapat
mengatasi hal tersebut karena sudah memiliki media sosial sendiri.Selain itu dalam
hal ini yang Bsnk BCA cari di sosial media adalah feedback.Feedback itu sendiri bisa
berupa positif atau negatif apabila pihak Bank mendapat feedback yang positif maka
pihak Bank mengevaluasi feedback tersebut dan meningkatkanya agar lebih baik,
namun apabila feedback yang didapat negatif maka pihak Bank coba akan
memperbaiki hal tersebut guna meningkatkan pelayanan dan juga agar masyarakat
semakin merasa dekat aman dan nyaman dengan BCA. Pada intinya Bank BCA ingin
meninjau apa yang menjadi trend masyarakat sekarang dan apa yang diinginkan
masyarakat kini melalui media sosia. Hal tersebut didukung oleh pernyataan sebagai
berikut:
“alasan salah satu dibentuknya unit ADM ini didasari kebutuhan masyarakat. Dalam
hal ini yang kami cari di sosial media adalah feedback.Feedback itu sendiri bisa
berupa positif atau negatif apabila kami mendapat feedback yang postif kami
mengevaluasi feedback tersebut dan meningkatkanya agar lebih baik, namun apabila
feedback yang didapat negatif maka kami coba akan memperbaiki hal tersebut agar
masyarakat semakin merasa dekat aman dan nyaman dengan BCA. Pada intinya
kami ingin meninjau apa yang menjadi trend masyarakat sekarang dan apa yang
diinginkan masyarakat kini”.Meliana Wibowo mengatakan.
.
Berdasarkan observasi lapangan peneliti mengamati PT. Bank Central Asia telah
menjalankan dengan baik apa yang menjadi tujuan awal dari teori yaitu feedback.
Pihak BCA memberikan pelayanan yang baik dan bersifat informatif kepada
masyarakat sehingga feedback yang didapat dari masyarakat pun memuaskan dan
dapat membangun.
Fungsi lain dari media sosial itu sendiri adalah mengikat customer dengan tuntutan
loyalitas customer, kegiatan yang Bank BCA lakukan di sosial media bukan
sepenuhnya tentang penjualan produk tapi di sini BCA lebih sering memberikan info
referensi yang bermanfaat bagi masyarakat yang menjadi teman atau followers pada
akun BCA. Konten isi tulisan tergantung dengan akun official BCA lalu yang ditulis
bersifat casual dan informatif agar masyarakat merasa dekat dengan pihak BCA serta
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan meningkatkan brand loyalty. Hal
tersebut didukung oleh pernyataan sebagai berikut:
“kegiatan yang kami lakukan di sosial media bukan sepenuhnya tentang penjualan
produk tapi di sini kami lebih sering memberikan info referensi yang bermanfaat
bagi masyarakat yang menjadi teman atau followers pada akun BCA kami. Konten isi
tulisan tergantung dengan akun official BCA lalu yang kami tulis bersifat casual dan
informatif agar masyarakat merasa dekat dengan pihak BCA serta bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan dan meningkatkan brand loyalty”. Rendy Alimudin
mengatakan.
PT. Bank Central Asia telah menjalankan programnya dengan baik dan sesuai
dengan teori yang dipaparkan diatas, yaitu BCA menjalankan praktek mengenai teori
mengikat customer dengan melakukan activity yang dapat meningkatkan brand
loyalty.
Dapat disimpulkan bahwa :
Pihak Bank Central Asia telah menjalankan empat Fungsi Sosial Media diatas dengan
baik mengenai fungsi sosial media itu sendiri dan data yang diperoleh melalui
narasumber di sesuai dengan hasil observasi peneliti di lapangan.
Menurut Aaker (1997:56) mendefinisikan loyalitas merek (brand loyalty) sebagai
suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu
memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek
lain yang ditawarkan oleh kompetitor, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya
perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya.
Seorang pelanggan yang sangat loyal kepada suatu merek tidak akan dengan
mudah memindahkan pembeliannya ke merek lain, apa pun yang terjadi dengan merek
tersebut. Bila loyalitas pelanggan terhadap suatu merek meningkat, kerentanan kelompok
pelanggan tersebut dari ancaman dan serangan merek produk pesaing dapat
dikurangi.Dengan demikian, brand loyalty merupakan salah satu indikator inti dari brand
equity yang jelas terkait dengan peluang penjualan, yang berarti pula jaminan perolehan
laba perusahaan di masa mendatang.
Menurut Mowen, (1995:531) ”Brand loyalty is defined as the degree to which a
customer holds a positive attitude toward a brand, has a commitment to it, and intends to
continue purchasing it in the future As such, brand loyalty ls directly influenced by the
cuslomer satisfaction dissatisfaction with the brand”. Yang berarti Bahwa loyalitas
merek didefinisikan sebagai tingkatan dimana pelanggan memiliki sikap positif terhadap
suatu merek, memiliki komitmen dan cenderung untuk terus melanjutkan membeli
produk dengan suatu merek tertentu dimasa yang akan datang. Dengan demikian,
loyalitas merek secara langsung dipengaruhi oleh kepuasan / ketidakpuasan pelanggan
terhadap merek tertentu.
Alasan mengapa diperlukan adaanya Brand loyalty sangatlah penting bagi suatu
perusahaan karena Brand loyaltytidak lepas dari manfaat loyalitas.Karena tingginya
kesetiaan pelanggan amat penting bagi sebuah merk.
Manfaat pertama adalah efektivitas dan efisiensi program pemasaran. Artinya,
pemasar tidak perlu mengeluarkan biaya lebih banyak daripada merek lain karena merek
yang dipasarkannya sudah berada di hati konsumen. Philips, contohnya, sedikit beriklan
tetapi menjadi raja di kategori lampu listrik.
Manfaat kedua adalah mampu menurunkan daya tawar para perantara. Para
perantara akan berada dalam posisi tawar yang lebih rendah jika dibandingkan dengan
produsen sehingga mereka cenderung mengikuti dan tidak neko-neko (macam-macam).
Apakah perantara atau mungkin peritel berani menolak Indomie yang sangat laris manis?
Manfaat ketiga adalah mampu menarik pelanggan baru. Pelanggan loyal
memungkinkan untuk memengaruhi konsumen lain agar membeli merek pilihannya.
Mereka bisa menjadi pembela merek tersebut melalui word of mouth, member get
member, dan lain-lain. Ini yang dimanfaatkan oleh Unilever Indonesia dalam
mendongkrak penjualan sabun cuci piring Sunlight.
Brand loyaltyjuga mempunyai manfaat keempat, yaitu merek yang tingkat
kesetiaan pelanggannya tinggi mempunyai zone of tolerance( ZoT) tinggi pula.
Maksudnya, pelanggan akan memberikan toleransi terhadap segala perubahan yang
terjadi, salah satunya jika ada kenaikan harga. Berapa banyak pelanggan yang akan
meninggalkan Pepsodent ketika harganya dinaikkan Rp 500? Tentu lebih sedikit
dibandingkan dengan merek Ciptadent.Jadi ZoT konsumen terhadap merek Pepsodent
lebih tinggi jika dibandingkan dengan Ciptadent.
Sebagai mana yang dipaparkan teori diatas mengenai alasan mengapa BCA harus
meningkatkan Brand loyalty ke tingkat maksimum atau paling tinggi sehingga bisa
menjadi top of mind dalam masyarakat. Ketatnya persaingan bank bank besar di
Indonesia juga memotivasi pihak PT. BCA agar dapat menjadi nomor satu dan unggul
dari pesaing lainnya. Salah satu cara alat meningkatkan brand loyalty adalah dengan
memasang iklan di media dan dalam hal ini PT. BCA memilih media sosial sebagai alat
utama utama meningkatkan brand loyalty.
Berikut adalah alasan kenapa PT. BCA memilih sosial media sebagai alat untuk
meningkatkan brand loyalty :
Gambar 4.2
Waktu Yang Dihabiskan Masyarakat di Media
Source : GlobalWebindex Q4 2012
1. Alasan pertama adalah karena seperti yang terlihat gambar diatas rata rata masyarakat
sekarang menghabiskan waktunya 5-7 jam untuk online. Bisa dikatakan saat ini adalah
masa masa peralihan dari media konvensional ke media digital dan ini merupakan salah
satu alasan dibentuknya Unit Aspek Digital Marketing BCA Grand Indonesia.
Gambar 4.3
Waktu Yang Dihabiskan Untuk Kegiatan Online
Sumber : GlobalWebindex Q4 2012
2. Alasan kedua adalah karena dalam waktu 2 jam lebih masyarakat Indonesia
menghabiskan waktu untuk jejaring sosial. Seperti yang terlihat diatas mengapa PT. BCA
menggunakan media sosial sebagai alat untuk meningkatkan brand loyalty. Dapat dilihat
dari gambar diatas rata rata masyarakat indonesia menghabiskan
1.38 jam untuk
membuka forum, 48 menit radio streaming, 45 menit tv streaming, 1 jam blogging dan
2.21 jam untuk sosial media. Dari hal tersebut menunjukan bahwa minat paling tinggi
saat ini di Indonesia adalah membangun hubungan atau berinteraksi dengan kerabat atau
orang lain.
Gambar 4.4
Biaya Yang Dihabiskan Untuk Media
Sumber : GroupM, December 2012
3. Alasan ketiga adalah karena penggunaan sosial media ini dapat meminimalisir
pengeluaran untuk iklan dan sosial media ini adalah hal yang menjajikan untuk beberapa
tahun kedepan. Yang dimaksud menjajikan disini adalah dimana semua dunia hampir
memasuki era digital oleh karena itu penting menguasai dunia digital saat ini sebelum
pesaing menguasai dunia digital tersebut dan menjadikan produknya top of mind di
masyarakat terutama masyarakat digital.
Jadi berdasarkan kesimpulan alasan diatas bisa disimpulkan PT. BCA bertujuan untuk
meningkatkan Brand loyalty melalui sosial media karena pada masa ini dan kedepannya
masyarakat hampir seluruhnya menggunakan kegiatannya untuk membangun social
network dan beberapa tahun kedepan sosial media akan menjadi salah satu channel yang
paling berpengaruh bagi kesetiaan pelanggan suatu brand. Sosial media dipilih sebagai
salah satu alat untuk meningkatkan brand loyalty oleh PT. BCA juga karena memiliki
keunggulan yaitu biaya iklan yang lebih terjangkau namun jauh lebih efektif disbanding
media tradisional yang cenderung satu arah.
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi
dan keterampilan marketing yang unggul.Sedangkan media sosial sangat mudah
digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang
dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet.
Gambar 4.4 Screenshot Aktivitas Twitter PT. BCA
Berdasarkan observasi penelitidan gambar diatas
pihak PT. BCA telah
memanffatkan kelebihan sosial media dalam praktek sehari hari. PT. BCA
menggunakan kesederhanaan internet untuk berinteraksi dan memperkenalkan
identitas diri mereka kepada publik melalui sosial media. Dalam sosial media ini
pihak PT. BCA menyederhanakan isi konten mereka dengan kesan lebih santai
dan tidak terlalu baku sehingga publik atau masyarakat merasa berinteraksi bukan
dengan suatu pihak organisasi formal .
Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi
dengan pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah
feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan
cepat.Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut,
media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan, PT. BCA menggunakan
sosial media untuk membangun hubungan kepada masyarakat. PT. BCA
memanfaatkan pernyataan pernyataan yang diberikan masyarakat untuk
membangun kualitas perusahaan.
Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan
biaya sangat mahal dan memakan waktu.Melalui media sosial, bisnis dapat
mengkomunikasikan
informasi
dalam
sekejap,
terlepas
dari
lokasi
geografis.Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda
untuk setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk
mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna
Berdassarkan teori diatas PT. BCA telah memanfaatkan kelebihan sosial
media itu sendiri dan menjadikan sosial media sebagai salah satu alat komunikasi
global dan universal. PT. BCA membangun hubungan tersebut melalui sosial
media memperkenalkan produk mereka kepada publik yang berada di luar kota
maupun di luar negeri melalui sosial media.
Download