303 eksperimentasi model pembelajaran gi dan tgt

advertisement
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GI DAN TGT PADA BANGUN
DATAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
Oleh:
Siti Mukhlisoh, Puji Nugraheni, Isnaeni Maryam
Program Studi Pendidikan Matematika
FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo
e-mail : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manakah yang menghasilkan prestasi belajar yang
lebih baik antara model pembelajaran tipe GI atau TGT pada materi bangun datar kelas V. Jenis
penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas V SD Negeri Se-Gugus HM. Sarbini dan sampelnya adalah siswa kelas V dari SDN
Buluspesantren dan SDN 1 Sangubanyu. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple
Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes. Pada akhir pembelajaran
kedua kelas diberi tes akhir dengan menggunakan instrumen yang telah diuji validitas,
reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembedanya. Uji prasyarat analisis variansi meliputi uji
normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Hasil penelitian, didapat thitung = -0,147 artinya
prestasi belajar dengan model pembelajaran GI tidak lebih baik dibandingkan prestasi belajar
dengan model pembelajaran TGT. Dilihat dari rata-rata prestasi belajar pada kelas eksperimen
I mencapai 75,44, sedangkan pada kelas eksperimen II adalah 76,62. Dari hasil perhitungan
statistik uji hipotesis dengan α = 0.05 dan dk = 42 didapat ttabel = 1,960.
Kata kunci: GI, TGT, prestasi belajar
PENDAHULUAN
Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan mampu berkompetensi dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi, sehingga pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin untuk memperoleh
hasil yang maksimal. Pembelajaran matematika sering kita temui pada siswa yang
kesulitan dalam menerima materi yang diajarkan. Kesulitan dapat disebabkan antara
lain faktor internal dan eksternal. Selain kedua faktor tersebut sampai saat ini
pelajaran matematika masih dianggap mata pelajaran yang sulit, membosankan
bahkan menakutkan. Siswa cenderung tegang dalam setiap pembelajaran matematika
di kelas.
Pembelajaran adalah suatu sarana untuk pengetahuan baru yang dilakukan
oleh seorang guru kepada peserta didiknya. Untuk mencapai tujuan pembelajaran
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran GI Dan TGT Pada Bangun Datar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa
303
dalam meningkatkan kualitas pendidikan dapat dilihat dari penerapan model
pembelajaran yang dipakai. Model pembelajaran yang tepat guna akan berdampak
positif pada suatu proses pengajaran sehingga proses pembelajaran akan berjalan
dengan lancar dan benar-benar bermanfaat.
Akar penyebab masalah rendahnya prestasi belajar siswa yaitu karena guru
mengajar menggunakan model pembelajaran belum maksimal, penyampaian materi
dari guru terlalu cepat, kurang maksimalnya pemanfaatan kelompok belajar siswa
dalam pembelajaran, dan kurang mengadakan diskusi serta kurang memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya disetiap akhir pembelajaran. Rendahnya
prestasi
belajar
siswa
ditunjukkan
dengan
ketidakmampuan
siswa
dalam
menyampaikan pendapat, siswa kurang optimis, kurang dalam menghargai pendapat
yang lain. Siswa juga cenderung diam dan takut bertanya sehingga berdampak pada
prestasi belajar siswa yang kurang maksimal.
Untuk menciptakan pembelajaran yang bisa membantu siswa dalam
menemukan konsep dan memahami pembelajaran matematika dengan mudah serta
meningkatkan kemauan belajarnya, peneliti berusaha memilih dan menemukan model
pemebelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Model
pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe GI. GI adalah salah
satu model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas
siswa untuk mencari sendiri (informasi) pelajaran yang yang akan dipelajari melalui
bahan-bahan yang tersedia. Model pembelajaran kooperatif yang lain adalah tipe TGT.
Menurut Rusman (2012: 224), TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif
yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5
sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku atau ras yang
berbeda. Model pembelajaran GI dan TGT digunakan untuk mengukur prestasi belajar
siswa. ”Prestasi belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif,
afektif, dan psikomotor yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya”
(Sudjana, 2005: 3).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengadakan eksperimentasi model
pembelajaran Group Investigation (GI) dan Teams Games Tournament (TGT) terhadap
304
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran GI Dan TGT Pada Bangun Datar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa
prestasi belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manakah
yang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik antara model pembelajaran tipe
Group Investigation (GI) atau Teams Games Tournament (TGT). Penelitian ini mengacu
pada penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Hobrin dan Susanto (2006) dengan
judul “Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Model Group Investigation Untuk
Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SLTP 8 Jember Tentang Volume Tabung” dan
Penelitian Nuril Milati (2009) “Penerapan pembelajaran kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rahmah Jabung Malang”.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
eksperimen semu. Penelitian dilakukan di SDN Buluspesantren untuk eksperimen I dan
SDN 1 Sangubanyu untuk eksperimen II. Uji coba instrumen dilakukan di SDN
Arjowinangun kelas V semester 2. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas V SD Negeri Se-Gugus HM. Sarbini Kec. Buluspesantren tahun pelajaran
2012/2013. Dengan teknik sampling Simple Random Sampling dipilih siswa kelas V SD
dari SDN Buluspesantren dan SDN 1 Sangubanyu sebagai sampel penelitian.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes kemudian dilakukan analisis
untuk merumuskan hasil penelitian. Pada akhir pembelajaran kedua kelas sampel
diberi tes akhir dengan menggunakan instrumen yang sama yang telah diuji validitas,
reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembedanya. Metode tes dilakukan untuk
memperoleh data nilai akhir setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen I dan
kelas eksperimen II. Uji prasyarat analisis variansi menggunakan uji Lilliefors untuk uji
normalitas, uji Bartlett untuk uji homogenitas, dan uji hipotesis menggunakan uji t.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini diawali dengan melakukan pengumpulan data nilai akhir semester
1. Selanjutnya, kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen I diberi
perlakuan dengan model pembelajaran tipe Group Investigation (GI) dan kelas
eksperimen II diberi perlakuan dengan model pembelajaran tipe Teams Games
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran GI Dan TGT Pada Bangun Datar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa
305
Tournament (TGT). Kemudian diadakan tes atau evaluasi untuk mengetahui
kemampuan akhir/prestasi belajar siswa. Rangkuman perhitungan uji hipotesis dengan
α = 0,05 disajikan dalam tabel berikut.
Tabel.
Rangkuman Uji Hipotesis
No.
1.
2.
Kelompok
Eksperimen I
Eksperimen II
Rerata
75,44
76,62
thitung
ttabel
Keputusan Uji
-0,147
1,960
H0 diterima
Dari hasil uji keseimbangan diperoleh nilai uji t (t hitung) sebesar -1,097 dengan
nilai
tabel
t 0,05;42 = 1,960; DK = t t < −1,960 atau t > 1,960 .
Karena
nilai
thitung ∉ DK maka H0 diterima, berarti kedua kelompok dalam keadaan seimbang.
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan di atas, diperoleh rata-rata hasil belajar
siswa pada kelas eksperimen I mencapai 75,44, sedangkan pada kelas eksperimen II
adalah 76,62. Dari hasil perhitungan statistik uji hipotesis dengan α = 0,05 dan dk = 42
dari daftar distribusi t didapat ttabel = 1,960. Aturan untuk menguji H0 diterima jika
thitung > ttabel. Dari perhitungan didapat t hitung = -0,147 yang berada pada daerah
penerimaan H0, artinya prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran
Group Investigation (GI) tidak lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar
matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT). Hasil ini memberikan gambaran bahwa hasil rata-rata nilai pada
kelas eksperimen I tidak lebih baik dibandingkan dengan kelas eksperimen II. Sehingga
model pembelajaran Group Investigation (GI) yang diterapkan kurang memberikan
dampak positif terhadap prestasi belajar siswa.
Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa Teams Games Tournament (TGT)
merupakan sebuah model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran dengan
materi bangun datar, karena Teams Games Tournament (TGT) mempunyai kelebihan
lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas sehingga pembelajaran materi
bangun datar lebih mudah dipahami dan mudah diterima oleh siswa. Selain itu proses
belajar mengajar yang berlangsung dengan keaktifan dari siswa lebih efektif bagi siswa
untuk berkompetisi dalam kegiatan belajar mengajar. Dari hasil pengamatan dan hasil
306
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran GI Dan TGT Pada Bangun Datar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa
pembelajaran, peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran Teams Games
Tournament merupakan model pembelajaran yang tepat untuk materi bangun datar.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan, dan pembahasan data penelitian
maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa dengan model
pembelajaran Teams Games Tournament lebih baik dibanding prestasi belajar
matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation
pada materi bangun datar pada kelas V Se-Gugus HM. Sarbini Kecamatan
Buluspesantren Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2012/2013. Sesuai dengan
simpulan yang telah dikemukakan dalam penelitian ini maka peneliti menyampaikan
beberapa saran sebagai berikut: 1) guru dan calon guru bidang studi matematika perlu
memperhatikan pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
dipelajari. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat
digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa. 2) Siswa hendaknya lebih aktif mengikuti pembelajaran baik
dalam mengerjakan tugas, ataupun kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran
seperti tanya jawab, diskusi dengan pasangannya maupun pada saat diskusi kelas dan
lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Hobrin dan Susanto. 2006. Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Model Group
Investigation Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SLTP 8 Jember
Tentang Volume Tabung. Diakses https://www.google.co.id/#psj=1&q=jurnal+
pendidikan+matematika+tentang+model+pembelajaran+GI pada 29 September
2013.
Milati, Nuril. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament) unutuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rahmah Jabung Malang. Diakses dari http://lib.uinmalang.ac.id/files/thesis/fullchapter/07140073 pada 15 April 2013.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana & Ahmad Rifai. 1997. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran GI Dan TGT Pada Bangun Datar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa
307
Download