pemeliharaan transformator tenaga pada pltu tambak lorok unit iii

advertisement
Makalah Seminar Kerja Praktek
PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTU TAMBAK
LOROK UNIT III
,
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang
Email : [email protected]
ABSTRAK
Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk
menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya. Suatu
transformator diharapkan dapat beroperasi secara maksimal (kalau bisa terus menerus tanpa
berhenti). Oleh karena itu transformator harus dipelihara dengan menggunakan sistem dan peralatan
yang benar, baik dan tepat. Untuk itu regu pemeliharaan harus mengetahui bagian-bagian
transformator dan bagian-bagian mana yang perlu diawasi melebihi bagian yang lainnya.
Untuk mempertahankan kualitas peralatan dilakukan perawatan dan pemeliharaan yang baik
dapat meminimalisasi gangguan dan kerusakan serta dapat memperpanjang umur dari transformator
tegangan.
Pemeliharaan preventif ini dapat dilakukan selama transformator beroperasi maupun saat
transformator sedang dilakukan overhaul/offline. Pemeliharaan saat transformator offline dapat
dilakukan secara visual ataupun dengan menggunakan alat megger. Biasanya offline preventive
maintenance ini dilakukan dalam rentang waktu tiap 1 tahun oleh petugas pemeliharaan bekerja sama
dengan pihak pemborong.
Kata kunci : Transformator tenaga, Pemeliharaan , PLTU
melakukan upaya untuk membangun
lingkungan kerja yang sehat dan aman
demi kelancaran proses produksi yang
secara tidak langsung dapat menjaga
kontinuitas pembangkitan energi listrik.
1. Pendahuluan
1.1 Latar blakang
Dalam era modern sekarang ini,
kebutuhan akan tersedianya energi listrik
yang kontinyu sangat diharapkan. Demi
kelangsungan tersedianya energi listrik
yang cukup diperlukan sebuah manajemen
pemeliharaan energi listrik yang baik. PT.
Indonesia Power UBP Semarang adalah
salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang pembangkitan energi listrik
yaitu Unit PLTU dan PLTGU Tambak
Lorok. Dalam perkembangannya PT.
Indonesia Power UBP Semarang terus
Pada PLTU Tambak Lorok terdapat
tiga
komponen
utama
dalam
pembangkitan energi listrik, yaitu turbin,
generator, dan transformator atau trafo.
Untuk menjaga keandalan kinerja dari
komponen pembangkit tersebut diperlukan
adanya kegiatan pemeliharaan peralatan
yang dapat dilakukan secara rutin maupun
1
berkala. Komponen pembangkit tersebut
mempunyai keandalan kerja dan waktu
kerja yang tinggi bila dilakukan
pemeliharaan secara teratur. Apabila
terjadi kegagalan atau kerusakan pada
salah satu komponen pembangkit tersebut,
maka akan memakan biaya yang tinggi
dan
waktu
yang
lama
untuk
memperbaikinya.
5. Tangki konservator
b. Peralatan Bantu :
1. Pendingin
2. Tap changer
3. Alat Pernapasan
4. Indikator-indikator
c. Peralatan Proteksi
1. Rele bucholtz
2. Pengaman tekanan lebih
3. Rele sudden pressure
4. Rele pengaman tangki
d. Peralatan tambahan
1. Pemadam kebakaran
2. Rele differensial
3. Rele over current
4. Rele hubung tanah
5. Rele thermis
6. Arrester
1.2 Tujuan
Pembuatan laporan kerja praktek ini
bertujuan untuk mencari informasi yang
berkaitan dengan prosen pemeliharaan
transformator
1.3 Batasan masalah
Pada laporan kerja praktek ini,
dibatasi pada pembahasan dari urutan
kerja
untuk
pemeliharaan
pada
transformator secara umum. Tidak
membahas terlalu detail tentang suatu
pemeliharaan pada bagian tertentu.
3. Pemeliharaan Transformator
Maintenance peralatan listrik tegangan
tinggi adalah kegiatan untuk menjaga dan
mempertahankan suatu peralatan listrik
agar tetap bekerja dengan baik dan sesuai
dengan
fungsinya
sehingga
dapat
mencegah terjadinya gangguan yang dapat
menyebabkan
terjadinya
kegagalan
peralatan.
Tujuan pemeliharaan peralatan listrik
tegangan tinggi yaitu :
• menjamin kontinuitas penyaluran
tenaga listrik,
• meningkatkan keandalan dan
efisiensi peralatan,
• memperpanjang umur peralatan,
• mengurangi resiko terjadinya
kerusakan
dan
kegagalan
peralatan,
• meningkatkan
keamanan
peralatan,
• mengurangi lama waktu gangguan
akibat terjadinya gangguan.
Menurut jenisnya, maintenance dapat
dibedakan menjadi 4 macam, yatu :
• Predictive maintenance
• Preventive maintenance
• Corrective maintenance
• Breakdown maintenance
2. Dasar Teori
2.1 Teori Trafo
Transformator tenaga adalah peralatan
listrik
yang
berfungsi
sebagai
pengkonversi daya listrik dari satu nilai
menjadi nilai yang lainnya.
Pada dasarnya, transformator tenaga
ini mempunyai keandalan kerja yang
tinggi dan umur kerja yang panjang bila
dirawat secara teratur. Untuk itu
diperlukan pemeliharaan atau perawatan
yang teratur untuk menjaga keandalan
transformator
dan
meminimalisir
terjadinya kerusakan dan kegagalan pada
transformator.
Bagian-bagian dari transformator
adalah sebagai berikut :
a. Bagian utama :
1. Inti Besi
2. Kumparan Transformator
3. Minyak transformator
4. Bushing
2
Sedangkan yang kita bahas disini
adalah tentang preventve maintenance
trafo. Berdasarkan Suplemen SE032,
menurut
kondisi trafo, preventive
maintenance trafo dibagi menjadi 2, yaitu
:
• Online Preventive Maintenance
Online
preventive
maintenance
adalah pemeliharaan transformator
saat transformator beroperasi yang
dapat dilakukan secara rutin yaitu
setiap hari atau setiap minggu.
• Offline Preventive Maintenance
Offline maintenance transformator
adalah pemeliharaan transformator
yang dilakukan ataupun diharuskan
pada saat transformator dalam
keadaan offline/mati.
Hal ini dikarenakan, apabila dilakukan
dalam
kondisi
online
dapat
membahayakan orang-orang atau pekerja
yang berada di sekitar trafo dan juga dapat
membahayakan
trafo itu sendiri
(menyebabkan kerusakan)
Offline
Maintenance
Transformator
dilaksanakan dengan 3 tahap, yaitu :
1. Pemeriksaan visual
2. Pengujian karakteristik
3. Pengujian kerja dari alat bantu
4. Pemeriksaan Tahanan Pentanahan
3.2.1 Pemeriksaan Visual
Pemeriksaan visual memiliki tujuan
sebagai berikut :
 Pengecekan perlengkapan yang
dipasang telah sesuai dengan
spesifikasi
 Pengecekan semua perlengkapan
dalam kondisi baik, secara fisik
tidak ada kelainan, misalnya
berkarat,
pecah
ataupun
retak/terkelupas.
 Pengecekan semua peralatan
sesuai dimensinya
Bagian-bagian trafo yang dilakukan
pemeriksaan visul antara lain :
 Pencatatan Nameplate
 Tangki dan Radiator
 Pengaman Tekanan lebih
dan
Konservator
 Termometer
 Panel Trafo
 Pondasi
3.1 Online Preventive Maintenance
Transformator
Online preventive maintenance yang
dilakukan pada transformator tenaga
berupa pangamatan secara visual yang
dapat dilakukan setiap hari atau setiap
minggunya dalam keadaan transformator
sedang beroperasi. Dalam pemeliharaan
ini, pengamatan visual terhadap keadaan
bagian-bagian
transformator
dengan
menggunakan alat thermograph. Alat ini
berupa kamera infra merah yang dapat
mendeteksi suhu di dalam bagian-bagian
transformator yang tidak bisa disentuh
karena bagian tersebut bertegangan.
Sehingga bila terdapat kenaikan suhu yang
abnormal di dalam bagian-bagian
transformator akan dapat terdeteksi dan
dapat segera dilakukan pemeriksaan dan
tindakan pencegahan.
3.2.2 Pengujian karakteristik
1. Pengukuran tahan isolasi
Pengukuran tahanan isolasi belitan
trafo adalah pengukuran dengan suatu alat
ukur insulation tester (megger) untuk
memperoleh hasil (nilai/besaran) tahanan
isolasi belitan/kumparan trafo tenaga
antara bagian yang diberi tegangan (fasa)
terhadap badan (case) maupun antara
belitan primer dan sekunder.
3.2 Offline Preventive Maintenance
Transformator
Offline maintenance transformator
adalah pemeliharaan transformator yang
dilakukan ataupun diharuskan pada saat
transformator dalam keadaan offline/mati.
3
Gambar 2 MicroOhmMeter
3. Tangent Delta Test
Tangent Delta Test adalah pengujian
transformator yang bertujuan untuk
mengetahui nilai dari Faktor daya elektri
dan kehilangan daya elektrik.
Alat uji yang digunakan untuk
mengetahui kehilangan daya elektri dan
faktor daya elektrik adalah multiAmp CB
100 dan Tettex 2858.
• Pada multi amp teganan uji yang
digunakan adalah 30 VAC. Hasil uji
yang diketahui dari alat ini adalah
Tan δ dan kapasitansi
• Pada alat uji Tettex tegangan uji yang
digunakan mencapai 12 kV. Hasil uji
yang diketahui dari alat tersebut
adalah Tan δ, kapasitansi, arus bocor
dan daya losses
Gambar 1 Pengukuran tahan isolasi
Untuk
membandingkan
hasil
pengukuran maka digunakan tabel standar.
Dari situ kitadapat menentukan kondisi
dari trafo
2.
Pengujian Tahanan DC pada
Transformator
Kumparan
trafo
merrupakan
gulungan dari konduktor sehingga pada
trafo terdapat impedansi yang terdiri dari
XL dan R. Untuk mengetahui kondisi
kumparan masih baik atau tidak dapat
dengan mengukur nilai R nya. Pengukuran
nilai R hanya dapat diukur menggunakan
sumber arus DC.
Pengujian
Tahanan
DC
ini
dimaksudkan untuk :
1. Mengetahui besarnya tahanan DC
pada kumparan trafo untuk setiap
fasa
2. Mengetahui besar tahanan DC
dibandingkan antar fasa ada
perbedaan atau tidak
3. Mengetahui kondisi sambungansambungan pada belitan masih
baik atau tidak
Gambar 3 Alat uji Tettex
4. Ratio Test
Prinsip kerja transformator adalah
mentransformasikan daya atau besaran
listrik lainnya. Ratio yang dibandingkan
adalah nilai awal (factory report) dengan
nilai pengujian akhir. Sehingga dapat
4
diketahui ratio dari alat listrik tersebut
masih sesuai atau tidak.
6. Pemeliharaan Bushing
Semua bushing teganga tinggi
diperiksa secara periodik dengan interval
tidak boleh lebih dari 2 tahun.
Pemeriksaan
diutamakan
adalah
pengukuran power faktor. Pemeliharaan
bushing dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
 Pemeriksaan Visual
 Penggantian Minyak Isolasi
Gambar 4 Uji Ratio Test
7.
Pemeliharaan OLTC
Pemeliharaan Preventive OLTC
dibedakan menjadi 2 macam yaitu rutin
dan periodik. Untuk lebih jelasnya akan
dijelaskan pada uraian dibawah ini :
a. Rutin :
 Pemeriksaan visual
 Pemantauan Kerja
 Pembersihan dan pelumasan
 Pengukuran sistem AC/DC
 Pengujian minyak
b. Periodik
 Penggantian minyak isolasi
 Pengujian sistem proteksi dan
indikator
 Pemeriksaan selektor, diverter
switch, dan transisi resistor
 Pemeriksaan kontrol mekanik, limit
switch, dan indikator
 Pengujian operasi lokal-remote
5.
Pengujian
Tegangan
Tembus
Minyak Isolasi Trafo
Pengujian tegangan tembus adalah
suatu pengujian dimana minyak trafo
diberi tegangan pada frekuensi sistem
pada 2 elektroda yang diletakkan di dalam
minyak isolasi.
Pengujian minyak trafo dilakukan
hanya
mengambil
contah/sample
secukupnya, kemudian biarkan alat uji
yang bekerja.
Gambar 5 Alat Uji Isolasi minyak
3.2.3 Pengujian Kerja Alat Bantu
Beberapa alat bantu dan cara
pemeliharaannya :
1. Rele Bucholtz/Rele Jansen/Sudden
Pressure
Berikut adalah tabel nilai standar dari
isolasi minyak :
5
Membersihkan rele, periksa apakah
ada kebocoran pada gasketnya.
Lakukan pengujian kerja rele tiap
periode waktu tertentu
2. Termometer
Pemeliharaan visual, membersihkan
termometer dan periksa kodisi gasket.
Lakukan uji kalibrasi serta uji fungsi
sekitar setahun sekali.
3. Pendingin Trafo
Membersihkan kipas, mengencangkan
baut, dan memeriksa motor apakah
masih bekerja dengan baik atau tidak
4. Pompa Sirkulasi Minyak
Melakukan
uji
kerja
motor,
membersihkan raiator dan memeriksa
gland kabel apakah ada kebocoran.
4. Penutup
4.1 Kesimpulan
1. Pada
dasarnya
offline
maintenance trafo lebih banyak ke
uji kelayakan trafo
2. Offline maintenance terdiri atas 4
tahap yaitu pemeriksaan visual,
uji karakteristik, uji alat bantu,
dan uji pentanahan
3. Uji yang paling vital adalah uji
tahanan isolasi trafo
4.2 Saran
1. Perbaikan
terhadap
alat-alat
proses produksi tenaga listrik
yang sudah rusak atau sudah tidak
layak
pakai
harus
segera
diperbaiki agar proses produksi
tenaga listrik tidak berkurang atau
terhambat.
2. Perawatan
terhadap
alat-alat
proses produksi tenaga listrik
sudah baik, harus dipertahankan
dan ditingkatkan.
3. Diadakan penyuluhan-penyuluhan
tentang
tenaga
listrik dan
pemakaian energi listrik yang
bijak kepada seluruh masyarakat
Kota Semarang dan sekitarnya.
3.2.4 Pengukuran Tahanan Pentanahan
Sistem
pentanahan
pada
transformator adalah salah satu bagian
yang sering terkena arus gangguan, tentu
saja karena memang fungsinya sebagai
penerus arus lebih. Oleh karenanya perlu
dilakukan pengecekan apakah ada yang
kendor dan nilai tahanan tanahnya
berubah. Kencangkan kembali apabila
kendor dan kembalikan nilai tahanannya
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
sesuai dengan standar.
Gambar 6 Alat pengukuran tahanan
pentanahan
[3]
6
L.Tobing,
Bonggas.2003.
Peralatan Tegangan Tinggi.
Erlangga. Jakarta.
Tim
Penyusunan
Materi
Pelatihan O&M Trafo Tenaga.
2003. Panduan Pemeliharaan
Trafo Tenaga. PT PLN persero.
Jakarta.
Buku Petunjuk Operasi Dan
Memelihara
Peralatan
Transformer Tenaga
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Perusahaan Umum Listrik Negara
SE.032/PST/1984;
Himpunan
Buku Petunjuk Operasi dan
Pemeliharaan
Peralatan
Penyaluran Tegangan Listrik
Kadir
Abdul.
1979.
Transformator.
PT
Pradya
Paramita. Jakarta
http://www.pln-jawa-bali.co.id
http://www.ptpjb.com
http://www.pjbservis.com
BIOGRAFI
Aditya
Mahendra.
Dilahirkan di Sleman
13 September 1993,
menempuh
pendidikan dasar di
SD
N
Pengkol
Sleman,
kemudian
dilanjutkan di SMP
N 12 Yogyakarta.
Lalu dilanjutkan di
SMA N 4 Yogyakarta. Dan saat ini
sedang menempuh pendidikan Strata-1 di
Universitas Diponegoro Konsentrasi
Ketenagaan.
Semarang, November 2013
Mengetahui dan Mengesahkan,
Dosen Pembimbing
Susatyo Handoko, ST, MT
NIP. 19730526 200012 1 001
7
Download