bab iii perancangan dan pembuatan prototipe konveyor sortir

advertisement
26
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR
3.1.
Pembuatan Alat Penelitian
Dalam proses perancangan, dan pembuatan prototype konveyor sortir
berbasis PLC ini diperlukan beberapa alat dan bahan yang menunjang
pembuatannya, selain pembuatan perangkat keras (Hardware ) yang berwujud
konveyor beserta pengendalinya juga diperlukan pembuatan program
(Software) yang akan dimasukan kedalam CPU PLC
sebagai pengendali
prototype konveyor tersebut, program yang akan digunakan adalah program
Diagram Ladder (Ladder Diagram Programming) dengan menggunakan
software RS Logix 500.
3.2.
Diagram Alir Pembuatan Konveyor
Perancangan dan pembuatan perangkat keras ini bertujuan untuk
membuktikan dan aplikasi secara nyata dari proses sistem pengendali yang
berbentuk sebuah prototype, sehingga dapat dipahami dengan mudah dan jelas.
Adapun langkah – langkah pembuatannya prototype konveyor adalah sebagai
berikut :
27
Gambar 3.1. Diagram Alir Pembuatan Prototipe Konveyor
3.3.
Rangkaian Pengendali Konveyor
Rangkaian pengendali yaitu rangkaian yang berfungsi sebagai
pengendali konveyor yang juga merupakan bagaian dari perangkat keras
masukan ( input devices ), rangkaian pengendali terdiri dari :
1. Catu Daya
2. Sensor proximity
3. Tombol start dan tombol stop
4. PLC
28
Gambar 3.2. Diagram Alir Pembuatan Rangkaian Pengendali Konveyor
3.3.1. Catu Daya ( Power Supply )
Untuk mengerakan motor konveyor diperlukan tegangan listrik yang
sesuai dengan tegaangan input motor konveyor tersebut yaitu 24 Volt DC.
Power Supply berfungsi sebagai menyuplai pada motor DC tersebut.
Rangkaian Power Supply yang digunakan terdiri dari sebuah
transformator step down dan 4 buah diode (dioda bridge) yang akan
menghasilkan output
berupa tegangan DC. Tegangan keluaran yang
dikeluarkan adalah +24 Volt DC. Catu daya ini mensuplai 2 buah komponen
kelistrikan yaitu :
29
● Motor DC untuk penggerak konveyor yang memiliki tegangan input sebesar
24 Volt DC ( sebanyak 3 buah )
● Sensor Proximity yang memiliki tegangan input +24 Volt DC (sebanyak 4
buah )
Pemasangan Catu Daya ini ditujukan agar komponen-komponen
elektrikal yang terdapat pada prototype konveyor yaitu motor DC pengerak
konveyor, dan 4 buah sensor tidak rusak ketika terjadi tegangan tidak konstan.
Pada catu daya ini, tegangan AC dari jala-jala listrik terlebih dahulu
akan diturunkan dengan menggunakan transformator stepdown untuk
kebutuhan regulasi sekunder. Tegangan yang diturunkan tersebut selanjutnya
akan disearahkan oleh sebuah rectifier (penyearah) dan akan distabilkan
tegangannya oleh sebuah filter yang nantinya akan diteruskan pada rangkaian
konveyor sortir.
Gambar 3.3. Power Supply Omron S82J-05024D
30
3.3.2. Sensor Proximity
Sensor yang digunakan dalam rangkaian ini adalah sensor proximity.
Sensor yang digunakan sebanyak 4 buah untuk mendeteksi keberadaan obyek
(sebagai input PLC)
Gambar 3.4. Sensor Proximity
Sourcing sensor dikenal juga dengan nama sensor transistor PNP. Hal
ini dikarenakan pada dasarnya sensor ini merupakan gabungan antara detector
dengan keluaran transistor PNP, seperti terlihat pada gambar 3.5 :
Gambar 3.5. Sensor Jenis Sourching / PNP
31
Cara kerja sensor ini adalah sebagai berikut. Dalam keberadaan normal,
masukan tegangan basis pada transistor kurang lebih sebesar tegangan catu
positif, sehingga transistor berada dalam keadaan OFF. Jika terjadi sebuah
perubahan terhadap besaran yang diindranya, sensor ini akan mengaktifkan
basis dari transistor keluaran
(tegangan basis menjadi 0 volt ). Hal ini
menyebabkan transistor menjadi ON sehingga akan ada arus mengalir dari
emitter (Catu Positif) menuju keluaran sensor (dengan alas an ini, sensor
dikatakan sumber arus).
Gambar 3.6. Koneksi Sensor PNP dengan Beban
Untuk aplikasi sederhana, keluaran sensor ini sebenarnya dapat
langsung digunakan untuk mengerakan sebuah beban yang dihubungkan secara
langsung terhadap output sensor. Hal ini dapat dilakukan asal beban yang
dihubungkan tidak menyerap arus yang melampui kemampuan sensor tersebut
(perhatikan Gambar 3.6.).
3.3.3. Tombol Operator
Jenis tombol yang digunakan adalah tombol jenis pushbutton dan
selector switch. Tombol pushbutton berfungsi sebagai tombol start dan tombol
stop, sedangkan tombol selector switch berfungsi sebagai Auto dan manual.
32
3.4.
Diagram Alir Pembuatan Prototipe Konveyor Sortir
Setelah pembuatan konveyor sebagai suatu alat yang akan dikendalikan
(output), dan rangkaian pengendali yaitu catu daya, dan sensor terpasang
sebagai alat pengendali (input), setelah itu pemasangan PLC sebagai pemroses.
Agar lebih jelas perhatikanlah gambar diagram alir
Mulai
Pembuatan Konveyor
Pembuatan Rangkaian Pengendali konveyor
Pemasangan PLC
Pengkabelan (Wiring)
(Proses Menghubungkan Konveyor (sebagai output)
Dengan Rangkaian Pengendali Konveyor (sebagai input)
Pengujian
Tidak Terhubung
Kelistrikan
Terhubung
Selesai
Gambar 3.7. Diagram Alir Pembuatan Prototipe Konveyor Sortir
33
3.5.
Pengkabelan
Setelah terpasang semua, maka kita hubungkan semua rangkaian
tersebut satu dengan lainnya dengan cara pengkabelan yaitu :
1. Menghubungkan catu daya dengan sensor, motor konveyor A, motor
konveyor B, motor konveyor C, tombol start, tombol stop, tombol auto
/ manual dan input daya PLC (catu daya memasok daya kesemua
komponen tersebut sesuai dengan kebutuhannya melalui terminal
negatip (-)).
2. Menghubunkan tombol start, tombol stop, tombol auto/manual, sensor
proximity (sebagai input) dengan terminal input PLC (perhatikan
Gambar 3.8. dibawah)
3. Menghubungkan motor konveyor a, motor konveyor b dan motor
konveyor c (sebagai output) dengan terminal output PLC (gambar 3.8).
34
Gambar 3.8 Schematic Konveyor ortir
Download