optimalisasi waktu kerja proyek gondola dengan metode analisis

advertisement
OPTIMALISASI WAKTU KERJA PROYEK
GONDOLA DENGAN METODE ANALISIS
JARINGAN (PERT)
Vicky Puspita
1201005673
[email protected]
Haryadi Sarjono, ST., MM., ME
ABSTRAK
Permasalahan di perusahaan adalah keterlambatan dalam menyelesaikan proyek gondola karena ada beberapa
kendala atau permasalahan yang terjadi. Optimalisasi waktu kerja cukup penting bagi perusahaan dalam
mengerjakan proyek, karena dalam pekerjaan ini dibutuhkan efisiensi waktu dikarenakan gondola diperlukan oleh
klien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah – langkah pembuatan gondola dan bagaimana cara
mengatasi permasalahan yang ada. Metode yang digunakan adalah PERT karena berfokus pada waktu. Penulis
ingin meneliti perubahan apakah yang akan terjadi apabila perusahaan memakai sistem PERT dalam pengerjaan
proyek. Ternyata, setelah dilakukan penelitian pada sebuah proyek gondola temporary yang dikerjakan oleh PT
Fukuda Triguna dengan metode PERT didapatkan hasil bahwa pengerjaan proyek dapat dipercepat sebanyak 30
hari yang awalnya akan selesai selama 3 bulan dapat diselesaikan selama 2 bulan saja. Kesimpulannya adalah
dengan menggunakan metode PERT maka perusahaan dapat mempercepat waktu kerja dalam menyelesaikan
proyek.
Kata kunci : proyek, gondola, optimalisasi, waktu kerja
Problems in the company is a delay in completing the gondola project because there are some constraints or
problems that occur. Optimization of working time is quite important for companies in the project, because in this
work takes time efficiency required by the client due to the gondola. The purpose of this study was to determine the
steps of gondola making and how to cope with existing problems. The method used is because it focuses on the
PERT. The author wanted to examine whether the changes that will occur when companies use PERT systems in
construction projects. Apparently, after doing research on a temporary gondola project undertaken by PT Fukuda
TRIGUNA PERT method showed that construction projects can be accelerated as much as 30 days to be completed
during the first 3 months can be completed over 2 months. The conclusion is to use the PERT method can accelerate
the company’s work in completing the project.
Keywords: project, gondola, optimization, working time
Pendahuluan
Perekonomian Indonesia pada tahun 2007 mengalami pertumbuhan sebesar 6,3 persen dibanding tahun
2006. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan - komunikasi yang mencapai 14,4 %, diikuti oleh
sektor listrik-gas - air bersih 10,4% dan sektor konstruksi 8,6%. Industri konstruksi adalah industri yang mencakup
semua pihak yang terkait dengan proses konstruksi termasuk tenaga profesi, pelaksana konstruksi dan juga para
pemasok yang bersama-sama memenuhi kebutuhan pelaku dalam industri (Hillebrandt 1985). Peranan industri jasa
konstruksi dalam Produk Domestik Bruto (PDB) makin tahun makin meningkat. Peluang tersebut telah berhasil
mendorong kontraktor nasional untuk tumbuh berkembang dan sebagian telah berhasil menjadi perusahaan
konstruksi yang besar. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional, pada saat ini pangsa pasar di sektor
konstruksi nasional terus tumbuh hingga kisaran 8,6 % dari PDB nasional, atau setara dengan Rp. 52,3 triliun pada
triwulan II 2006 (BPS, 2006b).
Selain otonomi daerah, saat ini kontraktor nasional juga dihadapkan dengan era globalisasi yang ditandai
dengan diberlakukannya Asean Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2003 yang menyebabkan kontraktor-kontraktor
asing dapat dengan bebas ikut bersaing memperebutkan proyek - proyek pada pasar konstruksi di Indonesia. Dengan
masuknya kontraktor-kontraktor asing tersebut di tengah belum pulihnya kondisi pasar industri konstruksi saat ini,
tentunya akan menyebabkan semakin ketatnya persaingan di antara pelaku bisnis konstruksi di Indonesia. Di tengah
ketatnya kondisi persaingan bisnis jasa konstruksi ini, para pelaku bisnis jasa konstruksi di Indonesia, dalam hal ini
adalah kontraktor jasa gondola, berupaya keras untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaannya.
PT Fukuda Triguna (Gondola) sendiri bergerak di kegiatan jasa dan produk yaitu sales, maintenance dan spare part.
Berdiri di tahun 2007, perusahaan ini juga bergerak dalam bidang Building Management Unit (BMU) dan
Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3). Permasalahan yang ada di perusahaan ini adalah masalah internal, yaitu
pelaksanaan proyek gondola yang sering tidak selesai tepat waktu.
Manajemen proyek (Heizer dan Render, 2006) adalah cara mengaplikasikan ilmu pengetahuan, keahlian,
tools, dan teknik ke dalam aktifitas suatu proyek untuk memenuhi bahkan melebihi apa yang menjadi kebutuhan dan
harapan dari stakeholder suatu proyek. Manajemen proyek memiliki beberapa keuntungan (Heizer dan Render,
2006) sebagai berikut :
1) Meningkatnya relasi dengan customer
2) Kontrol yang lebih baik di bidang SDM, keuangan dan fisik
3) Waktu pembangunan yang lebih singkat
Manajemen proyek (Heizer dan Render , 2006) meliputi 3 fase :
1) Perencanaan
Perencanaan adalah proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan
segala sumber daya untuk mencapainya.
2) Penjadwalan
Penjadwalan proyek menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan dan juga
pengurutan serta pembagian waktu untuk seluruh kegiatan proyek.
3) Pengendalian
Pengendalian diperlukan untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Tiap pekerjaan
yang dilaksanakan harus benar – benar diinspeksi dan dicek oleh pengawas lapangan, apakah sudah sesuai
dengan spesifikasi atau belum. Disini perusahaan mengawasi sumber dayanya, biayanya, kualitas dan
anggaran. Ini juga merevisi atau mengubah rencana dan mengganti sumber daya untuk menepati waktu dan
permintaan biaya.
Fungsi dasar manajemen proyek menurut Iman Soeharto (2002) adalah :
1) Pengelolaan Lingkup Proyek
2) Pengelolaan Waktu / Jadwal
3) Pengelolaan Biaya
4) Mengelola Kualitas atau Mutu
Salah satu metode yang ada di manajemen proyek adalah PERT. PERT merupakan singkatan dari Program
Evaluation and Review Technique atau Teknik Menilai dan meninjau kembali program. Teknik PERT adalah suatu
metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan dan konflik
produksi; mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan; dan
mempercepat selesainya proyek. PERT merupakan metode untuk menentukan jadwal dan anggaran – anggaran dari
sumber – sumber, sehingga suatu pekerjaan yang sudah ditentukan lebih dahulu dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Tujuan dari PERT adalah pencapaian suatu taraf tertentu dimana waktu merupakan dasar penting dari
PERT dalam penyelesaian kegiatan-kegiatan bagi suatu proyek.
Metode Penelitian
Metode analisis
Metode analisis yang digunakan adalah metode PERT
Teknik Pengumpulan data
1) Data Primer
Dalam pengumpulan data primer penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui penelitian
lapangan yang dilakukan bersama dengan CEO PT Fukuda Triguna. Untuk itu dilakukan wawancara.
2) Data Sekunder
Untuk mengumpulkan data ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1) Penelitian Kepustakaan (Library Research)
2) Media Internet (Online Research)
Pembahasan
Gondola adalah salah satu pekerjaan kritis yang paling berbahaya yang dapat membahayakan nyawa
manusia. Keuntungan yang paling bermanfaat untuk menyerahkan pemeliharaan gondola kepada perusahaan ini
karena perusahaan ini bertanggung jawab atas keselamatan operator dan gondola konsumen. Perusahaan ini
membantu konsumen melalui standar keselamatan terbaik yang diakui oleh pemerintah dan mencegah gondola dari
segala kemunginan kerusakan yang dapat mengurangi performa operasinya. Perusahaan ini memberikan
pemeriksaan yang sangat baik dan layanan pencegahan di setiap sesi, panggilan darurat 24 jam, pelatihan K3 untuk
operator pelanggan dan bahkan menyelesaikan sertifikasi gondola (uji dan pelaksanaan, sertifikat baru,
perpanjangan sertifikat dan lainnya). Fitur – fitur standar yang tersedia untuk layanan pemeliharaan yang berkontrak
dimana sudah terkostumisasi berdasarkan kebutuhan – kebutuhan pelanggan :
• 4 kali pemeriksaan / tahun
• 8 kali pencegahan / tahun
• Teknisi yang siap di tempat
• Minimal 1 grup yang memenuhi syarat. Teknisi tetap per gondola
• Formulir checklist yang komprehensif
• Tanda terima pertukaran spare parts pada setiap penggantian
• Panggilan darurat
• Perpanjangan sertifikat gondola
• Pelatihan K3 di tempat
• Pergantian spare parts akan digaransikan 1-2 tahun
• Garansi operasi gondola
• Instalansi jadwal spare parts sebagai prioritas
Pelayanan lain yang diberikan oleh PT Fukuda Triguna selain pemeliharaan yaitu one stop service – spare
parts dan pelatihan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) dimana perusahaan mengajukan ahli mesin dan teknisinya
sebagai mentor praktis berasal dari institusi pemerintah (DEPNAKERTRANS).
Produk – produk yang dibuat oleh PT Fukuda Triguna adalah sistem gondola permanen, sistem gondola
semi permanen dan sistem gondola temporer yaitu Davit Socket, Mobile Roof Beam, T- Jack, Single Arm dan
Double Arm. Perusahaan menggunakan Auto Cad 2009, CAD, SAP 2000 Structure Analyst dan beberapa perangkat
lunak kalkulasi lainnya untuk mendesain sistem dan menyampaikan proposal yang dapat ditampilkan kepada
pelanggannya. Juga memberikan jaminan atau garansi sampai dengan 2 tahun atas gondola yang dibuat perusahaan
ini.
Kendala Yang Menghambat Penyelesaian Proyek Gondola
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di kantor PT Fukuda Triguna, berikut ini adalah beberapa
kendala yang dihadapi oleh perusahaan :
1) Cuaca
2) Fluktuasi dolar
3) Buruh honorer
4) Shipping
5) Klien birokrasi gedung
Analisis Proyek Gondola Temporary PT Fukuda Triguna
Analisis proyek gondola temporary ini dilakukan dengan menentukan hubungan – hubungan
tiap pekerjaan dan diuraikan satu per satu bersamaan dengan waktu yang dibutuhkan.
Tahap – Tahap Pembuatan Gondola
No.
Simbol
Pekerjaan
1
A
2
B
3
C
4
D
5
6
E
F
7
G
8
9
10
H
I
J
Pekerjaan
Membuat desain gondola&
spesifikasi
Pemilihan bahan material
Pemesanan bahan material &
negoisasi
Pembelian & pengirimanbahan
material
Logistik
Laporan keuangan
Pengecekan & pemasangan
material
Uji gondola
Berita acara gedung
Invoice
Pekerjaan
Pendahulu
Perkiraan waktu yang
dibutuhkan (dalam
hari)
-
9
a
7
b
7
c
12
d
d,e
3
5
d,e
13
g
g,h
d
5
60
15
PERT Results (Proyek Gondola Temporary)
Task Time Computation (Proyek Gondola Temporary)
Dengan teknik analisis jaringan (PERT) pada proyek pengerjaan proyek gondola temporary, dapat diketahui hasil
berikut ini :
1) Jika merujuk pada waktu yang ditentukan untuk mengerjakan proyek gondola sesuai yang tertera didalam
kontrak kerja adalah 3 bulan atau 90 hari. Menurut hasil analisis dengan metode PERT ini, proyek dapat
dikerjakan dalam waktu 60 hari.
2) Jadi dalam analisis PERT ini, waktu yang dipercepat adalah sebanyak 30 hari.
3) Waktu penyelesaian proyek yang disepakati oleh perusahaan Fukuda Triguna dengan pihak Hutama Karya
adalah 25 februari 2012. Dan menurut waktu sesuai hasil analisis, penyelesaian proyek dapat terjadi pada
26 januari 2012.
4) Terdapat 9 jalur non kritis karena waktu slacknya bukan “0”, yaitu pekerjaan a – b – c – d – e – f – g – h –
j.
5) Terdapat 1 jalur kritis, yaitu pekerjaan i. Pekerjaan pada jalur kritis ini adalah pekerjaan yang apabila
tertunda, maka akan menunda jadwal penyelesaian proyek.
6) Dengan analisis jaringan ini, perusahaan bisa memanfaatkan waktu secara efisien.
Implikasi Hasil Penelitian Pada Proyek Gondola Temporary PT Fukuda Triguna
Setelah mengolah data dengan metode anlisis jaringan (Program Evaluation and Review Technique –
PERT). Dapat diketahui waktu penyelesaian proyek selama 60 hari, data tersebut dapat dilihat dari tabel – tabel
sebelumnya hasil pengolahan penulis.
Dalam tabel – tabel tersebut dapat dilihat juga jalur kritis dari proyek gondola temporary PT Fukuda
Triguna. Pekerjaan yang termasuk jalur kritis adalah pekerjaan yang mempunyai nilai slack sebesar 0, sehingga
apabila salah satu pekerjaan dalam jalur kritis ini tertunda, maka akan berakibat waktu penyelesaian proyek menjadi
tertunda. Jalur kritis tersebut hanya ada 1 pekerjaan yaitu pekerjaan i. Sedangkan perkerjaan lainnya adalah
pekerjaan non kritis, pekerjaan non kritis ini adalah kegiatan pekerjaan yang mempunyai waktu slack bukan 0
sehingga apabila pekerjaan tersebut tertunda maka masih ada waktu tenggang sebesar nilai slack tersebut. Pekerjaan
ini antara lain adalah pekerjaan a – b – c – d – e – f – g – h – j.
Setelah melihat secara keseluruhan, maka dapat dilihat bahwa proyek gondola temporary PT Fukuda
Triguna mempunya 1 pekerjaan kritis dan 9 pekerjaan non kritis. Dengan adanya analisis jaringan ini, proyek bisa
diselesaikan pada tanggal 26 januari 2012. Tanggal tersebut lebih cepat 30 hari dari tanggal yang tertera dalam
kontrak kerja yaitu 25 februari 2012.
Agar lebih jelas maka penulis menjelaskan tiap – tiap pekerjaan sesuai dengan apa yang dimaksud dengan
kegiatan – kegiatan yang ada di tabel, dan hal apa yang dilakukan dalam setiap pekerjaan. Perincian pekerjaan
sebagai berikut :
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pekerjaan a
Pekerjaan pada tahap ini adalah membuat desain gondola dan spesifikasi. Pembuatan desain gondola
dilakukan setelah insinyur menganalisa struktur gedung yang bersangkutan. Spesifikasi adalah deskripsi
secara tertulis dari sebuah produk atau metode secara lengkap, sehingga dapat digunakan sebagai acuan
oleh penyedia jasa untuk memenuhi semua keinginan pengguna jasa.
Pekerjaan b
Pekerjaan pada tahap ini adalah pemilihan bahan – bahan material apa saja yang dibutuhkan untuk
membuat gondola seperti baut, mur dan lain – lain. Karena setiap baut pun memiliki ukuran berbeda. Dan
juga setiap bahan – bahan material yang ada memiliki merek berbeda tergantung dari pabrikan mana.
Pekerjaan c
Pada tahap ini adalah melakukan pemesanan bahan – bahan material dan melakukan negoisasi harga.
Pertama perusahaan memesan bahan – bahan material yang dibutuhkan kepada supplier dan karena ada
beberapa perusahaan lain yang memesan dari supplier yang sama, sehingga terjadi tawar menawar harga.
Pekerjaan d
Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah pembelian dan pengiriman. Ketika sudah terjadi deal harga maka
perusahaan membeli pada supplier dan pengiriman barang pun dilakukan oleh supplier.
Pekerjaan e
Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah logistik yaitu mengatur dan mengontrol barang yang masuk ke
gudang setelah bahan – bahan material telah diterima. Dan juga barang yang keluar dari gudang untuk
digunakan sebagai bahan material gondola.
Pekerjaan f
Pembuatan laporan keuangan yang berisikan tentang rincian biaya bahan – bahan material yang telah dibeli
serta jumlah pengeluaran yang dibayar oleh perusahaan.
Pekerjaan g
Pada tahap ini dilakukan pengecekan apakah bahan – bahan material yang telah diterima dan keluar dari
gudang sesuai dengan yang dibutuhkan untuk membuat gondola. Setelah sesuai maka dilakukan
pemasangan material sehingga menjadi suatu gondola.
Pekerjaan h
Pada tahap ini adalah melakukan uji gondola apakah sudah layak atau belum. Jika masih ada kesalahan
maka gondola akan diperiksa dan diperbaiki kembali.
Pekerjaan i
Pada tahap ini adalah membuat berita acara gedung
Pekerjaan j
Ini adalah tahap terakhir yaitu membuat invoice. Invoice berisikan nama barang dan nilai barang juga
disertakan dengan purchase order sebagai bukti pembelian bahan – bahan material.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis PERT dapat disimpulkan bahwa
1) Proyek gondola temporary yang dikerjakan oleh PT Fukuda Triguna dapat menghemat waktu
pengerjaan proyek sebanyak 30 hari, yaitu dari jadwal awal atau yang ada di kontrak kerja 90 hari
menjadi 60 hari.
2) Waktu penyelesaian poyek yang disepakati oleh pihak Hutama Karya dengan PT Fukuda Triguna
adalah 25 februari 2012. Dan menurut waktu yang diharapkan sesuai dengan hasil analisis maka
penyelesaian proyek gondola temporary akan terjadi pada tanggal 26 januari 2012
3) Terdapat 1 jalur kritis yaitu jalur i. Pekerjaan pada jalur kritis ini adalah pekerjaan yang apabila
tertunda, maka akan menunda jadwal penyelesaian proyek
Saran
1) Perusahaan sebaiknya mulai menggunakan metode PERT agar dapat menghemat waktu ataupun
mempercepat waktu penyelesaian proyek dan juga mulai mengatasi masalah yang menghambat
penyelesaian proyek.
2) Perusahaan mulai mengatasi masalah yang ada agar tidak menganggu kegiatan operasional perusahaan
3) Metode PERT ini juga dapat dijadikan sebagai strategi bagi perusahaan karena hasilnya dapat
mempercepat pengerjaan proyek gondola
Daftar Pustaka
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=04&notab=3
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/385/jbptunikompp-gdl-ydjokoseti-19206-10-10_metod-s.pdf
http://eprints.undip.ac.id/26423/1/OPTIMALISASI_PELAKSANAAN_PROYEK_DENGAN_METODE_
PERT-CPM.pdf
http://grahacendikia.files.wordpress.com/2009/04/pert-dan-cpm.pdf
http://www.lpjk.org/modules/statistik/badan_usaha/2007/klasifikasi_golongan.php
Render, B & Heizer, J. (2008). Prinsip – prinsip Manajemen Operasi. Edisi 2. Jakarta : Salemba Empat
Render, B & Heizer, J. (2006). Manajemen Operasi. Edisi 7. Jakarta : Salemba Empat
Robert W. K. (2007). Effective Project Management. Fourth Edition. Indiana : Wiley
Robbins, Stephen P. & Coulter, Mary. (2007). Manajemen. Edisi 8. Jakarta : Indeks
Santosa, Budi. (2003). Manajemen Proyek. Edisi 1. Surabaya : Guna Widaya
Scroeder, Roger. (2002). Manajemen Operasi. Terjemahan Erlangga. Jakarta : ERlangga
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat
ST, Hendra & Yuniarti, Rahayu A. (2011). Menentukan Kerangka Kerja Manajemen Proyek Perusahaan.
ComTech, vol.2, no.1, hal 540-541.
Soeharto, Iman. (2002). Manajemen Proyek. Jakarta : Erlangga
Soemardi, Biemo W. Strategi Pemasaran : Suatu Tinjauan Terhadap Perusahaan Kontraktor Indonesia.
28 Desember 2011. http://www.ftsl.itb.ac.id/
Suryanto, Gondodiyoto, S., N.I, Desi, Aryanto & Triana, Elis. (2009). Evaluasi Manajemen Proyek.
CommIT, vol. 3 No. 2, halaman 82 – 85.
Wolfram Ervianto. I. (2004). Teori – Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Jogjakarta : Andi
Riwayat Penulis
Penulis Vicky Puspita lahir di Jakarta 17 maret 1991. Saat ini menamatkan pendidikan S1 Manajemen
di Binus University.
Download