BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gagal ginjal adalah

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan
fungsi ginjal yang bisa bersifat reversibel atau ireversibel. Gagal ginjal akut terjadi
secara tiba-tiba dan biasanya berhasil diobati, sedangkan gagal ginjal kronis
merupakan kerusakan ginjal yang parah dan ireversibel, serta mengakibatkan
hilangnya kapasitas fungsional dari ginjal.1,2
Penyakit periodontal merupakan inflamasi yang terjadi pada jaringan
pendukung gigi, akibat mikroflora patogen pada plak dental yang terdapat pada gigi.
Apabila tidak dirawat inflamasi tersebut akan semakin parah dan menyebabkan
hilangnya dukungan jaringan ikat dan tulang alveolar.3
Penyakit ginjal kronis tidak hanya berpengaruh pada kesehatan umum pasien
saja, namun berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan periodonsium. Beberapa
penelitian telah dipublikasikan dalam jurnal dan memberikan bukti bahwa adanya
peningkatan prevalensi penyakit periodontal pada pasien penyakit ginjal kronis,
khususnya yang menjalani hemodialisis dan transplantasi ginjal.4
Beberapa penelitian sebelumnya melaporkan bahwa sebanyak 58,9% pasien
penyakit ginjal kronis menunjukkan kondisi periodontal yang parah.2 Joseph dkk
melakukan penelitian pada 77 pasien penyakit ginjal kronis terhadap status
kebersihan mulut, inflamasi gingiva, kedalaman poket, dan kehilangan perlekatan.
Hasilnya, parameter periodontal tersebut meningkat pada kelompok penderita
penyakit ginjal kronis.3
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasien penyakit ginjal kronis yang
menjalani hemodialisis mengalami periodontitis yang parah dibandingkan dengan
pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani terapi Continous Ambulatory Peritoneal
Dialysis
(CAPD) dan pre-dialisis.3 Periodontitis dapat terjadi pada pasien
hemodialisis akibat kombinasi beberapa faktor, yaitu produksi vitamin D yang tidak
adekuat akibat kerusakan ginjal yang dialami, kondisi xerostomia, serta kondisi
kebersihan mulut yang buruk.25
Penelitian lain menunjukkan bahwa jumlah pasien yang menjalani
hemodialisis meningkat dengan cepat dan pasien tersebut sering mengeluhkan
sejumlah gejala yang berkaitan dengan rongga mulutnya.4 Beberapa penelitian dari
Brasil, Kanada, Yordania, Israel, Spanyol, Taiwan, Turki, dan Amerika Serikat
melaporkan bahwa terjadi peningkatan plak dental pada pasien yang menjalani
hemodialisis. Akibat dari meningkatnya plak dental tersebut, maka dapat
menyebabkan meningkatkan pembentukan kalkulus dan inflamasi gingiva.5
Seperti penyakit sistemik lainnya, pasien dengan penyakit ginjal kronis
memerlukan penanganan dental yang baik dan menekankan pada kebutuhan pasien,
sehingga konsultasi yang baik antara dokter dan dokter gigi diperlukan untuk
menciptakan perawatan yang aman dan maksimal.6 Dokter gigi harus bekerja sama
dengan nefrologis profesional untuk dapat melakukan tindakan dental dalam hal
menjaga kesehatan rongga mulut yang optimal selama proses dialisis pasien penyakit
ginjal kronis.7
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai kebutuhan perawatan periodontal pada pasien penyakit ginjal kronis di
Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan. Penelitian ini diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan dalam melaksanakan tindakan dental terkait dengan
kebutuhan perawatan periodontal pada pasien penyakit ginjal kronis.
1.2.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah kebutuhan perawatan periodontal pada pasien penyakit ginjal
kronis yang menjalani hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida
Medan?
1.3.
Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis kebutuhan perawatan periodontal pada pasien penyakit
ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi
Rasyida Medan
1.4.
Manfaat Penelitian
1. Memperoleh data tentang tingkat kebutuhan perawatan periodontal dan
hubungannya dengan penyakit ginjal kronis.
2. Masukan bagi dokter umum untuk bekerjasama dengan dokter gigi
berkaitan dengan kebutuhan perawatan periodontal yang tepat bagi pasien penyakit
ginjal kronis.
Download