BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pemasaran Pemasaran

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian pemasaran
Pemasaran dapat didefinisikan dalam berbagai perspsi konteks kata-kata
yang walau pun berbeda tetapi pada prinsipnya mengandung maksud dan tujuan
yang sama. Untuk mendapat gambaran yang jelas, maka dibawah ini terdapat
beberapa definisi pemasaran yang dikemukakan oleh para ahli pemasaran :
Pengertian pemasaran menurut : Philip Kotler (2006:10) menyatakan
bahwa :
“Pemasaran adalah proses social yang dengan proses itu individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menwarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan
jasa yang bernilai dengan pihak lain”
Sedangkan pemasaran menurut Kenendy dan Soesmanegara (2006)
menyatakan bahwa :
“Sekumpulan rancangan kegiatan yang saling terkait untuk mengenali
kebutuhan
konsumen
dan
mengembangkan,
mendistribusikan,
mempromosikan, serta menetapkan harga yang tepat dari sebuah produk
dan layanan untuk mencapai keputusan yang bertujuan menghasilkan
keuntungan”
2.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran
yang merupakan aktifitas dari kombinasi kegiatan pemasaran yang digunakan
untuk mencapai sasaran perusahaan.
Definisi bauran pemasaran (Marketing mix) menurut Philip Kotler
(2005:17) menyatakan bahwa :
“Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemsarannya dipasar sasaran”
Adapun elemen-elemen bauran pemasaran (Marketing mix) dikenal
dengan sebutan 4P adalah sebagai berikut :
a. Produk (Product)
Perusahaan menyediakan sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan
pelanggan dimana penyedia itu meliputi barang atau jasa. Pengembangan produk
dilakukan dengan menganalisa kebutuhan dan keinginan konsumen termasuk
kualitas, pelayanan, jaminan, merek, dan kemasan.
b. Harga (Price)
Penetapan harga adalah masalah menentukan beberapa besar harga agar
dapat dicapai konsumen dan perusahaan tidak mengalami kerugian.
c. Lokasi (Place)
Penempatan lokasi merupakan hal yang penting dalam memasarkan
produk, dimana melalui penempatan lokasi yang baik,pemasar menjadi mudah
memasarkan produknya,karena mempunyai tempet yang strategis.
d. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produk dan menyakinkan konsumen untuk
membeli produknya. Promosi juga merupakan salah satu variable dalam
pemasaran yang memegang peranan penting dalam usaha peningkatan volume
penjualan produk atau jasa.
2.3 Pengertiaan Periklanan
Untuk mendapatkan pengertiaan periklanan mengenai iklan berikut ini
penulis kemukakan dari para ahli. Menurut Wiliam G. Nikles (2006:122)
menyatakan bahwa :
“Periklanan adalah komunikasi non-individu dengan jumlah biaya
melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga nonlaba serta individu-individu”.
Sedangkan
menurut
Monle
Lee
dan
Carla
Johnson
(2007:3)
mengemukakan bahwa periklanan adalah komunikasi komersil dan non-personal
tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditranmisikan ke suatu
khalayak target melalui media bersifat missal seperti televise, radio, Koran,
majalah, reklame luar ruangan atau kendaraan umum.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa periklanan
dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah biaya. Periklanan juga merupakan alat
yang digunakan oleh pembeli dan penjual, serta setiap orang termasuk lembaga
non-laba atau dengan kata lain, periklanan dapat dipandang tentang suatu produk
atau jasa. Sebagai kegiatan penawaran kepada suatu kelompok masyarakat baik
secara lisan ataupun dengan pengelihatan.
2.3.1 Tujuan Periklanan
Tujuan periklanan menurut Monle Lee dan Carla Johnson sebagai berikut :
a. Memberikan informasi
b. Membujuk atau mempengaruhi
c. Menciptakan kesan
d. Memuaskan keinginan
e. Sebagai alat komunikasi
2.3.2 Fungsi Periklanan
Menurut Monle Lee dan Carla Johnson (2004:12) Periklanan mempunyai
fungsi-fungsi sebagai berikut :
a. Memberikan Informasi
Iklan dapat memberikan informasi lebih, baik tentang produknya,
harganya, ataupun informasi lain yang mempunyai kegunaan bagi konsumen.
Tanpa adanya informasi seperti itu orang akan segan atau tidak akan mengetahui
banyak tentang suatu produk atau jasa, contoh : deskripsi barang.
b. Membujuk atau Mempengaruhi
Periklanan tidak hanya bersifat memberitahu saja, tetapi juga bersifat
membujuk, terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan menyatakan
bahwa suatu produk adalah lebih baik daripada produk yang lain. Dalam hal ini,
iklan yang sifatnya membujuk tersebut lebih banyak dipasang pada media-media
seperti televisi, koran, papan reklame, contoh : kata-kata yang dipergunakan.
c. Menciptakan kesan
Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai suatu kesan tertentu tentang
apa yang diiklankan. Dalam hal ini, pemasang ini selalu berusaha untuk
menciptakan warna, bentuk, ilustrasi dan layout yang menarik. Terkadang
pembelian sebuah produk tidak dilakukan secara rasional atau memperhatikan
nilai
ekonominya,
tetapi
lebih
terdorong
untuk
mempertahankan
atau
meningkatkan gengsi, seperti pembelian mobil, rokok, telepon seluler dan
sebagainya. Dari segi lain, periklanan juga dapat menciptakan kesan pada
masyarakat untuk melakukan pembelian secara rasional dan ekonomis, contoh :
ilustrasi gambar, dan ilustrasi musik.
d. Memuaskan Keinginan
Periklanan merupakan suatu alat yang dapat dipakai untuk mencapai
tujuan, dan tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang saling memuaskan.
Periklanan juga merupakan suatu alat yang efisien bagi para penjual. Mereka
harus menggunakannya untuk melayani orang lain, masyarakat dan mereka
sendiri.
e. Sebagai Alat Komunikasi
Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara
penjualan dan pembeli, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dalam cara
yang efektif dan efesien. Dalam hal ini komunikasi dapat menunjukan cara-cara
untuk mengadakan pertukaran yang saling memuaskan, contoh : penyampaian
pesan.
2.4 Perilaku Pembelian
Pengertian prilaku pembelian adalah kegiatan-kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang
dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan
dan penentuan kegitan-kegiatan tersebut.
Tipe- tipe perilaku keputusan membeli :
a. Perilaku Membeli Yang kompleks.
Perilaku membeli konsumen dalam berbagai situasi bercirikan keterlibatan
mendalam konsumen dalam membeli, dan adanya perbedaan pandangan yang
signifikan antara merek yang satu dengan yang lainnya.
b. Perilaku Membeli Yang Mengurangi Ketidaknyamanan
Perilaku membeli dalam situasi bercirikan keterlibatan konsumen yang tinggi
tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan diantara merek-merek yang ada.
c. Perilaku Membeli Karena Kebiasaan.
Perilaku membeli dalam situasi yang bercirikan keterlibatan konsumen yang
rendah dan sedikit yang perbedaan yang dirasakan diantara merek-merek yang
ada.
d. Perilaku Membeli Yang Mencari variasi
Perilaku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan rendahnya keterlibatan
konsumen tetapi perbedaan diantara merek dianggap besar.
2.5 Proses Pengambilan Keputusan
Berikut proses pengambilan keputusan oleh pembeli dari pertama sampai
dengan mencapai keputusan pembelian. Dalam gambar berikut ini dijelaskan
bahwa pemakaian melaui tahapan, yaitu: pengenalan masalah, pencariaan
informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan prilaku pasca
pembelian.
Gambar 2.1
Proses Keputusan Pembelian
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Setelah
Pembelian
Sumber : Philip Koter dan A. B Susanto “Manajemen Pemasaran di
Indonesia” (2007 : 251)
a. Pengenalan masalah.
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang
dibutuhkan, apa yang menyediakan semua itu muncul dan mengapa sesorang
membutuhkan sesuatu, seorang pemasar kepada konsumen agar lebih baik.
b. Pencarian informasi
Pencarian informasi yang dilakukan pengguna atau pembeli dikarenakan agar
tidak salah membeli atau menggunakan suatu barang atau jasa.
c. Evaluasi alternatif
Setelah melihat bagaimana pemakai atau konsumen menggunakan informasi
untuk keputusan pada merek akhir. Bagaimana konsumen memilih antara pilihan
merek ? Pemasar harus mengetahui mengenai evaluasi dari alternative yaitu
bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan akhir.
d. keputusan pembelian
Keputusan pembelian merupakan saat dimana konsumen memutuskan untuk
membeli atau tidak produk yang bersangkutan, dan membuat keputusan yang
berhubungan dengan pembelian. Selain itu keputusan pembelian dapat diartikan
juga sebagai tingkatan dari proses keputusan pembelian dimana konsumen
sebenarnya melakukan pembelian.
e. Perilaku setelah pembelian
Tugas dari pemasar tidak berakhir pada saat produk yang telah dibeli. Setelah
membeli suatu produk, seseorang akan memikirkan tentang keputusan tersebut.
Ada waktu dimana konsumen tidak yakin bahwa pembeliannya bijaksana.
2.6 Pengaruh Iklan Melalui Media Televisi Dengan Perilaku Pembelian
Menurut Philip Kotler dalam gambar 2.1 dalam proses keputusan
pembelian terdapat pencarian informasi, dimana di dalam pencarian informasi
tersebut bisa melalui iklan, khususnya iklan melalui media televisi. Pengertian
iklan menurut Durianto (2006:251) adalah iklan merupakan suatu proses
komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk
mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.
Periklanan mempunyai tujuan utama adalah untuk meningkatkan
penjualan barang atau jasa. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan
terjadinya penjualan secara langsung, meskipun ada juga penjualan yang baru
terjadi pada waktu mendatang. Dan yang menjadi sasaran dalam periklanan adalah
masyarakat atau pasar. Masyarakat sebagai penerima berita atau iklan sering
terpengaruh dan merubah sikap atau tingkah laku mereka. Dengan demikian,
secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan periklanan adalah untuk merangsang
keinginan masyarakat untuk membeli produk yang diiklankan sehingga dapat
meningkatkan penjualan.
Konsumen sebenarnya memilih antara alternatif perilaku berkenaan
dengan objek tersebut (apa yang harus saya lakukan). Tetapi biasanya kita
mengambil keputusan tanpa memikirkan bagaimana kita mengambil keputusan
dan apa yang terlibat didalam proses pengambilan keputusan itu. Menurut
pemahaman yang paling umum, keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan
atau lebih. Dengan perkataan lain, pilihan tersebut harus tersedia bagi seseorang
ketika mengambil keputusan.
Oleh Karena itu iklan dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang
dalam membeli suatu barang. Karena dengan adanya iklan maka konsumen akan
mempunyai pandangan/persepsi berbeda terhadap iklan yang ditayangkan.
Download