S. Sutono, A. Rachman, dan IGM Subiksa Balai Penelitian Tanah • Sebelum diberi perlakuan, kesuburan tanah rendah yang ditandai dengan rendahnya bahan organik tanah, kandungan kalium, dan kapasitas tukar kation TUJUAN 1. mengumpulkan informasi penyebab terjadinya pertumbuhan dan hasil tidak optimal 2. mencari teknik rehabilitasi lahan pertanian secara kimia METODOLOGI • Tempat percobaan: Rumah Kaca, Balai Penelitian Tanah, Bogor • Asal Tanah: Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Meurebo, Kab. Aceh Barat • Rancangan percobaan: Acak lengkap, perlakuan disusun dengan metode minus satu (minus one test) dengan 3 ulangan • Perlakuan: Kontrol (Urea, SP36, dan KCl), lengkap (Urea, SP36, KCl, B, Fe, Ca, Cu, Mg, Mn, Mo, S, Zn), minus unsur makro, minus unsur mikro, kontrol + kotoran kambing • Tanaman indikator: kacang tanah (Arachis hypogea sp) Jumlah pot: 45 buah Ukuran Pot: - Diameter 20 cm - Tinggi 35 cm - Berisi tanah 30 cm HASIL PERCOBAAN ¾ Pada umur 2 - 4 MST pertumbuhan tanaman terganggu oleh kelengasan tanah berlebihan Tepi daun mengering Tepi daun berwarna putih Daun menguning bercak coklat Tepi daun menguning Warna daun muda lebih pucat Setelah kelengasan diturunkan, gejala tersebut hilang, dan daun tanaman normal 2. Hasil panen tanaman kacang tanah (Arachis hypogea) 20.0 F hitung: - Berangkas: 8.07 ** - Biji: 3.6 ** Bobot kering (g/pot) Kacang tanah tumbuh baik, tetapi: polong hampa, daun berwarna putih dan bercakbercak kuning sampai coklat, kerdil hasil sedikit 15.0 10.0 5.0 0.0 Kontr Leng Minus Minus Minus Minus Minus Minus Minus Minus Minus Minus Minus Kontr ol kap P K B Fe Ca Cu Mg Mn Mo S Zn ol + Brangkas (g) 15.9 6.0 Biji (g) 13.5 15.0 11.7 12.7 15.5 14.3 17.4 17.2 5.9 14.5 14.1 14.4 17.1 6.3 6.1 6.0 5.7 7.5 8.7 8.0 7.3 4.7 9.1 5.4 8.4 5.5 Perlakuan tanpa Cu memberikan brangkas terbanyak diikuti oleh kontrol + kotoran kambing dan kontrol, tetapi bobot biji kering terbanyak diberikan oleh perlakuan minus Mo, Ca, dan Zn. Perlakuan minus Mn memberikan brangkas dan biji paling sedikit diikuti oleh perlakuan minus S dan minus B 12 F hitung: -Polong bernas: 3.89 ** -Polong hampa: 1.83 ns Jumlah polong PERMASALAHAN • Takaran pupuk 75 kg Urea, 100 kg SP36 dan 100 kg KCl/ha, kotoran kambing 5 t/ha. B, Fe Cu, Mn, Mo, Zn, masing-masing 3 dan 40 ppm Ca 40 ppm, 20 ppm Mg dan 20 ppm S 10 8 6 4 2 0 Minus Fe Minus Ca Minus Cu Minus Mg Minus Mn Bernas Kontro Lengk Minus l ap P 7 8 9 Minus Minus K B 12 9 10 11 10 10 6 Minus Minus Mo S 12 11 Minus Kontro Zn l + kk 10 7 Hampa 3 1 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 3 5 Perlakuan minus K dan minus Mo memberikan jumlah polong bernas paling banyak, sedangkan perlakuan unsur hara lengkap memberikan jumlah polong hampa paling sedikit. Perlakuan kontrol + kotoran kambing memberikan polong hampa paling banyak. KESIMPULAN 9 Kelengasan yang tinggi mengganggu pertumbuhan tanaman, terutama ketika masih muda 9 Tanah diduga kekurangan unsur Mn, S dan B 9 Agar tidak menambah input biaya, pemulihan kesuburan tanah cukup dengan pemberian Urea, SP 36 dan KCl dengan takaran masing-masing 75 – 100 – 100 kg per hektar. Untuk menghindarkan kekurangan unsur Mn gunakan pupuk Kiserit BALAI PENELITIAN TANAH Jl. Ir. H. Juanda 98, Bogor E-mail: [email protected]