BAB I PENDAHULUAN I.1. Judul Penelitian Penelitian ini berjudul ”Studi Ubahan Batuan Tipe Skarn di Desa Pagerjurang, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah”. I.2. Latar Belakang Masalah Daerah Perbukitan Jiwo, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah merupakan daerah yang relatif sempit namun memiliki kondisi geologi yang kompleks. Semua jenis batuan dapat dijumpai di daerah ini pada tempat-tempat singkapan yang mudah dicapai. Salah satu batuan yang tertua di Jawa, yang berupa kompleks batuan metamorf dan batuan Paleogen juga tersingkap di daerah ini. Metamorfisme yang terdapat di daerah ini secara umum merupakan metamorfisme regional yang ditandai oleh kehadiran dari batuan-batuan metamorf berfoliasi seperti sekis mika. Namun demikian, pada daerah penelitian dijumpai indikasi kehadiran metamorfisme kontak yang merupakan tipe metamorfisme yang berlangsung pada daerah intrusi batuan beku sebagai akibat dari panas yang merupakan efek dari magma yang mengintrusi batuan dingin yang berada di sekitarnya. Fenomena ini, yang belum pernah dilaporkan sebelumnya, dijumpai di Desa Pagerjurang dan sekitarnya, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Tersingkapnya batuan yang dimaksud merupakan akibat dari suatu kegiatan pembukaan lahan untuk pembangunan areal pertokoan gerabah yang menjadi komoditi dagang sebagian besar warga Desa Pagerjurang dan sekitarnya, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Di sekitar Desa Pagerjurang, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah, batuan yang dijumpai didominasi oleh batuan metamorf, batuan sedimen Eosen, dan intrusi batuan beku. Batuan sedimen berumur Eosen yang dijumpai berupa batupasir dengan sisipan batugamping yang kaya akan foraminifera besar (Samodra dan Sutisna, 1997). Batuan tersebut diterobos oleh tubuh batuan beku yang terutama terdiri dari mikrodiorit anggota dari Diorit Pendul (Surono dkk., 2006). Penerobosan ini diduga terjadi pada Oligosen Awal (Soeria- 1 Atmadja dkk., 1991), yang menjadi fokus penelitian akan keterdapatan batuan skarn yang ada di daerah penelitian. Namun demikian, bukti efek dari intrusi seperti metamorfisme kontak sangatlah sulit untuk ditemukan. Endapan skarn pertama kali dinyatakan sebagai batuan metamorf hasil kontak antara batuan sedimen karbonatan dengan intrusi magma oleh ahli petrologi metamorf, dengan terjadinya perubahan kandungan batuan sedimen yang kaya karbonat, besi, dan magnesium menjadi kaya akan kandungan Si, Al, Fe dan Mg akibat proses metasomatisme pada intrusi atau di dekat intrusi batuan beku (Best, 2003). Pada penelitian ini akan dilakukan pemetaan penyebaran alterasi tipe skarn serta analisis mineralogi pada endapan skarn yang terdapat pada daerah penelitian. Hal ini penting dilakukan untuk memahami karakteristik dan genesa atau asal mula terbentuknya skarn yang terdapat pada daerah penelitian serta penentuan batuan asal dari endapan skarn serta batuan penorobos. I.3. Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik dan genesa batuan skarn di daerah penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui karakterstik ubahan batuan tipe skarn yang terdapat di daerah penelitian. 2. Mengetahui genesa atau asal mula terbentuknya ubahan batuan tipe skarn di daerah penelitian, termasuk batuan asalnya. 3. Mengetahui penyebaran batuan skarn di daerah penelitian. I.4. Batasan Masalah Masalah utama yang akan dibahas dalam penelitian ini terfokus pada penyebaran ubahan batuan tipe skarn dan karakteristiknya, serta genesa atau asal mula terbentuknya ubahan batuan tipe skarn di daerah penelitian. Batasan masalah pada penelitian ini yaitu pemetaan penyebaran skarn di daerah penelitian dan penggunaan analisis laboratorium berupa petrografi, mineragrafi, dan analisis XRay Diffraction (XRD). Kemudian, untuk penentuan umur batuan yang terdapat 2 pada daerah penelitian, digunakan data sekunder yaitu geologi regional Perbukitan Jiwo dan Pegunungan Selatan. I.5. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian mengenai Studi Ubahan Batuan Tipe Skarn di Desa Pagerjurang, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah ini, diharapkan dapat memberikan Gambaran mengenai genesa terbentuknya ubahan batuan skarn, tipe batuan skarn, karakteristik mineralisasi endapan skarn berdasarkan pada studi megaskopis, mikroskopis, dan analisis X-Ray Diffraction (XRD) serta penyebarannya yang terdapat di daerah penelitian. Selain berguna untuk keperluan ilmu pengetahuan, harapannya hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan dan bahan pembelajaran dalam Kuliah Lapangan Geologi Bayat yang diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada tiap tahunnya, maupun penyelenggara dari institusi lain. Selain itu juga dapat memberikan informasi mengenai kegunaan mineral-mineral endapan skarn yang terdapat di daerah penelitian pada industri-industri yang bernilai ekonomis. I.6. Ruang Lingkup I.6.1. Ruang Lingkup Wilayah Wilayah penelitian (Gambar 1.1) berada pada Desa Pagerjurang, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Daerah penelitian termasuk ke dalam peta geologi regional lembar Surakarta-Giritontro, Jawa (Surono dkk., 1992), peta geologi regional lembar Klaten (Bayat), Jawa (Samodra dan Sutisna, 1997), dan peta Rupabumi Digital Indonesia lembar Cawas. Daerah penelitian dapat dicapai dengan menempuh selama 45 menit dari Kota Yogyakarta dengan menggunakan kendaraan darat. 3 Gambar 1.1. Lokasi daerah penelitian I.6.2. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian berupa identifikasi tipe dan karakterisasi ubahan batuan tipe skarn, pemetaan penyebaran ubahan batuan skarn serta genesanya, dan melakukan pemetaan geologi dengan areal daerah penelitian sebesar 1,5x2 km dengan skala 1:25.000 (Gambar 1.2). Pemetaan geologi dilakukan pada bagian selatan dari Perbukitan Jiwo Barat. Kemudian pada daerah fokus penelitian ubahan batuan skarn dilakukan pemetaan penyebaran skarn secara lebih detail dan sistematik. Pemetaan pada daerah fokus penelitian tersebut dilakukan dengan skala 1:350 (Gambar 1.3). Daerah fokus penelitian berada pada lereng sisi barat daya dari Gunung Jabalkat, tepatnya pada Desa Pagerjurang. 4 Gambar 1.2. Peta topografi daerah Jiwo Barat Gambar 1.3. Peta topografi daerah Pagerjurang 5 I.6.3. Ruang Lingkup Waktu Penelitian diawali dengan studi pustaka dan pengambilan data lapangan yang dilakukan mulai bulan Mei 2013 – September 2013, setelah itu dilakukan analisa dan interpretasi data dan dilanjutkan dengan pembuatan laporan. Di bawah ini rincian waktu penelitian. Tabel 1.1 Jadwal penelitian 6