HAND-OUT Student Name : Subject : Matematika Wajib Grade/Class : Topic : Logika Matematika Date : Teacher(s) : Mr. Daniel Kristanto Semester : 2 Parent’s Signature : / LOGIKA MATEMATIKA Kalimat logika matematika dibagi menjadi 2 hal : A. Kalimat pernyataan : kalimat yang mengandung nilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus kedua-duangnya. Contoh : 1. Hasil kali 5 dan 4 adalah 20. 2. Ada bilangan prima yang genap. B. Kalimat bukan pernyataan, kalimat ini dikelompokkan menjadi 3 hal : a) Kalimat tanya. 1. Apakah Budi sudah makan? 2. Jam berapakah sekarang? b) Kalimat seru/kalimat perintah. 1. Tutup pintu itu! 2. Cepatlah makan! c) Kalimat terbuka : kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya. Ciri dasar kalimat terbuka adalah adanya peubah atau variabel. 1. 2π₯ + 3 = 9 2. 5 + π adalah bilangan prima. Suatu pernyataan dinotasikan dengan huruf kecil seperti π, π, π dan sebagainya. Misalnya : π : semua bilangan prima adalah ganjil π : Jakarta ibukota Indonesia INGKARAN DARI PERNYATAAN Ingkaran atau negasi dari suatu pernyataan adalah pernyataan yang mengingkari pernyataan semula. Ingkaran dari pernyataan π dinotasikan ~ π dibaca “bukan π” atau “tidak π”. Tabel kebenarannya sebagai berikut : π ~π B S S B Contoh : a. π ~π b. π ~π : Ayah pergi ke pasar : Ayah tidak pergi ke pasar :2 + 5 < 5 :2 + 5≥ 5 MS HIGH |Grade 10 | Matematika Wajib| Hand-out| 25 April 2017 1 FR/MSCS/CRD/050-Rev00 PERNYATAAN BERKUANTOR Pernyataan berkuantor adalah pernyataan yang mengandung ukuran kuantitas. Ada 2 macam kuantor, yaitu : 1. Kuantor Universal Dalam pernyataan kuantor universal terdapat ungkapan yang menyatakan semua atau setiap. Kuantor universal dilambangkan dengan ∀ (dibaca untuk semua atau untuk setiap). Contoh : ∀ π₯ ∈ π , π₯ > 0 dibaca untuk setiap π₯ anggota bilangan riil maka berlaku π₯ > 0. 2. Kalimat Eksistensial Dalam pernyataan kuantor eksistensial terdapat ungkapan yang menyatakan ada, beberapa, sebagian atau terdapat. Kuantor eksistensial dilambangkan dengan ∃ (dibaca ada, beberapa, terdapat, sebagian). Contoh : ∃ π₯ ∈ π , π₯ + 5 > 1 dibaca terdapat x anggota bilangan riil dimana π₯ + 5 > 1. INGKARAN KALIMAT BERKUANTOR Ingkaran dari pernyataan universal adalah kuantor eksistensial dan sebaliknya ingkaran dari pernyataan berkuantor eksistensial adalah kuantor universal. Contoh : a. ~ ∀π = ∃~π π : semua ikan bernafas dengan insang. ~π : Ada ikan bernafas tidak dengan insang. b. ~ ∃π = ∀~π π : beberapa siswa SMA malas belajar. ~π : semua siswa SMA tidak malas belajar. PERNYATAAN MAJEMUK 1. KONJUNGSI Pernyataan π dengan π dapat digabungkan dengan kata hubung logika “dan” sehingga membentuk pernyataan majemuk “π dan π” yang disebut konjungsi. Konjungsi “π dan π” dilambangkan dengan (π β π). p q πβπ B B B B S S S B S S S S Dari tabel tersebut tampak bahwa konjungsi selalu bernilai benar jika kedua pernyataan bernilai benar Contoh : π : 3+2= 5 π : 5 adalah bilangan prima π β π : 3 + 2 = 5 dan 5 adalah bilangan prima 2. DISJUNGSI INKLUSIF Pernyataan π dengan π dapat digabungkan dengan kata hubung logika “atau” sehingga membentuk pernyataan majemuk “π atau π” yang disebut disjungsi. Konjungsi “π atau π” dilambangkan dengan (π β π). MS HIGH |Grade 10 | Matematika Wajib| Hand-out| 25 April 2017 2 FR/MSCS/CRD/050-Rev00 p q πβπ B B B B S B S B B S S S Dari tabel tampak bahwa disjungsi hanya bernilai salah jika kedua pernyataan bernilai salah. Contoh : π : 2 adalah bilangan genap π : 2 adalah bilangan prima π β π : 2 adalah bilangan genap atau prima DISJUNGSI EKSKLUSIF Disjungsi eksklusif dua pernyataan π πππ π bernilai benar hanya jika salah satu dari pernyataan π πππ π bernilai benar. π ∨ π p q B B S B S B S B B S S S Contoh : π : Ayah bertugas di Surabaya π : Ayah bertugas di Bandung π β π : Ayah bertugas di Surabaya atau Bandung 3. IMPLIKASI Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “jika …. Maka ….” Implikasi dari pernyataan π dan π dinotasikan dengan π βΉ π yang dibaca “jika π maka π” atau “π syarat perlu bagi π” atau “π syarat cukup bagi π”. Dari implikasi π βΉ π, π disebut anteseden atau sebab atau hipotesa. π disebut konsekuen atau kesimpulan atau konklusi. p q πβΉπ B B B B S S S B B S S B Dari tabel tersebut, tampak bahwa implikasi selalu bernilai salah jika sebabnya benar dan akibatnya salah. Contoh : π : Danu ingin nonton bioskop π : Danu harus beli tiket πβΉπ : jika Danu ingin nonton bioskop maka Danu harus beli tiket. 4. BIIMPLIKASI Biimplikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “… jika dan hanya jika …” dan dilambangkan π ⇔ π. Biimplikasi dari pernyataan π dan π ditulis π ⇔ π yang dibaca π jika dan hanya jika π atau jika π maka π dan jika π maka π. MS HIGH |Grade 10 | Matematika Wajib| Hand-out| 25 April 2017 3 FR/MSCS/CRD/050-Rev00 p q π⇔π B B B B S S S B S S S B Dari tabel kebenaran tersebut, tampak bahwa biimpikasi akan bernilai benar jika sebab dan akibatnya bernilai sama. Contoh : π : Universitas Indonesia terletak di Depok π : Bandung adalah ibu kota Jawa Barat πβΊπ : Universitas Indonesia terletak di Depok jika dan hanya jika Bandung adalah ibu kota Jawa Barat. KONVERS, INVERS, DAN KONTRAPOSISI Dari implikasi π βΉ π dapat dibentuk implikasi baru : 1. π βΉ π disebut konvers dari implikasi semula 2. ~π βΉ ~π disebut invers dari implikasi semula 3. ~π βΉ ~π disebut kontraposisi dari implikasi semula PERNYATAAN MAJEMUK YANG EKUIVALEN Dua pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen jika untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponen-komponennya, pernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang sama. Lambang ekuivalen adalah ≡. 1. ~ π ∧ π ≡ ~π ∨ ~π (de morgan) 2. ~ π ∨ π ≡ ~π ∧ ~π (de Morgan) 3. π ∧ π ∨ π ≡ π ∧ π ∨ π ∧ π (Distributif) 4. π ∨ π ∧ π ≡ π ∧ π ∧ π ∧ π (Distributif) 5. π βΉ π ≡ ~π ∨ π 6. ~ π βΉ π ≡ π ∧ ~π 7. π βΊ π ≡ π βΉ π ∧ (π βΉ π) 8. ~(π βΊ π) ≡ π ∧ ~π ∨ (π ∧ ~π) TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI Tautology adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponen-komponennya. Kontradiksi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponen-komponennya. PENARIKAN SIMPULAN 1. Modus Ponens Premis 1 :πβΉπ Premis 2 :π ________ Kesimpulan :π Contoh : P1 : Jika Budi rajin belajar maka Dia naik kelas. P2 : Budi rajin belajar Kesimpulan : Dia naik kelas. MS HIGH |Grade 10 | Matematika Wajib| Hand-out| 25 April 2017 4 FR/MSCS/CRD/050-Rev00 2. Modus Tolens Premis 1 Premis 2 Kesimpulan Contoh : P1 P2 Kesimpulan 3. Silogisme Premis 1 Premis 2 Kesimpulan Contoh : P1 P2 Kesimpulan :πβΉπ : ~π ________ : ~π : Jika ABCD jajar genjang maka AB sejajar dengan CD : AB tidak sejajar dengan CD : ABCD bukan jajar genjang. :πβΉπ :πβΉπ ________ :πβΉπ : Jika Anton malas belajar, maka Anton tidak naik kelas. : Jika Anton tidak naik kelas, maka Anton bodoh. : Jika Anton malas belajar, maka Anton bodoh. MS HIGH |Grade 10 | Matematika Wajib| Hand-out| 25 April 2017 5 FR/MSCS/CRD/050-Rev00