BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan dalam berkomunikasi. Artinya, Bahasa Inggris menjadi bahasa yang wajib dipelajari oleh masyarakat, terutama kalangan pelajar, baik dari jenjang TK hingga Perguruan Tinggi. Menurut para ahli, kemampuan untuk belajar Bahasa Inggris itu sebenarnya tidak di batasi oleh latar belakang apapun. Baik itu latar belakang ekonomi, etnis, negara, gender, ras, suku, usia atau bahkan tingkat pendidikan. Kenyataan di lapangan, khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, kegiatan pembelajarannya masih dilakukan secara klasikal. Pembelajaran lebih ditekankan pada model yang banyak diwarnai dengan ceramah dan bersifat guru sentris. Hal ini mengakibatkan siswa kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan siswa hanya duduk, diam, dengar, catat dan hafal. Kegiatan ini mengakibatkan siswa kurang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran yang cenderung menjadikan mereka cepat bosan dan malas belajar. Oleh karena itu, diperlukan suatu media pembelajaran yang dapat membimbing siswa-siswi untuk dapat belajar lebih giat lagi dengan media pembelajaran yang interaktif. Dari uraian di atas, penulis mencoba untuk membuat “Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Bahasa Inggris Tingkat Sekolah Dasar (Studi Kasus : Kelas 6 SD)” sebagai tugas akhir. Aplikasi multimedia ini digunakan dengan Adobe Flash CS3. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini antara lain : 1. Bagaimana merancang Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Bahasa Inggris Tingkat Sekolah Dasar (Studi Kasus : Kelas 6 SD) agar menarik dan interaktif dengan bantuan multimedia? 1 2 2. Bagaimana membangun suatu sistem Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Bahasa Inggris Tingkat Sekolah Dasar (Studi Kasus : Kelas 6 SD) agar siswa-siswi mudah mempelajari Bahasa Inggris? 3. Bagaimana membuat sebuah Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Bahasa Inggris Tingkat Sekolah Dasar (Studi Kasus : Kelas 6 SD) agar mudah digunakan oleh pengguna? 1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian antara lain : 1. Membuat aplikasi pembelajaran Bahasa Inggris bagi siswa sekolah SD kelas 6 yang mengikuti pengenalan kepada simple present tense, present continuous, past simple, future simple. 2. Membuat aplikasi pembelajaran Bahasa Inggris yang mengeksplore kemampuan reading, listening, dan writing. 3. Menerapkan strategi pembelajaran yang tepat untuk siswa SD kelas 6. 4. Agar anak SD kelas 6 dapat manfaat dari aplikasi pembelajaran ini. 5. Agar pelaksanaan pembelajaran lebih menyanangkan, menarik dan tidak membosankan. 6. Tidak hanya mengenal Bahasa Inggris siswa juga bisa mengenal teknologi media pembelajaran saat ini. 1.4 Batasan Masalah Agar pembahasan masalah lebih mendalam dan tidak luas cakupannya, maka diperlukan pembatasan masalah dalam penelitian. Adapun batasan dari penelitian ini adalah: 3 1. Jenis aplikasi pengajaran berbantuan komputer yang akan disampaikan adalah berupa tampilan materi dan soal-soal untuk menguji pemahaman materi khususnya untuk SD kelas 6. 2. Materi yang disampaikan berupa teks, gambar animasi dan suara untuk pemahaman materi Bahasa Inggris khususnya untuk SD kelas 6. 3. Program dirancang Profesional. Adapun dengan menggunakan software-software Adobe Flash pendukung CS3 pembuatan program ini meliputi Adobe Photoshop CS3, Adobe Illustrator CS3, dan software pendukung lainnya. 4. Speaking tidak termasuk dalam kajian penulis. 5. Materi yang disajikan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. 6. Aplikasi ini menggunakan media penyimpanan berupa CD. 1.5 Metodologi penelitian Menurut Luther(1994), metodologi pengembangan multimedia terdiri dari enam tahap, yaitu: 1. Concept (konsep) 2. Design (desain) 3. Material collecting (pengumpulan materi) 4. Assembly (pembuatan) 5. Testing (pengujian) 6. Distribution (pendistribusian). 4 Keenam tahap ini tidak harus berurutan dalam praktiknya , tahap-tahap tersebut dapat saling bertukar posisi. Meskipun begitu, tahap concept memang harus menjadi hal yang pertama kali dikerjakan. 1. Concept Tahap concept (pengkonsepan) adalah tahap untuk menetukan tujuan dan siapa pengguna program (identifikasi audiens). Tujuan dan pengguna akhir program berpengaruh pada nuansa multimedia sebagai pencerminan dari identitas organisasi yang menginginkan informasi sampai pada pengguna akhir. Karakteristik pengguna termasuk kemampuan pengguna juga perlu dipertimbangkan karena dapat memengaruhi pembuatan desain. 2. Design Design (perancangan) adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan, dan kebutuhan material/bahan untuk program. Spesifikasi dibuat serinci mungkin sehingga pada tahap berikutnya, yaitu material collecting dan assembly, pengambilan keputusan baru tidak diperlukan lagi, cukup menggunakan keputusan yang sudah ditentukan pada tahap ini. Meskipun demikian, pada praktiknya, pengerjaan proyek pada tahap awal masih akan sering mengalami penambahan bahan atau pengurangan bagian aplikasi, atau perubahanperubahan lain. Tahap ini biasanya menggunakan storyboard untuk menggambarkan deskripsi tiap scene, dengan mencantumkan semua objek multimedia dan tautan ke scene lain dan bagian alir (flowchart) untuk menggambarkan aliran dari satu scene ke scene lain. Pembuatan storyboard dapat menggunakan cara pembuatan storyboard film/animasi atau dapat menggunakan cara pembuatan storyboard di multimedia yang hanya menggunakan teks saja. Pada bagian alir dapat dilihat komponen yang terdapat dalam suatu scene dengan penjelasan yang diperlukan. 5 3. Material Collecting Material Collecting adalah tahap pengumpulan bahan yang sesuai dengan kebutuhan yang dikerjakan. Bahan-bahan tersebut, antara lain gambar clip art, foto, animasi, video, audio, dan lain-lain yang dapat diperoleh secara gratis atau dengan pemesanan kepada pihak lain sesuai dengan rancangannya. Tahap ini dapat dikerjakan secara paralel dengan tahap assembly. Namun, pada beberapa kasus, tahap material collecting dan tahap assembly akan dikerjakan secara linear dan tidak paralel. 4. Assembly Tahap assembly adalah tahap pembuatan semua obyek atau bahan multimedia. Pembuatan aplikasi didasarkan pada tahap design, seperti storyboard, bagan alir, dan/atau struktur navigasi. 5. Testing Tahap Testing (pengujian) dilakukan setelah menyelesaikan tahap pembuatan (assembly) dengan menjalankan aplikasi/program dan melihatnya apakah ada kesalahan atau tidak. Tahap pertama pada tahap ini disebut tahap pengujian alpha (alpha test) yang pengujiannya dilakukan oleh pembuat atau lingkungan pembuatnya sendiri. Setelah lolos dari pengujian alpha, pengujian beta yang melibatkan pengguna akhir akan dilakukan. 6. Distribution Pada tahap ini, aplikasi akan disimpan dalam suatu media penyimpanan. Jika media penyimpanan tidak cukup untuk menampung aplikasinya, kompresi terhadap aplikasi tersebut akan dilakukan. Tahap ini juga dapat disebut tahap evaluasi untuk pengembangan produk yang sudah jadi supaya menjadi lebih baik. Hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk tahap concept pada produk selanjutnya. 6 1.6 Sistematika Penulisan Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan pembahasan, batasan masalah, rumusan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Bab ini berisi tentang metodologi rekayasa perangkat lunak, UML, juga teori-teori dan konsep yang terkait dalam pengembangan sistem yang akan dirancang. BAB III : Analisis dan Perancangan Bab ini berisikan tentang tahapan – tahapan mulai dari analisis, konsep, pengumpulan bahan dan perancangan dari aplikasi tersebut. BAB IV : Implementasi dan Pengujian Bab ini menjelaskan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan. Menjelaskan keseluruhan implementasi dari rancangan program dan pengujian program. BAB V : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil laporan tugas akhir yang telah dibahas.