MENTERI BADAN USAHA .MIftJK NEGARA 25i 2010 Kepada Yth. : Seluruh Direksi BUMN di temps t SURAT EDARAN Nomor : SF-OS /MBU/2010 Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.02/2010 tanggal 12 Februari 2010 tentang Tata Cara Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak Dari Dividen dan Sisa Surplus Bank Indonesia (PMK 34/2010), dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut 1. Sesuai dengan ketentuan Pasal 2 PMK 34/2010, BUMN wajib membayar seluruh divider) bagian Pemerintah secara tunai pada saat jatuh tempo, yaitu 1 (satu) bulan sejak tanggal diputuskan penetapan dividen oleh RUPS (bagi Persero dan Perseroan Terbatas Lainnya) dan oleh Mentcri Badan Usaha Milik Negara (bagi Perum). 2. Dalam hal BUMN mengalami keterlambatan dan/atau kekurangan penyetoran dividen bagian Pemerintah maka sesuai dengan Pasal 6 PMK 34/2010, BUMN akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen) per bulan dari jumlah dividen yang terlambat dan/atau kurang dibayar. 3. Sesuai dengan ketentuan Pasal 4 dan 5 PMK 34/2010, BUMN dapat mengajukan permohonan penetapan jatuh tempo selain yang ditetapkan dalam butir 1 di atas, dengan syarat BUMN mengalami kesulitan likuiditas atau dalam rangka memenuhi ketentuan peraturan perundangundangan. Dernikian kami sampaikan untuk menjadi perhatian. MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA Tembusan : 1. Sekretaris Kementerian BUMN; 2, Para Deputi di Lingkungan Kementerian BUMN; 3. Para Staf Ahli di Lingkungan Kementerian BUMN; 4. Dewan Komisaris / Dewan Pengawas BUMN. ialan:Meda. Merdeka Sciatan No 13 Jakarta sat 10110. MENTERI BADAN USAHA K NEGARA 25 Pi. 2010 Kepada Yth. : Seluruh Direksi di tempat SURAT E DA RAN Nomor: SE- C6/MBU/2010 Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.02/2010 tanggal 12 Februari 2010 tentang Tata Cara Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak Dari Dividen dan Sisa Surplus Bank Indonesia (PMK 34/2010), dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Sesuai dengan ketentuan Pasal 2 FMK 34/2010, BUMN wajib membayar seluruh dividen bagian Pemerintah secara tunai pada saat jatuh tempo, yaitu 1 (satu) bulan sejak tanggal diputuskan penetapan dividen oleh RUPS (bagi Persero dan Perseroan Terbatas Lainnya) dan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (bagi Perum). 2. Dalam hal BUMN mengalami keterlambatan dan/atau kekurangan penyetoran dividen bagian Pemerintah maka sesuai dengan Pasal 6 PMK 34/2010, BUMN akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen) per bulan dari jumlah dividen yang terlambat dan/atau kurang dibayar. 3. Sesuai dengan ketentuan Pasal 4 dan 5 PMK 34/2010, BUMN dapat mengajukan permohonan penetapan jatuh tempo selain yang ditetapkan dalam butir 1 di atas, dengan syarat BUMN mengalami kesulitan likuiditas atau dalam rangka mernenuhi ketentuan peraturan perundangundangan. Demikian kami sampaikan uruk menjadi perhatian. Naina Jabatan Sekretaris Kementerian Negara BUMN Ke kum dan Humas Kabag PTKP dan Peraturan Perundang-undangan Tembusan 1, Sekretaris Kementerian BUMN; 2. Para Deputi di Lingkungan Kementerian BUMN; 3. Para Staf Ahli di Lingkungan Kementerian BUMN; 4. Dewan Komisaris Dewan Pengawas BUMN. .Ialan:Medan Merdekala No 13 Jakarta Pusat 10110. MENTERI USAHA MILIK NEGARA