BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Audit berkaitan erat dengan akuntabillitas dan atestasi. Akuntabilitas
berkaitan dengan kewajiban pihak dalam organisasi untuk melaporkan
pertanggungjawabannya kepada pihak eksternal atau pihak lain dengan
kewenangan yang lebih tinggi. Untuk menjamin keandalan informasi dalam
laporan akuntabilitas tersebut, dibutuhkan pihak yang independen untuk
memberikan atestasi atas informasi tersebut dengan cara melakukan audit ( I Gusti
Agung Rai:2008,29).
Pada semua perusahaan go public, diwajibkan untuk sudah menyampaikan
atau mempublikasikan laporan keuangannya yang sudah diaudit. Banyak yang
sebelumnya mengira bahwa perusahaan yang harus diaudit karena ada alasan
regulator saja, atau dengan kata lain memang begitu peraturannya. Chow (1982)
mendokumentasikan bahwa pada tahun 1926 sebelum adanya peraturan yang
mengharuskan perusahaan melakukan audit terhadap laporan keuangannya, 82%
dari perusahaan yang listed di bursa saham New York, secara sukarela telah
menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit. Lalu kenapa sebenarnya
mereka melakukan audit walaupun dulu belum ada kewajiban untuk itu.
Jawabannya atas semua pertanyaan diatas ada padaagency theory.Teori ini
menyatakan bahwa dalam pengelolaan perusahaan, selalu ada konflik kepentingan
Vina Anggraini, 2014
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
antara (1) Manajer dan pemilik perusahaan (2) Manajer dan bawaahannya dan (3)
Pemilik perusahaan dan kreditor sehingga dibutuhkan adanya pihak yang
melakukan proses pemantauan dan pemeriksaan terhadap aktivitas yang dilakukan
oleh pihak-pihak tadi. Dalam lingkup perusahaan, aktivitas pihak-pihak tadi
dinilai lewat kinerja keuangannya (laporan keuangan).Lebih lanjut dalam agency
theory, pemilik perusahaan membutuhkan auditor untuk memverifikasi informasi
yang diberikan manajemen kepada pihak perusahaan dan sebaliknya manajemen
memerlukan auditor untuk memberikan legitimasi atas kinerja yang mereka
lakukan (dalam bentuk laporan keuangan), sehingga mereka layak mendapatkan
insentif atas kinerja tersebut. Di sisi lain, kreditor membutuhkan auditor untuk
memastikan bahwa uang yang mereka kucurkan untuk membiayai kegiatan
perusahaan, benar-benar digunakan sesuai dengan persetujuan yang ada, sehingga
kreditor bisa menerima bunga dan prinsipal dari pinjaman yang diberikan.
Menurut (Givoly dan Palmon,1982) dalam (Moch. Shulthoni,2012), salah
satu faktor penting dalam menentukan ketepatan waktu pelaporan keuangan dan
pengumuman laba adalah lamanya waktu penyelesaian audit.Selanjutnya
menurut Gregory dan Van Horn (dalam Hilmi dan Ali, 2008), tepat waktu adalah
kualitas ketersediaan informasi pada saat yang diperlukan atau kualitas informasi
yang baik dilihat dari segi waktu. Jadi semakin cepat informasi laporan
keuangan dipublikasikan ke publik, maka informasi tersebut semakin bermanfaat
bagi pengambilan keputusan. Sebaliknya jika terdapat penundaan yang tidak
semestinya, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya dalam
hal pengambilan suatu keputusan.
Vina Anggraini, 2014
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oleh sebab itu, BAPEPAM-LK sebagai otoritas pasar modal dan Bursa
Efek Indonesia (BEI) menetapkan peraturan yang cukup ketat mengenai kualitas,
kuantitas, dan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. BAPEPAMLK
melalui
peraturan
nomor
Kep-36/Kep/PM/2003
tentang
Kewajiban
Penyampaian Laporan KeuanganBerkala.
Kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala tersebut meliputi
ketentuan sebagai berikut : 1). Perusahaan wajib mengumumkan neraca,laporan
laba rugi dan laporan lain yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang sesuai
jenisindustrinya dalam sekurang-kurangnya 2 (dua) surat kabar harian berbahasa
Indonesia yangsatu diantaranya mempunyai peredaran nasional dan lainnya yang
terbit di tempat kedudukanemiten atau perusahaan publik, selambat-lambatnya
pada akhir bulan ketiga setelah tanggallaporan keuangan tahunan. 2) Bagi
perusahaan yang dikategorikan sebagai PerusahaanMenengah atau Kecil wajib
mengumumkan neraca, laporan laba rugi dan laporan lain yangdisyaratkan oleh
instansi yang berwenang sesuai jenis industrinya dalam sekurang-kurangnya1
(satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran
nasional. 3) Bentuk dan isi neraca, laporan laba rugi, dan laporan lain yang
dipersyaratkan oleh instansiyang berwenang sesuai dengan jenis industrinya yang
diumumkan tersebut harus samadengan yang disajikan dalam laporan keuangan
tahunan yang disampaikan kepada Bapepam. 4) Pengumuman tersebut harus
memuat opini dari akuntan. Bukti pengumuman tersebutharus disampaikan
kepada Bapepam selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal
pengumuman.
Vina Anggraini, 2014
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hal ini juga sesuai dengan (IAI, 2009), Manfaat suatu laporan keuangan
itu sendiri akan
berkurang
jika
laporan tersebut tidak tersedia tepat pada
waktunya. Suatu perusahaan sebaiknya mengeluarkan laporan keuangannya
paling lama tiga bulan setelah tanggal neraca.
Namun peraturan tersebut kemudian tidak berlaku bagi emiten atau
perusahaan publik yang efeknya tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan
Bursa Efek di negara lain, dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor 40/BL/2007 tentang
Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan Laporan Tahunan
Bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang Efeknya Tercatat di Bursa Efek di
Indonesia dan Bursa Efek di Negara Lain. Dalam lampirannya, yaitu Peraturan
Bapepam Nomor X.K.7, disebutkan bahwa batas waktu penyampaian laporan
keuangan tahunan kepada Bapepam dan LK dilakukan mengikuti ketentuan di
negara lain tersebut. Sebagai contoh, yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk. (TLKM) dan PT. Indosat, Tbk. (ISAT) yang efeknya tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dan di New York Stock Exchange(NYSE), sehingga batas waktu
penyampaian laporan keuangan tahunannya mengikuti ketentuan di Amerika
Serikat (Wahyu Adhi Noor, 2010).
Perusahaan yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan secara
tepat waktu akan dikenakan sanksi administrasi dan denda, sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh undang-undang. Selain sanksi administrasi dan
denda oleh Bapepam dan LK, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga dapat
memberikan sanksi dan denda kepada perusahaan publik yang terlambat
Vina Anggraini, 2014
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyampaikan laporan keuangan tahunan auditan melebihi batas waktu yang
telah ditetapkan oleh bursa. Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui keputusan direksi
PT. Bursa Efek Jakarta Nomor 306/BEJ/07-2004 menerbitkan peraturan
pencatatan berkala Nomor I-E tentang kewajiban penyampaian informasi
yang batas waktu penyampaiannya disesuaikan dengan peraturan Bapepam
No. X.K.2.
Namun menarik untuk dibahas di Indonesia sendiri pada tahun 2008
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
mengenakan denda terhadap 111 emiten yang terlambat menyerahkan laporan
keuangannya. Data Bapepam menyebutkan, jumlah emiten yang terlambat
menyampaikan laporan keuangannya cukup tinggi. Tahun 2001, sebanyak 64
emiten dikenakan denda, tahun 2002 sebanyak 86 emiten, tahun 2003 berkurang
menjadi 81 emiten dan kembali menurun pada tahun 2004 menjadi 67 emiten.
Jumlah emiten yang dikenakan denda meningkat signifikan pada tahun 2005
sebayak 160 emiten.Tahun 2006 meningkat menjadi 170 emiten.Dan tahun 2007
denda dari 183 emiten (okezone.com diakses pada tanggal 5 Juni 2013).
Pada tahun 2010, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membayar
sebesar Rp6 juta kepada otorisasi bursa karena keterlambatan penyampaian
Laporan Keuangan tahunan (LKT) yang seharusnya sudah dilaporkan pada
tanggal 31 Maret. Selain Telkom, masih ada emiten lain yang belum menyerahkan
laporan keuangannya. Antara lain PT Ratu Prabu Energy Tbk (RATU), PT
Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA), PT Arpeni Ocean Pasific Tbk (APOL), PT Leo
Investment Tbk (ITTG), PT Mitra International Resources Tbk (MIRA), dan PT
Vina Anggraini, 2014
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAFT). (okezone.com diakses pada tanggal 5 Juni
2013). Pada tahun 2013 sendiri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan
suspensi terhadap tiga perusahaan tercatat. Keputusan suspensi tersebut karena
ketiganya belum menyerahkan laporan keuangan interim yang tidak ditelaah
secara terbatas atau yang tidak diaudit oleh akuntan publik yang berakhir per 30
September 2012.Perusahaan tersebut adalah PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA),
PT Buana Listya Tama Tbk (BULL), dan PT Dayaindo Resources Tbk (KARK).
Namun khusus untuk BLTA, terkait laporan keuangan interim yang berakhir per
30 September 2012 yang tercatat di bursa lain.BLTA tercatat di Singapore Stock
Exchange, di mana batas waktu penyampaikan Laporan Keuangan yang tidak
diaudit dan tidak ditelaah secara terbatas oleh Akuntan Publik adalah 45 hari
setelah tanggal laporan keuangan dimaksud.Dengan demikian, batas waktu
penyampaikan Laporan Keuangan Interim yang berakhir per 30 September 2012
yang tidak diaudit dan tidak ditelaah secara terbatas oleh Akuntan Publik adalah
pada 15 November 2012.
Berbicara tentang ketepatan dalam menyampaikan laporan keuangan
tentunya terkait dengan seberapa lama proses audit itu dilaksanakan. Perbedaan
waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam
laporan
keuangan
mengindikasikan
tentang lamanya waktu penyelesaian
pekerjaan auditnya. Lamanya waktu (jumlah hari) dari tanggal tutup buku
sampai dengan penerbitan laporan audit atas laporan keuangan perusahan
disebut audit delay (Newton dan Ashton, 1989; Carslaw dan Kaplan, 1991).
Vina Anggraini, 2014
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hal yang penting adalah bagaimana agar dalam penyajian laporan
keuangan itu bisa tepat waktu atau tidak terlambat dan kerahasiaan informasi
terhadap laporan keuangan tidak bocor kepada pihak lain yang bukan
kompetensinya untuk ikut mempengaruhinya. Tetapi apabila terjadi hal yang
sebaliknya yaitu terjadi keterlambatan maka akan menyebabkan manfaat
informasi yang disajikan menjadi berkurang dan tidak akurat.
Seperti yang dijelaskan oleh Oviek Dewi Saputri (2012), Ketepatan
perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan dapat mengalami
ketertundaaan yang disebabkan oleh lamanya auditor dalam menyelesaikan
pekerjaan auditnya. Auditor melakukan tugas auditnya berdasarkan pada Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP), khususnya tentang standar pekerjaan
lapangan, yang mengatur tentang prosedur dalam penyelesaian pekerjaan
lapangan seperti perlu adanya perencanaan atas aktivitas yang akan dilakukan,
pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern dan pengumpulan
bukti-bukti kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan
pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk
menyatakan pendapat atas
laporan keuangan. Pemenuhan standar audit tersebut oleh auditor dapat
berdampak lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi juga berdampak pada
peningkatan kualitas hasil audit.
Beberapa faktor yang mempengaruhi audit delay telah banyak oleh
para peneliti sebelumnya antara lainAshton dan Elliot (1987), meneliti
hubungan antara audit delay dengan beberapa variabel independen yang
terdiri dari total pendapatan, kompleksitas perusahaan, jenis industri, status
Vina Anggraini, 2014
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perusahaan publik atau non-publik, bulan penutupan tahun buku, kualitas
sistem pengendalian internal, kompleksitas operasional, kompleksitas keuangan,
kompleksitas
pelaporan
keuangan,
EDP, campuran relatif antara waktu
pemeriksaan pada interim dan akhir tahun, lamanya perusahaan menjadi klien
kantor akuntan publik, besarnya laba atau rugi, tingkat profitabilitas dan
jenis opini.
Andi kartika (2009) juga pernah meneliti tentang audit delay
menggunakan variabel ukuran perusahaan, laba/rugi perusahaan, opini / jenis
pendapat akuntan publik, tingkat profitabilitas, dan reputasi audit. Dapat diambil
kesimpulanfaktor total asset, laba rugi operasi, mempunyai pengaruh yang
negatif dan signifikan terhadap audit delay perusahaan. Opini dari auditor punya
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap audit delay perusahaan. Faktor
profit dan reputasi auditor tidak mempunyai pengaruh terhadap audit delay
perusahaan.
Wiwik Utami (2006) juga pernah meneliti Analisis Determinan Audit
Delay kajian empiris di bursa efek Jakarta yang menggunakan variabel jenis
industri, lamanya perusahaan menjadi
klien KAP, Jenis opini, laba/rugi
perusahaan, rasio hutang terhadap ekuitas, ukuran perusahaan, reputasi auditor.
Yang mendapatkan hasil Laba/rugi perusahaan,lamanya menjadi klien KAP dan
opini auditor berpengaruh positif terhadap audit delay. Sedangkan ukuran
perusahaan, jenis industri, reputasi auditor, dan rasio hutang terhadap ekuitas tidak
berpengaruh terhadap audit delay.
Vina Anggraini, 2014
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian tentang audit delay sudah banyak dilakukan oleh penelitipeneliti sebelumnya, tetapi mengahasilkan hasil penelitian yang beragam. Itu
dimungkinkan karena perbedaan waktu pengamatan, variabel yang diamati dan
hal lain yang memungkinkan perbedaan perbedaan itu terjadi.
Karena banyaknya penelitian dan hasilnya yang inkonsistensi, maka
peneliti akan kembali meneliti tentang audit delay dengan variabel variabel
probabilitas kebangkrutan,anak perusahaan Multinasional, jenis Industri, laba/rugi
perusahaan, opini auditor, ukuran perusahaan, ukuran kantor akuntan publik,
tingkat profitabilitas, dan Solvabilitas. Penelitian ini berbeda dengan penelitian
terdahulu kebanyakan yang sudah ada, karena peneliti menggunakan metode
regresi berganda dengan stepwise dimana merupakan salah satu metode regresi
yang akan mendapatkan model terbaik dari sebuah analisis regresi yang didapat
dari beberapa tahap pemilihan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengangkat
judul ini yaitu Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay, Studi
Empiris pada perusahaan dalam Indeks LQ 45 yang Terdaftar Pada Bursa
Efek Indonesia (BEI)
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka masalah yang akan
diteliti adalah apa yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay.
Adapun rincian perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Delay pada perusahaan
dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI jika berdasarkan teori yang ada?
Vina Anggraini, 2014
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Apakah faktor-faktor tersebut secara simultan mempengaruhi terhadap Audit
Delaypada perusahaan dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI?
1.3 Tujuan Penellitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memecahkan rumusan masalah
yang dikemukan, yaitu :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Delay pada
perusahaan dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI jika berdasarkan teori
yang ada.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor tersebut mempengaruhi secara simultan
terhadapAudit Delaypada perusahaan dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di
BEI.
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Aspek akademis
Manfaat akademis yaitu sebagai praktek dari hasil ilmu yang sudah didapat
dibangku kuliah dalam bidang akuntansi dan pengaharapan agar penelitian ini
juga dapat menjadi inspirasi dan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.
2. Aspek praktis
Bagi praktisi akuntan publik terutama auditor dalam melaksanakan
auditnya agar dapat menyelesaikan laporan auditnya tepat waktu sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan oleh Bapepam-LK.dan hasil penelitian
ini dapat dijadikan pedoman dalam melakukan pekerjaan audit sehingga
mempersingkat rentang waktu audit, meningkatkan efesiensi dan efektivitas
Vina Anggraini, 2014
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan mencermati faktor faktor yang dominan mempengaruhi audit delay.
Dan juga bagi investor, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan berinvestasi.
Vina Anggraini, 2014
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Download