ANALISIS PENYALURAN KREDIT KONSUMSI PADA PERBANKAN DI INDONESIA TAHUN 2004 – 2010 Oleh: Oktavia Hartika PT. Bank Mandiri Tbk. [email protected] ABSTRACT The research objective was to determine the influence of third party fund, Nonperfoming loans (NPLs), Capital Adequacy Ratio (CAR) on consumer loans disbursed. The analytical tool used panel data regression. The sample used in this study are 7 (seven) bank based on the type of operation. Results of regression, found that variable third party fund positive and significant impact on consumer loans. Variable Non-perfoming loans (NPLs) and not significant positive effect on consumer loans. This is possible due to high NPLs in the bank's financial statements only describe the overall value of the credit. Capital Adequacy Ratio (CAR) individually have a significant negative effect on consumer loans. The study reinforces previous findings that high capital still has not been followed by increased consumer credit. Keywords: Consumer Credit, Third Party Fund, Non-perfoming loans (NPLs), Capital Adequacy Ratio (CAR). ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Perfoming Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap kredit konsumsi yang disalurkan. Alat analisis yang digunakan regresi data panel. Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah 7 (tujuh) bank berdasarkan jenis operasionalnya. Hasil dari regresi, diperoleh bahwa variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit konsumsi. Variabel Non Perfoming Loan (NPL) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kredit konsumsi. Hal ini di mungkinkan mengingat tingginya NPL dalam laporan keuangan bank hanya menggambarkan nilai keseluruhan kredit. Capital Adequacy Ratio (CAR) secara individual mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit konsumsi. Penelitian ini memperkuat temuan sebelumnya bahwa tingginya permodalan masih belum diikuti oleh meningkatnya kredit konsumsi. Kata Kunci : Kredit Konsumsi, Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Perfoming Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR). Analisis Penyaluran Kredit Konsumsi Pada Perbankan................ Oktavia Hartika dan PENDAHULUAN Kredit merupakan sumber kredit investasi. Tetapi, Kenaikan kredit konsumsi yang tidak pendapatan bagi bank yang bertujuan terawasi dapat untuk meningkatkan pembangunan terhadap perekonomian, ekonomi dan menunjang sektor rill. apabila pihak bank tidak mampu Salah kredit menilai dengan baik potensi atau konsumsi yang saat ini memberikan kemampuan membayar dari seorang risiko kredit yang kecil di banding debitur sehingga dapat mengganggu kredit kredit stabilitas investasi. Kredit konsumsi menjadi stability) sasaran bank karena di lihat dari menyebabkan inflasi, apabila sektor jumlah rumah tangga, objeknya yang produksi tidak berjalan dengan baik. banyak dan kredit konsumsi sering (Hutagulung dan Nasution:2013) satunya modal adalah kerja dan dikaitkan oleh kolateral yang kuat, berakibat keuangan Indonesia buruk terutama (financial dan Perkembangan dapat kredit sehingga bank meminimkan resiko perbankan selama beberapa tahun ini terjadinya menunjukkan kinerja yang membaik kredit macet. Kredit konsumsi ini berbeda dengan kredit sejalan investasi dan modal kerja yang lebih kondisi ekonomi makro di Indonesia. bersifat Hal produktif, artinya dapat dengan ini perkembangan ditunjukkan dengan menghasilkan sesuatu keuntungan di indikator-indikator utama perbankan kemudian konsumsi yang terus menunjukkan tanda-tanda hanya bersifat sekali pakai, artinya membaik, seperti LDR (Loan to barang-barang yang digunakan untuk Deposit konsumsi saja. Performing Loan), profitabilitas dan hari, kredit Pertumbuhan juga ditopang kredit oleh konsumsi fundamental Ratio), NPL (Non CAR (Capital Adequacy Ratio). LDR perbankan cenderung Indonesia yang masih cukup kuat, meningkat meskipun masih berada di terutama kredit sekitar 50%, sementara NPL terus perumahan dan kendaraan bermotor. menurun meskipun belum mencapai Bahkan, jumlah kredit konsumsi angka di bawah 5% sebagaimana lebih besar dari kredit modal kerja yang diinginkan Bank Indonesia. untuk jenis Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 12 No.1 Juni 2014 35 Analisis Penyaluran Kredit Konsumsi Pada Perbankan................ Oktavia Hartika Dari permasalahan di atas, multiplier (LM), dan uji hausman maka pembahasan ini akan menguji ketiga teknik tersebut digunakan pengaruh variabel – variabel bebas untuk memilih model yang paling yang meliputi Dana Pihak Ketiga bagus. (DPK), Non Perfoming Loan (NPL), melakukan uji hipotesis melalui uji Capital Adequacy Ratio (CAR) signifikansi terhadap variabel terikat jumlah serentak (Uji F), uji signifikansi Kredit konsumsi. Langkah kedua dengan parameter secara parameter individual (Uji t), dan koefisien determinasi (R2) ketiga uji METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi pengambilan data secara tidak langsung melalui media tersebut dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. perantara yaitu Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang di terbitkan oleh Bank Indonesia. Populasi dalam PEMBAHASAN Memperhatikan penelitian ini adalah sebanyak 7 bank penyaluran berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia setiap Indonesia (SPI). Populasinya adalah mengalami peningkatan Bank Umum, Bank Persero, Bank penurunan. Berdasarkan grafik 1 Devisa, Bank Non Devisa, Bank dapat diketahui rata – rata distribusi Pembangunan Bank penyaluran kredit konsumsi terbesar Campuran, Bank Asing. Sedangkan pada Bank umum sebesar 5,46 %. yang di gunakan sebagai sampel Sedangkan rata- rata penyalurun penelitian kredit konsumsi terkecil oleh Bank Daerah, adalah seluruh bank tersebut yang di jadikan pupulasi. Analisis dilakukan dengan kredit kembali campuran sebesar Kebutuhan rumah konsumsi di tahunnya dan 3,62 %. tinggal dan mengunakan metode regresi linier konsumsi masyarakat yang sangat berganda dengan data panel, langkah tinggi, pertama dengan melakukan teknik menargetkan estimasi regresi data panel melalui sektor kredit konsumsi sangat besar. uji Sehingga bank umum menjadi bank statistic F, uji langrange menjadikan Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 12 No.1 Juni 2014 bank umum pembiayaan untuk 36 Analisis Penyaluran Kredit Konsumsi Pada Perbankan................ Oktavia Hartika penyalur terbesar konsumsi. Bank untuk kredit campuran gejolak di pasar uang internasional di dan meningkatnya harga minyak hadapkan pada tantangan yang tidak dunia, sehingga berakibat ringan sebagai akibat dari krisis surat menurunnya konsumsi masyarakat. utang subprime mortgage di Amerika Maka, dapat kita amati pada grafik di Serikat yang mendorong terjadinya bawah ini: Gambar 1. Rata – Rata Penyaluran Kredit Konsumsi Perbankan Di Indonesia Tahun 2004 – 2010 6 5 4 3 2 1 0 5.46 5.00 4.55 4.44 4.10 4.09 3.62 Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (Data Diolah, 2014) Distribusi Dana Pihak Ketiga inflasi. Akibat tingginya inflasi ini (DPK) setiap tahunnya mengalami maka Bank Non Devisa menaikkan peningkatan penurunan. suku bunga kredit dan tabungannya. Berdasarkan grafik 2 dapat diketahui Bank Umum menjadi Bank dengan rata – rata distribusi Dana Pihak Dana Pihak Ketiga tertinggi karena Ketiga (DPK) terbesar oleh Bank Bank umum sebesar 6,17 %. Sedangkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga rata- rata distribusi penyalurun kredit secara optimal dengan melakukan konsumsi terkecil oleh Bank Non program reward yang menarik, sales Devisa sebesar 4,06 %. Kondisi people, dan services people yang makroekonomi yang kurang baik, qualitified, suku bunga simpanan karena pemerintah menaikkan harga yang menarik, dan jaringan layanan BBM yang menyebabkan tingginya yang luas untuk menarik minat dan umum Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 12 No.1 Juni 2014 telah melakukan 37 Analisis Penyaluran Kredit Konsumsi Pada Perbankan................ Oktavia Hartika masyarakat dananya untuk dan menyimpan penyaluran kredit konsumsi merupakan alokasi Dana menghasilkan laba bagi Bank Umum. Maka, dapat kita amati pada grafik di bawah ini: Pihak Ketiga paling utama dalam Grafik 2. Rata – Rata Dana Pihak Ketiga Di Indonesia Tahun 2004 – 2010 7 6 5 4 3 2 1 0 6.17 5.75 5.50 5.07 4.06 4.86 4.73 Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (Data Diolah, 2014) Distribusi Non Perfoming Loan mengalami kesulitan untuk (NPL) setiap tahunnya mengalami mendapatkan kredit dari perbankan peningkatan sehingga dan penurunan. fungsi intermediasi Berdasarkan grafik 3 dapat diketahui perbankan tidak berjalan semestinya. rata – rata distribusi Non Perfoming Sedangkan rata- rata distribusi Non Loan (NPL) terbesar oleh Bank Perfoming Loan (NPL) terkecil oleh persero sebesar 6,83%. Pada tahun Bank Pembangunan Daerah sebesar 2005 pemerintah menaikkan harga 1,72 %. Karena Bank Pembangunan BBM yang menyebabkan tingginya Daerah banyak melibatkan APBD inflasi sehingga Bank Persero sebagai captive market sehingga bunga kredit. NPL tetap berada dalam kondisi Tingginya suku bunga ini membuat aman. Maka, dapat kita amati pada masyarakat grafik di bawah ini: menaikkan suku dan perusahaan Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 12 No.1 Juni 2014 38 Analisis Penyaluran Kredit Konsumsi Pada Perbankan................ Oktavia Hartika Grafik 3 Rata – Rata Non Perfoming Loan (NPL) Di Indonesia Tahun 2004 – 2010 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 6.83 5.10 4.47 2.85 3.31 2.92 1.72 Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (Data Diolah, 2014) Distribusi Capital Adequacy Ratio (CAR) mengalami setiap tahunnya Sedangkan akan rata- hal tersebut. rata Capital dan Adequacy Ratio (CAR) terkecil oleh penurunan. Berdasarkan grafik 4 Bank Devisa sebesar 1,72 % karena dapat diketahui rata – rata distribusi dampak dari pemerintah menaikkan Capital harga BBM, Akibatnya perusahaan terbesar peningkatan peluang Adequacy oleh Ratio Bank (CAR) Campuran mengalami kesulitan untuk sebesar 27,7 %. disebabkan adanya mendapatkan kredit dari perbankan transfer Dana Usaha yang cukup sehingga signifikan ditempatkan oleh kantor perbankan tidak berjalan semestinya. pusat bank asing tersebut, namun Maka, dapat kita amati pada grafik di ditengarai transfer tersebut hanya bawah ini: untuk memenuhi fungsi intermediasi ketentuan permodalan. Hal ini dimungkinakan karena Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.32/37/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 yang mengatur mengenai Dana Usaha membuka Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 12 No.1 Juni 2014 39 Analisis Penyaluran Kredit Konsumsi Pada Perbankan................ Oktavia Hartika Grafik 4. Rata – Rata Capital Adequacy Ratio (CAR) Di IndonesiaTahun 2004 – 2010 27.7 30.0 25.0 20.0 20.0 18.8 15.0 26.0 17.4 17.9 17.5 10.0 5.0 0.0 Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (Data Diolah, 2014) Dari hasil uji F diperoleh nilai Dari hasil olah data Hausmanhitung Fhitung = 2.960288327 jadi nilai Fhitung 5.228074 2.960288327 > Ftabel 2,84 maka dapat 5.228074 < 12,8381 Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha diterima, berati model Fixed Ha ditolak, berati model Random Effect Yang paling tepat. Effect merupakan model yang paling Dari hasil uji LM diperoleh nilai LMhitung 6428.15582 > X2 12,8381 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, berati model jadi hausman hitung tepat. Perhitungan regresi yang di sajikan seperti dibawah ini: Random Effect merupakan model yang tepat. Tabel 1. Hasil Analisis Regresi (Model Random Effect) Variable Coefficient Std. Error C 3.396229 0.989018 DPK? 0.391486 0.156396 NPL? 0.000628 0.037675 Tabel 1. Dilanjutkan pada halaman 38 t-Statistic 3.433939 2.503176 0.016663 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 12 No.1 Juni 2014 Prob. 0.0013 0.0160 0.9868 40 Analisis Penyaluran Kredit Konsumsi Pada Perbankan................ Oktavia Hartika Lanjutan dari tabel 1 halaman 37 CAR? -0.045952 0.021176 -2.170056 R-squared 0.545223 Mean dependent var Adjusted R0.514905 S.D. dependent var squared S.E. of regression 0.524732 Sum squared resid Durbin-Watson stat 2.328561 Sumber : Eviews (Data diolah) 0.0353 4.468571 0.753398 12.39048 Dari hasil uji signifikansi regresi variabel lainnya konstan yaitu NPL Data Panel, terpilih model Random (X2), CAR (X3) tidak mengalami Effect sebagai model yang tepat dan perubahan di peroleh model persamaan regresi paribus). linier berganda sebagai berikut: β1(NPL) : 0.000628 , koefisien LnYit =βiLnXit + β2Xit + β3Xit eit atau tetap (cateris regresi variabel Non Perfoming Loan (NPL) (X2) sebesar 0.000628 . Dari hasil Random Effect maka di peroleh : Non PerfomIng Loan (NPL) (X2) LnYit = 0.391486LnX1 + 0.000628X2 – 0. 045952 X3+ eit β1(DPK): 0.391486, koefisien regresi variabel Dana Pihak Ketiga (X1) sebesar 0.391486. Berarti ada pengaruh positif antara Dana Pihak Ketiga Berarti ada pengaruh positif antara (DPK) (X1) terhadap Penyaluran Kredit Konsumsi (Y) sebesar 0.391486, Jika Dana Pihak Ketiga (X1) naik sebesar sebesar 1%, Maka penyaluran kredit konsumsi (Y) akan naik sebesar 39,14% dan jika Dana Pihak Ketiga turun (X1) turun sebesar 1% maka penyaluran Kredit Konsumsi (Y) akan turun terhadap Penyaluran Kredit Konsumsi (Y) sebesar: 0.000628, Jika Non Perfoming Loan (X2) naik sebesar sebesar 1%, Maka penyaluran kredit konsumsi (Y) akan naik sebesar 0,06 % dan jika NPL (X2) turun sebesar 1% maka penyaluran Kredit Konsumsi (Y) akan turun sebesar 0,06 %. dengan asumsi variabel lainnya konstan tidak mengalami perubahan atau tetap (cateris paribus). β1(CAR): -0.045952, koefisien regresi variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) (X3) sebesar -0.045952. sebesar 39,14 % dengan asumsi Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 12 No.1 Juni 2014 41 Analisis Penyaluran Kredit Konsumsi Pada Perbankan................ Oktavia Hartika Berarti ada pengaruh negatif antara tidak mengalami perubahan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) (X3) tetap (cateris paribus). terhadap Penyaluran Kredit Dari uji F menunjukan Nilai Konsumsi (Y) sebesar -0.045952, df1 sebesar 3 dan df2 = n-k-1= 49 – 3 Jika Capital Adequacy Ratio (CAR) – 1 = 45, pada (X3) naik sebesar sebesar 1%, Maka diperoleh nilai Ftabel = 2.84 nilai penyaluran kredit konsumsi (Y) akan Fhitung = 15.90012051 nilai Fhitung > naik sebesar -4,59 % dan jika CAR Ftabel (15.90012051 > 2.84). maka (X3) maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho penyaluran Kredit Konsumsi (Y) ditolak dan Ha diterima artinya akan turun sebesar -4,59 %. dengan variabel bebas berpengaruh secara asumsi serentak terhadap variabel terikat turun sebesar variabel 1% lainnya konstan = 5% (0,05) dengan hasil yang signifikan. Gambar 5. Grafik Uji Pengaruh Simultan (Uji F) Ha diterima H0 ditolak diterima H0 Ha 2,84 15,90 Tabel 2. Hasil Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji t) Variabel Coefficient 0.391486 DPK 0.000628 NPL -0.045952 CAR Sumber : Data Diolah Std. Error 0.156396 0.037675 0.021176 Dana Pihak Ketiga memiliki t-Statistic 2.503176 0.016663 -2.170056 t-Tabel 2.021 2.021 2.021 (2,503176 < Prob. 0.0160 0.9868 0.0353 2,021) dan nilai nilai thitung sebesar 2,503176 dengan probabilitas 0,0160 pada nilai probabilitas sebesar 0,0160. Hal (0,05) maka Ho diterima dan Ha ini menunjukan nilai thitung < ttabel ditolak. Dengan Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 12 No.1 Juni 2014 = 5% demikian dapat 42 Analisis Penyaluran Kredit Konsumsi Pada Perbankan................ Oktavia Hartika disimpulkan bahwa variabel Dana signifikan terhadap Kredit Konsumsi Pihak Ketiga (DPK) secara parsial di jelaskan pada gambar di bawah berpengaruh ini: secara positif dan Gambar 6. Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Untuk Dana Pihak Ketiga Pada uji t dua arah H0 diterima Ha ditolak Ha ditolak -2,021 0 2,021 2,503 Variabel NPL memiliki nilai diterima. Dengan demikian dapat thitung sebesar 0,016663 dengan nilai disimpulkan bahwa variabel NPL probabilitas sebesar 0,9868. Hal ini berpengaruh secara positif dan tidak menunjukan ttabel signifikan terhadap Kredit Konsumsi nilai di jelaskan pada gambar di bawah (0,016663 nilai < thitung < 2.021) probabilitas 0,9868 pada dan = 5% ini: (0,05) maka Ho ditolak dan Ha Gambar 7. Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Untuk Non Perfoming Loan Pada uji t dua arah H0 ditolak Ha diterima Ha diterima -2,021 0 0,016 2,021 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 12 No.1 Juni 2014 43 Analisis Penyaluran Kredit Konsumsi Pada Perbankan................ Oktavia Hartika Capital Adequacy Ratio memiliki diterima. Dengan demikian dapat nilai thitung sebesar -2.170056 dengan disimpulkan bahwa variabel CAR nilai probabilitas sebesar 0.0353. Hal secara parsial berpengaruh signifikan ini menunjukan nilai thitung > ttabel (- dan 2.170056 Konsumsi di jelaskan pada gambar > 2,021) dan probabilitas 0.0353 pada nilai = 5% negatif terhadap Kredit 8. di bawah ini: (0,05) maka Ho ditolak dan Ha Gambar 8. Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Untuk Capital Adequacy Ratio Pada uji t dua arah H0 ditolak Ha diterima Ha diterima -2,021 2,021 0 -2,17 Koe fisien determinasi 0.545223 atau R2 Dari analisis data-data yang kemampuan sudah ada serta pembahasan yang variabel bebas yang terdiri dari dana diuraikan sebelumnya, dapat ditarik pihak ketiga, Non Perfoming Loan, kesimpulan sebagai berikut: bahwa hal PENUTUP ini menunjukan 54,53% sebesar dan Capital Adequacy Ratio dalam Dari tujuh jenis operasional menjelaskan variabel terikat Kredit perbankan di Indonesia rata – rata Konsumsi yaitu sebesar 0.545223 distibusi penyaluran kredit konsumsi atau 54,53 % sedangkan sisanya (1- terbesar pada Bank umum sebesar 0.545223 = 0.454777) dijelaskan 5,46 oleh variabel lain diluar model yang penyaluran kredit konsumsi terkecil secara oleh Bank campuran sebesar 3,62 %. implisit tercermin variabel pengganggu. pada %. Sedangkan rata- rata Bank campuran di hadapkan pada tantangan yang tidak ringan sebagai Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 12 No.1 Juni 2014 44 Analisis Penyaluran Kredit Konsumsi Pada Perbankan................ Oktavia Hartika akibat dari subprime krisis mortgage surat di utang Amerika Operasional. Jakarta: PT. Gramedia. Serikat yang mendorong terjadinya Achmad, T, Kusuno. 2003, Analisis gejolak di pasar uang internasional Rasio-Rasio Keuangan sebagai dan meningkatnya harga minyak Indikator dalam Memprediksi dunia, Potensi sehingga berakibat menurunnya konsumsi masyarakat. Perbankan Indonesia. Media Untuk variabel Dana Pihak Ketiga (X1) 2,021), thitung > untuk ttabel (2,503176 > variabel Perfoming Loan (X2)thitung Non < ttabel (0,016663 < 2,021 ), Sedangkan untuk variabel Capital Adequacy Ratio (X3) Ekonomi dan Bisnis, Vol XV, No 1, Juni, Hal 54-75 Bank Indonesia. 2013. Peraturan Bank Indonesia No. 15/2/PBI/2013, Jakarta Budiawan. 2008. Analisis Faktor - (-2.170056 > Faktor yang Mempengaruhi 2,021). Dari Analisa data yang di Penyaluran Kredit pada Bank lakukan Perkreditan thitung > Kebangkrutan ttabel secara serentak Rakyat (Studi menunjukkan bahwa variabel Dana Kasus pada BPR di Wilayah Pihak Ketiga (DPK), Non Perfoming Kerja BI Banjarmasin). Tesis Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio Program (CAR) Manajemen berpengaruh terhadap siginifikan penyaluran kredit konsumsi, dengan hasil uji F secara simultan yaitu dengan nilai Ftabel Fhitung > (15.90012051 < 2,84) dan R- Square sebesar 51,45%. Studi Universitas Diponegoro Semarang. Dendawijaya,Lukman. Indonesia. Bogor Harefa, Albert N. 2010. Analisis – faktor DAFTAR PUSTAKA mempengaruhi Ali, Mashud. 2004. Asset Liability kredit Risiko Pasar 2005. Manajemen Perbankan. Ghalia faktor Management: Magister Menyiasati dan Risiko umum yang permintaan konsumsi pada bank di indonesia (pendekatan error correction model), Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 12 No.1 Juni 2014 Skripsi Fakultas 45 Analisis Penyaluran Kredit Konsumsi Pada Perbankan................ Oktavia Hartika Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Hutagulung, Umum Di Indonesia Peride Tahun 2005 -2009). Semarang. Nasution, 2013. Retnadi, Djoko. 2006. Perilaku Analisis Elastisitas Permintaan Penyaluran Terhadapa Kredit Konsumsi Di Jurnal Kajian Ekonomi Sumatera Utara. Jurnal Ekonomi Dan Keuangan. Jatmiko. 2013. Buku Penulisan Dan Kredit Bank 2012.2). Dan Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang. Lainnya. Revisi 2002. Edisi Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Kasmir. 2008. Perbankan. Revisi. RajaGrafindo Persada. Jakarta. Manurung, Rahardja. Di Jurusan Ekonomi Fakultas Sari, F.A. 2013. Analisis Kinerja Keunagan Dan Perkembangan Penyaluran Kredit Bank Umum Di Indonesia Tahun Manajemen Edisi Umum Ekonomi dan Bisnis. Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Penyaluran Indonesia (Periode 2008.1 – TugasAkhir. Fakultas Ekonomi Bisnis. Bank. Sari, G.N. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pedoman Skripsi Kredit 2004. 2004 - 2010. Jurusan Ilmu Ekonomi Dan Pembangunan Studi Fakultas Ekonomi Dan Pengantar Ilmu Ekonomi. Edisi Universitas Muhammadiyah Keempat. Lembaga Penerbit Malang. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta Sinungan, Muchdarsyah. Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga 2000. Manajemen Dana Bank, edisi kedua. Jakarta: Bumi Aksara. Bisnis Kebijakan Keuangan: Moneter dan Perbankan. Jakarta: FE UI. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pratama,B.A. 2010. Analisis Faktor Bisnis, Pendekatan Kuantitatif, – Faktor Yang Mempengaruhi Kualitatif, dan R&D. Cetakan Kebijakan Penyaluran Kredit Keduabelas. Perbankan (Studi Pada Bank Alfabeta. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 12 No.1 Juni 2014 Bandung: CV 46 Analisis Penyaluran Kredit Konsumsi Pada Perbankan................ Oktavia Hartika Susilo dkk. 2006. Bank & Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat. Widarjono, Bisnis, Edisi Kedua, Cetakan Kesatu, Agus. Ekonometrika Aplikasi untuk Ekonomi dan Teori Aplikasinya, 2005. dan Edisi Penerbit Fakultas Ekonomi Ekonisia UII Yogyakarta Widarjono, Agus. 2009. Pertama.Yogyakarta: Ekonisia Ekonometrika, pengantar dan Akuntansi aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia - Bisnis dan Manajemen, Vol.9, No.1, April Widarjono, Agus. Ekonometrika Teori 2007. dan Akuntansi-Bisnis Manajemen, dan Vol.9, No. 1, April. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 12 No.1 Juni 2014 47