1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajer

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan kesejahteraan para
pemegang saham, namun disisi lain manajer mempunyai kepentingan untuk
memaksimumkan kesejahteraan mereka. Dengan wewenang yang dimiliki, manajer
dapat bertindak hanya menguntungkan diri sendiri dan mengorbankan kepentingan
pemegang saham. Hal ini sering kali menimbulkan konflik antara pemegang saham
dan manajer yang dikenal dengan konflik keagenan. Konflik keagenan adalah konflik
yang terjadi antara pemegang saham dan manajer yang diakibatkan karena adanya
perbedaan kepentingan pemegang saham dan manajer tersebut. Konflik keagenan ini
nantinya akan mempengaruhi kedua belah pihak untuk memaksimalkan kesejahteraan
manajemen maupun pemegang saham.
Konflik keagenan (agency conflict) ditimbulkan karena adanya pemisahan
kepemilikan dan pengelolaan suatu perusahaan. Selain itu, masalah ini timbul karena
adanya kecenderungan dari manajemen untuk melakukan moral hazard dalam
memaksimalkan kepentingan pribadi dengan mengorbankan pihak pemegang saham.
Untuk meminimalkan konflik keagenan tersebut, maka diperlukan biaya yang disebut
dengan kos keagenan. Dengan dikeluarkan kos keagenan diharapkan nantinya akan
dapat mengurangi konflik keagenan yang terjadi dalam perusahaan. Menurut
Crutchley dan Hansen dalam Vivin (2005:16) ada beberapa cara yang dapat
1
digunakan untuk mengurangi kos keagenan, yaitu salah satunya dengan
meningkatkan kepemilikan manajerial dalam perusahaan. Kepemilikan manajerial ini
dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan jumlah kepemilikan saham oleh pihak
manajemen.
Menurut Gideon (2005) dalam Ujiyanto dan Agus Pramuka (2007 : 10)
kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari
seluruh modal saham perusahaan yang dikelola. Apabila proporsi kepemilikan
manajerial ditingkatkan maka kepentingan pihak manajemen akan sejalan dengan
kepentingan pemegang saham lain karena dalam hal ini manajemen juga berperan
sebagai pemegang saham (owner manager), sehingga hal ini akan mengurangi
konflik keagenan dan nantinya akan mengurangi kos keagenan.
Selain dengan meningkatkan kepemilikan manajerial, hal lain yang dapat
dilakukan untuk mengurangi kos keagenan adalah dengan kebijakan dividen.
Kebijakan dividen adalah kebijakan untuk membagikan sejumlah laba yang diperoleh
perusahaan dalam bentuk dividen. Kebijakan dividen bukan ditentukan oleh
manajemen tetapi oleh pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Pada umumnya manajemen kurang menyukai pembagian dividen yang
tinggi dan lebih baik dividen tersebut disimpan dalam bentuk laba ditahan, agar
semakin besar dana yang ada dalam pengendalian pihak manajemen, sebaliknya para
pemegang saham menginginkan pembagian dividen yang tinggi karena dividen
merupakan hasil dari investasi yang sudah dilakukan oleh para pemegang saham.
Timbulnya konflik antara pihak agen (manajemen) dengan pihak prinsipal
2
(pemegang saham) mengenai kebijakan dividen ini memaksa pihak prinsipal untuk
mengeluarkan biaya yang disebut dengan kos keagenan. Kos keagenan ini dapat
berupa pengawasan yang dilakukan oleh pemegang saham dan manajer sendiri
melakukan
pembatasan
atas
tindakan-tindakannya.
Dengan
meningkatkan
pembayaran dividen, maka akan mengurangi kos keagenan, karena dana yang
dikelola oleh manajer akan semakin sedikit sehingga nantinya akan mengurangi
pengawasan yang dilakukan oleh pemegang saham, dan juga merupakan mekanisme
yang dipakai manajer untuk membuktikan bahwa mereka tidak akan menghamburkan
dana perusahaan.
Peningkatan hutang menurut Crutchley dan Hansen dalam Vivin (2005:16)
juga merupakan cara lain dalam mengurangi kos keagenan. Argumen tersebut
didukung oleh pernyataan bahwa dengan meningkatnya hutang maka semakin kecil
dana yang menganggur yang dapat dipakai perusahaan untuk pengeluaranpengeluaran yang kurang perlu, dan perusahaan harus mencadangkan lebih banyak
kas untuk membayar bunga serta pokok pinjaman. Menurut Jensen & Meckling
(1976) dalam Arifin (2005:92) mekanisme untuk mengurangi free cash flow ini
dikelompokkan sebagai bonding, yaitu suatu mekanisme yang dipakai manajer untuk
membuktikan bahwa mereka tidak akan menghamburkan dana perusahaan dan
mereka berani mengambil risiko kehilangan pekerjaan jika tidak bisa mengelola
perusahaan dengan serius. Pada sisi pemegang saham, kebijakan peningkatan hutang
dapat mengurangi pengawasan terhadap manajemen karena pihak ketiga yang
3
meminjamkan dana (bondholder) akan melakukan pengawasan terhadap manajemen
agar pinjamannya tidak disalahgunakan.
Konflik antara manajemen dan pemegang saham yang berhubungan dengan
keputusan keuangan seperti kepemilikan manajerial, kebijakan dividen, dan leverage
telah diteliti oleh beberapa peneliti, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Faizal
(2004) mengenai ”Analisis Agency Cost, Struktur Kepemilikan dan mekanisme
Corporate Governance”, menyimpulkan bahwa hubungan kebijakan dividen dan
leverage
dengan
agency
cost
yang diproksikan
dengan
Selling
General
Administrative (SGA) adalah negatif. Schooley et al (1994) meneliti tentang
kebijakan dividen dan kepemilikan saham sebagai alat untuk menurunkan kos
keagenan. Temuan empiris dari penelitian Schooley et al (1994) adalah kepemilikan
saham dan kebijakan dividen berhubungan negatif dengan kos keagenan.
Berdasarkan studi empiris tersebut, penelitian ini bermaksud untuk meneliti
kos keagenan yang dijelaskan melalui kepemilikan manajerial, kebijakan dividen, dan
leverage dengan memilih perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)
sebagai objek penelitian. Adapun pokok permasalahan yang diteliti dalam penelitian
ini adalah :
1) Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kos keagenan pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta?
2) Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap kos keagenan pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta?
4
3) Apakah leverage berpengaruh terhadap kos keagenan pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta?
1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.2.1 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kos
keagenan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
2) Untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap kos keagenan
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
3) Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap kos keagenan pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
1.2.2 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1) Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperluas pengetahuan dan wawasan di
bidang akuntansi khususnya mengenai kos keagenan, serta nantinya diharapkan
dapat digunakan sebagai acuan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian pada
bidang yang sama.
5
2) Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan referensi bagi
pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil kebijaksanaan terutama
berkaitan dengan masalah kos keagenan.
1.3 Sistematika Penyajian
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dari masing-masing bab dalam
skripsi ini, dapat dilihat sistematika penyajian berikut ini.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pengantar bagi pembaca untuk dapat mengetahui
permasalahan yang ada dalam penelitian ini, meliputi uraian latar belakang
dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika
penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
Bab ini memuat uraian mengenai teori-teori yang berkaitan dengan
pembahasan masalah yang dapat dipakai sebagai dasar acuan penelitian,
pembahasan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan skripsi ini,
serta rumusan hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan mengenai metode penelitian yang meliputi objek
penelitian, identifikasi dan definisi operasional variabel, jenis dan sumber
6
data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik
analisis data yang digunakan.
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan mengenai deskripsi hasilpenelitian, hasil pengujian atas
uji asumsi klasik serta pembahasan hasil penelitian berdasarkan teknik
analisis yang digunakan.
BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
Bab ini menguraikan kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, serta keterbatasan penelitian dan saran-saran yang diharapkan
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
7
Download