BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil simpulan atas laporan keuangan pada perusahaan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk selama tahun 2009 sampai dengan 2011, sebagai berikut: 1. Dalam perhitungan analisis rasio likuiditas dengan menggunakan current ratio menunjukan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk yg rasionya berada dibawah rata-rata industri sebesar. Sedangkan dengan menggunakan quick ratio menunjukan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk kinerja keuangannya lebih baik dimana perusahaan dapat memenuhi kewajibannya tanpa harus tergantung dari persediaannya. Sedangkan PT. Holcim Indonesia, Tbk kinerja keuangannya kurang baik dengan rasio dibawah rata-rata industri. 2. Pada rasio aktivitas yang diukur dengan total assets turn over dan fixed assets turn over menunjukan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk kinerja keuangannya lebih baik dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk. Hal ini menunjukan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk sangat baik dalam mengelola asset atau aktiva baik aktiva tetap maupun seluruh aktivanya, sehingga 78 79 mampu menghasilkan penjualan dan dapat meningkatkan perputaran aktivanya dari tahun ketahun. 3. Dalam perhitungan rasio solvabilitas yang terdiri dari debt to total assets dan debt to equity ratio. Menunjukan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk kinerja keuangannya lebih baik dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk yang kinerja keuangannya kurang baik. Maka PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dengan semakin rendahnya rasio hutang menunjukan semakin kecil resiko yang dihadapi perusahaan. 4. Dalam perhitungan rasio profitabilitas dengan munggunakan gross profit margin dan net profit margin menunjukan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk yang kinerja keuangannya kurang baik. Sedangkan dengan menggunakan return on assets dan return on equity menunjukan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk kinerja keuangannya lebih baik dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk mampu mengelola modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva maupun modal sendiri untuk menghasilkan laba bersih. 5. Dari simpulan di atas menunjukkan kinerja keuangan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk masih lebih baik dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk. Hal ini dikarenakan rata-rata nilai likuiditas, aktivitas dan profitabilitas PT. Semen Gresik (Persero), Tbk diatas rata-rata industri. Demikian juga dengan rata- 80 rata nilai solvabilitas PT. Semen Gresik (Persero), Tbk. Masih dibawah rata-rata industri. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan, maka penulis dapat memberikan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut : 1. Manajemen PT. Semen Gresik (Persero), Tbk sebaiknya dapat terus mempertahankan likuiditas perusahaan yang cukup baik dengan meningkatkan efektifitas pengelolaan utang lancar agar perolehan rasio likiuiditas dapat terus efektif dan efisien. Sedangkan untuk manajemen PT. Holcim Indonesia, Tbk terus meningkatkan pengelolaan modal kerjanya agar kinerja perusahaan ini hutang lancar yg likuid. 2. Manajemen PT. Semen Gresik (Persero), Tbk sebaiknya tetap meningkatkan penjualan yang didapatkan dari pengelolaan aktivanya baik itu seluruh aktiva yang dimiliki maupun juga aktiva tetapnya. Sedangkan untuk manajemen PT. Holcim Indonesia, Tbk sebaiknya meninjau kembali adanya penggunaan aktivanya, sehingga jika rasio aktivitasnya lebih kecil. Bisa jadi ada aktiva yang digunakan tidak secara efektif untuk menghasilkan penjualan. 3. Manajemen PT. Semen Gresik (Persero), Tbk sebaiknya tetap memperhatikan penggunaan hutang dalam modal yang digunakan oleh perusahaan, agar resiko yang dihadapi perusahaan lebih kecil sehingga kreditor tetap memberikan 81 pinjamannya. Untuk manajemen PT. Holcim Indonesia, Tbk lebih memperhatikan penggunaan hutang agar dapat meminimalkan resiko. 4. Manajemen PT. Semen Gresik (Persero), Tbk sebaiknya tetap memperhatikan dan mempertahankan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, agar dapat memperoleh laba secara maksimal. Sedangkan manajemen PT. Holcim Indonesia, Tbk sebaiknya menggunakan sumber daya yang dimiliki secara efektif, agar laba yang dihasilkan sumber daya yang dimiliki sesuai dengan yang diharapkan perusahaan dan pemilik modal. 5. Manajemen kedua perusahaan sebaiknya memiliki strategi penjualan yang tepat dan lebih bijak dalam mengelola seluruh aktiva agar semakin efisien sehingga peningkatan penjualan akan semakin membaik. Sehingga investor maupun calon investor dapat mempertimbangkan dalam melakukan investasi dan untuk kreditor laporan keuangan ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan sebelum mengambil keputusan yang berkaitan dengan perusahaan.