SINTESIS METIL ESTER DARI LIPID Bacillus stearothermophilus DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN BF3 Dessy Dian Carolina NRP 1406 100 024 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Surya Rosa Putra, MS Latar Belakang Keterbatasan bahan bakar Bahan bakar alternatif yang renewable Lemak hewan / lipid transesterifikasi lipid Metil ester Biodiesel Minyak nabati Permasalahan Transesterifikasi Dari minyak nabati Dari lipid bakteri Metil ester Metil ester Pola asam lemak ? ? Tujuan 1. Mensintesis metil ester dari lipid bakteri melalui metode transesterifikasi dengan menggunakan katalis BF3-metanol 14% 2. Memperoleh pola asam lemak yang terdapat pada bakteri B.stearothermophilus Metodologi • • Alat Alat-alat yang digunakan antara lain labu leher tiga, kondensor refluk, termometer, pengaduk magnetik, hot plate, neraca analitik (Mettler AE 200), autoclave (High Pressure Steam Sterilizer ES-315), laminary flow ( Hotpack, Philadelphia), freeze dryer ( Snijders type 2040, Holland), sentrifugasi (Ogawa Seiki Co., Ltd), vortex (Thermolyne type 16700 Mixer) untuk mengaduk campuran, spektrofotometer (Spectronic Genesys-20), Kromatografi Gas Spektroskopi Massa (KG-SM) untuk identifikasi metil ester, serta peralatan gelas dan peralatan tambahan lainnya yang lazim digunakan dalam kimia. Bahan Bahan cuplikan yang digunakan adalah isolat bakteri Bacillus stearothermophilus yang diperoleh dari laboratorium mikrobiologi Universitas Airlangga, Surabaya. Bahan-bahan kimia yang dibutuhkan Nutrien Agar (NA) dan Nutrien Broth (NB) digunakan sebagai media biakan padat dan cair untuk bakteri, campuran dari kloroform/methanol (2:1 v/v) digunakan untuk mengekstrak lipid total dari sel kering, natrium sulfat anhidrat untuk menyerap kandungan air dalam fasa organik. BF3-metanol 14%, toluena, dan aquades untuk pembuatan metil ester. Metodologi Isolat B. stearothermophilus -Diuji kemurnian B. stearothermophilus murni -Diregenerasi -Ditentukan kurva pertumbuhan B. stearothermophilus pada fase log -Diinokulasikan pada 10 mL media cair steril -Diinkubasi 10 jam dengan digoyang menggunakan shaker 120 rpm pada T=45oC -Ditambahkan ke dalam media cair sebanyak 490 mL -Diinkubasi 10 jam dengan digoyang dengan kecepatan 120 rpm pada T=45oC -Disentrifuse pada 2000 rpm selama 40 menit Sel basah B. stearothermophilus Sel basah B. stearothermophilus -Diliofilisasi Sel kering B. stearothermophilus Ekstraksi Lipid Total 0,2 gr sel kering - diekstrak 2 kali dengan 50 mL kloroform/metanol (2:1 v/v) - disaring filtrat - dievaporasi lipid total kloroform/metanol Transesterifikasi dengan BF3-Metanol 14% lipid - dimasukkan ke dalam labu leher tiga - ditambah 10 mL toluena - ditambah 5 mL BF3-metanol 14% - direfluks pada suhu 60oC sambil diaduk dengan pengaduk magnet 300 rpm selama 30 menit - disetimbangkan sampai larutan memisah - dipisahkan gliserol metil ester metil ester - dicuci dengan aquades hingga lapisan air memiliki pH 7 - ditimbang - di analisa KLT dan KG-MS hasil Hasil dan Pembahasan Uji Kemurnian Bakteri • Hasil uji kemurnian bakteri menunjukkan bahwa bentuk koloni bakteri antara yang satu dengan yang lain sama, yaitu sama-sama berbentuk agak oval. Keseragaman bentuk ini menunjukkan bahwa isolat bakteri tersebut steril. Hasil dan Pembahasan Kurva Pertumbuhan B. stearothermophilus • Fase lag B. Stearothermophilus terjadi pada jam ke 0-2 • Fase log pada jam ke-2 sampai jam ke10 • Fase stasioner berlangsung dari jam ke10 hingga jam ke-12 • Fase kematian terjadi pada jaam ke-12 Produksi Biomassa dan Ekstraksi Lipid Total • Produksi biomassa menghasilkan sel kering sebanyak 0,2366 g/L • Berat total lipid yang diperoleh dari sel kering adalah 0,113 g/g sel kering atau 11,3% terhadap sel kering Reaksi Umum Transesterifikasi CH2OCOR''' CH2OCOR'' + 3ROH CH2OCOR' trigliserida R'''COOR CH2OH alkohol katalis CH2OH + R''COOR CH2OH' R'COOR gliserol metil ester Transesterifikasi Menggunakan BF3-Metanol 14% R'COO CH2 R''COO CH H2C BF3 O O R'COO CH2 R''COO CH trigliserida R'COO CH2 R''COO CH H2C O C R''' I BF3 H3COH O O O H2C CR''' BF3 R'COO CH2 BF3 R''COO CH O H2C C R''' O C H O R''' CH3 II R'COO CH2 BF3 R''COO CH O H2C O C H O -BF3 R''' CH3 R', R'' dan R'" = rantai karbon asam lemak R'COO CH2 R''COO + CH H2C digliserida OH O R''' C OCH3 metil ester Kromatogram Metil Ester Spektra Massa Metil Palmitat pada Puncak ke-5 (tR= 14,38) 185 143 CH3 87 115 O 227 171 129 101 74 O Reaksi Pemutusan Metil Palmitat H a. CH3 O HOH3C CH2 C12H25 CH2 m/z 270 b. CH3CH3CH2 CH2(CH2)11COOCH3 m/z 270 OH + HOH3C CH2 C C12H25 CH2 m/z 74 CH3CH3CH2 + CH2(CH2)11COOCH3 m/z 227 • Metil palmitat yang terkandung dalam metil ester adalah sebesar 4,47% atau sebanyak 0,9208 mg/gram metil ester total. Keberadaan asam lemak metil ester pada B. stearothermophilus membuktikan adanya kedekatan taksonomi antara bakteri tersebut dengan Bacillus yang lain yaitu B. Pumilus. Hal ini berdasarkan penelitian sebelumnya, yaitu penelitian Ika Fitriani Juli Palupi pada tahun 2007 yang berjudul “Analisis Kandungan Hopanoid dan asam Lemak dalam Bacillus Pumilus”. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa B. pumilus menghasilkan asam pentadekanoat, asam heksadekanoat dan asam heptadekanoat. Kesimpulan • Berdasarkan hasil pada penentuan kurva pertumbuhannya, Bacillus stearothermophilus yang digunakan dalam penelitian ini memiliki fase log pada jam ke-2 sampai dengan jam ke-10. Pemanenan bakteri dilakukan pada jumlah produksi sel maksimum yaitu pada jam ke-10 • Produksi biomassa menghasilkan sel kering sebanyak 0,2366 g/L • Berat total lipid yang diperoleh dari sel kering sebesar 0,113 g/g sel kering, atau 11,3% terhadap sel kering • Metil ester yang dihasilkan dari proses transesterifikasi lipid sebesar 0,0206 g/g lipid total (91,15%) • Metil ester yang diperoleh terkandung metil palmitat 4,47% atau sebesar 0,9208 mg/gram metil ester total