BAB II TINJAUAN PUSTAKA

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Periklanan sebagai salah satu Kegiatan Pemasaran
Iklan adalah salah satu metode untuk berkomunikasi. Pesan yang
disampaikan melalui iklan berbeda dengan pesan yang kita sampaikan dari
mulut ke mulut. Pemilihan media yang tepat sesuai dengan pesan yang akan
disampaikan merupakan faktor penting bagi keberhasilan suatu iklan.7
Menurut
Darmadi Durianto,
periklanan
merupakan suatu proses
komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk
mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.8
Menurut Shimp, periklanan adalah suatu mekanisme "anti-impotensi"
yang bisa digunakan secara efektif guna membangun kekuatan merek yang telah
ada, serta mencegah penurunan kekuatan tersebut di pasar.
Menurut Kotler dan Keller, Iklan merupakan cara yang berbiaya efektif
dalam menyampaikan pesan, untuk membangun persepsi merek atau untuk
mendidik orang.
Secara umum periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana
beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi
lainnya: informing (memberi informasi), persuading (mempersuasi), reminding
7
Freddy Rangkuti. Creating Effective Marketing Plan. 2002. Hal. 178
Darmadi Durianto, Sugiarto, dkk. Invasi Pasar Dengan Iklan yang Efektif, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2003
8
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
(mengingatkan), adding value (memberikan nilai tambah), dan assisting
(mendampingi) upaya-upaya lalin dari perusahaan.9
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
tumbuh menjadi keinginan manusia. Keinginan manusia akan produk barang
dan/atau jasa menarik perhatian para pemasar, sehingga mereka menggunakan
daya upaya untuk mengigatkan, menginformasikan dan yang paling penting
membujuk konsumen untuk melakukan pembelian. Proses dalam pemenuhan
kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai
dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), penempatan (place),
dan mempromosikan produk (promotion).10 Proses tersebut kemudian disebut
sebagai bauran pemasaran atau marketing mix. Elemen pemasaran atau bauran
pemasaran terdiri dari;
1. product, suatu produk bukan saja merupakan objek-objek yang dapat dilihat
namun merupakan suatu gabungan dari berbagai manfaat yang dapat
memuaskan kebutuhan konsumen. Konsumen tidak hanya melihat produk
dari fisiknya semata, namun juga hal-hal yang berkaitan dengan aspek
merek, kemasan, bahkan citra perusahaannya.
2. price, harga suatu produk tidak hanya ditentukan berdasarkan biaya produksi
namun juga faktor-faktor lain seperti tingkat permintaan terhadap produk
tersebut, tingkat persaingan, serta persepsi konsumen terhadap produk. Tiga
faktor ini memainkan peran penting dalam menentukan harga suatu produk.
9
Terence A. Shimp. Periklanan dan Promosi (Komunikasi Pemasaran Terpadu). Jakarta: Erlangga,
2003, hal 357
10
Agus Hermawan. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2012, hal. 28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
3. Place, atau distribusi merupakan perantara pemasaran, dimana suatu produk
yang dihasilkan melalui tangan distributor atau pedagang eceran agar sampai
ke tangan konsumen. Salah satu keputusan terpenting dalam pemasaran
adalah bagaimana agar produk tersedia di pasaran.
4. Promotion, merupakan proses atau cara bagaimana perusahaan menyusun
strategi mengkomunikasikan produknya kepada khalayak, sesuai dengan
efek yang diinginkan perusahaan dengan memanfaatkan berbagai kegiatan
promosi.
Periklanan dapat juga dikatakan sebagai ujung tombak komunikasi pemasaran,
karena:
1. Sebuah iklan dibuat untuk mengkomunikasikan citra yang dimiliki oleh satu
perusahaan/produk bukan hanya menaikkan angka penjualan. Citra adalah
aset yang paling berharga yang seringkali menjadi faktor penentu keputusan
membeli.
2. Iklan membentuk anggapan dalam benak konsumen tentang satu
produk/perusahaan, karena iklan menguraikan fakta-fakta, bukan janji-janji.
3. Iklan membangun positioning. Positioning adalah satu proses untuk
menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu, atau apa saja
dalam alam pikiran konsumen.
Proses iklan pada umumnya mengandung nilai pemasaran. Dalam konteks
pemasaran, periklanan menempati posisi strategis, karena merupakan jalur
komunikasi yang dibangun secara sengaja oleh produsen untuk menyampaikan
informas tentang produk baik berupa barang, jasa atau gagasan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Apabila pada skema sederhana tentang proses komunikasi, kita dapat
melihat bagaimana mekanisme proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada khalayak dengan menggunakan media dan menghasilkan efek komunikasi,
maka kita juga dapat menerapkan model yang sama untuk mengamati proses
periklanan sebagai salah satu bentuk komunikasi.
Iklan didefinisikan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu
organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh sponsor yang teridentifikasi.
karakteristik iklan sendiri adalah bersifat non-personal, komunikasi satu arah, ada
sponsor atau khlayak yang peduli dan bertujuan untuk mengubah sikap dan
perilaku. Iklan biasanya dipakai ketika suatu perusahaan ingin mengubah
customer dari unaware, menjadi aware terhadap suatu brand. Sebelum pesan iklan
dikirimkan pemasang iklan harus benar-benar mempertimbangkan bagaimana
audiensis akan menginterprestasikan dan memberikan respons terhadap pesan
ikan yang dimaksud.
Pada proses periklanan, komunikator adalah podusen sebagai pemegang
merk yang akan diiklankan. Pesan yang disampaikan adalh informasi tentang
produk dan media yang digunakan adalah media periklanan. Khalayak yang dituju
adalah konsumen atau calon konsumen. Efek komunikasi yang diharapkan adalah
efek periklanan dalam bentuk urutan (hirarki), mulai dari Awareness (kesadaran),
Knowledge (pengetahuan), Liking (menyukai), Preference (lebih memilih),
Confiction (yakin akan pilihan), hingga Purchase (membeli).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Periklanan merupakan salah satu dari alat yang paling umum digunakan
perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada konsumen. Iklan
ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan,
sikap, dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek.
Meskipun tidak berdampak langsung pada pembelian, iklan menjadi sarana untuk
membatu pemasaran yang efektif dalam menjalin komunikasi antara perusahaan
dan konsumen dan sebagai upaya perusahaan dalam persaingan.
2.1.1 Tujuan Iklan
Tujuan periklanan adalah pernyataan spesifik tentang eksekusi periklanan
yang direncanakan dalam pengertian tentang apa yang khususnya hendak dicapai
oleh iklan tersebut. Tujuan didasarkan pada situasi persaingan terkini atau situasi
yang akan diantisipasi dalam kategori produk.
Tujuan periklanan menurut Kotler diuraikan sebagai berikut:
1. Periklanan menjalankan sebuah fungsi informasi Biasanya dilakukan secara
besar- besaran pada tahap awal suatu jenis produk. Tujuannya untuk
membentuk permintaan pertama.
2. Periklanan menjalankan sebuah fungsi persuasive Penting dilakukan dalam
tahap kompetitif. Tujuannya untuk membentuk permintaan selektif untuk
suatu merek tertentu.
3. Periklanan menjalankan fungsi pengingat: Bentuk iklan yang berhubungan
dengan iklan ini adalah iklan penguat. Yang bertujuan meyakinkan pembeli
bahwa sekarang mereka telah melakukan pilihan yang benar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
2.2 Efektifitas Iklan
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti
berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah
populer mendefinisikan efektifitas
sebagai ketepatan penggunaan, hasil
guna atau menunjang tujuan. Iklan yang memikirkan dan memahami kebutuhan
pelanggan, iklan yang efektif adalah iklan mengkomunikasikan keuntungankeuntungan yang spesifik, iklan yang menekankan pada tindakan spesifik yang
harus diambil oleh konsumen.
Iklan juga disebut efektif bila ia dapat mencapai tujuan- tujuan yang ingin
dicapai oleh pengiklan. Dimana tujuan dari peiklanan itu bisa beraneka warna,
namun dapat di kelompokkan ke dalam tiga golongan. Pertama memberikan
informasi sasaran tetang produk dan manfaatnya, tentang perusahaan maupun
hal-hal lain yang bersangkutan dengan produk dan kebijaksanaan bisnis
perusahaan. Kedua, meyakinkan konsumen atau merek dagang tertentu dan
bukan produk atau merek dagang perusahaan saingan. Ketiga yaitu dengan
mengingatkan kembali konsumen akan keberadaan produk di pasar dan berbagai
macam manfaat yang di janjikannya.11
Iklan yang efektif adalah iklan yang memikirkan dan memahami
kebutuhan
pelanggan,
iklan
yang
mengkomunikasikan
keuntungan
–
keuntungan yang spesifik, iklan yang menekankan pada tindakan spesifik yang
harus diambil oleh konsumen. Iklan yang baik memahami bahwa orang tidak
membeli produk, tapi membeli keuntungan dari produk tersebut dan lebih dari
11
Sutojo, F. Kleinsteuber. 2002
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
itu iklan yang efektif adalah iklan yang mendapat perhatian dan diingat serta
membuat orang orang bertindak untuk melakukan pembelian. Kunci periklanan
yang berhasil adalah mengembangkan sebuah pesan yang menarik yang akan
menjangkau para pelanggan potensial dalam suatu wilayah yang memadahi pada
waktu yang tepat. Perspektif ini mendefinisikan efektivitas periklanan dari sisi
keluaran (output).12
Suatu iklan yang efektif, tentunya harus diawali dengan pemahaman
program pemasaran produk yang diiklankan, karena iklan merupakan kegiatan
dari pemasaran. Efektifitas merupakan suatu ukuran yang memberikan
gambaran seberapa jauh target dapat dicapai. Pengertian efektivitas ini lebih
berorientasi kepada keluaran sedangkan masalah penggunaan masukan kurang
menjadi perhatian utama. Apabila efisiensi dikaitkan dengan efektifitas maka
walaupun terjadi peningkatan efektifitas belum tentu efisien meningkat.13
Efektifitas iklan bukan tergantung pada banyaknya dana yang dikeluarkan
tetapi sangat tergantung pada tepat atau tidak sasaran yang menjadi pasar
sasaran.14 Keefektifan iklan dapat dapat dinilai menggunakan kriteria
kepersuasian dengan mengukur sikap atau preferensi sebelum dan sesudah suatu
iklan dijalankan serta menentukan apakah sikap dijadikan lebih suka atau
preferensi telah bergeser menuju merek yang diiklankan.15
12
Terence A. Shimp, Ibid, Hal. 415
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia. Hal. 59
14
Freddy Rangkuti. 2004. Flexible Marketing. Hal. 145
15
M. Suyanto. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Hal. 194
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Perencanaan periklanan yang baik sangat tergantung pada ukuran
efektifitas periklanan. Efektifitas iklan dapat diukur dari:16
1. dampak komunikasi dari suatu iklan, yaitu potensi pengaruhnya pada
kesadaran
(awareness),
pengetahuan
(knowledge),
dan
preferensi
(preference)
2. dampak terhadap penjualan, pengukuran ini lebih sulit diukur daripada
dampak komunikasi karena penjualan dipengaruhi oleh banyak faktor selain
iklan, seperti tampilan produk, harga, ketersediaan dan tindakan pesaing.
2.2.1 Respon
Respon berasal dari kata respone, yang berarti jawaban, balasan atau
tanggapan (reaction). Dalam pembahasan teori respon tidak terlepas dari
pembahasan proses teori komunikasi, karena respon merupakan timbal balik
dari apa yang dikomunikasikan terhadap orang – orang yang terlibat proses
komunikasi. Pada umumnya, respon terdiri dari 3 aspek yang melekat pada diri
pribadi manusia, yakni diantaranya adalah respon kognitif, yaitu respon yang
berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang
mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap yang
dipahami atau dipersepsi oleh khalayak. Lalu, ada juga respon afektif, yaitu
respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai seseorang terhadap
sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan yang disenangi oleh khalayak
terhadap sesuatu. Selanjutnya respon konatif/behavior, yaitu respon yang
berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan atau perbuatan.
16
Philip Kotler, marketing management, 2000
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
a. Respon Kognitif
Salah satu metode yang paling banyak digunakan untuk memeriksa proses
kognitif konsumen tentang pesan iklan adalah penilaian tanggapan kognitif
mereka, pikiran yang terjadi pada mereka ketika membaca, melihat dan
mendengar pesan yang dikomunikasikan. Pikiran yang terjadi pada
konsumen ini umumnya diukur dengan laporan konsumen secara tertulis
atau lisan mengenai reaksi mereka terhadap pesan. Asumsinya adalah
bahwa pikiran-pikiran ini mencerminkan proses atau
penerima dan membantu bentuk akhir
terhadap
penerimaan
reaksi kognitif
atau
penolakan
pesan. Fokus dari respon kognitif ini sendiri terdiri beberapa
aspek. Menurut George E. Belch dan Michael A. Belch. 17 Respon
kognitif dikategorikan
beberapa aspek, seperti Perhatian (Attention),
Menyadari (Awareness), Mengenal (Recognition), Mengerti dan Paham
(Comprehension), Mengingat Kembali (Recall).18
b. Respon Afektif
Penggerak respon afektif adalah keinginan dan kebutuhan, perasaan, rasa
suka atau tidak suka, dan resonansi. Respon emosional adalah kuat, bukan
hanya karena mempengaruhi persepsi, tetapi
juga
karena,
seperti
dikatakan du Plessis, menentukan apakah reaksi tak sadar kita menjadi
sadar atau tidak. Dia mengatakan bahwa respon emosional yang positif
juga mempengaruhi memori. 19 Respon afektif mempunyai beberapa
17
George E. Belch. 2004. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications
Perspective Mcgraw-Hill Company. Hal 157-258
18
Kriyantono. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Hal. 355
19
Sandra Moriarty, dkk. 2011. ADVERTISING. Hal 139
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
aspek antara lain Perubahan Sikap (Attitude Change), Suka/Tidak Suka
(Like/Dislike), Keterlibatan (Involvement).
c. Respon Konatif/Behavior
Respon konatif merupakan sebuah respon yang berhubungan dengan
perilaku nyata yang meliputi tindakan atau sikap terhadap iklan.
Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap
yang mendukung terhadap
suatu produk sering bergantung pada sikap konsumen terhadap
iklan
itu. Iklan yang disukai atau dievaluasi secara menguntungkan dapat
menghasilkan yang lebih positif terhadap suatu produk. Iklan yang
tidak disukai mungkin akan menurunkan evaluasi produk dari sisi
konsumen. Sikap terhadap suatu iklan berfungsi sebagai
signifikan atas sikap terhadap produk. Namun,
konsumen
harus
tidak
peramal yang
berarti
bahwa
selalu menyukai iklan agar iklan tersebut efektif.
Barangkali ada iklan yang tidak
Beberapa pengiklan,
disukai
bahkan dengan
tetapi tetap saja
sengaja
membuat
berhasil.
iklan
yang
menggangu dengan harapan pesannya dapat menerobos konsumen.
2.3 Internet sebagai Media Periklanan
Iklan merupakan salah satu cara untuk melakukan promosi melalui
media internet. Iklan online adalah bentuk promosi yang menggunakan
internet
dan World
Wide
Web untuk
tujuan
menyampaikan
pesan
memberikan pemasaran untuk menarik pelanggan. Contoh iklan online
termasuk iklan kontekstual yang muncul pada halaman hasil mesin pencari,
iklan banner, dalam iklan teks, Rich Media Iklan, iklan jaringan sosial, iklan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
baris online, pasang iklan gratis, jaringan periklanan dan e-mail pemasaran,
termasuk e-mailspam.
Dalam sejarah tekhnologi komunikasi tidak ada media yang mampu
menandingi internet dalam hal pertumbuhan jumlah penggunanya . internet
dapat didefinisikan sebagai:20
A worldwide means of exchanging information and communicating
through a series of interconnected computers. (suatu metode yang mendunia
untuk saling tukar menukar informasi dan berkomunikasi melalui komputer
yang saling terkoneksi).
Faktor utama dalam pertumbuhan internet adalah diperkenalkannya
teknologi dan piranti lunak (software) yang menyediakan akses tunjuk dan klik
ke World Wide Web (Web). Boone dan Kurtz (2007:330) “web merupakan
kumpulan sumber di internet yang menawarkan akses yang mudah ke teks,
grafis, suara, dan sumber-sumber multimedia lainnya”. Web pada awalnya
adalah ruangan informasi dalam internet dengan menggunakan teknologi
hyperteks. Kode – kode khusus disisipkan ke dalam web sehingga
memungkinkan pemakainya untuk meloncat dari satu dokumen ke dokumen
lainnya pada layar dengan memilih sebuah hyperlink. Saat ini, internet
cenderung identik dengan web karena kepopuleran web sebagai standar
interface pada layananlayanan yang ada di internet, dari awalnya sebagai
20
Morissan, Periklanan (Komunikasi Pemasaran Terpadu), Kencana Prenada Media Group. 2010
Hal. 317
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
penyedia informasi, kini digunakan juga untuk komunikasi dari email, chatting,
sampai dengan transaksi bisnis.
Internet telah menimbulkan banyak media alternative online, hampir
semua media cetak dan siaran sekarang ini mempunyai dan mempromosikan
situs web dan berbagai edisi online mereka. Ketika jumlah pemakaian internet
meningkat secara geometris dan semakin banyak orang yang berpaling pada
web untuk mencari informasi produk dan membuat perbandingan awal
perbelanjaan ritel online meledak.
Tujuan perusahaan menggunakan internet dalam kegiatan bisnisnya pada
awalnya adalah sekedar untuk menyediakan informasi mengenai satu produk
kepada khalayak. Perusahaan membangun dan menggunakan situs web atau
website dengan tujuan sebagai katalog atau brosur elektronik yang dapat diakses
secara online yang bertujuan menyediakan informasi. Situs web diinternet
adalah tempat informasi disediakan kepada pengguna internet oleh penyedia
internet (provider).21
Promosi melalui internet memiliki keunggulan tersendiri dibanding
promosi lainnya. Keunggulan tersebut antara lain:
1. Biaya promosi yang dibilang tidak terlalu besar atau bahkan bisa juga gratis.
2. Iklan yang di promosikan menyebar ke seluruh indonesia bahkan ke seluruh
dunia sehingga iklan anda akan dibaca oleh orang – orang di seluruh dunia.
Bayangkan jika promosi melalui brosur atau majalah maka akan sangat
21
Ibid, Hal. 319
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
susah prosesnya dan biayanya pun besar apalagi jika target promosi hingga
ke luar negeri.
3. Pemasangan iklan yang relatif mudah. Hanya melalui internet saja, isi
formulir pemasangan iklan dan daftar. Cepat, mudah, dan efektif.
4. Isi iklan bisa diubah setiap hari. Iklan bisa dirubah kapanpun tiap hari, tiap
jam, atau tiap menit. Jika promosi melalui melalui koran, majalah, televisi,
radio maka hal ini tidak dapat dilakukan.
Penggunaan web juga mempunyai kelemahan. Konsumen dapat menyaring
sebagian besar pesan secara efektif. Pemasar
mungkin menganggap iklan
mereka lebih efektif dibandingkan seharusnya akibat klik palsu yang dihasilkan
oleh situs web yang menggunakan piranti lunak. Pengiklan kehilangan kendali
atas apa yang ingin dilakukan konsumen dengan pesan online dan kegiatan
mereka. Konsumen dapat menempatkan video ditempat yang tidak seharusnya
atau tidak diinginkan.
2.3.1 Banner Ads
Iklan banner adalah display grafis pada halaman web yang digunakan
sebagai sarana beriklan. Banner terkoneksi dengan website pengiklan sehingga
orang yang mengklik banner tersebut akan dibawah ke halaman web dengan
informasi yang lebih banyak dari pengiklan.22 Banner adalah bentuk awal
advertising web yang sampai saat ini masih digunakan oleh website, meskipun
akhir-akhir ini popularitasnya sudah mulai menurun, dan telah banyak digantikan
22
Chr. Jimmy L. Gaol. Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi, Hal. 226
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
oleh bentuk advertising lain seperti text ads dan iklan yang disamarkan ke dalam
konten yang terbukti sangat ampuh meningkatkan CTR (Click Through Rate).
Iklan banner merupakan jenis iklan yang paling lazim digunakan di
internet.23 Tipiklanya, sebuah banner berisi teks atau pesan grafis yang
mempromosikan sebuah produk. Pengiklan menghabiskan waktu yang tidak
sedikit untuk merancang banner yang mampu menarik perhatian konsumen.
Banner berisi link yang ketika di klik akan mentransfer pelanggan ke homepage
milik pengiklan. Keuntungan menggunakan banner ialah kemampuannya dalam
melakukan kustomisasi iklan ke audien yang menjadi sasarannya, orang bisa
memutuskan segmen pasar mana yang akan menjadi fokusnya. Sasaran iklan
banner adalah agar pengunjung website mengklik iklan tersebut kebanyakan
banner umumnya berisi logo yang menggoda, konten dan bonus gratis agar
pengunjung melihat iklan banner yang ada dalam website yang berisi pesan
singkat yang menyuruh, mengingat iklan.24
2.3.2 Elemen-elemen Website
Situs web dikatakan efektif apabila memiliki Elemen:25
1. Konteks (Context)
Konteks adalah bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung
atau menambah kejelasan makna situasi yang ada hubungannya dengan
suatu kejadian. Dalam website, Konteks yang dimaksud adalah tata letak dan
23
M. Suyanto. Strategi Periklanan pada E-commerce, Hal. 184
Bob Julius Onggo. Cyber Public Relations. 2004. Hal. 128
25
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 2. Hal. 429
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
desain dari website tersebut. Unsur website yang penting dan utama adalah
desain. Desain website menentukan kualitas dan keindahan sebuah website.
Desain sangat berpengaruh kepada penilaian pengunjung akan bagus tidaknya
sebuah website.
2. Konten (Content)
Konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik.
Konten Teks, gambar, suara, dan video yang ada dalam situs web harus
menarik dan relevan. Gaya penulisan dan bahasa yang dipergunakan harus
sesuai dengan web dan target audience.
3. Komunitas (Community)
Komunitas dalam sebuah situs web yang dibuat dengan tujuan untuk
memungkinkan pengunjung berkomunikasi secara bersamaan. Pengunjung
bisa berbagi pengalaman, cerita, ide, dan lainnya, bisa juga mencari dan
menambah teman, atau untuk membuat suatu perkumpulan baru.
4. Penyesuaian (Customization).
Kemampuan situs untuk menghantarkan dirinya pada berbagai pengguna.
5. Komunikasi (Communication).
Situs web yang mempunyai fungsi komunikasi pada umumnya adalah situs
web dinamis. Karena dibuat menggunakan pemograman web (server side)
maka dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi, seperti
web mail, form contact, chatting form, dan yang lainnya serta memungkinkan
komunikasi situs dengan pengguna atau komunikasi dua arah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
6. Koneksi (Connection).
Koneksi adalah hubungan yg dapat memudahkan segala urusan atau kegiatan
dalam situs dengan situs lain untuk saling berhubungan.
7. Perdagangan (Commerce).
Untuk memungkinkan transaksi komersial. E-Commerce merupakan suatu
kumpulan yang dinamis antara teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang
menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu melalui
transaksi elektronik di dalam website.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download