32 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan

advertisement
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian eksplanasi untuk menjelaskan
pokok bahasan tentang pengaruh risiko usaha , risiko keuangan dan intensitas
modal terhadap profitabilitas perusahaan. Untuk memperoleh gambaran yang
utuh tentang pokok bahasan tersebut, penelitian ini beranjak dari kajian empiris
dan teoritis yang menjadi acuan peneliti dalam menjelaskan hubungan kausalitas
antar variabel penelitian. Obyek penelitian ini adalah laporan keuangan sektor
perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
2004-2009.
4.2 Identifikasi Variabel
Berdasarkan pada pokok permasalahan dan hipotesis yang telah
dirumuskan, variabel-variabel penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1)
Variabel endogen
Pada penelitian ini yang menjadi variabel endogen adalah profitabilitas
perusahaan (ROE) pada perusahaan pembiayaan di Bursa Efek Indonesia
periode 2004-2009.
32
33
2)
Variabel Moderating
Pada penelitian ini yang menjadi variabel moderating adalah intensitas modal
(capint) pada perusahaan pembiayaan di BEI periode 2004-2009.
3)
Variabel eksogen
Pada penelitian ini yang menjadi variabel eksogen adalah risiko usaha (OL)
dan risiko keuangan (FL) pada perusahaan pembiayaan di BEI periode 20042009.
4.3 Difinisi Operasional Variabel
Variabel-variabel yang telah diidentifikasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
a) Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva
maupun modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Ratio
profitabilitas dalam suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba
dengan aktiva atau modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut. Dalam
penelitian ini untuk mengukur tingkat profitabilitas sektor perusahaan
pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2004-2009
digunakan Return On Equity (ROE), karena ROE mengukur kemampuan
perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan
dalam bentuk penyertaan modal sendiri yang ditanamkan oleh pemegang saham.
Alat yang digunakan menghitung profitabilitas :
34
Return On Equity
=
EAT
—————
x 100 %........................................ ( 1 )
Modal Sendiri
b)
Intensitas Modal Perusahaan
Indikator prospek perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
intensitas modal (capital intensity), dimana intensitas modal mencerminkan
seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan
(Waluyo dan Kearo ,2002). Dalam melakukan investasi perusahaan harus
selalu
mempertimbangkan
peluang
atau
prospek
perusahaan
dalam
memperebutkan pasar. Commanor dan Wilson (1972) menyatakan bahwa
indikator prospek perusahaan di masa mendatang yang dapat digunakan
dalam penelitian adalah intensitas modal. Intensitas modal didefinisikan
sebagai rasio antar fixed asset seperti peralatan,mesin dan berbagai property
terhadap asset total. Rasio ini menggambarkan seberapa besar asset
perusahaan diinvestasikan dalam bentuk fixed asset di perusahaan pembiayaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2004-2009. Intensitas
modal dapat dihitung dengan rumus :
Fixed asset
Capint
x 100 % …………………………………. ( 2 )
=
Total Asset
Dimana :
Capint
= Intensitas Modal pada tahun ke-t
35
Fixed asset = Total aktiva tetap pada tahun ke-t
Total asset = Total aktiva pada tahun ke-t
c) Risiko Keuangan
Risiko keuangan adalah risiko dari setiap permasalahan hutang diukur dengan
rasio total kewajiban terhadap modal sendiri tiap tahun dan dinyatakan dalam
prosentase. Risiko keuangan dicerminkan dengan financial leverage, jika
leverage meningkat menyebabkan sumber dari dana yang tersedia akan
semakin
tinggi
sehingga
memberikan
kesempatan
kepada
pihak
perusahaan untuk menginvestasikannya ke dalam modal kerja sehingga
memberikan peluang untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Namum disatu sisi apabila leverage terlalu tinggi dapat juga menjadi
beban bagi perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2004-2009 didalam membayar bunga hutang, yang akan berakibat
menurunnya laba perusahaan yang akan dicapai (profitabilitas). Variabel
keputusan pendanaan diukur dengan rasio hutang atas ekuitas . Debt to equity
ratio (DER ) dapat dihitung dengan satuan prosentase rumus :
Total Debt
DER =
x 100 %............................................................ ( 3 )
Total Equity
36
d) Risiko Usaha
Risiko usaha adalah risiko yang tercermin dari besarnya biaya tetap yang harus
ditanggung berapapun unit yang dihasilkan diukur dengan rasio earning before
interest and tax (EBIT) terhadap penjualan bersih tiap tahun dan dinyatakan
dalam prosentase. Risiko usaha yang dicerminkan dengan tingkat operating
leverage (EBIT/ Penjualan) akan berpengaruh positif terhadap profitabilitas
(Agus Sartono, 2008). Semakin tinggi tingkat operating levarage maka semakin
peka laba operasi terhadap penjualan yang akan berdampak pada meningkatnya
profitabilitas perusahaan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2004-2009. Variabel risiko usaha diukur dengan
operating leverage per unit :
Operating Leverage =
EBIT
————— x 100%
...................................... (4)
Net Sales
4.4 Jenis dan Sumber Data
4.4.1 Jenis Data
Berdasarkan sifatnya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka-angka dan dapat
dinyatakan dalam satuan hitung. Data yang digunakan berupa laporan keuangan
(annual report) perusahaan sektor perusahaan pembiayaan di BEI periode 20042009. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa data akuntansi yang terdiri atas:
37
total assets, return on equity (ROE), sales, debt to equity ratio (DER), dan
earning before after tax (EBIT).
4.4.2 Sumber Data
Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder yaitu data yang tidak secara langsung diperoleh dari pihak
perusahaan yang diteliti, melainkan diperoleh dalam bentuk jadi yang telah
dikumpulkan, diolah dan dipublikasikan oleh pihak lain. Data dalam penelitian ini
diperoleh dari www.idx.co.id
4.5 Menentukan Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sector perusahaan
pembiayaan yang terdaftar di BEI selama periode 2004-2009. Prosedur penentuan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus
yaitu
pengambilan sampel dimana semua anggota populasi diteliti dengan jumlah
pengamatan sebanyak 16 perusahaan.
4.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi non
perilaku yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati, mencatat, serta
mempelajari uraian-uraian dari jurnal, buku-buku serta dokumen-dokumen.
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan mengamati, mencatat,
serta mempelajari karya ilmiah berupa jurnal, disertasi, buku-buku, serta
38
dokumen-dokumen berupa laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari
www.idx.co.id.
4.7 Teknik Analisis Data
4.7.1 Analisis Jalur (Path Analysis)
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan model
analisis jalur (path analysis) dan pengolahan data menggunakan program SPSS
11.5. Analisis jalur merupakan model dasar yang digunakan untuk menganalisis
jalur dalam mengestimasi kekuatan dari hubungan-hubungan kausal yang
digambarkan dalam path model. Analisis jalur digunakan karena diduga terdapat
hubungan korelasional antar variabel bebas, sehingga terdapat pengaruh langsung
dan tidak langsung terhadap variabel terikat. Beberapa alasan mengapa analisis
jalur lebih tepat digunakan adalah sebagai berikut :
1) Hipotesis yang diuji dikembangkan dengan model (kerangka konseptual) yang
semua hubungan bersifat asimetris dan merupakan sistem, serta model dapat
dikategorikan bersifat rekursif.
2) Analisis jalur memberikan metode langsung berkaitan dengan hubungan ganda
secara simultan (model structural) sehingga memberikan efisiensi analisis
statistika.
3) Kemampuannya
untuk
menguji
hubungan
secara
komprehensif
dan
memberikan suatu bentuk transisi analisis explanatory menuju analisis
39
confirmatory . Bentuk transisi ini berkaitan dengan usaha yang lebih besar
dalam semua lapangan study untuk mengembangkan suatu pandangan masalah
secara lebih sistematis. Upaya seperti itu memerlukan kemampuan untuk
menguji suatu hubungan berantai yang membentuk model yang besar,
seperangkap prinsip dasar, atau suatu teori secara keseluruhan . Hal ini sangat
cocok diselesaikan dengan analisis jalur (path analysis).
Langkah-langkah dalam pengujian analisis jalur dilakukan dengan melakukan
beberapa tahapan sebagai berikut:
1) Pengembangan diagram jalur.
Pengembangan model analisis jalur harus didasarkan pada hubungan
kausalitas yang memiliki justifikasi teori yang kuat dan mapan. Pengembangan
diagram jalur bertujuan untuk menggambarkan hubungan kausalitas yang ingin
diuji. Biasanya hubungan kausalitas dinyatakan dalam bentuk persamaan yang
dibuat sebelum dilakukan analisis jalur. Hubungan kausalitas itu dapat juga
digambarkan dalam sebuah diagram jalur, selanjutnya bahasa program akan
mengkonversi gambar menjadi persamaan dan persamaan menjadi estimasi
(Suwarno, 2007).
Model dirancang berdasarkan konsep dan teori. Berdasarkan hubungan
antar variabel secara teoritis dapat dibuat model dalam bentuk diagram path
sebagai berikut :
40
e2
Risiko
Usaha ( OL )
b3
b1
Intensitas
Modal (Capint )
e1
b5
Profitabilitas
( ROE )
b2
b4
Risiko
Keuangan ( FL )
Gambar 4.1
Diagram Pengaruh Risiko Usaha, Risiko Keuangan, Intensitas
Modal terhadap Profitabilitas
2 ) Konversi diagram jalur kedalam persamaan
Berdasarkan untuk mengetahui pola hubungan masing -masing variabel
tersebut maka dapat disusun sistem persamaan strukturnya sebagai berikut :
1) Pengaruh risiko usaha dan risiko keuangan terhadap intensitas modal
perusahaan dengan persamaan sebagai berikut :
CAPINT = b1 OL + b2 FL + e1
2) Pengaruh risiko usaha , risiko keuangan dan intensitas modal perusahaan
terhadap profitabilitas perusahaan dengan persamaan sebagai berikut :
ROE = b3 OL + b4 FL + b5 CAPINT + e2
41
Keterangan :
ROE
CAPINT
OL
FL
b1
b2
b3
b4
b5
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Return On Equity
Intensitas Modal Perusahaan
Risiko Usaha
Risiko Keuangan
Koefisian Jalur Risiko Usaha dengan Intensitas Modal
Koefisian Jalur Risiko Keuangan dengan Intensitas Modal
Koefisian Jalur Risiko Usaha dengan Profitabilitas
Koefisian Jalur Risiko Keuangan dengan Profitabilitas
Koefisian Jalur Intensitas Modal dengan Profitabilitas
e 1 dan e 2 = error
3) Uji Asumsi
Langkah berikutya setelah model ditentukan adalah uji terhadap asumsi yang
melandasi path analysis yang terdiri dari :
1) Uji linieritas
Dalam path analysis hubungan antar variabel harus linier dan adiftif. Uji
linearitas menggunakan curve fit dan menerapkan prinsip parsimony yaitu
bilamana seluruh model signifikan atau non signifikan berarti dapat dikatakan
model berbentuk linier.
2) Hanya model rekursif yang dapat dipertimbangkan
Dalam path analysis hanya model rekursif yang dapat dipertimbangkan yaitu
system aliran causal satu arah sedangkan pada model yang mengandung
kausal resiprokal tidak dapat dilakukan anlaisis jalur.
3) Variabel endogen minimal dalam skala ukur interval
42
Suatu data bisa dilakukan path analysis jika variabel endogen minimal dalam
skala ukur interval .
4) Pengamatan dilakukan tanpa kesalahan
Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus memiliki pengukuran yang
valid dan reliabel. Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan
reliabilitas karena data dikumpulkan tidak menggunakan instrument
kuisioner. Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang dipublikasikan
oleh Bursa Efek Indonesia ( BEI) dengan tanggung jawab hukum yang jelas .
4) Validitas Model
Terdapat dua indikator validitas model di dalam anlisis jalur yaitu koefisien
determinasi total dan theory trimming.
1) Koefisien determinasi total
Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur dengan :
Rm2 = 1 - Pe21 Pe22 ...Pep2 .................................................... ( 3 )
Dalam hal ini interprestasi terhadap Rm sama dengan interprestasi koefisien
determinasi ( R ) pada analisis regresi. Pe21 yang merupakan standar error of
estimate dari model regresi dihitung dengan rumus :
Pe21 = 1 - R 2 ...............................................................( 4 )
43
2) Theory trimming
Uji validasi koefiisen jalur pada setiap jalur untuk pengaruh langsung adalah
sama dengan pada analisis regresi, menggunakan nilai p (p-value) dari uji t yaitu
pengujian koefisien regresi variabel yang dibakukan secara parsial. Berdasarkan
theory trimming , maka jalur yang non signifikan dibuang sehingga diperoleh
model yang didukung oleh data empiris kecuali model tertentu yang didukung
oleh data empiris.
Interprestasi Hasil Analisis
Langkah terakhir di dalam analisis jalur adalah melakukan interprestasi
hasil analisis yaitu menentukan jalur-jalur pengaruh yang signifikan dan
mengidentifikasi
jalur
yang
pengaruhnya
lebih
kuat
yaitu
dengan
membandingkan besarya koefisien jalur yang terstandar. Dalam analisis jalur di
samping ada pengaruh langsung juga terdapat pengaruh tidak langsung dan
pengaruh total. Koefisien beta dinamakan koefisien jalur yang merupakan
pengaruh langsung, sedangkan pengaruh tidak langsung dilakukan dengan
mengalikan koefisien beta dari variabel yang dilalui. Pengaruh total dihitung
dengan menjumlahkan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung.
Download