Peta Persebaran Korban Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia Kasus‐kasus pra‐DOM 1976‐1989. Semenjak dideklarasikannya GAM oleh Hasan Di Tiro, Aceh selalu menjadi daerah operasi militer dengan intensitas kekerasan yang tinggi. Penembakkan aparat terhadap mahasiswa Trisakti yang sedang berdemonstrasi, tahun 1998. Menjadi pemicu kerusuhan sosial di Jakarta. Peristiwa Tanjung Priok 1984. Represi terhadap massa yang berdemonstrasi menolak asas tunggal Pancasila di Jakarta. Peristiwa 27 Juli 1996, penyerbuan kantor PDI sebagai bentuk intervensi negara terhadap PDI Megawati. Peristiwa Mei 1998. Kerusuhan sosial di beberapa daerah, yang paling besar terjadi di Jakarta. Penculikkan dan penghilangan paksa bagi aktivis pro‐demokrasi tahun 1998. Hingga saat ini sejumlah korban belum ditemukan. Peristiwa Semanggi I tahun 1998. Represi atas mahasiswa yang menolak Sidang Istimewa MPR. Peristiwa Semanggi II tahun 1999. Represi atas mahasiswa yang menolak UU Negara dalam Keadaan Bahaya. DOM Aceh 1989‐1998. Operasi militer guna menumpas GPK di bawah pimpinan Tgk. Hasan di Tiro. Operasi di tiga kabupaten: Aceh Utara, Aceh Timur dan Pidie. Kasus kekerasan sepanjang 1999‐2001, seperti Pembantaian Tgk. Bantaqiah dan santrinya, Pembantaian Idi Cut, Bumi Flora, Operasi Rajawali, dll. Kasus Wasior April‐Oktober 2001, masyarakat menuntut ganti rugi atas tanah yang dikuasai perusahaan penebangan kayu PT. Dharma Mukti Persada. Operasi tumpas 2001. Darurat Militer I dan II antara tahun 2003‐2006, akibat kegagalan perun‐ dingan damai antara RI dan GAM. Kasus Talangsari 1989, Represi terhadap sekelompok komunitas Muslim di Lampung Tengah yang dituduh sebagai GPK ekstrim Kasus Wamena, penyisiran secara membabi buta dilakukan dengan alasan pengejaran kelompok OPM yang melakukan pembobolan gudang senjata pada 4 April 2004. Kasus penembakan misterius ‘Petrus’ antara tahun 1982‐1985. Korban sebagian besar merupakan tokoh kriminal, residivis, atau mantan kriminal. Operasi militer ini bersifat illegal dan dilakukan tanpa identitas institusi yang jelas. Kasus pembantaian massal 1965‐1970. Korban sebagian besar merupakan anggota PKI, atau ormas yang dianggap berafiliasi dengannya seperti SOBSI, BTI, Gerwani, PR, Lekra, dll. Sumber: Dokumentasi ELSAM, diolah dari berbagai sumber. Grafik oleh Wahyudi Djafar, 2011. Peristiwa kekerasan dan konflik komunal di beberapa daerah, seperti Poso, Sampit, dan Ambon. Antara tahun 1998‐2001. Kasus Abepura tahun 2000. Kesatuan Brimob Polda Papua menangkap dan melakukan penyiksaan terhadap mahasiswa yang dianggap mendukung penyerangan terhadap Mapolsek Abepura.